Apakah ada yang mengenal aliran silat dibawah ini ?

[maenpo]

ini mas khoirur apa mas arief yo...
*ketemu lagi*

Sebetulnya "pertemuan" pendekar pendekar mataram dan jawa barat  banyak terjadi jaman Adipati Unus / Pangeran Sabrang Lor (menantu dan Sultan Demak I, Raden Patah (1500 an). Disitu ada konsinyasi Demak-Banten Cirebon juga anak buah kapal dari Bugis. Bahkan Adipati Unus juga diangkat mantu juga oleh Raden Syariif Hidyatulah/Sunan Gunung Jati. Mereka bahu membahu membangun armada laut untuk membantu membebaskan malaka dari penjajahan portugis.

Disini juga dianggap titik masa emas pertemuan "ilmu kanuragan" khas jawa tengah/timur pesisir dengan "silat silat fisik" jawa barat (termasuk style bugis) yang akhirnya mewarnai corak beladiri masing masing, dan juga sedikit mewarnai masa awal silat silat daerah malaka. Bahkan ada yang beranggapan nama "Tasikmalaya" diambil dari pengistilahan orang orang malaka (tasik = danau, malaya = malaka).
Tapi banyak versi mengatakan mixed ini banyak mempengaruhi daerah pesisir, sedang di gunung gunung, keilmuannya belum tercampur. Apalagi sisa sisa kerajaan majapahit dan galuh yang masih beragama hindu.

Karena kekerabatan ini beberapa daerah di banten banyak nama jalan pakai nama orang jawa (dekat daerah masjid agung banten misalnya). Tapi setelah pati unus wafat, terjadi "kekurang akuran lagi" antara demak dengan banten-cirebon. Dan sejarahnya berlanjut dst dst.

Mohon koreksi kalau sejarahnya ada yang kurang pas...

Salam

Hubungan Demak, Cirebon, dan Banten masih bertahan hingga akhir masa kekuasaan Sultan Trenggono. Tokoh yang memegang peran sentral dalam menjaga hubungan ini adalah Fatahilah atau juga biasa dikenal dengan gelar Tubagus Pasai. Fatahilah ini merupakan keponakan sekaligus saudara ipar dari Sunan Gunung Jati, atau penguasa Cirebon pada saat itu. Ketika Adipati Unus wafat, Fatahilah kemudian menikahi kedua janda Adipati Unus. Janda dari Adipati Unus ini yang pertama merupakan putri dari Raden Patah dan yang kedua adalah putri dari Sunan Gunung Jati. Namun sepeninggalnya Sultan Trenggono, Kesultanan Demak mengalami perang saudara karena terjadi perebutan kekuasaan antara keturunan Pangeran Kikin dengan keturunan Sultan Trenggono. Mungkin karena menghindari konflik akhirnya Fatahilah memilih untuk meninggalkan Demak dan menetap di Cirebon hingga akhir hayatnya.

[dewakambing]

ini mas khoirur apa mas arief yo...
*ketemu lagi*

kebetulan saya bukan ke-2-nya mas hehehe
nama asli saya, biasa di panggil pras, tapi kalo di kantor nyari dewakambing juga pada tau koq   

Saya ada koreksi sedikit kalau saya salah menuliskan gabungan. Tapi mendapatkan pengaruh dari cimande.
Sampai dimana pengaruhnya saya belum tahu dan masih berniat melihat kembali. Statemen tentang pengaruh cimande tersebut saya dapatkan dari beliau.