sedangkan Aikido secara disiplin mengunci pola latihannya pada tujuan paling tinggi, yaitu pengenalan kuzushi secara ultimate, weruh sakdurunge winarah .
Dari modal baca2 dan nongtong DVD (favorit ane daito-ryu aikijujutsu), nih emang ginian filsafat Aikido. Dimas Antara sudah masuk tlatah ini belom?? Atau ada tk tertentu yg disahkan dengan sabuk tertentu yg dinyatakan bisa ginian?? Adakah tingkat seperti ini di Silat? cingkrik?? Monggo sampeyan sebagai pemerhati sekaligus praktisi both styles bisa memaparkan sama, mirip atau bedanya...
Waduh, kalu dibilangin praktisi bisa-bisa aye mandi kembang mulu tiap ari ...
Kalo yang ane tau di aikido kagak ada tingkatan tertentu yang ngelambangin pencapaian di level ini. Bahkan, keberadaan lepel ini pun cuma ditunjukkan oleh cerita yang beredar di kalangan aiki-deshi (murid aiki) tentang Ueshiba yang pas saat mencapai pencerahan (satori) dan merevolusi ilmu aikido.
Konon, menurut kisah yang shahih adanya, suatu ketika Ueshiba bertanding dengan seorang kendo-ka. Si Kendo-ka menggunakan pedang bambu (shinai) dan Ueshiba cuma bertangan kosong. Menurut riwayat, saat itulah Ueshiba mencapai tingkatan weruh rak weruh itu. Menurut penuturannya sendiri (dan disetujui oleh para saksi mata) beliau seperti bisa merasakan hantaman shinai di badannya sebelum pedang bambu itu diayunkan, akibatnya beliau bisa menghindar tepat waktu dengan jarak hanya setipis kertas. Pertandingan dimenangkan Ueshiba dengan hanya bergeser kesana kemari sampai si kendoka kehabisan napas dan menyerah.
Konon sesudah peristiwa itu Ueshiba seperti dihantam sinar dari langit dan mendapat pengertian soal isi cinta kasih dalam ilmu beladiri. Sejak kejadian itu, Ueshiba merubah gaya latihan aikido yang keras dan mengerikan jadi yang kita kenal sekarang ini. Mungkin supaya murid-muridnya bisa mencapai tataran itu juga.
Dalam sebuah kisah yang dirawikan oleh Gozo Shioda (kemudian menjadi pendiri aliran Yoshinkan), beliau pernah mengantar Ueshiba berdemonstrasi ke kamp militer Okubo, di sana Pak Guru ini menunjukkan kemampuannya mengelak dari tembakan enam orang sekaligus pada jarak dua puluh lima meter, dan ini diulangi sampai tiga kali karena para perwira di Okubo penasaran (aikido shugyo, Biografi Gozo Shioda).
Tapi kita belum kenal seorangpun dari penerusnya yang memiliki kemampuan ini... para murid dari barat malah cenderung menganggap semua urusan "ki" ini sebagai omong kosong dan memilih berlatih aikido secara praktis dan ilmiah saja.
Dari silat...
Saya percaya pasti ada yang sanggup... soalnya kalau tidak ada, tidak mungkin ada istilah "rasa sinar" yang disebut-sebut di kalangan silat Sunda. Ada namanya pasti karena pernah ada yang sampai ke sana...
Tapi ya itu... hal-hal kayak gitu jauh dari jangkauan saya...
Kembali ke Cingkrik,
Latihan sambut itu punya profil yang sama dengan latihan Aikido modern sesudah dirubah oleh Ueshiba. Si yang berlatih berdiri dengan rileks tanpa buka pasang... saya percaya dengan melatih ketenangan di depan lawan yang akan menyerang, pelan-pelan kita mengembangkan kemampuan persepsi yang luas... dan siapa tahu sampai ke mana jangkauan persepsi itu nanti?