Aki Sija, saya ingin bertanya.
Dari obrolan dengan kawan-kawan di lembur (kampung halaman), saya mendengar bahwa Maenpo Cikalong ini adalah Maenpo dengan sifat "ti'is" (dingin). Apakah betul ungkapan tersebut?
Terima kasih Aki
Bladlee....
Cucu aki yang baik, cucu yang nalaktaktak, serba mau tau..... aki seneng pisan untuk itu
.
Tapi sebelum menjawab, aki teh bukan segala-galanya. Aki Sija mah nurustunjung tidak seperti aki-aki yang lainnya, pada tetap rengkuh ngageugeuh keneh di gunung, luhur elmu sagalana.
Aki Sija hanya seorang aki yang ngageugeuh gunung kecil, gunung Cikundul di Cikalong, tidak banyak orang yang tau. Bukannya ngageugeuh Gn. Gede, Gn. Ciremai, Gn. Semeru, Gn. Agung, atau Gn. Tampomas, dll.
Aki mah punya sedikit ilmu juga sudah turun gunung, sudah pada ngurihit (meminta), tapi ngga apa-apa mudah-mudahan jadi amal dan ilmu yang bermanfaat.
Heg, siap didengar....
Aki coba jawab pertanyaan Bradlee.
Aki baru dengar sifat “tiis” yang diungkapkan Bradlee, tapi sekedar pandangan aki mah begini...
“Tiis” disini bukan yang dibayangkan seperti pukulan gunung es yang dingin.
Kembali ke Jurus PABUCi, niat awalnya tidak punya tujuan yang neko-neko apalagi ambisi untuk mengalahkan lawan, menghantam lawan, menyakiti lawan, atau lebih hebat dari lawan. Disini, kita bertujuan baik-baik saja, yang penting mencari silaturahmi sebaanyak-banyaknya. Ambil contoh, bayangkan apabila kita mempunyai silaturahmi dengan seribu orang, akan terasa masih kurang dibandingakn dengan mempunyai musuh satu orang saja, itu sudah terlalu banyak.
Cucu-cucu yang baik, ada yang perlu diperhatikan dalam proses selanjutnya, karena berasal dari niat yang baik tadi, akhirnya akan mendatangkan/mendapatkan banyak kepercayaan, sehingga akan terbuka lebar kesempatan-kesempatan baik untuk kita. Baru sekarang tinggal terserah kita, mau dibawa kemana kesempatan yang ada, mau dijadikan yang baik dengan kangka panjang, atau keuntungan/kemenangan sesaat?
Jadi sekali lagi, “tiis” disini artinya dingin di hati, tidak ambisius.
Tuh nya! Kalau sudah tua mah cepet cape, hah.. heh.. hoh..
Mana cai kopi jeung kacangna Nagapasa?