Yang menarik sesungguhnya penelusuran tentang hub. mama Kosim dengan aliran silek minang .... apakah masih ada permainan awal dari mama kosim di ranah minang .... saya rasa begitu ...hipotesa saya ketika mama kosim mengembangkan alirannya di tanah jawa, pasti sudah disesuaikan dengan kultur dan sosiogeografis dari orang jawa/jawa barat .....karena kultur budaya minang/sumatera dengan jawa barat tentunya beda ... dan jangan lupa Pencak Silat itu adalah hasil interaksi manusia dengan alam sekitarnya (sosial, budaya dan geografis) sehingga suatu aliran silat biasanya didesain sesuai kultur sosial budayanya ....
Gitu .....
:'(
analisanya mantaaf
![top [top]](http://sahabatsilat.com/forum/Smileys/default/thumbsup.gif)
begitulah yang terjadi kesininya...
bukan saja beliau yg sudah menyesuaikan jurusnya sesuai kondisi setempat
bahkan terlihat seolah beliau memberikan kebebasan kepada para muridnya utk mengembangkannya
atau modifikasi sesuai selere dan pemahaman masing-masing
hal ini terbukti dengan adanya fenomena jurus yang berbeda, walau itu masih dalam lima jurus..

setiap pendekar yang membawakan persilatan jurus lima, bisa dipastikan gerakannya berbeda
namun, kalau kita lihat dari karakter dan filosofinya, disitulah yg kelihatannya bisa bertemu dan sama
baru-baru ini saya kehadiran tamu dari kaskusers yg belajar Sabandar Jurus lima dari Ayahnya
yang berdomisili di Garut
dan dia mempraktekkannya sebagai jurus yang sifatnya fisical , tidak ada unsur tenaga dalamnya
bahkan terlihat seperti gerakan " Kari "
