+-

Video Silat


Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

Persilatan Jurus Lima (Sabandar) by Marsudi Eko
14/05/2015 19:36

Kebugaran Merpati Putih by mpcrb
22/04/2015 16:16

PAWAI JAMBORE PENCAK 2015 by luri
20/04/2015 16:20

SilatIndonesia.Com

Author Topic: maenpo Cikalong  (Read 380212 times)

Irwansyah

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 5
  • -Receive: 2
  • Posts: 276
  • Reputation: 5
    • Email
Re: maenpo Cikalong
« Reply #315 on: 15/03/2009 15:38 »
Kalo Bang Ochid ngerasa masih ijo berarti ane masih pentil :P

Nagapasa

  • Naga Pasa - Naga Pamanah Rasa
  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 1
  • -Receive: 8
  • Posts: 927
  • Reputation: 48
  • Paku Jagat Ingsun
    • Nagapasa Blogs
  • Perguruan: Suliwa 5 adegan Serong
Re: maenpo Cikalong
« Reply #316 on: 15/03/2009 15:48 »
alhamdulilah, jelas dan jentre pisan penjelasan teh bah. meski saya engak sempat menjawab pertanyaan tadi tapi saya setuju dengan pendapat itu. faktor analisa guru juga menjadi penting termasuk karesep dan akan di bawa kemana sang murid ketika pertama belajar.

seperti halnya dari sang maestro R. Ibrahim Jaya Perbata, dari semua muridnya tidak ada yang cuman mengamalkan ilmu secara copy paste, semua berusaha mengembangkan dengan karesep dan pemahaman yang dimiliki. ini bisa dilihat dari hasil pengajaran pada guru cikalong di generasi awal yang berhasil mengembangkan silat cikalong dalam beberapa bentuk yang tentu saja kalau bukan karena kecintaan tidak akan mungkin bisa seperti sekarang.

yang membanggakan meski para generasi awal murid cikalong ini berhasil mengembangkan cikalong menjadi beberapa bentuk yang kita kenal sekarang, seperti yang di kembangkan oleh gan brata, gan abad bahkan gan obing semua tidak pernah merasa lebih dari yang lain dan tetap menganggap mama ibrahim adalah guru mereka.
Susulan Liliwatan | Sulaya tina panyangka
visit my Blogs - www.nagapasa.multiply.com

bradlee

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 1
  • Posts: 173
  • Reputation: 19
Re: maenpo Cikalong
« Reply #317 on: 15/03/2009 23:44 »
Tidak jarang di antara murid saya tidak saling kenal satu sama lain. Antara Dewakambing, Pamanah Rasa, Cecep AR, Kusnajaya, dan Agus (security) jurusnya tidak sama. Jadi peragaan dari kelima murid saya tidak bisa menggambarkan 'secara utuh' permainan yang saya kuasai.

Terima kasih atas penjelasannya Abah  [top]
Ada beberapa yang masih ingin saya tanyakan, tapi itu nanti akan saya tagih insyaAllah kalau ngga ada halangan pertengahan tahun ini.

Kali ini saya pendek aja Abah, takut dimarahin lagi sama Ki Pamanah Rasa, disebut "ngaborong"...  :D
Walaupun sebenarnya pertanyaan buat Abah sudah ngantri di catatan saya  x-))

Saya cuma ingin tanya soal Agus murid Abah yang Abah bilang dari security. Ini Agus Nanang bukan Bah? Selain berprofesi sebagai personel security, saudara Agus Nanang yang saya kenal juga adalah atlet gulat yang lumayan dikenal. Apakah ini orang yang sama?

Terima kasih Abah :)
"Ti Iwung Nungtung Ka Padung, Ti Kanteh Dugi Ka Boeh, Diajar Hirup Nu Teu Mawa Ceda, Lir Ibarat Sinar Mustika, Bari Nyusul Nu Ngaliwat, Malikeun Panyangka Nu Sulaya, Ngabagi Bagja Kanu Sangsara"

Abah

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 43
  • Reputation: 4
Re: maenpo Cikalong
« Reply #318 on: 16/03/2009 09:13 »
@Kang Bradlee, nama Agus memang banyak ya? ;D
Saya kira bukan Agus itu, yang saya latih adalah Agus Security BABE (Barang Bekas), saya melatih 15 orang security selama 4 bulan secara intensif. Materinya hanya beladiri saja...

Abah

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 43
  • Reputation: 4
Re: maenpo Cikalong
« Reply #319 on: 16/03/2009 10:41 »
Sahabat Silat semua,

Mohon maaf sebelumnya, saya menuliskan pengalaman saya selama mempelajari pencak silat dan kemudian mengajarkannya kembali kepada yang berminat (di posting terdahulu), sama sekali bukan bermaksud untuk menunjukkan bahwa saya serba bisa dalam urusan pencak silat... tidak sama sekali  :-[. Saya hanya ingin sharing saja, bertukar pengalaman supaya dapat menambah wawasan.
Kepada nama-nama yang telah saya sebut sebagai "contoh murid" (Dewakambing, Pamanah Rasa, Cecep AR, Kusnajaya, Agus), saya mohon maaf  [pray2]. Saya seharusnya tidak menggunakan istilah itu. Mereka semua adalah rekan diskusi saya dalam bersilat. Hanya dalam hal tertentu,  mereka pernah menanyakan sesuatu kepada saya, dan saya mencoba menjelaskan sebatas pengetahuan saya.
Sekali lagi mohon maaf... ^:)^ ^:)^ ^:)^

bradlee

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 1
  • Posts: 173
  • Reputation: 19
Re: maenpo Cikalong
« Reply #320 on: 17/03/2009 16:56 »
Terima kasih Abah. Ternyata bukan Agus Nanang  :D
Cilaka kalau itu Agus Nanang teh... hehehehe... terakhir ketemu sama Agus Nanang, dia bilang,"Pokokna saya nemu guru nu alus lah, meh teu eleh wae mun napel jeung Aa"  [lucu]

Nah, daripada thread nya tenggelam, gimana kalau saya nanya lagi sama Abah.  x-))
Pertanyaannya masih berhubungan dengan paparan Abah sebelumnya.  :w

Abah menceritakan bagaimana Abah melatih murid-murid Abah dengan materi yang berbagai macam. Tentunya ini menjadi contoh dan pengalaman yang menarik bagi kami yang masih belajar, karena suatu saat, kami-kami yang masih "sangat hijau" di bidang ini tentu akan "ditagih" janji, diminta untuk melatih, melanjutkan tongkat estafet yang sudah dirintis ratusan tahun yang lalu, meneruskan dan menyerahkan hak-hak anak cucu kita (Ilmu yang kita miliki adalah pinjaman dari anak cucu kita). Baik itu diminta melatih untuk perseorangan (satu atau dua orang murid saja) ataupun dalam institusi yang jelas (perguruan atau lembaga).  ???

Nah Abah, pertanyaan saya. Pertimbangan-pertimbangan apa yang ada di pikiran Abah ketika seseorang datang ke Abah dan meminta izin untuk berlatih ke Abah? Kasusnya saya persempit menjadi orang-orang yang khusus datang langsung secara pribadi ke Abah, tidak melalui suatu perguruan (Kalau melalui perguruan sudah jelas, orang yang datang akan dilatih kurikulum perguruan, dan nanti setelah menunjukan dedikasinya, akan diberi pengkhususan. Bukankah begitu?!).

Apa pertimbangan Abah dalam menerima calon murdi tersebut, dan apa pertimbangan Abah dalam memilih materi yang akan diberikan kepada calon murid itu nantinya?  ::)

Hatur nuhun Abah sateuacanna (Terima kasih Abah sebelumnya)  [top]
"Ti Iwung Nungtung Ka Padung, Ti Kanteh Dugi Ka Boeh, Diajar Hirup Nu Teu Mawa Ceda, Lir Ibarat Sinar Mustika, Bari Nyusul Nu Ngaliwat, Malikeun Panyangka Nu Sulaya, Ngabagi Bagja Kanu Sangsara"

Putra Petir

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 15
  • Posts: 1.359
  • Reputation: 63
    • Email
  • Perguruan: Balerante
Re: maenpo Cikalong
« Reply #321 on: 17/03/2009 17:45 »
wah kayaknya diriku jauh dari syarat nih.. :-\
"Sugih tanpo bondho,pintar tanpo ngeguru, menang tanpo ngasorake, nglurug tanpo bala, mangan tanpo mbayar."

Abah

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 43
  • Reputation: 4
Re: maenpo Cikalong
« Reply #322 on: 18/03/2009 12:17 »
Salam Sahabat!
Mau mencoba menjawab pertanyaan Kang Bradlee terdahulu:

Beberapa pertanyaan yang ada di kepala saya:
1. Peupeuhan yang ada di Cikaret, yang didasari dari ulinnya Wa Dai (Satuduit) dan Aki Pe'i (Syafei - Pasir Hayam), apakah Peupeuhan ini didasari dari tehnik Peupeuh Bang Kari (melalui atau tanpa melalui Mama Ibrahim) atau tehnik Peupeuh Mama Sahbandar (saya mendengar suatu waktu Mama Sahbandar pernah mewariskan suatu tehnik yang berbeda dengan yang sudah diajarkan sebelumnya, dan tehnik tersebut cenderung lebih banyak "Meupeuh" nya).

2. Kenapa saya bertanya begitu. Kalau melihat silsilah Wa Da'i, beliau ini sepertinya menguasai dua mainan, Sahbandar dan Cikalong. Dan kalau melihat silsilah Aki Pe'i, sepertinya beliau lebih banyak dipengaruhi oleh Cikalong. Beberapa kali saya mendengar dari obrolan dengan kawan-kawan, bahwa Aki Pe'i ini juga merupakan murid dari Gan Obing. Mohon dijelaskan lebih mendetail Abah.


Jawaban saya:

Untuk mengungkap ilmu Maenpo dari tokoh-tokoh yang sudah lama meninggal tidaklah mudah. Perlu seorang ahli yang benar-benar menguasai ilmu sejarah. Bagi kita yang awam, barangkali hanya sebatas menganalisa yang hasilnya wallohu a’lam, apakah benar atau tidak.
Menurut silsilah yang ditulis oleh Gan Nunung, Bapa Pe’i mempelajari maenpo dari Rd. Wira Kosim, Rd. Busrin, dan Bapa Umar. Sedangkan Bapa Umar adalah tokoh Maenpo yang memiliki kebiasaan menjalankan maenpo dengan “keras”, banyak unsur peupeuhan dan ririkesan. Jika ditelusuri, Bapa Umar sendiri adalah murid Mama Sabandar yang sebelumnya menguasai Silat Sera. Sebagaimana kita ketahui, aliran Sera permainannya banyak mengandalkan peupeuhan. Nah, jika Bapa Pe’i menerima ajaran dari Bapa Umar, ada kemungkinan unsur peupeuhan dari permainan Sera akan mempengaruhi peupeuhan Bapa Pe’i.
Jika dilihat dari jalur Rd. Busrin yang merupakan murid langsung Rd. H. Ibrahim, ada kemungkinan pula peupeuhan Bapa Pe’i dipengaruhi Ulin Kari di Maenpo Cikalong.
Apakah Mama Sabandar memiliki teknik peupeuhan juga? Untuk saya pribadi, meyakini bahwa Mama Sabandar memiliki ilmu yang lengkap, ada liliwatannya, ada ririkesannya, ada pula peupeuhannya. Hal ini dapat dilihat pada jurus-jurus Panambih di aliran Sabandar. Permainan liliwatan dapat dilihat pada jurus opat liwat, opat teundeut. Permainan peupeuhan dapat dilihat pada jurus opat sodok, opat colok/kewel. Permainan ririkesan dapat dilihat pada jurus opat parieus, opat pites/potong.
Argumentasi lain, dapat dilihat dari riwayat Mama Sabandar ketika menjalankan jurusnya dalam suatu perkelahian. Ketika Mama Sabandar mengalahkan nahkoda kapal jurus yang digunakan adalah dengan cara menarik kepala lawan dan membenturkannya ke lutut (itu permainan yang keras, cenderung meupeuh), kemudian riwayat Mama Sabandar mengalahkan orang Bugis di Purwakarta, waktu itu dengan cara memelintir kepala lawan hingga meninggal (ini juga permainan keras, cenderung ngarikes). Dan Ketika Mama Sabandar berkelahi dengan harimau, pada akhirnya beliau “meupeuh” kepala harimau itu sampai hancur!
Menurut Gan Nunung pula, Mama Sabandar jika mengajar pada muridnya selalu berdasarkan pada keadaan dan bakat dari para muridnya.
Ada riwayat, ketika Bapa Umar menjalankan usik maenpo kepada murid-muridnya dengan jalan yang keras, seorang muridnya bertanya mengapa menjalankan maenpo harus keras dan “telenges” (kejam). Jawaban Bapa Umar: “Da ti Mama Sabandarna oge kapungkur  kieu...” (Dari Mama Sabandarnya juga dulu begini...). Nah permainan Bapa Umar yang keras ini apakah pengaruh Sera, atau memang didikan Mama Sabandar (karena melihat karakter Bapa Umar, kemungkinan Mama Sabandar mengajarkan permainan yang keras yang sesuai dengan sifat Bapa Umar).
Mengenai Wa Da’i yang belajar ke Rd. Hasan, Rd. H. Abdullah Bojongherang, Rd. Busrin, dan Rd. Obing Ibrahim analisanya pun tidak berbeda. Wa Da’i menggunakan permainan peupeuhan dalam usik dengan lawan/muridnya.
Dari uraian di atas, mudah-mudahan kita dapat menyimpulkan sendiri. Mudah-mudahan kesimpulannya tidak terlalu melenceng jauh. Wallohu a’lam!
Untuk pertanyaan nomor 3 dan 4, Insya Allah dalam posting berikutnya.  :w

Abu Zakka

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 2
  • -Receive: 13
  • Posts: 366
  • Reputation: 67
  • Sabandar Kari Madi
  • Perguruan: Maenpo Kari
Re: maenpo Cikalong
« Reply #323 on: 25/03/2009 09:31 »
Abah, mana terusannya niy. Gak sabar nungguin ^:)^ [thank]
Cadu Nyekel Cadu Kacekel...

Putra Petir

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 15
  • Posts: 1.359
  • Reputation: 63
    • Email
  • Perguruan: Balerante
Re: maenpo Cikalong
« Reply #324 on: 25/03/2009 11:17 »
orang sabar di sayang tuhan mas.....


maaf mas, nunggunya di ruang tunggu mas..
"Sugih tanpo bondho,pintar tanpo ngeguru, menang tanpo ngasorake, nglurug tanpo bala, mangan tanpo mbayar."

Abah

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 43
  • Reputation: 4
Re: maenpo Cikalong
« Reply #325 on: 25/03/2009 13:06 »
Waduh maaf, kelamaan... lagi asyik fesbukan dulu. Sabar ya....

Nagapasa

  • Naga Pasa - Naga Pamanah Rasa
  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 1
  • -Receive: 8
  • Posts: 927
  • Reputation: 48
  • Paku Jagat Ingsun
    • Nagapasa Blogs
  • Perguruan: Suliwa 5 adegan Serong
Re: maenpo Cikalong
« Reply #326 on: 25/03/2009 14:49 »
he he he, yang dari gan nunung itu dari buku "sajarah guru guru anu ngarundaikeun penca cikalong sareng sabandar" karya Gan Nunung Ahmad Dasuki Bin Obing ibrahim bukan  abah ?
Susulan Liliwatan | Sulaya tina panyangka
visit my Blogs - www.nagapasa.multiply.com

pamanah rasa

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 3
  • Posts: 57
  • Reputation: 11
  • Perguruan: Suliwa - Lima Adegan Serong
Re: maenpo Cikalong
« Reply #327 on: 25/03/2009 23:55 »
Abah...

Pernah ngejanjiin buku itu buat saya kopi. Tapi sampe sekarang belum nih. Masih terus ditagih loh bah.

Abah

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 43
  • Reputation: 4
Re: maenpo Cikalong
« Reply #328 on: 27/03/2009 08:59 »
Nagapasa: sumuhun leres, Gan Nunung anu ngarundaykeun Jurus Lima di Bandung. [top]

Abah

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 43
  • Reputation: 4
Re: maenpo Cikalong
« Reply #329 on: 27/03/2009 10:03 »
Pertanyaan Kang Bradlee:

3. Maenpo Peupeuhan Adung Rais yang awalnya dikembangkan oleh Gan Salim, didasari oleh Ulinnya Gan Oha dan beliau (Gan Salim) melanjutkan pelajaran dengan Ulinnya Wa Da'i (Satuduit). Tetapi kalau melihat bentuk jurus sekarang, berbeda apa yang dimiliki oleh Cikaret (Jurus-jurus Gan Oha) dan yang diajarkan oleh Maenpo Peupeuhan Adung Rais (dari perguruan manapun). Walaupun begitu, salah seorang kawan saya mengatakan, dia menemukan jejak-jejak awal Jurus-jurus Maenpo Peupeuhan ini di 17 Jurus Panambih Sahbandar (Rd.H.Ibrahim dan Mama Kosim ke Rd.H.Enoh ke Rd.H.Emod ke Rd.H.Abdullah ke Rd.H.Maman Abdurrahman ke Rd.Memet). Pertanyaan saya, Jurus-jurus Maenpo Peupeuhan yang sekarang (11 Jurus) siapa yang "menciptakan"? Apakah ini hasil kreasi Gan Salim sendiri? (Saya berkesimpulan seperti itu karena berbeda apa yang diajarkan oleh Gan Oha - Cikaret, dan apa yang diajarkan oleh Wa Da'i - Satuduit).

Jawaban:

3. Uraian terdahulu mengenai kemungkinan terjadinya jurus dasar berbeda yang berasal dari guru yang sama sudah dapat menjawab pertanyaan ini. Namun secara detail, barangkali sahabat kita yang mendalami Maenpo Peupeuhan dapat menjelaskannya (bagaimana Kang Pamanah Rasa?). Saya hanya mencoba sebatas memprediksi saja, dan kesimpulannya bisa benar bisa salah.
Jika dilihat dari ke sebelas jurus yang terdapat di Maenpo Peupeuhan, saya melihat ada beberapa jurus yang memiliki kemiripan dengan jurus-jurus dari Maenpo Cikalong dan Sabandar. Coba kita perhatikan GERAK TANGAN dalam setiap jurus:
Jurus 1: hampir sama dengan Suliwa di Cikalong
Jurus 2: hampir sama dengan Susun di Cikalong
Jurus 3: Khas Maenpo Peupeuhan
Jurus 4: hampir sama dengan jurus 4 satu tangan dari Sabandar
Jurus 5: hampir sama dengan jurus 5 satu tangan dari Sabandar
Jurus 6: hampir sama dengan gabungan jurus kagenep dan katujuh Cikalong
Jurus 7: hampir sama dengan jurus opat liwat Sabandar
Jurus 8: hampir sama dengan jurus satu Sabandar (lihat Sabandar Aa Aman Cikaret)
Jurus 9: hampir sama dengan jurus tiga Sabandar (lihat Sabandar Aa Aman Cikaret)
Jurus 10: hampir sama dengan jurus Siku Malang dan Sogok dari Sabandar Bojong herang
Jurus 11: hampir sama dengan salah satu gabungan dalam jurus Panambih Sabandar Bojong Herang. Dan  sebagai informasi, ada satu paguron penca di Bandung yang jurusnya mirip sekali dengan jurus ini. Dan pencipta jurus ini hidup sezaman dengan Gan Salim.

Catatan: Penempatan jurus 3 dan 4 kadang-kadang tertukar, tergantung guru yang memberikannya.

Perkiraan saya, memang Gan Salim-lah yang merumuskan Jurus 11 Maenpo Peupeuhan ini. Wallohu a’lam. Mohon maaf jika ada kesalahan.

4. Lalu, apa Ulin yang diajarkan oleh Wa Acep Tarmedi? Saya mendengar, ketika Pak Rais masih ada, Wa Acep Tarmedi sering sekali datang ke Bandung untuk ikut mengkoreksi murid-murid yang latihan. Saya berasumsi, Wa Acep Tarmedi juga menguasai 11 Jurus Dasar Maenpo Peupeuhan ini. Apakah ini berarti Jurus-jurus Dasar Maenpo Peupeuhan dikreasikan oleh Gan Salim dan Wa Acep Tarmedi? Atau, ketika Wa Acep Tarmedi datang ke Bandung, dan ikut mengkoreksi murid-murid yang sedang latihan, beliau berdasarkan kepada Kaedah-kaedah dasar dan universal dari Jurus-jurus Maenpo (Cikalong maupun Sahbandar)?

Jawaban:

4. Ini juga yang lebih berwenang untuk menjawabnya adalah para praktisi Maenpo Peupeuhan. Bisa ditanyakan langsung kepada pewarisnya, yaitu Kang Rafijen, anaknya Bapak Adung Rais, cucu Gan Salim. ^:)^
Hanya beberapa tahun yang lalu saya pernah kedatangan seseorang yang mengaku cucu (incu ti gigir) Wa Acep Tarmedi. Dia memperagakan 6 jurus yang (katanya) didapat dari Wa Acep Tarmedi. Dan saya lihat jurusnya berbeda dengan jurus 11 Maenpo Peupeuhan. Gerakannya lebih mirip jurus Cikalong.
Saya berasumsi Wa Acep Tarmidi meskipun memiliki jurus dasar yang berbeda, namun memiliki kesamaan kaedah dalam menjalankan maenpo, oleh karena itu bisa saja beliau turut mengoreksi atau memberi warna kepada para murid Gan Salim.
Wallohu a’lam. Mohon maaf jika analisa saya sabulang bentor. [pray2]



 

Powered by EzPortal