+-

Video Silat

Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

Persilatan Jurus Lima (Sabandar) by Marsudi Eko
14/05/2015 19:36

Kebugaran Merpati Putih by mpcrb
22/04/2015 16:16

PAWAI JAMBORE PENCAK 2015 by luri
20/04/2015 16:20

SilatIndonesia.Com

Author Topic: PPS Betako Merpati Putih  (Read 1515912 times)

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #225 on: 03/12/2010 13:13 »
Saya coba berikan pandangan ya mas. Semoga tidak menyimpang terlalu jauh. Mohon dikoreksi oleh mas Suprapto kalau jawaban saya menyimpang.

Saya melihat ada dua konflik disini, yakni konflik interest yang bersifat senioritas dan organisatoris. Saya coba kasih pandangan mengenai apa yang pernah terjadi dulu di Cirebon.

Mengenai conflict of interest ini, dulu Cirebon juga pernah terjadi. Antara cabang Cirebon dan Indramayu. Konflik ini murni antara senior dan senior. Terkesan seperti "rebutan wilayah kekuasaan". Padahal MP sesungguhnya bukan organisasi finansial, tetapi itulah sifat manusia. Selalu ingin merasa lebih unggul dibanding yang lain. Selalu menginginkan mendapat "kepentingan lebih" berupa pengakuan identitas. Entah identitas sebagai senior atau identitas sebagai pengurus. Malu, dulu saya juga dihinggapi perasaan seperti ini. Tapi kemudian, setelah kembali kepada hakekat pesilat murni, hal seperti itu bisa disingkirkan. Konflik seperti ini selalu menimbulkan kerugian pada anggota tataran bawah. Mereka jadi bingung harus bagaimana dan kemana. Seperti yang juga dialami oleh cabang dimana mas Ace berada.

Sebenarnya kalau mau balik lagi ke tujuan MP, harusnya ini tidak terjadi. Pertanyaannya mengapa bisa terjadi? Ini yang menarik untuk dirunut.

Saya pernah bahas juga pada thread ini mengenai pentingnya penanaman nilai-nilai filosofi dibanding keilmuan itu sendiri. Jadi, meskipun secara idealis filosofi itu bersifat tut wuri handayani, mengikuti dari belakang, akan tetapi pada prakteknya di lapangan tidaklah demikian. Kalau hanya bersifat insidental, kasus pada beberapa senior, atau 1-2 cabang, saya bisa maklum. Tetapi persoalan ini sudah bisa dikatakan bersifat massal, sehingga memang sedari awalnya sepertinya ada yang salah di dalam penyampaian keilmuan.

Contoh nyata beberapa cabang yang pernah konflik sehingga muncul ke permukaan : Cirebon, Indramayu, Sukabumi, Bogor, Jakarta Timur, Malang (sekarang terjadi, sesuai informasi dari mas Ace), dsb, yang kalau saya sebutkan lengkap disini rasanya kurang etis. Tetapi itulah kenyataannya. Senior-senior yang seperti ini bersikap seperti "raja kecil". Dari kondisi ini, pusat memang terlihat belum memikirkan bagaimana sebaiknya penetrasi filosofi agar membentuk mental dan karakter yang baik. Terjadinya anomali fenomena ini dikarenakan memang seperti itulah dahulu mereka melihat.

20 tahunan saya di MP, kemudian berhenti 5 tahunan, dan balik lagi ke cabang asal, ketemu masalah yang sama juga. :)

Dari beberapa kali melihat kasus ini, solusi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

- Jika konflik yang muncul antar senior DIUSAHAKAN untuk ditengahi oleh senior lain yang dituakan dan dianggap lebih senior, terutama dari sisi keilmuan dan pengaruh. Jadi, cari senior pihak ketiga yang masih netral dan memahami karakteristik permasalahan secara bijak. Jika tidak bisa, undang senior pusat untuk menengahi. Jika masih tidak bisa juga, terpaksa harus masuk pada jalur Guru Besar.

Dulu Cirebon pernah punya konflik interest antar senior, dan bahkan sampai ke pusat hingga Mas Pung dan Mas Budi turun tangan sendiri. Ada salah satu senior yang cukup nyeleneh hingga terpaksa harus "disidang" dan akan "dicopot" statusnya sebagai anggota MP. Akan tetapi, berkat masukan dari senior-senior lain pula pada saat tu, senior ini kemudian menyadari kekeliruannya dan dipulihkan kembali hak-haknya sebagai anggota Merpati Putih. Alhamdulillah terjadi ISLAH, damai antar semuanya.

- Jika konflik yang muncul dari sisi organisatoris, harus menggunakan jalur organisatoris juga. Naik ke tingkat yang lebih tinggi. Kalau masalah ada pada cabang, berarti naik ke Pengurus Daerah (pengda). Pengda, memiliki kewenangan untuk melakukan hal-hal yang dianggap perlu demi kelangsungan cabang yang dinaunginya. Mereka punya kekuatan organisasi untuk itu. Kalaupun ternyata nantinya si senior yang konflik ini tidak terima dan mundur dari status pengurus, itu sudah resiko. Dan harus dicari penggantinya. Biarkan saja. Kalau tidak bisa dinasehati dengan baik dan tidak mau berubah, ya silahkan menentukan jalannya sendiri. Ambil jalur pesilat murni saja, latihan sebagaimana anggota biasa lainnya. Tidak perlu jadi pengurus lagi. Namanya pengurus, harus ada kewajiban mengurus, dan terikat dengan hak dan kewajiban pengurus yang sudah diatur sedemikian rupa. Kalau tidak mau dan tidak bisa ngurus, ya lepaskan statusnya.

Kalau jalur PENGDA tidak mempan (seharusnya sih harus mempan), terpaksa PUSAT harus turun tangan untuk membenahi. Membubarkan pengurus cabang tersebut kalau perlu, dan membentuk pengurus definitif yang baru (entah seluruh atau sebagian). Atau terpaksa membuat kebijakan untuk meminta wilayah tersebut masuk pada cabang yang lain.

Salam.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

Suprapto

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 26
  • -Receive: 86
  • Posts: 418
  • Reputation: 137
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #226 on: 03/12/2010 21:11 »
@ mas Mpcrb dan mas Acepilot.

Terimakasih atas masukannya.

Secara umum, masalah di cabang2, memang sesuai dengan pengamatan mas Mpcrb.
Prinsip penanganan, diusahakan bertingkat lebih dulu. Tidak ada yang mentok, karena terakhir ada yang punya hak veto.
Penanganan tentu sesuai konstitusi perguruan, yang penerapannya harus dikomunikasikan dengan baik, agar bisa terhindar dari ekses yang tidak perlu. Dihindari cara penilaian hitam putih. Biasanya miskomunikasi saja.

Prinsip pengembangan cabang/pembentukan cabang baru, harus berbasis pengembangan, bukan karena perpecahan.

Cara penanganan seperti yang diuraikan mas Mpcrb benar adanya. Ada peran organisasi secara bertingkat.
Apabila diduga ada kemacetan karena  menghadapi masalah senioritas, ada korp Wira Adiguna untuk itu. Tentu ada cara yang bijaksana, bagaimana anggota/pengurus melakukan komunikasi dengan senior2nya.
Istilah "senior", sebenarnya tidak resmi tapi penting dalam berkomunikasi.
Kalau menurut tingkatan, keempat anggota dan pimpinan Dewan Guru, beserta puluhan anggota aktip lain, ada ditingkat yang sama, tingkat Kesegaran. Akan tetapi karena didalamnya ada yg pernah jadi guru bagi guru yang lain, maka ada pertimbangan senioritas dalam cara mereka berkomunikasi.

Biasanya, kalau dipertemukan dalam suasana setengah resmi, akan diperoleh titik temu yang akan ditindak lanjuti/memperlancar pertemuan formal, dimana akan diambil suatu keputusan formal.

Yang klasik dan kalau tidak disikapi dengan baik bisa berpotensi kurang harmonis adalah antara UKM dan cabang diwilayahnya. Ada sedikit "otonomi" di UKM/Universitas (termasuk adanya subsidi anggaran kegiatan), disisi lain  cabang  punya otoritas mengenai kegiatan MP diwilayah kerjanya. Kalau stel kenceng bisa berpotensi gesekan, kalau stel kendo/bersinergi, akan memberi manfaat. Bagaimanapun cabang akan bertanggung jawab pada kelestarian dan prestasi UKM, terlebih apabila para senior di UKM telah lulus kuliah dan meninggalkan kampus.
Secara organisatoris, tidak mungkin suatu kolat diwilayah cabang tertentu, menginduk ke cabang lain. Kecuali pada masa perintisan, karena ada peran kontak person. Kalau kurang pelatih, bisa minta bantuan cabang lain dengan koordinasi antar cabang sepengetahuan pengda.

Dengan latar belakang yg bermacam macam, maka faktor CARA mengkomunikasikan pendapat, menjadi penting.

Mengenai MP USA, akan saya konfirmasikan pada yang berwenang.
Salah satu ekses karena PPMP kurang cepat menyusun  pedoman/peraturan perguruan, menindak lanjuti program yang dicanangkan, tentang program khusus bagi segmen2 tertentu.
Terimakasih.

Salam.

acepilot

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 4
  • -Receive: 5
  • Posts: 68
  • Reputation: 21
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #227 on: 04/12/2010 00:06 »
betul yang dibilang oleh mas suprapto, saya tadi bertanya ke teman saya ternyata dulu pengcab pernah stel kenceng dan akhirnya perwakilan kolat universitas sempat melakukan walkout waktu rakercab karena cabang stel kenceng terhadap kebijakan SPP yang terlalu tinggi..

posisi saya disini hanya melaporkan dan meneruskan laporan, apakah kami ini salah secara prosedural karena melangkahi PENGDA?
dan apakah ada perlindungan dari pusat untuk kolat kami, soalnya ada teman yang takut kalau kolat kami di incar atau ditandai oleh pengcab atau pengda?

kami tidak mau niat baik kami ini malah berujung masalah, dan jangan sampai ada istilah "niatnya sih baik tapi jalannya yang salah"..
mohon pencerahannya mas, mohon maaf kalau saya kebanyakan bertanya, saya hanya ingin pengcab malang maju, soalnya katanya senior - senior hal ini sudah sangat lama sekali terjadi..
trimakasih mas..
salam..
"SOPO SING ISO NUTUP HOWO SONGO, YO IKU WONG SING ISO NAPAK TAPAKE KUNTUL MELAYANG" ....
-Almarhum Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi)-

Suprapto

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 26
  • -Receive: 86
  • Posts: 418
  • Reputation: 137
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #228 on: 04/12/2010 09:31 »
@ mas Acepilot.

Tidak salah. Kalau tidak dikomunikasikan, tidak ada yang tahu.
Tentunya yang mendapat laporan juga harus both sides cover sebelum bertindak.
Sering masalah malah memberat hanya karena gengsi masing2. Ketika ditengahi, ternyata "no case".
Masalah iuran anggota di cabang memang kadang menjadi dipermasalahkan di UKM, dilain pihak anggota umum menganggap mahasiswa sbg bukan kelompok "miskin".
Sebaiknya iuran cabang ditentukan bersama dengan mempertimbangkan rencana anggaran belanja yang transparan.
Sehingga rencana kegiatan yang dituntut, proporsional dengan potensi pendapatan. Terkadang harus subsidi silang.

Iuran anggota adalah modal dasar untuk kegiatan cabang. Lebih terasa maknanya ketika anggota2 yang sukarela menjadi "ujung tombok" disuatu cabang, menjadi berkurang.

Salam.

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #229 on: 04/12/2010 10:18 »
@mas Ace, saya rasa momen yang tepat memang pada acara Tradisi bulan ini karena dipastikan perwakilan dari seluruh cabang akan hadir. Tentunya pengurus cabang Malang juga akan hadir disana. Hal ini bisa dikondisikan untuk dijadikan ajang pencarian solusi terbaik dari permasalahan yang ada. Mendengar dari kedua sisi untuk kemudian dilihat benang merahnya dan solusi yang pas.

Tidak perlu takut mas nantinya akan "diincer". Ini sudah bukan zaman purba. Justru orang-orang yang memiliki pola pikir seperti itu dipastikan BUKANLAH PESILAT SEJATI. Baju pesilat, tapi mental preman. Orang seperti itu dipastikan TIDAK MEMAHAMI apa yang melekat pada baju Merpati Putih itu sendiri.

Selamat berdjoeang mas Ace!

Salam.

PS: Masih ingat perjuangan mas di thread Kaskus mengenai tantangan Randy sehingga akhirnya thread itu ditutup? Bukankah hikmahnya adalah "jangan berhenti menyuarakan kebenaran?". Sebab ketika kita berusaha menyuarakan kebenaran, maka langit akan menolong kita. Percayalah. Yang penting, keep on the track.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

acepilot

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 4
  • -Receive: 5
  • Posts: 68
  • Reputation: 21
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #230 on: 04/12/2010 14:43 »
terimakasih mas agung dan mas suprapto sudah mau memberi pencerahan dan bimbingannya..
oh iya apakah mas berdua ini punya facebook?

kalau punya biar saya add dan langsung bisa melihat diskusi di facebook..
kalau ada alamat facebook saya mohon untuk private message ke saya..
trimakasih..  :)
"SOPO SING ISO NUTUP HOWO SONGO, YO IKU WONG SING ISO NAPAK TAPAKE KUNTUL MELAYANG" ....
-Almarhum Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi)-

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #231 on: 04/12/2010 20:23 »
fb saya dan fb mas prapto sudah saya kirim via pm. :)

silahkan di add untuk menambah daftar silaturahmi.

salam.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

raditya

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 18
  • -Receive: 1
  • Posts: 15
  • Reputation: 1
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #232 on: 04/12/2010 22:06 »
mas2 senior, nubie mau nanya nie.

temen nubie prnah ad nyang nanya kayak ginie "sob, napa sih latian silat elu ga pake sansak? gak kayak eskul beladiri laennya?". nah, nubie bingun jawabnya nie mas2 senior.

bantuin nubie yak...

 [top]

trimz.

Bayu Umbara

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 195
  • -Receive: 121
  • Posts: 1.214
  • Reputation: 197
  • Datuk Bagindo Rajo
    • http://silekminangpandekacupak.blogspot.com/
  • Perguruan: Sasaran Silek Harimau Cupak
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #233 on: 06/12/2010 11:39 »
Mas mpcrb saya juga mau alamat fb nya dong,thanks

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #234 on: 09/12/2010 15:28 »
temen nubie prnah ad nyang nanya kayak ginie "sob, napa sih latian silat elu ga pake sansak? gak kayak eskul beladiri laennya?". nah, nubie bingun jawabnya nie mas2 senior.

Mas Radit, kalau pada kurikulum resmi sih memang tidak ada pelatihan berbasis sansak. Medium yang dipergunakan oleh MP hanyalah:
1. Rautan bambu (untuk berlatih pengerasan)
2. Beban (terbuat dari cor beton dengan ukuran tertentu, misal Dasar 2 berbentuk seperti batu bata, Balik 1 berbentuk pot dengan 5  lubang seukuran jari untuk menancapkan jari, Balik 2 menggunakan rautan bambu plus di tengahnya menggunakan pot pada Balik 1 yang digantung di tengah, Kombinasi 1 menggunakan barbel dengan berat tertentu yang bentuknya seperti yang mas sering lihat pada atlit angkat besi, Kombinasi 2 menggunakan barbel tengah pendek dengan beban ditengah barbel, Khusus 1 menggunakan Gandewa, dst.)

Sansak itu umumnya digunakan untuk pelatihan atlit. Meski demikian, kurikulum juga memberikan keluwesan pada kearifan lokal pelatih setempat untuk menggunakan medium yang dimungkinkan untuk melatih anggota menjadi lebih baik. Seperti misalnya penggunaan punching pad, sansak, dsb. Terkadang, untuk cabang atau kolat yang cukup "kaya", maka kelengkapan seperti itu bisa disediakan. Tetapi pada cabang yang standar, tidak akan ada. Gunakan rautan bambu standar MP plus beban pada saat olah nafas.

Kalaupun tidak menyediakan sansak, tidak masalah mas. Sansak, hanyalah salah satu metode untuk melatih daya serang dan kekuatan serang serta efek benturan pada otot. Ada metode-metode lain yang bisa digunakan meski tanpa sansak.

Semoga membantu.

Salam.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

Bayu Umbara

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 195
  • -Receive: 121
  • Posts: 1.214
  • Reputation: 197
  • Datuk Bagindo Rajo
    • http://silekminangpandekacupak.blogspot.com/
  • Perguruan: Sasaran Silek Harimau Cupak
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #235 on: 09/12/2010 16:26 »
kalau saya dulu waktu SMA ada teknik melatih kekuatan pukulan yang sangat murah mas,karena saya orang kampung dan ga punya uang buat beli2 peralatan dan ga punya kreatifitas buat ngebikinnya,
sedangkan saya begitu terobsesi dengan beladiri dan juga kekuatan pukulan akhirnya saya melatih pukulan saya kesemua benda keras yang saya jumpai mas ,apakah itu batu,tiang listrik,pohon,dinding sekolah,dinding rumah,apalagi kalau pohon pisang sudah banyak yang tumbang sama saya karena sangat empuk hehe makanya sering dimarahin tetangga.sekian tip biar dimarahin tetangga mas hehe
salam

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #236 on: 09/12/2010 17:04 »
Terima kasih kang bayu sudah mampir ke thread Merpati Putih. :)

Ada beberapa cara untuk meningkatkan kekuatan daya serang. Sejauh ini diketahui ada 4 jenis cara menghasilkan tenaga untuk serangan:

  • Melalui hentakan kaki. Ini sering dilakukan oleh banyak dari CMA (Chinesse Martial Arts) seperti Bajiquan (dominan), Xin Yi Liu He Ba, Xin Yi Quan, Taijiquan, Baguazhang, dsb, di dalam pelatihannya. Tenaga hentakan disalurkan melalui sistem mekanika otot untuk kemudian dikeluarkan pada suatu bentuk serangan.
  • Melalui prinsip putaran tubuh, atau bisa juga melalui pergerakan otot, tanpa hentakan. Otot bekerja seperti layaknya lokomotif yang melaju dan saling bertabrakan untuk mendapatkan laju yang lebih besar. Ini seperti pelatihan Taijiquan (TaiChi) yang berprinsip untuk pergerakan berbasis spiral (putaran). Tenaga yang dihasilkan tidak kalah dengan point 1. Beberapa aliran TaiChi juga sebenarnya menggunakan kombinasi antara hentakan kaki dan putaran tubuh.
  • Melalui efek benturan berulang-ulang menggunakan medium (sansak, punching pad, pohon, kayu, bambu, dsb). Seperti pelatihan keras ala Muay Thai atau Boxing. Atau yang seperti kang Bayu lakukan.
  • Melalui hasil olah nafas dengan teknik pernafasan tertentu. Seperti MP sekarang ini. Atau beladiri lain yang berbasis olah nafas atau yang menyertakan olah nafas di dalam latihannya.

Ini juga tidak saklek, terkadang terjadi overlap antara keempatnya. Bisa jadi, menggunakan metode 1 dan 2, atau metode 1, 2, dan 4. Atau kombinasi lainnya. Bergantung pada sifat dan karakteristik beladiri itu sendiri.

Kesemuanya akan bermuara pada proses yang disebut dengan "HASIL LATIHAN". Yakni sejauh mana murid melakukan repetisi/perulangan untuk mendapatkan makna dan hasil dari gerakan. Di dalam keseluruhan metode tersebut, semuanya melibatkan otot tubuh. Sehingga memahami sifat unik dari otot menjadi penting. Termasuk bagaimana cara kerja mekanika otot.

Bahkan beberapa beladiri asing seperti Brazillian JiuJitsu, Judo, menggunakan pemahaman mengenai otot ini untuk melakukan teknik penguncian. Mungkin tampak oleh kita tangan praktisi hanya menekan tempat tertentu, tapi kok korban tidak bisa bergerak dan merasa begitu kesakitan. Hal ini bisa dipahami karena yang ditekan adalah lokasi otot tertentu yang apabila mendapat tekanan tinggi, maka akan mengakibatkan efek penderitaan bagi si korban.

Ilmu sains modern sudah punya mengenai ini. Ada yang namanya Exercize Physiology, yakni disiplin ilmu modern untuk mengamati adaptasi akut dan kronis pada suatu kinerja dari suatu latihan fisik. Beladiri khan suatu bentuk latihan fisik, maka analisa dari sudut pandang ilmu ini dapat mencari benang merah yang diharapkan bisa lebih lengkap untuk menambah khasanah pengetahuan pesilat. Pelatihan-pelatihan fisik seperti Isometric Exercize, Dynamic Tension Exercize, dan Plyometric Exercize, dapat dianalisa dengan Exercize Physiology ini.

Sementara kita tinggalkan dulu Exercize Physiology. :-)

Dengan melakukan gerak secara berulang-ulang dengan repetisi yang ekstrem (misal 10 ribu kali, atau 100000 kali, atau lebih dari itu), maka akan di dapat memory otot dan kekuatan otot pada gerak apa yang dilatih. Kekuatannya bisa sebanding dengan latihan memukul dengan sasaran seperti sansak, kayu, atau pohon atau besi atau sejenisnya. Jadi, pelatihan tradisional tetap tidak kehilangan makna kekuatannya meskipun dilatih tanpa alat bantu benturan.

Saya coba ambil hikmah dari suatu kisah silat legendaris yang sering kita kenal, yakni Memanah Burung Rajawali dan Kembalinya Pendekar Rajawali.

***

Saya coba paparkan singkat mengenai kisah Sin Tiaw Hiap Lu (Kembalinya Pendekar Rajawali) dengan tokoh Yo Ko, lanjutan dari kisah Siaw Tiaw Eng Hiong dengan tokoh Kwee Ceng yang legendaris. Kalau dalam cerita silat Sin Tiaw Hiap Lu, ini seperti Ang Cit Kong yg mengajarkan Tah Kauw Pang Hoat (Ilmu Tongkat Penggebuk Anjing) tetapi tidak mengajarkan Kouw Koat (Teori - Filosofi Ilmu - Formula) nya. Dengan hanya mengajarkan Jurus Tah Kauw Pang Hoat nya saja tanpa Kouw Koat nya - si murid tidak akan bisa menerapkan Jurus tsb dalam pertarungan.

Walaupun Tah Kauw Pang Hoat itu ilmu tongkat tingkat tinggi tapi jika pengajarannya seperti ini ya tidak ada gunanya. Apalagi jika pelatihan jurus tsb juga asal-asalan tentunya hasilnya adalah murid jadi-jadian ... iya kan.

Yo Ko ( Yang Guo ) pertama kali diajarkan jurus Tah Kauw Pang Hoat tanpa Kouw Koat ( Teori - Filosofi Ilmu - Formula ) nya oleh Ang Cit Kong ( Hong Qigong ). Pertama kalinya Yo Ko menggunakan Tah Kauw Pang Hoat (Ilmu Tongkat Penggebuk Anjing) dalam pertarungan dgn dibantu Oey Yong yg selalu memberi petunjuk berupa Kouw Koat selama pertarungannya tsb. Tanpa Kouw Koat dari Oey Yong maka Yo Ko tidak bisa menggunakan Tah Kauw Pang Hoat dalam pertarungan.

Jadi dalam CMA (Chinesse Martial Arts) dikenal adanya Jurus dan Teori Jurus. Dalam beberapa aliran Karate, mengingat Karate pun sebenarnya Kungfu China, pelatihan seperti ini masih berlaku juga yaitu ada pelatihan Kata (Jurus) dan Bunkai (Interpretasi Jurus). Setelah seorang Karateka berlatih Kata biasanya akan ada pelatihan Bunkai baru setelah itu latihan aplikasi dari Kata dan Bunkai dalam pertarungan. Sama seperti proses yg dialami Yo Ko ketika mempelajari Tah Kauw Pang Hoat pada cerita di atas. Jadi Kata dan Bunkai adalah satu kesatuan.

***

Demikian juga, pelatihan berbasis gerak yang tanpa alat sasaran tertentu, tetap masih bisa menghasilkan kekuatan yang tidak kalah dengan pelatihan yang menggunakan alat sasaran tertentu (seperti sansak, kayu, pohon, tiang listrik, dsb). Asalkan pemberian pelatihannya menggunakan gerakan dan teori gerakan yang benar dan murid melakukan repetisi yang dipersyaratkan dengan jumlah yang extreem. Apabila ditambah lagi dengan olah nafas, maka hasilnya tentu sangat dahsyat.

Silat memang menarik, bukan? :)

Salam.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

Bayu Umbara

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 195
  • -Receive: 121
  • Posts: 1.214
  • Reputation: 197
  • Datuk Bagindo Rajo
    • http://silekminangpandekacupak.blogspot.com/
  • Perguruan: Sasaran Silek Harimau Cupak
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #237 on: 09/12/2010 17:39 »
Jadi tambah cerah saya baca penjelasan lengkap dari mas mpcrb, [[peace2]] [[peace2]] [[peace2]]
saya dulu sangat suka sama film seri return the condor heroes dan  golok pembunuh naga, cuma saya ga tau sampai sedetail itu,pokok e mas mpcrb paling mantap deh babarannya,salut [top] [top] [top]
terima kasih banyak nih mas tambahan ilmunya :)
salam

raditya

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 18
  • -Receive: 1
  • Posts: 15
  • Reputation: 1
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #238 on: 09/12/2010 20:37 »
makasih ya mas atas penjelasannya. nubie mulai faham skarang. di kolat nubie emang ga poenya sansak sie. secara skolahnya emang gak nyediain atau gimana jg nubie ga tau.

tapi nanti nubie mau mampir di latian usmp itu ya mas.

makasie sbelumnya...

trimz...

 [top]

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #239 on: 10/12/2010 13:37 »
Terima kasih mas Radit, monggo mampir dan ikut berlatih disana.

Semoga jawaban saya dapat memupus rasa dahaga mas Radit. Cobalah untuk baca-baca pada thread lain, ada banyak sekali pengetahuan yang bertebaran disini yang mungkin belum mas Radit ketahui.

Salam.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

 

Powered by EzPortal