[Fenomena] Silat Jabar "GERAK GULUNG"

[Opik]

Maaf saya orang baru disini yang agak bingung. Sebenarnya Prabu Siliwangi itu ada pada berapa masehi ?   Setahu saya keluarga Prabu Siliwangi itu bukannya Pangeran Cakrabuwana yah?  Trus untuk Kian Santang, bukannya dia itu masuk Islam setelah ketemu sama Sayidina Ali dan akhirnya dikasih pedang (kira2 berapa masehi tuh).
Dan untuk makam Kian Santang yang saya denger dari orang2 tua beliau itu masih hidup (makanya kalo mau ziarah kita disuruh ziarah ke pedangnya aja)......tolong betulin yah kalo salah.

[aircadas]

Menurut Atma, ada cerita yang menyebut bahwa Mbah Japra itu berasal dari Mekkah dan bernama asli Syekh Jafar Sidik. Tak disebutkan, apakah Prabu Siliwangi yang Hindu ketika itu juga sudah menganut agama Islam seperti panglima pasukan perangnya itu.

Akang bradlee,  Terimakasih atas masukannya. 

Soal itu bukan saya yang post Kang 
Btw, kok post yang diquote sama Kang aircadas itu ngga ada yah? 
Atau saya yang kelewat?

Maaf kang badlee, itu tulisan dari kompas yang akang kasih linknya

[aircadas]

Kang aircadas, kebetulan saya lahir dan dibesarkan di Garut... jadinya sedikitnya tahu cerita soal Pangeran Papak dan Sunan Godog (Pangeran Kian Santang). Lokasi makam kedua sesepuh itu dari rumah tidaklah terlalu jauh, dan juga beberapa keturunannya malah teman sekolah waktu saya SMP. Sayangnya... sejarah tertulis mengenai kedua tokoh itu sangat jarang sekali, makanya saya sangat penasaran sama Babad Caringin itu. Saya masih penasaran, apakah itu terjemahan dari naskah kuno, cerita rakyat atau cerita fiksi saja... soalnya di site yang saya kasih itu cerita-cerita yang lainnya sepertinya fiksi. CMIIW

Ayo ah Kang pencerahannya... 

Btw, udah OOT nih... karena itu nih ada link buat sedikit ngebalikin lagi ke tema thread nya 
http://www.meong-bogor.9cy.com/riwayat.html

Kayanya Meneer Erik harus ikut komentar nih 

 [top]Kalau begitu akang bisa tau apakah pangeran papak ini, juga pintar bersilat? atau keterurnannya mengetahui beladiri yang berkembang saat itu?

Iya tuh yang lainnya pada kemana, saya tunggu masukan dari yang lain yaa

[bradlee]

Maaf saya orang baru disini yang agak bingung. Sebenarnya Prabu Siliwangi itu ada pada berapa masehi ?   Setahu saya keluarga Prabu Siliwangi itu bukannya Pangeran Cakrabuwana yah?  Trus untuk Kian Santang, bukannya dia itu masuk Islam setelah ketemu sama Sayidina Ali dan akhirnya dikasih pedang (kira2 berapa masehi tuh).
Dan untuk makam Kian Santang yang saya denger dari orang2 tua beliau itu masih hidup (makanya kalo mau ziarah kita disuruh ziarah ke pedangnya aja)......tolong betulin yah kalo salah.

Duh...
saya ngga tahu nih apa di thread ini boleh dibahas soal ginian... dah menyimpang terlalu jauh.
Sekilas saja yah 

Gelar Siliwangi masih diperdebatkan tetapi mengarah (hanya) kepada tiga raja besar di masa Pajajaran, yaitu: Prabu Niskala Wastukancana, Sri Baduga Maharaja (1482-1521) dan/atau anaknya yaitu Prabu Surawisesa (anak dari Kentring Manik Mayang Sunda). Prabu Surawisesa adalah prabu yang membuat Batu Tulis.
Kalau yang pergi ke tanah arab dan bertemu dengan Syaikh Ali (bukan Sayyidina Ali A.S) adalah Sanghyang Bunisora (kerajaan Galuh), walaupun kadang suka disalah artikan sebagai Kian Santang (Kian Santang tidak sejaman dengan Sayyidina Ali, begitu juga Sanghyang Bunisora/Prabu Borosngora).
 
Pangeran Cakrabuana (Pangeran Cakrabuana = Kian Santang = Sunan Godog = Walangsungsang = Sri Mangana) sendiri adalah kakak dari Prabu Surawisesa (beda ibu, Cakrabuana bersama Lara Santang dan Raja Sangara dari Subanglarang, Surawisesa dari Kentring Manik Mayang Sunda). Pangeran Cakrabuana yang mendirikan Cirebon (sebagai Kuwu) dan adiknya (Surawisesa) yang meneruskan tahta ayahnya. Karena itulah saat mereka berkuasa tidak terjadi peperangan antara Cirebon dan Pajajaran.

Dah ah... OOT banget nih. Silakan digoogling aja, banyak tulisan soal di atas.

Buat yang lainnya... maap... maap... 

[bradlee]

Kalau begitu akang bisa tau apakah pangeran papak ini, juga pintar bersilat? atau keterurnannya mengetahui beladiri yang berkembang saat itu?

Pangeran Papak banyak legendanya  Termasuk silatnya...
Tapi salah satu yang saya masih tetap ingat, Waliyullah ini katanya memiliki jari-jari tangan dengan panjang yang hampir sama, karena itulah disebut Pangeran Papak (Papak = rata, Bhs.Sunda)
Sampai saat ini, daerah yang saling berdekatan tersebut (Suci = Makam Sunan Godog, Cinunuk = Makam Pangeran Papak, Sumur Sari = tempat Panglipur) terkenal dengan jago-jago silatnya dan juga santri-santrinya. Termasuk salah satu basis pengembangan silat di Garut selain daerah Samarang, Cikajang, Bayongbong, Tarogong, Pameungpeuk dan Leles. 

[aircadas]

Pangeran Papak banyak legendanya  Termasuk silatnya...
Tapi salah satu yang saya masih tetap ingat, Waliyullah ini katanya memiliki jari-jari tangan dengan panjang yang hampir sama, karena itulah disebut Pangeran Papak (Papak = rata, Bhs.Sunda)
Sampai saat ini, daerah yang saling berdekatan tersebut (Suci = Makam Sunan Godog, Cinunuk = Makam Pangeran Papak, Sumur Sari = tempat Panglipur) terkenal dengan jago-jago silatnya dan juga santri-santrinya. Termasuk salah satu basis pengembangan silat di Garut selain daerah Samarang, Cikajang, Bayongbong, Tarogong, Pameungpeuk dan Leles. 

Kalau gitu kang menurut pendapat saya ini adalah tokoh yang mungkin sama, krn sekitar tahun 1996, saya sempet berguru atau istlihanya main-main ke lemah duwur, cimande talang dua. disanalah saya mendapatkan cerita yang sama dengan kang Bradlee. cirinya adalah jari tanggannya sama, nah kesimpulan awal saja ya, bahwa ini adalah pangeran papak yang kita maksud.

Tapi ada sumber lain yang menyebutkan sbb :

------------ sumber republika
Salah seorang murid Kian Santang, yang juga menjadi penyebar Islam yang handal adalah Pangeran Papak, seorang adipati dari Tanjung Jaya yang kini lokasinya di Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Ratunya adalah Kiranawati, yang dimakamkan di Ratu Jaya, Depok. Menurut cerita rakyat, bila Ratu Kiranawati bepergian dengan kereta kuda, ia dilepas dengan mengumandangkan adzan.

Dalam diskusi itu, Ridwan menyebutkan, dalam proses Islamisasi, terdapat tujuh wali Betawi. Antara lain, Pangeran Darmakumala dan Kumpi Datuk yang dimakamkan berdekatan, di tepi kali Ciliwung, dekat Kelapa Dua, Jakarta Timur. Kemudian Habib Sawangan, yang dimakamkan di depan Pesantren Al-Hamidiyah, Depok. Pangeran Papak, dimakamkan di Jl Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur. Wali lainnya, Ki Aling, menurut Ridwan, tidak diketahui makamnya. Ketujuh 'wali Betawi' ini, menurutnya, hidup sebelum penyerbuan Fatahilah ke Sunda Kelapa.
------------ sumber republika
http://202.155.15.208/koran_detail.asp?id=60120&kat_id=84&kat_id1=&kat_id2=


 [top]dan diceritakan pula bahwa pangeran ini adalah alim ulama dengan ilmu agama islamnya yang kuat, mungkin aliran tasawuf. tapi  :'( sayangnya waktu itu saya tidak mendengarkan kisah-kisahnya khususnya dalam dunia persilatan dan pengaruhnya di daerah Bogor.

OOT lagi 
[Pertanyaan] Apakah mungkin pengeran ini memperkenalkan maenan gerak gulung? walupun masih terlalu dini untuk dijawan kemungkinan2 bisa saja terjadi, apalagi bila melihat tahunnya lebih tua dibandingkan dengan Abah Khor.

Lalu siapakah guru Abah Khoir? pencipta silat cimande ini!,

silahkan dech di teruskan ...!

[pendekar]

Numpang lewat saja,
cuma mo ngasih ucapan hebat Oii, Thread ini saingan berat dengan Thread "maenpo Cikalong"

[jabattangan]

[EricB]

meneer Eric mau baca dulu topic ini

komentar saya akan di titik

[parewa]

meneer Eric mau baca dulu topic ini

komentar saya akan di titik

Udah gak sabar nih nungguin komentar meneer Eric

Jangan lama2 ya bacanya

[kisawung]

Bogor memang banyak menyimpan misteri persilatan Sunda Kuno

dan menurut pengalamanku berkeliling "ngelmu"
banyak dari person individu yang tetap melanjutkan waris budaya leluhur itu
namun dengan kesan yang tertutup, jika ditanya baru dijawab..
diantaranya ialah seseorang "dalang Sunda" yang memegang waris silat Kian Santang
dinamakan dia sebagai "gerak Wangsit"

dan back to topic , aku sendiri juga lagi menunggu kisah selanjutnya, tentang Gerak Gulung
sebab aku juga pernah bertemu dengan Guru Gerak Gulung di Bogor di sekitar tahun 1990
ciri-cirinya ialah bertubuh kecil, sudah tua, dan kepala botak..

saat aku silaturahmi itu kebetulan beliau habis melatih  2 orang bule.

nah, sayangnya aku lupa nama beliau tersebut

[aircadas]

Bogor memang banyak menyimpan misteri persilatan Sunda Kuno

dan menurut pengalamanku berkeliling "ngelmu"
banyak dari person individu yang tetap melanjutkan waris budaya leluhur itu
namun dengan kesan yang tertutup, jika ditanya baru dijawab..
diantaranya ialah seseorang "dalang Sunda" yang memegang waris silat Kian Santang
dinamakan dia sebagai "gerak Wangsit"

dan back to topic , aku sendiri juga lagi menunggu kisah selanjutnya, tentang Gerak Gulung
sebab aku juga pernah bertemu dengan Guru Gerak Gulung di Bogor di sekitar tahun 1990
ciri-cirinya ialah bertubuh kecil, sudah tua, dan kepala botak..

saat aku silaturahmi itu kebetulan beliau habis melatih  2 orang bule.

nah, sayangnya aku lupa nama beliau tersebut

Ayo Kisawung di teruskan ceritanya, kalau boleh saya tahu, dimanakah kisawung bertemu orang botak itu, mungkin dari perguruan apa ( boleh inisialnya saja dahulu), karena kalau membawa nama perguruan tertentu kuatirnya nanti ada yg tersinggung, itupin saya tahu dari anggota milis silatindonesia.

 

[Maheso_Jenar]

Waduh banyak informasi nih ...lanjut terus ...akang2 skalian ...jadi bolak-balik nih dari sinis lanjut ke tread cikalong ....

[aircadas]

meneer Eric mau baca dulu topic ini
komentar saya akan di titik

Hello Mener ERIC B.
kata teman saya, Mener ERIC B pernah bertemu dengan guru gerak Gulung di Bogor, Cerita dong !!!. Kapan anda ke Indo lagi.

[EricB]

Kang Aircadas: saya ngak tahu siapa bilang begitu, karena saya tidak pernah ketemu seorang Gerak Gulung mapupun di Bogor, maupun tempat lain.

Pendapat saya tentang subjekt ini agak lain:
Menurut ceritaan Pak Siddiq langsung kepada saya; Gerak Gulung Budi Daya adalah sesuatu sistem membeladir yang kuno, belaum namanya Pencak Silat, Penca Sunda atau nama lain.
Gerak Gulung Budi Daya adalah sejenis sistem berperang dari jaman Mbak Heula, sebelum kolonisasi Belanda, Itu adalah jaman para Wali yaitu abat ke17.

Sistem tersebut di kreasikan di sekitar Cirebon dan Banten oleh 4 orang:
- Pangerang Jaka Sembung
- Pangerang Surapati
- Pangerang Gagak Lumeyung
- Pangerang Sake (alias Pangerang Papak)

Sistem "militer" tersebut di ajarkan kepada para kesatria, prajurit dan anak buwahnya.

Pada awal abat ke19 perguruan "Pusaka Karuhun" didirikan, pada dasarnya gerakan dan jurus diambil dari Gerak Gulung Budi Daya.
Ulama PPS Padjadaran pernah menjadi pendekar utama di perguruan PK itu, telah Guru Besar PK meninggal dunia Ulama kita (yaitu Eyang Guru K.R.H. Abullah bin SareanII) tidak berani menjadi Guru Besar di Pusaka Karuhun, katanya belum siap untuk ambil posisi tersebut.
Eyang Guru mulai berlatih di berapa tempat dan aliran yang sudah di bentuk di sekitar Banten, Bogor, Cianjur dan Bandung.
Pada tahun 1928 Eyang Guru menciptakan Perguruan Pencak Silat Padjadjaran (12 desember)
Eyang Guru meningal dunia tahun 1956, kuburannya di sebelah Mesjid di Sukaraja (Kab. Bogor) (menurut ceritaan dalam usia 162 thn)
Tempat kuburan adalah tempat dimana perguruan didirikan, dan tempat latihan pertama.



Cukup untuk sekarang ini 

akan berlanjut 

[Kobok Muka]

Waduh, sudah kelar ya pembahasan soal aliran ini 
Maap, br sekarang krm reply. Maklum, baru daptar en msh gaptek 

Yg sy tahu, Gerak Gulung sudah punya nama sejak jaman Prabu Siliwangi. Nama aslinya adalah "Gulung Maung Padjadjaran". Ilmu yg hanya dipelajari anggota keluarga dan puragabaya kerajaan Padjadjaran. Silsilahnya memang berurut sampai ke Prabu Siliwangi

Diubah dan diberi tambahan "Budidaya ti Padjadjaran" oleh R.H. Abdullah. Maknanya karena ilmu ini hasil budidaya manusia setelah belajar dari alam sekitarnya. "Budidaya" juga bermakna ilmu ini diubah menjadi olah budaya yang lebih berbudi karena teknik2 untuk melumpuhkan lawan yang dikategorikan kejam tidak lagi dikedepankan.

Pernah denger aliran lain belajar ilmu sumpit? (itu lho sumpit yg biasa kita maen waktu kecil yg biasanya diisi peluru tanah atau kacang hijau).

Gak pernah khan? Paling senjatanya golok, pisau, trisula, tombak, pedang dll pada umumnya. Nah, di Gerak Gulung itu diajarkan senjata SUMPIT, lengkap dengan anak panahnya yg beracun. Sumpit bo! Pake beracun lagi...

Pokoknya aliran ini emang tua banget dech... Pewarisnya masih banyak walaupun yg lengkap ilmunya cuma 1 orang. Namanya Kang Iyus.