Salam tuk moderator..saya senang sekali bisa masuk dalam forum ini yg membahas mengenai Aliran Pencak Silat Serak..memang aliran ini jarang dan tdk mudah di temui walaupun eksisnya malah di luar negri,contohnya di Amerika yang di kembangkang oleh pak Vic..yg pernah belajar Silat Serak di Indonesia.
Dalam perkembangannya Silat Serak di Indonesia sudah di kombinasikan dgn aliran2 lain sehingga mengurangi ke Aslian dalam Pakem Silat Serak itu sendiri..maka yang terjadi adalah sebutan jurus baru dari campuran dan kombinasi gerakan yg telah di reka2 sedemikian rupa..
Sebenarnya Jurus yang Asli dalam sebuah aliran silat adalah pakem dasar dalam sebuah rangkaian gerakan silat..bila kita sudah bisa mendalami jurus itu maka akan tercipta sebuah kembangan kombinasi semua jurus..
Di sinilah orang sering salah mengartikan jurus baru padahal itu sebuah kembangan kombinasi saja dan bukanlah sebuah jurus baru.
Kenapa aliran Serak tdk berkembang seperti Aliran lain,itu dikarenakan Aliran tersebut merekrut murid yg merasa terpanggil untuk belajar. Jadi aliran silat Serak tdk melakukan propaganda agar semua org berduyun2 untuk belajar.
Dalam silsilahnya Serak banyak beragam versi dan mungkin dari satu guru tapi dari murid yang berbeda,sehingga menimbulkan beberapa silsilah yg berbeda pula itu di karenakan dalam belajar aliran Silat Serak hanya perekrutan murid secara perseorangan.
Dari silsilah Aliran Silat Serak yg saya ketahui di kembangkan oleh Pak Serak seorang Badui yaitu sisa Laskar Padjajaran,dari pak Serak ilmunya di turunkan kan kepada Mutharom yang di sebut Eyang Buyut Mutharom..beliau berkelana sampai di daerah Pasundan yaitu daerah Tari Kolot Cimande Bogor, dari sinilah awal mula hubungan antara aliran Silat Serak dgn Aliran Cimande.
Sampai beliau meninggal dan dimakamkan di sebuah bukit di Tari KoIot.Eyang Mutharom menurunkan kepada Muthakhaer yang terkenal dgn nama Mbah Khaer yang makamnya di Tanah Sareal Bogor.
Mbah Khaer mempunyai murid yang bernama Tjanglik.Eyang Tjanglik merantau sampai JawATimur yaitu di Ponorogo..Beliau menurunkan ilmu Aliran Silat Serak kepada Soewandji
Eyang Tjanglik dan Eyang Soewandji ke duanya meninggal dan dimakamkan di Pasarean Asem Buntung Ponorogo.
Murid Eyang Soewandji yang bernama Troesto Martono meneruskan Aliran Silat serag di Kota Klaten Jawa Tengah sampai sekarang.. Demikian hasil penelusuran saya mudah2an bisa menjadi manfaat dalam penelusuran sejarah Aliran Pencak Silat Serak di Indonesia.