Forum Sahabat Silat
Bahasa Indonesia => Aliran Pencak Silat => Topic started by: bangtebe on 27/10/2011 17:01
-
Bismillahirohmanirohimm....
cuma mau ngelurusin sejarah yang udah ada dan persepsi para pesilat saat ini. ini ada asal-usul silat Beksi berdasarkan versi asli yang diceritakan oleh para Guru besar Beksi Kong Nur secara turun temurun, dan bukan berdasarkan majalah beladiri yang sebelumnya pernah di ceritakn di sini. monggo dibaca... tenkyu :-*
1. Asal Usul Beksi
(asal-usul ini telah direvisi susai dengan yang diceritakan oleh guru besar BEKSI kong Nur Abdul Malik)
Terdapatlah seorang Tionghoa peternak yang tinggal di daerah dadap Tangerang ( sekarang yang dikenal dengan cina benteng) bernama Lie Ceng Oek. sebenarnya keluarga Lie sendiri tidak mempunyai atau mewarisi beladiri apapun dari negeri asalanya. cerita disingkat sampai lie sedang berteduh di sebuah gua di aerah tersebut setelah selesai mengangon ternak peliharaannya ketika kala itu terjadi hujan. saat berteduh lie, mendapat panggilan untuk masuk ke dalam gua tersebut,. di dalam gua lie ceng oek bertemu dengan sosok tinggi yang disebut oleh orang betawi ki idan/ ki jidan. Mulai dari situlah lie ceng oek belajar silat (meski tidak diceritakan bagaimana mulanya). setelah tamat belajar beladiri, lie ceng oek mulai membangun reputasinya di dunia persilatan yang kala itu di daerah tersebut masih banyak para pendekar dan centeng terkenal.
Nama Lie Ceng oek pun akhirnya terdengar ke seantero batavia, terlebih ketika dia berhasil menjadi seorang saudagar kaya dierahnya. Hinnga akhirnya bertemulah lie dengan Gozalih yang kala itu, diklaim sebagai pendekar silat terkenal dari salah satu aliran di betawi. kong Gozalih sendiri akhirnya belajar bie sie ( nama yang diberikan lie ceng oek kala itu) setelah ia dikalahkan oleh ceng oek. seiring dengan hal itu, kemudian juga masuk nama-nama besar yang hingga kemudian dikenal sebagai guru dari tiga guru besar BEKSI yaitu, kyai Marhali.
nama Bie Sie sendiri akhirnya berubah menjadi BEKSI atas logat masyarakat betawi kala itu, yang berarti pertahan empat penjuru. dari kyai Marhali sendir yang akhirnya terakhir kali bertempat di daerah Benda, Tangerang, mempunyai sejumlah murid yang tiga diantaranya menjadi guru besar dan akhirnya membawa nama beksi hingga dikenal seantero jakarta.
lebih lanjut BEKSI lebih dikenal dari daerah petukangan jakarta selatan dikarenakan, disitulah awal mula ketiga guru besar mengembangkan silat beksi. sementar aperguruan beksi yang berasaa darimurid kyai Marhali lainnya masih tersebar di daerah pelosok tangerang hingga cengkareng jakarta barat, yang hingga saat ini masih diajarkan secara turun temurun.
Lebih lanjut inilah para tokohnya berdasarkan generasi
:
• Generasi I : Ki Jidan (Ki Iban)
• Generasi II : Ki Lie Cengk Ok, Ki Tempang, Ki Muna, Ki Dalang Ji’ah
• Generasi III :Kong Marhali, Kong Godjalih
• Generasi IV : Kong H Hasbullah, Kong HM Nur, Kong Simin, Minggu, Salam Kalut, H Mansyur, Muhammad Bopeng
• Generasi V : Tonganih, Dimroh, HM Yusuf, HM Nuh, Sidik, H Namat, H Syahro, Mandor Simin, Umar
• Generasi VI :H Machtum, Tong tirih, H Dani, Udin Sakor, Soleh, Tholib/syaiful, dll
• Generasi VII : Abdul Aziz, Abdul Malik, HA Yani, Mftah, Nasrullah, dll
selain itu ada beberapa nama yang belum disebutkan dari paara murid Kyai Marhali lainnya, dan penerusnya hingga kini seperti Lie Jie Tong dan Nona Loen sebagai pewaris permainan senjata atau golok.
Dan adapun nama- nama jurus di perguruan Beksi kong Nur Petukangan adalah :
1. Jurus Beksi
2. .Jurus Gedig
3. .Jurus Tancep
4. .Jurus Ganden
5. .Jurus Bandut/bandul
6. .Jurus Broneng
7. .Jurus Tingkes
8. .Jurus timpug
9. .Jurus Kebut
10. .Jurus Tiga
11. .Jurus Galang Tiga
12. .Jurus Galang Lima
-
banyak versi mengenai silat beksi tapi mana yang benar ane? ??? ???
-
bang Vian pernah denger versi yg mana, boleh dunk d share d marih...
-
*Versi pertama :
beksi lahir dari pendekar cina yang tinggal didaerah tangerang.Pendekar cina ini bernam lie cheng oek,suatu ketika lie cheng oek ditantang tarung dengan pendekar pribumi.Perkelahianpun diterima oleh lie cheng oek,pertarungan tidak berlangsung lama dan dimenangkan oleh lie cheng oek.Pendekar yang melawan Lie Cheng Oek mengajukan diri menjadi murid lie cheng oek dan lie Cheng oek menerima pendekar tersebut menjadi murid.
*Versi Kedua :
sama dengan versi abang.
Mohon pencerahannya 8) 8) 8)
-
*Versi Kedua :
sama dengan versi abang.
Mohon pencerahannya 8) 8) 8)
versi ane yang mane ye?? ane kan belom nulis apa-apa... :)
-
ni bang ane bagi dah kisah dari penelusuran ke sumbernya di Dadap sono, semoga bermanpaat...^_^
Lie Tjeng Hok
...penelusuran kami pada 12 Februari 2012 siang adalah ke daerah kampung Dadap, Cengkareng, Tangerang tempat kediaman dari Mpek Lie Dji Tong, yang mana beliau adalah cucu dari Mpek Lie Tjeng Hok. Dari Mpek Lie Tjeng Hok inilah jurus-jurus BEKSI diturunkan kepada murid-muridnya hingga dapat tersebar dan berkembang sampai saat ini, salah satu murid beliau yang terkenal adalah Ki Marhali (ada pula yang menyebut Ki Murhali). Pertemuan kami dengan cucu beliau, Mpek Lie Dji Tong tak lain hanya untuk diceritakan kembali seperti apakah sebenarnya awal ceritanya silat BEKSI ini. seminggu kemudian kami kembali ke Dadap tapi ke rumah lama Mpek Lie Dji Tong pada 19 Februari 2012, selain itu beberapa minggu kemudian kami juga menemui anak Mpek Lie Dji Tong yang bernama Haji Oki (nama asli Edi Wijaya, adapun anaknya yang lain dari istri tua selain Edi Wijaya adalah Suhanto dan Suhandi ) karena diundang beliau dan dikarenakan ada hajat yang akan disampaikan kepada kami.
Kondisi Mpek Lie Dji Tong masih sama seperti ketika saya dan rombongan dari Beksi Kong Nur datang di tahun 2009 tepatnya di bulan Oktober tanggal 4, masih segar dan gagah walaupun usianya sudah 91 tahun dan selalu semangat bila diajak ngobrol beksi, pertemuan kali ini diadakan di rumah istri muda beliau yang jaraknya beberapa kilometer dari rumah beliau yang biasanya.
Setelah berbasa-basi beberapa saat mulailah proses interview yang beberapa tuturannya kami REKAM dan kami tulis, beliau menekankan bahwa apa yang beliau ceritakan adalah sebagaimana yang beliau terima dari kakek dan ayahnya tidak dikurangi atau dilebihkan. Banyak sesekali istilah lama beliau pergunakan sehingga agak sulit bagi saya mencerna tuturannya, hingga harus beberapa kali bertanya apa artinya.
Mpek Lie Tjeng Hok meninggal pada umur 97 ditahun 1951 itu artinya beliau lahir ditahun 1854, beliau pada awalnya tidak memiliki main pukulan atau silat, beliau belajar dari tetangganya Ki Jidan dan Ki Miah, penduduk asli kampung Dadap saat masih bujang. Mpek Lie Tjeng Hok ini beristrikan wanita pribumi dari daerah Srengseng bernama Mak Eno (No’?) dan beragama Islam (Mpek menyebutnya “Selam”). Ayah dari Mpek Lie Tjeng Hok bernama Lie Ah Tjin, kakeknya bernama Lie Ah Djam. Tahun saat beliau belajar kepada Ki Jidan dan Ki Miah tidaklah diketahui, menurut Mpek Lie Dji Tong, Sekitar tahun 1930-an Lie Tjeng Hok pernah mendapatkan "bon" atau undangan tantangan dari Lo Ban Teng ( tokoh yang terkenal dari perguruan Shaolin Hoyangpay kelahiran tahun 1886 ) di daerah Pasar Pagi.
Dan Mpek Lie Dji Tong mengatakan BEKSI asli berasal dari kampung Dadap, Cengkareng dan bukan dari Cina.
Ki Marhali
Awal Marhali muda belajar kepada Lie Tjeng Hok adalah ketika suatu hari anak Lie Tjeng Hok yaitu Lie Tong San (Ayah dari Lie Dji Te, Lie Dji Tong, Lie Do Ton dan Lie Sen Nio) akan berangkat ke sawah dan selalu lewat depan rumah keluarga Marhali yang memang tidak terlalu jauh letaknya dari rumah Lie Tjeng Hok, ayah Marhali ingin menjajal atau main sambut dengan Lie Tong San dan kebetulan Lie Tong San pun tidak keberatan, dari hasil bermain sambut tersebut ayah Marhali mengakui keunggulan Lie Tong San, dan karena itu ia ingin anaknya yaitu si Marhali diajari silat mereka, kemudia oleh Lie Tong San si Marhali muda ini diserahkan kepada ayahnya Lie Tjeng Hok untuk diajari beksi. Setiap malam kedua orangtua Marhali selalu mengantar anak tunggalnya itu belajar kepada Lie Tjeng Hok (ini salah satu syarat keberhasilan seseorang belajar silat yaitu ada ridho dan dukungan orangtua). Tidak disebutkan kapan tahun terjadinya proses belajar ini, apakah hanya Marhali sendiri atau ada juga murid yang lain dari warga pribumi, tidak tertutur oleh Mpek Lie Dji Tong.
note : ejaan untuk nama sudah di koreksi oleh Mpek Lie Dji Tong sehingga penulisan nama yang benar adalah sebagaimana yang beliau sampaikan.
nah begitu bang inpormasinyah....:)
-
:) :) :)Makin seru............................
Trus Ki Jidan Dan istrinya belajar dari mana BEKSI?
-
Trus Ki Jidan Dan istrinya belajar dari mana BEKSI?
istrinya Ki Jidan belajar Beksi??? tolong dunk ente gantian ngedongeng...drmn ente bs bilang gitu, jd ane bs dpt crita jg dr ente... :)
-
;DMaaf bang maksud ane Ki Miah
-
kagak di ceritain sama si Mpeknya bang....[[peace2]]
-
::)beliau masih mengajar?
-
::)beliau masih mengajar?
ga, udah ga kuat buat ngajar
-
Bang, berarti selain Ki Marhali, ada jg murid yang lainnya dong?
btw good job, memang utk asal usul BEKSI ini perlu di telusuri, biar gak ada lagi kesalah pahaman yang akan bertambah luas lagi
-
bs jd ada, beliau kan belajar dr msh anak2 jd bs jd ada yg sebaya dgn beliau kala itu, tp kl untuk non pribumi kurang lbh ada 7 org yg d sebutin namanya sama Mpek Lie Dji Tong.
btw bang Jali Jengki mau riset melakukan penelusuran tp ga ada yg modalin, nah ada yg mau modalin ga? ^_^
-
Kong Yoga, apa kabar ?? [[peace2]]
-
alhamdulillah baek, kang sawer wulung..peace jg ah..
-
mantap makin banyak ngumpul makin banyak pengetahuan [[peace2]]
-
akurr...:)
-
nah bicara kuda 2 dari beksi kenapa kuda2 guru besar beda 2 tidak sama ?
-
siapa yg ente maksud dgn "guru besar" gan
-
Contoh Kong Hasbullah,Kong Simin,Kong Nur dll.dari mereka bertiga kuda2 ada yang pendek,sedang dll.mohon pencerahan gan [[peace2]]
-
Contoh Kong Hasbullah,Kong Simin,Kong Nur dll.dari mereka bertiga kuda2 ada yang pendek,sedang dll.mohon pencerahan gan [[peace2]]
maaf bang, ane kl itu ga tau, ane blm pernah liat beliau-beliau itu jalan jurus, sebab wkt ane gabung para guru besar sudah wafat...:(, jd ga bs membandingkan dan melihat sedang jalanin jurus apa, tp yg jelas kl kata guru ane beliau2 bertiga belajar Beksi bareng, ane malah pengen nanya banyak sm ente, bisa kasih contoh beliau2 itu kuda2nya pendek, sedang, dll, ente pernah ketemu dgn beliau2 dmn bang? kl ada dokumentasinya bole dunk pinjem buat d copy, terima kasih sebelumnya..._/"\_
-
bang agoy..
gaya kong maen pukulan has masih bs kita lihat di clip berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=vBXm_Z4SDME
-
bang agoy..
gaya kong maen pukulan has masih bs kita lihat di clip berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=vBXm_Z4SDME
demen ane nontonnya... [top]
-
mantap habis
-
maaf sobat semua perguruan beksi [top] ane mau kenalan :) ane punya guru di kreo guru beksi juga tapi udah meninggal namanya mandor jaelani. itu termasuk beksi gernerasi keberapa ya ???? kalo boleh tau. :)
-
menurut keteraangan di bawah guru ane kok ngak ada namanya ya ???? :)
Lebih lanjut inilah para tokohnya berdasarkan generasi
:
• Generasi I : Ki Jidan (Ki Iban)
• Generasi II : Ki Lie Cengk Ok, Ki Tempang, Ki Muna, Ki Dalang Ji’ah
• Generasi III :Kong Marhali, Kong Godjalih
• Generasi IV : Kong H Hasbullah, Kong HM Nur, Kong Simin, Minggu, Salam Kalut, H Mansyur, Muhammad Bopeng
• Generasi V : Tonganih, Dimroh, HM Yusuf, HM Nuh, Sidik, H Namat, H Syahro, Mandor Simin, Umar
• Generasi VI :H Machtum, Tong tirih, H Dani, Udin Sakor, Soleh, Tholib/syaiful, dll
• Generasi VII : Abdul Aziz, Abdul Malik, HA Yani, Mftah, Nasrullah, dll
selain itu ada beberapa nama yang belum disebutkan dari paara murid Kyai Marhali lainnya, dan penerusnya hingga kini seperti Lie Jie Tong dan Nona Loen sebagai pewaris permainan senjata atau golok.
-
helloo kok sepi yaaa :D :D :D :D :D :D :D :D :D