Salam persaudaraan,
Kali ini saya mau membahas tentang Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo Madiun..Silahkan disimak
Persaudaraan “ SETIA-HATI “ disingkat S-H didirikan pada tahun 1903 oleh almarhum Bapak Ki NGABEHI SOERODWIRJO dengan nama kecilnya MASDAN. Wafat pada tanggal 10 November 1944, dimakamkan di makam desa Winongo, Kota madya Madiun. Ibu SOERODWIRJO ( Ibu Sarijati ) wafat pada tanggal 6 April 1969 dimakamkan di desa Winongo juga.
(sejarah Ki Ngabehi Surodiwiryo bisa di cari di Google..saya hanya mempersingkat saja..
)
Sejak tahun 1964, “ S-H “ mengalami kemunduran, tidak begitu aktif, hal ini disebabkan tidak lain karena keadaan juga, sebagian besar Saudara – saudara “ S-H “ sudah banyak yang lanjut usia ( tua ), ditambah dengan makin berkurangnya penerimaan Saudara baru. Banyak saudara “ S-H “ yang sudah sepuh satu per satu meninggal dunia, sedangkan yang masuk menjadi saudara “ S-H “, dapat dikatakan hampir tidak ada. Kalau keadaan yang demikian dibiarkan terus – menerus maka “ S-H “ lambat laun akan mengalami kepunahan.
Untuk menghindari hal tersebut serta untuk melestarikan ajaran yang edi – peni dan adi – luhung, maka pada tanggal 15 Oktober 1965, Bapak Raden Djimat Hendro Suwarno merasa terpanggil untuk bergerak ( mengaktifieer ) kegiatan – kegiatan “S-H “dengan menambahkan kata Tunas Muda (dimaksudkan Tunas Muda adalah sebagai pembaharuan dalam tubuh "S-H" yang sejak tahun 1964 mengalami kemunduran) sehingga menjadi Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda di desa Winongo Madiun, Jawa Timur. Dengan serentak gerakan ini mendapat perhatian yang besar dari para pemuda dan dukungan yang kuat dari masyarakat, yang akhirnya berdaya guna untuk membantu HANKAM, serta ikut Memayu Hayuning Bawono ( memelihara dan membangun keselamatn Negara / Dunia ), membantu Negara / Pemerintah dalam bidang ketertiban dan keamanan.
Dengan meningkatkan latihan jasmani ( pencak-silat ) dan latiahn rohani (iman dan taqwa kepada Tuhan), maka dapat diharapkan para pemuda kita sebagai generasi penerus akan menjadi kader bangsa yang militant yang sangat berguna bagi kepentingan Negara dan bangsa.
Latihan berarti juga membiasakan, kebiasaan inilah dapat disebut sebagai takdir yang kedua ( het gewoonte is de tweed natuur ). Kalau kita membiasakan baik, Tuhan akan menakdirkan kita baik. Memang segala permulaan itu adalah sukar ( alle begin is moeilijk ) terutama jalan yang menuju kepada kebaikan – kebaikan Syurga tentu banyak sekali rintangan – rintanganya, sebaliknya jalan yang menuju kepada kejahatan, kaemaksiatan, Neraka selalu terhias dengan bunga – bungaan yang serba indah dan harum ( de weg naar de hell is met bloemen geplafeit ). Oleh karena itu harus ditanamkan juga kepada para pemuda kita yaitu cinta kasih dan kasih saying. Sesama manusia harus dicintai sebagaimana mencintai pada diri sendiri ( heb uw naasten lief gelijik u zelven ) atau falsafah agama Hindu yang mengajarkan kesosialan yang tanpa batas yang berbunyi : TAT TWAM ASI ( ia adalah kamu ). Kalau di cubit merasa sakit jangan mencubit orang lain atau dalam bahasa jawanya adalah : KEMBANG TEPUS KAKI (yen dijiwit kroso loro ojo njiwit liyan ).
Tujuan / sasaran“ S-H “ yang ditempuh adalah : Bela Negara, mengolah raga dan batin untuk mencapai keluhuran budi guna mendapatkan kesempurnaan hidup,kebahagiaan dan kesejahteraan lahir dan bathin di dunia dan di akhirat,dengan jalan mengajarkan SILAT ( PENCAK SILAT ) sebagai olah raga atas dasar jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat pula,yaitu dengan meninggalkan semua yang menjadi larangan-larangan tuhan,dan melaksanakan semua perintah-perintahnya ( MENS SANA IN CORPORE SANO-AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR ).
Untuk menjadi seorang anggota Setia Hati Tunas Muda, harus melewati proses kecer dimana calon anggota di wejang / diberikan pengarahan baik seperti kode etik seorang pesilat Setia Hati Tunas Muda, tata krama serta cerita sejarah mengenai asal mula Setia Hati selama satu malam dengan diakhiri sholat subuh berjamaah dan nyekar ke makam Ki Ngabehi Surodiwiryo yang terletak di desa tersebut. Uniknya, proses kecer tersebut dari dulu hingga sekarang selalu diadakan di desa Winongo Madiun tepatnya di padepokan pusat Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda.
Setelah di kecer, maka seorang yang telah resmi menjadi anggota Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda biasa disebut STK Sedulur Tunggal Kecer (saudara satu kecer). Dan anggota tersebut boleh mengikuti latihan-latihan pencak silat yang telah diajarkan turun temurun di perguruan tersebut.
Demikian.