Mossak Batak ialah Misteri.. :'(
Karena kebanyakan orang Batak sudah melupakannya dan lebih bangga dengan "sistem beladiri dari luar bahkan sangat menghayatinya sehingga kebanggaan itu dibuktikan dengan banyak prestasi olah raga beladiri tingkat nasional dan dunia".
Demi untuk membuka Tabir Misteri itulah, saya berniat untuk memulainya dari hal-hal yang sangat riskan dan banyak dicibirkan orang kebanyakan. Ialah berangkat dari Mitos dan Cerita menjelang tidur, bahkan lebih parah lagi mungkin, ialah berangkat dari sisi Mistisnya.
Suka atau tidak, percaya atau tidak, its up to you all.....
Mulai detik ini saya akan memulai tulisan ini ialah berangkat dari sumber informasi saya yg pertama, ialah Prof Moriden Sorimangaraja Sitanggang.
yang mana hampir setiap hari saya datang ke Markas Mossak pimpinan beliau yang ada di Jalan Pintu 2 bawah TMII Jakarta Timur.
Tidak mudah untuk mendapatkan informasi dari beliau. karena sikapnya yg sangat merendah diri dan banyak diam. dan tidak perduli dengan percaya atau tidak percayanya orang tentang "gerak langkahnya".
Apalagi selalu saja ramai orang yg hadir dari komunitas Batak, dan selalu berbicara dengan bahasa Batak.. membuat aku sering terpana.. bingung... dan bahkan suka ikut tertawa dengan mereka... tanpa aku tahu pembicaraan apa yg membuat mereka menjadi tertawa... bahkan aku sendiripun bingung mengapa bisa ikutan tertawa ...:'(
Namun rupanya, atas kegigihanku yg setiap hari selalu mencoba dan memancing untuk berdiskusi dengannya.. mulailah Beliau mau bercerita tentang pengalamannya dan pengetahuannya tentang Mossak Batak..

Bermula ketika Beliau masih kecil.. dan kala itu larut malam saatnya tidur telah datang.. ditemani sang Oppung (kakek).. maka berceritalah Oppung itu kepada cucunya tersayang... tentang asal muasal terciptanya Pencak Mossak..
Syahdan... ada seseorang tengah membakar api unggun di tengah Hutan, saat itu malam sangat dingin dan pekat..
dia duduk posisi berjongkok di bawah pohon durian mengarahkan kedua tangannya posisi telungkup ke arah api unggun.
posisi berjongkok itulah kemudian berobah menjadi seperti posisi setengah jongkok yg mirip seperti kuda2 sangat rendah , berganti2 kaki kiri dan kanan, mengikuti titik berat tubuh yg kadang sudah capek betumpu di kanan berganti ke kiri.
lalu sikap tangan yg ditarik karena sudah kepanasan lalu digosokkan ke badan belakang (punggung) kemudian kaget karena punggung yg dingin terkena bawaan panas dari telapak tangan.. kaget sedikit lalu menyebabkan pola perobahan sikap setengah jongkok tadi...
nah itulah menjelma menjadi sikap kuda2 pertama..
(yg dalam latihan mossak ini harus dikuasai dengan waktu yg lama)
kemudian setelah itu.... tiba2 terdengar suara dahan kering tua patah karena hembusan angin... dan jatuh hendak menimpa si orang yg sedang duduk di bawah pohon durian itu... maka "terjadilah gerakan reflek menangkis jatuhnya radahan itu supaya tidak mengenai tubuhnya dengan sikap masih setengah berjongkok tadi".....
bersambung..

(kisah selanjutnya ialah bertarung dan belajar Mossak kepada Harimau)