+-

Video Silat

Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

Persilatan Jurus Lima (Sabandar) by Marsudi Eko
14/05/2015 19:36

Kebugaran Merpati Putih by mpcrb
22/04/2015 16:16

PAWAI JAMBORE PENCAK 2015 by luri
20/04/2015 16:20

SilatIndonesia.Com

Author Topic: maenpo Cikalong  (Read 378226 times)

Nagapasa

  • Naga Pasa - Naga Pamanah Rasa
  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 1
  • -Receive: 8
  • Posts: 927
  • Reputation: 48
  • Paku Jagat Ingsun
    • Nagapasa Blogs
  • Perguruan: Suliwa 5 adegan Serong
Re: maenpo Cikalong
« Reply #105 on: 09/07/2007 08:46 »
tah geuningan.

nihun ah penjelasannya, sok atuh mas Oong silahkan di bahas Tong nyumput bae atuh




Top markotop Oom Nagapasa, Lanjut doong ^:)^.
Terus dimana benang merah antara Ajeungan Sanusi dengan Aki Oha Cikaret, atau jangan-jangan ada beberapa aliran Cikaret, gak cuma satu. Karena (lagi-lagi) yang saya baca di bukunya Oom O'ong: Lokasi daerah Cikaretnya Ajeungan Sanusi adanya di Sukabumi, bukan di Cianjur.
gimana nih :-\

Salam

Mengacu pada sumber informasi yang saya dapat, aliran Cikaret yang saat ini berkembang di kampung Cikaret, kabupaten Cianjur, memang dikembangkan oleh Aki Oha.

Seperti yang telah saya ceritakan pada posting saya sebelumnya, pada awalnya Aki Oha ini belajar Sahbandar kepada Wa Da'i dan kepada Rd. Husen (Enceng). Lalu kemudian setelah bertemu dengan Aki Pe'i beliau mendapatkan ilmu peupeuhan.

Melalui perenungan beliau setelah belajar kepada beberapa orang guru serta lewat pengalaman beliau selama bertahun-tahun, beliau kemudian menemukan suatu bentuk pukulan yang dirasa lebih efektif untuk melukai lawan. Dasarnya memang beliau dapatkan dari Aki Pe'i, namun tekniknya beliau sempurnakan lagi menjadi seperti yang terlihat saat ini.

Mengenai aliran Cikaret yang dikembangkan oleh Ajengan Sanusi, saya kurang begitu mengetahuinya. Tapi memang setahu saya di daerah Sukabumi sana juga terdapat daerah yang bernama Cikaret. Mungkin kita bisa meminta penjelasan langsung kepada Mas Oong, yang memang pernah melihat langsung aliran Cikaret yang berkembang di Sukabumi. Apakah memang sama ataukah berbeda? Jika ada perbedaan dimana letak perbedaannya? Lalu mungkin sekalian diterangkan siapakah penerusnya saat ini serta alamatnya, agar teman-teman sahabatsilat yang ingin mengetahui aliran Cikaret di Sukabumi bisa menelusurinya.

Mungkin cukup sekian dulu dari saya, terimakasih..


-  Akur jeung dulur, Panceg dina galur, Ngajaga lembur  -
Susulan Liliwatan | Sulaya tina panyangka
visit my Blogs - www.nagapasa.multiply.com

Abu Zakka

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 2
  • -Receive: 13
  • Posts: 366
  • Reputation: 67
  • Sabandar Kari Madi
  • Perguruan: Maenpo Kari
Re: maenpo Cikalong
« Reply #106 on: 09/07/2007 16:01 »
Menurut Oom O'ong sih, penerusnya Cikaret Ajeungan Sanusi masih ada di Sukabumi, namanya Aki Dedi (kalau gak salah sih termasuk gurunya Oom O'ong) [top].
Bahkan keturunan dari Ajeungan Sanusi juga masih ada di Sukabumi, saya lupa namanya, tapi last namenya Permana, beliau termasuk pengurus Panglipur Sukabumi (Insya Allah) :D

Kayaknya tim dari forum kapan-kapan musti jalan jalan ke Sukabumi untuk sowan ke sesepuh maenpo sukabumi ;) ^:)^ sekalian cari-cari informasi tentang Cikaret yang lumayan bervariasi sejarahnya dan versinya
Cadu Nyekel Cadu Kacekel...

Maheso_Jenar

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 41
  • Reputation: 8
    • Email
Re: maenpo Cikalong
« Reply #107 on: 10/07/2007 10:51 »
Menurut Oom O'ong sih, penerusnya Cikaret Ajeungan Sanusi masih ada di Sukabumi, namanya Aki Dedi (kalau gak salah sih termasuk gurunya Oom O'ong) [top].
Bahkan keturunan dari Ajeungan Sanusi juga masih ada di Sukabumi, saya lupa namanya, tapi last namenya Permana, beliau termasuk pengurus Panglipur Sukabumi (Insya Allah) :D

Kayaknya tim dari forum kapan-kapan musti jalan jalan ke Sukabumi untuk sowan ke sesepuh maenpo sukabumi ;) ^:)^ sekalian cari-cari informasi tentang Cikaret yang lumayan bervariasi sejarahnya dan versinya

Insya Alloh mas ...saat ini kita sedang konsolidasi kedalam mudah2an dalam waktu dekat kita bisa berkunjung ke para guru2 sepuh ..
 ^:)^ ^:)^

Abu Zakka

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 2
  • -Receive: 13
  • Posts: 366
  • Reputation: 67
  • Sabandar Kari Madi
  • Perguruan: Maenpo Kari
Re: maenpo Cikalong
« Reply #108 on: 11/07/2007 16:01 »
Insya Alloh mas ...saat ini kita sedang konsolidasi kedalam mudah2an dalam waktu dekat kita bisa berkunjung ke para guru2 sepuh ..
 ^:)^ ^:)^

Alhamdulillah, saya tunggu nih kabarnya. Makasih, makasih, makasih ^:)^ ^:)^ ^:)^
Cadu Nyekel Cadu Kacekel...

seta

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 4
  • Reputation: 1
Re: maenpo Cikalong
« Reply #109 on: 15/07/2007 12:35 »
saya dengar tendangan dari Cikalong pendek itu karena penemunya dahulu saat mengajarkan menggunakan sarung sehingga mempersulit geraknya dan tak mungkin terlampau tinggi karena akan.....terlihat ???. Namun semua muridnya hanya menerima begitu saja sehingga sampai saat ini tendangan dari Cikalong ya paling tinggi ya seperut, bukannya begitu kang Nagapasa? [rapat]

ini saya dengar dari praktisi silat

mohon pencerahannya buat saya yang baru belajar... :)

salam,



Arya Seta Dewangga [top]

pamanah rasa

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 3
  • Posts: 57
  • Reputation: 11
  • Perguruan: Suliwa - Lima Adegan Serong
Re: maenpo Cikalong
« Reply #110 on: 15/07/2007 17:32 »
Kang Seta, jangan langsung percaya semua yang anda dengar.

Kenapa? Karena ada beberapa alasan kang. Misalnya, orang Sunda itu seneng bercanda. Atau karena seorang siswa belum saatnya mendapatkan penjelasan yang mendalam menyangkut prinsip beladiri cikalong.

Jawaban hereuyna misalnya ya itu tadi, gurunya melatih pake sarung. Atau kadang hanya dijawab, pamali kalau kaki sampai keatas kepala. Kepala itu bagiannya ya di usap oleh tangan. Gitu.

Guru-guru jaman dulu melatih dengan menggunakan sarung, benar, tapi tidak selalu. Yang jelas, mereka menggunakan pakaian sehari-hari saat berlatih. Dan meskipun menggunakan sarung, pastinya ada dalemannya juga donk...jadi gak mungkin keliatan.......... :D

Nah, jawaban yang mendekati benar itu...(hehehe...soalnya subjektif juga, dumasar kana pemahaman pribadi)

Gerak Cikalong itu diciptakan sedemikian rupa berdasarkan pada perilaku hidup dan gerak orang sunda. Makanya dari posisi pasang, kuda-kuda dan langkahnya sangat khas urang sunda. Coba aja perhatikan...

Pamali, mungkin benar juga jawaban itu. Kaki memang tidak boleh naik ke kepala kata orang tua dulu, pamali. Dan pamali, kalau dilanggar, matak cilaka. Kenapa kalau nendang sampai ke atas kepala bisa celaka? Ya, ini mah panjang lagi penjelasannya :D harus dirasain sendiri.

Yang jelas, gerak cikalong di ciptakan sedemikian rupa berdasarkan pola hidup dan kehidupan masyarakat sunda (khususnya cianjur) waktu itu. Bagaimana mereka bekerja, hubungan dengan tuhan, masyarakat, interaksi dengan alam, sopan santun dengan sesama dan lain sebagainya menjadi inspirasi gerak cikalong. Yang intinya membawa seseorang kepada jalan keselamatan.

Makanya, saat berlatih jurus, seorang guru selalu mengatakan, "ngajurus mah kudu nepikeun ngeunah, tapi lain saukur ngeunah hungkul, nyaeta ngeunah jeung bener. tah, eta nu matak mawa kana salamet awak"

Jadi kang Seta, bukan karena pake sarung, tapi ada pemahaman yang lebih mendalam lagi yang mendasarinya....

----duh..duh..duh...siga nu enya wae kuring yeuh. Yu ah, yuu....

seta

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 4
  • Reputation: 1
Re: maenpo Cikalong
« Reply #111 on: 16/07/2007 08:25 »
Kang Seta, jangan langsung percaya semua yang anda dengar.

Kenapa? Karena ada beberapa alasan kang. Misalnya, orang Sunda itu seneng bercanda. Atau karena seorang siswa belum saatnya mendapatkan penjelasan yang mendalam menyangkut prinsip beladiri cikalong.

Jawaban hereuyna misalnya ya itu tadi, gurunya melatih pake sarung. Atau kadang hanya dijawab, pamali kalau kaki sampai keatas kepala. Kepala itu bagiannya ya di usap oleh tangan. Gitu.

Guru-guru jaman dulu melatih dengan menggunakan sarung, benar, tapi tidak selalu. Yang jelas, mereka menggunakan pakaian sehari-hari saat berlatih. Dan meskipun menggunakan sarung, pastinya ada dalemannya juga donk...jadi gak mungkin keliatan.......... :D

Nah, jawaban yang mendekati benar itu...(hehehe...soalnya subjektif juga, dumasar kana pemahaman pribadi)

Gerak Cikalong itu diciptakan sedemikian rupa berdasarkan pada perilaku hidup dan gerak orang sunda. Makanya dari posisi pasang, kuda-kuda dan langkahnya sangat khas urang sunda. Coba aja perhatikan...

Pamali, mungkin benar juga jawaban itu. Kaki memang tidak boleh naik ke kepala kata orang tua dulu, pamali. Dan pamali, kalau dilanggar, matak cilaka. Kenapa kalau nendang sampai ke atas kepala bisa celaka? Ya, ini mah panjang lagi penjelasannya :D harus dirasain sendiri.

Yang jelas, gerak cikalong di ciptakan sedemikian rupa berdasarkan pola hidup dan kehidupan masyarakat sunda (khususnya cianjur) waktu itu. Bagaimana mereka bekerja, hubungan dengan tuhan, masyarakat, interaksi dengan alam, sopan santun dengan sesama dan lain sebagainya menjadi inspirasi gerak cikalong. Yang intinya membawa seseorang kepada jalan keselamatan.

Makanya, saat berlatih jurus, seorang guru selalu mengatakan, "ngajurus mah kudu nepikeun ngeunah, tapi lain saukur ngeunah hungkul, nyaeta ngeunah jeung bener. tah, eta nu matak mawa kana salamet awak"

Jadi kang Seta, bukan karena pake sarung, tapi ada pemahaman yang lebih mendalam lagi yang mendasarinya....

----duh..duh..duh...siga nu enya wae kuring yeuh. Yu ah, yuu....

Betul kata akang , mungkin yang saya dengar adalah subjektif  ya :)….tapi pendapat akang mungkin juga subjektif yaa…. ::)karena sebagai orang Sunda akang kan juga tukang becanda…karena darimana tahu jaman dulu ada dalemannya...wong akang aja gak pernah liat kok...! :w

salam,


Arya Seta Dewangga
(sulap selip susulapan, susu anjing nyelap dalapan)

Nagapasa

  • Naga Pasa - Naga Pamanah Rasa
  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 1
  • -Receive: 8
  • Posts: 927
  • Reputation: 48
  • Paku Jagat Ingsun
    • Nagapasa Blogs
  • Perguruan: Suliwa 5 adegan Serong
Re: maenpo Cikalong
« Reply #112 on: 16/07/2007 10:41 »
Hallo kang seta,

Itu mah meetos kang, kalau maenpo cikalong tendangannya cuman setinggi pinggang emang udah dari sononya gitu :)

cuman sedikit analisa saya, perbedaan mendasar dari maenan cikalong (umunya urang sunda) sumber tenaga dan gerakan itu adalah dari Awak (Badan) sehingga gerakan apapun di kendalikan dari awak.

ini berbeda dengan baladiri lain yang sumber tenaganya adalah dari pinggul (alunan Pinggul) sehingga tentunya bentuk tendangan pola serangan dari maenan urang sunda pasti beda sama maenan orang lain.

Hal lain adalah dari sikap pasang dan posisi kuda kuda urang sunda yang memang di peruntukkan lebih di dominasi oleh maenan pukulan dan bukan tendangan. jadi kalau lihat gelut maenpo pasti akan banyak di dominasi oleh pukulan bukan tendangan karena dari sisi kuda kuda pun tidak di peruntukkan untuk tendangan tinggi (kuda kuda urang maenpo rata rata redah berbeda dengan maenan lainnya)

jadi teknik tendangan yang di kenal di maenpo cikalong pun hanya teknik sepakan dan sapuan dengan tujuan menyerang daerah fital dari perut kebawah dan bukan untuk menyerang target diatas berut karena bagian perut ke atas mah itu bagian tangan bukan bagian kaki :)

Masalah budaya, pamali kemudian pake sarung itu hanya analisa dari sis kultur saja kalau menurut saya, yang jelas alasan teknisnya seperti di atas.

kalau bahasa kerennya "by Design" atau udah dari sononya. jadi engak bisa maksa orang cikalong suruh tendang tinggi tinggi, lawong design jurusnya aja engak di peruntukkan untuk itu.


Susulan Liliwatan | Sulaya tina panyangka
visit my Blogs - www.nagapasa.multiply.com

pamanah rasa

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 3
  • Posts: 57
  • Reputation: 11
  • Perguruan: Suliwa - Lima Adegan Serong
Re: maenpo Cikalong
« Reply #113 on: 17/07/2007 17:39 »
...Masalah budaya, pamali kemudian pake sarung itu hanya analisa dari sisi kultur saja kalau menurut saya, yang jelas alasan teknisnya seperti di atas.

kalau bahasa kerennya "by Design" atau udah dari sononya. jadi engak bisa maksa orang cikalong suruh tendang tinggi tinggi, lawong design jurusnya aja engak di peruntukkan untuk itu.

Leres pisan kang Naga, memang sudah disain dari sononya.

Tapi kade, tong hilap, dalam mendisain sesuatu selalu tidak pernah lepas atau selalu dipengaruhi unsur pola pikir, gaya hidup, kesenengan dan pemahaman sang panciptanya. Unsur kebutuhan lingkungan disekitar pencipta disain juga berpengaruh besar. Jangan lupakan sejarah hidup dan keilmuan sang pencipta.

Jadi bukan sekedar dari sononya udah di disain seperti itu. Tapi justru kenapa bisa di disain seperti itu? Apa saja yang mempengaruhi proses disain tersebut?

Seperti contohnya Timbangan, yang diciptakan oleh R. Anggakusumah. Kita semua tahu beliau adalah seorang ulama dan juga ahli sastra sunda yang cukup kampiun, dan tidak punya dasar beladiri sebelumnya.

Juga karakter R. Anggakusumah yang alim dan santun. Handap Asor, Nyaah ka batur, tara nyilakakeun. Bageur, Pinter. dll

Itu kenapa akhirnya timbangan menjadi seperti Timbangan yang kita kenal saat ini. Yaitu: tidak mau di sebut sebagai silat, memakai nama timbangan, tidak ada kuda-kuda, tidak ada pukulan dan tendangan, tingkat akhir mempelajari timbangan adalah mengkaji karya sastra lewat buku peninggalan R. Anggakusumah (lupa judulnya). Tidak telenges, hanya mencari keselamatan lewat keseimbangan dalam hidup.

Itu sebabnya timbangan dan cikalong berbeda...

Itu juga sebabnya cikalong dan cikaret beda...walau cikaret juga ada jalur dari cikalong.

Jadi, unsur filosofi, pemahaman, lingkungan, kultur, sejarah, keilmuan dari sang pencipta aliran sangat berpengaruh besar terhadap proses mendisainnya.

-tabik

 
« Last Edit: 17/07/2007 17:57 by pamanah rasa »

one

  • Moderator
  • Pendekar Muda
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 3
  • -Receive: 24
  • Posts: 845
  • Reputation: 66
Re: maenpo Cikalong
« Reply #114 on: 17/07/2007 18:50 »
wah...pendapatnya pada top lah [top], apalagi kalo balik "udah dari sononya" ;D, ya kalo begitu gak bakal ada yang nyanggah... [lucu]

salam,

one
(salah dibenerin, bener diterusin)

Nagapasa

  • Naga Pasa - Naga Pamanah Rasa
  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 1
  • -Receive: 8
  • Posts: 927
  • Reputation: 48
  • Paku Jagat Ingsun
    • Nagapasa Blogs
  • Perguruan: Suliwa 5 adegan Serong
Re: maenpo Cikalong
« Reply #115 on: 18/07/2007 19:31 »
Benul sekali bung pamanah rasa, Satujuuuu akang mah

jadi yang saya masuk by design itu adalah sesuatu aliran yang di ciptakan seperti kondisi ketika yang bersangkutan mencipta, tentu saja faktor lingkungan dan kondisi psikologis pencipta pasti akan sangat berpengaruh.

ini yang menjadi pembeda ketika kita lihat mengapa silat dengan karate berbeda, atau aikido dan taekwondo berbeda.

Nah yang perlu dicatat adalah semua keilmuan itu didapat bukan karena mimpi semalam, melaikan hasil analisa dan kejeniusan sang penemu sehingga didapat sistem beladiri berupa aliran beladiri yang ada sampai sekarang.

sebagai hasil budi dan karya manusia semuanya tentu akan kembali pada kebudayaan karena memang bela diri adalah salah satu hasil kebudayaan dan budi pekerti.

sama halnya kenapa kita mencipta keris dan orang eropa membuat pedang, tentunya punya filosofi dan dasar pemikiran sendiri ketika pertama kali diciptakan.

sedikit pertanyaan: kalau memang maenpo/silat di design untuk orang indonesia (sunda) apakah maenpo juga efektif di gunakan oleh orang yang memiliki postur berbeda dengan orang sunda? Misalnya orang eropa lebih tinggi dan jangkauan kakinya lebih panjang sedangkan orang kita (asia) lebih pendek sehingga pukulan menjadi andalan apakah ada pengaruhnya pada hasil latihan?.

"Hanya ingin tahu pendapat teman teman saja" ... :)

...Masalah budaya, pamali kemudian pake sarung itu hanya analisa dari sisi kultur saja kalau menurut saya, yang jelas alasan teknisnya seperti di atas.

kalau bahasa kerennya "by Design" atau udah dari sononya. jadi engak bisa maksa orang cikalong suruh tendang tinggi tinggi, lawong design jurusnya aja engak di peruntukkan untuk itu.

Leres pisan kang Naga, memang sudah disain dari sononya.

Tapi kade, tong hilap, dalam mendisain sesuatu selalu tidak pernah lepas atau selalu dipengaruhi unsur pola pikir, gaya hidup, kesenengan dan pemahaman sang panciptanya. Unsur kebutuhan lingkungan disekitar pencipta disain juga berpengaruh besar. Jangan lupakan sejarah hidup dan keilmuan sang pencipta.

Jadi bukan sekedar dari sononya udah di disain seperti itu. Tapi justru kenapa bisa di disain seperti itu? Apa saja yang mempengaruhi proses disain tersebut?

Seperti contohnya Timbangan, yang diciptakan oleh R. Anggakusumah. Kita semua tahu beliau adalah seorang ulama dan juga ahli sastra sunda yang cukup kampiun, dan tidak punya dasar beladiri sebelumnya.

Juga karakter R. Anggakusumah yang alim dan santun. Handap Asor, Nyaah ka batur, tara nyilakakeun. Bageur, Pinter. dll

Itu kenapa akhirnya timbangan menjadi seperti Timbangan yang kita kenal saat ini. Yaitu: tidak mau di sebut sebagai silat, memakai nama timbangan, tidak ada kuda-kuda, tidak ada pukulan dan tendangan, tingkat akhir mempelajari timbangan adalah mengkaji karya sastra lewat buku peninggalan R. Anggakusumah (lupa judulnya). Tidak telenges, hanya mencari keselamatan lewat keseimbangan dalam hidup.

Itu sebabnya timbangan dan cikalong berbeda...

Itu juga sebabnya cikalong dan cikaret beda...walau cikaret juga ada jalur dari cikalong.

Jadi, unsur filosofi, pemahaman, lingkungan, kultur, sejarah, keilmuan dari sang pencipta aliran sangat berpengaruh besar terhadap proses mendisainnya.

-tabik

 
Susulan Liliwatan | Sulaya tina panyangka
visit my Blogs - www.nagapasa.multiply.com

pamanah rasa

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 3
  • Posts: 57
  • Reputation: 11
  • Perguruan: Suliwa - Lima Adegan Serong
Re: maenpo Cikalong
« Reply #116 on: 20/07/2007 19:12 »
sedikit pertanyaan: kalau memang maenpo/silat di design untuk orang indonesia (sunda) apakah maenpo juga efektif di gunakan oleh orang yang memiliki postur berbeda dengan orang sunda? Misalnya orang eropa lebih tinggi dan jangkauan kakinya lebih panjang sedangkan orang kita (asia) lebih pendek sehingga pukulan menjadi andalan apakah ada pengaruhnya pada hasil latihan?.

"Hanya ingin tahu pendapat teman teman saja" ... :)
Tentu saja efektif, selama orang yang bersangkutan bisa memahami dan menggali paham yang terkandung di dalamnya, dan tentu saja melakukan berbagai penyesuaian dalam eksekusinya.

Soal penyesuaian terhadap bakat dan kondisi tubuh seseorang, ini sudah menjadi tradisi dalam pewarisan maenpo bukan.

Cuma, memang, hingga saat ini saya belum pernah melihat adanya praktisi maenpo dari kalangan bule yang mampu bergerak dan memancarkan citarasa sunda dalam bentuk dan gerak maenpo nya...

Nagapasa

  • Naga Pasa - Naga Pamanah Rasa
  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 1
  • -Receive: 8
  • Posts: 927
  • Reputation: 48
  • Paku Jagat Ingsun
    • Nagapasa Blogs
  • Perguruan: Suliwa 5 adegan Serong
Amanat Dari Guru
« Reply #117 on: 25/07/2007 11:24 »
Sedikit sharing beberapa amanat dari Guru khususnya guru aliran maenpo Cikalong, dan ini disampaikan secara turun temurun mudah mudahan menggugah semangat kita untuk mendalami maenpo lebih dalam lagi.

Amanat dari Raden Haji Ibrahim
Jangan menyombongkan guru, lebih-lebih jangan menyombongkan diri sendiri mahir maenpo, Menunjukkannya di mana-mana, sebab dapat menimbulkan fitnah, menghina dan menjelek jelekan penca yang lain, Takabur, Ujub dan ria (sombong) dengan harapan disebut mahir maenpo atau ingin di takuti orang lain

Amanat dari Raden Obing Ibrahim
Diingatkan kepada semua yang sedang belajar atau yang sudah belajar amengan (penca), janganlah sampai melanggar nasihat gurunya, seperti mencoba ilmu orang lain atau memamerkan gerakan di jalan atau di tempat umum, sebab hal demikian kurang pantas. Belajar amengan itu tidak ada akhirnya, selamanya kita belajar terus, berakhir hanya pada saat meninggal.

Pada waktu mencapai ilmu yang tinggi perilaku menjadi hati-hati dan waspada, apa yang terjadi dihadapi.

sangat sulit untuk mengetahui siapa yang sudah tinggi ilmunya dan siapa yang masih rendah, sebab apa yang tampak , misalnya kebagusan ibing (tari penca) tidak dapat di jadikan patokan kemahiran penca.

Pada saat bersambung baru dapat di tentukan apakah seseorang itu lebih tinggi, sama, atau lebih rendah

Semua ameng (baik yang ada di tanah sunda maupun yang berasal dari luar) tidak ada yang lebih bagus atau lebih jelek, sungguh semuanya biasa saja, menjadi jelek untuk yang masih bodoh , sedangkan bagi yang sudah mahir tetap bagus, jadi tidak tergantung ameng yang mana, melainkan pada kemahiran atau kebodohannya
Susulan Liliwatan | Sulaya tina panyangka
visit my Blogs - www.nagapasa.multiply.com

parewa

  • Administrator
  • Calon Pendekar
  • *****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 6
  • Posts: 601
  • Reputation: 50
Re: Amanat Dari Guru
« Reply #118 on: 25/07/2007 11:31 »
Sedikit sharing beberapa amanat dari Guru khususnya guru aliran maenpo Cikalong, dan ini disampaikan secara turun temurun mudah mudahan menggugah semangat kita untuk mendalami maenpo lebih dalam lagi.

Amanat dari Raden Haji Ibrahim
Jangan menyombongkan guru, lebih-lebih jangan menyombongkan diri sendiri mahir maenpo, Menunjukkannya di mana-mana, sebab dapat menimbulkan fitnah, menghina dan menjelek jelekan penca yang lain, Takabur, Ujub dan ria (sombong) dengan harapan disebut mahir maenpo atau ingin di takuti orang lain

Amanat dari Raden Obing Ibrahim
Diingatkan kepada semua yang sedang belajar atau yang sudah belajar amengan (penca), janganlah sampai melanggar nasihat gurunya, seperti mencoba ilmu orang lain atau memamerkan gerakan di jalan atau di tempat umum, sebab hal demikian kurang pantas. Belajar amengan itu tidak ada akhirnya, selamanya kita belajar terus, berakhir hanya pada saat meninggal.

Pada waktu mencapai ilmu yang tinggi perilaku menjadi hati-hati dan waspada, apa yang terjadi dihadapi.

sangat sulit untuk mengetahui siapa yang sudah tinggi ilmunya dan siapa yang masih rendah, sebab apa yang tampak , misalnya kebagusan ibing (tari penca) tidak dapat di jadikan patokan kemahiran penca.

Pada saat bersambung baru dapat di tentukan apakah seseorang itu lebih tinggi, sama, atau lebih rendah

Semua ameng (baik yang ada di tanah sunda maupun yang berasal dari luar) tidak ada yang lebih bagus atau lebih jelek, sungguh semuanya biasa saja, menjadi jelek untuk yang masih bodoh , sedangkan bagi yang sudah mahir tetap bagus, jadi tidak tergantung ameng yang mana, melainkan pada kemahiran atau kebodohannya


terima kasih kang Naga... layak dapet GRP nih.... [top] ^:)^

SundaWarrior

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 111
  • Reputation: 31
    • The Association of Pencak Silat America
    • Email
Re: maenpo Cikalong
« Reply #119 on: 26/07/2007 09:45 »
Salam dan hormat ke semua saudara Cikalong saya.  Bahasa Indonesia saya tidak bagus tapi saya coba.

Nicholas
The Association of Pencak Silat America - "Promoting Brotherhood Within US Pencak Silat"

 

Powered by EzPortal