Forum Sahabat Silat

Bahasa Indonesia => Aliran Pencak Silat => Topic started by: Sosro_Birowo on 26/03/2008 15:00

Title: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Sosro_Birowo on 26/03/2008 15:00
Sahabat silat,

mumpung banyak yang bisa kasih info atawa klarifikasi tentang perguruan silat tua di jogya atau di jawa semisal persatuan hati, bhayu manunggal dan lain -lain

..Kita buka aja thread soal ini secara khusus.

agar tidak aja runtutan keilmuannya bisa terlacak, namun juga mendorong perkembangan lebih lanjut..

Ada juga banyak pertanyaan semisal kenapa PH kok kurang terlibat pada IPSI pada awal-awal berdirinya IPSI, beda dengan perphi harimurti ...atawa bagaimana sesungguhnya ikatan keilmuan antara para pendekar2 gaek di Jogya dan jawa khususnya ..


Dan bagaimana perkembangannya kini di Jogya dan juga tempat lain (Jakarta)..

--ayo kang mantijeron, santri_kinasih, pastorbonus dan lain-lain...--

Salam
S birowo


Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Sosro_Birowo on 26/03/2008 15:01
Sahabat silat,

Untuk memulai diskusi, ini kucopy pastekan hasil liputanku ketika dateng ke jogya ..khusus untuk melacak PH (romo mangku) dan juga Mbah Marto :
(Sumber: http://silatindonesia.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=12&artid=205 )

tabik
==

Perguruan Pencak Silat Persatuan Hati Jogyakarta   


Di bawah rimbun dua pohon jambu air, sekelompok anak-anak berjumlah sekitar 50 an orang, sedang giat berlatih pencak silat, di minggu pagi yang cerah itu. Beralaskan tanah yang sedikit berpasir yang telah dibasahi oleh hujan malam sebelumnya sehingga tidak ada debu yang berterbangan; menjadi tempat ideal untuk ber-pencak

Sejak pukul tujuh pagi puluah anak-anak usia SD hingga SMa tersebut telah berkumpul dan sebagai pemanasan : lari berkeliling kampong beberapa kali, dipimpin oleh senior mereka.

Mereka tergabung dalam perguruan pencak silat yang tua di Jawa: Persatuan Hati. Tepatnya di daerah Bantul. Jika kita dari Jogya, pojok benteng wetan, masih berjarak sekitar 12 kilometer kea rah parang tritis, menuju ke dusun gabusan timbul bantul. Melewati pasar seni gabusan yang ada baliho, maju sedikit bebearpa meter, sebelah kanan ada gang ke arah rumah pendekar Persatuan Hati : Marto Hardjono.

Dulunya di mulut gang ini ada plang perguruan tapi plang tersebut sudah ambruk diterjang gempa besar yang memporak-porandakan jogya. Tapi tidak usah kuatir, tanya saja pada penduduk sekitar, semua mengenal Pak Marto Hardjono (Mbah Marto) yang pendekar pencak itu.


Mungkin tidak ada yang menyangka jika tempat latihan di halaman rumah ini sudah dimulai sejak 1957 dan hingga sekarang tetap hidup dan eksis. Dari ‘padepokan’ beralas tanah inilah telah lahir banyak pesilat-pesilat tangguh yang yang bertarung di berbagai arena kejuaraan mulai dari kejurda hingga kejuaraan internasional, belum lagi para pendekar yang lebih fokus pada beladiri dan spiritual.

Seperti halnya anak-anak yang sedang latihan di halaman rumah Mbah Marto mereka juga mendapat bimbingan langsung dari Mbah Marto yang saart ini (per tahun 2007) berusia 85 tahun. Badannya masih tegap, jalannya tetap mantap dan gerakannya begitu cepat; orang akan menyangka bahwa usia beliau mungkin sekitat 50-an; tapi dalam usia setua itupun, beliau masih mahir dalam memberikan contoh-contoh gerakan pencak-silat yang tergolong sulit untuk dilakukan oleh orang muda sekalipun.


Seorang bapak yang bekerja di pemda DIY berkomentar: “dulu ketika saya berlatih pada Mbah Marto sekitar tahun 70an, dan dengan sekarang ini ya masih begitu, tidak nampak banyak perubahan”. Bapak ini setiap minggu mengantar anaknya yang duduk di bangku smp untuk berlatih silat.

Marto Hardjono memang tokoh PH yang tersisa dan dapat dikatakan, hanya beliaulah yang tersisa. Dalam wawancara dengan beliau (sabtu malam dan minggu pagi, 19-20 me1 2007). Mbah Marto mengisahkan sejarah PH dan juga banyak pengalaman beliau berkaitan dengan kebeladirian.



Sejarah dan Tokoh PH

Persatuan Hati didirikan tahun 1921 di Jogyakarta. Pendirian ini erat kaitannya dengan koh sentral PH yaitu mendiang Rm Mangku Pujono (biasa dipanggil Rm Mangku, den mas Pono, dll) . Sebelumnya sudah ada perkumpulan yang dinamakan ‘Be United’ yang artinya kira-kira bersatu (hati) juga.


Romo Mangku Pujono dilahirkan pada tanggal 21 Juni 1909 dan wafat di Jakarta tahun 2003 yang lalu. Usia beliau tergolong sangat lanjut yaitu 94 tahun. Makam beliau ada di daerah Giwangan, Jogyakarta

Yang sangat unik adalah Rm Mangku sendiri tidak pernah berguru pada guru silat secara resmi. Sebagai mana dikonfirmasi oleh anak bungsu beliau, Mas Ispono, saat ditemui oleh penulis (sabtu/19 mei 2007) di kediamannya daerah Sorowajan, Jogyakarta.


Ilmu silat PH diciptakan dari olahan budi Rm Mangku menghadapi situasi sosial dan tantangannya. Diceritakan oleh Mas Ispono, bahwa sewaktu kecil Rm Mangku sering diganggu oleh anak-anak lainnya di daerah kauman, mantri jeron, brontokusuman, maupun tamansari...dari situ beliau memikirkan cara yang efektif untuk membela diri.

Tidak jarang untuk melatih tekhniknya maka dia mengajak/meminta ato menantang para penjual bakso/tukang kayu bakar dan penjual lainnya di sekitar namburan/mantri jeron dan sekitarnya untuk memukul beliau. Sering juga beliau pulang dengan tangan terkilir, atau kaki sengklek; Namun dari situlah, secara bertahap tehnik pembelaan diri –yang kelak dikenal sebagai persatuan hati—dibentuk dan dirintis.

Tehnik pembelaan diri ini terus diasah dan digesekkan dengan para tokoh lainnya. Tokoh yang sering disebut-sebut adalah : Rm Nardi (tokoh aliran tunggal hati), Rm Widji Hartani (Phasadja) dan Sugiman, juga Purwo Sumarto. Sangat mungkin dalam perjalanannya terjadi proses saling belajar dan memperkaya dengan para sesepuh dan tokoh-tokoh pencak lainnya.

Namun satu hal yang dapat dipastikan bahwa PH merupakan buah dari kegenial-an dan olah budi dari Rm Mangku.

Rm Mangku sendiri bersama dengan Ir Sudarto (murid beliau) pernah melatih tentara jaman Sukarno. Juga pernah melatih para bangsawan di kelaurga kerajaan jogya.

Persatuan Hati bermakna bersatunya hati insan dengan Khaliknya (Sang Pencipta) sesuai agama masing-masing dan bersatunya hati sesama manusia (termasuk sesama anggota PH) dalam persaudaraan yang sejati (sehati)..

Dalam perjalanannya PH terus berkembang dan memiliki banak tempat latihan di Jogya maupun luar Jogya. Untuk di Jogya, Bantul sebenarnya bukan pusat PH sejak awal , namun tempat latihan yang hingga saat ini masih aktif dan terus hidup dengan mendapat bimbingan dari Mbah Marto dan Pak Sugiman (guru Mbah Marto sebelum belajar pada Rm Mangku). Pak Sugiman sendiri adalah murid Rm Mangku.


Menurut Mbah Marto, PH masih memiliki tempat latihan di Jogya, sekitar Imogiri dan daerah lain yaitu ponorogo, purworejo, bangka dan semarang. Hanya saja beliau tidak ingat alamat tempat-latihan tersebut.

Semasa muda Mbah Marto sering diminta oleh prsiden RI untuk menampilkan pencak silat di hadapan para tamu dari luar negeri. Pada kesempatan itu biasanya beliau memainkan jurus tangan kosong dan senjata (cabang, trisula dan golok).

TANPA JURUS

Dalam PH tidak ada jurus yang diajarkan hanya gerak dasar. Sejak dasar sekali, murid PH sudah dilatih tentang gerak langkah dan tehnik hindaran. Kedua hal ini menurut Mbah Marto adalah kekuatan dan sekaligus keekhasan dari beladiri PH.

Murid-murid tahap awal akan diajar gerak dasar dan langkah-langkah dasar, semakin tinggi semakin banyak prakterk hindaran dan balasan/serangan, dst...
Pada tingakt langjut akan dilatihkan tarungan tanpa aba-aba dan juga diajar permainan senjata baik cabang (tongkat), golok maupun trisula..

Karakter silat Rm Mangku, menurut Mbah Marto, adalah pendekar yang senang bermain dengan pancer dan langsung kepruk yang bisa bikin KO lawan. Sikutnya tajam dan berbahaya siap menyambut kaki lawan. Keahlian lain Rm Mangku, adalah menangkap atao memukul jari kaki lawan, walaupun lawan melancarkan tendangan yang sangat cepat. Selain itu Rm Mangku sangat banyak tehnik grip atao tangkapan dan kuncian.

Penutup

Demikianlah sekelumit uraian tentang PH yang adalah salah satu pencak asli jawa yang sudah tua usianya dan kini pun kurang dikenal di kancah persilatan Jawa. Semoga makin banyak kaum mud akita yang mencintai dan melestarikan pencak silat tradisional ini. 


Mari kita lestarikan pencak tradisional
Jakarta, 22 Mei 2007
(sehari setelah peringatan jatuhnya rejim orba)

Team Liputan Silatindonesia


Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: santri kinasih on 26/03/2008 16:09
Sepertinya perguruan ini sangat familiar :D

Dulu, kalau pertandingan memang banyak bermain ambilan luar-dalam atas-bawah. ilmu toya dan cabangnya pun bergerak seperti permainan tangan kosong dengan dasar ambilan luar dalam, atas bawah..

Tapi yang paling menarik lagi dari ph adalah gasangan dan pasangan. Membaca langkah dari posisi badan lawan...hmmmmm Kayaknya pernah tau deh..
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Sosro_Birowo on 27/03/2008 10:23
Tapi yang paling menarik lagi dari ph adalah gasangan dan pasangan.

Salam Mas Santri Kinasih,

Gasangan? apa ya maksudnya? ..apa ada juga model pasangan kayak yang sering diperlihatkan dalam pencak silat perisai diri? sama gak? atau beda?atau model pasangan dalam cikalong ngakali?

tulung dijelasken dung...
makasih

tabik,
S Birowo
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Mantrijeron14 on 28/03/2008 13:24
Tapi yang paling menarik lagi dari ph adalah gasangan dan pasangan.

Salam Mas Santri Kinasih,

Gasangan? apa ya maksudnya? ..apa ada juga model pasangan kayak yang sering diperlihatkan dalam pencak silat perisai diri? sama gak? atau beda?atau model pasangan dalam cikalong ngakali?

tulung dijelasken dung...
makasih

tabik,
S Birowo
gasangan itu seperti umpan mas SB....,
kalo diambil umpannya kena tapi ikannya ketangkep. Prakteknya ada bagian tubuh yg memang diumpankan / kena/bersentuhan (e.g: bagian atas bahu), jika diambil justru menjadi kuncian dan ... finishing is a appropriate measure to ending the fight. teorinya lho boss..

kalo pasangan adl jebakan: jika masuk, umpannya ilang yg ada ikannya ga bisa keluar. bukan seperti tarung berpasangan. masalah terminologi wae kok.

DI PH ndak ada jurus, yang ada hindaran... kalo ndak salah ada 64. Pemahaman langkah adalah pengetahuan dasar yang sudah diberikan pada siswa new entry. Khasnya memang spt yg disebut, permainan sikut atau biasa dipakai dalam permainan jarak dekat (setengah langkah). Btw melenceng dr pertanyaan mas Sb ye??? Peran PH di pendirian IPSI??? Sik..sik... ane komunikasikan dulu dg yg berkompeten...

Ttg regenerasi memang belum ada masalah; Generasi pasca Romo Mangku adl Mbah Marto CS, Dibawah sedikit ada pak Purwo, Pak Joko, Mas Wid, Pak Agung. Next G ada mas Slamet latanggang,  (se-jaman ama kang Oong),  mas Nur, Mas Gito etc. Kedepannya bisa jadi ada masalah, spt laiknya silat tradisional lainnya yang kurang promosi, tidak membuka pendaftaran scr massal, dan sisi marketing yg belum tergarap. Jaman saya berguru dulu malah ndak ada iuran!!! latian di halaman rumah pendekarnya!Tapi hal ini agak terobati dg inisiatif Depdikbud DIY yg memprioritaskan pengajaran silat dr mulai tk SD. Saya kagum juga, saat pulkam  liat anak2 SD ungaran, Pujokusuman sdh bisa mengaplikasikan teknik bantingan saat pertandingan. mas Santri ati2 nek namu kesana, bisa dijatuhin karo anak kecil :w

Permainan senjata yang dikenal setahu saya adl pedang/golok, tongkat/tombak, trisula dan pisau.

Demikian,

mas Santri silakan nambahin...

Wassalam


Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: santri kinasih on 28/03/2008 13:44
Tapi yang paling menarik lagi dari ph adalah gasangan dan pasangan.

Salam Mas Santri Kinasih,

Gasangan? apa ya maksudnya? ..apa ada juga model pasangan kayak yang sering diperlihatkan dalam pencak silat perisai diri? sama gak? atau beda?atau model pasangan dalam cikalong ngakali?

tulung dijelasken dung...
makasih

tabik,
S Birowo
gasangan itu seperti umpan mas SB....,
kalo diambil umpannya kena tapi ikannya ketangkep. Prakteknya ada bagian tubuh yg memang diumpankan / kena/bersentuhan (e.g: bagian atas bahu), jika diambil justru menjadi kuncian dan ... finishing is a appropriate measure to ending the fight. teorinya lho boss..

kalo pasangan adl jebakan: jika masuk, umpannya ilang yg ada ikannya ga bisa keluar. bukan seperti tarung berpasangan. masalah terminologi wae kok.

DI PH ndak ada jurus, yang ada hindaran... kalo ndak salah ada 64. Pemahaman langkah adalah pengetahuan dasar yang sudah diberikan pada siswa new entry. Khasnya memang spt yg disebut, permainan sikut atau biasa dipakai dalam permainan jarak dekat (setengah langkah). Btw melenceng dr pertanyaan mas Sb ye??? Peran PH di pendirian IPSI??? Sik..sik... ane komunikasikan dulu dg yg berkompeten...

Ttg regenerasi memang belum ada masalah; Generasi pasca Romo Mangku adl Mbah Marto CS, Dibawah sedikit ada pak Purwo, Pak Joko, Mas Wid, Pak Agung. Next G ada mas Slamet latanggang,  (se-jaman ama kang Oong),  mas Nur, Mas Gito etc. Kedepannya bisa jadi ada masalah, spt laiknya silat tradisional lainnya yang kurang promosi, tidak membuka pendaftaran scr massal, dan sisi marketing yg belum tergarap. Jaman saya berguru dulu malah ndak ada iuran!!! latian di halaman rumah pendekarnya!Tapi hal ini agak terobati dg inisiatif Depdikbud DIY yg memprioritaskan pengajaran silat dr mulai tk SD. Saya kagum juga, saat pulkam  liat anak2 SD ungaran, Pujokusuman sdh bisa mengaplikasikan teknik bantingan saat pertandingan. mas Santri ati2 nek namu kesana, bisa dijatuhin karo anak kecil :w

Permainan senjata yang dikenal setahu saya adl pedang/golok, tongkat/tombak, trisula dan pisau.

Demikian,

mas Santri silakan nambahin...

Wassalam





Kalau di cikalon, gasangan itu seperti masukkan pukulan lawan ke bagian tubuh kita untuk di 'simpan'. ..Uda alda yang tau banget teknik menyimpan pukulan lawan ala cikalong..Pukulan masuk ke dada kita, tapi kepala lawan kena putar tangan kita...atau yang sering dilakukan mantrijeron..Tendangan lawan dimasukkan ke rusuknya, tapi lawannya jadi gak bisa jalan lagi.....


kalau pasangan itu kan seperti prinsip cikalong dan aikido juga, yaitu mengundang lawan masuk kedalam putaran energi kita....mirip kumango juga..Makanya di PH juga gak boleh sembarangan menyerang orang yang terlihat terduduk dan agak berbaring...

sk


Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Mantrijeron14 on 03/04/2008 09:54

A similar effort was undertaken in Yogyakarta. In 1943, four renown pencak masters –Sukowinadi from the Perguruan Pencak Mataram (Perpim) Harimurti, Tardjo Nagoro of Phasadja, Alip from SH Yogyakarta, and Soewiknjo from the Persatuan Hati (PH)– set up an organisation called Gabungan Pencak Mataram (Gapema) to collectively support the development of pencak in the Sultanate of Yogyakarta. Several years later, to be exact in 1947, another organisation, called Gabungan Pentjak Seluruh Indonesia (Gapensi), was set up in Yogyakarta by Mohamad Djoemali in association with several pencak leaders, namely Ndoro Sutarjo, RMS Dirjo Atmodjo (who went on to found Perisai Diri in Surabaya in 1953), Widji Hartani (who would later found Perisai Sakti), and Widjaja. Its aim was to unite pencak styles all over Indonesia.-diambil dr tulisan kang Oong "The beginnings of the Indonesian Pencak Silat Bond (IPSI)"

di sini tertulis pak Wignyo dr PH ikut berperan mendirikan Gapema, sejauh hasil interview paksa saya kepada pendekar saya, sebenarnya Romo Mangku memang terlibat tapi memang beliau lebih terkesan "diam",

Keterlibatan PH dalam pendirian IPSI sendiri sering diusulkan oleh Perpi (bukan Perpim) Harimurtinya pak Suko Winandi. Menurut saya bisa jadi ketersingkiran ini diakibatkan perbedaan paham/haluan politik/keagamaan/etc.... Who knows??

dari hasil interview jarak jaoh (pake telpon bukan komunikasi bathin lho niki! ::)) dalam waktu dekat PH djokja akan menggelar seminar dengan tema penelusuran sejarah/ akar aliran/ perguruan yg menginduk ke PH. Kalo bahasa jawane' :"nglumpukake' balung pisah", maka rencananya jg akan mengundang perguruan2 semacam TH/THM/THS, PH Mawar, PH cempaka, etc. Jika pastorbonus berkenan, mohon disampaikan contact person perwakilan THS/THM nya. Maturnuwun.

Wassalam,
sekali berarti, sudah itu nambah lagi...

Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: pastorbonus on 30/04/2008 16:11
Bisa-bisa... info ini akan ta sampaiin ke thsm jogja sono... tapi saya yakin kl temen2 ph langsung mengundang ths seminari mertoyudan pasti datang.

Kalo boleh tau acaranya kapan ya...menarik tu kok ya nyambung dengan diskusi di forum tercinta ni ya. Alamatnya kontak PH dimana ya... kl aku terkendala lokasi ni.
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: pastorbonus on 06/05/2008 11:44
para pinisepuh sedaya sekalian dan para pelaku silat nusantara,

ini aku lampirkan hasil riset sementara mengenai struktur sejarah perguruan tua dan "kemungkinan hubungannya" serta 10 perguruan historis.

yang saya kasi lingkaran... kemungkinan erat sangat berhubungan dan saling sharing keilmuannya.

mohon koreksi dan masukannya..kalo perlu edit sendiri ya :-D

download:
http://rapidshare.com/files/112884068/Struktur_Sejarah_Silat.xls
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: srdananjaya on 06/05/2008 13:52
salam

mantep.. GRP untuk anda [top]
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: pastorbonus on 11/06/2008 13:35
Thanks mas Danan... atas atensinya... sekedar hobby aja kok.. bukan peneliti ilmiah ni  :D
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Aguswin on 12/06/2008 09:51
Mohon informasi Mas.

Pertama :
Garis yang menghubungkan antara Eka Kalbu (RMS Dirdjoatmodjo, Banyumas, 1936) dengan Pencak Tejokusuman (Gusti Harimurti, Yogyakarta, 1922) maksudnya gimana Mas ?

Kedua :
Garis yang menghubungkan Merpati Putih (Budi Hadipurnama + Purwata Hadipurnama, Yogyakarta, 1963) dengan Tunggal Hati (Romo Sunardi, Yogyakarta, 1960) maksudnya gimana Mas ?

Mohon pencerahannya.
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: pastorbonus on 13/06/2008 11:46
Garis yang menghubungkan antara Eka Kalbu (RMS Dirdjoatmodjo, Banyumas, 1936) dengan Pencak Tejokusuman :

"Di samping pencak silat, Pak Dirdjo (Eka Kalbu, sblm mendirikan PD) juga belajar menari di Istana Pakoe Alam sehingga berteman dengan Wasi dan Bagong Kusudiardjo. Kelompok tari ini semakin lengkap dengan bergabungnya kanjeng Gusti Harimurti yang memang penari andal keraton ditambah pula Mbah Joyo (Bayu Manunggal). Nah dari kumpulan "PENARI" inilah terjadi saling berguru ilmu".

Garis yang menghubungkan Merpati Putih (Budi Hadipurnama + Purwata Hadipurnama, Yogyakarta, 1963) dengan Tunggal Hati (Romo Sunardi, Yogyakarta, 1960) :

"Mas Budi Hadipurnama + Purwata Hadipurnama belajar silat dari Romo Nardi yang saat itu memimpin perguruan silat Tunggal Hati. Diantara para sesepuh silat (kumpulan Phasadja, TH, PH, BM) malah cenderung berpendapat bahwa MP itu didirikan oleh Romo Nardi sendiri. Mungkin karena banyak gerakan dan istilah yang sama dipakai oleh MP tersebut. Dan perlu diketahui bahwa para sesepuh tsb saling berbagi dalam hal keilmuan sehingga satu sama lain tahu ciri gerakan silat dari masing2 aliran".

Semoga membantu mas Aguswin... salam silat.
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Aguswin on 15/06/2008 12:11
Oh ... berarti Pak Dirdjo sejaman dengan Gusti Harimurti dan Mbah Joyo ya.

Romo Nardi itu apanya Saring Hadi Purnomo ?
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Mantrijeron14 on 16/06/2008 09:33
"Mas Budi Hadipurnama + Purwata Hadipurnama belajar silat dari Romo Nardi yang saat itu memimpin perguruan silat Tunggal Hati. Diantara para sesepuh silat (kumpulan Phasadja, TH, PH, BM) malah cenderung berpendapat bahwa MP itu didirikan oleh Romo Nardi sendiri.

Saya sendiri pernah berdiskusi dengan pendekar senior Persatuan Hati ttg hal ini, dimana beliau cukup independen menjelaskan posisi Mas Budi dan Mas Pung tsb. Menurut beliau ini Romo Nardi bukan pendiri tapi lebih tepatnya ditengarai ada keilmuan MP yg bersumber dari beliau, bisa jadi sebagian besar. (tepatnya seberapa banyak-sedikitnya saya mboten ngertos ;D). Mas Pung dan Mas Budi tidak hanya pernah berguru ke Romo Nardi saja, bahkan pernah juga berguru ke sesepuh silat mataraman diatas. Satu hal lagi, mas Pung dan Mas Budi sudah punya ilmu silat sendiri saat belajar ke para sesepuh ini, dan silatnya itu memang silat keluarga. Seberapa besar unsur silat keluarga yang diturunkan dalam kurikulum MP atau seberapa banyak keilmuan romo nardi mewarnai kurikulum MP nah ini kayaknya para pendekar sepuh dr perguruan diatas yang tahu ..... . Atau murid senior dari masing2 perguruan yang sudah tahu "ciri/watak/lelakon" keilmuan pasti sudah bisa nebak...
Semoga berguna, yang mau menambah informasi silakan.... jangan sungkan-sungkan.

Wassalam,
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: santri kinasih on 16/06/2008 18:09

Alkisah Romo Nardi adalah seorang pendekar silat yang memang terkenal dengan kesaktiannya yang luar biasa. Ketika muda beliau diceritak pernah mematahkan tiang gawang sepakbola dengan sekali pukul..Padahal ketika itu tiang gawang dibuat dari kayu yang sangat kuat..

Romo Nardi sering diceritakan di kalangan teman-teman PH sebagai pendekar yang menguasai ilmu pernapasan tingkat tinggi...

Walaupun saya juga banyak mendengar bahwa terdapat banyak kesamaan ilmu antara romo Nardi dan pendiri MP, tapi saya pun tidak berani berspekulasi bahwa MP adalah bentukan Romo..

(CMIIW) Yang saya tau adalah Romo Nardi adalah tokoh agama kristen Katholik, sama halnya dengan Romo Mangku.., sehingga 2 perguruan yang didirian (tunggal hati seminari dan tunggal hati maria) memang banyak dianjarkan di gereja atau sekolah katholik...Sementara MP mulai berkembang lewat sekolah Kristen Protestan (BOPKRI) di Yogyakarta dengan lambang merpati yang mengembangkan sayap sehingga berbentuk seperti salib..

Sementara PH adalah perguruan yang terbuka untuk umum, sementara Phasaja dulu khusus untuk Muslim, WNI dan Laki2x...


CMIIW,

SK

(Pernah Jadi Anak Didik "MJ14" di PH)


Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: pastorbonus on 17/06/2008 11:04
Setuju kakangmas Mantrijeron... adimas nderek kemawon...
Memang betul yang dibabarkan kang MJ... juga bisa dilihat di file struktur silat yg ada di TS ini (cuman belum lengkap :-D), jadi keilmuan MP tu yang kedata berasal dari:

- Keluarga (Saring Hadi Purnomo)
- Romo Nardi (Tunggal Hati), hubungannya dengan Saring... aq ngga tau.. tetangganya kali... para sesepuh yg bisa jawab ni.
- Margaluyu (untuk materi meditasinya)

Tenang saja banyak kok para sesepuh yg mengasuh di TS ini sehingga dijamin banyak hal yang ga' ada di buku he..he..he..
Menambah wawasan kan bagus... cuman ya itu jangan diklaim kebenarannya.. termasuk yg aku tulis juga ga bisa saklek dibenarkan.. karena aku jg ga ngalamin sendiri.. cuman berasal dari berita, cerita, tulisan temen lain baru aku rangkai hubungan kedekatannya..

Thanks para sesepuh,
Pastorbonus
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Aguswin on 20/06/2008 08:47
Tehnik pembelaan diri ini terus diasah dan digesekkan dengan para tokoh lainnya. Tokoh yang sering disebut-sebut adalah : Rm Nardi (tokoh aliran tunggal hati), Rm Widji Hartani (Phasadja) dan Sugiman, juga Purwo Sumarto. Sangat mungkin dalam perjalanannya terjadi proses saling belajar dan memperkaya dengan para sesepuh dan tokoh-tokoh pencak lainnya.

Widji Hartani itu Phasadja atau Prisai Sakti ?
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Mantrijeron14 on 20/06/2008 10:22


Widji Hartani itu Phasadja atau Prisai Sakti ?

IMHO/AFAIK/Setahu saya:
Bbrp sesepuh perguruan di tlatah Djokdja pernah ngangsu kawruh alias belajar di PH, termasuk KRT Tarjo Nagoro dan Widji Hartani. Beliau2 ini seangkatan dengan pak Marto Harjono, yang sekarang jadi sesepuh di PH pusat (Bantul, DIY). Pak Tarjo kemudian mendirikan Phasadja dan pak Widji mendirikan Perisai Sakti Mataram. Disebut pula bahwa Romo Nardi merupakan alumnus PH diangkatan lebih awal, beliau seangkatan dengan alm KRT Suwandi Secodipuro (sesepuh Tentara Pelajar dan yayasan 17). Karena jejak2 langkah beliau2 ini masih hangat dan bisa dibuktikan, maka silakan mas pastorbonus menemukan sisik-melik dari serpihan informasi yang bisa digali. Kalo informasi saya keliru tolong diluruskeun, lha wong itu cuma saya denger, belon dibuktikan. Fakta kan berbicara lebih keras dari kata-kata.... huehue..

Silakan, jangan sungkan2 mas...Saya terbuka mawon...

Wassalam,
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Aguswin on 20/06/2008 11:04

A similar effort was undertaken in Yogyakarta. In 1943, four renown pencak masters –Sukowinadi from the Perguruan Pencak Mataram (Perpim) Harimurti, Tardjo Nagoro of Phasadja, Alip from SH Yogyakarta, and Soewiknjo from the Persatuan Hati (PH)– set up an organisation called Gabungan Pencak Mataram (Gapema) to collectively support the development of pencak in the Sultanate of Yogyakarta. Several years later, to be exact in 1947, another organisation, called Gabungan Pentjak Seluruh Indonesia (Gapensi), was set up in Yogyakarta by Mohamad Djoemali in association with several pencak leaders, namely Ndoro Sutarjo, RMS Dirjo Atmodjo (who went on to found Perisai Diri in Surabaya in 1953), Widji Hartani (who would later found Perisai Sakti), and Widjaja. Its aim was to unite pencak styles all over Indonesia.-diambil dr tulisan kang Oong "The beginnings of the Indonesian Pencak Silat Bond (IPSI)"

... Alip from SH Yogyakarta ... => apakah SH = Setia Hati ?

... and Soewiknjo from the Persatuan Hati (PH) ... => Di file Struktur_Sejarah_Silat.xls dari Mas Pastorbonus, tercantum bahwa Pak Wignyo dari Phasadja. Apakah ini orang yang sama ?

... Ndoro Sutarjo ... => apakah beliau dari Budaja Indonesia Mataram (Bima) ?

... Mohamad Djoemali ... and Widjaja => dari perguruan pencak silat apa ?
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Aguswin on 21/06/2008 20:39
Ehm ... ehm ...
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Mantrijeron14 on 23/06/2008 12:53
Uhuk-uhuk...(batuk mode on*)
Wah ini agak mbalik ke masa lalu agak mengandalkan ingatan, kalo masalah Lu lebih gampang  :D... beda pisah kata beda arti Bouw!!
Saya coba jawab setahu saya ye boss:
Cekak aos, bloko suto..

Wassalam,


Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Sosro_Birowo on 24/06/2008 10:27
Alkisah Romo Nardi adalah seorang pendekar silat yang memang terkenal dengan kesaktiannya yang luar biasa. Ketika muda beliau diceritak pernah mematahkan tiang gawang sepakbola dengan sekali pukul..Padahal ketika itu tiang gawang dibuat dari kayu yang sangat kuat..

Romo Nardi sering diceritakan di kalangan teman-teman PH sebagai pendekar yang menguasai ilmu pernapasan tingkat tinggi...

Walaupun saya juga banyak mendengar bahwa terdapat banyak kesamaan ilmu antara romo Nardi dan pendiri MP, tapi saya pun tidak berani berspekulasi bahwa MP adalah bentukan Romo..

(SK)

Memang bener ..Romo Nardi lebih dikenal sebagai ahli-nya ilmu pernafasan dan hal inilah yang membedakan dengan ilmu yang dimiliki oleh Romo Mangku.
Sehingga menurut muridnya Rm. Nardi yaitu Sukomartoyo yang sekarang lebih dikenal dengan Rm Hadiwijaya; hubungan antara Rm Nardi dan Rm Mangku bukanlah guru dan murid. Tapi lebih pada sparring partner atau rekan untuk saling berbagi ilmu. Lebih lagi jika dilihat keahlian keduanya sangat berbeda ...Rm Nardi sendiri mengaku banyak belajr ilmu pencak pada Rm Mangku; Rm Mangku juga mengaku juga belajar berbagai hal dari Rm Nardi terutama soal olah nafas, dan juga beberapa tehnik meditasi..
Trus mana yang bener? walahulam..

Rm Nardi sendiri mempunyai anak yang diantaranya : Mas Yanto dan Mas Guntur ..salah satunya sudah almarhum, saya lupa yang mana. Yang jelas salah satu anaknya itu mendirikan  perguruan RETI ATI, yang sekarang tidak begitu jelas apakah masih ada atau tidak.
Untuk latihan Tunggal Hati (pernafasan)--warisan Rm Nardi; beberapa bulan lalu seorang teman menemukan tempat latihan mereka di daerah plengkung gading; dan masih terus berlanjut hingga kini, tanpa publikasi dan terkesan hanya untuk kalangan terbatas saja.

Ada sumber terpercaya (beliau minta namanya tidak disebutkan) yang mengatakan bahwa Mas Pung dan Mas Budi (pendiri Merpati Putih/MP) pernah berguru pada Rm Nardi; balajr pernafasan dan juga pencak silat; dalampraktek latihannya; mereka dilatih oleh Rm Hadiwijaya (karena Rm Nardi sudah mulai sakit2an, saat itu), yang merupakan suheng mereka.

Tentang pendirian Merpati Putih ada kisah begini;
dulu dalam tradisi pendekar di Jogya, jika mau mendirikan perguruan haruslah seorang yang sudah mencapai level pendekar. Namun karena saat itu Mas Pung dan Mas Budi belumlah pendekar; maka mereka minta bantuan Rm Hadiwijaya untuk mendirikan Perguruan MP.
Akhirnya (tahun 60'an menjelang G30S) didirikanlah perguruan TUNGGAL HATI MERPATI PUTIH ...yang kemudian berubah namanya manjadi MERPATI PUTIH. Dalam perjalanannya Rm Hadiwijaya, mundur dari Merpati Putih karena perbedaan visi dan misi.
Belakangan (1985) Rm Hadiwijaya sendiri mendirikan perguruan sendiri yang lebih dikhusukan untuk kalangan gereja yaitu Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM).

Menurut Mbah Marto (sesepuh PH), anaknya Rm Mangku, Rm Hadiwijaya; (ini hasil wawancara saya sendiri):

Tunggal Hati/Persatuan Hati dan segala ilmu turunannya tidak lah memiliki hubungan apapun dengan Setia Hati/SHO/SHT atau perguruan pecahannya.
Saat itu di tanah jawa (sebelum kemerdekaan); pencak memang lebih ditujukan untuk pembentukan moral dan mental serta karakter yang tecermin dalam HATI seseorang. Itulah sebabnya kata 'HATI' banyak dipakai untuk menunjukkan bahwa tujuan pencak silat adalah menjadikan pribadi ber-hati mulia...Sehingga sangat umum dan lebih pada kebetulan saja terjadi persamaan nama dengan kata 'hati'; tanpa adanya ikatan keilmuan secara beladiri..
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Sosro_Birowo on 24/06/2008 10:46
Menurut buku yang ditunjukkan oleh Kang O'ong Maryono,
Pak Dirjo (sebelum mendirikan PD) pernah tergabung dan belajar pada BIMA ini. Sejatinya BIMA adalah alumnus atawa murid-murid yang belajar pada Yap Kie San serta juga belajar ilmu pencak jawa; sehingga terjadi ramuan dan gabungan disana. Ada yang mengatakan bahwa lebih dominan unsur kuntaunya/kungfunya.

Salah seorang tokoh tua (sayang beliau minta agar namanya tidak dipublikasikan) yang  tau soal BIMA, pernah bercerita pada muridnya dan muridnya bercerita pada saya bahwa ; secara kelilmuan BIMA berhutang pada kuntao (aliran dari Yap Kie San) dan juga digabungkan dengan ilmu pencak jawa (termasuk di dalamnya pola serang hindar --lihat ulasan di bawah);
waktu itu ada ide untuk membuat semacam pencak nasional; maka beberapa pendekar (termasuk dari BIMA)meramu ilmunya; dan digabungkan jadi satu. Ilmu ini diwariskan kepada Pak Dirjo untuk diteruskan dan disebarluaskan.

Satu hal yang sangat menarik:
-pada aliran Tunggal Hati(dan mungkin juga PH) ada latihan permaianan langkah dan "serang hindar" (yang sekarang banyak dipakai oleh teman2 di PD).

Menurut penuturan Rm Hadiwijaya: metode "serang-hindar" dengan cara ada aba-abanya yaitu dengan tepukan tangan yaitu  satu tepukan : satu orang menyerang dan yang lainnya menghindar adalah pola latihan yang dikembangkan oleh perguruan tua di jogya. Khususnya sesudah terbentuknya Be United tahun 20-an. Metode ini dikembangkan karena selain melihat banyaknya yang cedera ketika latihan tarung, juga untuk -step-by step-- meningkatkan kemampuan pesilat baik secara refleks dan juga penggunaan jurus dalam tarungan asli.

Pola latihan serang hindar ini kemudian secara unik dan berbeda juga dikembangkan di PH dan Tunggal Hati. Tahun lalu waktu saya ke Jogya, saya melihat pola latihan PH di bantul dengan pola langkah dan metode serang hindar yang unik. ada aba-aba maju/mundur (mengikuti pola dasar langkah segitiga) trus serang: Seorang akan menyerang mengikuti aba-aba, sementara yang lainnya menghindar saja. 
(Mungkin teman yang dari PH bisa menerangkan lebih baik lagi : Kang MJ?)

Sementara di Tunggal Hati, pola latihan pencak dengan 'tarungan ritmis' artinya : satu orang boleh menyerang dan lainnya hanya menghindar ; dengan mengikuti irama tepukan tangan. Mula-mula tepukan tangan pelan, untuk satu serangan ..lama-lama tepukannya makin cepat sehingga serangan dan hindaran harus lebih cepat juga jgua hindaran dengan sekaligus membalas.Pada akhirnya, terjadi tarungan ritmis tanpa ada aba-aba lagi (tepukan tangan)..
Pola latihan ini masih dipakai hingga saat ini oleh perguruan bentukan Rm Hadiwijaya yaitu THS-THM


Saya sungguh terkejut melihat pola dan kesamaan metode serang balas (PH), tarungan ritmis (TH) dan serang-hindar di PD..Mana yang lebih dulu atau hanya kebetulan menemukan pola yang sama??? hmm perlu riset lebih mendalam..

tapi ya itulah kekayaan budaya pencak silat dari tanah air kita ...

Sosro Birowo
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Sosro_Birowo on 24/06/2008 16:48
Quote from: Mantrijeron14 [list
[li]Ndoro Sutardjo benar dr BIMA-Budaja Indonesia Mataram, kalo nyang dedengkotnya Gapema KRT Tarjo Nagoro dari Phasadja, dus mereka adalah 2 orang yg berbeda

Tulung dung dibabar lebihlanjut soal BIMA ini ?
sekarang masih ada kah?siapa saja tokohnya? apa saja kiprahnya dan lain-lain...

Seandainya ada Mas O'ong Maryono yang membantu memberi pencerahan hicks hicks ...

tabik
S Birowo
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Aguswin on 24/06/2008 20:23
Menurut buku yang ditunjukkan oleh Kang O'ong Maryono,
Pak Dirjo (sebelum mendirikan PD) pernah tergabung dan belajar pada BIMA ini. Sejatinya BIMA adalah alumnus atawa murid-murid yang belajar pada Yap Kie San serta juga belajar ilmu pencak jawa; sehingga terjadi ramuan dan gabungan disana. Ada yang mengatakan bahwa lebih dominan unsur kuntaunya/kungfunya.

Salah seorang tokoh tua (sayang beliau minta agar namanya tidak dipublikasikan) yang  tau soal BIMA, pernah bercerita pada muridnya dan muridnya bercerita pada saya bahwa ; secara kelilmuan BIMA berhutang pada kuntao (aliran dari Yap Kie San) dan juga digabungkan dengan ilmu pencak jawa (termasuk di dalamnya pola serang hindar --lihat ulasan di bawah);
waktu itu ada ide untuk membuat semacam pencak nasional; maka beberapa pendekar (termasuk dari BIMA)meramu ilmunya; dan digabungkan jadi satu. Ilmu ini diwariskan kepada Pak Dirjo untuk diteruskan dan disebarluaskan.

Kalo yang saya denger, dari enam orang murid Yap Kie San yang sanggup bertahan di bawah gemblengannya, yang orang Jawa cuma 2 orang, yaitu Pak Broto dan Pak Dirdjo, selain itu orang Tionghoa semua. Jadi, Pak Dirdjo menimba ilmunya langsung dari Yap Kie San, bukan belajar dari muridnya Yap Kie San. Pak Broto ini adalah Pak Broto Sutarjo yang mendirikan Bima (Budaja Indonesia Mataram), sepertinya orang yang sama dengan Ndoro Sutardjo sebagaimana postingan Mas MJ. Pak Dirdjo bersama Pak Broto melatih di Bima, bukan berarti Pak Dirdjo berguru kepada guru Bima. Di kemudian hari Pak Dirdjo memisahkan diri dari Bima dan mendirikan Perisai Diri. Begitu cerita yang saya dengar. Mohon koreksinya apabila ada yang tidak akurat.
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: sedyaleksana on 24/06/2008 20:35
Dr informasi yg saya dengar memang tepat yg seperti mas Agus ceritakan. Sampai skr kalau ada acara di Yogya para sesepuh PD juga selalu silaturahmi ke pak Broto. Sedang murid2 Yap Kie San yg lain yg masih aktif dgn perguruan Kung Fu -nya juga masih banyak. Mumpung pak Broto masih hidup bisa langsung dikonfirmasi ke Beliau di Yogya.
Salam
Chandrasa
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: dsbasuki on 24/06/2008 23:22
Betul dan saya setuju kalo soal ini bisa ditanyakan langsung sama Pak Broto. Memang, cerita versi Mas Agus itu yang saya tahu. Tapi bisa saja to penggambaran sesuatu itu didasarkan atas siapa yang menggambarkannya? So, seperti Mas Chandrasa juga bilang, mumpung tokohnya masih sugeng, silakan kalau ada yang bisa, mohon ditanyakan langsung ke Pak Broto.

Salam...
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: sedyaleksana on 25/06/2008 04:09
Sedikit koreksi dr tulisan saya yg terdahulu.
Bukan murid2 Yap Kie san yg masih exist, melainkan keturunan/murid dr Lauw Djing Tie yg masih exist, yaitu Kung Fu Garuda Emas di Semarang. Suhu Yap Kie San pernah berguru kepada salah satu (atau dua) murid Lauw Djing Tie. Jadi Yap Kie San adalah Cucu murid Lauw Djing Tie.
Anak2 Garuda Emas (bapak Rudi Wibowo, guru besar Garuda Emas) juga mengenal pendiri PD Pak Dirjo dan Pak Broto dr Bima dgn baik sekali. Jadi anak2 PD, anak2 Garuda Emas, dan anak2 BIMA, atau keturunan Lauw Djing Tie lainnya (yg tidak saya ketahui) masih merupakan "saudara", ilmunya banyak yg sama dr segi nama tetapi dalam gerakan sudah berbeda. Pada waktu ulang tahun ke 50 PD anak2 Garuda Emas juga diundang dan ikut menyumbang demonstrasi, sedang para sesepuh PD pun masih menjalin tali silaturahmi dan berhubungan baik dgn pak Broto (Bima). Menurut info yg saya ketahui pak Dirjo mengenal pak Broto sebelum BIMA dan kemungkinan besar (saya tidak tahu pasti) pak Broto-lah yg mengenalkan pak Dirjo ke Suhu Yap Kie San.
Versi lainnya menyatakan, selain pak Broto dan pak Dirjo, juga bergabung (atau ikut mendirikan BIMA) beberapa sesepuh silat lainnya di Yogya. Pak Dirjo berpisah dr BIMA karena perbedaan politik pada jaman perjuangan mendirikan RI, pak Dirjo yg lebih cenderung ke PNI keluar dr BIMA dan akhirnya mendirikan PD, anggota BIMA yg lainnya (saya kurang tahu siapa) yg lebih ke Muhammadiyah keluar dr BIMA dan ikut membidani lahirnya Tapak Suci. Mungkin karena itu pak Dirjo menamakan perguruan yg didirikannya dgn nama Keluarga Silat Nasional Indonesia (Kelatnas PD).
CMIIW
Salam
Chandrasa
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: sedyaleksana on 25/06/2008 04:23
Tulung dung dibabar lebihlanjut soal BIMA ini ?
sekarang masih ada kah?siapa saja tokohnya? apa saja kiprahnya dan lain-lain...
tabik
S Birowo
Saya kutipkan sejarah BIMA dr Buku Silat BIMA, terbit Tanggal 1 Februari 1965.
salam
Chandrasa

RIWAYAT SINGKAT B.I.M.A.
Oleh : Soemardjiman

Budaya Indonesa Mataram ( B.I.M.A. ) lahir sebagai organisasi pada tanggal 8 Februari 1953. Ia lahir kebetulan di kota Kebudayaan, di tengah-tengah organisasi-organisasi pencak silat yang lain yang tidak sedikit jumlahnya. Sekarang ia berumur + 3 tahun 8 bulan, ia menunjukkan hak hidupnya. Dan memang dikehendaki oleh para pendiri dan anggota-anggotanya agar BIMA tetap hidup, serta memperjuangkan cita-citanya. Memperkembangkan dunia pencak-silat. Selama ini ia ikut aktif dalam arena pencak-silat, dalam demonstrasi-demonstrasi, atau pameran di hadapan para tamu-tamu luar negeri. Kesemuanya dengan tujuan memperkenalkan dunia silat di kalangan luas.
Apakah Silat Bima juga lahir bersama dengan lahirnya organisasi BIMA, formil jawabnya Ya! Tapi sesungguhnya, Tidak! Sebelum organisasi BIMA lahir, lama sebelum itu telah ada seorang tokoh pencinta Silat yang dengan diam-diam memperdalam ilmunya sampai puluhan tahun. Beliau ini banyak mempelajari pencak-silat dari aliran apa pun. Mempelajari di sini, bukan berarti “belajar”. Beliau hanya belajar pada seorang Guru ( Pendekar ) yang namanya tidak begitu terkenal. Justru Guru ini tidak mendirikan perguruan silat, dus bolehlah dikatakan Guru pribadi. Atau hubungan antara bapak dengan anak.
Apakah tehnik Silat BIMA itu orisinil, artinya ciptaan asli !? Lebih dulu saya ingin bertanya : adakah keaslian dalam dunia Silat? Menurut pendapat saya, dalam hidup ini saling pengaruh mempengaruhi, ada proses these, anti these dan synthese. Dus penciptaan silat tehnik BIMA pun tidak lepas dari these, anti these dan synthese. Pengaruh dari luar banyak, tetapi dalam perumusannya (formulasinya) menghendaki kepribadian, kalau tidak hendak dikatakan penjiplakan (plagiator). Pribadi silat tehnik BIMA nyata dalam penggunaan istilah yang selalu mencari sendiri yang cocok dengan gerak serta nafas ke-Indonesiaan. Kita selalu mencoba menghindari istilah-istilah asing atau meniru-niru istilah pencak-silat yang ada.
Lebih jauh mengenai “Ilmu Silat BIMA”, saya tegaskan bahwa penyusun tehnik silat BIMA adalah Bapak Brotosoetarjo, yang dimaksud dengan tokoh pencinta silat tersebut di atas. Bapak Brotosoetarjo, sebelum lahirnya BIMA, pada waktu sesudah clash kedua, pernah menyumbangkan ilmu silatnya di Akademi Militer Yogyakarta. Pada waktu Kongres kesatu I.P.S.I. di Yogya beliau menjadi utusan Akademi Militer. Dewasa ini pak Broto sebagai anggota Bagian Tehnik P.B. IPSI, selaku Sekretaris. Dan pada tahun pelajaran 1956 / 1957 beliau diserahi mengajar di B.I. Pendidikan Jasmani Yogyakarta, mengajar silat. Kalau saya mengetengahkan tokoh Bapak Brotosoetarjo, bukanlah maksud saya memuja seseorang, atau mendewa-dewakan, tetapi sekedar memperkenalkan kepada saudara, siapa pengasuh tehnik silat kita ini. Sekedar riwayat dalam dunia Silat BIMA, kita sebenarnya banyak berhubungan dengan instansi-instansi resmi atau organisasi-organisasi. Kita sudah berkali-kali diminta meramaikan suatu pertemuan dengan pameran silat. Keluar kota, bahkan sampai ke luar Jawa, misalnya ke Kalimantan. Sudah tentu semua tidak atas biaya kita, tapi dibiayai yang berkepentingan.
BIMA di kalangan Angkatan Perang juga tidak asing, justru pada waktu 8 orang utusan D.P.D.A.D. diutus untukk membuktikan sampai di mana pencak silat untuk pembelaan diri, justru pak Broto selaku anggota P.B. IPSI yang harus melayani tamu-tamu itu, dengan hasil suatu statement, bahwa O.Z. kurang nilainya daripada Silat.
Demikianlah sekedar riwayat BIMA, semoga BIMA hidup terus!
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Mantrijeron14 on 25/06/2008 10:01
Mangstabh mas... nambah wawasan saya yg sebelumnya ndak tau banyak ttg Bima.
GRP meluncur curr.... [top]
Btw OZ apaan yah ???

Wassalam,
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Sosro_Birowo on 25/06/2008 10:19
Bener Kang Mantrijeron,
benul benul mangstap...ada juga neh kiprah organisasi pencak yang bernama BIMA....

GRP dolo.... 8)

S Birowo
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Sosro_Birowo on 25/06/2008 10:22
Kang Mantri jeron,

tulung dibabar dung pola latihan langkah di PH..
terlihat ada kesamaan dengan di PD atau Tunggal Hati (?)

bener gak?

Waktu tahun lalu ke Bantul, aku liat; pelatihnya menggambar segitiga (ato lingkaran ya); trus praktisi berdiri di titik/sudutnya dan sesudah itu bergerak berdasarkan intsruksi : maju, mundur, (hhmm apa lagi ya? lupa)...

Tapi kalo ini gak rahasia perguruan sih...
cuman tertarik aja kok ada kesamaan dalam pola latihan ..

getu

tabik,
S Birowo
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: sedyaleksana on 25/06/2008 12:27
GRP meluncur curr.... [top]
Btw OZ apaan yah ???
Wassalam,
Makasih kang Mantri, mas Sosro atas GRPnya,
saya sendiri kurang tahu apakah O.Z. itu, mungkin orang2 tua kita yg mengenal dunia militer pada jaman kemerdekaan tahu mengenai hal ini.

kang Mantri tgl 4 bulan depan saya sudah di Jkt lho, nanti saya telpon kl sdh di Jakarta.
Salam
Chandrasa
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Aguswin on 26/06/2008 13:20
Menurut buku yang ditunjukkan oleh Kang O'ong Maryono,
Pak Dirjo (sebelum mendirikan PD) pernah tergabung dan belajar pada BIMA ini. Sejatinya BIMA adalah alumnus atawa murid-murid yang belajar pada Yap Kie San serta juga belajar ilmu pencak jawa; sehingga terjadi ramuan dan gabungan disana. Ada yang mengatakan bahwa lebih dominan unsur kuntaunya/kungfunya.

Salah seorang tokoh tua (sayang beliau minta agar namanya tidak dipublikasikan) yang  tau soal BIMA, pernah bercerita pada muridnya dan muridnya bercerita pada saya bahwa ; secara kelilmuan BIMA berhutang pada kuntao (aliran dari Yap Kie San) dan juga digabungkan dengan ilmu pencak jawa (termasuk di dalamnya pola serang hindar --lihat ulasan di bawah);
waktu itu ada ide untuk membuat semacam pencak nasional; maka beberapa pendekar (termasuk dari BIMA)meramu ilmunya; dan digabungkan jadi satu. Ilmu ini diwariskan kepada Pak Dirjo untuk diteruskan dan disebarluaskan.

Kalo yang saya denger, dari enam orang murid Yap Kie San yang sanggup bertahan di bawah gemblengannya, yang orang Jawa cuma 2 orang, yaitu Pak Broto dan Pak Dirdjo, selain itu orang Tionghoa semua. Jadi, Pak Dirdjo menimba ilmunya langsung dari Yap Kie San, bukan belajar dari muridnya Yap Kie San. Pak Broto ini adalah Pak Broto Sutarjo yang mendirikan Bima (Budaja Indonesia Mataram), sepertinya orang yang sama dengan Ndoro Sutardjo sebagaimana postingan Mas MJ. Pak Dirdjo bersama Pak Broto melatih di Bima, bukan berarti Pak Dirdjo berguru kepada guru Bima. Di kemudian hari Pak Dirdjo memisahkan diri dari Bima dan mendirikan Perisai Diri. Begitu cerita yang saya dengar. Mohon koreksinya apabila ada yang tidak akurat.

Buku Pak O'ong yang mana ya ? Pencak Silat Merentang Waktu atau yang lain ? Apakah beredar bebas di toko-toko buku ?
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Sosro_Birowo on 26/06/2008 15:48
Bukan Pencak Silat Merentang Waktu..
Tapi :
 Buku Silat BIMA, terbit Tanggal 1 Februari 1965; sebagaimana udah dikutipkan oleh Mas/Pak  Chandrasa..

Disana ada sejarah BIMA..Trus Kang O'ong cerita sedikit soal tokoh-tokohnya termasuk Pak dirjo dan Pak Broto..
untuk gimana jelasnya, sebetulnya daku mengharapkan Kang O'ong meramaikan diskusi ini..tapi keliatannya dia masih bertapa di negeri seribu gajah ..

tabik,
S birowo
 
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Aguswin on 26/06/2008 20:29
Ikutan nunggu nih, soalnya menyangkut sejarah perguruan juga. Apa bener Pak Dirdjo nimba ilmu silatnya Yap Kie San secara tidak langsung melalui perguruan Bima yang didirikan oleh Pak Broto / Ndoro Soetardjo, atau justru Pak Dirdjo dan Pak Broto bersama-sama nimba ilmu langsung dari Yap Kie San.
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: putri teratai on 26/06/2008 20:32
Sedikit koreksi dr tulisan saya yg terdahulu.
Bukan murid2 Yap Kie san yg masih exist, melainkan keturunan/murid dr Lauw Djing Tie yg masih exist, yaitu Kung Fu Garuda Emas di Semarang. Suhu Yap Kie San pernah berguru kepada salah satu (atau dua) murid Lauw Djing Tie. Jadi Yap Kie San adalah Cucu murid Lauw Djing Tie.
Anak2 Garuda Emas (bapak Rudi Wibowo, guru besar Garuda Emas) juga mengenal pendiri PD Pak Dirjo dan Pak Broto dr Bima dgn baik sekali. Jadi anak2 PD, anak2 Garuda Emas, dan anak2 BIMA, atau keturunan Lauw Djing Tie lainnya (yg tidak saya ketahui) masih merupakan "saudara", ilmunya banyak yg sama dr segi nama tetapi dalam gerakan sudah berbeda. Pada waktu ulang tahun ke 50 PD anak2 Garuda Emas juga diundang dan ikut menyumbang demonstrasi, sedang para sesepuh PD pun masih menjalin tali silaturahmi dan berhubungan baik dgn pak Broto (Bima). Menurut info yg saya ketahui pak Dirjo mengenal pak Broto sebelum BIMA dan kemungkinan besar (saya tidak tahu pasti) pak Broto-lah yg mengenalkan pak Dirjo ke Suhu Yap Kie San.
Versi lainnya menyatakan, selain pak Broto dan pak Dirjo, juga bergabung (atau ikut mendirikan BIMA) beberapa sesepuh silat lainnya di Yogya. Pak Dirjo berpisah dr BIMA karena perbedaan politik pada jaman perjuangan mendirikan RI, pak Dirjo yg lebih cenderung ke PNI keluar dr BIMA dan akhirnya mendirikan PD, anggota BIMA yg lainnya (saya kurang tahu siapa) yg lebih ke Muhammadiyah keluar dr BIMA dan ikut membidani lahirnya Tapak Suci. Mungkin karena itu pak Dirjo menamakan perguruan yg didirikannya dgn nama Keluarga Silat Nasional Indonesia (Kelatnas PD).
CMIIW
Salam
Chandrasa

Ikutan nimbrung,
Saya hanya tahu kalo pak Broto dan pak Dirjo memang murid Yap Ki san dan berlatih bareng sebelum ada Bima.
Dan memang ada baiknya klarifikasi langsung dengan pak Broto.

Terimakasih,
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Mantrijeron14 on 27/06/2008 10:49
Kang Mantri jeron,

tulung dibabar dung pola latihan langkah di PH..
terlihat ada kesamaan dengan di PD atau Tunggal Hati (?)

bener gak?

Waktu tahun lalu ke Bantul, aku liat; pelatihnya menggambar segitiga (ato lingkaran ya); trus praktisi berdiri di titik/sudutnya dan sesudah itu bergerak berdasarkan intsruksi : maju, mundur, (hhmm apa lagi ya? lupa)...

Tapi kalo ini gak rahasia perguruan sih...
cuman tertarik aja kok ada kesamaan dalam pola latihan ..

getu

tabik,
S Birowo

Sanes er ha es mas SB... biasa ajah kok.
Nyang sampeyan liat itu mungkin sebenarnya latihan aplikasi langkah segitiga.
Nyang satu latian melangkah , yg laennye nyerang terus.
Tipikal latihan di PH adalah latihan hindaran (plus tangkepan) dengan drill yg sudah ditentukan. Misalnya si A harus melatih tangkepan dengan pola langkah lingkaran, dan si B harus melakukan serangan tengah, boleh kanan, boleh kiri. Tapi karena sudah ditentukan ya ga bole serangan atas or bawah. Semangkin lanjut nyang latian nangkep mangkin daripada jagoh, jadi bole lah arah serangan ga ditentukan. Jadi mirip metoda serang-hindar. Saya sendiri malah salah satu pengagum metode serang-hindar ini, dan pernah mencicipi pas TC. Mangfaatnya... wah mangstabh!! [top]
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: pendekar on 29/06/2008 20:36
Bukan Pencak Silat Merentang Waktu..
Tapi :
 Buku Silat BIMA, terbit Tanggal 1 Februari 1965; sebagaimana udah dikutipkan oleh Mas/Pak  Chandrasa..

Disana ada sejarah BIMA..Trus Kang O'ong cerita sedikit soal tokoh-tokohnya termasuk Pak dirjo dan Pak Broto..
untuk gimana jelasnya, sebetulnya daku mengharapkan Kang O'ong meramaikan diskusi ini..tapi keliatannya dia masih bertapa di negeri seribu gajah ..

tabik,
S birowo
 

Pak Oong udah sempet di undang di sini kok, skr lagi konsen milis silatindonesia, nah ayo dong siapa dech yg mo ngundang beliau ini kesini :-*
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: EricB on 30/06/2008 03:22
nanti saya telpon Mas O'ong dan akan saya bilangin, kalau dia ngak daftar cepat dia kena kaplok dari saya :D


Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: pastorbonus on 19/07/2008 10:42
Hmmmm semakin lengkap deh koleksiku... banyak info mantap2... berarti tujuanku tercapai ni.. jelas yg aku tulis di awal tu masih draft saja dan sangat banyak kesalahan2 mendasar, jadi dengan informasi tambahan ni maka aku akan update ulang deh... file yg kemaren dicuekin saja.. kalo ga gini aku kan ga bisa update file..he..he..he...
Thanks buat para sesepuh semua yg dengan rela hati membabar sejarah...
Semoga ada yg mau nulis diskusi ini untuk menjadi buku dengan mengadakan riset yg lebih mendalam... atawa Kang Oong mau update informasi sehingga bisa launching update buku Pencak Silat Merentang Waktu II.
Berharap banget ni... terbitan yg barusan yg aku terima belum ada updatenya dari Kang Oong...tapi tetap mantaps..

Cheers,
Pastorbonus
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Beladiripraktis on 08/11/2008 12:10
Permisi para suhu disini... saya mohon ijin bergabung ikutan diskusi pada thread yang menarik ini. Salam..
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Beladiripraktis on 08/11/2008 12:18
Mohon dikonfirmasi oleh kakang-kakang disini, Pak Broto ini punya kakak yg menikah dengan Yap Kie San. Pak Broto ini pula yg memperkenalkan Mbah Dirdjo kepada Suhu Yap Kie San. Semoga dapat menambah perbendaharaan sejarah kita masing-masing. Trims..
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Beladiripraktis on 08/11/2008 12:39
Sedikit koreksi dr tulisan saya yg terdahulu.
Bukan murid2 Yap Kie san yg masih exist, melainkan keturunan/murid dr ........
........
........
anggota BIMA yg lainnya (saya kurang tahu siapa) yg lebih ke Muhammadiyah keluar dr BIMA dan ikut membidani lahirnya Tapak Suci.
.......
.......
CMIIW
Salam
Chandrasa

Perkenankan saya mengoreksi sedikit bahwa kelahiran TAPAK SUCI berasal dari silsilah keilmuan Banjaran-Kauman-Seranoman-Kasegu. Beberapa praktisi pencak silat di Kauman memang ada yang sudah bergabung dengan BIMA. Hal ini dimungkinkan karena kebetulan saat itu TS (TAPAK SUCI) belumlah berdiri sebagai wadah berupa organisasi resmi. Baru pada tahun 1963 TS berdiri secara resmi dan tahun 1964 berinduk kepada Muhammadiyah. Pada masa ini para pendekar di kalangan Muhammadiyah (tidak saja di Jawa namun dibeberapa pelosok) bergabung dan melebur dengan TS karena kesatuan dalam ideologis dakwah.
Yang tidak bisa dilupakan adalah jasa dan kontribusi para pendekar-pendekar tsb dalam kejayaan TS kelak, termasuk mendirikan TS di daerah-daerah (misalnya TS di Jakarta). Yang saya ceritakan ini adalah sosok seorang pendekar di kalangan Muhammadiyah yg mana beliau memiliki hubungan yg erat dengan Pak Broto pendiri BIMA. Sekian...
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Mantrijeron14 on 30/01/2010 10:42
Refresh lagi nih thread lamanya mas Sosro...

Liburan panjang akhir tahun kemarin saya sempetkan pulang jokja dan mampir sowan ke pendekar sepuh PH... pak Samadiyo atau dikenal dengan pak madyo, di gabusan. Saat ini sepeninggal pak Marto beliaulah yang dituakan.... karena memang sarat pengalaman hidup dan memang sudah sepuh (80tahunan usianya). Cerita ngalor-ngidul tentang PH dan segala concern beliau tentang PH..... pengalaman berharga buat saya denger langsung dari salah satu pelaku sejarah perguruan. [top]

nih saya liatin bbrp cuplikan buku PH yang diterbitkan tahun 1954
(http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/scan0006.jpg) (http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/scan0008.jpg)

wassalam,
(continued)
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Qsecofr on 30/01/2010 12:43

Di daerah kampung saia "purworejo" dulu silat PH menjadi salah satu silat yang cukup populer, itu cerita kakek sy, selain itu yg populer lainnya adalah silat SHO, SH, dan lain-lain.

Sayang saat ini kabarnya sdh jarang terdengar lagi.
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Mantrijeron14 on 31/01/2010 22:05
memang saya denger juga begitu< waktu saya kkn saya ngajar PH  di Ngombol< purworejo juga mas... dapet pesen dr guru saya supaya nyari sodara seperguruan di purworejo, yang saya tahu pak Kelik lurah di salah satu desa yg terkenal heheheh ::) tapi karena susah nyari waktu jadi malah gak ketemu.

Nih saya cuplikan lagi sebagian isi buku tersebut:

Posisi langkah: rendah, sedang,
(http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/PH2.jpg) (http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/PH3.jpg)

-continued-
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Mantrijeron14 on 31/01/2010 22:12
yang ini posisi tinggi
(http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/scan0009.jpg)

Skema langkah
(http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/langkahskema.jpg)

wah yg skema langkah gak gitu jelas ya... maap susah amat scan-nya kalo  ude kejilid... ^:)^

Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Mantrijeron14 on 31/01/2010 22:17
teknik langkah:
(http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/scan0012.jpg)

nah kalo ini yg orek-orek pelajaran kode langkah... ada buanyak gambar ruwet bginian, saya cuplikan sebagian.. ;D
(http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/kitablangkah.jpg)

semoga berguna...

wassalam,
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Antara on 01/02/2010 03:04
Perlu di scan semuanya dan dijadiken e-book tuuuuu....
[ngarep mode: ON] [hihihi]
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: May Lee on 01/02/2010 12:39
Nah, eni die nyang ditunggu2..pucuk dicinta ulam tiba deh

Sebetulnya banyak pertanyaan yg hendak diajukan waktu dulu menerima kitab pusaka enih dari sang pendekar, tapi krn takut dimarahin soalnye pendekarnya rada galak (battle field tested lho..)  :)

Mangga atuh Akang2 sadayana, pencerahannya dinantikan..

Salam hangat

May Lee
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: Aguswin on 01/02/2010 21:31
selain itu yg populer lainnya adalah silat SHO, SH, dan lain-lain.

SH/SHO termasuk salah satu organisasi/perguruan pencak silat besar di Batam, dan sudah ekspansi ke Singapura.
Title: Re: Persatuan Hati (PH) dan perguruan tua di Jogya/Jawa
Post by: pastorbonus on 08/03/2010 23:31
Salam silat,

Tabik para sesepuh... ane jg nunggu ebook PH yg mangstabbb ni....