‘Aliy bin Ja’d rahimahullah berkata :
وَسَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ يَمَانٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ سُفْيَانَ، يَقُولُ: " الْبِدْعَةُ أَحَبُّ إِلَى إِبْلِيسَ مِنَ الْمَعْصِيَةِ، الْمَعْصِيَةُ يُتَابُ مِنْهَا، وَالْبِدْعَةُ لا يُتَابُ مِنْهَا "
Dan aku telah mendengar Yahyaa bin Yamaan berkata : Aku mendengar Sufyaan (Ats-Tsauriy) berkata : “Bid’ah lebih disenangi Ibliis daripada maksiat. Maksiat dapat diharapkan bertaubat darinya, sedangkan bid’ah susah untuk diharapkan bertaubat darinya” [Al-Musnad hal. 748 no. 1885].
Para Sesepuh SS yth.
menyuplik sepenggal hadits diatas dimana kita sebagai para praktisi silat.
jika kita melakukan pencarian ilmu TD silat dengan melakukan lelaku pengolahan batin / jiwa dengan tata cara diluar lelaku Rasulullah dan para sahabatnya. maka jatuhnya adalah bid'ah (ingkar sunnah). hal ini sangat disukai oleh Ibliis, kalangan Jin kaffir dan Jin yang mengaku-ngaku Islam untuk mengisi TD. sehingga praktisi "merasa" menjadi sakti dengan TD. padahal efek ini adalah efek samping dari lelaku menyimpang dalam pengolahan batin.
Jin Kaffir dan Ibliis adalah mentor dari ilmu TD berupa Sihir.
Be Aware dengan tipu daya ibliis.