Forum Sahabat Silat

Bahasa Indonesia => Aliran Pencak Silat => Topic started by: Comot Dage on 20/02/2009 09:40

Title: Aliran Tajimalela
Post by: Comot Dage on 20/02/2009 09:40
salam.

Setelah membaca buku "The politics of Inner Power : The Practice of Pencak Silat in West Java" saya tertarik dengan aliran tajimalela. di buku itu ditulis bahwa aliran tajimalela adalah aliran baru dengan teknik beladiri yang seimbang antara gerakan tangan dan kaki, berbeda dengan aliran sunda sebelumnya yang lebih menekankan pada gerakan tangan. adakah senior/praktisi tajimalela yang mau share tentang aliran ini ....

adakah unit latihannya di Jakarta ... saya pengen belajar aliran ini.
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: parewa on 20/02/2009 09:49
kalo gak salah, ada bbrpa pesilat tajimalela disini.....

hayo hayo dibantu....... [top] [top]

Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: dsbasuki on 20/02/2009 10:13
...buku "The politics of Inner Power : The Practice of Pencak Silat in West Java"...
Salam...
Karangan siapa dan terbitan mana buku itu? Sekalian minta nomor ISBN-nya ya... Terima kasih.

Salam...
(baru balik dari Gurun Gobi, sekarang di Beijing)
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: f4iz on 20/02/2009 10:32
...buku "The politics of Inner Power : The Practice of Pencak Silat in West Java"...
Salam...
Karangan siapa dan terbitan mana buku itu? Sekalian minta nomor ISBN-nya ya... Terima kasih.

Salam...
(baru balik dari Gurun Gobi, sekarang di Beijing)
Salam (SBS) Mas Don..
Gimana kabarnya ? Itu kayaknya bukan buku tapi thesis dari orang Australia waktu dia kuliah. Isinya lumayan bagus memberi latar belakang perkembangan Silat di Indonesia dan juga membahas beberapa aliran.
Kalo gak salah saya ada deh soft copy-nya. Kalo mau nanti saya cariin deh.

Wasalam,
Faiz
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Jali Jengki on 20/02/2009 11:11
Beberapa Sahabat Silat kita disini ada yang berlatar belakang Tajimalela...antaranya Kang One, Kolat Ciamis terus pindah ke Bandung kalo gak salah...

Saya baru tahu Tajimalela itu aliran ya? soalnya selama ini tahunya sebuah perguruan silat yang didirikan oleh Djadjat Paramor (alm) di th 70an, setelah mendapatkan ilmunya ketika melanglang buana di hutan Sancang, Garut. Kemudian diolah lagi oleh beliau yang memang memiliki bakat luar biasa. Nama Tajimalela diberikan karena Djadjad Paramor masih keturunan kerajaan Sumedang Larang.

Selebihnya biarlah para Pendekar Tadjimalela sendiri yang menjelaskan...

Sumangga,

Tabe'
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Comot Dage on 20/02/2009 12:10
bukunya coba di http://wwwlib.murdoch.edu.au/adt/pubfiles/adt-MU20040210.100853/01Front.pdf

kang jali kalo dibuku itu aliran tersebut digolongkan aliran baru, jajat paramour sendiri waktu kecilnya sering berlatih aliran tradisional. mungkin karena kurang menyukai metode pengajaran yang terlalu banyak seninya sehingga mengembangkan metode pengajaran aliran baru, atau ada sebab lain ...

hasil googling : praktisi aliran ini gerakan pukulan+tendangan sangat cepat, harus bisa 3 gerakan dalam satu tempo

di situs tajimalela keterangannya terlalu sedikit,

Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Nagapasa on 20/02/2009 13:50
sama om ian watson saya pernah di kirimin buku tesisnya ini, kalo yang minat boleh kontek deh
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Comot Dage on 20/02/2009 17:19
saya pernah ikut latihan silat olahraga (belum pernah ikut latihan silat tradisional), dimana teknik, kuda silat olahraga sudah sangat pas dengan tubuh saya yaitu kuda2 tinggi dengan kombinasi gerakan tangan dan kaki yang seimbang. saya maunya ikut aliran silat yang tidak jauh berbeda dengan pokok2 teknik yang sudah saya kuasai.kabarnya teknik pokok tajimalela  tidak jauh berbeda dengan silat olahraga

kalau ikut aliran yang banyak kuda2 rendah dan didominasi gerakan tangan maka saya harus mengulang dari dasar lagi .. maunya tinggal lanjutin / melengkapi aja, cape deh kalo dari dasar lagi  hehe ...
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: one on 23/02/2009 21:35
salam.

Setelah membaca buku "The politics of Inner Power : The Practice of Pencak Silat in West Java" saya tertarik dengan aliran tajimalela. di buku itu ditulis bahwa aliran tajimalela adalah aliran baru dengan teknik beladiri yang seimbang antara gerakan tangan dan kaki, berbeda dengan aliran sunda sebelumnya yang lebih menekankan pada gerakan tangan. adakah senior/praktisi tajimalela yang mau share tentang aliran ini ....

adakah unit latihannya di Jakarta ... saya pengen belajar aliran ini.


Itu adalah tesisnya Ian Douglas Wilson untuk S2 nya di Australia

Tadjimalela bukan aliran...betul pendapat Kang Jali, tapi suatu silat kreasi baru menjawab tantangan jaman tentang bela diri. Silahkan buka situs perguruannya.

salam,

Iwan
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Comot Dage on 25/02/2009 15:38
salam.

Setelah membaca buku "The politics of Inner Power : The Practice of Pencak Silat in West Java" saya tertarik dengan aliran tajimalela. di buku itu ditulis bahwa aliran tajimalela adalah aliran baru dengan teknik beladiri yang seimbang antara gerakan tangan dan kaki, berbeda dengan aliran sunda sebelumnya yang lebih menekankan pada gerakan tangan. adakah senior/praktisi tajimalela yang mau share tentang aliran ini ....

adakah unit latihannya di Jakarta ... saya pengen belajar aliran ini.


Itu adalah tesisnya Ian Douglas Wilson untuk S2 nya di Australia

Tadjimalela bukan aliran...betul pendapat Kang Jali, tapi suatu silat kreasi baru menjawab tantangan jaman tentang bela diri. Silahkan buka situs perguruannya.

salam,

Iwan

oh gitu ya kang one, tapi bedanya silat kreasi sama silat aliran apa ya (maaf neh belum paham) ?

unit latihan di Jakarta dimana ya ? 
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: one on 07/03/2009 08:09
Dalam istilah bahasa Sunda bela diri dikenal dengan dua istilah yakni penca dan silat . Untuk penca banyak praktisi pencak silat Tatar Pasundan mengindetikkannnya dengan suatu teknik bela diri yang masih boleh dipertunjukkan dan dapat dipertontonkan. Sementara silat adalah ilmu perkelahian atau bela diri yang sesungguhnya dan rada tabu untuk dipertontonkan. Dengan kata lain pencak lebih dekat ke "pencak silat seni" (untuk pengertian IPSI sekarang) atau di daerah Sunda dikenal dengan ibing dan sering disebut kembangna bela diri. sementara silat adalah eusi atau isinya.

Di kamus besar basa Sunda, penca : karikatan ngagunakeun anggahota badan jang ngabeladiri anu biasana ditabeuhan ku kendang penca atau keterampilan  menggunakan anggota badan untuk membela diri yang biasanya diiringi tetabuhan gendang pencak

Tadjimalela menggunakan kata Perguruan Silat untuk perguruannnya bukan dengan penambahan kata perguruan pencak silat, ini menggambarkan bahwa Perguruan Silat Tadjimalela mengkhususkan pengajaran dan pembelajarannnya untuk bela diri.

Disebut silat kreasi baru karena ini adalah hasil cipta dari perenungan seorang Kang Djadjat Paramor yang kecewa karena dengan pencak silat yang dipelajarinya tak bisa menjawab tantangan jaman dimana bela diri diperlukan suatu konsep yang praktis, dinamis dan efisien karena pencak silat yang ditemui beliau selalu berkutat pada "kembang" dan "isi". Malah saya dulu sering mendengar istilah bahwa silat ini disebut "silat jadah" sebagai sindiran pihak lain karena tak memiliki akar ke atas seperti perguruan pencak silat lain yang memiliki basis keilmuan pencak silat yang mengakar kepada aliran sebelumnya seperti Cimande, Cikalong, Sera, Sabandar, Cikaret dll sebagai acuan dalam perguruan pencak silat di Jawa Barat atau Tatar Pasundan. Namun di situlah keunikannya.........

Dalam pelajaran bela diri silat di Tadjimalela diajarkan konsep bahwa setiap gerakan / jurus tak boleh membuat suatu sesuatu mubazir. Dengan kata lain gerakan atau jurus Tadjimalela adalah "eusi" atau langsung pada pokok tujuan. Maka tak heran dengan motto "batur arek urang anggeus" perguruan ini banyak merajai arena pertandingan pencak silat tanding di Jawa Barat dan banyak melahirkan atlet-atlet pencak silat Nasional.

Beberapa wasit juri IPSI di DKI (sobat saya) pernah mengatakan bahwa Perguruan Tadjimalela memiliki unit latihan di daerah Cipinang untuk wilayah Jakarta Timur....

buat kang Jali, kelompok latihan itu untuk istilah MP.... Tadjimalela menyebutnya unit latihan

salam hangat,


one / Iwan "hayam"
Anggota tahun 1986 Cabang Ciamis-Banjar
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Comot Dage on 10/03/2009 19:36
hemm salut pada tokoh2 yang mampu memperkaya budaya pencak silat, seperti Kang Jajat Paramour ini.

tapi sayang,saya belum pernah nemu video silat tajimalela ini di internet.
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Jali Jengki on 10/03/2009 20:01
Siapin kamera aja kang, biar Kang One yang praktekin... x-))



buat kang Jali, kelompok latihan itu untuk istilah MP.... Tadjimalela menyebutnya unit latihan

salam hangat,


one / Iwan "hayam"
Anggota tahun 1986 Cabang Ciamis-Banjar

Kitu atuh, rencangan lepat dikoreksi...
Kalo Unit Latihan disingkatnya apa atuh Kang (sieun lepat deui upami disingkat... ::)), kalo Kelompok Latihan kan Kolat...?

Tabe'

Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Pemulung on 09/12/2009 16:59
Udah lama banget ndak denger tajimalela, dulu mereka langganan juara pencak sport juga.
Mungkin kang iwan ada info baru..

----------------------------------
Perguruan Silat Tadjimalela

Disusun oleh Tim Shangkala
http://artshangkala.wordpress.com/


Tadjimalela adalah seorang leluhur Sunda. Selain itu, tak banyak yang mengetahui bahwa Tadjimalela merupakan nama sebuah perguruan silat yang bermarkas di bandung, Jabar. Awal perkenalan kami dengan silat Tadjimalela kala 2 tahun silam. Kami berkunjung ke Abah Iyan (panggilan akrab Alm. R. Iyan Koesoemahdinata, mantan Ketua Umum PS Tadjimalela). Di rumah beliau kami menyaksikan dengan mata kepala kami sebuah demo silat Tadjimalela. Peraganya adalah Kang Cecep (panggilan akrab dari Tjetjep Sadikin, pelatih senior Tadjimalela). Hanya sekitar 10 menit kang Cecep mengeluarkan jurus-jurus Tadjimalela.Gerakannya sangat cekatan, cepat, terarah dan kuat. Wow! Kami semua takjub. Betapa tidak jurus-jurus tersebut sederhana, singkat tapi mematikan. Tak banyak membuang-buang gaya dan waktu. Langsung pada sasaran. Apalagi saat kang Cecep menggunakan kujang pada demo yang menggunakan alat. Kami yang menonton terkesima, tak bicara sepatah katapun. Kami merasakan adanya energi dari gerakan-gerakan silat ini, sangat besar. Kami jadi ikut berpeluh dan ikut penuh semangat. Ini merupakan revolusi silat nusantara! Sejak saat itulah kami mencari tahu lebih dalam tentang silat Tadjimalela.

Sejarah Perguruan Silat Tadjimalela

Perguruan silat Tadjimalela didirikan pada tanggal 14 Agustus 1974 oleh R. Djadjat Koesoemahdinata atau lebih terkenal dengan nama Kang Djadjat Paramour.

Nama Tadjimalela diambil dari salah nama seorang Raja/Prabu dari kerajaan Sumedang Larang, Jawa Barat. Digunakanya nama Tadjimalela adalah karena menurut silsilah, R. Djadjat Koesoemahdinata masih mempunyai hubungan kerabat dengan keluarga prabu tersebut. Selain itu nama Tadjimalela didapat melalui proses tafakur dan munajat kehadirat Allah SWT.

Berawal dari ketidak puasan Kang Djadjat dalam mempelajari ilmu silat, yang pada waktu itu hanya diberikan seni ibingnya dari seorang guru pencak, sementara ia menghendaki jurus-jurus praktis yang dapat digunakan jika terjadi perkelahian, maka ia pun terdorong untuk mencari lebih dari apa yang diterimanya.

Hal lain yang mendorong untuk mencari dan mempelajari ilmu silat adalah rasa keperihatinannya melihat perkembanan beladiri asing yang demikian maraknya pada waktu itu. Padahal pencak silat yang merupakan warisan para leluhur bangsa Indonesia seolah tersisih dan tidak mendapat perhatian, baik dari masyarakat sendiri maupun dari pemerintah. Kedua hal itu melahirkan suatu cita-cita yang kuat untuk menjadi seorang guru silat yang terkenal, dan menempakan pencak silat sejajar atau lebih dari beladiri asing yang berkembang khususnya di Jawa Barat.

Cita-cita dan keinginan yang demikian kuat dan ditindaklanjuti beliu dengan sering berpuasa dan mendatangi tempat-tempat pertapaan. Waktu itu Kang Djadjat meninggalkan rumah selama empat hari. Sesampai di rumah, Kang Djadjat berada dalam keadaan shock, tidak mampu berbicara. Empat hari kemudian barulah ia dapat menceritakan semua kejadian itu kepada kakaknya, R. Iyan Koesoemahdinata, yang menjadi ketua umum Perguruan Silat Tadjimalela pusat.

Pulang dari pengembaraan, beliau sering terlihat berlatih didepan cermin. Ia pun mulai mengajarkan beberapa jurus kepada teman-teman dan tetangga dekatnya di kawasan Jl.Dulatip, Bandung. Setelah merasa matang dalam jurus-jurusnya, barulah terpikir olehnya untuk mendirikan sebuah perguruan silat. Ia melakukan shalat malam dan berpuasa, memohon kepada Allah SWT agar diberikan nama untuk perguruan silat dengan jurus-jurus yang ia ciptakan sendiri. Akhirnya ia mendapat petunjuk agar memberi nama TADJIMALELA kepada perguruan silatnya. Setelah mendapat dukungan dari keempat kakaknya, maka pada tangal 14 Agustus 1974 diresmikanlah perguruan silat Tadjimalela.

Ada tujuh orang yang dianggap sebagai murid pertama, yang dijuluki PASUS (Pasukan Khusus). Mereka adalah Nang Martha, Bucu Budiman, Ahya, Dedi A.R., Barli, Oo

Setelah bernaung di bawah IPSI 1975, Kang Djadjat mulai mengarahkan jurus-jurusnya ke teknik yang dapat digunakan dan disahkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam olahraga.

6 Juli 1995 di usia 50 tahun, Kang Djajat pulang ke pangkuan ibu pertiwi. Sebuah pesan yang disampaikannya untuk generasi penerusnya sebelum beliau meninggal : “Tadjimalela Kudu Hirup Sarebu Taun Deui” atau “Tadjimalela harus hidup seribu tahun lagi”.

PANCA DARMA

Kalau R. Djdjat Koesoemahdinata lebih banyak mengajarkan ilmu gerak, maka penggatinya R. Iyan Koesoemahdinata lebih menitik beratkan pembinaan mental spiritual, sehingga lengkaplah Perguruan Silat Tadjimalela ini menjadi perguruan silat yang tidak hanya mengajarkan ilmu gerak saja (olah raga, belaraga,seni budaya), melainkan juga mental spiritual.


Untuk menghindari terjadinya pengkultusan nama Tadjimalela, maka R. Iyan Koesoemahdinata menjabarkannya dalam PANCA DARMA, yang  merupakan falsafah bagi segenap anggota Perguruan Silat Tadjimalela sebagai berikut :

PANCA DARMA TADJIMALELA :

TA Taklukan nafsu jahat dalam diri

DJI Djiwa murni pangkal keluhuran budi

MA Mantapkan rasa penyerahan diri terhadap Tuhan

LE Lekatkan keberanian ditaraf kebenaran

LA Lapangkan rasa kerendahan hati dimata kesombongan


Bagi kebanyakan murid, pengajaran hanya sampai pada tingkatan olah raga, bela raga dan seni budaya. Sedangkan inti kedalaman pengajaran Tadjimalela tidak diberikan sembarangan pada tiap murid. Karena pemahaman Panca Darma bukan seperti pemahaman silat-silat yang lain. Bukan dengan ilmu kekebalan dsb.Ini berhubungan dengan kesadaran jiwa yang tercukupi, yang matang untuk masuk ke alam diri. Sehingga tidak semua murid sanggup masuk sampai pengajaran inti (spiritual) Tadjimalela.

Pesan luhur yang diberikan Abah Iyan pada para penerusnya adalah untuk bakti, menghormati orang tua. Karena itu dasar bagi orang melangkah di bumi.


Prinsip Tadjimalela :

«  Batur Usik Urang Anggeus « = « Orang lain bergerak kita selesai «

«  Maju terus pantang mundur« = « Mundur celaka. Diam Neraka «



LAMBANG TADJIMALELA

Gagak (Gagah & Galak)
Digambarkan burung Gagak siaga dalam lingkaran membentuk segi 5. Ini merupakan gerakan khas Tadjimalela

Dari Gagak menuju ke Maung (Manusia Luhung)
Manusia yang ngeluh kanu Agung. Maksudnya tidak menyalahkan luar diri, namun senantiasa masuk ke dalam diri dan menghadapi secara ksatria semua hal yang dihadapi.


Arti Gagak Secara Detil :

Burung Gagak


• Diambil dari salah satu jurus Tadjimalela.

• Memiliki sifat lincah dengan indra penciuman yang tajam.

• Secara psikologis memiliki kharisma magis.

• Warna hitam ( dalam bhs.sunda hideung ) memiliki arti inisiatif.


Bentuk segi lima

• Falsafah perguruan yaitu Panca Darma.

Lingkaran Dalam Berwarna Oranye

• Melambangkan semangat menjunjung tinggi kebenaran.

• Gambar hati yang terang benderang bagaikan bulan purnama.

Warna Biru

• Setiap gerak langkah senantiasa memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Lingkaran Luar

• Melambangkan angka nol (tidak ada) atau tidak adanya pengakuan

• Sikap pasrah/berserah diri

Warna Emas

• Prilaku Panca Darma akan melahirkan manusia yang tak ternilai harganya.


Pengembangan Olah Tadjimalela :

Olah rasa
Olah pikir
Olah gerak

Tingkatan Tadjimalela :

Dasar ( 1 – 4 )
Lanjutan ( 1 – 4 )
Pendekar ( 1 – 3 ) :  Pendekar Muda
Pendekar Madya
Pendekar Utama

Lama masing-masing tingkatan dapat sesuai standar atau dapat dipercepat sesuai pola latihan yang cepat. Dari mulai per 3 bulan sampai yang kursus kilat weekend.

Prosesi


Tadjimalela juga mengembangkan seni budaya silat. Berbagai event hajatan (perkawinan, sunatan dsb) dapat dilakukan prosesi ala Tadjimalela. Menggunakan pakaian khusus prosesi, pasukan Tadjimalela yang tadinya gagah dan galak berubah menjadi ganteng dan anggun.

Prestasi Yang Telah Dicapai PS Tadjimalela :

Juara Umum I pada pertandingan antar Perguruan Silat se-Jabar dan DKI Jakarta sejak tahun 1980
Juara Umum I Kejuaraan Nasional Pencak Silat antar Perguruan se-Indonesia sejak tahun 1990an
Atlit-Atlit Tadjimalela dan pelatih dari tadjimalela masuk dan timnas sehingga membawa Indonesia meraih banyak mendali emas pada kejuaraan PON, SEA GAMES dan Kejuaraan Silat Dunia lainnya

Dalam dunia persilatan, nama Tadjimalela sudah cukup mendunia. Tidak hanya para atlit utusan Tadjimalela, tapi juga para pelatih dan juri utusan Tadjimalela telah mampu membawa timnas silat Indonesia ke kejuaraan silat Internasional sebagai juara umum mengalahkan tim silat negara pesaingnya. Hal ini merupakan prestasi yang mengharumkan bangsa Indonesia dalam bidang seni budaya. Sudah sepatutnya perguruan silat Tadjimalela yang beranjak dari perguruan lokal dengan management lokal, mampu lebih berkembang ke tingkal global dengan management profesional.


Duka Tadjimalela
5 November 2008 merupakan duka ke dua bagi PS Tadjimalela. Setelah ditinggalkan pendirinya Kang Djajat pada 6 Juli 1995, menyusul kakaknya yang menjabat sebagai Ketua Umum Tadjimalela turut berpulang ke pangkuan Ilahi yaitu Abah Iyan (R., Iyan S. Koesoemadinata).

Tadjimalela memang berduka, namun tetap nampak ada semangat dari para penerusnya yang konsisten dalam pengembangan ke depan Tadjimalela di dunia persilatan.

Tadjimalela Hidup Seribu Tahun Lagi !

Kontak PS Tadjimalela
Untuk informasi pelatihan Tadjimalela lebih lanjut, serta prosesi dalam berbagai even, silahkan hubungi :
Bapak Sutarna S.Pd


Jl.Cijerokaso No.23 RT 03/10

Kel Sarijadi Kec Sukasari

Bandung 40151

+62818225895

Tjetjep Sadikin

Jl. Sukagalih II No.130 RT 06/08

(belakang Paris Van Java Sukajadi)

Kel. Cipedes. Kec. Sukajadi.

Bandung 40162

+6281321474114
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: ghorylla on 09/12/2009 17:09
salam
menurut sy Tadjimalela adalah perguruan silat yg ngajarin teknik2 efektif sebagai buah pikir karya Kang Djadjat. sy pernah baca itu tesis, menarik memang isinya. sodara sy juga ada yg aktif di Tadjimalela Bandung, sy liat gerakannya straight to the point dan ganas. cm terus terang sy liat perkembangannya sekarang di Bandung, kok jd lebih ke sport nya, sy liat generasi yg sekarang malah benyak yg "kurang ngerti" tekniknya Kang Djadjat, jdnya lebih melatih untuk prestasi-mohon maaf klo ada salah2 kata.
padahal silat ini termasuk yg praktis dan mematikan, jgn sampe lah pamornya meredup. ini sy baca di tesis tersebut, bahwa Aa Boxer aja mikir2 ngadepin Kang Djadjat, waktu itu kl ga salah kejadiannya di jalan Dulatip.
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: one on 09/12/2009 20:18
sayang penulisan tesis tersebut tidak membahas perbedaan antara perguruan dan aliran sehingga kadang kita terjebak antara dua istilah tersebut. Mungkin suatu saat nanti pelajaran dari perguruan ini akan menjadi sebuah aliran.

Di pertengahan tahun 1980-an yang merupakan era keemasan perguruan ini, saya sendiri sempat merasakan bagaimana tempaan dari perguruan yang hingga kini masih disegani. Dulu kami belajar di sodorkan dua pilihan : jago silat di arena atau jalanan....dan boleh keduanya. merupakan satu kebanggaan pernah belajar di sana
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Comot Dage on 10/12/2009 00:07
terus kang one milih jago jalanan apa olah raga ?

jumlah jurus tajimalela ada berapa ya ..

kalo di tesis itu tajimela juga bergerak kearah pencak/seni, kayanya para pengurusnya terus ber evolusi-inovasi mengembangkan tajimalela ....
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Taufan on 10/12/2009 12:19
ini sy baca di tesis tersebut, bahwa Aa Boxer aja mikir2 ngadepin Kang Djadjat, waktu itu kl ga salah kejadiannya di jalan Dulatip.

Ini menarik dan bisa diinterpretasikan macam-macam  :o
Ada kejadian apa di jalan Dulatip antara Aa Boxer dgn Kang Djajat, kapan kejadiannya, kenapa sampai kejadian, dan bagaimana kejadiannya?  :-\

Wassalam,
TP
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Mantrijeron14 on 11/12/2009 10:18
weitts sensitibh nih bang....!!!!
 [[hati-hati]] salah ngomong bisa dianggep mendiskreditkan salah satu perguruan nyang disebut diatas.

Apakah hal ini diungkapkan di thesis atau sekedar omongan yang didengar saat berdiskusi dengan pengamal aliran/perguruan? Kuatkah buktinya? Saksinya? yah kalopun kuat bukti dan saksi pan lebih resep jadi obrolan off-air boss? Jadi ndak menyinggung siapapun. Hayuk kapan nih silaturahmi ke tempat latihan bang Ghorylla?

wassalam,
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Unknown on 11/12/2009 10:28
yups...
akur sama kang MJ14, off air aja deh, PM2an kek, kopdar kek..
jangan dibahas di sini deh...
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Mantrijeron14 on 11/12/2009 10:30
setelah ane liat kendirik nih postingan aye, kok emoticon-nye kayak memperingatken dg gaya "mare2" macam "awas lo".... mangsud emoticon itu versi aye cuman "hati-hati" dan yg muncul gambar seperti entu .... hihi... jangan sale tafsir ye man-teman, palagi ane bukan sbg moderator disini.

Lanjut dong dengan ciri khas tajimalela, ane gedubrakan nih ame pesilat tajimalela jaman kejurnas  dolo. Gan One mungkin bisa share pengalamannye.... monggo lho..

wassalam,
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: samber gledek on 11/12/2009 12:18
kayaknya kang mantri dapat "gamabaran" dalam pengembaraan batin he...he
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Taufan on 11/12/2009 16:33
Saya termasuk orang yang meragukan akurasi data tesisnya kang Ian... misalnya pernyataan guru saya dikutip dengan tidak tepat dan dijadikan sebagai salah seorang narasumber dalam tesis tsb, padahal beliau merasa tidak pernah diwawancarai oleh kang Ian.    Jadi kasus Aa Boxer di atas saya yakini adalah versinya si kang Ian dari hasil denger2 salah satu pihak saja ???

Wassalam,
TP
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: ghorylla on 11/12/2009 19:05
salam
yah memang topik yg sensitif, tp sy kan cm nyomot dari thesisnya ian douglas doang, no offense lah, ga ada niatan diskredit beladiri tertentu. sy emang punya kenalan orang Tarung Derajat, dia ketua satlat UI Depok waktu sy kuliah dulu. bahkan temen SMP nya AA Dradjat sy pernah ketemu. ga cm itu aja, pernah juga ketemu sm orang silat yg pernah "urusan" sm AA Dradjat waktu mereka masih muda, tp ga akan sy ceritain di sini-karena info ini sy dgr dari orang pertama langsung dan ga elok klo sy ungkapin di sini selain itu sy sangat respek baik terhadap silat maupun jg Tarung Derajat. dua2nya kan made in orang lokal abang2 sekalian dan bawa trade mark Indonesia. makanya sy hormati semua karya2 lokal. selain itu kan semua kejadian2 itu terjadi di masa lalu dan di masa mereka masih pada muda, yah suatu kewajaran lah, namanya  juga darah muda, udah berlalu, dan sy rasa semua pihak jg hanya anggap itu bagian dari masa lalu dan proses pendewasaan.

untuk  Tadjimalela sy kurang begitu tau, krn sm sodara sy itu jg jarang ketemu dan tuker pikiran. karena keluarga sy banyak yg di bandung dan cianjur, makanya jadi tau lah dikit2 soal Tadjimalela dan kesohornya Kang Djadjat, bahkan Mamang sy pernah ketemu Kang Djadjat waktu di cianjur, waktu mereka masih pada muda.
yang sy sering denger itu Tadjimalela itu termasuk praktis dan mematikan.

mari kita dukung beladiri2 lokal, minimal jadi tuan rumah di negeri sendiri.



Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: ghorylla on 11/12/2009 19:16
salam
maaf klo postingan sy menyinggung beladiri tertentu. tp sekali lagi sy cm bilang sebatas apa yg sy tau dan dari pengalaman sy yg terbatas ini, ga ada niatan menjelekkan. semuanya bagus kok, bahkan sy pernah ketemu orang silat tradisional yg bilang klo mau ngelatih fisik dan emang kita merasa punya stamina kuat, katanya ikut Tarung Derajat itu bagus lho.
buat sy mah semua beladiri bagus ga ada yg jelek.
tapi juga memang pasti ada cerita di balik berkembangnya suatu beladiri ataupun beladirinya dan cerita2 mengenai di balik berkembangnya seseorang praktisi yg mendirikannya. itu menurut sy adalah suatu keniscayaan. sm aja kaya misalnya klo kita denger GM Utut Adianto dulunya sering duel catur tantang2an sm tukang becak di pos ronda, yah mungkin aja. kenapa enggak, dan orang kan selalu berkembang seiring umur dan kedewasaan, dan itu sah2 aja. yang penting kan kita liat sekarang dan masa depan, karena masa lalu itu hempasan bayangan yg selalu ada tapi tidak lagi nyata.
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Comot Dage on 11/12/2009 21:13
yup setuju bang ghoryla ,,

mungkin masih sedikit tokoh yang mau rendah hati membuka sebagian perjalanan beladirinya terutama pengalaman sparingnya sehingga dia bisa sampai hebat seperti sekarang,  seperti cerita Pa Oong Maryono yang mau terbuka mengakui pernah kalah dari pesilat kps nusantara (setelah sebelumnya belajar beladiri non silat) ..


mohon maaf bila ada kata salah ..
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: Comot Dage on 11/12/2009 21:25
yup setuju bang ghoryla ,,

mungkin masih sedikit tokoh yang mau rendah hati membuka sebagian perjalanan beladirinya terutama pengalaman sparingnya sehingga dia bisa sampai hebat seperti sekarang,  seperti cerita Pa Oong Maryono yang mau terbuka mengakui pernah kalah dari pesilat kps nusantara (setelah sebelumnya belajar beladiri non silat) ..


mohon maaf bila ada kata salah ..

tentunya dengan cerita yang tidak mempermalukan lawan yang pernah dia kalahkan (kalo dia menang) ..

Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: MINDIBASE on 31/12/2009 15:09
saya punya teman tapi sudah lama tdk tahu kbr beritanya. Nama teman saya itu DANI WISNU. tlg dong kasih tahu kabar dan beritanya sekarang ;D 8) 8) 8) 8) 8) 8) 8) 8) 8)
Title: Re: Aliran Tajimalela
Post by: kakak Kuning on 31/12/2009 17:38
@ Mindibase:
Dani Visnu masih aktif, beliau Pelatih Nasional
istrinya Dani yaitu Dewi Yanti (juga mantan atlet) juga melati di Tajimalela