Forum Sahabat Silat

Bahasa Indonesia => Aliran Pencak Silat => Topic started by: Hambamu on 23/10/2007 14:19

Title: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Hambamu on 23/10/2007 14:19
Dear all,

Kebetulan saya adalah anggota baru di forum ini, mohon penjelasan dan komentarnya dari para sesepuh disini mengenai perguruan pencak silat bela diri tangan kosong merpati putih, karena saya cukup tertarik untuk membahas mengenai jurus serta olah nafas yang terdapat didalamnya.

Ditunggu ya pencerahannya, Bro2 yang terhormat...........  :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: aircadas on 13/12/2007 23:32

Waduh Thread ini kok belum ada yg jawab, padahal yg di tanyakan perguruan terkenal di Indonesia, dengan jurus pernafasan dan kepekaannya. siapa sih yg nggek kenal MP apalagi ATPnya yang katanya dasyat.

Dahulu pemimpin MP, Om solihin GP dalam sebuah majalah, pernah bilang " MP memang tidak ikut bertanding, krn bisa berbahaya, lawan bisa pecah kepalanya" he he he, lalu skr MP sdh bisa bertanding di kejuaraan umum, salut deh buat MP yang udah terbuka dan udah punya jurus sport untuk pertandingan.

Lalu gimana sih sejarah MP ini sesungguhnya, kapanya temen2 dari MP harus hadir disini untuk meluruskan yang salah, namanya juga diskusi salah2 dikit harus diperbaiki.

Ayo bang dari MP, sok atuh, mangga!!
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Java on 14/12/2007 11:00
Dahulu pemimpin MP, Om solihin GP dalam sebuah majalah, pernah bilang " MP memang tidak ikut bertanding, krn bisa berbahaya, lawan bisa pecah kepalanya" he he he, lalu skr MP sdh bisa bertanding di kejuaraan umum, salut deh buat MP yang udah terbuka dan udah punya jurus sport untuk pertandingan.

Apa sekarang atlet wiralaga IPSI waktu tanding pakai "head protector"?
Belum ada beritanya yg pecah kepalanya tuh, atau mungkin kasusnya di peties kan ya? ;D
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: EricB on 14/12/2007 11:15
wiralaga ???? itu sistem pertandingan yang sudah KUNO

sekarang namanya TTGR (Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu)

pernah juga ada pencobaan memakai "headprotector" tetapi ngak jadi di pakai dalam pertandingan

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 14/12/2007 11:23
mas...mas yang bisa dipecahin itu sasaran diam, bentuknya bisa beton, kikir, besi cor, es atau batu kali.

selama pertandingan seingat saya tak pernah dengar ada yang pecah kepala. Baik dari kejuaraan antar kelompok latihan (kolat), kejuaraan antar daerah (cabang), kejuaraan mahasiswa, kejurnas.

meski boleh ke kepala boleh nendang, waktu pertandingan IPSI gak sedikit atlit MP yang tumbang.  

Jadi kesimpulannya apa yang kita latih itu yang akan kita dapat. kalau latihannya berantem mecahin kepala orang dan udah ratusan kepala pecah...mungkin kalo diadu bisa mecahin kepala orang. tapi kalo yang dilatih mecahin beton, besi cor, kikir dll maka yang dia bisa ya itu...

apalagi kita tau kalo benda-benda itu diam...jelas aja bisa dipukul coba kalo latihannya mukul ayam / apalagi tikus (dilepas) sampe patah tulangnya...pasti susah...he he he

iya kang EricB, istilah wira laga udah diganti jadi silat tanding
 [top]
salam [top],

one
BBM
(baru belajar maenpo)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sosro_Birowo on 14/12/2007 11:25
sambil nunggu dedengkot dan para tokoh MP bersuara...
berikut hasil konsultasi dengan oom gugel:
==
1. dari wikipedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Merpati_Putih

Arti dari Merpati Putih itu sendiri adalah suatu singkatan dalam bahasa Jawa, yaitu:

Mersudi Patitising Tidak Pusakane Titising Hening yang dalam bahasa Indonesia berarti "Mencari sampai mendapat Kebenaran dengan Ketenangan" sehingga diharapkan seorang Anggota Merpati Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya. Selain itu PPS Betako Merpati Putih mempunyai motto: "Sumbangsihku tak berharga, namun Keikhlasanku nyata".

Merpati putih (MP) merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang Indonesia yang pada awalnya merupakan ilmu keluarga Keraton yang diwariskan secara turun menurun, yang pada akhirnya atas wasiat Sang Guru ilmu Merpati Putih diperkenankan dan disebarluaskan dengan maksud untuk ditumbuhkembangkan agar berguna bagi negara.

Awalnya aliran ini dimiliki oleh Sampeyan Dalem Inkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu Mangkurat Ingkang Jumeneng Ing Kartosuro kemudian ke BPH Adiwidjojo (Grat I). Lalu setelah Grat ke tiga, R. Ay. Djojoredjoso ilmu yang diturunkan dipecah menurut spesialisasinya sendiri-sendiri, seni beladiri ini mempunyai dua saudara lainnya. yaitu bergelar Gagak Samudro dan Gagak Seto. Gagak Samudro diwariskan ilmu pengobatan, sedangkan Gagak Seto ilmu sastra. Dan untuk seni beladiri diturunkan kepada Gagak Handoko (Grat IV). Dari Gagak Handoko inilah akhirnya turun temurun ke Mas Saring lalu Mas Poeng dan Mas Budi menjadi PPS Betako Merpati Putih. Hingga kini, kedua saudara seperguruan lainnya tersebut tidak pernah diketahui keberadaan ilmunya dan masih tetap dicari hingga saat ini ditiap daerah di tanah air guna menyatukannya kembali.

Pada awalnya ilmu beladiri Pencak Silat ini hanya khusus diajarkan kepada Komando Pasukan Khusus ditiap kesatuan ABRI dan Polisi serta Pasukan Pengawalan Kepresidenan (Paspampres).

Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, mempunyai kurang lebih 35 cabang dengan kolat (kelompok latihan) sebanyak 415 buah (menurut data tahun 1993) yang tersebar di seluruh Nusantara dan saat ini mempunyai anggota sebanyak satu juta orang lulusan serta yang masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia.

Sang Guru Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas (Grat XI).

PPS Betako Merpati Putih berasal dari seni beladiri keraton. Termasuk diantaranya adalah Pangeran Diponegoro.

Berikut Silsilah Turunan aliran PPS Betako Merpati Putih:

BPH ADIWIDJOJO: Grat-I
PH SINGOSARI: Grat-II
R Ay DJOJOREDJOSO: Grat-III
GAGAK HANDOKO: Grat-IV
RM REKSO WIDJOJO: Grat-V
R BONGSO DJOJO: Grat-VI
DJO PREMONO: Grat-VII
RM WONGSO DJOJO: Grat-VIII
KROMO MENGGOLO: Grat-IX
SARING HADI POERNOMO: Grat-X
POERWOTO HADI POERNOMO dan BUDI SANTOSO HADI POERNOMO: Grat-XI
Amanat Sang Guru, seorang Anggota Merpati putih haruslah mengemban amanat Sang Guru yaitu :

Memiliki rasa jujur dan welas asih
Percaya pada diri sendiri
Keserasian dan keselarasan dalam penampilan sehari-hari
Menghayati dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan Ketaqwaan kepada Tuhan.
Pada tahun 1995, seorang anggota PPS Betako Merpati Putih cabang Jakarta Selatan, Mas Eddie Pasar mendapat piagam penghargaan Rekor dari Musium Rekor Indonesia (MURI) karena mendemonstasikan menyetir mobil terjauh dari Bogor ke Jakarta dengan mata tertutup.

Hingga tahun 1998 PPS Betako Merpati Putih masih hanya untuk Warga Negara Indonesia saja. Namun karena minat dari luar negeri sangat banyak dan antusias, MP mulai membuka diri untuk menerima anggota dari luar negeri. Adalah Nate Zeleznick dan Mike Zeleznick sebagai orang berkulit putih pertama yang diajarkan pencak silat ini pada tahun 1999 dan menjadi Guru Merpati Putih Pertama di Amerika. Pada awal bulan Oktober 2000 Mas Pung dan Mas Budi meresmikan American School of Merpati Putih yang pertama berlokasi di Ogden City Mall, Utah. MP adalah satu-satunya Pencak Silat yang diselidiki secara ilmiah mengenai masalah adanya tenaga dalam.
==

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sosro_Birowo on 14/12/2007 11:27
lanjuttt...ah..: sumber : http://www.geocities.com/mp_uii/KOLAT/Ilmu_keluarga/ilmu_keluarga.html
=
ILMU KELUARGA KERAJAAN

Menurut silsilahnya dapat diuraikan sebagai berikut: Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu Mangkurat Ingkang Jumeneng Ing Kartosuro

Grat I  : BPH. Adiwidjojo
Grat II  : PH. Singosari
Grat III : RA. Djojoredjoso
Grat IV :  RM. rekso Widjojo
Grat V : R. Bongso Djojo
Grat VI : Djo. Permono
Grat VII : RM. Wongso Widjojo
Grat VIII : Saring Hadi Poernomo (Sang Guru)
Grat IX : Poerwoto HP dan Budi Santosa HP (guru Besar-Pewaris)
 

Grat I, mempunyai saudara BP. Amangkurat Amral
Grat III, membuat jalan Margoyoso, dalam legenda  menjadi demang Margoyoso
Grat IV, mendirikan perguruan yang pelaksanaannya dikembangkan oleh 3 orang puteranya/keturunannya, yaitu :
Gagak Samodra, mendirikan perguruan di Gunung Jeruk (Peg. Menoreh)
Gagak Handoko, mendirikan perguruan di daerah Bagelen, yang akhirnya pindah ke daerah utara P. Jawa.
Gagak Seto, mendirikan perguruan di daerah sekitar Magelang (Jawa Bagian Tengah).
Gagak Handoko mengembara di daerah timur Pulau Jawa melalui/menyelusuri Pantai Selatan hingga sampai di daerah G. kelud dengan tujuan mempelajari dan mengetahui keadaan daerah, disamping itu juga mencari dua saudaranya yang terpisah. Di dalam pengembaraannya, beliau menyamar sebagai Ki Bagus Kerto.

Sebelum beliau mengembara, Perguruan Gagak Handoko yang didirikan di Gunung Jeruk telah berkembang dengan cepat. Dan sepulang dari pengembaraannya, dimana beliau tidak berhasil menemukan dua saudaranya, maka beliau melanjutkan pengembangan perguruan yang telah lama ditinggalkan.

Beliau sadar akan usia ketuaannya tang tidak sanggup lagi melanjutkan pengembangannya, maka beliau memberi mandat penuh dan amanat kepada keturunannya yang pada silsilah termasuk dalam Grat V, yaitu R. Bongso permono ing Ngulakan Wates, untuk melanjutkan perkembangan perguruan. Dan setelah Gagak Handoko menyerahkan tumpuk kepemimpinan perguruan beliau lalu pergi menyepi/bertapa hingga sampai meninggalnya di G. jeruk.

Dalam kepemimpinan R. Bongso Permono, perkembangan perguruan semakin suram/mundur, R. bongso Permono sadar akan keadaan itu. Maka setelah menurunkan ilmunya kepada keturunannya, beliau mengikuti jejak ayahnya mencari kesempurnaan. Keturunannya itu bernama R.M. Wongso Widjojo.

Pada masa kepemimpinan R.M. Wongso Widjojo, perguruan juga tidak dapat berkembang seperti yang diharapkan ayahnya, oleh karena tidak mempunyai keturunan, maka beliau mengambil murid yang kebetulan dalam keluarga masih ada hubungan cucu yang bernama R. Saring Siswo Hadi Poernomo. Yang selanjutnya masuk dalam garis keturunan ke VII (Grat VIII). Perlu diketahui pula, bahwa ajaran perguruan tersebut sebenarnya kurang lengkap, maka beliau tidak segera mengembangkan/menurunkan kepada keturunannya, akan tetapi berusaha keras menelaah dan menjabarkan ilmu tersebut lalu menuangkan dalam gerakan silat dan tenaga tersimpan yang ada di naluri suci. Tidak berhenti di situ saja, beliau juga berusahamencari kelengkapannya, yaitu dari aliran Gagak Samodra dan Gagak seto. Akan tetapi beliau belum berhasil menemukan langsung, hanyanaluri beliau, bahwa dua aliran yang punya materi sama tersebut mengembangkan ilmu di daerah pantai utara P. Jawa dan bagian tengah P. Jawa.. Hasil dari pengembangan ilmu tersebut lalu diturunkan kepada puteranya Mas Poerwoto HP dan adiknya Mas Budi Santosa HP.

Sekitar tahun 1960 Bapak Saring HP aktif membina kedua puteranya yang menguasai ilmu beladiri Mataram yang kemudian Merpati Putih, kedua putera sekaligus merupakan pewaris termuda dikenal dengan panggilan Mas Poeng dan Mas Budi.

Pada tahun 1962 kedua putera beliau medapat amanat dari Sang Guru agar ilmu beladiri yang sebelumnya merupakan milik keluarga itu disebarluaskan kepada umum demi kepentingan bangsa. sejak inilah ilmu beladiri Mataram yang kemudian di kenal sebagai  Merpati Putih dikenal masyarakat berkat usaha yang keras dan tekun dari kedua putera Sang Guru Saring Hadi poernomo, yang tidak segan-segan turun langsung menangani latihan atau dengan wejangan-wejangan yang pada dasarnya untuk membangkitkan gairah dan perkembangan Merpati Putih.

Tahun 1968 kedua putera Sang Guru sebagai pucuk pimpinan menjadi motor untuk mencoba mengembangkan sayap menjadi lebih lagi dengan dibentuknya cabang pertama Madiun Jawa Timur. Selanjutnya pihak militer juga mulai ditembus dan berhasil. dari hasil peragaannya mendapat kehormatan melatih seksi I Korem 072 dan Batalyon 403/Diponegoro di Yogyakarta. Ketika itu suasana memasuki era Orde baru.

Pada Tahun 1969 atau tepatnya 2 april 1969 Sang Guru Sarengat Hadipoernomo wafat, Keadaan ini sampai membuat para anak murid yang sedang semangat dalam pengembangan perguruan berduka. Namun diambil hikmahnya oleh para murid sebagai cambuk untuk menggugah perkebangan Merpati Putih menjelang kedewasaannya.

Tahun 1973 melalui perkenalan-perkenalan sebelumnya dengan pihak AKABRI Merpati Putih mendapat undangan untuk diadakan penelitian dari segi-segi yang menyangkut metode latihan yang diselenggarakannya. Penelitian di AKABRI udara ditangani langsung oleh tenaga-tenaga ahli, antara lain Prof. Dr. Achmad Muhammad Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM dibantu beberapa ahli lainnya dari AKABRI udara sendiri. Hasilnya menggembirakan dan ini mendorong pengembangan yang lebih luas wawasan Merpati Putih.

Di ibu kota Jakarta pada tahun 1976 setelah dilakukan pendekatan berhasil mendapat kehormatan melatih para anggota Pasukan Pengawal Presiden (PasWalPres). Tahun 1977 komisariat cabang Jakarta dibentuk. Dan pada tahun inipun Merpati Putih mendapat peluang melatih para anggota Koppasandha di Cijantung sampai para anggota Kopassandha sanggup memperagakan keahliannya pada kemeriahan acara peringatan HUT ABRI 5 Oktober 1978. selanjutnya dari tahun ke tahun Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih berkembang di tanah air malahan mendapatkan tempat di berbagai kalangan sebagai salah satu kebudayaan bangsa yang patut dibanggakan.

Sampai saat ini PPS Betako Merpati Putih telah mempunyai Cabang/Calon Cabang di berbagai Propinsi dan tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sosro_Birowo on 14/12/2007 11:31
GETARAN dalam MP

(dikutip dari : http://mpkalsel.wordpress.com/2007/04/30/fakta-ilmiah/ )

MERSUDI PATITISING TINDAK PUSAKANE TITISING HENING
(Mencari sampai mendapatkan suatu titisan kedamaian lahir bathin, akan segala tindakan yang terpuji, untuk bekal/pusaka ketentraman salama hidup didunia sebagai insan suci ciptaan Tuhan Yang Maha Esa)

Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada mantra dan klenik. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton, dsb. didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).


Setiap saat kita melakukan suatu kegiatan yang tidak kita sadari yaitu bernapas. Menghirup napas bisa dikatakan sebagai usaha membersihkan paru-paru. Peristiwa pernapasan melibatkan oksigen (zat asam), sehingga terjadilah peristiwa kimiawi yang disebut oksidasi dan menimbulkan panas atau energi.

Dalam teori listrik, kekurangan satu elektron dari satu atom akan menimbulkan gaya listrik. Ketika kita menghirup napas yang kemudian ditahan, akan terjadi pula kekurangan zat asam. Pada saat berlangsung kekurangan ini, timbul suatu zat baru yang sangat aktif untuk membantu mempercepat pengulangan peristiwa kimiawi tadi. Zat ini dikenal sebagai Adenose Triposphat atau disingkat ATP. Tenaga yang ditimbulkan ATP ini adalah 5 kali tenaga yang dihasilkan oleh peristiwa oksidasi itu sendiri.

Untuk mendapatkan ATP diperlukan syarat-syarat, seperti penegangan otot, kemudian digabungkan dengan kemampuan psikis dan biologis. Kalau proses oksidasi terus berulang dengan cepat maka akan timbul getaran. Getaran bisa ditingkatkan frequensinya bila kita mengenal ciri-cirinya.
Teknik getaran inilah yang dimanfaatkan Merpati Putih untuk memecahkan benda-benda keras seperti balok es, batang pompa dragon, beton cor, kikir atau per mobil.

Dengan mengirim getaran lewat tangan, kaki atau kepala akan mempengaruhi susunan molekul pada benda yang akan dipatahkan. Pada saat molekul pada garis yang kita jadikan sasaran itu berada dalam keadaan labil, maka sasaran itu kita hantam. Jadi yang terpenting disini bukan kekuatan tetapi momentum pukulan.

Dengan alat yang disebut osciloscope telah berhasil dideteksi lima macam getaran yang ada pada murid Merpati Putih. Sedangkan menurut Dewan Guru masih ada getaran keenam, tetapi masih dalam taraf pengujian. Apakah getaran keenam ini merupakan “Senjata Pamungkas” dari MP kita tunggu saja kiprah Merpati Putih lebih lanjut.....
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Java on 14/12/2007 11:57
wiralaga ???? itu sistem pertandingan yang sudah KUNO
sekarang namanya TTGR (Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu)
pernah juga ada pencobaan memakai "headprotector" tetapi ngak jadi di pakai dalam pertandingan

Kang Eric,
Hatur nuhun koreksinya [muka]

Memang kuno tapi orang kadang hobi mencari yg kuno. Aneh :D
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Elang on 14/12/2007 13:55
GETARAN dalam MP


Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada mantra dan klenik. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton, dsb. didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).


Kalau ikut TD seperti SN, NAMPON, ML, DLL dech, saya nggak pernah denger istilah ATP, walaupun di jelaskan secara teori di atas, apakah perguruan TD seperti ML dan NAMPON juga mengolah ATP ini.

 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Elang on 14/12/2007 14:08
Tabah Info dari Intisari nih :

---------


MELIHAT TANPA MATA


      Selain mata, manusia rupanya diberi “indera penglihatan kedua”. “Mata kedua” itu bisa berupa ujung hidung atau ujung telinga, sentuhan tangan, ujung jari, atau ujung siku. Dengan latihan tertentu, seorang tunanetra bahkan mampu “melihat” seperti halnya orang biasa.


Suatu hari di tahun 1945 seorang pria bernama Kuda Bux menunggangi sepeda, lalu mengayuhnya, menembus lalu lintas New York. Ia menerobos Times Square yang ramai, dan akhirnya tiba di tempat tujuan, tanpa celaka sedikit pun. Tampaknya, itu peristiwa biasa. Namun ternyata ia melakukannya dengan mata tertutup rapat. Bagaimana ia bisa “melihat” arah tujuannya? Pertanyaan yang tetap belum ditemukan jawabannya itulah yang membuat Bux terkenal pada 1930 - 1940-an.Jauh sebelum itu ilmuwan Irlandia Robert Boyle (1627 - 1691) menemukan kasus tentang seorang pria yang dapat mengenali warna lewat sentuhan tangannya. Kemudian pada tahun 1893 beberapa dokter di Brooklyn, New York, menceritakan bagaimana Mollie Fancher yang tunanetra membaca buku cetak standar - bukan berhuruf braille - dengan ujung jarinya.

Pada saat bersamaan di Italia ahli saraf dr. Cesare Lombroso mengamati gadis tunatera berusia 14 tahun yang dapat “melihat” dengan telinga kiri dan ujung hidung. Ketika Lombroso mencoba menusuk hidungnya dengan sebatang pinsil, gadis itu tersentak menyingkir dan menangis, “Kamu ingin membuatku buta, ya?”

Orang abnormal
Kasus-kasus ajaib itu menantang ilmuwan Prancis, Jules Romains. Setelah bertahun-tahun meneliti, pada 1920 Romains menerbitkan risalah panjang berjudul Eyeless Sight. Ia mencatat, beberapa subjek “melihat” tanpa menjalin kontak dengan objek sasaran, tapi ada juga yang menggunakan alat berupa ujung jari, pipi, bahkan perut. Meski karyanya itu sedikit sekali ditanggapi oleh kalangan kedokteran, kasus yang lalu ia sebut kemampuan pandang paroptik atau setingkat dengan mata itu beberapa kali menjadi berita utama.

Perhatian kalangan ilmiah terhadap fenomena itu baru muncul setelah tahun 1963, ketika peneliti kesehatan Rusia melaporkan kasus Rosa Kuleshova. Dalam beberapa penelitian yang diawasi ketat, Rosa yang benar-benar tidak dapat melihat dapat membaca koran dan catatan lagu dengan ujung jari dan siku tangannya.

Penelitian terhadap Rosa membangkitkan minat dr. Richard P. Youtz, psikolog di Columbia University, New York City. Saking penasaran, ia melakukan sendiri beberapa tes. Kesimpulannya, Rosa dan yang lainnya adalah orang yang sensitif abnormal terhadap jumlah panas yang diserap oleh warna yang berbeda.

Membaca tanpa mata bisa dilakukan karena cetakan hitam menyerap lebih banyak panas dan terasa lebih hangat dibandingkan sekelilingnya yang putih, yang lebih efisien dalam memantulkan panas. Pertimbangan itu masuk akal untuk orang yang dapat “melihat” dengan ujung jari atau siku. Tetapi bagaimana dengan fenomena Kuda Bux yang dapat melihat benda tanpa menyentuhnya?

Bagi Budi Santoso Hadi Poernomo, pewaris dan guru besar PPS Betako Merpati Putih, fenomena seperti itu mudah dijelaskan menggunakan “ilmu getaran”. Ilmu yang mulai dikembangkan sejak 1970-an - 1987 ini sebenarnya metode pembinaan latihan pernapasan. Menurut generasi ke-11 dari Pangeran Prabu Amangkurat dari Kerajaan Mataram pada abad XVII di Kartosuro, Jawa Tengah, yang menciptakan betako Merpati Putih ini, dengan ilmu getaran seseorang akan mampu menangkap berbagai macam getaran dari benda apa pun, bahkan yang tidak tertangkap oleh kelima indera fisik. Misalnya, getaran otak atau makhluk halus.

Manfaat ilmu itu ialah untuk mendapatkan tenaga yang lebih kuat, terutama saat melaksanakan tugas yang dianggap tidak mungkin dilakukan dalam keadaan biasa. “Misalnya, dengan mata tertutup dan konsentrasi orang mampu menebak benda yang tersembunyi, atau menembak sasaran dengan tepat dari jarak jauh,” ujar Budi yang bersama kakaknya, Poerwoto Hadi Poernomo, mendirikan PPS Betako Merpati Putih pada 2 April 1963 di Yogyakarta.

Sumber :http://www.indomedia.com/Intisari/1999/Mei/melihat.htm
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: sedyaleksana on 14/12/2007 18:26
Saya pernah mendengar bahwa mas Suko (skr Romo Hadi), pendiri THS-THM adalah saudara seperguruan mas Budi & mas Pung, dan beliau juga ikut mendirikan MP. Pertanyaan ini saya lemparkan ke THS-THM dan dijawab, memang mereka bersaudara dgn MP, hal ini bisa juga dilihat dr gerakan silat/istilah dan ilmu pernapasan bahwa memang ada persamaan yg tdk bisa dipungkiri. (lihat posting THS-THM).
Hanya kalau melihat sejarah MP, kok tdk disebut2 ya. Makanya saya coba tanya lagi langsung ke anak2 MP.
Salam
Chandrasa
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: aircadas on 18/12/2007 21:09

Saya kok agak pesimis bila anak2 MP mau share disini, mengapa??? karena di dalam  milisnya sendiri banyak anggota MP yang membuat aturan bahwa untuk pembahasan ATP dll hanya khusus MP Saja.

Padahal apapun namanya ATP adalah ilmu yang sangat umum kok, di perguruan seperti KATEDA hal ini sama saja. jadi tidak adalah yang harus di rahasikan kalo hanya untuk kesaktian sih sayang banget loh.

MP yang rata2 anggotanya adalah pemuda berwawasan tinggi, kenapa kok sama ilmu pelitnya bukan main ( lagi2 ini saya baca di milisnya MP loh, mereka sendiri yang tulis kalo masalah ke Ilmuan silahkan gabung di Milis khusus anggota MP) jadi kapan dong silat mulai maju, dan saya tahu ini adalah rahasia perguruan. dan sayangnya kita juga tahu jamannya susahnya MP dahulu.

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Java on 26/12/2007 14:18
Padahal apapun namanya ATP adalah ilmu yang sangat umum kok, di perguruan seperti KATEDA hal ini sama saja. jadi tidak adalah yang harus di rahasikan kalo hanya untuk kesaktian sih sayang banget loh.
Hal biasa kalau dirahasiakan khan pamornya bisa naik. Sebaliknya sesuatu yang luar biasa kalau jadi konsumsi publik ya jadi barang biasa saja. ;D

Contoh riilnya Mercy type C230 yg dipakai untuk taxi di jakarta. Coba siapa yg masih bangga naik Mercy di Jakarta?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: EricB on 26/12/2007 14:36
disini Taxi semaua adalah Mercy

hayoo pindah ke Belanda :P
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Java on 26/12/2007 15:05
@kang Eric memang top [top]

BTW kalau di Holland taxi umum pakai Mecry, apakah ATP MP sudah banyak didiskusikan juga? :D
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: EricB on 26/12/2007 15:44
kebetulan hari ini saya berangkat ke Den-Haag ke temam saya, yaitu Mas Supriyono ketua MP disini

saya akan diskusikan ATP dan mampir dulu ATM :P
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Java on 26/12/2007 15:55
Ditunggu oleh-oleh diskusi ATP nya kang eric. :D
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Priyono on 26/12/2007 23:15
Informasi tentang ATP dapat kang Java peroleh dari url di bawah ini :
 
http://en.wikipedia.org/wiki/Adenosine_triphosphate

Kang Eric ada di tempat saya...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: EricB on 27/12/2007 04:46
@ Kang Java,

saya cerita panjang tentang ATP dengan mas Supriyono
tenyata anda harus menstudi halaman internet yang di atas ini dulu,
supaya mengerti betul² apa sebetulnya ATP
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: adi_sa35 on 27/12/2007 11:00
[quote ]
Saya kok agak pesimis bila anak2 MP mau share disini, mengapa??? karena di dalam  milisnya sendiri banyak anggota MP yang membuat aturan bahwa untuk pembahasan ATP dll hanya khusus MP Saja.

Padahal apapun namanya ATP adalah ilmu yang sangat umum kok, di perguruan seperti KATEDA hal ini sama saja. jadi tidak adalah yang harus di rahasikan kalo hanya untuk kesaktian sih sayang banget loh....
[/quote]

dulu sempat bergabung merpati putih seingat saya pelatih di kolat memang jarang membicarakan detail keilmuan kecuali apa yang dilatihkan (enggak tahu kalau yang tingkatnya sudah tinggi dulu cuma 1 tahun), tahu beberapa hal soal ilmu-ilmu MP dan guru besarnya justru jauh setelah keluar itu pun ada hasil acara bergosip hehehe :D.
 
yang paling diingat sampai sekarang acara pembajaan nya habis pembajaan biasanya muridnya selalu berkurang, awalnya yang seangkatan hampir 100
habis pembajaan pertama untuk bisa menggunakan baju latihan (polos) langsung hampir 1/2  hilang, berikutnya setelah ujian hilang juga
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Java on 27/12/2007 11:43
Informasi tentang ATP dapat kang Java peroleh dari url di bawah ini :
http://en.wikipedia.org/wiki/Adenosine_triphosphate
Kang Eric ada di tempat saya...
@mas Supriyono
Terima kasih atas info link ATP.
Jujur saja sangant susah memahami bahasa kimiawi ATP dalam web tsb. Sekiranya berkenan bisa dijelaskan secara umum metode latihan MP dalam konteks mensimulir ATP kapanpun dibutuhkan.

BTW beberapa minggu lalu saya baca artikel di Kompas ttg kiprah mas Supriyono mengembangkan MP di Holland. Top, tetap semangat. [top]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Java on 27/12/2007 11:50
saya cerita panjang tentang ATP dengan mas Supriyono
tenyata anda harus menstudi halaman internet yang di atas ini dulu,
supaya mengerti betul² apa sebetulnya ATP
@kang Eric
Saya pusing baca ATP meski dalam bahas Indonesia apalagi English version. :D

Ngomong-ngomong, apakah metode latihan pernafasan MP ada kesamaan prinsip dengan yang kang Eric latih di PS Padjadjaran?

salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Elang on 09/01/2008 16:19

Di Padjadjaran pernafasannya tidak di ajarkan kepada murid yang baru. biasanya yg sudah asisten pelatih. Modelnya pasti sama dengan pernafasan lainnya. yg beda saya rasa tradisinya saja. mungkin kang Eric Bisa Lanjut...

Note : sayang betul Thread MP ini sepi dari anak MP itu sendiri, apakah anak MP masih se Exlusive seperti dahulu, segalanya harus tertutup??? dan di tutupi?? ( Maaf kalo saya salah dan Mohon di ralat)



Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: dsbasuki on 09/01/2008 16:38
Note : sayang betul Thread MP ini sepi dari anak MP itu sendiri, apakah anak MP masih se Exlusive seperti dahulu, segalanya harus tertutup??? dan di tutupi?? ( Maaf kalo saya salah dan Mohon di ralat)
Salam...
Bisa jadi, memang ga ada anak MP lagi nongkrong di warung SahabatSilat.com. Bisa jadi juga, mereka pada semedi semuanya. Bisa jadi juga, mereka adalah pendengar (baca: pembaca) obrolan ngalor-ngidul kita-kita ini.

Ayo pesilat MP... Ngobrol duooong.... Rame nih warungnya....

Salam...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: srdananjaya on 09/01/2008 16:54
Salam..
kalo memang ga ada, kita undang aja.. kirim undangan ke guestbooknya website MP, gmn..?
kynya bagiannya mas moderator nih ...
silahken...

 [run]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 09/01/2008 17:20
salam semua,

mengenai MP dan ATP-nya sebenarnya tak ada yang ditutup-tutupi, beberapa anggota forum ini malah berlatar belakang MP yang boleh dibilang udah karatan, kalo gak salah ada yang tingkatan khusus II (khusus kaki), sewaktu dia aktif terakhir 10 tahun lalu.  

pembahasan ATP terkesan tidak terbantahkan di MP karena para pesilat MP, tidak memiliki referensi padanan lain untuk pernapasan (menurut saya) selain karena di MP studi banding dengan perguruan lain  tak pernah dilakukan.

Yang akan membuat kita bingung adalah banyak dari anggota-nya hanya mengiyakan rumusan pernapasan yang katanya menggunakan ATP. Apalagi untuk di tingkatan D1, D2, B1, B2  bahkan kombinasi 1 belumlah diperbolehkan menyampaikan riset pribadinya mengenai pernapasan karena dianggap masih terlalu hijau tentang ilmu ini, padahal di MP adalah salah satu perguruan paling lama masa pelatihannya. Bayangkan aja D1 dan D2 antara 1/2 sampai 1 tahun, B1 dan B2 1 tahun, untuk B2 ada pengabdian...(dulu 1 tahun jadi asisten pelatih) baru naek ke K1... jadi untuk Kombinasi 1 (K1) sekitar -/+ 4-5 tahun masih dikatakan baru memasuki "gerbang" keilmuan MP, nah kalo begitu berapa tahun untuk pembahasan "mumpuni"nya ilmu? kapan risetnya personalnya?

Tapi coba bahasnya dengan master Taichi, Chikung, yoga atau reiki yang sejenis yang memiliki pedoman dan panduan yang sudah seribu tahun lebih...pasti rame.

salam hangat :),


one
(pernah belajar dan aktif di MP)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Elang on 15/01/2008 23:43
@one
Akhirnya ada anggota MP kolat BBM turun juga neeh heheheheheeee, betul juga sih kang One, mungkin bukan di Tutupi masalah ATP ini, mungkin krn kurangnya Informasi yang bisa di cerna oleh otak kita ini hehehehe

@dsbasuki
Ada banyak mas anggota MP kok, terutama di milis silatindonesia, kutang... eh kurang lebih 20an ada kali..., bang Nizam Al Jamjami juga salah satu anggota MP yang di tuakan ( paling tua) hehehehe...

Karena banyak anggota MP yang hanya menjadi pembaca saja maka saya cross posting dengan milisnya MP


Hasyim wrote:

Salam perguruan,

Nah.. bagaimana kalau kita mulai dengan sharing tentang ATP.

Dalam literature selalu disebutkan adanya tenaga extra yang timbul akibat latihan pernafasan ala MP.

Dimana ATP akan pecah menjadi ADP + energi dan bahkan menjadi AMP + energi.

Pertanyaan yang selalu mengganggu benak saya adalah :

Bagaimana memastikan bahwa latihan pernafasan yang kita lakukan telah benar sehingga timbul tenaga ATP tersebut…?  ( Bukan dengan pemukulan benda keras ya… )

Maaf jika pertanyaannya agak ndeso…

U’ul

MPJUnior


rekan MP semua,

Maaf ikutan nimbrung nih,

Kalau boleh sampaikan masukan ttg perntanyaan Mas U,ul dibawah sbb:

Bagaimana memastikan bahwa latihan pernafasan yang kita lakukan telah benar sehingga timbul tenaga ATP tersebut…?  ( Bukan dengan pemukulan benda keras ya… )
Oke, saya sudah berlatih (katakan bertahun-tahun) lalu apa indicator bahwa saya sudah naik ke level berikutnya…? Apakah ada break down nya sehingga terlihat jelas, bahwa latihan pengolahan saya sudah tahap 1, 2, 3 atau A, B, dll..?
Selama ini kita sudah diuji hasil latihannya dng:  1.Uji coba, 2. UKT,

Dimana dlm kedua event tersebut ada bbrp tes yg harus dilalui peserta. Saya rasa itu sudah mewakili sebagian dari cara utk mengetahui sampai dimana hasil yg sudah diperoleh peserta latihan. (Ada uji gerak, bela diri/ fight, power, stamina, tutup mata—salah satu dari aspek metafisik). Jadi batasan jelas anda sudah mampu di tahap/ tingkat di MP ya lewat ujian. Setahu saya saat ini dua kegiatan tersebut yg bisa jadi wahana uji hasil latihan peserta. Penyempurnaan metode ujian tentu para sesepuh perguruan ini sudah lebih memahaminya, namun tidak menutup kemungkinan bila ada masukan dari rekan-rekan demi perbaikan mutu.          Bila ingin lebih lengkap parameter yg diujikan, anda bisa minta langsung ke senior atau sesepuh perguruan biar dites selengkap mungkin, tentunya ada syarat/ lelaku yg harus dipenuhi utk itu, utk jelasnya bisa langsung menghadap ke yang berwenang J

Satu karakter yg unik dari ilmu MP adalah pesertanya tdk merasakan bhw dirinya sebenarnya sudah punya kemampuan lebih dari yg lain, tahunya kalo sudah diuji baik sengaja (UKT) maupun tdk sengaja (keadaan terpaksa, terdesak oleh keperluan, diminta bantuan org lain, bertemu dg org yg mampu metafisik, dsb), rekan2 pasti banyak pengalaman yg unik ttg ini. Maaf silahkan sharing di japri saja, jgn sampai nanti malah ada yg salah sangka dikira pamer ilmu, hehe,…

Utk bisa makin tanggap dg situasi/ keperluan kita perlu penghayatan akan nafas, meditasi, dan tehnik pengarahan diri lainnya (detilnya bisa ditanyakan di langsung ke para senior), kesadaran/ kepekaan akan kemampuan ini adalah kesadaran bhw kita “bisa dan telah diperbolehkan oleh Tuhan dan alam utk bertindak demi satu kepentingan/ tujuan tertentu jadi bukan sepenuhnya percaya bahwa kemampuan ini adalah dari “saya tetapi ini adalah kehendak dari “saya+alam+Tuhan = (baru boleh utk) bertindak/ aplikasikan ilmu MP

Ada bbrp parameter/ hasil yg bisa dipakai utk mengukur hasil latihan MP antara lain (maaf kalo kurang lengkap):

Power/ tenaga dng tes kemampuan mematahkan benda keras (antara lain: jumlah benda, tingkat kesulitan pemukulan, tingkat kekerasan benda, kecepatan, ketepatan pukulan)
Aspek Bela diri : bisa dilihat dari kemampuan bela diri peserta baik dari :efektifitas teknik, daya rusak(penghancur—identik dg power diatas) dan daya tahan (kebal), keindahan gerak, dll (pasti anda banyak yg lebih paham dg aspek ini)
Kemampuan metafisik: dg melihat kemampuan dlm deteksi benda (tutup mata), penyembuhan, kepekaan terhadap sinyal dari alam dan Tuhan, ketepatan dlm penyelesaian berbagai masalah dg spontan dll
Peningkatan kematangan diri (ini agak subyektif sifatnya krn melibatkan tingkat penerimaan orang lain thd kepribadian si peserta latihan): peningkatannya bisa dilihat dg apakah dng segala kemampuan hasil latihan yg dicapai si peserta latihan jadi makin mampu bersikap bertindak dg tepat dimana efek dan hasil tindakannya tsb adalah sesuai dg prinsip/ nilai2 kebenaran yg universal: misal : bijaksana, kejujuran, welas asih, tdk sombong,  dll. (nilai kebenaran universal disini adalah perilaku/ sifat yg bisa dditerima oleh semua orang tanpa batasan kelas/ kelompok)
Sebenarnya pertanyaan tentang ATP tersebut bermula dari keprihatinan anggota terhadap perkembangan MP sekaligus dari rasa kagum rekan saya dengan kehebatan MP pada tahun 90-an, dimana banyak atraksi heboh dan spektakuler di zamannya yang dilakukan oleh anggota MP seperti pemukulan benda keras, getaran deteksi & halang rintang, pengobatan, dll.Namun dengan semakin menjamurnya perguruan, perkumpulan dan personal yang non-MP yang ternyata juga bisa melakukan hal tersebut diatas, maka rekan saya bertanya :

·        apakah mereka meniru teknik nafas MP ? atau

·         ada cara lain yang mungkin lebih cepat, lebih hebat dibanding teknik nafas MP…?

Bukan bermaksud untuk tidak percaya dengan teknik ATP atau hal negatif lainnya terhadap MP, namun terbersit dalam pikiran, apakah ini adalah salah satu alasan  faktor kemunduran MP selama ini…?                                                           

Ada bbrp kemungkinan kenapa makin banyak org/ pihak lain yg punya kemampuan mirip dng MP:

Mereka sama2 belajar mengembangkan potensi diri dan alam bisa saja ada teknik berbeda namun hasilnya ada yg mirip: Misal lihat Karate Kyo Kushin, Kungfu Shaolin, mereka juga mampu mematahkan benda dlm jumlah tertentu, di National Geografi bahkan pernah ditayangkan sesorang mampu mematahkan puluhan beton cor dg punggung sikunya dlm posisi tegak/ labil. 
Ada ilmu MP yg bocor keluar entah darimana L, ke pihak lain sehingga dimanfaatkan utk menambah kemampuan mereka.
Bbrp kemungkinan kemunduran MP bisa jadi a.l.karena : (mohon maaf kalau salah ya,… J) salah satunya adalah:                                                                                                         

Orientasi kita akan pemanfaatan kelebihan/ kemampuan di MP, apakah selaras dng harapan para pendahulu kita, juga selaras dng Tuhan dan Alam? Atau lebih kepada pribadi? Krn motivasi diri dlm mempelajari MP sangat beragam, sesuai keinginan pribadi masing-masing, masalahnya seberapa besar prosentase yg selaras dng para pendahulu, Alam dan Tuhan dng yg demi kepentingan pribadi,… mari kita menelisik dng jujur ke diri masing-masing. Perbedaan orientasi ini vital sekali, krn akan mempengaruhi kita mulai dari cara berlatih, melatih org lain, mengaplikasikannya, berkiprah di dalam perguruannya dst.  Wajar saja tak ada yg sempurna di dunia ini, namun utk lestarinya satu budaya atau metode adalah dng menjaga kesempurnaan pelaksanaannya dan pemanfaatanya.
Perlakukan/ adab kita terhadap ilmu MP sendiri, mungkin secara tak sadar sebagai titah/ makhluk tentu kita jauh dari sempurna, kadang ada lupanya, secara tdk sadar kita telah menggunakan ilmu/ kemampuan yg dimiliki dng kurang benar. Kita menganggap ilmu MP adalah sebagai alat semata demi memenuhi kepentingan diri sendiri. Darimana-kah sebenarnya segala ilmu ini? Bila di-urut tentu dari pada akhirnya adalah dari Sang Pencipta (Tuhan), bila sudah terbukti keunggulan baik metodenya maupun hasilnya, apakah kita akan menganggap/ gunakan ilmu MP sebagai alat saja? Tentu ini bukan bermaksud utk menyuruh kita menyembah ilmu MP, namun kiranya kita perlu belajar lebih keras lagi utk dapat menemukan hasil yg prima, dan agar kita ditunjukkan cara menghargai anugrahNYA dng sebaik-baiknya.
Asumsi publik terhadap MP, saat ini mayoritas orang lebih suka hasil yg instan terkait dng metode, waktu, dan dana. Sedangkan di MP kan butuh tenaga, waktu dan biaya (dirangkum dlm mersudi),  Well,siapa yg tdk suka hasil yg cepat terlihat dibanding proses yg makan waktu, tenaga dan biaya. Namun utk hasil yg prima tentu saja akan lebih kualitasnya bila melalui proses dibanding jalan pintas. Lebih bagus mana samurai yg jadi lewat ditempa, dibakar, diasah berulangkali dibanding dng logam yg di-press dan di-bubut? Semua berpulang pada pribadi masing-masing.
Apakah tidak ada distorsi informasi tentang teknik pernafasan pengolahan yang benar…? (Sikap tubuh, Pacul, Muka Sapi, Niat, dll)
Sering terlihat ada kecenderungan tiap pelatih memberikan informasi / materi sesuai dengan gaya mereka sendiri (terutama yang berhasil dalam satu atraksi dan sudah punya “nama”)..
Kenyataan bahwa tidak semua anggota / pelatih yang sudah mahir , MAMPU untuk menjelaskan dengan pendekatan ilmiah kepada anggota lain / muridnya.
Ada trend kultus individu, dimana seorang pelatih yang “sakti” mempunyai murid yang mampu beratraksi hanya jika sang pelatih mendampinginya.  L sehingga faktor sugesti yang lebih berperan.
Pakem MP tidak terjaga dengan baik, terbukti hanya beberapa anggota tingkat khusus yang bisa membedakan mana ilmu MP murni dan mana yang serapan atau aplikasi dari anggota. (Mana pukulan jarak jauh atau pukulan mentalin orang..?)
 Rekan saya pun semakin bingung dengan materi pengolahan ‘halus’ yang diharapkan bisa ‘mengangkat’ energi dari rongga bawah perut dengan ‘membayangkan’ atau ‘berimajinasi’ atau ‘berkhayal’ energi yang keluar bisa menggerakan / mengangkat tangan dengan kekejangan dari ‘dalam’.  “/J L|”                                                                                                           

Nah, bagaimana cara mencari senior yang bisa mengarahkan dengan benar..? bukan senior yang aktif buka kolat “basah”, trus kalo udah “kering” ditinggal untuk cari lahan basah lain…..? :-/
Terjadinya distorsi penyampaian tata nafas sangat mungkin terjadi, krn orang pasti ada saja yg kurang dlm pemahaman dan cara penyampaiannya. Namun seberapa besar distorsinya hendaknya tetaplah dijaga agar tdk terlalu jauh apalagi sampai membelokkan pemahaman. Utk itu banyak-banyaklah berlatih pada para senior dan sesepuh perguruan, coba ambil benang merahnya dan manfaatkan dng benar. Utk tahu senior yg bisa mengarahkan dg benar, bisa dng banyak bergaul dg MP-ers, pasti ada banyak yg mampu membimbing anda. Ini juga bagian dari mersudi (mencari sampai dapat org yg dimaksud haha,…).

Berdasarkan pernyataan Mas Dono tentang group yang ngos-ngosan, apakah ada rekan-rekan atau senior yang saat latihan pengolahan :

setelah buang nafas tidak ngos-ngosan dan
malah “nagih” untuk terus nahan nafas. (sensasi extasié).
dan waktu maksimal (bukan minimal) sekitar 50-60 detik….? (dihitung sejak tarik nafas pertama)
setelah latihan, badan terasa segar
timbul aliran tenaga (zat baru yang sangat aktif) yang berlipat-lipat dalam tubuh dan tak tertahankan.
setelah latihan, timbul rasa lapar yang luar biasa melebihi kuli panggul di tg priok… :-]
tidak cepat lelah, mudah untuk tidur.
Saya kira jika ini ada, maka mungkin inilah indikasi terjadinya transformasi ATP dalam tubuh kita menjadi energi yang meledak-ledak. ( Baru teori loooh )….

Lanjutttttttttt.................. ;D
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Elang on 15/01/2008 23:59
Lanjutan.............

Dalam latihan setahu saya saat ini yg terjadi dlm latihan yg baik sbb:

Tahap penyampaian teori terdiri dari bentuk,cara nafas, hitungan dan metode penghayatan.
 Praktek dng pengarahan penuh dari pelatih
Tes hasil latihan bila diperlukan.
Setelah bbrp kali sesi latihan peserta akan menjadi mampu menyesuaikan tenaga, nafas, tubuhnya, dan kontrol diri/ menghayati dan merasakan apa yg sedang terjadi saat olah nafas, bahkan kadang ada gejala yg terjadi di luar latihan krn interaksi dg alam dan org lain. Disini perlu konsultasi dng pelatih agar terjadi pemahaman yg baik ttg latihan yg dijalani. Ini tdk melulu ttg gejala/ hasil fisik semata, namun juga efek psikologis yg terjadi, ini penting agar peserta tdk menjadi kurang kontrol dirinya sehingga terjadi perubahan negatif dlm kepribadinya, atau hasil yg diperoleh menyimpang dr yg diharapkan krn kesalahan penghayatan walau teknik nafasnya benar.
Gejala tubuh yg dialami setelah latihan akan berbeda-beda tergantung karakter dari materi yg sedang di-latihkan. Apakah api, air, angin.

Hasil latihan yg sempurna dlm MP (maaf ini opini pribadi lho) sebaiknya adalah : mampu secara fisik/ kasat mata, metafisknya ok, namun kepribadiannya juga bisa diterima banyak orang, namun jangan kemudian menjadi pribadi yg eksklusif krn itu akan menutup potensi pengembangan diri kita yg bisa didapat dari asah,asih dan asuh dng org lain, alam dan Tuhan tentunya.

Rekan MP semua,                                                                                                                                                                                                                                                  Mohon maaf demi terjaganya kualitas latihan, juga agar ilmu MP tdk jatuh ke tangan yg kurang bertanggung jawab, diskusi ke-ilmuan MP sebaiknya dibatasi di hal yg umum, misal gejala, efek samping dan hal yg teoritis, utk penjelasan yg spesifik ttg teknik nafas, bela diri adalah ibarat pusaka atau aji-nya org MP, jadi mohon bila ingin lebih jauh mendalami lebih baik / afdhol orang bilang dengan datang langsung ke pelatih / senior yg berwenang dan berlatihlah se-jauh yg kita mampu. Dan saya rasa memang dengan berguru langsung ke orangnya-lah etika berguru yg baik, baik penghargaan kita terhadap ilmu yg akan dipelajari, juga terhadap perguruan ini.

Mas Admin mohon ini menjadi perhatian ya, Pasti deh, ada saja dari kita yg bersedia mengarahkan rekan yg ingin memperdalam ilmu MP dng baik dan benar kepada sumber yg baik.

Maaf numpang diperkenalkan yg di-cc dlm email ini adalah bbrp anggota dan senior MP Cabang Tembagapura, Mas Admin please di-invite ya.

Terima kasih, Salam Perguruan,

Arif
----------------


Salam perguruan,

Terima kasih untuk mbak Tree_masketir, mas Lasetiyo dan mas Dono atas tanggapan yang sangat berharga.

 Sebenarnya pertanyaan tentang ATP tersebut bermula dari keprihatinan anggota terhadap perkembangan MP sekaligus dari rasa kagum rekan saya dengan kehebatan MP pada tahun 90-an, dimana banyak atraksi heboh dan spektakuler di zamannya yang dilakukan oleh anggota MP seperti pemukulan benda keras, getaran deteksi & halang rintang, pengobatan, dll.

 Dalam literatur MP serta majalah MP (saat itu) juga dijelaskan tentang kehebatan ATP yang digunakan oleh MP dan dipaparkan oleh Ir Surato dari BPPT.

Namun dengan semakin menjamurnya perguruan, perkumpulan dan personal yang non-MP yang ternyata juga bisa melakukan hal tersebut diatas, maka rekan saya bertanya :

-          apakah mereka meniru teknik nafas MP ? atau

-          ada cara lain yang mungkin lebih cepat, lebih hebat dibanding teknik nafas MP…?

Bukan bermaksud untuk tidak percaya dengan teknik ATP atau hal negatif lainnya terhadap MP, namun terbersit dalam pikiran, apakah ini adalah salah satu alasan  faktor kemunduran MP selama ini…?                                                           Dimana teknik pernafasan yang selama ini kita olah dan bina ternyata “salah” tanpa kita sadari.                                  Saya sering melihat latihan pengolahan yang “santai” dengan jeda waktu yang relative agak lama dan stabil. Ternyata jika kita ikut latihan dari Guru Besar (seperti di TMII ) maka akan terlihat adanya faktor timing waktu istirahat yang berbeda dan kelihatan sedikit  “menyiksa”. Karena belum hilang ngos-ngosan sudah harus buang nafas lagi J.

Dan saya yakin mereka yang gagal dalam pemukulan benda keras (contohnya) pasti tidak mengikuti timing istirahat yang ketat ala Mas Poeng. Hal diatas hanya satu dari sekian faktor materi latihan yang harus didokumentasikan dan disebarkan ke pelatih-pelatih lain ( Maaf kalo ini adalah resep rahasia MP).

Nah, yang saya maksud adalah dengan latihan pernafasan pengolahan yang telah kita lakukan bertahun-tahun dan turun temurun dari pelatih A ke B sampai  .. Z , maka :

Apakah tidak ada distorsi informasi tentang teknik pernafasan pengolahan yang benar…? (Sikap tubuh, Pacul, Muka Sapi, Niat, dll)
Sering terlihat ada kecenderungan tiap pelatih memberikan informasi / materi sesuai dengan gaya mereka sendiri (terutama yang berhasil dalam satu atraksi dan sudah punya “nama”)..
Kenyataan bahwa tidak semua anggota / pelatih yang sudah mahir , MAMPU untuk menjelaskan dengan pendekatan ilmiah kepada anggota lain / muridnya.
Ada trend kultus individu, dimana seorang pelatih yang “sakti” mempunyai murid yang mampu beratraksi hanya jika sang pelatih mendampinginya.  L sehingga faktor sugesti yang lebih berperan.
Pakem MP tidak terjaga dengan baik, terbukti hanya beberapa anggota tingkat khusus yang bisa membedakan mana ilmu MP murni dan mana yang serapan atau aplikasi dari anggota. (Mana pukulan jarak jauh atau pukulan mentalin orang..?)
 Rekan saya pun semakin bingung dengan materi pengolahan ‘halus’ yang diharapkan bisa ‘mengangkat’ energi dari rongga bawah perut dengan ‘membayangkan’ atau ‘berimajinasi’ atau ‘berkhayal’ energi yang keluar bisa menggerakan / mengangkat tangan dengan kekejangan dari ‘dalam’.  “/J L|”

Mohon maaf jika ini adalah ‘resep’ atau ‘simpanan’ MP yang tidak boleh di-expose.

Karena pertanyaan ini pun adalah hasil dari ‘mersudi’ nya anggota terhadap ilmu MP, yang mana saya yakin bahwa makin banyak ilmu yang keluar, maka akan banyak pula ilmu yang akan masuk…

Seperti wejangan mas Poeng pada Penataran Cibubur 1994: Ilmu yang anda tuntut akan menuntut anda….

Mungkin atinya jika kita ingin MP menjadi lebih besar lagi, maka dibutuhkan pengorbanan yang juga besar. Dst,………..(lihat attachment)

Kembali ke ATP,

Mas Dono mengatakan :

 Ø      Indikasi latihan kita menghasilkan ATP selain dengan
> mukul benda keras, adalah rasa ekstasi (nikmat yang
> luar biasa) YANG harus dibingkai dengan bintal.
> Tentu saja kalau mampu mengecek dengan hasil
> laboratorium akan lebih baik.

Ø       Saya jelasi dikit. Hasil latihannya pengolahan misalnya,
terindikasi dengan rasa nikmat yang luar biasa.

 Wah nikmat nya seperti nenggak pil koplo ya mas..? Kalo yang belum pernah bagaimana….? Apa harus dicoba…? ;-) ( just kidding).

Nikmat itu sendiri kelihatannya subjektif sifatnya.

Trus hasil lab, kira-kira apa yang harus diperiksa nich …?

Masalahnya, bagaimana mencapai perasaan nikmat itu,
selama ini kan yang ada seringnya ngos-ngosan sehabis
disuruh angkat barbel, apalagi kalau disuruh pengolahan
dengan nafas halus. Processnya ya harus berlatih, berlatih,
dan berlatih sampai bisa mencapai itu.

Oke, saya sudah berlatih (katakan bertahun-tahun) lalu apa indicator bahwa saya sudah naik ke level berikutnya…?                                                                                                Apakah ada break down nya sehingga terlihat jelas, bahwa latihan pengolahan saya sudah tahap 1, 2, 3 atau A, B, dll..?
Nah hal ini setelah mencapai level itu pun tetap harus
dibina dengan bintal. Harus diarahkan ke arah yang benar.

Disitulah peran ngobrol2 ke senior dan teman seangkatan
penting.
Nah, bagaimana cara mencari senior yang bisa mengarahkan dengan benar..? bukan senior yang aktif buka kolat “basah”, trus kalo udah “kering” ditinggal untuk cari lahan basah lain…..? :-/

Maaf kalau jawabannyamasih abstract. Karena memang diskusi2
seperti ini cenderung abstract, dan bisa dipahami oleh
yang sudah berpengalaman. Saya sendiri masih dalam grup
yang "ngos-ngos"an kalau pengolahan. ^_^
Tapi bukan berarti ilmu MP itu abstract-kan mas…?

Saya kira alm Guru Besar selalu berusaha untuk mengilmiahkan yang masih abstract. Untuk itu beliau mengajak anggota MP dan simpatisan yang master atau doctor dalam ilmu pengetahuannya untuk dapat lebih mengembangkan keilmuan MP lagi…

Nah berarti ada grup yang tidak ngos-ngosan kalau pengolahan ya mas Dono….?  ;=O

> Power untuk memukul benda keras itu adalah hanya
> sekedar efek samping dari hasil lain. Tujuan utamanya
> itu sendiri adalah latihan yang berkesinambungan,
> control terhadap diri sendiri, dan control terhadap
> alam. Mari kita artikan secara luas terhadap 2 point
> terakhir, control terhadap diri sendiri, dan control
> dan terhadap alam/lingkungan.
>
> --> Makanya segitia pribadi itu penting sendiri
> dimantapkan sebelum maju ke segitiga alam (bumi dan
> angkasa).
>

Setuju mas…, tapi mohon di share donk pengalaman senior yang sudah mantap segitiga nya.

> Terutama untuk tingkat Kombinasi satu ke atas, jangan
> lupakan adanya diskusi dengan teman seangkatan dan
> tentunya konsultasi ke senior/pelatihnya. Tanpa itu,
> latihan pernafasan MP bisa membuat anggota "tersesat".
> So, hati-hati untuk yang latihan sendiri ya.
>
> Sebetulnya ada juga pembedaan hasil latihan segitiga
> pribdai, bumi, dan angkata. Saya tulis lain kali,
> karena sekarang udah ngantuk. Hehehe.
>

Ditunggu tulisan nya mas...

BTW, udah ketemu NONG-nya mas…?

> Salam,
> Danardono
>

 Kembali ke LAPTOP, eh ATP.

 Berdasarkan pernyataan Mas Dono tentang group yang ngos-ngosan, apakah ada rekan-rekan atau senior yang saat latihan pengolahan :

setelah buang nafas tidak ngos-ngosan dan
malah “nagih” untuk terus nahan nafas. (sensasi extasié).
dan waktu maksimal (bukan minimal) sekitar 50-60 detik….? (dihitung sejak tarik nafas pertama)
setelah latihan, badan terasa segar
timbul aliran tenaga (zat baru yang sangat aktif) yang berlipat-lipat dalam tubuh dan tak tertahankan.
setelah latihan, timbul rasa lapar yang luar biasa melebihi kuli panggul di tg priok… :-]
tidak cepat lelah, mudah untuk tidur.
 Saya kira jika ini ada, maka mungkin inilah indikasi terjadinya transformasi ATP dalam tubuh kita menjadi energi yang meledak-ledak. ( Baru teori loooh )….

 Kalimat yang mungkin sering kita dengar dalam tiap literatur MP adalah :

Ketika nafas ditahan, akan terjadi kekurangan zat asam. Ketika ini berlangsung, timbul zat baru yang sangat aktif untuk mempercepat pengulangan peristiwa kimiawi tersebut.
Zat ini dikenal sebagai ATP (Adenosin Triphosphate) yang besarnya lima kali lipat dari tenaga yang dihasilkan peristiwa oksidasi itu sendiri.
 Dan ini ada sedikit hasil mersudi di dunia maya tentang ATP versi MP….

Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada mantra dan klenik. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton, dsb. didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).

Setiap saat kita melakukan suatu kegiatan yang tidak kita sadari yaitu bernapas. Menghirup napas bisa dikatakan sebagai usaha membersihkan paru-paru. Peristiwa pernapasan melibatkan oksigen (zat asam), sehingga terjadilah peristiwa kimiawi yang disebut oksidasi dan menimbulkan panas atau energi.

Dalam teori listrik, kekurangan satu elektron dari satu atom akan menimbulkan gaya listrik. Ketika kita menghirup napas yang kemudian ditahan, akan terjadi pula kekurangan zat asam. Pada saat berlangsung kekurangan ini, timbul suatu zat baru yang sangat aktif untuk membantu mempercepat pengulangan peristiwa kimiawi tadi. Zat ini dikenal sebagai Adenose Triposphat atau disingkat ATP. Tenaga yang ditimbulkan ATP ini adalah 5 kali tenaga yang dihasilkan oleh peristiwa oksidasi itu sendiri.

Untuk mendapatkan ATP diperlukan syarat-syarat, seperti penegangan otot, kemudian digabungkan dengan kemampuan psikis dan biologis. Kalau proses oksidasi terus berulang dengan cepat maka akan timbul getaran. Getaran bisa ditingkatkan frequensinya bila kita mengenal ciri-cirinya.
Teknik getaran inilah yang dimanfaatkan Merpati Putih untuk memecahkan benda-benda keras seperti balok es, batang pompa dragon, beton cor, kikir atau per mobil.

Dengan mengirim getaran lewat tangan, kaki atau kepala akan mempengaruhi susunan molekul pada benda yang akan dipatahkan. Pada saat molekul pada garis yang kita jadikan sasaran itu berada dalam keadaan labil, maka sasaran itu kita hantam. Jadi yang terpenting disini bukan kekuatan tetapi momentum pukulan.

Dengan alat yang disebut osciloscope telah berhasil dideteksi lima macam getaran yang ada pada murid Merpati Putih. Sedangkan menurut Dewan Guru masih ada getaran keenam, tetapi masih dalam taraf pengujian. Apakah getaran keenam ini merupakan "Senjata Pamungkas" dari MP kita tunggu saja kiprah Merpati Putih lebih lanjut.

Note :

Mohon maaf jika ada perkataan yang menyenggol di hati....  Mari kita serahkan MP ke tangan yang ahlinya…. J

sumber :
Milis merpatiputih@yahoogroups.com
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 27/03/2008 20:57
aduh kok MP gak ada yang bahas ya? sok atuh anggota MP share disini...

kita nanti kan kabagian tau...

bukankah "sumbangsihku tak berharga namun keikhlasanku nyata....?

salam

one
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: pendekar on 04/05/2008 00:07
Iya kang One kok Sepi dari anak MP, padahal anggotanya paling banyak dari mahasiswa.

btw saya mo minta pendapat masalah ini

Quote
Sebenarnya pertanyaan tentang ATP tersebut bermula dari keprihatinan anggota terhadap perkembangan MP sekaligus dari rasa kagum rekan saya dengan kehebatan MP pada tahun 90-an, dimana banyak atraksi heboh dan spektakuler di zamannya yang dilakukan oleh anggota MP seperti pemukulan benda keras, getaran deteksi & halang rintang, pengobatan, dll.

Apakah bener anggota th 90 sakti? sakti? artinya kang One dan Kong Nizam salah satu anggota yg udah sakti dong???

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 04/05/2008 11:36
Dalam bela diri, keilmuan itu mirip dengan sinar lampu....semakin dekat kita, maka semakin terang demikian juga jika semakin jauh kita maka akan semakin redup.

Lingkar terluar dan terjauh mungkin saja akan lebih meredup. Tapi bukan jaminan kalau yang sekarang tidak sebagus dulu, mungkin saja belum diketemukan metodenya untuk bisa jauh lebih baik.

Sakti mah jauh buat saya....orang saya mah masih bisa sakit  ;D

salam,


one
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Raya on 05/05/2008 07:48
Mas one,

untuk topik MP ini saya agak bingung, karena bila dilihat dari materi yang dibahas tentang ATP dan getaran. saya rasa wajar bila orang MP tidak membuka rahasia. karena di perguruan lain pun kalau ditanya soal pernafasan belum tentu mau jawab.
teknik fisik mudah ditiru, teknik nafas lebih sulit ditiru (dulu saya menganggap teknik dalam tidak bisa ditiru, tapi kebetulan pernah bertemu orang yang menggagalkan teori saya yang cupu ini).

kalau boleh saya mau berkenalan dengan mas one.

thx

Raya
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 05/05/2008 08:28
biarlah thread ini bergulir....

Pembahasan ATP bisa dibahas siapa saja, kita tunggu saja....

senang berkenalan dengan anda

salam

one
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: EricB on 05/05/2008 10:57
Betul kita harus tunggu saja.

Saya tahu bahwa ada berapa orang MP sudah member disini, mereka juga cukup jam terbang untuk bisa memberi input yang luas



duduk dulu dan nongkrong, sambil menunggu ;)
Title: Teknik Getaran
Post by: pastorbonus on 10/05/2008 12:01
Salam silat semua...

Mumpung di MP ni... ayo donk dishare teknik getarannya... cuman mau bandingin tekniknya MP yg hebat ni dgn apa yg dah pernah ta latih (siapa tau teknikku ada yg kurang) ato dengan teknik getarannya Krida Yudha Sinalika...

Ilmu itu khan untuk kemanusiaan palagi ilmu getaran khan terbukti banyak membantu manusia dan tidak ditujukan untuk "merusak".

Lanjut akang... :o
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 13/05/2008 18:54
kayaknya lebih baik kita "mengundang dan membiarkan" para juragan di MP sendiri yang membahas elmunya......kalo kita yang ngebahas, takuta ade salah kate, ntar bukannya silaturahmi yang kite dapet malah silat raga yang jadi... :D :D :D

ayo mas, mbak di MP...ditunggu, monggo... 8) 8)

salam


one
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Aguswin on 29/05/2008 13:37
Mohon informasi contact person PPS Betako Merpati Putih di Kota Batam. Kalau ada, tolong diinfokan via email kepada saya ke agus@perisaidiri.cjb.net
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: atenkkkkk on 29/06/2008 07:53
hai, nubie di sini nih gue..

gw juga anak MP kok hehe masih baru banged (baru D2)

itu ada yang post klo lama mo ukt di MP emang bener kok, gw aja yang ke D2 aturan 6bln jadi 1tahun, hehehe, trus juga klo mo ke kombi1 jg harus ada pengabdian. klo dah masalah getaran dll, gw lom sampe deh, hehehe
cuma bisa ngasih yang enteng2 aje gue



thx
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 30/06/2008 20:39
selamat datang buat mas dan met gabung.........

meski kita banyak yang berbeda perguruan dan aliran namun kita tetap menjaga tali silaturahmi. Beberapa member forum ini malah ada yang khusus II karatan (karena UKT nya sekitar 10 taon lalu), kita harapkan pembahasan MP dikemukakan oleh anggota MP sendiri (kalo bisa yang masih aktif...) agar semua seluk beluknya jauuuh lebih gamblang.

salam,


one  :)
MP Bdg angkatan XIII-92 Gudut Rabu-Minggu sore
MP Jaktim Halim PK (aktif 93-2000)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mahesajenar on 22/08/2008 16:47
Kulo Nuwun...

Setelah baca-baca thread ini dari A-Z rupa2nya banyak anggota MP yang masih "Mersudi" Mas dan Mbak semua, jadi yaa pasif saja.

Nuwun..  :-X
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 16/09/2008 00:55
ya udah deh, ane mulai deh, dulu waktu ujian di Lembang ane nanya ame senior di Bandung dan belon kejawab, pertama sebenernya lambang MP itu bulu sayap dan ekornya kok beda-beda gambarnya antara yang dibadge ama yang dipapan sekretariat, sebenernya berapa yang bener? eh malah diketawain dan gak dijawab, padahal menurut ane lambang itu perlu dan sangat harus seragam....trus siapa yang tau ya yang membuat desain lambang MP? keliatannya keren kan?! silahkan bagi anggota MP share di sini sekaligus memberikan info tentang perguruannya...


salam


one / seta dewangga
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: pusakane on 02/01/2009 15:53
Assalamualikum...
Punten ikutan ya...

ada tambahan dikit nih dari semua posting yang disampein, baik menenai MP atawa panjangnya PPS Betako Merpati Putih dan  ATP.

ATP sebenarnya merupakan bisa dibilang zat kimiabiologis yang ada di dalam cell, proses metabolisme tubuh tidak terlepas dari ATP itu sendiri, penguraian ATP -> ADP menghasilkan energi yang kita pake sehari-hari, proses ini terus berualang sehingga kita tetep idup :)... Selain terurai menjadi ADP, energi juga ada limbah (residu) dari proses yaitu Asam Laktat, makanya kalo kita sering kerja terus menerus timbul pegel, nah ini disebabkan asam laktat tersebut.
Asam laktat tersebut sebenarnya secara biasa kembali mengalami proses seperti diatas tetapi melalui proses yang cukup lama, melalui siklus metabolisme tubuh.

Mekanisme pernapasan yang ujung-ujungnya menimbulkan energi (bio energi-inner power) sebenarnya adalah upaya memperpendek siklus metabolisme terutama pada penguaraian asam laktat tadi, dan ini tidak terlepas dari Oksigen atau yang lebih dikenal lagi eter, dengan sedikit oksigen asam laktat akan semakin cepat berubah dan menghasilkan energi yang besar. Proses ini sama seperti reaksi berantainya reaktor atom... (makanya klo orang yang udah nguasain tenaga dalam kan tenaganya kayak bom atom).

Kata kuncinya kekejangan tubuh, sedikit oksigen, konsentrasi, tahan latihan, doa.

dari kata kunci tersebut itulah kenapa di MP dalam berlatih pernapasan ataupun gerak diperlukan kekejangan, dan olah pernapasannya memakai nafas tahan bukan tarik-buang seperti umumnya, meditasi untuk konsentrasi.

Untuk pematahan/pemecahan benda keras tidak terlepas dari teknik yang baik dan hasil olah metabolisme tadi, walau kita tau tekniknya tapi power yang kita punya biasa, berdasar pengalaman gak sukses tuh. (berdasar pengalaman saya loh..) hal ini terkait dengan kembali ke proses fisika momentum dan energi nya Newton.

Setiap benda terdiri dari unsur yang membangunya, sedikit dipersingkat Benda terdiri dari molekul-molekul yang kepadatannya tergantung jenis benda tersebut, benda padat molekulnya rapat, cair molekulnya sedikit renggang dan gas molekulnya sangat renggang. Kerapatan molekul tersebut jika dipanaskan akan merenggang atau ikatannya melemah.

energi yang dihasilkan oleh tubuh melalui proses metabolisme salah satunya energi panas, nah kalo bisa membuat energi panas yang tinggi sehingga bisa merenggangkan ikatan molekul tadi maka dengan teknik yang baik pula blok es tumpuk tujuh atau kikir rangkap 8
 dapat kita patahkan.

Kata kunci baru energi, panas, molekul.

sekian dulu ya..ntar disambung lagi...Mohon maaf kalo kalimatnya buat yang baca rada puyeng abis bukan tukang tulis... :) dan mohon maaf kalo apa yang saya utarakan salah...
Satu lagi merpati putih bukan untuk kalangan elite tapi untuk berguna bagi masyarakat sesuai amanat Sang Guru.

"Mersudi patitising tindak, pusakane titising hening"

Wassalam...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 04/01/2009 18:23
makasih atas penjelasannya mas,


ATP sebenarnya merupakan bisa dibilang zat kimiabiologis yang ada di dalam cell, proses metabolisme tubuh tidak terlepas dari ATP itu sendiri, penguraian ATP -> ADP menghasilkan energi yang kita pake sehari-hari, proses ini terus berualang sehingga kita tetep idup :)...

ada yang saya tanyakan ulang mengenai ATP yang terurai menjadi ADP menghasilkan energi...lalu energi yang dipakai untuk menjadikan dan proses penguraian ATP tersebut apa?

saya rasa menyamakan proses pernapasan tubuh dengan reaktor atom jauh centang perenang, penggunaan bahan reaksi pun berbeda, dapatkah menjelaskannya jauh lebih membumi? saya sendiri banyak belum mengerti proses di dalam tubuh apalagi mengenai reaksi berantai dari reaktor atom.


Setiap benda terdiri dari unsur yang membangunya, sedikit dipersingkat Benda terdiri dari molekul-molekul yang kepadatannya tergantung jenis benda tersebut, benda padat molekulnya rapat, cair molekulnya sedikit renggang dan gas molekulnya sangat renggang. Kerapatan molekul tersebut jika dipanaskan akan merenggang atau ikatannya melemah.

energi yang dihasilkan oleh tubuh melalui proses metabolisme salah satunya energi panas, nah kalo bisa membuat energi panas yang tinggi sehingga bisa merenggangkan ikatan molekul tadi maka dengan teknik yang baik pula blok es tumpuk tujuh atau kikir rangkap 8
 dapat kita patahkan.


pernyataan menarik mas, apakah energi panas tersebut yang mematahkan bendanya? Bukankah yang mematahkanya adalah energi gerak (tangan)? Jika energi panas tubuh dapat meregangkan ikatan molekul baik es balok maupun kikir, saya menanyakan kembali berapa derajat panas yang dikeluarkan tubuh untuk mencapai titik regang ikatan es yang merupakan ikatan hidrogen dan oksigen ? atau berapa derajat panas tubuh yang diperlukan untuk meregangkan ikatan besi (Fe) yang kita tahu titik didihnya sangat tinggi....? Bukankah tubuh derajat panasnya tak sampai 50 derajat celcius?

Kalau hanya energi panas tubuh yang diperlukan maka tak perlu memukul dong???

Kekejangan tubuh yang dimaksudpun saya rasa bukanlah kekejangan, karena tubuh yang kejang tak mungkin melakukan gerakan terkontrol....mungkin maksudnya adalah pengerasan sebagian anggota tubuh. Misalnya : pengerasan atau pengejangan bagian tertentu untuk memukul benda keras adalah tangan dari mulai ujung jari hingga bahu, namun tidak mengencangkan engsel bahu. Karena tak mungkin bergerak jika kita melakukan pengejangan atau pengerasan pada engsel bahu....silahkan dicoba,
salam,

one
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Kelik on 23/01/2009 09:48
udah kita gak usah ngributin masalah atp ato apalah, yang penting kita latihan dengan teratur, disiplin nafas haru kita jaga, karena seberapa lama kita kuat tahan nafas dengan mengencangkan semua bagian tubuh kalau kita tidak disiplin dalam arti kita kadang sedikit mencuri nafas ( karena kita sudah gak tahan menahan nafas lalu kita buang pelan - pelan lalu tarik lagi dengan sembunyi sembunyi dan tubuh kita juga kendor lalu kencang lagi) tiu hasilnya akan percuma, lebih baik nafas pendek tapi kita disiplin dan kuat menahan nafas serta tubuh kita semakin kencang selama tahan nafas pasti hadilnya akan lebih baik.
oh ya.... teman - teman dari MP ada yang sudah pernah latihan nafas GUPITA gak gimana rasanya...... crita pengalamannya dong......


Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: pusakane on 26/01/2009 03:54
salam....
waduh dapet tanggepan dari mas one nih...

bicara masalah atp ataupu metabolime sebenarnya materi ini ada di pelajaran kalo dulu saya dapetin waktu pelajaran biologi sma atau smp ya:(? atau lebih jelas masalah metabolime dapat dibaca di http://www.cptips.com/bscphys.htm lengkap tuh..

Kalo pertanyaannya apakah energi panas yang mematahkan benda rangkap 8, itu gak lepas dari gabungan energi potensial dan energi mekanik. sebenarnya jika dijelasin bakal panjang banget, energi panas hasil olah nafas yang baik dari disiplin latihan seperti kata mas kelik tidak salah bisa mendidihkan air bahkan mematahkan kikir kayak matahin lidi (sudah jadi rahasia umum di kalangan mp ada para senior sering "adu demo" kalo lagi ngumpul), ini sangat susah dibuktiin dijaman sekarang karena senior atau sepuh atau jawara yang sudah capai tahap ini jarang bahkan tidak mau mendemokannya. Balik ke poin diatas energi panas merenggangkan molekul benda pada bagian atas + energi mekanik dari kecepatan tangan memukul menghasilkan energi kinetik terus.. hingga energi tersebut mematahkan benda dan kembali kealam (cyrcle of energi) semua itu merupakan perpindahan energi (ini ilmu fisika dasar kok).

jadi pada intinya semua ilmu dasar (biologi, fisika, kimia) dapat menjelaskan hal ini, Meta fisika? jangan tanya saya  :)

Maaf Mas One jika penjelasan saya gak dapat diterima, saya pun masih mencari sampai mendapatkan. :)

Buat Mas Kelik, monggo duluan ceritaain pengalamannya..."disiplin nafas pada olah pernafasan sama kayak orang belajar ngaji, gak boleh maling nafas".

Itu dulu tanggepan dari saya, maaf bila tak berkenan...

Salam

"Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening"
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 26/01/2009 14:40
he he he selamat datang mas Kelik, ini mas Kelik dari Jaktim? berlatih terus menerus  [top] [top] [top]

pendapat kita berbeda merupakan hidupnya suatu diskusi....
energi panas  memang dapat memanaskan air dan meregangkan molekul logam, tapi dari panas tubuh....itu suatu yang harus diteliti jauh. karena sejauh ini panas tubuh mustahil meregangkan ikatan molekul pada logam. meski saya pernah melihat dalam "Rippley show" ada seorang sinshe dari Chikung yang dapat menaikkan suhu handuk basah ditangannya hingga menjadi panas....itupun bersentuhan alias dipegang lama bukan memukul....

jika energi panas tubuh yang dimaksud dalam pemukulan benda keras, saya berpendapat energi tersebut berguna melindungi otot tangan dari cidera. Dengan teknik pengejangan sebagian anggota badan dan di "dalam" anggota badan yang akan diarahkan berbenturan dengan benda keras tersebut dialiri energi guna melindungi cidera otot dan tulang maka pemukulan yang dilakukan akan berhasil tanpa cidera.

.....energi panas merenggangkan molekul benda pada bagian atas + energi mekanik dari kecepatan tangan memukul menghasilkan energi kinetik terus.. hingga energi tersebut mematahkan benda dan kembali kealam (cyrcle of energi) semua itu merupakan perpindahan energi (ini ilmu fisika dasar kok)....

energi panas meregangkan molekul bagian atas??

Bukankah benda tersebut tidak mengalami perubahan temperatur pada saat kita bersiap mau memukul? Bagaimana bisa meregang?? benda tersebut juga tidak pula mengalami perubahan bentuk ...bukankah yang akan memukul belum menyentuhnya? Dalam meregangnya suatu molekul benda biasanya disertai perubahan temperatur / suhu, perubahan bentuk atau volume.

Meregangnya logam (kikir misalnya) bahkan patahnya kikir saya berpendapat adalah hasil tumbukan antara tangan (energi kinetis) yang terlindung di dalamnya oleh energi panas tubuh dan otot juga tulang yang terlatih untuk berbenturan, bukan dari energi panas. Karena dalam latihan MP, sejak saat tingkat dasar dibiasakan "pisau" tangannya berbenturan dengan melatih memukul lantai. Ini menandakan bahwa untuk menghindari cidera pada otot dilakukan latihan menahan benturan secara bertahap. Dengan membiasakan diri mematahkan benda keras / memukul benda keras maka akan menjadikan badan terbiasa dengan benturan. Hal ini sama seperti yang pernah ditampilkan di tv mengenai daya tahan tubuh manusia yang dapat memecahkan benda keras bahkan menancapkan paku beton pada sebuah penggorengan teplon atau menggulung penggorengan tersebut dengan tangan. setelah diteliti ternyata susunan tulang yang terbiasa berbenturan berbeda dengan yang tidak alias lebih rapat, begitu juga dengan kekuatan ototnya. jadi energi panas tubuh adalah bagian pelindung tubuhnya. sementara untuk yang meregangkan bahkan mematahkan kikir adalah tetap kombinasi antara kekuatan bagian tubuh atau tangan yang memukul plus kecepatan serta ketepatan sasaran.

Jika kekuatan bagian tubuh (misalnya tangan) saja namun tidak disertai kecepatan dan ketepatan sasaran saya yakin tak akan sukses. jika kecepatan dan ketepatan saja dalam memukul maka andaikan dapat mematahkan, saya yakin akan terjadi cidera entah itu otot ataupun tulang. Faktor tersebutlah yang membuat suatu bentuk pemukulan sukses.

di sini tak ada menerima tau tidak menerima mas Pusakane...yang ada cuma berbeda pendapat. Suatu yang wajar jika berbeda, lha wong kita beda emak ama bapak kok!! Itu sah sah aja... :).

silahkan kemukakan pendapatnya, lha ini kan khusus untuk membahas MP......ini kan memang seharusnya orang MP lah yang berpendapat [top].

salam hangat,


one

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 27/01/2009 08:05
Ini kalau juragan2 sudah diskusi pasti berat nich ..

Saya coba urun rembug sebatas pengetahuan saya.

Ada ungkapan dr china berbunyi" Dimana pikiran mengarah maka energi akan berkumpul disitu" . Latihan yang saya lihat di MP maupun beberapa perguruan lain juga memakai teknik pengejangan. Pada saat kita menahan napas dan melakukan pengejangan maka energi ini akan berkumpul di bagian yang mengejang.

Dengan latihan terus menerus maka energi ini akan melindungi otot maupun jaringan2 di bawah kulit. Disamping itu energi ini juga mengenergize otot kita sehingga memampukan kemampuan otot. Menurut penelitian otot kita ini bisa menahan beban hingga 400 kg. Artinya dengan di energize terus menerus maka kemampuan otot akan semakin besar.

Sehingga saya sependapat dengan kang one untuk taraf2 tertentu dimana dengan berlatih secara tekun maka energi yang melindungi jaringan dibawah kulit ditambah teknik pemukulan yang tepat dapat mematahkan benda maupun sekaligus juga melindungi kita otot maupun tulang dari cidera.

Cuma ada juga pertanyaan yang timbul dimana saya pernah melihat orang yang pernah mematahkan benda keras tanpa memakai awalan pukulan , hanya dengan di tempel dan disentak perlahan maka benda tersebut sd patah. Dan saya lihat tekmik mekanis disini sd tidak berlaku lagi.

Apakah ini bisa tercapai karena energi tadi atau ada hal2 yang lain? Mungkin ada teman2 dari MP yang bisa menjelaskan?

Sialhkan dilanjut diskusinya.. 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 03/02/2009 21:21
terima kasih atas penjelasannya, Kang Samber Gledek [top] pasti nonton Metro TV atau National Geographic Chanel ya?!

mengenai melakukan pukulan tanpa awalan sebenarnya memiliki kesamaan prinsip dengan memukul dengan awalan dan jarak, teknik mekanis saya rasa tetap berlaku.

mengutip penyataan Kang Samber Gledek di atas "Dimana pikiran mengarah maka energi akan berkumpul disitu" sepengetahuan saya, bahwa memukul dengan awalan dan jarak adalah menjatuhkan "beban tangan" agar tertumbuk dengan jarak antara tangan dengan benda, dibarengi oleh power/energi yang telah terkumpul di telapak tangan pada bagian pisau tangan (misalnya). Biasanya terlihat dengan mengejangnya tangan

sementara memukul "tanpa awalan" adalah memukul dengan mempergunakan jarak antara tangan benda yang pendek atau tipis. Power/energi yang yang akan digunakan tidak langsung terkumpul pada telapak tangan namun di"tahan" terlebih dahulu di pangkal bahu ataupun di siku. Pada saat akan terjadi pemukulan maka jarak bukan lagi antara jarak telapak tangan dengan benda tapi "jarak antara bahu/siku ke benda" atau dengan beban power yang diturunkan dari bahu atau dari siku ang diturunkan dengan cepat, dan bagi yang terbiasa jarak sesiku atau sebahu ke benda cukup bisa mematahkan benda.

Hal ini dapat dibedakan dengan memukul dengan awalan yang biasanya kejang, memukul tanpa awalan biasanya tanpa pengejangan, karena "mengandalkan" mengalirnya power/energi sebagai jarak antara jika terjadi pengejangan terlebih dahulu maka berarti jarak antara bukan lagi bahu/siku tapi tangan ke benda.

dengan kata lain keduanya memiliki kesamaan prinsip dengan memindahkan jarak saja dan pola pengerahan tenaganya. Namun lain halnya jika tangan ditempelkan ke benda, badan kejang seluruhnya dan menekan benda tersebut patah....itu mungki baru tidak bisa dijelaskan

salam hangat :)


one
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: makdekipe on 04/02/2009 00:15
salam

mo tanya, trs kalo mukulnya milih gimana ya teorinya, misalnya dr 5 buah batu bata yg di tumpuk dia hanya milih bata no.3 aja yg pecah, maka setelah di "pukul" ternyata bata no.3 lah yg pecah, tanpa memecahnya tumpukan yg paling atas yg pecah, secara teori seharusnya bata pertamalah yg pecah. hal ini tidak berlaku dengan teori yg sudah di bahas sebelumnya, pls dong para "TD" er penjelasannya ...  :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 04/02/2009 08:17
Mas Makdikipe,

Saya coba menjelaskan sepengetahuan saya. Salah seorang suhu saya bisa melakukan ini tapi saya koq belum bisa2 ya?

Energi tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Pada saat melakukan pemukulan dia konsentrasi di bata nomer 3 maka .Memakai istilah dimana pikiran kita tertuju maka disitulah tenaga mengumpul sehingga pada waktu dia memukul maka bata nomer 3 ini yang akan patah. Dan menurut saya disini hanya diperlukan hawa murni.

Sekitar tahun 90an saya pernah diundang acara pertemuan membahas tentang pembukaan energi mikrokosmik dengan seorang master dari taiwan.

PAda akhir sesi beliau meminta 5 orang berdiri berjejer sambil tangan ditaruh diatas pundak rekan didepannya . Kemudian beliau bertanya dari lima orang ini siapa yang ingin merasakan energi listriknya. Lalu kami sepakat nomor 3 yang hanya merasakan. Waktu itu yang timbul dipikiran saya apa bisa? Karena kalau nomor 3 kena tentunya nomor satu harus merasakan yang paling duluan.

Setelah kami siap beliau memegang tangan peserta nomor satu dan mulai memancarkan energinya. Ternyata betul hanya peserta nomor 3 yang bisa merasakan energi listrik tersebut. dan peserta lain tidak.

Dengan contoh diatas saya kira sama pada saat kita memukul bata dimana hanya nomor 3 yang bisa patah.

Yang menjadi pertanyaan saya apa disini hanya yang ada hawa murni saja?

Mungkin ada pendapat dari rekan lain?

Lanjut kang...

 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Kelik on 06/02/2009 21:27
salam

mo tanya, trs kalo mukulnya milih gimana ya teorinya, misalnya dr 5 buah batu bata yg di tumpuk dia hanya milih bata no.3 aja yg pecah, maka setelah di "pukul" ternyata bata no.3 lah yg pecah, tanpa memecahnya tumpukan yg paling atas yg pecah, secara teori seharusnya bata pertamalah yg pecah. hal ini tidak berlaku dengan teori yg sudah di bahas sebelumnya, pls dong para "TD" er penjelasannya ...  :)


saya sendiri juga pernah melihat pelatih saya melakukan pukulan terhadap batu bata yang ditaruh di dalam kaleng bekas cat, lalu kaleng itu dipukul tanpa tersentuh, dan batu bata yang didalam sudah dalam keadaan hancur, pernah beliau (Almarhum) memberi teknik olah nafas dan olah rasa-nya, yang intinya kita harus memfokuskan tenaga kita pada satu titik.
dalam olah nafas misalnya, ada bentuk senam nafas tertentu yang secara khusus dilatih terus menerus dengan menggunakan beban (bambu raut atau paving block), dimasing - masing beban (beban tangan kanan dan kiri) diikat dengan karet atau pentil, di ujung karet diberi gantungan jeruk kecil. setiap kali senam nafas semua tubuh kencang tapi gantungan jeruk tadi tidak boleh bergerak sedikitpun, itu salah satu teknik memfokuskan power dari pusat genta. dan masih banyak bentuk senam nafas dan olah konsentrasi tertentu yang secara rutin harus dilatih. memang latihannya sangat sulit, dari sekian lama dan sekian banyak dari kami yang dilatih baru satu anak yang berhasil menguasainya.

salam :-P
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Wahyu Taqwa on 16/04/2009 22:01
Gerakan Pernapasan MP Dibagi dua:
Sikap Pengolahan
Sikap Pembinaan
Sepanjang melakukan jurus banyak menggunakan tahan nafas, menurut saya, TD yang dibangkitkan berhawa panas dan dingin secara bersamaan


Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Wahyu Taqwa on 16/04/2009 22:08
Gerakan Pernapasan MP Dibagi dua:
Sikap Pengolahan
Sikap Pembinaan
Sepanjang melakukan jurus banyak menggunakan tahan nafas, menurut saya, TD yang dibangkitkan berhawa panas dan dingin secara bersamaan
gerakan yang pernah hapal:
garuda
garuda silang
garuda benteng
garuda tidur
garuda gantung
garuda terbang
dll
moyo seto
toto rogo
lupa lagi !!!


Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 17/04/2009 11:31
Mas Wahyu anngota MP?

Beberapa waktu lalu teman saya mencari gendewa buat latiha pernapasan. Kalau di MP bisa dicari dimana?

Mohon infonya.

Salam

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Wahyu Taqwa on 17/05/2009 00:32
Mas Wahyu anngota MP?

Beberapa waktu lalu teman saya mencari gendewa buat latiha pernapasan. Kalau di MP bisa dicari dimana?

Mohon infonya.

Salam


bukan saya anggota LSBD HI murid kang dicky
cari gendewa? cari di sekre MP jg ada, temen saya mah pesen bareng2 satu angkatan hehehe praktis kata nya
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Taufan on 29/09/2010 15:29
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Mumpung mas Suprapto dan mas Mpcrb sedang dolan2 di beberapa trit SS, bila berkenan mampir kesini dong mas... masih banyak pertanyaan dan misteri yg belum terjawab di trit ini tentang MP.  [top]

Wassalam,
TP
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 29/09/2010 16:29
Saya sendiri nyari thread ini tapi ngga nemu-nemu. Hehehe...

kalo dibanding sama mas Suprapto sih saya masih belum apa-apa kang. Masih tahap mersudi... :)

saya coba share sesuai kemampuan ya kang. Insya Allah ada manfaat.

(lagi baca-baca dulu dari page 1)

terima kasih.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 29/09/2010 16:38
Keliatannya banyak yang bicara mengenai getaran ya... :)

ini memang materi sensitif dan sekaligus yang paling menantang. Banyak yang berharap ada penjelasan ilmiah mengenai ini. Satu-satunya penjelasan resmi yang diberikan oleh MP adalah mengenai ledakan tenaga akibat dari efek kimia ATP. Itu saja. Tetapi itu juga tidak menjelaskan mengenai getaran itu sendiri.

Teori kemudian bermunculan. Dan kebetulan saya juga punya pemahaman sendiri yang semoga menjadi bahan wacana baru bagi rekan-rekan yang haus akan hubungannya keilmuan MP dengan science.

Saya mulai dari gambar berikut ini:

(http://i.livescience.com/images/070226_light_A_02.jpg)
(credit to: LiveScience.com)

Yang menarik adalah pada dua penjelasan terakhir:

-- Your brain, interprets the vibration information to mean 'blue'. --

-- your brain processes billions of signals per second. Other materials in the vase send color signals that your brain integrates with the blue. Various types of atoms communicate additional information, such as texture, specularity, and reflectivity.---

Disitu disebutkan oleh scientist istilah warna 'biru' (dengan menggunakan tanda kutip). Artinya bahwa 'biru' tidaklah biru seperti yang mata kita lihat. Warna 'biru' sesungguhnya adalah representasi energi dengan panjang gelombang tertentu yang mengenai atom dan diserap olehnya. Atom ini kemudian 'terlempar keluar' pada jalur energi yang lebih besar dan memancar dengan panjang gelombang yang sama. Panjang gelombang itu mengenai mata untuk kemudian otak kita menterjemahkan itu sebagai 'BIRU'.

Hal ini sangat sejalan dengan metode latihan getaran merpati putih (semoga berkah pahala untuk anggota Merpati Putih yang menemukan teknik getaran ini) dimana hal ini dipelajari pada getaran secara sistematis yakni:

- getaran pribadi (ini mutlak harus dikuasai dulu)
- halang rintang (deteksi obyek)
- deteksi jarak, volume, dan bentuk benda
- deteksi warna
- membaca

Melalui artikel tersebut, saya jadi mengerti mengapa MP mengajarkan materi 'getaran pribadi' sebelum masuk pada halang rintang, deteksi obyek, deteksi benda, volume dan jarak serta warna. Getaran pribadi ini hukumnya WAJIB dikuasai dulu. Awalnya saya manut-manut aja (karna ngga ngerti). Tetapi setelah membaca penjelasan Dr. William tersebut, ternyata tiap obyek memiliki atom-atom yang membentuk 'warna', 'bentuk', 'struktur', 'tekstur', dan 'karakteristik lain' dari obyek. Nantinya obyek tersebut akan 'dikenai' atau 'ditabrak' oleh gelombang dari tempat lain. 'Tabrakan' ini akan menimbulkan suatu efek fotolistrik dengan 'terlemparnya' foton.

Jadi 'getaran pribadi' pada MP tidak lain adalah bagaimana kita mengenali STRUKTUR ATOM tubuh kita sendiri untuk menemukan 'bentuk', 'warna', 'tekstur', 'struktur', dan 'karakteristik lain' pada tubuh kita! Dengan begitu, ketika ada energi yang lepas dari atom tubuh kita akibat pancaran energi dari dalam tubuh (yakni nafas). Ingat, hasil olah nafas pada MP menghasilkan energi akibat dari proses respirasi yang menbentuk senyawa kimiawi ATP (adenosin triphospat) menjadi ADP (adenosin dwiphospat) + sejumlah energi di dalam sel-sel mitokondria pada otot. Energi yang dihasilkan ini mengakibatkan tumbukan elektron pada struktur atom tubuh dan membuat elektron keluar dari jalur ikatannya dan naik pada tingkat energi ikatan yang lebih tinggi. Pada kondisi ini, terjadilah efek fotolistrik dimana ia akan mengeluarkan gelombang (foton) dengan panjang tertentu dan memancar keluar sedangkan elektron itu sendiri kembali ke tempatnya semula sehingga tidak terjadi perubahan struktur atom. Pancaran gelombang (foton) dari tubuh ini kemudian mengenai obyek diluar tubuh dan menimbulkan kembali efek yang sama pada obyek yang dikenainya. Pantulan dari obyek yang dikenai gelombang dari tubuh ini kemudian 'ditangkap' kembali oleh tubuh (bisa tangan, badan, atau apapun yang digunakan sebagai 'detektor') dan sinyal-sinyal ini kemudian dikirimkan ke otak untuk diterjemahkan sebagai 'sesuatu'.

Oleh karena kita sudah mengetahui 'getaran pribadi' dan menguasainya, maka tidak sulit bagi pesilat untuk mendeteksi foton yang dipancarkan oleh obyek diluar akibat 'tabrakan' dari pancaran foton si pesilat. Dan proses latihan 'getaran pribadi' yang mengharuskan pesilat menggunakan 'detektor' lain selain mata (bisa tangan, telapak, punggung tangan, atau apapun) menyebabkan otak dapat merespon adanya sinyal-sinyal foton dari luar (yang sebelumnya ditangkap oleh mata saja) melalui detektor tersebut dan menterjemahkannya.

But, again itu hanyalah hipotesis versi saya. Masing-masing orang mendapatkan pemahamannya sendiri mengenai getaran ini.

Semua orang mendapatkan besar kecilnya manfaat dari apa yang diketahuinya berdasarkan pengetahuannya.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 29/09/2010 16:47
(lanjutan)

pada tahap tersebut, muncul gejala seperti pada remote sensing. Yakni kondisi pencitraan non visual (tidak menggunakan elemen optik tetapi menggunakan gelombang). Di dalam otak, gelombang yang diterima oleh pancaran getaran luar tubuh si pesilat kemudian diterjemahkan secara visual (sesuai teori remote sensing).

Pada konsep remote sensing, yang ditembakkan adalah gelombang dan yang dideteksi juga gelombang. Dan hasil pencitraan pada remote sensing ini sama persis dengan elemen optik.

Jadi singkatnya, di dalam tubuh praktisi getaran terjadi efek fotolistrik dengan keluarnya gelombang dari tubuhnya untuk kemudian mengenai obyek lain dan kemudian diterimanya kembali gelombang dari obyek luar dan ditangkap oleh detektor tubuh (bisa karena benturan gelombang dari dirinya atau bisa karena pancaran getaran yang kuat dari obyek itu sendiri) untuk kemudian diterjemahkan pada otak menggunakan teori remote sensing sehingga terbentuk pencitraan pada obyek.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 30/09/2010 02:24
Mohon maaf, sy sering berkunjung di thread2 sebelah,  malah blm mampir di sini. Nambah semangat ada mas mpcrb (sy PM kok blm respon).
Ada beberapa catatan, untuk sedikit klarifikasi :

1. Memang blm lama baru pada gabung di FDSS.

2. Tentang hubungan dengan mas Sukomartoyo(romo pastor Hadiwijoyo)/THS-THM, sudah saya sampaikan klarifikasi dari mas Pung melalui thread THS-THM.
Selain itu, meskipun program latihan THS-THM (termuat di threadnya) jauh berbeda dengan kurikulum MP, mungkin masih ada yg ragu kok ada senam pernafasan MP di beberapa cabang THS-THM. Saya pernah meredam gejolak di internal MP, ada pelatih MP (mas M Yb, Cijantung) yg melatih THS-THM di paroki sekitar Durensawit dan sekitar Priok. Ternyata disebabkan kesalah pahaman  menyikapi persahabatan mas Pung/mas Budi dengan mas Suko masa pra MP sampai sekarang. Sudah clear.

3. Kami mohon maaf pada saudara2 kami di KYS yg sempat merasa dirugikan, karena pernah mendengar ada beberapa anggota
MP yg mengasumsikan ada hubungan keilmuan KYS dengan MP.
Difahami ada salah pengertian SESAAT waktu itu (sekitar 1983-1986). Dimana mas Agus Suherman, Ketua MP Komda DKI merangkap Koordinator MP Wilayah I ( Jabar-DKI-Sumatera- Kalbar), yg diberi privelege untuk membantu mas Pung mentranskrip ilmu2 pamungkas (semacam Bayuseto, Kidang telangkat, Kere wojo dll 22 macam), begitu selesai tiba2 mengajukan pengunduran diri sesuai hak sbg warganegara. Kebetulan kalau pas ke Jkt, sy beberapa kali ikut mas Pung ke rmh mas Agus di Pondok Karya, mampang, dalam kegiatan mentranskrip tsb. Ketika mas Pung menunjukkan surat pengunduran diri mas Agus, atas pertanyaan sy, tegas2 mas Pung mengijinkan/mempersilahkan, tdk ada masalah. Asumsi anggota MP DKI, mas Agus mendirikan perguruan BARU di Trisakti, dengan promosi, apa yg didapat di MP selama 6 bulan, diperguruan mas Agus cukup 2 bulan. Situasi anggota kian memanas. Gejolak bisa diredam dengan penjelasan, bahwa KYS adalah perguruan lama yang berada di Wonosobo dengan keilmuan yg mapan dan punya sejarah panjang/lama, mas Agus Suherman hanya pendiri cabang pertama KYS, di universitas Trisakti, Jakarta, bukan pendiri perguruan baru. Clear, cuma mas Pung jadi ogah mentranskrip. Katanya sambil mau disaring dulu, mana2 yg SESUAI JAMAN aja.

Rejeki nomplok, atas ijin dan ancer2 terbatas dari mas Dimas (Mpu Anom Cakraningrat), beberapa hari lalu sy mencari tempat tetirah romo Mpu R. Samiadji Niti Yudho Negoro, pendiri KYS, yg sedang tetirah menjalani rawat jalan di Yogya.
Ketemu rumahnya, ditemui mbak Arum, adik mas Dimas. Karena beliau sudah masuk kamar, sy pamitan, yg penting sdh tahu tempatnya.
Tiba2 mb Arum ditimbali, sy diijinkan menemui beliau di kamarnya.
Terbaring seorang satrio pinandito tulen. Diwejang dari siang sampai sore, tidak terusik oleh badai besar/angin ribut yg melanda sekitarnya. Kadang lembut, kadang tertawa, kadang menggelegar. Luar biasa untuk seorang sesepuh yg berusia 97 th. Menegaskan bahwa ke 45 jurus KYS punya sejarah panjang sejak jaman Majapahit (meski penerusnya bersilsilah trah HB II), bagaimana beliau teteki, merenung di gisik pantai sampai Sapto argo Dieng, menegaskan ngelmu harus pakai laku. Jalankan dulu, kalau ketemu buntu baru tanya. Beliau mencontohkan, kalau saya tadi kesasar sasar terus putus asa, tidak jadi ketemu beliau.
Masalahnya sekarang, tidak bisa memaksa putro2 untuk menjalankan "laku" seperti yg beliau lakukan. SESUAI JAMANnya saja.

4. Mengenai teori ATP dsb, MP baru dengar pada tahun 1973.
Saat itu terjadi kontroversi ketika salah satu tim yg dipimpin jendral Mung Parhadimulyo, mencari beladiri pencaksilat untuk pasukan elit termasuk pengawal presiden, ingin membawa MP. Ada kelompok jendral yg menganggap klenik. Sebagai jalan tengah, Dephankam menggelar Operasi Seta I. Bertempat di AKABRI UDARA, dengan sampel para karbol/kadet udara, dibandingkan dengan latihan standar aerobik militer, bekerja sama dengan bagian Fisiologi, fak Kedokteran UGM, dipimpin oleh profesor doktor dr Ahmad Muhammad.
MP lolos positip, para ilmuwan menyodorkan hipotesa menuruti teori ATP, untuk teori pendekatan menjelaskan "ledakan energi" hasil latihan anaerobik/senam pernafasan MP.
Yg ingin sy tegaskan disini, teori ATP adalah upaya ilmuwan untuk menjelaskan pengolahan energi MP, bukannya  teknik pengolahan MP , disusun karena teori ATP.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/09/2010 08:50
untuk point terakhir, benar sekali mas Suprapto. Itulah sebabnya saya selalu katakan pada mereka yang haus kaitan antara keilmuan MP dengan science bahwa MP belum pernah sekalipun secara resmi melakukan penelitian lanjutan selain daripada teori ATP tersebut.

benang merah antara science dengan getaran masih belum tertata rapi, meski mungkin disiplin ilmunya sudah tersedia.

Seiring dengan perkembangan, tentunya di kemudian hari akan ada anggota-anggota MP yang berlatar belakang pendidikan science (seperti saya) tergelitik untuk membuat hipotesa (sekali lagi ini hanya hipotesa dari sudut pandang berbeda, bukan penjelasan dari seorang ilmuwan sejati) dengan teori efek fotolistrik dan remote sensing. Karena menurut saya (ini menurut pribadi) teori itu dapat menjelaskan konsep dari getaran tutup mata, bukan getaran secara hakiki, tetapi lebih spesifik pada tutup mata (vibravision), karena inilah yang sering diperdebatkan dan dipertanyakan oleh masyarakat.

Masyarakat selalu menganggap getaran pada MP adalah getaran tutup mata (seperti halnya ada anggota pada forum KYS yang membandingkan bahwa getaran versi KYS jauh lebih hebat dibanding itu). Mungkin mereka hanya melihat getaran pada level tutup mata saja, tidak secara hakiki. Perbedaan cara melihat melahirkan perbedaan penafsiran.

Demikianlah seterusnya hingga nanti muncul lagi ada anggota MP yang berprofesi sebagai scientist untuk membuka gerbang cakrawala baru hubungan antara keilmuan MP dengan ilmu pengetahuan modern.

Pergeseran budaya, pergeseran pola pikir antar zaman, sungguh sudah berbeda. Kalau dulu, untuk membuktikan kesaktian seseorang maka ia diharuskan turun gunung untuk mengasah keilmuannya, bertarung melawan para penjahat, tetapi sekarang hal itu rasanya cukup sulit untuk dilakukan. Manusia sudah mulai memahami hakekat hidup dan perdamaian sehingga sisi aplikatif keilmuan seharusnya dapat digunakan untuk aspek kemanusiaan. Inilah mungkin yang membuat demonstrasi 'kesaktian' sering mendapat kesan negatif karena dianggap kurang realistis pada era teknologi dan informasi ini, dianggap hoax, atau bahkan dianggap pembodohan masyarakat. Tingkat pemikiran dan realisme zaman sekarang kurang bisa menerima hal-hal seperti itu. Disinilah tantangan MP untuk bisa masuk pada era dimana pemikiran dan realisme berada di tengah-tengah kita.

Meski demikian, yang terbaik adalah melatihkan pada diri sendiri, merasakan sendiri, dan mengamalkannya sebatas kemampuan kepada masyarakat umum. Cukuplah diri sendiri sebagai buktinya, dan Tuhan sebagai saksinya.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 30/09/2010 13:23
Betul mas mpcrb.
"SESUAI JAMAN" bisa diimplementasikan pada berbagai aspek.

1. Penyesuaian/pengembangan keilmuan kearah manfaat yg lebih luas. Dari pemberatan hanya pada kanuragan, ada yg dikonversikan kepada manfaat lain. Tanpa memperhatikan manfaat lain yg sepatutnya bisa dilakukan, pelan2 pencaksilat bisa  ditinggalkan masyarakat.

2. Peningkatan/penyesuaian metoda latihan termasuk "laku" tertentu, dengan kondisi dan pemahaman masyarakat jaman sekarang (dalam aspek aqidah/aspek spiritual, aspek medis, aspek science, aspek resiko/keselamatan dsb), tanpa kehilangan makna pakem hakekat keilmuannya.

3. Scientific examination terhadap metoda latihan MP.

Penelitian pada Operasi Seta I (1973) membuka jalan untuk melatih militer, sekaligus dimanfaatkan untuk menepis vonis "klenik" guna pengembangan ke masyarakat luas.

Sukses yg memakan biaya besar dalam ujicoba pelatihan massal di beberapa daerah secara simultan tentang pelatihan peningkatan  OM (orientasi dan mobilitas) penyandang tunanetra dengan teknik getaran/"vibravision",  LUPA mem "build in" para penelti dalam program kerjanya.
Sehingga sekarang, lembaga donor u kegiatan kemanusiaan, kesulitan memberi partisipasi dana, karena tiada/kurangnya scientific examination.

BTW, belum lama, salah seorang "ajudan" mas Pung, yaitu mas Teuku Amir Hamzah, khusus II, menemukan metoda latihan untuk tunanetra buta total. Dalam data awal menunjukkan hasil luar biasa. Sy ingatkan u merancang, agar dari awal melibatkan peneliti ilmiah. Sehingga efisien dan tidak sia sia. Mas Pung menyatakan, metoda tsb murni temuan pribadi mas Amir. Saat ini mas Amir sibuk menyusun rancangan2 pengelolaannya.

4. Dalam melakukan bantuan penyembuhan pasien , akan lebih efisien apabila memungkinkan, praktisi MP terlebih dulu konsultasi dgn dokter yg merawat, mendengarkan diagnosanya dan apa yg diharapkannya.
Apakah hanya perlu penguatan umum, perlu menenangkan organ yg hiperaktip, perlu memperkuat/membantu vitalitas organ yg lemah, melokalisir penyebaran anasir tertentu dsb....
Dilain pihak bisa saja praktisi  menyampaikan hasil deteksi, dengan cara dan sikap yang tetap menghormati dokter yg merawat sebagai penanggung jawab terhadap kesembuhan pasien.

  Kesimpulannya, kerja sama memanfaatkan science adalah keniscayaan, musti terjadi. Terus menerus dilakukan.
Sejauh belum ada titik temu, ya dijalankan paralel. Setidaknya mendapat analogi dgn  teori yg sudah terbukti.
Begitu ada titik temu, langsung bisa saling isi, asah dan asuh. Hehehe.....

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/09/2010 15:26
Zaman yang membentuk perbedaan pemikiran inilah yang pada akhirnya menghasilkan sudut pandang 'dunia persilatan' yang berbeda. Di zaman sekarang, urusan 'kesaktian' sudah mulai beralih pada teknologi, sudah mulai dipercayakan pada teknologi. Semakin mutakhir teknologi, maka semakin dianggap 'sakti' penggunanya.

Sebagai contoh, tanpa belajar getaran, cukup dengan menggunakan alat ini:

(http://i.livescience.com/images/060109_military_hears_02.jpg)

maka seseorang sudah dapat 'melihat' tembus pandang melewati benda. Artinya, kalau ia menggunakan alat ini, maka ia akan menjadi lebih 'sakti'.

Lucunya, terkadang apabila ada individu yang mampu melakukan itu, seringkali dianggap hoax dan tipu-tipu. :)

Jika ada orang yang menggunakan alat itu dan mengatakan bahwa ia bisa melihat obyek di belakang benda, maka orang percaya dan tidak mempermasalahkan. Tetapi kalau pesilat MP dengan getaran tutup mata bisa melakukan hal yang sama, maka akan dianggap hoax. Ini paradox pemikiran. Masyarakat (dengan kecanggihan teknologi) mulai menganggap sepele hal-hal seperti itu, dianggap sebagai aksi tipu-tipu dan kemustahilan. Padahal dalam MP, hal itu sangat mungkin.

Ketika seseorang menggunakan meriam untuk menghancurkan dinding suatu rumah, yang melihat percaya dan tidak mempermasalahkan. Akan tetapi ketika MP menggunakan bayu seto untuk menghancurkan dinding yang sama, pasti langsung dicemooh dan dianggap tipu-tipu. :) Begitulah kondisi real di lapangan. Ketergantungan terhadap teknologi mulai menggeser arti dari 'kesaktian'. 'Kesaktian' itu sudah lewat masanya, sekarang saatnya 'kesaktian' diberikan pada teknologi-teknologi.

Ketika RADAR digunakan untuk mendeteksi benda dalam radius tertentu, orang tidak permasalahkan. Tetapi ketika MP mampu mendeteksi benda, narkoba, dan sebagainya, dianggap hal yang tidak lazim. :) Begitulah pergeseran sudah mulai dirasakan.

Ketika orang menggunakan mesin untuk membuat sepatu yang dapat melambungkan pemakainya hingga beberapa meter, orang tidak mempermasalahkan. Tetapi ketika seorang MP mampu melakukan hal yang sama pasti akan dianggap hoax. :) hehehe

Jadi, memang benar, apabila keilmuan tradisional yang berdasar pada 'teknologi' olahrasa masa lampau apabila ingin diterima di zaman sekarang maka harus diparalelkan dengan science. Jika tidak bisa diambil sebab musababnya, maka dievaluasi dari prosesnya. Jika masih sulit juga, maka dievaluasi efek dari hasil akhirnya. Hal ini seperti pada Discovery Channel yang membahas gerakan pamungkas dari beberapa beladiri terkenal. Yang dibahas oleh para scientist adalah efek dari hasil akhirnya. Setidaknya, masyarakat bisa menerima karena 'orang sakti'-nya sudah bicara. Siapa orang sakti zaman sekarang? Yakni para scientist. Selama belum ada bukti dari para scientist, maka masih dianggap klenik.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/09/2010 15:51
Hal ini tidak lantas menjadikan MP harus mengilmiahkan segala hal mengenai keilmuannya, atau memaksakan mengilmiahkan segalanya. Ada area-area yang mungkin memang cukup sulit untuk dibabar, tetapi jalan keluar tetap saja pasti ada. Tetapi karena MP masih eksis di zaman teknologi modern ini, maka sedikit banyak mulai dimunculkan benang merah antara keilmuan MP dengan science. Suka atau tidak suka hal ini harus mulai dilakukan dan disosialisasikan pada setiap penataran pelatih nasional dan cabang sebagai tambahan dari sisi aspek pengetahuan modern. Hal ini akan membuat kesan klenik menjadi hilang dengan sendirinya (wong memang ngga ada klenik kok, hanya butuh cara dan penjelasan dari orang 'sakti' yakni scientist saja sebenernya).

Kreativitas-kreativitas cabang digali, dirumuskan teori dan bukti-bukti keberhasilannya, lalu secara paralel dianalisa oleh ilmuwan. Memang cukup rumit pada tahapan awal (karena belum terbiasa), apalagi biasanya kaidah-kaidah empiris menuntut penjelasan gamblang dari topik yang ingin dibahas yang seringnya penjelasan gamblang ini sangat sensitif (karena pelit pada keilmuan).

Sebagai contoh, banyak orang yang memiliki hipotesis masing-masing mengenai teori pematahan benda keras, tetapi apabila sudah melewati alat ukur, alat uji, berdasarkan kaidah-kaidah empiris, tentunya teori yang dimunculkan kemudian akan sangat menolong untuk membuka wawasan di dalam aspek pematahan benda keras untuk siapapun. Bagaimana dari mulai tubuh mulai menghimpun getaran, bagaimana kinerja otak, kinerja otot, syaraf, wujud aura,dsb, sebenernya sudah bisa diukur dengan alat-alat modern hingga pada tahap akhir pematahan itu sendiri. Berapa KG tekanannya, berapa gaya yang harus dibutuhkan, dan sebagainya.

Jika selama ini MP selalu mengatakan tidak adanya unsur klenik di dalam latihannya, maka sudah saatnya kita tunjukkan pada dunia bahwa selain tidak adanya unsur klenik, keilmuan MP juga dianalisis secara modern oleh scientist.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 30/09/2010 17:47
Ada masalah juga.

1. Pendekatan teori science masih terus berkembang. Yang ada, masih belum sepenuhnya menjelaskan. Jadi sebaiknya berdampingan, paralel.
2. Menjelaskan dgn teori science pada saat untuk dan akan melakukan latihan, bisa membuat penghayatan makin baik, tapi bisa juga membuat melenceng dari tujuan. Konsentrasinya bisa berbeda. Bisa berakhir dengan hasil yg kurang memuaskan.
Apalagi kalau yg dilatih memang bukan logika, tetapi rasa dan seluruh tubuh.
Jangankan membayangkan dgn teori science, terlalu berpikir tentang tahap2 yang akan dicapai saja, bisa menimbulkan hambatan.
Makanya ada metoda latihan, lakukan dulu suatu bentuk latihan dengan benar dan sungguh2. Kalau ada kemajuan (timbul efek tertentu), baru diberi petunjuk lebih lanjut....

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/09/2010 22:34
maksud pemikiran saya memang bukan meng-science-kan segalanya mas. Tetapi memang dibuat berdampingan, paralel sebagaimana point pertama yang mas tekankan.

Keilmuan ya tetap jalan sebagaimana mestinya, tetapi secara paralel diluangkan waktu untuk dianalisa, agar bisa masuk pada zaman sekarang. Hasilnya, bukan lantas menggantikan teori sebelumnya (saya sebut saja tradisional) tetapi sebagai pelengkap, penunjang informasi saja, lebih seperti tambahan pengetahuan.

Jadi di dalam pengajarannya tetaplah menggunakan teknik yang sudah baku dan sudah banyak menghasilkan keberhasilan nyata.

Kenyataannya, demo-demo MP (dan juga perguruan lain) yang menunjukkan 'kesaktian' lebih banyak dipermasalahkan oleh masyarakat (meski tidak semua). Mungkin dalam hal ini, apabila bisa disandingkan dengan pengetahuan tambahan maka sedikit banyak akan lebih membantu kenapa hal itu bisa terjadi dan bahwa peragaan seperti itu sangat mungkin dilakukan oleh manusia.

maaf kalau pendapat saya agak keluar dari pakem mas ;) maklum, tipikal anak muda yang sedang punya gairah tinggi untuk menimba ilmu. Terkadang, dengan keluar dari kotak, kita bisa lebih lepas dan obyektif melihat keadaan. Tanpa sedikitpun bermaksud menggurui ataupun menganggap diri sendiri paling hebat.

saya masih menunggu petuah-petuah dari para senior dan sesepuh...

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 30/09/2010 23:26
Setuju, memang tidak keluar dari pakem.
Penjelasan ilmiah terutama untuk menambah "bahasa" komunikasi dengan pihak luar, serta untuk referensi litbang/dewan guru.
Untuk anggota ditempat latihan, tetap memakai terminologi standar perguruan.
Temuan keilmuan/pengalaman yg spesifik dari anggota dicabang cabang, termasuk menemukan artikel/jurnal ilmiah yg terkait, dikirim ke dewan guru untuk ditindak lanjuti. Minimal kan bisa temu konsultasi pas acara tahunan tradisi MP.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Mantrijeron14 on 01/10/2010 08:09
Mangstabh...  [top]

Kehadiran mas Suprapto dan mpcrb menambah warna forum SS yang sejenak sempet hybernate :). Dari ulasan dan bahasa tutur yang dewasa, dalam, runtut namun tegas dalam isi jelas mencerminkan kedalaman pribadi. Ane cuman bisa kirim GRP buat mas berdua.... ^:)^ KOP _ keep on posting!!

Back to the screen... hehehe.. menurut ane penilaian awam / publik bahwa pencaksilat bergerak di tubir klenik dan sekitarnya adalah karena penggunaan metoda immateri. Kalopun jagat non material meniko bisa di jangkau dengan monitor atau segala peralatan display nyang mutakhir.. kecurigaan berikutnya masih akan berlanjut... bagaimana pengolahannya??? Pengolahan tenaga/ daya linuwih yang tidak/ belum bisa dijelaskan/ dimonitor secara elmiyah tentu berdampak menambah akutnya skeptis awam dalam masyarakat yang sudah kadung mengedepankan logika. Dus usaha pencarian logika ilmiah ilmu pengetahuan untuk menjelaskan fenomena beladiri adalah hal yang sangat mendukung penghapusan pencitraan negatif klenik tsb.

 Masalahnye adalah jikalao tak satupun metoda elmiyah saat ini yg bisa menjelasken semua fenomena non materi dari pencaksilat: tenaga dalem misalnye (selama ini bekutat bahwa tenaga dalam ada tapi gak selalu berhasil dalam segala situasi, kalo ilmu eksakta ndak bisa begini, kalo saya sudah memenuhi parameter A dan mencapai sekian jam waktu latihan dan parameter laen ceteris paribus ya harus dapet!!).... apakah kalangan pengamalnya mau berkontemplasi untuk melihat kembali ke dalam dirinya masing-masing.... darimana sebenarnya "the force" itu berasal?? Perlu kebesaran jiwa, pembebasan dari kefanatikan beladiri bahkan perguruan dan melepaskan kelebihan yang sudah dipunya untuk sekedar menjadi ordinary lagi....  (note: TD hanya ilustrasi, mohon trit tdk dibawa membahas TD)

Lanjut mas...

wassalam,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 01/10/2010 09:14
maturnuwun kang mantri atas GRP-nya.  [top]

Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya bahwa science bisa jadi belum bisa seutuhnya menterjemahkan 'kesaktian' Pencak Silat. Akan tetapi pasti ada area yang bisa dievaluasi. Jika tidak bisa dievaluasi dari sebab musababnya, maka dievaluasi dari prosesnya. Jika masih sulit juga, maka dievaluasi efek dari hasil akhirnya. Saya rasa dari ketiga bagian ini salah satunya (atau bisa jadi malah semuanya) dapat menjelaskan fenomena 'kesaktian' pada beladiri.

Contoh, ketika seseorang sedang menghimpun energi, saya yakin pasti terjadi perubahan proses dalam tubuhnya seperti proses kimiawi, metabolisme, aura, dsb. Terjadi hal-hal diluar kondisi normal. Dan tentunya hal ini sudah pasti bisa di deteksi oleh ilmu pengetahuan. Science tidak musti harus bisa menjelaskan bagaimana tenaga itu mengalir, darimana tenaga itu berasal, bagaimana tenaga itu diolah atau mengolah. Bisa jadi karena teknologinya belum nyampe, tetapi science saya yakin bisa menjelaskan perubahan pada tubuh akibat terhimpunnya energi oleh praktisi beladiri. Setiap pengerahan energi pasti ada efek samping pada tubuh pelakunya (kecuali metafisika). Jadi, dalam konteks ini kita bisa melihat efek yang ditimbulkan, bukan dari proses.

Kenapa ketika getaran dialirkan pada telapak tangan untuk melakukan pemukulan terjadi rasa kebas, seolah menebal, hangat, dan bahkan bisa diubah menjadi panas, keras tapi ringan. Apakah ini hanya 'rasa' pada otak kita saja (secara immateri), atau memang tangan kita benar-benar panas dan kebas (secara materi)? Tanpa alat ukur dan alat uji, kita masih masuk pada kondisi immateri. Jika getaran (atau TD, atau prana, chi, ki, dan sejenisnya) adalah immateri, lalu kenapa ia bisa berefek pada materi? Jadi pasti terjadi 'sesuatu' pada materi yang dialiri oleh tenaga ini.

Kenapa hampir semua sepakat bahwa dewi ular, solar plexus, dan tien, titik pusat (atau istilah sejenisnya), sering digunakan sebagai pusat tenaga. Apa yang terjadia disana ketika energi dimunculkan dari situ? Sensasinya umumnya adalah munculnya rasa hangat, panas membara. Dengan science tentunya bisa dideteksi dengan alat uji panas atau alat uji gelombang pada titik tersebut dengan menempelkan alat pada titik tersebut. Memang tidak bisa mengungkap darimana tenaga itu muncul, tetapi bisa mengungkap efek dari akibat munculnya tenaga.

Seorang praktisi getaran MP, ketika mendemonstrasikan getaran tutup mata tentunya akan mengalami proses metabolisme dan kimiawi yang berbeda dibanding orang normal. Ada alat-alat yang memungkinkan ditempel pada tubuh manusia untuk mendeteksi gelombang (seperti pada scanning otak). Nah, hal itu tentu bisa dilakukan dan dicatat perubahannya. Organ apa yang mengalami perubahan, apakah kelenjar pituari, amygdala, otak belakang, dan sebagainya. Dengan teknik PET scan atau MRI scan secara kedokteran modern, tentu efeknya akan sangat bisa dilihat dan divisualisasikan.

Problemnya adalah teknik PET scan atau MRI scan ini cukup mahal (terakhir berkisar antara 15-30 jt sekali melakukan).

Hasil akhirnya dapat menjadi penunjang tambahan informasi yang saya yakin sangat berguna sebagai 'bahasa' untuk berkomunikasi dengan mereka yang realistis.


salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 01/10/2010 09:53
Kenapa saya sering katakan bahwa science suatu hari nanti akan bisa menjelaskan fenomena ini karena pada dasarnya immateri tidak akan bisa menyentuh materi kecuali salah satunya bertransformasi.

Getaran (atau TD, prana, chi, ki, atau sejenisnya) merupakan sesuatu yang immateri. Selama dalam bentuknya yang immateri, ia tidak akan bisa dijelaskan secara ilmiah. Tetapi kalau ia sudah bertransformasi pada materi, maka science sudah pasti (relatif) bisa menjelaskan fenomena ini. Karena energi harus tunduk pada hukum kekekalan energi dan hukum kesetaraan energi.

Dalam bentuk yang immateri (tenaga fisika) tidak akan dapat menyentuh tubuh wadag manusia atau benda-benda keras. Ia harus bertransformasi menjadi energi materi untuk bisa 'bertemu'. Dan ini sudah masuk pada ranah ilmu pengetahuan. Jadi, start dari pemahaman inilah sebenarnya (menurut saya) keilmuan itu bisa dievaluasi.

Sama halnya ketika dulu orang masih rancu mengartikan 'kecerdasan'. Mereka yang jago seni, mereka yang jago science, memiliki pengaruh yang berbeda pada organ-organ di dalam otaknya. Sehingga kemudian muncul kecerdasan emosi, kecerdasan logika, kecerdasan spiritual, kecerdasan kognitif, dan banyak lagi.

Ketika dideteksi oleh MRI scan, maka kita bisa melihat aspek visual dari 'pekerjaan' otak dan dimana bagian yang berperan.

(http://www.biologyreference.com/images/biol_01_img0057.jpg)
(credit to: www.biologyreference.com)

Misal, untuk menganalisa getaran tutup mata pada MP. Secara intesif dapat dibandingkan tentunya kondisi ketika belum melakukan getaran dan setelah melakukan getaran. Pasti terjadi perbedaan mencolok area-area mana yang bereaksi.

(http://www.colin-studholme.net/research/ipag/mrdspect/mrspect_files/mrspect1.jpg)
(credit to: www.colin-studholme.net), gambar bukan menunjukkan hasil pengujian getaran, tetapi hanya sebagai informasi saja.

Bahkan lebih lanjut, MRI scan dapat dilakukan untuk seluruh tubuh:

(http://msnbcmedia2.msn.com/j/msnbc/Components/Photos/070510/070510_thinfat_vmed_11a.grid-4x2.jpg)
(credit to: http://www.msnbc.msn.com/id/18594089)

Pada gambar terakhir, akan sangat menarik secara visual bagaimana seandainya seorang praktisi getaran (atau bisa jadi praktisi prana, TD, chi, ki, dan sejenisnya) 'diterawang' oleh science.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Taufan on 01/10/2010 14:19
Kalau para pendekar MP sudah membabar ilmu, saya jadi speechless dan hanya bisa berdecak kagum  [top]
Dengan hadirnya pendekar PH, mas MJ14 ... tinggal nunggu pendekar THS dan KYS ikut mampir ngopi bareng di sini biar tambah mantab [top]

Ehmmm... kalo bayu seto, kidang telangkat, kere wojo dll itu seperti apa ya mas Suprapto?  x-))

Wassalam,
TP
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 01/10/2010 15:52
sebenarnya diluar sana, beladiri itu memiliki science tersendiri yang tidak kalah menarik dibanding dengan science itu sendiri dan menjadi pembahasan yang cukup spektakuler.

Pada kolom LiveScience sampai masuk pada topik tersendiri: http://www.livescience.com/topic/fight-science

Dimulai dari penelitian terhadap individu beladiri, kemudian merambat pada teknik, pada bentuk, lalu pada tenaga, pada daya ledak, dan banyak lagi. Aspek-aspek dilihat secara cermat oleh para ilmuwan untuk didapatkan data-data pendukung menuju suatu pengetahuan baru.

Setelah di dapat hasil, maka selanjutnya (oleh mereka) akan dimasukkan kemana bergantung pada kebijaksanaan mereka. Ada yang memasukkan pada aspek kemanusiaan, ada juga yang memasukkan pada aspek militer.

Ini menunjukkan bahwa beladiri sangat menarik untuk diuji dan dievaluasi oleh para ilmuwan. Beladiri sangat lengkap dari aspek jiwa dan raga, materi dan immateri, kosong dan isi, hidup dan mati, inner power outer power, dan banyak lagi. Lengkap sekali. Penetrasinya yang luas memungkinkan aspek-aspek beladiri diterima pada bidang lainnya.

Pada artikel ini contohnya: http://www.livescience.com/technology/top10-bionic-tech-1.html

Urutan pertama adalah ... BIONIC EYES!!

Saya kutip dari link tersebut sebagai berikut:

"When you're blind, being able to see even the basics of light, movement and shape can make a big difference. Both the Argus II Retinal Prosthesis, currently in FDA trials, and a system being developed by Harvard Research Fellow Dr. John Pezaris record basic visual information via camera, process it into electronic signals and send it wirelessly to implanted electrodes. The Argus II uses electrodes implanted in the eye, which could help people who've lost some of their retinal function. Dr. Pezaris' system, still in the early stages of research, would bypass the eyes entirely, sending visual data straight to the brain. Both systems will work best with people who could once see because their brains will already know how to process the information. "The visual brain depends on visual experience to develop normally," Pezaris explained."

(http://i.livescience.com/images/070427_bionic_eye_hf.jpg)
(Credit: D.H. Hubel)

Bionic eyes, menjadi pembahasan sendiri sebagai salah satu dari top 10 teknologi bionik yang paling diteliti dan diminati. Kita di MP sudah terbiasa dengan teknologi 'bionic eye' ini melalui .... GETARAN.

Pada militer contohnya, http://www.livescience.com/history/090429-military-experiment-1.html.

Disana dikatakan:
"The U.S. Navy wanted to boost sailors' night vision so they could spot infrared signal lights during World War II. However, infrared wavelengths are normally beyond the sensitivity of human eyes. Scientists knew vitamin A contained part of a specialized light-sensitive molecule in the eye's receptors, and wondered if an alternate form of vitamin A could promote different light sensitivity in the eye. They fed volunteers supplements made from the livers of walleyed pikes, and the volunteers' vision began changing over several months to extend into the infrared region. Such early success went down the drain after other researchers developed an electronic snooperscope to see infrared, and the human study was abandoned. Other nations also played with vitamin A during World War II - Japan fed its pilots a preparation that boosted vitamin A absorption, and saw their  night vision improve by 100 percent in some cases."

(http://i.livescience.com/images/090429-xmen-night-02.jpg)
(Credit: U.S. Army/Sgt. Mike Alberts)

Di luar sana diteliti habis, dicari teknik-tekniknya seabrek-abrek, dianggap sebagai top 10 teknologi paling diteliti dan diminati, dilakukan eksperimen jutaan dolar. Lha kita di MP sendiri sudah tidak aneh dengan kondisi infrared melalui ... getaran.

So, kenapa saya katakan sebelumnya kalau seandainya getaran MP bisa ditelisik secara ilmiah, melibatkan ilmuwan, tentunya aspek-aspek lebih besar akan terkuak dan ini akan ... mengguncang dunia..

10 ten bionic technology, salah satunya adalah bionic eyes. Dan MP sudah punya itu melalui getaran.
The 10 Most Outrageous Military Experiments, salah satunya adalah infrared seeing. Lha MP sudah punya itu juga dan sudah teruji nyata keberhasilannya melalui getaran.

MP punya ilmu getaran yang memiliki bargaining positiong di dunia internasional sangat besar yang apabila dapat digali, dijelaskan secara ilmiah, maka akan mengguncangkan dunia. I believe...

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 01/10/2010 16:19
@ mas mpcrb.
Saya dukung/setuju.
 Science bisa berperan memberi bukti ilmiah secara bertahap.
Misal pada tahap paling awal memberi pernyataan akademik, bahwa secara umum, metoda latihan tidak membahayakan kesehatan, bahkan patut diduga dapat meningkatkan performa fisik.(penelitian Operasi Seta I 1973).
Selanjutnya secara lebih detil, statemen bahwa paket latihan dari penguluran-pemanasan-latihan pokok-pendinginan,  secara medis telah dinyatakan aman, merujuk kurva bpm (detak jantung, beep per minute) yang didapat. Tidak menyebabkan cedera pelan2 terhadap jantung, apalagi akut.(penelitian/pengukuran prof. Dr.dr.Dede Koswara di rs Jantung Harapan Kita(1986).
Kedua statement tadi lumayan u melindungi kalau ada klaim cedera karena latihan.
Peluang penelitian yg diharapkan lebih lanjut, adalah pengukuran  efek lain dari hasil latihan. Bisa dengan basis efek penyebaran thermal, konsentrasi/aliran muatan listrik, body glow, biokimia dan seterusnya. Akan bisa memetakan hasil latihan secara lebih lengkap.
Kalau nanti sdh meneliti metoda pembangkitannya, jangan kaget kalau dunia science bisa membuat robot super/manusia super, berdasar informasi data penelitian tersebut.
Btw, yg diperlukan lembaga donor untuk pelatihan tunanetra, sebenarnya bukan teori lengkap, cukup bahwa sebelum latihan, peserta diteliti, kemudian mengikuti dan mencatat proses latihan, kemudian mengukur tingkat keberhasilan serta memberi statemen ilmiah (harus dipimpin salah satu gurubesar dari universitas yg termasuk centre of excelent). Kabarnya Ketum sdg mempersiapkan kerjasama antara pemda DKI dengan FKUI untuk penelitian tsb.

@ mas Taufan.
Nama keilmuan kanuragan tsb juga dipakai perguruan lain.
Kalau di MP, bayu seto adalah salahsatu pukulan jarak jauh, yg harus dibuktikan dengan sasaran benda mati lebih dulu.
Kere wojo/tirai baja, adalah semacam ilmu tahan pukulan, semacam ilmu baju besi di perguruan lain. Salah satu peningkatan aplikasi dari olah nafas tingkat khusus badan.
Kidang telangkat adalah untuk memudahkan pola langkah, memperingan loncatan , dilain pihak memperkuat serangan kaki. Merupakan peningkatan aplikasi olah nafas tingkat khusus kaki.
Semua berbasis olah nafas.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Antara on 01/10/2010 16:34
Muhun maaf, permisi numpang tanya ya? ... muhun jangan ditembak dari jauh... :-\

Saya cuma dengar samar-samar tentang MP, jadi tidak begitu paham. Dari sedikit yang saya dengar, MP sebelumnya tidak mengajarkan tata gerak tarung dan baru belakangan ini mengadopsi ilmu pertarungan sebagai bagian dari kurikulumnya (kalau tidak salah lagi, untuk menggenapi diri sebagai silat).

Apakah dari dulunya MP memang suatu ilmu olah TD saja? Sebagaimana Yoga atau sejenisnya, yang cenderung spiritual tanpa faktor kekerasan. Kalau memang benar begitu, saya agak bingung mengapa TD-nya punya kedekatan dengan ilmu perkelahian, seperti nama-nama yang disebut Pak Suprapto di atas... ilmu-ilmu tersebut mengindikasikan bahwa MP dari sananya adalah ilmu 'bertarung'?

Muhun komentarnya para penekun sekalian ya? Muhun maap saya tukang nyasar seringkali lebih banyak nanya-nya... :-P
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 01/10/2010 17:03
Pendapat mas sangat menarik. Izinkan saya menjawab secara obyektif.

Jawaban saya adalah, hal tersebut kurang benar mas.

Meski demikian, kita perlu sepakat mengenai apa itu pengertian dari 'tata gerak tarung'. Jika asumsi mas adalah teknik-teknik di dalam pertarungan, tentunya itu sudah MP miliki lewat tata gerak keilmuannya.

Sebagai sebuah perguruan pencak silat beladiri, tentunya MP juga memiliki teknik pertarungan yang didasarkan pada keilmuan tata gerak. MP memiliki pola langkah, hindaran, tangkisan, tangkapan, bantingan, sampai pematahan persendian juga itu diajarkan pada tata gerak. Dan ini semuanya aplikatif untuk pertarungan.

Di beberapa daerah, di Cirebon misalnya, pada kabupaten, MP langganan juara mas dan namanya cukup disegani. Beberapa rekan MP di Cirebon berhasil meramu teknik-teknik pertarungan yang didasarkan pada tata gerak MP sehingga alhamdulillah kita juga bisa mendapatkan juara disana. Tanpa memahami teknik-teknik tarung, rasanya sulit bagi kami untuk bisa menjadi juara. Tata gerak sudah ada di dalam kurikulum MP, tinggal bagaimana kita menerapkanya secara aplikatif.

Hanya saja, mungkin demonstrasi yang sering kita lihat mengenai MP kebanyakan ya isinya getaran dan pematahan. Sehingga kesan yang muncul di masyarakat ya seperti itu, seperti ilmu olah TD murni. Branding image yang terbentuk ya seringnya demikian. Coba aja search di Youtube mengenai Merpati Putih, hampir 90% isinya pematahan dan getaran. :) Padahal MP juga punya juara nasional dan juara dunia silat juga.

Pertanyaannya, bagaimana mungkin bisa melahirkan juara apabila tidak mengerti teknik tarung?

Bahkan kejuaraan internal event merpati putih salah satunya juga berisi pertarungan bebas. :)


salam.

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 01/10/2010 19:25
Memang dari awal2nya, ilmu MP adalah ilmu bertarung, bersamaan dengan kahusadan/penyembuhan. Dengan pengertian setiap pelatih harus mampu, sekurang kurangnya harus mampu memberi pertolongan pertama apabila ada peserta latihan yg cedera/salah latihan.
Dari tingkat calon anggota(Dasar I) dan selanjutnya selalu diajarkan tata gerak beladiri sesuai tingkatan dan diujikan di ujian kenaikan tingkat.

Pada awal diadakan pertandingan IPSI (sekitar 1973), tanpa body protector, aturan pertandingan belum jelas, atlit dianggap mewakili perguruan (menimbulkan efek gegap gempita, dilain pihak pertarungan dilanjut diluar arena..), atlit MP dikenal sering mencederai lawan (kaki, tangan, tulang iga retak dsb). Diberitahu juga susah, tangan dan kakinya sering nyelonong ke area terlarang.
Efeknya panjang, atlit MP merasa dikucilkan.

Evaluasi dari pimpinan perguruan:
1. Kondisi ini melenceng dari misi perguruan, bahwa pertandingan di IPSI adalah ajang SILATURAHMI. Jajaran IPSI harus bersatu padu memajukan pencaksilat budaya bangsa. Selama ini dalam kegiatan promosi IPSI, (dulu) berupa arak2an dan peragaan bersama (show of force) IPSI, MP selalu diberi peran pemukulan benda keras, sebagai salahsatu unggulan kekayaan budaya pencaksilat.
2. Disadari sepenuhnya, bahwa banyak bentuk tata gerak dalam beladiri MP, sejak dasar sampai lanjut, baik lintasan maupun perkenaan dan sasarannya, tidak dibenarkan dalam pertandingan IPSI.
3.  Disadari sepenuhnya, dalam tata beladiri MP, semua teknik tata gerak, termasuk rangkaian gerak(tidak ada istilah jurus), gerak praktis, tangkap  kunci, bantingan dst, diposisikan sebagai gerak PENGARAHAN untuk gerak naluri, yg menjadi inti tata beladiri MP.
Jadi kalau pesilat MP sudah terlanjur latihan gerak naluri, perguruan tidak bisa begitu saja menyalahkan, kenapa serangannya sering nyelonong ke area diskwalifikasi.
4. Diambil kebijakan, pesilat MP yg mau ikut pertandingan IPSI, dari awal harus mengurangi  pukulan/serangan/tangkisan patah tebu dll yg dilarang, dan mutlak tdk boleh latihan gerak naluri(maksimum tingkat kombinasi I). Tidak konsisten, ujian kenaikan tingkat tanpa ampun, tata gerak tetap harus lengkap. Atau kalau serius jadi atlit, ujian ditangguhkan, nanti dapat ujian sendiri(kasus para atlit MP peraih medali emas pencaksilat SEAGAMES).
5. Tentu bukan cuma dunia persilatan Indonesia saja yg gerah dengan banyaknya pesilat Indonesia yg dilibas pesilat Thailand dan Vietnam. Atlit2 mereka digembleng dari usia dini secara profesional di camp muaythai , setelah lulus diseleksi berlanjut dilatih silat tanding oleh pelatih dari Indonesia (tekniknya standar IPSI). Tapi keunggulan fisik/daya tahan mereka membuat atlit kita keok.
6. Bidang Binpres MP telah menyusun program panduan untuk cabang2, sejak talent scouting, pedoman bibit atlit ideal/antropometri, program latihan khusus atlit termasuk materi penunjang yg dicuplik dari materi lanjut.
Calon atlit dipisah dari tingkat Dasar II, dengan materi gerak sesuai aturan IPSI/PERSILAT, diberi bonus materi latihan yg sesuai, tetap tanpa latihan gerak naluri (cukup sampai reflek saja). Apabila atlit Thailand makin merajalela, program ini dipersiapkan untuk menanggulanginya (perlu waktu 2-3 tahun sejak talent scouting sampai mulai ikut seleksi di cabang IPSI). Jer basuki mawa bea. PPMP harus menyiapkan matras/sandsak dsb untuk seluruh cabang dan beaya operasional tim pelatih pusat.
Meski program sudah disetujui RAKERNAS MP 2010, anggaran masih menunggu sponsor.  Demikian.

Salam.

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 01/10/2010 20:36

2. Disadari sepenuhnya, bahwa banyak bentuk tata gerak dalam beladiri MP, sejak dasar sampai lanjut, baik lintasan maupun perkenaan dan sasarannya, tidak dibenarkan dalam pertandingan IPSI.


Hehehe, membaca tulisan ini jadi teringat masa lalu (kejadian tahun 90-an) ketika ada atlet Cirebon bernama Mas Marwan (Kombinasi 1, sekarang sudah jadi tentara AD), sudah menang 2 babak, di babak terakhir tiba-tiba melakukan sodokan melingkar. Lawannya tumbang dengan rahang retak, terpaksa harus digotong keluar arena dan hampir terjadi keributan besar dan dia kalah di diskwalifikasi. Ditampar oleh pelatihnya kenapa melakukan hal seperti itu padahal sudah menang, dijawab dengan ketawa "itu nyelonong sendiri mas..." :)

Di Cirebon sendiri, untuk bina atlet, beberapa gerakan MP memang tidak diajarkan pada atlet yang ingin berkiprah pada IPSI seperti patah tebu (mematahkan persendian tangan), cecakan (mematahkan persendian lutut), trap samping (mematahkan persendian lutut), sodokan melingkar (lintasan rahang), sodokan atas, dan banyak lagi. Sekitar 40-50 persen lebih gerakan MP untuk atlet IPSI harus dikurangi. Memang terjadi degradasi gerakan, tetapi mau tidak mau memang harus dikurangi.

Saya pikir, ide dari salah satu sesepuh silat (Mas O'ong Maryono) dalam facebook pribadi beliau berharap ada pertandingan silat yang tidak lagi dibatasi aturan, bisa cukup menarik. Meskipun dipastikan akan ada pertentangan disana-sini karena akan dianggap membahayakan pesilat. Tetapi argumen yang diusung adalah kalau sampe terjadi masalah pada pesilatnya ya itu salah perguruannya kenapa tidak menyiapkan pesilatnya dengan baik. Pengalaman beliau berkelana di Thailand menyaksikan bagaimana beladiri mereka terbentuk dan dibentuk oleh lingkungan sering berbeda jauh dengan bagaimana silat dibentuk di Indonesia. Masing-masing memang punya keuntungan dan kerugian, akan tetapi disadari atau tidak bahwa pertandingan silat versi IPSI tidak menunjukkan 'pertarungan' yang sesungguhnya.

Mungkin ilmu beladiri memang sudah kehilangan relevansi dgn kehidupan modern sekarang ini. Dulu seseorang mempelajari ilmu beladiri memang karna merasa perlu suatu ilmu yg bisa digunakan ketika menghadapi keadaan yg mengancam keselamatan hidupnya. Sehingga tempo dulu ilmu beladiri memang battle tested - teruji dalam pertarungan sesungguhnya.

Tata gerak MP yang berisi lintasan pada rahang, kepala, rusuk, pematahan sendi tangan, lutut, sikut mengarah ke wajah, sesungguhnya merupakan esensi pertarungan. Akan tetapi bertemu dengan sport, maka hal itu mutlak harus dihilangkan.

Pada pelatihan Pencak Silat tempo dulu setiap murid yg telah selesai mengikuti tahap pelatihan tertentu diharuskan untuk turun gunung. Mengamalkan ilmu beladiri nya - dalam perjalanan membantu yg lemah menghadapi para perampok dsb. Hingga akhirnya Pesilat tersebut memiliki ilmu Pencak Silat yg battle tested. Setelah pesilat ini merasa memiliki cukup pengalaman "bertarung" barulah pesilat ini menurunkan ilmunya kepada orang lain. Dengan metode pelatihan seperti ini Pencak Silat tempo dulu secara turun temurun memang benar-benar battle tested.

Bisa dilihat dari pengalaman hidup para pendekar silat jaman dulu seperti Pitung, Sabeni dan Bang Kari ( Betawi ), Bang Madi dan M Qosim ( Pagaruyung ), Haji Ibrahim ( Cikalong ) Abah Khohir ( Cimande ) dsb.

Pertandingan tanpa batasan dan aturan juga dilakukan Pendekar Silat jaman itu. H Ibrahim menciptakan Cikalong setelah kalah dari Bang Madi dan akhirnya berguru dgn Bang Madi. Abah Khoir pun dikenal pernah mengalahkan Pendekar Kungfu dgn selendangnya. Sabeni tak terkalahkan melawan jago-jago dari India, China dan Jepang di atas ring di Prinsen Park pada masa penjajahan dulu. Pitung begitu "turun gunung" banyak melawan jago-jago tuan tanah Belanda saat itu untuk membela rakyat kecil.

Sekarang ini tidak ada lagi pola pelatihan "turun gunung" seperti ini sehingga banyak pesilat yg tidak memiliki ilmu beladiri yg battle tested. Jadi saya rasa perlu ada pola pelatihan pengganti dari metode latihan "turun gunung" yg dulu ada dalam pola pelatihan Pencak Silat untuk mempertahankan essensi ilmu beladiri yg ada dalam Pencak Silat.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 01/10/2010 20:41
berdasarkan diskusi ini (sebagai koreksi dari tulisan saya belumnya yang menyatakan kalau pertarungan tanpa aturan, seharusnya pertarungan full body contact yang aturan tentu saja ada tetapi harus didefinisikan kemudian):

http://www.facebook.com/video/video.php?v=408940366148

O'ong Maryono : Beberapa perguruan besar seperti Perisai Diri(PD) Tapak Suci(TS) Persaudaraan Setia Hati Teratai(SHT) KPS Nusantara (KPSN), Batako Merpati Putih (MP), PS Tenaga Dasar (PSTD) dsb. sudah memiliki tradisi didalam perguruan pertandingan tanpa body protector. Bagaimana jika kita mulai mempertandingkan full body contact dari perguruan perguruan yang pesilatnya sudah terbiasa dengan melakukan tradisi seperti ini dengan membawa bendera perguruan masing masing. Sebuah inovasi pertandingan pencak silat....lama dibungkus baru. Kemungkinan dapat menghilangkan kejenuhan selama ini.

Saya sendiri merasa ide ini cukup baik, agar para pesilat memiliki wadah untuk melatih tanding dgn berbagai aliran beladiri. Seperti dulu Jigoro Kano mengirim Judoka nya dalam pertandingan bebas yang full body contact, atau seperti Brazillian JiuJitsu yang mengirimkan praktisinya Royce Gracie dan Rickson Gracie yang menjuarai turnamen UFC dan PRIDE berulang kali - atau seperti pelatihan "Turun Gunung" yg ada pada pelatihan Pencak Silat tempo dulu.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 01/10/2010 23:45
Sambil menunggu arena yg lebih menonjolkan beladiri dibanding sportnya, ada alternatip "pembuktian" lain didepan mata.

Yaitu aspek beladiri pencaksilat  MP yang diabdikan untuk penunjang kedinasan TNI/POLRI.
Rata rata pelatih internal di TNI adalah "cucu murid" dari pelatih internal yg pernah dilatih oleh pelatih reguler MP. Tentu ada degradasi greget.
Program latihan MP yg diintegrasikan dalam program BDM, sudah sangat perlu dievaluasi. Karena yang lalu lebih ditekankan pada senam pernafasan saja. Beladiri praktisnya diabaikan (hanya dilestarikan di kelompok kecil terpilih).
Meskipun akan didiskusikan dalam acara tradisi MP akhir tahun ini. Tapi mengingat padatnya acara pokok, ditambah lagi diskusi tentang pengobatan, senjata , kebugaran, tunanetra dll, sy perkirakan akan dibentuk tim kecil/adhoc untuk menyusun evaluasinya. Pada saatnya akan perlu banyak masukan.

Salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 02/10/2010 09:40
masalahnya adalah 'pembuktian' seperti hanya diketahui oleh sedikit orang mas. MP belum memaksimalkan potensi internet sebagai sumber informasi tiada batas kepada masyarakat umum.

Informasi-informasi berharga seperti aspek keilmuan praktis, aspek keilmuan kemanusiaan, dan hal-hal yang berguna jarang sekali muncul di masyarakat. Tentunya hal ini akan menyulitkan ketika orang ingin mengetahui informasi mengenai merpati putih. Berharap mereka datang untuk menemui kolat MP terdekat rasanya mustahil, kecuali bagi mereka yang serius ingin masuk. Dengan mudahnya sebuah perangkat handphone atau laptop + akses internet yang murah, maka akan lebih menyenangkan melakukan browsing di internet untuk mengetahui informasi.

Informasi-informasi MP yang tersebar di internet kebanyakan dibuat oleh personal dengan tingkat informasi yang terkadang rancu, kecuali beberapa yang digarap secara serius (saya lihat hanya MP USA yang menggarap secara serius dan menganggap penting jejaring internet). Hal ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah serius.

Informasi-informasi kemudian menjadi sangat bebas sehingga menjadi bola liar yang tidak terkendali yang pada akhirnya menjadikan branding image terbentuk yang kurang baik.

Sebagai contoh, pada salah satu postingan forum Kaskus, terdapat sebuah link yang mencemooh habis Merpati Putih akibat kegagalan pada test James Randy (pada sahabatsilat, hal yang sama disikapi dengan sangat berbeda karena kita semua sudah mengetahui. Tetapi bagi yang belum mengetahui, ini menjadi bola liar). Kenyataannya, hampir tidak ada rekan-rekan dari MP yang tergerak untuk mengcounter hal ini secara serius. Kebetulan saya tergelitik dan kemudian menjadi orang yang sangat vokal memberikan bantahan dan argumen hingga kemudian dengan 'pertarungan' argumen sejak halaman 1 hingga halaman 53 (berlangsung 53 babak) diselesaikan dengan ditutupnya thread tersebut akibat dari argumen  yang tidak bisa dibantah lagi oleh mereka-mereka yang skeptis yang berusaha menjelekkan Merpati Putih Linknya disini: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4836703.

Thread pada akhirnya ditutup karena argumen ini tidak bisa dibantah oleh mereka yang skeptis: http://www.kaskus.us/showpost.php?p=274337764&postcount=1042

Ketika saya tanya pada beberapa senior, kebanyakan dijawab, "ah biarkan sajalah. Nanti juga hilang sendiri". Tetapi kenyataannya tidak hilang-hilang, thread tersebut terus tumbuh dan dengan banyak jawaban-jawaban yang ngawur, tidak berdasar. Inilah yang saya katakan sebagai bola liar. Ada banyak lagi link pada forum diskusi yang modelnya seperti itu. Para senior ini belum memahami bahwa jika sebuah artikel didiamkan di internet, tidak berusaha di counter, maka artikel tersebut akan diindex oleh Google (mesin pencari lainnya) sehingga ketika seseorang berusaha mencari informasi mengenai merpati putih melalui sebuah mesin pencari (Google, Yahoo, Bing, atau yang lainnya) maka informasi yang salah itulah yang akan muncul. Dan ini tentu tidak baik mas.

"Pertarungan" pada thread tersebut pada akhirnya membawa hikmah dengan semakin tertariknya masyarakat pada Merpati Putih dan penetrasi MP pada daerah semakin meningkat. Ini adalah blessing in disguise. Plus apabila dilakukan pencarian mengenai kata kunci "Merpati Putih" pada Google atau mesin pencari lainnya akan mengarah pada jawaban-jawaban logis counter dari jawaban-jawaban mereka yang skeptis. Seandainya tidak dilakukan counter seperti ini, tentunya informasi yang salahlah yang akan di dapat masyarakat.

Di era informasi mudah di dapat melalui internet, sebaiknya MP juga sudah mulai menganggap penting setiap penyebaran informasi resmi secara terpusat. Hal-hal yang berhubungan dengan aspek implementasi kemanusiaan, penelitian ilmiah, keilmuan yang dibolehkan untuk di sharing, dan hal-hal yang telah mendapat restu untuk untuk dipublikasikan sebaiknya memang sudah harus dipublikasikan.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 02/10/2010 10:05
Kondisi tersebut juga tidak hanya terjadi di MP, tapi pada PPS lain. Jika tidak disikapi secara bijak dan di counter secara benar, tentunya akan membuat informasi yang salah yang akan di dapatkan oleh masyarakat umum.

Sehingga tidak heran munculnya anggapan bahwa MP adalah beladiri yang TD murni (sebagaimana pertanyaan dari penanya sebelumnya), MP bukan beladiri silat, MP tidak punya gerakan-gerakan silat, dan sebagainya. Meskipun itu pada kenyataannya tidak benar, tetapi itulah yang masyarakat temui.

Kita tidak bisa mengharapkan mereka yang ingin masuk pada MP kemudian naik kuda dan mendatangi tempat latihannya. Di zaman sekarang, cukup gunakan jari untuk mencari informasi yang dibutuhkan, lalu disimpulkan sendiri.

Semakin banyak artikel-artikel yang tidak berasal dari sumber resmi beladiri tersebut, maka (relatif) akan semakin liar informasi. Apabila ditambah lagi dengan tidak adanya counter dari anggotanya, maka artikel tersebut akan terindeks oleh mesin pencari, menjadi informasi yang salah, yang dalam jangka panjang akan merugikan karena terbentuknya branding yang salah di masyarakat.

saya rasa kondisi ini juga dialami oleh PPS lain.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 02/10/2010 11:34
Betul juga mas.
Bisa juga dikatakan terlambat memanfaatkan internet. Asal kemudian disadari dan ditindak lanjuti dengan tepat.

1. Dalam kasus James Randi Challenge, kenyataannya memang gagal. Resiko kegagalan dgn efek negative campaign harus diterima, berimbang dgn kemungkinan pemanfaatan positive campaign ketika berhasil. Suatu calculated risk.
Upaya counter mas Nate cukup tepat. Yaitu tentang medical swap/tissue basah yg biasa dipakai u desinfectan operasi bedah lapangan oleh dokter militer, yg menimbulkan efek sangat pedas ketika dipakai membersihkan sekitar  mata sebelum diplester berlapis, (faktor "disturbance" yg tdk fair).
Kemudian fakta bahwa test di fak Kedokteran Univ of Utah (center of excellent spesialis mata), didepan semua dosen dan resident spesialis mata, berhasil 100%, termasuk tunanetra yg kita bawa, mas Sardi.
Statement mas Nate musti diterima sbg pertanyaan, ada apa dilokasi test James Randi, sebuah lab fisika di Weber University, Ogden, Utah, sementara test dilokasi yg lain selalu sukses?
Persoalan menjadi lebih jelas ketika tantangan James Randi ditutup stlh berjalan 10 tahun. Tidak ada SATUPUN dari seluruh dunia yg berhasil diruang itu, sebuah bangunan yg disebut "planetarium", yg terhitung sangat pendek dibanding planetarium yg biasa kita lihat, cenderung spt bunker dgn sungkup kubah beton tebal, penuh peralatan  science yg dihidupkan.
2. Latar belakang mas Nate adalah manager pemasaran internet provider. Dia penuh keyakinan meninggalkan profesinya, sepenuhnya berjuang di MP, yakin bahwa dgn manajemen yg modern, MP USA bisa hidup dan menghidupi. Faktor website MP USA menjadi penting.
3. Website resmi PPS di Indonesia perlu ada, sbg sumber informasi resmi. Tapi tdk bisa diharap sebagai public forum.
Kritikan terlalu keras bisa dianggap sebagai tantangan terhadap lembaga perguruan.
Untuk public forum memang lebih elok kalau diselenggarakan oleh lembaga independen, sebagaimana yg dilakukan di fdSS ini.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 02/10/2010 12:06
Dalam forum publik independen, kita bisa keluar dari kotak.
Semua dalam posisi setara, tidak ada hambatan senior-junior, praktisi jagoan-pengamat/sastrawan dsb.
Semua pandangan, termasuk yg skeptis karena informasi yg diterima blm lengkap, musti dihormati dan disikapi dengan dewasa dan lapang dada.
Tanpa ada pertanyaan yg tajam apa adanya, kan jadi tidak ada penjelasan.
Namanya juga forum diskusi. Hehehe

Salam..

Sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 02/10/2010 12:09
Untuk kasus yang pertama, tentunya kita anggota MP sepakat bahwa terjadi 'something' disana yang membuat gagal. Tetapi masalahnya kalau saya lihat bukan disitu mas, tetapi pada bagaimana informasi tandingan bisa muncul secara official sebagai bentuk perimbangan informasi kepada masyarakat. Selama ini masyarakat tahunya ya sepihak saja, perimbangan informasinya belum keluar dari MP secara resmi. Masalah mereka mau percaya yang mana ya itu diserahkan kepada pembaca sekalian, biar mereka yang menilai. Dengan demikian, apabila ada masyarakat yang mencari informasi melalui mesin pencari (Google, Yahoo, Bing, dsb) mereka juga akan mendapatkan perimbangan informasi dari jawaban MP seperti apa.

Sepanjang pengetahuan saya, ini adalah website "resmi" merpati putih. Saya gunakan tanda kutip karena saya tidak tahu yang mana yang resmi.

1. www.merpatiputih.or.id
2. www.merpatiputih.org

Yang mana yang benar-benar 'resmi'? Sepertinya keduanya di handle oleh personal yang bukan ditunjuk oleh pusat atau guru besar atau dewan guru atau pewaris. Ketika kita ingin tahu informasi mengenai merpati putih, mencarinya di internet, mereka akan bertemu dengan link tersebut. Masalahnya ketika dibuka, isinya tidak seperti yang diharapkan. Minimnya informasi, minimnya data-data pendukung, video-video, gambar-gambar, dsb, membuat ketidakjelasan mereka yang ingin tahu mengenai merpati putih.

Jika kondisi ini dibiarkan, tentunya ini akan menjadi bola liar juga mas.

Sekedar perbandingan, dengan website resmi Brazillian JiuJitsu ini: http://www.gracieacademy.com, terlihat sangat profesional, sarat informasi, daftar pelatihnya ada, daftar cabang lengkap, foto-foto, sejarah, dsb. Mereka kemas dengan baik sehingga siapapun yang mencari informasi akan mendapatkan informasi yang tepat dan benar langsung dari sumber resminya.

Kita belum membuat seperti itu. Belum membuat bukan berarti belum bisa. Tetapi (mungkin) belum ada keseriusan dari MP pusat dalam hal ini untuk memaksimalkan potensi internet. Atau mungkin status masih menunggu hasil pertemuan dari tradisi bulan Desember ini sepertinya.

Saya membayangkan, seandainya kita bisa meramu, mengkemas, seperti pada website contoh tadi, apalagi ditambah data-data pendukung cabang, informasi kegiatan cabang, foto-foto kegiatan cabang, video-video kegiatan cabang, publikasi keilmuan yang sudah diuji oleh ilmuwan, hasil implementasi keilmuan pada aspek kemanusiaan, pelatihan tunanetra, testimoni-testimoni, teknik-teknik pertarungan, video laga, hasil temuan para senior, hasil seminar keilmuan yang dibolehkan untuk dipublikasikan, dan banyak lagi, tentu ini akan sangat luar biasa dampaknya. Website resmi akan benar-benar menjelma menjadi pusat informasi resmi MP yang sarat informasi. Di dalamnya tidak harus ada publik forum mas, sifatnya hanya informatif saja. Atau boleh saja ada publik forum tetapi dengan aturan yang dibatasi. Seperti FDSS, yang boleh mengedit hanya moderator. User biasa tidak boleh. Saya setuju biarlah wadah seperti FDSS ini sebagai wadah pertemuan obyektif pemikiran dari para pesilat.

Sekali lagi mohon maaf apabila ada kata-kata yang lancang. Saya cinta Merpati Putih, dan ingin agar informasi mengenainya dapat disesuaikan dengan zaman. Dengan demikian, Merpati Putih akan lebih peka zaman.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 02/10/2010 12:59
Setuju, mari sama sama kita dorong.
Personil di PPMP punya kapasitas untuk itu. Mungkin koordinasinya yg perlu ditingkatkan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 02/10/2010 13:07
semoga mas. :)

Jika perlu bantuan, jangan ragu untuk PM, lokasi saya di Jakarta, dan saya siap bantu sesuai dengan kemampuan saya. Insya Allah manfaat.

[top]


salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 02/10/2010 13:25
Alhamdulillah.
Kebetulan para pewaris muda, terutama mas Hemi, sejalan dengan pemikiran mas mpcrb.
Mudah2an segera ada tindak lanjut positip.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 02/10/2010 13:36
Great!

Kembali pada penanya sebelumnya, beberapa gerakan MP yang tidak dipakai pada aturan IPSI:


hehehe banyak juga ya... :) yang kalau dibabar semua, maka tentu degradasi gerakan MP menjadi minim untuk digunakan pada sport. Mau tidak mau, jika tidak mau dihilangkan, ya harus disesuaikan. Efeknya, akan berbeda dengan pakem awalnya gerakan. Atlit yang terbiasa ikut fight IPSI, ketika turun pada fight ala MP, lebih mudah tumbang karena tidak terbiasa dengan lintasan-lintasan kritis (yang justru pada IPSI dianggap ilegal).

Lintasannya, gerakannya, alat penyasarnya, sasarannya, dari kebanyakan gerakan MP adalah bukan untuk gerakan sport, tetapi gerakan untuk pertarungan mematikan dengan cepat. Bukankah demikian esensi dari pertarungan? Melumpuhkan lawan dengan cepat.

Seperti pada contoh cerita kawan MP di Cirebon (mas Marwan, Kombinasi 1, sekarang sudah jadi tentara AD). Lawan bisa bertahan 2 babak dengan aturan IPSI, ketika kena sodokan melingkar lintasan rahang, maka tumbang seketika dengan rahang retak. Lintasan-lintasan yang di diskwalifikasi adalah lintasan-lintasan yang efektif di dalam pertarungan yang sesungguhnya.

But again, sport is a sport. :) Karena memang sudah beda tujuannya.

Ini bisa jadi seperti kisah salah satu aliran yg berasal dari peperangan klasik yakni Xinyi yg asalnya adalah dari ilmu tombak. Xinyi juga sama seperti Silat pada umumnya yang (kebanyakan) tidak memiliki teknik ground fighting.

http://www.shenwu.com/hsingi.htm

Ketika keadaan damai ilmu tombak ini diubah menjadi ilmu beladiri tangan kosong Xinyi. Tapi strategy dan style pertarungannya masih menyisakan cara berpikir pertarungan massal. Dalam pertarungan massal yg terpenting adalah melumpuhkan lawan secepatnya agar bisa cepat menghadapi lawan lainnya. Menyerang titik vital lawan ( tipikal stand up fighting ),  teknik grappling yg terlalu lama ( tipikal ground fighting ) sangat tidak praktis dalam pertempuran massal.

Style bertarung Xinyi adalah menyerang secara terus menerus dgn pukulan keras ( Fa Jin ) yg bisa menggoyahkan lawan hingga lawan roboh secepatnya. Dgn Style bertarung seperti ini Xinyi dikenal sebagai beladiri yg sangat fighting oriented dan efektif, tidak ada kembangan dalam jurus-jurusnya.

Sebelum perang Dunia ke 2 - Seorang Master Xinyi pernah mengalahkan dgn telak seorang Master Judo Jepang Dan 5. Dan akhirnya Master Judo ini menjadi murid Master Xinyi tsb selama 10 tahun sebelum akhirnya kembali ke Jepang setelah Perang Dunia ke 2. Jika melihat waktu kejadiannya mungkin ini sejaman dgn Mitsuyo Maeda ketika membawa Judo ke Brazil yg nantinya berubah menjadi Gracie BJJ (http://sahabatsilat.com/forum/index.php/topic,578.30.html).

Jika informasi-informasi gerakan-gerakan MP, video-video kejurnas MP atau event internal Kejurda MP (yang full body contact) bisa ikut dipublikasikan, tentunya akan menambah khasanah wawasan MP yang memang sebenarnya fight oriented.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Antara on 02/10/2010 14:12
Hehehehehehe... jadi takut nanya lagi deh x-))

Keterangan itu saya dapat dari seorang kenalan yang praktisi MP beberapa tahun lalu, dan mengingat memang ada saja aliran penempaan yang tidak berorientasi pada silat, seperti misalnya Satria Nusantara, maka saya anggap hal itu wajar-wajar saja. Termasuk wajar juga kalau kemudian ada aliran penempaan yang kemudian mengadopsi teknik bertarung sebagai kelengkapan, misalnya cerita Perguruan Sin Lam Ba... (yang saya denger sih).
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 02/10/2010 14:39
memang disadari ataupun tidak, media ikut berperan membentuk opini. Yang paling banyak dilihat, itulah yang dianggap sebagai kebenaran. Ada ironi, kebohongan, apabila diulang secara terus menerus akan menjadi kebenaran.

Disitulah mengapa sebaiknya PPS memiliki website resmi yang berisi semua informasi official. Tujuannya agar 'bola-bola liar' informasi tidak berkembang meluas di masyarakat yang pada akhirnya akan membentuk penilaian yang salah.

pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang. :) Di forum SS ini berarti kita mulai saling mengenal mas kalau MP ternyata tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya. :)

saya pribadi juga membaca forum-forum sebelah, tidak habis nyeruput kopi 1 kardus.. hehehe suaking buanyakkknyaa informasi... ;)

enaknya disini, semua bisa diverifikasi, divalidasi, oleh para praktisinya yang kompeten, dan oleh pelaku sejarahnya langsung. Sedikit banyak, itu akan lebih memberikan penilaian obyektif.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 03/10/2010 03:22
Secara obyektip, tatagerak MP memang tidak terlalu kaya, namun khas. Mungkin karena menyatu dengan aplikasi olah nafas. Hampir semua bentuk baku, rangkaian gerak dst, akan saling dukung dengan hasil/aplikasi olah nafas.
 
Hanya pada gerak naluri kadang ada sedikit bergeser (belum sampai tahap menyimpang).
Misal gerak baku tidak mengenal bentuk cakar macan, namun dalam latihan naluri, jari2 bisa berbentuk cakar macan ketika menangkis dan menyerang. Mas Pung bilang tidak mengapa, itu nalurinya sendiri mengantisipasi gerakan lawan, lebih pas untuk mencengkeram titik lumpuh lawan yang terdeteksi.

Dalam nomor kerapihan teknik TGR (tunggal-ganda-regu) IPSI/PERSILAT, atlit MP atau perguruan lain, tidak mungkin menang kalau tidak latihan/melengkapi rangkaian geraknya dengan perbendaharaan tata gerak ibingan maenpo tatar sunda dan silek Minang, yang bentuknya "pencak banget".
Karena harus nambah banyak gerakan baru, nyaris tidak ditemui atlit MP di nomor TGR. Setidaknya sulit ditemui yg bisa melaju sampai ke tingkat nasional.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 03/10/2010 04:07
(lanjutan)

Meski cukup banyak pelatih MP, baik mewakili perguruan atau mewakili IPSI Daerah, mengikuti penataran pelatih tingkat nasional IPSI, tetap saja kesulitan mencari  calon atlit TGR dari lingkungan anggota MP sendiri.

Jadi kalau MP kekurangan perbendaharaan gerak untuk nomor seni dan nomor  kerapihan teknik/TGR versi IPSI/PERSILAT, sehingga penata gerak harus mengadopsi tata gerak maenpo dan silek Minang, memang benar adanya.
Kalaupun ada, hanya dilatihkan pada atlit kerapihan teknik versi  IPSI (banyak perguruan yg masih menganggap tabu muridnya berlatih tata gerak aliran lain, sehingga medali emas enam nmr kerapihan teknik IPSI, menjadi langganan perguruan2 dan provinsi tertentu saja).
Materi tata gerak aliran lain tersebut samasekali tidak ada yg masuk kurikulum MP.
MP mempunyai kerapihan teknik versi sendiri.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 03/10/2010 13:25
Cocok dengan prediksi antropolog profesor doktor Edi Sedyawati, yg juga tokoh KPS Nusantara, yg disampaikan di Munas IPSI 1992, bahwa interaksi di IPSI, lambat laun akan membentuk toleransi satu aliran terhadap aliran lain, tanpa meninggalkan pakem masing2. Ekstrimnya akan terbentuk percampuran aliran yg bisa saja berbentuk perguruan baru, atau satu aliran mengijinkan atlitnya yg di BKO kan (bawah kendali operasi) ke pelatda/pelatnas IPSI, diberi tambahan teknik aliran lain, baik dalam nomor tanding maupun nomor kerapihan teknik.
Pada penataran pelatih IPSI, diberikan juga teknik2 aliran2, termasuk teknik bersenjata, lengkap dengan uraian gerak dan cara melatihnya.

Yang paling tanpa beban berlatih hal ini adalah para atlit pesilat luar negeri. Bahkan dengan mendatangkan/mengontrak pendekar2 kita yg paling top dibidangnya.
Yang lebih mudah juga adalah bagi atlit2 yang berasal dari perguruan2 yang dalam program latihan resminya, memang sudah melengkapi dirinya dengan tata gerak maenpo Pasundan dan silek Minangkabau. Misalnya PD, TS, SHT, KPSN, BAKTINEGARA, SMI, Persinas ASAD dll.

Pada kasus atlit MP di nomor tanding IPSI, disatu sisi karena terbatasnya teknik MP yg dilegalkan dalam tanding, disisi lain harus ada langkah silat dan sikap pasang yg variatip, maka dalam SIKAP PASANG (yg di MP agak terbatas, apalagi kalau sikap pancer dengan satu tangan diatas, akan diperingatkan karena dikawatirkan akan ada lintasan tebangan dari atas yg terlarang), atlit MP cenderung terpengaruh oleh sikap pasang atlit PD dan SHT.
Atas hal2 tersebut, wajar kalau timbul berbagai presepsi mengenai perbendaharaan tata gerak MP.

Masalah lain, MP agak terbelenggu tambahan nama Betako ( beladiri tangan kosong). Padahal ada teknik bersenjata, termasuk senjata khas MP, "kudi" dll. Teknik bersenjata baru diberikan ditingkat lanjut dengan kemasan "teknik pengenalan senjata dan pati gaman". Teknik pola langkah mengantisipasi senjata panjang (tombak, tongkat, tempuling, pedang panjang dsb), dengan pola langkah cepat, dinamakan teknik "langkah setan", sudah dari semula masuk program latihan tingkat lanjut, yang akan sangat manjur bila dilandasi dengan "kidang telangkat".
Atas desakan kuat dari bawah, mungkin akan menyamai kisah latihan getaran, yg semula hanya untuk tingkat lanjut kemudian bergeser mulai diajarkan ditingkat Dasar/Balik, maka direncanakan pada acara tahunan Tradisi MP Desember 2010, akan diumumkan program baru, dengan judul/kemasan "SENI", yang hakekatnya adalah teknik penguasaan senjata sejak tingkat bawah.
Demikian, semoga bisa sedikit memberikan gambaran banyaknya kekurangan dan sedikit kelebihan pada program latihan/keilmuan  MP.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 03/10/2010 22:34
setuju mas. pada akhirnya gerakan akan mengikuti naluri. gerakan tertinggi adalah tanpa bentuk... spt gambar & coretan.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 04/10/2010 00:30
@ mas mpcrb.

Soal gerak naluri, kita tidak pada posisi untuk setuju atau tidak setuju. Karena itu adalah inti beladiri  MP, bahkan sebelum mas Pung.

Pernah pada suatu periode (78-90 an), banyak anggota yg merasa sudah jagoan dengan prestasinya di pemukulan benda keras, protes tentang latihan getaran.
Latihan getaran (yg mengkonversi hasil olah nafas "bertenaga" menjadi tenaga getaran) diprotes karena menurunkan skor mereka pada pemukulan benda keras. Lagipula mereka mengalami kesulitan/susah berhasil dalam latihan getaran.
Padahal inti keilmuan MP, gerak naluri, hanya bisa dilatih dengan cara, melatih tata gerak dengan penghayatan getaran.

Memang repot, dijelaskan rinci tentang tahap2 yg akan dicapai/dirasakan, malah maunya straight, hasil akhir aja yg dipikir, ujungnya  gagal.
Kalau tidak diterangkan, ujungnya gak mau diajak meningkat.

Beruntung dengan bertambahnya anggota dewan guru serta perubahan kurikulum, presepsi salah bisa dinetralisir.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/10/2010 00:39
maksud sy adlh meski gerak mp trbatas tp pd akhirnya kalau dilatih serius dgn penghayatan akan sampai pd tahap naluri...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/10/2010 01:20
ah posting dari hp kawan, ternyata tidak bisa lebih dari 120 karakter. :( Rasanya tergelitik untuk posting lebih detail agar tidak terjadi salah persepsi.

berbicara mengenai tata gerak mp, memang benar seperti yang dikatakan mas suprapto kalau gerakan mp tidak banyak berisi ibingan seperti halnya pada silat sunda atau silek kumango. Gerakan MP aplikatif pada kaitannya dengan olah nafas yang ada. Pada tahap selanjutnya, getaran turun tangan sebagai pelengkap untuk menuju gerakan naluri.

yang saya coba garis bawahi adalah, meskipun karakteristik gerakan yang tidak sebanyak ibingan pada silat sunda, tetapi pada tahap akhir implementasi, bisa jadi keefektifan gerakan akan sama dengan yang lain. Melihat pada jumlah dan gerakan malah akan bisa terjebak sendiri. Tapi melihat pada hasil akhir (yang tentunya dimulai dari proses yang benar), akan bisa jadi sama dengan yang lain. Saya tidak membicarakan aspek seni, tetapi masih pada aspek efektifitas dari sisi fight seperti penanya sebelumnya maksudkan. Karena ini aspek fight, tentu gerakan-gerakan sederhana yang mematikan yang dapat dengan cepat melumpuhkan musuh adalah yang terbaik. Jadi, buat apa kembangan? (bukan saya merendahkan kembangan, ini sifatnya argumen saja, bukan sebagai pembanding) Tetapi lain halnya apabila kita bicara gerak sebagai seni, tentu yang mas suprapto jabarkan sangat benar sekali.

Ketika sudah masuk pada gerak naluri, yang mas maksudkan tentu arahnya pada aspek fight (mohon koreksi jika salah) sehingga tidak masalah meski tidak ada bentuk cakar tetapi bisa melakukan cakar karena memang disesuaikan dengan keadaan. Pada akhirnya akan terbentuk gerakan yang mengikuti kreteg hati, yang mengalir, keluar dengan sendirinya. Aspek seni, biasanya dirancang runut, teratur, enak dilihat, sarat kembangan, dan sangat variatif. Sedangkan aspek fight biasanya agak kaku, telengas, terkesan kasar, dan mengarah pada titik-titik mematikan. But again, inipun debatable karena bukan kesimpulan akhir. Sesuatu yang masih berkembang di masa yang akan datang.

meski demikian, menurut hemat saya, gerakan naluri bisa juga dilatih apabila pesilat tersebut sering melakukan gerakan terrsebut dan setiap kali melakukan ia melakukan penghayatan dengan benar (terlepas ada atau tidaknya getaran). Pada kondisi demikian, getaran bisa jadi akan muncul dengan sendirinya pada kondisinya yang lain. Jika asumsi pengertian dari 'gerakan naluri' pada MP sama halnya dengan istilah wudang 'lupa jurus' atau istilah beberapa PS yang 'jurus tanpa bentuk' atau JKD (bruce lee) yang pada pagoda kelima harus berhadap dengan musuh yang 'tanpa jurus, tanpa bentuk' maka sesungguhnya maknanya adalah bergerak alamiah mengikuti kreteg hati, maka pencapaian itu bisa saja didapatkan.

Akan tetapi, pengertian 'benar' juga bisa relatif bergantung waktu dan tempat dan siapa yang melakukan.  Meski pakem sudah diajarkan, sudah diberitahu, tapi bisa saja sedikit banyak ada perbedaan (meski tidak krusial. Kalo sudah krusial ya berarti salah gerakan atau salah pemahaman). Aspek terbaik dari gerakan adalah pada sisi aplikatifnya, pada sisi implementasi, menerapkan, mencoba, mengulang, mencoba lagi, sehingga mendapatkan intinya, bentuknya, pengembangannya, dan kegunaannya.

Seperti misalnya Kodokan Judo yang mulai aktif menggunakan Randori dibanding Kata. Sehingga pada akhirnya, lebih battle tested. Pada Kata, kesalahan gerakan cukup diulang dan dikoreksi tanpa adanya efek serangan balik dari lawan. Pada randori, kesalahan gerakan bisa berakibat fatal pada diri sendiri karena efek serangan balik yang bisa jadi mematikan. Gerakan yang sama, tetapi ketika sudah mulai masuk pada implementasi, maka bentuk penghayatan akan berbeda. Hal ini bukan lantas Kata itu jelek dan Randori itu terbaik. Tetapi apabila konteksnya adalah battle tested, maka randori lebih punya nilai lebih dibanding Kata. Dasar pembentukan lahir dari gerakan dasar, lalu melatih Kata, tetapi efektifitas dan pengalaman arti gerakan lahir dari Randori.

hehehe pembahasan jadi tambah luas dan menarik mas :) terima kasih atas sharingnya, dan mohon maaf apabila ada kekurangsopanan saya di dalam menyampaikan...

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/10/2010 06:51
ngomong-ngomong yang posting di sub forum mp anggota yang lainnya mana ya? hehehe...salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Mantrijeron14 on 04/10/2010 08:27
. Jadi, buat apa kembangan? (bukan saya merendahkan kembangan, ini sifatnya argumen saja, bukan sebagai pembanding) Tetapi lain halnya apabila kita bicara gerak sebagai seni, tentu yang mas suprapto jabarkan sangat benar sekali.

salam.

Menarik nih mas....
ane yakin kok bahwa sekian banyak user di marih walopun bukan warga MP rajin ngikutin posting sampeyan berdua [top]

banyak bener topik bertebaran di trit enih: Seni vs Efektifitas, Kosong sbg tingkatan tertinggi, getaran sebagai bridging gerak naluri, de el el.

nah ane cuba ikutan nanyak di efektifitas vs seni:
Ane kire buanyak banget gerakan silat entu yg sangat berseni, bbrp memang keliatan kelewat ribet bahkan non applicable!! Kalo nyang dimaksud adalah setiap bergerak langsung merubuhkan lawan(direct attack/ block)  ke depannye silat jadi kaya Karateatau JKD dong??

Sementara ane pernah liat aplikasi bantingan bahu di pertarungan... asli artistik dan lethal as well!! Tendangan diterima dg hindaran, kaki ditangkap, bahu berputar dibawah lutut lawan, tangan masuk nenyeruak mencengkeram leher, posisi badan naek dg leverage kuda-kuda dan gedebummmmmm.....lawan jatuh head first!! hasilnya?? Ya bisa ditebak.... kayaknya si penendang perlu minimal citiscan atau sekalian MRI untuk memastikan keadaan kepalanye..

lanjuut mas...

wassalam,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/10/2010 12:14
terima kasih kang mantri... :) saya hanya menyampaikan apa yang saya lihat dan pahami.

ketika saya mengatakan 'buat apa kembangan?', bukan dalam konteks merendahkan kembangan. Tidak sama sekali. Saya menyukai kembangan, karena itu indah.

Jika seni dimasukkan pada seni, saya sepakat. Tapi jika seni dimasukkan pada aspek pertarungan, relevansinya sampai sejauh mana? Ini yang masih diperdebatkan bukan hanya oleh pesilat, tetapi juga masyarakat. Saya bukan dalam konteks merendahkan silat sebagai seni, tetapi apakah tidak pada akhirnya beladiri digunakan untuk pertarungan? Memang ada banyak sebab kenapa seseorang mencintai pencak silat. Ada yang menyukai dari keindahan gerakannya, ada yang dari filosofinya, ada yang dari kekuatannya, ada yang dari keluwesannya, kelembutannya, dan banyak lagi. Masing-masing punya sudut pandang sendiri. Tetapi melihat sejarah panjang silat yang berawal (kebanyakan) dari battle, maka sejauh mana aspek seni berperan? Kenyataannya, pada pertandingan IPSI saja, hampir dipastikan sangat jarang ada atlet yang multitalent (Ia juara para seni, dan juara pula pada laga. Ia luwes pada gerakan, tapi telengas pada efek). Karanteristik gerakan pembentuknya menghasilkan 'wujud' berbeda. Yang dibentuk lewat seni, terkenal dengan keluwesannya. Yang dibentuk dengan battle, terkenal ke-telengasan-nya. Ini menjadi berbeda dan pembeda.

Hal inilah yang mungkin sering dipandang 'sebelah mata' oleh beladiri lain yang berorientasi pada fight. Pencak Silat dianggap tidak memiliki aspek praktis di dalam fight yang sesungguhnya. Asumsi ini jelas salah bagi yang memahami, tetapi itulah yang sering dilihat oleh umum.

Model 'turun gunung' hampir sudah tidak ada lagi (sangat sedikit yang melakukan). Untuk membuat konsep 'open dojo', tentunya akan berbenturan dengan filosofi dan aspek ketimuran. Pada konsep 'open dojo', siapapun boleh mencoba dan dicoba. Monggo mampir ke padepokan, dan kita fight. Sudut pandang silat sebagai 'beladiri' menuntut adanya 'battle tested'. Memasukkan pada pertandingan IPSI, tentu bukan jaminan. Bahkan seorang juara dunia juga belum tentu bisa bertahan pada kondisi pertarungan massal. Ini dilematis. Mendobrak pola pikir seperti itu sama halnya mendobrak filosofi, adat ketimuran. Membiarkan seperti itu apa adanya, mau tidak mau sering berhadapan dengan pengaruh teknik dan beladiri lain.

Dulu, waktu masih ada TPI Fighting Championship, MP cab cirebon pernah mengirimkan wakilnya untuk ikut. Menang 2x dengan standing fight, dan yang ketiga kalah dengan teknik grapling. Hal ini kemudian menimbulkan evaluasi gerakan yang mau tidak mau terpaksa mengadopsi gerakan lain. Miris, tapi kenyataan.

Baik itu silat yang memiliki gerakan ibingan, sarat kembangan, sarat jurus dan teknik, pada akhirnya bermuara pada efektivitas ketika bertemu pertarungan. Jika tidak mau dihilangkan, maka harus disesuaikan. Jika tidak mau bertemu dengan pertarungan, maka ia hanya menjadi 'senam kesehatan' saja. Masing-masing memiliki tujuan akhir yang sama, meningkatkan potensi tubuh, dan pada akhirnya berusaha menjadi insan yang memahami hidup dan Tuhannya.

Silat sebagai seni, sangat banyak kita lihat di sekeliling. Tapi silat sebagai beladiri, sangat jarang kita lihat. Ketidakmau-an membuka diri dengan mengikuti turnamen 'bebas' seperti UFC, TPI FC, PRIDE FC, Vale Tudo, sering membuat silat dianggap sebagai anak bawang.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 04/10/2010 12:35
Wah, ya setuju banget kangmas Mantri.

Beladiri tanpa seni jadi berkurang maknanya.

Koridor yang membatasi dalam aturan tanding IPSI, harus dimaknai sebagai tantangan munculnya kreativitas teknik. Meng KO lawan tanding tidak harus dengan pukulan/tendangan fatal, sebisa bisa biar karena badan, gerakan atau momentum tenaganya sendiri (muncul istilah meminjam tenaga lawan).

Aspek spiritual harus bisa menumbuhkan kesadaran atas keterbatasan manusia.
Muncul pengertian, "kasekten ora ngalahke pepesthen", kesaktian tidak bisa melawan takdir, meskipun konon "kodrat biso diwiradat".
Pengertian bahwa orang yg sudah tidak berdaya, kalau batinnya nangis kepada Sang Pencipta, bisa mendapat perlindungan yg sulit ditembus. Memaknai "menang tan ngasorake" , menang tanpa merendahkan harga diri lawan.

Aspek beladiri yg teruji, jangan menjadikan pongah, sesongaran. Bisa berpengaruh menambah rasa percaya diri disemua bidang kehidupan.
Masih kebul2 wejangan sesepuh pencaksilat, romo Mpu  Samiadji, pendiri KYS. Pada saat sudah merasa bahwa ilmu kanuragannya sudah mencapai tataran yg membuat beliau sangat percaya diri, malah tidak ketemu lawan berantem. Muncul kekuatan Sabdodadi, yg ditegaskannya beda dengan "idu geni"(yg berkorelasi dengan kekuasaan). Efeknya, begitu ketemu musuh (jaman perang), musuhnya mundur sendiri. Begitu mendatangi tawuran, yg tawuran mundur sowang sowangan.
Percaya diri dalam tingkat "nglurug tanpo bolo".

Aspek seni menumbuhkan rasa, bahwa belajar pencaksilat itu indah. Mempengaruhi tingkat harmoni di kehidupan. Di MP sendiri, bahkan ketika melakukan pemukulan benda keras multi sasaran, ada aturan bahwa pendekatan sasaran2 harus dilakukan dengan langkah dan gerakan silat. Tidak boleh "nganyur" asal brag-brug.
Gerakan kembangan , pasti ada artinya dalam beladiri, meski agak tersamar, setidaknya merupakan pengerahan tenaga "kendo - kenceng" yg memuncak pada timing yg diperlukan.
Harus juga ada pemahaman, kenapa pada seni tari jawa, penari kaputren hanya mengangkat kaki sampai setinggi matakaki, ksatria sakti mengangkat sampai betis. Kecuali dalam gagahan/olah kaprajuritan dengan pakaian yg sesuai, penari putri boleh angkat kaki sampai setinggi dengkul/lutut. <btw dalam urusan kostum, pelatih/asisten pelatih kadang mbeling pada peserta Dasar I  baru, menunda nunda distribusi pakaian latihan silat, membiarkan peserta putri pakai celana olah raga yg stretch, menunggu latihan bentuk kedua, melirik barang "nyeni" yg terbentuk, vw kodok.....hehehehe>

Dalam aspek olahraga kesehatan, gerakan
kembangan, bisa berfungsi melancarkan aliran darah, persendian kelenturan dan kesamaptaan jasmani yg lebih lengkap, yg menjadi landasan gerak beladiri.

Sekali lagi, kita tidak bisa langsung kesana. Tapi agar "laku" bisa berproses terarah, tidak kesasar sasar.

Salam. 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 04/10/2010 13:01
@ mas mpcrb.

Saya yakin, bahwa materi tata gerak MP bisa disusun dalam bentuk kerapihan teknik yang indah, nalar/logis, penuh greget dan bertenaga.
Namun dalam kerapihan teknik IPSI disepakati bersama, bahwa musti mengandung perbendaharaan tata gerak pencaksilat se nusantara.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Mantrijeron14 on 04/10/2010 13:02
saya kalo dah merhatiin tulisan pak Prapto... waduhh.. kaya pitutur dari sesepuh sendiri, idiom jawanya kental dg kiasan khas jawa yang filosofis... hasilnya? pengen meramaikan sub forum ini malah terbuai dg atmosfir filosofi kejawa-an...ndomblong, ayem, inget kampung... langsung logat "betawi maksa" saya menguap... :D

Matur nuwun pak Prapto....

wassalam,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/10/2010 14:54
@mas suprapto, saya setuju memang harus ada aspek seni, beladiri, dan spritual pada Pencak Silat yang pada akhirnya seperti yang mas jabarkan.

mohon maaf kalau yang saya katakan terkadang nyeleneh dan kontroversial.

Saya tidak dalam konteks merendahkan seninya, tidak sama sekali. Saya mencintai mencintai pencak silat, juga mencintai seninya juga. Saya hanya berandai-andai, seperti apakah teknik fight silat yang sebenarnya sehingga masyarakat bisa melihat lengkap, utuh. Spesifiknya adalah seperti apa teknik fight MP yang sesungguhnya (atau yang sebaiknya). Pertanyaan ini sesungguhnya banyak juga ditanyakan oleh anggota dan juga rekan beladiri lain. Kita semua tahu, ketika kesadaran mengenai pemahaman itu datang, maka ceritanya seperti yang mas gambarkan. Sebisa mungkin, hindari perkelahian, sebisa mungkin, menang tanpa merusak, sebisa mungkin... nglurug tanpo bolo, damai.

Konsep 'open dojo' yang saya katakan bukanlah dalam konteks kesombongan. Tidak sama sekali. Ini hanya pemikiran, dari diskusi dengan salah satu kawan MP via email. Sebenarnya kita juga sudah sedikit banyak mulai ada 'open dojo' dengan latihan bersama antara MP dengan TS, atau antara MP dengan PD, atau antara MP dengan PN, dan sebagainya dalam bentuk latihan gabungan antar perguruan. Dalam scope-nya yang kecil, itulah 'open dojo'. Tapi masih belum open dalam artian yang sebenar-benarnya open. Membuka diri dengan beladiri lain, membuatnya berani dicoba, pada teknik, pada taktik, pada kekuatan, pada keilmuan. Sebagai salah satu alternatif wadah yang 'battle tested' dan bisa dibuktikan lewat pertarungan yang sesungguhnya. Tidak lantas menjadi liar dan brutal, tetapi tetap ada pengawasan dan kesepakatan. Bukan dalam rangka mencari popularitas atau kesombongan, tapi sebagai pengujian teknik dan keilmuan. Saya tahu ini jelas kontroversial dan akan banyak pro dan kontra (bisa jadi banyakan kontra-nya dibanding pro-nya karena pasti akan mendobrak pakem). Tapi tidak ada salahnya juga sebagai pengganti dari 'turun gunung' masa lampau.

KungFu, MMA, Karate, TKD, Muay Thai, BJJ, adalah beberapa yang dikenal dunia lewat  'open dojo' ini di zaman sekarang sehingga tidak heran mereka sering digolongkan sebagai aliran-aliran yang paling banyak dikenal.

Silat memang tidak menjadikan seseorang menjadi petarung. Tapi dengan pengujian teknik-teknik pada disiplin beladiri lain, seharusnya masih bisa dimungkinkan. Saya membayangkan, bagaimana seandainya ada pesilat MP tingkat Balik 2 bertemu dengan penjahat yang belajar teknik grappling? bagaimana seandainya ada pesilat TS tingkat Melati 4 bertemu dengan penjahat yang belajar teknik Muay Thai? Bagaimana kita bisa mengetahui bagaimana serangan mereka kalau kita juga tidak pernah bersentuhan dengan mereka? Pesilat-pesilat seperti mas prapto, mas mantri, dan para sesepuh lainnya sudah dalam tahap memahami hidup dalam kehidupan, berpikir lebih baik menghindar, berpikir lebih baik nglurug tanpo bolo, lebih baik damai, tapi tidak semua orang sudah mencapai tahap tersebut.

Pada kasus militer bisa lain lagi? Bagi militer, beladiri hanya sebagai alat. Sedangkan pada silat, beladiri bukanlah sebagai alat, tapi sebagai jalan. Ini perbedaan yang mencolok sehingga tidak heran mungkin silat lebih banyak kurang cocok diterapkan di militer. Karena ia diperlakukan sebagai alat, tidak bedanya dengan pisau, pedang, pistol, senapan. Filosofinya kurang bisa masuk, otomatis seninya juga bisa jadi hilang atau banyak yang terdegradasi. Tapi ia battle tested, diuji dalam pertarungan hidup dan mati sesungguhnya.

salam.

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 04/10/2010 14:59
Mas Mantri setuhu denghan pendapat sampean. kalau saya baca tuturannya mas Suprapto dan mas Mpcrb saya jadi kehabisan kata kata. Grp lagi ah buat mas berdua. Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/10/2010 15:55
maturnuwun kang atas GRP-nya  [top]

pendapat saya didasarkan pada fakta dimana saat ini beladiri asing mulai deras. MMA mulai bermunculan. Ia bisa dipelajari oleh siapapun (yang kebanyakan) tanpa perlu berurusan dengan filosofi, sikap moral, kaidah-kaidah, tanpa ada unggah-ungguh, dsb. Fight is a fight. Titik. Pernahkah kita membayangkan anggota/murid kita yang masih tingkat belajar 3-5 tahun tapi belum tahu apa itu pertarungan? sedangkan pada beladiri lain rentang waktu 3-5 tahun sudah bisa mencapai hampir sabuk hitam dengan beragam pengalaman tarung? Bagaimana kalau pesilat kita bertemu dengan 'bad guy' dengan teknik-teknik BJJ, TKD, Muay Thai, dengan clurit, pisau, pedang, seperti itu di jalanan?

Saya mengungkapkan ini karena saya mengalaminya sendiri. 21 jahitan di tangan kiri, 4 cm luka sobek di tangan kanan, 8 jahitan pada dagu, dan 12 cm luka gores pada lengan kiri, adalah karena bertemu dengan 'lawan' pada kondisi non pertandingan. Bertemu dengan pertarungan sesungguhnya, di jalanan, tanpa saya minta, tanpa saya cari. Ia datang menghampiri kita, menempatkan kita pada kondisi sulit yang maju salah mundur salah. Pada keadaan tersebut, saya belumlah seperti sekarang pemikirannya. Masih mersudi di level terendah, memahami gerak yang saklek (karena baru tingkat Balik 2, dengan sedikit sekali pemahaman mengenai gerak pengarahan), fight selalu dengan aturan IPSI. Hanya karena mengikuti kreteg hati dalam bergerak dan berkat kemurahan Tuhan sajalah masih selamat hingga sekarang. Ini bisa jadi dialami juga oleh anggota/murid lain. Battle tested artinya harus siap dalam kondisi apapun dan bertemu dengan siapapun.

Saya tahu, sifatnya memang insidental dan tidak bisa dijadikan alat ukur (sebab hanya pengalaman pribadi), tapi tidak menutup kemungkinan itu bisa terjadi disekeliling kita tanpa kita ketahui. Jika sudah demikian, wajar rasanya pertanyaan seperti itu muncul. Pada akhirnya, saya 'mewariskan' pengalaman ini pada murid, 'mewariskan' perasaan dan kondisi ketika semua itu terjadi. Pada saat itu, menggunakan gerakan-gerakan kritikal yang mematikan adalah yang terbaik, sehingga mulai memperdalam gerakan-gerakan dasar yang fatal dengan lintasan sasaran berbahaya (yang memang sudah ada dalam MP, tinggal digenjot saja secara intensif). Menggunakan medium rautan bambu sebagai sasaran 'hidup'. Akibatnya, kolat tempat melatih jarang menjadi juara karena lintasannya selalu bentrok dengan aturan pertandingan IPSI. Tapi murid menjadi lebih berani dan lebih yakin. Basic keyakinan bahwa gerakan yang battle tested sudah ditanamkan. Berikutnya adalah tugas memberikan 'sentuhan' moral dan spritual.

Saya sering bertanya, apakah silat hanya akan dianggap sebagai 'additional aspect' untuk melengkapi beladiri lain? Apakah silat hanya dianggap sebagai 'warga kelas dua'? padahal semangat dan cita-cita para senior dan sesepuh adalah bagaimana silat bisa mendunia, dikenal oleh dunia.

Aji Susilo, salah satu juara TPI FC, yang juga pernah jadi juara PRIDE FC di Jepang, belajar MP sebagai pelengkap power (lewat pernafasannya). Ia memasukkan silat hanya sebagai pelengkap. Pada kenyataannya ia mengadopsi banyak teknik tarung dari beladiri lain dan dijadikan sebuah aliran miliknya sendiri. Memang tidak ada ruh, tapi ia battle tested.

Menyiapkan kondisi 'battle tested' di zaman sekarang inilah yang cukup sulit. Sehingga konsep 'open dojo' adalah satu-satunya yang memungkinkan. Barangkali ada cara lain, monggo dibabar oleh para sesepuh sekalian.

Ironisnya, untuk dikenal pada dunia, maka harus dibuktikan lewat aspek fighting sehingga bisa setara dengan mereka yang sudah dulu ada. Silat memang tidak akan menjadi TKD, silat tidak akan menjadi BJJ, tidak sama sekali, dan tidak akan pernah. Tetapi kalau ia setara, harusnya ia bisa tampil ke permukaan sehingga sekejap saja kita melihat gaya bertarungnya maka kita akan tahu "oh itu silat" atau lebih spesifiknya lagi "oh itu MP", "oh itu TS", "oh itu PD", dan seterusnya. Tapi kalau cuman ingin masuk pada aspek kemanusiaan, ya tinggalkan aspek fighting. Atau paling banter, kurangi. Konswensinya, silat akan dikenal sebagai warga kelas dua atau paling tidak sekedar sebagai pelengkap beladiri lain. Hal ini sama ironisnya ketika pembukaan olimpiade kemarin dimana Afrika menampilkan silat, tetapi apa yang masyarakat katakan 'hey, is this KungFu from Chinesse?', semua mengatakan KungFu. Dijawab silat juga malah ditanya balik 'what is silat? is it a kind of KungFu?'. dan demikianlah adanya. Pelatih silat Al Azhar sana miris, tapi tidak bisa berbuat banyak karena pamor silat tidak secerah KungFu.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: srdananjaya on 04/10/2010 19:22

Ironisnya, untuk dikenal pada dunia, maka harus dibuktikan lewat aspek fighting sehingga bisa setara dengan mereka yang sudah dulu ada. Silat memang tidak akan menjadi TKD, silat tidak akan menjadi BJJ, tidak sama sekali, dan tidak akan pernah. Tetapi kalau ia setara, harusnya ia bisa tampil ke permukaan sehingga sekejap saja kita melihat gaya bertarungnya maka kita akan tahu "oh itu silat" atau lebih spesifiknya lagi "oh itu MP", "oh itu TS", "oh itu PD", dan seterusnya. Tapi kalau cuman ingin masuk pada aspek kemanusiaan, ya tinggalkan aspek fighting. Atau paling banter, kurangi. Konswensinya, silat akan dikenal sebagai warga kelas dua atau paling tidak sekedar sebagai pelengkap beladiri lain. Hal ini sama ironisnya ketika pembukaan olimpiade kemarin dimana Afrika menampilkan silat, tetapi apa yang masyarakat katakan 'hey, is this KungFu from Chinesse?', semua mengatakan KungFu. Dijawab silat juga malah ditanya balik 'what is silat? is it a kind of KungFu?'. dan demikianlah adanya. Pelatih silat Al Azhar sana miris, tapi tidak bisa berbuat banyak karena pamor silat tidak secerah KungFu.

sumbang GRP dulu sebelumnya buat kang mpcrb  [top]

saya teringat dengan tai chi china.. tidak ada unsur fight yg ditonjolkan disitu.. tapi bisa mendunia..

mutiara, walaupun disimpan di kuburan/tempat sampah, tetaplah mutiara..

demikian pula silat..

saya rasa silat tidak perlu hanya fokus pada salah satunya..kemanusiaan/fightingnya..
yg unik dari silat.. dari ilmu fightingnya lah akan muncul keluhuran budi pekertinya..

adapun kenapa silat tidak mudah di publikasikan adalah karena ilmunya yang terlalu sadis.. silat adalah ilmu membunuh.. prakteknya silat adalah membunuh.. jika dilunakkan maka sudah tidak menarik lagi.. namun karena silat adalah olahraga dan ketangkasan, tetap dibutuhkan permainan yang sudah tidak berbahaya, seperti amengan, usik, dll.. cuma ya begitu.. akan terlihat tidak menarik bagi orang asing yang lebih suka praktikal..

ilmu luhur sifatnya berjodoh.. ilmu pasaran akan mudah didapat dan dikenal.. hanya orang beruntung yang dapat mempelajari silat..

jadi jangan minder dengan silat dianggap kelas dua..

mutiara tetaplah mutiara, bagaimanapun dia diperlakukan :)

salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 04/10/2010 21:26
@ kangmas Mantri dan mas Samber gledek, trims GRP nya.

@ mas mpcrb.
Kodrat MP adalah lembaga beladiri. Tentunya masalah mempersiapkan real fight adalah salah satu core business nya.
Masalah pencaksilat adalah masalah yg harus dipikirkan komprehensip. Justru agar core businessnya lestari.

1. MP sebagai organisasi nirlaba, harus membentuk komunitasnya sendiri untuk mendukung jalannya organisasi. Ada biaya sewa tempat latihan, sekretariat, program kerja perguruan, baik tingkat kolat, cabang,daerah dan pusat, transport pelatih, biaya mengirim pelatih ke penataran pelatih, biaya pelatcab/pelatda, pengiriman kontingen ke acara tradisi, pengiriman kontingen ke kejuaraan2 dst.
Seluruh beban dana harus disiapkan mandiri oleh komunitas MP ditingkat masing2. Dari sisi pendanaan, ada yg perlu subsidi transport dan honor dlm menjalankan tugas, ada yg pas2an bayar iuran reguler, ada kelompok yg secara sukarela menjadi donatur.

2. Komunitas MP yang  terdiri dari berbagai macam kelompok masyarakat tersebut, harus merasa pas untuk mencintai MP dari sudut pandang dan prioritas kebutuhannya.
Semua anggota komunitas harus diusahakan terlayani, baik melalui program latihan reguler maupun program penunjang (termasuk penyembuhan dan kebugaran).

3. Dalam menjalankan "laku" pengabdian masyarakat dan kemanusiaan dengan ikhlas, MP samasekali tidak merasa kalau pakem kanuragannya terkikis.
Pengabdian itu antara lain:
a. Menerjunkan personil MP dalam memperkuat kepengurusan, atlit, pelatih dan wasit juri IPSI. Selalu siap mengikuti program pengenalan pencaksilat IPSI/PERSILAT keluar negeri, bahkan kalau perlu menyiapkan sebagian dana sendiri.  Tunduk kepada aturan pertandingan IPSI, yang dilakukan dengan program khusus, tanpa harus mendegradasi program latihan reguler MP.
b. Program latihan beladiri praktis penunjang kedinasan TNI/POLRI.
c. Program latihan tunanetra.
d. Program latihan rehabilitasi penderita narkoba.
e. Program latihan SAR, deteksi survivor gurila (gunung-rimba-laut).
f. Program latihan penyegaran sel u ibu2.
g. Program pengembangan metoda penyembuhan.
h. Pengembangan program latihan penunjang untuk peningkatan prestasi atlit cabang olahraga lain. Dst.... makin banyak yg jadi pe-er para anggota dewan guru, karena memang merupakan aplikasi yg bisa dikembangkan dalam keilmuan MP, dipicu oleh tuntutan kebutuhan masyarakat.

4. Dengan demikian, program latihan reguler MP memang dirancang u membimbing peserta latihan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan rata2, dimana tingkat kerontokan anggota, cenderung tergantung pada tingkat kematangan pelatih kolat.
Untuk pengembangan  program tanding "battle test" sebagaimana dimaksud, dalam pemikiran saya perlu tim riset untuk secara khusus mengembangkan teknik2 dalam menghadapi pertarungannya, khususnya untuk petarung MP yg blm ke tingkat naluri.

Kalau u penyusunan program binpres di IPSI "hanya" diserahkan ke pelatih bidang binpres. Saya yakin dari lima orang guru MP, sekurangnya yg tiga, mas Pung, mas Nardjo dan mas Mulyanto Tambak, akan langsung terjun sendiri dalam tim penyusun program dimaksud. Mereka benar2 battle tested plus "hobi". Tentu ada  skala prioritas karena faktor  pendanaan dan faktor kuatnya desakan. Silahkan dibuat ngengrengan proyek, integrated sampai target kapan dimana mau laga.

Untuk promosi lewat jalur lain, kita analisis selanjutnya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/10/2010 00:10
terima kasih atas pencerahannya mas prapto.

mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan pada ucapan saya.

Kalau tidak diawali dengan statement-statement kontroversial, tentunya saya tidak akan dapat menimba ilmu dari mas prapto. :) sebenarnya ini bukanlah terlalu kontroversial, ini kita temukan dalam keseharian kita, yang bisa jadi juga dirasakan oleh diri sendiri, tetapi tidak berani diungkapkan khawatir menyinggung perasaan senior atau kehormatan perguruan. Tetapi saya yakin, selama dilandasi dengan niat baik dan hati yang ikhlas serta bertanggungjawab, sedikit banyak benang merahnya mulai terurai. Saya sendiri meyakini bahwa menerima kekurangan diri bukanlah sesuatu yang rendah, karena belajar legowo adalah satu bagian dari laku yang harus dilewati. Kalau saya memungkinkan sowan ke tempat mas prapto, saya pasti dengan senang hati akan mampir untuk bertukar pikir dan menimba ilmu.

Saya memang bisa jadi terlalu lancang berbicara, tapi itulah yang ada pada hati ini. Saya menemukan 'energi' yang berbeda dengan menulis semua ini. Seolah getaran ikut terpahat pada setiap tulisan yang saya rangkai. Terinspirasi dari postingan pewaris muda, Mas Hemi pada facebook yang menyatakan kalau (alm) Mas Budi menggunakan media memancing ikan untuk lebih memahami getaran, dan mas Hemi menggunakan media fotografi untuk memahami getaran, saya merenung, dimanakah potensi dimana saya bisa masuk pada tahap seperti itu? Merenung, mengingat, menelusuri perjalanan hidup, dan pada akhirnya menggunakan kekuatan pena dalam memahami getaran. Mulai dari saat tumbuh pemahaman itulah saya mulai menulis. Dimulai pada forum Kaskus, pada sahabatsilat, mulai membuat buku, menulis, menulis, dan menulis. Rasanya sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Belajar getaran dengan menulis. Awalnya tidak percaya, tetapi kawan yang membaca tulisan saya seperti merasakan kalau saya berbicara, seolah tulisannya seperti 'hidup', menyelami jiwa pembacanya, mengaduk-aduk perasaan, membuat tergelitik, gatal, memancing untuk dikomentari, dan sebagainya. Ini hanyalah salah satu bentuk mersudi yang saya rasakan cocok pada diri saya. Suatu proses pencarian yang akan berbeda pada tiap orang. Sangat unik, susah dijelaskan, hanya bisa dirasakan. Meski demikian, insya Allah manfaat.

***

Menarik pendapat bahwa silat adalah mutiara. Jika kita menganggap silat adalah mutiara, meski berada ditempat sampah/kubangan juga tetaplah mutiara. Itu memang benar. Tetapi alangkah lebih baiknya apabila mutiara itu bisa benar-benar terlihat bercahaya sepenuhnya dari berbagai sudut pandang yang melihatnya dan tidak berada pada kubangan atau ditempatkan pada kubangan. Jika bukan para pesilatnya yang mengangkatnya dari kubangan, tentunya keindahannya tidak akan terlihat utuh.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 05/10/2010 03:00
@ mas mpcrb.

Memang mungkin dengan niat yg sungguh2 demi kemajuan MP pada khususnya dan pencaksilat budaya bangsa pada umumnya, apapun upaya kita, seperti mendapat tambahan kekuatan.
Sebelumnya saya terlalu terikat kotak. Sebagai eksekutip PPMP, setiap pendapat yang saya sampaikan, dianggap mewakili PPMP, jadi harus normatif. Mengkritisi perguruan, sama saja dituntut memperbaiki sendiri. Mengusulkan suatu terobosan, ya harus menggalang dana dan melaksanakan sendiri.
Setelah lepas dari eksekutip, masuk ke dewan pertimbangan, menjadi lebih leluasa mengolah ide terobosan dari teman2.
Kebetulan, menjelang ulang tahun MP ke 50, insya Allah 2 April 2013, mas Pung memerintahkan untuk melakukan evaluasi di semua bidang, termasuk manajemen organisasi maupun manajemen keilmuan, untuk menyongsong paruh abad kedepan.
Artinya, mas Pung sebagai gurubesar, dua orang pewaris muda dan empat orang guru, sedang membuka pintu lebar2 untuk kritik-saran, termasuk saran terobosan guna menyongsong zaman.  Saya kebagian u terutama mengkaji masalah padepokan  pusat MP, berangkat dari fungsi strategisnya.

Oleh karena dimungkinkan adanya evaluasi mendasar bila memang diperlukan, kita bisa mulai dengan mengkaji isi forum diskusi SS, tentang model2 pengelolaan perguruan2, termasuk kungfu, karate, TKD, wushu dll sebagai referensi, dan menggali kritik saran dari para sohib persilatan. Sehingga perenungan dan diskusi kita memang masih panjang.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/10/2010 07:21
terima kasih mas prapto.

saya rasa usulan tersebut menarik mas. Di era sekarang, kita dituntut untuk menjadi modern, ya modern dalam arti pengelolaan SDM, modern dalam manajemen, dan bisa jadi modern dalam keilmuan. Menjadi modern tidak lantas meninggalkan aspek-aspek traditional yang sudah melekat dan menjadi ciri khas serta telah teruji bertahun-tahun. Dengan demikian, 'ruh'-nya tetap ada tapi modernitas tetap bisa dirasakan terutama bagi anggotanya dan lebih jauh lagi bagi masyarakat umum.

Silat sudah identik dengan ciri tradisional. Memberikan sentuhan 'bumbu' modern bisa jadi akan membuat 'rasa' menjadi segar dan lebih baru sehingga memperluas jangkauan para 'penikmat' silat.

Ada yang mengatakan sebelumnya kalau silat adalah seni membunuh. Kalau konteksnya diterapkan pada zaman dahulu, mungkin iya benar. Mereka yang belajar silat memang wajib karena alamnya memang demikian. Tapi di zaman sekarang, terkadang orang bertanya apa gunanya belajar seni membunuh di zaman yang (relatif) sudah damai ini? Padahal, ketika dipelajari dengan sungguh-sungguh, pencapaian akhir ternyata dapat mengungkap hukum alam lewat gerakan-gerakannya dan getarannya.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/10/2010 09:07
'Ruh' esensi beladiri itu yang sejak awal menjadi perbedaan mendasar. Saat ini, 'ruh' dari MP identik dengan pematahan benda keras dan getaran. Sejauh mana aplikasinya untuk pertarungan nyata, saya sendiri belum melihat secara spesifik. Ruh pada MMA tidak ada karena gerakannya yang comot sana comot sini.

Saya sendiri juga tidak tahu apakah 'ruh' ini memang diarahkan kesana atau tidak.

Efektivitas penggunaan getaran di dalam pertarungan juga masih belum teruji. Kebanyakan argumennya adalah jangan mengujikan pada manusia. Sedangkan pertarungan sesungguhnya diuji ya dengan manusia. Jadi agak paradox dan sulit mencapai titik tengahnya.

Ditambah lagi, karakteristik MP yang menjadi 'soft' pada tingkat lanjut membuat kesulitan mencari tahu keilmuan ini dan penerapannya, apalagi pada mereka yang secara geografis memang cukup jauh. Yang sering kita dengar seringnya hanyalah 'cerita' begini dan begitu. Kehebatan ini dan itu. Kebenarannya sendiri saya belum tahu persis. Saya sejauh ini hanya menyaksikan beberapa saja. Mendobrak kebiasaan ini berarti mendobrak adat ketimuran dan sekaligus memaksa dewan guru untuk 'turun gunung'. :) Ini menarik sekaligus yang paling menantang.

Kadang berpikir, apa iya bisa memberikan masukan kepada MP untuk membuat semacam 'pilot project' pada beberapa orang yang dilatihkan teknik mematikan dan kemudian ditandingkan diluar dengan beladiri lain sebagaimana BJJ dengan Royce dan Rickson Gracie-nya? Saya rasa, kalau teknik getaran + gerak MP disandingkan bersama dengan benar hal itu akan (relatif) bisa mengalahkan teknik manapun.

Ini bayangan saya mas mengenai style fighting MP (idealis saya):

Tahap awal, petarung MP harus menguasai teknik getaran (ini sebagai basic) dan kemudian ditambah dengan teknik pertarungan lanjutan brdasar gerakan-gerakan MP.

Pesilat harus bisa membentuk 'medan pertarungan' dengan getaran dengan luas tertentu. Kemudian dikirimkan getaran pada tubuh lawan untuk mengetahui bagaimana ia bergerak.

Ketika bertemu lawan di arena, maka medan getaran diperluas menjadi selebar arena. Dengan demikian, pesilat MP bisa merasakan semua pergerakan lawannya dan mencapai tahap 'weruh sadurunging winarah' atau 'tahu sebelum terjadi' dengan getaran naluri. Setiap serangan dan tangkisan selalu didasarkan pada efek ledak getaran. Pada prinsipnya gerakan apapun kalau itu hanya fisik maka akan sia-sia saja bertemu dengan getaran. Maka bekal getaran harus diberikan lebih kokoh di awalnya. Pada kondisi ini, style MP dapat menggunakan gerakan apapun yang ada pada tata gerak MP (ayunan untuk 'melempar' serangan bawah dari BJJ, pancer untuk menahan tendangan muay thai, dan banyak lagi). Bertemu dengan BJJ yang melakukan ground fighting, dapat dilakukan 'sentuhan' ayunan dengan mengirimkan getaran perusak. Bertemu muay thai, juga demikian. Pesilat MP sudah tahu kemana arah gerakan dari lawan karena medan getaran melingkupi lawan dan arena. Tak ada yang tersembunyi, semua terlihat.

Pesilat mempelajari teknik getaran secara mutlak + gerakan MP yang sudah ada. Serangan dan tangkisan tidak hanya fisik, tetapi harus dibarengi dengan getaran di dalamnya. Selalu harus seperti itu.

Hehehe, itu idealnya. Tidak terlalu berangan-angan tetapi tidak musykil untuk dilakukan. Karena keilmuan getaran yang sangat luas aplikatifnya.

Saat berlatih getaran pribadi juga kita dilatih untuk membentuk medan energi tubuh yang berbentuk bola yang makin lama makin luas. Dan ketika medan ini menyentuh 'benda' maka kita akan bisa merasakan keseluruhan benda tersebut. Kalau itu diterapkan pada pertarungan, tentu sangat efektif.

Simpul-simpul tenaga getaran harus sudah dibuka karena dari sinilah nanti asal muasal tenaga perusak digunakan kepada lawan.

Kalau pilot project ini bisa dilakukan, saya yakin ini akan menjadi legenda pertarungan baru yang selama ini cuman ada di cerita-cerita silat.

Dengan mengoptimalkan sisi aplikatif dari getaran, maka teknik apapun menjadi powerful.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/10/2010 09:17
Jadi jika dibikin summary kira-kira demikian:

A. Tahap Pelatihan
Ini meliputi basic dari persyaratan keilmuan yang harus dikuasai.

   1. Tata nafas (ini sangat wajib karena basic untuk power dan getaran)
   2. Getaran pribadi (wajib dikuasai)
   3. Getaran naluri (wajib dikuasai, tutup mata hanya sebagai tambahan)
   4. Getaran perusak/penghancur (bayu setho, cs. ini sudah ada tapi jarang diajarkan karena kecenderungan pergesera pemikiran yang semula perusak menjadi penyembuh)
   5. Getaran untuk perlindungan tubuh (dari benturan-benturan fatal)
   6. Pengetahuan mengenai titik-titik vital pada tubuh manusia dan bagaimana memperbaikinya (regenerasi penyembuhan).
   7. Tata gerak MP (kenapa diberikan terakhir karena olahgerak lebih mudah dari olahrasa)


Latihan dilakukan dalam waktu 1,5 tahun dengan fokus hanya pada getaran dan di akhir diajarkan tata gerak MP (serangan, hindaran, tangkisan, itu relatif mudah dipelajari oleh mereka yang sudah memahami getaran karena belajar getaran juga akan meningkatkan kecerdasan pengetahuan dan pemahaman penggunanya).

B. Tahap Pengujian Getaran Pada Benda Mati
Pada tahap ini pesilat dihadapkan pada uji kemampuan getaran perusak pada dua kondisi yakni:

   1. Benda mati diam (diletakkan pada sasaran diam seperti yang selama ini dilakukan oleh MP melalui UKT-nya)
   2. Benda mati yang bergerak (misal batu dilempar, atau beton cor dipatahkan dalam kondisi di udara, mematahkan kikir pada kondisi di udara, mematahkan baru kali pada kondisi bergerak, sodokan pada batu kali yang dilempar, dan sejenisnya).

Selama ini yg selalu menjadi permasalahan dalam uji pematahan benda keras statis adalah efektifitas nya pada pertarungan sesungguhnya. Hampir tidak ada korelasi antara kemampuan pematahan benda keras statis dgn kemampuan tarung praktisi beladiri.

Dengan melakukan ujian pematahan benda keras dalam kondisi dinamis setidak bisa didapat suatu korelasi yg lebih baik antara kemampuan power dgn kemampuan tarung seorang praktisi. Saya bayangkan dgn melakukan ujian pematahan benda keras dinamis dgn cara melemparkan 30 besi dragon dalam 1 menit ke arah seorang praktisi MP bisa dilihat tingkat kemampuan penerapan power praktisi MP dalam suatu pertarungan yg jauh lebih lebih baik dibanding uji pematahan 3 balok beton.

Dengan melemparkan 30 besi dragon dalam 1 menit ke berbagai arah atas, bawah, kiri, kanan, tengah dsb pada seorang praktisi MP dan praktisi MP tsb - yg dalam keadaan melakukan shadow boxing - diharuskan mematahkan dgn berbagai teknik pukulan dan tendangan dgn menggunakan bermacam anggota tubuh misalnya pisau tangan, pukulan, sodokan, bahu, kepala, kaki dsb - praktisi MP jadi terkondisikan untuk mengerahkan power pada sasaran yg bergerak.

Dari metode pengujian seperti ini juga bisa dilihat tingkat stamina praktisi dalam pertarungan sesungguhnya - seberapa cepat stamina praktisi MP habis dalam suatu pertarungan dan seberapa cepat tingkat recoverynya.

Apa lagi jika pengujian ini dilakukan dalam beberapa sesi uji, misalnya pada sesi pertama 30 besi dragon/menit kemudian istirahat 10-15 detik - sambil praktisi MP tsb tetap melakukan shadow boxing dan berusaha merecovery staminanya - kemudian dilakukan sesi berikutnya 30 besi dragon/menit. Jika ini diujikan selama 3 menit bisa didapat gambaran bagaimana kemampuan stamina dan power praktisi jika melakukan pertarungan satu ronde.

Suatu metode pembentukan Style Bertarung MP yg cukup baik saya rasa - dgn melakukan shadow boxing dgn sasaran besi dragonyg dilemparkan tidak perlu kuatir mencederai lawan tetapi tetap bisa mengkondisikan praktisi MP dalam situasi pertarungan sesungguhnya.

Banyak sekali varian pengujian pematahan benda keras dinamis lain yg bisa diujikan untuk melihat tingkat kemampuan praktisi. Jika besi dragondianggap terlalu mudah kemudian bisa ditingkatkan dgn menggunakan materi uji yg lebih berat misalnya batu kali atau beton cor atau bisa juga kombinasi ( 20 besi dragon+ 2 beton cor ) / menit jadi bisa dilihat kemampuan power untuk melakukan pukulan ringan dan pukulan berat seorang praktisi MP dalam satu rondenya..

Pada kondisi ini akan membuat kemampuan pesilat jadi lebih mumpuni. Kurang lebih 3-6 bulan dengan koreksi dan perbaikan-perbaikan dengan standar yang ditingkatkan dari setiap keberhasilan pematahan/penghancuran. Pada tahap ini, pesilat dapat menggunakan sisi telapak tangan, pukulan, ujung siku, jari (totokan), bahu, kepala, kaki, sisi telapak kaki, dan semuanya. Karena ia sudah memiliki kemampuan untuk menyalurkan getaran pada anggota tubuh manapun yang ia inginkan.

C. Tahap Orientasi Pertarungan
Pada tahap ini pesilat harus bisa memancarkan getarannya untuk melingkupi arena dan lawan. Ia harus bisa melakukan menebak kemana arah serangan lawan dengan getaran naluri. Ia juga harus bisa melakukan hindaran dan tangkisan dan juga serangan pada setiap serangan lawan pada dirinya dengan energi ledak getarannya.

Pada tahap ini, mau tidak mau harus sudah diujicobakan pada manusia dengan terlebih dahulu dipikirkan aspek pengamanan (seperti misalnya jika terjadi cedera berat). Ini resiko pertarungan. Misal, tingkat kekuatan getaran dikurangi sehingga efek daya rusaknya menjadi lebih rendah. Pada tahap ini hanya untuk mengujicobakan keberhasilan getaran perusak pada lawan sehingga lawan menjadi tidak berdaya.

Lawan dari pesilat harus menggunakan teknik-teknik beladiri lainnya (yang ditirukan). Tahap ini belum bersifat open dojo karena lebih kepada mobilitas pertarungan dan latihan penggunaan getaran pada pertarungan.

Salah satu kelebihan yg dimiliki MP yg sangat jarang dimiliki perguruan Pencak Silat lain adalah akses untuk melatih militer. Kesempatan untuk melatih militer ini saya rasa bisa dimanfaatkan untuk membuat semacam pilot project untuk metode pelatihan yg sudah ada dalam bayangan saya ini.

Pada satuan Militer ini seakan sudah siap menyediakan tempat bagi pilot project bagi metode latihan yg sudah saya rencanakan - terutama Tahap C ( Orientasi Pertarungan ). Sedang Tahap B ( Pengujian Getaran Pada Benda Mati - Dinamis ) - seperti yg saya uraikan di atas - saya rasa bisa diterapkan pada kolat-kolat MP yg ada di masyarakat sipil tanpa perlu menghadapi kendala yg berarti.

Personel Militer memiliki kelebihan yg tidak dimiliki masyarakat sipil, mereka memiliki kesiapan fisik di atas rata-rata orang sipil pada umumnya. Dan selain itu mereka juga terlatih dgn berbagai latihan beladiri dari aliran beladiri lain. Ada satuan militer yg dilatih dgn Judo, Karate, Jiu Jit Su, Krav Maga, Systema dll.

Jadi tidak terlalu sulit mencari sparring partner untuk Tahap C ini. Selain banyak personel militer yg bisa menggunakan teknik beladiri lain ( Judo, Jiu Jit Su, Krav Maga, Systema dsb ) - Personel militer juga memiliki kesiapan Fisik yg jauh lebih baik untuk melakukan sparring yg berat.

Resiko cidera juga bisa dihindari dgn cara mengurangi daya rusak getaran yg digunakan seperti yg saya katakan. Dari sparring ini bisa didapat gambaran tingkat getaran yg diperlukan untuk melumpuhkan lawan tanpa sampai menimbulkan resiko cidera. Ketahanan tubuh personel militer saya rasa jauh lebih siap dibanding ketahanan tubuh orang sipil dalam Tahap C ini.

Efektivitas penggunaan getaran di dalam pertarungan yg masih belum teruji - bisa dilihat pada Tahap C ini. Untuk Tahap D saya rasa bisa ditunda setelah dilakukan evaluasi dari hasil yg didapat dari Tahap C ini.

D. Tahap 'Turun Gunung'
Ini adalah tahap 'mengirimkan' pesilat pada pertandingan-pertandingan full body contact seperti UFC, PRIDE, atau free fighting di Thailand. Disini barulah adanya konsep open dojo dimana beladiri lain silahkan mencoba atau dicoba.

Sepertinya idealis saya terlalu berlebihan. Tetapi saya sendiri merasakan, gerakan MP tanpa getaran adalah seperti tubuh tanpa ruh. Kosong, hanya wadag saja. Apa bedanya dengan belajar gerakan pada beladiri lain. Tetapi gerakan MP + getaran itu sangat powerful dan mumpuni. Itu yang harus dijadikan basic pemahaman awal mereka-mereka yang ingin jadi petarung di MP.

hehehe, hanya cerita kemarin sore dari mantan 'petarung'. Sekarang malah jadi 'soft' karena kebanyakan 'keracunan' filosofi perguruan... :)

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/10/2010 11:03
Apa yang saya jelaskan adalah pemikiran dari hasil merenung, menyaksikan banyak pertandingan IPSI, non IPSI, MMA, KungFu, TKD, Karate, dsb, sehingga bertanya-tanya seperti apakah 'style fighting MP'? Hal ini juga berdasarkan dari hasil diskusi dari salah seorang kawan MP senior melalui email yang memiliki pemikiran yang sama. Seperti apakah style bertarung MP?

Melihat pesilat MP menang di kejuaraan dengan aturan IPSI, senangnya bukan main. Tapi lantas jadi pertanyaan apakah itu style bertarung MP? Jawabnya tentu saja tidak. Itu bukan style MP. Melihat juara nasional, juara dunia dari MP, senang bukan main. Ada kebanggan tersendiri. Tapi masih menyisakan pertanyaan 'apakah itu style MP?'. Pertanyaan-pertanyaan itu terus menggelayut dan memancing pemikiran hingga akhirnya mencoba meramu, merumuskan, mencari, bagaimana style bertarung ala MP yang tidak keluar dari pakem, yang tidak perlu mempelajari gerakan beladiri lain secara besar-besaran, tapi efektif, powerful, adaptable, dan bisa diterapkan untuk segala pertarungan tanpa melupakan aspek-aspek keilmuan MP itu sendiri. Saya tidak berbicara mengenai bayu seto, kidang telangkat, kere wajo, dsb. Mungkin keilmuan itu hanya ada pada tahapan lanjutan yang sangat selektif dan ada faktor berjodoh. Tapi fighting rasanya bukan masalah jodoh-jodohan, tapi masalah penerapan teknik dan latihan. Dengan menerapkan kombinasi keilmuan yang baik, dengan didukung sumber daya yang ada, potensi yang ada, seharusnya bisa muncul suatu pola.

Yang saya lihat, pola pemetaan yang sekarang ini (dan bisa jadi dalam tahun-tahun belakangan) sedang terfokus pada aspek kemanusiaan. Aspek untuk menjadikan style fighting MP sendiri seperti apa masih belum muncul. Membiarkan cabang-cabang terasimilasi pada gerakan-gerakan lain. Disadari atau tidak, ini juga terjadi pada perguruan lain. Jika yang menang di dalam kejuaraan IPSI adalah Tapak Suci, apakah ia murni menggunakan teknik dengan style Tapak Suci? Jika yang menang dalam kejuaraan IPSI adalah SHT, PD, SMI, dsb, apakah mereka menggunakan teknik mereka sendiri? Tentu kita sepakat menjawab, TIDAK. Teknik mereka asimilasi, percampuran dari teknik-teknik lain. Ini tidak salah, sama sekali tidak. Akan tetapi kita jadi tidak tahu bagaimana teknik asli mereka sendiri. Sudah jadi bias karena terlalu banyaknya percampuran. Sebagai contoh, Tai Chi mampu bertarung tanpa mengadopsi gaya gerakan dari beladiri lain. Ia bisa murni menggunakan apa yang dimiliki, segala potensi Tai Chi. Ya gerakannya, ya kelambanannya, ya kecepatanya, ya tendangannya (yang kadang bentuknya agak lucu seperti orang belajar menendang), termasuk aspek 'chi'-nya. Seharusnya kita juga bisa meramu hal seperti itu. 

Getaran sudah terbukti tidak mustahil untuk dilatih. Sudah banyak yang bisa, dan sudah banyak yang merasakan. Tinggal mengubah menjadi bentuk lain, mengadaptasikan pada medan laga, dan membiarkan ia mengikuti kemana lawan bergerak. Karena getaran seolah 'hidup', ia bisa 'memberitahu' kita kapan dan kemana serta bagaimana kita bergerak. Pada kondisi demikian, 'tahu sebelum terjadi' tidak mustahil untuk dicapai. Pada tahap ini, semua kembangan, gerakan apapun yang dimiliki, sudah jelas bisa diterapkan. Ingin menunjukkan 'main cantik' dengan kembangan, monggo. Ingin menunjukkan 'main keras' dengan serangan telengas, ya monggo. Semua jadi bisa dilakukan.

hehehe, mohon maaf lagi-lagi topiknya kontroversial. :)

cuman olahpikir kecil dari anak kecil yang lagi gemar 'mainan'...

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Taufan on 05/10/2010 11:51
Assalamu 'alaikum,

Hehehe... mas mpcrb mengingatkan saya pada pemikiran teman2 MP era 80an waktu kuliah di Bandung. Nah mumpung DPR sudah menyatakan Indonesia darurat preman, momennya pas banget untuk kembali menghidupkan tradisi pendekar "turun gunung" nih  x-))  [[peace2]]

Wassalam,
TP 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/10/2010 12:06
Menurut saya, tidak demikian juga mas Taufan.

Di era sekarang pengertian mengenai 'turun gunung' musti di reduce. Atau paling tidak, musti didefinisikan ulang. Karena di zaman sekarang sudah ada perangkat-perangkat hukum yang sudah mengurusi hal-hal seperti itu. Melakukan konsep 'turun gunung yang 'membabat' preman hanya akan berbenturan dengan aspek hukum. Lain halnya kalau koridornya memang beladiri. Kalau terjadi kecelakaan, tentu tidak ada yang menuntut dan tidak akan dituntut dari sisi hukum.

***

Konsep 'tahu sebelum terjadi' bukan didasarkan pada melampaui pengetahuan Tuhan, atau seolah dewa yang bisa tahu segalanya. Petarung tidak dididik untuk menjadi sekelas dewa yang sekali sentil dari jarak jauh maka musuh jadi tumbang. Atau dengan tatapan mata membuat musuh bertekuk lutut. Tidak demikian. Tetap ada aspek sport dan rasionalitas disini. Kita semua tahu, bahwa setiap serangan apapun pada gerakan, melibatkan organ tubuh. Kaki yang akan menendang diawali dengan kedutan pada otot. Tidak mungkin kaki bisa menendang tanpa diawali dengan gerakan otot. Gerakan otot juga tidak mungkin muncul dengan sendirinya tanpa gerakan syaraf, tanpa ada respon-respon elektrik pada syaraf. Dan getaran sudah teruji mampu masuk pada level ini.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 05/10/2010 13:59
@ mas mpcrb.

Secara umum, pola tahapan para dewan guru nggak jauh2 amat dari pemikiran mas mpcrb. Untuk mendapat peluang PUNCAK PRESTASI, maka secara ilmu keolahragaan, tentu masih ada faktor lain, antropometri, bakat dan latihan penunjang sejak dini.
Secara managemen profesional, tentu diperlukan elemen pendukung yg terorganisir rapi, dari pendanaan, ofisial, talent scouting, biaya latihan, persiapan, pelaksanaan, pasca tanding dst. Apalagi mengarah pada tarung diluar negeri. Jer basuki mawa bea. Kalau ada atlit MP belum mateng yg mau buru2 ikut tarung MMA, sy sarankan menemui dewan guru, untuk mendapat petunjuk antisipasi teknik lawan.

Mas2 bule di MPUSA sudah gerah, ngebet pingin ikut tarung MMA. Biaya ikut/jadi peserta disana lebih murah. Cuma untuk pematangan datang kesini atau mengundang dewan guru kesana, disamping hambatan tugas kedinasan, juga menunggu sponsor dana. Mudah2an terbuka pintu rejeki untuk komunitas MP yg dermawan. Sehingga program bikin padepokan pusat sebagai pusat keilmuan segera terwujud, program ikut tarung MMA bisa dipersiapkan lebih matang.
"Agal-alus keturutan"
(hard maupun soft bisa terlaksana)
"Kaneman- kasepuhan" terakomodasi semua. Amiin.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/10/2010 14:51
sumangga kang mas prapto...

semoga benar-benar bisa menjadi kenyataan, Insya Allah...

sekali lagi mohon maaf kalau ada kata yang salah dan agak lancang dalam bertutur...

 [[peace2]]

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 08/10/2010 01:37
@ mas mpcrb.

Kisah MP adalah kisah paguron tradisional, yg dengan filsafat keilmuan tradisional yang menjadi akar budayanya, ingin tetap lestari di era modern saat ini dan masa depan.
 
Mas Pung menyadari, setelah perjalanan sekian lama, diperlukan evaluasi mendasar. Dimulainya dengan keputusan tak lazim, melimpahkan jabatan pewaris kepada putra bungsunya, mas Amos, Mas Pung minta masukan evaluasi, yg akan dikoordinir dua pewaris muda, mas Hemi dan mas Amos, sebagai bahan untuk menyusun dasar kebijakan kedepan.

Momentum evaluasi ini diperkuat oleh momentum diluar, yang digulirkan oleh sohib2 FP2STI, ESI, SS, TANGTUNGAN Project dll, yg dengan caranya sendiri, berusaha mengangkat paguron tradisional kepermukaan, agar lestari di era "modern" ini. Jadi ini menjadi persoalan bersama, bisa sharing pemikiran.

Masukan dari pengurus, pelatih bahkan anggota dewan guru, masih kurang lancar. Sepertinya ada hambatan psikologis akibat aturan pelaksanaan tugas yg ketat. Tidak klop dengan cara "ngedumel"nya.
Dari anggota yang "diluar kotak", mungkin termasuk kita, lebih leluasa memberi masukan . Meski begitu akan lebih afdol kalau berusaha memahami kondisi obyektip luar dalam, sebagai dasar evaluasi.

Karena obyek evaluasi  cukup lebar, sedangkan saran pertimbangan musti komprehensip, bisa dimulai dengan brainstorming. Sistematika pemasalahan bisa ditata kemudian, bila perlu dijadikan bahan untuk menyusun SWOT analisis.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 08/10/2010 03:25
Asumsi asumsi:

1. Capoeira diasumsikan jauh lebih populer. Apakah image populer karena media? Atau karena "barang baru" dan tampil beda? Betul pernah ada periode/ musim dimana capoeira sering ditampilkan sebelum pertunjukan band. Sekarang sudah tidak. Apakah ketika puncak populer, anggotanya membludak? Atau orang hanya asyik nonton, tanpa ada driving force yang cukup yang mendorong orang2 melangkah ikut latihan? Berapa usia rata2 mereka mulai masuk? Mungkin segmen 19-25 th. Kalau melihat di Bulaksumur, sudah makin habis.
2. Apakah komik2 Jepang secara signifikan meningkatkan anggota baru beladiri Jepang? Atau hanya mendorong ikut festival Matzuri? Banyak teman2 di karate yg ngeluh kalah pop lawan TKD. Apalagi judo,kempo.
Dilain pihak, TKD juga ngeluh, anggotanya merosot tajam.
3. Apakah dengan melesatnya cabang wushu diseluruh dunia, diikuti secara signifikan oleh peserta latihan umum? Bisa ditanya pada rekan2 perguruan kungfu. Kalaupun ada, tidak massal. Kalaupun massal cepat rontok, tinggal yg betul2 serius.

Sampai usia tertentu, masih dipegang TKD, begitu dilatih jadi atlit, yang porsi latihannya lebih berat dari silat, banyak rontok. Yang buka latihan di fitness center/mall, hanya TKD.
Aikido juga hanya eksklusip, tidak massal.
4. Saya tidak punya perkiraan tentang BJJ. Apakah hanya penuh setingkat gym, atau sampai sewa tempat di gedung2 lain.
5. Sejauh mana pengaruh kehebatan juara MMA, muaythai, dsb terhadap peserta umum yg ikut MMA,Muaythai dsb. di Indonesia?

Saya tidak pandang enteng, tapi juga tidak "blereng"/silau.
Menurunnya peserta beladiri, cenderung menyeluruh.

Pencaksilat bisa mengakomodir multi segmen, baik SES (status ekonomi sosial), maupun nyaris semua usia., dari desa sampai kota. Dari yg jelata sampai eksklusip.


Apabila ekskul  pencaksilat mulai jalan, kondisi nyata peserta silat diperkirakan trend meningkat.

Mekanisme bertahan aliran/paguron silat bila tertekan:
a. Meng "cyste", mengecilkan jumlah murid, hanya yg terpilih, lestari, bertahan, tetap jalan.
b. Memperbaiki diri, main ofensip pasar, termasuk upaya promosi multimedia/media mix/IT.
c. Melakukan pressure kepada pemerintah, tentang hak istimewa pelestari budaya.

Kalau memungkinkan, disemua lini persinggungan, pencaksilat harus unggul. Tentu saja tidak sambil lalu, harus dipersiapkan serius/profesional.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 08/10/2010 09:34
Apabila ekskul  pencaksilat mulai jalan, kondisi nyata peserta silat diperkirakan trend meningkat.

Saya sangat sepakat dengan hal tersebut. Beberapa pemetaan memang sudah sangat mengena sasaran. Saya coba menambahkan mas:

1. Himbauan perguruan kepada para orang tua pesilat, seyogyanya memasukkan anak-anaknya ke dalam pencaksilat. Adalah sangat miris ketika kita mengetahui ada orang tua yang pesilat (pelatih silat, atau senior, atau sesepuh) tetapi anaknya bukan pesilat dan bahkan memasukkannya pada beladiri asing. Kebanyakan berlindung pada kata 'demokratis'. Tapi saya tidak pernah melihat ada anak-anak yang 'demokratis' untuk memilih. Anak dikursuskan matematika, di les-kan fisika, biologi, les piano, renang, dsb, apakah mereka memilih? Tentu tidak. Orang tua mengarahkan untuk kesitu. Tapi kenapa tidak mau diarahkan pada silat? Ini buat saya, meski secara signifikan, tidak menurunkan jumlah anggota tetapi efeknya sangat kurang baik. Dalam perjalanan hidup kita, banyak sekali keadaan dimana awalnya kita tidak cinta, tapi karena kita masuk ke dalamnya, kemudian jadi suka, dan pada akhirnya cinta. Toh kita bertemu istri kita juga bukan langsung karena cinta, tapi karena suka dulu. Witing tresno jalaran soko kulino. Temukan anak-anak kita dengan silat, ajak mereka bersilat, ajak ikut kegiatan silat bapaknya. Berapa banyak juga dari ayah/suami yang pesilat tapi istrinya tidak pernah diajari silat? Bagaimana sang anak melihat pencaksilat sehari-hari kalau lingkungan keluarga pesilatnya saja sudah seperti itu. Mereka jarang melihat ayah/ibu nya yang tahu guru silat memperagakan gerakan-gerakan di depan mereka, atau mengajak mereka serta. Sedangkan ketika sang anak duduk manis di depan TV selama berjam-jam yang ditontonnya adalah beladiri asing? Jadi ini sifatnya hanya himbauan personal saja. Mekanisme internal perguruan tetap memang harus menggunakan mekanisme SWOT untuk melakukan analisa komprehensif.

3. Memaksimalkan forum-forum besar untuk penyebarluasan informasi silat. Dimulai dengan giat menulis artikel-artikel mengenai silat. SahabatSilat adalah salah satu forum khusus beladiri. Bagaikan lautan luas yang sarat informasi. Meski demikian, masih kalah populer dibanding forum-forum kaliber seperti Kaskus (www.kaskus.us). Alangkah mantapnya apabila hal-hal yang menarik pada forum SS ini juga ditulis pada forum Kaskus, toh tinggal copy paste dan disebutkan itu diambil dari mana. Ini akan meningkatkan hits pada mesin pencari. Segmen kaskus sangat beragam, potensi penyebaran informasi sangat luar biasa. Tapi juga mereka sangat liberal, jadi harus siap kalau tiba-tiba nyelonong cemoohan atau ucapan yang bikin kuping panas. Hal-hal yang terkadang tidak disadari oleh perguruan adalah ketika suatu informasi yang buruk beredar di internet dan tidak dilakukan counter kepadanya, tentunya hal ini akan terindex oleh mesin pencari (Google, Yahoo, Bing, dsb). Efeknya, ketika ada orang yang ingin mengetahui hak ikhwal mengenai suatu perguruan silat, mesin pencari tersebut akan menunjukkan link yang berisi informasi yang salah tersebut. Jika tidak cepat dilakukan counter, minimal dibuat perimbangan berita, maka akan sangat merugikan perguruan itu sendiri. MP sudah mengalami ini, Bambu Kuning juga. Diperlukan suatu 'customer service online' dari perguruan. Media online, saat ini begitu efektif mengenai penyebaran informasi. Analisis Gartner mengatakan kalau tarafnya sudah setara bahkan lebih dari koran fisik. Itulah juga sebabnya kenapa setiap surat pembaca online (pada Kompas, pada Detik, Republika, dsb) yang isinya merugikan suatu institusi akan cepat tanggap dibalas. Kekuatan media online mampu membuat kasus Prita Mulyasari dibebaskan dari penjara. Kekuatan media online juga mampu 'menelajangi' tunanetra Rama mengenai kebohongannya dengan mengatakan bahwa ia adalah komposer lagu-lagu game terkenal. Jadi, media online sungguh sangat ampuh. Kecenderungan orang muda zaman sekarang untuk ber-online-ria sudah tidak bisa dibendung. Tanpa memanfaatkan ini, sebaran informasi menjadi sempit.

Pada poin ini sangat dilematis, karena akan terkait dengan pakem untuk tidak menonjolkan diri. Khawatir disangka jumawa atau khawatir muncul kesan jumawa. Tapi niat itu urusan kita dan Tuhan. Biarlah Tuhan yang menilai apakah ikhlas atau ada maksud terselubung.

4. Aspek-aspek praktis dari gerakan-gerakan silat, sudah mulai harus diposting pada video online semacam Youtube, Vimeo, atau sejenisnya sebagai salah satu 'oleh-oleh' belajar silat. Tidak masalah meski hanya kulit. Syukur kalau bisa dibungkus dengan filosofi. Membuat video + text di dalam video sudah sangat mudah dilakukan di saat sekarang. Tidak perlu menjadi ahli desainer atau gratis untuk sekedar melakukan itu. Yang belum ada hanya actionnya. 'Bungkus'-nya silahkan disesuaikan dengan apa-apa yang boleh dan tidak boleh dipublikasikan. Bombardir informasi silat dibanding informasi beladiri asing pada YouTube (video online) sangat jauh perimbangannya. Kecenderungan masyarakat yang serba ingin tahu, sangat cocok sebagai salah satu media pemasaran.

5. Sudah mulainya kita rutin memposting pesilat-pesilat muda yang berprestasi pada media online. Jangankan website Merpati Putih, website SilatIndonesia.com sendiri belum mempunyai topik khusus yang berisi informasi mengenai pesilat-pesilat daerah yang menjuarai event-event tertentu. Hal ini akan sangat membanggakan pesilat tersebut karena namanya tertoreh. Profil-profil potensi pesilat daerah belum diangkat secara maksimal. Baru-baru ini Jabar menjadi Juara Umum POPWILNAS di Palembang dengan menggondol 12 emas dari cabang Silat saja. Beritanya bahkan belum masuk ke SilatIndonesia.com. :( Untuk MP sendiri, alhamdulillah pesilat MP Cirebon, Rifki, mendapat emas untuk kategori Laga. Hal-hal seperti ini contohnya harus sering diangkat ke media. Sehingga sedikit banyak orang bisa melihat kalau silat punya potensi.

Ada beberapa SWOT yang sedang saya susun sebenarnya di sela waktu luang rutinitas sehari-hari. Saya akan kirimkan pada mas Suprapto sebagai bahan masukan dan diskusi. Beberapa SWOT juga sudah kami lakukan di Cirebon (meski hanya diskusi antar teman yang sepaham). Pengalaman Cirebon mengirimkan atlet ke TPI Fighting Championship, kekalahannya, dsb, sedikit banyak bisa menjadi masukan. Kawan-kawan di Cirebon memang tidak terbiasa dengan SWOT, mereka alamiah saja, maka saya membantu mencoba memberikan analisa dari apa yang mereka lakukan dan terapkan. Terutama pada aspek-aspek yang berhubungan dengan laga. Target kita, ada juara nasional silat dari Cirebon, bahkan tidak menutup kemungkinan, juara dunia. Rencana sudah disusun, pelatihan sudah berjalan. Hasilnya, pesilat alhamdulillah mulai merangkak naik. Dari juara Kejurlat, Kejurda, kemudian Kejurnas, lalu bisa masuk ke kejuaraan IPSI, dari mulai POPKOTA, POPWIL, POPWILNAS, dan sekarang akan masuk PORDA. Dua langkah lagi masuk ke level dunia.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 08/10/2010 09:41
Beladiri militer.

Benar bahwa beladiri Jepang dan Korea terkesan meningkat. Ada paket2 baru, ada aktivitas ATHAN /ATMIL, ada dukungan kelompok bisnis, ada  persaingan, ada upaya ekstra negara2 tertentu membendung ekspansi produk China. Paket beladiri mereka mudah dilatihkan secara massal. Belum tentu advance pada praktek sesungguhnya.
Banyak kejuaraan BDJ nempel pada kegiatan TNI/POLRI.
Terbukti, masih terpelihara unit2 kecil pencaksilat, yg bisa menjadi cantolan untuk peningkatan.


Kompetisi Olahraga.

Kalau disimak, sekurangnya di Jawa/BALI, jumlah kompetisi pencaksilat, mulai dari tingkat SD/SMP/SMA, Kejurda, Kejurwil, Sirkuit , kejuaran mahasiswa, kejuaraan antar perguruan tinggi dst, trend meningkat, meski pada puncak prestasi (mis SEAGAMES) ada trend penurunan prestasi, diidentifikasi karena menurunnya kinerja klub/perguruan dibidang talent scouting dan penggemblengan atlit untuk atlit IPSI.

Liputan media.

Liputan pencaksilat dalam media elektronik terkesan kurang, tapi bukan tidak ada. Muncul beberapa production house yang memberi perhatian kepada peliputan/pendokumentasian pencaksilat, yang bisa dimainkan lebih lanjut.

Peran pemerintah.
Meski kurang, mulai ada kemajuan.

Mengamati perkembangan beladiri selain silat, sekedar mengamati KOMPETITOR, bukan MUSUH.
Kita tidak boleh "gembeng"/cengeng, terlalu mengandalkan proteksi, karena bisa kurang berotot dan kurang kreatip.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 08/10/2010 09:53
disitulah mas, kreativitas terkadang akan berbenturan dengan pakem. Sejauh mana berani menerapkan, tentu bergantung pada banyak faktor.

Saya memahami tingkat kompleksitas pengurus pusat. Pemetaan-pemetaan yang dibuat tentu tidak sesederhana seperti Cirebon. Apa yang kita alami di Cirebon, sifatnya hanya mungkin insidental. Sebarannya tidak merata untuk cabang-cabang lain. Tapi minimal dengan forum ini, sedikit banyak kita bisa memberikan masukan langsung jika bertatap muka belum dimungkinkan, dan menjadi sharing bagi rekan-rekan lain. Kita berangkat dari niat baik, niat yang ikhlas. Melatih anak-anak atlet pada laga setiap hari Sabtu/Minggu, tidak pernah ada bayaran. Itu tidak masalah buat kami. Ikhlas saja. Bayarannya hanyalah kemenangan anak-anak saat kejuaraan. Itu sudah lebih dari cukup. Yang sulit adalah menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan kalau silat bisa menjadi jalan.

sekali lagi mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Tanpa bermaksud menonjolkan diri sebagai yang paling bisa. Saya hanya sumbang saran. Cirebon tidak lebih baik dari cabang lain, kami menyadari itu. Dan disitulah kami akan berbenah. Melakukan apa yang bisa kami lakukan.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 08/10/2010 13:49
@ mas mpcrb.

Lebih2 kita dalam tahap evaluasi. Tidak ada "saru siku" (takut kalau saru, kurang sopan, atau takut kesiku, kuwalat). Sejauh apa yg bergolak adalah untuk kebaikan, sedapat mungkin disampaikan.
Konon ada phenomena yg terkadang dialami pesilat MP, tahap "topo ngrame". Nalurinya bergolak, terkadang protes mengenai prosedur keilmuan yg dijalani, menurut dia begini begitu. Para guru tidak mungkin marah, malah memperhatikan protesnya.
Kalau pada teman2 yg sedang mendalami kahusadan/penyembuhan, perwujudan topo ngrame, pasti tidak nolak kalau ada yg minta tolong. Tidak bisa diam melihat orang sakit. Ekstrimnya, begitu ketemu orang sakit, ngodor aja nawarin mau nolong gratis.

Ikutin aja gejolak itu, asal tetap terkendali.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 08/10/2010 14:43
Dalam kasus keilmuan  diatas, para guru akan memperhatikan, setelah ketemu , akan memberi petunjuk kunci, sehingga pesilat tadi mendapat pencerahan tentang permasalahan keilmuannya. Terkadang ada pesilat yg perlu prosedur khusus, tidak pas kalau prosedur umum.

Kembali ke falsafah keilmuan tradisional.
Adalah hasil perenungan oleh para local genius kita. Petunjuk pemahaman keilmuan yg justru untuk kebaikan hasil latihan .

Falsafah keilmuan tradisional  bisa dimanfaatkan sebagai akar pijakan bagi pesilat MP dalam kiprahnya. Fondasi yg kuat, tahan cuaca, menjadikan titis, empan papan dalam implementasi.

Ada pengertian, warisan budaya tidak dapat diterapkan presis sama dengan keadaan aslinya. Ambil apinya, bukan abunya.

Pemahaman keilmuan tidak bertentangan dengan agama manapun. Bahkan tercermin dalam bentuk salam MP. Nalar dan rasa, aqli dan naqli.
Kalau akal/nalar tdk bisa terima, jangan lakukan. Kalau rasa tidak sreg, tunda dulu. Kalau mantabs, silahkan dilatih.

Falsafah keilmuan, akan tut wuri handayani.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 08/10/2010 15:51
Konon ada phenomena yg terkadang dialami pesilat MP, tahap "topo ngrame". Nalurinya bergolak, terkadang protes mengenai prosedur keilmuan yg dijalani, menurut dia begini begitu. Para guru tidak mungkin marah, malah memperhatikan protesnya.

kalo itu saya yakin sepenuhnya mas, karena termasuk yang mengalami sendiri. Bahkan saking hampir putus asanya saya 'gantung baju' dan vakum total selama 3 tahunan. :( Kemudian disadarkan oleh salah satu rekan senior dan mulai lagi mempelajari dari hakekat, dari filosofi, lalu masuk ke gerakan, dan pemahaman. Hasilnya alhamdulillah sangat berbeda jauh. Banyak belajar dari situ.

tahap 'topo ngrame' itulah istilah yang dikatakan oleh rekan senior MP. Persis seperti yang mas katakan. Seperti ada yang banyak berputar-putar pada kepala, pemahaman, gerakan, makna gerakan, gejolak batin, jiwa, seperti meretas, lahir, seperti juga air bah, pengen keluar, mencuat, sesuatu yang tadinya tidak ketemu titik temu malah jadi ketemu. Pengetahuan yang berlarian yang awalnya tidak bisa dicerna, malah jadi kelihatan 'bentuk'nya. Rasanya, tahap latihan menjadi sangat berbeda. Melihat gerak, melihat materi. Kondisi memandang juga menjadi sangat berbeda. Lebih terang, lebih jelas, lebih bisa memaknai sedikit demi sedikit. Mulai ada keberanian untuk mengungkap isi hati, pengalaman-pengalaman, yang sebelumnya hanya bisa ditahan.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 08/10/2010 16:39
meski demikian, saya tidak mau mengklaim terlebih dahulu sebelum senior memberikan masukan. Salah satunya lewat forum SS ini melalui mas Suprapto dan yang lainnya. Perjalanan masih panjang... yang jelas, tidak akan berhenti sebagaimana upasara wulung terus belajar dan terus berusaha memahami hidup di dalam kehidupan...

salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 08/10/2010 21:15
Kembali ke hulu.

Alkisah mas Pung diusia 14 th, mulai dikenalkan pada dasar keilmuan MP oleh ayahandanya, bp Saring Hadi Poernomo, kemudian ditemani mas Budisantosa, adiknya.
2 April1963, mas Pung dan mas Budi, dua orang dari 13 bersaudara (anak pertama dan ketiga), mendirikan MP, atas perintah ayahandanya. Pada saat itu usia mas Pung belum genap 19 tahun, mas Budi belum genap 17 tahun. Yang diajak mikir dasar2 berorganisasi MP, menyusun kurikulum dst, adalah teman2 seusianya. Kondisi objektip itulah yg mewarnai perjalanan MP kedepan. Ada disana sini yg kurang sempurna.
Secara organisasi, AD/ART yg disusun oleh teman2 mas Pung dan mas Budi, sudah menetapkan adanya lembaga pewaris, yg dipegang mas Pung dan mas Budi(sebagai bentuk pengakuan sumber keilmuan, yang sebelumnya hanya untuk internal keluarga). Ada pengurus, dari pusat, komda, cabang dan kelompok latihan(kolat). Sumber pendanaan dari iuran, sumbangan dan usaha2 lain. Meskipun merupakan lembaga nirlaba, tentu semua berharap, MP bisa hidup dan menghidupi. Perjalanan mengalir begitu saja, satu demi satu cabang baru berdiri, dengan pola, bila ada pelatih pindah ke suatu kota, dia didukung untuk mendirikan kolat, calon cabang kemudian meningkat menjadi cabang. Atau ada kelompok yg sangat berminat, sanggup mendatangkan pelatih dgn konsekwensi dana, sanggup mengorganisir sampai mandiri.

Dibelakang hari, selalu timbul dilema, antara prinsip nirlaba dengan prinsip hidup dan menghidupi. Minimal untuk basic need guru/pewaris (permasalahan tipikal para guru paguron tradisional).

Bukan masalah saru atau tidak saru, membahas pemenuhan kebutuhan dasar para guru/pewaris paguron, tapi sepatutnya, mereka berhak untuk dipikirkan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 09/10/2010 07:41
Sepakat mas. Semoga Allah memasukkan kita ke dlm golongan org yg tahu berterimakasih & mmberikan yg trbaik bagi prguruan
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 09/10/2010 08:45
saya menyadari, sumbangsih saya terhadap perguruan masih belum banyak. Tetapi niat baik selalu ada, dan semoga dari pemikiran-pemikiran, tulisan-tulisan yang saya tulis di tempat-tempat lain mengenai merpati putih, sedikit banyak akan membawa kebaikan dan perubahan di tengah menyusutnya jumlah anggota perguruan silat secara umum. Dengan demikian, secara tidak langsung, saya coba membantu mengenai masalah klasik tersebut.

dengan latar belakang IT yang sangat kental, yang bisa saya lakukan adalah menjadi 'pendekar pena' di dunia maya ini. menulis hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek merpati putih agar masyarakat menjadi tertarik, mau bergabung, yang pada akhirnya akan mampu menghidupi perguruan dengan sendirinya.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 10/10/2010 09:39
dulu spt mrasa mengerti, pdhl blm mengerti. lalu mengalami prgolakan. kmudian mjd tdk mngerti malah mulai bisa mengerti.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 10/10/2010 20:21
@ Mas mpcrb.

Membahas review, evaluasi, MAWAS DIRI perjalanan 47 tahun MP, seperti membahas  sebagian persoalan pada paguron tradisional. Kiranya teman2 di paguron lain juga mengungkapkan evaluasi masing2, sehingga akan didapat banyak pola alternatip yg bisa dipilih.
Membahas pengalaman khusus/spesifik, balik ke umum, balik lagi ke mana yg sesuai secara spesifik perguruan.

Sepakat dengan statemen mas mpcrb, bahwa pada umumnya, disemua paguron, secara KEILMUAN tidak ada masalah. Yang perlu mendapat perhatian adalah organisasi dan managemen perguruan.

Mengalir saja dalam forum2 SS, yang bisa memberi pencerahan kepada kita, bahwa kearifan lokal, falsafah keilmuan, pakem2, bahkan tradisi dalam kegiatan keilmuan paguron tradisional, bisa sangat BERPENGARUH pada pola organisasi paguron dan manajemen keilmuannya.

Ada asumsi2 / mitos tentang ciri2 manajemen paguron/aliran modern :
> didukung secara proaktip oleh pemerintahnya, diposisikan menjadi faktor penting demi kepentingan bangsa dan negara, setidaknya melalui setingkat federasi perguruan sejenis.
> memiliki pusat litbang keilmuan, sebagai rujukan bagi penyebarannya yang luas/mendunia, termasuk bangunan yg menjadi ikon pusat perguruan.
> keilmuannya ditranskrip secara lengkap, termasuk foto dan audio visual. Cabang2 yang jauh/dekat, tinggal melaksanakan pedoman kurikulum, sambil menerima perkembangan keilmuan dari pusat. (sy belum konfirm, apakah di Indonesia, beladiri Jepang/Korea/Brazil punya hubungan dengan pusat perguruan, baik bentuk maupun intensitasnya).
> memiliki organisasi yg jelas, aturan2 internal yg mengatur periodisasi kepengurusan, saluran2 u berpendapat, kalender kegiatan organisasi/keilmuan  yg mencerminkan adanya kegiatan pendidikan dan latihan, pencetakan pelatih dan evaluasi hasil kegiatan diklat (kejuaraan internal dan eksternal).
> adanya penilaian publik, berupa , massa anggotanya sering terlihat di ruang publik, menonjol pada beladiri militer, penyumbang medali dalam multi even, tersedia berbagai program untuk berbagai segmentasi, mudah dijangkau ditempat eksklusip, banyak menang di nomor MMA, mudah ditemui didunia maya. ....dan seterusnya.

Sedangkan nyaris semua peguruan tradisional berfondasi kepada kearifan lokal, atau melakukan ritual yg berakar pada nilai budaya tradisi masyarakatnya. Yang antaralain bisa berbentuk:
> pemahaman keilmuan berdasarkan kearifan lokal (meski merupakan kearifan universal dan " ilmu kasunyatan").
> pembatasan penyebaran pada keluarga atau kalangan menak/bangsawan.
> pengayaan keilmuan dengan prinsip keagamaan dengan tujuan membangun akhlakul karimah justru pada pesilat yang belajar berantem.
> adanya bermacam ritual "keceran", harkatan dan sebagainya, yang menandai dicapainya suatu tahap/tingkatan......dst.

Saya berpendapat, bahwa mau modern (bukan pseudo modern) demi pelestarian pencaksilat/paguron tradisional ke masa depan, tidak harus meninggalkan nilai kearifannya, lebih2 bila memang menjadi fondasi, bukan kebijakan carangan.
Sebagai contoh, kebijakan yg sudah berlaku turun temurun, penyebaran terbatas pada keluarga, bisa saja dirubah menjadi penyebaran ke masyarakat luas. Sebagaimana perubahan kebijakan penyebaran, keilmuan MP dimasa mas Pung, dan keilmuan KYS dimasa romo Mpu Samiadji.....

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 10/10/2010 23:54
Kembali ke kisah MP.

Mas Pung menuturkan, bahwa gemblengan yang diterimanya saat remaja ke dewasa, berlangsung sangat keras dan dalam waktu yg relatip singkat, tidak merata. Ada periode dimana mas Pung harus sowan menerima petunjuk/berguru ke guru2 silat di Yogya.

Ibarat "durung kolu wis didublak", yg dimulut belum seluruhnya ditelan, sudah disuapi lagi.
Masih banyak yg belum dicerna, berupa  catatan/ kidungan. Ternyata setelah beberapa tahun MP didirikan, sang Guru, ayahandanya, bp Saring Hadi Poernomo, wafat.

Beruntung, dibantu teman2nya di STO (Sekolah Tinggi Olahraga), dari raw material (istilah mas Pung, kranjangan), tersusun kurikulum Dasar I sampai Kombinasi II (tingkat 6), yang penulisanya berlangsung terus menerus sampai sekarang, mencapai program latihan tingkat Kesegaran (tingkat 10). Tidak termasuk beberapa aplikasi2 pamungkas.
Sampai belasan tahun MP, mas Pung tidak mau disebut Guru, hanya Pelatih Utama. 
Sampai sekarang tidak mau menyandang tingkat tertinggi, Inti II, tingkat 12, hanya Inti I. Sehingga puluhan senior menumpuk ditingkat Kesegaran. Dengan alasan, mas Pung merasa belum layak. Merasa belum mampu memenuhi persyaratan perilaku keluhuran pendekar.

Upaya mentranskrip keilmuan kategori sensitip mengalami hambatan. Selalu dikatakan MP ilmu tumbuh. Kalau suatu tingkat dihayati benar2, akan menemukan kelanjutannya. Mas Pung juga menegaskan, semua kail pancing sudah diberikan, silahkan cari ikan sendiri.
Tata gerak, olah nafas,  latihan getaran, latihan naluri beserta falsafah keilmuan sudah diberikan. Pengembangannya di mersudi sendiri, mas Pung siap jadi konsultan saja. ( Apakah mas Pung ogah, atau itu cara mas Pung agar para senior  dan pelatih sungguh2 mersudi. Walahualam). Pengembangan keilmuan oleh para senior dan para pelatih dilapangan, dikoordinir dan diolah  oleh dewan guru (muncul esensi padepokan keilmuan pusat, sebagai pusat dokumentasi keilmuan dan pengembangannya, sebagai kantor/tempat pertemuan dewan guru, yg berdomisili berjauhan).
Muncul rumor, keilmuan MP sudah mentok.
Eeeh, ada juga di SP nya bung Arswendo, " biar aja dibaca oleh burung, oleh ikan, biar saja DITEMUKAN OLEH MATA HATI.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 11/10/2010 01:28
Dalam hierarki JABATAN keilmuan MP, dibawah pewaris,  adalah guru besar (mas Pung), kemudian dibawahnya ada dewan guru (empat orang, termasuk ketua dan wakil ketua merangkap anggota). Keempatnya diluar garis keluarga.
Pada masa kepemimpinan Ketum bp Solihin GP, pecah telor dengan diangkatnya mas Yadi Mintorogo, Madiun, sebagai anggota dewan guru menemani mas Pung dan mas Budi. Mas Yadi termasuk kelompok murid paling senior. Disusul mas Sunardjo, Purwokerto. Terakhir dua orang bersama sama, mas HMA Purwono, Yogya dan mas Mulyanto Tambak. Dua terakhir menuai protes ngedumel. Karena relatip muda, padahal masih banyak angkatan yang lebih senior.
Mas Pung menegaskan, biar kemampuan sundul langit, kalau tidak punya mental guru, mental pendidik, dan tidak mau aktip  menjadi pelatih yg baik, jangan harap jadi anggota dewan guru. Jabatan Guru adalah target pencapaian bagi pelatih. Bagi anggota biasa, silahkan latihan sampai menyamai mas Pung. Atau masuk jalur pengurus, naik sampai Ketua Umum.

Jadi di MP, ada tiga jalur pembinaan sesuai minat bakat kemampuan dan kesempatan.
Yaitu jalur anggota biasa, yg biasanya ditingkat senior akan memperdalam spesialisasi keilmuan tertentu. Kemudian jalur pengurus. Selanjutnya yang ketiga adalah jalur diklat/keilmuan. Mulai dari asisten pelatih, pelatih, pengurus di bidang2 keilmuan sampai ke anggota  dewan guru.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 11/10/2010 10:56
membaca 3 tulisan mas terakhir membuat saya terbuka. Mohon maaf atas kekurangsopanan saya sebelumnya dan atas kedangkalan informasi yang saya miliki.

Tipikal cabang, yang bisa jadi belum sepenuhnya mendapat update informasi se detail ini, terkadang seperti kacamata kuda, mengukur dari apa yang dialami dari proses yang dirasakan. Meski tidak semuanya salah, juga tidak seutuhnya benar. Saya sedikit banyak jadi mengerti mengapa mas Poeng tidak pernah mau naik pada tingkat Inti II. Sepertinya, tingkatan ini adalah tingkatan dimana 'biarlah dibaca oleh burung, oleh air, oleh mata hati'. Tingkatan yang bisa jadi memang disediakan oleh mereka yang selalu mersudi. Tingkatan spesial yang hanya bisa dicapai oleh mereka yang selalu mencari jalan pendekar yang sebenarnya. Yang bisa jadi mustahil atau sangat sulit dicapai, bahkan menurut Mas Poeng sekalipun. Tapi tidak mustahil dicapai oleh yang lain.

Jika demikian, ini sangat menarik. Karena ini sangat menunjukkan betapa mas Poeng sudah memikirkan hingga jauh ke depan. Kedewasaan ajaran perguruan. Membiarkan 'dibaca oleh burung, oleh ikan, biar saja ditemukan oleh mata hati'. Tingkatan tertinggi yang siapapun bisa meraihnya apabila terus mersudi, terus berada pada jalan pendekar.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 11/10/2010 11:08
di zaman sekarang, apalah artinya 'kesaktian tiada tara'? Toh pesilat sakti masih bisa sakit, masih bisa terluka, masih memakan nasi, dan masih belum bisa mengubah struktur atom tubuh kita.

Menempati tingkat tertinggi sama halnya mencapai batasan. Sedangkan keilmuan itu tanpa batasan. Jadi harusnya, tingkatan tertinggi itu memang sebaiknya tidak ada, atau ditiadakan. Kalaupun ada, ia adalah simbol. Inti II memang sebaiknya dibiarkan 'open', karena bisa jadi (menurut pemahaman saya) itu adalah tingkatan simbolis. Tingkatan dimana keilmuan yang tidak pernah berhenti. Tingkatan dimana ia adalah simbol dari 'zaman' yang disediakan oleh generasi sesudahnya. Simbol dari 'ruang waktu' dimana keilmuan MP akan tumbuh berkembang. Simbol dimana 'ruang tumbuh' selalu ada, selalu bisa dicapai. Dan ketika seseorang sudah akan mencapainya, ia akan kembali pada keadaan 'apakah sudah?', 'apakah pantas?', 'apakah memang demikian?'. Kembali lagi batinnya akan menolak, dan ia akan terus melakukan eksplorasi karena saya percaya kesimpulannya akan sampai pada 'langit tanpa tiang'.

Jika ulasan saya sedikit banyak ada benarnya, maka ini sangat inovatif. Sesuatu yang belum pernah terjadi di perguruan silat manapun. Membiarkan 'ruang kosong' yang sesungguhnya akan 'berisi'. Umumnya, tingkatan tertinggi ada 'penunggu'nya. Tapi mas Poeng membiarkan tingkatan tertinggi 'open'. Meski 'kosong', tapi sesungguhnya ia akan sangat 'berisi'.

salam hormat saya untuk mas Poeng...

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 12/10/2010 01:26
@ mas mpcrb, saya sepakat.
Sepertinya ungkapan hasil pena/pencetan keyboard anda makin nyambung dengan rasa, makin tajam namun indah. Hehehe, Alhamdulilah.

Saya tanya ke mas Poeng, meski menunjuk dan  mengangkat seorang guru merupakan hak prerogatip guru besar dan pewaris, yg kemudian disahkan oleh Munas, maka demi masa depan yg tetap tertib, apakah bisa dijelaskan maksud "bermental guru", agar sedapat mungkin diimplementasikan secara konsisten.
Mas Poeng memberi ciri sederhana.
Tentu sang calon harus memenuhi syarat standar, yaitu keilmuan yang cukup, dan prestasi kepelatihan yg tercermin pada terpeliharanya kualitas dan kuantitas  muridnya. 
Apabila pelatih sengaja menunda nunda ujian kenaikan tingkat murid/adik tingkat, karena kawatir tingkatnya didekati atau disamai adiknya, pelatih tsb bisa diberi catatan merah.
Karena seseorang pelatih yg bermental guru, akan selalu mersudi, agar muridnya bisa lebih berhasil.
Karena mungkin saja seorang murid berhasil melebihi gurunya dalam suatu keilmuan, oleh karena si murid memiliki kelebihan2 dalam berbagai hal (yang melebihi gurunya) , yang bisa lebih menunjang pencapaian hasil yg lebih baik dalam keilmuan yg dilatihkan oleh guru tsb.


Merpati Putih, "mersudi patitising tindak, pusakane titising hening" (mencari sampai mendapat tindakan yang benar, dengan ketenangan).

Dulu pernah dipertanyakan tentang "titising hening" yang diterjemahkan menjadi "ketenangan".

Betul, "titising hening" memang bukan "ketenangan" . Ketenangan adalah salah satu sikap untuk membaca "titising hening".
Titising hening adalah MATA HATI.
Sehingga memang bisa lebih tepat kalau diterjemahkan dengan : "mencari sampai mendapat tindakan yang tepat dan benar, dengan menggunakan mata hati".

Namun akan terjadi pertanyaan lebih lanjut (penjelasan yang malah menjadi/mengundang pertanyaan), apa itu mata hati ?

Mas Poeng menjelaskan, dalam khasanah Jawi ada istilah "roso sak jroning roso" (rasa didalam rasa).
Dicontohkan, keadaan mabuk kepayang. Apabila lewat didepan rumah sang kekasih aja, RASA nya udah berbunga bunga. Apalagi duduk berdekatan, RASA nya tentu selangit. Ketika tangan mulai menggerayang, meski dalam RASA mabuk kepayang, maka "roso sak jroning roso" akan memberi alarm, " bocah bagus, jangan, belum waktunya, belum menjadi hak mu".

Itulah salah satu contoh pengejawantahan " mata hati".
Murid pasti seneng, dijelaskan dengan contoh itu. Tapi terlalu  panjang.
Biar saja seperti terjemahan yang ada, mudah diterima. Kalau nalarnya mempertanyakan, baru dijelaskan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 12/10/2010 03:30
Kembali ke masalah MP, sebuah paguron tradisional.

Awal tahun 90an, bp Eddie M. Nalapraya, selaku anggota dewan pembina MP  memberi sinyalemen dan masukan.
A. Bahwa MP mempunyai potensi yang bisa dikembangkan, membuat berbagai program latihan, yang bisa mengakomodasi berbagai kepentingan dan berbagai kelompok usia.

B. Sedini mungkin harus diupayakan, rekayasa untuk mencegah kemungkinan perpecahan yang bisa berujung pada berdirinya perguruan sempalan. Upaya bp Eddie selaku Ketum PB IPSI waktu itu, untuk menyatukan perguruan2 sempalan agar kembali ke induknya, bersatu menjadi paguron yang lebih kuat, nyaris tidak menunjukkan hasil. Jadi lebih baik preventip daripada merekonsiliasi setelah  pecah.

Kedua saran itu tentu memiliki dasar, sehingga entah mengalir entah sengaja, mewarnai kebijakan MP.

Kita review dulu saran B.

Yang berpotensi untuk memisahkan diri, adalah senior yg sudah memiliki modal keilmuan yang cukup untuk mendirikan perguruan baru.
 
Sedangkan sifat keilmuan MP, justru berpotensi mengakibatkan perbedaan diantara para senior. Keilmuan MP ditingkat atas, justru bersifat menggali dan meningkatkan jatidiri masing2 praktisinya sesuai pribadi masing2, bukan mengkloning atau mencetak orang2 yang seragam.

Juga dengan bertambahnya kelonggaran untuk memisahkan diri oleh senior, setelah mas Poeng menghapus JANJI ALAM,  semacam janji kesetiaan yg disaksikan alam seisinya, yang bisa berakibat buruk bagi yang melanggar.

Upaya pertama yang dilakukan, adalah dibentuknya korps Wira Adiguna, yang bertugas menyelesaikan konflik antar senior, atau konflik yang tidak seimbang, antara senior dengan pengurus cabang. Sehingga konflik2 bisa diselesaikan dengan adil, bijaksana dan terhormat, tidak perlu mutung dan keluar.
Upaya kedua, mengatur ujian kenaikan tingkat menjadi lebih tertib dan termonitor. Dasar I sampai ke Kombinasi I dilaksanakan di Cabang, Kombinasi I ke Kombinasi II di Pengda atau gabungan beberapa Cabang (yang menguji bukan pelatihnya sendiri). Sedangkan yg terpenting, ujian Kombinasi II ke Khusus I dan selanjutnya, hanya diselenggarakan di Parangkusumo, Yogyakarta. Baik untuk peserta dari dalam maupun luar negeri.

(bersambung)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 12/10/2010 11:15
(lanjutan)

Sebelumnya, antar senior yang berjauhan, bisa kurang mengenal akrab satu dengan yang lain. Dengan ujian multi cabang dan ujian nasional, maka tingkat hubungan, ke saling terikatan, menjadi lebih meningkat. Merasa berasal dari sumber yang sama, mengurangi drive untuk memisahkan diri. Disamping tentu saja, standar mutu bisa lebih termonitor, terjadi tukar pengalaman, dst....

Bahkan karena menyadari esensi jangka panjangnya, pada awal2 ujian nasional, tim penguji dan dan peserta ujian bersama sama naik kereta api dari Jakarta ke Yogya, melakukan ujian tata gerak di Sasono Hinggil, ujian getaran di alun-alun Kidul kraton, uji stamina lari dari alkid Yogya ke Parangkusumo, langsung uji tenaga di Parangkusumo. Kemudian sama2 pulang ke Jakarta lagi.
Dengan padatnya wisatawan di alkid dan Sasono Hinggil, sekarang seluruh mata acara ujian kenaikan tingkat nasional/UKT Nas., dilaksanakan di Parangkusumo dan sekitarnya.
Upaya lain adalah mengurangi sumbatan komunikasi keilmuan antar senior dan dewan guru. Mengurangi distribusi informasi yang tidak merata.  Menurut hasil kajian, bisa dengan memanfaatkan intranet atau internet. Tapi tetap saja harus didukung pusat data dan pusat kajian, yang idealnya ada di padepokan pusat. Menambah lagi esensi pentingnya merealisasikan padepokan pusat keilmuan di Yogya, kota kelahiran MP.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 12/10/2010 13:13
@ mas mpcrb, saya sepakat.
Sepertinya ungkapan hasil pena/pencetan keyboard anda makin nyambung dengan rasa, makin tajam namun indah. Hehehe, Alhamdulilah.

Entahlah mas, sejujurnya saja juga tidak tahu. Akhir-akhir ini, setiap kali saya membaca suatu tulisan (apa saja), seolah saya bisa menyelami masa saat itu ditulis, keadaan, maksud kearah mana, dsb. Dulu, pengalaman membaca buku Senopati Pamungkas dan Tembang Tanahair tidaklah sedahsyat seperti sekarang. Dulu hanya menikmati sebatas cerita saja, sebatas novel, hiburan, tidak lebih. Tapi entah setelah diri ini mengalami proses perenungan hidup, kegagalan, ketakutan, kejatuhan, hampir putus asa, menthok, dan pada akhirnya memulai kembali latihan dari awal, rasanya benar-benar berbeda. Sebelumnya tidak demikian.

Saat menulis sesuatupun demikian. Rasanya bila membaca catatan, kidungan, atau sesuatu yang ada di depan mata ini, seolah saya terjun kesitu, seolah mengikuti, masuk, larut, mencari celah, mencari jalan keluar, mencari jalan tikus, yang saya sendiri tidak pernah pikirkan. Mengalir begitu saja, mengikuti kreteg hati. Tidak berani mengklaim selalu benar, karena masih dalam proses.

Sejujurnya, apa yang ditanam itulah yang dipetik kemudian.

Perbedaan di level Senior bahkan sangat terasa di daerah mas. Termasuk kondisi melarang/mempersulit kenaikan tingkat seorang anggota yang umumnya dikarenakan ia lebih bisa dari pelatihnya, lebih maju dari pelatihnya. Merasa tersaingi, merasa seperti direndahkan. Secara pribadi saya melihat masih wajar ini terjadi. Ya namanya manusia, tentunya hal seperti itu memungkinkan muncul. Yang ingin saya soroti dengan kondisi tersebut adalah penanaman filosofi nilai-nilai yang masih kurang. Pelatih, dapat menjadi standar mutu keilmuan. Tetapi seringkali standar mutu moralitas pada nilai-nilai diabaikan. Bahkan terkadang oleh senior sendiri. Ini juga memang terjadi di perguruan-perguruan lain. Tapi spefisik untuk MP saya rasa pelatih yang diangkat, ditunjuk jadi pelatih harus juga memiliki standar nilai-nilai kepatutan. Ini yang terkadang jarang disadari.

Saya mengerti, menjadi legowo itu sulit. Perlu kebesaran jiwa. Apalagi melihat murid yang dulu tingkatannya jauh diatas kita, tapi sekarang sudah satu tingkat dengan kita. JIka tidak dibarengi dengan nilai-nilai filosofi perguruan, yang muncul kepermukaan adalah sikap-sikap kurang terpuji seperti itu (mempersulit kenaikan tingkat). Pada akhirnya akan berimbas pada nama perguruan sendiri.

Ada beberapa pengalaman yang saya dapat ketika berinteraksi dengan rekan dari beladiri lain. Seringkali saya menjumpai mantan MP tingkatan tertentu yang masuk pada beladiri lain. Meskipun itu pilihan dan hak orang tersebut, tapi yang menggelayut di pertanyaan saya adalah ... apakah penyebabnya? Apakah keilmuan MP tidak menarik? Kurang sakti? Ataukah bagaimana? Gerakan-gerakan sudah diberikan, olah nafas juga sudah diberikan (sesuai standar tingkatan, dan bahkan terkadang nafas-nafas penunjang yang sifatnya khusus juga sudah diberikan), tetapi masih juga keluar dan pindah perguruan. Ada apa ini?

Saya sepakat dengan penjelasan mas Poeng kalau pelatih yang mempersulit anggotanya untuk naik tingkatan akan dikenakan catatan merah, kecuali memang anggota tersebut melakukan tindakan indisipliner atau melanggar aturan perguruan. Membaca perjalanan 'karir' pesilat MP, saya melihat mas Poeng sesungguhnya sangat moderat. Memberikan 3 jalur yang berbeda untuk tiga tipe karakteristik sudah sangat memenuhi semua ruang. Mau jadi pesilat murni, silahkan masuk pada jalur pesilat murni, hingga memungkinkan menyamai mas Poeng atau lebih dari itu. Mau jadi pengurus, silahkan main di organisasi hingga mencapai puncak yakni Ketua Umum. Ingin jadi pengajar, silahkan masuk pada jalur kepelatihan hingga menjadi dewan guru. Ini sangat moderat. Masalahnya, apakah distribusi informasi ini nyampe ke cabang-cabang, dan apalagi ke para pelatih? Yang sering saya lihat, missing link sering terjadi. Kesan yang muncul, pusat tidak konsisten. Sering berubah-ubah. Tahun kemarin X, tahun sekarang Y, tahun depan Z. Alasan yang mendasari terjadinya perubahan tidak diketahui oleh kebanyakan pengurus cabang atau bahkan pelatih.

Seperti misalnya (mohon maaf mas suprapto), saya ingin mengkritik terhadap materi tata gerak. Yang seringkali berubah dari waktu ke waktu. Memang tidak prinsipil, tetapi perubahan tetaplah perubahan. Pada gerak langkah misalnya. Dahulu saya menyukai MP karena setiap gerak langkah selalu dibarengi dengan entah itu tangkisan bawah, tangkisan atas, ayunan, potongan, atau tepakan dua atas. Ini unik, dan sangat khas. Sekarang sudah tidak ada lagi. Sudah tidak ada bedanya dengan Karate. Pada gerak langkah, tangan selalu mengepal disamping pinggang. Hanya pinggang dan kaki saja yang bergerak. Where is the art in MP movement? Padahal seni di dalam suatu gerakan, seringkali menyimpan rahasia tersembunyi yang bahkan cukup mematikan. Saya mengerti, bisa jadi ada proses diskusi yang cukup alot yang terjadi di pusat ketika memutuskan untuk merubah ini.

Ketika saya mengatakan untuk apa seni apabila fokus pada efektivitas itu bukan tanpa dasar. Ternyata gerak dasar MP sekarang lebih mengarah pada efektivitas. Masih nanggung. Dibilang seutuhnya menuju efektivitas ya nggak, dibilang menuju seni ya nggak. Gerak langkah dengan kembangan, mungkin dianggap tidak efektif di dalam fight, hingga akhirnya dihilangkan kembangannya dan diganti dengan posisi tangan mengepal disamping pinggang. Ini memang efektif dalam bergerak, ya namanya gerakan langkah ya cukup langkah saja. Arahnya jelas, ke arah efektivitas. Tapi lucunya, gerak dasar pada kaki masih menyertakan gerakan tangan. Pada tendangan belakang contohnya. Gerakan tangan tangkisan atas dan tangkisan bawah masih disertakan. Kenapa? Bukankah tendangan cukup menggunakan kaki saja? (wong namanya juga tendangan). Kenapa tangan harus ikut main? Kenapa pada langkah gerakan tangan dihilangkan, tapi pada tendangan gerakan tangan masih dipertahankan. Ini yang saya sebut dengan nanggung.

Kalau memang fokusnya pada efektivitas, no problem. Tapi sudah seharusnya harus dipikirkan seperti apa 'style fighting ala MP'. Karena akhir dari suatu gerakan dibuat seefektif mungkin tak lain dan tak bukan adalah mengarah pada teknik pertarungan. Itu yang awalnya jadi pertanyaan pada diri saya. Mengamati gerakan, gerak praktis, gerak terikat, gerak bebas, gerak naluri, hasil akhirnya pada efektivitas. Tetapi tidak sampai memunculkan seperti apa style fighting MP yang ada di pemikiran pusat. Yang menjadi paradox adalah gerakan-gerakan dievaluasi, tapi tetap tidak menemukan 'pencerahan' mengenai style bertarung MP itu seperti apa? Pada akhirnya, cabang-cabang, khususnya pesilat MP akan menjadi liberal dengan mengadopsi gerakan apapun yang menunjang kebutuhan aspek fight dirinya. Ia tidak menemukan itu di MP, ia tidak menemukan style fighting di MP, maka ia mencarinya diluar. Apakah ini baik? Apakah ini bagian dari proses mersudi yang diizinkan? Entahlah. Pengurusnya berusaha moderat, tapi anggotanya sudah (terpaksa) liberal duluan. Ini kenyataan di lapangan. Berapa banyak pesilat kita yang 'terpaksa' harus belajar diluar perguruannya. Iya kalau kembali lagi, kalau nggak? Kita akan kehilangan asset berharga.

Saya mengerti, namanya ngelmu ya boleh dengan siapa saja. Seperti halnya mas Poeng yang disuruh berguru pada guru-guru silat di Yogya. Bedanya adalah Mas Poeng sudah memahami hakekat, maka beliau tetap di ke-MP-annya. Beliau tidak 'silau' dengan yang lain. Tapi pada anggota biasa? Belum tentu. Kecenderungan ia balik lagi ke MP 100% itulah yang menjadi tidak jelas.

Saya ingin mengambil contoh MP di USA.

Sekarang ini MP di USA masih seperti MP pada tahun 80-an di Indonesia, masyarakat US masih cukup terkagum-kagum dgn demo peragaan pemecahan benda keras yg dilakukan MP. Tetapi masyarakat US memang jauh lebih kritis dibanding dgn masyarakat di Indonesia - dalam waktu tidak lama masyarakat US bisa cepat melihat kekurangan MP yg tidak fighting oriented. Sudah mulai muncul keraguan akan kemampuan tarung MP di kalangan masyakat US - khususnya bagi mereka yg pernah belajar MP.

Saya rasa tidak lama lagi akan bermunculan praktisi MP USA yg mulai gatal untuk mencoba melakukan pertarungan dgn praktisi beladiri lain dan mencoba kemampuan Power MP dalam situasi pertarungan sesungguhnya. Dan jika mereka pun mengalami situasi di mana Power MP ternyata tidak memberi efek seperti yg mereka bayangkan - saya rasa implikasinya akan lebih serius daripada yg terjadi di Indonesia.

Di internet akan bermunculan komentar dari mantan praktisi MP USA yg tidak puas. Dan jika ini menyebarluas - mungkin ini akan menjadi pukulan yg lebih kuat bagi MP dibanding kegagalan MP di Tantangan Randi. Jika dulu hanya kemampuan vibravision MP yg dianggap hoax maka kali ini MP akan dianggap sebagai beladiri hoax - latihan power MP yg dilakukan secara khusus bertahun-tahun akan dianggap tidak memberi efektifitas beladiri yg cukup bagi praktisinya selain daripada aspek kesehatan.

MP USA akan dianggap sebagai Mc Dojo yg hanya bertujuan untuk mengeruk keuntungan finansial dari praktisi-praktisinya tanpa memberi hasil yg sesuai dgn uang yg sudah di investasikan. Saya rasa kemungkinan ini juga harus kita cermati.

Mohon maaf atas kalimat yang kurang berkenan. Semua saya lakukan demi kemajuan MP. Pahit, getir, MP adalah perguruan yang saya cintai.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 12/10/2010 15:17
@ mas mpcrb.

Tentang latihan langkah. Yang  terjadi adalah perubahan latihan gerak baku langkah, agar lebih fokus. Bukan kemudian melarang sikap tangan yg menyertainya. Atau mengebiri kelengkapannya. Ada rencana lanjutan untuk menambah latihan pola langkah ditingkat awal. Sepenuhnya kehendak  mas Poeng. Yang menjadi sasaran tembak malah para perangkat dewan guru/PPMP, dianggap tidak konsisten.

Memang tidak melibatkan dewan guru, yang saat itu terlibat kontroversi cengkok madiun dan barat pada bentuk latihan gerak baku. Sehingga mas Poeng memberi penegasan, cara latihan gerak baku, yg menjadi standar MP, menyelipkan sedikit perubahan, yang bukan tiada maksud.
Tidak dilibatkannya dewan guru, menyebabkan rumor yg menyerang PPMP didiamkan berkembang. Kurang bisa memahami maksud mas Poeng, boleh ada perbedaan, tapi jangan membingungkan anggota. Dilain pihak juga harus disadari, mengikut sertakan para pihak, akan meningkatkan tingkat partisipasi.

Penataran pelatih (tingkat nasional), memang masih jauh dari ideal, tapi berangsur angsur ada kemajuan. Setidaknya terselenggara sekali dalam setahun.
Ada kendala keterbatasan dalam jumlah waktu ideal. Menyangkut cuti kerja peserta penataran maupun implikasi biaya.
Mengenai materi penataran, juga sudah melibatkan pakar ilmu kepelatihan dari perguruan tinggi. Kalau dulu hanya mendengarkan dan praktek, sekarang ada hand out lengkap, baik materi pokok dan penunjang, termasuk vcd. Waktu lebih dihabiskan untuk materi keilmuan, termasuk praktek dan tanya jawab yang tiada habisnya.
Bintal dan falsafah keilmuan belum mendapat porsi yg cukup, termasuk bentuk dan cara penyampaian. Mas Poeng terbiasa enjoy dengan bentuk dialog,  ngobrol sambil wedangan, pada kesempatan latihan luar/alam.

Koordinator pelatih MPUSA, mas Mike Zeleznick, adalah lulusan terbaik saat UKT Nas di Parangkusumo, baik di uji stamina, uji tenaga, uji tata gerak beladiri dan ujian getaran.
Dikala remaja, mas Mike Zeleznick adalah petarung MMA tak terkalahkan di Utah. Badannya nyaris tdk tersentuh serangan lawan. Ketika dirumahnya, sebuah farming di Huntsville, Ogden, Utah, dia mau nyoba pesilat MP yg kami bawa. Hasilnya blag blug, sampai Mike tidak berkutik. Itu mungkin yg kemudian memotivasi Mike rajin latihan, dan bawa rombongan ke Indonesia. Jelas temen2nya penggemar tarung MMA ngumpul di MP. Oleh kakaknya, Nate, tidak boleh dipublikasikan. Krn tarung MMA adalah show biz. Saya tidak kaget kalau tiba2 dapat berita tentang petarung MP di MMA USA. Mike pengalaman dan ambisius, Nate bijaksana dan penuh perhitungan. Terserah mereka.

Salam. 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 12/10/2010 15:39
Sepertinya saya mulai paham benang merahnya.

informasi-informasi seperti ini, apakah seluruh cabang mengetahui? atau apakah PPMP pernah melakukan semacam riset mengenai tingkat penetrasi pengetahuan hal-hal seperti ini pada pengurus cabang? sangat disayangkan, betapa banyak informasi berharga dari mas suprapto pada forum ini yang saya yakin tidak diketahui oleh cabang, khususnya pelatih. Sebaran informasi lintas geografis hanya bisa dijembatani oleh internet.

Untuk itulah saya rasa, perlu disegerakan untuk membuat website resmi yang didalamnya berisi informasi-informasi lengkap, detail, mengenai hal ikhwal kegiatan merpati putih atau segala sesuatu yang diizinkan untuk dipublikasikan. Agar tidak terjadi perbedaan informasi secara signifikan. Saya perhatikan dari awal thread mengenai MP ini, rasanya ada sangat banyak pengetahuan, informasi-informasi, yang kalau diketahui bersama oleh anggota MP lainnya, maka akan berdampak sangat baik. Meskipun kenyataannya, thread ini diisi (kebanyakan) oleh kita berdua. :) Saya juga sudah mengkontak kawan-kawan MP lainnya untuk memanfaatkan fasilitas forum diskusi SS ini.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 12/10/2010 15:57
@ mas mpcrb.

Permasalahan MP yang se gudang, diantaranya sebagai yang anda ungkap, memang harus di review dari dasar fondasinya, kebijakan strategis dan dampaknya, kebijakan taktis dan seterusnya. Harus dikupas habis, seperti misal besaran iuran, kaitannya dengan partisipasi jangka panjang, dst.....
Yang harus berujung pada lebih patitisnya penyusunan road map MP, garis2 kebijakan dasar, dalam meretas jalan sukses dimasa depan.

Salam.

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 12/10/2010 16:52
hehehe, benar sekali mas.

Membaca dari awal thread ini, saya jadi lebih mengerti beratnya jalur pengurus. Jalur pesilat murni, lebih aplikatif dan lebih mudah diterapkan karena sifatnya yang personal atau paling banter local area. Tidak perlu ribet dengan pertimbangan ini itu. Langsung bisa diterapkan, selama sudah dipahami benar dari pengalaman pelatihnya. Sedangkan jalur pengurus tidak demikian. Apalagi dewan pertimbangan. Mengakomodir banyak keinginan tentu mustahil. Pasti ada yang tidak berhasil diakomodir. Efeknya, tetap akan ada ketidakpuasan. Memang sudah konsekwensi. Meski demikian, saya tetap optimis yang terbaiklah yang akan dipilih. Hasil akhirnya, harus sama-sama legowo menerima kenyataan.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 12/10/2010 19:23
@ mas mpcrb.

1. Sasaran dan ukuran utama dari road map MP, adalah mutu dan jumlah PESILAT MP. Yang diusahakan unggul disemua matra, baik matra pokok maupun pengembangannya.

2. Jalur keilmuan, pelatih dan dewan guru, bertugas untuk melaksanakan pendidikan dan latihan, melakukan penelitian dan pengembangan keilmuan dan seterusnya demi tercapainya sasaran no 1 tersebut. Tentu harus ada mekanisme timbal balik, resiprokal dengan perkembangan dan tantangan yang dihadapi pesilat dilapangan. Idealnya mekanisme ini dilembagakan.

3. Jalur pengurus, adalah kelompok pendukung agar pelaksanaan rangkaian kegiatan keilmuan bisa terlaksana dan sukses. Tentu disamping kemampuan manajerial menyangkut internal dan hubungan external, juga harus familiar dengan keilmuan dan permasalahannya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 12/10/2010 20:13
Saya jadi penasaran, apakah peta pemikiran di kalangan sesepuh, senior di internal MP, terutama yang pusat sedikit banyak seperti mas? Sebab jujur, beberapa yang saya temui dan ajak diskusi, hampir tidak pernah se-moderat seperti halnya diskusi saya dengan mas. Termasuk ketika menyinggung masalah-masalah yang cukup sensitif yang bisa jadi tidak bisa diterima atau malah dianggap saru-siku. Memahami jawaban-jawaban mas suprapto, membuat pemahaman saya pribadi jadi bertambah. Tidak skeptis dengan pertanyaan atau argumen saru. Ini baru saya temui selama perjalanan panjang di MP. Mungkin karena di daerah, sehingga sedikit banyak komunikasi dengan pihak pusat menjadi lebih sedikit. Lebih sering berinteraksi dengan senior daerah.

Saya jadi memahami pentingnya perbaikan management di MP.

Mas bagaimana sebenarnya peta pemikiran dalam kalangan internal dl MP itu sendiri. Apakah memang sedikit sekali senior yg memiliki keterbukaan pemikiran ? dan bagaimana di kalangan jajaran pelatih muda di MP - apakah tidak banyak yg sepemikiran dgn mas Suprapto?

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 12/10/2010 20:54
Jika memang pembabaran keilmuan 'sakti' sudah dilakukan, dan sudah mencapai hasil (meski belum maksimal) mungkin ada baiknya untuk mulai dipikirkan bagaimana penetrasi filosofi menjadi dikuatkan dari sejak awal murid baru masuk menjadi anggota. Sebab jika tidak, maka efeknya akan bersifat jangka panjang. Murid jadi kurang memahami keluhuran keilmuan MP. Mungkin bisa dipikirkan untuk harus adanya semacam 'fit and proper test' bagi pelatih mengenai penguasaan keilmuan filosofi dibanding keilmuan standar MP sesuai tingkatannya. Sehingga kaitan antara apa yang diajarkan dan nilai-nilai menjadi klop. Tidak musti ideal, tetapi setidaknya bisa menjadi lebih baik. Karena saya lihat, pada tataran ini, penguasaan keilmuan MP (yang saya pahami) adalah sejatinya berawal dari pemahaman yang baik akan filosofinya. Dengan demikian, maka target penguasaan keilmuan menjadi ikutan baik.

Sebagai contoh, pemahaman mengenai 'titising hning' dimana kebanyakan diterjemahkan sebagai 'ketenangan', meskipun makna sejatinya adalah MATA HATI. Sedangkan ketenangan adalah suatu sikap untuk masuk pada 'titising hning'. Dengan demikian, untuk mencapai kondisi ketenangan yang maksimal tak lain dan tak bukan adalah dengan memasrahkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Pada kondisi itulah ketenangan sejati akan didapatkan sehingga proses mersudi untuk menemukan 'roso sak jroning roso' bisa lebih mudah tercapai. Disini masuk filosofi nalar dan rasa. Terkait pada salam hormat MP dimana tangan kiri dengan dua jari menunjuk pada kening dan tangan kanan yang mengepal berada tepat di depan dada. Simbolis dari salam hormat saja jujur masih banyak yang kurang paham, apalagi membabar maknanya. :( Satu sisi sedih, tapi sisi lain juga tantangan. Kendalanya adalah... menunggu ditanya, barulah kemudian jawaban diberikan. Kenapa tidak jemput bola? Karena itu sifatnya pengetahuan yang merupakan hal yang basic yang nantinya akan menunjang keberhasilkan suatu pelatihan materi tertentu seyogyanya sudah diberikan dan diinformasikan.

Berapa banyak anggota yang tidak memahami makna dari salam hormat MP? Padahal ini esensi untuk pemahaman pada latihan di dalamnya.

Tangan kiri dengan dua jari (jari tengah dan telunjuk) menunjuk pada kening, memiliki simbol makna nalar, makna pemikiran. Yang dipergunakan adalah tangan 'kiri', dimana kiri sering disimbolkan dengan jalan yang bisa (cenderung) salah. Jalan yang benar adalah jalan ke 'kanan'. Itulah kenapa tangan kanan digunakan untuk mengepal dengan kuat, menggenggam di dapan dada. Sebagai perwujudan dari 'roso sak jroning roso' yang harus digenggam kuat. Arah 'kanan' yang merupakan simbolis dari arah kebenaran berada pada posisi roso karena memang sejatinya 'roso sak jroning roso' itu akan selalu benar. Sebab ia adalah fitrah dari Tuhan, maka akan selalu mengajak kepada kebenaran. Akal bisa diakali. Nalar bisa diutak-atik. Tapi 'roso sak  jroning roso' tidak bisa. Dari salam hormat MP saja kalau ini bisa dijelaskan secara baik, dilaksanakan, dan dijadikan pedoman dasar di dalam melatih suatu materi, saya rasa efeknya sangat luar biasa. Dua jari mensimbolkan keeratan hubungan antara guru dan murid. Bisa jadi, jari tengah adalah simbol dari murid dan jari telunjuk adalah simbol dari guru. Kenapa menggunakan jari tengah untuk murid, karena bisa jadi murid bisa lebih melampaui gurunya. Jari tengah akan selalu lebih panjang dari jari telunjuk. Ini juga bisa disimbolkan agar para guru/pelatih tidak mengekang murid yang ternyata lebih maju. Ia harus tut wuri handayani sebagaimana jari tengah yang selalu sedikit lebih panjang dari jari telunjuk. Ini juga sekaligus simbol dari bahwa generasi yang akan datang (umumnya) akan lebih baik dari generasi sekarang. Akan lebih maju selangkah.

Ini juga sedikit banyak menjelaskan alasan kenapa Mas Poeng 'turun takhta' dan memberikan kepada pewaris muda. Sesuatu yang sangat berani, sangat beresiko, tapi juga sarat harapan. Bisa jadi, sintesa pengetahuan para pewaris muda (diharapkan) dapat meningkatkan kualitas keilmuan MP itu sendiri di masa datang. Lebih bisa menyesuaikan dengan keadaan, dan sesuai prinsip ilmu tumbuh, akan muncul 'pohon' baru keilmuan yang membawa perubahan. Apakah itu tercapai atau tidak, saya tidak tahu. Kita tunggu saja.

Dari filosofi salam hormat MP saja sudah sedemikian luas. Yang kalau dibabar akan membuka mata anggota dan mendidik mereka sedari awal untuk menyadari pentingnya makna filosofis.

Kenyataannya, pengajaran filosofis ini sangat minim. Belajar hanya dari tulisan saja yang sudah diberikan pada buku panduan. Dibaca ketika akan ujian sebagai persyaratan pengetahuan pada ujian tulis. Tapi (kebanyakan) pelatih tidak melakukan proses pembabaran kepada anggotanya. Hasilnya, anggota hanya terjebak pada kata-kata kiasan dan hafalan. Tanpa mengerti makna apa yang bisa dikembangkan dari situ.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 12/10/2010 21:24
Banyak mas mpcrb.

Hanya mungkin masih sering terjebak mana sebab mana akibat, kadang terbalik balik.

Kemudian ada yg "melik", sehingga kurang  waspada terhadap kebenaran. Kebanyakan saling sikut untuk lebih "sakti". Atau membanggakan diri dengan posisi koordinator pelatih, tapi tipis mental guru.

Para guru sudah mengidentifikasi kelemahan ini. Entah bagaimana solusi yg mereka susun.

Kalau secara periodik kita mawas diri, melihat dari luar kotak, kelemahan ini memprihatinkan. Tapi masih banyak yang sehat daripada yang "sakit". Maklum ngumpulin anak macan, kadang nyakar. Keilmuan yg didesain ditularkan dengan hubungan dekat yang intens antar guru-murid, atas nama pemassalan, terpaksa meminta pelatih yg belum matang, untuk melatih murid.

Perjalanan sudah cukup panjang, berbagai eksperimen sudah dilakukan. Tinggal dievaluasi mana yg tidak efektip,  mana yang tidak efisien, revitalisasi  apa yang perlu dilakukan dst.

Tentu konyol dan kurang mensyukuri anugerah, apabila modal keilmuan yang "lumayan", tidak dikelola dengan baik sesuai tujuan.

Untuk itu kita perlu tahu, fakta obyektip yang terjadi, dengan mengupas semua masalah yang ada.

Keilmuan tidak ada masalah, organisasi dan manajemen perlu berbagai perbaikan.

Salam. 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 12/10/2010 23:25
Kembali membedah manajemen MP.

SEKRETARIAT.

MP belum memiliki sekretariat pusat yang permanen. Masih n/a, numpang alamat, dan pindah2.
Ketidak seriusan mengusahakan sekretariat permanen, bisa jadi terpengaruh periode kepengurusan PPMP, tiga tahunan. Meski tidak membatasi berapa kali bisa dipilih lagi, biasanya kabinetnya dirombak. Orientasi program kerja hanya sebatas masa kerja.
Sekretariat yang seharusnya menjadi pusat pengendali operasi, sering kosong dari para eksekutipnya, terlebih ketika antar pengurus mengandalkan komunikasi email dst. Baru ramai kalau ada rapat2 event.
Sekretariat yg seharusnya menjadi "hub", interchange kegiatan, kehilangan fungsinya. Data otentik tercerai berai diberbagai personil dan berbagai tempat, sampai nggak keruan juntrungnya. Data base anggota, data base sertifikat tingkat, data base hasil ujian dst, tersebar di komputer pribadi pengurusnya. Apalagi surat2 masukan dari bawah!. Rancangan intranet dan internet sudah diketok palu.
Tapi dijamin kandas kalau sekretariat sebagai pengolah data, lebih berfungsi sebagai alamat surat.

Betul, komunikasi email pusat-cabang cukup lancar, tapi dari cabang ke pusat, sering tidak ditanggapi.

Disinilah biang berbagai sumbatan.

Sekretariat pusat adalah sebuah prasarana sangat penting yang harus segera direvitalisasi.

Demikian juga sekretariat cabang. Dengan alasan efisiensi, komunikasi bisa diganti dgn milis, fb dan sms, cabang2 yang biasa menyewa/meminjam property untuk sekretariat, mengganti dengan numpang alamat dirumah pengurusnya.  Fungsi sebagai "youth center" lenyap. Tidak ada tempat ngumpul, ngobrol keilmuan dsb. Yang menjadi nilai tambah MP dikalangan segmen muda.

Yang belum ada, kemudian harus ada, adalah PADEPOKAN PUSAT, sebagai pusat keilmuan.
Saat ini, dokumen2 penting keilmuan, hasil penelitian, catatan2/buku otentik, laporan perkembangan latihan dari para pelatih dan senior, dokumentasi foto/vcd/pita video/pita suara event keilmuan, tersebar "diselamatkan" para anggota senior.
Rapat dewan guru hanya kalau ada event  di Parangkusumo atau di padepokan Madiun, tanpa referensi dokumentasi.

Kalau konon katanya MP masih moncer, ya ajaib. Harus disyukuri. Masih ada dewan guru dan pelatih yang rajin bekerja tanpa fasilitas. Apalagi gaji!
Hehehehe.

Properti "permanen" yg dipakai sebagai prasarana kegiatan keilmuan ada tiga.

1. Padepokan MP di Madiun. Sekaligus ditempati mas Yadi Mintorogo, Ketua Dewan Guru. Berfungsi sebagai tempat latihan pendalaman para senior, didukung tempat latihan alam di Ngebel, pantai SRAHU di Pacitan dan pantai Ngliyep di Malang selatan. Juga biasa untuk latihan pendalaman sekaligus 1-2 peleton AD/AU/AL, bergantian.
Mas Yadi rajin mentranskrip materi2 latihan pendalaman.
Status tanah padepokan, milik mas Yadi. Sebagian bangunan, gotong royong anggota MP.
2. Padepokan MP Cirebon. Atas upaya ketua MP Cirebon waktu itu, mas E.M.Wongkaren, diserahkan ke MP Cirebon. Berfungsi sebagai tempat latihan dan gedung pertemuan.
3. Pesanggrahan MP di Parangkusumo. Fasilitas pendukung u acara Tradisi MP, UKT Nas dan latihan luar/alam bagi semua cabang. Status tanah, magersari kraton, bangunan, gotong royong MP.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 12/10/2010 23:51
Masih kurang dua topik lagi, yaitu diversifikasi program latihan dan last but not least, potensi pendanaan u MP/ perguruan tradisional.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Mantrijeron14 on 13/10/2010 08:32
Pak Prapto, Mas mpcrb... ane numpang ngadem di marih....

Sik ane setel dulu language mode saya... beeeep... click!

Nah... sekarang lebih enak.
Sodara-sodara sekalian mengikuti perbincangan sampeyan-sampeyan ini rasanya kok sayang kalo dilewatkan. karena masalah yang disentuh pada dasarnya ya hal yang sama yg menjangkiti perguruan tradisional bukan hanya MP, utk hal ini saya mohon ijin nyimak dan mengambil kesimpulan dari pembicaraan sampeyan semua, dus kalo dilain hari jangan sampe ada tuntutan hak cipta  ;D

Belom lagi nilai-nilai yang diwedar oleh pak Prapto.... [top]

Saya boleh atur pertanyaan kan ...pak, mas:

Tujuan olah nafas bermuara ke terbukanya mata hati, banyak banget nih kalau saya ikuti muara hampir bbrp aliran silat utama yang mendefinisikan demikian. beberapa sub aliran bahkan menjadikan nama perguruan: Setia Hati, Persatuan Hati, Hati-hati komplek militer... hehehe yg terkahir papan peringatan ding bukan papan perguruan. [lucu]. Jikalau beladiri berhenti di tataran gerak, kenapa harus melibatkan hati?? Di manakah fungsi hati/ roso sakjroning roso dalam menuntun gerak pembelaan diri? Atau memang prosesnya adalah melalui gerak dahulu, baru ketemu "obahing ati".....

secondly, ketidakseragaman gerak. nah ini juga jadi polemik di lingkungan saya. Pelatih ini bilang A, pelatih itu bilang A+, dsb. Menurut saya/ IMHO beladiri adalah kepribadian. gerakan detil tentu tidak akan sama dari setiap individu. Hal itu tergantung pemahaman, pengolahan pribadi dan tentu saja kesenangan/ preference.. tugas pelatih/ guru ya memberikan substance yang benar, dus melenceng dikit ya ndak papa... asal jgn substancenya yg beda.

Fighting style MP?? Saya sangat menyayangkan kalau masih ada yg beranggapan tidak bisa buat fight dan terpaksa mencari diluar. Saya kenal pesilat MP mas Gatot, waktu itu si mas di fakultas Fisipol Bulaksumur State Univ (ssst....biar kayak LN), saya di FE jurusan ekonomi lemah... kami lumayan sering bertanding mewakili tempat nongkrong kami, bedanya mas Gatot di kelas H, saya kelas gurem :'(, yang saya amati walopun badan segede gaban tapi gerakan secepat pesilat kelas D!! Amazing saya dan bahkan praktisi yang lain dibuatnya. Menurut saya lagi... pencarian di luar tak lebih dari proses pendewasaan, proses menemukan jati diri..... kata uda SK, dimano juo dicari, di rumah ambo temukan (bener ra ki nulise' dab??). Hanya saja senior perlu memberikan hook/ kaitan supaya si petualang ini bisa mengerti keluhuran perguruan yang bersangkutan jadi kalopun nemu metode.... sekali lagi metode, bukan basic concept yang dirasa lebih pas, ya pasti dia cuma memakai metode bukan prinsip dasar. Bahkan tidak mustahil, jika dengan pemahaman diluar, si murid makin yakin dengan keluhuran perguruan dan balik maning mersudi di muasalnya kembali.

sumonggo warga MP yg laen mbok yao nderek... ikut berbagi disini.

wassalam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/10/2010 09:42
kang MJ, saya memahami maksud kakang. :)

Ketika saya berbicara fighting style MP, sebenarnya ini hanyalah suatu perenungan. Setiap fight adalah khas. Saya hanya merenung, apakah mungkin ketika kita melihat suatu teknik pertarungan, kita bisa tahu 'oh itu MP', atau 'oh itu SHT', atau 'oh itu Tapak Suci', dan yang lainnya. Fight is a fight. Semua gerakan tentu (relatif) boleh untuk dilakukan. Kalau sudah tidak ada jalan lain kecuali dengan membenturkan jidat kita ke muka lawan, ya silahkan dilakukan. Meski tidak ada pengajarannya pada tataran keilmuan.

Seperti Jiujitsu yang terkenal dengan grapplingnya, atau Muay Thai yang terkenal dengkulan dan sikutannya. Saya tidak bermaksud untuk silau terhadap mereka, tidak sama sekali. Dan tidak berharap MP atau Pencak Silat menjadi seperti mereka. Ini hanya suatu pemikiran saja. MP punya gerakan tangan, kaki, hindaran, tangkisan, tangkap kunci, bantingan, guntingan, getaran, dsb, yang (dalam pemikiran saya) bagaimana bisa diramu secara khas sehingga semua potensi bisa dimaksimalkan. Bagaimana uji pematahan benda keras statis mulai dicobakan diganti dengan dinamis, dengan cara melempar beton cor atau kikir atau besi dragon ke udara dan kemudian dipatahkan. Dicoba dilakukan selama 30 detik dengan 20 besi dragon, dsb. Ini hanyalah bentuk pemikiran sehingga ada sesuatu yang baru dari yang selama ini ada. Tidak mengganti yang sudah ada, hanya mengembangkan menjadi lebih baik.

Ini lebih pada masalah bagaimana mengatasi krisis identitas. Sepanjang yang saya amati, krisis identitas juga terjadi pada perguruan lain. Berapa banyak demonstrasi pencak silat yang tidak mirip pencak silat? To catch the fish? I agree. Tapi seringnya kebablasan dan membawa itu terus. Kalau yang belajar ini dilakukan oleh yang sudah memahami hakekat, yang sudah cukup matang, tentu tidak masalah. Ia bisa memilah dan memilih. Ia juga tidak akan silau. Masalahnya kalau ini dilakukan oleh orang biasa-biasa saja, dimana pengajaran pemahaman filosofi sudah mulai jarang ditanamkan sejak dini, sejak awal masuk, tentu akan menyebabkan asimilasi yang kurang pas. Sebagai suatu proses pencarian jati diri, saya sepakat. Tapi tanpa kesiapan mental, kesiapan nilai-nilai, tentu kita tidak bisa menjamin hasil akhirnya akan lebih baik dari sebelumnya.

Itulah yang kemudian membuat jadi terlalu liberal. Belum lagi minimnya pengkondisian untuk menciptakan ruang battle di zaman sekarang di setiap cabang.

Selain itu, tidak semua berpikir sama seperti saya, kang MJ, mas Suprapto. Kebanyakan dari anggota pencak silat, belajar silat bukan sedari awal diajarin filosofinya, tapi langsung masuk pada gerakan-gerakannya, olah nafasnya, berharap jadi sakti instant, dsb. Masuk MP berharap langsung belajar getaran, bisa merasa sakti, bisa matahin ini itu, sudah merasa keren, dsb. Ini kenyataan di lapangan. Dan terjadi juga pada beladiri lain. Tubuh wadag terisi oleh gerakan-gerakan silat, tapi tubuh batin (seringkali) kosong oleh nilai. Plus itu tadi, atas nama pemassalan, terpaksa mengangkat pelatih yang belum matang. Kalau perguruan itu hanya ada pada satu daerah saja, rasanya tidak akan masalah. Karena terpusat, mudah diketahui segalanya. Tapi kalau sudah lintas geografis, tentu harus menjadi sub pembahasan yang harus diperhitungkan.

Kondisi pekerjaan, kedinasan, atau sebab musabab lain tidak memungkinkan untuk berguru langsung pada seorang guru selain daripada senior di daerah dimana ia berada. Atau kebalikannya, sang guru datang ke daerah secara rutin, tersebar, dan mengajari secara khusus juga cukup sulit dilakukan. Kecuali ya saat-saat liburan. Lain dengan cerita zaman dulu, yang tinggal naik kuda saja lalu ngelmu.

Mengenai kalimat ini:

"Hanya saja senior perlu memberikan hook/ kaitan supaya si petualang ini bisa mengerti keluhuran perguruan yang bersangkutan jadi kalopun nemu metode.... sekali lagi metode, bukan basic concept yang dirasa lebih pas, ya pasti dia cuma memakai metode bukan prinsip dasar. Bahkan tidak mustahil, jika dengan pemahaman diluar, si murid makin yakin dengan keluhuran perguruan dan balik maning mersudi di muasalnya kembali."

Saya sepakat. Tapi yang sering terjadi di lapangan kenyataannya tidak seperti itu. Gelitikan untuk mencoba-coba lebih besar dibanding penanaman keluhuran budi. Plus ditambah minimnya penanaman filosofi. Sudah berlatih 1 minggu 2x, masing-masing paling banter hanya 2-3 jam maksimal. 5 hari x 24 jam berada di masyarakat, melihat televisi, berita di koran, dsb. Tentu penetrasi inilah yang sangat kurang. Metode penyeimbang antara pemberian nilai-nilai itu mutlak berada di tangan pelatih. Sambil mengajarkan gerak, berikan nilai-nilai. Sambil mengajarkan nafas, berikan nilai-nilai. Proses seperti ini yang sudah sangat jarang saya lihat pada hampir kebanyakan PPS. Membiarkan si murid tumbuh sendiri, gede sendiri, baru nanti diajarkan keluhuran keilmuan. Lha wong kita bisa nulis sekarang ini karena dulunya sedari kecil 'dipaksa' untuk nulis toh? Kita bisa baca karena dulunya sedari kecil 'dipaksa' untuk baca? Pada akhirnya kita berterima kasih atas 'paksaan' tersebut. Kenapa pembabaran keluhuran filosofi dan nilai tidak bisa kita tanamkan sedari awal murid masuk menjadi anggota?

Btw, pernah ketemu mas Gatot juga ya? Salam saja mas. Kebetulan saya juga pernah dilatih oleh beliau. Beliau waktu menjelang Kejurnas MP 97 juga melatih saya dan kawan-kawan. Dan sempat merasakan fight juga sama mas Gatot. :) Dulu saya sering bilang kalau mas Gatot adalah 'Samo Hung'-nya Indonesia. :) hehehe

Kalo ketemu, salam dari mas Agung, Cirebon. Yang tendangan sampingnya menyamai kecepatan tendangan mas Gatot. Hehehe (itu dulu tahun 90-an). Sekarang yo perut wis maju... :)


salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/10/2010 10:08
2. Padepokan MP Cirebon. Atas upaya ketua MP Cirebon waktu itu, mas E.M.Wongkaren, diserahkan ke MP Cirebon. Berfungsi sebagai tempat latihan dan gedung pertemuan.

Kebetulan saya adalah mantan Sekretaris Cabang Cirebon untuk 3 periode kepengurusan. Ketika ketua terpilih dipegang oleh Mas Hasan, kemudian ketua terpilih dipegang oleh Mas Benyamin (mas Ben) dan saat ini ketua terpilih dipegang oleh Mas H. Toto. Untuk yang terakhir, karena ngikut kantor ke Jakarta, terpaksa melimpahkan ke wakil sekretaris untuk handle operasional di Cirebon. Kendala kedinasan saat ini tidak memungkinkan untuk stay sepenuhnya di Cirebon.

Meski bukan yang terbaik, tapi saya mengamati sepenuhnya pengurusan padepokan MP Cirebon untuk beberapa periode, plus kendala-kendalanya kepelatihan dan kelebihannya. Juga kendala-kendala manajemen di daerah. Saru-siku antar senior, dsb. Jadi, sedikit banyak, saya memahami kondisi yang pusat alami (meski jauh lebih rumit dibanding daerah).

Pendanaan memang masalah klasik yang abadi. :) Beberapa inovasi pengurus MP Cirebon adalah dengan menyewakan padepokan untuk event-event musik dan event olahraga senam (seperti senam Tai Chi, senam berbasis kickboxing, dsb). Beberapa group Band sudah sering manggung di padepokan MP (sekaligus promosi juga kepada pengunjung) seperti KLA Project, Dewa 19, Boomerang, dll, bahkan luar negeri seperti Firehouse. Tujuannya untuk 'tambal sulam' pendanaan. Jaringan-jaringan ke pemerintahan dijalin. Mulai dibuat proposal untuk masuk pada sektor-sektor vital sehingga dengan demikian sedikit banyak mulai bisa 'mengamankan' asset. Kepelatihan, yang atas nama pemassalan, juga kami alami disini. Perbedaan gerak juga demikian. Kami berterima kasih atas sumbangsih dari pak Mike Wongkaren, karena berkat beliaulah padepokan masih tetap megah berdiri (dengan kualitas besi baja super pada rangkanya). Tinggal menjadi PR Cirebon untuk menggali keilmuan dan memajukan perguruan. Saat ini yang masih sangat aktif adalah pembibitan pesilat untuk seni dan laga. Untuk laga, sudah mulai menampakkan hasil dengan pesilat Cirebon yang mulai 'merangkak' naik dari daerah hingga ke nasional. Sedikit banyak mulai dibenahi, agar potensi perpecahan bisa dihindari.

Sejujurnya, jangankan di pusat mas. Untuk Cirebon sendiri juga bahkan mulai jarang ngumpul-ngumpul ngebabar keilmuan dari pada senior. Egosentris masih terjadi, yang kalau tidak disikapi dengan bijak, tentu potensi perpecahan akan muncul. Terkadang bertanya, kenapa ini muncul di level senior? Merenung, melihat urut-urutan peristiwa, mengamati apa yang mereka berikan kepada saya, kemudian sampai pada kesimpulan dimana sejak awal pengajaran pemahaman filosofi kalah dengan pengajaran keilmuan. Bisa jadi di perguruan lain juga demikian. Kalau ini tidak dibenahi juga, maka generasi senior yang akan datang akan 'mewarisi' juga seperti yang sekarang. Instruksi dari pusat memang seharusnya lebih jelas dan lebih keras mengenai pentingnya penanaman dan pemahaman filosofi bagi mereka yang ditunjuk untuk masuk pada jalur kepelatihan (terutama pelatih utama).

salam.

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/10/2010 11:39
Tujuan olah nafas bermuara ke terbukanya mata hati, banyak banget nih kalau saya ikuti muara hampir bbrp aliran silat utama yang mendefinisikan demikian. beberapa sub aliran bahkan menjadikan nama perguruan: Setia Hati, Persatuan Hati, Hati-hati komplek militer... hehehe yg terkahir papan peringatan ding bukan papan perguruan. [lucu]. Jikalau beladiri berhenti di tataran gerak, kenapa harus melibatkan hati?? Di manakah fungsi hati/ roso sakjroning roso dalam menuntun gerak pembelaan diri? Atau memang prosesnya adalah melalui gerak dahulu, baru ketemu "obahing ati".....

Punten untuk beranikan diri menjawab, mohon jangan diketawakan jika jawabannya seperti jawaban anak kecil. Maklum, masih proses mersudi.

Menurut pemahaman saya, hati adalah sumber dari segala 'kesaktian'. Ya 'kesaktian' lahiriah, ya 'kesaktian' batiniah. Tak ada yang tidak bisa 'dilihat' oleh hati. Plus ia adalah satu-satunya 'alat kontak' terhadap Sang Maha Pencipta. Apabila baik hatinya, maka baik pula tindakannya. Apabila buruk hatinya, maka buruk pula tindakannya. Dari dalam hati, tercermin lisan, meluas kepada tindakan.

Akan tetapi, untuk menuju kearah situ tidaklah mudah. Ada tangga yang harus dilalui, ada ruang yang harus dilewati. Kita tahu bahwa hidup adalah proses yang amat rumit. Hidup adalah proses pencarian, proses mersudi. Semua pengetahuan lahir dari proses mersudi. Semua kesaktian lahir dari proses mersudi. Kalau sudah tidak bisa mersudi, maka sudah mengalami kematian. Selama masih ada hayat di kandung badan, maka proses itu masih berlangsung. Kemudian diwujudkan melalui tindak, melalui tindakan.

Dan gerak adalah SALAH SATU dari sekian banyak proses mersudi, proses mencari hati sejati yang diwujudkan melalui tindak, melalui tindakan. Gerak dalam beladiri adalah salah satu jalan pencapaian ke arah hati sejati. Seringkali berisi filosofi, kenapa gerak tangan harus mengarah keatas, kenapa kepalan diarahkan kebawah, dsb. Ini adalah salah satu jalan untuk mersudi yang telah ditemukan oleh para local genius kita.

Para sufi, pendeta, biksu, melakukan proses mersudi untuk pencapaian yang sama melalui semedi atau meditasi atau tirakat atau sejenisnya. Meski berbeda, tapi bisa menuju hasil yang sama. Keragaman tidak terlepas dari intinya. Disimbolkan, gerak adalah aspek syariat, aspek lahirian yang (relatif) mudah dipelajari oleh siapapun. Aspek hakekat ada pada nilai-nilai yang ditanam di dalamnya.

Dalam konteksnya dengan beladiri, pencapaian tertinggi adalah pencapaian hati, pencapaian pemahaman tertinggi, pencapaian pencerahan. Ketika hati sudah mencapai langit, maka ruang dan waktu menjadi kecil. Dimensi menjadi bisa dilewati. Raga sudah tidak jadi penghalang. Pada tahap ini, manusia sudah mampu mengungkap hukum alam. Sulit sekali untuk dicapai, tapi tidak mustahil.

Kecepatan gerakan, tidak akan dapat mengalahkan kecepatan pikiran. Tetapi hati bisa tahu lebih dulu. Dalam kondisi ini, maka gerakan seperti apapun akan bisa dideteksi, arah lintasan apapun akan dapat 'dilihat', niat seperti apapun akan bisa diketahui. Kalau sudah begini, teknik apapun akan tunduk dengan sendirinya karena sudah terbaca.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 13/10/2010 12:24
kangmas Mantri.

Sumangga, falsafah keilmuan kan nilai2 umum dari kearifan lokal, sudah milik umum.

Agak capek ngurusi masalah itu2 aja , pelatih atau "senior" yg baru lucu2nya, saya memang tanya/mempermasalahkan ke mas Poeng, ada apa dengan penanaman nilai luhur/falsafah keilmuan. Pemberian materi falsafah di penataran pelatih, hanya ditanggapi dgn bagaimana cara menulis/mengucapkan yang benar, nyaris tidak nyambung.
Mas Poeng bilang, memang perlu "sangat/saat", atau sengaja diciptakan agar situasinya nyambung, nanti tinggal diwedar, lebih mudah masuk. Mas Poeng terbiasa medar kalau pas santai wedangan. Perlu momentum.

Baru saja kita alami sendiri di forum SS.
Sepertinya sudah lama akang Taufan mengungkapkan tentang GG, "tata gerak dilatih sampai masuk dalam lahir batin pesilat" ; kangmas Ajigineng tentang " dibolan- baleni nganti nyawiji karo badaniro".
Ketika uda Suporter melontarkan  "aplikasi jurus dalam bertarung" yang memancing penghayatan tata gerak/jurus dengan rasa, kemudian bang Antara dengan "Olah Jemparing", dan terakhir mas mpcrb dengan SP dan TT, maka filosofi keilmuan menemui momentum untuk dibahas.

Nilai2  "ngelmu kelakone kanti laku" dan "sopo temen bakal tinemu", sebenarnya sudah masuk sejak awal melalui program latihan.
Bahwa kalau tidak MELAKUKAN latihan dengan niat dan cara yang benar, maka dalam ujicoba nanti akan kelihatan, sasaran patah atau malah tangannya yang memar. Postur preman bisa kalah dengan putri yang lembut.
Sifat premanisme, tdk mau kerja, minta hasil seketika, akan tereliminasi disini.

Waktu mas SOLIHIN GP, terpilih menjadi Ketum MP, beliau minta penjelasan selengkap mungkin mengenai falsafah keilmuan, agar tidak salah dalam melakukan gemblengan ke anggota. Karena tingkatnya sudah cukup (kombinasi II reguler, bukan kehormatan, kolat Bina Graha), maka mulai latihan getaran dan dasar gerak naluri, untuk persiapan ujian ke Khusus I di Yogya.
Beliau telpon :

 "mas, kalau tata gerak dan pematahan benda keras saya beres, tapi latihan getaran nggak bisa2. Emang yang bisa hanya orang Jawa ya, abis pakai filosofi Jawa."

Beliau berani ngeluh ke saya krn saya ketua harian, bukan pelatih, apalagi guru.
Saya menjawab sekenanya: " coba pa, sholat yang khusuk. Selesai sholat, dengan sikap khusuk tadi, langsung latihan getaran". Besoknya beliau telpon dengan ceria : " wah mas ,  udah bisa, getaran terasa kuat. Bener juga nih elmu. Hahaha".

Kejadian tadi saya sampaikan ke mas Poeng, yang kemudian menyimpulkan, harus dicari cara yang pas. Kalau memasukkan falsafah Jawa secara "letterlijk", lawaran, tulisan singkat, mudah terjadi salah paham. Kemudian mas Solihin GP dalam melakukan pidato gemblengan ke anggota, dipersilahkan kalau lebih sreg dengan memakai ungkapan2 luhur prabu Siliwangi.
Sama saja.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/10/2010 14:33
semakin ketemu lagi benang merahnya :)

jika gerakan jauh dari tuntunan, jika panutan abaikan kepatutan, jika sesepuh tak lagi mau patuh, maka kemana jiwa awam nan kering ini hendak berlabuh?

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/10/2010 14:43
Apapun yang telah terjadi, itu adalah suatu kenyataan. Apapun yang nanti akan kita hadapi, itu adalah suatu keniscayaan. Seandainya bisa informasi-informasi berharga (yang meski sudah jadi milik umum, tapi banyak yang tidak diketahui) ini bisa didistribusikan kepada seluruh cabang, pelatih, di semua daerah...

Jadi ingat pesan terakhir Kyai Haji Ahmad Dahlan di film 'Sang Pencerah':

"Hidup ini singkat dan hanya sekali, jangan hanya mengurus diri sendiri, Allah bersama orang-orang yang peduli..."

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 14/10/2010 00:24
DIVERSIFIKASI PROGRAM LATIHAN.

Dalam perjalanan MP, mudah ditengarai adanya berbagai macam kebutuhan/interest menyangkut program latihan.
 
Sekurangnya ada kebutuhan pendalaman yang berbeda beda dalam kecabangan keilmuan pencaksilat.

Kemudian ada kebutuhan khusus yang merupakan pengembangan pencaksilat untuk manfaat yang lebih luas.

Dilain pihak, program latihan standar/reguler yang ada, memang dirancang moderat, sehingga pembobotan beban latihan dirancang untuk kondisi pesilat rata2/umum, untuk rentang usia yang lebar, baik putra maupun putri.

Dalam perjalanan waktu, sudah semakin mendesak, kebutuhan program latihan yang berbeda beda.
Bahan sama, tapi racikannya beda.
Antara lain:
* Program latihan khusus penunjang kedinasan (TNI/POLRI). Sedangkan untuk petugas SAR/KSR PMI/ICRC, ditambah materi latihan deteksi survivor.
* Program latihan khusus/pendalaman bidang penyembuhan.
Bidang ini, saat ini menjadi favorit pendalaman para senior, bergeser dari trend kanuragan. Menyesuaikan diri dengan tantangan yang dihadapi. Termasuk disini riset deteksi aura/jenis energi berbagai tumbuhan, guna keperluan pengembangan pengobatan herbal .
* Program latihan khusus beladiri praktis. Diperlukan oleh wanita/pria yang tidak cukup waktu untuk ikut latihan reguler.
* Program latihan atlit IPSI.
* Program latihan yang memberi pembobotan lebih pada aspek beladiri. Termasuk disini penyiapan atlit tanding MMA.
* Program latihan untuk usia dini (dibawah 14 tahun), tanpa olah nafas.
Dan seterusnya.

Pelatih tinggal melihat catatan tentang racikannya, sedang unsur/bahan2 sudah tahu/sudah dikuasai.
Penyusunan program latihan harus teliti, fokus,berdasar kebutuhan dan kondisi lapangan.

Program latihan untuk pemanfaatan yang lebih luas:
* Program senam kebugaran berbasis pencaksilat.
* Program latihan tunanetra , tunarungu (bisu tuli).
* Program latihan penunjang rehabilitasi korban narkoba.
* Program latihan penyegaran sel.
* Program latihan penunjang prestasi atlit olahraga selain silat.
* Program latihan penderita diabetes.
Termasuk menyusun bentuk senam pasien, merujuk garis energi/meridian, untuk mempercepat penyembuhan sakit tertentu.
Dan seterusnya.
Beberapa program yang sudah disusun dan dilaksanakan MP, perlu evaluasi dan ditingkatkan.

Masing masing perguruan tradisional tentu memiliki kekhasan masing masing yang berpotensi untuk dikembangkan.
Bertujuan agar pencaksilat mengcover seluas mungkin, segmen2 di masyarakat. Serta memberi manfaat seluas luasnya kepada masyarakat, dengan segala sesuatu yang berbasis pencaksilat.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 14/10/2010 05:11
POTENSI PENDANAAN
UNTUK MP/PAGURON TRADISIONAL.

Potensi sumber dana, kita bagi tiga kelompok:

A. Kelompok Pemerintah/BUMN/Industri Besar.
B. Kelompok Masyarakat dan lembaga donor.
C. Internal perguruan.               -

A.

Perhatian pemerintah pusat dan daerah kepada pencaksilat, dari hari kehari terus meningkat.
Sebagaimana pemerintah negara lain, perhatian pertama tentu pada aspek sport. Demikian juga sikap pemda. Barangkali karena lebih terukur, prestasi medali, lebih mudah mempertanggung jawabkan anggaran kepada DPR/DPRD.
Belum menyentuh anggaran untuk perguruan/klub.
Tapi setidaknya memberi kesempatan/ajang kepada pelatih dan atlit pesilat untuk berkiprah dan berprestasi, dengan peluang mendapat fasilitas dana, bonus, kesempatan jadi PNS, tambahan nilai, tunjangan rumah, tunjangan hari tua dsb, baik dari pemda maupun pemerintah pusat. Ada jalur pelajar, jalur mahasiswa dan jalur umum.
Sedikit banyak menambah apresiasi masyarakat terhadap pencaksilat.

Belakangan mulai dibuka kesempatan mengisi kegiatan ekstra kurikuler disekolah sekolah. Disini perguruan bisa mulai berperan dan mendapatkan dana, dengan mengorganisir pelatih2nya. Tentu ada kegiatan pemenuhan syarat administratip, penyiapan program, penyiapan pelatih dan pengawasan pelaksanaan/kendali mutu. Selalu siap mengantisipasi mutasi pelatih.
Apabila kegiatan di DKI dan Cianjur berjalan sukses, kemudian merebak kemana mana, tentu skala dananya tdk bisa dipandang enteng oleh perguruan2 silat.

Peluang selanjutnya adalah dibidang pariwisata dan budaya. Perguruan bisa mengisi kegiatan pariwisata dan budaya. Ada peluang kecil, tunjangan bagi guru silat sebagai seniman budaya nasional.

Dari BUMN/INDUSTRI BESAR, ada dua macam kesempatan. Yaitu dana CSR (corporate social responsibility), dan peluang untuk melatih karyawan dalam skala besar, terutama pada industri agro (mis pabrik gula dgn lahan tebu ribuan hektar) dan industri pertambangan ditempat terpencil.
Ada juga peluang kerjasama dengan grup swasta nasional besar, dengan chemistry yang sama, mendukung brand Indonesia. Kalau peluang dari perusahaan rokok ada sih, tapi ada trend pengendalian produk tembakau yang semakin ketat.

Mengikuti trend di China, bahwa karyawan yg ex sekolah kungfu, terbukti diatas rata2 dibidang disiplin dan keuletan fisik. Maka pencantuman "pesilat" pada cv, mulai mendapat prioritas pada perusahaan asing ex Asia. Menguntungkan bagi pesilat, "tergantung"  bagi perguruan.

B.
Potensi dana dari masyarakat , berkaitan langsung dengan program perguruan yang "melayani"/memberi nilai tambah pada masyarakat. Program2 yang termasuk manfaat lebih luas dari pencaksilat, apalagi yang berdampak finansial bagi penggunanya.

Sebagai misal, pada perguruan tradisional yang mempunyai keistimewaan pada patah tulang dan ilmu lulut (salah urat, keseleo, cedera otot), bisa serius mengembangkan dan menambah personil yg handal. Perguruan mengorganisir dan mentarget pemain bola kelas dunia yang bergaji milyaran rupiah, dimana kalau sembuh lebih cepat, ada dampak finansial. Tentu ada perjuangan bertahap dimulai menangani atlit nasional dan modal kerja yg disiapkan perguruan. Sasaran lain adalah pemain tenis yg cantik dan kaya. Kenapa tidak.? Hehehe..
Tidak cukup hanya kesian pada pendekar ahli lulut dan patah tulang.

Sedangkan potensi dana lembaga donor, dibahas dibawah.

C.
Potensi pendanaan INTERNAL PERGURUAN.

Kita tinjau dulu beberapa model pendanaan perguruan.
1. Perguruan yg merupakan badan otonom dari organisasi kemasyarakatan (besar). Sudah punya komunitas yang tentunya mendukung pendanaan. Misal TS oleh Muhammadiyah, Persinas ASAD oleh LDII, Pagar Nusa oleh NU. Persebarannya nyata.
2. Perguruan yg pendanaannya didukung pembina yang kaya raya.
Apakah perkembangan perguruan maju pesat? Ataukah drive untuk menggali potensi dana alternatip, malahan melemah? Kita tunggu kabar dari teman2 di PSTD dan SMI.
3. Ada model PSHT. Menurut penuturan salah satu tokohnya, mas Arti Siswoyo, PSHT mendapat kontribusi dari sekurangnya 8 SPBU di Jakarta, lumayan untuk anggaran pengurus. Ada kontribusi kecil dari iuran. Model, perguruan punya sumber dana dari saham di suatu usaha bisnis.
4. Model MP.
Modal dasar dari iuran anggota, ada biaya sertifikat tingkat, KTA.
Tetap saja, andalan utama adalah dari kontribusi pengurus dan partisipasi anggota selain iuran. Belum bisa menggaji/tunjangan guru.

Mengenai BESARAN IURAN:
Tidak boleh menyentuh batas psikologis, sehingga terkesan "jual beli", sehingga mematikan tingkat partisipasi anggota/pengurus.

(bersambung)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 14/10/2010 09:16
Terima kasih mas atas kesediaan untuk sharingnya. Ini sungguh sangat berharga. Tidak hanya bagi diri saya pribadi, juga saya yakin akan manfaat bagi perguruan lain yang membacanya. Tidak musti harus mengikuti, tetapi minimal sebagai bahan masukan dan perbandingan.

Ada yang sedikit menjadi pertanyaan saya mas. Kalau melihat paparannya, semua hampir didasarkan pada keilmuan dan implementasi keilmuan. Porsi dimana penanaman filosofi dan nilai-nilai perguruan sepertinya belum ada. Atau memang bukan bagian dari paparan tersebut? Maksudnya, mungkin itu ada pada divisi Bintal tersendiri dengan SWOT-nya. Sebab kalau melihat 2 paparan tadi, sepertinya merupakan sebagian garis-garis besar haluan MP (saya istilahkan saja demikian) yang berarti mencakup semua hal. Tidak mencantumkan penanaman nilai-nilai filosofis perguruan berarti memang tidak (atau belum saatnya) dimasukkan. Apakah ini sengaja atau memang belum mendapat perhatian?

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 14/10/2010 13:01
@ mas mpcrb

Urutannya, Untuk memberi masukan PPMP menyusun analisa SWOT, adalah mengumpulkan kelemahan-kekuatan-tantangan-peluang, makanya kita brainstorming mengevaluasi filosofi, visi/misi, garis besar haluan kerja, program umum, fakta lapangan dan anev nya (analisa dan evaluasi) baru ke usulan/rekomendasi program kerja.
 
Kalau menyusun program kerja terkait anggaran, diluar kompetensi diskusi.

(sambungan):

perihal "pengabdian masyarakat"

MP ada peluang untuk memanfatkan ilmunya. Ada batas moral, antara kita mengabdikan/mempersembahkan sesuatu, sementara dilain pihak perguruan memang butuh dana untuk program lain. Misal tentang tunanetra. Kita menolong mereka, atau justru lebih memanfaatkan mereka untuk cari duit untuk kita sendiri? Harus proporsional, menjaga kepatutan dan batas moral.
 
Hal ini berlaku apabila kita mendapat bantuan dana dari luar, apakah sumbangan pribadi atau lembaga donor.
Kita masih bisa memasukkan penataran pelatih, honor pelatih dilapangan dan SEDIKIT manajemen fee untuk perguruan.

Pada SKALA yg terjadi/dicapai sampai saat ini, MP perlu badan usaha yang memang bisnis oriented, profesional, akuntabel, modal dikumpulkan dari gotong royong. Sehingga ada dana tetap yang patut untuk menfasilitasi dewan guru dan perguruan, mengurangi beban dan fluktuasi perolehan dana oleh PPMP dan berdampak pada subsidi anggaran kegiatan pada cabang cabang.

Barangkali para senior sudah terikat pada rutinitas, seolah olah atas nama pakem, padahal nggak juga.
Generasi penerus berpeluang melakukan terobosan, tanpa mengorbankan JATI DIRI nya.
Terbukti pada kasus MP, setelah sekian lama terbatas untuk keluarga, th 1963 terbuka/diabdikan untuk BANGSA dan negara Republik Indonesia, th1985 Munas MP merubah ayat di AD/ART, yang memungkinkan warganegara asing belajar dan menjadi anggota MP.

Bagaimana kalau kedepan, semua bertekad pada target yang "ambisius", tapi tidak utopis? Mandiri dan cukup, hidup dan menghidupi?

Saat ini, aturan di MP, ada pemasukan dari sertifikat tingkat anggota untuk dewan guru dan kegiatan keilmuan, relatip lancar. Ada prosentase iuran ke pusat,  2 ribu dari rata2 10 ribu rp iuran bulanan anggota. Tidak lancar/macet karena dana sudah habis di kolat/cabang. Setoran ke pusat tsb sangat berharga di kolat/cabang, sementara bagi PPMP dianggap duit kecil, relatip dibanding kebutuhan anggaran. Dilain pihak bidang dana usaha juga fluktuatip, sehingga pelaksanaan kerja menjadi berbasis dana yg tersedia/fluktuatip, bukan pada program yg sudah ditetapkan.

Kenapa? Karena skala ekonomi iuran kecil. Padahal rentang kendalinya luas. 

Bagaimana kalau semua sepakat, dengan segala konsekwensinya, mentarget skala menengah sampai besar? Target jumlah besar yg pasti harus didukung oleh jaminan mutu, promosi, humas dst ?
Kalau pelayanan baik, dan MP bisa mengusahakan satu juta anggota menjadi AKTIP (di data base ada 2,5 juta orang tercatat sbg anggota/pernah jadi anggota, sy yakin kalau lebih), atau dengan ekspansi anggota baru, maka setoran ke pusat menjadi 2 milyar rp perbulan.Kalaupun tercapai separuh, ada 1 milyar rp perbulan. Itu kalau iuran 10 rb perbulan. Padahal dibanyak cabang, sudah 25 rb per bulan.
Dengan skala makin besar, setoran bisa dikurangi, ditetapkan bersama, akuntabel.
Para pelatih, guru, gurubesar, pewaris bisa terpikirkan, segala sesuatunya bisa bergulir lebih ideal.

Kalau semua perguruan tradisional mentarget dengan skala masing2, sy yakin, uda Suporter harus meninjau ulang skala produksinya.

Salam.


SING SOPO OBAH, MAMAH. (letterlijk: barang siapa bergerak, mengunyah).
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 14/10/2010 14:05
@ mas mpcrb

Kalau tdk salah tangkap, fokus keprihatinan anda:

1. Pemanfaatan IT, baik untuk kehumasan maupun komunikasi internal.

2. Perlunya program latihan yg mencetak pesilat MP lebih "combat ready".

3. Dari pengalaman pribadi anda di Cirebon, dinilai sudah mendesak, penanaman filosofi keilmuan/perguruan sejak dini, apalagi bagi senior/pelatih.

Saya sepakat, karena itu merupakan sebagian masalah  di MP, bukan cuma satu dua cabang.

Tentunya harus dimulai dengan meninjau sistem yang berjalan di MP.
Apakah sistemnya kurang sehingga harus ditambah, apakah sistemnya yang salah sehingga harus dirombak, atau sistem sudah benar tapi ada kendala operasional.
Dari anev yang lengkap kemudian disusun usulan langkah2 solusinya.

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 14/10/2010 16:00
Benar sekali mas.

Saya jadi lebih bisa melihat secara keseluruhan ketika mas memaparkan sebagian dari SWOT dan anev di level Pusat. Sedikit banyak saya sudah mulai membaca benang merahnya. Sedikit banyak juga saya jadi memahami bagaimana saya 'dicetak' di MP Cirebon.

Sudut pandang saya memang cabang, mohon maaf seperti kacamata kuda. Dan juga pendapat saya tidak mewakili cabang Cirebon. Meski demikian, saya yakin juga memiliki karakteristik yang sama terjadi di beberapa daerah. Kebetulan saat ini ikut membantu Jakarta Selatan (sudah izin dengan Ketua Cabang JakSel, mas Marsyel). Tapi tidak dalam tahap melatih, hanya membantu saja pelatih yang sudah ada sambil melihat metode, mengevaluasi untuk pemahaman diri sendiri. Walau bagaimanapun, beda cabang biasanya beda karakter. Memunculkan karakter Cirebon, tentu akan berbenturan. Apalagi kalau keilmuan, tentu akan cukup signifikan perbedaannya. Jadi lebih enak diskusi berbasis filosofi, sesuatu yang jarang saya temui di kolat manapun. Sambil sharing-sharing pengalaman dan pendapat untuk mempererat silaturahmi.

Dari beberapa kali muteri ke beberapa cabang, kendala yang saya lihat juga sama. Kebetulan karena dulu saya sering menjadi pembicara IT, sering 'berkelana' dari propinsi ke propinsi. Saya sempatkan untuk muteri cabang dimana saya singgah. Untuk sekedar tukar pikiran, dan sharing pengalaman. Pada saat itu tidak berpikir akan tumbuh keprihatinan karena pikiran belum nyampe kesitu.

Kekhawatiran saya adalah dalam jangka panjang efek 'bentukan' dari minimnya filosofi perguruan ditekankan sedari awal akan mencetak senior yang hebat dalam keilmuan kanuragan, tapi miskin nilai. Apalagi dengan database anggota 2,5 jt (bisa lebih), tentunya efeknya sangat terasa. Mohon maaf terpaksa mengatakan demikian. Karena menjumpai cukup banyak senior yang pola pikirnya seperti itu. Berapa kali 'sempalan' MP nongol, termasuk juga yang di deket-deket Cirebon seperti Benteng Cipta Garuda (BCG) dan Merpati Seto (MS). Dan bahkan hampir saja dulu pelatih saya (Khusus 2, sudah almarhum sekarang, semoga amal ibadahnya diterima dan pahala atas segala kebaikan yang telah dilakukan olehnya) akan mendirikan perguruan sendiri. Bukan saya menganggap baik diri sendiri. Tidak mas, tidak bermaksud seperti itu. Ini sekali lagi hanyalah perenungan dari seorang anggota, yang bukan pesilat MP terbaik, tapi setidaknya ingin menjadi baik dan mengajak berbuat baik, dan yang masih peduli akan nilai-nilai.

Apa yang ditanam, itulah yang nanti dipetik.  Seberapa banyak senior yang memahami potensi perbedaan di tataran atas keilmuan? Seberapa banyak senior yang memahami bahwa MP tidak berusaha mencetak pesilat secara seragam? Seberapa banyak anggota MP yang memahami bahwa MP adalah ilmu tumbuh? Untuk mereka-mereka yang secara geografis dekat dengan pengurus pusat, dewan guru, atau mas Poeng, tentu tidak akan ada masalah apabila ada hal-hal yang tidak dimengerti, bisa ditanyakan langsung. Tapi bagi mereka yang secara geografis cukup jauh, bisa jadi kendala serius. Filosofi dan kearifan lokal memang sudah menjadi milik umum, tapi penekanannya di daerah tidak demikian. Sehingga kemudian batin ini berani berucap:

"jika gerakan jauh dari tuntunan, jika panutan abaikan kepatutan, jika sesepuh tak lagi mau patuh, maka kemana jiwa awam nan kering ini hendak berlabuh?"

atau lebih lengkapnya:

"jika gerakan dan olah nafas jauh dari tuntunan, jika panutan abaikan kepatutan, jika sesepuh tak lagi mau patuh, maka kemana jiwa awam nan kering ini hendak berlabuh?"


Pengalaman saya, begitulah dulu saya 'dicetak'. Dijejali keilmuan. Dijejali teknik-teknik. Diajak ikut kejuaraan, kejurlat, kejurda, kejurnas, IPSI, seleksi PORDA, POPWILNAS, dsb. Semuanya keilmuan. Pelatihan yang keras (sekarang pelatihan MP kolat sudah sangat moderat, tidak seperti dulu. Efeknya, anggota jadi lebih 'cengeng'). Cirebon, bisa jadi merupakan satu-satunya cabang yang (relatif) paling sering dijadikan 'eksperimen' oleh dewan guru. Hal ini bisa jadi tidak heran karena hanya ada 3 padepokan MP di seluruh Indonesia yang salah satunya di Cirebon. Para senior Cirebon, sudah mengenal bayu seto, kidang telangkat, kere wojo, dsb. Salah satu 'sarang getaran' ya Cirebon. Dengan jumlah praktisi getaran yang cukup banyak, maka keilmuan getaran yang pada kota besar masih dianggap istimewa dan dicari, disini informasinya relatif mudah didapat. Mungkin karena memang sejarah Cirebon cukup akrab dengan dunia persilatan sehingga hal tersebut dianggap tidak aneh lagi. Meski demikian, bobot materi tetap lebih ditekankan pada keilmuan dan nyaris tidak masuk filosofi. Bukan asumsi pribadi, tapi karena memang pernah berinteraksi selama 3 periode menjadi sekretaris cabang pada 3 model kepemimpinan ketua cabang yang berbeda.

'Cetakan' keilmuan MP sudah sangat baik, alangkah baiknya apabila dibarengi dengan 'cetakan' nilai. Sehingga klop sekali. 'Kesaktian' getaran musti diimbangi dengan kesalehan pribadi. Saya rasa kita semua sudah memahami ini. Tapi para pelatih daerah belum banyak yang paham dan sadar akan hal itu. Terutama atas nama pemassalan yang pada akhirnya terpaksa membiarkan pelatih yang belum matang untuk melatih. Toh jago getaran juga masih makan nasi, yang kalau berantem fisik sama yang tidak bisa getaran juga masih bisa berdarah. Saya mengerti, memang agak sulit karena seperti ngurusin anak macan yang kadang nyakar (istilah mas suprapto). Tapi kalau tidak diperhatikan serius, efeknya akan jangka panjang.

Selain itu, keprihatinan mengenai website resmi Pusat yang tidak kunjung datang membuat bola-bola liar informasi mengenai MP menjadi tidak terkendali. Padahal, membuat website saat ini sudah sangat mudah dan murah. Yang sulit hanya niat dan konsistensi maintenance. Entah sudah berapa kali saya mencoba mengutarakan ini pada banyak senior, termasuk pewaris muda pada fb beliau. Tapi tidak ada tanggapan berarti. Tetap saja bola-bola liar dan informasi yang salah nongol disana-sini dan diindeks oleh mesin pencari (google, yahoo, bing, dsb).

Kalau masalah 'combat ready', dari penjelasan mas mengenai MP USA, dan paparan dari sebagian GBH-MP, saya sudah melihat benang merahnya.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 14/10/2010 16:24
Tentunya harus dimulai dengan meninjau sistem yang berjalan di MP.
Apakah sistemnya kurang sehingga harus ditambah, apakah sistemnya yang salah sehingga harus dirombak, atau sistem sudah benar tapi ada kendala operasional.
Dari anev yang lengkap kemudian disusun usulan langkah2 solusinya.

Disinilah yang tadi saya bilang dilematis. Pusat sendiri sudah memahami kendala dimana komunikasi pusat-cabang tidak ada masalah, tapi cabang-pusat mengalami kendala.

Mereka, para pelatih daerah, bisa jadi tidak begitu memahami kesulitan dari pusat. Tidak memahami gambaran SWOT, GBH-MP pusat. Mereka bisa jadi memang tidak tahu, atau memang tidak mau tahu. Yang mereka tahu di lapangan adalah melatih dan dilatih. Yang mereka dapat dari senior, itulah yang mereka rekam dan yang kemudian akan diberikan kepada anggota dibawahnya. Menjadi apa mereka, ya bergantung dari bagaimana senior 'mencetak'. 'Buku' keilmuan banyak sekali diminati anggota. Tapi 'buku' filosofi nilai-nilai perguruan itu sendiri sudah tidak diminati dan sangat jarang diminati. Jika filosofi tidak bisa dibukukan, maka ia harus diajarkan. 'Pemaksaan' tentu harus ada, karena tanggungjawab keberhasilan anggota adalah di tangan pelatih, bukan pengurus. Secanggih apapun keilmuan hasil riset pusat, ujung-ujungnya berakhir pada pelatih. Karena merekalah 'petugas lapangan' yang mengetahui benar kondisi anggota yang sesungguhnya. Yang melihat kenyataan, yang menerima keluhan, caci maki, dsb. Mohon maaf, bukan bermaksud menggurui. Saya yakin mas lebih tahu masalah ini dibanding saya. Saya hanya orang lapangan, yang berinteraksi langsung dengan anggota. Yang menyaksikan anggota pindah perguruan, pindah ke beladiri lain. Yang menyaksikan langsung anggota keluar tidak mau latihan karena tidak bisa-bisa getaran. Pada saat itu, kalau saja nilai-nilai mereka pahami, kalau saja para senior-nya memberikan wawasan filosofi yang maksimal, tentu tidak akan terjadi.

Jadi, ketika momentum menurut mas sudah dirasa tepat. Setidaknya tidak lama lagi saya pribadi bisa menyaksikan diskusi mengenai filosofi diantara anggota-anggota MP itu sendiri. Seperti ketika saya diskusi dengan mas ajigineng yang mengatakan juga memang sangat langka anggota MP yang membabar filosofi perguruannya atau mengajak diskusi mengenai filosofi. Kebanyakan ya keilmuan, kesaktian, dan sejenisnya. Saya pribadi bukanlah orang yang paling memahami keseluruhan nilai-nilai yang terkandung pada filosofi. Masih panjang jalannya. Tetapi yang saya pahami adalah ketika pemahaman mengenai filosofi ini didapatkan, latihan menjadi semakin terarah dan semakin baik. Itu saja. Kecintaan pada perguruan semakin tumbuh. Dan silat benar-benar menjadi sesuatu yang 'ajaib' di kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana MP adalah ilmu prajurit, maka ROH dari prajurit adalah PENGABDIAN. Dan SUKMA dari prajurit adalah KESETIAAN. Kembali kepada 'jiwa' prajurit yang sejati yakni pengabdian dan kesetiaan.

Sekali lagi mohon maaf apabila ada kalimat yang kurang berkenan.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 14/10/2010 16:31
Setelah sekilas mereview sistem yg berjalan, dimana aspek2 tidak bisa jalan sendiri2, tapi akan saling pengaruh mempengaruhi, sementara sy bisa berpendapat, mungkin agak  konservatip, tentang 3 masalah tersebut:

1. Masalah penggunaan website yang representatip, sebagai sarana keHUMASan dan komunikasi umum dgn anggota/cabang, harus didukung pusat data resmi di PPMP. Dalam hal ini sekretariat, bidang organisasi/humas. Informasinya harus akurat dan mengikat.
Pusat data/sekretariat, yang punya kewenangan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyimpan data harus dibenahi dulu. Minimal, setelah ada kesepakatan pembenahan, official website bisa mulai on.

Website lain yang ada, dari bidang Diklat Pusat, baru ramai disekitar event kediklatan, mis UKT Nas, Tradisi tahunan MP, Penataran Pelatih,Kejuaraan2 MP didaerah, Kampus dan sebagainya. Tidak melayani konsultasi keilmuan, khalayaknya adalah cabang2 (internal).
Kemudian ada juga website Padepokan Madiun. Melayani konsultasi keilmuan anggota senior (internal terbatas). Diasuh langsung Ketua Dewan Guru.  Pengunjungnya sepi. Para senior cenderung konsultasi per telepon atau langsung datang ke Madiun.

2. Dengan anggota yg multi segmen dan multi interest, perlu program khusus yg combat ready. Dalam pandangan saya tidak terlalu repot.
Misalnya jadwal latihan ditambah, dari dua kali seminggu menjadi tigakali seminggu. Latihan alam lebih intensip, Materi tata beladiri, baik gerak praktis dan RGB mendapat porsi lebih. Dan seterusnya hanya merobah racikan, hari lathhan per minggu, beban latihan dan standar ujian yang lebih berat.
Masih dalam batas toleransi yang bisa dilakukan, sebagai program khusus di cabang.

3. Harus menyampaikan kepada guru besar dan dewan guru, sinyalemen perlu diperhatikannya materi Bintal dan filosofi keilmuan dan perguruan, mengingat dampaknya yg makin terasa. Ini kompetensi mereka.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 14/10/2010 17:15
Untuk point 1:

TARGET AWAL:



TARGET LANJUTAN:


KEKUATAN

a. Potensi Penduduk dan Internet
Kurang lebih 250 juta penduduk Indonesia yang menjadi penduduk sebuah negara terbanyak ke-lima di dunia.
Yang 180 juta-nya adalah pengguna ponsel. Yang 40 juta di antaranya adalah pengguna internet. Yang 80% dari pengguna internet itu punya facebook. Yang menjadi negara pengguna Facebook nomer 2 di dunia. Yang jadi pengguna Twitter terbanyak nomer 3 di dunia. Yang, artinya, 240 juta orang dengan hobi berbagi yang amat sangat teramat dahsyat.

b. Pemahaman Data Digital
Para pengurus cabang, pelatih cabang, sudah sangat familiar dengan kata 'digital'. Ponsel berkamera sudah sangat umum dimiliki oleh mereka. Foto-foto digital, flashdisk, memory card, scanner, sudah sangat akrab di telinga masyarakat zaman sekarang dan paham bagaimana cara menggunakannya. Foto-foto kegiatan cabang sudah mulai di scan, dibuat digital. Video-video yang masih pada kamera digital atau video cam sudah mulai ditransfer ke dalam media penyimpanan khusus seperti flashdisk/hardisk. Berikutnya, data-data tersebut tinggal di-upload ke website resmi pada tempat yang sudah disediakan. Ini lebih mudah dan murah dibanding mengirimkan melalui paket pos dan dikerjakan oleh pusat. Sekaligus membantu salah satu kesulitan pusat yakni pengumpulan data.

(bersambung)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 15/10/2010 08:29
(lanjutan)

Foto-foto kegiatan cabang atau pusat, sudah mulai di push untuk di digitalkan. Semua informasi yang berhubungan dengan Merpati Putih, harus sudah di scan, dibuat menjadi digital. Kliping koran, informasi dari majalah, dsb. Saat ini foto atau video Merpati Putih dari masa ke masa hanya dapat disaksikan secara terbatas pada event-event tertentu seperti Kejurnas, atau Tradisi.

Belum lagi foto-foto atau video pelatihan tunanetra, militer, normalisasi diabetes, dsb, yang masih tersebar entah dimana.

c. Potensi Jejaring Sosial
Sebagai top 3 pengguna facebook terbesar di dunia, jejaring sosial memiliki dampak yang sangat signifikan untuk aspek marketing. Viral marketing dapat dimanfaatkan secara maksimal. Hampir tidak ada orang muda zaman sekarang yang tidak kenal facebook. Group-group berupa kolat atau cabang sudah memiliki account facebook tersendiri dan sangat aktif memposting berbagai informasi.

Pelatih kolat atau asisten pelatih kolat, dipastikan adalah mereka yang (kebanyakan) memiliki handphone berkamera dan kebanyakan juga memiliki account di facebook. Bisa saja dibuatkan sebuah group yang berisi kumpulan pelatih-pelatih MP seluruh Indonesia. Informasi latihan kolat, foto-foto latihan, atau video, dapat dengan mudah dikumpulkan dari cabang-cabang seluruh Indonesia. Target awal tidak perlu ideal harus memiliki resolusi tinggi dan tajam, cukup kebiasaan untuk mulai melakukan dokumentasi kegiatan. Ini sekaligus dapat menjadi ajang silaturahmi dan tukar-menukar informasi dan sharing keilmuan secara alamiah. Plus apabila dapat dilakukan agregat informasi maka informasi akan begitu terpusat dan akan sangat kaya. Distribusi informasi jadi lebih mudah dan membantu di dalam pengumpulan data.

d. Anggota-anggota MP yang berlatarbelakang IT
Saat ini, MP cukup banyak masuk pada perguruan tinggi berbasis IT seperti misalnya Universitas Bina Nusantara. Hampir kebanyakan universitas memiliki jurusan IT di dalamnya. Potensi anggota yang mengerti IT bisa dimanfaatkan sebagai tenaga pembantu apabila pelatih kesulitan di dalam melakukan proses dokumentasi kolat/cabang dimana ia berada.

e. Munculnya forum-forum besar
Saat ini ada cukup banyak forum-forum besar yang non-silat di internet. Forum seperti Kaskus, sangat menarik untuk dijadikan media penyampaian informasi. Member yang lebih dari 2 juta, dengan total posting lebih dari 200 juta lebih menjadikannya sangat powerful.

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 15/10/2010 18:02
@ mas mpcrb.

1. Bagus sekali. Memang budaya IT sudah marak. Kolat /UKM/Cabang mulai terbiasa upload ke FB dan website masing2.
Saya pernah baca naskah proposal mas Chandraprawira dan mas Toto Wahyu (dept. Organisasi PPMP), bahkan lengkap tentang administrasi keanggotaan dan keilmuan ONLINE. Kalau mas mpcrb pas main ke MP Jaksel, saya sarankan untuk minta ketemu/dihubungkan ke mereka. Atau ke mas A'ip/ Arief Wiriadinata (salah satu Ketua PPMP), juga dari Jaksel, untuk ngobrol masalah website. Smg bermanfaat u kita semua.

2. Masalah di MP Cirebon memang unik.

Alkisah, sebuah batalion di sekitar Gombong, markasnya disebuah benteng eks belanda, dilatih MP oleh mas Mulyanto Tambak. Seperti biasa ada unit kecil yg dilatih khusus, digeber intensip, dgn kurikulum militer, sedikit tata gerak, banyak gerak praktis dan nafas tenaga. Salah satu anggota pasukan yg digembleng khusus tadi(lupa namanya, mas mpcrb skrg pasti tahu),  dipindah ke Brigif Slawi. Kemudian krn kreatipnya, bintara tadi berhasil mendekati tokoh2 di Cirebon untuk merintis Kolat MP di Cirebon. Sampai pada tingkat siap untuk diresmikan menjadi cabang (cabang bisa didirikan, minimal sdh ada beberapa Kolat, dan didaerah tsb ada potensi anggota yg berkelanjutan). Dalam acara peresmian dan pelantikan pengurus yg sangat meriah, di kediaman resmi Walikota Cirebon, (dimana beliau juga dilantik jadi anggota pengurus), ternyata mas bintara tadi pakai sabuk dengan strip putih, Inti I, sama dengan mas Poeng.

Saya bisiki agar nanti strip dilepas, nurut. Beberapa hari kemudian kami baca liputan koran, ada foto2 dan dalam wawancara media, mas bintara tadi ngaku sebagai GURU MP.
Mulai dilakukan pembinaan, pelan2, dengan pertimbangan MP Cirebon baru mulai moncer, antara  lain disarankan agar mas bintara mulai ikut ujian pertingkat, dan dipercepat. Seperti biasa bilang ya, tapi bulan demi bulan, tahun demi tahun berjalan, kalau ditanya selalu bilang belum siap dengan materi reguler MP, masih latihan terus.
Didepan anggota sering sesumbar, strip tingkatan tidak perlu, yang penting sakti.
Ujung2nya mas bintara tadi keluar dan mendirikan PS MERPATI SETO. Sasarannya ke anggota tentara. Business oriented.

Entah karena pengaruh mas bintara atau karakteristik Cirebon, baik anggota yang muda2 atau bahkan yang sepuh2, cenderung mengejar "kesaktian" sampai hil hil yang mustahal. Nguber tanya pelatih kesana kemari (terutama ke jalur Maos dan Cilacap). Saling sikut. Secara kasat mata banyak yang overload, overtraining, "nggege mongso" dengan konsekwensi ringan sampai "eksentrik". Solusi umum musti banyak nafas pembersih kepala/punggung. Mengurangi  nyimpen tenaga di blk kepala, sampai adem dulu.

BTW, di masa itu olah nafas MP baru laris dipasar gelap, banyak kolat gelap/kursus gelap dengan bayaran tinggi. Ketahuan karena klaim dari peserta ke MP karena berbagai hal. Baik cedera latihan atau merasa tertipu. 90% pelatih/penyelenggara kursus gelap yg kegrebek adalah anggota pasukan. Dalam pendekatan ke Danjen, Dan Yon dst disepakati perjanjian, komandan kesatuan bertanggung jawab untuk menanamkan pengertian, bahwa keilmuan MP bersifat rahasia, dilain pihak MP juga menjaga rahasia pasukan, dengan tidak mempublikasikan adanya latihan.

3. Mas Solihin GP/ mang IHIN , dalam menggembleng anggota, ada dua hal yang sering disebut sebut:
a. Salah satu strategi prabu Siliwangi yang berhasil adalah, menyebar pasukan sandi yudha ke pelosok/seluruh pedesaan pasundan. Menjadi panutan, melatih pemuda2 dengan ilmu silat dan menanamkan semangat belanegara. Alhasil setiap jengkal tanah pasundan terjaga, bahkan Majapahitpun, yang menguasai nusantara, tidak bisa masuk. Dalam konteks sekarang, pesilat harus menjadi panutan dilingkungannya dan menjadi penggerak semangat belanegara dalam berbagai perwujudan.
b. Meskipun sudah (merasa) jagoan, setiap mau latihan, harus pasang sikap kalau masih belum bisa, belum sempurna. Masih ingin meningkat. Kalau sikapnya begitu, bisa cepet maju. Kalau sikapnya sudah merasa jagoan, malah tidak maju2. Disiplin menurut petunjuk pelatih, tahap demi tahap.  (ini kalimat biasa, tapi karena pengalaman pribadi beliau, dianggap sangat penting untuk disampaikan).

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 16/10/2010 02:45
Mengenai posisi tata gerak beladiri didalam program latihan MP, saya berpandangan sbb :

1. Dalam program latihan MP, yang tercermin dalam materi latihan dan materi ujian, dari tingkat Dasar I dan seterusnya, selalu mengandung tiga pokok materi. Yaitu,
a. Kesamaptaan jasmani, stamina.
b. Tata gerak beladiri.
c. Tata olah nafas (tenaga dan getaran).
Yang kemudian digabung dalam gerak naluri.

2. Ketika masuk Dasar I, dalam minggu2/bulan awal, yang dilakukan adalah pembinaan fisik. Kekuatan otot dan kelenturan. Dilatih bertahap, diukur misal dengan skor kemampuan push up, sit up, squad jump, ngayang , senam tangan, kaki, leher, pinggang dst. Setelah mencapai standar rata2, baru mulai dengan dasar tata gerak. Gerak/bentuk baku, dimulai dengan kuda2, langkah, tangkisan, serangan dst dengan uraian gerak. Dilanjut secara bertahap bentuk2 senam pernafasan.

3. Setelah bentuk materi mulai lengkap, setiap latihan (rata2 2 jam), dibagi tiga sesi. Materi pembinaan fisik dimasukkan dalam latihan penguluran/pemanasan, skor standar performance harus terus dipelihara. Sesi kedua tata gerak dan sesi akhir senam pernafasan, ditutup dengan pendinginan.

4. Ketiga materi tersebut menjadi materi pokok ujian.
Tata gerak menjadi penilaian pertama. Kalau tidak bisa lewat ambang minimal, peserta ujian langsung gugur. Tidak bisa ikut materi selanjutnya. Dilanjut dengan ujian stamina, berupa jalan-lari 20 km (standar Alun2 kidul ke Parang kusumo), apa bila contour naik turun atau cross country, jarak bisa disesuaikan. Apabila peserta melebihi limit waktu tempuh, tidak bisa melanjutkan ke uji tenaga. Uji tenaga dilakukan sesegera mungkin setelah uji stamina. Dengan asumsi, modal fisik sudah rada ngedrop, sehingga hasil uji tenaga lebih mencerminkan sbg hasil olah nafas. Skornya jelas.
Ujian getaran bisa bersama dengan uji tata gerak. Dilakukan dengan cara tutup mata, lewat halang rintang, mendeteksi sasaran2, seluruh gerakan harus mencerminkan tata gerak beladiri. Skornya juga sulit dimanipulasi.
Ujian gerak naluri, bila dilakukan sendiri, adalah melakukan tata gerak beladiri dengan dilambari getaran. Apabila "dicolek" dari jauh oleh penguji (tidak terlihat oleh peserta ujian) , kemudian tdk ada gerakan reaksi, berarti bo'ong alias kethoprakan alias sandiwara.

Jadi posisi tata gerak beladiri, mendapat tempat yang seimbang, bisa menjegal kelulusan peserta ujian disetiap tingkat.

Apakah tanpa sungguh2 berlatih teknik tata gerak beladiri, seseorang bisa melakukan naluri  gerak beladiri dengan baik dan terkendali? Bisa ya bisa tidak. Walahualam.

Fakta yang tergelar dalam pelaksanaan program latihan MP  menyatakan lain.

Sekurang kurangnya, merujuk pada penilaian materi ujian, pesilat MP "dipaksa" untuk tidak main2 dalam tatagerak beladiri.
Tahap pertama dipaksa untuk melakukan dengan benar.
Tahap kedua dipaksa harus hafal , baik RGT(rangkaian gerak terikat, istilah jurus wajib di MP , dari nomor satu sampai sekian, sesuai tingkat), tangkap kunci, gerak praktis, dst. Dipaksa menganalisis gerak dengan menyusun sendiri atau berpasangan (RGB dan RGBp).
Setelah benar dan hafal dilanjutkan dengan di ulang2 dan kombinasi penghayatan pelan, cepat, lemas, bertenaga. Yang karena sudah hafal, penggunaan nalar dikurangi dengan meningkatkan rasa dan tubuh untuk menghayati tatagerak. Sehingga didapat gerak reflek atau setidaknya bisa melakukan dengan benar, hafal, penuh penjiwaan, ada dinamika semangat, tenaga dan tempo yg pas.
Kalau sudah begitu barulah dilatih dengan dilambari penghayatan getaran, yang bila digabung dengan latihan gerak naluri, maka tatagerak beladiri itu  menjadi presepsi/perbendaharaan, yang menyatu dengan rasa dan tubuh, menjadi perbendaharaan gerak naluri beladiri.

Kalau hanya dibaca dan dipikir, ilmu tatagerak beladiri sebentar saja tuntas dan mentok.
Giliran ditanya, apakah sudah menyatu dengan rasa dan tubuh, maka ceritanya jadi lain.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 17/10/2010 13:56
Untuk kasus yang Merpati Seto, saya rasa tidak perlu kita sebut nama. Sejarahnya memang sudah dipapar oleh mas dengan runut. Dan memang kenyataannya demikian. Bahkan ada lagi mas, namanya Benteng Cipta Garuda (BCG). Itulah sebabnya kenapa buat kami, di MP Cirebon, keilmuan-keilmuan seperti itu sudah bukan istilah baru lagi (terlepas menguasai atau tidak). Yang saya ingin urai adalah ya kondisi mengapa ini terjadi? Jika memang penanaman nilai dan filosofi sedari awal sudah ditanamkan, maka hal itu relatif akan lebih bisa diredam.

Dulu, jujur merasa senang karena perbendaharaan keilmuan yang cukup (materi dari dasar 1 hingga kesegaran, padahal tingkat masih kombinasi 1). Kejurda MP di Bandung dulu (tahun 90-an), semua peserta pematahan dengan jarak dan lintasan tinggi, tapi dari cirebon, semua pake lintasan 1 jengkal bahkan kurang. Bikin melongo panitia dan peserta lain. Dan kita juara umum. Tapi lama kelamaan, kok merasa ada yang aneh. Ada yang hilang, ada missing link, ada sesuatu yang ngga beres. Sehingga memberanikan menanyakan kepada mas dan juga beberapa dewan guru mengenai pentingnya penanaman filosofi. Porsi latihan bintal di tingkat dasar yang berkisar maksimum 15% pada kenyataannya sangat jarang sekali diberikan. Efeknya ya itu tadi, ngegeber keilmuan, mengejar kesaktian. Apalagi iklim Cirebon yang memang tidak aneh dalam hal seperti itu (dari sejarah kotanya sendiri).

Saya tahu ini bisa jadi hanya ungkapan pribadi dari saya, tetapi rasanya tidak mustahil ini terjadi di tempat lain (yang bisa jadi lebih parah). Saya memang tidak melakukan analisa komprehensif sejauh mana kolat-kolat menerapkan penanaman filosofi perguruan di dalam latihannya. Hanya beberapa kolat yang saya lihat saja yang kebetulan hadir dalam perjalanan hidup, yang masih saya ingat. Termasuk yang saat ini sedang saya ikuti, Jakarta Selatan.

Kesimpulan dari mas Solihin GP sudah sangat tepat, meski saat sekarang sangat jarang diterapkan. Mungkin, setelah momentum tradisi bulan desember nanti plus saresehan semuanya, bisa diusulkan untuk lebih mulai mendapat porsi yang cukup. Dari database 2,5 jt siswa, tingkatan yang masih aktif bisa jadi hanya 10-30 persen saja, artinya lebih dari separuhnya tidak setia. Ya memang penyebabnya banyak, tapi umumnya kalau sudah massal seperti ini, berarti ada something wrong. Yang kalau tidak dibenahi, akan jadi bumerang di masa datang. Saya yakin dewan pertimbangan sudah memahami ini. Saya pribadi berharap, suatu hari nanti bisa bertemu dengan pesilat MP di kolat manapun yang saya jumpai yang punya rasa suka terhadap filosofi perguruan.

Saya pribadi meyakini, para local genius MP yang 'menciptakan' simbol-simbol tersebut, bukan tanpa makna. Warna hitam, merah, putih, jumlah jahitan, warna sabuk, warna strip, salam hormat, motto, janji anggota, dsb, 'diciptakan' melalui perenungan oleh local genius MP dengan makna yang luar biasa. Yang bisa jadi, memahaminya akan juga ikut membantu dalam memahami keilmuan MP. Kalau nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak bisa ikut menyatu pada diri pesilat MP, rasanya sia-sia pekerjaan luhur local genius MP mendesain semua simbol-simbol tersebut.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 17/10/2010 17:32
Pengalaman di lapangan dibandingkan membaca apa yang dipaparkan oleh dewan pertimbangan, rasanya sangat njomplang. Betapa banyak hal-hal luhur yang dipaparkan oleh mas prapto, termasuk di dalamnya masalah teori, dasar pengetahuan, dasar keilmuan, dsb, yang jarang sekali diterapkan di kolat.

Setidaknya, ini sangat berguna untuk diri sendiri dan kolat yang nanti dimana akan coba saya evaluasi. Secara umum, sejujurnya gambaran kenyataan lapangan tidak seperti itu.

Saya mengerti, memang tidak ada hal ideal di dunia ini. Meskipun sudah dirancang ideal sekalipun, tetapi tetap saja pelaksanaan di lapangan masih ada kendala. Saya coba akan temui salah satu ketua PPMP di Jakarta Selatan seperti yang mas sarankan. Insya Allah sumbangsih saya akan ada gunanya bagi Merpati Putih, sedikit ataupun banyak. Tanpa bermaksud menggurui atau menganggap diri paling bisa. Hanya kebetulan masih ada yang peduli dan berharap rekan-rekan lain juga bisa peduli. Semata-mata demi masa depan Merpati Putih yang lebih baik. Insya Allah...

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 17/10/2010 17:59
Ada hal yang menggelitik yang ingin saya tanyakan kepada mas prapto. Begini mas, mohon dikoreksi jika salah.

Saya pernah diskusikan dengan mas Pur (dewan guru) melalui facebook chat. Saya katakan, kenapa porsi penanaman filosofi di MP itu rendah sekali dibanding keilmuan? Kenapa porsinya sangat banyak pada keilmuan dan implementasi keilmuan dimana hal ini akan 'mencetak' mereka yang menguasai kanuragan tapi (seringnya) miskin nilai? Siapa yang harus dijadikan contoh dan panutan?

Jawab mas Pur dengan bijak "yang dijadikan contoh adalah teladan Rasulullah". Saya katakan dengan tegas, "sebagai muslim saya sepakat 100%. Tapi konteks saya adalah Merpati Putih. Kalau memang demikian, lalu buat apa ada filosofi perguruan? Buat apa ada simbol-simbol warna, simbol jahitan baju, simbol strip, warna strip, simbol hormat anggota, motto dan juga janji anggota? Bukankah para local genius MP waktu dulu membuat konsep dari simbol-simbol itu punya tujuan? Yang kalau dipelajari, dipahami, dipastikan akan mengarah pada pemahaman keilmuan yang lebih baik? Kalau anggotanya sendiri tidak memahami dan tidak mau memahami simbol-simbol yang ada pada apa yang MP miliki, itu berarti para local genius MP terdahulu secara tidak langsung telah dilecehkan oleh generasi sesudahnya. Apakah seperti ini maksudnya?"

Dan kemudian mas Pur terdiam cukup lama. Entah karena merenung, atau kesal dengan ucapan saya yang 'telengas' dan 'tragis'. Kemudian chat di fb berakhir dengan status mas Pur yang offline. Entah apakah marah, atau bisa jadi malah ikutan merenung. Meski demikian, saya sudah meminta maaf sebelumnya mengenai jawaban ini. Dan beliau mengerti maksud saya.

Saya yakin, para local genius MP masa lalu yang membuat simbol-simbol yang melekat pada MP, pastilah melekatkan juga aspek keilmuannya. Berharap suatu hari ada yang bisa 'membuka kunci'. Tapi kalau tidak diajarkan sedari awal, tentunya ya sulit juga.

Pertanyaannya adalah ... apakah ada kaitan antara simbol-simbol yang melekat pada MP dengan keilmuan MP itu sendiri?

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 17/10/2010 18:20
Pemikiran saya simple saja mas.

Pertama, tidak semua orang beruntung mendapatkan 'akses' pada dewan guru/guru besar/pewaris sehingga proses konsultasi keilmuan bisa terjalin. Mereka-mereka yang secara lintas geografis cukup jauh, tentunya hanya mengandalkan informasi dari senior daerah dan konsultasi hanya pada senior daerah. Iya kalau senior daerahnya meng-update informasi dengan baik, dan memahami tataran keilmuan MP. Kalau tidak? Ini bisa jadi bottle neck (kebuntuan). Tentunya harus ada mekanisme lain mengenai 'membuka kunci' dari keilmuan MP ini. Sehingga bisa jadi (menurut saya) 'kunci' sudah ditempel pada sesuatu.

Kedua, para 'pencipta' gerakan silat atau jurus silat, seringkali 'menulis' menggunakan kidungan atau juga gambar/coretan yang tentu saja ini hanya dipunyai oleh kalangan terbatas. Meski demikian, terkadang pada local genius tersebut juga 'menuliskan'-nya dalam bentuk lain seperti filosofi, simbol-simbol ketika suatu perguruan didirikan. Tujuannya dalam jangka panjang agar dapat 'ditemukan' oleh generasi sesudahnya. Apakah di MP simbol-simbol yang melekat pada Merpati Putih memiliki fungsi demikian? Ataukah memang tidak ada sama sekali. Dengan kata lain, anggota yang ingin memperdalam keilmuan harus datang ke tanah jawa, bertemu dengan dewan guru/guru besar/pewaris secara langsung?

Demikianlah alasan yang mendasari saya bertanya seperti itu mas. Mohon maaf kalau pertanyaan ndeso banget. :)

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 17/10/2010 20:25
@ mas mpcrb.

Pemikiran anda benar adanya dan memang berdasar kenyataan yang terjadi.

Pola jaman dulu, dimana murid pemula tinggal nurut apa yang dilatihkan pelatihnya, dan murid tingkat lanjut memang harus bertemu langsung Guru2nya untuk pembekalan filosofi keilmuannya, belum sepenuhnya diantisipasi oleh MP, ketika penyebaran keilmuan sedemikian rupa, menembus batas2 geografis, atau sedemikian rupa jumlah anggota, sehingga para Guru jarang bertatap muka langsung dengan para anggota/sebagian besar murid.

Kebetulan, sabtu malam 16 Oktober 2010 kemarin, di padepokan Madiun, disela sela   acara ngunduh mantu putra mas Yadi Mintorogo, ketua dewan guru, dalam ngobrol santai guru dan para senior yang hadir, untuk sementara disepakati , bahwa MP perlu membuat buku pengantar keilmuan/penjelasan umum, sebagai aplikasi filosofi keilmuan, serta penjelasan umum kurikulum MP.

Pengantar keilmuan tersebut harus memiliki spesifikasi, agar murid bisa memahami pola pendidikan latihan  MP, dan memahami aplikasi/rangkuman filosofi keilmuan MP, harus bisa membuat murid lebih memahami, tujuan2 latihan, penyikapannya dst, harus bisa meningkatkan kesadaran para murid, untuk belajar/berlatih secara bertahap.

Dilain fihak, harus bisa mencegah murid berlatih bypass, "nggege mongso".

Pengalaman buruk yang terjadi, dimana ada salah penyikapan, pada murid yg mempunyai catatan kurikulum tingkat atasnya, kemudian melakukan bypass, maka dengan pengertian bahwa penyebaran catatan  akan lebih sulit dicegah karena kemajuan teknologi, setiap murid harus bisa  TETAP menyadari, untuk berlatih sesuai tahapan keilmuan tingkatnya.

Mudah2an draftnya bisa segera tersusun, dirapatkan dalam forum dewan guru, guru besar dan pewaris, sehingga bisa melengkapi paket kurikulum/penataran pelatih.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 17/10/2010 23:03
Sebenarnya, perubahan pola penyebaran, dari tertutup dan terbatas, menjadi terbuka dan agak terbatas(hanya untuk bangsa Indonesia), kemudiaan menjadi terbuka sepenuhnya, agar bisa dimanfaatkan u seluas luasnya umat manusia, sudah diantisipasi MP, meski secara bertahap, belum sepenuhnya.

1. BIDANG KEILMUAN.
Perubahan dari sepenuhnya tatap muka, menjadi penyebaran  melalui pelatih2 di tempat2 yang berjauhan.
Maka disusun buku pedoman kurikulum latihan setiap tingkat. Diadakan penataran2 pelatih secara bertahap, bertingkat dan berkesinambungan.
Diangkat koordinator pelatih, yang mengatur para pelatih dan asisten pelatih di suatu wilayah kerja.
Dirancang ada inspeksi kunjungan terjadwal atau insidental oleh pelatih senior/dewan guru.
Memanfaatkan acara tahunan Tradisi MP untuk koordinasi keilmuan. Disusun program2 khusus. Dan seterusnya.

Dalam suatu periode, everything is ok, aman terkendali.

Ketika ada perkembangan baru yang mendesak, sesuatu tambahan atau penyempurnaan program keilmuan, niscaya harus dilakukan.

2. Demikian juga di BIDANG ORGANISASI.

Disusun AD/ART dan Peraturan Perguruan yang berkembang dari waktu ke waktu.
Baik menyesuaikan rentang kendali berdasar melebarnya persebaran geografis maupun jumlah anggota.

Sistim administrasi keanggotaan, dari manual harus bergeser memanfaatkan teknologi informasi.

Media komunikasi, baik untuk tujuan internal maupun eksternal, harus bergeser, dari "getok tular", dari mulut ke mulut, menjadi memanfaatkan pamflet, bulettin MP, media cetak (hard copy), audio, audio visual. Sudah tergolong memakai "multi media mix".
Berangsur angsur, terus menerus, akan meningkat ke cara yang lebih efektip dan efisien, jangkauan lebih luas dan CPM (cost per million) yang jauh lebih murah, antara lain dengan teknologi internet. Cara baru yang di adopsi,   bisa menambah cara, atau sepenuhnya mengganti cara yang lama.

Perjalanan panjang paguron tradisional MP, yang ingin maju dan lestari dimasa depan, membawa konsekwensi logis berupa perubahan2, tanpa harus mengorbankan nilai jati dirinya. Amin.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/10/2010 09:07
untuk sementara disepakati , bahwa MP perlu membuat buku pengantar keilmuan/penjelasan umum, sebagai aplikasi filosofi keilmuan, serta penjelasan umum kurikulum MP.

Pengantar keilmuan tersebut harus memiliki spesifikasi, agar murid bisa memahami pola pendidikan latihan  MP, dan memahami aplikasi/rangkuman filosofi keilmuan MP, harus bisa membuat murid lebih memahami, tujuan2 latihan, penyikapannya dst, harus bisa meningkatkan kesadaran para murid, untuk belajar/berlatih secara bertahap.

Dilain fihak, harus bisa mencegah murid berlatih bypass, "nggege mongso".


Saya sepakat mas. Dan benar-benar berharap itu dapat terwujud. Saya menyadari bahwa proses memang butuh waktu. Tentunya mekanisme organisasi yang akan dipakai. Setidaknya, kalau wacana sudah ada, tinggal penyusunan dan pelaksanaan plus kontrol secara periodik.

Entah apakah pusat pernah melakukan kajian dilapangan mengenai banyaknya pelatih yang mem-bypass anggota tingkat dasar untuk berlatih materi keilmuan yang bukan tingkatannya. Kalau membaca forum-forum selain SahabatSilat yang berisi forum diskusi Merpati Putih, maka berapa banyak ungkapan dari anggota MP yang pada tataran tingkat dasar sudah belajar materi tingkat Kombinasi 1 ke atas. Dan ini dilegalkan oleh pelatihnya.

Mereka bangga berlatih materi diluar tingkatannya dan cerita ke teman-temannya, sehingga pada akhirnya menimbulkan kesan yang kurang baik bagi rekan yang lainnya yang bisa jadi merasa 'iri' atau 'cemburu' kok di kolat X sudah diajarkan materi Z sdangkan di tempatnya belum.

Sekali lagi terima kasih atas informasinya mas.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/10/2010 09:24
Perjalanan panjang paguron tradisional MP, yang ingin maju dan lestari dimasa depan, membawa konsekwensi logis berupa perubahan2, tanpa harus mengorbankan nilai jati dirinya. Amin.

Sepakat mas. Menjadi modern tidak lantas meninggalkan jati dirinya. Hanya perlu penyesuaian dengan abad dimana ia berada. Sehingga keilmuan bisa diterapkan peka zaman.

Kalau dulu orang yang tidak kenal internet masih dianggap 'normal', sekarang mereka yang tidak kenal internet sudah mulai dianggap tidak 'normal'. Meskipun ia tidak mau, tapi kantornya, lingkungannya, keluarganya, anak-anaknya, sudah dipastikan hampir semuanya internet based.

Kadang suka berpikir konyol, di zaman dulu orang bisa kirim 'sesuatu' lewat udara, lewat angin, atau mimpi. Tapi kenapa gak ada inovasi untuk kirim 'sesuatu' via email atau via facebook? huehehehe... atau teknologi macam gini lebih 'sakti' dibanding keilmuan sehingga tidak bisa dirambatkan? :) Just kidding. Jangan dianggap serius mas. ;)

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 18/10/2010 14:41
Konsekwensi logis atau problem utama dari sebuah paguron tradisional untuk meluas, antara lain terletak pada tersedianya PELATIH yang kompeten di lapangan.

Akan melekat masalah2, tentang penyediaan jumlah pelatih yang cukup, tentang mutu yang baik/berkemampuam merata dan up to date(selalu menerima informasi dari pusat keilmuan) , tentang distribusi/penyebarannya baik (terkadang pelatih menumpuk di satu wilayah, sementara wilayah lain kekurangan, tidak bisa melayani animo masyarakat).

Ada masalah pemerataan kemampuan melatih, yang mana setelah digembleng oleh pelatih cabang/daerah untuk menjadi asisten pelatih, selanjutnya harus dikirim ke penataran pelatih. Ada konsekwensi pendanaan oleh cabang, berkembang masalah, cabangnya sehat apa tidak.

Harus dibedakan, antara distribusi materi latihan dengan penyediaan pelatih yang kompeten.

Distribusi materi latihan lebih mudah. Dikirim via attachment email bisa langsung sampai pada yang berhak. Kalaupun kemudian dicopy pakai flash disc, juga tidak banyak makan memori.

Ada masalah, mana duluan, cabang "sehat" dulu, agar bisa ongkosin pengiriman banyak pelatih ke penataran, atau mengundang pelatih senior/guru.
Ataukah harus disediakan pelatih yang kompeten lebih dahulu, agar cabang berangsur sehat.

Peninjauan keliling untuk pengendalian mutu, masih tergantung kondisi tebal tipis isi kantung pribadi personil PPMP.

Belakangan cabang2 minta protap, bagaimana rumusan sharing dana antara tuan rumah (cabang), dengan PPMP, apabila cabang mendatangkan guru atau pembina organisasi PPMP.

Ada masalah, ketika tingkat keilmuan pelatih di satu cabang,  yang hanya boleh melatih maksimal dua tingkat dibawahnya, atau kalau mendesak, satu tingkat dibawahnya, maka tingkat disuatu cabang akan mentok, misal mentok di Kombinasi I,  ketika tingkat tertinggi pelatih cabang "hanya" Kombinasi II. Ketika murid2nya yang Kombinasi I lulus ujian wilayah, naik Kombinasi II, maka pelatih dan murid, sudah dalam tingkat yang sama. Posisinya menjadi "latihan bersama".

Sehingga masalah "kesenjangan" pelatih antar cabang2, adalah masalah "rutin" yang niscaya selalu ada dan  selalu diusahakan untuk diatasi.

Ada pengertian yang keliru, bahwa suatu tingkat dianggap mentok, stagnan, apabila pelatih tidak memberi materi latihan baru. Meremehkan bahwa latihan terus menerus materi latihan yang sama, mengulang ulang dengan penghayatan meningkat, tidak sekedar untuk lulus ambang UKT, adalah ESENSI latihan MP.

Masalah "BONUS" materi latihan dari tingkat diatasnya, atau beberapa materi penunjang, ada batas2 toleransi. Sifatnya pengenalan terbatas, untuk menambah semangat peserta latihan agar terus berlanjut sampai tingkat diatasnya. Biasanya bonus berupa bentuk nafas pembinaan tenaga atau getaran, bukan nafas pengolahan. Pemahaman2 deteksi ringan sampai merasakan getaran energi alam. Pemahaman awal metoda penyembuhan, bentuk2 tata gerak/tangkap kunci, dsb.

Yang dilarang adalah apabila porsinya bisa mengacaukan materi latihan pokok tingkat yang bersangkutan.
Terlebih apabila memberi materi latihan non MP, atau pengembangan keilmuan MP yang belum di ratifikasi dewan guru.

Masalah PEREKRUTAN PELATIH.
Sampai sekarang, tugas melatih mempunyai pembobotan tinggi sebagai pengabdian. Meski pelatih di suatu Kolat atau cabang adalah personil yg mempunyai urutan prioritas tertinggi dalam mendapat pendanaan, sesuai kemampuan Kolat/Cabang. Mulai dari sekedar ganti ongkos cuci pakaian latihan, ganti bensin sampai sekedar uang saku. Malahan banyak pelatih yang menyumbang fasilitas dan dana pribadi, selain fikiran, tenaga dan waktu.
Selain merekrut kalangan pelajar dan mahasiswa sebagai asisten pelatih dan pelatih, untuk kesinambungan suatu cabang, maka cabang harus serius merekrut dari kalangan karyawan dan pengusaha lokal, untuk mengantisipasi mutasi pelatih ex mahasiswa keluar kota, setelah lulus kuliah.

Rencana2 untuk meningkatkan promosi paguron tradisional, harus didukung dengan penyediaan jumlah pelatih yg kompeten.

Dalam mengatasi problema KEPELATIHAN, ada beberapa jenis/tingkatan tindakan:
1. Dengan peningkatan materi penataran pelatih.(memfasilitasi pertemuan2 dewan guru, guru besar dan pewaris serta elemen pendukung bidang keilmuan).
2. Dengan peningkatan frekwensi, penyebaran tempat dan mutu pelaksanaan penataran pelatih. (menyangkut besaran dana penyelenggaraan, besaran subsidi kontribusi cabang/PPMP.
3. Kunjungan terjadwal dan insidental untuk peningkatan dan pengawasan mutu pendidikan dan latihan (menyangkut pendanaan cabang/PPMP).
4. Dukungan untuk pelatih yang sedang merintis Kolat/cabang baru (menyangkut dukungan dana dan personil PPMP).
5. Dukungan dana untuk pelatih di kesatuan TNI (pada umumnya "uang transport" pelatih, turun/cair tiap 4-6 bulan).
6. Apabila PPMP proaktip untuk membuka cabang didaerah baru atau diluar negeri, harus disiapkan dana, menyangkut dukungan biaya hidup dan operasional pelatih.

(bersambung)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 18/10/2010 15:10
(sambungan)

Tindakan tanggap darurat atau pelaksanaan tugas rutin maupun pelaksanaan proposal pengembangan, fluktuatip tergantung fluktuasi dana di PPMP.
Kadang tidak ideal pada pilihan program yang diprioritaskan serta timingnya.

Sekali lagi, akan lebih ideal dan lebih bermartabat kalau MP lebih mandiri.
Meningkatkan jumlah anggota aktip, sehingga mencapai skala yang memungkinkan terkumpulnya dana mandiri untuk dukungan pengembangan yang lebi baik.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/10/2010 15:42
Paparan mas sudah sangat lugas, dan dapat saya pahami. Alhamdulillah melalui forum SS ini ada banyak masukan yang sangat berharga. Saya mengerti kompleksitas PPMP dalam menangani semua ini. Dengan memahami ini semua, sedikit banyak saya jadi lebih mengerti ketika ada permasalahan pada cabang terjadi hingga puncaknya terjadi murid 'murtad' yang mbalelo. Semoga apa yang sudah dicita-citakan dan dirumuskan bersama, dapat diwujudkan. Saya pasti akan bantu dengan doa dan tentu saja tenaga kalau memang diperlukan.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/10/2010 15:52
Izinkan saya sedikit membabar pengetahuan yang saya dapat dari hasil diskusi dan perenungan dengan rekan MP lainnya.

Permasalahan MP ternyata sangat luas dan dalam. Saya yakin ini juga terjadi pada paguran tradisional lainnya. Sedikit ataupun banyak. Pemahaman Filosofi Perguruan ternyata juga menjadi masalah yg pelik. Pada beberapa perguruan beladiri Filosofi Perguruan biasanya sangat tercermin dalam seluruh aspek beladirinya. Sehingga setelah mempelajari beladiri suatu perguruan selama puluhan tahun - sadar atau tidak aspek filosofi perguruan akan mengendap dalam diri praktisinya.

Mungkin ini ada kaitannya dgn Filosofi perguruan MP. Dalam beladiri dikenal istilah Soft Style dan Hard Style. Misalnya Aikido dikenal sebagai Soft Style - Filosofi perguruan yg mendasari aliran Aikido pun bersifat Soft. Seorang yg memiliki kepribadian "hard" mungkin akan sulit mencapai puncak dalam aliran ini karena bertentangan dgn Filosofi yg mendasari terciptanya aliran ini.

Baji Quan dan Xinyi bisa dikatakan beladiri yg berlandaskan Filosofi Prajurit yg bersifat Hard. Seorang berpribadi "keras" yg biasanya mencapai puncak dalam aliran ini. Li Shu Wen dan Guo Yun Shen adalah Master aliran ini yg dikenal keras dan telengas. Mereka dikenal sebagai Master Beladiri yg sering mengalahkan lawannya hanya dgn satu pukulan saja. Dan biasanya lawan berakhir dalam keadaan tewas atau terluka parah. Pribadi yg bersifat "soft" mungkin tidak akan mencapai tingkat seperti Li Shu Wen dan Guo Yun Shen.

Bagaimana dgn MP - Filosofi apa yg mendasari Perguruan MP apakah Filosofi yg bersifat "hard" atau "soft" ?

Sebenarnya aspek ini juga yg menjadi dasar pertanyaan saya mengenai Style bertarung MP. Saya mulai berpikiran tentang Style bertarung MP berawal dari video yg ada di MP USA.

Ada beberapa yang ingin saya diskusikan, dengan mengambil sample MP USA. Karena kebetulan mereka adalah pesilat dengan nilai terbaik menurut penilaian pusat.

Selama ini saya selalu berpikiran, dalam benak saya, Style bertarung MP "seharusnya" lebih mengandalkan jurus telengas ke arah daerah berbahaya dgn mengerahkan Power dan Getaran MP. Style bertarung MP dalam benak saya lebih mirip Style bertarung Xinyi atau Baji yg sangat mengandalkan Fajin dgn pukulan serta tendangan yg sederhana tetapi efektif. Filosofi keilmuan MP dalam bayangan saya bersifat "keras". Sedikitnya kembangan pada MP, mencerminkan efektivitas gerakan di dalam fight yang sesungguhnya.

Tapi ketika saya menyaksikan video MP USA saya jadi berpikir - bagaimana Style bertarung MP yg sebenarnya karena apa yg diperagakan MP USA itu sangat jauh dari pemikiran saya. Dalam video MP USA saya melihat ternyata Style bertarung yg digunakan lebih mirip TaiChi, Bagua atau bahkan Aikido - yaitu dgn prinsip memanfaatkan tenaga lawan, membuat lawan off balance kemudian jika memungkinkan baru melakukan pukulan pamungkas. Filosofi keilmuan MP dalam MP USA lebih bersifat "soft".

Pada Chapter 1 MP USA pada menit 0:29 - Mike melakukan gerakan memanfaatkan aliran tenaga lawan dgn teknik tangkapan untuk menghadapi banyak lawan - demo seperti ini sering kita lihat pada Aikido yg juga menggunakan Style bertarung memanfaatkan tenaga lawan.

http://www.youtube.com/watch?v=9MczKIaOasI

Bisa dilihat Chapter 2 MP USA pada 2:12 - kembali Mike memperagakan dgn baik sekali bagaimana memanfaatkan tenaga lawan dan membuat lawan off balance baru melakukan tendangan pamungkas - Style bertarung yg biasa digunakan Tai Chi ataupun Bagua dalam CMA yg biasanya serangannya di arahkan agar lawan menjadi off balance. Pukulan dan tendangan biasanya hanya dilakukan pada saat lawan sudah off balance dan hanya pada daerah "kosong" ( tidak terlindungi atau terisi tenaga lawan ).

http://www.youtube.com/watch?v=0uYEgdkPRUs

Dari pengamatan saya tampaknya konsep gerak naluri diterjemahkan MP USA sebagai "Spontaneous Adaptability". "Spontaneous Adaptability" ini sesuai dgn sifat air yg selalu berubah mengikuti keadaan sekitarnya - konsep yg ada pada kitab Tao Te Ching - prinsip yg sering dijadikan acuan dalam Taichi. Dan memang dalam Taichi, Bagua ataupun Aikido juga mengenal konsep "naluri" seperti ini untuk membaca situasi pertarungan dan aliran tenaga lawan untuk kemudian memanfaatkannya. Filosofi keilmuan MP USA terlihat "soft" seperti Aikido ataupun TaiChi.

Pola latihan MP USA pun tampaknya diarahkan ke Style bertarung yg "soft" ini. Misalnya bisa dilihat di Chapter 5 link berikut ini pada menit 1:53 praktisi MP USA melakukan light tap sparring sambil berusaha membuat lawan off ballance dgn membaca secara naluri aliran serangan lawan serta titik berat tubuh lawan.

http://www.youtube.com/watch?v=MoPmJK4kZJA

Hampir seluruh video MP USA menafsirkan "Spontaneous Adaptability" dalam gerakan "soft" yg secara naluri mengalir mengikuti tenaga lawan dan memanfaatkannya agar lawan off balance bukan "Spontaneous Adaptability" dalam gerakan "hard" yg telengas dan mematikan yg secara naluri masuk mengincar daerah berbahaya lawan seperti pemahaman saya tentang keilmuan MP. Saya pribadi beranggapan "Spontaneous Adaptability" ini bisa digunakan untuk ke dua nya baik Soft Style maupun Hard Style.

Saya tidak tahu apakah ini memang pemahaman yg didapat oleh Mike dan Nate Z dari latihan "getaran naluri" selama ini - ataukah memang Style bertarung "soft" seperti ini yg diajarkan oleh Pelatih mereka. Kemungkinan lain Mike dan Nate Z memang mengkombinasikan dgn pola latihan TaiChi, Bagua ataupun Aikido dalam pola latihan di MP USA.

Jika ini memang hasil pemahaman Mike dan Nate - saya pribadi cukup salut dgn mereka karna selama saya belajar MP dulu saya sama sekali tidak berpikir MP bisa digunakan dgn Style bertarung seperti Taichi atau Bagua. Demo-demo MP yg melakukan pematahan benda keras secara extreem dan juga teknik-teknik pukulan yg ada di MP telah membuat saya berpikir MP adalah aliran "keras" seperti Xinyi.

Tetapi jika ini adalah Style bertarung yg diajarkan Pelatih mereka - yg jadi pertanyaan mengapa ini tidak dijadikan Style bertarung MP yg baku ?

Apakah memang kebijakan MP adalah praktisi dibebaskan memilih Style bertarungnya sendiri sesuai pencariannya ( tidak diarahkan ) - entah nantinya berakhir dgn Soft Fighting Style ataupun Hard Fighting Style semua tergantung praktisi MP sendiri. Jika demikian sangat disayangkan karna nanti MP tidak akan memiliki sistem keilmuan yg baku pada setiap cabangnya. Dan akhirnya masing-masing praktisi memiliki tafsir tersendiri terhadap Filosofi Keilmuan MP - hal yg tidak mungkin terjadi pada Aikido ataupun TaiChi.

Video-video ini yg membuat saya berpikir tentang bagaimana sebenarnya Style bertarung MP. Apakah memang filosofi ilmu MP begitu luasnya sehingga masing-masing praktisi akhirnya menemui jalannya sendiri-sendiri.

Misalnya praktisi MP yg bersifat "keras" dan "agresif" akan menjabarkan ilmu getaran MP dalam Style bertarung yg juga "keras" dan "agresif" - seperti Style bertarung Xinyi atau Baji - yg mengandalkan pukulan dgn ledakan "getaran". Gerak naluri yg keluar dari praktisi MP yg bersifat "hard" ini akhirnya adalah pukulan yg telengas dan mematikan yg secara naluri mengarah ke daerah berbahaya. Filosofi Keilmuan MP ditangan praktisi ini akan bersifat "keras"

Sedang praktisi MP yg bersifat "lembut" dan "halus" akan menjabarkan ilmu getaran MP dalam Style bertarung yg "lembut" dan "halus" seperti Style bertarung TaiChi atau Bagua yg lebih menitikberatkan pemanfaatan tenaga lawan - gerak naluri yg keluar dari praktisi MP yg "soft" adalah kemampuan mengalir mengikuti aliran tenaga lawan. Filosofi Keilmuan MP ditangan praktisi ini akan bersifat "lembut"

Apakah memang seperti ini sifat Filosofi Keilmuan MP ?

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/10/2010 16:01
Saya pribadi menganggap kedua style bertarung ini sama-sama bisa efektif digunakan dalam pertarungan. Jadi ada baiknya Soft Style ataupun Hard Style keduanya di-explore lebih dulu secara lebih maksimal untuk memperkaya perbendaharaan keilmuan MP.

Kadang kita memang perlu Fight secara Hard Style tapi dilain saat Soft Style pun mungkin bisa jauh lebih efektif dalam situasi pertarungan tertentu.

Sebagai perbandingan bisa dilihat pada film "The One" dimana Jet Li ( Antagonist ) yg menggunakan Xinyi ( Hard Style ) sedang Jet Li ( Protagonist ) awalnya melawan keras dgn keras.

http://www.youtube.com/watch?v=C7woLiTBrB0

Setelah dipukul jatuh dgn pukulan Fa Jin beruntun Jet Li ( Protagonist ) mengubah Style bertarungnya menggunakan Bagua ( Moderate Soft Style ) yg ternyata efektif meredam kekerasan Style bertarung Xinyi. Bagua juga memiliki pukulan Fa Jin hanya Style bertarungnya lebih soft dibanding Xinyi dan Bagua lebih banyak memanfaatkan tenaga lawan.

Saya rasa bagi yg familiar dgn beladiri China begitu melihat Jet Li bertarung di film tsb langsung bisa melihat ... ooo itu Xinyi ... ooo itu Bagua ... suatu saat nanti saya membayangkan pada silat orang pun akan mengatakan  ... ooo itu MP ...

Tapi yg menjadi permasalahannya adalah masing-masing Style bertarung baik itu "soft" ataupun "hard" mengharuskan praktisinya melakukan pola latihan ( Drill ) yg berbeda pula - pada beberapa perguruan hal ini sudah inherent dalam keilmuannya. Misalnya Style bertarung "soft" sudah inherent dalam keilmuan TaiChi ataupun Aikido sedang Style bertarung "hard" sudah inherent dalam keilmuan Baji, Xinyi ataupun Muay Thai misalnya.

Jadi pada akhirnya di dalam perguruan tsb pola latihannya sudah terbentuk sejak awal untuk mendukung Style bertarung masing-masing aliran tsb. Pola latihan TaiChi sejak awal jelas mengarah kepada Style bertarung "Soft" sedang Pola Latihan Muay Thai sejak awal juga jelas mengarah kepada Style Bertarung "Hard" - bukan sebaliknya.

Bagaimana pola latihan MP yg inherent dalam keilmuan MP apakah memang sudah mengarahkan kepada Style bertarung tertentu entah itu "soft" atau "hard" ?

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/10/2010 16:08
Seandainya keilmuan MP seperti ini - saya jadi ingat cerita Upasara Wulung, yaitu ketika Eyang Puspamurti mengajarkan pada ( Gajah ) Mada tentang Getaran Sukma Sejati ... ajaran ini dimulai dari Sukma Sejati yg "bergetar" dalam diri setiap manusia  dan semua tenaga dimulai dari sana baik itu "soft" ataupun "hard".

Misalnya Mada yg memiliki dasar keilmuan Sukma Sejati ketika melawan Pangeran Hiang secara naluri mampu bertarung dgn Style "soft" Tenaga Air nya Genduk Tri yaitu dgn Ilmu Ngeli Tanpa Keli walaupun belum pernah mempelajarinya ilmu ini sebelumnya - Tenaga Air ini menurut saya sangat mencerminkan Style bertarung seperti TaiChi.

Ini yg akhirnya membedakan antara Tenaga Dalam dan Tenaga Sukma Sejati yaitu Tenaga Sukma Sejati dimulai jauh lebih dalam lagi dibanding Tenaga Dalam ( Chi ) - jika Tenaga Dalam ( Chi ) dimulai dari memanipulasi gerakan Chi dalam tubuh maka Tenaga Sukma Sejati dimulai lebih ke dalam lagi yaitu dimulai dari getaran Sukma Sejati yg ada dalam setiap manusia - getaran Sukma Sejati inilah yg nantinya menuntun aliran Tenaga Dalam ( Chi ) pada tubuh. Mungkin dalam terminologi China ini yg disebut Shien / Xin ( Jiwa ).

Akhirnya Mada dgn dasar ilmu getaran "Sukma Sejati" ini bisa memainkan baik Style bertarung "Tenaga Air "( Lembut / Soft ) ataupun Style bertarung "Tenaga Bumi" ( Keras / Hard ) walaupun belum pernah mempelajari sebelumnya. Bagi Mada tidak masalah lagi apakah Style bertarungnya itu "soft" ataupun "hard" karna semua itu datang dari getaran Sukma Sejati.

Sedikit Catatan tentang Upasara Wulung - dan Sukma Sejati nya. Bagi saya cerita ini unik dan khas Indonesia. Jika dalam Cerita Silat China biasanya hanya Pendekar Tingkat Tinggi lah yg mampu menyatukan dan memainkan dua Style bertarung "soft" ( im ) dan hard ( yang ).

Pada kisah Sia Tiauw Eng Hiong - Kwee Ceng yg memiliki dasar keilmuan lembut Kiu Im Cin Keng justru Style bertarungnya "sangat keras" yaitu Hang Liong Sip Pat Chiang yg didapat dari Ang Cit Kong. Sedang dalam To Liong To - Thio Bu Kie yg memiliki dasar keilmuan keras Kiu Yang Cin Keng tetapi dgn mudah bertarung dgn Style "soft" ( im ) yg diajarkan Thio Sam Hong. Dengan gerak naluri Thio Bu Ki dgn mudah mengalahkan lawannya walaupun baru diajarkan  Style bertarung soft yg dimiliki Thio Sam Hong.

Cara pengajaran Thio Sam Hong juga cukup unik karna Bu Kie diharuskan melupakan jurus yg diperagakan oleh Thio Sam Hong. Mungkin Eyang Puspamurti akan bilang lupakan bentuk ikuti theg  - Sukma Sejati akan bergetar dan tubuh akan mengikutinya. Mada pun dgn mudah bisa bertarung dgn Style "soft"  Tenaga Airnya Genduk Tri. :)

Tetapi contoh-contoh ini dalam terminologi Cerita Silat China biasanya hanya dicapai oleh Pendekar yg sudah mumpuni. Uniknya dalam Upasara Wulung - kemampuan tingkat tinggi ini justru menjadi dasar keilmuan Sukma Sejati. Jika Arswendo menuturkan ini semua berdasar keilmuan beladiri yg memang benar ada di Indonesia khususnya Jawa - mungkin ini memang menunjukan bahwa bangsa Indonesia memiliki khasanah keilmuan yg tidak kalah hebat dibanding China yg dianggap sumber ilmu beladiri di Asia ini.

Jika dasar keilmuan MP memang seperti Sukma Sejati dalam Upasara Wulung ... wah penerapannya tentu luar biasa jika digali dgn baik. Tapi tentunya pola latihan keilmuan seperti ini pun harus berujung pada efektifitasnya dalam pertarungan sesungguhnya - yg dibuktikan secara nyata dan tidak hanya berakhir dalam cerita fiksi seperti Upasara Wulung saja.

Kita tentu tidak mau dianggap bangsa - khususnya para Pesilat - yg hanya larut dalam mitos dan fiksi semata. Suatu stigma yg sangat melekat pada bangsa kita dan khususnya para pesilat yg kadang karena itulah kita - pesilat - dianggap rendah oleh praktisi beladiri lainnya. Dalam dunia Pencak Silat Indonesia kadang sulit membedakan mana yg mitos dan mana yg realita. Suatu bahan introspeksi bagi kita semua ...

Salah satu wujud agar tetap berpijak pada realita adalah merancang metode latihan yg membumi pula baik itu Style bertarung "soft" ataupun "hard". Untuk salah satu latihan Style bertarung "hard" ala MP yg terlintas di pikiran saya adalah Boneka Kayu Rautan Bambu ala MP - mungkin untuk metode latihan Style bertarung "soft" ala MP - para praktisi MP yg memiliki getaran pribadi "soft" bisa merancang metode latihan yg membumi juga.

Tapi tentu saja aspek Filosofi Perguruan MP sendiri seharusnya bisa lebih tegas mengarahkan apakah MP akan dibawah ke "soft atau "hard". Di satu sisi MP adalah ilmu keprajuritan yg tentunya bersifat "keras" di sisi lain MP adalah ilmu dari tanah jawa yg memiliki Filosofi "lembut".

Mungkin perlu dikaji lebih mendasar lagi aspek Filosofi Keilmuan MP - TaiChi melandasi aspek filosofi keilmuannya dgn landasan ajaran Tao - seperti dalam Tao Ta Ching - dgn Filosofi Tenaga Airnya. Semua tercermin dalam seluruh aspek keilmuan TaiChi. Dengan belajar TaiChi mau tidak mau kita dipaksa belajar Filosofi Tao dan segala aspek kelembutannya. Tanpa mempelajari filosofi Tao akan sulit mencapai puncak pada TaiChi. Tampaknya ini yg tidak terjadi pada MP - Filosofi Jawa yg lembut pada MP tidak menyatu dgn aspek Keilmuan Beladiri Keprajuritan MP yg bersifat "keras" - filosofi seakan lepas dari keilmuan beladirinya. Sehingga tidak heran asumsi saya dimana keilmuan TERPISAH dengan filosofinya terlihat nyata pada anggota.

Dan jika aspek Keilmuan MP adalah Tenaga Sukma tentunya menimbulkan masalah yg jauh lebih pelik lagi. Karna bisa jadi bola liar yg hasil akhirnya bergantung pada masing-masing getaran sukma praktisinya.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/10/2010 16:25
Dari evaluasi tersebut, ada hal menarik yang saya bisa ambil kesimpulan sementara (sebelum dibantah atau dibenarkan oleh guru besar/pewaris/dewan guru).

Terkait dengan Style "Soft" and "Hard" dan filosofinya, ada suatu perkecualian yaitu mungkin sifat Filosofi Keilmuan MP secara inherent itu memang unik dan berbeda dgn keilmuan beladiri lain - ini yg sempat terlintas dalam pikiran saya  - yaitu Style bertarung "soft" atau "hard" MP akan sangat bergantung terhadap karakter getaran pribadi masing-masing praktisinya. Jadi secara Filosofi Keilmuan MP memang tidak membatasi praktisinya seperti Aikido yg membatasi praktisinya dgn Filosofi "lembut" dsb.

MP menciptakan pola latihan "getaran pribadi" yg yg memang sesuai dgn karakteristik dan sifat praktisinya. Praktisi yg memiliki kecenderungan "soft" akan memiliki Getaran Pribadi yg "soft" yg kemudian akan menuntun praktisi MP untuk menemui Gerak Naluri yg "soft" pula - begitu juga sebaliknya. Misalnya getaran pribadi yg "soft" nantinya akan melahirkan Style bertarung "soft" seperti yg saya lihat di video MP USA sedang getaran pribadi  bertipe "hard" akan melahirkan Style bertarung yg "hard" seperti yg ada di benak saya sebelumnya.

Yang lebih menarik lagi adalah jika "Getaran Pribadi" akhirnya juga berkembang sesuai kepribadian praktisi sehingga akan melahirkan Style bertarung yg berbeda pula dalam perkembangan praktisi tsb. Konsekwensi yang sesuai dengan prinsip ilmu tumbuh yang sarat pengembangan tapi juga sarat potensi terjadinya perbedaan/perpecahan di masa datang apabila tidak dijelaskan sedari awal dan dipahami dengan benar.

Saya ambil contoh kondisi mas Pung ketika muda (sesuai penuturan mas prapto pada posting sebelumnya).
Misalnya ketika muda, karakter dan pribadi mas Pung yg keras akan membawa getaran pribadi mas Pung menjadi "hard" pula yg menuntun gerak naluri mas Pung untuk menjadi "hard". Style bertarung mas Pung pun akhirnya akan bersifat "hard". Ketika fight maka akan muncul pukulan, tangkisan, tendangan dgn selalu disertai "ledakan getaran" yg secara naluri mengarah ke daerah berbahaya pada tubuh lawan.

Tetapi ketika mas Pung sudah mencapai tahap 'soft" seperti sekarang ini - maka getaran pribadi mas Pung juga akan menuntun gerak naluri mas Pung untuk menjadi "soft" juga. Berbeda dgn masa muda mas Pung kali ini setiap bertarung Style bertarung mas Pung akan diarahkan gerak naluri yg soft - gerak naluri mas Pung akan mencari dan mengalir berusaha membuat lawan off balance tidak ada lagi gerak naluri yg mengarahkan pukulan telengas dan mematikan seperti dulu.

Apakah seperti ini Style bertarung berdasar Filosofi Keilmuan MP - semua bermuara kepada Getaran Pribadi dan nantinya menjadi Style bertarung "soft" ataupun "hard" semua tergantung dari pribadi praktisinya?

Mohon masukannya dan pencerahannya.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 18/10/2010 19:23
@ mas mpcrb

1. Mas Mike Zeleznick adalah peserta UKT Nas dengan skor tertinggi pada UKT Nas waktu itu. Bukan otomatis menjadi pesilat terbaik MP apalagi pelatih terbaik.

2. Prinsip keilmuan MP adalah mengasah gerak naluri beladiri pesilatnya.
Postur mas Poeng yang langsing dan postur alm mas Budi yang "tebal", terbukti memunculkan gerak naluri yang berbeda dalam menghadapi serangan yang sama. Mas Poeng cenderung bergerak lincah mengikuti tenaga lawan, mas Budi cenderung langsung potong dan serang dengan kuda2 sederhana tapi sangat kekar, langsung to the point. Ini menjelaskan, keilmuan MP  bisa soft bisa hard. Padahal dari segi karakter, jelas mas Poeng lebih hard dan mas Budi cenderung soft.
Meskipun dalam gerak naluri akan muncul kepribadian masing2, atau menyesuaikan dengan kondisi, pesilat MP mendapat pembekalan tatagerak beladiri lengkap yang sama, sebagai tatagerak pengarahan untuk gerak naluri beladiri.
Gerak naluri beladiri yang muncul dalam latihan sambung/sparring, bisa berbeda perwujudannya dibanding tarung yang sebenarnya. Ancaman yang terdeteksi akan jauh berbeda. Pada pertarungan sebenarnya, gerak naluri telengas cenderung muncul, toh perbendaharaan gerak memang sudah ada.

Sudah diatur, bahwa pelatih WAJIB  mengajarkan teknik tata gerak beladiri yang sudah ditetapkan secara LENGKAP dan SERAGAM, sebagai modal gerak pengarahan bagi pesilat muridnya.
Bahwa nanti, pada gerak naluri muncul berbeda beda, malah tidak mengapa.

3. Mahaguru prana, Choa Kok Sui dari Philpina, pernah berkunjung ke MP Yogya, diantar manager Gramedia Yogya. Beliau membawa dua ahli dari Thailand yang bisa "melihat" warna aura dan energi.
Beliau saya persilahkan untuk memilih sendiri diantara pesilat2 muda yang ada di sekretariat MP di Wijilan, Yogya, waktu itu.
Pesilat A tsb diminta memperagakan pemukulan benda keras, tanpa ayunan. Berhasil, beliau tidak banyak reaksi.
Kemudian pak Choa Kok Sui memilih lagi seorang pesilat, pesilat B. Pesilat A diminta mendeteksi cedera yg tidak terlalu dirasakan oleh pesilat B. Ternyata ketemu, ada cedera di ruas tulang belakang. Mereka mulai manggut2. Kemudian pesilat A diminta melakukan penyembuhan dengan getaran. Barulah Choa Kok Sui bertiga geleng2 kepala tersenyum kagum.

Kemudian beliau menjelaskan, bahwa ketika melakukan pemukulan benda keras, "terlihat" pesilat tadi menarik energi alam yang destruktip, berwarna merah. Ketika beberapa menit kemudian, melakukan penyembuhan, pesilat "terlihat" menarik energi alam penyembuh, yang katanya berwarna putih, istilah beliau "energy from heaven".
Katanya, dia baru ketemu pertama kali, ada praktisi, muda (21 th) yang mampu menarik energi yang sifatnya bertolak belakang. Choa Kok Sui sendiri melakukan latihan 20 tahun sampai bisa "leluasa" menarik dan menyalurkan energi penyembuh. Dan tidak berani coba2 menarik energi merah, karena bisa mengganggu kemampuannya.
Choa Kok Sui juga mengatakan, kalau pesilat MP bisa memiliki kemampuan mendeteksi cedera, menarik dan menyalurkan energi alam. Beliau memberi kenang2an bukunya yg terakhir tentang penyembuhan dengan prana. Dengan harapan metode praktisnya bisa dimanfaatkan oleh MP.

Kesimpulan pribadi saya, tidak perlu terpengaruh pola umum, musti memilih pola hard atau soft.
Dua duanya bisa digali bersama.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 19/10/2010 10:41
Kesimpulan pribadi saya, tidak perlu terpengaruh pola umum, musti memilih pola hard atau soft.
Dua duanya bisa digali bersama.

Apa yang saya coba tanyakan memang dalam proses menggali mas. Semakin banyak pemahaman, termasuk juga dari disiplin beladiri lain, tentunya menambah khasanah pengetahuan saya pribadi. Sebab bagi suatu organisasi massal yang secara jumlah anggota 'nyeremin' dan lintas geografis begitu terentang. Terkadang ada kondisi 'langit' dan 'bumi'. Dimana 'langit' adalah mereka-mereka yang memiliki akses dengan pusat, akses dengan guru besar/dewan guru/pewaris/senior pusat. Sedangkan 'bumi' adalah mereka-mereka yang di lapangan, di daerah, berinteraksi langsung dengan siswa daerah, dan relatif tidak/sulit akses pada 'langit'.

Ketika saya menyodorkan sample Tai Chi, Aikido, Muay Thai, Xinyi, dsb, bukan dalam konteks agar MP ingin jadi seperti mereka. Tidak sama sekali. Ini benar-benar murni sebagai bagian dari perenungan dan proses 'mengumpulkan potongan pengetahuan' agar memberikan gambaran bentuk yang lebih baik.

Sama halnya Tai Chi melandasi aspek filosofi keilmuannya dgn landasan ajaran Tao, seperti dalam Tao Te Ching, dgn Filosofi Tenaga Airnya. Semua tercermin dalam seluruh aspek keilmuan Tai Chi. Dengan belajar Tai Chi mau tidak mau kita dipaksa belajar Filosofi Tao dan segala aspek kelembutannya. Tanpa mempelajari filosofi Tao akan sulit mencapai puncak pada Tai Chi. (sumber: http://www.chebucto.ns.ca/Philosophy/Taichi/what.html).

Ini yang setidaknya belum saya lihat pada MP. Atau mungkin, pengetahuan saya belum bisa menemukan benang merahnya. Seperti para orang-orang saleh yang berlandas teori pada kitab yang mereka yakini, maka ia akan bisa mencapai puncak penerangan sempurna sesuai filosofi yang diajarkan oleh kitabnya. Seperti juga jurus Payung Rasul pada Margaluyu yang akan sulit dipelajari bagi mereka yang tidak memahami hakekat ilmu keislaman. Yang belajar tanpa pemahaman filosofi, tetapi ia akan terhenti pada belajar 'gerak', bukan belajar hakekat keilmuan. Kondisi-kondisi dimana ketika filosofi 'dibenamkan' pada 'sesuatu', entah gerak, entah simbol, maka harusnya ia bisa menjadi 'kunci pembuka'.

Saya hanya membayangkan, betapa banyak praktisi MP yang notabene tidak bisa getaran. Yang ia berlatih, berlatih, berlatih, dan bisa jadi puncaknya adalah mencapai kejenuhan, stagnan. Yang tidak pernah join dengan forum-forum diskusi seperti ini, yang tidak memiliki senior daerah yang cukup 'mumpuni' untuk ditanya atau tidak memiliki akses pada pusat.

Sebab saya sepakat, ketika gerak hanya menjadi 'gerak', maka ia akan terhenti begitu saja ketika sudah dihafal. Untuk menembus level lebih tinggi dari 'gerak', maka gerak harus bertemu filosofi nilai. Dengan demikian, ia akan punya 'ruh', punya 'jiwa', punya 'rasa'. Pada akhirnya, 'ruh' atau 'jiwa' inilah yang akan menuntunnya menjadi 'gerak naluri'. Pengejawantahan 'jiwa', 'ruh', atau 'rasa' ini bisa berbeda pada tiap beladiri, baik cara meraihnya ataupun bisa jadi istilahnya. Dalam terminologi MP dinyatakan dengan gerak + getaran = gerak naluri. Jadi disini getaran berfungsi sebagai 'ruh', 'jiwa', atau 'rasa', atau juga ... filosofi nilai.

Pada tataran atas keilmuan, jelas akan menjadi tidak seragam dan mengarah pada spesialisasi tertentu. Karena proses pemahaman filosofinya yang bisa jadi berbeda. Ada yang mengambil dari agama yang dianut, atau ada juga yang diambil dari nilai-nilai universal kehidupan. Saya tidak tahu apakah simbol-simbol yang melekat pada MP ini punya pengaruh besar di dalam 'pembukaan kunci' pengetahuan dan pemahaman keilmuan karena banyak dari para senior yang juga tidak mengerti hal ini. Kesimpulan awal, simbol-simbol yang melekat pada MP hanyalah sebagai simbol saja, yang masih belum tuntas dibabar oleh pusat, yang masih belum tuntas dicarikan benang merahnya untuk lebih memahami keilmuan MP selain daripada harus datang berguru ke tanah Jawa dan bertemu dengan para supreme atau dari suatu proses mersudi yang totalitas.

Semoga pemahaman ini tidak melenceng ... dan mohon dikoreksi jika ada yang kurang tepat.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 19/10/2010 11:14
Tidak sadar sudah hampir 200 postingan di forum SahabatSilat ini. :)

Sekali lagi terima kasih atas begitu banyak nasehat, masukan, diskusi, dari mas suprapto. Rasanya, informasi berharga semacam ini sangat sayang dilewatkan dan tidak 'dinikmati' sebagai bagian dari proses pendewasaan. Sebagaimana halnya ilmu tumbuh pada MP dan 'ruang kosong' pada tingkatan akhir yang suatu hari nanti akan menjadi 'saksi' apa-apa yang akan 'tumbuh' dari sintesa pengetahuan keilmuan MP masa depan...

salam...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 19/10/2010 11:28
Btw, good news mas. Tim MP Kabupaten Cirebon menjadi juara umum POPKAB antar perguruan silat se-Cirebon dengan merebut 9 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Setelah sebelumnya sukses membawa seorang pesilat muda Cirebon menggondol medali emas untuk kategori laga pada POPKOTA Cirebon dan setelahnya yakni POPWILNAS di Palembang. Sebentar lagi akan masuk pada tim PORDA Jabar... dan Insya Allah akan masuk pada event nasional. Semoga saja lancar....

Pesilat adalah pesilat yang sama yang di gembleng secara intensif untuk 'berkarir' pada jalur IPSI (meski ia kalah telak pada jalur internal kejuaraan MP. hehehe).

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 19/10/2010 13:25
@ mas mpcrb

1. Selamat atas prestasi pesilat MP Cirebon, semoga terus melaju.
Tiada prestasi bisa dicapai tanpa usaha yang serius dan fokus.

2. Mudah2an filosofi keilmuan sebagai salah satu bahan dalam pengantar keilmuan MP, segera dapat disusun.
Mungkin semula, filosofi "kejawen" tsb tidak ditonjolkan secara jelas/rigid, antara lain :
a. Mengurangi dugaan negatip, yg bisa hanya suku jawa. Diusahakan seuniversal mungkin, bahwa semua orang bisa.

b. Kalau ketentuan2 keilmuan dituruti sesuai petunjuk, termasuk  minta petunjuk pelatih/senior/guru ketika macet, sebenarnya tidak ada kesulitan. Tidak ada alesan bingung. Karena untuk tingkat2 puncak, tentu ada kesempatan/harus sempat bertemu dengan Guru.

c. Derajat kearifan lokal di MP, posisinya jauh dibawah kemuliaan kepercayaan Taoisme, apalagi kemuliaan agama Islam.

3. Entah bagaimana mereka akan menyusun pengantar keilmuan/silabus MP, saya tetap akan minta, agar diusahakan sejauh mungkin, filosofi keilmuan melekat dalam prosedur latihan, aplikatip, jelas  secara universal.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 19/10/2010 16:36
Tao memang memulai ajarannya berdasarkan keyakinan bangsa cina (mental spiritual). Sementara MP bukan ajaran yang berbentuk keyakinan spritual atau berangkat dari keyakinan spiritual. Saya memang tidak berusaha untuk menganggap nilai-nilai yang terkandung dalam simbol-simbol MP itu 'menyamai' dengan kasus Taoisme atau Islam. Tidak sama sekali. Hanya saja, penasaran dan ingin tahu apakah ada korelasi langsung antara simbol-simbol ini dengan keilmuan MP. Kalaupun tidak ada dan hanya sebatas sebagai panduan moriil untuk menjadi lebih baik, saya memahami sepenuhnya. MP lahir dikarenakan kesadaran nasionalis pendirinya sehingga memang bisa jadi belum ada benang merah yang jelas antara simbol-simbol yang melekat pada MP dengan pemahaman dari keilmuan MP itu sendiri yang tentu saja ini sudah masuk wilayah dewan guru.

3. Entah bagaimana mereka akan menyusun pengantar keilmuan/silabus MP, saya tetap akan minta, agar diusahakan sejauh mungkin, filosofi keilmuan melekat dalam prosedur latihan, aplikatip, jelas  secara universal.

Itu memang harapan saya, dan juga kita semua. Semoga bisa terealisasi secara maksimal. Sekali lagi, terima kasih atas sharingnya.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 21/10/2010 09:49
Sekedar sharing dan urun rembug, pengetahuan yang saya dapat di daerah bisa jadi cukup berbeda ketika melihat jalur 'sanad' hingga ke dewan guru.

Pertama mengenai teknik olah nafas.

Selama ini pola latihan olah nafas pada tataran bawah (dibawah tingkat Khusus) memang mengacu pada kurikulum standar yang penerapannya diserahkan pada kearifan lokal cabang melalui pelatih cabang yang tentunya tidak boleh keluar dari pakem. Hasil keberhasilan yang dicapai juga berbeda, meski relatif umumnya agak seragam. Memang ada yang berbakat dan lebih cepat terbentuk, tetapi jumlahnya tidak massal.

Tetapi ketika dulu mas Mulyanto Tambak datang dan memberikan satu bentuk olah nafas (pengolahan Dasar 1, bentuk yang sama persis) untuk latihan tingkat Khusus 1 ke atas dengan teknik bernafas dan visualisasi versi beliau, kelihatannya cukup berbeda dengan teori yang sering diajarkan di tataran bawah. Pada saat itu, latihan memang hanya untuk tingkat Khusus 1 ke atas dan dibagi menjadi 2 tahap, yakni tahap melatih satu nafas tertentu di rumah (sebagai PR, yang dilakukan dengan hitungan tertentu setiap harinya selama 1 bulan penuh yang semakin lama semakin 'menggila' dalam jumlah) dan kemudian dua minggu sekali melakukan nafas pengolahan Dasar 1 dengan teknik beliau. Tujuan awalnya dikatakan untuk ujicoba pematahan benda keras tanpa ayunan dengan jarak kurang dari 1 jengkal (meski saya yakin tujuan akhirnya bukan itu). Sasaran adalah dragon R1 (yang terkeras) yang memang sudah disiapkan. Efeknya memang lebih terasa dan sangat mantep dibanding mengikuti pola umum.

Bentuk yang sama, dengan teknik nafas yang berbeda akan menghasilkan hasil akhir yang lebih cepat. Ini berarti terjadi percepatan yang entah berapa kali lipat dibanding metode yang umum. Awalnya tidak mempertanyakan, dijalani saja karena hasilnya cukup baik dan sama-sama terasa dalam menunjang keberhasilan latihan. Tapi setelah saya baca-baca lagi uraian mas prapto disini, merenungi setiap kalimat, pada akhirnya saya mengerti kalau 'kemacetan' berlatih memang harus diselesaikan dengan menanyakan pada senior yang lebih mumpuni. Meski demikian, pengetahuan dari senior mutlak harus perlu karena kalau ia sendiri tidak pernah mencoba, tidak pernah melatih, dan belum pernah berhasil, tentunya bottle neck tetap akan terjadi. Akhirnya jadi lebih memahami apa maksud dari 'akselerasi' metode berlatih termasuk juga lebih memahami kenapa bisa terjadi 'black market' mengenai keilmuan yang seharusnya berlatih 6 bulan, cukup 2 bulan saja, atau bahkan bisa kurang atau bahkan bisa dalam hitungan jam.

Kemudian teringat dengan teknik membuka simpul yang dulu pernah dilakukan oleh alm. Mas Imam Santoso (Khusus 2) kepada kami, yang tentu saja ini jalur 'kilat khusus' yang saya tidak tahu ini legal atau ilegal.

Pertanyaannya adalah, jalur-jalur percepatan seperti ini apakah memang dilegalkan di Merpati Putih, sebab keliatannya hanya jalur-jalur yang sanad-nya mencapai dewan guru saja yang cukup mengerti teknik ini yang kalau tidak dibarengi dengan keluhuran budi tentunya akan menyebabkan munculnya 'black market' keilmuan dan memahami kalimat mas prapto yang mengatakan 'MP Cirebon memang agak unik'.

Pertanyaan kedua, mengenai teori sebagai dasar pengetahuan.

Selama ini senior daerah menggunakan teori rasa (panas, dingin), dan sintesa pengetahuan muncul ketika mas Toto Wardoyo mengenalkan teori warna di dalam pelatihannya (kejadian sudah cukup lama sekali). Khusus untuk teori warna ini yang kalau dirunut sedikit banyak ada kemiripan dengan teori warna pada yoga (chakra) meski pada akhirnya menjadi sedikit berbeda. Kemudian muncul juga teori warna dari jalur Maos, yang juga berbeda dibanding teori mas Toto Wardoyo. Demikian juga teori dari Mas Joko (Khusus 3) yang juga sedikit berbeda dari keduanya. Melihat dan mendengar paparan teori dari (alm) Mas Imam Santoso (Kh2), mas Toto Wardoyo (Kh3), dan Mas Joko (Kh3), serta senior jalur Maos, cukup berbeda dan beberapa sangat signifikan. Meskipun pakem getaran yang dilatihnya tetap sama.

Pertanyaannya, apakah teori-teori ini sudah dibakukan atau sudah diratifikasi oleh dewan guru, ataukah memang hasil mersudi dari para senior. Saya memahami kalau berlatih seperti itu harus dengan pelatih yang sama, karena pelatih tersebutlah yang memberikan metode dan teori yang lebih dipahaminya. Tapi banyak di tataran bawah yang 'memburu' hal seperti ini dan berlatih sendiri di rumah tanpa bimbingan/pembimbing.

Entahlah, saat sekarang ini semakin muncul banyak sekali pertanyaan. Sebagian memang sudah terjawabkan melalui senior daerah, melalui sharing dengan senior luar daerah, dan beberapa dari pusat. Mohon maaf jika mas prapto saya 'recoki'. :)

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 21/10/2010 14:13
@ mas mpcrb.

1. Olah nafas tingkat dasar memang mendasari tingkat selanjutnya, termasuk "pendalamannya",termasuk penghayatan yang meningkat. Kalau tidak melaksanakan olah nafas dasar standar dengan benar, dibelakang hari bisa ada handicap jalur tenaga, yg bisa mengganggu latihan lebih lanjut.

2. Setahu saya, sifat warna bukan/belum menjadi  standar MP. Mungkin merujuk literatur lain, atau mungkin hasil mersudi masing2 yang belum diratifikasi dewan guru. Yang ada dalam kurikulum adalah sifat penjuru, timur barat utara selatan, dimasukkan dalam teknik meditasi nafas segitiga pembersih.

3. Betul, dalam beberapa hal, terkadang hasil tidak seragam. Tentu karena ketika masuk MP, bahkan satu kolat satu angkatan, kondisi awalnya berbeda beda. Baik kondisi fisik, umur, jenis kelamin, dan motifasi/penghayatan. Ada yg digeber makin melekat, ada yang malah mencelat.

Disini akan terlihat, derajat kepelatihan seorang pelatih, untuk  memberi perhatian bagi masing2 peserta tentang tingkat handicapnya dibanding teman2 yang lain.

Mekanismenya, pertama bertanya pada teman latihan yang berhasil, biasanya langsung bisa mengoreksi sendiri. Masih belum hasil, konsultasi dengan pelatihnya. Kalau belum hasil, pelatih akan konsultasi  dengan koordinator pelatih/senior/dewan guru.
Dewan guru inilah yang menampung laporan handicap dan metoda penyelesaian hasil pengalaman dilapangan oleh para pelatih. Suatu saat, semua pengalaman spesific dilapangan, bisa dirangkum dalam  FAQ, yang akan meningkatkan derajat keberhasilan kelompok latihan.

4. Beberapa pengalaman spesifik, terutama pada latihan getaran (konversi hasil pengolahan nafas "tenaga" menjadi tenaga getaran), biasanya ada masalah pada PENGHAYATAN si pesilat(kasus paling banyak). Antara lain, masih saja seperti menyalurkan tenaga penghancur. Dengan indikasi bila diminta menyalurkan tenaga penyembuh kepada teman latihannya, tempat terpijit malah biru sakit, bukan tambah enteng.
Adalagi yg bermasalah adanya SUMBATAN disimpul  tenaga. Penyelesaiannya bisa dengan dibantu atau dibimbing agar bisa membuka sumbatan oleh diri sendiri.
Pelatih bisa membantu dengan menstimulir di telapak tangan pesilat, sehingga pesilat merasakan apa itu getaran. Pelatih bisa membuka sumbatan dengan pijatan dititik tertentu di jalur tenaga (pakai pentol batang korek api dan jeruk purut ?) seperti yg dilakukan alm mas Imam Santosa. Ini legal.
Sedapat mungkin, pesilat dibimbing agar bisa membuka simpul sendiri. Biasanya dengan nafas dasar dengan penghayatan penuh dan pembinaan bolak balik.
Kalau masih belum lancar, antara lain diminta latihan nafas segitiga pembersih. Kalau dalam latihan biasa dilakulan satu set/ putaran, kali ini puluhan kali set/ putaran nafas pembersih. Biasanya jalur tenaga getaran akan terbuka lancar. Dewan guru tentu punya berbagai cara.

5. Program latihan pokok di MP kan ada tiga, pembinaan fisik, tatagerak beladiri dan olah nafas. Latihan standar duakali seminggu. Setelah tata gerak dasar (kuda2, langkah dan serangan/tangkisan tangan dan kaki, maka kalau konsentrasi hanya latihan INTENSIP pada gerak praktis dan latihan pengolahan nafas, jangankan satu tingkat dua bulan, bahkan 6 bulan cukup untuk sampai  tingkat 6 (kombinasi II). Dilaksanakan pada tim khusus di kesatuan pasukan khusus. Dengan resiko "cedera" yang lebih tinggi.
Karena keilmuan MP terbuka bagi siapa saja, dengan syarat mau mengikuti latihan teratur dan bertahap, semata mata agar berhasil dengan resiko sekecil kecilnya, black market akan tereliminasi sendiri. Ngapain latihan sembunyi2 tidak bisa kumpul teman2 tunggal ilmu, atau mau "sakti" malah cedera?

6. Mas Mulyanto Tambak, yg belum lama diangkat menjadi anggota dewan guru termuda MP, adalah phenomena unik.

"Ditemukan" oleh mas  Nardjo ketika berdinas di Polsek Tambak, Banyumas, pemuda bernama Mulyanto ini memang istimewa. Digeber, digembleng keras, tetep "wadah", latihan di ruangan atau dialam yg ganas, agal dan alusan, termasuk teknik penyembuhan, dilewati biasa2 saja, tidak "salin srengat", tidak berubah sikap perilaku.
Giliran melatih, rupanya diukur diri sendiri, diindikasikan beberapa muridnya overload, korslet, termasuk pendiri Merpati Seto.
Dengan bergabungnya ke dewan guru, mudah2an segala sesuatunya akan lebih baik dan lebih bermanfaat untuk semua.

Salam.   
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/10/2010 09:15
Setelah saya membaca ulasan mas prapto, merenungi kalimat demi kalimat, sedikit banyak jadi lebih mengerti mengapa materi yang diberikan oleh Mas Mulyanto Tambak cukup berat dijalani termasuk korslet-nya beberapa yang dilatih beliau. Meskipun berat, pelatihannya sangat membekas karena efeknya yang tidak terlupakan. Termasuk juga beliau sangat ramah di dalam menjelaskan sesuatu yang kita tidak mengerti (saya yakin semua dewan guru juga demikian).

Ada hal yang ingin saya tanyakan lagi mas... mengenai latihan pasir besi.

Selama beberapa kali mengalami latihan oleh dewan guru (secara bersama-sama tentunya dengan anggota lain) di padepokan MP Cirebon, kebetulan belum pernah mengalami langsung latihan pasir besi oleh beliau. Tetapi meski demikian, sejak tingkat Kombinasi 1 kami sudah diajarkan untuk berlatih pasir besi yang secara rutin dilakukan setiap 1 atau 2 bulan sekali. Diawali dari (alm) Mas Imam Santoso, kemudian dilanjut dengan senior-senior lain. Syaratnya adalah sudah bisa merasakan power diri sendiri dan sudah bisa mrasakan getaran. Kalau yang belum bisa, belum boleh, karena efeknya yang bisa mencederai. Latihan dilakukan dengan terlebih dahulu melumuri tangan dengan ramuan yang sudah disiapkan sebelumnya yang terbuat dari campuran dedaunan dan campuran lain yang menimbulkan bau yang khas.

Tetapi lambat laun saya perhatikan kecenderungan sepertinya diberikan juga pada atlit-atlit yang akan berlaga pada fight (baik IPSI maupun internal MP) yang meski ia baru tingkat Dasar 2 atau Balik 1 dan bahkan belum menerima pelatihan getaran pada tingkatannya. Untuk kasus-kasus seperti ini, apakah latihan pasir besi dibenarkan? Karena sepanjang pengalaman saya, kalau belum bisa merasakan power diri sendiri, belum bisa merasakan getaran, maka penarikan hawa panas dari pasir besi tidak akan berefek banyak selain daripada tangan yang beresiko mlepuh cedera. Termasuk juga pemahaman pada titik penyimpanan dimana hawa panas yang diserap itu akan disimpan. Toh bagi yang belum bisa 'mengenal' getarannya sendiri, tidak akan punya kemampuan untuk menyerap hawa panas ke dalam tubuhnya pada bagian-bagian tertentu, apalagi menyalurkannya. Gesekan antara permukaan kulit yang tidak dilambari getaran dengan pasir besi yang membara akan sangat beresiko menyebabkan mlepuh dan bahkan sobek. Belum lagi tiap butiran pasir yang panas yang digenggam untuk kemudian diserap hawa panasnya, tentu akan sangat mencederai apabila tanpa perlindungan getaran.

Mereka (para atlit laga) yang belum mengenal getaran dirinya dan berlatih tapi tidak cedera, biasanya hanya menggerakkan tipis saja dan mengambil bagian yang sudah 'dingin' dari pasir besi sehingga manfaat maksimal tidak bisa dirasakan. Efeknya hanyalah memunculkan 'sugesti' pada dirinya kalau ia seolah sudah dibekali sesuatu. Pada tingkatan apakah sebenarnya atau sebaiknya latihan ini diberikan? Saya tidak mau memberikan latihan yang melampaui kewajaran pada murid.

Terima kasih atas pencerahannya.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 22/10/2010 14:42
@ mas mpcrb.

Latihan (pukulan) pasir besi tidak termasuk program latihan/kurikulum wajib, tapi ekstra/bonus.
Syaratnya jelas, seperti yg mas sebutkan. Jadi kalau belum memenuhi syarat, hanya mengenali kulitnya, bukan isinya. Kalau power olah nafas belum cukup, tentu melepuh kena pasir besi panas. Kalau cukup, biarpun putri yang tangannya mulus, ya tetap aja mulus.
Efek pukulan juga agak jahat. Di "tebak"/sodok didada, bekasnya bisa dipunggung/ agak hangus(gosong).
Seharusnya dilatih satu paket dengan metoda penyembuhannya, termasuk ramuan2 jawa.
Karena meski cuma di"dulit"/ditowel efeknya kelihatan, efektip untuk latihan penyembuhan pukulan.
Kapan2 ketemu mas guru Mulyanto, minta aja diajari.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/10/2010 16:34
Terima kasih mas atas nasehatnya. Kalo udah ketemu dewan guru, rasanya hilang hasrat untuk meminta sesuatu mas. Karena mungkin jiwa saya tidak seperti itu. Saya hanya mencoba melihat pada diri sendiri apa yang sudah pernah didapatkan dari senior daerah dan start mulai menggali dari situ. Dari potongan-potongan pengetahuan yang ada, dari pengalaman-pengalaman yang dimiliki. Kalau dulu, merasa haus berburu ilmu, setelah dapat malah hanya mengkoleksi. Ketika kesadaran mulai muncul, berasa malu sendiri, dan ingin kembali memulai dari apa yang semestinya. Jadi kalau dikasih ya terima kasih, kalau tidak ya melatihkan saja dari apa yang dipunyai.

Saat ini, jujur mulai lagi berlatih materi dari mulai Dasar 1 kembali. Rasanya, ada yang berbeda ketika dulu Dasar 1 dan ketika sekarang melatih kembali materi 'Dasar 1'. Sudut pandang, pemahaman, penghayatan, dsb.

Saya sepakat dengan mas Solihin GP kalau di dalam berlatih, tidak boleh merasa paling bisa. Jadi, menikmati kembali 'hidangan' materi Dasar 1 terasa lebih 'nikmat' dibanding dulu. :)

Sekarang, lebih banyak mencari benang merah pengetahuan sembari melatihkan kembali apa yang sudah pernah diberikan oleh para senior dari catatan-catatan yang ada.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 23/10/2010 10:00
Setuju banget mas mpcrb. Itulah yang saya alami juga sekarang. Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 23/10/2010 12:51
terima kasih kang samber gledek.

Kalau saya pribadi, tujuan belajar semua ini adalah untuk memaksimalkan potensi tubuh. Untuk lebih memahami diri sendiri, untuk mencapai tahap kesadaran dan pemahaman yang lebih baik.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 28/10/2010 13:49
Mas Suprapto, beberapa hari ini jadi teringat sebagian souvenir MP yang sering saya jumpai setiap kali ada event-event berskala lokal (daerah) maupun nasional. Yang menarik pada souvenir MP itu adalah pada kalimat "MP is a way of life". Dipakai dalam bentuk tas, gantungan kunci, kaos, dsb.

Saya memahami kalau derajat filosofi MP tidak semulia seperti suatu agama. Meski demikian, ini sekedar pengamatan dari melihat bagaimana beladiri tetangga berkembang.

Mengenai filosofi dan way of life menarik sekali jika kita mengamati apa yg terjadi pada bangsa Jepang. Pada bangsa Jepang ada 2 bentuk filosofi dan way of life yg sangat mempengaruhi pola pikir dan pola prilaku bangsa Jepang hingga hampir terasa pada semua bidang kehidupannya. Yaitu Bushido dan Zen Budhism kedua filosofi ini sudah menjadi way of life yg cukup melekat dalam kehidupan bangsa Jepang.

Salah satunya bisa kita lihat pada Karate, Karate sendiri berasal dari negeri China. Bahkan di Jepang sendiri Karate baru populer pada tahun 1930an. Pada tahun 1922 Jigoro Kano yg merupakan bapak pendidikan Jepang meminta Gichin Funakoshi  (Shotokan Karate) untuk mengajarkan Karate di Jepang. Funakoshi kemudian merubah arti Kara-te yang awalnya berarti Pukulan China menjadi Karate yg berarti Pukulan Tangan Kosong. Pada tahun 1928 Kano kembali memotivasi Chojun Miyagi (Goju Ryu Karate) untuk menjadikan Karate beladiri yg khas Jepang yg berdiri independen dari Kungfu China. Dan sejak itu Karate mulai diterima secara luas oleh masyarakat Jepang.

Uniknya masing-masing pendiri Karate tsb bisa memberikan "Ruh" baru pada Kungfu China menjadi Karate yg sangat kental dgn filosofi Bushidonya. Hampir sulit melihat ada "ruh" China pada Karate, jurus-jurus Kungfu asal China ketika diisi "ruh" Bushido menjadi sangat berbeda dan sangat khas Jepangnya.

Bahkan ketika Karate masuk ke Indonesia pun "ruh" Bushido ini tetap terbawa dalam pola pelatihan Karate. Dan Filosofi Bushido disadari atau tidak mulai merasuk dalam praktisi Karate di Indonesia. Luar Biasa bukan apa yg dilakukan bangsa Jepang ini - khususnya para pendiri Karate ini.

Karate awalnya adalah Kungfu China dan bukanlah milik bangsa Jepang tetapi ketika para pendiri Karate meniupkan "ruh" Bushido pada Kungfu China ini maka sepenuhnya Karate menjadi milik bangsa Jepang. "Ruh" Bushido ini begitu terasa pada pola pelatihan Karate sehingga dimanapun Karate diajarkan akan membuat praktisi Karate dibius oleh Filosofi Bushidonya.

Apakah tidak mungkin para sesepuh MP memasukan "ruh" Filosofi MP kedalam pola pelatihan MP sehingga setiap praktisi MP nantinya akan terbius oleh "ruh" MP? Tampaknya ini menjadi PR yg belum tuntas dijabarkan para sesepuh MP hingga saat ini. Tampaknya sesepuh MP belum menemukan cara memasukan "ruh" yg sama seperti dulu para sesepuh MP ini belajar keilmuan MP ke dalam pola pelatihan MP yg ada sekarang ini.

Jika para sesepuh MP bisa meniupkan "ruh" yg sama pada pola pelatihan MP seperti halnya para pendiri Karate meniupkan "ruh" Bushido pada pola pelatihan Karate - tentu ini akan menjadi warisan yg berharga bagi MP ke depannya. Seluruh praktisi MP di dunia akan terbius dgn "ruh" Filosofi MP seperti halnya seluruh praktisi Karate terbius "ruh" Bushido.

Dengan adanya kesamaan "ruh" ini mungkin kita bisa harapkan adanya Kesatuan dalam setiap elemen yg ada pada MP. Jika adanya Kesamaan "Ruh" ini didukung dgn Kesamaan Tujuan Bersama yg bisa memotivasi setiap elemen MP - kita bisa harapkan MP akan semakin besar di masa depan nantinya.

Mungkin ini yg perlu dipikirkan bersama adalah apakah "Ruh" MP itu dan apakah Tujuan Bersama MP di masa depan yg sekiranya bisa mempersatukan seluruh elemen MP.

Terima kasih atas pendapatnya mas dan mohon maaf atas pendapat yang dangkal ini.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 28/10/2010 16:04
@ mas mpcrb.

Ide itu bukan dangkal, akan lebih lengkap dan mantap kalau MP mempunyainya. Kita merenung bersama, kira2 bagaimana sosoknya.
Adopsi kungfu, menjadi beladiri jepang, memang dimasak dengan penghayatan penuh oleh praktisi jepang, dengan modal fisik, karakter dan budaya masyarakat jepang.
Bushido adalah jalan/way of life samurai, nilai semangat dan kesetiaan kepada shogun, kaisar dan negara. Lebih mudah dirumuskan
Sedangkan Zen budhisme dan Confusianisme, menyangkut kepercayaan yang mendasari semangat beladiri jepang/kungfu. Saya tidak faham bentuknya/pengejawantahannya dalam latihan kempo, karate maupun kungfu.
Barangkali mas mpcrb bisa mengurai.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 01/11/2010 14:22
Saya coba mengurai mas, tetapi ada beberapa asumsi yang harus saya jelaskan di awal. Saya bukan praktisi Karate yang sesungguhnya. Informasi ini di dapat dari diskusi dengan kawan dan komunikasi email dengan praktisi Karate di Jepang. Jadi, dalam kondisi ini, bisa jadi apa yang saya urai tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, meskipun juga (semoga) tidak akan melenceng terlalu jauh. Kalau salah, mohon dikoreksi.

Saya tidak akan coba membahas sejarah bagaimana zen bisa mempengaruhi kungfu china hingga berevolusi menjadi karate dan benar-benar dihilangkan ruh dari china pada karate. Itu bisa panjang lebar.

Saya mulai dari filosofi awal yang berkembang sebagai berikut: "Karate adalah jalan Zen" (Master Oyama). Seorang master Shorin Ryu berkata "Karate and Zen as one" (Shoshin Nagamine). Disebutkan kalau zen dan karate terkait satu sama lain dan dipercaya jika mereka melakukan teknik meditasi zen, mereka dapat menendang lebih baik (Sensei Jeffrey Tesshin Brooks, aliran Shorin Ryu). Aliran karate lain yang ortodoks kurang lebih sama pemahamannya.

Saya akan coba urai dari kesimpulan sementara yang saya tangkap dari penjelasan kawan. Disini tampak kalau Karate adalah 'jalan keras' sedangkan Zen adalah 'jalan lembut'. Yang kalau keduanya disandingkan, akan terjadi harmonisasi dan peningkatan kemampuan praktisinya ke tahap yang lebih tinggi. Pemahaman terhadap zen, melalui samadhi, akan meningkatkan kemampuan keilmuan karate praktisinya. Ini yang diyakini. Jadi, dengan mempelajari zen, mereka akan setingkat lebih tinggi tingkatannya dibanding yang tidak.

Pada perkembangan, makna zen sebagai 'jalan lembut' mulai diartikan berbeda dan mulai bergeser. Dimana para guru karate, sudah jarang/tidak lagi mengajarkan filosofi zen, tetapi menggantinya dengan teknik yang sama (mirip). 'Jalan lembut' dicari dengan memasukkan unsur filosofi tertentu (entah agama, ataupun nilai-nilai universal) dalam bentuk 'meditasi' atau 'semedi' atau suatu kondisi yang mirip dengan itu. Hingga akhirnya, saya melihat ada portability kalau karate bisa disandingkan dengan 'jalan lembut' kritiani, atau hindu, atau bahkan agnostik sekalipun. Entah ini inovasi, atau malah akan menjadi kehilangan ruh dari aslinya.

Yang menarik disini adalah, praktisi karate+zen meyakini kalau harmonisasi keduanya ('jalan keras' dan 'jalan lembut'), akan melahirkan suatu tahapan yang setingkat lebih tinggi dari sebelumnya. Ini yang saya coba garis bawahi.

***

Ketika saya bertanya, apakah nilai-nilai filosofi pada MP akan membawa praktisinya menjadi 'setingkat' lebih tinggi pemahamannya dibanding sebelumnya, sebenarnya arahnya kesitu mas. Apakah filosofi yang telah dibuat oleh local genius MP mengenai warna, bentuk, simbol, jumlah jahitan, strip, dsb, merupakan suatu 'jalan lembut' dimana ketika ia mampu dipahami, dibuka, maka anggota MP yang berlatih 'jalan keras' akan lebih mudah memahami keilmuan MP atau lebih mudah menguasai suatu keilmuan MP tertentu.

Jadi, ada korelasi antara nilai-nilai yang ditanam pada filosofi dan keberhasilan pelatihan suatu keilmuan.

Saat ini, korelasi tersebut sepertinya tidak ada dan digantikan dengan sistem kontak pada dewan guru/pewaris/guru besar/senior pusat untuk mendapatkan pencerahan. Tetapi mekanisme 'pencerahan' ini tidak terdapat pada nilai-nilai filosofi yang dilekatkan pada MP.

Sebagai contoh, misal untuk memahami getaran, pahami juga salam hormat MP. Untuk memahami mengenai prinsip ilmu tumbuh, pahami juga arti dari "Merpati Putih", dsb. Disini, akan tampak korelasi kalau antara 'jalan keras' yang diberikan dalam bentuk latihan inherent kurikulum (reguler dan 'sisipan') juga sinkron dengan 'jalan lembut' pada nilai-nilai yang dilekatkan. 'Jalan lembut' ini juga bisa sekaligus sebagai 'rem alamiah' untuk mencegah 'murtad'-nya anggota MP karena korslet atau mbalelo.

Mohon maaf atas pendapat yang dangkal ini mas. Bisa jadi, karena kebodohan saya, saya tidak bisa menangkap benar makna-makna tersebut.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 02/11/2010 13:39
@ mas mpcrb.

Setuju. Membayangkan belasan atau puluhan tahun kedepan, bilamana para sesepuh yang memahami filosofi keilmuan makin banyak yg berpulang, maka dari sekarang harus disiapkan petunjuk/pedoman. tentang filosofi keilmuan. Disusun dan dikaji bersama, agar jelas, tidak multi tafsir dan bermanfaat.

Jalan keras kemudian digabung dengan jalan halus, kemudian  cenderung lebih ke jalan halus sesuai perkembangan praktisinya,  sudah menjadi kesatuan dalam program latihan MP saat ini.

Penjelasan, terutama dititik/garis transformasi dari jalan keras dengan/ke jalan halus, masih sangat diperlukan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/11/2010 14:00
Izinkan saya coba sedikit membabar bagaimana perjalanan Zen dan Budhism pada beladiri. Semoga bisa mendapat manfaat dari ini. Apa yang saya paparkan disini, adalah rangkuman dari diskusi bersama kawan praktisi Zen dan pecinta Zen. Tidak lantas paparan ini menjadi lebih benar, tetapi sekedar wacana tambahan bagaimana proses menyatunya antara filosofi dan keilmuan.

***

Filosofi Zen Budhisme sama seperti ajaran agama lain memiliki makna yg sangat dalam dan sulit dijelaskan. Biasanya akan jauh lebih mudah memasukan nilai-nilai Zen Budhism melalui anekdot ataupun cerita yg menggambarkan apa itu Zen - cerita dan anekdot ini akan jauh lebih memudahkan kita menyampaikannya nilai-nilai Zen.

Zen sama seperti dasar agama Budha yg lain menitikberatkan pada bagaimana cara berpikir dan memandang yg "benar". Semua pola latihan yg ada dalam agama Budha semua diarahkan ke arah melatih penganutnya agar memiliki pola pikir dan pola pandang yg "benar" terhadap sekitarnya. Jika seseorang sudah mencapai tahap pola pikir dan pola pandang yg "benar" maka orang ini biasanya disebut sudah mencapai pencerahan.

Tetapi sedikit berbeda dgn pola latihan pada aliran Budha pada umumnya yg lebih menitik-beratkan pada meditasi agar mencapai pencerahan - dalam Zen seluruh kehidupan kita bisa dianggap meditasi itu sendiri. Zen akan memasukan pola latihan itu di dalam setiap aspek kehidupan penganutnya. Setiap momen dalam kehidupan seseorang bisa dijadikan sarana untuk mencapai pencerahan itu sendiri.

Setiap momen kehidupan bisa dijadikan sarana latihan untuk melatih bagaimana cara berpikir dan cara memandang yg "benar". Ada anekdot menarik yg bisa menggambarkan bagaimana pola latihan Zen bisa digunakan dalam setiap momen kehidupan penganutnya.

Suatu saat ada seorang murid Zen Jepang mendatangi seorang Pendeta Zen Budha. Di depan Pendeta Zen ini si murid mengatakan dgn penuh keyakinan pemahaman yg sudah didapatnya tentang Zen selama ini. Dengan penuh percaya diri murid ini mengatakan " Hakikat semua hal adalah kosong. Tiada yg disebut kesadaran, tiada yg disebut kekotoran, tiada yg disebut kebijaksanaan ... "

Pendeta Zen ini hanya mendengarkan dengan sabar uraian murid Zen ini. Sampai suatu saat dgn tiba-tiba Pendeta Zen ini tanpa diduga-duga langsung menampar pipi murid Zen ini dgn sangat kerasnya. Murid Zen ini kaget dan marah mendapat perlakuan yg tak diduganya dari Pendeta Zen tsb. Tetapi dgn santainya Pendeta Zen ini mengatakan " Kalau semua itu kosong lantas mengapa anda harus marah sewaktu saya memukul anda ". Mendengar penjelasan Pendeta Zen ini, murid Zen tsb pada saat itu juga mengalami "pencerahan"..

Murid Zen itu memang sudah memiliki pengetahuan tentang Zen tetapi belum memiliki "kesadaran" yg benar tentang Zen. Pendeta Zen ini memanfaatkan momen pertemuan ini untuk memberikan "pelatihan Zen" pada murid Zen ini tentang "kesadaran Zen" ini.

Filosofi Zen adalah "Kesadaran" yg bersifat praktis bukan teoritis.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/11/2010 14:21
Aspek Zen ini sebenarnya banyak kita temui dalam setiap aspek kehidupan bangsa Jepang. Dalam seni bisa dilihat aspek Zen dalam Sumi-e ( lukisan ), Ikebana ( Seni merangkai bunga ), Haiku ( Puisi ) bahkan Komik :D

Saya jadi teringat pada saat pertama kali saya membaca komik Chinmi pada tahun 90an. Komik Jepang yg ditujukan untuk anak-anak ini pun banyak memasukan pola pelatihan Zen pada ceritanya. Ini salah satu alasan mengapa saya tertarik membaca Chinmi pertama kalinya - pada saat itu jarang sekali komik yg memberi isi lebih dalam dari sekedar hiburan semata.

Di awal cerita ketika Chinmi mengikuti pelatihan di gunung, Chinmi dgn semangat meminta dilatih Kempo oleh Pendeta Zen Tendo. Tetapi dgn santai Tendo hanya menyuruh Chinmi memancing di sungai - karna Chinmi mengalami kesulitan akhirnya Tendo memberi contoh kepada Chinmi bagaimana memancing ikan dgn "benar". Pada pelatihan Kempo pertama Chinmi yg disuruh menangkap tangan Pendeta Zen Tendo selalu gagal. Pendeta Zen Tendo hanya mengatakan "Chinmi ... Memancing Ikan dan Kempo itu sama !! "

Di saat lain Tendo melatih Chinmi bagaimana melakukan meditasi - bagaimana menyatu dgn alam menjadi seperti batu, pohon dll. Setelah diberikan contoh dan penjelasan seperlunya Chinmi diminta untuk berlatih sendiri. Sampai suatu saat akhirnya Chinmi terjatuh di dalam lubang yg berisi banyak sekali ular. Tendo yg mengetahui ini sama sekali tidak membantu Chinmi dan hanya mengatakan "Jangan manja Chinmi !! Ini pun bagian dari pelatihan " Pada saat inilah Chinmi mengalami "pencerahan" dan mengerti yg dimaksud Tendo menyatu dgn alam.

Dalam pola pelatihan Zen, ini biasanya yg disebut Koan ( Teka-Teki Zen ). Seorang murid diberikan suatu Koan dan dibiarkan memecahkan sendiri arti dari Koan tsb. Guru hanya memberikan petunjuk pada momen-momen tertentu - yg dirasa tepat - untuk membantu mentrigger muridnya mencapai "pencerahan". Selebihnya semua tergantung si murid sendiri - keberhasilan murid sangat bergantung pada kesiapan murid dan Koan yg tepat yg diberikan pada momen yg tepat pula. Di sinilah peran Guru Zen.

Hampir seluruh cerita Chinmi episode awal ( Kungfu Boy ) berisikan metode latihan Kempo yg sejalan dgn metode latihan Zen. Dengan metode latihan Koan Zen - dari satu momen ke momen lain terjadi transformasi perubahan pola pikir dan pola pandang Chinmi yg "salah" menjadi pola pikir dan pola pandang yg "benar" yg akhirnya mengasah ilmu beladiri Chinmi - transformasi ini yg biasa disebut "pencerahan" dalam Zen.

Dalam komik Chinmi bisa kita lihat pola latihan spartan gila-gilaan dan semangat bertarung pantang menyerah yg mencerminkan Filosofi Bushido Jepang dan juga transformasi pola pikir dan pola pandang Chinmi dari momen ke momen yg sangat mencerminkan Filosofi Zen Jepang.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/11/2010 14:22
Dalam dunia beladiri Jepang ada beberapa tokoh yg biasanya menjadi inspirasi bagi praktisi beladiri Jepang modern. Antara lain Takuan, Yagyu Munenori dan Miyamoto Musashi kebetulan ketiganya hidup pada masa yg sama dan ketiganya juga menulis buku tentang beladiri yg memiliki aspek Bushido dan Zen di dalamnya. Takuan adalah seorang Pendeta Zen yg menjadi guru bagi Musashi dan Yagyu.

Walaupun Filosofi Zen jauh lebih sulit dipahami tetapi aspek Zen sepertinya sudah menjadi bagian dari masyarakat Jepang. Bangsa Jepang biasanya menganggap setiap persoalan itu seperti Koan Zen yg harus dipecahkan - dan trigger untuk pemecahan biasanya bisa didapat dari semua yg ada disekitar kita, yg diperlukan hanya sikap reseptif untuk menangkap kunci pemecahannya yg muncul dari lingkungan sekitar kita.

Pendeta Zen Takuan hanya memberikan dasar Filosofi Zen pada Musashi, kemudian Musashi dgn bekal petunjuk Filosofi Zen dari Pendeta Takuan ini melakukan pengembaraan dan pelatihan ilmu beladirinya sendiri hingga akhirnya menjadi seorang Master Kendo yg jarang ada tandingannya. Dan semua kemampuan itu didapat Musashi tanpa memiliki Guru Beladiri resmi. Metode Pelatihan Zen lah yg memberi dasar bagi Musashi untuk mencapai itu semua.

Perjalanan Musashi ini saya bayangkan mungkin seperti Chinmi yg - bisa dikatakan - sebenarnya tidak memiliki Guru Beladiri yg mengajarkan teknik ataupun jurus beladiri. Semua kemampuan Chinmi didapatnya sendiri - guru hanya memberikan petunjuk yg bersifat Filosofi saja. Perjalanan Musashi saya pikir tidak jauh berbeda dgn Chinmi. Musashi selalu mengatakan alam lah yg mengajarkan ilmu beladiri padanya.

Masutatsu Oyama adalah salah seorang tokoh Karate yg sangat terinspirasi oleh perjalanan hidup Musashi. Oyama pernah membangun pondok kecil di gunung - mengucilkan diri - untuk melatih pikiran dan tubuhnya sama seperti yg dilakukan Musashi dulu. Perjalanan hidup Musashi mungkin dijadikan sebagai Koan Zen yg harus dipecahkan oleh Oyama pada pelatihan tsb.

Musashi biasanya lebih menjadi panutan karna bukunya "The Book of Five Rings" bersifat lebih praktis beladiri dan lebih menekankan aspek Bushido yg lebih mudah dipahami dibanding Filosofi Zen yg jauh lebih dalam dan lebih sulit dipahami. Sedang Takuan dan Yagyu lebih menarik minat praktisi beladiri yg ingin mendalami aspek Filosofi Zen dan penerapannya pada ilmu beladiri.

Jika aspek Bushido jauh lebih dominan di dalam beladiri Jepang, saya rasa ini sangat wajar karna Bushido bisa dikatakan Jalan Hidup Samurai yg memang asli dibentuk oleh masyarakat Jepang itu sendiri. Berbeda dgn Filosofi Zen yg baru masuk Jepang kemudian. Tetapi metode pelatihan Zen yg menganggap setiap momen dalam kehidupan juga suatu bentuk meditasi yg akhirnya melandasi perjalanan bangsa Jepang hingga kini.

Alasan lain mengapa Zen sangat digemari para Samurai Jepang - yg sudah memiliki Bushido sebagai way of life nya ini - adalah aspek praktis Zen tentang bagaimana memiliki sikap mental yg "benar" dalam setiap pertarungan. Pertarungan ini harus dipahami dalam arti luas - bagi seorang Bushido setiap permasalahan dalam hidup adalah pertarungan hidup mati.

Setiap individu yg memiliki jiwa Bushido diharapkan memiliki keseriusan yg sama dalam menghadapi persoalan hidupnya seperti seorang Samurai menghadapi pertarungan hidup mati - dan Zen inilah yg membantu setiap individu mengatasi persoalan hidupnya seperti seorang Samurai mengatasi pertarungan hidup mati yg dijalaninya. ( Karakter Semangat Bushido dan Zen ini sangat kental mewarnai Beladiri Jepang )
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/11/2010 14:23
Sebagai ilustrasi mungkin bisa kita bayangkan situasi pertarungan hidup mati yg dihadapi seorang Samurai. Ketika lawan mengayunkan pedang Katana nya yg sangat tajam ke arah seorang Samurai - apa yg terlintas dalam pikiran Samurai itu ? apa yg harus dilakukan Samurai itu dalam situasi menegangkan hidup dan mati ini ?

Situasi yg hanya berjalan sepersekian detik ini sangat menentukan hidup matinya seorang Samurai. Permasalahan seperti inilah yg biasanya dihadapi seorang Samurai - hidup dalam situasi menegangkan yg setiap saat bisa merenggut nyawa. Bukan hanya dalam situasi pertarungan hidup mati saja tetapi juga dalam keadaan non pertarungan pun seorang Samurai tetap diharapkan dalam keadaan siaga. Lawan bisa menyerang kapan saja - ini prinsip dasar dalam peperangan.

Bagaimana cara berpikir dan memandang yg "benar" dalam segala situasi dan bagaimana mempelajarinya itu semua ?

Aspek paling mendasar dari Zen - Zen selalu memandang setiap momen kehidupan adalah meditasi jadi dalam setiap momen kita harus memiliki cara berpikir dan memandang dengan "benar". Dengan bahasa sederhana mungkin bisa dikatakan dalam setiap momen kita harus dalam keadaan "complete awareness" - selalu waspada - atau lebih umum disebut sebagai "Kesadaran". Aspek inilah yg akhirnya bersesuaian dgn Bushido yg menjadi way of life para Samurai. Dalam Bushido para Samurai juga diharapkan dalam segala situasi harus selalu dalam keadaaan "complete awareness".

Lantas bagaimana cara mempelajari dan mendapatkan "Awareness" ala Zen ini ?

Dalam Zen - Awareness ini hanya bisa dicapai jika pikiran kita terbebas dari keterikatan. Tanpa sadar sering kali pikiran kita terikat dgn sesuatu. Ketika kita melihat gelas separuh terisi - kita tidak lagi memiliki "awareness" bahwa gelas tersebut sebenarnya juga separuh kosong karna pikiran kita terikat dgn kosep "isi" sehingga melupakan "kosong". Keterikatan pikiran inilah yg disebut "penyakit" dalam Zen.

Puncak "Kesadaran - Awareness" dalam Zen adalah bebasnya pikiran dari segala bentuk ikatan yg ada yg disebut Tahap "Kekosongan" yg lebih jauh dibahas didalam Zen Budhism sebagai suatu bentuk ajaran agama. Tetapi pada Zen beladiri biasanya hanya dibahas keterikatan kecil yg biasanya dialami pikiran khususnya praktisi beladiri.

Misalnya dalam kasus Chinmi ketika pikiran Chinmi terikat dgn konsep "Memancing adalah memancing" maka Chinmi gagal melihat hubungannya "Memancing dgn Kempo". Ketika pikiran Chinmi hanya terikat dgn konsep "Meditasi sebagai meditasi" maka Chinmi gagal melihat hubungannya "Meditasi dgn Situasi Aktual". Tetapi begitu Chinmi menyadari cara berpikir dan memandang yg "salah" dan menemukan cara berpikir dan cara memandang yg "benar" terjadi perubahan yg cepat dalam diri Chinmi.

Terbebasnya pikiran dari keterikatan inilah yg membawa kepada " Pencerahan " ataupun yg biasa disebut sebagai Peningkatan " Kesadaran " dalam Zen. Inilah Metode Belajar ala Zen - setiap momen dalam hidup bisa dimanfaatkan untuk mencapai "Pencerahan". Dalam Terminologi Islam mungkin ini yg biasa terjadi pada orang yg insaf total - begitu "kesadaran baru" masuk ke dalam hati maka seluruh perilaku orang itu berubah total.

Dalam Zen " Kesadaran Baru " ini bisa digunakan dalam metode latihan beladiri. Musashi yg belajar beladiri tanpa guru juga menggunakan Filosofi Zen ini.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/11/2010 14:25
Sekarang mengenai pikiran yg "benar" ala Zen dan situasi pertarungan, Pendeta Zen Takuan pernah mengatakan : " Kemana menaruh pikiranmu ? Jika kamu menaruh pikiranmu pada tindakan lawanmu, kamu akan membiarkan pikiranmu dikalahkan oleh tindakan lawanmu. Ketika kamu menaruh pikiranmu pada pedang lawanmu, kamu akan membiarkan pikiranmu dikalahkan pedang lawanmu ... Ketika melihat pedang lawanmu terayun kearahmu, jika kamu berpikir untuk menghindar maka pikiranmu akan terpaku dgn pedang lawanmu. Gerakanmu akan terhambat akibat adanya ikatan ini "

Bagaimana mengatasi masalah ini ?

Takuan mengatakan " Ketika kita bertepuk tangan, bunyi tepukan langsung terdengar tanpa adanya jeda. Bunyi tidak keluar beberapa saat setelah tepukan - bunyi langsung keluar ketika kita bertepuk tangan. Jika pikiranmu terikat dan terpaku pada saat pedang lawan mengayun, maka untuk sesaat akan ada jeda dan pada saat jeda inilah tindakanmu menjadi ragu-ragu ... Pikiran yg "benar" itu seperti bunga api. Ketika batu api dipukul, bunga api akan segera keluar tanpa jeda sedikitpun - tidak ada jeda bagi pikiran untuk berhenti dan terpaku dalam suatu ikatan apapun "

Dari penjelasan Takuan bisa kita gambarkan ketika pedang lawan terayun, pada saat itu yg diperlukan hanya melihat saja momen ini dengan tenang ( meditasi ) - ketenangan hanya akan datang jika pikiran tidak terikat pada apapun. Pada kondisi seperti ini maka akan muncul "Kesadaran" tindakan apa yg harus diambil. "Kesadaran" ini terjadi tanpa jeda seperti bunga api yg muncul dari benturan batu api - tidak ada ruang keraguan di sana.

Keputusan yg tepat pada momen yg tepat ini berbeda dgn kecepatan gerak reflek yg tidak disadari, keputusan ini diambil dilandasi dgn penuh "Kesadaran - Awareness" akan situasi yg dilihatnya.

Sama seperti bunga api setelah terjadi benturan - bunga api pun segera menghilang maka ketika satu serangan lawan berhasil dihindari - kesan dalam pikiran pun hilang bersamaan dgn hilangnya serangan tsb. Dan pada saat itu juga pikiran baru sudah siap menghadapi serangan lain. Sepuluh serangan lawan seperti sepuluh benturan batu api yg menimbulkan 10 percikan api tanpa jeda dalam setiap benturannya - seperti itulah pikiran Zen dalam pertarungan.

Seperti yg dikatakan Takuan berikut ini " Melihat benda-benda dgn sekejap dan tidak terikat pada kesan yg timbul dalam pikiranmu disebut pikiran yg tak tergoyahkan ... Seandainya 10 orang memukulmu bergantian. Setelah menangkis pukulan yg pertama, jika kamu tidak membiarkan pikiranmu terikat dgn kesannya, tetapi menghadapi mereka satu demi satu dan melepas setiap ikatan kesan yg muncul dalam pikiranmu. Kamu tak akan terkalahkan menghadapi sepuluh lawanmu "

Memiliki cara berpikir dan memandang seperti ini yg disebut sebagai memiliki "Persepsi yg Benar". Seorang Guru Zen ketika memberikan pelajaran tentang "Persepsi yg Benar " ini pernah ditantang sekelompok Samurai yg mengatakan " Jika menyangkut Filosofi kamu memang lebih unggul dari kami tetapi jika menyangkut Kenyataan Sesungguhnya maka kamilah yg jelas lebih unggul "

Melihat momen yg tepat untuk memberikan "pencerahan" Guru Zen itu menantang sekelompok Samurai ini untuk bertarung. Walaupun mereka sudah berusaha menyerang dari segala arah hingga kecapaian tetapi Guru Zen ini bisa menghindari dgn mudah semua serangan hanya dgn menggunakan kipasnya. Sampai akhirnya mereka menyerah dan menanyakan bagaimana Guru Zen ini bisa melakukan itu.

Guru Zen itu mengatakan " Sederhana saja ... saat persepsi kita benar, kita tidak akan kehilangan satu pun dari sepuluh ribu"

Ketika satu serangan datang, Guru Zen ini dgn sadar tahu harus menghindar kemana dan pada saat yg bersamaan diapun sadar akan gerakan pedang lawan lainnya yg siap menyerangnya. Begitu seterusnya dia menghidari setiap serangan tanpa pikirannya sempat terikat pada apapun. Jika pikiran sempat terikat pada satu lawan saja mungkin dia tidak akan menyadari serangan dari lawan yg lainnya.

Ini sesuai dgn ajaran Zen yg dikatakan Takuan " Jika kamu menatap selembar daun pada sebuah pohon, kamu tidak melihat daun lainnya. Jika kamu menghadapi pohon dgn tanpa maksud dan matamu tidak terpaku pada sebuah daun maka kamu akan melihat semua daun "

Setiap momen kehidupan dalam pandangan Zen adalah meditasi - terbebasnya pikiran dari segala ikatan adalah esensi meditasi Zen.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/11/2010 14:28
Mudah-mudahan penjelasan saya sedikit tentang Zen ini bisa memberikan gambaran penerapan Zen dalam ilmu beladiri. Saya sendiri bukan ahli dalam Filosofi Zen ini - saya hanya berusaha menerangkan sejauh yg saya bisa saja. Zen bisa masuk ke dalam beladiri karena Zen memberikan dasar bagi praktisinya agar memiliki suatu "Kesadaran - Awareness" dalam setiap momen kehidupan.

Tetapi yg perlu diingat Zen bukan hanya menyangkut aspek Filosofi yg bersifat teoritis tetapi Zen sudah masuk dalam aspek "Kesadaran - Awareness" yg sangat bersifat praktis. Memahami Teori Filosofi Zen tidak ada artinya jika tidak membawa praktisinya ke arah "Kesadaran - Awareness" dalam kehidupan sehari-harinya. Seperti yg bisa dilihat pada anekdot awal tentang Murid Zen ataupun tentang Guru Zen yg ditantang para Samurai di akhir tulisan ini.

Filosofi Zen sangat bersifat praktis bukan teoritis - setiap momen dalam kehidupan adalah meditasi.

...

Saya rasa sebenarnya yg terjadi antara "Kesadaran - Awareness" Zen ini tidak terlalu berbeda dgn yg dilakukan dgn Getaran MP. Hanya saja fokus perhatian dalam Zen adalah " Pikiran " yg ada pada praktisinya sedang pada MP fokusnya terhadap " Getaran " yg ada pada praktisi MP bukan " Pikiran " yg ada pada praktisi MP. Perbedaan fokus perhatian ini yg nantinya menimbulkan perbedaan Filosofi Keilmuannya.

Pembahasan Filosofi Keilmuan seperti ini mungkin bisa menjadi bahasan menarik di kalangan MP.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/11/2010 15:01
Salah satu yang menjadi masalah mendasar pada MP di tataran bawah adalah memandang "getaran adalah tutup mata". Dan itulah yang dikejar. Sehingga makna menjadi sempit. Persis seperti gambaran Chinmi ketika berlatih Kempo yang memandang bahwa "memancing adalah memancing" dan bukan "memancing adalah Kempo". Ia tidak bisa menemukan kaitannya, sebelum kemudian mendapatkan pencerahan. Padahal aspek aplikatif dari "tutup mata" adalah seperti kopi yang dibuat dari secangkir air yang diseduh.

Sejauh pengamatan saya (mohon dibetulkan kalau salah), proses transformasi dari tiap tingkatan pada MP tidak berisi nilai-nilai transformasi ke arah perubahan sifat hingga menuju ke puncak kesadaran MP yakni "ilmu tumbuh". Menjadi PR bersama untuk dirumuskan bagaimana baiknya.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 13/11/2010 15:06
wah mas mpcrb tetap tidak kehilangan fokusnya.. mantap..
salut mas buat anda..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/11/2010 18:58
Selamat datang mas Ace di thread merpati putih. Monggo diramaikan mas :)

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 19/11/2010 21:29
 :)
makasih mas..  [top]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 19/11/2010 22:38
Btw, lali aku. Mas Ace ini dari cabang mana ya? Ingetnya di Kaskus doank. Karena dulu kita "pejuang" MP di Kaskus dengan thread yang super seru itu. :)

Monggo sharing "kehidupan" MP disana mas. Sekedar pengetahuan. Siapa tahu ada hal baik yang bisa di dapat oleh yang baca. Yang penting niatnya baik mas.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 22/11/2010 00:02
hahahaha, thread itu lagi, wah kalau mau jadi pejuang lagi ada yang ngebahas thread itu juga lho mas di :
http://metafisis.wordpress.com/2010/08/22/tantangan-sayembara-dengan-hadiah-1-juta-usd-bagi-praktisi-tenaga-dalam-dan-ilmu-metafisika/#comment-4109

mungkin tipikal yang bikin blog diatas itu ini mirip sama vakabit yaitu :
- cuma omong doang
- tidak mau melakukan pembuktian dengan 1001 alasan

siap mas, saya sekitar tahun 1996 masuk cabang bekasi, sekarang jadi kolat bekasi kota karena sekarang daerahnya berkembang jadi ada kabupatennya..
mulai 2006an mutasi ke cabang malang kolat univ brawijaya sampai sekarang..

oiya mas saya mau tanya prosedur pemilihan kektua cabang itu bagaimana?
karena di cabang saya sekarang tidak ada ketua cabang dan sekarang ada pengurus yang bikin ganjel, memang orang tersebut dituakan tetapi sekarang malah semena-mena padahal posisinya bukan ketua cabang, contoh kecilnya aja kemaren minta ijin untuk menyelenggarakan kejurlat tetapi ditolak tanpa alasan, padahal kejurlat tersebut sudah didukung oleh senior2 lain dan semua persiapannya sudah matang..
mohon pencerahannya para sesepuh..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/11/2010 09:31
Semua yang dibahas pada link tersebut sudah tercover pada forum Kaskus mengenai tantangan randy itu mas. :) Jadi, tinggal merujuk kesana saja dan semua sudah terselesaikan. :) Termasuk kesalahan pemikiran dari mereka-mereka yang skeptis yang menganggap gagal = hoax juga sudah saya paparkan dengan logika matematika yang pada akhirnya (dengan izin Allah) tidak bisa mereka bantah dan menyebabkan thread itu ditutup dengan sendirinya. Alhamdulillah.

***

Mengenai pemilihan Ketua Cabang, sesuai dengan AD/ART Merpati Putih, disebutkan bahwa:

"Pengurus Cabang dapat dibentuk dengan persetujuan pengurus Daerah jika di daerah yang bersangkutan telah terdapat 3 (tiga) kelompok latihan atau jika dipandang mampu oleh Pengurus Daerah untuk melaksanakan Pembinaan,Pengembangan dan pelestarian organisasi PPS Betako Merpati Putih di daerah tersebut sedikitnya untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan persetujuan Pengurus Pusat."

Kondisi ini terjadi apabila pada daerah tersebut BELUM memiliki cabang sehingga PENGDA wajib membantu terbentuknya cabang pada daerah tersebut. Melihat kondisi di tempat mas, kalau tidak ada pengurus cabang, tetapi MEMPUNYAI pengurus cabang, solusinya adalah melaksanakan Musyawarah Cabang (MUSCAB) saja mas. Kalau sudah masanya, laksanakan Muscab secara normal, tapi kalau diluar normal, laksanakan Muscablub (musyawarah cabang luar biasa). Detail teknisnya sudah ada dalam panduan AD/ART bagaimana seharusnya.

Selain itu, mas secara organisatoris harus kontak Pengurus Daerah. Biar nanti PENGDA yang akan turun tangan untuk masalah tersebut. Demikian mas yang saya ketahui.

Semoga membantu.

Salam.

PS: Disini juga ada mas Suprapto yang merupakan anggota dari dewan pertimbangan. Mungkin beliau akan memberikan nasehat kepada mas Ace bagaimana semestinya. Atau kalau beliau berkenan, lewat jalur khusus bisa menginstruksikan pengurus daerah untuk turun ke cabang dimana mas berada untuk menyelesaikan masalah disana. Tentunya setelah didapat informasi pendukung lain yang menunjukkan keadaan seperti yang mas gambarkan.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 22/11/2010 13:28
oh begitu, oke berarti tinggal nunggu wejangan om suprapto.. :D

oiya mas saya mau tanya, mas poeng itu keturunan kerajaan pajang (mataram surakarta /solo) ataukah kerajaan mataram yogyakarta?
saya tadi berkunjung ke forsup disitu ada yang membahas tentang kere wojo / kere waja / baju besi / tirai besi, yang kabarnya sudah ada sejak zaman majapahit, kalau itu betul mungkin saja ilmu kere wojo yang kita pakai adalah turunan dari majapahit yang mungkin turun lewat keraton solo ataupun jogja yang notabene kedua kerajaan tersebut masih keturunan majapahit..
sumber :
http://www.kaskus.us/showpost.php?p=301530595&postcount=718
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/11/2010 14:40
Sejujurnya kalau kaitan sejarah sampai sejauh itu, pengetahuan saya belum nyampe mas.  x-))

Yang bisa saya lihat adalah konteks dari istilah kata "kere wojo" hanyalah pada sisi terminologi atau penamaan pada bahasa yang digunakan (yang kalau pada rujukan bahasa Indonesia disebut dengan "baju besi" atau "tirai besi") yang mengacu pada suatu pemodelan penempaan tubuh sehingga bisa (seolah) sekuat besi atau bahkan lebih dari itu. Pada zaman dahulu, logam terkuat yang umumnya diakui adalah besi. Kemudian berkembang menjadi baja, lalu titanium, dan sekarang graphene (lebih kuat 100x dibanding baja). Mungkin kalau sekarang, penamaannya akan bisa berubah menjadi "tirai graphene". :) Kalau pada saat itu kebudayaan Cina yang berkembang pesat, kata serapannya bisa jadi bukan itu. Tetapi bisa berubah pula ketika berada di tangan orang Jawa. Seperti misalnya teori Yin Yang, teori Bumi Langit, yang pada khasanah jawa diistilahkan dengan "bopo angkasa dan ibu pertiwi". Tidak menggunakan kata aslinya "Yin Yang" meskipun beberapa menggunakannya (kalau ia beladiri yang merupakan turunan dari CMA), selain itu biasanya sudah mengalami transformasi dan metamorfosis (entah reduksi makna atau malah hiperbola pada makna). Serapan-serapan seperti ini sudah sangat banyak sehingga terkadang kita kesulitan sendiri mengkategorikan apakah penamaan itu murni / original ataukah hasil serapan.

Adapun apakah masih adanya kaitan secara langsung atau tidak, wallahualam. Cara termudahnya adalah dengan melihat teknis penempaannya (HOWTO-nya). Tapi inipun harus ada pembanding pada keilmuan sejenis yang diakui merupakan turunan dari kerajaan yang sama (atau dari turunan dari induk kerajaan yang sama). Kalau model penempaannya mirip, berarti ya sedikit banyak ada kaitan. Kalau HOWTO-nya berbeda, tapi hasil akhirnya sama, itu bisa jadi. Keragaman tidak terlepas dari intinya. Jadi jawabanya masih ngambang "bisa ya bisa tidak". Saya tidak punya kapasitas untuk merunut sampai sejauh itu selain daripada yang memiliki jalur akses langsung kesana yang bisa memberitahu.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: raditya on 30/11/2010 10:21
halo master-master skalian. Nubie muhun izin gabung yaaak... :)

oh iya, numpang nanya nie . nubie boleh nanya apaan aja dimarih? tulisannya berat-berat nie.. nubie rada bingung bacanya.

makasih sbelomnya yaa...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 30/11/2010 13:37
@ mas Ace.

1. Kalau yg tdk ada adalah Ketua Cabang, sebaiknya segera mendorong pengcab u muscablub untuk memilih Ketua Cabang /pengcab definitip, agar semua keputusan bisa diambil dan ditindak lanjuti dgn baik.
Ada kesempatan dekat, tradisi MP Desember 2010, bisa sy fasilitasi ketemuan dgn senior/pengcab Malang dan Pengda Jatim-PPMP.

2. Mengenai sejarah keilmuan MP, memang tidak disebutkan penciptanya. Bahkan sampai yang terdahulu, Amangkurat, Nyi Ageng Joyorejoso, Gagak Handoko (Loano/Bagelen), Gagak Seto, Gagak Samodra dan seterusnya, adalah PENERUS KEILMUAN.
MP adalah penerus keilmuan dari Gagak Handoko, bukan keturunan darah ( yg keturunan darah Gagak Handoko adalah alm bp Tjokropranolo, mantan Ketum PB IPSI).
Sampai sekarang, MP masih melacak kelengkapan keilmuannya pada penerus Gagak Seto dan Gagak Samodra, yang masih saja tertutup, belum muncul ke permukaan.

Menurut penelitian bertahun tahun oleh Jean-Marc de GRAVE, yang antara lain dituangkan dalam bukunya "INITIATION RITUELLE ET ARTS MARTIAUX, Trois ecole de kanuragan javanais" , yang meneliti trah Tedjokusuman, Margaluyu Yogya dan Merpati Putih, ditemukan bahwa silsilah di MP adalah silsilah penerus keilmuan, bukan silsilah keturunan darah.

Para pewaris Puri Agung Karangasem Bali, sebelum 20an tahun lalu mulai belajar MP, diijinkan oleh para pedandanya, yang mengatakan keilmuan MP seperti "pulang kandang".

Mengapa, diantaranya keilmuan MP, "menyembunyikan diri", menempel/berlindung pada bangsawan kraton dan keturunannya?

Mas Pung menyaring dengan teliti, jangan sampai ada ritual yang diajarkan/dilakukan di masa kini, yang bisa menimbulkan kontroversi aqidah.

Berdasar hal2 diatas, SAYA PRIBADI menduga keras, keilmuan MP sudah ada sebelum Mataram Islam.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 30/11/2010 23:29
oh begitu mas, insya allah saya ikut tradisi, kalau panjenengan ikut tradisi juga apakah kita bisa ngobrol2 tentang masalah di pengcab malang ini? mohon bimbingannya om..
oh penerus keilmuan toh, tapi masih ada hubungan darah dengan keraton surakarta kan om?
saya mau tanya lagi om, kalau gambar http://mp-usa.org/images/ranking_clip_image002.jpg
tingkat inti ada tulisannya "royal heirs only" itu maksudnya khusus untuk keluarga kerajaan atau untuk pewaris MP saja?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 01/12/2010 00:05
@ mas Ace.

1. Kalau ketemu di acara tradisi nanti, sy siap untuk kita sharing masalah MP Cabang MALANG. Cuma untuk tindak lanjut, sy hanya bisa memfasilitasi agar bisa berembug dengan para pengurus yg berwenang/bertugas.

2. Tentang silsilah yang dituturkan turun temurun, hanya sampai ketika belum pecah menjadi Kasunanan Solo dan Kasultanan Yogya. Selanjutnya ke Nyi Ageng Joyorejoso dan seterusnya.

3. Untuk MP sekarang, setiap anggota punya kesempatan untuk sampai ke tingkatan (keilmuan) Inti I, bahkan sampai Inti II. Pembatasan/syarat khusus(keluarga) hanya untuk posisi JABATAN Pewaris dan Guru Besar. Anggota biasa bisa sampai ke posisi Ketua Dewan Guru dan Ketua Umum  perguruan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 01/12/2010 08:58
Menurut penelitian bertahun tahun oleh Jean-Marc de GRAVE, yang antara lain dituangkan dalam bukunya "INITIATION RITUELLE ET ARTS MARTIAUX, Trois ecole de kanuragan javanais" , yang meneliti trah Tedjokusuman, Margaluyu Yogya dan Merpati Putih, ditemukan bahwa silsilah di MP adalah silsilah penerus keilmuan, bukan silsilah keturunan darah.

...

Berdasar hal2 diatas, SAYA PRIBADI menduga keras, keilmuan MP sudah ada sebelum Mataram Islam.


Untuk mendapatkan bukti-bukti, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya dengan mewawancarai pelaku sejarah yang masih hidup, atau dari garis keturunan langsung yang masih hidup. Kemudian dari buku-buku, kitab, tembang, atau kidungan yang masih ada. Dari prasasti, dsb. Keilmuan sejarah dapat mengkondisikan ini.

Secara logika memang ketika nusantara berada pada kepemimpinan Majapahit, tentulah pasti akan banyak sekali ilmu kanuragan bertebaran. Tidak mungkin suatu kerajaan bisa memimpin tanpa dibarengi juga dengan kekuatan fisik yang mumpuni. Jadi, memang bisa jadi kalau diurut secara vertikal akan bertemu pada satu sumber yang sama. Yang kemudian bisa jadi terpecah atau terdiversifikasi secara alamiah karena berbagai sebab. Bahkan terkadang yang bergaris keturunan langsung karena tidak memiliki keturunan laki-laki maka melimpahkan pada cucunya atau adiknya atau kerabat yang lain yang kemudian mengembara entah kemana dan menetap hingga mendirikan perguruan baru atau malah bahkan hilang karena tidak mendapatkan keturunan yang dianggap layak.

Akan tetapi dugaan bahwa keilmuan MP, dan bisa jadi keilmuan perguruan lain, sudah ada sebelum Mataram Islam selain dari penelitian para ahli berdasarkan kaidah ilmu sejarah juga dapat dilihat dari "lelaku" keilmuan yang terkadang masih bersifat animisme/dinamisme. Dengan melihat model penempaannya (yang bisa jadi terkadang menyimpang dari akidah, meskipun bisa dimaklumi bahwa pada saat itu terjadi penetrasi dan sintesa kebudayaan pada masanya) maka dapat dilihat bahwa kentara sekali keilmuan ini berada jauh sebelum kebudayaan Islam masuk ke tanah air.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 01/12/2010 10:06
Berbicara masalah MP USA, saya melihat ini cabang yang sangat fleksibel yang bahkan malah (dalam penilaian saya, mohon dikoreksi) diversifikasinya sangat banyak dan terkadang nyeleneh dari sisi aturan MP.

Pertama, adanya tingkatan "Balik 3". Di dalam AD/ART tidak ada tingkatan jenis ini. Is it legal?

Sebab aturan tingkatan MP hanyalah: Dasar 1, Dasar 2, Balik 1, Balik 2, Kombinasi 1, Kombinasi 2, Khusus 1, Khusus 2, Khusus 3, Kesegaran, Inti I, dan Inti II.

Pada websitenya, sesuai link dari mas Ace, memang tidak menyebutkan secara eksplisit "Balik 3", tetapi pada foto-foto yang dipublish dan dari komentar-komentar anggota MP USA mereka menyebut diri mereka "Balik 3". Tingkatan yang menurut MP USA tidak berniat untuk menjadi asisten pelatih, hanya anggota biasa saja yang masih ingin tetap latihan. Here, in Indonesia, we don't have such level like that. Setelah Balik 2 ya Kombinasi 1, terserah apakah dia mau masuk jalur kepelatihan ataukah pesilat murni. Saya juga tidak tahu seperti apa "strip" yang dipergunakan. Kalau stripnya jingga, ya jelas Kombinasi 1. Tidak lantas diistilahkan baru menjadi "Balik 3". Tapi kalau stripnya lain, jelas ngawur.

Kedua, pelatihan bernama "Youth program" untuk anak-anak mempergunakan tingkatan sabuk yang bukan spesifikasi MP seperti (putih, kuning, oranye, biru, merah). Is it legal?

Link: http://mp-usa.org/PK-Landing-Page-1.htm

Lebih jelasnya disini: http://www.youtube.com/watch?v=a5ZtR5_zYpU&feature=related

I don't know why? :) Kalau memang itu diizinkan, apakah cabang lain juga boleh? Sebab dalam pemahaman saya, tingkatan yang sudah dibakukan pada AD/ART itulah yang benar. Kalau ada tingkatan selain itu, ya jelas melanggar aturan AD/ART sendiri. Implikasi dari pemodelan jenis ini pada MP USA adalah sbb:

1. Kalau memang itu strategi marketing untuk menjaring anggota, kenapa tidak dibuat saja sesuai tingkatan yang sama tetapi dengan proses yang lebih lama. Misal, tingkatan tertinggi hanyalah Dasar 2 saja. Diversifikasi hanya pada materi keilmuan yang diberikan, tapi bukan dengan merubah tingkatan. Dengan adanya level berupa sabuk tingkatan yang berbeda, berarti memang itu sudah jadi kurikulum baru dengan sabuk tingkatan baru. Ini seperti "negara di dalam negara". Mohon dikoreksi kalau saya salah.

2. Jika memang tidak bermaksud sebagai simbol tingkatan baru, seharusnya gunakan pemodelan seperti Kebugaran yang menggunakan KAOS yang sama saat berlatih (tidak menggunakan simbol tingkatan). Dalam hal ini tidak ada aturan yang dilanggar, dan juga mudah dipahami sebagai bagian dari diversifikasi program latihan pada target market yang berbeda seperti Kebugaran.

***

Mohon maaf kalau saya agak "lancang" di dalam berbicara. Sebab dikatakan kalau MP USA adalah contoh pemodelan cabang yang (diharapkan) lebih modern.

Saya coba berikan analisa singkat MP USA menurut pandangan saya.

Perkembangan MP secara jaringan memang mengalami kemajuan dan sejak tahun 2000-an MP sudah membuka cabangnya di USA. Ini pertama kalinya MP terbuka untuk non WNI. Tetapi ternyata perkembangan ini tidak cukup mulus karena diawali dgn kegagalan MP pada Tantangan Randy.

Perkembangan MP di USA ini yg saya pikir MP berharap akan menjadi indikator daya tahan MP menghadapi perkembangan zaman. Sebagaimana harapan dari PPMP ketika membentuk cabang MP disana. Masyarakat USA jauh berbeda dgn masyarakat Indonesia, mereka sangat kritis tentang segala sesuatu. Dunia mereka pun penuh persaingan dan mereka pun hampir bisa dibilang memandang dunia lebih realistis, praktis dan materialistis dibanding masyarakat Indonesia. Masyarakat di sana pun penuh dgn para skeptis yg mungkin jauh lebih kritis dari orang-orang skeptis di Indonesia.

Untuk bertahan hidup MP USA harus mampu bersaing dgn dojo-dojo dari ilmu beladiri lain yg ada di sana dan juga harus mampu mejawab tantangan para skeptis. Sebagai orang yg asli USA tentunya Mike Z dan Nate Z paham betul karakteristik bangsanya. Di satu sisi dgn banyaknya tantangan di sana, saya melihat mungkin justru di MP USA ini bisa muncul benih kemajuan MP tapi di sisi lain saya juga merasa di MP USA ini bisa menjadi benih kehancuran MP. Selalu ada dua sisi mata uang.

Sesuai panduan memberikan masukan pada PPMP agar suatu program dapat DIAKUI oleh pusat dan mendapat ratifikasi dari dewan guru adalah harus menggunakan mekanisme SWOT. Pertanyaan sederhana, apakah MP USA juga melakukan demikian? Apakah hanya karena SWOT yang dibuat kemudian misalkan setelah ditelaah kemudian diizinkan untuk dilaksanakan apakah tetap boleh untuk membentuk sabuk tingkatan baru? Apakah ini tidak melanggar pakem yang sudah digariskan MP selama bertahun-tahun? Kondisi ini akan menimbulkan implikasi berupa "kalau cabang USA saja boleh, kenapa cabang lain tidak?". Dengan publikasi MP USA yang gencar di internet (sesuai sisi profesi dari Mike dan Nate yang juga merupakan orang marketing), adalah mudah mendapatkan informasi MP USA dimana-mana di internet. Jauh sekali dibanding informasi MP di Indonesia itu sendiri.

Dari karakter westerner seperti Mike dan Nate saya percaya mereka akan melakukan apa saja untuk bisa bertahan hidup menghadapi persaingan yg ada dalam dunia beladiri USA dan juga gempuran para skeptis di sana. Untuk mengembangkan MP USA mereka bisa melakukan hal-hal yg tidak bisa dilakukan cabang MP di Indonesia yg masih terbuai dgn kondisi "Kejayaan Masa Lalu". Dari kondisi MP USA ini saya melihat pusat mengharapkan tumbuh inovasi baru dari MP.

Walaupun sebenarnya saya miris ketika melihat pemikiran yang seperti itu. Mengapa justru kepada orang bule inilah MP lebih percaya inovasi baru akan muncul - mengapa bukan kepada orang asli Indonesia MP percayakan itu semua. Saya jadi berpikir apakah MP terlalu under-estimate karakter bangsa sendiri?

Sekali lagi mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 03/12/2010 11:29
berdasarkan percakapan saya dengan mas agung dan mas suprapto yang saya copy-paste di facebook ada yang bertanya :

"Kalo Misal Sampai Mentok Tidak Ada Solusi Ikut Cabang Kota Laen Bs Tidak Neh Mas ???"

mohon bimbingannya sesepuh sekalian..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 03/12/2010 11:31
ada yang menulis lagi :

- Terima kasih sebelumnya. Tapi permasalahan di Malang lebih krusial, daripada soal aturan AD/ART. Sepertinya...sepertinya loh..berdasarkan pengamatanku, ada konflik interes antar senior. Pada ranah ini, aku tidak berani masuk. Karena butuh energi lebih untuk berpartisipasi..dan yang bisa menyelesaikannya ya senior-senior itu sendiri. Atau turun tangannya pihak ke-3, yang punya energi lebih. Dalam hal ini, Pengurus Pusat atau kelegowoan Pengda Malang untuk mengundang senior-senior di Malang...Salam Perguruan

- masalah ada karena mereka...masalah selesai juga hrs karna mereka...integritas jd hal yang vital saat nee..
smg cabang bisa mnyelesaikan semua masalah dengan bijaksana...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 03/12/2010 13:13
Saya coba berikan pandangan ya mas. Semoga tidak menyimpang terlalu jauh. Mohon dikoreksi oleh mas Suprapto kalau jawaban saya menyimpang.

Saya melihat ada dua konflik disini, yakni konflik interest yang bersifat senioritas dan organisatoris. Saya coba kasih pandangan mengenai apa yang pernah terjadi dulu di Cirebon.

Mengenai conflict of interest ini, dulu Cirebon juga pernah terjadi. Antara cabang Cirebon dan Indramayu. Konflik ini murni antara senior dan senior. Terkesan seperti "rebutan wilayah kekuasaan". Padahal MP sesungguhnya bukan organisasi finansial, tetapi itulah sifat manusia. Selalu ingin merasa lebih unggul dibanding yang lain. Selalu menginginkan mendapat "kepentingan lebih" berupa pengakuan identitas. Entah identitas sebagai senior atau identitas sebagai pengurus. Malu, dulu saya juga dihinggapi perasaan seperti ini. Tapi kemudian, setelah kembali kepada hakekat pesilat murni, hal seperti itu bisa disingkirkan. Konflik seperti ini selalu menimbulkan kerugian pada anggota tataran bawah. Mereka jadi bingung harus bagaimana dan kemana. Seperti yang juga dialami oleh cabang dimana mas Ace berada.

Sebenarnya kalau mau balik lagi ke tujuan MP, harusnya ini tidak terjadi. Pertanyaannya mengapa bisa terjadi? Ini yang menarik untuk dirunut.

Saya pernah bahas juga pada thread ini mengenai pentingnya penanaman nilai-nilai filosofi dibanding keilmuan itu sendiri. Jadi, meskipun secara idealis filosofi itu bersifat tut wuri handayani, mengikuti dari belakang, akan tetapi pada prakteknya di lapangan tidaklah demikian. Kalau hanya bersifat insidental, kasus pada beberapa senior, atau 1-2 cabang, saya bisa maklum. Tetapi persoalan ini sudah bisa dikatakan bersifat massal, sehingga memang sedari awalnya sepertinya ada yang salah di dalam penyampaian keilmuan.

Contoh nyata beberapa cabang yang pernah konflik sehingga muncul ke permukaan : Cirebon, Indramayu, Sukabumi, Bogor, Jakarta Timur, Malang (sekarang terjadi, sesuai informasi dari mas Ace), dsb, yang kalau saya sebutkan lengkap disini rasanya kurang etis. Tetapi itulah kenyataannya. Senior-senior yang seperti ini bersikap seperti "raja kecil". Dari kondisi ini, pusat memang terlihat belum memikirkan bagaimana sebaiknya penetrasi filosofi agar membentuk mental dan karakter yang baik. Terjadinya anomali fenomena ini dikarenakan memang seperti itulah dahulu mereka melihat.

20 tahunan saya di MP, kemudian berhenti 5 tahunan, dan balik lagi ke cabang asal, ketemu masalah yang sama juga. :)

Dari beberapa kali melihat kasus ini, solusi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

- Jika konflik yang muncul antar senior DIUSAHAKAN untuk ditengahi oleh senior lain yang dituakan dan dianggap lebih senior, terutama dari sisi keilmuan dan pengaruh. Jadi, cari senior pihak ketiga yang masih netral dan memahami karakteristik permasalahan secara bijak. Jika tidak bisa, undang senior pusat untuk menengahi. Jika masih tidak bisa juga, terpaksa harus masuk pada jalur Guru Besar.

Dulu Cirebon pernah punya konflik interest antar senior, dan bahkan sampai ke pusat hingga Mas Pung dan Mas Budi turun tangan sendiri. Ada salah satu senior yang cukup nyeleneh hingga terpaksa harus "disidang" dan akan "dicopot" statusnya sebagai anggota MP. Akan tetapi, berkat masukan dari senior-senior lain pula pada saat tu, senior ini kemudian menyadari kekeliruannya dan dipulihkan kembali hak-haknya sebagai anggota Merpati Putih. Alhamdulillah terjadi ISLAH, damai antar semuanya.

- Jika konflik yang muncul dari sisi organisatoris, harus menggunakan jalur organisatoris juga. Naik ke tingkat yang lebih tinggi. Kalau masalah ada pada cabang, berarti naik ke Pengurus Daerah (pengda). Pengda, memiliki kewenangan untuk melakukan hal-hal yang dianggap perlu demi kelangsungan cabang yang dinaunginya. Mereka punya kekuatan organisasi untuk itu. Kalaupun ternyata nantinya si senior yang konflik ini tidak terima dan mundur dari status pengurus, itu sudah resiko. Dan harus dicari penggantinya. Biarkan saja. Kalau tidak bisa dinasehati dengan baik dan tidak mau berubah, ya silahkan menentukan jalannya sendiri. Ambil jalur pesilat murni saja, latihan sebagaimana anggota biasa lainnya. Tidak perlu jadi pengurus lagi. Namanya pengurus, harus ada kewajiban mengurus, dan terikat dengan hak dan kewajiban pengurus yang sudah diatur sedemikian rupa. Kalau tidak mau dan tidak bisa ngurus, ya lepaskan statusnya.

Kalau jalur PENGDA tidak mempan (seharusnya sih harus mempan), terpaksa PUSAT harus turun tangan untuk membenahi. Membubarkan pengurus cabang tersebut kalau perlu, dan membentuk pengurus definitif yang baru (entah seluruh atau sebagian). Atau terpaksa membuat kebijakan untuk meminta wilayah tersebut masuk pada cabang yang lain.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 03/12/2010 21:11
@ mas Mpcrb dan mas Acepilot.

Terimakasih atas masukannya.

Secara umum, masalah di cabang2, memang sesuai dengan pengamatan mas Mpcrb.
Prinsip penanganan, diusahakan bertingkat lebih dulu. Tidak ada yang mentok, karena terakhir ada yang punya hak veto.
Penanganan tentu sesuai konstitusi perguruan, yang penerapannya harus dikomunikasikan dengan baik, agar bisa terhindar dari ekses yang tidak perlu. Dihindari cara penilaian hitam putih. Biasanya miskomunikasi saja.

Prinsip pengembangan cabang/pembentukan cabang baru, harus berbasis pengembangan, bukan karena perpecahan.

Cara penanganan seperti yang diuraikan mas Mpcrb benar adanya. Ada peran organisasi secara bertingkat.
Apabila diduga ada kemacetan karena  menghadapi masalah senioritas, ada korp Wira Adiguna untuk itu. Tentu ada cara yang bijaksana, bagaimana anggota/pengurus melakukan komunikasi dengan senior2nya.
Istilah "senior", sebenarnya tidak resmi tapi penting dalam berkomunikasi.
Kalau menurut tingkatan, keempat anggota dan pimpinan Dewan Guru, beserta puluhan anggota aktip lain, ada ditingkat yang sama, tingkat Kesegaran. Akan tetapi karena didalamnya ada yg pernah jadi guru bagi guru yang lain, maka ada pertimbangan senioritas dalam cara mereka berkomunikasi.

Biasanya, kalau dipertemukan dalam suasana setengah resmi, akan diperoleh titik temu yang akan ditindak lanjuti/memperlancar pertemuan formal, dimana akan diambil suatu keputusan formal.

Yang klasik dan kalau tidak disikapi dengan baik bisa berpotensi kurang harmonis adalah antara UKM dan cabang diwilayahnya. Ada sedikit "otonomi" di UKM/Universitas (termasuk adanya subsidi anggaran kegiatan), disisi lain  cabang  punya otoritas mengenai kegiatan MP diwilayah kerjanya. Kalau stel kenceng bisa berpotensi gesekan, kalau stel kendo/bersinergi, akan memberi manfaat. Bagaimanapun cabang akan bertanggung jawab pada kelestarian dan prestasi UKM, terlebih apabila para senior di UKM telah lulus kuliah dan meninggalkan kampus.
Secara organisatoris, tidak mungkin suatu kolat diwilayah cabang tertentu, menginduk ke cabang lain. Kecuali pada masa perintisan, karena ada peran kontak person. Kalau kurang pelatih, bisa minta bantuan cabang lain dengan koordinasi antar cabang sepengetahuan pengda.

Dengan latar belakang yg bermacam macam, maka faktor CARA mengkomunikasikan pendapat, menjadi penting.

Mengenai MP USA, akan saya konfirmasikan pada yang berwenang.
Salah satu ekses karena PPMP kurang cepat menyusun  pedoman/peraturan perguruan, menindak lanjuti program yang dicanangkan, tentang program khusus bagi segmen2 tertentu.
Terimakasih.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 04/12/2010 00:06
betul yang dibilang oleh mas suprapto, saya tadi bertanya ke teman saya ternyata dulu pengcab pernah stel kenceng dan akhirnya perwakilan kolat universitas sempat melakukan walkout waktu rakercab karena cabang stel kenceng terhadap kebijakan SPP yang terlalu tinggi..

posisi saya disini hanya melaporkan dan meneruskan laporan, apakah kami ini salah secara prosedural karena melangkahi PENGDA?
dan apakah ada perlindungan dari pusat untuk kolat kami, soalnya ada teman yang takut kalau kolat kami di incar atau ditandai oleh pengcab atau pengda?

kami tidak mau niat baik kami ini malah berujung masalah, dan jangan sampai ada istilah "niatnya sih baik tapi jalannya yang salah"..
mohon pencerahannya mas, mohon maaf kalau saya kebanyakan bertanya, saya hanya ingin pengcab malang maju, soalnya katanya senior - senior hal ini sudah sangat lama sekali terjadi..
trimakasih mas..
salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 04/12/2010 09:31
@ mas Acepilot.

Tidak salah. Kalau tidak dikomunikasikan, tidak ada yang tahu.
Tentunya yang mendapat laporan juga harus both sides cover sebelum bertindak.
Sering masalah malah memberat hanya karena gengsi masing2. Ketika ditengahi, ternyata "no case".
Masalah iuran anggota di cabang memang kadang menjadi dipermasalahkan di UKM, dilain pihak anggota umum menganggap mahasiswa sbg bukan kelompok "miskin".
Sebaiknya iuran cabang ditentukan bersama dengan mempertimbangkan rencana anggaran belanja yang transparan.
Sehingga rencana kegiatan yang dituntut, proporsional dengan potensi pendapatan. Terkadang harus subsidi silang.

Iuran anggota adalah modal dasar untuk kegiatan cabang. Lebih terasa maknanya ketika anggota2 yang sukarela menjadi "ujung tombok" disuatu cabang, menjadi berkurang.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/12/2010 10:18
@mas Ace, saya rasa momen yang tepat memang pada acara Tradisi bulan ini karena dipastikan perwakilan dari seluruh cabang akan hadir. Tentunya pengurus cabang Malang juga akan hadir disana. Hal ini bisa dikondisikan untuk dijadikan ajang pencarian solusi terbaik dari permasalahan yang ada. Mendengar dari kedua sisi untuk kemudian dilihat benang merahnya dan solusi yang pas.

Tidak perlu takut mas nantinya akan "diincer". Ini sudah bukan zaman purba. Justru orang-orang yang memiliki pola pikir seperti itu dipastikan BUKANLAH PESILAT SEJATI. Baju pesilat, tapi mental preman. Orang seperti itu dipastikan TIDAK MEMAHAMI apa yang melekat pada baju Merpati Putih itu sendiri.

Selamat berdjoeang mas Ace!

Salam.

PS: Masih ingat perjuangan mas di thread Kaskus mengenai tantangan Randy sehingga akhirnya thread itu ditutup? Bukankah hikmahnya adalah "jangan berhenti menyuarakan kebenaran?". Sebab ketika kita berusaha menyuarakan kebenaran, maka langit akan menolong kita. Percayalah. Yang penting, keep on the track.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 04/12/2010 14:43
terimakasih mas agung dan mas suprapto sudah mau memberi pencerahan dan bimbingannya..
oh iya apakah mas berdua ini punya facebook?

kalau punya biar saya add dan langsung bisa melihat diskusi di facebook..
kalau ada alamat facebook saya mohon untuk private message ke saya..
trimakasih..  :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/12/2010 20:23
fb saya dan fb mas prapto sudah saya kirim via pm. :)

silahkan di add untuk menambah daftar silaturahmi.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: raditya on 04/12/2010 22:06
mas2 senior, nubie mau nanya nie.

temen nubie prnah ad nyang nanya kayak ginie "sob, napa sih latian silat elu ga pake sansak? gak kayak eskul beladiri laennya?". nah, nubie bingun jawabnya nie mas2 senior.

bantuin nubie yak...

 [top]

trimz.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 06/12/2010 11:39
Mas mpcrb saya juga mau alamat fb nya dong,thanks
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 09/12/2010 15:28
temen nubie prnah ad nyang nanya kayak ginie "sob, napa sih latian silat elu ga pake sansak? gak kayak eskul beladiri laennya?". nah, nubie bingun jawabnya nie mas2 senior.

Mas Radit, kalau pada kurikulum resmi sih memang tidak ada pelatihan berbasis sansak. Medium yang dipergunakan oleh MP hanyalah:
1. Rautan bambu (untuk berlatih pengerasan)
2. Beban (terbuat dari cor beton dengan ukuran tertentu, misal Dasar 2 berbentuk seperti batu bata, Balik 1 berbentuk pot dengan 5  lubang seukuran jari untuk menancapkan jari, Balik 2 menggunakan rautan bambu plus di tengahnya menggunakan pot pada Balik 1 yang digantung di tengah, Kombinasi 1 menggunakan barbel dengan berat tertentu yang bentuknya seperti yang mas sering lihat pada atlit angkat besi, Kombinasi 2 menggunakan barbel tengah pendek dengan beban ditengah barbel, Khusus 1 menggunakan Gandewa, dst.)

Sansak itu umumnya digunakan untuk pelatihan atlit. Meski demikian, kurikulum juga memberikan keluwesan pada kearifan lokal pelatih setempat untuk menggunakan medium yang dimungkinkan untuk melatih anggota menjadi lebih baik. Seperti misalnya penggunaan punching pad, sansak, dsb. Terkadang, untuk cabang atau kolat yang cukup "kaya", maka kelengkapan seperti itu bisa disediakan. Tetapi pada cabang yang standar, tidak akan ada. Gunakan rautan bambu standar MP plus beban pada saat olah nafas.

Kalaupun tidak menyediakan sansak, tidak masalah mas. Sansak, hanyalah salah satu metode untuk melatih daya serang dan kekuatan serang serta efek benturan pada otot. Ada metode-metode lain yang bisa digunakan meski tanpa sansak.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 09/12/2010 16:26
kalau saya dulu waktu SMA ada teknik melatih kekuatan pukulan yang sangat murah mas,karena saya orang kampung dan ga punya uang buat beli2 peralatan dan ga punya kreatifitas buat ngebikinnya,
sedangkan saya begitu terobsesi dengan beladiri dan juga kekuatan pukulan akhirnya saya melatih pukulan saya kesemua benda keras yang saya jumpai mas ,apakah itu batu,tiang listrik,pohon,dinding sekolah,dinding rumah,apalagi kalau pohon pisang sudah banyak yang tumbang sama saya karena sangat empuk hehe makanya sering dimarahin tetangga.sekian tip biar dimarahin tetangga mas hehe
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 09/12/2010 17:04
Terima kasih kang bayu sudah mampir ke thread Merpati Putih. :)

Ada beberapa cara untuk meningkatkan kekuatan daya serang. Sejauh ini diketahui ada 4 jenis cara menghasilkan tenaga untuk serangan:


Ini juga tidak saklek, terkadang terjadi overlap antara keempatnya. Bisa jadi, menggunakan metode 1 dan 2, atau metode 1, 2, dan 4. Atau kombinasi lainnya. Bergantung pada sifat dan karakteristik beladiri itu sendiri.

Kesemuanya akan bermuara pada proses yang disebut dengan "HASIL LATIHAN". Yakni sejauh mana murid melakukan repetisi/perulangan untuk mendapatkan makna dan hasil dari gerakan. Di dalam keseluruhan metode tersebut, semuanya melibatkan otot tubuh. Sehingga memahami sifat unik dari otot menjadi penting. Termasuk bagaimana cara kerja mekanika otot.

Bahkan beberapa beladiri asing seperti Brazillian JiuJitsu, Judo, menggunakan pemahaman mengenai otot ini untuk melakukan teknik penguncian. Mungkin tampak oleh kita tangan praktisi hanya menekan tempat tertentu, tapi kok korban tidak bisa bergerak dan merasa begitu kesakitan. Hal ini bisa dipahami karena yang ditekan adalah lokasi otot tertentu yang apabila mendapat tekanan tinggi, maka akan mengakibatkan efek penderitaan bagi si korban.

Ilmu sains modern sudah punya mengenai ini. Ada yang namanya Exercize Physiology, yakni disiplin ilmu modern untuk mengamati adaptasi akut dan kronis pada suatu kinerja dari suatu latihan fisik. Beladiri khan suatu bentuk latihan fisik, maka analisa dari sudut pandang ilmu ini dapat mencari benang merah yang diharapkan bisa lebih lengkap untuk menambah khasanah pengetahuan pesilat. Pelatihan-pelatihan fisik seperti Isometric Exercize, Dynamic Tension Exercize, dan Plyometric Exercize, dapat dianalisa dengan Exercize Physiology ini.

Sementara kita tinggalkan dulu Exercize Physiology. :-)

Dengan melakukan gerak secara berulang-ulang dengan repetisi yang ekstrem (misal 10 ribu kali, atau 100000 kali, atau lebih dari itu), maka akan di dapat memory otot dan kekuatan otot pada gerak apa yang dilatih. Kekuatannya bisa sebanding dengan latihan memukul dengan sasaran seperti sansak, kayu, atau pohon atau besi atau sejenisnya. Jadi, pelatihan tradisional tetap tidak kehilangan makna kekuatannya meskipun dilatih tanpa alat bantu benturan.

Saya coba ambil hikmah dari suatu kisah silat legendaris yang sering kita kenal, yakni Memanah Burung Rajawali dan Kembalinya Pendekar Rajawali.

***

Saya coba paparkan singkat mengenai kisah Sin Tiaw Hiap Lu (Kembalinya Pendekar Rajawali) dengan tokoh Yo Ko, lanjutan dari kisah Siaw Tiaw Eng Hiong dengan tokoh Kwee Ceng yang legendaris. Kalau dalam cerita silat Sin Tiaw Hiap Lu, ini seperti Ang Cit Kong yg mengajarkan Tah Kauw Pang Hoat (Ilmu Tongkat Penggebuk Anjing) tetapi tidak mengajarkan Kouw Koat (Teori - Filosofi Ilmu - Formula) nya. Dengan hanya mengajarkan Jurus Tah Kauw Pang Hoat nya saja tanpa Kouw Koat nya - si murid tidak akan bisa menerapkan Jurus tsb dalam pertarungan.

Walaupun Tah Kauw Pang Hoat itu ilmu tongkat tingkat tinggi tapi jika pengajarannya seperti ini ya tidak ada gunanya. Apalagi jika pelatihan jurus tsb juga asal-asalan tentunya hasilnya adalah murid jadi-jadian ... iya kan.

Yo Ko ( Yang Guo ) pertama kali diajarkan jurus Tah Kauw Pang Hoat tanpa Kouw Koat ( Teori - Filosofi Ilmu - Formula ) nya oleh Ang Cit Kong ( Hong Qigong ). Pertama kalinya Yo Ko menggunakan Tah Kauw Pang Hoat (Ilmu Tongkat Penggebuk Anjing) dalam pertarungan dgn dibantu Oey Yong yg selalu memberi petunjuk berupa Kouw Koat selama pertarungannya tsb. Tanpa Kouw Koat dari Oey Yong maka Yo Ko tidak bisa menggunakan Tah Kauw Pang Hoat dalam pertarungan.

Jadi dalam CMA (Chinesse Martial Arts) dikenal adanya Jurus dan Teori Jurus. Dalam beberapa aliran Karate, mengingat Karate pun sebenarnya Kungfu China, pelatihan seperti ini masih berlaku juga yaitu ada pelatihan Kata (Jurus) dan Bunkai (Interpretasi Jurus). Setelah seorang Karateka berlatih Kata biasanya akan ada pelatihan Bunkai baru setelah itu latihan aplikasi dari Kata dan Bunkai dalam pertarungan. Sama seperti proses yg dialami Yo Ko ketika mempelajari Tah Kauw Pang Hoat pada cerita di atas. Jadi Kata dan Bunkai adalah satu kesatuan.

***

Demikian juga, pelatihan berbasis gerak yang tanpa alat sasaran tertentu, tetap masih bisa menghasilkan kekuatan yang tidak kalah dengan pelatihan yang menggunakan alat sasaran tertentu (seperti sansak, kayu, pohon, tiang listrik, dsb). Asalkan pemberian pelatihannya menggunakan gerakan dan teori gerakan yang benar dan murid melakukan repetisi yang dipersyaratkan dengan jumlah yang extreem. Apabila ditambah lagi dengan olah nafas, maka hasilnya tentu sangat dahsyat.

Silat memang menarik, bukan? :)

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 09/12/2010 17:39
Jadi tambah cerah saya baca penjelasan lengkap dari mas mpcrb, [[peace2]] [[peace2]] [[peace2]]
saya dulu sangat suka sama film seri return the condor heroes dan  golok pembunuh naga, cuma saya ga tau sampai sedetail itu,pokok e mas mpcrb paling mantap deh babarannya,salut [top] [top] [top]
terima kasih banyak nih mas tambahan ilmunya :)
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: raditya on 09/12/2010 20:37
makasih ya mas atas penjelasannya. nubie mulai faham skarang. di kolat nubie emang ga poenya sansak sie. secara skolahnya emang gak nyediain atau gimana jg nubie ga tau.

tapi nanti nubie mau mampir di latian usmp itu ya mas.

makasie sbelumnya...

trimz...

 [top]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 10/12/2010 13:37
Terima kasih mas Radit, monggo mampir dan ikut berlatih disana.

Semoga jawaban saya dapat memupus rasa dahaga mas Radit. Cobalah untuk baca-baca pada thread lain, ada banyak sekali pengetahuan yang bertebaran disini yang mungkin belum mas Radit ketahui.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: raditya on 21/12/2010 11:37
mas-mas senior, radit mo nanya nie...

kalo leyek tuw gunanya buad apa sie? kata pelatih radit cuman buad hindaran ajah. bner gag?

trimz!

 [[peace2]]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 21/12/2010 17:54
memperkuat kaki atau kuda-kuda yang bertumpu pada sebagian besar satu kaki, membiasakan pola perpindahan beban tubuh dan tenaga (jika untuk pemukulan)....silahkan dilanjut
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 21/12/2010 23:47
wah senang sekali rasanya ikut tradisi kemaren, sayang saya nggak ketemu mas agung..
secara keseluruhan tradisinya  [top]
tapi sayang beberapa acara gagal karena diguyur hujan lebat..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/12/2010 10:05
Bentuk "tradisional" pemahaman leyek memang demikian adanya seperti yang sudah disebutkan kang one. Akan tetapi ada sesuatu yang "tersembunyi" pada sikap leyek.

Bahwa leyek bertujuan untuk memperkuat kuda-kuda yang bertumpu pada sebagian besar satu kaki, itu benar. Bahwa leyek juga bertujuan untuk membiasakan pola perpindahan beban tubuh dan tenaga (jika untuk pemukulan), itu memang benar.

Sebelum saya masuk pada hal "tersembunyi" pada leyek, saya ingin menjelaskan dulu bahwa ketika kita mengamati secara detail dan teliti gerakan-gerakan MP maka kita tidak akan menemukan pola-pola serangan dengan alat penyasar bahu, punggung, lutut, pinggul.

Apakah memang demikian adanya? Ternyata tidak.

Bahwa pada leyek terkandung aspek serangan dengan alat penyasar bahu, kepala, punggung, dan lutut. Ini yang tidak pernah disadari oleh anggota. Kebanyakan anggota hanya melihat gerakan dan menirukan gerakan, tetapi bagaimana pemanfaatan gerakan secara maksimal jarang sekali di-mersudi atau dicari. Kebanyakan ketika sudah bisa melakukan gerakan, sudah hafal gerakan, dan sudah cukup sampai disitu.

Dari model pertahanan, leyek juga sekaligus berisi 4 serangan tersembunyi yakni serangan berbasis bahu,  serangan berbasis punggung, serangan berbasis kepala, dan serangan berbasis lutut.

Aspek pertahanan terdapat pada kondisi antara AWAL SIKAP dan AKHIR GERAKAN. Ini adalah makna tradisional yang umum diketahui oleh anggota.

Sedangkan aspek serangan berbasis bahu terdapat pada kondisi antara AKHIR GERAKAN dan AWAL SIKAP (untuk leyek depan dan belakang). Bahu yang digunakan adalah bahu pada posisi depan yang mengarah pada sisi lawan. Jadi kalau posisi leyek berada pada tumpuan berat badan kaki kanan maka serangan bahu akan menggunakan bahu kanan KETIKA akhir gerakan menuju awal sikap.

Demikian juga untuk aspek serangan berbasis sundulan kepala (ini seperti XinYiBa pada kungfu China yakni gerakan dengan hantaman kepala).

Aspek serangan berbasis punggung terdapat pada kondisi ketika AWAL SIKAP dan AKHIR GERAKAN (pada leyek belakang).

Aspek serangan berbasis lutut terdapat pada kondisi ketika AKHIR GERAKAN dan AWAL SIKAP (pada leyek depan atau belakang).

Berikut gambar kasarnya:

(http://i51.tinypic.com/160yf7o.png)

Inilah sisi tersembunyi aspek serangan dari leyek yang tidak diketahui anggota.

Menarik, bukan? :)

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 22/12/2010 10:56
Mantab sekali ternyata mas manfaat sikat leyek  [top] [top] [top]
cuma saya ga ngerti apa itu artinya atau dari bahasa mana leyek itu mas,mohon penjelasan
terima kasih
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/12/2010 13:12
Hahaha, saya sendiri tidak tahu kata "leyek" ini dari bahasa mana?  [[peace2]]

Tetapi menurut (alm) pelatih saya dulu, bahwa leyek artinya "gerak bahu". Karena memang gerakannya dengan memutar bahu (meskipun pinggang juga ikut berputar). Tetapi menariknya kenapa tidak disebut "gerak pinggang" malah justru "bahu" yang dimunculkan. Dari sinilah kemudian (dulu) "penggalian" dimulai.

Kalau itu ditanyakan oleh mas radit, itu wajar saja karena gerakan inipun sering ditanyakan oleh murid tingkat dasar lainnya. Tetapi yang sering terjadi adalah bahwa penjelasan jawaban dari pelatih wilayahnya sempit. Hanya menjelaskan yang terlihat saja. Istilahnya yang tersurat saja, tidak yang tersirat.

Dahulu almarhum pelatih sekaligus guru saya selalu mengajarkan pentingnya melatih kuda-kuda DAN leyek (depan dan belakang). Itu selalu menjadi "makanan" sehari-hari setiap latihan. Terkadang melatih kuda-kuda dan leyek (juga langkah yanglain) dalam gerakan yang pelaaaan banget. Bahkan pernah hanya DIAM saja mematung seperti pohon. Latihan yang cukup menyebalkan (pada saat itu). Beliau tidak tahu secara ilmiah penjelasannya. Bahwa kemudian setelah saya analisa dengan disiplin ilmu Physiology, diketahui bahwa prinsip dasar kuda-kuda dan pelatihan leyek (depan dan belakang) ini melandasi prinsip dasar pengolahan tenaga, yakni prinsip "whole body movement". Salah satu bentuk Isometric Exercize dimana murid mempertahankan postur tubuh pada posisi tertentu selama beberapa waktu. Almarhum pelatih/guru saya selalu mengatakan bahwa "melatih kuda-kuda dan leyek ini HARUS menggunakan tenaga pikiran". Maksudnya, menggunakan MIND, pikiran. Awalnya memang bingung, sebab ketika melakukan bentuk kuda-kuda dan bentuk leyek bukankah membuat kaki menjadi kokoh, kuat, dan melatih keseimbangan tubuh? Yang tentu saja menggunakan TENAGA dan bukan PIKIRAN. Ternyata tujuan utamanya bukan itu. Seiring waktu saya memahami bahwa yang diajarkan almarhum adalah prinsip dasar "whole body movement" yang baik yang mengajarkan murid untuk memahami cara kerja otot mereka dan melakukan kontrol mekanika otot dengan pikiran.

Bahwa di dalam tubuh manusia, terutama yang berkaitan dengan beladiri yakni dari aspek PENGUNAAN, secara umum terdapat DUA jenis otot yakni yang berfungsi POSTULAR (stabilising atau tonic) dan yang berfungsi sebagai pergerakan (mobilising atau phasic). Seringkali disebut otot postular dan otot phasic atau stabilising dan mobilising.

Apa yang menarik dari otot postular adalah bahwa ia bereaksi/berpengaruh terhadap gaya gravitasi dan ia bertindak diluar dari kehendak kita. Secara normal kita tidak bisa mengontrol otot postular secara langsung. Tidak bisa bukan berarti tidak mampu. Ada cara untuk mengontrol otot postular, yakni melalui KEHENDAK. Sebagai contoh, ketika kita mengendarai sepeda kita menjaga keseimbangan dengan menggunakan otot-otot postural. Kehendak kita adalah bahwa kita tidak ingin jatuh dari sepeda tapi kita tidak mengontrol secara sadar  bagaimana kita akan tidak jatuh. Kalau kontrol menjaga keseimbangan pada sepeda ini secara sadar, maka iaakan lambat - sebelum kita bisa bereaksi, kita akan jatuh. Ini adalah kondisi mengapa ketika kita dulu belajar sepeda, kita mulai dengan otot phasic (mobilising) dan melalui kondisi jatuh-bangun itulah otot postular mengambil alih sehingga kita menemukan "keseimbangan tubuh".

Contoh lain, ketika seseorang mendorong tubuh kita dan kita tidak ingin terjatuh maka secara reflek kita akan bertahan dengan menggunakan tenaga. Jika ini dilakukan, berarti kita menggunakan otot phasic. Tapi hal berbeda apabila ada seseorang yang mendorong kita pada sisi bahu. Pada kondisi ini, kita tidak akan mendorong balik menggunakan tenaga, tetapi secara alamiah  'menyerap' tenaga dorongan itu tanpa upaya berarti melalui otot postural. Jadi jika pada contoh pertama kita sudah menggunakan otot postular, maka tenaga dorongan akan secara mudah 'diserap' melalui daya kerja otot postural untuk kemudian dinetralkan.

Ketika kita bergerak (gerak apa saja), sebelum gerakan dimulai ada waktu sepersekian detik penundaan yang digunakan tubuh untuk mempersiapkan stabilisasi tulang belakang pada pinggang menggunakan otot-otot perut dalam (salah satu otot postural). Secara normal kita tidak akan merasakan "persiapan" ini. Tapi itu terjadi. Seiring dengan kesadaran yang meningkat, maka "persiapan" ini bisa dirasakan oleh kita.

Kondisi pelatihan kuda-kuda dan leyek, sesungguhnya melatih kemampuan ini.

Jadi, pada leyek saja sudah terdapat pelatihan dengan makna yang dalam, berisi pertahanan, hindaran, dan sekaligus serangan mematikan. Itu kalau mau digali. :)

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 22/12/2010 15:20
Sangat lengkap sekali ya, melatih otot postular untuk menjaga keseimbangan tubuh dari serangan lawan, memang hal ini harus praktek langsung ya kalau ga rada bingung ngebayanginnya seperti apa menyerap tenaga dorongan dan menetralkannya.
tapi secara umum prinsip latihan "whole body movement"nya mantap sekali mas [top] [top] [top]
thanks mas
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/12/2010 16:21
Kang bayu, contoh yang saya berikan untuk menunjukkan perbedaan pada cara kerja otot postular dan otot phasic. Intinya bukan bagaimana menyerap tenaga dan menetralkan, tetapi pada pola pelatihan untuk menghasilkan prinsip dasar pengolahan tenaga berdasar "whole body movement" ini.

Pada setiap pergerakan tubuh manusia, tidak akan pernah ada suatu gerakan APABILA "persiapan" di dalam tubuh sendiri belum siap. Dengan kata lain, kita hanya akan bisa bergerak normal apabila "persiapan" dalam tubuh kita sudah dalam fase stabilisasi. Semakin lama penundaan (delay) yang dilakukan oleh tubuh untuk menghasilkan proses stabilisasi ini, maka gerakan akan semakin lamban. Ini tidak masalah kalau memang kita ingin bergerak lamban, tetapi kalau kita ingin bergerak cepat, maka delay ini harus dihilangkan atau paling tidak diminimalisir dengan cara mempertahankan postur tubuh dimana otot postural kita siap untuk diikutsertakan.

Jadi, prinsip dasar pada "whole body movement" adalah ketika kita menggunakan otot-otot postural dibanding otot-otot phasic. Hal ini dikarenakan otot-otot postural berkoordinasi pada keseluruhan tubuh.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 22/12/2010 16:32
mempertahankan postur tubuh untuk mmenghilangkan atau meminimalisir delay dari gerakan tubuh,maksudnya berat badan gitu mas?wah kalau gitu saya harus agak diet dikit nih,
walaupun masih dalam batas2 normal dan perlahan2 tapi perut sama dada udah mulai balapan nih,makasih mas tipsnya
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/12/2010 16:46
Hehehe, prinsip dasar pada whole body movement tidak ada kaitannya dengan berat badan mas. :) Apalagi masalah perut yang maju mundur.  x-))

Kita memang orang-orang yang perutnya maju mundur ngga jelas sepertinya. HUehehhe.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 22/12/2010 16:59
Soalnya selalu tergoda dengan yang enak2 mas, jadinya latihan "whole belly movement" hehe :D :D :D
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/12/2010 17:31
Huehehe, kalau yang seperti itu sih semua juga doyan mas :)

Back to postural muscle and phasic muscle.

Meski demikian, tidak lantas otot phasic menjadi terpinggirkan fungsinya. Masing-masing memiliki tempatnya tersendiri. Akan tetapi, pada prinsip dasar pengolahan tenaga yang dihasilkan dari prinsip "whole body movement" ini otot postural lah yang memegang peranan penting. Jadi, melatih otot postural ini sangat penting. Meski demikian, otot ini juga bisa mengalami disfungsi postural. Kapan? Yakni ketika otot-otot ini TIDAK DILATIH sebagaimana mestinya. Otot juga dapat mengalami syndrome lupa. Sehingga dikenal istilah "memory otot". Semakin sering otot dilatih, maka ia akan menghasilkan "memory otot" yang cukup. Semakin jarang dilatih, maka kinerja memory otot akan semakin lemah.

Misal kita akan melakukan gerakan pukulan. Nah, darimana kekuatan serangan pukulan itu muncul kalau melihat prinsip whole body movement ini? Umumnya pukulan berprinsip pada "melepas tenaga", yaitu yaitu hentakan tenaga yg dikeluarkan dalam suatu saat. Pada konsep ini, pukulan dimulai dari ujung kaki, telapak kaki, betis, lutut, paha, pinggang, punggung, bahu, lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan tangan dan berakhir di telapak tangan. Semua rangkaian otot ini bekerja hanya dalam satu hentakan pukulan saja.

Bayangkan otot-otot yg bekerja ini sebagai suatu rangkaian lokomotif, ketika otot ujung kaki berkerja – bayangkanlah sebuah lokomotif yg mulai bergerak dan ketika mencapai kecepatan maximum maka lokomotif ini menghantam lokomotif kedua (otot telapak kaki) – lokomotif kedua akibat dorongan dari lokomotif pertama mulai bergerak – pada saat yg bersamaan, lokomotif yg kedua mulai menjalankan mesinnya dan ketika mencapai kecepatan maximum lokomotif kedua menghantam lokomotif ketiga (otot betis) begitu seterusnya hingga lokomotif yg terakhir (otot telapak tangan).

Jika masing-masing lokomotif mempunyai kecepatan maximum 100 km/jam maka bisa dibayangkan berapa kecepatan lokomotif yg terakhir. Lokomotif 1 menghantam lokomotif 2 dgn kecepatan 100 km/jam, lokomotif ke 2 akan menghantam lokomotif ke 3 dgn kecepatan 200 km/jam dst. Dan pada saat lokomotif terakhir bekerja mungkin kecepatan sudah mencapai 1000 km/jam.

Teorinya memang sederhana tetapi dalam prakteknya sangat sulit, bisa saja salah satu lokomotif mendadak mogok – ketegangan berlebih bisa menyebabkan otot tidak bekerja sesuai dgn keinginan kita. Atau bisa saja pada saat salah satu lokomotif menghantam lokomotif berikutnya, ternyata lokomotif berikutnya ini terlalu cepat atau terlambat menjalankan mesinnya, tentunya hasil yg didapat tidak optimal.

Jika rangkaian lokomotif ini tidak bisa bekerja sama dgn baik yg terjadi adalah masing-masing lokomotif hanya akan menghilangkan kerja dari lokomotif lainnya. Pada kasus terburuk adalah jika akhirnya kita hanya berhasil menggerakan 2 – 3 lokomotif terakhir saja secara berurutan dgn baik – hasil yg seharusnya bisa mencapai 1000 km/jam mungkin hanya akan menghasilkan kecepatan 200-300 km/jam saja. Pukulan yg seharusnya whole body movement akhirnya menjadi pukulan biasa saja.

Ini menarik, bukan?

Sekarang bagaimana melatih agar bisa mendapatkan "melepas tenaga" pukulan tsb. Kunci agar mendapatkan "melepas tenaga" adalah kemampuan untuk merasakan otot-otot tubuh bekerja sebagai satu rangkaian kesatuan utuh. Kita harus mampu merasakan kapan dan dimana terdapat otot yg mulai bekerja dan otot yg mulai berhenti bekerja. Jika kita mampu merasakannya maka kita akan mampu mengerakkan seluruh otot tubuh kita dalam satu rangkaian kesatuan yg saling bekerja sama seperti rangkaian lokomotif yg saya jelaskan di atas.

Nah, pelatihan kuda-kuda dasar dan leyek ini bertujuan untuk memberikan kemampuan whole body movement berikut memory otot yang cukup yang dikendalikan oleh pikiran. Jadi, tujuan utama pelatihan kuda-kuda dan leyek ini bukan hanya untuk menguatkan otot kaki saja atau sebagai hindaran saja. Tujuan utamanya adalah agar murid mempunyai kepekaan merasakan tubuh sebagai satu rangkaian kesatuan utuh.

Jadi, bentuk dasar kuda-kuda yang dilatih dengan pemodelan jenis ini akan menghasilkan kondisi stabil otot-otot bagi tubuh. Ketika kondisi stabil otot-otot ini sudah dicapai, maka kekuatan akan meningkat. Meskipun tampaknya seorang praktisi hanya berdiri saja, tetapi sesungguhnya di dalam tubuhnya terjadi proses stabilisasi otot yang tinggi sehingga efek tenaga yang dihasilkan menjadi semakin besar. Itulah makna "tersirat" dari proses latihan dasar kuda-kuda dan leyek ini.

Di dalam Merpati Putih sendiri, kebanyakan tidak demikian penjelasannya. :) Saya mungkin keluar dari kotak "pakem" pemahaman kebanyakan pelatih yang ada pada pola pengajaran yang sudah umum.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 22/12/2010 17:56
Salute mas mpcrb [top] [top] [top]
penjabarannya sangat sistematis dan complit sekali sekali,


Sekarang bagaimana melatih agar bisa mendapatkan "melepas tenaga" pukulan tsb. Kunci agar mendapatkan "melepas tenaga" adalah kemampuan untuk merasakan otot-otot tubuh bekerja sebagai satu rangkaian kesatuan utuh. Kita harus mampu merasakan kapan dan dimana terdapat otot yg mulai bekerja dan otot yg mulai berhenti bekerja. Jika kita mampu merasakannya maka kita akan mampu mengerakkan seluruh otot tubuh kita dalam satu rangkaian kesatuan yg saling bekerja sama seperti rangkaian lokomotif yg saya jelaskan di atas.

Nah, pelatihan kuda-kuda dasar dan leyek ini bertujuan untuk memberikan kemampuan whole body movement berikut memory otot yang cukup yang dikendalikan oleh pikiran. Jadi, tujuan utama pelatihan kuda-kuda dan leyek ini bukan hanya untuk menguatkan otot kaki saja atau sebagai hindaran saja. Tujuan utamanya adalah agar murid mempunyai kepekaan merasakan tubuh sebagai satu rangkaian kesatuan utuh.

Jadi, bentuk dasar kuda-kuda yang dilatih dengan pemodelan jenis ini akan menghasilkan kondisi stabil otot-otot bagi tubuh. Ketika kondisi stabil otot-otot ini sudah dicapai, maka kekuatan akan meningkat. Meskipun tampaknya seorang praktisi hanya berdiri saja, tetapi sesungguhnya di dalam tubuhnya terjadi proses stabilisasi otot yang tinggi sehingga efek tenaga yang dihasilkan menjadi semakin besar. Itulah makna "tersirat" dari proses latihan dasar kuda-kuda dan leyek ini.


Salute mas mpcrb [top] [top] [top]
penjabarannya sangat sistematis dan complit sekali sekali,
jadi gatal pengen nyoba nih
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: raditya on 22/12/2010 21:06
makasih mas mpcrb mau jelasin sampe kayak gnie.  [top] [top] [top]

radit jadi lebih paham skrg. meski lom smuanya nangkep, tp dikit2 mulai ngena. tulisan mas radit copy ke flesdisk buat dibaca ntar dirumah. soalnya panjang bener sie. tapi asyik bacanya,radit suka.

oh ya mas,mo nanya lagi bole ga?

gini, knp sie kalo latian napas tu sering males? kalo latian gerak sie msh mayanlah. aplagi pengolahan. pegel mas. ada tips gag biar smangad?

trimz...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 23/12/2010 09:10
Mas Radit, seseorang akan berlatih dengan rajin kalau ia berada dalam dua kondisi ini:


Kuncinya adalah KESABARAN.

Sanggup atau tidak, bergantung kekuatan hati pelakunya.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 24/12/2010 13:36
Ada banyak manfaat dari olah nafas ini. Beberapa diantaranya sudah dievaluasi dan dianalisa oleh ilmuwan.

Saya coba posting salah satu artikel yang ditulis oleh Dr. Victor. S.U.

"Teknik pernafasan yang merupakan inti dari latihan-latihan diarahkan pada upaya mengaktifkan organ-organ tubuh. Pengejangan otot-otot (muscle) yang disertai penciptaan kondisi kekurangan oksigen, akan menimbulkan reaksi komplek dalam tubuh (organ-organ manusia) sehingga dicapai kondisi akhir berupa pengendoran otot, normalnya peredaran darah, normalnya syaraf dan organ-organ tubuh (yang tidak berpenyakit) menjadi lebih baik fungsinya. Hasil dari latihan akan sangat cepat terlihat baik langsung dirasakan oleh peserta latihan begitu selesai melakukan latihan. Dengan kata lain segala ketegangan dan hambatan substansi yang beredar ditubuh manusia, yang menimbulkan rasa lelah, lesu, loyo menjadi hilang.

Ilmu kedokteran olahraga menjelaskan gejala ini dengan teori aerobik dimana melibatkan Adenosin Tri Phosfat (ATP), hasil latihan Merpati Putih memperoleh manfaat yang lebih luas, seperti kelancaran peredaran darah, pengendoran syaraf, pengaktifan metabolisme dan kelenturan tubuh. Kelenturan tubuh bagi manusia merupakan indikasi tingkat kesempurnaan bekerjanya organ-organ tubuh yaitu bekerja secara sempurna. Bahkan pada tingkat kelenturan yang sangat baik akan membawa kondisi orang itu ketingkat kebijaksanaan normal, tidak emosional, bahkan menunjukkan penampilan tenang serta peningkatan kecerdasan (IQ,EQ,SQ). Dalam kondisi ketenangan bathin dan fisik, kemudian program latihan dilanjutkan dengan menitikberatkan pada pengendalian organ-organ tubuh. Pada periode ini kesadaran dipergunakan untuk menuntun/memandu signa-signal kemauan (niat/karsa) melalui syaraf-syaraf yang telah diaktifkan menuju sasaran-sasaran yang dikehendaki oleh otak. Kemudian signal-signal ini “diterjemahkan” melalui organ-organ yang sangat komplek dalam diri manusia, yang bekerja sebagai pengubah bentuk energi (energy conventer) menjadi getaran-getaran universal yang meyebabkan organ-organ lain menjadi “mengerti” dan “tanggap”. Kerjanya dengan prinsip resonansi/getaran melalui pengantar syaraf. Karena bekerjanya secara resonansi/getaran maka signal-signal kemauan yag dikeluarkan oleh kesadaran otak akan merupakan daya penyulut (triger energy,detonator) terhadap organ-organ tubuh sehingga energi resonansi ini dapat berkembang berlipat-lipat ganda besarnya.

Jadi latihan-latihan pada tahap ini adalah mengaktifkan fungsi organ-organ tubuh untuk bisa meresonir (mencapai kondisi resonansi) dengan signal-signal kesadaran. Namun dalam tahap ini manusia terbatas pada kesadaran intern dalam diri sendiri. Hasil nyata dari latihan ini adalah terciptanya stamina tinggi serta timbulnya daya kolosal. Dimana daya kolosal yang ditimbulkan oleh peserta latihan merupakan gabungan dari gaya mekanik oleh reaksi ATP. Kemampuan resonansi organ terhadap daya ATP dan pengarahan energi gabungan itu oleh kehendak outputnya berupa daya mekanik, daya getaran komplek dan daya medan energi magnito-bioelectric yang disebut sebagai POWER. "

(Sumber: Merpati Putih Pasuruan: http://silatmerpatiputih.blogspot.com/2009/12/aspek-kedokteran-dari-kebugaran-merpati.html)

Semoga berguna.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 24/12/2010 14:20
Ada banyak pendekatan di dalam menghasilkan tenaga. Ada yang didasarkan pada olah gerak, pada prinsip whole body movement, ada yang dari olah nafas, dsb. Masing-masing bisa saja saling overlap satu sama lain, dan bisa jadi ada yang begitu fokus pada salah satunya saja.

Bahwa sesungguhnya MP memiliki kelebihan dimana olah nafas diajarkan sedari awal anggota masuk pada tingkat dasar (meski dengan nafas kasar), tapi itu sudah lebih dari cukup untuk membentuk suatu dasar tenaga dan pembentukan tenaga di dalam tubuh. Kurikulum baku pada tata nafas sudah sangat baik dan sudah mengcover bagaimana seharusnya anggota mendapatkan tenaga lebih.

Saya coba kupas singkat mengenai kurikulum tata nafas pada Merpati Putih dari tingkat Dasar hingga Kombinasi. Kenapa hanya sampai tingkat Kombinasi? Karena tingkatan ini adalah tingkatan produktif. Dan sekaligus juga tingkatan yang paling sering membuat anggota jadi bosan berlatih hingga akhirnya vakum. Padahal, kalau saja mereka melihat dengan benar ISI materinya maka sesungguhnya banyak manfaat yang bisa di dapatkan. Beberapa dari banyaknya olah nafas bisa berbeda bergantung pada kearifan lokal cabang dimana anggota berlatih, akan tetapi pakem tetap sama. Apa yang saya tulis disini adalah apa yang saya dapatkan dahulu. Beberapa sudah saya sesuaikan dengan kurikulum baku yang ada sekarang.

Dasar 1


Dasar 2


Balik 1


Balik 2


Kombinasi 1


Kombinasi 2


Jadi memang sesungguhnya MP sudah pas sebagai beladiri yang mengedepankan kualitas power anggotanya. Kalau ternyata ada anggota MP yang kualitas power anggotanya minim, wah ini harus dipertanyakan.  :o

Kalau olah nafas ini dipahami dengan benar, maka selain manfaat kesehatan, juga manfaat lain akan didapatkan.

Saya coba analisa pada posting berikutnya.

(berlanjut)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 24/12/2010 14:57
(lanjutan)

Secara garis besar metode pelatihan dan pengolahan tenaga dari senam pernafasan di Merpati Putih dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

1. Senam Pernafasan Pengolahan

Fungsi dari Senam Pernafasan Pengolahan adalah membangkitkan tenaga yang berasal dari pusat tenaga dan terletak di antara pusar dan kemaluan (ada yang menyebutnya kundalini, prana, chi, dan lain sebagainya) untuk selanjutnya disalurkan ke bagian anggota badan yang dikehendaki. Pada Senam Pernafasan Pengolahan pola nafas dilakukan dengan membuang nafas melalui mulut (berdesis), menahannya dalam beberapa detik, lalu menarik nafas melalui hidung, menahannya di dada, pindahkan ke perut, dan seterusnya. Setiap kondisi menahan nafas di dada ataupun di perut disebut dengan saf. Lama setiap saf pada umumnya 5 sampai 7 detik. Batas maksimal 7 saf, artinya total menahan nafas menjadi 35 atau 49 detik, terdiri dari 4 saf dada serta 3 saf perut.

2. Senam Pernafasan Pembinaan

Senam ini diarahkan untuk pengaktifkan tenaga yang sudah di salurkan hasil dari proses Senam Pernafasan Pengolahan dan selanjutnya dapat menggunakannya sesuai dengan tujuan dari bentuk-bentuk Senam Pernafasan Pembinaan yang dilakukan. Pola Senam Pernafasan Pembinaan berbeda dengan Senam Pernafasan Pengolahan, di dalam Senam Pernafasan Pembinaan ini hanya dilakukan penahan nafas di dada saja, sedangkan cara buang dan penarikan nafas sama dengan yang dilakukan pada Senam Pernafasan Pengolahan. Setiap selesai Senam Pernafasan Pengolahan selalu dilanjutkan dengan Senam Pernafasan Pembinaan, dengan maksud agar tenaga yag baru saja dibangkitkan dapat langsung diaktifkan. Sedangkan Senam Pernafasan Pembinaan dapat dilakukan tanpa Senam Pernafasan Pengolahan terlebih dahulu, tentunya sesuai dengan tujuan latihannya seperti hanya memelihara keberadaan tenaga agar siap difungsikan setiap saat atau ditujukan untuk lebih memperlancar atau terbukanya tenaga tersalur.

***

Mari kita lihat pada tingkat Kombinasi 1, misalnya. Dengan beban halter pinggir seberat 14 kg, untuk kondisi 14 bentuk (padahal jumlah bentuknya lebih dari itu) akan dicapai:

14 bentuk x 35 detik (ambil nilai minimum) x 2 (jumlah pelaksanaan untuk 1 bentuk) = 980 detik (16 menit).

14 bentuk x 2 (jumlah pelaksanaan untuk 1 bentuk) x 14 kg (beban halter) = 392 kg total tubuh anggota menahan beban.

Dalam waktu kurang lebih 16 menit, tubuh pesilat mengalami pengejangan otot maksimum dengan kondisi respirasi oksigen extreem di dalam tubuh PLUS pengangkatan beban seberat 392 kg. Ini adalah salah satu bentuk pelatihan Isometric Exercize yang extreem dengan repetisi extreem! Apalagi apabila jumlah bentuknya bertambah, maka total beban yang harus diangkat oleh tubuh bisa hampir 500 kg untuk tiap kali latihan olah nafas pengolahan.

Kalau Isometric Exercize normal dengan standar gym saja sudah akan meningkatkan kinerja otot 3-5 persen setiap minggunya, apalagi dengan pelatihan extreem seperti ini. Jelas peningkatan kekuatan daya otot akan jauh lebih besar diatas rata-rata orang normal yang berlatih fitness atau aerobic berat sekalipun.

Saya teringat ucapan Mas Pung, bahwa apabila ada truk bermuatan batu dengan berat total 400 kg, maka seorang anggota MP tingkat Kombinasi 1 harus bisa memindahkannya SENDIRIAN dalam waktu 15 menitan saja. Dan apabila ada sebuah truk bermuatan batu dengan berat total 1 ton, maka seorang anggota MP tingkat Kombinasi 2 harus bisa memindahkannya SENDIRIAN dalam waktu kurang lebih 30 menitan saja. Kenapa? Karena tubuhnya terbiasa terlatih untuk menahan beban seberat hampir 400 kg dalam waktu 15 menitan saja.

Saya coba analisa lagi dari sudut pandang lain. Seorang anggota tingkat Kombinasi 2, ketika akan ujian naik tingkat nasional maka ia harus melakukan pematahan 9 jenis sasaran dengan tingkat kekerasan material standar nasional dengan perincian sbb:


Pernah dijelaskan dahulu oleh Mas Pung bahwa tingkat kekerasan beton cor standar nasional yang sudah mengalami uji laboratorium adalah 1 beton cor akan bisa dipatahkan oleh daya sebesar 600 kg. Jadi beton cor Merpati Putih standar ujian nasional sudah mengalami standarisasi dan uji laboratorium pada daya tekan. Dragon rel memiliki daya tekan patah 2x dari beton cor, dan batu kali memiliki daya tekan patah sama dengan beton cor. Adapun kikir, dan dragon R1 (dari yang saya ketahui) akan patah kalau kena daya 50 kg.

Artinya, dari daftar pematahan yang ada di tingkat Kombinasi 2 akan melibatkan :

2 dragon rel x 1200 kg = 2400 kg
2 batu kali x 600 kg = 1200 ton
5 beton cor x 600 kg = 3000 kg
5 dragon R1 x 50 kg = 250 kg
5 kikir x 50 kg = 250 kg
1 dragon R1 x 50 kg = 50 kg
1 batu kali x 600 kg = 600 kg
5 beton cor x 600 kg = 3000 kg
2 beton cor x 600 kg = 1200 kg

Total = 11.950 kg atau sekitar 12 ton!

Jadi untuk melewati uji pematahan benda keras dari tingkat Kombinasi 1 ke Khusus 1, seorang pesilat harus bisa memiliki daya minimal 12 ton yang didistribusikan pada semua sasaran yang ada. Artinya, kalau ada truk bermuatan 12 ton, maka seorang tingkat Khusus 1 (ideal) harus bisa memindahkan batu dalam waktu 1-2 jam saja. Demikianlah dulu mas Pung menjelaskan.

Hal ini dikarenakan karena memang jumlah pelatihan olah nafas pada tingkat yang lebih tinggi akan meningkat pada repetisi dan jumlahnya sehingga jumlah berat beban yang diterima tubuh juga menjadi lebih extreem.

Masalahnya adalah, sedikit sekali anggota yang MAU MELEWATI TAHAP LATIHAN INI. Kebanyakan sudah menganggap berat pelatihan olah nafas seperti ini. Hingga akhirnya, tujuan utama terbentuknya power tidak tercapai. Tentu saja hal ini akan menurunkan standar kualitas kekuatan pesilat itu sendiri.

Jika mau kembali pada hakekat olah nafas Merpati Putih, maka seharusnya SELURUH BEBAN OLAH NAFAS PENGOLAHAN dilatih oleh anggota sesuai tingkatannya. Jika ini terjadi, maka kualitas standar power anggota MP akan mencapai kondisi standar yang ada.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 24/12/2010 19:26
Sebagai tambahan ilustrasi.
Pada UKT dan Tradisi MP 15-19 Desember 2010 yang baru lalu, ada peserta ujian Dasar II ke Balik I dari Kaledonia Baru/Nouvelle Caledonie, yang   datang terlambat menyusul rombongannya karena harus ulangan dulu di sekolahnya.
Urutan ujian dibalik, uji stamina dulu (route gunung Butak), disusul uji tenaga, baru uji tata beladiri.
Materi uji tenaga dilalap habis.
Mengingat bahasa sehari hari adalah bhs Perancis, maka ketepatan dan kecepatan menerima instruksi gerakan, baik tunggal maupun rangkaian gerak yg panjang, instruksi nmr rangkaian gerak , tangkap kunci dll dalam bhs Indonesia, sungguh mengagumkan. Para seniornya menjamin, bahwa peserta hanya dilatih sesuai materi tingkatan apa adanya.
Karena peserta luar negeri yang ikut UKT Nas, tidak dibatasi dari tingkat Kombinasi II ke Khusus I dan seterusnya, prestasi yang sangat baik juga ditunjukkan oleh peserta ujian Kaledonia yang lain.

Pesan yg ingin saya sampaikan adalah, mereka BERLATIH SUNGGUH2.
Selain menabung untuk bisa bergantian ikut UKT di Yogya, meski sampai Kombinasi I ke Kombinasi II bisa ujian di Kaledonia baru.
Yang terlihat, peranakan suku Jawa yg datang makin berkurang, lebih banyak suku asli dan peranakan perancis, lengkap dengan upacara kulonuwun khas pasifik. Sikapnya juga takzim pada senior2nya.
Prestasi nilai ujian peserta anak negri ini yang makin kurang memuaskan, mencerminkan latihan sekedarnya, yang tentu menjadi keprihatinan kita bersama.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 24/12/2010 19:35
Beberapa tahun yang lalu saya pernah berdiskusi dengan kawan praktisi beladiri diluar negeri. Ia tertarik dengan uraian saya bahwa Merpati Putih di dalam pelatihannya telah menggunakan pendekatan Isometric Exercize, Dynamic Tension Exercise, dan Plyometric Exercize secara extreem. Ia penasaran dan ingin tahu bagaimana analisa saya mengenai kemampuan tenaga explosive pada Merpati Putih yang di dapat dari hasil latihan extreem tersebut.

Apabila dianalisa sejak tingkatan Dasar 1 hingga Kombinasi 2 akan didapat kondisi yang sangat menarik.

Berikut saya sarikan dari apa yang pernah saya diskusikan dengan beliau. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Merpati Putih sesungguhnya TELAH melakukan Isometric Exercize, Dynamic Tension Exercize, dan Plyometric Exercize SECARA EXTREEM.

Dasar 1

Analisa:
Lama waktu yang diperlukan untuk olah nafas pengolahan adalah : 14 bentuk x 35 detik (ambil nilai minimum) x 2 (jumlah pelaksanaan untuk 1 bentuk) = 980 detik (16 menit).

Daya tahan otot tubuh terhadap beban : BELUM ADA.

Pada tingkatan Dasar 1 ini, tubuh akan dipaksa untuk berusaha menyesuaikan dengan ritme olah nafas pengolahan yang bersifat Isometric Exercise. Persiapan untuk menuju olah nafas berikutnya pada tingkatan yang akan datang dengan menggunakan beban. Pada kondisi ini, otot-otot seharusnya sudah siap untuk menerima tingkat isometric yang lebih tinggi.

Dasar 2

Analisa:
Lama waktu yang diperlukan untuk olah nafas pengolahan adalah : 14 bentuk x 35 detik (ambil nilai minimum) x 2 (jumlah pelaksanaan untuk 1 bentuk) = 980 detik (16 menit).

Daya tahan otot tubuh terhadap beban adalah : 14 bentuk x 2 (jumlah pelaksanaan untuk 1 bentuk) x 2 kg (beban bata) = 48 kg, atau dibulatkan menjadi 50 kg total tubuh anggota menahan beban.

Repetisi normal dilakukan setiap minggu minimal 1x latihan olah nafas. Jadi dalam 6 bulan terjadi 1 x 4 (minggu) x 6 (bulan) = 24 kali. Meskipun seringkali di dalam implementasi setiap kali berlatih, olah nafas pengolahan ini selalu diberikan. Jadi, kondisinya menjadi 24 x 2 = 48 kali latihan olah nafas.

Total isometric exercize selama 6 bulan adalah 24 x 50 kg = 1200 kg (1,2 ton). Artinya total beban otot tubuh pada kondisi nafas pengolahan pada rentang waktu tingkatan ini adalah 1,2 ton. Kondisi ini dicapai APABILA berlatih olah nafas pengolahan HANYA 1x seminggu. Kalau berlatih 2x seminggu artinya 1,2 ton x 2 = 2,4 ton.

Balik 1

Analisa:
Lama waktu yang diperlukan untuk olah nafas pengolahan adalah : 14 bentuk x 35 detik (ambil nilai minimum) x 2 (jumlah pelaksanaan untuk 1 bentuk) = 980 detik (16 menit).

Daya tahan otot tubuh terhadap beban adalah : 14 bentuk x 2 (jumlah pelaksanaan untuk 1 bentuk) x 4 kg (beban pot semen) = 112 kg total tubuh anggota menahan beban.

Repetisi normal dilakukan setiap minggu minimal 1x latihan olah nafas. Jadi dalam 6 bulan terjadi 1 x 4 (minggu) x 6 (bulan) = 24 kali. Meskipun seringkali di dalam implementasi setiap kali berlatih, olah nafas pengolahan ini selalu diberikan. Jadi, kondisinya menjadi 24 x 2 = 48 kali latihan olah nafas.

Total isometric exercize selama 6 bulan adalah 24 x 112 kg = 2688 kg atau dibulatkan menjadi 2700 kg (2,7 ton). Artinya beban total otot tubuh pada kondisi nafas pengolahan pada rentang waktu tingkatan ini adalah 2,7 ton. Kondisi ini dicapai APABILA berlatih olah nafas pengolahan HANYA 1x seminggu. Kalau berlatih 2x seminggu artinya 2,7 ton x 2 = 5,4 ton.

Balik 2

Analisa:
Lama waktu yang diperlukan untuk olah nafas pengolahan adalah : 14 bentuk x 35 detik (ambil nilai minimum) x 2 (jumlah pelaksanaan untuk 1 bentuk) = 980 detik (16 menit).

Daya tahan otot tubuh terhadap beban adalah : 14 bentuk x 2 (jumlah pelaksanaan untuk 1 bentuk) x 8 kg (beban pot semen yang digantung ditengah bambu raut) = 224 kg total tubuh anggota menahan beban setiap kali berlatih.

Repetisi normal dilakukan setiap minggu minimal 1x latihan olah nafas. Jadi dalam 6 bulan terjadi 1 x 4 (minggu) x 6 (bulan) = 24 kali. Meskipun seringkali di dalam implementasi setiap kali berlatih, olah nafas pengolahan ini selalu diberikan. Jadi, kondisinya menjadi 24 x 2 = 48 kali latihan olah nafas.

Total isometric exercize selama 6 bulan adalah 24 x 224 kg = 5376 kg atau dibulatkan menjadi 5400 kg (5,4 ton). Artinya beban total otot tubuh pada kondisi nafas pengolahan pada rentang waktu tingkatan ini adalah 5,4 ton. Kondisi ini dicapai APABILA berlatih olah nafas pengolahan HANYA 1x seminggu. Kalau berlatih 2x seminggu artinya 5,4 ton x 2 = 10,8 ton.

Kombinasi 1

Analisa:
Lama waktu yang diperlukan untuk olah nafas pengolahan adalah : 14 bentuk x 35 detik (ambil nilai minimum) x 2 (jumlah pelaksanaan untuk 1 bentuk) = 980 detik (16 menit).

Daya tahan otot tubuh terhadap beban adalah : 14 bentuk x 2 (jumlah pelaksanaan untuk 1 bentuk) x 14 kg (berat halter beban pinggir) = 392 kg total tubuh anggota menahan beban setiap kali berlatih.

Repetisi normal dilakukan setiap minggu minimal 1x latihan olah nafas. Jadi dalam 6 bulan terjadi 1 x 4 (minggu) x 6 (bulan) = 24 kali. Meskipun seringkali di dalam implementasi setiap kali berlatih, olah nafas pengolahan ini selalu diberikan. Jadi, kondisinya menjadi 24 x 2 = 48 kali latihan olah nafas.

Total isometric exercize selama 6 bulan adalah 24 x 392 kg = 9408 kg atau dibulatkan atas menjadi 9500 kg (9,5 ton). Artinya beban total otot tubuh pada kondisi nafas pengolahan pada rentang waktu total tingkatan ini adalah 9,5 ton. Kondisi ini dicapai APABILA berlatih olah nafas pengolahan HANYA 1x seminggu. Kalau berlatih 2x seminggu artinya 9,5 ton x 2 = 19 ton.

Kombinasi 2

Analisa:
Karena berat beban sama dengan tingkat Kombinasi 1, maka hitungan normalnya akan menghasilkan jumlah yang sama pada kondisi 14 bentuk (meskipun jumlah bentuk tata nafas pengolahan Kombinasi 2 lebih dari 14 bentuk).

Lama waktu yang diperlukan untuk olah nafas pengolahan adalah : 14 bentuk x 35 detik (ambil nilai minimum) x 2 (jumlah pelaksanaan untuk 1 bentuk) = 980 detik (16 menit).

Daya tahan otot tubuh terhadap beban adalah : 14 bentuk x 2 (jumlah pelaksanaan untuk 1 bentuk) x 14 kg (berat halter beban pinggir) = 392 kg total tubuh anggota menahan beban setiap kali berlatih.

Repetisi normal dilakukan setiap minggu minimal 1x latihan olah nafas. Jadi dalam 6 bulan terjadi 1 x 4 (minggu) x 6 (bulan) = 24 kali. Meskipun seringkali di dalam implementasi setiap kali berlatih, olah nafas pengolahan ini selalu diberikan. Jadi, kondisinya menjadi 24 x 2 = 48 kali latihan olah nafas.

Total isometric exercize selama 6 bulan adalah 24 x 392 kg = 9408 kg atau dibulatkan atas menjadi 9500 kg (9,5 ton). Artinya beban total otot tubuh pada kondisi nafas pengolahan pada rentang waktu total tingkatan ini adalah 9,5 ton. Kondisi ini dicapai APABILA berlatih olah nafas pengolahan HANYA 1x seminggu. Kalau berlatih 2x seminggu artinya 9,5 ton x 2 = 19 ton.

***

Demikianlah analisa dari hasil latihan Isometric Exercize ala Merpati Putih bernama Nafas Pengolahan dari tingkat Dasar 1 hingga Kombinasi 2 yang pernah saya share dengan rekan di luar negeri. Setelah saya berikan analisa statistik data ini, kemudian ia berkata "Man, that's crazy! Unbelievable! That's really extreem!".

Dan memang benar, bahwa ini adalah salah satu pelatihan Isometric Exercize paling extreem di dunia.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 25/12/2010 12:35
wah mas agung emang paling oke, penjelasannya lengkap kap kap, salute  [top]  [top]  [top]

oh iya mau mengumumkan lagi ah :


PENGUMUMAN

di tawarkan kepada agan - agan atau temannya yang sudah bisa getaran dan berdomisili di daerah jabodetabek untuk mendemokan getaran kepada salah satu moderator forum martial arts di kaskus karena beliau sangat penasaran menurut percakapan saya dengan si moderator beliau sudah mendatangi lebih dari 10 kolat, 2 gagal, 8 menolak, sisanya nggak enak karena terkesan menantang..

Dari pengalaman tersebut kan bisa saja beliau beranggapan kalau getaran itu hoax, kan sayang banget tuh, bagi yang cinta dengan perguruan kita ini mohon bantuannya atau tolong dicarikan temannya yang bisa getaran untuk di demokan ke beliau itu, diutamakan yang berdomisili di sekitaran jakarta..

saya juga sudah bertanya ke mas hemi, apakah boleh mendemokan getaran ke orang yang penasaran dengan getaran, jawab mas hemi :

"tidak ada larangan mas selama itu baik, dan BUKAN untuk aksi gagah2an atau pamer.."

kalau demonya sukses kan nama perguruan kita akan clear lagi di kaskus setelah di cemari oleh orang yang bikin thread MP itu hoax..
soalnya si moderator akan memposting hasilnya di kaskus..
bagi yang bersedia silahkan PM saya..

-mohon bantuannya dengan sangat-
-trims-
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 25/12/2010 13:09
Prestasi nilai ujian peserta anak negri ini yang makin kurang memuaskan, mencerminkan latihan sekedarnya, yang tentu menjadi keprihatinan kita bersama.

Salam.
iya betul sekali itu mas, saya juga merasakannya koq, kalau saya bandingkan dengan ujian saya dulu tahun 96-98an, yang sekarang ini ujiannya kurang greget, kurang keras, tidak seperti dulu, mungkin karena faktor pelatihnya dan juga faktor pesertanya..

kalau boleh tanya yang kemarin itu setelah saya meninggalkan pagupon untuk kembali mengikuti tradisi, mas s*** (pengda) bilang apa saja mas?
firasat saya dan kawan kurang enak, soalnya ada beberapa fakta yang beliau ungkapkan ada beberapa yang kontradiksi dengan yang saya dan teman2 saya slihat di lapangan..

terimakasih banyak atas bantuannya tempo hari mas..
salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 25/12/2010 13:42
@ mas Acepilot.

1. Setelah pertemuan itu, Pengda Jatim gak bilang apa apa. Silahkan dilanjut dengan baik2 menyelesaikan masalah MP cabang Malang dgn kolat UKM UNIBRAW. Kan dikawal Ketua I PPMP Sebaiknya nanti, dari kolat UKM ada yg masuk kepengurusan cabang, sehingga tidak ada overlaping semua kebijakan.

2. Sebaiknya tlp mas Hemi untuk ditunjuk peraganya. Syukur kalau mas Mpcrb bersedia.

3. Saya baca sekilas, model di kaskus kok berkembang sampai tantang2an. Bukan sharing pengetahuan dan saling menghormati spt di forum SS. Beda pendapat gpp, tidak perlu "ngasorake" pihak lain.
Namun demikian, kalau sudah terlanjur ditantang ya harus diselesaikan dengan baik, agar sama2 puas.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/12/2010 18:11
@mas Prapto, forum Kaskus memang bersifat liberal, bahkan sangat liberal. Satu-satunya batasan ketika suatu thread akan ditutup adalah apabila ada klaim resmi secara hukum dari suatu instansi terhadap pencetus thread ATAU apabila terjadi kesadaran dari si pemilik thread untuk menutupnya sendiri ATAU kebijaksanaan dari moderator dengan pertimbangan subyektif. Selain itu, thread akan dibiarkan berkembang entah bagaimana sampai titik yang tidak bisa ditentukan akhirnya.

Ada beberapa keuntungan dan kerugian pada pemodelan jenis ini. Keuntungan utama adalah bahwa semua orang berhak untuk berbicara apapun, terlepas apakah yang berbicara memperhitungkan norma atau tidak. Ia tetap punya porsi yang sama untuk berbicara. Pun seandainya topiknya begitu kontroversial yang menyangkut kredibilitas suatu instansi/perguruan silat (apabila kasusnya mengenai martial arts). Selama dari perguruan ybs tidak mengajukan nota protes resmi dengan mekanisme Kaskus yang ada, maka thread itu akan tetap dibiarkan sebagai bagian dari hak berbicara. Kerugiannya adalah Kaskus bisa dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk membentuk opini (terlepas benar atau tidaknya). Mau dibentuk menyesatkan atau mengarahkan ke jalan yang benar juga bisa. Terutama apabila dari pihak perguruan/instansi yang merasa kredibilitasnya dirugikan tidak melakukan counter balik, maka forum ini menjadi "tempat hidup" yang luar biasa untuk ekosistem semacam ini. Itulah sebabnya terdapat thread-thread yang aneh, ngawur, luar biasa aneh, luar biasa ngawur, dan "uedhaan". Kita tidak punya kuasa untuk menghentikan selain daripada fight back melalui argumen (kalau personal) atau fight back secara formal institution dengan mengirimkan nota protes kepada moderator/admin forum ybs.

Demikian analisa singkat saya mengenai Kaskus.

***

Terkait masalah tantang menantang, hal itu sudah banyak sekali di forum Kaskus. Mengenai perguruan-perguruan silat di Indonesia sudah banyak diulas, bejibun kalau mau dicek satu persatu. Ada yang komentarnya umum, biasa-biasa saja, ada yang nyelekit, ada juga yang menghina dan merendahkan hingga kuping panas. :)

Spesifik untuk Merpati Putih, thread "Ternyata Merpati Putih itu Hoax" adalah thread terseru sepanjang masa. :) Karena begitu panjang perdebatan untuk mengcounter opini-opini menyesatkan yang berkembang disana dibanding perguruan-perguruan lain yang dibahas disitu. Bahkan thread yang disinggung oleh mas acepilot juga tidak sepanjang thread MP itu hoax. :)

Sejujurnya saya melihat bahwa sudah saatnya Merpati Putih memiliki semacam Public Relation untuk dunia maya. Karena apabila dibiarkan, maka informasi-informasi yang salah akan menjadi "bola liar". Pada akhirnya akan merugikan institusi itu sendiri. Sebagai contoh, di zaman sekarang untuk mencari informasi mengenai perguruan silat X tidak perlu lagi kita datang ke tempat ybs, cukup gunakan jari melalui internet, maka kita akan bisa melihat informasi-informasi yang dibutuhkan mengenai perguruan X tersebut. Bayangkan apabila informasi ini salah atau ngawur, maka efeknya akan tidak baik. Yang seharusnya di dapat penyeimbang informasi dari perguruan X tsb malah kalah ditelan informasi lain yang menyesatkan. PPMP saya lihat belum menyentuh masalah ini.

Saya sudah mengatakan kepada mas Arif dari PPMP saat kebetulan diajak ikut meeting membahas USMP bersama Mas Pung, mas Hemi, mas Avi, mas Pempi, dan senior-senior lain (Jakarta Selatan) di Prapanca, Kemang, Jakarta, dengan menawarkan bantuan apabila ada tenaga dan kemampuan saya yang dirasa bisa digunakan. Jadi, tinggal tunggu informasi dari beliau saja.

Yang jelas, memang sudah sebaiknya PPMP memiliki satu website yang central yang berisi semua hal ikhwal mengenai Merpati Putih secara terpusat. Semua link-link diluar yang berhubungan dengan informasi Merpati Putih, bisa didapatkan pada website ini. Entah kapan akan terwujud. :) Kita tunggu saja.

***

Mengenai thread tantangan tersebut, saya baru dikabari oleh mas acepilot dan sedang membaca dari halaman pertama untuk mengetahui sudut pandang penanya seperti apa.

Saya tidak berkeberatan untuk mendemokan jika memang dirasa perlu.

Ada sebuah pengalaman menarik pada kaskus yang saya coba share. Awal join saya pada Kaskus adalah karena thread Menggugat Genius Mind Consulting (GMC). Kenapa? Karena penasaran melihat demo GMC di Cirebon dimana anak-anak bisa berjalan dengan mata tertutup, bisa menebak kartu, menggambar pola, membaca, dsb. Ini begitu mirip dengan getaran pada Merpati Putih. Beberapa senior getaran Cirebon juga akhirnya mengadakan pertemuan untuk membahas ini. Hadir mas Ngadingu (Khusus 2), saya, mas Edi Lay (Khusus 1), mas Joko (Khusus 3), dll. Intinya membahas apakah ada "bocoran" teknik pelatihan getaran MP pada GMC? Kemudian salah satu dari kami mencoba mengikutsertakan seorang anak pada pelatihan GMC. Dilihat bagaimana metode pembelajarannya. Beberapa ambigu, karena arahnya tidak menuju kecerdasan holistik (seperti yang ditawarkan), tetapi malah kemampuan "supranatural". Disitulah awal saya berkenalan dengan forum Kaskus.

Awalnya tidak berniat untuk ikut-ikutan tantang menantang, tapi pada suatu posting pada thread tsb, ada seseorang yang bersedia memberikan sejumlah hadiah yang cukup menggiurkan dengan mengatakan bahwa siapapun yang bisa berjalan, halang rintang, dan membaca dengan mata tertutup akan diberikan hadiah besar (saat itu kalau tidak salah bernilai puluhan juta juga plus mobil Avanza). Benar atau tidaknya, saya tidak tahu. Saya iseng berniat menjawab tantangan tersebut dengan mengirimkan PM yang berisi jawaban tantangan. Kenapa saya lakukan? Karena disitu penanya mengkaitkan dengan Merpati Putih, jadi sebagai anggota, tergerak saja untuk "ingin tahu seperti apa".

Percakapan dimulai dari Private Message yang berisi jawaban dari tantangan orang tsb. Tetapi dijawab "ngeles" dengan dikatakan bahwa "hadiah ini bukan untuk anggota Merpati Putih, tapi hanya untuk member GMC yang mengklaim bisa melakukan itu". Kemudian saya katakan lagi bahwa "tidak apa-apa, kita tidak butuh hadiahnya, kita hanya ingin Anda merekam dan mempublikasikan pada Kaskus bahwa Merpati Putih tidaklah seperti yang Anda bayangkan". Guess what? He never answer my email. :) Sampe detik ini tidak pernah dijawab lagi, tapi diskusi dan tantangan pada thread tetap muncul.

Kondisi ini cukup menarik. Pertama, secara tidak langsung mereka sesungguhnya mengakui bahwa Merpati Putih tidak hoax. Keilmuan getaran adalah real. Hanya saja, posisi mereka di dunia maya rupanya "sudah cukup bergengsi", sehingga akan menjadi "rendah" apabila mereka mau mengakui itu. Tidak semua orang bisa punya keberanian untuk posting mengenai pengakuan kekalahan atau kekurangan pada posisi yang "sudah dianggap tinggi" oleh diri mereka sendiri. Terutama oleh pengakuan tidak resmi dari para crowds (para simpatisan pendukung).

Kedua, bahwa tidak pernah ada seorangpun yang bersedia memberikan sejumlah uang dalam jumlah besar (apalagi plus Mobil Avanza baru) secara sia-sia TANPA SYARAT. Ini tipikal James Randy, yang saya yakin kalaupun Tuhan dihadirkan di depan dia juga akan dicara cara agar dianggap hoax. :)

Ketiga, tipikal forum liberal adalah tipikal "keyboard fighter" karena kita tidak akan pernah tahu siapa mereka, tidak akan pernah bisa ketemuan dengan mereka, kecuali dalam lingkup kecil pertemanan.

Keempat, tantangan saya membuahkan hasil berupa pertemanan dengan salah seorang rasionalis yang tergabung di dalam Indonesia Rationalist Institute (IRI). Saya akan jelaskan pada post terpisah diskusi apa yang terjadi antara saya dan si rationalist ini, tapi ini menarik dan bisa menjadi masukan untuk Merpati Putih.

***

Demikianlah tanggapan saya. Jadi, kalaupun mas Ace "merasa tertantang", itu wajar karena bahasanya memang bahasa tantangan :) Tapi ketika kita coba jawab tantangannya, belum tentu seperti yang diharapkan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/12/2010 19:15
Diskusi saya akan saya sarikan berikut ini:

Para skeptis menganggap bahwa ada kemungkinan praktisi getaran MP mengintip pada saat melakukan demo. Kecurigaan ini didukung dari pengamatan selama demo MP, banyak praktisi getaran MP yg melakukan demo dgn kepala mendongak ke atas. Sehingga kecurigaan praktisi getaran MP mengintip semakin besar. Bisa dilihat di Youtube :


Teknik mengintip ini memang biasanya dilakukan pesulap ketika melakukan aksi tutup mata, itu sebabnya para pesulap mencurigai praktisi MP juga melakukan teknik yg sama. Untuk membersihkan kecurigaan yg berkembang saat ini, mungkin ada baiknya MP memperbaiki sistem penutup mata yg digunakan dan juga dibuat SOP pelaksanaan demo yg baku untuk seluruh cabang MP.

***

Di bawah ini ada beberapa metode yg sering ditawarkan orang yg skeptis - dan juga pesulap - untuk menguji kemampuan melihat dgn mata tertutup.

http://www.sabdaspace.org/cara_mudah_menguji_genius_mind_consultancy_gmc

Seorang user bernama Hai-Hai mengatakan : "Gunakan tiga jari tangan kanan untuk menutupi mata kanan dan gunakan tiga jari kiri untuk menutupi mata kiri. Kedua ujung jari tengah berhadapan di puncak hidung. Apabila jari tangan menutup mata dengan baik, maka anda mustahil melihat apapun. Yang anda lihat hanya kegelapan. Handai taulan sekalian, itulah cara paling sederhana untuk menguji apakah anak-anak GMC memang mampu melihat dengan mata tertutup."

Saya rasa metode Hai-Hai yg sederhana tanpa penutup mata dan hanya menggunakan 3 jari menekan kelopak mata bisa dijadikan metode yg efektif untuk menjawab keraguan pesulap. Karna bagi pesulap semakin canggih penutup mata akan semakin mengundang kecurigaan, ini bisa dilihat komentar Gustomy dari (Indonesia Rationalist Institutes) IRIs :

"Soal teknik2 MP dalam menutup mata, sebagai pengamat sulap saya juga menyangsikan beberapa hal. 1) mengapa perlu koin? dan plester/lakban, 2) mengapa perlu di beri rangkap penutup mata, 3) mengapa ketika sudah "seperti" tidak bisa melihat itu, masih diperlukan kantong untuk menutup semua kepala ??

Bagi saya justru semakin mencurigakan, sehingga saya pernah meminta mereka untuk menggunakan ikat kepala mereka sendiri, tanpa embel2 lain, tapi susah payah kemudian ditolak. Sampai hari ini tak satupun yang mau saya uji, sekedar memastikan tidak ada trik dan kebohongan. "

Dikutip dari : http://www.alambawahsadar.com/forum/viewtopic.php?f=14&t=1012&start=15  ( by Gustomy » Thu Jul 15, 2010 11:23 am )

Jadi justru metode 3 jari Hai-Hai yg sederhana ini yg mungkin bisa menjawab keraguan para pesulap. Misalnya pada saat demo getaran penonton - dari belakang - menutup mata praktisi getaran MP dgn 3 jari tangannya kemudian praktisi getaran MP dgn menggunakan telapak tangannya membaca tulisan, menebak warna, membaca jenis kartu dll dsb. Untuk meminimalkan tuduhan mengintip sebaiknya object yg ingin dideteksi diletakan sejajar kepala. Metode yg sederhana tapi efektif - saya rasa.

Mungkin teknik 3 jari Hai-Hai ini bisa dijadikan standard pengujian dan demo MP untuk menjawab keraguan para pesulap.

***

Pada artikel yg sama dgn di atas  ( http://www.sabdaspace.org/cara_mudah_menguji_genius_mind_consultancy_gmc  ) Seorang pelatih sulap  - Vantillian- menantang GMC untuk menggunakan penutup mata yg biasa digunakan dalam trik sulapnya. Penutup Mata tsb bisa dilihat pada kolom comment artikel tsb. Terdiri dari besi tipis dan dijamin tidak bisa mengintip setelah itu masih ditutupi kain hitam.

Mungkin ada baiknya MP memesan alat penutup mata tsb kepada Vantillian, dan menggunakan penutup mata tsb pada demo getaran MP. Ini bisa menjawab tantangan Vantillian dan juga kecurigaan berbagai pihak. Tapi tentu saja jika praktisi getaran MP mampu melakukan dgn penutup mata tsb belum tentu bisa menghilangkan kecurigaan semua kalangan terutama para pesulap.

Vantillian berani menggunakan penutup mata tsb, tentunya sebagai pesulap dia sendiri tahu dimana titik lemah penutup mata tsb. Dan tentu saja dia tahu bagaimana melakukan aksi tutup mata dgn penutup mata tsb dgn menggunakan trik sulap. Seperti yg dia katakan sendiri :

"Metode Blindfold ala M2MC sebenarnya juga dapat dilakukan oleh orang lain. Namun dalam pengaktifannya, metode ini butuh sedikit teknik. Ketika alat di atas dipakaikan ke orang lain, maka org tsb tidak akan bisa melihat apalagi mengintip. Tetapi ketika anak M2MC yang memakainya, bahkan sekaligus langsung, maka mereka dapat MENEBAK KARTU ataupun OBJEK di depan hidung dengan mudah.

Apalagi teknik ini akan digabungkan dengan METODE CERMIN, teknologi CANGGIH lainnya ( yang salah satunya sudah dibongkar di blog Hai-Hai). Bahkan anak yang blindfold dapat disuruh BALIK dan masih dapat MENEBAK kartu di belakangnya."

Jadi cara ini memang tidak bisa menjawab semua keraguan tetapi setidaknya MP sudah menjawab tantangan Vantillian bahwa MP yg tidak mengetahui trik sulap tetap mampu melakukan aksi tutup mata dgn penutup mata tsb.

***

Sedang Lucifer - seorang pesulap lain - pada (http://www.alambawahsadar.com/forum/viewtopic.php?f=9&t=729&start=30) mengatakan :

"Dari detail yang disampaikan oleh bro Sakera, sebenarnya prosedurnya sudah tidak asing lagi di dunia sulap (bukan hal baru),....tapi tentang bagaimana cara kerjanya saya dan mungkin juga temen2 pesulap lain tidak akan membongkarnya disini (kode etik pesulap)... Cuman, kalo memang mau membuktikan, Sedikit masukan aja,...kalo mau benar2 menguji, silahkan dilakban matanya dari segela sisi dan jangan sisakan 1 celahpun"

Metode pengujian yg diajukan Lucifer adalah melakban mata dari segala sisi, dari atas-bawah, kanan-kiri, diagonal kanan-kiri, diagonal kiri kanan dgn lakban yg cukup panjang hingga menetupi semua celah. Metode ini agak beda dgn metode Band-Aid MP yg biasanya hanya satu dan menutup secara mendatar saja.

Pada ( http://www.alambawahsadar.com/forum/viewtopic.php?f=9&t=729&start=45 ) Lucifer berhasil membuktikan GMC Hoax, yaitu dgn meletakan kartu sejajar kepala dari anak GMC yg sudah diaktifkan otak tengahnya dan tangan penguji menekan kelopak mata anak tsb - anak tsb ternyata gagal menebak kartu tsb karna tidak bisa mengintip.

***

Saya rasa ada baiknya MP mengumpulkan berbagai metode lain yg mungkin diajukan para skeptis - dan juga pesulap - untuk menguji kemampuan getaran. Kemudian menjadikan semua metode tsb sebagai standard pengujian Getaran dalam kurikulum MP.

Selain itu saya rasa perlu perbaikan SOP dalam demo misalnya praktisi getaran MP dilarang mendongakan kepalanya pada saat pelaksaan demo. Jika melakukan pendeteksian (tulisan, warna, kartu dsb) dilakukan dgn meletakan object deteksi sejajar kepala bukan di bawah kepala. Dan perbaikan lainnya.

Penutup mata model pesulap seperti yg ditawarkan Vantillian juga bisa dijadikan rujukan untuk membuat penutup mata standard MP yg anti ngintip - misalnya mengapa tidak menggunakan kacamata model perenang yg kacanya diganti besi tipis dan sebelum itu mata praktisi getaran MP ditutup dgn lakban besarnya melebih besar kacamata dan dilakukan dari segala sisi seperti saran Lucifer . Kemudian penutup mata ini dijadikan standard penutup mata MP.

Dengan perbaikan kurikulum getaran MP maka diharapkan bisa mengurangi kecurigaan pihak luar pada MP. Mas Agung tolong disampaikan kepada Dewan Guru MP ataupun pihak yg berwenang di MP tentang kemungkinan perbaikan kurikulum metode getaran ini demi kemajuan MP.

Kegagalan MP pada Tantangan Randi dan juga tuduhan MP Hoax dari para skeptis - dan juga pesulap - saya rasa sebaiknya kita sikapi dgn melakukan perbaikan dalam Metode Pelatihan dan Pengujian serta SOP pelaksanaan demo Getaran MP. MP sudah menjadi kebanggaan bukan saja praktisi MP tetapi juga bangsa Indonesia - jadi sudah sewajarnya MP menjawab semua tantangan dan keraguan yg berkembang selama ini.

***

Saya, dan beberapa kawan menggunakan metode Lucifer (lihat penjelasan saya diatas). Metode pengujian yg diajukan Lucifer adalah melakban mata dari segala sisi, dari atas-bawah, kanan-kiri, diagonal kanan-kiri, diagonal kiri kanan dgn lakban yg cukup panjang hingga menetupi semua celah. Metode ini agak beda dgn metode Band-Aid MP yg biasanya hanya satu dan menutup secara mendatar saja.

(http://i54.tinypic.com/211p35u.png)
(http://i56.tinypic.com/2a7u2di.png)
(http://i56.tinypic.com/2m454zn.png)
(http://i53.tinypic.com/30rxqvq.png)
(http://i54.tinypic.com/esnlmc.png)

Demikian, semoga ada manfaatnya bagi kemajuan Merpati Putih.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/12/2010 19:29
Dari sisi Merpati Putih sendiri, khususnya dari kacamata praktisi getaran, tidak masalah pemodelan tutup mata seperti apapun juga karena memang tidak menggunakan mata. Akan tetapi, para skeptis ini tentunya melihat dari hasil akhir. Kalau ada pesulap yang bisa melakukan itu dan hasil akhirnya sama, dimana yang satu menggunakan teknik sebenarnya (praktisi MP) sedangkan pesulap menggunakan trik, masyarakat tidak akan tahu.

Menariknya adalah, para pesulap ini menggunakan pendekatan yang cukup ilmiah di dalam "merancang tutup mata" versi mereka. Mereka tahu, area mana yang bisa digunakan sebagai "celah melihat". Meski sebesar lubang jarumpun. Jadi, kalau orang normal menggunakan tutup mata mereka, dijamin mereka tidak akan bisa "melihat". Tetapi kalau praktisi mereka sendiri, maka mereka akan bisa "melihat".

Dari seringnya diskusi intens dengan rekan-rekan sahabat dari Indonesia Rationalist Institutes (IRIs), saya melihat bahwa memang ada baiknya beberapa dari metode tutup mata mereka kita gunakan sebagai bagian dari kelengkapan pada SOP demonstrasi getaran seperti yang saya sebutkan pada posting saya sebelum ini. Setidaknya, bisa digunakan sebagai masukan bagi Merpati Putih bahwa kita tahu beberapa teknik yang biasa digunakan oleh para pesulap saat melakukan "tutup mata", dan kita bisa lewati itu semua dengan getaran karena memang keilmuan getaran MP (terutama vibravision) adalah memang real dan bukan trik sulap.

Ini menarik, bukan?

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/12/2010 20:05
Sesungguhnya ada beberapa pendekatan untuk "menjawab" tantangan para skeptis.

Pertama, kita menggunakan pemodelan tutup mata seperti yang dipersyaratkan oleh para skeptis. Kemudian merekamnya satu persatu menggunakan video. Jadi, kalau ada 5 metode pemodelan tutup mata versi mereka yang skeptis, maka bisa dilakukan 5 video peragaan pada masing-masingnya. Hal ini cukup murah dan mudah. Untuk mengetahui metode-metode apa yang biasa digunakan oleh para pesulap di dalam melakukan trik blindfold ini sudah saya jelaskan beberapa pada posting sebelumnya. Jumlahnya tidak sampai puluhan kok. Hasilnya nanti di upload pada Youtube dan dijadikan argumen bagi mereka yang skeptis. Ini sekaligus bisa menjadi referensi bagi SELURUH anggota MP yang berselancar di dunia maya apabila mendapatkan "tantangan" yang sejenis. Dari diskusi saya dan para skeptis, merekapun sesungguhnya menggunakan argumen yang dibuat oleh para pesulap terkenal tersebut.

Contoh, jika ada yang menantang untuk memperagakan demo halang rintang dengan tutup mata, maka rujuklah pada video-video yang telah MP posting pada Youtube tersebut, lalu tanyakan metode mana yang ingin ia gunakan untuk pengujian.

Jadi, ini cara yang simpel sekaligus juga akan stay di internet sebagai referensi.

Akan tetapi konsekwensinya adalah bahwa pusat harus memberikan SOP pada cabang mengenai demo getaran tutup mata ini seperti yang saya jelaskan pada postingan sebelumnya agar terjadi kesamaan antara publikasi resmi dari pusat dan demonstrasi dari cabang.

Kedua, meladeni tantangan satu-persatu. Ini melelahkan dan saya percaya tidak akan habis-habisnya. Muncul satu penantang, diladeni, akan muncul lagi penantang-penantang baru.

Ketiga, membiarkan tantangan tersebut menggelembung dengan segala implikasi komentar negatif yang ada. Efek sampingnya akan menjadi bola liar yang kalau semakin dibiarkan, maka akan semakin menjadi informasi negatif mengenai MP di dunia maya.

Menurut hemat saya pribadi, solusi yang termudah dan termurah memang solusi pertama.

Demikian pendapat saya. Semoga berguna.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 25/12/2010 20:16
Beberapa bulan lalu sy dapat tlp dari rekan senior MP JAKSEL, tentang kemungkinan tuduhan yang sama kepada GMC oleh dosen kedokteran UI, yg akan ditujukan kepada MP. Tentu juga dikaitkan dengan trik pesulap.
Saya bilang jangan kawatir. Kalau yang memperagakan adalah tunanetra buta total, bukan low vision, mau ngintip darimana?
Ada baiknya cabang2 kalau menemukan tunanetra buta total (cacat tunggal), memenuhi syarat/mampu untuk melakukan senam olahnafas Dasar I, untuk dilatih getaran deteksi. Tidak akan diragukan lagi mengenai kemampuan deteksi getaran MP.

Saya jg sudah menyarankan pada mas Siwi Dwi Sudarto (pengda Jatim merangkap bidang pengabdian masyarat PPMP), agar padepokan MP Batu Malang, kembali melatih tunanetra buta total, sampai secanggih alm mas Mustofa.
Melatih tunanetra memang harus ekstra sabar, termasuk nyangoni u transport dan ganti jam kerja mijat. Hehehe.

Namun demikian, perlu perbaikan penampilan dalam peragaan. Misal kalau baca kartu harus dibelakang badan, yang kalau melek pun tidak bisa ngintip. Juga jangan mendongak spt saran mas Mpcrb.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 26/12/2010 11:01
@ mas Acepilot.

1. Setelah pertemuan itu, Pengda Jatim gak bilang apa apa. Silahkan dilanjut dengan baik2 menyelesaikan masalah MP cabang Malang dgn kolat UKM UNIBRAW. Kan dikawal Ketua I PPMP Sebaiknya nanti, dari kolat UKM ada yg masuk kepengurusan cabang, sehingga tidak ada overlaping semua kebijakan.

2. Sebaiknya tlp mas Hemi untuk ditunjuk peraganya. Syukur kalau mas Mpcrb bersedia.

3. Saya baca sekilas, model di kaskus kok berkembang sampai tantang2an. Bukan sharing pengetahuan dan saling menghormati spt di forum SS. Beda pendapat gpp, tidak perlu "ngasorake" pihak lain.
Namun demikian, kalau sudah terlanjur ditantang ya harus diselesaikan dengan baik, agar sama2 puas.

Salam.

1. iya mas, akan saya usahakan ada anak UKM yang masuk kepengurusan cabang malang..

2. waduh mas saya sungkan dengan mas hemi, soalnya saya di MP kan bukn siapa2, sedangkan dia itu pewaris.. :)

3. iya mas, syaa sangat setuju sekali, sudah sering itu ada kejadian tantang menantang d forum martial artsnya kaskus bahkan sampai mau bunuh - bunuhan segala, jadi mungkin karena hal - hal seperti itu jadi membentuk karakter kaskuser di forum martial arts tersebut. saya pun coba mengcooling down orang yang penasaran tersebut soalnya terkesan menantang, saya arahkan biar kesannya ke dia adalah keingintahuan / ingin mengetahui kebenaran dan bukan menantang.. :)

@ mas mpcrb : wah kalau saya tidak merasa tertantang mas, lha wong saya belum bisa getaran koq, saya hanya bermaksud meluruskan anggapan akan getaran merpati putih, syukur2 kalau saya bisa membuktikan (berharap)..hehehehe .. :)

salam..  :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 26/12/2010 12:16
Pembuktian harus berakhir dengan silaturahmi yang makin baik.
Kalau peraganya tunanetra buta total (nyaris tdk punya bola mata/putih semua), yg skeptis malah jadi terharu dan simpati.

Atau yang sering dilakukan mas Edi pasar cs. Diajak main pingpong. Mas Edi pasar/pemain MP ditutup mata dengan cara monggo kerso, yg skeptis tanpa tutup mata. Setelah main, dijamin si skeptis akan geleng2 kepala sambil senyum2.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 26/12/2010 17:16
@mas ace, saya akan coba jawab pada thread yang dimaksud. Semoga bisa jadi silaturahmi dengan rekan moderator disana. Insya Allah manfaat. :)

Dari beberapa alternatif solusi, dari metode yang digunakan oleh para skeptis PLUS ditambah peragaan video dari tunanetra yang buta total seperti saran mas Prapto. Ini akan cukup bisa menjadi argumen kuat di dunia maya terhadap para skeptis.

Saat ini, saya dan beberapa rekan Cirebon yang sepaham sedang menggodok demonstrasi getaran dengan menggunakan tutup mata berdasarkan metode-metode para skeptis. Hasilnya akan diunduh di Youtube. Kebetulan akhir tahun ini ada rencana ketemuan dengan kawan-kawan lama, jadi bisa sharing sekaligus tukar pendapat mengenai banyak hal. Semoga nanti ada manfaatnya.

Btw, mas Prapto, bisakah saya diinformasikan kontak person atau siapa pesilat MP yang mengalami buta atau buta total yang sudah memahami vibravision? Terima kasih.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 26/12/2010 18:17
Sy dukung program mas Mpcrb. Smg sukses.

Ada baiknya menghubungi mas Nardjo, mengingat putri2 SMU di Banyumas banyak yang konsisten dan handal, untuk variasi peraga.
Pelatihan tunanetra sdh 14an tahun yang lalu, akhir2 ini tdk/kurang diopeni, buyar kemana mana.

Yang lama antara lain ada I Nyoman Tanggal di Bali, alih profesi jadi penyembuh yg dicari pasien, susah diajak keluar. Yg kelompok Yogya, low vision (jarak 5 cm).

Kontak person mengenai pelatihan dan peraga tunanetra, mas Siwi, 081233580181 (hp)
 , 0341469015 (rmh), Batu, Malang.

Untuk mas Edi pasar (u variasi peraga), bisa tanya MP Jaksel.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 26/12/2010 18:36
Terima kasih atas informasinya. Oh ya, apakah Mas Siwi ini yang beberapa tahun lalu menikahkan putrinya (atau putra??) di Cirebon? Kalau iya, berarti nomornya masih saya simpan. Sebab pada saat itu cukup "darurat" juga prosesi pernikahannya sehingga melibatkan semua lini MP Cirebon, jadi teringat kembali. :)

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 26/12/2010 19:52
Kebetulan sy tdk dengar/diundang waktu mas Siwi mantu di Cirebon. Syukurlah kalau jajaran MP Cirebon membantu.

Mas Acepilot dari Bekasi ya?
Dari Bekasi ada mas Ahmad Buzaizi, eks atlit IPSI Jabar. Dia termasuk tim peraga MP yang ikut di James Randi Challenge. Bisa dikontak untuk masalah getaran.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 27/12/2010 16:22
Barusan kontak cabang Jakarta Selatan, kok "stok" getaran sedikit ya? Padahal dulu daerah ini cukup terkenal sebagai salah satu sarang getaran.

Yang baru masuk data saya:
- Mas Bary (sudah diklarifikasi)
- Mas Yatno
- Mas Nana
- Mas Venal

Kalau memang dari Jakarta Selatan cukup sulit, atau bahkan tidak ada tunanetra yang bisa dihadirkan, sepertinya harus meminta bantuan dari Cirebon.

Untuk tunanetra di Jakarta, memang tidak ada ya? Atau barangkali mas Prapto ada informasi mengenai ini? Terima kasih.

Saya sudah dikontak oleh ybs, ternyata ybs bukan bertujuan menantang tetapi ingin pembuktian. Dan disepakati untuk dilakukan pengujian setelah tahun baru. Hari Kamis ini ketemuan dulu untuk silaturahmi, sekalian sharing berbagai hal. Ybs merupakan salah satu member yang cukup berpengaruh, juga dengan posisi pekerjaan yang juga cukup berpengaruh. Ybs merupakan salah satu kepala cabang dari bank swasta di wilayah Cinere (kebetulan dekat dengan tempat tinggal saya).

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 27/12/2010 19:53
Sebaiknya dibackup Cirebon. Di Jakarta banyak, cuma pada sibuk. Getarannya di applied ke naluri, bukan u demo. Jaksel sdh lama tdk ikut ramai2 getaran.
Coba tlp mas Hemi.  Atau mas Dayat, 08128390707/0818166393, akan lbh mudah manggil yg sempat.

Salam.   
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 28/12/2010 13:45
@mas Prapto, ada satu pertanyaan yang menggelitik pada saya yang belum bisa tuntas saya temukan jawabannya yakni :

"Apakah getaran memang sudah ada dari sononya?"

Maksudnya, apakah ilmu getaran itu memang sudah ada dalam latihan keilmuan dari sang Guru kepada Mas Poeng dan Mas Boedi atau dengan kata lain memang sudah bagian integral di dalam Merpati Putih itu sendiri? Ataukah ia ditemukan setelahnya (dari hasil mersudi anggota) yang kemudian dijadikan keilmuan Merpati Putih? Saya jadi teringat tulisan mas Prapto pada thread ini dimana bahwa getaran dianggap menurunkan standar kualitas power MP itu sendiri (protes dari praktisi power). Dan dikatakan bahwa tenaga getaran merupakan konversi dari tenaga power.

Barangkali ada informasi yang bisa saya dapatkan untuk memperjelas sejarah getaran tersebut?

Terima kasih.

Salam.

PS: Ada beberapa sumber senior yang mengatakan kalau sejarahnya muncul ilmu getaran adalah ketika senior generasi pertama sedang latih tanding dengan anggota di tingkatan bawah. Dikisahkan (konon) kalau senior ini ceritanya dikeroyok oleh anggota tingkatan bawah dengan ditutup matanya (karena akan dianggap tidak adil kalau buka mata). Tetapi kemudian meski ditutup mata, si senior ini juga tetap bisa bergerak lincah, menghindari pukulan, tendangan, dan membalas setiap serangan yang ada. Darisitulah muncul cikal bakal ilmu getaran. Is that true? :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: makdekipe on 28/12/2010 14:23
@ Mas Prapto ...

nambahin pertanyaan dong, apakah "getaran" ini cm bisa di pelajari org2 yg mempunyai basic MP?
karena di thread yg lain, ada jg dr KYS (mungkin dgn nama yg lain) bisa jg mempelajari "getaran".
Apakah artinya ini "getaran" ini sesuatu yg "netral" ? bisa jg di pelajari oleh berbagai macam perguruan TD?

makasih ya mas ...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 28/12/2010 15:53
Sambil menungu jawaban dari mas Prapto, untuk pertanyaan dari mas makdekipe saya coba berikan jawaban versi saya.

Saya adalah orang yang meyakini bahwa keragaman tidak terlepas dari intinya. Artinya, bahwa hasil akhir pada suatu keilmuan bisa saja dimiliki oleh perguruan lain (dengan nama yang berbeda). Jadi tidak mustahil bahwa hasil akhir yang dilihat akan sama. Kalau ada pesilat MP yang bisa melakukan aplikasi getaran untuk tutup mata, maka bisa jadi perguruan lain juga bisa melakukan itu. Untuk mengetahui kesamaannya adalah dengan melihat dari proses penempaan / teknik latihannya. Kalau sama, maka tentu ada kaitannya, tetapi kalau berbeda sama sekali, berarti memang berbeda sedari awalnya. Bahwa yang namanya tenaga dalam itu juga dilatih tidak hanya pada Merpati Putih, tetapi pada perguruan lain juga ada. Bahwa yang namanya olah nafas juga dilatih tidak hanya pada  Merpati Putih, juga pada perguruan lain juga ada. Masing-masing dengan karakteristiknya. Pada kondisi tersebut, intinya adalah "tenaga dalam" dan keragamannya adalah (bisa) penamaan, teknik penempaan, aplikasinya, dsb. Jadi memang keragaman tidak terlepas dari intinya.

Ibarat kata misal kita bicara roti. Tentu ada roti Sara Lee atau roti Monas, ada roti yang lainnya. Hasil akhirnya sama saja, roti. Tetapi proses pembuatannya saya yakin akan berbeda. Intinya adalah "roti", dan keragamannya ada pada proses pembuatannya, cara marketingnya, komposisinya, dsb.

Akan tetapi bahwa terminologi (secara kaidah bahasa) istilah "getaran", setahu saya memang dimulai dari Merpati Putih yang mencuat ke masyarakat yang mengarah pada aplikasi untuk "tutup mata" atau "vibravision". Setelah itu, pada perguruan lain, bisa jadi istilah penamaannya berbeda.

Jadi kalau ditanya pada anggota Merpati Putih mengenai "getaran" maka akan merujuk pada aplikasi tutup mata, meskipun sebenarnya itu ibarat secangkir kopi yang airnya diambil dari lautan melalui suatu proses tertentu. Demikian yang saya ketahui. CMIIW.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 28/12/2010 16:01
Kalau melihat pada istilah "keragaman tidak terlepas dari intinya", maka tidak ada proses tiru-meniru. Yang ada adalah proses pencapaian yang (bisa jadi) sama dari suatu jalan yang berbeda.

Disadari atau tidak, bahwa memang kalau mau dikumpulkan seluruh keilmuan dari semua perguruan, maka saya yakin akan didapat banyak kemiripan pada hasil akhir. Kearifan lokal dari perguruan tersebutlah yang menjadi pembeda antara satu dengan yang lain. Dan kearifan lokal inilah yang saya istilahkan "keragaman" yaitu pada teknik penempaan, proses pencapaian, komposisi, sudut pandang, teori, filosofi yang melandasinya, dsb. Keragaman-keragaman itulah yang menjadi khasanah perbendaharaan pencak silat nusantara.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: limpato on 28/12/2010 19:53
Kalau ada pesilat MP yang bisa melakukan aplikasi getaran untuk tutup mata, maka bisa jadi perguruan lain juga bisa melakukan itu.
.......
 Keragaman-keragaman itulah yang menjadi khasanah perbendaharaan pencak silat nusantara.
Saya sependapat dengan Kang mpcrb dalam hal ini, hal yang sama juga terjadi secara tradisional di Ranah Minangkabau, para pesilat yang sudah ahli biasanya bermain silat pada tempat yang gelap, mereka mengatakan bahwa di dalam tahap ini mereka memakai RASO (rasa) karena mata tidak bisa lagi digunakan untuk melihat gerakan lawan. Tentu saja "rasa" pesilat mahir tidak sama dengan "rasa"orang yang tidak pernah bermain silat sama sekali. Mereka mengatakan menangkap garak dan garik dengan raso(rasa).  Di dalam tingkat yang paling halus, jangankan gerakan (di dalam terminologi minangkabau disebut garik), niat atau (garak) saja akan menghasilkan "getaran" tertentu yang dapat ditangkap oleh orang yang sensitif dan terlatih. Di dalam pepatah pemain silek (silat), level tertinggi dalam menangkap "getaran" disebut sebagai "alun manggarak angkau, alah manggarik aku" (belum terniat oleh engkau menyerang, aku sudah bergerak melakukan tindakan antisipasi atau balasan). 

Hal yang mirip mungkin juga terjadi pada, misalnya, pemain musik  terutama untuk jazz yang berimprovisasi bebas dan juru ketik saat sidang di pengadilan (silakan di lihat pada film Hollywood) , boleh dikatakan sedikit sekali melihat apa yang sedang mereka lakukan tapi tetap saja hasilnya bagus.

Saya membaca diberbagai situs web tentang MP yang menyatakan bahwa  MP secara sistematis telah mengembangkan kepekaan yang biasa dimiliki oleh pesilat mahir ke dalam bentuk aplikasi lain yang berguna tidak hanya untuk "perang" saja, melainkan di saat-saat damai. Upaya ini dapat menjadi pelajaran bagi silat-silat tradisi atau peguruan lainnya untuk mengembangkan seni beladiri mereka di dalam saat damai untuk keperluan non-beladiri, ya tentu saja dengan cara mereka sendiri.

Jika mereka bertanya dan belajar dari MP, kemudian melakukan kombinasi dengan apa yang mereka miliki, tentu saja mereka harus mengatakan dengan sejujurnya di dalam sejarah dan latar peguruannya. Toh kombinasi bukanlah hal yang tabu dan memalukan, bahkan bisa dianggap satu genre baru dan bisa dianggap karya asli atau orisinil (A+B=C) tanpa harus menghilangkan unsur pembentuknya A dan B, tapi ya, kadangkala ada saja pihak yang tidak mau mengakuinya. Kita bisa mendapatkan pelajaran dari perkembangan IPTEK sekarang adalah wujud dari kerjasama dari berbagai pihak dan aliran ilmu tanpa harus merendahkan siapa yang belajar dan siapa yang mengajar sepanjang itu berguna untuk umat manusia dan peradaban.

Pengembangan kepekaan menangkap getaran oleh MP di masa mendatang menarik sekali jika dikupas secara ilmiah oleh para ilmuan jika fenomena ini terbukti. Salah satu syarat penerimaan dari masyarakat ilmiah adalah selain dapat dibuktikan (scientifically proved) juga harus resiprokal (dapat diulang lagi) dengan hasil yang kira-kira sama (100% benar juga tidak diharapkan, saya kira diatas 80-90% sudah bisa dikatakan "terbukti secara ilmiah" ). Inilah tantangannya dan semoga celah-celah untuk menutup keraguan dari pihak skeptis dapat ditutup dengan rapi dan baik. Walau bagaimanapun, keberhasilan dari karya keras MP atau dari peguruan yang mengembangkan hal yang sama dengan teknik beda akan membawa nama baik bagi silat secara keseluruhan dan bangsa kita.   
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 28/12/2010 21:31
 Menurut pengamatan pribadi, ilmu olah nafas, meditasi getaran/naluri sudah melekat pada keilmuan MP sejak dulu, sebelum muncul spt akhir2 ini.
 Karena tuntutan perkembangan jaman, terjadi perbaikan/perobahan kurikulum. Yang niscaya akan terus terjadi.

1. Sebelum alm  mas Budisantosa HP pada akhir 80an merilis latihan getaran untuk aplikasi orientasi dan mobilitas dgn tutup mata spt kita lihat akhir2 ini, sudah ada aplikasi getaran untuk deteksi, beladiri/gerak naluri dan pukulan2 pamungkas, ambil/nyerap tenaga alam, penyembuhan dsb.
Ada garuda benteng, ada latihan tenaga matahari, tenaga bulan, bintang dsb(tenaga alam). Pukulan pasir besi dsb adalah latihan getaran. Ada latihan menyerap memutar dan mengirim balik tenaga lawan.
Ketika latihan luar, masing2 dengan merem (mata tertutup) mencari titik latihan sendiri. Ketika kemudian membuka mata, bisa kaget sendiri, bahwa tadi melewati semak berduri tapi tidak merasa.
Ketika latihan gerak naluri ditempat gelap,  merem/memejamkan mata, dilakukan ditempat sempit, maka dalam gerak tidak akan bersenggolan. Mau menyentuh/disentuh akan geser sendiri (terasa seperti pegang magnit yang tolak menolak, atau sebaliknya).
Latihan getaran (versi dulu), dilakukan di alam, terutama yang ada "natural magi", energi alam yang akan cepat men trigger munculnya energi getaran peserta (pantai, gunung, sungai yg mengalir, kerimbunan hutan dsb).

Alkisah mas Budi ada masalah, seseorang yg disayangi mengalami butawarna. Beliau mersudi, mencari metoda agar ilmu getaran yang ada di MP bisa diaplikasikan untuk menolong anak kesayangannya, tanpa melewati tingkat pernafasan sesuai pakem. Setelah nafas dasar I langsung dilatih getaran deteksi/OM(orientasi dan mobilitas). Ternyata berhasil, anak kesayangan bisa tajam membedakan warna (meski mungkin berbeda dengan pandangan mata normal).
Metoda tadi kemudian  diujicoba ke tunanetra buta total (sekitar 10 orang). Berhasil!
Kemudian dicobakan secara massal diberbagai tempat. Berhasil juga.
Kalau pelatihan tuna mau makin dikembangkan, jelas perlu banyak pelatih, sedangkan para senior banyak yang sibuk tdk ada waktu.
Maka latihan getaran deteksi mulai dimasukkan dalam kurikulum lebih   awal/ tingkat balik, meski diujinya ditingkat Kombinasi II  ke Khusus I.

Ternyata aplikasi getaran tingkat awal bisa dikembangkan untuk non beladiri, rehabilitasi narkoba, penyegaran sel untuk berbagai keperluan, deteksi bom, narkotika, radio aktip, deteksi survivor dst.
Para tunanetra peserta bisa mendeteksi tulang retak tanpa nyentuh, sehingga tidak langsung salah pijat.

2. Dari metoda mas Budi ini, maka (pendapat saya), setiap praktisi TD yang sdh bisa merasakan penyaluran tenaga di tubuhnya, menyalurkan keluar kemudian latihan mendeteksi "rasa" didepannya ada halang rintang atau kosong, tentu akan bisa (sekurangnya membedakan warna, menembus halang rintang, dengan mata tertutup).
Selain itu latihan getaran menjadi bisa dilakukan dimana saja. Meski gemblengan alam akan sangat bermanfaat.

3. Latihan olah nafas, yg hasilnya di MP diistilahkan "tenaga dan getaran", tentu banyak sekali jenis dan metodanya pada semua perguruan. Bahkan sebagaimana dijelaskan kangmas Ajigineng (KYS) dalam salah satu thread, bahwa praktisi yang berlatih jurus, dengan tahan napas/buang napas secara teratur, napas keras atau napas halus, tanpa sadar sedang berlatih pengolahan napas (meski bilang tidak ada latihan pengolahan napas).

4. Mengenai penamaan jurus serangan, mis bayu seto, pasir besi, bayu bajra, bayu geni, sosrobirowo dst, ketahanan spt kerewojo, lembu sekilan dst, adalah penamaan Jawa yang bukan monopoli MP. Yang membedakan adalah "isi"nya. Apakah dengan olah napas atau tenaga supranatural yg lain.

Demikian juga dengan istilah pola/bentuk langkah, leyek(condong/doyong), simpir, srimpet dll. Adalah istilah Jawa yang banyak dipakai perguruan2 ex Yogya. Bahkan dipakai dalam gerak beksan/tari jawa.

5. Pergerakan metoda latihan/kurikulum MP dari metoda klasik tradisional ke metoda modern BELUM SELESAI.
Perlu digarisbawahi, metoda pelatihan, bukan pakem keilmuan.
Metoda klasik adalah, siswa melakukan latihan tanpa penjelasan lengkap (alasannya yg berlatih tubuh dan rasanya), ibarat masuk ruangan gelap. Sampai menemukan sendiri pintu/tangga ke ruangan berikutnya. Kalau tidak latihan, tidak mampu mendekat pintu selanjutnya, ya tidak akan dibukakan pintu.

Adapun yang dianggap lebih modern (alasan, perguruan jadi "modern" menyebar kemana mana, pelatihan diwakili pelatih), yaitu ada penjelasan lengkap tentang maksud tujuan, filosofi keilmuan dsb dari awal sampai akhir. Mungkin ada semacam pengantar keilmuan.
Belum tuntasnya ini bisa meresahkan anggota, sebagaimana dirasakan mas Mpcrb.
Terakhir perobahan latihan pola langkah tanpa isian tangan yang tanpa penjelasan. Baru jelas pada tradisi kemarin, di rilis pengenalan senjata. Dimana pada hut awal April 2011, seluruh diklat cabang dipanggil untuk permainan senjata khas, Kudi dan pedang Tritunggal.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: limpato on 28/12/2010 22:04

Pengembangan kepekaan menangkap getaran ...... harus resiprokal (dapat diulang lagi)
Maaf salah ketik, maksudnya reprodusibilitas (dapat diulang lagi),

Terima kasih juga pada Mas Suprapto atas penjelasannya...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: f4iz on 28/12/2010 23:28
Salam Rekans..
@Mas mpcrb dan Mas Suprapto,
Saya mau tanya kalau boleh, mumpung ada senior-2x MP disini :)
Kalau getaran tutup mata yg dipelajari oleh praktisi MP dan Tuna Netra, hasilnya apakah-2x objek-2x yang mereka lihat sama dengan penglihatan biasa ? Atau merek mendeteksi objek-2x tsb. dari bentuk getaran.
Misalnya, objek yang berwarna merah dgn penglihatan biasa orang melihat warna merah. Dgn getaran tutup mata apakah orang tsb. dapat melihat warna merah atau getaran warna merah ? Sehingga mereka harus belajar juga membedakan getaran dari objek-2x yang lain warna utk dapat membedakannya? Atau huruf abjad, apakah mereka melihat A, B, C, dst atau mereka mendeteksi getaran dari huruf A, B,C, dst. Jadi mereka juga harus mempelajari getaran-2x dari berbagai abjad utk dapat membedakannya ?

Terima kasih sebelumnya,
Wasalam.
Faiz
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 29/12/2010 00:51
Untuk warna, mereka merasakan dan mengingat getaran warna. Misal diberitahu itu warna merah, mereka merasakan dan memasukkan memori tentang warna merah dst.
Untuk halang rintang, melatih bertahap merasakan benda2 disekitarnya. Kalau sdh terlatih, bisa melintas setengah berlari. Demikian juga mencari barang tersembunyi.
Untuk gambar, huruf, bentuk, tunanetra hanya bisa menirukan (menggambar ulang). Kecuali kebutaan didapat setelah dewasa.
Anehnya mereka bisa mencari pemilik barang, mis disuruh cari pemilik dompet/ktp dll disekitarnya.
Kalau praktisi non tunanetra, bisa dilatih membaca.
Kalau main pingpong, seperti sudah tahu lawan mau mukul kemana.
Begitu "rasa" sdh dikenalkan dengan radio aktip, bisa tepat membedakan botol2 air yg mengandung radio aktip dan yang netral...dst.
Awalnya yang dilatih kepekaan telapak tangan, lama2 akan menyebar ke permukaan tubuh yang lain, terakhir langsung terasa di sanubari.
Demikian kira2.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: f4iz on 29/12/2010 01:54
Terima kasih Mas Suprapto atas penjelasannya.
Kalau yang MP demo sparring tutup mata itu sama ya konsepnya dgn main ping pong ?
Maksudnya, merasakan getaran dari niat ato kehendak lawan.
Wasalam,
Faiz
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 29/12/2010 02:35
@ kang Godam.

Betul, tujuannya kesana. Tentu bertahap dimulai dari merasakan sambaran tenaga/getaran lawan. Tetapi kalau tubuh belum punya perbendaharaan tata gerak beladiri yang cukup dan meresap, reaksinya tidak mencukupi. Disinilah fungsi latihan tata gerak beladiri dengan penuh penghayatan dengan berbagai tahap penghayatan dan berulang ulang, sampai meresap menjadi memori tubuh dan rasa.

Suatu contoh dilatih menjadi kiper pada tendangan penalti (12 pas) dengan ditutup mata. Reaksi kearah bola pasti benar, tapi jangkauannya belum tentu sampai.
Penjelasan uda Limpato mengenai garik-garak sangat mengena untuk pemahaman mengenai hal ini.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: f4iz on 29/12/2010 07:15
@Mas Suprapto,
Iya Mas, jangankan merem..buka mata aja latihan tata gerak beladiri penting apalagi tutup mata :)
Untuk ilmu kedokteran bisa juga ya digunakan untuk mendeteksi penyakit internal spt. stroke, kanker ato tumor ?
Mungkin organ yang ada kanker ato tumor mempunyai getaran yang berbeda dgn organ yang sehat.

Wasalam,

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 29/12/2010 09:38
@kang godam, sepanjang pengalaman saya (bisa saja berbeda dengan praktisi getaran lain), ketika tenaga getaran itu keluar maka warna hitam pada "pandangan" mata (saya gunakan tanda kutip, karena mata ditutup jadi tidak akan ada pandangan secara visual normal) akan berubah awalnya seperti TV rusak (istilah umum TV yang banyak "semutnya"). Terkadang bergaris-garis persis seperti TV jaman dulu yang rusak. Pada tahap awal, aspek visual ini sering tidak muncul, yang digunakan adalah murni kepekaan seperti dua kutub yang saling bertolak atau saling menarik. Setelah kemudian tenaga getaran ditingkatkan untuk (istilah saya) menyesuaikan dengan frekwensi alam. Pada saat itu, akan muncul sillouhuete (siluet) dari obyek di depan kita. Uniknya metode getaran MP adalah bahwa ini bisa memunculkan aspek visual selain daripada faktor "rasa" tadi. Tetapi gambaran visualnya sama sekali berbeda dengan gambaran visual alat optik (mata). Beberapa senior yang sudah sangat mahir bahkan tahap visualnya lebih tinggi lagi.

Untuk "membaca", teorinya kebanyakan didasarkan pada pola perbedaan terang-gelap dari suatu obyek yang "tertangkap" atau "terkena" pancaran getaran. Apabila obyek yang akan "dibaca" terlalu halus/lembut, maka selisih perbedaan ini akan sangat tipis sehingga menyulitkan. Itulah terkadang untuk pembacaan, praktisi harus mendekatkan obyek pada jarak jangkau terkuat dari pancaran getaran tubuhnya agar didapat selisih perbedaan terang-gelap dengan lebih baik.

Saya sering menganalogikan ini dengan sistem penginderaan jarak jauh (remote sensing). Dimana visual obyek di dapat BUKAN dari alat optik, tetapi dari gelombang yang ditembakkan oleh alat dan ditangkap kembali sehingga memunculkan pencitraan. Meski tanpa alat optik, tetapi hasil pencitraan tidak berbeda jauh seperti menggunakan alat optik. Ini hanya pendapat saja, belum teruji secara ilmiah oleh ilmuwan.

Meski demikian, keberhasilan aplikasi getaran juga dipengaruhi berbagai faktor. Sebagaimana suatu kemampuan tubuh, terkadang bisa "macet" karena suatu hal. Seperti halnya seorang pesilat yang punya pukulan cepat (anggaplah) 100 km/jam. Tetapi ketika suatu hal, misal otot sedang cedera, maka kemampuan akan berkurang sehingga pukulan tidak maksimal. Jadi getaran jangan diasumsikan sebagai suatu keahlian supranatural yang akan selalu berhasil (karena dianggap misalnya dibantu oleh jin). Tidak ada unsur supranatural disini.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 29/12/2010 09:45
Mungkin organ yang ada kanker ato tumor mempunyai getaran yang berbeda dgn organ yang sehat.

1. Kalau dari prinsip ilmu pengetahuan, dapat dijelaskan secara singkat, bahwa semua benda tersusun atas sel dan di dalam sel ada molekul, dan di dalam molekul terdiri dari atom-atom. Setiap atom jelas "bergetar" sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Jadi memang ada getaran untuk masing-masing benda, baik yang terlihat oleh mata, terhalang oleh obyek lain, atau yang tersembunyi dari pandangan.

2. Kalau dari prinsip agama Islam, bahwa SEMUA yang ada di dunia ini "bertasbih" kepada Allah. Konteks "bertasbih" apabila dikaitkan pada ilmu pengetahuan akan masuk pada penjelasan sebagaimana point 1.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 29/12/2010 10:13
5. Pergerakan metoda latihan/kurikulum MP dari metoda klasik tradisional ke metoda modern BELUM SELESAI.
Perlu digarisbawahi, metoda pelatihan, bukan pakem keilmuan.
Metoda klasik adalah, siswa melakukan latihan tanpa penjelasan lengkap (alasannya yg berlatih tubuh dan rasanya), ibarat masuk ruangan gelap. Sampai menemukan sendiri pintu/tangga ke ruangan berikutnya. Kalau tidak latihan, tidak mampu mendekat pintu selanjutnya, ya tidak akan dibukakan pintu.

Adapun yang dianggap lebih modern (alasan, perguruan jadi "modern" menyebar kemana mana, pelatihan diwakili pelatih), yaitu ada penjelasan lengkap tentang maksud tujuan, filosofi keilmuan dsb dari awal sampai akhir. Mungkin ada semacam pengantar keilmuan.
Belum tuntasnya ini bisa meresahkan anggota, sebagaimana dirasakan mas Mpcrb.

Benar sekali mas. Sesungguhnya inilah yang seringkali tidak disadari oleh anggota. Sehingga terjadi anggapan bahwa murid dibiarkan begitu saja tanpa ada pencerahan yang berarti. Murid harus mersudi sendiri dengan caranya. Iya kalau tekun dan ulet, kalau tidak? Tentu murid menjadi bosan dan kemudian menjadi malas berlatih. Metode klasik inilah yang memang sebenarnya yang membuat banyaknya murid yang kemudian vakum. Tidak bisa disalahkan karena memang seperti ini dari awalnya. Tetapi yang dipermasalahkan adalah bahwa informasi-informasi semacam ini seringkali tidak nyampe ke cabang (balik lagi ke faktor komunikasi pusat-cabang). Anggota yang dikirim untuk penataran pelatih tidak pernah menyampaikan hal-hal seperti ini.

Dahulu angkatan saya yang hampir 100-an orang, sekarang ini hanya tinggal saya, Mas Salim (organisasi dan IPSI Cirebon, Khusus 1), Mas Anki (pelatih atlit, Khusus 1), dan Mbak Yusniah (pelatih atlit, Kombinasi 2). Hanya tinggal 4 orang saja yang masih bertahan. Sisanya entah berantah kemana. Kalau pas kebetulan ketemuan, rata-rata keluhannya sama. Mereka seperti ditaruh di ruangan gelap. Ilustrasi yang persis digambarkan oleh Mas Prapto. Kalau tidak mau mersudi sendiri, tidak akan masuk pada tahap lebih lanjut pada "pintu" di depannya. Akhirnya jadi mentok dan begitu-begitu saja. Mending kalau keilmuan masih dilatih, tapi seringkali sudah tidak dilatih lagi. Ini juga terjadi secara massive pada cabang-cabang yang lain. Tanpa penjelasan lengkap, memang akan menimbulkan banyak penafsiran sesuai kehendak.

Kalau dianalogikan secara modern, saya memandang bahwa metode klasik MP ini adalah metode hermeneutika.

Saya akan jelaskan tulisan saya mengenai kaitan antara Metode Klasik MP dan metode hermeneutika ini secara terpisah.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 29/12/2010 10:51
Metode Klasik Merpati Putih dan Hermeneutika

Secara sederhana, hermeneutika diartikan sebagai seni dan ilmu untuk menafsirkan teks-teks yang punya otoritas, khususnya teks suci. Dalam definisi yang lebih jelas, hermeneutika diartikan sebagai sekumpulan kaidah atau pola yang harus diikuti oleh seorang mufassir dalam memahami teks keagamaan. Namun, dalam
perjalanan sejarahnya, hermeneutika ternyata tidak hanya digunakan untuk memahami teks suci melainkan meluas untuk semua bentuk teks, baik sastra, karya seni maupun tradisi masyarakat, termasuk juga pemahaman terhadap beladiri.

Teks yang dimaksud disini dapat dirujuk pada "tembang" atau "kidung" atau "kitab" dari suatu keilmuan Merpati Putih. Atau singkatnya kita padanankan kata TEKS dengan KEILMUAN.

Hermeneutika terdiri dari 3 macam, yakni hermeneutika obyektif, subyektif, dan liberasi (pembebasan).

Pertama, hermeneutika objektif yang dikembangkan tokoh-tokoh klasik, khususnya Friedrick Schleiermacher (1768-1834), Wilhelm Dilthey (1833-1911) dan Emilio Betti (1890-1968). Menurut model pertama ini, penafsiran berarti memahami teks sebagaimana yang dipahami pengarangnya, sehingga seperti juga disebutkan dalam hukum Betti, apa yang disebut makna atau tafsiran atasnya tidak didasarkan atas kesimpulan kita melainkan diturunkan dan bersifat instruktif.

Untuk mencapai tingkat seperti itu, menurut Schleiermacher, ada dua cara yang dapat ditempuh; lewat bahasanya yang mengungkapkan hal-hal baru, atau lewat karakteristik bahasanya yang ditransfer kepada kita. Ketentuan ini didasarkan atas konsepnya tentang teks. Menurut Schleiermacher, setiap teks mempunyai dua sisi: (1) sisi linguistik yang menunjuk pada bahasa yang memungkinkan proses memahami menjadi mungkin, (2) sisi psikologis yang menunjuk pada isi pikiran si pengarang yang termanifestasikan pada style bahasa yang digunakan. Dua sisi ini mencerminkan pengalaman pengarang yang pembaca kemudian mengkonstruksinya dalam upaya memahami pikiran pengarang dan pengalamannya.

Menurut Abu Zaid, diantara dua sisi ini, Schleiermacher lebih mendahulukan sisi linguistik dibanding analisa psikologis, meski dalam tulisannya sering dinyatakan bahwa penafsir dapat memulai dari sisi manapun sepanjang sisi yang satu memberi pemahaman kepada yang lain dalam upaya memahami teks.

Selanjutnya, untuk dapat memahami maksud pengarang sebagaimana yang tertera dalam tulisan-tulisannya, karena style dan karakter bahasanya berbeda, maka tidak ada jalan bagi penafsir kecuali harus keluar dari tradisinya sendiri untuk kemudian masuk kedalam tradisi dimana si penulis teks tersebut hidup, atau paling tidak membayangkan seolah dirinya hadir pada zaman itu. Sedemikian, sehingga dengan masuk pada tradisi pengarang, memahami dan menghayati budaya yang melingkupinya, penafsir akan mendapatkan makna yangob jektif sebagaimana yang dimaksudkan si pengarang.

Kaitan dengan Merpati Putih
Hermeneutika obyektif ini adalah posisi Mas Pung atau Mas Budi, pewaris, atau senior generasi pertama, atau yang diberikan mandat untuk melakukan transkrip keilmuan Merpati Putih. Ini adalah sesuatu yang sering disebut dengan PAKEM di dalam beladiri. Merupakan penjelasan asli dari suatu keilmuan langsung dari sumber pengarangnya.

***

Kedua, hermeneutika subjektif yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh modern khususnya Hans-Georg Gadamer (1900- 2002) dan Jacques Derida (l. 1930).9 Menurut model kedua ini, hermeneutika bukan usaha menemukan makna objektif yang dimaksud si penulis seperti yang diasumsikan model hermeneutika objektif melainkan memahami apa yang tertera dalam teks itu sendiri. Penekanan mereka adalah isi teks itu sendiri secara mandiri bukan pada ide awal si penulis. Inilah perbedaan mendasar antara hermeneutika objektif dan subjektif.

Dalam pandangan hermeneutika subjektif, teks bersifat terbuka dan dapat diinterpretasikan oleh siapapun, sebab begitu sebuah teks dipublikasikan dan dilepas, ia telah menjadi berdiri sendiri dan tidak lagi berkaitan dengan si penulis. Karena itu, sebuah teks tidak harus dipahami berdasarkan ide si pengarang melainkan berdasarkan materi yang tertera dalam teks itu sendiri. Bahkan, penulis telah "mati" dalam pandangan kelompok ini. Karena itu pula, pemahaman atas tradisi si pengarang seperti yang disebutkan dalam hermeneutika objektif, tidak diperlukan lagi. Menurut Gadamer, seseorang tidak perlu melepaskan diri dari tradisinya sendiri untuk kemudian masuk dalam tradisi si penulis dalam upaya menafsirkan teks. Bahkan, hal itu adalah sesuatu yang tidak mungkin, karena keluar dari tradisi sendiri berarti mematikan pikiran dan "kreativitas". Sebaliknya, justru seseorang harus menafsirkan teks berdasarkan apa yang dimiliki saat ini, apa yang dilihat, dan apa yang akan diperoleh kemudian.

Jelasnya, sebuah teks diinterpretasikan justru berdasarkan pengalaman dan tradisi yang ada pada si penafsir itu sendiri dan bukan berdasarkan tradisi si pengarang, sehingga hermeneutika tidak lagi sekedar mereproduksi ulang wacana yang telah diberikan pengarang melainkan memproduksi wacana baru demi kebutuhan masa kini sesuai dengan subjektifitas penafsir.

Kaitan dengan Merpati Putih
Inilah metode yang disebut Mas Prapto dengan istilah "metode klasik MP" yang berkembang pada anggota. Pada akhirnya, mereka bebas mentafsirkan sendiri sesuai dengan kapasitasnya sesuai subyektivitas anggota, bahkan tanpa perlu berurusan dengan "pakem" bagaimana tafsiran awal keilmuan itu berasal. Ini pemodelan yang memunculkan celah inovasi sekaligus juga perpecahan apabila tidak dicapai kedewasaan oleh yang akan mentafsirkan. Akan terjadi banyak perbedaan, baik secara umum maupun prinsipil pada hal-hal yang diyakini oleh anggota yang mentafsirkan.

***

Ketiga, hermeneutika liberasi (pembebasan) yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh muslim kontemporer khususnya Hasan Hanafi (l. 1935) dan Farid Esack (l. 1959). Hermeneutika ini sebenarnya didasarkan atas pemikiran hermeneutika subjektif, khususnya dari Gadamer. Namun, menurut para tokoh hermeneutika pembebasan ini, hermeneutika tidak hanya berarti ilmu interpretasi atau metode pemahaman tetapi lebih dari itu adalah aksi, yaitu bagaimana makna-makna tersebut berguna untuk memecahkan persoalan-persoalan kehidupan modern.

Menurut Hasan Hanafi, ada 3 kriteria hermeneutika liberasi yakni (1) memiliki "kesadaran historis" yang menentukan keaslian teks dan tingkat kepastiannya, (2) memiliki "kesadaran eiditik" yang menjelaskan makna teks dan menjadikannya rasional, (3) "kesadaran praxis" yang menggunakan makna-makna tersebut sebagai sumber teoritis bagi tindakan dan mengantarkan pada tujuan akhirnya dalam kehidupan manusia.

Hanafi mempersyaratkan: (1) bahwa penafsir harus melepaskan diri dari dogma atau pemahaman-pemahaman yang telah ada. (2) Setiap fase dalam teks, yang secara bertahap dan mengalami "perkembangan" harus difahami sebagai suatu keseluruhan yang berdiri sendiri. Masing-masing harus difahami dan dimengerti dalam kesatuanya, dalam keutuhannya dan dalam intisarinya. (3) Kritik praksis. yakni kebenaran teoritis tidak bisa diperoleh dengan argumentasi tertentu melainkan dari kemampuannya untuk menjadi sebuah motivasi bagi tindakan.

Hasil tafsiran, akan dianggap positif dan bermakna jika dapat dikenali dalam kehidupan, bukan atas dasar fakta-fakta material. Karena itu, pada tahap terakhir dari proses hermeneutika ini, yang penting adalah bagaimana hasil penafsiran ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan manusia, bisa memberi motivasi pada kemajuan dan kesempurnan hidup manusia. Tanpa keberhasilan tahap ketiga ini, betapapun hebatnya hasil interpretasi tidak ada maknanya.

Kondisi pada Merpati Putih
Ini adalah kondisi dimana "Metode Klasik MP" akan berusaha ditransformasikan pada "Metode Modern" seperti penjelasan Mas Prapto. Kondisi yang apabila tidak dicapai kehati-hatian, maka potensi kerusakan pada hermeneutika subyektif akan muncul dan bahkan lebih parah. Ini merupakan kombinasi antara subyektif dan obyektif.

***

Tulisan tersebut hanya sekedar tambahan pengetahuan saja dari sudut pandang yang berbeda. Kalau pusing, dilewat saja ya. Hehehe.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 29/12/2010 10:58
@ kang Godam.
Oleh karena setidaknya ada materi program wajib, yaitu ujicoba pematahan benda keras (ada resiko cedera), maka dalam program latihan MP melekat program latihan mempercepat penyembuhan sendiri (self healing) dan membantu penyembuhan orang lain.
Untuk self healing, ada bentuk senam pernafasan khusus penyembuhan/pemulihan untuk cedera memar, juga ada dengan meditasi getaran.
Prinsip self healing dengan meditasi getaran :
a. Nafas pembersih, "membersihkan" dan melancarkan lalulintas energi per bagian organ tubuh. Scanning ini bisa memberi tanda/petunjuk organ mana yang tidak normal dan minta energi, atau membuang energi berlebihan atau energi buruk dari suatu bagian organ, keluar tubuh.
b. Melakukan  penyaluran energi penyembuh dari seluruh tubuh ke organ sakit. Atau melakukan "penyapuan" dengan tangan yg sdh disaluri getaran, mengarah organ sakit.
c. Menyerap energi/getaran  penyembuh dari alam.

Sedangkan untuk menolong orang lain, seorang pelatih dibekali latihan standar untuk sekurangnya menolong siswanya yang cedera:
a. Men-scanning/mendeteksi cedera.
Biasanya, untuk cedera, kekacauan energi pasien mudah terdeteksi, mana yang harus ditarik, mana yang harus ditembak/disuntik dgn energi penyembuh. Kadang berupa titik2 kecil yang berdekatan tapi beda sifat, dilakukan dengan bantuan alat batang korek api.
Untuk tulang retak, hanya boleh menembak energi penyembuh, selanjutnya diserahkan ke tenaga medis.
b. Setelah pelatihan dan pendalaman, praktisi bisa mendeteksi organ2 interna, bahkan melalui visualisasi jarak jauh.
c. Karena penyembuhan getaran  MP adalah penyembuhan alternatip, harus memposisikan diri mendukung/tidak mengganggu upaya primer, yaitu upaya medik. Sehingga hasil deteksi harus dirujuk dengan diagnosa medik. Bahkan untuk efisiensi, mendengarkan diagnosa dokter, termasuk hal2 apa yang diharapkan berkembang pada pasien. Kalau secara umum, datang menyapukan energi kepada pasien, ekstra pada bagian2 yg lebih menyedot energi penolong, setidaknya akan menambah vitalitas pasien.
Pengiriman energi penyembuh bisa juga jarak jauh dengan visualisasi. Dilakukan sendiri atau bersama dengan tim pendukung (satu orang sbg ujung tombak, yang lain mendukung menyalurkan/ mendorong energi).

Dalam perkembangannya, ada sarana/media pembantu, antara lain air mineral yang sdh "diisi" getaran penyembuh. Bahkan akhir2 ini ada perkembangan, keluarga pasien pegang botol air mineral, berhubungan telpon dengan praktisi penyembuh. Signifikan pada pasien yang akan dan paska operasi berat.

Tentu banyak cerita pengalaman2 khusus para praktisi, yang di share satu sama lain.

Salam. 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 29/12/2010 11:29
Ada pengalaman waktu muda dan masih semangat 45. Jadi sangat merasakan sekali manfaat dari tenaga getaran ini.

Dahulu, waktu masih muda dan masih tingkat Balik 1, pernah mengalami suatu benturan di selangkangan. Terjadi pembengkakan yang cukup menyulitkan pada alat vital. Diobati oleh Mas Rahmat (adik Mas Mulyanto Tambak) dengan salah satu metode yang disebutkan oleh mas Prapto. Posisi telapak tangan mas Rahmat terbuka mengarah pada bagian yang sakit sambil menyalurkan tenaga getaran beliau. Terasa seperti ada aliran listrik pada permukaan kulit dan ada aliran hangat mengalir pada area yang bengkak. 2 sampai 3 kali pengobatan, bengkak berkurang drastis. Dari situ kemudian belajar sedikit demi sedikit pemahaman pentingnya metode pengobatan oleh pelatih, karena kalau melatih saja tapi tidak tahu teknik pengobatan akan bermasalah manakala ada anggota yang kebetulan kena insiden. Sampai sekarang teknik itu masih sering saya gunakan untuk mengobati anggota yang bengkak dan juga anggota keluarga yang bengkak.

Regenerasi sel tubuh pernah juga saya lakukan waktu tangan kiri kena bacok clurit 2x hingga ada 21 jahitan karena berkelahi di jalanan dikeroyok 5 orang. Saat itu masih tingkat Balik 2. Dikatakan oleh dokter bahwa proses penyembuhan bisa memakan waktu 2 bulanan. Tapi dengan teknik pengobatan yang dulu pernah diajarkan, penyembuhan jadi lebih singkat. Saat itu hanya 1 minggu saja dengan kulit yang tersayat merapat lebih cepat.

Ketika Kombinasi 1 juga pernah mendapatkan luka sobek pada dagu (sedikit mengarah ke leher) sepanjang 5 cm akibat sayatan (masa muda lagi "lucu-lucunya"). Dengan pemahaman teknik pengobatan yang diajarkan, penyembuhan dengan tenaga getaran mempercepat regenerasi sel sehingga sembuhnya juga jadi lebih cepat.

Pengobatan lanjutan dengan menggunakan tenaga getaran dengan memanfaatkan latihan pasir besi pernah dilakukan saat Kombinasi 2 ketika terjadi sobek pada tangan kanan sepanjang 4 cm karena suatu hal (maklum masih muda). Dengan memanfaatkan teknik pengobatan tertentu plus ditambah tenaga getaran, luka sayat tersebut jadi lebih cepat merapat dan tidak saya jahit. Padahal selisih waktu kejadian dengan UKT nasional ke tingkat Khusus hanya 2 hari.

Sekarang ini, kalau anak demam, penggunaan tenaga getaran untuk deteksi dan "membuang" energi buruk dari tubuh anak sangat berguna mempercepat proses penyembuhan. Setidaknya, bisa menjadi pertolongan pertama kalau kebetulan stok obat-obatan sedang tidak ada.

Dahulu almarhum Mas Budi pernah memberikan materi getaran untuk "lepas kaca mata" di Cirebon, dan sampai sekarang teknik itu masih selalu saya pakai karena kebetulan pekerjaan saya yang berhubungan di dunia IT menuntut selalu di depan komputer minimal 8-10 jam sehari. Alhamdulillah sampai sekarang mata masih normal dan tidak menggunakan kaca mata.

Alhamdulillah manfaat-manfaat dari latihan seperti itu terasa sekali pada tubuh sendiri dan juga pada orang-orang disekeliling kita (terutama keluarga).

Yang terpenting adalah, mencoba mengaplikasikan teknik-teknik tersebut di kehidupan nyata dan merasakan sendiri hasilnya. Minimal pada diri sendiri.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 29/12/2010 11:53
wah mantap tuh mas teknik getarannya [top] [top] [top]
mau dong diajarin biar bisa ngobatin diri sendiri dan keluarga, soalnya ongkos ke dokter mahal sekarang mas hehe :D :D :D
makasih mas
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 29/12/2010 13:08
@kang bayu, dulu di wilayah daerah saya tinggal merupakan wilayah yang "cukup rawan" sehingga memiliki kemampuan beladiri adalah suatu keharusan. Termasuk juga ketika almarhum ayah mengajari kami (sebelum masuk MP). Akibat efek dari pembangunan pemerintah, sekarang wilayah tsb sudah relatif lebih "damai" dan "aman" dibanding pada waktu saya muda dulu. Jadi ya memang mau tidak mau, lingkungan membentuk kami harus bisa hal-hal seperti itu. Minimal adalah menolong diri kami sendiri ketika ditengah jalan terjadi sesuatu.

Tapi masa muda yang "bandel" ini jangan ditiru. :) Untung masih selamat dan tidak cacat, kalau sampai cacat, tentu akan sangat disayangkan masa depannya. Kalau dulu almarhum ayah ajarannya keras tapi begitu meresap hingga kini. Ajaran yang keras ini membuat kami bisa bertahan hidup dalam keadaan bagaimanapun tanpa harus kehilangan jati diri. Bahkan ada ucapan ayah yang selalu saya ingat yakni "kamu harus bayangkan diri kamu itu sendirian, tanpa saudara, tanpa siapa-apa, bahkan meski ada saudarapun, berusahalah dengan diri kamu sendiri dulul. Ibarat kata kalaupun kamu mati, kamulah yang menggotong mayat kamu sendiri. Karena itulah kamu harus memiliki pengetahuan mengenai banyak hal yang diperlukan untuk bertahan hidup!".

Saat kemudian berumah tangga dan memiliki putra-putri, hal ini juga saya turunkan pada anak-anak. Tentunya dalam batasan yang sesuai dengan kadar usia mereka.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 29/12/2010 14:45
Beberapa aplikatif dari latihan dasar getaran sudah saya terapkan pada anak-anak saya. Sebagai contoh, nafas pembersih, berguna untuk menguatkan konsentrasi anak, membuat tubuh serta otak mengalami relaksasi, pengenduran otot, dan tercapai kondisi tenang pada jiwa. Efeknya, anak jadi lebih tenang, lebih bisa berpikir jernih, dan prestasi sekolah alhamdulillah meningkat.

(http://i51.tinypic.com/262tdt3.jpg)
Akbar Putra Riyadi (9 thn), sudah berlatih nafas pembersih saja sejak usia 8 tahun. Bentuk kaki pada posisi sila tidak benar, tapi foto ini yang terjelas karena foto lain buram. Hehehe. Sejak usia 6 tahun sudah mulai berlatih gerak dasar. Usia 7 tahun sudah mulai diajarkan teknik beladiri. Usia 8 thn sudah bisa dimulai pelatihan nafas dasar yang ringan.

Beberapa video anak-anak saya:

Akbar Putra Riyadi (9 thn)

Mentari Ayu Putri Kamila

Bayu Aji Putra Riyadi

Lengkapnya disini: http://www.youtube.com/user/MerpatiPutihCirebon

Asalkan diberikan sesuai porsinya, dengan kadar yang pas, hasilnya insya Allah maksimal. Menumbuhkan kecintaan terhadap Pencak Silat sedari dini memang harus dimulai dari tumbuhnya kesadaran pada para praktisi silat itu sendiri.

***

Dari apa yang saya alami di dalam hidup, bahwa ada 2 (dua) macam pengetahuan di dalam beladiri. Pertama, pengetahuan yang di dapat dari kurikulum yang kita terima dari aliran beladiri yang kita pelajari melalui pelatih/guru kita. Ini pengetahuan yang bersifat baku/pakem dengan pemahaman yang ada. Kedua, pengetahuan yang di dapat dari hasil pengalaman hidup kita (kristalisasi pengetahuan).

Saat ini, anak-anak saya mendapatkan pengetahuan dari hasil kristalisasi apa yang saya alami dalam hidup ini. Mereka belum mendapatkan apa yang menjadi pakem dari pemahaman umum Merpati Putih. Apa yang dulu saya berhasil di dalam suatu pencapaian pengetahuan, maka anak-anak akan dan harus mendapatkan bagian yang terbaik dari apa yang pernah saya rasakan terdahulu.

Uuh jadi curhat OOT.  x-))

Back to track Merpati Putih saja. Hehehe.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 29/12/2010 16:32
Sangat menginspirasi sekali mas [top] [top] [top]
terima kasih mas
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 29/12/2010 23:09
Kebetulan sy tdk dengar/diundang waktu mas Siwi mantu di Cirebon. Syukurlah kalau jajaran MP Cirebon membantu.

Mas Acepilot dari Bekasi ya?
Dari Bekasi ada mas Ahmad Buzaizi, eks atlit IPSI Jabar. Dia termasuk tim peraga MP yang ikut di James Randi Challenge. Bisa dikontak untuk masalah getaran.

Salam.

@mas suprapto : iya mas betul dari bekasi, tapi saya tidak kenal dengan beliau, mungkin karena dulu saya masih kecil jadi kurang kenal senior - senior lain.. hehehe..


@mas mpcrb : mas nanti hasil test getarannya tolong di publish ya..

oh iya, mau tanya mas, apakah dulu dasawarsa 80an and 90an di MP pusat ada bagian publikasi dan dokumentasi?
soalnya menurut pengamatan saya dasawarsa segitu MP sangat populer di media - media, apakah karena divisi piblikasi dan dokumentasinya hebat ataukah karena faktor lain?
katanya pas dasawarsa 80an and 90an anggota MP membludak, sampai - sampai kala mau daftar ada seleksi and test wawancaranya segala..
kepingin MP seperti itu lagi, masak kalah populer sama beladiri asing yang padahal tidak lebih baik dari pencak silat..  :'(
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/12/2010 13:14
@mas Acepilot

Insya Allah nanti akan dipublish sesuai keinginan ybs.

Seharusnya kamis malam ini sesuai agenda ketika terakhir ybs telpon saya. Tetapi ybs mengundurkan waktunya diatas tanggal 13 Januari 2011 dengan argumen loading kerjaan lagi banyak. Padahal malam ini ybs melatih salah satu aliran beladiri di daerah Jakarta. Saya balik tanya, bagaimana kalau saya yang mampir untuk mendemokan ke tempat latihan ybs. Disaksikan murid-murid ybs juga tidak apa-apa.

Argumen kedua karena perlengkapan tidak dibawa: kamera, tutup mata, dan ktp. Saya kasih solusi dimana kamera/handycam biarlah saya yang bawa, ybs tinggal siapkan tutup mata dan ktp. Kalau ktp ybs juga tidak ada, saya minta ktp milik murid-murid ybs saja (3 orang atau lebih tidak apa-apa). Tetapi belum ada jawaban lagi.

Masih menunggu statusnya. :)

Demikian informasi terakhir.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 30/12/2010 14:21
@ mas Acepilot.

Betul, pada masa itu, kondisi umum  perguruan2 silat dan juga khususnya MP  memang demikian adanya. Tentu ada masalah2 internal dan eksternal yang berpengaruh pada kondisi saat itu dan saat ini.

Namun dari laporan cabang Banyumas pada penerimaan anggota baru Maret 2010 (penerimaan anggota baru diseragamkan secara nasional, pada bulan Maret dan September), jumlah pendaftar melebihi jumlah kapasitas total ruang2 latihan, yang hanya cukup untuk 700 orang, sehingga harus ada seleksi. Mudah2an cabang2 lain segera menyusul.

Mengenai PUBLIKASI/MEDIA MASSA.

TV swasta baru muncul sekitar th 93. Sebelumnya hanya ada TVRI, media cetak dan radio. Lebih mudah kerjasama. Tinggal pilih radio yg bekerja di target audience sesuai segmen yang kita sasar (untuk publikasi pendaftaran dll). Atau undang wartawan media cetak dan TVRI.

Melihat pangsa pasar komunitas2 beladiri termasuk pencaksilat menggeliat naik, beberapa media cetak mulai memperhatikan  pencaksilat. Diantaranya majalah BOLA dengan tokoh wartawannya mas Zaenal Abidin. Didaerah juga demikian. Tokoh wartawan mas Herdjoko dari PD, selalu mencari angle (angel?) yang menarik dari kegiatan pencaksilat untuk dikirim ke media2.
Bahkan majalah khusus tentang seni beladiri mulai bermunculan dimana mana.
MP mendapat momentum ketika pada peringatan Hari ABRI 5 Oktober 1978, ada peragaan utama, berupa peragaan MP oleh resimen para komando, yang datang dengan terjun payung. Hampir semua media memasang berita dan gambar sebagai headline. TVRI menayangkan berulang ulang.
MP menjadi ujung tombak publikasi pencak silat, hanya karena ada pematahan benda keras serta tembak tepat, yang menjadi faktor pembeda pencaksilat terhadap beladiri asing.
Pada kesempatan lain, tentu juga ada pengaruh karena Mamiek Soeharto menjadi bintang peragaan MP IPB.
 
Lama2 publikasi pencaksilat di media mulai menurun .
Bisa karena KEKURANGAN BAHAN BERITA (sehingga cepat2 memuat kalau ada bentrokan massa pesilat di Madiun), bisa karena kecilnya sumbangan pencaksilat dalam mendongkrak rating.

Kemudian dengan diangkatnya pak Eddie oleh Bimantara menjadi presiden komisaris RCTI, kebetulan juga dirutnya adalah menantu pak Eddie. Pemuatan pencaksilat di RCTI marak lagi. Setiap ada kegiatan pencaksilat yg dihadiri pak Eddie diliput.
Diikuti dengan produksi serial Pencak silat menembus dunia.
Kemudian melempem lagi.
Akhir2 ini, dengan dekat/bergabungnya wartawan2/produser acara TV swasta ke SS,  serta suksesnya film Merantau, beberapa TV swasta mulai melirik lagi peliputan silat tradisional.
Apakah penempatan akan ditingkatkan ke PRIME TIME, atau TETAP atau malahan  diHAPUS lagi, sangat tergantung semangat masyarakat pencaksilat dalam memberikan BAHAN SIARAN, disamping tanggapan publik yang tercermin dalam RATING acara.

Jadi, acara2 penayangan pencaksilat, harus lebih PUBLIC ORIENTED, bukan hanya memuaskan bagi kita sendiri.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 30/12/2010 21:58
@mas suprapto :
oh begitu ya mas, wah berarti mungkin kita sendiri harus berusaha mempublikasikan MP ke dunia luar..
wah kalau MP banyu mas memang luar biasa, kalau orang jakarta bilang "mas nardjo nggak ada matinye"..  [top]  [top]  [top]

mas tadi saya ngobrol dengan tukang siomay langganan saya yang berusia paruh baya, dan asalnya dari daerah klaten..
and kita ngobrol ke hal2 mistis and keilmuan kejawen dan keilmuan jaman dulu, pas ngobrol ternyata dia lumayan tahu banyak ilmu2 kanuragan, lalu saya tanyakan beberapa nama keilmuan di MP saya kaget ternyata dia mengenali beberapa ilmu MP seperti :

1. bayu seto -> katanya dia itu artinya  "angin putih" atau bisa diartikan pukulan jarak jauh and mendapatkannya dengan murni tenaga dalam bukan menggunakan mantra, puasa, atau mistik apalagi jin.

2. kere wojo / tirai besi -> katanya dia malahan ilmu ini datang dari china dan katanya sudah ada sejak sebelum jaman majapahit.

3. kidang telangkat -> katanya seperti meringankan tubuh / loncat tinggi sekali seperti kijang / antelop yang berlari.

berarti beberapa ilmu MP tersebut bukan hanya monopoli MP saja ya mas?
saya nggak tahu apakah cara mendapatkannya and aplikasinya sama dengan MP ataukah ada yang berbeda saya kurang tahu..

kalau di MP apakah harus mendapatkan getaran dulu baru bisa melangkah ke ilmu - ilmu tersebut?
maaf kalau lancang memperbicangkan kulit luar bidang keilmuan..
jika karena beberapa alasan pembahasan saya ini tidak boleh diperbincangkan disini akan saya stop sampai  sini saja mas..  :-X
salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 30/12/2010 23:10
@ mas Acepilot.

1. Mungkin karena faktor mas Nardjo, mungkin juga banyak faktor yang bisa di studi banding oleh cabang2 lain. Terutama kekompakan, kedisiplinan yang bisa terpelihara dalam waktu yang lama. Kekompakan antar kolat2 UKM, kolat2 SMU/SMK , Kolat2 Umum, Kolat dokter, Kolat pengusaha, bahkan kolat2 kebugaran, terpelihara sangat baik. Selalu bersemangat dalam kebersamaan, isi mengisi, bantu membantu.
Alumnus yang sdh keluar Banyumas tetap terpelihara jaring komunikasinya.
Terakhir mereka sepakat membangun tempat latihan/padepokan. Lahan sudah siap, sekarang urunan sedikit demi sedikit untuk biaya pembangunannya.
Banyak hal "sepele" yang bisa dipelajari/diadopsi untuk kemajuan cabang2.

2. Dikalangan kanuragan kejawen, penamaan yang sama sudah biasa, toh mereka tahu isinya beda2, ciri2 masing2 beda. Kalau dari ungkapan tukang siomay asal Klaten itu, berarti dia tahu ciri2 keilmuan MP, yang sudah biasa diperbincangkan di kalangan kanuragan.

3. Keilmuan2 itu memang aplikasi beladiri dari tatagerak, olahnafas dan getaran MP.

Kalaupun sekarang tidak terlalu mahir getaran tutup mata, tidak usah khawatir. Hanya sebagai salah satu ukuran latihan getaran. Aplikasi getaran untuk beladiri / penyembuhan yang sesungguhnya, banyak yg tidak perlu tutup mata.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 31/12/2010 00:01
oh begitu, terimakasih atas jawabannya mas..  [top]
oiya mas mau tanya lagi nih, maaf banyak bertanya soalnya masih newbie.. :)
belakangan ini kalau saya sedang meditasi atau lagi nafas segitiga ataupun lagi coba deteksi di telapak tangan saya seperti ada yang nggremet - nggremet (seperti ada yang bergerak2)  gitu mas..
apa itu karena efek awal dari latihan getaran ya mas?
salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 31/12/2010 00:22
Jangan lupa setiap kali berlatih getaran, tutup dengan nafas pembersih lagi ya setelah tutup benteng. :)

Nanti akan merasakan manfaatnya.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 31/12/2010 00:26
Kalaupun sekarang tidak terlalu mahir getaran tutup mata, tidak usah khawatir. Hanya sebagai salah satu ukuran latihan getaran. Aplikasi getaran untuk beladiri / penyembuhan yang sesungguhnya, banyak yg tidak perlu tutup mata.

Tutup mata adalah primadona dimana-mana. Kebanyakan anggota hanya mengejar itu saja. Entah kenapa. Mungkin dari semua keilmuan MP, tingkat prestise keilmuan ini yang paling tinggi. Harus dikoreksi ulang pemberian pemahaman pada anggota di tataran bawah agar tidak jadi salah tafsir.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 31/12/2010 00:44
@ mas Mpcrb.

Maaf maaf beribu maaf, kalau bhsnya melintir bisa multi tafsir.

"Tidak terlalu mahir" berarti tetap harus bisa. Kalau nggak bisa, tidak naik ke Khusus I , berarti tdk bisa belajar aplikasi lanjut.
Maaf.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 31/12/2010 10:55
Saya memahami sudut pandang mas Prapto. Apa yang saya ungkapkan adalah kondisi nyata di lapangan secara umum. Kalau diperhatikan, baik melalui forum online khusus Merpati Putih (pada beberapa forum Martial Arts baik lokal maupun luar), itulah yang bisa kita lihat mas. Bahkan dari mulai Dasar 1 gejala ini sudah nampak. Saya tidak menyalahkan keilmuannya, tetapi pemahaman dari pelatih kepada anggota yang harus dikoreksi.

Saat ini pengerti "GETARAN" yang diterima oleh anggota tataran bawah adalah 'vibravision' alias tutup mata. Sempit. Hanya sampai disitu. Bahwa tidak banyak pelatih kolat yang memberikan pemahaman bahwa getaran itu luas, tidak hanya tutup mata. Tetapi justru pengertian sempit inilah yang diterima oleh anggota tataran bawah, dan tidak ada koreksi komprehensif dari pelatih ybs.

Saya tidak tahu, apakah pusat pernah melakukan semacam studi tingkat keberhasilan pelatihan getaran secara reguler pada tingkatan yang dipersyaratkan. Misal, dari sekian banyak Kombinasi 1 dan Kombinasi 2 dari N kolat, di dapati sampel subyek sebanyak 200 orang (misalnya). Kemudian dari 200 orang reguler ini, berapa yang berhasil dan berapa yang belum berhasil. Memang, kalau bicara yang namanya "keberhasilan" tentu melibatkan banyak faktor. Tidak bisa digeneralisir. Tetapi kalau misalkan dari 200 orang kemudian yang berhasil hanya 10 orang saja, maka artinya prosentasenya sangat kecil, hanya 5% saja. Yang perlu dipikirkan adalah mau dikemanakan sisanya? Yang 190 orang itu mau dikemanakan? Pada akhirnya, akan muncul beragam kondisi pada mereka yang gagal. Beberapa kondisi tsb diantaranya:

1. Menyadari bahwa ia belum bisa karena belum maksimal berlatih dan terus berlatih (ini kondisi ideal)
2. Sudah malas berlatih, karena mengalami kesulitan akibat berbagai sebab.
3. Mutung, vakum dengan jangka waktu yang tidak bisa diperkirakan.
4. Menganggap keilmuan ini hoax, atau paling tidak diragukan

Point nomor 1 sampai 3 masih bisa ditolerir, ada harapan anggota akan kembali suatu saat nanti. Tapi point 4 ini yang menjadi masalah. Dan ini sudah terjadi.

Seperti misalnya satu komunitas skeptis terbentuk dari mahasiswa UGM dan UII di Yogyakarta pada tahun 2003. Komunitas ini mayoritas beranggotakan dari komunitas beladiri asing yg ternyata sangat antusias dan sedikit dendam karna merasa sudah lama dibohongin oleh praktek Tenaga Dalam dan sejenisnya. Mereka kemudian membekali ilmu beladiri mereka dgn kemampuan hipnosis dan dgn kemampuan hipnosis ini mereka ingin "membongkar" kebohongan Tenaga Dalam.

Salah satu anggota komunitas ini mengatakan sbb "sekedar informasi, saya dulu juga belajar MP, namun sayang termasuk yang gagal total - kami tidak meyakini ada bahwa orang bisa membaca tanpa menggunakan indera penglihatan tanpa alat bantu ... yang dinamakan getaran, energi dan lain2 adalah hal2 yang absurd dan tidak ada pendefinisian bahkan fakta identifikasi yang sama. Sehingga, seringkali semua aktifitas yang terasa berbeda dengan normalitas, seringkali diklaim getaran, energi, dll. contoh sederhana, sekarang anda coba dekatkan kedua telapak tangan anda berhadapan 20cm, dan anda bayangkan menciptakan bola api diantara kedua tangan anda, tangan anda akan terasa panas. atau anda bayangkan jadi magnet dengan kutub sama, maka kedua tangan anda akan seperti saling menolak. Kalau anda seorang praktisi hypnosis, tentu anda tahu fenomena apa ini? dan sangat mudah mempraktekkannya."

Satu generasi baru sudah lahir di Indonesia yaitu para skeptis. Saya sudah sering menjumpai orang-orang semacam ini, termasuk tantangan terakhir juga berasal dari kalangan yang sama. Para skeptis inilah motor penggerak dari generasi baru ini.

Dan ini yg tampaknya tidak/belum disadari para petinggi MP (atau sudah???). Perlu pendekatan baru untuk menghadapi generasi baru ini. Pendekatan yg lebih realistik dan teruji. Misalnya pernahkah kalangan MP mencoba menjawab argument tentang fenomena getaran dgn fenomena yg serupa dalam hipnosis seperti yg diajukan skeptis di atas? Apakah fenomena getaran memang sama seperti fenomena sugesti hipnosis - autosugesti hipnosis dalam kasus MP - seperti pada kasus mendekatkan ke dua tangan itu? Kalau sudah pernah dilakukan, dimana infomasi tsb bisa didapatkan?

Generasi baru ini tidak bisa lagi didekati dgn cara pendekatan yg lama.

***

Adalah benar bahwa statement saya bisa multitafsir, meskipun kenyataanya itu terjadi di lapangan. Saya coba jelaskan mengapa saya mengatakan demikian.

Kalau saya melihat pendapat mas Prapto disini:

1. Sebelum alm  mas Budisantosa HP pada akhir 80an merilis latihan getaran untuk aplikasi orientasi dan mobilitas dgn tutup mata spt kita lihat akhir2 ini, sudah ada aplikasi getaran untuk deteksi, beladiri/gerak naluri dan pukulan2 pamungkas, ambil/nyerap tenaga alam, penyembuhan dsb.

Sebenarnya itu bisa menimbulkan dualisme makna.

Makna Pertama, bahwa proses dari Sang Guru kepada Guru Besar belumlah memuat materi vibravision (saya gunakan istilah itu saja). Artinya kurikulum yang ada pada saat itu TIDAK MENGENAL keilmuan vibravision. Istilah "Getaran" yang digunakan adalah istilah yang umum di dalam dunia beladiri, merujuk pada gerak naluri / rasa / raso. Vibravision disini belum lahir sebagai suatu keilmuan spesifik. Masih general, yang maknanya bisa sama dengan beladiri lain pada hasil akhir namun beda istilah. Ini saya menyebutnya adalah jalur keilmuan murni dari penurunan Sang Guru kepada Guru Besar. Saya memandang, kalau ingin melihat "warna asli MP", maka aspek pertama inilah warna asli MP (yang belum mengalami inovasi).

Makna Kedua, bahwa kemudian terjadi kurikulum keilmuan MP akhirnya DITAMBAHI dengan vibravision (saya pakai istilah ini saja untuk merujuk secara spesifik, tidak menggunakan bahasa "getaran" karena lebih general). Artinya, kalau kita coba eleminasi pelatihan vibravision, tidak akan memberikan dampak berarti pada keilmuan pamungkas MP sebagaimana penjelasan saya pada makna pertama. Karena memang "getaran" sudah ada SEBELUM vibravision resmi ditemukan.

Ini jugalah maksud dari ucapan:

@ mas Acepilot.
...
Kalaupun sekarang tidak terlalu mahir getaran tutup mata, tidak usah khawatir. Hanya sebagai salah satu ukuran latihan getaran. Aplikasi getaran untuk beladiri / penyembuhan yang sesungguhnya, banyak yg tidak perlu tutup mata.

Dari makna kedua ini, bahwa terlihat vibravision adalah "pohon baru" yang tumbuh di dalam area tumbuh kembang keilmuan MP hasil dari mersudi Guru Besar sehingga menempati tempatnya tersendiri di dalam daftar keilmuan MP. Kejeniusan dari mengolah yang sudah ada menjadi bentuk yang baru. Inilah inovasi keilmuan. Sehingga ditemukanlah OLAH NAFAS GETARAN.

Dari penjelasan saya diatas, bisa dilihat bahwa terdapat 2 (dua) jalur di MP yang terjadi di lapangan:

Jalur 1 : Olah nafas murni --> Tenaga power
Jalur 2 : Olah nafas vibravision --> Vibravision

Jalur 1 adalah makna pertama, yang saya sebut sebagai jalur warna asli yakni keilmuan Merpati Putih yang MINUS vibravision. Jalur 2 adalah makna kedua, yakni jalur khusus keilmuan vibravision atau keilmuan Merpati Putih yang mengalami inovasi (warna asli + inovasi).

Jika:

Olah nafas murni = A
Tenaga power = B
Olah nafas vibravision = C
Vibravision = D

Makna A adalah :

A --> B --> Tahap Memory Power --> Tahap Aplikatif --> Gerak Naluri dan Ilmu Pamungkas

Yaitu dgn Olah Nafas MP dihasilkan Tenaga Power kemudian Tenaga Power ini dikonversi menjadi "getaran" (bukan vibravision) dan akhirnya Tenaga Getaran inilah yg menjadi dasar Gerak Naluri dan Ilmu Pamungkas lainnya. Kondisi ini tidak memerlukan Olah Nafas Vibravision (C). Kondisi ini pada istilah saya adalah bisa dikatakan kondisi Idealnya MP dan bahwa Vibravision (C) adalah bentuk dari Tahap Aplikatif saja sesuai pendapat berikut ini:

2. Dari metoda mas Budi ini, maka (pendapat saya), setiap praktisi TD yang sdh bisa merasakan penyaluran tenaga di tubuhnya, menyalurkan keluar kemudian latihan mendeteksi "rasa" didepannya ada halang rintang atau kosong, tentu akan bisa (sekurangnya membedakan warna, menembus halang rintang, dengan mata tertutup).

Makna B adalah :

A --> B
C --> D

Masing-masing berbeda sendiri. Pada kondisi ini diberikan 2 jalur pelatihan yaitu pelatihan Tenaga Power dan pelatihan Vibravision. Sayangnya yg menjadi fokus utama pelatihan MP pada anggota tataran bawah HANYA pelatihan vibravision saja yaitu proses C ke D saja dengan sering melupakan pelatihan A ke B. Inilah titik kesalahan pemberian pemahaman dari pelatih pada murid di kebanyakan kolat. Memang tetap ada pelatihan Tenaga Power yaitu proses A ke B tetapi pada pelatihan ini tidak ada Tahap Merasakan Tenaga Power yang dibarengi dengan pengetahuan mengenai aspek penyaluran tenaga power pada setiap gerakan MP. Nafas penyaluran yang digunakan juga seringkali tidak menyentuh substansial mengenai korelasi antara tenaga power dan gerakan MP.

Tahap Memory Power ini yg menjadi dasar Tahap Aplikatif yaitu Penyaluran Tenaga Power MP. Tahap Aplikatif inilah yg kemudian menjadi dasar Tahap Pelatihan Vibravision nantinya. Dengan kata lain pada Proses B ke D pada kondisi A sebenarnya dibagi menjadi 2 Tahap yaitu Tahap Memory Power dan Tahap Penyaluran. Ini yg hilang pada pelatihan MP sekarang ini.

Jika saya simpulkan sementara bahwa penemuan Vibravision ( D ) yang dimasukkan di dalam muatan kurikulum reguler adalah suatu kesalahan.

Mungkin lebih tepatnya kesalahan terjadi pada penerapan pelatihan Olah Nafas Vibravision pada pelatihan reguler MP sebagai suatu Perguruan Beladiri. Olah Nafas Vibravision ( C ) ini seharusnya hanya diterapkan pada pelatihan Tunanetra atau yang mengalami masalah pada mata. Ini bisa dilihat dari kondisi awal aplikatif vibravision yang semuanya SELALU berhubungan dengan organ mata saja (tutup mata, lepas kaca mata, buta warna, halang rintang, warna, dsb). Memberikan Vibravision (D) sebagai keilmuan dasar utama sejak tingkat Dasar 1 reguler hingga Kombinasi 2 reguler inilah yang saya sebut salah letak. Dan bahwa Vibravision adalah merupakan TAHAP APLIKATIF dari Tenaga Power ( B ). Sedang pada pelatihan reguler MP seharusnya tetap dilakukan seperti kondisi A yaitu :

A --> B --> Tahap Memory Power --> Tahap Aplikatif --> Gerak Naluri dan Ilmu Pamungkas

Jika pola pelatihan seperti ini yg dilakukan, MP sebagai Perguruan Ilmu Beladiri tetap bisa mempersiapkan para muridnya dalam suatu pertarungan yg sesungguhnya. Sayangnya pola pelatihan seperti ini yg hilang pada MP sekarang ini.

Pada makna A ini, Olah Nafas Vibravision (C) dan Vibravision (D) BELUMLAH ditemukan. Bahkan bisa dikatakan penemuan C terjadi setelah penemuan D bukan sebaliknya. Inilah makna yang saya tangkap dari statement dibawah ini yang sekaligus juga membenarkan analisa saya:

Alkisah mas Budi ada masalah, seseorang yg disayangi mengalami butawarna. Beliau mersudi, mencari metoda agar ilmu getaran yang ada di MP bisa diaplikasikan untuk menolong anak kesayangannya, tanpa melewati tingkat pernafasan sesuai pakem. Setelah nafas dasar I langsung dilatih getaran deteksi/OM(orientasi dan mobilitas). Ternyata berhasil, anak kesayangan bisa tajam membedakan warna (meski mungkin berbeda dengan pandangan mata normal).
Metoda tadi kemudian  diujicoba ke tunanetra buta total (sekitar 10 orang). Berhasil!
Kemudian dicobakan secara massal diberbagai tempat. Berhasil juga.
Maka latihan getaran deteksi mulai dimasukkan dalam kurikulum lebih   awal/ tingkat balik, meski diujinya ditingkat Kombinasi II  ke Khusus I.

Solusinya akan coba saya paparkan pada posting berikutnya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 31/12/2010 12:14
(lanjutan)

Memasukkan materi vibravision (langsung atau tidak langsung) pada tingkatan produktif di dalam muatan kurikulum reguler inilah yang menjadi penyebab utama begitu banyaknya anomali yang terjadi di lapangan. Apalagi ditambah pemahaman pelatih yang tidak mengetahui perbedaan secara prinsipil pada sudut pandang keilmuan. Jadi tidak heran mengapa saya katakan bahwa vibravision (rasanya lebih baik menggunakan kata itu dibanding istilah "getaran") menjadi primadona. Karena memang istilah "getaran" menjadi begitu absurd dan rancu kalau melihat apa yang diberikan oleh muatan kurikulum reguler yang ada.

Solusinya adalah kembali pada makna A, yakni makna hakekat dari beladiri murni:

Olah nafas murni --> Tenaga Power --> Tahap Memory Power --> Tahap Aplikatif --> Gerak Naluri dan Ilmu Pamungkas

Dan memberikan porsi Vibravision sesuai hakekatnya, yakni berada pada Tahap Aplikatif yang diberikan sesuai kearifan lokal cabang atau pelatih yang ada. Sebagaimana nafas-nafas seperti : Tepak Gilang, Tapak Jalak, Surung Geni, Fatma, Jagolet, Belalang, Gupita, dll, yang TIDAK DIMASUKKAN sebagai bagian kurikulum reguler baku yang tertulis pada buku kurikulum.

Solusi ini mengandung banyak keuntungan dimana anggota akan berlatih sesuai dengan hakekat warna asli beladiri MP yang sangat kental dengan nuansa power. Dan bahwa ketika power sudah terbentuk, vibravision adalah salah satu alternatif penguasaan pada tahap aplikatif. Tidak lebih. Pada posisi ini, vibravision menjadi netral.

Pada kurikulum reguler yang ada sekarang, vibravision menempati 3 keahlian utama yakni deteksi obyek dan halang rintang (ujian tingkat Kombinasi), sedangkan warna dan membaca ada pada Khusus 1. Padahal kenyataannya, ketika seseorang sudah memahami halang rintang, latihan warna dan membaca akan cepat sekali dipahami (dari pengalaman, 2-4 minggu dengan latihan normal). Tidak perlu rentang waktu selama dua tingkatan (dari Kombinasi 1, 2 ke Khusus, belum lagi jegal menjegal dari senior).

Tidak adanya jenjang lain selain dari pada HARUS menguasai vibravision inilah yang saya lihat sebagai sumber dari "tumbang"nya anggota. Ada yang tidak mau latihan lagi, ada yang non aktif, ada yang vakum tidak jelas, ada yang bahkan keluar. Ada missing link disini akibat dari masuknya vibravision sebagai SYARAT UTAMA dari Kombinasi 2 ke Khusus 1.

Kalau dikatakan bahwa vibravision BUKANLAH segala-galanya, lalu mengapa ia menjadi syarat utama pengujian seperti pendapat berikut ini:

"Tidak terlalu mahir" berarti tetap harus bisa. Kalau nggak bisa, tidak naik ke Khusus I , berarti tdk bisa belajar aplikasi lanjut.
Maaf.

Bukankah ini jadi paradox? Sebab tidak pernah ada ujian alternatif SELAIN dari vibravision pada Kombinasi 2 ke Khusus 1. Tidak pernah ada saya menemukan anggota yang gagal ujian vibravision kemudian diarahkan untuk mengikuti ujian alternatif seperti misalnya pengobatan. Banyak yang diluluskan karena pertimbangan subyektif.

Kalaupun sekarang tidak terlalu mahir getaran tutup mata, tidak usah khawatir. Hanya sebagai salah satu ukuran latihan getaran. Aplikasi getaran untuk beladiri / penyembuhan yang sesungguhnya, banyak yg tidak perlu tutup mata.

Dan bukankah bahwa keilmuan pamungkas MASIH DAPAT dikuasai tanpa musti berurusan dengan vibravision sebagaimana penjelasan saya pada makna pertama posting sebelum ini?

Inilah jenjang yang hilang atau missing link penguasaan. Disadari atau tidak, vibravision seringkali menimbulkan kecemburuan anggota reguler. Pun seandainya ada pilot project anak-anak atau tingkat Dasar 1, tetap saja kecemburuan itu tidak hilang. Mengapa terjadi kecemburuan? Karena olah nafas getaran masuk di dalam kurikulum reguler. Kenyataannya, pada pilot project tim vibravision anak-anak, mereka tidak memiliki POWER yang sebenarnya dari keistimewaan olah nafas MP pada warna asli jalur turunnya (sanad) keilmuan MP. Ini jugalah yang menjadi protes dari para praktisi power dengan menyebut bahwa vibravision akan menurunkan kualitas standar power MP. Mengapa? Karena memang vibravision adalah untuk tunanetra, bukan orang normal. Tidak lantas dianggap tidak perlu. Tidak demikian adanya. Bahwa di dalam vibravision tidak diperlukan standar power tertentu yang semakin meninggi (bisa dilihat pada analisa saya mengenai olah nafas pengolahan plus beban) tetapi bisa langsung aplikatif pada orientasi dan mobilitas pada bentuk olah nafas standar Dasar 1.

Dengan menempatkan vibravision sebagai Tahap Aplikatif pada Tenaga Power, implikasinya menjadi lebih netral dan jelas. Bahwa ia adalah suatu keilmuan inovasi yang setara dengan Bayu Seto, Kidang Telangkat, Kere Wojo, dkk.

***

Coba saja eleminasi materi vibravision pada kurikulum reguler yang ada. Apakah MP kehilangan maknanya? Tidak sama sekali. MP tetap kokoh dengan nuansa power pada kurikulumnya.

Jadi, yang membuat rancu disini adalah olah nafas getaran yang masuk pada kurikulum reguler. Olah nafas getaran ini adalah shortcut dari pelatihan vibravision dimana tanpa olah nafas getaranpun seorang praktisi dengan kadar power yang cukup akan bisa melakukan hal yang sama. Cukup dengan "pemahaman", maka pemodelan seperti halang rintang, warna, dan membaca akan bisa dilakukan.

Mohon maaf kalau ada ucapan saya yang kurang berkenan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 31/12/2010 13:07
Kenapa saya katakan bahwa vibravision ini setara dengan Bayu Seto, Kidang Telangkat, Kere Wojo, dkk? Adalah karena ini benar-benar suatu terobosan di zaman modern ini dengan aplikasi yang hampir tanpa batas.

Bahwa sesungguhnya tahap awal dari vibravision adalah tahap kepekaan, kemudian masuk pada tahap deteksi. Kebanyakan begitulah pemahaman yang umum. Tetapi ada pemahaman yang hilang, yakni tahap visual (bukan visualisasi, tetapi visual). Tahap dimana muncul gambaran visual seperti negatif film pada "gelap" yang mengembang tanpa batasan ini. Jadi, ada 3 tahap di dalam vibravision yakni tahap kepekaan, tahap deteksi, dan tahap visual.

Beberapa praktisi getaran Cirebon (mungkin daerah lain juga) sudah masuk pada tahap visual ini. Beberapa sedang melakukan "penjajakan" untuk menembus batas visual.

Pada tahap visual inilah aplikatifnya yang bisa tanpa batasan. Dan sesungguhnya tahap inilah yang layak disebut sebagai "vibravision" yang sesungguhnya. Kalau sudah masuk pada level ini, maka apapun bisa "divisualkan".

Jadi memang vibravision sangat istimewa dan berbeda dengan sekedar deteksi biasa dari hasil pancaran energi tubuh.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 31/12/2010 18:04
@ mas mpcrb.

Memang demikian adanya.
Wacana pendalaman getaran tingkat lanjut, tidak bisa dicampur aduk apalagi diperbandingkan dengan getaran tingkat dasar, yang ditargetkan hanya untuk manfaat OM/orientasi dan mobilitas tunanetra serta self healing oleh pasien.
Penglihatan TV/gambaran2 melintas,  yang menjadi ukuran2 bagi aplikasi getaran beladiri/penyembuhan/kawaskitan pada tingkat pendalaman, memang tidak diwacanakan pada pembelajaran getaran tingkat dasar, yang hanya mempunyai intensitas/kapasitas terbatas.
Demikian juga halnya, aplikasi getaran tingkat menengah, berupa latihan tatagerak dengan penghayatan getaran, latihan gerak naluri, baru mulai diwacanakan  pada tingkat yang ditentukan. Hasilnya lebih mantap.

Keputusan dilatihkannya program latihan dasar getaran pada tingkat lebih awal, ada dua alasan penyebab:

1. Ada kondisi, keilmuan getaran MP diperlukan untuk menolong tunanetra akan peningkatan kemampuan OM, dengan teknik deteksi dasar, juga latihan untuk anggota masyarakat tertentu untuk kemampuan self healing.
Yang digunakan tetap ilmu getaran MP, dengan kapasitas yang didapat dari latihan pengolahan napas tingkat dasar MP, yang melalui meditasi MP hasilnya dikonversi menjadi getaran, selanjutnya dimanfaatkan. Katakanlah kalau tingkat lanjut bisa mengolah 500 watt, disini cukup 3-5 watt.
(ada alasan kemanusiaan/pengabdian masyarakat/ keilmuan MP untuk pemanfaatan yang lebih luas).

2. Perkembangan pelatihan tunanetra waktu itu, serta latihan kebugaran khusus (aplikasi getaran dasar), diproyeksikan akan menjadi salah satu ujung tombak ekspansi cabang2 (masuk dengan penyembuhan dan latihan kebugaran khusus, kemudian dikembangkan menjadi kolat reguler)
Dengan demikian (dengan terbatasnya pelatih tingkat khusus I keatas) diperlukan terjaminnya produksi asisten pelatih/pelatih yang mampu melatih getaran dasar. Sehingga disusun program latihan getaran mulai tingkat lebih rendah. Kalau masuk program latihan, tentu harus lengkap dengan target kemampuan dan ukuran2 ujicoba.
(ada alasan kebutuhan aspel/pelatih getaran).


Phenomena yang terjadi dilapangan :

1. Pelatih tunanetra terkadang kalah tajam kemampuan deteksinya dengan tunanetra yang dilatihnya. Masih bisa dijelaskan kemungkinannya. Yaitu, setiap kemajuan kemampuan yang dicapai tunanetra, akan terus menerus dipakai kecuali sedang tidur, sedangkan sang pelatihnya hanya kadang2 menerapkan kalau sedang peragaan tutup mata.

2. Pelatih getaran dasar, terkadang kalah tajam kemampuan OM nya dibanding murid2nya (reguler).
Ini yang BIKIN RUNYAM dan kurang ditindak lanjuti dengan baik.
Ternyata latihan getaran pada tingkat lebih awal, lebih mudah untuk "mulai merasakan" getaran.

3. Meski pada awal2 UKT Nas memasukkan mata ujian deteksi/halang rintang, hasilnya variatip, selanjutnya lancar.
Jumlah peserta juga cukup baik dan stabil, sehingga tidak terasa menyolok, kalau ada anggota kombinasi II dari suatu cabang yang tidak ikut ujian. Meski peserta didominasi kombinasi  II baru. Yang jilid 5 keatas pada kemana? Banyak sebab tidak ikut UKT NAS selain karena "terlambat" atau "buntu" dalam latihan  OM.
Meski setahu saya belum ada survey, masalah2 bisa dimunculkan di UKT Nas, penataran2 pelatih maupun tradisi.

Kedepan ada dua pilihan.  Didrop, kembali ke program semula, atau dilanjut dengan perbaikan.

Keputusan yang ada resiko mendrop program kemanusiaan sepertinya bukan pilihan yang ideal.

Kalau diteruskan, harus ada tindakan pelatihan khusus dan perbaikan program latihan getaran yang lebih terintegrasi.

Sebagai awal, perlu roadshow, safari coaching clinic, ditujukan untuk anggota di cabang2, yang masih "macet" di getaran OM, sampai tuntas. Begitu ketemu slah nya, takkan terlupa.

Salam.   
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 01/01/2011 15:21
mas saya maubertanya, dulu saya pernah bertanya ke mas amos tentang syarat untuk naik ke kombinasi syaratnya :

1. adalah surat rekomendasi dari cab bersangkutan
2. pernah ikut tradisi min 2 x absensi lat di pengda bersangkutan

dan dulu sekitar tahun 1999/2000an saya pernah bertanya ke pelatih sekaligus pendiri kolat saya katanya syarat untuk naik ke kombinasi adalah :

1. berusia minimal 17 tahun

nah yang saya rasa agak janggal adalah saya menemukan beberapa anomali dari syarat2 tersebut :
1. ada beberapa teman yang naik ke kombinasi tapi tidak pernah ikut tradisi
2. ada anak berusia 12 tahun dengan tingkatan kombinasi-1 waktu tradisi kemaren (saya tau umurnya soalnya saya sendiri yang nanya ke anak tersebut)

soalnya saya kepingin naik ke kombinasi, sudah 12 tahun mentok di balik-2..  :D
mohon pencerahannya, trims..
salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 01/01/2011 15:50
Balik II ke kombinasi I ujian oleh cabang. Kombinasi I ke Kombinasi II oleh pengda, atau gabungan cabang (pengujinya lintas cabang).
Syarat ikut tradisi atau pengabdian jadi asisten pelatih, menurut kebijakan cabang masing2.

Anak umur 12 tahun yang kombinasi I dari cabang mana/namanya siapa?
Jangan2 cucunya mas Poeng. Hehehe.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 01/01/2011 16:04
Kalau disuatu cabang oleh karena suatu sebab tidak bisa menyelenggarakan ujian Balik II ke Kombinasi I, anggota tsb bisa minta surat rekomendasi cabangnya untuk ikut ujian di cabang lain terdekat.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 01/01/2011 19:34
Balik II ke kombinasi I ujian oleh cabang. Kombinasi I ke Kombinasi II oleh pengda, atau gabungan cabang (pengujinya lintas cabang).
Syarat ikut tradisi atau pengabdian jadi asisten pelatih, menurut kebijakan cabang masing2.

Anak umur 12 tahun yang kombinasi I dari cabang mana/namanya siapa?
Jangan2 cucunya mas Poeng. Hehehe.

wah itu yang saya kurang tau mas namanya and dia dari cabang mana, apakah dia cucunya mas poeng?
seingat saya sih cucunya mas poeng itu masih balik 1..
kalau syarat no.1 and 2 apa itu hanya wacana saja?
kebetulan kemaren saya foto, nanti saya upload via facebook..
trims..
salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 01/01/2011 21:45
@ mas Acepilot.
Sdh sy terima di FB. Sayang foto dari samping/belakang Trims. Kalau ada kejanggalan, sudah ada bagian yg ngurus.

Untuk suatu cabang, biasanya tingkat kombinasi akan diarahkan jadi aspel dan diikutkan dalam penataran kepelatihan. Adalah janggal kalau seorang asisten pelatih/pelatih (di Indonesia). belum pernah ikut acara tradisi tahunan, padahal punya tugas mendorong murid2nya ikut acara gathering/silaturahmi nasional berupa acara tradisi tahunan.
Ini yang dijadikan alasan beberapa cabang.
Tentu bisa ada kebijaksanaan/keringanan dari internal cabang kalau ada alasan kuat.

Untuk pengda DKI ada tambaham syarat, harus ikut kegiatan latihan bersama kombinasi II yang cukup, sebelum mendapat rekomendasi ikut UKT Nas. Tentu dimaksud untuk meningkatkan mutu ujian dan tertib organisasi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 02/01/2011 17:38
Penglihatan TV/gambaran2 melintas,  yang menjadi ukuran2 bagi aplikasi getaran beladiri/penyembuhan/kawaskitan pada tingkat pendalaman, memang tidak diwacanakan pada pembelajaran getaran tingkat dasar, yang hanya mempunyai intensitas/kapasitas terbatas.

Di lapangan, hal itu tidak terjadi. Lebih banyak runyamnya dibanding benernya. Menurut saya, hal ini dikarenakan terjadi pemahaman yang overlap antara GETARAN dan VIBRAVISION. Kalau sudah bicara getaran, pasti larinya ke vibravision. Makanya kenapa saya akhir-akhir ini cenderung lebih suka menggunakan istilah demikian, agar bedanya jelas. Atas dasar itulah saya katakan bahwa menggunakan istilah getaran yang merujuk pada vibravision hanya akan menimbulkan kerancuan. Hasil akhirnya bisa dilihat bahwa GETARAN menjadi sempit maknanya.

Bahwa GETARAN, merupakan sesuatu yang memang sudah ada dari pada awalnya keilmuan MP itu ada (makna A seperti penjelasan saya sebelumnya). Jadi sesungguhnya pelatihan olah nafas getaran itu BUKANLAH pelatihan untuk vibravision. Inilah yang sering disalahkaprahkan oleh anggota di tataran bawah.

Termasuk mas Acepilot juga pertanyaannya demikian. Ketika ia menanyakan, apakah harus mengerti getaran dulu baru bisa menguasai ilmu pamungkas? Saya yakin maksud mas Acepilot adalah vibravision. :) Ini terjadi dimana-mana. Apalagi kalau iseng lihat di forum Kaskus mengenai group Merpati Putih, akan nyatalah kerancuan ini di lapangan.

Sebagai contoh, ketika anggota bertanya, "mas, mau donk latihan getaran", saya yakin seyakin-yakinnya bahwa yang ada di pikiran anggota tersebut adalah "tutup mata". Dijamin.

Singkatnya, harus diberikan pemahaman bahwa Vibravision merupakan salah satu pengembangan dari GETARAN. Itulah yang benar dan tidak memberikan kerancuan. Kerancuan ini entah mulainya dari mana. Apakah dari pusat? Atau salah tangkap pelatih daerah ketika penataran pelatih.

Mengapa hal ini saya soroti? Karena ini tidak semata-mata masalah istilah KATA. Tetapi sesuatu yang sangat berbeda secara prinsipil. Menyamakan sesuatu yang sangat berbeda secara prinsipil adalah memang suatu kesalahan. Asalnya adalah pertidaksamaan, kemudian dijadikan persamaan. Disinilah sesungguhnya kerancuan yang sudah terjadi bertahun-tahun dan dibiarkan. Itulah sebabnya kenapa saya menggunakan penjelasan Makna Pertama dan Makna Kedua setiap kali ada murid yang ingin berlatih getaran ATAU berlatih vibravision. Sebab memberikan pemahaman yang benar di awal ini penting, agar murid menyadari perbedaan antara keduanya. Hasilnya cukup berhasil.

Saya mengajar salah satu kolat pelajar di Cirebon bersama asisten saya (Mas Masdi, Kombinasi 1, getaran untuk vibravisionnya sudah mencapai tahap visual negatif film), dan kemudian pada anggota tingkat Balik 2 kita mulai mengajarkan getaran dasar DENGAN SEBELUMNYA memberikan pemahaman yang benar perbedaan antara getaran dan vibravision ini. Hasil akhirnya, tingkat keberhasilan menjadi lebih tinggi (diatas 80%, artinya dari 10 orang yang dilatihkan dengan pendekatan ini, 8 orang berhasil). Mengapa ini bisa lebih berhasil? Karena setiap anggota yang berlatih memahami perbedaan karakteristik apa itu getaran dan apa itu vibravision. Mereka tidak bercampur aduk. Tidak bingung yang mana getaran dan yang mana vibravision. Mereka akan tahu bahwa ini adalah tahap getaran dasar, ini untuk masuk ke tahap pelatihan untuk vibravision, ini adalah tahap untuk power, ini adalah tahap untuk pengobatan, dsb. Analoginya seperti murid yang sedang berdiri dimana di depannya banyak sekali arah jalan. Tetapi karena SETIAP arah jalan tersebut dipasang PAPAN PETUNJUK ARAH, maka ia bisa tahu jalan ini mau kemana, jalan itu kemana, dsb.

Lain halnya dengan yang sudah ada sekarang ini. Anggota tidak bisa memahami perbedaan antara getaran dan vibravision.

Asisten pelatih juga melatihkan seorang rekan tunanetra yang kebetulan mengalami kebutaan karena satu peristiwa sehingga syaraf retina-nya putus. Selama 3 tahun, dan alhamdulillah berhasil (namanya Mas Jhon, hingga tahap visual negatif film). Bahkan kebetulan menemukan metode unik untuk menimbulkan efek "menyambung" dari syaraf retina yang putus yang merupakan pengembangan dari metode "lepas kaca mata" dari (alm) mas Budi. Kalau pada tunanetra memang tidak diperlukan memberikan pemahaman awal perbedaan antara getaran dan vibravision, tapi langsung masuk pada inti materi.

Jadi, kalau dilihat pada dua hal tsb, memang kerancuan terjadi pada anggota reguler.


Meski setahu saya belum ada survey, masalah2 bisa dimunculkan di UKT Nas, penataran2 pelatih maupun tradisi.

Ada "penemuan" aneh yang kami temui pada praktisi getaran. Kbetulan ini baru terjadi pada 2 orang (saya dan Mas Masdi). Saat ini Mas Masdi saya minta bantuannya untuk mengumpulkan data mengenai "kecurigaan" saya terhadap EFEK penggunaan getaran pada orang normal terhadap praktisi getaran lain di Cirebon. Kalau sudah terkumpul cukup sampel, saya akan buatkan makalah mengenai ini.

Saya akan posting lanjutan mengenai gambaran "penemuan" ini.

Kedepan ada dua pilihan.  Didrop, kembali ke program semula, atau dilanjut dengan perbaikan.

Keputusan yang ada resiko mendrop program kemanusiaan sepertinya bukan pilihan yang ideal.

Kalau diteruskan, harus ada tindakan pelatihan khusus dan perbaikan program latihan getaran yang lebih terintegrasi.

Sebagai awal, perlu roadshow, safari coaching clinic, ditujukan untuk anggota di cabang2, yang masih "macet" di getaran OM, sampai tuntas. Begitu ketemu slah nya, takkan terlupa.

Sepakat mas, tidak perlu dihilangkan, tetapi diperbaiki program latihannya agar anomali-anomali yang terjadi di lapangan bisa diminimalisir, atau syukur-syukur bisa dihilangkan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 02/01/2011 18:20
Metode unik mengena efek "menyambung" syaraf retina yang putus diilhami dari kegiatan kami sehari-hari, dimana mas Masdi adalah seorang teknisi HP, dan saya kebetulan juga orang teknik.

Syaraf retina yang putus memang tidak mungkin disambung kembali secara fisik, TETAPI efek "menyambung" ternyata masih bisa dilakukan. Analoginya, misal syaraf yang putus seperti ilustrasi kabel terputus berikut ini:

(http://www.calsci.com/motorcycleinfo/Images/MirrorLED2.jpg)

Kalau pada kabel fisik aslinya, untuk menyambung digunakan cara memotong kulit pelindung kabel pada kedua sisinya sehingga serabut tembaga terbuka, dan kemudian menyambungkan lagi.

Pada metode "penyambungan", menggunakan pendekatan olah nafas "lepas kaca mata" dari (alm) Mas Budi dan kemudian mengalirkan getaran untuk menjadi "arus listrik lemah" yang menjadi penghubung diantara dua ujung syaraf terputus. Dan "arus listrik" inilah "penyambung"-nya. Tentunya harus bisa "dilihat" terlebih dahulu ujung syaraf terputusnya untuk kemudian dicapai kondisi "penyambungan" dengan arus listrik. Tanpa pendekatan ini, tahap visual negatif film tidak bisa dicapai. Jadi, memang metode ini khusus "diciptakan" untuk kasus Mas Jhon yang buta akibat putusnya syaraf retina ini agar bisa "melihat" lagi. Alhamdulillah berhasil.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 02/01/2011 21:01
Getaran dasar yang diterapkan di tingkat awal, ya memang getaran untuk deteksi halang rintang dan seterusnya. Tidak ada kerancuan.
Yang rancu kalau melompat tidak urut.
Meski demikian, terserah otoritas keilmuan dalam memberi nama/istilah.
Secara umum, nurut dengan istilah atau urutan yang masih berlaku. Tidak akan rancu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 03/01/2011 02:15
Metoda lepas kacamata adalah salah satu aplikasi penyegaran sel. Boleh diajarkan karena harus dilakukan sendiri oleh pasien.
Banyak tunanetra yang mengalami efek peningkatan fisikal dengan latihan ini. Misal semula melihat hanya bisa membedakan gelap-terang, berangsur menjadi low vision. Jadi pada latihan OM dia meningkat kemampuan deteksinya, pada latihan perbaikan sel ada perbaikan fisikal pada organ mata.

Memang benar, kemungkinannya bisa meluas. Sebagaimana perbaikan sel pada pasien diabetes type-2, jenis cukup insulin tapi selnya tdk bisa proses. Meski keberhasilan ini sudah ada penelitian di RS Persahabatan. Baru akan di publish setelah memaksimalkan penajaman metoda.

Silahkan memperluas ujicoba prinsip2 itu.

Yang harus hati2 adalah pada tahap pencapaian "visual", konon harus dilandasi kematangan praktisinya, agar dalam mengexplore tidak kesasar/membahayakan.

Salam.


 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 03/01/2011 10:14
Meski demikian, terserah otoritas keilmuan dalam memberi nama/istilah.

Alangkah baiknya juga apabila selain juklak, tersedia juga juknis, terutama bagi para pelatih yang ditatar secara nasional untuk kemudian ketika ia kembali datang ke cabang maka menjadi satu suara dan satu pemahaman. Saya lihat ini memang masih wacana, sebagaimana jawaban mas sebelumnya. Semoga 2011 ini sudah ada kemajuan dari pemegang otoritas keilmuan.

Mengemukanya anomali tenaga getaran disamakan dengan vibravision adalah karena kurangnya pemahaman-pemahaman tadi sehingga tujuan utama dimana olah nafas akan menjadi tenaga power yang kemudian diaplikatifkan untuk menjadi gerak naluri dan memahami keilmuan panmungkas seringkali menjadi tidak sinkron di lapangan.

Ada baiknya para penyusun, peramu, dari kurikulum ini memperhatikan hal-hal yang sifatnya prinsipil dan substansial, agar didapat perbaikan-perbaikan di dalam deliverables kepada anggota. Dan kalaupun memang sudah, mungkin penataran pelatih nasional bisa dibuat lebih komprehensif untuk menyentuh hal-hal substansial tersebut. Anggota di tataran bawah seringkali sedikit sekali pengetahuan untuk akses pada level atasnya. Mereka berpatokan pada senior yang ada. Kalau seniornya tidak punya cukup pemahaman, missing link akan terjadi. Dengan kondisi lintas geografis yang "menggurita", juklak saja saya rasa tidaklah cukup.

Dari hasil observasi di lapangan, beberapa yang sering kali menjadi missing link:
- prinsip dasar pengolahan tenaga
- korelasi filosofi dengan keilmuan
- korelasi antara tata gerak dan hasil olah nafas
- perbedaan tenaga getaran dan vibravision
- pemanfaatan tenaga getaran di dalam fighting
- pemanfaatan vibravision di dalam fighting (kalaupun tidak ke arah sini, tidak ada pemahaman lanjutan bahwa ini untuk aspek kemanusiaan bagi pelatihan thd tunanetra)
- korelasi antara pematahan benda keras dengan fighting

Semoga bisa menjadi bahan masukan bagi PPMP. Kalaupun tidak, ya setidaknya apa yang ada di hati ini sudah bisa saya ungkapkan melalui forum ini. Thx to SS. :)

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 03/01/2011 11:09
Banyak tunanetra yang mengalami efek peningkatan fisikal dengan latihan ini. Misal semula melihat hanya bisa membedakan gelap-terang, berangsur menjadi low vision. Jadi pada latihan OM dia meningkat kemampuan deteksinya, pada latihan perbaikan sel ada perbaikan fisikal pada organ mata.

...

Yang harus hati2 adalah pada tahap pencapaian "visual", konon harus dilandasi kematangan praktisinya, agar dalam mengexplore tidak kesasar/membahayakan.

Saya tidak tahu apakah pusat pernah melakukan studi kasus mengenai efek penggunaan tenaga getaran untuk vibravision pada praktisi dengan mata normal terhadap fungsi organ.

Sebenarnya hal ini sudah pernah saya dan beberapa rekan praktisi getaran Cirebon perbincangkan sejak 2-3 tahun yang lalu. Tetapi baru sebatas wacana saja, sambil mencari sampling data subyek lainnya. Terakhir ketemuan bareng saat membahas tantangan forum Kaskus yang kemudian dicapai kesimpulan sementara (belum final, masih bisa berubah karena berbagai faktor).

Sekedar urung rembug, barangkali ada pandangan lain mengenai ini.

Keilmuan vibravision, sejauh pengamatan dan pengalaman kami, sangatlah cukup menguras tenaga getaran. Selain para tunanetra, saya belum pernah menjumpai praktisi getaran yang mampu melakukan demonstrasi lebih dari 2 jam nonstop tanpa efek. Ketika dulu MP mengadakan event MURI yang naik kendaraan sambil tutup mata dari Jakarta-Bogor, ada hal yang luput dari pengamatan pusat. Yakni apa yang terjadi terhadap praktisinya setelah itu?

Beberapa praktisi ternyata "tumbang", dengan fisik drop. Perwakilan Cirebon, juga demikian. Awalnya mungkin merasa bahwa memang hal itu sesuatu yang biasa. Tapi ternyata tidak demikian.

Dari beberapa pengamatan (sampel subyek baru 5 orang terdiri dari 4 praktisi normal dan 1 praktisi tunanetra), didapati kondisi yang sejenis pada praktisi normal. Yakni bahwa vibravision cukup menguras tenaga getaran apabila digunakan oleh praktisi dengan mata normal. Sampel subyek dilakukan test darah dan urine. Di dapati terjadi gejala gangguan ringan pada lever dan ginjal. Pengakuan dari sampel subyek adalah bahwa mereka merasa sehat dan normal-normal saja, tidak melakukan hal-hal yang aneh atau aktivitas fisik berlebih. Berlatih olah nafas normal (pengolahan, pembinaan, getaran, vibravision, dsb) yang tidak melampaui batas. Tetapi gangguan ringan terhadap level dan ginjal tetap terjadi. Sampel subyek adalah para praktisi getaran yang sudah pernah melakukan demonstrasi lebih dari 20 kali selama hidupnya, dan sering menggunakan vibravision di dalam hidupnya.

Semua sangat terkejut dengan hasil ini. Dari pembahasan tahap awal, dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh terhadap penggunaan tenaga getaran untuk vibravision pada orang normal. Menariknya, hal ini tidak terjadi pada tunanetra, terutama yang mengalami cacat mata. Dari pengamatan pada Mas Jhon yang mengalami kebutaan akibat terputusnya syaraf retina mata, ia hanya merasa "nyaman" pada matanya, terutama pada "penglihatan" yang dihasilkan dari tahap visual vibravision ini.

Beberapa asumsi kemudian dibuat.

Pertama, asumsi bahwa mungkin ada yang kurang pada pemberian pakem pelatihan vibravision yang sudah ada sekarang ini. Pakem harus dibedakan antara praktisi normal dan praktisi tunanetra. Para praktisi normal (dengan mata normal), sementara ini ditemukan bahwa nafas pembersih HARUS diberikan di awal dan di akhir setelah berlatih. Dan nafas pembersih harus dilakukan setelah praktisi melakukan demonstrasi vibravision ( vv ).

Saat berlatih:
Awal pakem -- nafas pembersih --> pakem vv --> aplikatif --> nafas pembersih --> akhir pakem.

Saat demonstrasi:
demonstrasi --> selesai --> nafas pembersih.

Kedua, perlu ada proses untuk melindungi organ tubuh terlebih dahulu. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan nafas pembersih DILANJUTKAN dengan regenerasi sel-sel tubuh pada organ atau metode lain (belum kami temukan, masih di riset bersama) untuk mencegah terjadinya gangguan akibat dari efek penggunaan tenaga getaran pada vibravision.

Dari pengamatan sementara, bahwa efek ini hanya muncul pada pengguna vibravision untuk orang normal, dan bukan untuk tunanetra. Sebaliknya, tunanetra merasa nyaman. Jadi dapat kami simpulkan sementara bahwa penemuan vibravision sejatinya adalah "OBAT" bagi tunanetra atau yang mengalami gangguan pada mata. Kami mengasumsikan bahwa vibravision adalah semacam obat "ANTIBIOTIK" bagi tunanetra. Tunanetra kami analogikan adalah orang yang sedang "sakit pada organ mata". Dan vibravision adalah "obat" bagi mereka. Semakin obat itu dikonsumsi oleh tunanetra, maka sakitnya akan semakin sembuh dan membaik. Tetapi pernahkah dibayangkan bagaimana kalau orang sehat mengkonsumsi obat yang sama terus menerus padahal ia tidak sakit? Tentu akan terjadi masalah.

Dua subyek mengalami bola mata yang putih-putihnya menjadi berwarna lebih kemerahan secara permanen. Tidak berakibat sama sekali pada penglihatan normal mereka, malah terasa lebih nyaman menurutnya. Tetapi tampilan mata menjadi lebih merah (seperti mata merah akibat iritasi mata).

Setelah melihat kondisi ini, kami benar-benar merubah pakem getaran untuk orang normal dan membedakannya terhadap tunanetra atau yang mengalami gangguan pada mata. Memasukkan materi yang memang berguna untuk perlindungan organ, terutama regenerasi sel-sel tubuh pada organ yang terkait setiap kali selesai berlatih dan selesai melakukan demonstrasi. Efeknya sangat terasa.

Saat ini sedang diriset dua hal: pertama, mencoba melakukan deteksi jalur PRA VIBRAVISION sebelum tenaga getaran berubah menjadi vibravision untuk mengetahui JALUR tenaga mengalir melalui apa saja. Dari jalur tenaga inilah proses perlindungan akan diberikan. Sebenarnya praktisi sudah bisa merasakan jalurnya, tetapi untuk lebih meyakinkan (karena proses latihan reguler-nya tidak melibatkan pengetahuan sejauh ini) maka kami akan coba rumuskan jalurnya. Artinya, ketika kemampuan vibravision ini akan digunakan, maka jalur inilah yang akan menjadi jalur tenaga getaran mengalir. Kedua, memanfaatkan olah nafas regenerasi sel-sel tubuh yang sudah ada untuk beberapa organ termasuk untuk organ mata sambil mencari pendekatan metode lain yang lebih baik.

Sehingga hasil akhirnya adalah sbb:

Saat berlatih:
Awal pakem -- nafas pembersih --> perlindungan organ --> pakem vv --> aplikatif --> nafas pembersih --> regenerasi sel --> tutup simpul --> akhir pakem.

Saat demonstrasi:
nafas pembersih --> perlindungan organ --> demonstrasi --> selesai --> nafas pembersih --> regenerasi sel --> tutup simpul.

Dan inilah yang saat ini diberikan pada anggota normal yang akan berlatih vibravision. Adapun untuk yang tunanetra masih menggunakan pendekatan sebagaimana adanya kurikulum baku saat ini.

Sebagai suatu hipotesa, kami masih bisa salah. Dengan tingkat subyek yang belum cukup untuk menjadi suatu pembuktian, hipotesa ini juga masih lemah. Untuk itulah kami sedang berusaha mencari sampel subyek praktisi getaran sebanyak mungkin yang bersedia di test darah dan dilakukan pengujian metode tersebut untuk membuktikan analisa kami ini. Atau barangkali pusat pernah punya studi kasus sejenis?

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 03/01/2011 13:45
Apakah "efek samping" sudah dilaporkan/dikomunikasikan kepada otoritas keilmuan/dewan guru?

Atau apakah dibahas sendiri dengan hasil menemukan antisipasi dengan nafas pembersih?

Apakah sudah diisolir kemungkinan praktisi2 tersebut overload dalam latihan pengolahan nafas regulernya?

Cukup gizikah dalam menjalani latihan reguler yang berat?

Mengingat tunanetra yang terus menerus menerapkan getaran tidak mengalami efek samping yang sama, sudahkah dicurigai ada sebab lain?

Tentu kejadian itu merupakan salah satu bukti bahwa kegiatan transmit-receive getaran adalah merupakan konversi energi tubuh, yang bisa menguras tenaga.

Sebagai gambaran, pada praktisi pemula penyembuhan dengan getaran. Setelah memberi pertolongan pasien dengan klasifikasi agak berat,  praktisi tsb bisa lemas lunglai. (Kalau diteruskan bisa cedera). Biasanya berselera minta sop buntut biar cepat pulih, kemudian latihan menyerap energi alam, atau istirahat lama.

Pada praktisi yg "traffic"nya sudah lancar, nyaris tidak merasa terkuras tenaganya. Ambil/serap-->salurkan...terus menerus. Saldonya jarang minus.

Pelatihan getaran untuk kepekaan, deteksi halang rintang, deteksi bentuk/gambar/tulisan, deteksi warna serta normalisasi sikap/gerak tubuh yang diterapkan pada tunanetra, menyebabkan peningkatan kemampuan OM/orientasi mobilitas tunanetra.

Kondisi tunanetra yang identik dengan "seolah olah" melihat dengan mata, kemudian ada yang menterjemahkan dengan rumusan nama "VIBRAVISION". Memang tidak sepenuhnya tepat dan bisa menimbulkan salah interpretasi.

Diposisikan saja seperti  ketika para ilmuwan menginterpretasikan mekanisme dan merumuskan latihan pengolahan napas MP adalah LATIHAN ANAEROBIC YANG MENGHASILKAN ATP.

Dengan petunjuk/istilah yang ada, serta mekanisme umpan balik yang sudah disiapkan, mudah2an bisa lancar.
Tentu dengan cara, permasalahan2 disampaikan ke tujuan yang tepat.

Salam. 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 03/01/2011 14:57
Januari ini rencana akan urung rembug dengan Mas Rahmat (adik Mas Mulyanto Tambak) terlebih dahulu untuk kemudian nanti akan dibicarakan dengan dewan guru setelah di dapati sampel subyek yang lebih banyak dengan gejala yang sama. Menunggu masukan dari dewan guru melalui Mas Rahmat.

Pembahasan tahap awal adalah bahwa metode yang kami lakukan tersebut bisa mengurangi dampak dari tenaga getaran untuk vibravision. Antisipasi awal cukup berhasil dengan nafas pembersih dikombinasikan dengan regenerasi sel dan tutup simpul. Kenapa harus tutup simpul? Sebab terkadang kemampuan ini "keluar sendiri". Sebagaimana kita ketahui, bahwa vibravision merupakan salah satu keilmuan multidimensi yang tidak memiliki "benang pengaman" selain daripada agama dan nilai-nilai yang dianut oleh praktisinya. Agak berbeda semisal dengan "pengisian kesaktian" menggunakan khodam atau isim atau jimat atau sejenisnya yang harus mensyaratkan suatu agama tertentu. Vibravision ini sangat netral, bisa dipergunakan untuk kebaikan ataupun kejahatan. Disadari oleh tidak, bahwa kemampuan ini seringkali di dalam keseharian "muncul" dengan sendirinya ketika seorang praktisi "menutup mata" entah karena iseng atau karena ia ingin beristirahat sejenak atau karena ingin tidur. Saat menutup mata inilah, tenaga getaran tiba-tiba mengalir tanpa kita sadari. Yang kalau tidak dilakukan tutup simpul, maka tenaga ini akan mengalir terus. Efeknya tadi, tenaga tubuh jadi terkuras.

Semua menyadari bahwa ketika tenaga getaran untuk vibravision ini muncul, maka simpul menjadi terbuka, terutama otak kecil yang terasa menjadi lebih panas dari sebelumnya. Itulah sebabnya kami menempatkan nafas pembersih dan tutup simpul pada akhir pelaksanaannya. Nafas pembersih digunakan untuk membersihkan daerah yang terlewati oleh efek samping vibravision ini, dan regenerasi sel digunakan untuk memulihkan kembali fungsi organ sebagaimana awalnya.

Kalau masalah overload, praktisi yang dijadikan subyek mengaku tidak berlatih aneh-aneh di dalam aktivitas dan intensitasnya. Dalam artian mereka sejawarnya saja berlatih. Kalau masalah gizi, saya rasa karena semua praktisi sudah dewasa jadi sudah cukup memahami hal ini. Semua juga memahami bahwa ini merupakan konversi energi tubuh, maka dari itu diperlukan olah nafas pembangkit energi secara terus menerus secara periodik. Umumnya adalah senam pengolahan minimal tiap 3 hari sekali agar energi tubuh tetap terjaga.

Khusus mengenai tunanetra, menurut ybs bahwa mata menjadi sangat nyaman baik secara mental maupun fisik. Secara mental adalah bahwa kondisi kebutaan yang diderita tidak begitu menjadi derita bagi praktisi dikarenakan mereka mendapatkan metode lain untuk bisa "melihat". Secara fisik adalah bahwa pada organ mata mereka memang terjadi kenyamanan setiap kali menggunakan tenaga getaran untuk aplikasi vibravision ini. Dugaan kami sementara ini karena memang vibravision merupakan "obat" bagi mata mereka sehingga mereka secara fisik benar-benar terasa nyaman pada organ tersebut (langsung maupun tidak langsung).

Ada pembicaraan juga bahwa kemungkinan untuk orang normal (dengan mata normal) penggunaan teknik vibravision jangan sepenuhnya dari energi tubuh, tetapi melibatkan tenaga alam. Saat ini masih dilakukan riset mengenai bagaimana metode yang baik agar efek samping tidak terjadi. Kalau bicara aplikasi untuk pengobatan, tentunya penggunaan energi alam menjadi lebih mudah karena fokus perhatian lebih sedikit dibanding melakukan getaran untuk demo vibravision (halang rintang, warna, membaca) yang jauh lebih kompleks dari sekedar deteksi untuk pengobatan. Loading otak kecil dan energi tubuh pada ketiga aktivitas tersebut sangat tinggi dibanding getaran untuk pengobatan. Dari sharing oleh salah satu senior memang dikatakan bahwa penggunaan tenaga alam untuk pengobatan memang lebih mudah dibanding untuk vibravision ini.

Kenapa saya katakan penggunaan tenaga alam tidak sesederhana itu? Karena memang loading otak, terutama konsentrasi, pada ketiga aktivitas vibravision (halang rintang/OM, deteksi warna/benda, membaca) sangat tinggi. Pecah sedikit konsentrasi, buyar. Memang lebih rumit pada aplikasinya. Lebih rumit bukan berarti tidak bisa, dan itulah yang sekarang sedang dicoba dipecahkan.

Pada tunanetra, tidak ada kondisi untuk "mengembalikan pada kondisi normal penglihatan" setelah vibravision dilakukan. Sedangkan pada orang normal harus dilakukan. Ketika suatu peragaan vibravision selesai, maka semua "penglihatan" akan dikembalikan pada fungsi organ optik yang sebenarnya, yakni mata. Disadari atau tidak, terjadi juga loading tenaga getaran pada mata. Saat tenaga getaran untuk vibravision dimulai, maka simpul-simpul mulai dibuka, kepekaan ditingkatkan, aspek visual dimunculkan. Tubuh menjadi begitu peka dengan posisi seperti generator yang memancarkan energi terus menerus.

Awalnya memang tidah diperhatikan secara jangka pendek, tetapi kemudian sedikit demi sedikit wacana ini mengemuka diantara kami akibat seringnya sharing. Dari kesamaan-kesamaan itulah di dapati kemungkinan seperti yang saya utarakan. Bahwa efek ini terjadi secara jangka panjang, dan bukan jangka pendek.

Saat ini solusi untuk nafas pembersih di awal dan di akhir, regenerasi sel, dan tutup simpul cukup bisa meminimalisir efek sampingnya bagi praktisi dengan mata normal. Dipikir-pikir, canggih juga para perumus kurikulum vibravision ini. :)

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 03/01/2011 16:30
Semoga bermanfaat untuk semua. Amin.

Pendapat saya, anggota semacam mas mpcrb, yang tekun mersudi, membuat jalur kontak langsung dengan dewan guru. Sehingga segala sesuatu perkembangan yang mempercepat, mempertajam, memperkuat, atau indikasi ekses negatip beserta upaya antisipasi yang sudah ditemukan atau belum, bisa didiskusikan dan ditindak lanjuti.
 Mersudi/litbang tentu  memakai norma2, sehingga sampai pada kesimpulan yg bisa direkomendasi oleh otoritas keilmuan untuk dipakai spesifik  terbatas, ditambah kurangi, atau dipakai secara umum.
Pada dasarnya, napas pembersih kadang menjadi kunci pembuka simpul buntu, menyapu sehingga ketemu mana yang "mbrenjul" dsb.
Mudah2an akan banyak "penemuan" yang muncul dimana mana.

Mungkin hanya selera pribadi saya, tidak "sreg" dengan istilah vibravision maupun ATP, yang memang tidak ada dalam peristilahan keilmuan MP, hanya istilah yang merujuk pendekatan ilmiah yang ada sampai saat ini. Yang pada titik tertentu sudah tidak bisa menjelaskan lagi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 03/01/2011 17:10
Saya rasa istilah "vibravision" tidaklah begitu menyalahi aturan keilmuan. Sebab ini merupakan suatu bentuk inovasi, yang tentu saja harus dinamai. Seperti halnya "Bayu Seto", "Kidang Telangkat", "Kere Wojo", dsb. Juga nafas-nafas lain yang tentu saja harus memiliki nama. Dengan nama inilah menjadi pembeda antara yang satu dengan yang lain. Kesepahaman mengenai suatu pengertian juga di dapat dari suatu penamaan.

Antara "Andi" dan "Bambang" pada penyebutan nama orang tentu akan merujuk pada sosok yang berbeda. Meskipun sama-sama berwujud manusia.

Justru menggunakan nama "getaran" yang merujuk pada aplikasi "tutup mata" ini malah jadi melebar kemana-mana yang pada akhirnya bisa dilihat kerancuan pemahaman anggota pada tataran dasar. Betapa banyak dari mereka yang kebingungan dengan penggunaan istilah ini sebelumnya sehingga merasa kalau tidak bisa getaran (maksudnya pasti merujuk pada "tidak bisa vibravision") ya berarti tidak akan bisa masuk pada keilmuan lain. Meskipun kenyataannya tidak demikian.

Jadi, tidak heran kalau pada salah satu thread sebelah ada yang mengatakan kalau ilmu getaran MP itu dangkal. Sebab yang dirujuk oleh user tsb sebenarnya mengacu pada "vibravision" yang sering mereka lihat. Karena user ini menilai bahwa kebanyakan orang-orang MP memahami getaran ya ilmu tutup mata. :)

Sama halnya ketika berlatih "Bayu Seto", tentu penggunaan nama ini akan menjadi pembeda mengenai proses, teknik, dan aplikasi keilmuannya. "Wujud" Bayu Seto, "wujud" kere wojo, dll, tentu berbeda dengan tenaga getaran itu sendiri. Demikian juga halnya dengan penamaan "Vibravision".

Lafal "vibravision" terdengar cukup 'modern' di zaman sekarang sebagai suatu keilmuan beladiri, sebelum nanti otoritas keilmuan menemukan nama yang lain yang dirasa lebih pas.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 03/01/2011 19:08
Silahkan kalau lebih mempertimbangkan untuk konsumsi orang luar. Termasuk sbg istilah untuk bahasa inggris.
Tapi kalau mewacanakan kedalam termasuk kepada para dewan guru , pelatih  dan para anggota, saya sarankan lebih baik  memakai istilah baku.

Sekedar saran saja.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/01/2011 10:15
Memang benar kalau menggunakan istilah harus pada tempatnya. Saat ini akses saya terhadap dewan guru baru akhir-akhir ini lewat facebook. Alhamdulillah sudah cukup banyak memberi warna baru. Saya juga pernah diskusi ini dengan salah satu dewan guru dan beliau juga tidak paham istilah vibravision. Ketika kemudian saya pakai istilah "tutup mata", barulah paham. :)

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/01/2011 14:06
Tulisan ini saya copy dari sebagian data makalah penelitian pribadi saya terhadap Merpati Putih. Dimulai dari pengamatan dan penelitian terhadap sport modern, kungFu, dan kemudian Merpati Putih. Memang tidak lengkap utuh, tetapi saya sarikan intinya. Semoga bermanfaat bagi sahabat silat sekalian, terutama anggota Merpati Putih, untuk menambah pengetahuan.

Selama ini saya sering menggunakan istilah Isometric Exercise, Dynamic Tension, Plyometric Exercise, dsb, bukan tanpa alasan. Istilah-istilah tersebut merupakan hasil penelitian dari suatu diskursus keilmuan modern yang sudah teruji baik pada konsep, hasil, maupun proses. Disadari benar bahwa pasti ada keterkaitan antara diskursus keilmuan modern tersebut dengan beladiri. Adapun mengapa KungFu? Sebab ini adalah salah satu jenis beladiri tertua yang saya ketahui. Perjalanan panjangnya, meski tanpa embel-embel ilmiah, disadari atau tidak dan diakui atau tidak ternyata banyak diadopsi sebagai pengetahuan dasar dalam membentuk keilmuan modern di dalam sports. Sehingga memahami karakteristik sebagian unsurnya akan bisa membuka jalan pengetahuan baru yang bisa saja buntu terhadap Merpati Putih. Bahwa disadari atau tidak, tak pernah ada keilmuan di dunia ini yang sempurna. Kesempurnaan adalah mutlak milik Allah. Meski demikian, tidak perlu menutup diri terhadap pengetahuan luar yang dirasa bisa menjadi pelengkap pengetahuan beladiri yang kita geluti. Sebab pada intinya, pengetahuan itu seperti puzzle. Terkadang, salah satu potongannya berada pada pengetahuan pada disiplin ilmu lain sehingga ketika dirangkai utuh, maka wujud dari puzzle tersebut akan terlihat nyata.

***

Pelatihan Sport Modern
Plyometric Exercises bertujuan untuk meningkatkan kecepatan muscle contraction sehingga tubuh bisa menghasilkan explosive power yg paling optimal. Cara kerjanya biasanya dengan mengaktifkan ( Stretching ) terlebih dulu otot yg akan digunakan kemudian dengan melakukan suatu hentakan ( Contraction ) otot tsb "dipaksa" untuk bergerak secara cepat dan explosive.

Berdasarkan analisa mekanika otot - bisa dikatakan Otot bekerja seperti layaknya pegas ( per ). Pegas yg ditekan akan berusaha kembali ke panjang semula demikian pula otot yg dibebani ( Stretching ) akan berusaha kembali kebentuk semula ( Contraction ).

Sedang dari analisa System Syaraf, ketika otot melakukan Stretching maka system syaraf akan bekerja lebih aktif untuk melindung otot dari cidera. Ada semacam energi potential yg bekerja agar otot tidak over stretching - ini dikenal dengan Stretch Reflex. Stretch Reflex ini mengaktifkan lebih banyak serat otot yang akan menyimpan energi potensial yg siap digunakan untuk melakukan suatu aktifitas dan juga untuk melindung otot dari cidera.

Hanya saja jika energi potential yg timbul sesaat akibat Stretch Reflex ini tidak dimanfaat dengan segera maka energi potential ini akan segera hilang. Plyometric Exercises berusaha memanfaatkan energi potential yg didapat dari Stretch Reflex ini.

Misalnya dalam Squat Jump Exercise - Sebelum melakukan suatu loncatan badan harus direndahkan terlebih dahulu untuk memberi beban sesaat pada otot-otot kaki ( Stretching ) - pada saat inilah timbul energi potential dari Stretch Reflex. Dan begitu badan direndahkan ( Squat ) harus segera diikuti dengan gerakan meloncat ( Jump ) secepat dan sexplosive mungkin untuk memanfaatkan energi potential yg didapat dari Stretch Reflex.

Waktu antara Stretching ( mis. Squat ) dan Contraction ( mis. Jump ) harus seminimum mungkin. Dan Contraction harus dilakukan secepat dan se-explosive mungkin - ini prinsip pelatihan Plyometric.

(Sumber: http://www.sport-fitness-advisor.com/plyometricexercises.html)

***

Analisa KungFu Dari Sudut Pandang Mekanika Otot

Jika kita amati pola pelatihan Xinyi Quan ( ataupun Neijia lain khususnya yg mengandalkan Fa Jin ) sangat menarik sekali. Karna pola latihan Xinyi Quan benar-benar memanfaatkan pola latihan Isometric dan Plyometric secara berkesinambungan.

Latihan Zhan Zhuang merupakan pelatihan dasar Neijia yg bersifat Isometric Exercise.  Berdasarkan analisa mekanika otot bisa dikatakan Pelatihan Isometric bertujuan melatih otot Postural yaitu otot-otot yg mempertahankan suatu postur tubuh secara keseluruhan. Dengan pelatihan Isometric ini bisa dikatakan seluruh otot tubuh yg digunakan untuk mempertahankan suatu postur dipaksa untuk bekerja.

Otot Postural ini tersebar pada seluruh tubuh - ini yg menjadi dasar prinsip "Whole Body Movement" dari Neijia CMA berbeda dengan "Sectional Power" dari Waijia CMA yg lebih memanfaatkan Otot Phasic yaitu otot yg digunakan untuk melakukan suatu gerakan.

Ketika kita akan mengambil sesuatu dengan tangan kita biasanya kita hanya akan menggerakan otot-otot lengan saja tidak otot tubuh lainnya seperti otot kaki misalnya - ini yg disebut Otot Phasic. Kecuali mungkin praktisi Neijia yg sangat mahir mungkin akan menggunakan Otot Posturalnya ( dari otot kaki hingga otot jari ) ketika tangannya akan mengambil sesuatu.

Dari analisa System Syaraf juga tidak kalah menariknya, seperti dalam penjelasan di atas dikatakan dengan melakukan latihan Zhan Zhuang ( ataupun latihan Isometric lainnya ) maka otot Postural lah yg aktif bekerja. Dan karna Otot Postural tersebar diseluruh tubuh kita maka bisa dikatakan pada pelatihan Isometric, system syaraf yg tersebar pada seluruh tubuh juga dipaksa untuk bekerja lebih aktif lagi. Dan system syaraf bisa dikatakan dikontrol melalui pikiran kita. Ini sebabnya bisa dikatakan pelatihan Zhan Zhuang dan pelatihan Isometric lainnya lebih menitikberatkan pada penggunaan Pikiran dibanding Otot Tubuh.

Pelatihan Zhan Zhuang yg menitikberatkan pada pelatihan otot Postural yg tersebar diseluruh tubuh kita ini yg akhirnya melatih pikiran kita - melalui System Syaraf kita - untuk merasakan tubuh sebagai satu kesatuan yg utuh.

Dalam artikelnya Tim Cartmell mengatakan : " At the outset of training, the internal arts place the greatest emphasis on refining and training the nervous system to control the body. In contrast, most external styles emphasize increasing strength and endurance (external power) as the base upon which martial technique will be built. "

Contoh Extremenya : Bisa dilihat perbedaan antara pelatihan Taiji Quan yg menitikberatkan melatih Nervous System ( Sistem Syaraf ) untuk mengontrol tubuh dengan pelatihan Karate yg lebih menekankan Strenght  and Endurance misalnya. Nervous System ( Mind / Pikiran ) erat kaitannya dengan Postural Muscles sedang Strength and Endurance ( Body / Otot Tubuh ) erat kaitannya dengan Phasic Muscles.

Jadi pelatihan Zhan Zhuang ( ataupun pelatihan Isometric Lainnya ) pada Xinyi Quan dan Neijia CMA lainnya bertujuan meletakan basic dasar untuk pelatihan Postural Muscle dan juga System Syaraf tubuh secara keseluruhan.

***

Pelatihan dalam Xinyi Quan ( ataupun Neijia lainnya khususnya yg mengandalkan Fa Jin ) tidak berhenti pada latihan Isometric  saja tetapi kemudian berlanjut dengan latihan Plyometric. Tahap berikutnya pada pelatihan Xinyi Quan setelah Zhan Zhuang ( Isometric Exercises ) adalah pelatihan Power ( Plyometric Exercises ) yang dilakukan dalam bentuk pelatihan Wuxing Quan ( Five Element Fist ).

http://www.youtube.com/watch?v=ePEsgnTMd1c

Pada video di atas bisa dilihat pelatihan ini benar-benar mencerminkan pelatihan Plyometric yg biasa dilakukan pada pelatihan modern. Semua jurus diawali dari suatu sikap awal tertentu kemudian dilanjutkan dengan gerakan menghentak yg cepat dan explosive untuk memanfaatkan energi potential ( Stretch Reflex ) yg didapat dari sikap awal tsb. Setelah beristirahat sejenak kemudian gerakan jurus tsb diulangi lagi - terus menerus dalam repitisi yg biasanya sangat extreme.

Bandingkan dengan pelatihan Plyometric dibawah ini - pada pelatihan Plyometric Modern ini digunakan bola sebagai beban :

http://www.sport-fitness-advisor.com/plyometric-drills.html

Bandingkan Power Training dari pukulan ke arah bawah Xinyi Quan ( Jurus Pertama dalam video tsb ) dengan Slams dari Plyometric Exercise - terlihat kemiripannya yakni keduanya dimulai dengan menarik tangan ke arah belakang kepala ( Stretching ) terlebih dahulu kemudian membanting tangan ( Contraction ) ke bawah secepat dan se-explosive mungkin.

Begitu pula bisa dilihat Power Training dari pukulan ke arah depan ( Jurus kedua dalam video tsb ) menggunakan prinsip yg tidak jauh berbeda dengan Explosive Start Throws dari Plyometric Exercise. Gerakan dimulai dengan menarik tangan ke arah belakang ( Stretching ) diikuti dengan melempar tangan ke depan secepat dan explosive mungkin.

Semua dimulai dengan suatu Sikap Awal ( Posture Awal ini untuk mengaktifkan Postural Muscles ) diikuti dengan Gerakan cepat dan explosive. Waktu antara Sikap Awal dan Gerakan Cepat Explosive diusahakan seminimum mungkin agar tidak ada kehilangan Energi Potential yg didapat dari Stretch Reflex.

Baik Power Training Xinyi Quan ataupun Plyometric Exercise dilakukan dengan cara melakukan Gerakan Sederhana tsb berulang kali.

***

Latihan Fa Jin yg dilakukan melalui pelatihan Wuxing Quan ini benar-benar memanfaatkan energi potential yg didapat dari Stretch Reflex dengan optimal. Cepat, penuh tenaga dilakukan dengan satu hentakan yg semua dimulai dari Potural Muscle ( Sikap Awal ) yg bertujuan untuk mengaktifkan Stretch Reflex.

Bisa dikatakan Zhan Zhuang yg bersifat Isometric menjadi dasar untuk mengaktifkan System Syaraf dan Postural Muscle yg digunakan pada Sikap Awal suatu jurus. Dengan semakin aktifnya System Syaraf dan Postural Muscle maka akan semakin besar energi potential yg didapat dari Strecth Reflex ketika melakukan Sikap Awal. Energi Potential yg dihasilkan dari Sikap Awal ini kemudian digunakan dengan baik pada pelatihan Wuxing Quan yg bersifat Plyometric.

Dari sini bisa dilihat suatu kesinambungan pola latihan Isometric dan Plyometric dalam Xinyi Quan. Tujuan pelatihan Zhan Zhuang adalah agar tubuh memiliki energi potential yg besar - sedang pelatihan Wuxing Quan bertujuan untuk memanfaatkan energi potential tsb sebaik mungkin.

Jadi bisa dikatakan Zhan Zhuang ( Isometric ) mempersiapkan praktisi untuk mendapatkan energi potential sebesar mungkin sedang Wuxing Quan ( Plyometric ) mempersiapkan praktisinya untuk mampu mengubah energi potential tsb menjadi energi kinetik seoptimal mungkin.

Dalam pelatihan modern Plyometric Exercise dikenal rentan menimbulkan cidera karna sifat latihannya yg menuntut dilakukannya sebanyak mungkin repitisi gerakan yg bersifat explosive dalam waktu sesingkat mungkin. Tampaknya para master beladiri di dunia Timur seperti di China ini sudah mengetahui hal ini.

Untuk itu sebelum melakukan pelatihan yg bersifat Plyometric ( seperti Wuxing Quan ) perlu dilakukan suatu pengkondisian terlebih dahulu pada tubuh. Dan pelatihan yg bersifat Isometric ( seperti Zhan Zhuang ) inilah yg diperlukan.

***

Sebagai pembanding mungkin kita bisa lihat link di bawah ini bagaimana Strength Training Programs dalam Olahraga Tinju - yang diyakini juga menjadi program latihan standard untuk cabang beladiri lain seperti MMA misalnya :

http://www.sport-fitness-advisor.com/strengthtrainingprograms.html

Perhatikan tabel "Strength Phases for Boxer" sebelum Pertandingan ( F ) untuk periode latihan pada bulan Sep-Dec. Strength Training Programs dibagi menjadi program Basic Strength, Maximal Strength, Conv to P, Mantain P and ME hingga hari F ( Fight ).

(http://www.sport-fitness-advisor.com/images/strength_training_programs_boxer.gif)

Pelatihan diawali dengan program Basic Strength ( BS ) biasanya fokus pelatihan pada tahap ini adalah pada Core Strength Training ( Pelatihan Core Muscle ) - tujuan program ini mempersiapkan otot tubuh agar tidak mudah mengalami cidera pada program latihan yg lebih berat. Kemudian pelatihan dilanjutkan dengan program latihan Maximal Strength ( MS ), program latihan ini melibatkan pelatihan angkat beban seperti Bench Presses, Dead Lift dsb. Tujuan latihan ini untuk meningkatkan kekuatan maksimal otot.

Setelah otot mengalami peningkatan kekuatan maksimal dari program Maximal Strength kemudian program latihan selanjutnya adalah mengconvert kekuatan maksimal otot ini menjadi Power ( Conv. to P ). Pada tahap inilah pelatihan explosive power seperti Plyometric digunakan. Sebelum hari F ( Fight ) program selanjutnya hanyalah memaintain Power dan Muscular Endurance si atlet dengan program latihan ringan.

Jika kita lihat perbedaan antara pelatihan modern pada Tinju dengan Neijia seperti Xinyi, Baji dsb terletak pada program latihan Maximal Strength. Pada Neijia biasanya tidak ada pelatihan angkat beban baik itu yg bersifat Isometric sekalipun untuk mendapatkan peningkatan kekuatan maximal otot - berbeda dengan Isometric MP yg sudah menggunakan beban. Selebihnya bisa dikatakan program pelatihannya tidak jauh berbeda.

Pada Neijia Basic Strength didapat dari pelatihan Isometric seperti Zhan Zhuang sedang Convert to Power nya dilakukan dengan pelatihan Plyometric seperti Wuxing Quan. Sedang Program untuk me-maintain Power dan Muscular Endurance didapat dengan melakukan latihan ringan Wuxing Quan secara rutin setiap hari.

Selain itu juga terdapat perbedaan utama antara program Basic Strength pada olahraga Tinju dengan Neijia yaitu pada Neijia program Basic Strength mengutamakan pelatihan yg bersifat Isometric Extreme untuk melatih Otot Postural sedang pada Tinju biasanya Basic Strength tidak menggunakan pelatihan Isometric tetapi lebih menggunakan pelatihan bersifat Dynamic yg lebih melatih Otot Phasic.

Itu sebabnya bisa dikatakan Neijia menggunakan prinsip "Whole Body Movement" sedang Tinju menggunakan prinsip "Sectional Power" sebagai dasar pengolahan tenaganya. Inilah yang dimaksud prinsip dasar pengolahan tenaga.

(bersambung)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/01/2011 14:45
(lanjutan)

Studi Kasus Pada Merpati Putih

Jika dilakukan studi banding dengan MP, memang benar pelatihan MP bisa dikatakan memiliki dasar pelatihan Isometric yang extreme dengan berbagai posture-nya melalui oleh nafas pengolahan dan olah nafas pembinaan. Plus juga beban yang digunakan di dalam pelaksanaan olah nafas tersebut.

Dan jika kita belum pernah melihat beberapa alat yg digunakan pada pelatihan Isometric, maka kita akan terkejut ketika mengetahui bahwa ada salah satu alat pada pelatihan Isometric modern yang mirip dengan Gandewa yang biasa digunakan pada pengolahan tingkat Khusus.

Hanya saja sayangnya latihan Isometric MP yg extreme ini tidak dilanjutkan dengan pelatihan Plyometric yg extreme juga seperti yg ada pada pelatihan Xinyi Quan. Pada Xinyi Quan setelah pelatihan Zhan Zhuang yg extreme ( Isometric ) kemudian dilanjutkan dengan pelatihan  Wuxing Quang yg juga tidak kalah extremenya ( Plyometric ) untuk mendapatkan "rasa Fa Jin" dan  juga pada Ten/Twelve Animal Fist ( Advanced Plyometric ) yg lebih aplikatif untuk pertarungan.

Inilah perbedaan yg mendasar antara MP dan Neijia CMA seperti Xinyi Quan ataupun Baji Quan yg juga mengandalkan explosive power seperti MP - yaitu hilangnya ( Missing Link ) pelatihan Power berbasis Tata Gerak ( Kinetik ) pada pola latihan MP. Pada pelatihan Xinyi ataupun Baji pelatihan Isometric ( Energi Potential ) hanya menjadi dasar untuk pelatihan Plyometric ( Energi Kinetik ) pada tahap selanjutnya.

Pelatihan Isometric dan Plyometric adalah suatu pola pelatihan yg berkesinambungan.

Ini yg tidak ada pada pola pelatihan MP. Pada pola pelatihan MP - energi potential ini kurang dimanfaatkan dengan suatu latihan Tata Gerak tertentu untuk mengubahnya menjadi energi kinetik seoptimal mungkin. Jadi bisa dikatakan energi potential yg didapat dari pelatihan Isometric yg extreme tidak dikonversikan menjadi energi kinetik melalui latihan Plyometric yg extreme juga. Kalaupun terjadi kondisi dilapangan seperti yang dimaksud, terjadinya tidaklah massive/massal tetapi sporadis/insidental berdasarkan kedalaman pengetahuan pelatih. Artinya, secara substansial kurikulum resmi belum memuat hal-hal prinsipil seperti itu.

Jika kita analogikan pada pelatihan Tinju memang pelatihan Isometric MP bisa kita masukan sebagai program latihan Basic Strength (BS ) dan juga Maximal Strength ( MS ) karena sudah adanya penggunaan beban pada latihannya. Tetapi dalam pelatihan MP tidak ada program latihan "Convert to Power" - tidak ada bentuk latihan untuk meng-convert Maximal Strength yg didapat dari pelatihan Isometric menjadi Explosive Power dalam bentuk Kinetik ( Gerakan ). Yang ada adalah konversi dari konversi pelatihan Isometric menjadi Tenaga Getaran kemudian masuk pada keilmuan kanuragan. Adapun bagaimana korelasi antara Tenaga Getaran yang dihasilkan ini dengan Tata Gerak yang sudah ada sering diabaikan.

***

Pada kondisi ini, bisa dibuat suatu studi kasus dimana dipilih beberapa Gerak Dasar Serangan MP untuk dijadikan semacam Wuxing Quan ala MP. Gerak Dasar Serangan MP ini yg nantinya bisa dijadikan semacam Pelatihan Plyometric ala MP yg juga tidak kalah extremenya. Hasilnya diperbandingkan dalam jangka waktu tertentu mengenai kekuatan otot, daya tahan melakukan repetisi pukulan, dan kekuatan daya pukulan.

Tetapi yg perlu diingat adalah Latihan Gerak Dasar Serangan MP ini juga harus dilakukan dengan Prinsip Pelatihan Plyometric yg benar juga - yaitu pemanfaatan energi potential yg didapat dari Stretch Reflex ( Sikap Awal ) menjadi energi Kinetik seoptimal mungkin dengan gerak yg cepat dan explosive. Waktu antara Sikap Awal dan Gerakan Cepat Explosive diusahakan seminimum mungkin agar tidak ada kehilangan Energi Potential yg didapat dari Stretch Reflex.

Meskipun sebagian pada prinsip dasar ini termuat di dalam Nafas TO (tenaga otomatis) ala MP, akan tetapi korelasi dengan tata gerak masihlah belum maksimal. Dalam arti tidak ada instruksi lanjutan di dalam kurikulumnya untuk memasukkan bagian dari aspek aplikatif pada tata gerak yang dilambari tenaga explosive ini.

Sebagian dari pelatihan tradisional MP yang berprinsip LEMAS, CEPAT, KERAS, BERTENAGA, sudah mulai ditinggalkan. Padahal pelatihan tradisional MP dengan prinsip tersebut benar-benar cukup mewakili prinsip dasar pengolahan tenaga seperti yang saya sebut diatas. Sehingga tidak heran kualitas pukulan anggota MP pada tataran dasar rata-rata lebih rendah dibanding mereka yang memahami prinsip dasar pengolahan tenaga berbasis whole body movement ini. Padahal, pelatihan tradisional ini terbukti sangat baik dan sesuai dengan kaidah dasar di dalam Plyometric Exercize.

Prinsip Dasar Plyometric Exercise adalah seperti Mekanisme yg bekerja pada Pegas ( Per ).

Pelatihan Plyometric ini sebenarnya yg menjadi salah satu missing link -yg menjadi topik pembahasan makalah ini. Yaitu pelatihan Explosive Power berbasis Tata Gerak ( Kinetik ) - pelatihan berdasarkan prinsip mekanika otot dan energi kinetik yg dihasilkan dari Tata Gerak MP. Selain missing link pada latihan Kepekaan ( Olah Rasa - Getaran ) berbasis Gerakan ala Pushing Hand (tuishou atau tempel) yang dapat menyiapkan praktisinya untuk berada pada kondisi fighting secara fisik.

Disinipun hilang jenjang penguasaan berbasis tata gerak dengan prinsip mekanika otot. Pada studi kasus salah satu silat tradisional, di dapati teknik pushing hand yang menghasilkan kemampuan "rasa usik", "rasa nempel", dan "rasa sinar". Kalaupun anggota tidak bisa mendapatkan "rasa sinar", maka ia masih bisa mendapatkan "rasa usik" dan "rasa nempel".

Pada Merpati Putih, kalau seorang anggota tidak bisa menguasai tenaga getaran untuk deteksi yang menuju gerak naluri (yakni gerakan yang dilambari getaran), maka ia akan "kehilangan" daya. Kesimpulan sementara, ia harus meraih keberhasilan menguasai tenaga getaran. Kalau masih gagal, berlatih terus hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Prinsip seleksi alam. Seleksi alam memang baik, tetapi semestinya perlu dipikirkan juga terhadap anggota-anggota yang gagal ini. Minimal ada alternatif dari sejak awalnya ia memulai berlatih olah gerak, kemudian bisa menghasilkan tenaga yang tidak kalah besar dengan yang dihasilkan oleh tenaga getaran. Tentunya dengan batasan-batasan yang tetap tidak akan mampu melampaui kemampuan dan kualitas tenaga getaran. Jenjang penguasaan ini, minimal menjadi "obat" bagi mereka yang tidak berjodoh dengan getaran.

Kurikulum Baku MP masih terlalu bersifat Kanuragan sehingga melupakan pelatihan berbasis Tata Gerak. Jika Pelatihan Isometric MP ( Nafas Pengolahan dsb ) yg extreme didukung dengan Pelatihan Plyometric ( Wuxing Quan ala MP ) yg juga extreme - mungkin akan bisa didapat pesilat MP yg benar-benar mumpuni. Cepat, Keras, Explosive dan juga telengas yg tidak akan kalah dalam pertandingan IPSI ataupun ajang lainnya. Tetapi hal ini tidak terjadi.

Pelatihan Pernafasan MP yg bersifat Isometric ini sebenarnya sudah mempersiapkan kondisi otot tubuh praktisi MP untuk mampu melakukan suatu aktivitas fisik yg berat - tetapi tidak terdapat suatu bentuk pelatihan Plyometric dalam Kurikulum Baku MP untuk memanfaatkan Energi Potential yg sudah tersedia itu dan mengubahnya menjadi Energi Kinetik seperti yg ada dalam pelatihan Xinyi Quan ataupun Baji Quan.

Sehingga sangat disayangkan hasil latihan pernafasan MP yg bersifat Isometric dengan pelatihan yg sangat extreme ini jika tidak dilanjutkan dengan suatu bentuk pelatihan Plyometric yg juga bersifat extreme.

Tidak ada alternatif lain bagi mereka yang mengalami kegagalan terhadap penguasaan tenaga getaran untuk mencapai tahap kanuragan pertama yakni "tutup mata" atau istilah umum 'getaran'. Sehingga disinilah banyak sekali anggota yang pada akhirnya tumbang tidak mau berlatih lagi atau terpaksa mengambil jalur lain semisal organisasi.

Prinsip dasar yang diterapkan adalah hanya berbasis tenaga yang dihasilkan dari olah nafas yang menjadi tenaga power dan dikonversi menjadi tenaga getaran. Sedangkan prinsip dasar berbasis tata gerak sama sekali tidak ada. Gerak naluri pun menggunakan pendekatan ini, yakni pendekatan berbasis tenaga getaran, tidak berbasis alternatif lain.  Meskipun bisa jadi ada pemahaman lain, tetapi tidak massive terhadap anggota tataran dasar, terutama pada tingkat-tingkat produktif (tingkat Dasar hingga tingkat Kombinasi).

Tulisan ini berusaha mengurai apa yang sudah melekat pada MP yang menjadi kekuatan pada pelatihan yang ada berbasis kurikulum baku, dan bagaimana mencari alternatif solusi untuk melengkapi apa yang menjadi kekurangan MP. Tidak lantas membuat MP menjadi ke-KungFu-KungFu-an, tetapi mengambil pemahaman pada prinsip dasar yang dipakai oleh mereka untuk dicoba melihat perbendaharaan apa yang dimiliki MP yang mirip atau mendekati prinsip tersebut. Hasil akhirnya, tetaplah suatu bentuk pelatihan MP yang (diharapkan) lebih komprehensif, berjenjang, dan memiliki prinsip dasar pengolahan tenaga yang lengkap dari sebelumnya.

***

Semoga berguna.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 04/01/2011 15:24
Alhamdulillah.

1. Ada phenomena, pada anggota/kolat/cabang, dimana basis bahasa-nya (bahasa sehari hari) adalah bhs Inggris, bhs Perancis, Belanda, Jerman, Jepang, Maori bahkan bhs Arab (mis tunanetra kerajaan Oman), mereka berkeras hati untuk tetap memakai ISTILAH TRADISIONAL MP dalam nama2 bentuk sikap, kuda2, pola langkah, gerakan tangan, gerakan kaki dan seterusnya (ternyata mempermudah instruksi penguji ketika UKT NAS, dan komunikasi konsultasi keilmuan).
Bahkan di Amerika pun, istilah vibravision hanya dipakai sebagai bridging, agar ada sedikit gambaran dengan memakai istilah bahasa yang familiar. Selanjutnya, dengan tegas dan bangga mereka memakai istilah "IGMP", ilmu getaran merpati putih.

2.  Dalam upaya melestarikan keilmuan MP, pertama tentu diperlukan otoritas keilmuan, yang diposisikan bertanggung jawab menetapkan garis2 keilmuan yang menjadi pedoman seluruh anggota dan pelatih. Antara lain untuk meminimalisir kerancuan umum.

Didalamnya tentu melekat persoalan mengelola/me-manage, perkembangan keilmuan dari banyak sisi. Dari sifat mersudi keilmuan MP, belum lagi pengembangan naluri praktisinya, niscaya akan ditemukan hal2 baru, baik dibidang beladiri maupun non beladiri, apakah peningkatan ramuan dengan mengotak atik porsi dari variabel yang sdh terdapat dalam ramuan itu, atau menambah variabel MP yang semula belum dimasukkan, atau menyusun ramuan baru, dengan tetap memakai bahan2 variabel MP.   

Kalau sifat dan manfaatnya mendasar, tentu dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam metoda pokok. Atau bisa disebarkan ke pelatih2 sebagai catatan perbendaharan keilmuan menghadapi keadaan khusus.
Atau akan diteliti lebih lanjut oleh otoritas, atau memberi petunjuk2 khusus kepada praktisi bersangkutan dalam melanjutkan mersudinya.

Pada titik/garis singgung dengan dengan keilmuan non MP, dimungkinkan ada penggabungan, saling dukung sesuai fungsinya, terutama dalam kategori keilmuan MP untuk pengabdian masyarakat.
Sekecil apapun porsi variabel keilmuan MP dalam gabungan tersebut, otoritas keilmuan akan terus mengawal perkembangannya.

Masih dalam angan2 yang mudah2an bisa segera terwujud, adanya satu padepokan pusat MP, yang didalamnya antara lain ada pusat dokumentasi keilmuan, yang menyimpan, mengoleksi temuan mersudi oleh anggota, dalam berbagai kategori. Sehingga bisa menjadi bahan dan pertimbangan bagi proses perkembangan keilmuan MP. Amiin.

Salam.
 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/01/2011 17:42
(lanjutan)

Apa yang saya analisa barulah pada tahap tata gerak, belum pada pemahaman olah nafas mengapa begini dan mengapa begitu. Memang untuk tataran dasar, lebih baik melakukan saja dulu apa yang sudah diperintahkan oleh pelatih untuk kemudian sambil berjalan prosesnya barulah pemahaman diberikan. Begitulah idealnya. Akan tetapi pada kenyataannya di lapangan tidaklah seperti itu. Lebih banyak anggota yang "terjebak di lorong gelap" untuk kemudian berusaha mencari sendiri dengan caranya. Bagi yang menemukan, ia akan mendapatkan pemahaman. Tetapi bagi yang tidak menemukan, maka ia akan terhenti.

Belajar olah kanuragan sangat berbeda dengan belajar olah gerak. Pada olah gerak, relatif mudah dan relatif bisa ditiru. Pemahaman sederhana ada pada bentuk gerakan dan latihan dasar yang melandasi prinsip dasar pengolahan tenaga pada gerakan tersebut. Selebihnya adalah faktor repetisi. Semakin extreem repetisi yang dilakukan, maka semakin baik hasilnya. Hampir tidak diperlukan shortcut untuk menguasai suatu olah gerak dibandingkan olah nafas atau kanuragan.

***

Misal, pada pelatihan Zhan Zhuang ala CMA. Pelatihan ini sangat sederhana, tetapi efeknya begitu besar sehingga menjadi dasar dari segala bentuk aliran kungfu China.

Berikut adalah salah satu posisi Zhan Zhuang:

(http://i53.tinypic.com/2uzply0.jpg)

Kaki dibuka selebar bahu (tidak terlalu lebar dan tidak terlalu sempit, ukur selebar bahu sendiri. Seluruh tubuh berada pada satu garis lurus dengan titik utama pada simput perut utama (dan tian/hara).

Pada Merpati Putih, ternyata hal itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan posisi sikap sempurna. Entah apakah suatu kebetulan atau tidak, posisi sikap sempurna Merpati Putih sangat mendekati salah satu posisi pelatihan Zhan Zhuang ini. Jadi, dengan memanfaatkan posisi sikap sempurna yang ada, salah satu prinsip dasar dari pengolahan tenaga berbasis whole body movement telah di dapatkan. Tidak meniru gerakan kungfu, tetapi memanfaatkan yang sudah ada dengan diambil konteks pemahaman untuk didapat hasil yang sama.

Melatih secara khusus sikap sempurna Merpati Putih dengan pemahaman ini akan membuka cakrawala baru dimana anggota mendapatkan tiga keuntungan sekaligus, yakni pertama bentuk sikap sempurna yang baik, kedua pemahaman dasar mengenai prinsip dasar pengolahan tenaga berbasis whole body movement serta ketiga pengetahuan mengenai otot-otot postular tubuh.

Menarik, bukan?

Saya akan post pada tulisan selanjutnya untuk pendekatan yang lain.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 04/01/2011 18:46
Mungkin perlu sedikit pelurusan mengenai ruang "gelap" yang tidak diketahui dimana letak pintu selanjutnya.

Bukan berarti praktisi didiamkan begitu saja. Tetapi mendapat satu paket program latihan, yang kalau dilatih secara benar, bertahap dengan penghayatan penuh, akan melaporkan perkembangan2 tertentu, rasa, pengalaman2 dan sebagainya, yang tentu sudah dipahami pelatihnya, sehingga bisa memberi petunjuk penyelesaian maupun kelanjutannya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: anakbawang on 10/01/2011 10:13
assalammualaikum.wr.wb. mas prapto/mas mpcrb..saya newbie n jg blum lama latihan mp, baru balik 2...saya cuma minta sedikit penjelasan pada setiap latihan dasar getaran / gerak naluri saya merasa dari tangan kanan saya energi (rasa grmet2) yang keluar warnanya   putih/ kuning tetapi yang kiri  agak gelap, apakah inic uma sugesti saya saja yang blum benar sehingga gambaran yang muncul seperti tsb,, sebab dari pelatih digambarkan bahwa warnanya putih. mohon maaf jika pertanyaan ini kurang berkenan cm terkadang jadi mneggangu proses ke"khusyu"an latihan saya. terima kasih .. salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 10/01/2011 13:00
@ mas Anak bawang.

Bisa karena latihan bagian kiri dan kanan belum seimbang, bisa juga karena ada anasir "hitam" yang sudah ngendon di tangan kiri.

Perbanyak sesi napas pembersih. Karena sifatnya "membersihkan" dari anasir yg tidak dikehendaki, mengepras energi yang "mbrenjul" tidak pada tempatnya, mengisi lobang2 energi dst.

Jangan pusing/terganggu dengan keadaan itu, latihan terus sesuai prosedur, sambil lebih ditambah pas sessi napas pembersih, Insya Allah lancar.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: anakbawang on 10/01/2011 14:59
terima kasih banyak mas atas penjelasannya...semoga merpati putih semakin memberi manfaat bagi bangsa dan negara, saya sebagai murid yang belum bisa berbuat banyak dalam membalas budi u/ perguruan cm bisa mengirim doa bagi para leluhur, guru, pewaris dan keluarga besar perguruan agar selalu di berikan keikhlasan dan kebaikan di dunia & akhirat. amien. terus terang semenjak saya ikut latihan (terutama latihan dasar getaran) kesadaran religi semakin saya rasakan (walaupun disetiap latihan tidak pernah disinggung masalah tersebut), tapi itu yang saya alami dan rasakan.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 11/01/2011 10:06
@mas anakbawang,

Pada tahap awal, visualisasi biasanya akan diberikan pelatih untuk mempermudah di dalam proses mendapatkan pemahaman "rasa" pada area yang sedang difokuskan. Bahwa pada tahap awal sesungguhnya yang dilatih adalah "rasa" dan bukan sekedar warna tadi. Kalau konsentrasi bagus, visualisasi warna akan mudah dilakukan (umumnya menggunakan warna putih). Tetap ketika "warna" tersebut muncul atau tidak muncul, "rasa" pada tangan mas itulah yang menentukan.

Saya sering berkata pada anggota yang sedang belajar getaran. Bahwa tahap awal belajar getaran itu "JANGAN PAKAI OTAK" .... Maaf, bukan lantas menyuruh anggota "tidak pakai otak atau menjadi bodoh" ... tetapi berlatih pakai HATI. Jangan konsentrasi pada nalar, tetapi pada rasa. Semakin "membuka hati" maka semakin lancar. Tidak lantas tidak menggunakan otak sama sekali. Tidak demikian. Nantinya ada peran tersendiri antara kaitan nalar-hati ini. Tidak perlu saya jelaskan detail, nanti akan dirasakan sendiri kaitannya.

Gremet-gremet yang dirasakan di tangan itu JANGAN DIPIKIRKAN, tetapi dirasakan. Semakin konsentrasi penuh pada hati, maka semakin besar efeknya. Kalau pada teori umum "kemana pikiran mengarah, kesana tenaga mengalir", sedangkan pada latihan getaran "kemana hati mengarah, kesana getaran mengalir". Silahkan dicoba.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 11/01/2011 10:54
@mas Anakbawang, tahap melatih getaran pribadi adalah tahap sangat penting. Yakni tahap pembangkitan tenaga getaran. Jadi, konsentrasikan disitu sehingga mas benar-benar bisa merasakan secara maksimal tenaga getaran yang ada pada tubuh ams.

Kalau nanti mas anakbawang sudah berhasil, jangan lupa untuk sering-sering "menjaga kondisi" tubuh dengan melakukan olah nafas pengolahan dan pembinaan secara periodik. Tujuannya agar "generator" tubuh selalu ON dan siap pakai.

***

Pada setiap praktisi getaran yang cukup sulit adalah mencari "arena" untuk melatih aplikasi di kehidupan nyata. Sebenarnya hal ini sudah harus mulai dipikirkan oleh cabang dengan berusaha melatih para praktisi getaran ini di dunia nyata sehingga aplikatifnya cukup terasa dan bisa bermanfaat.

Baru-baru ini rekan-rekan melakukan suatu "langkah menarik", yakni dengan mempekerjakan praktisi getaran (secara sambilan) sebagai pengawas keamanan suatu event. Alkisah ada suatu event kesenian, dimana yang hadir tidak boleh membawa makanan dan minuman ke dalam area pertunjukan. Ditempatkanlah dua praktisi getaran di depan pintu masuk pengecekan. Tugasnya simpel, yakni "menembakkan" getaran deteksi untuk mengetahui ada atau tidak ada makanan atau minuman yang dibawa oleh pengunjung TANPA membongkar tas. Efeknya jadi sangat menarik.

Seorang ibu-ibu kedapatan membawa biskuit dan di stop di depan pintu, "maaf bu, biskuitnya ditinggal disini. Masuk tidak boleh bawa makanan". Si ibu ngeles, "nggak kok, saya tidak bawa biskuit". Dijawab, "bener nih bu? Saya priksa ya?", Jawab si ibu, "nggak deh mas, ya udah saya keluarin biskuitnya" (dengan wajah bingung dan sedikit malu). Saya yakin si ibu ini pasti penasaran, kok bisa ketahuan ya?

Masuk lagi seorang pengunjung yang "ngumpetin" aqua kecil di tasnya. Di stop di depan pintu, "maaf mas, aquanya ditinggal. Masuk tidak boleh bawa minuman". Si mas ini ngeles, "nggak kok mas". Dijawab, "bener nih? saya periksa ya?", dan dengan setengah malu "ngga usah deh, ini saya titipin aqua-nya". Dan ngeloyor dengan wajah bingung, kok bisa ketahuan ya?

Sampai dengan yang membawa "roti sepotong" juga ketahuan. Banyak wajah-wajah bingung yang bahkan sebagian menengok ke kanan kiri dan atas bawah seperti berpikir kalau mungkin ada kamera CCTV tembus pandang yang bisa mengetahu isi tasnya. :)

Demikian seterusnya hingga banyak pengunjung yang akan masuk "dideteksi" oleh praktisi getaran ini apakah kedapatan membawa makanan/minuman. Banyak wajah "bingung" dan "aneh" melihat bahwa tim keamanan dari Merpati Putih tidak perlu memeriksa tas dengan membuka-buka tas/dompet. Sayang saya tidak sempat merekam "wajah" dari pengunjung yang keheranan ini.

Pertanyaannya, bagaimana sesungguhnya mekanisme getaran untuk deteksi ini secara ilmiah?

***

Di dalam sains, setiap benda memiliki molekul. Dr. William P Blair dari John Hopkins University pernah mempublikasikan jurnal ilmuah mengenai ini. Perhatikan gambar berikut ini:

(http://i.livescience.com/images/070226_light_A_02.jpg)
(credit to: LiveScience.com)

Yang menarik adalah pada dua penjelasan terakhir:

-- Your brain, interprets the vibration information to mean 'blue'. --

-- your brain processes billions of signals per second. Other materials in the vase send color signals that your brain integrates with the blue. Various types of atoms communicate additional information, such as texture, specularity, and reflectivity.---

Disitu disebutkan oleh scientist istilah warna 'biru' (dengan menggunakan tanda kutip). Artinya bahwa 'biru' tidaklah biru seperti yang mata kita lihat. Warna 'biru' sesungguhnya adalah representasi energi dengan panjang gelombang tertentu yang mengenai atom dan diserap olehnya. Atom ini kemudian 'terlempar keluar' pada jalur energi yang lebih besar dan memancar dengan panjang gelombang yang sama. Panjang gelombang itu mengenai mata untuk kemudian otak kita menterjemahkan itu sebagai 'BIRU'.

Melalui artikel tersebut, jadi cukup bisa dimengerti mengapa MP mengajarkan materi 'getaran pribadi' sebelum masuk pada halang rintang, deteksi obyek, deteksi benda, volume dan jarak serta warna. Meskipun MP belum pernah meneliti secara khusus, tetapi pakem urutannya sudah sesuai dengan penjelasan ilmu pengetahuan yang ada. Getaran pribadi ini hukumnya WAJIB dikuasai dulu. Tetapi setelah membaca penjelasan Dr. William tersebut, ternyata tiap obyek memiliki atom-atom yang membentuk 'warna', 'bentuk', 'struktur', 'tekstur', dan 'karakteristik lain' dari obyek. Nantinya obyek tersebut akan 'dikenai' atau 'ditabrak' oleh gelombang dari tempat lain. 'Tabrakan' ini akan menimbulkan suatu efek fotolistrik dengan 'terlemparnya' foton. Dan inilah sesungguhnya yang di deteksi.

Setiap obyek memiliki "Getaran Tinggal" dari suatu konsekwensi logis pada benda bermolekul yang dilingkupi udara disekitarnya. Besar kecilnya getaran tinggal ini sangat variatif.

Ketika getaran tubuh "ditembakkan" pada suatu benda, maka ia akan mengenai struktur atom benda tersebut dan dari situlah kemudian terbentuk karakteristik dari benda (sesuai penelitian dari Dr. William). Para praktisi getaran (terutama yang matanya normal) memiliki sangat banyak perbendaharaan pencitraan obyek pada memori ingatanya. Jika ia sudah hidup selama 30 tahun (misalkan) maka dalam rentang waktu itulah ia mengingat obyek-obyek yang pernah dilihat oleh matanya. Dan basis dari ranah ingatan inilah yang kemudian "mengemuka" sebagai suatu pengetahuan obyek yang baru melalui "rasa getaran". Sehingga ketika "ditembakkan" dan mengenai "biskuit" atau "aqua", maka karakteristik dari "biskuit" atau "aqua" yang ada pada memori otak praktisi ini akan secara otomatis/reflek muncul sebagai suatu informasi seperti halnya ketika orang normal melihat obyek bernama "biskuit" atau "aqua" ini. Akhirnya, otak menyimpulkan sebagai obyek "biskuit" atau obyek "aqua" (sesuai yang muncul pada memori ingatannya) dan "mengabari" sanubari bahwa itu adalah "biskuit" atau "aqua" atau obyek lain.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: anakbawang on 11/01/2011 13:15
terima kasih banyak mas atas semua petunjuknya.....sangat berarti sekali utk latihan saya ke depannya.
salam hormat utk para senior.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: anakbawang on 11/01/2011 13:43
terima kasih banyak mas atas semua penjelasan & petunjuknya...sangat berarti utk latihan saya ke depannya.
salam hormat saya utk para senior.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: anakbawang on 11/01/2011 14:40
salam.
yang dijelaskan mas mpcrb tertang teori di atas pernah saya alami saat latihan di kolat, pernah suatu ketika datang senior cabang yang sdh mahir getaran mengarahkan kami yang balik II, katanya dia mau tahu perkembangan latihan dikolat. sampai pada saat dicoba untuk deteksi warna setelah melakukan rangkaian nafas dasar getaran dengan  kondisi mata tertutup di depan kami di taruh kertas warna, saya merasa seperti ada dorongan dari hati (keyakinan) untuk mengatakan warnanya 'kuning' dan kebetulan benar kuning... saya katakan masih kebetulan karena dilatihan2 selanjutnya lebih banyak salahnya dari pada benernya..hehe.
mas apakah suasana hati/mood kita saat juga mempengaruhi getaran yang dihasilkan? soalnya kesimpulan saya dari hasil benar-salah saat menebak obyek, biasanya klo lagi mood latihan bagus tebakannya benar begitupun sebaliknya.
karena saya lebih 'sreg' latihan getaran utk gerak bebas naluri daripada deteksi obyek. jadi klo disuruh deteksi obyek malah seperti ada yang mengganjal di hati, lain dengan disruh gerak bebas naluri 'energi' seperti mengalir..
salam.
   
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 11/01/2011 15:09
@ mas Anak bawang.

1. Kebetulan anda menyinggung tentang doa dan dzikir untuk para leluhur, guru, pelatih yang sudah mendahului kita maupun yang masih ada.
Memang tidak/belum  ada petunjuk khusus ataupun prosedur resmi, meski terkadang menjadi kunci keberhasilan dalam latihan, khususnya latihan getaran pribadi. Penyikapan tsb akan sangat membantu.

Termasuk apabila berkesempatan ziarah ke makam para leluhur MP, diantaranya ke makam Gagak Handoko di Loano dan para penerusnya di Ngulakan, doa dan dzikir itulah yang tepat. Jangan sekali kali "minta sesuatu" kepada para leluhur.
Akan dirasakan "respon alam" apabila  penyikapan kita benar.

2. Tentang "sikap berdoa" di awal setiap latihan, duduk bersila, telapak tangan ditangkupkan, posisi didepan dada.

Dulu banyak yang keberatan, kok seperti sikap "sembahyangnya" agama tertentu (sebagaimana juga adanya berbagai tanggapan terhadap bentuk salam silat di IPSI/PERSILAT).
Bisa saja, sesaat sebelumnya melakukan doa dan dzikir, termasuk mohon ridhaNya, agar latihan berjalan selamat dan bermanfaat/berkah, baru masuk "sikap berdoa".
Karena pada "sikap berdoa" MP tersebut, dengan buang nafas halus, tarik dan tahan, kondisi energi tubuh dan jalur2nya, mulai disiapkan untuk latihan (ada fungsi/manfaat yg lain) .

3. Mengenai luasnya kemungkinan2 pengetrapan getaran MP sebagaimana yang  diantaranya diterangkan oleh mas Mpcrb, beberapa sudah dicoba.
Selain pasien/obyek dilatih untuk menolong diri sendiri, ada pula jenis2 pengabdian yang bisa dilakukan praktisi getaran MP.
Misal seperti yang dipaparkan mas Mpcrb diatas, juga yang pernah dilakukan selama sebulan di rig offshore pantura, yang semula banyak sekali pencurian peralatan yang sangat merugikan, menjadi nol kasus, karena perahu pencuri/calon pencuri bisa terdeteksi meski berada ditengah2 puluhan perahu nelayan, sehingga bisa dilakukan tindakan lebih lanjut.

Ketika musim bom beberapa tahun lalu, banyak praktisi MP yang diperbantukan ke aparat maupun ke mall-2/ tempat umum.

Juga bantuan pada OPAL, untuk mendeteksi pencurian listrik, baik melalui kabel atas maupun kabel tanah (diduga keras ada kerjasama dengan orang dalam, internal kalangkabut, sehingga bantuan MP ditarik).
  Yang klasik bantuan untuk deteksi narkoba. Sering sulit membedakan, antara pelaku sebenarnya dengan reserse yang ngantongi narkoba yang katanya karena tugas.
Praktisi detektor MP sampai mampu mendeteksi narkoba ketika pesawat yang membawa narkoba hampir mendarat.

4. Pengoperasian praktisi getaran MP menemui berbagai persoalan.

a. Nyaris semua praktisi MP, sudah memiliki pekerjaan tetap, atau sekolah/kuliah.

b. Pada lini tugas yang berbahaya, tidak jelas statusnya.

c. Walau menjadi "bintang tamu" di perusahaan layanan  keamanan, secara bisnis dirasakan kalau terlalu dimanfaatkan. Jadi harus mendirikan perusahaan sendiri, dengan segala permasalahannya (belum mendapat prioritas dari pimpinan MP).

Disamping juga karena instansi2 mulai punya peralatan deteksi yang canggih, kebijakan sementara adalah melatih personel instansi2 tersebut, antara lain Satbrimob Polda dibeberapa daerah, KSR PMI untuk penugasan didaerah bencana, dll. Praktisi perguruan hanya bertugas sebagai "sapu kawat", baru diturunkan kalau sangat diperlukan.

Semoga menambah semangat berlatih. Semoga para penerus bisa menemukan inovasi keilmuan dan managemen pengelolaan, sehingga semua pihak mendapat manfaat yang optimal. Amiin.
 
Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 11/01/2011 16:47
@mas anakbawang,

seringkali kasus yang terjadi di lapangan adalah macetnya deteksi. Hal ini ada banyak faktor. Pada saat berlatih, sebaiknya perkuat untuk menggunakan rasa / hati dibanding logika. Sebenarnya kalau istilah saya pribadi tidak ada istilah "tebak-tebakan". Tetapi ini adalah suatu proses dimana kepekaan harus dilatih.

Beginilah urutan latihan getaran yang kami lakukan:

Tahap Kepekaan --> Tahap Deteksi --> Tahap Visual

Jadi, kalau mas ingin deteksi dengan baik, maka perkuat tahap kepekaan. Latih getaran pribadi hingga tahap benar-benar bisa merasakan tenaga getaran. Latih getaran alam hingga tahap benar-benar bisa merasakan antara tenaga getaran pribadi dan getaran alam. Kedua latihan tersebut (getaran pribadi dan getaran alam) bertujuan melatih KEPEKAAN terlebih dahulu. Kalau sudah peka, deteksi obyek akan jauh lebih mudah mas. Jadi nanti yang terjadi adalah, tidak diperlukan "tebak-tebakan" untuk warna "kuning", "merah", "biru", dsb. Mas menggunakan tenaga getarannya untuk mendeteksi rasa dari warna. Yang pada tahap awal berlatih adalah menajamkan kepekaan rasa warna ini (atau deteksi obyek) pada otak kecil sehingga di dapat naluri. Di tahap itulah nanti tebak-tebakan akan menghilang akan terganti dengan suatu teknik baru pada otak.

Otak sesungguhnya "merekam" semua hal ikhwal yang kita lihat di dunia ini selama rentang waktu hidup kita. Kalau kita yang normal, otak akan menterjemahkan warna "biru" menggunakan sensor optik pada organ mata. Tapi sebelumnya (saat kita kecil), kita dilatih untuk dikenalkan bahwa "INI BIRU", "INI MERAH", "INI KUNING", dsb. Dari situlah otak memiliki rekaman ingatan mengenai "biru", "kuning", "merah", dsb. Secara berulang-ulang dan terus menerus otak dilatih untuk mengingat hal yang sama. Sehingga ketika suatu waktu tertentu mata kita melihat obyek dengan warna "biru", maka otak akan otomatis menterjemahkan sebagai "BIRU" dan memberitahu sanubari kalau itu "biru". Demikian juga pada obyek-obyek lain.

Kalau pada getaran MP metodenya mirip tetapi agak berbeda, dimana otak kecil akan BELAJAR HAL BARU berupa "rasa getaran" terhadap benda. Ini tidak kalah hebatnya dibanding sensor optik pada mata. Otak kecil juga akan menyimpan "ingatan" mengenai rasa getaran ini secara berulang-ulang sehingga menjadi pengetahuan tersendiri pada otak kita. Dan nanti, ketika pancaran tenaga getaran kita mengenai suatu benda, maka "rasa getaran" pada otak kecil ini akan "membuka" ranah obyek yang disimpan pada memori otak sehingga sanubari menjadi tahu bahwa rasa itu adalah "sesuatu" (warna, obyek, dsb).

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 11/01/2011 17:46
Top markotop, mas mpcrb baru turun dari pertapaan ya, kmana aja. Btw welcome back. Saya orang luar boleh ga diajarin getaran mas?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 12/01/2011 09:33
@kang Sawer Wulung,

Kebetulan loading kerjaan lagi santai, jadi bisa browsing-browsing dan nulis-nulis artikel lagi. Beberapa hari kemarin kebetulan balik kandang ke Cirebon untuk konsolidasi pengurus baru plus latihan gabungan se wilayah III Cirebon. Sekaligus juga pembinaan terhadap tingkat Kombinasi 1 ke atas dan mewajibkan kepada tingkat Kombinasi 1 ke atas untuk mulai aktif lagi latihan getaran reguler. Bagi yang sudah lancar, diwajibkan untuk membantu 2 orang rekannya yang belum lancar sehingga diharapkan ke depannya akan muncul lebih banyak lagi praktisi getaran. Termasuk juga penyamaan pakem materi yang ada sehingga semua berlatih dengan metode, dan komposisi materi yang seragam. Pendalaman pemahaman akan dilakukan per 2 minggu sekali tiap sabtu malam di Padepokan MP Cirebon untuk melakukan evaluasi sejauh mana perkembangan belajar anggota.

***

Kalau belajar getaran menurut terminologi umum, sebenarnya sudah bisa dilatih oleh siapapun juga. Sebab setiap siapapun yang sdh bisa merasakan penyaluran tenaga di tubuhnya, kalau mencoba menyalurkan keluar kemudian latihan mendeteksi "rasa" didepannya ada halang rintang atau kosong, tentu akan bisa (sekurangnya membedakan ada benda-tidak ada benda, dengan mata tertutup). Itulah latihan getaran tahap dasar yang juga menjadi pelatihan awal di Merpati Putih pada tingkat 4 (Balik 2).

Kalau pengertian dari belajar getaran menurut terminologi Merpati Putih, tentunya hanya anggota tingkat 5 (Kombinasi 1) yang memiliki hak resmi sesuai tingkatan untuk belajar pakem getaran. Jadi, kalau non anggota tentu tidak diizinkan. Kecuali otoritas keilmuan MP memberikan izin untuk itu secara khusus.

Demikian mas.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 16/01/2011 00:25
Salam kenal ke senior2 MP di sini, saya juga praktisi MP sejak tahun 1990. Tapi ilmu masih cetek.
Mau tanya ke mas Suprapto dan mas mpcrb tentang sejarah & keilmuan MP. Mudah2an berkenan menjawab.

1. Saya lihat foto2 masa lalu MP pakaiannya putih2, sejak kapan seragam yang sekarang dipakai?

2. Pernah dengar juga kalau dulu tingkat di MP tidak seperti sekarang yaitu D1, D2, B1, B2 dst, melainkan belajar sistem paket yaitu paket pasir besi, pukulan bayu seto, lembu sekilan, dan lain sebagainya, apa benar?

3. Yang ini gak ada hubungannya dengan sejarah, suatu saat sekitar tahun 90an awal, saya berkunjung ke Musium Diponegoro di Jogja, guide kami waktu itu mengatakan saat menunjukkan tembok yang dijebol pangeran Diponegoro. Seingat saya waktu itu tingginya sekitar 2m, tebal min. 50cm, dan lebar 3m.  Guide itu dengan tenangnya berujar, bahwa kalau sekarang yang bisa melakukan hal seperti ini murid2 MP. Apakah kalau sudah memainkan dan menyerap getaran alam, penyalurannya bisa berupa tenaga destruktif seperti itu?

Salam hormat

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 16/01/2011 02:12
@ mas Toyosu.

1. Benar, pada masa awal berdiri, seragam latihan MP adalah putih2, mengambil seragam karate. Kemudian ketika melatih TNI-AU, ganti oranye, seperti pakaian pilot.

Ketika MP didirikan oleh mas Poeng dan mas Budi ( 2 April 1963), usia keduanya baru 19 tahun dan 17 tahun. Teman2nya, dipimpin oleh mas Harno, mahasiswa STO (kemudian menjadi Ketua Umum yang pertama), bergerak cepat, menyusun AD/ART, termasuk lambang dan seragam latihan, kurikulum tingkatan dan lain2. Masih dibimbing oleh Sang Guru, bp Saring Hadi Poernomo, sampai beliau Sang Guru wafat pada 2 April 1968.
Ide dasar mengenai seragam dan lambang, oleh mas Poeng, teknis artistik dan hasil akhirnya diputuskan bersama teman2nya.

2. Dulu hanya pakai istilah tingkatan Dasar, Balik, Kombinasi, Khusus Tangan, Khusus Kaki, Khusus Badan, Khusus Kepala dst.
Oleh karena situasi khusus pada waktu itu (situasi panas menjelang/setelah ontran ontran G30S), dilakukan prioritas pemberian pukulan2 pamungkas. Tentu SETELAH melewati latihan2 kombinasi keatas.

Baru ketika menyusun materi kurikulum (tersusun kurikulum 6 bulanan, duakali latihan seminggu, dengan pedoman materi SETIAP latihan, baik pembinaan fisik, tata gerak beladiri dan olah nafas, dilarang ikut ujian kalau ikut kurang dari 75 persen waktu latihan dst), maka materi Dasar harus dipecah menjadi Dasar-1 dan Dasar-2. Demikian juga pada tingkat Balik dan Kombinasi.
Belakangan tingkat lanjutan juga ditata ulang.

3. Sebelum dipakai beton cor dengan ketentuan standar pembuatan seperti sekarang, materi untuk ujian dan peragaan pemukulan benda keras, berupa pemukulan balok es, batu kali/batu candi, kikir dan per mobil.
Dulu IPSI sering arak2an/pawai/show of force. MP selalu kebagian pemukulan benda keras, termasuk balok es  rangkap 10 bahkan lebih, batu kali rangkap 5 dst.

Jadi kalau guide punya presepsi seperti itu, dimaklumi saja. Belum pernah dengar, ada anggota MP yang mukul tembok.

Kalau Pangeran Diponegoro, konon dari jalur keilmuan yang kemudian menjadi KYS (Krida Yudha Sinalika).

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 17/01/2011 14:36
MP Dengan Fenomena Pematahan dan Getaran, serta Mekanika Newtonian dan Quantum Physic

Tulisan ini saya sadur sedikit dari koleksi penelitian dan riset saya. Kebanyakan memang hanya berupa hipotesa-hipotesa, menunggu perkembangan pengetahuan pada diri sendiri dan juga tambahan pengetahuan dari luar untuk melengkapi yang sudah ada. Semoga bermanfaat untuk Merpati Putih dan dunia persilatan pada umumnya.

Saya pribadi percaya Getaran bukanlah suatu delusi (khayalan), tetapi keyakinan saya ini bukan berawal dari Kemampuan Tutup Mata (vibravision) MP. Ketika saya berlatih MP dahulu, kemampuan "Tutup Mata" ini di dalam MP belumlah bersifat massive seperti sekarang ini. Pada saat itu MP masih sangat kental dengan Power-nya. Dan memang dahulu saya dididik untuk itu. Bahkan 5 tahun pertama sama sekali TIDAK PERNAH mengetahui, atau mengenal apa itu getaran. Ini sangat baik menurut saya.

Jadi pemahaman saya akan Tenaga Getaran lebih diawali dari Tenaga Power MP. Pada saat itu saya sering sekali terkagum-kagum melihat demo internal yg dilakukan para senior. Para senior sering kali mendemokan sesuatu yg "tidak masuk akal" bagi saya.

Misalnya memecahkan botol Coca Cola hanya dengan sebatang sedotan, memecahkan balok es hanya dengan sabuk, memecahkan balok es dengan tepukan ringan yg dimata saya seperti mengelus saja - saya sendiri saat tingkat dasar pernah mematahkan balok es yg sudah "dielus" sama seorang senior, balok es tsb patah walaupun saya hanya menepuk ringan saja.

Mungkin hal seperti ini suatu yg biasa didemokan sekarang ini tapi pada saat itu demo seperti ini hampir tidak pernah dilakukan dimuka umum.

Sebagai murid SMA dari salah satu sekolah favorit di Cirebon dan mengambil jurusan IPA, saya tidak habis mengerti bagaimana mungkin sedotan (atau Sabuk) yg begitu lemas bisa memecahkan botol Coca Cola (atau Balok Es).  Walaupun sedotan digerakan dengan percepatan seperti apapun sedotan tsb tidak akan memiliki kemampuan untuk mentransfer momentum pada saat terjadi tumbukan yg bisa menyebabkan botol tsb pecah - sedotan tidak memiliki kerapatan (kekerasan) massa yg cukup untuk itu.

Saya juga tidak mengerti bagaimana tepukan saya yg begitu ringan bisa mematahkan es balok yg sudah "dielus" sama senior saya. Ini sama sekali tidak masuk akal - hal ini bertentangan dengan Hukum Mekanika Newtonian. Kesimpulan saya pecahnya botol (balok es) bukan hanya disebabkan energi kinetik yg ditimbulkan oleh sedotan (sabuk, tepukan) - tetapi ada faktor lain yg menyebabkan itu bisa terjadi.

Penjelasan klasik paling mudah adalah ya inilah Tenaga Dalam (Chi) - yg tetap belum bisa menjelaskan dengan baik bagaimana proses terjadinya. Tetapi semua ini menjadi lebih jelas bagi saya ketika MP mulai memperkenalkan konsep Getarannya.

***

Saya sempat membaca pernyataan Ir Surato M.Sc. tentang Tenaga Getaran ini pada tabloid Bola yang terbit tahun 80-an. Ir Surato M.Sc. yg bekerja untuk BPPT ini mengatakan :

"Jadi dengan mengirim getaran lewat tangan, kaki atau kepala. Kita akan mempengaruhi susunan molekul pada benda-benda yang akan kita patahkan. Pada saat molekul pada garis yang kita jadikan sasaran itu berada dalam kondisi labil, maka sasaran itu kita hantam. Yang penting bukan kekuatan pukulannya tetapi momentumnya"

Penjelasan Ir Surato M.Sc. ini merupakan penjelasan yg bukan lagi berdasarkan Mekanika Newtonian tetapi sudah masuk kepada Quantum Physics. Pada Quantum Physics tidak ada lagi perbedaan antara energi dan materi. Pada skala atomic, partikel - seperti elektron, proton, neutron dsb -  selain memiliki sifat materi juga bersifat energi. Sehingga bisa dikatakan Mekanika Newtonian tidak lagi berlaku pada skala atomic ini.

Pada skala atomic, Partikel - elektron, proton dsb - bukanlah lagi suatu materi yg bersifat "Rigid Body" yg menempati ruang dgn volume tertentu seperti anggapan dalam Mekanika Newtonian tetapi Partikel juga bisa dikatakan suatu bentuk energi yg memiliki sifat Gelombang ( Getaran ) dgn frekuensi dan panjang gelombang tertentu.

***

Dan bagi saya pribadi sampai saat ini memang hanya penjelasan berdasarkan Quantum Physics ini yg bisa menjelaskan tentang Fenomena Pemecahan benda keras dengan menggunakan benda lunak ataupun "elusan sayang" seperti yg sering didemokan senior-senior saya dulu.

Ketika tenaga getaran disalurkan ke benda yg akan dipatahkan biasanya digunakan beberapa pendekatan. Yang menarik bagi saya adalah pendekatan dimana dilakukan teknik penyamaan Tenaga Getaran yg akan dikirim dengan getaran benda yg akan dipatahkan. Pada saat inilah terjadi benturan antara energi yg dihasilkan Tenaga Getaran dengan elektron-elektron penyusun benda tsb - disebabkan adanya kesamaan frekuensi Tenaga Getaran dgn frekuensi elektron benda tsb.

Seperti kita tahu pada skala atomic - menurut Quantum Theory - tidak ada beda lagi antara energi dan materi.

Akibat berbenturan dgn Tenaga Getaran ini maka Elektron-elektron tsb akan bergerak keluar orbitnya secara massive dibagian yg "diserang" Tenaga Getaran tsb. Pergerakan elektron-elektron yg bersifat massive menyebabkan ikatan molekul benda keras tersebut menjadi labil. Pada saat inilah walaupun benturan fisik yg mengenai benda keras tsb hanyalah benturan ringan, sudah cukup untuk mematahkan benda keras tsb.

Prinsipnya sama persis seperti penjelasan saya mengenai bagaimana warna biru dihasilkan dan ditangkap mata berdasar penelitian dari Dr. William dari John Hopkins University pada postingan saya sebelum ini. Ketika terjadi benturan cahaya dengan elektron yg frekuensinya sama dengan cahaya (biru) yg tidak diserap benda tsb. Elektron tsb kemudian terlempar dari orbitnya dan menghasilkan photon yg ditangkap oleh mata kita dan diterjemahkan otak kita sebagai warna biru.

Akhirnya terjawab sudah kenapa pada MP getaran pribadi mendapat porsi awal yang harus dikuasai untuk bisa masuk pada tahap berikutnya yakni getaran alam. Dalam bahasa modern dapat dikatakan bahwa getaran pribadi adalah tahap latihan yang bersifat atomic level untuk diri sendiri dan kemudian getaran alam adalah tahap atomic berikutnya untuk obyek-obyek diluar tubuh kita sendiri. Jadi, antara getaran pribadi dan getaran alam semuanya bersifat atomic level.

Kembali pada kondisi pematahan benda keras. Pada pematahan benda keras, yg membentur elektron adalah Tenaga Getaran yg sengaja dikirimkan praktisinya (entah dari dirinya sendiri atau gabungan dengan getaran alam). Benturan Tenaga Getaran dgn elektron ini yg menyebabkan ikatan molekul benda keras tsb menjadi labil dan akibatnya benda keras tsb mudah patah walaupun hanya dengan benturan fisik ringan saja.

Jadi - bagi saya pribadi - penjelasan Tenaga Getaran berdasarkan Quantum Physics membuat bukan hal yg aneh lagi jika praktisi MP memiliki kemampuan Getaran "Tutup Mata". Semuanya hanyalah masalah penyamaan frekuensi Tenaga Getaran dengan keadaan sekitarnya (Getaran Alam). Bahkan keilmuan Pamungkas MP seperti Bayu Seto pun masih bisa dijelaskan dengan Quantum Physics ini.

Konsep Getaran dalam MP ini menurut saya jauh lebih baik dibanding konsep Chi/Qi. Konsep Chi/Qi lebih sulit dihubungkan dengan pemahaman keilmuan modern saat ini. Statement saya ini bersifat subyektif, bisa disanggah. Setidaknya, inilah yang saya pahami saat ini.

***

Tapi tentu saja pernyataan Ir Surato M.Sc. tentang Getaran sampai sejauh ini masih sebatas Hipotesa saja karena memang belum adanya penelitian yg valid tentang ini. Seandainya saja ada kerjasama antara MP dengan para ahli Fisika secara intensif - tentunya akan semakin terkuak lebar misteri dari Tenaga Getaran ini.

Bagi saya pribadi keberadaan Getaran MP ini jauh lebih mudah diterima melalui pendekatan Tenaga Power - misalnya dengan pematahan benda keras yg tidak bisa dijelaskan dengan Mekanika Newtonian seperti yg saya jelaskan di atas. Mungkin karna efek yg diakibat dari Getaran MP lebih tampak nyata (Real) dalam pematahan benda keras seperti ini.

Jika Getaran MP hanya suatu khayalan tidak mungkin benda tsb patah.

Saya bayangkan se-rasional apapun seseorang tentunya pada akhirnya akan bisa menerima bahwa Getaran MP adalah suatu yg real jika dalam suatu percobaan (Uji Lab) dengan alat yg terukur ternyata membuktikan bahwa sabetan Sabuk yg ringan (mungkin tidak lebih dari beban 10-20 kg berdasarkan alat ukur pada test Lab) ternyata mampu mematahkan beton cor yg seharusnya hanya bisa dipatahkan dengan beban 600 kg - misalnya.

Se-rasional apapun seseorang pastinya harus mengakui ada faktor lain yg mengakibatkan beton cor tsb bisa patah. Atau yg lebih extreme adalah seperti yg dilakukan pada Kejurnas MP yg lalu - mematahkan kikir dengan rumput misalnya - Mekanika Newtonian tidak mungkin bisa menjelaskan fenomena ini.

Dan jika tidak ada satupun penjelasan berdasarkan Mekanika Newtonian mampu menjelaskan fenomena ini - mau tidak mau akhirnya para Scientists yg menguji akan  mencari penjelasannya berdasarkan Quantum Theory yg bisa menjadi dasar penjelasan tentang keberadaan Getaran MP ini.

Begitu Getaran MP terbukti keberadaannya dan bisa dijelaskan dengan Quantum Theory - semuanya Keilmuan MP seperti Bayu Seto, Kidang Telangkat, Kere Wojo, Vibravision dsb hanyalah masalah di frekuensi getaran dan mekanisme penyalurannya saja.

Saya ingat Ir Surato M.Sc. pernah mengatakan dalam pengujian dgn menggunakan Osciloscope dideteksi ada 5 jenis Getaran yg dimiliki praktisi MP dan 1 jenis lagi masih dalam tahap pengujian saat itu. Sayang sekali tidak terdengar bagaimana kelanjutan penelitian yg dilakukan Ir Surato M.Sc. sekarang ini. Saya sendiri kurang mengetahui apakah penelitian Ir Surato M.Sc. ini hanya bersifat riset pribadi saja ataukah sudah merupakan riset suatu intitusi tertentu.

Tapi seandainya saja dilakukan Uji Labs - misalnya pengujian pematahan beton dgn sabuk ataupun kikir dgn rumput - seperti yg saya tulis di atas, mungkin keberadaan Getaran MP bukanlah suatu yg perlu dipertanyakan lagi.

Sayangnya setiap kali berbicara Getaran MP selalu yg menjadi fokus perhatian adalah Vibravision. Bagi saya pribadi pematahan beton cor dgn sabuk, kikir dgn rumput ataupun yg sejenisnya sudah merupakan bukti keberadaan Getaran MP adalah suatu yg real.

***

Ada buku menarik yang berjudul "The Tao of Physics" yang dibuat oleh Fritjof Capra mengenai korelasi antara Fisika - khususnya Quantum Theory - dengan Eastern Wisdom seperti Tao, Zen, dsb.

Saya coba kutip sebagian:

"I was sitting by the ocean one late summer afternoon, watching the waves rolling in and feeling the rhythm of my breathing, when I suddenly became aware of my whole environment as being engaged in a gigantic cosmic dance.

Being a physicist, I knew the sand, rocks, water and air around me made of vibrating molecules and atoms, and that these consisted of particles which interacted with one another by creating and destroying other particles  " - Fritjof Capra

Fritjof Capra pun bicara tentang Getaran  - yaitu Getaran Alam yg digambarkan sebagai Gigantic Cosmic Dance.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 17/01/2011 19:32
@ mas mpcrb.

Menambahkan sedikit tentang tim-nya mas Surato cs.
Kira2 15 tahun yang lalu, pada era Ketum PPMP dipegang mas Solihin GP/mang Ihin, kolat MP BPPT termasuk kolat yang kuat dan sangat antusias meneliti keilmuan MP.

Didepan tim BPPT yang dikoordinasi mas Surato dan mas Ronny Rondonuwu, mas Budisantoso diminta menjelaskan apa yang dilakukan para pelatih senior MP ketika "mengelus" sasaran benda keras bahkan yang tanpa menyentuh.
Antara lain mas Budi menjelaskan tentang mendeteksi/merasakan energi benda dititik sasaran, menyalurkan energi ke garis/titik tersebut, setelah "bergabung" ditarik bersama sama, kemudian dipukulkan langsung ataupun tanpa menyentuh (istilah para senior MP, dicari "yoni"nya, tarik, ditambahi tenaga pribadi, kirim balik).

Mereka juga minta penjelasan, apa yang dilakukan beberapa praktisi MP, yang dikenal  sebagai "pawang hujan" dadakan. Dijelaskan, kalau mendung tebal, dideteksi "telenging udan", inti energinya, kalau ketemu/terasa, bisa digeser.

Selanjutnya saya tidak tahu, apakah tim BPPT melakukan pengukuran2 atau tidak, karena ketika menyampaikan kesimpulan/hipotesa/teori pendekatan, tidak melampirkan data.

Saya menduga (karena berturutan), setelah menerima penjelasan teknik beladiri dalam gelap, tim tsb ikut mendesak mas Budi, agar mencari cara agar kemampuan beladiri dalam gelap, bisa dilatihkan ke tunanetra, dari sisi peningkatan OM.

"Tumbu oleh tutup", kebetulan mas Budi sedang ingin menolong putra kesayangannya.

Sekurangnya setelah melakukan ujicoba deteksi bahan radio aktip (dimana alat detektor baru mampu mendeteksi dalam jarak dekat, sedang praktisi MP bisa mendeteksi dari jarak yang lebih jauh), tim BPPT berkeyakinan, bahwa sejauh ini, keilmuan MP adalah kegiatan yang sesuai dengan pendekatan teori fisika, tinggal menyambung beberapa missing link.
Paralel dengan penelitian para ahli di BPPT dan BATAN yang antusias meneliti TOSAN AJI (keris, kujang, tombak dll yang dianggap bertuah), dimana disimpulkan, para empu pembuatnya memasukkan "sesuatu" dalam benda pusaka tsb, bisa makhluk halus (diluar kompetensi mereka), bisa energi alam/natural magi, baik dari sisi metalurgi maupun energi pribadi yang dihimpun dan dimasukkan dalam bendapusaka tsb, yang membuat bendapusaka menjadi  "berenergi";
maka mereka berkeyakinan,  pengenalan enegi alam/natural magi/getaran alam oleh keilmuan MP, sepenuhnya ilmiawi.
Mengenali dan memanfaatkan energi alam, benda, lokasi dsb, tidak sama dengan ANIMISME, yang mem-BERHALA-kannya.

Tim BPPT juga menduga keras (berdasar teori fisika mereka),  bahwa keilmuan MP bisa diterapkan untuk "mengambang" diatas  tanah (dalam ketinggian tertentu), seperti yang diterapkan dalam teknologi kereta super cepat, yang mengambang diatas rel. Beberapa praktisi MP mulai mencoba, bisa bergeser, tapi masih terasa gesekan dengan pasir yang didudukinya.

Sayang kegiatan tsb kemudian "berbelok". Tim mas Surato dan tim MP melaksanakan bisnis membuat peralatan teknologi tepat guna (menerima orderan dari presiden), antara lain memproduksi dan memasarkan mesin pembuat es portable untuk para nelayan.

Kemudian PPMP juga disibukkan dengan kegiatan divisi pembinaan TUNANETRA,  dengan segala konsekwensinya, yang makan banyak dana, tenaga dan waktu.

Pada akhir Nopember 2010, anggota MP Surabaya, mas Oki (doktor, salah satu national project director di BPPT) mengajak/minta bantuan pada mas Warih Prabowo (MP Surabaya, PPMP bidang pengabdian masyarakat, sub bidang penyembuhan dan bantuan peningkatan prestasi atlit olahraga), untuk menolong bos-nya, yang karena cedera punggung, duduk maupun berbaring tidak tahan lama, kesakitan. Upaya medik sudah tak kurang2.  Ketika beliaunya segera pulih, termasuk beberapa tokoh lain, mereka berkeras untuk melakukan penelitian, mengukur apa yang terjadi, dengan alat ukur yang jauh lebih maju dibanding 15an tahun lalu.
Mas WP baru bersedia insya Allah setelah kelahiran anak ketiga, yg HPL nya akhir bulan ini.

Kalau memungkinkan, diatur agar mas Mpcrb  bisa terlibat dalam tim pendamping MP, agar ada yang se "bahasa ilmiah" dengan para doktor penelitinya, dalam memberi masukan.

Pembuka pintunya mas WP, tapi momentumnya bisa dimanfaatkan lebih luas. Insya Allah.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/01/2011 09:56
@mas Suprapto, jika memang ada kesempatan dan bisa digunakan untuk kemaslahatan, insya Allah saya akan bantu dengan senang hati semaksimal mungkin mas. Ada beberapa hal yang juga masih menjadi hipotesa saya yang kebetulan mentok karena ketiadaan alat pengujian. Barangkali saja nanti ada kesempatan untuk menjajal hipotesa ini, saya rasa ini bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Pemahaman saya saat ini barulah ditunjang dengan data-data dari pihak ketiga berupa jurnal-jurnal ilmiah kedokteran, fisika, kimia, fisiologi, dan beberapa disiplin ilmu lain yang kemudian saya coba cari benang merahnya dan mengerucut menjadi hipotesa. Beberapa menjadi alternatif solusi bagi suatu kasus tertentu, tetapi kebanyakan masing "nongkrong" di laptop sebagai teori-teori dan hipotesa.

Kalau diperkenankan, insya Allah kesempatan yang ada akan saya manfaatkan semaksimal mungkin mas. Terima kasih.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/01/2011 11:38
Salah satu hipotesa saya yang saya kembangkan dari teknik regenerasi sel-sel tubuh berbasis metode MP saya coba ulas seperti di bawah ini (sebagian detail saya hilangkan dan coba to the point pada maksud dan tujuan).

***

Ilmu Getaran Merpati Putih dan Sel Batang (Stem Cell)
Selama ini, metode pengobatan MP mengenai teknik regenerasi sel-sel tubuh baru dipublikasikan tidak resmi sekitar tahun 2003 dan tahun 2005 baru dipublikasikan secara resmi. Meski demikian, metode yang digunakan masihlah belum maksimal dari sisi pengetahuan terhadap praktisi yang melakukannya. Secara aspek teknis memang berhasil, tetapi secara pemahaman banyak sekali anggota yang cukup kebingungan mengenai ini. Apalagi kalau harus dijelaskan bagaimana itu bisa terjadi. Tidak mengherankan karena memang sudut pandangnya masih pada sudut pandang tradisional. Akan lebih baik kalau sudut pandang tradisional ini dilengkapi dengan referensi dan pengetahuan (umum ataupun spesifik) dari multidisplin ilmu pengetahuan lainnya.

Tulisan ini tidak bertujuan untuk mengkritisi apa yang sudah dicapai oleh kemajuan inovasi Merpati Putih, tetapi sebagai pelengkap dari apa yang kurang dan berharap juga bisa menambah pengetahuan dan cakrawala baru untuk inovasi yang akan datang.

Sesungguhnya regenerasi sel-sel tubuh ini bisa membuka cakrawala yang lebih luas apabila dikombinasikan dengan pengetahuan mengenai stem cell (sel batang).

Sebagai contoh, bagaimana mata minus/plus/silinder subyek setelah dilatihkan metode pengobatan regenerasi ala MP ini bisa menjadi normal. Diduga, teknik yang ditemukan MP mengenai pengobatan dengan regenerasi sel-sel tubuh ini ada kaitannya dengan stem cell (sel batang) pada tubuh ybs (tetapi belum disadari benar).

Sel Batang (stem cell)

Latar Belakang

Dunia riset stem cell digemparkan oleh penemuan baru yang diumumkan melalui dua jurnal bergengsi, yakni Science, yang melaporkan hasil penemuan dari James Thomson dari Universitas Wisconsin di Madison, dan jurnal Cell yang melaporkan hasil penelitian Shinya Yamanaka dari Universitas Kyoto dalam edisi 20 November 2007. Thomson inilah orang pertama yang berhasil mengisolasi dan mengembangkan stem cell babi pada tahun 1996 dan stem cell manusia in vitro tahun 1998.

Stem cell, yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai sel induk, adalah sel yang mempunyai kemampuan untuk membelah diri tanpa terspesialisasi. Dengan kata lain, stem cell mempunyai kemampuan untuk otoregenerasi (mereplikasikan diri) dalam waktu yang tak terbatas dengan tetap tidak terspesialisasi untuk menjadi sel tertentu; dengan rangsangan dan kondisi tertentu, stem cell bisa menumbuhkan sel yang terspesialisasi. Ini berbeda dengan sel manusia lainnya di mana sel-sel itu sudah terspesialisasi sehingga sel-sel itu hanya bisa menjadi jaringan yang menjadi bagiannya dan tidak bisa menjadi sel lainnya.

Oleh karena sifatnya yang bisa menjadi banyak macam sel itu, stem cell bisa dipakai untuk terapi regeneratif dan reparatif dari penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh karena kerusakan sel, misalnya parkinson, alzheimer, huntington, dan masih banyak yang lainnya. Sel-sel yang rusak itu akan diganti oleh sel baru yang berasal dari stem cell itu.

Sampai sekarang yang banyak diteliti oleh para ahli ialah stem cell yang diambil dari embrio (embryonic stem cell) dan stem cell yang diambil dari antara sel-sel somatis (somatic stem cell atau juga disebut adult stem cell). Para ahli lebih memilih mengembangkan embryonic stem cell karena adult stem cell itu jumlahnya sedikit, lebih sulit didapat dan hanya bisa menjadi beberapa jenis sel saja. Sedangkan embryonic stem cell persis kebalikannya, yakni pluripotent (bisa menjadi sel apa saja dalam diri manusia kecuali plasenta dan air ketuban), lebih mudah di dapat dalam jumlah yang banyak.

Hanya saja, embryonic stem cell terhadang masalah moral yang sangat berat. Pengambilan stem cell dari embrio itu pasti mengakibatkan kematian embrio itu sehingga program ini terhadang masalah etika yang disamakan dengan aborsi. Oleh karena sifat abortif inilah, banyak pihak menentang pemakaian embryonic stem cell. Bahkan Presiden George Bush memveto dua undang-undang pemakaian dana federal untuk riset stem cell ini.

Dalam aplikasinya, stem cell ini berkolaborasi dengan sangat erat dengan kloning manusia (therapeutic cloning). Supaya tidak timbul penolakan dari tubuh si pasien, stem cell yang diinjeksikan ke dalam tubuh pasien perlu kesamaan genetis. Untuk mendapatkan stem cell yang cocok secara genetis dengan pasien, maka dilakukan kloning dari sel somatis pasien itu. Dari kloning itu akan dihasilkan embrio yang kemudian diambil stem cell-nya.

Poin inilah yang sangat krusial karena dengan membuat embrio melalui kloning ini, banyak pihak berpendapat bahwa telah terjadi makhluk hidup baru yang harus dihormati hak hidupnya dan tidak boleh dibunuh. Salah satu prinsip etis yang disodorkan ialah: tidak boleh menyembuhkan orang dengan cara membunuh orang lain.

(http://stemcellupdate.net/files/2612/6316/2188/what-is-a-stem-cell.jpg)

Stem cell atau sel batang atau sel induk adalah sel yang tidak/belum terspesialisasi yang mempunyai 2 sifat:

Penemuan ini sangat spektakuler dilihat dari pelbagai aspeknya, khususnya dari aspek etikanya, karena tidak menimbulkan debat etika dari pelbagai sudut pandang, baik agama maupun humanisme.

Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi menjadi:

(http://masarie.files.wordpress.com/2007/12/stemcell1.jpg)

Stem cell ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh. Berdasarkan sumbernya, stem cell dibagi menjadi:

Ada beberapa alasan mengapa stem cell merupakan calon yang bagus dalam cell-based therapy:

Teknik Regenerasi Sel-Sel Tubuh Versi Merpati Putih
--- saya lewati, karena terlalu panjang ---

MP dan Peluang Pemanfaatan Tenaga Getaran Berbasis Stem Cell
Oleh karena tenaga getaran MP bersifat atomic level, maka adalah lebih mudah untuk mendeteksi keberadaan stem cell ini dengan terlebih dahulu ditunjukan spesimen dari stem cell pada laboratorium, kemudian praktisi mendeteksi "rasa getaran" dari stem cell ini. Rasa getaran yang ditangkap praktisi ini kemudian digunakan untuk mendeteksi stem cell pada tubuh subyek atau tubuh sendiri, dan kemudian "memindahkan" atau "mengarahkan" stem cell yang terdeteksi tsb seperti halnya teknik injeksi/transplantasi pada dunia kedokteran modern. Dalam hal ini media yang digunakan adalah tenaga getaran MP. Apakah jalur perpindahan ini menggunakan jalur yang diakui kedokteran modern ataukah menggunakan jalur meridian ala timur menuju organ/bagian yang akan diobati. Masih hipotesa, menunggu informasi lebih lanjut.

Jadi urutannya (hipotesa awal saat ini) adalah sebagai berikut:

Praktisi getaran --> deteksi penyakit pasien --> deteksi stem cell pada tubuh pasien --> pindahkan stem cell tubuh pasien yang terdeteksi pada bagian yang sakit --> regenerasi stem cell dipercepat dengan memberikan energi penyembuh pada stem cell tsb untuk berkembang biak lebih cepat pada bagian yang sakit ATAU membiarkannya menggunakan energi tubuh si pasien sendiri agar stem cell berregenerasi ulang pada tempat yang dituju.

Karena stem cell berasal dari tubuh pasien sendiri maka tidak akan ada penolakan sebagaimana yang terjadi pada transplantasi organ dan karena sifat unik dari stem cell ini maka ia akan berregenerasi sesuai dengan sifat karakteristik dimana stem cell itu ditempatkan. Kalau ia ditempatkan di kulit, maka ia akan "bersosialisasi" dengan sel kulit dan akan berregenerasi menjadi sel kulit (tidak mungkin menjadi sel tulang).

Untuk organ-organ yang rusak/cacat juga demikian. Praktisi mendeteksi "rasa getaran" dari stem cell ini, kemudian "memindahkan" stem cell ini pada organ pasien yang sakit. Stem cell kemudian diberikan "nutrisi" berupa energi penyembuh agar lebih cepat berkembang biak atau membiarkan menggunakan kemampuan penyembuhan dari tubuh si pasien itu sendiri.

Peluang ini akan membantu untuk meningkatkan kemampuan pengobatan Merpati Putih dan sekaligus membuka peluang lebih luas untuk terapi ala Merpati Putih (terapi getaran) bahkan tidak menutup kemungkinan kebutaan pasien pada tunanetra benar-benar bisa dibuat NORMAL.

(http://pramareola14.files.wordpress.com/2010/04/330px-stem_cell_treatments-svg.png)

Kendala
Terdapat kesulitan untuk mendapatkan sampel spesimen dari stem cell tubuh manusia. Hal ini bisa dipecahkan dengan bekerja sama pada laboratorium yang sudah melakukan penelitian terhadap stem cell dengan mengamati bentuk stem cell dan mendapatkan "rasa getaran" dari stem cell ini.

Beberapa rumah sakit yang sudah pernah melakukan pengobatan berbasis stem cell ini diantaranya:

Sumber

Disarikan dari berbagai sumber dengan olah bahasa sendiri. Diantaranya :
- Wikipedia
- http://stemcells.nih.gov/info/basics/basics1.asp dan link-link terkait di dalamnya yang menyertainya dengan olah bahasa yang disesuaikan.
- Kalbe Farma research and development
- Antara news
- Indonesia.go.id
- Jurnal ilmiah kedokteran internasional
- dsb (link-link saya truncate)

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/01/2011 12:10
Artikel ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi siapapun anggota MP yang berselancar di dunia maya ketika menemukan pertanyaan mengenai kegagalan MP pada tantangan Randy sehingga MP dianggap hoax oleh sang penanya tersebut. Apa yang saya sodorkan ini adalah argumen logis, yang berdasar pada fakta, obyektif, serta rasional.

MP dan Bagaimana Mensikapi Kegagalan Tantangan Randy Secara Proporsional dan Ilmiah

Sudah bukan rahasia umum di dunia maya dan dunia beladiri bahwa MP begitu terkenal karena kegagalannya pada tantangan Randy sehingga dikenal sebagai hoax terbesar di dalam beladiri. Tidak heran sebab MP diajarkan pada special force Indonesia selama bertahun-tahun.

Ketika percobaan melibatkan manusia selain faktor teknis tentu juga menyangkut non teknis. Banyak sekali faktor yg bisa menyebabkan suatu kegagalan jika suatu percobaan melibatkan faktor manusia sebagai subyek penelitian di dalamnya. Jadi untuk mendapat kesimpulan yg valid perlu diadakan banyak sekali percobaan untuk mengeliminir sebab kegagalan yg mungkin terjadi.

Dengan banyak percobaan baru akan terlihat pola prilaku yg jelas tentang subject penelitian tsb. Saya rasa bagi yg terbiasa melakukan riset ilmiah menyangkut human behavior tentunya memahami ini. Hanya dari satu percobaan kita tidak bisa mendapat kesimpulan yg valid.

Mengenai kemungkinan MP hoax sebagai penyebab kegagalan MP pada tantangan Randi, berbeda dengan pada saat pembuktian Natalia Lulova (http://www.time.com/time/columnist/jaroff/article/0,9565,199773,00.html) dimana pihak Randi menunjukan bukti berupa photo yg menunjukan Natalia mengintip pada saat itu.

Sedang pada kegagalan MP sama sekali tidak ditunjukan paktisi MP melakukan kecurangan pada saat Tantangan tsb. Walaupun pada Pre Trial Demo praktisi MP berhasil 100 % dalam 6 kali percobaan – pihak Randi ternyata sama sekali tidak mengatakan telah terjadi kecurangan pada Pre Trial Demo dalam Test Result yg dikeluarkannya. Tidak ada photo yg menunjukan pihak MP melakukan kecurangan pada saat Pre Trial Demo tsb.

Saya pribadi menganggap prosedur test yg dilakukan pada Natalia Lulova jauh lebih baik dibanding prosedur test terhadap MP. Saya rasa pada test terhadap MP terdapat kesalahan prosedur pengujian dilakukan pihak Randi – pihak Randi sudah mengubah 2 variable dalam pengujian tsb. Pertama pihak Randi mengganti blindfold yg digunakan MP ( Pre Trial Demo ) dgn blindfold yg disiapkan Randi ( Preliminary Test ). Kedua penggunaan alkohol pada Preliminary Test yg sebelumnya tidak digunakan pada Pre Trial Demo.

Jika pihak Randi hanya mengganti blindfoldnya saja tanpa menambah penggunaan alkohol – maka bisa dipastikan penyebab kegagalan MP ada di blindfoldnya. Pada pengujian terhadap Natalia Lulova, Randi malah tetap menggunakan blindfold yg dibawa Natalia tetapi Randi kemudian menutup celah yg mungkin masih ada pada blindfold tsb. Pada pengujian Natalia Lulova pihak Randi hanya mengubah satu variable saja yaitu pada blindfoldnya saja. Secara detail dijelaskan tahap pengujian terhadap Natalia Lulova – tanpa alkohol tentunya.

http://www.randi.org/jr/022202.html

Pada penelitian ilmiah kita tidak boleh mengubah variable pengujian lebih dari satu pada setiap percobaan. Dengan mengganti 2 variable – akan sulit bagi kita untuk menyimpulkan variable mana yg menyebabkan kegagalan tsb. Jadi penyebab kegagalan MP saya rasa tetap masih belum bisa disimpulkan. Selain kemungkinan hoax ( variable 1 – trick pada blindfold MP ) saya rasa faktor alkohol ( variable 2 – gangguan konsentrasi ) tetap harus diperhitungkan sebagai penyebab kegagalan.

Sedang pembuktian – apakah alkohol yg digunakan bisa mengganggu konsentrasi ketika melakukan vibravision sehingga menyebabkan kegagalan – bisa dilakukan dgn mudah. Nate, anggota MP dari USA, sudah mengatakan jenis alkohol yg digunakan 85% ethanol (grain alcohol) and 15% Methanol (wood alcohol) – Harrald tidak membantahnya jadi saya asumsikan jenis alkohol ini benar seperti yg digunakan pada pengujian tsb.

Harrald (wakil dari James Randy Foundation) juga sudah mengakui memang ketika itu kelopak mata ( eyelids ) dan wajah praktisi MP disapu dgn alkohol tsb. Walaupun dalam keadaan mata tertutup dan tidak ditujukan secara langsung ke dalam mata hanya ini yg diakui Harrald. Tapi Harrald sendiri tidak menyangkal menyapukan wajah dgn alkohol tsb bisa mengganggu konsentrasi dan ada kemungkinan uap alkohol masih dapat masuk ke mata ketika disapukan di bawah mata.

Nate sendiri mengatakan dia sudah melakukan penyapuan terhadap matanya dgn alkohol jenis yg sama – dan juga dilakukan dgn cara yg sama seperti yg Paul Bernhardt lakukan terhadap praktisi MP pada Tantangan tsb. Nate mengatakan matanya mengeluarkan air mata selama 3 jam setelah melakukan percobaan tsb.

"I did this last night to myself, first with Isopropyl and then with the same kind fo surgical swab used at the test containing methanol and ethanol. The surgical swab was much more uncomfortable than the isopropyl. Granted, I made my brother stop applying it once it started hurting really bad, so I didn’t get the same effect as our athletes. It still hurt like crazy though."

Jadi sederhana bukan – lakukan saja percobaan sendiri dgn menyapukan perban beralkohol 85% ethanol dan 15% methanol ke atas wajah dan mata dalam keadaan tertutup. Apakah memang uap alkohol bisa masuk ke mata dan menyebabkan iritasi mata yg mengganggu konsentrasi seperti yg dikatakan Nate atau tidak – saya rasa ini bisa dibuktikan dgn mudah.

Pihak MP sendiri sebenarnya sangat penasaran dgn kegagalan ini karna merasa dicurangi pihak Randi. Pada perdebatan antara Nate dgn Harrald – Nate dgn tegas meminta test diulang. Pihak Randi mengatakan test hanya bisa diulang jika MP mengajukan application baru pada tahun berikutnya.

MP sebenarnya sudah menyiapkan diri untuk mengajukan application baru untuk mengikuti Tantangan Randi tahun berikutnya ( 2001 ). Hanya saja pada tahun 2001 terjadi peristiwa 11 September yg membuat negara paman Sam tsb mengumumkan perang terhadap Teroris. Dan Indonesia sudah dicap sebagai negara Teroris – untuk mendapatkan visa bagi warga negara Indonesia lebih dipersulit. MP akhirnya membatalkan application untuk mengikuti Tantangan Randi tahun 2001. Masalah ini kemudian sudah dilupakan pihak MP hingga akhir-akhir ini kembali muncul di Kaskus.

Kesimpulannya adalah pada saat Tantangan Randi tsb – MP memang gagal tetapi MP sama sekali tidak terbukti melakukan kecurangan seperti yg dilakukan Natalia Lulova. Pihak Randi sama sekali tidak menunjukan bukti-bukti DAN ATAU statement-statement bahwa MP melakukan suatu tipuan ataupun trick saat itu yg bisa disimpulkan bahwa MP itu hoax dalam bentuk foto-foto atau rekaman video sebagaimana yang dilakukan pada Natalia Lulova baik pada Pre Trial Demo dan Preliminary Test.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/01/2011 17:15
Artikel berikut ini merupakan hipotesa yang sudah dalam tahap realisasi dan sudah masuk pada fase awal (fase pelatihan) oleh beberapa praktisi getaran Cirebon. Semoga sharing ini bisa berguna bagi Merpati Putih khususnya dan dunia persilatan pada umumnya. Sebagian saya reduksi agar tidak terlalu panjang.

***

MP dan Penghancuran Batu Ginjal Melalui Teori Dasar Aplikasi Bayu Seto

Batu Ginjal

Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).

Gejala
Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter. Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Diagnosa
Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis). Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas. Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti. Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu. Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit. Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan urografi retrograd.

Pengobatan
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri golongan narkotik. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih. Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih. Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan. Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.

Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
Saat ini di Indonesia masih banyak yang belum mengenal Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), sebagai salah satu terapi penyembuhan penyakit batu ginjal. ESWL sebenarnya sudah bukan merupakan barang asing dalam dunia kedokteran khususnya bagi para urologis. Sejak diperkenalkan penggunaannya di awal tahun 1980-an, ESWL semakin populer dan menjadi pilihan pertama dalam kasus umum penanganan penyakit batu ginjal.

Beberapa keuntungan dari ESWL diantaranya adalah dapat menghindari operasi terbuka, lebih aman, efektif, dan biaya lebih murah, terutama untuk prosedur ESWL yang sederhana sehingga tidak memerlukan perlakuan berkali-kali.

ESWL merupakan terapi non-invasif, karena tidak memerlukan pembedahan atau memasukkan alat kedalam tubuh pasien. Sesuai dengan namanya, Extracorporeal berarti di luar tubuh, sedangkan Lithotripsy berarti penghancuran batu, secara harfiah ESWL memiliki arti penghancuran batu (ginjal) dengan menggunakan gelombang kejut (shock wave) yang ditransmisi dari luar tubuh.

Dalam terapi ini, ribuan gelombang kejut ditembakkan ke arah batu ginjal sampai hancur dengan ukuran serpihannya cukup kecil sehingga dapat dikeluarkan secara alamiah dengan urinasi. Ilustrasi sederhana teknik ESWL dapat dilihat pada Gambar 1.

(http://web.archive.org/web/20060615211225/http://www.beritaiptek.com/images/sandro1.JPG)
Gambar 1. Penampang interior ginjal A) Sebelum penembakan, B) Gelombang kejut yang difokuskan pada batu ginjal, C) Tembakan dihentikan hingga serpihan batu cukup kecil untuk dapat dibuang secara natural bersama air seni. (credit to: www.beritaiptek.com)

Treatment ESWL, pasien dibaringkan di atas tempat tidur khusus dimana generator shock wave telah terpasang di bagian bawahnya. Sebelum proses penembakan dimulai, dilakukan pendeteksian lokasi batu ginjal menggunakan imaging probe (dengan ultrasound atau fluoroscopy), agar shock wave yang ditembakan tepat mengenai sasaran.

Pada lithotripter keluaran terbaru, umumnya telah dipasang anti-miss-shot device yang memonitor lokasi batu ginjal secara kontinyu dan tepat waktu, sehingga alat ini memiliki tingkat keakurasian tembakan sangat tinggi dan pada saat bersamaan dapat meminimalkan terjadinya luka pada ginjal akibat salah tembak.

Bagaimana lithotripter bekerja?

Merupakan suatu hal yang menarik untuk mengetahui cara lithotripter bekerja, yaitu bagaimana shock wave dihasilkan, kemudian merambat masuk ke dalam tubuh dan menghancurkan sasarannya, tanpa merusak media yang dilewatinya.

Saat ini ada 3 jenis pembangkit shock wave yang digunakan dalam ESWL: electrohydraulic, piezoelectric, dan electromagnetic generator. Masing-masing memiliki cara kerja yang berbeda, namun ketiganya menggunakan air sebagai medium untuk merambatkan shock wave yang dihasilkan.

Electrohydraulic generator menggunakan spark gap untuk membuat “ledakan” di dalam air. Ledakan ini kemudian menghasilkan shock wave. Sedangkan piezoelectric generator, memanfaatkan piezoelectric efek pada kristal. Sedangkan electromagnetic generator, menggunakan gaya elektromagnetik untuk mengakselerasi membran metal secara tiba-tiba dalam air untuk menghasilkan shock wave.

Dari 3 jenis generator di atas, electrohydraulic lithotripter merupakanlithotripter yang paling banyak digunakan saat ini [1]. Diagram skematik dari lithotripter ini dapat dilihat pada Gambar 2.

(http://web.archive.org/web/20060626153125/www.beritaiptek.com/images/sandro2.JPG)
Gambar 2. Diagram skematik electrohydraulic lithotripter

Pada awalnya, shock wave yang dihasilkan generator hanya memiliki tekanan yang rendah, kemudian difokuskan pada satu lokasi dimana batu ginjal berada. Hanya pada titik fokus inilah shock wave memiliki tekanan yang cukup besar untuk menghancurkan targetnya, sehingga tidak akan merusak bagian di luar daerah fokus ini.

Dalam proses pengobatan, karena titik fokus lithotripter ini sudah fixed, sebaiknya posisi pasien digeser sedemikian rupa sehingga batu ginjal tepat berada dalam titik fokus tersebut. Untuk menghantarkan shock wavedari lithotripter ke tubuh pasien, digunakan air atau gelatin sebagai media perantaranya, dikarenakan sifat akustik keduanya paling mendekati sifat akustik tubuh (darah dan jaringan sel tubuh), sehingga pasien tidak akan merasakan sakit pada saat shock wave masuk ke dalam tubuh.

Penerapan Teori Dasar Bayu Seto Pada Penghancuran Batu Ginjal
Terdapat kondisi yang cukup sulit dimana lokasi obyek sasaran (batu ginjal) terhalang/tertutup oleh medium penghalang (kulit, otot, dan jaringan lain) sehingga diperlukan kecermatan untuk mengukur kadar tenaga getaran untuk mengenai obyek sasaran tsb.

Teori Dasar Bayu Seto
--- saya lewati karena terlalu panjang ---

Aplikasi Bayu Seto
--- saya lewati karena terlalu panjang ---

Latihan Tahap Awal
Tidak seperti Bayu Seto yang menembakkan tenaga getaran pada medium udara secara polos sehingga mengenai obyek, pada aplikasi untuk penghancuran batu ginjal ini tenaga getaran yang ditembakkan dan mengenai obyek sasaran harus bisa menembus suatu lapisan penghalang di depan obyek sasaran tersebut TANPA merusak obyek sasaran tersebut.

Perbedaan teori dasar ini akan melahirkan perbedaan pemahaman bagaimana tenaga getaran disalurkan.

Latihan dimulai dengan mengarahkan praktisi untuk melatih kepekaan tenaga getaran pada suatu obyek dibelakang obyek lain. Dalam hal ini dapat digunakan medium TELUR sebagai uji coba latihan tahap awal. Dipilih telur karena cukup mewakili karakteristik dimana ia mudah didapatkan, murah, tidak memiliki efek samping, dan tersusun atas lapisan-lapisan dari mulai kulit luar telur, kemudian putih telur (jaringan), kuning telur (jaringan), dan barulah inti telur. Praktisi harus bisa menembakkan tenaga getarannya dan menembuskan tenaga getarannya melewati medium-medium tersebut hingga sampai pada inti telur atau kuning telur dan kemudian mengubah tenaga getarannya menjadi panas untuk kemudian mencoba mematangkan telur tersebut. Pengubahan tenaga getaran menjadi panas ini tidak boleh merusak lapisan lain selain daripada yang diinginkan (kuning telur) dan kemudian barulah meluas pada putih telur dan terhenti sampai disitu. Pada kondisi ini, praktisi diharapkan bisa mengontrol penggunaan tenaga getarannya pada suatu titik fokus yang kecil.

Mungkinkah? Sangat mungkin. Pada Quantum Physics tidak ada lagi perbedaan antara energi dan materi. Pada skala atomic, partikel - seperti elektron, proton, neutron dsb -  selain memiliki sifat materi juga bersifat energi. Sehingga bisa dikatakan Mekanika Newtonian tidak lagi berlaku pada skala atomic ini.

Pada skala atomic, menurut Quantum Physics, partikel-partikel (elektron, proton dsb) bukanlah lagi suatu materi yg bersifat "Rigid Body" yg menempati ruang dgn volume tertentu seperti anggapan dalam Mekanika Newtonian tetapi Partikel juga bisa dikatakan suatu bentuk energi yg memiliki sifat Gelombang ( Getaran ) dgn frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Sehingga tidak ada beda lagi antara energi dan materi.

Dengan menyamakan frekwensi pada level atomic, berarti tenaga getaran yang dipancarkan menggunakan prinsip Quantum Physics untuk mengenai sasaran dan sekejap pada saat mengena ditransformasikan menjadi tenaga panas yang dihantarkan pada obyek sasaran.

Berikut adalah flow (hipotesa awal) mengenai teknik ini:
Praktisi getaran --> pancarkan getaran pada telur --> deteksi setiap lapisan-lapisan --> deteksi kuning telur (atau yang diinginkan) --> transformasi energi menjadi panas --> matangkan kuning telur --> matangkan putih telur

Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan ini ada 3 yakni:

a) Untuk mendapatkan pemahaman mengenai "rasa getaran" ketika tenaga getaran menembus suatu lapisan obyek dan mengenai obyek sasaran.

b) Untuk mendapatkan pemahaman mengenai transformasi tenaga getaran menjadi tenaga panas

c) Melatih untuk mendapatkan kemampuan memperkecil luas area penampang pancaran tenaga getaran hingga mengenai sasaran yang kecil.

Teknik Pelatihan
--- saya lewat karena terlalu panjang ---

Subyek Pengujian
Dipersiapkan 3 orang praktisi getaran yang sudah bisa memancarkan dengan baik. Satu orang wanita (tingkat Kombinasi 1) dan 2 orang pria (tingkat Kombinasi 1).

Hasil Pengujian
Bagan hasil: --- saya lewati ---

Kesimpulan: Dalam waktu 1 minggu, praktisi getaran yang menggunakan teknik awal ini sudah berhasil mematangkan telur ayam mentah menjadi matang. Kemudian semakin lama semakin cepat (dapat terlihat pada minggu berikutnya dimana hari ke-3 sudah berhasil mematangkan telur). Terakhir proses pematangan telur dapat dilakukan dalam waktu 2-3 jam saja (pada minggu keempat).

Latihan Tahap Lanjutan
Setelah penggunaan medium telur ayam secara normal sudah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, tahap berikut akan lebih sulit, dimana telur ayam akan disuntikkan suatu cairan kimia yang akan menjadi keras pada kuning telur (dianggap diperlakukan sebagai "batu ginjal") dengan ukuran "batu" yang kecil (0,5 cm s/d 1 cm). Cairan kimia ini masih hipotesa dan belum didapatkan komposisi yang pas yang bisa mengeras seperti "batu" di dalam ruang fluid/cair.

Penerapan Bayu Seto
--- saya truncate karena cukup panjang ---

Hasil Pengujian
Belum ada

Kesimpulan: Belum ada

Rujukan Sumber
--- link-link saya truncate karena terlalu panjang ---

***

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 18/01/2011 23:31
@ mas mpcrb.

1. Saya setuju, bahwa dalam pelaksanaan uji James Randi, diduga keras ada perubahan konstanta, yang menjadikan berbeda dengan kondisi normal.
Surgical swap tissue hanyalah SALAH SATU saja untuk mengganggu konsentrasi. Yang patut dicurigai adalah kotak panjang di "planetarium" yang dipakai sebagai meja pembatas antara penguji dan yang diuji. Sampai sepuluh tahun setelah ujicoba MP, TIDAK ADA SATUPUN dari sekian banyak peserta dari seluruh dunia yang berhasil menunjukkan bermacam kemampuannya. Padahal hampir semuanya berhasil melakukannya diluar "planetarium".
 Tidak banyak gunanya diperdebatkan, kalau mereka tidak mau melakukan ujicoba ditempat netral.

2. Mekanisme pengembangan aplikasi keilmuan MP, BEKERJASAMA TIMBAL BALIK dengan disiplin keilmuan diluar MP/pencaksilat,  dilakukan sbb:

Phenomena yang dimiliki MP, teori maupun prakteknya, diukur, diteliti, dianalisa dengan kacamata/pisau analisa ilmiah, oleh disiplin keilmuan non MP, untuk disusun hipotesa dan dalil2nya. Bisa memberi manfaat bagi ilmu pengetahuan dan MP sendiri.

Demikian juga, penemuan2, persoalan yang belum ada maupun sudah ada solusinya, termasuk teori2, hipotesa, harapan2 dari disiplin keilmuan non MP ( utamanya fisika dan medis), oleh MP bisa dijadikan acuan untuk pengembangan aplikasi keilmuannya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 19/01/2011 09:29
Benar sekali mas. Dulu saya punya kenalan rekan yang sekarang sudah jadi dokter spesialis dan sering saya jadikan rujukan pengetahuan kalau dirasa mentok, tetapi sekarang kebetulan ybs sedang melanjutkan studi keluar negeri sehingga belum sempat lagi "ngoprek-ngoprek" dengan update perkembangan terakhir. Kawan ini bukan praktisi MP tetapi dia sangat tertarik dengan pendekatan keilmuan (seperti gambaran dari BPPT yang mas jelaskan bahwa memang Ilmu Getaran MP setelah dijelaskan ternyata rasional dan bersifat ilmiah). Dari kawan inilah saya mengetahui prosedur-prosedur ilmiah pada penelitian kedokteran modern, bagaimana teorinya, bagaimana menyusun hipotesa, dsb. Sehingga kemudian tergerak menggunakan pengetahuan ini untuk mencoba menggali benang merah antara MP dan disiplin ilmu modern.

Pernah juga terjebak untuk mensikapi fenomena keilmuan melalui sudut pandang science, tetapi ternyata pada akhirnya akan terbentur pada banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang belum bisa sepenuhnya terjawab. Bagaimana menjelaskan fenomena tenaga dalam, biolistrik, panas, bagaimana menjelaskan fenomena A, B, C, dsb. Masing-masing akhirnya meyakini apa yang dianggapnya benar. Puncaknya, manfaat maksimal tidak tercapai. Akhirnya, saya coba putar arah untuk memadukan pengetahuan yang sudah solid pada science dengan kemampuan yang dimiliki oleh MP. Sedangkan bagaimana proses detailnya mengapa semua itu bisa terjadi, saya juga tidak bisa menjelaskan secara rinci. Tetapi key point yang ada sudah saya dapatkan dan sudah mengerucut menjadi hipotesa-hipotesa. Tinggal disusun secara sistematis berdasar kaidah science oleh disiplin ilmu terkait. Hipotesa ini nantinya akan "dilempar" pada ilmuwan yang berminat mengkaji untuk dibuat lebih baik lagi.

Jadi, kalau ada kesempatan untuk bertemu dengan para scientist pada momen khusus seperti yang mas tawarkan untuk masuk pada tim pendamping MP, tentu dengan senang hati akan saya laksanakan sebaik-baiknya.

Khusus untuk stem cell (sel batang), ini sebenarnya "tantangan" dari rekan saya yang dokter spesialis itu apakah getaran MP mampu mendeteksi lokasi stem cell pada tubuh manusia? Ia terpesona pada metode "lepas kacamata" yang dulu pernah saya ajarkan pada putrinya yang akan masuk jadi pramugari. Alkisah putri kesayangannya ini menderita mata minus 1,5 sedangkan cita-citanya ingin jadi pramugari. Secara fisik sudah sangat memenuhi syarat, hanya kekurangannya ia berkacamata. Alhamdulillah, akhirnya metode pengobatan MP untuk "lepas kacamata" saya ajarkan padanya dan berhasil. Dalam waktu 3 bulan, matanya kembali normal. Kawan saya tsb berkata bahwa ini merupakan teknik ajaib yang pernah ia temui, dan ia kemudian teringat dengan stem cell (sel batang) kemudian menjelaskan secara rinci kepada saya dan mengatakan bahwa ada kemungkinan MP menggunakan stem cell ini untuk me-regenerasi sel pada mata putrinya. Saya jawab bahwa saya tidak pernah tahu apa itu stem cell, saya hanya merasakan sensasi "rasa" ketika aliran tenaga getaran ini "berjalan" menuju mata. Menurutnya, regenerasi sel tubuh hanya bisa dilakukan oleh kerja stem cell ini.

Setelah saya runut kembali, metode MP untuk regenerasi sel tubuh yang melewatkan tenaga getaran melalui tulang belakang memang sejalan dengan salah satu lokasi stem cell ini (pada tulang belakang, tepatnya pada sumsum), kemudian jalur aliran tenaga getaran yang mengarah ke mata juga sesungguhnya melewati lokasi stem cell. Demikian juga teknik-teknik dan metode regenerasi MP yang sudah ditemukan oleh MP secara alamiah semuanya MELEWATI jalur produksi stem cell ini. Entah ini suatu kebetulan atau bagaimana. Praktisi sebenarnya "merasakan" bahwa ketika aliran tenaga getaran ini sedang menuju ke target yang akan diobati terjadi sensasi "rasa". Besar dugaan saya adalah bahwa sensasi "rasa" itu adalah stem cell yang ikut terbawa. Sehingga untuk lebih jelasnya memang harus masuk laboratorium dimana ditunjukkan spesimen stem cell untuk kemudian didapatkan rasa getarannya. Kalau rasa getaran itu sama, berarti teknik regenerasi sel pada MP ini BERHASIL MENGENALI STEM CELL pada tubuh. Dan ini selangkah lebih maju dibanding ilmu kedokteran modern yang bahkan untuk mengenali stem cell sangatlah sulit (memerlukan begitu banyak alat canggih dan dengan tingkat akurasi serta kehati-hatian yang sangat tinggi dan tentunya berbiaya sangat mahal).

Kalau bisa "dikenali", "dirasakan", "ditangkap", dan "ditranportasikan", untuk kemudian "dibiakkan" dengan tenaga getaran maka tentu proses regenerasi pada hampir SEMUA bagian tubuh bisa dilakukan. Dan ini akan membuka cakrawala baru pengobatan. Seperti kita ketahui bahwa praktisi getaran MP yang mumpuni dengan kemampuan deteksi, akan bisa mendapatkan rasa getaran dari stem cell ini yang sesungguhnya apabila ia benar-benar dihadapkan pada sampling/spesimen stem cell pada laboratorium. Sehingga kedepannya proses pengobatan bisa ditingkatkan pada level yang lebih tinggi dengan efektivitas yang lebih baik.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 19/01/2011 13:17
Grp dulu ah buat mas mpcrb...mangstabbb
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 19/01/2011 16:21
@ mas mpcrb.

Terminologi stem cell di Indonesia adalah "sel punca". Sehingga ada ASPI (Asosiasi Sel Punca Indonesia), sehingga ada komunikasi terus menerus dari para peneliti dan dokter2nya. Untuk pasien dewasa, yang dipraktekkan baru  mengambil sumsum tulang belakang kemudian dimasukkan ke vena.
Sel punca punya sifat "pluripotent" yang bisa berubah bentuk setelah menerima "sinyal regulasi" dari jaringan setempat, sehingga bisa meregenerasi sel/jaringan setempat.
Akan menjadi revolusi medik dibidang penyakit degeneratip, yang diduga hanya bisa disembuhkan dengan memperkuat regenerasi sel/jaringan tertentu.

Sel punca juga diketahui banyak terdapat pada embrio 5-9 minggu  setelah pembuahan, juga masih banyak terdapat pada placenta.

Tentu ada hambatan etika untuk mengisolasinya (sulit untuk mendapatkan sel punca "murni", untuk mengenali rasa getarannya)

Sel punca juga banyak didapati pada tali pusar bayi.
Ini lebih memungkinkan bagi teman2 untuk mencari "rasa" sel punca, dari latihan mendeteksi berbagai tali pusar bayi.
Sehingga nantinya bisa  diharapkan, untuk bisa mendeteksi, dimana saja sel punca pasien "ngendon", guna dimanfaatkan untuk penyembuhan dirinya. Karena sel punca dari orang lain mengundang masalah baru, berupa resistensi yang bisa saja timbul.

Jadi ingat, pada sebagian masyarakat Jawa, acara puputan/puput puser/lepasnya tali pusat, dianggap penting dalam tahap kehidupan bayinya.
Bahkan kedua almarhum orang tua saya, menyimpan talipusar kedelapan anaknya, setelah kering, dibungkus kain dan diberi nama masing2. Dulu pernah saya tanya untuk apa. Beliau bilang kalau bisa "di pek gawene", diambil manfaatnya, sebagai sarana dalam memohon kesembuhan kepada Allah swt, apabila masing2 sakit berat, lebih khusus kalau terluka parah. Tidak boleh diminum dsb. Sekarang baru bisa bisa menduga, ada praktek quantum physic disini, hehehe.

Karena tidak tahu caranya, tidak seorangpun dari kami yang masih menyimpannya.

Salam.   
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 20/01/2011 08:35
Sel punca juga diketahui banyak terdapat pada embrio 5-9 minggu  setelah pembuahan, juga masih banyak terdapat pada placenta.

Tentu ada hambatan etika untuk mengisolasinya (sulit untuk mendapatkan sel punca "murni", untuk mengenali rasa getarannya)

Sel punca juga banyak didapati pada tali pusar bayi.

Pada awalnya memang demikian mas, itulah sebabnya penelitian awal mengenai ini banyak ditentang habis oleh para agamawan dikarenakan faktor etika tadi. Para peneliti kesulitan untuk mendapatkan sampling/spesimen dari sel punca(stem cell) ini karena memang baru tersedianya dari placenta bayi. Otomatis harus ada bayi yang dikorbankan untuk penelitian ini. Tidak heran, kondisi awal penelitian dihujat disana-sini. Tidak boleh menyembuhkan orang dengan membunuh orang lain.

Akan tetapi dunia riset stem cell digemparkan oleh penemuan baru yang diumumkan melalui dua jurnal bergengsi, yakni Science, yang melaporkan hasil penemuan dari James Thomson dari Universitas Wisconsin di Madison, dan jurnal Cell yang melaporkan hasil penelitian Shinya Yamanaka (http://en.wikipedia.org/wiki/Shinya_Yamanaka) dari Universitas Kyoto dalam edisi 20 November 2007. Yamanaka berhasil mengembangkan stem cell dari sel kulit pasien hingga menjadi iPS (induced Pluripotent Stem) cell.

Pusat Riset Jerman mengatakan :

"Dr. Shinya Yamanaka. Yamanaka has succeeded in endowing normal skin cells with almost every characteristic of an embryonic stem cell."

(sumber: http://www.dkfz.de/en/presse/pressemitteilungen/2007/dkfz_pm_07_72_e.php)

Kemudian dikembangkan lagi oleh Yukio Nakamura berdasarkan riset dari Dr. Shinya Yamanaka yang kemudian dipublikasikan pada jurnal ilmiah stem cell berikut ini: http://www.pubstemcell.com/monthly/006010200002.htm.

Jadi memang berdasarkan penelitian dari Dr. Shinya Yamanaka sudah tidak diperlukan lagi placenta bayi untuk mendapatkan stem cell ini, dan dapat diambil dari sel kulit yang dikembangkan sedemikian rupa. Saya tidak tahu apakah ASPI sudah sejauh itu meneliti.

Jadi teringat pada suatu ayat di Quran dimana Allah memberikan penilaian khusus pada KULIT manusia karena keistimewaannya. Ternyata memang KULIT menyimpan potensi yang luar biasa. Entah kalau Dr. Shinya Yamanaka ini pernah membaca Quran mungkin akan terbukanya tabir hati seperti terbukanya tabir hati ahli farmakologi Thailand Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand ketika meneliti kulit manusia sehingga menjadi muallaf. Maha Benar Allah Terhadap Apa Yang DiciptakanNya.

Jadi ingat, pada sebagian masyarakat Jawa, acara puputan/puput puser/lepasnya tali pusat, dianggap penting dalam tahap kehidupan bayinya.
Bahkan kedua almarhum orang tua saya, menyimpan talipusar kedelapan anaknya, setelah kering, dibungkus kain dan diberi nama masing2. Dulu pernah saya tanya untuk apa. Beliau bilang kalau bisa "di pek gawene", diambil manfaatnya, sebagai sarana dalam memohon kesembuhan kepada Allah swt, apabila masing2 sakit berat, lebih khusus kalau terluka parah. Tidak boleh diminum dsb. Sekarang baru bisa bisa menduga, ada praktek quantum physic disini, hehehe.

Disitulah hebatnya Timur. Dengan segala keterbatasan, tetapi sesungguhnya sudah selangkah lebih maju. Hanya saja, tidak tahu kenapa bisa begitu. Mengikuti naluri dan pengetahuan alamiah sesuai kodrat saja.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 20/01/2011 08:44
Ada yang ketinggalan, begini bunyi ayatnya:

"Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagiMaha Bijaksana." (An-Nisa ayat 56)

Ayat ini sesungguhnya menceritakan mengenai terjadinya REGENERASI atau kalau bahasa biologinya menceritakan mengenai POTENSI stem cell (sel punca) karena hanya dari sel inilah sesungguhnya potensi regenerasi bisa terjadi. Dan itu bisa didapatkan pada kulit. Jadi tidak heran, Dr. Shinya Yamanaka diberikan ilham oleh Allah SWT untuk meneliti kulit dan mengembangkan sel punca dari kulit. Hasilnya tentu saja akan benar dan berhasil karena sumber pengetahuannya berasal dari pemilik sejati keilmuan kulit, yakni Allah SWT.

Subhanallah. Maha Benar Allah Dengan Segala FirmanNya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 21/01/2011 00:33
@ mas mpcrb.

Diyakini bahwa, siapapun yang bersungguh sungguh berusaha "membaca" phenomena alam, apakah dari pendekatan fisika, medik maupun bagian dari olah beladiri, niscaya akan makin menyaksikan kebesaran Illahi.  Berpeluang mendapat hidayah makin tebal keimanannya.

Dalam salah satu konteks MP, alm mas Budi pernah mengatakan dalam penataran pelatih, bahwa karena praktisi MP sudah dihadapkan langsung pada pengaruh besar dari "niat"/nawaitu/nawaetu/niat ingsun, maka harus hati2 dan benar dalam berniat.
Bahwa kalau kita berniat sungguh2, maka seluruh unsur tubuh, seluruh sel dan jaringan, tenaga, getaran pribadi dan naluri, segera menyesuaikan diri pada yang diniatkan tersebut.
Kalau niatnya menyembuhkan, otomatis semua unsur tubuh, getaran yang keluar, akan mendukung itu.
Sebaliknya kalau niatnya menghancurkan/menyerang, sikap seluruh tubuh termasuk getaran dan nalurinya,  akan TERPROGRAM kesana.
Kalau niatnya belum "nyawiji"/menyatu, ragu2, maka terjadilah, peserta penataran pelatih yang latihan memijat penyembuhan, salah penyaluran, malah membuat temannya kesakitan.
Sementara yang lain bisa menemukan titik lemah temannya untuk disembuhkan.

Menjadi bertambah kesadaran, makin punya "daya/tenaga", harus makin hati2 jangan salah niat.

Barangkali dengan mekanisme itulah, naluri plus niat, hanya berharap pada tuntunan Illahi, maka cara Timur menemukan sesuatu yang dikemudian hari "ketemu" dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 21/01/2011 15:56
Benar sekali.

Bahwa jagat raya "bertasbih" di dalam terminologi Islam bisa dideteksi dengan getaran. Ketika disebar ke sekeliling, maka akan didapatkan "rasa" yang unik pada tiap benda.

Dan sesungguhnya, "rasa getaran" ini adalah pencapaian suatu pengetahuan baru pada otak SELAIN rasa visual melalui pengalaman organ optik mata.


Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 21/01/2011 20:10
mas mpcrb bisa ga kalo teknik regenrasi selnya di babar, saya tertarik nih.
yang umum aja kalo keberatan.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 21/01/2011 22:25
Kalau dibabar secara teknis saya rasa bisa panjang x lebar. Kalau mau lebih jelas, bisa dicoba gabung ke kelompok Kebugaran MP mas. Disana nanti akan di dapatkan materi mengenai teknik regenerasi sel ala MP.

Meski demikian, kalau versi saya pribadi (bukan versi pakem MP) saat ini adalah yang dikembangkan dari titik lokasi stem cell mas. Jadi mas bisa lihat artikel saya sebelumnya mengenai stem cell ini pada lokasi-lokasi dihasilkannya stem cell ini, kemudian getaran dilewatkan pada jalur tersebut sambil memvisualisasikan "menangkap" stem cell. Setelah itu getaran diarahkan pada area yang bermasalah dan mulailah memberikan energi penyembuh pada tempat tersebut sekaligus visualisasi energi untuk "membiakkan" stem cell ini.

Meskipun teknik ini masih prematur dan niscaya menyisakan segudang pertanyaan seperti "bagaimana bisa stem cell ikut terbawa?" atau "bagaimana rasanya?" atau "bagaimana cara menangkapnya?" dsb. Pendekatan tersebut saat ini terbukti berhasil saya terapkan pada diri sendiri dan keluarga.

Kalau pada diri sendiri saya melakukan uji coba kurang lebih setahun yang lalu dengan menyayat kulit (don't try this at home) sehingga terjadi luka. Kemudian saya terapkan metode versi saya, dan alhamdulillah luka tersebut sembuh sangat sangat cepat. Dengan panjang luka 3 cm, menutup rapat di hari kedua, dan hari ketiga sudah kering total dengan kulit menutup penuh.

Sedangkan pada anak saya yang ketiga, barusan tadi siang kakinya terkena paku ketika bermain di rumah pada lantai 2. Terjadi luka sayat sedikit (sekitar 1 cm). Dengan teknik yang sama, alhamdulillah sore tadi sudah tidak perlu dijahit lagi. Dan malamnya sudah bisa ikut mengaji pada TPA dan bermain lari-lari bersama teman-temannya.

Saya pribadi juga belum tahu penjelasan detailnya. Berbagai kemungkinan bisa terjadi. Apakah memang "stem cell" ini terbawa secara fisik dari jalur produksi stem cel? Ataukah stem cell yang ada pada kulit yang bertransformasi karena tenaga getaran? Ataukah ada sebab lain? Wallahualam. Masih mersudi mencari kenapa-nya.

Tetapi saya meyakini bahwa apa yang sudah ditemukan oleh para ilmuwan mengenai lokasi keberadaan stem cell ini bisa saya manfaatkan pengetahuannya untuk kemudian dikombinasikan dengan pengetahuan Merpati Putih yang saya miliki.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 21/01/2011 22:28
@ mas mpcrb.

Mengingat "self healing" termasuk dalam kelompok keilmuan yang diabdikan untuk masyarakat luas yang memerlukannya, bahkan bila perlu bisa disusun "short cut" beberapa bentuk latihan agar yang bersangkutan bisa melakukannya; apalagi sampai saat ini praktek regenerasi  sel nyaris harus dilakukan sendiri. Silahkan dibabar prinsip umumnya. Lebih detil kalau bisa ketemuan dengan kang Sawer wulung, selanjutnya tentu akan dikembangkan dengan caranya sendiri.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/01/2011 00:28
Baiklah karena sudah mendapat izin, saya coba berikan penjelasan sesuai kemampuan saya. Saya coba tidak membahas secara detail teknis versi MP karena bisa jadi akan membingungkan yang baca. Tetapi saya coba gunakan pendekatan yang (semoga) lebih baik untuk dimengerti dari sisi penjelasan.

Saya mencoba mengkombinasikan dengan literatur yang pernah saya pahami mengenai CMA (chinesse martial arts). Ada beberapa kemiripan pada konsep Chi, dimana saya akan gunakan pendekatan itu untuk menjelaskan teori regenerasi MP. Tanpa bermaksud merendahkan penjelasan versi MP tradisional aslinya, saya rasa penjelasan versi saya ini bisa menjadi pelengkap untuk memperkaya pengetahuan bersama. Insya Allah.

Seperti halnya teori dasar di dalam tenaga dalam, selalu dimulai dari simpul utama perut (dantian/hara). Dari sinilah hal ikhwal yang berhubungan dengan konsep tenaga dalam berawal. Tidak terkecuali pada Merpati Putih juga demikian. Hasil olah nafas akan menghasilkan energi yang kemudian disimpan pada titik tersebut. Sebagai ruang imajiner tanpa batas, yang hanya dibatasi oleh imajinasi, ia sudah cukup untuk bisa menampung energi alam semesta. Asal jalur nadi dalam yang ada di dalam tubuh praktisinya cukup kuat.

(http://www.qigongchi.info/health-martial-arts/images/66_39_26.jpg)

Teori dasar regenerasi sel tubuh pada MP dimulai dari jalur simpul utama perut (dantian/hara) kemudian turun ke bawah, perineum, tulang ekor, kemudian naik merambat melalui tulang belakang hingga melewati tulang leher, melewati otak kecil, trus ke dahi, dst ,dst (saya tunjukan melalui gambar saja karena ia akan mewakili seribu kata-kata).

(http://www.qigongchi.info/exercises/images/13_21_8.jpg)

Gambar tersebut saya ambil dari Jalur Air (Water Path) pada teori Chi. Dimana jalur air ini berfungsi dari mulai penguatan organ, nadi dalam, hingga pada regenerasi sel. Saya tidak tahu apakah ini terlalu kebetulan, ataukah memang proses mendapatkan pengetahuan yang kebetulan bisa mendekati (ada kearifan lokal yang mirip antara teori regenerasi MP dan teori Jalur Air Chi). Wallahualam. Yang jelas, teori dasarnya sama.

Jadi, ketika menghirup nafas, maka seketika itu nafas diturunkan pada titik utama simpul perut, dan kemudian munculkan tenaga getaran untuk kemudian disalurkan mengikuti Jalur Air (Water Path) seperti pada gambar. Menariknya adalah, jalur-jalur ini adalah jalur-jalur yang berisi produksi stem cell juga (lihat pada artikel saya mengenai stem cell sebelum ini). Jadi memang ada kemungkinan terjadi kondisi aktivasi atau "transportasi" dari stem cell ini secara tidak sadar. Untuk memperkuat, biasanya dilakukan visualisasi warna putih terang seperti lampu neon ketika tenaga getaran itu mengalir merambat melalui tulang punggung sehingga praktisi seolah melihat tulang punggungnya "menyala" terang. Visualisasi lain berdasar teori warna juga bisa dilakukan pada warna-warna yang menimbulkan efek penyembuhan seperti warna ungu dan kuning emas.

Satu kali nafas dilakukan 1x putaran. Umumnya 5 sampai 7 detik. Biasa dilakukan 5 sampai 7 saf. Pada kondisi ini, kalau dilakukan dengan penuh penghayatan, biasanya "gerbang rasa" akan terbuka. Ketika gerbang ini terbuka, maka terjadi sensasi seperti kejutan listrik statis pada punggung kemudian diikuti dengan menghangatnya tulang punggung dengan rasa yang nyaman. Berturut-turut pada jalur yang dilewati pada Jalur Air ini.

(http://www.qigongchi.info/health-martial-arts/images/66_39_27.jpg)

Kalau pada pengobatan mata minus/plus/silinder, jalur dihentikan hingga ke belakang otak kecil kemudian menembus pada kedua bola mata dan bola mata tersebut divisualisasikan seperti "direndam" di dalam tenaga getaran. Efek dari "rendaman" ini nantinya akan menimbulkan sensasi "rasa" nyaman pada mata. Diduga awal (menurut saya) terjadi aktivasi stem cell disini. Entah berasal pada organ mata atau yang berhasil "dibawa" oleh tenaga getaran. Untuk memperkuat bisa dilakukan visualisasi menggunakan teori warna yang berguna untuk penyembuhan seperti ungu atau kuning emas. Biasanya ungu.

Mudahkah melatih Jalur Air ini? Dari pengalaman, ini tidak mudah. Sebab terkadang nafas "habis" sedangkan aliran tenaga masih merambat (belum naik). Hingga kemudian harus dipacu berulang-ulang kali baru bisa. Tidak apa-apa. Itu efek awal. Bahkan pada teori Jalur Air aslinya (pada teori Chi) pun disebut bahwa teknik ini merupakan level tertinggi dari latihan chi. Konon para biksu yang melatih chi melewati Jalur Air ini mampu mengurangi efek penuaan sehingga dapat hidup ratusan tahun.

Kalau melihat jalur yang dilewati oleh Jalur Air ini, maka bisa diduga memang terjadi proses aktivasi stem cell di berbagai tempat. Sehingga ya tidak heran praktisinya akan selalu tampak lebih segar dan bugar serta awet muda. Wong sel-nya selalu di-regenerasi ulang setiap kali berlatih. Apalagi kalau berlatih sampai berjam-jam. Efeknya tentu lebih dahsyat lagi. Jadi tidak mustahil cerita para biksu yang bisa menunda efek penuaan adalah benar adanya.

Bagaimana selanjutnya apabila kita ingin mengarahkan pada bagian yang bermasalah? Gunakan pikiran untuk mengarahkan kemana tenaga mengalir seperti biasa.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 22/01/2011 14:07
Mas MPCRB,

Nuhun ah tos di waler,
Memang ada kemiripan antara beladiri China dan Indonesia, itulah kearifan para leluhur menemukan ilmu yang garis besarnya sama.
Saya sudah sering mempraktekan jalur tersebut, memang tidak sebagus kalo ada gurunya langsung karena saya mempelajarinya otodidak dari membaca dan sharing sama temen.
Kalo ndak salah TCM/CMA banyak menyebutnya orbit mikrokosmik, kalo di yoga jalur nadi ida dan pingala.
Memang terasa ada "sesuatu" yang merambat di sekitar area tulang belakang tembus ke kepala dan titik puncak di kepala / PaiHui suka berdenyut, malah kadang sedang tidak latihan pun suka kerasa.

pertanyaannya, apakah sudah betul apa yang saya rasakan dan saya latih?, kurang lebihnya sama lah teknik napas yang digunakan

trus jika ada gangguan, misal di daerah perut , bisakah menggunakan teknik stem sel dengan merambatkan arah getaran dari tulang belakang ke arah perut?

apakah dilakukan dengan pengejangan otot atau tidak?

Terus jika untuk mengobati orang lain, stem sell nya pasienkah yang di ambil ? caranya gimana ?

Terus menghubungkan dengan  getaran yang ada di alam caranya gimana ?

mudah-mudahan ga bosen ngejawabnya.

Nuhun
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 22/01/2011 15:02
@ kang Sawer wulung.

Demikianlah gambaran umumnya.

Disitu diasumsikan, praktisi sudah memiliki kemampuan mengumpulkan "energi" (melalui berbagai cara dan bentuk senam pengolahan dsb.), sehingga bisa mulai menyalurkannya untuk berbagai keperluan.

Berbeda dengan senam pengolahan reguler MP, tingkat Dasar I sekalipun, yang prestasi hasil latihannya akan diukur dalam ujian kenaikan tingkat (UKT), ada lagi kelompok non prestasi, yang disebut kelompok kebugaran. Lebih santai, fun, mengutamakan kebugaran, dan latihan "penyegaran sel" masuk kedalamnya. Kalau usia prestasi, biasanya kurang berminat disini, kurang menantang, kurang porsi beladiri.

Dalam latihan kebugaran MP, disamping latihan sesuai metode tradisional MP, juga mengadopsi senam2 aerobik serta kaidah pemanasan, penguluran, penguatan dan pendinginan modern (memperhatikan prinsip perkembangan cardiovascular yang aman).

Peserta kebugaran akan dilatih senam aerobik, senam anaerobik (senam pengolahan dasar I atau derivatnya/penyederhanaan menyesuaikan kemampuan peserta, bentuknya penguluran yang disertai penegangan dan tahan napas), senam terapi khusus (untuk penderita sakit tertentu), kemudian latihan getaran penyembuhan, termasuk didalamnya latihan penyegaran sel. 

Latihan2 aerobik dan anaerobik tsb, sedikit demi sedikit akan memperkuat organ, melancarkan peredaran darah, melancarkan jalur tenaga, dan mampu membangkitkan tenaga.

Kemudian diberikan latihan2 "tradisional" MP dalam memanfaatkan hasil latihan lebih lanjut.

Diantaranya adalah latihan napas pembersih.

DiNIATkan untuk melakukan napas pembersih, napas halus, membayangkan yang akan diserap adalah udara bersih atau air bening yang membersihkan, tarik melalui hidung, langsung masuk rongga otak/kepala seperti masuk spons, hembuskan melalui mulut, dibayangkan air beserta kotoran akan terbuang keluar. Jangan sampai ditahan di mulut, bisa sariawan. Demikianlah napas pembersih kepala. Dilakukan berulang ulang dan diteruskan melakukan di bagian tubuh yang lain(dada perut/punggung/kaki/tangan). Bisa juga untuk penderita tertentu, membersihkan jantung serambi kiri/kanan, bilik kiri/kanan, dst sesuai kebutuhan khusus.
Disamping juga akan melancarkan jalur energi, salah satu manfaat lainnya, praktisi maupun pelatihnya, bisa  tahu tempat2/jalur yang abnormal dalam scanning tsb. Sukur2 kalau dengan napas pembersih sudah bisa membaik. Toh masih ada kelanjutannya.

Kemudian ada latihan mengumpulkan "energi penyembuh".
Energi penyembuh yang ada di seluruh tubuh ditarik, dikumpulkan di bawah pusar. Sekali lagi, kunci tradisionalnya adalah NIAT.
(Perkembangan dalam menarik energi penyembuh dalam tubuh, adalah makin peka/tahu, dimana energi2 tersebut "ngendon", yang kemudian dalam rujukan medik, diduga sebagai konsentrasi2 sel punca)

Dalam latihan lanjut, dilatih juga menyerap energi penyembuh dari luar/alam.

Selanjutnya diterapkan seperti yang dijelaskan oleh mas mpcrb.

Pengembangan "self healing" maupun menolong orang lain, selain merujuk pada ilmu pengetahuan lain  (antara lain medik maupun fisika), secara tradisional, MP juga memiliki koridornya.
Dari NIAT, melakukan, akan ada perkembangan, dari manfaat, merasakan sensasi, bertambah peka lebih detil, harus urut pada titik2 kecil (dengan batang korek api), cukup "menyapu" bidang tertentu yang kena titik2nya, jarak jauh, sampai tahap"waskita"/visual.

Arahan/pendapat dokter, rujukan2 lain, dimanfaatkan untuk lebih memfokus, tanpa mengabaikan rasa getaran yang ada. 

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/01/2011 15:26
@kang Sawer Wulung,

Nah kalau ditanya apakah sudah betul atau tidak, jawabnya ya relatif mas. Kalau dari sudut pandang MP mungkin akan berbeda dengan apa yang mas pelajari/yakini.

Kalau pada pemahaman saya pribadi, getaran ini unik dan agak berbeda dengan pemahaman tenaga dalam seperti pada umumnya.

Kita coba kilas balik ke belakang sebentar mengenai bagaimana otak "merekam" suatu pengetahuan obyek. Nanti akan terlihat perbedaannya antara hal yang umum, tenaga dalam yang umum, dan getaran pada terminologi MP.

Bahwa pengetahuan mengenai "wujud" obyek di dalam otak kita sebagian besar di dapat dari apa yang dilihat oleh mata kita. Itulah sebabnya sedari kecil kita diajarkan untuk MENGENALI benda-benda di sekeliling. Mata melihat dan otak merespon. Dari dasar pengetahuan penglihatan inilah terekam pada otak menjadi suatu memori yang menempati "ruang" tersendiri. Semakin difungsikan secara maksimal, maka kuantitas dan kualitas memori pada otak semakin meningkat. Kemudian dikenalkan pada pengetahuan mengenai warna (primer, sekunder, tertier), dikenalkan pada pengetahuan bahasa (tulisan, abjad), dsb. Pengetahuan-pengetahuan mengenai jenis dan karakteristik benda yang dilihat juga semakin meningkat. Akhirnya, ribuan atau jutaan benda beserta karakteristiknya kita ketahui dan kita serap menjadi apa yang disebut dengan PENGETAHUAN BENDA. Otak kemudian sedemikian canggihnya hingga mampu melakukan sintesa pengetahuan secara otomatis untuk kemudian menjadi suatu pengetahuan baru. Hal itu berlangsung bertahun-tahun selama hidup dan tanpa kita sadari.

Kita tidak pernah diajarkan untuk mengenal kata "SILAT", tetapi kita hanya diajarkan pengetahuan dasar mengenai huruf "S", "I", "L", "A", dan "T". Nanti, otaklah yang melakukan sintesa pengetahuan baru sehingga dari huruf bisa dirangkai menjadi kata, dari kata bisa dirangkai menjadi kalimat, dst, dst. Dari bangunan-bangunan dasar pengetahuan itulah otak bersintesa menjadi pengetahuan baru yang lebih luas dan lengkap.

Di dalam Merpati Putih, ilmu getaran memiliki keistimewaan yang unik dan berbeda dengan tenaga dalam pada umumnya. Kenapa saya katakan ilmu getaran MP ini istimewa dan unik? Karena ia merupakan SUMBER PENGETAHUAN BARU selain dari pengetahuan visual yang selama ini dimiliki oleh manusia melalui mata seperti yang saya jelaskan tadi. Pengetahuan baru ini bisa menjadi pelengkap bagi manusia normal, ataupun bisa menjadi pengganti bagi yang tidak normal (tunanetra).

Prinsip dasar getaran hampir sama dengan prinsip dasar organ optik visual (mata) dari sisi proses dan fungsionalitas. Semuanya pada level atomic. Perbedaannya adalah bahwa medium pada pengetahuan benda pada otak normalnya diserahkan pada mata, sedangkan pada getaran diserahkan pada tenaga dalam yang dikonversi menjadi tenaga getaran.

Kalau diringkas, pada mata terbentuk pengetahuan visual mengenai suatu benda sehingga terbentuk "memory visual benda". Sedangkan kalau pada getaran terbentuk pengetahuan "rasa getaran" dari benda. Rasa getaran inilah yang saya sebut sebagai PENGETAHUAN BARU untuk otak dan terekam disuatu tempat sebagai "memory getaran benda". Ketika pancaran getaran mengenai suatu benda, maka akan didapat "rasa getaran" dari benda tersebut. Rasa getaran ini kemudian disimpan pada otak kecil sebagai pengetahuan baru mengenai benda tsb. Ketika kemudian praktisi memancarkan lagi getarannya dan mengenai benda yang sama, maka secara otomatis otak akan memuat pengetahuan benda tersebut mengenai "rasa getaran" yang dimilikinya. Semakin banyak rasa getaran yang dimiliki oleh otak, maka semakin kaya praktisi tsb mengenai obyek-obyek. Lama kelamaan, akan menjadi reflek dan naluri sebagaimana halnya saat ini mata kita.

Normalnya, kalau mata melihat "AQUA", maka otak menterjemahkan sebagai obyek "AQUA" berdasarkan pengetahuan yang sudah dilihatnya. Sedangkan ketika getaran mengenai "AQUA" maka otak akan mengambil "rasa getaran" mengenai "AQUA" ini dan memberitahu otak bahwa itu obyek "AQUA". Demikian seterusnya pada obyek-obyek yang lain. Jadi, semakin dilatih maka pengetahuan obyek akan semakin banyak dan beragam.  Demikian juga pada warna, huruf, dsb.

Untuk membuktikan ini mudah sekali, silahkan baca satu kata berikut ini:

"таблице"

Ada yang bisa?

Kalau yang memahami bahasa Rusia tentu mudah sekali. Tetapi bagi yang tidak memahami bahasa Rusia maka kata tsb tidak akan dimengerti. Alasannya simpel, karena otak kita tidak punya pengetahuan mengenai kata tersebut sehingga otak tidak mampu mengambil database pada memory otak mengenai pengetahuan obyek tulisan tsb. Dari pembuktian ini jelas sudah bahwa sesungguhnya APA YANG DILIHAT oleh mata itu akan menjadi dasar dari pengetahuan benda.

Sehingga bagi praktisi getaran Merpati Putih sekarang pada otaknya terdapat DUA pengetahuan, yakni pengetahuan visual melalui mata secara normal DAN pengetahuan "rasa getaran" melalui ilmu getaran Merpati Putih.

Lalu apa perbedaannya dengan tenaga dalam yang umum?

Perbedaannya adalah bahwa tenaga power (tenaga dalam) yang dilatih di MP itu sudah terkonversi menjadi tenaga getaran. Sedangkan pada tenaga dalam yang dilatih oleh aliran beladiri lain tidak demikian. Perbedaan perlakuan ini akan menghasilkan perbedaan karakteristik pada kemampuan akhir. Boleh dikatakan bahwa pelatihan tenaga dalam pada aliran lain adalah mengolah energi tubuh dan mengubahnya menjadi KEKUATAN. Sedangkan pada MP, pelatihan tenaga dalamnya menghasilkan KEKUATAN dan meningkatkan menjadi KEPEKAAN. Terjadi proses tambahan pada MP. Kekuatan dihasilkan dari olah nafas power, dan kepekaan dihasilkan dari olah nafas getaran. Inilah yang terkadang menjadi titik pembeda.

Pada MP, pelatihan getaran akan berusaha sebanyak-banyaknya mendapatkan "rasa getaran" dari alam sekitar sehingga praktisi memiliki kemampuan DETEKSI yang jauh lebih baik dibanding yang mempelajari tenaga dalam secara normal.

Kalau diringkas:

Tenaga Dalam Umum
---------------------------
Olah gerak --> olah nafas --> tenaga dalam --> memory TD --> kekuatan

Merpati Putih
-----------------
(a) Jalur power:
Olah gerak --> olah nafas --> tenaga power (tenaga dalam) --> memory power --> kekuatan

(b) Jalur getaran:
Olah gerak --> olah nafas --> tenaga power (tenaga dalam) --> memory power --> tenaga getaran --> memory getaran

Jadi memang pelatihannya sangat berbeda.

Semoga ilustrasi tsb membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/01/2011 15:53
@kang Sawer Wulung, terkait dengan pertanyaan:

apakah dilakukan dengan pengejangan otot atau tidak?

Tidak diperlukan pengejangan otot maksimal untuk ini. Secukupnya saja. Toh yang berperan bukan otot, tetapi tenaga getaran.

Terus jika untuk mengobati orang lain, stem sell nya pasienkah yang di ambil ? caranya gimana ?

Metode tradisional tidak sejauh ini, hanya niat dan konsentrasi pada titik-titik tertentu (yang diduga konsentrasi sel-sel punca/stem cell). Jadi perlu ada pengetahuan mengenai lokasi dan jalur titik-titik tersebut mas. Kalau pada metode MP, karena sudah terbiasa dengan "rasa getaran" maka proses deteksi menjadi lebih mudah mas. Karena praktisi sudah cukup memiliki pengetahuan "rasa getaran" pada otak kecilnya. Tinggal dikeluarkan saja dan "ditempelkan" pada tenaga getaran untuk kemudian dipancarkan pada pasien. Ketika getaran ini mengenai pasien, tentunya akan didapatkan "rasa getaran" pada tubuh pasien. Nah ini yang dideteksi sehingga bisa diketahui bagaimana nanti memperlakukannya.

Saya tidak tahu bagaimana rasa getaran dari stem cell yang sesungguhnya. Teori yang saya jelaskan masih prematur, meskipun ada keberhasilan dan ada manfaat bagi saya. Langkahnya sudah saya jelaskan pada postingan mengenai "MP dan Sel Batang (stem cell)". Monggo dibaca mas. Barangkali ada manfaat.

Terus menghubungkan dengan  getaran yang ada di alam caranya gimana ?

Di MP, sebelum masuk pada getaran alam, maka proses melatih getaran pribadi adalah suatu keharusan. Karena melalui pemahaman yang baik terhadap getaran pribadi inilah praktisi akan bisa membedakan getaran dirinya dengan getaran alam. Umumnya dilakukan dengan memancarkan getaran pribadi kesekeliling (secara menyebar), kemudian mendeteksi medan terbesar yang ada disekeliling tubuh praktisi. Setelah terdeteksi, lalu difokuskan dan dikonsentrasikan untuk kemudian diikuti kemana medan terbesar ini mengalir (biasanya akan mengalir secara acak pada lintasan tertentu). Saat mengikuti kemana medan energi alam ini mengalir inilah kita akan benar-benar bisa merasakan bahwa "alam rayapun bertasbih...". Sensasinya sangat unik. Sinkronisasi antara getaran pribadi dan getaran alam ini begitu unik dan buat saya pribadi sering saya jadikan semacam "stress therapy" ketika terjadi jenuh terhadap pekerjaan.

mudah-mudahan ga bosen ngejawabnya.

Nuhun

Insya Allah tidak mas.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 22/01/2011 16:06
@Mas Suprapto
@Mas Mpcrb

Terima kasih mas, penjelasannya cukup gamblang  [top]  [top]  [top], sudah mulai terang nih jalannya.
Sebenernya banyak yang pengen ditanyain, tapi bingung mulai darimana.  Sepertinya memang harus terjun langsung dan masuk ya biar bisa mendapatkan "Rasa" yang bener dari getaran MP. Sejauh ini masih bingung dengan "Rasa" yang dirasakan, karena memang baru apa yang sebatas diketahui secara otodidak bukan dari sisi praktisi.

Monggo dibabar lagi mas mas, saya menyimak lagi. Mudah mudahan tambah pencerahannya.

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/01/2011 19:57
Latihan getaran MP tidak mengajarkan APA rasa getaran, tetapi mengajarkan  metode BAGAIMANA cara mendapatkan APA rasa getaran itu. Sebab terkadang APA rasa yang dialami oleh praktisi bisa berlainan antara satu dengan yang lainnya.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/01/2011 14:41
Sebenernya banyak yang pengen ditanyain, tapi bingung mulai darimana.  Sepertinya memang harus terjun langsung dan masuk ya biar bisa mendapatkan "Rasa" yang bener dari getaran MP. Sejauh ini masih bingung dengan "Rasa" yang dirasakan, karena memang baru apa yang sebatas diketahui secara otodidak bukan dari sisi praktisi.

Monggo dibabar lagi mas mas, saya menyimak lagi. Mudah mudahan tambah pencerahannya.

Otak sesungguhnya menyimpan potensi tidak terbatas. Dari hasil pengamatan dan analisa saya, ilmu getaran Merpati Putih merupakan suatu PENGETAHUAN BARU bagi manusia mengenai cara pandang terhadap obyek.

Saya pernah menjelaskan bahwa tenaga power di MP dihasilkan dari suatu latihan Isometric Exercize secara extreem dengan repetisi yang extreem sehingga didapati kondisi tubuh yang mampu menghasilkan tenaga tambahan sebagai akibat dari suatu reaksi kimiawi dalam tubuh.

Lain halnya dengan latihan getaran, latihan getaran sesungguhnya adalah suatu latihan Visualisasi secara extreem dengan repetisi yang tidak kalah extreem dibanding Isometric Exercize seperti halnya pada olah nafas pengolahan MP. Lama waktu di dalam berlatih pakem getaran minimal 2 jam (itu sangat minimal sekali). Umumnya antara 2-4 jam latihannya saja untuk 1 sesi, belum termasuk aplikasi. Kalau plus aplikasi bisa mencapai 5-6 jam untuk 1 sesi latihan.

Kalau pada penelitian dimana melatih visualisasi (tanpa gerak) pada jari yang pernah saya informasikan terdahulu bisa menguatkan otot jari secara fisik, apalagi latihan dengan visualisasi extreem seperti ini. Tentu hasilnya lebih extrem lagi. :)

Jadi bisa disimpulkan sementara bahwa latihan getaran adalah semacam latihan visualisasi extreem yang melibatkan pikiran dan rasa secara komprehensif. Kalau pada kondisi ini kemudian terjadi munculnya energi tubuh, tentu bisa dimaklumi ada benarnya. Sebab pada kondisi pengujian visualisasi tanpa olah gerak pada jari saja bisa menimbulkan kekuatan jari secara nyata toh? Belum lagi pengaturan nafas (segi empat, segitiga, halus) yang tentunya akan membuat metabolisme tubuh menjadi semakin luar biasa.

Artinya, latihan ini sesungguhnya akan membuat praktisi menjadi lebih mengenal dirinya sendiri dan alam sekitar DENGAN pikiran dan rasa yang dimilikinya. Nafas yang teratur menyebabkan gelombang otak akan sinkron dengan gelombang alam. Jadi kalau muncul fenomena supranatural, itu bisa dimaklumi karena efek resonansi dari gelombang-gelombang yang ada ini.

Tahap dimana praktisi melatih getaran pribadi, kemudian masuk pada getaran alam, kemudian pada deteksi, dan berturut-turut meningkat menjadi lebih tinggi memiliki jenjang yang sudah sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Ini tidak disadari benar oleh praktisinya, tetapi ia melakukan itu sebagai bagian dari aktivitas rutin latihan yang dilakukan berdasarkan kearifan lokal yang diberikan kepadanya.

Muncul pertanyaan, lalu bagaimana dengan kondisi dimana praktisi getaran MP bisa "menemukan" obyek yang ingin dicari (ktp, dragon, beton cor, kain berwarna, dsb) meski ia tidak tahu benda itu ada dimana?

Sebenarnya ini tidak terlalu sulit dijelaskan sebab otak kecil kita sudah merekam obyek-obyek ini. Tinggal mengeluarkan "rasa getaran" terhadap obyek ini dan menyalurkan pada telapak tangan (bagian tubuh yang akan digunakan sebagai transmitter) dan memancarkannya. Teori tradisional ada pada niat, sedangkan pada prakteknya, praktisi harus bisa "menangkap" persamaan rasa pancaran di telapak tangannya dengan getaran alam yang mengenai obyek tersebut. Begitu terasa, tinggal diikuti saja pancarannya dan dijamin getaran akan mengarahkan pada lokasi obyek yang akan dicari/ditemukan dengan tepat. Ingat, setiap obyek/benda memiliki karakteristik khas tertentu dan ia dikenai oleh getaran alam. Dan karena getaran MP ini bersifat atomic level, adalah relatif mudah bagi praktisi untuk melakukan deteksi obyek ini dimanapun obyek ini berada. Otak memiliki kemampuan hebat untuk melakukan proses rumit dalam waktu sepermilidetik atau untuk "mencari" pengetahuan mengenai obyek ini dan memunculkannya menjadi suatu sintesa pengetahuan baru.

Saya coba ambil satu contoh studi kasus untuk membuktikan bahwa otak kita punya daya hebat mengenai kemampuan sintesa. Sebelumnya kita sepakat bahwa kita belajar HURUF/ALFABET, dan bukan belajar kata atau belajar kalimat atau paragraf. Kata, kalimat, atau paragraf, beserta pemahamannya adalah hasil sintesa dari pengetahuan otak sedemikian rupa.

Mari kita buktikan.

Paragraf di bawah ini sepintas terlihat seperti kalimat kacau untuk Test Kecepatan Mata dan Otak, tetapi apabila kita membacanya dengan suara keras, kita tidak akan mengalami kesulitan membaca dan memahaminya:

Quote
Hnaya ynag bisa. Sluit dipreacya bawha ktia mamehmai apa ynag sdeang ktia bcaa. Kuketaan fonemanel fiikarn muniasa. Trenayta uuratn hruuf daalm stau ktaa tdaik mnajedi maasalh, tatepi ynag trepenntig aadalh huurf pratema dan trahkeir braeda pdaa laetk smeesityna, seblehiyna bsia sjaa lteakyna kcaau blaau tpai ktia msiah bsia mameabcnya. Hal ini desibbaakn faikirn ktia tdiak membaacyna per stau hruuf, ttaepi stau ktaa kseeruluahn. Dangen bgeini eajan mneajdi tdaik trellau pnetnig!

Otak manusia memang pintar khan? :)

Kalau sudah begini, tidak heran proses deteksi benda untuk menemukan siapa pemilik benda tersebut bisa dilakukan. Atau untuk hal-hal lain seperti deteksi penyakit, stem cell, titik-titik yang macet, dsb. Sebab level atomic dari benda sudah terdeteksi, tinggal mendeteksi "getaran tinggal" dari yang menyentuh obyek tersebut. Selisih perbedaan inilah yang kemudian oleh otak dideteksi sepersekianmilidetik. Begitu ketemu "Rasa getarannya", tinggal diikuti saja kemana mengarah.

Demikian ilustrasinya. Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: anakbawang on 25/01/2011 15:34
saluut untuk penjelasannya mas  [top]  [top]  [top]
mas kalo getaran2 alam / benda bisa ditangkap sehingga bisa mencari "sesuatu" yang ingin dicari., seperti sekarang ini yang lagi hangat masalah crop circle di sleman apakah bisa dideteksi itu buatan manusia ato bukan manusia? maaf mas klo pertanyaannya agak ngawur cuma jadi penasaran aja pandangan dari praktisi getaran. terima kasih sebelumnya.
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/01/2011 16:22
Kira-kira lima tahun yang lalu, saya pernah mengalami hilang laptop pribadi ASUS high-end karena tertinggal di angkutan kota di Cirebon. Saat itu saya sedang mengantar anak saya main ke rumah neneknya. Karena terburu-buru dan memang keadaan sedang ramai, saya jadi terlupa kalau saya bawa laptop (untung ngga lupa lagi bawa anak, hehehe). Akhirnya panik, karena di dalamnya ada satu set laptop dengan data-data pekerjaan saya, riset, tulisan-tulisan, artikel-artikel,dsb, plus GSM modem plus flashdisk 4 GB, hardisk external, plus IPod 8 GB, plus Zune 8 GB. Kalo yang nemu dijamin itu rezeki nomplok dah.

Saat itu kemampuan masih minim, akhirnya minta bantuan ke pelatih getaran saya, Mas Joko Dwi Priono (tingkat Khusus 3) via telpon saja. Beliau meminta saya menggambarkan karakteristik laptopnya, warna tas, warna laptop, dsb. Setelah itu ditanya, apakah itu laptop pegangan sehari-hari? Saya jawab ya, laptop itu sudah bertahun-tahun bersama saya. Akhirnya diminta menunggu kira-kira 10 menitan sebelum beliau telpon saya kembali.

Jawabannya sangat mengejutkan (saya masih ingat, karena akibat dari kondisi inilah yang memulai riset mengenai getaran), dijawab oleh Mas Joko sbb:

"Mas, nanti tunggu di pinggir jalan yang dilalui angkot GP (Gunung Sari - Plered). Nanti perhatikan angkot yang kaca depannya ada tulisan GP pake warna putih besar-besar. Dan dibelakangnya ada tulisan GP juga tapi warna kuning."

Dengan penuh was-was, saya tunggu setiap angkot yang dilewati. Dan benar saja, kurang lebih 5 menitan angkot yang dimaksud datang menghampiri. Langsung saya stop, dan memang benar tas laptop saya masih utuh dengan isi-isinya. Aneh, padahal didalam angkot tsb ada penumpang. Tapi seolah "tidak melihat" keberadaan tas laptop saya. Akhirnya saya menemukan kembali tas laptop saya. Alhamdulillah.

Setelah itu saya mampir ke rumah beliau untuk berterima kasih sambil minta dijelaskan bagaimana bisa seperti itu?

Dari penjelasan mas Joko inilah saya mengenal teori-teori getaran versi beliau, bagaimana aplikasinya, pemahaman terhadap tubuh, dsb, termasuk apa yang disebut dengan "getaran tinggal". Jadi yang dilakukan mas Joko saat itu (menurut beliau) adalah mendeteksi getaran tubuh saya, menyimpannya sebagai pengetahuan pada otak kecilnya. Kemudian menggunakan pengetahuan "rasa getaran" tubuh saya untuk "mencari" rasa getaran yang sama. Ketika ditemukan, maka tahap selanjutnya adalah menyebar tenaga getarannya untuk mendapatkan scanning "tampilan visual" dari tempat disekitar lokasi tas laptop melalui nafas gunung yang mampu melipatgandakan jangkauan scanning. Akhirnya didapatilah gambaran tempat lokasi dimana tas laptop saya berada. Getaran tinggal pada tas laptop ini adalah getaran yang merupakan sinkronisasi dari getaran tubuh saya secara alamiah dengan getaran alam yang mengenai tas. Jadi, dengan melakukan sinkronisasi getaran mas Joko dengan getaran alam inilah dia "menelusuri" kemana arah hilangnya benda. "Alamat"-nya adalah "rasa getaran" yang ada di otak kecil mas Joko mengenai "rasa getaran" tubuh saya. Dan "kurir"-nya adalah getaran alam yang dipakai sebagai media untuk mencari benda. Karena tidak begitu paham getaran, saya hanya mencatat dan mengingat benar setiap penjelasan-penjelasan tsb.

Meski demikian, menurutnya getaran tinggal pada suatu benda memiliki batasan. Bahwa kalau terlalu lama, maka getaran tinggal saya pada tas laptop ini akan teresonansi dengan getaran alam hingga menjadi netral. Efeknya, jadi sulit dan tidak bisa ditemukan lagi "rasa getaran" yang sama. Analoginya seolah "alamat" yang dituju sudah tidak ada lagi, atau sudah milik umum sehingga keberadaan lokasi tidak diketahui.

Dengan memanfaatkan getaran alam, dan pancaran getaran pribadi melalui nafas gunung, maka akan didapat kondisi sebaran tenaga getaran pribadi yang jangkauannya sangat luas (istilah mas Prapto seisi kota jadi kecil).

Terkait dengan crop circle, selama "rasa getaran" itu bisa didapatkan maka praktisi detektor MP, akan (relatif) bisa menemukan "pelakunya". Tapi kalau sudah terlalu lama, maka getaran tinggal ini akan hilang dan kembali ke alam sebagaimana energi sesuai dengan hukum kekekalan energi.

Demikian menurut pandangan saya mas.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 26/01/2011 09:02
Woww amazing [toop] [toop] [toop],ternyata imu getaran itu bisa dahsyat seperti itu,yang saya saluutnya penjelasan getarannya mas agung bisa sangat logis dan realistis sekali,kalau zaman dulu masyarakat awam hanya tau yang bisa melakukan hal seperti itu adalah orang yang bergelar dukun atau paranormal dengan ilmu kebatinannya dengan menggunakan khodam atau melalui perantaraan jin,tapi ini sangat luar biasa semuanya melalui teknik yang real dan alami tanpa ada bantuan apapun,kira2 benar begitu mas mpcrb,takut saya salah?terima kasih mas atas pencerahannya
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 26/01/2011 10:32
@kang Bayu, demikianlah adanya.

Saya hanya menterjemahkan berdasarkan pengetahuan yang saya miliki kang. Adapun kalau mendengar penjelasannya sendiri sih mungkin tidak akan segamblang ini.

Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Mungkin itulah peribahasa yang tepatnya. Setelah mengenal getaran, maka akan tumbuh sayang, setelah sayang, maka akan tumbuh cinta. Ketika sudah cinta, maka semua yang dilihat, semua yang didengar, semua yang dipahami akan menjadi sangat positif dan sangat indah.

Ilmu Getaran Merpati Putih murni salah satu diversifikasi brilian dari olah tenaga pada level frekwensi. Dan memang dari level frekwensi inilah hal-hal yang kita lihat sebagai fenomena "supranatural" bisa dijumpai.

Menurut saya pribadi, kalau tenaga dalam biasa, levelnya adalah energi. Sedangkan getaran, levelnya adalah frekwensi. Perbedaan karakteristik inilah yang menjadi pembeda pada inovasi kemampuan yang ada di dalamnya. Inilah juga yang membuat saya jatuh cinta pada Merpati Putih dan belum berniat untuk mendua hati mempelajari beladiri lain. Seolah ada suatu "ruang tumbuh" dari keilmuan ini dengan aplikasi yang hampir tanpa batas. Ilmu Getaran Merpati Putih (IGMP) adalah suatu PENGETAHUAN BARU pada diri manusia mengenai bagaimana suatu obyek diterjemahkan. Selama ini manusia menterjemahkan wujud obyek melalui organ optik yakni mata. Pada getaran, obyek diterjemahkan dengan "rasa getaran" pada obyek tersebut,  yang kalau merujuk pada penelitian Dr. William dari John Hopkins University dapat dikatakan bahwa tenaga getaran itu bersifat atomic pada tingkat frekwensi. Sama halnya dengan fungsi mata yang juga bersifat atomic pada tingkat frekwensi, maka otak manusia akan bisa COCOK menterjemahkan karakteristik benda berdasar frekwensi yang ditembakkan/mengenai kepadanya. Sebab fungsi nalar penterjemahan sebelumnya yang menggunakan mata memang demikian adanya. Getaran sederhanya bisa dikatakan sebagai suatu teknik untuk mendapatkan pengetahuan baru mengenai benda dengan proses seperti halnya proses pada mata. Dapat pula dikatakan ia akan bisa "mengganti" fungsi mata (mediumnya saja yang diganti tetapi proses dan bagaimana otak menterjemahkan tetap saja sama sehingga tidak akan terjadi penolakan terhadap otak). Bahkan ia lebih luas jangkauannya dibanding fungsi mata yang terbatas.

Getaran/gelombang sangat banyak digunakan di dalam dunia medis maupun militer. Karakteristiknya yang unik dapat masuk pada beragam kegunaan yang bahkan militer mengeluarkan dana jutaan dolar untuk melakukan riset ini dan merupakan salah satu riset terbesar di dunia (berdasarkan www.livescience.com). Artinya, ada keistimewaan pada getaran/gelombang ini. Resonansi pada level frekwensi ternyata memunculkan fenomena-fenomena unik dan dahsyat. Bagaimana atom-atom yang beresonansi bisa melemahkan struktur molekul hingga benda padatpun bisa menyerpih menjadi debu, dsb. Potensinya sangat luas. Dari mulai pengobatan hingga pembunuhan. Dari mulai bersembunyi hingga merusak. Alat penghancur batu ginjal, berprinsip pada getaran. Pesawat udara tercanggih STEALTH juga berpinsip pada getaran/gelombang. RADAR berpinsip pada getaran. Alat tembus benda berbasis inframerah juga berprinsip pada getaran. Mata bionik, alat militer untuk menembus benda, dsb, yang kalau ditulis satu persatu akan sangat banyak. Intinya riset getaran/gelombang ini menyimpan potensi luar biasa.

Kalau selama hidupnya praktisi sudah melihat ribuan obyek melalui matanya dan terekam pada otak sebagai suatu pengetahuan, ketika ia menguasai tenaga getaran maka akan didapat sebanyak itu pulalah pengetahuan obyek yang ada, plus visualisasi memori otak yang ada di dalamnya termasuk diversifikasi dan sintesa lain yang dihasilkan. Inilah topik yang begitu menarik buat saya untuk diteliti dan dipahami.

Demikian pendapat saya.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 26/01/2011 11:27
Woow ternyata sangat menarik sekali getaran ini, ilmiah dan logis, mudah2an suatu saat kelak saya diberikan kesempatan oleh Yang Maha Kuasa untuk memahami dan menguasai getaran ini secara real,amiin. seperti kata mas agung: tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka tak kawin, tak kawin maka tak punya anak hehe :w :w :w maaf mas becanda, jadi intinya saya harus kawin dulu dengan MP baru akan lahir getaran bukan begitu mas?
matur nuwun mas
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 26/01/2011 13:10
hehehe kang bayu bisa aja. :D

Banyak yang tak cinta tapi bisa kawin kang? Punya anak pula. Tapi bukan nikah looh.  :w

***

Kang Bayu, sebenernya mas Prapto sudah pernah mengatakan bahwa siapapun yang sudah bisa merasakan tenaga dirinya dan bisa menyalurkan, maka sekurang-kurangnya bisa digunakan untuk mendeteksi ada benda atau tiada benda di depannya. Setelah itu silahkan dikembangkan.

Bahwa MP kenapa bisa sejauh ini, menurut saya karena memang ini sudah inheren pada kurikulum keilmuannya saat ini dan sudah dikembangkan selama bertahun-tahun sejak generasi (alm) Mas Budi. Berturut-turut hingga detik ini. Lengkap dengan segala kemungkinan, teori-teori, pemahaman, aplikasi (baik yang resmi maupun yang berkembang sendiri pada masing-masing cabang). Pengetahuannya memang sudah mengarah kesitu (setidaknya para kurikulum resminya hingga tingkat Kombinasi dan Khusus). Berbeda apabila ada orang lain yang ingin belajar keilmuan ini, maka tentunya ia akan meninggalkan sementara apa yang sudah pernah ia pelajari sebelumnya untuk masuk pada teori, metode, dan aplikasi pada ilmu getaran versi Merpati Putih. Hal ini tentunya akan ada implikasi ybs terhadap keilmuan aslinya. Apakah ia akan menunda sementara (karena sedang belajar teori dan aplikasi getaran MP) atau malah melupakan dulu sementara. Barangkali kalau jenius, mungkin akan lebih cepat. Tapi bagi orang normal, tentu akan berpikir ulang. Kalau yang dipelajari olah gerak, tentu relatif mudah. Tapi kalau olah rasa, tentu perlu waktu lama untuk memahami hingga mendetail. Kecuali pada tahap sekedar bisa dan sekedar tahu.

Saya tidak dalam posisi menempatkan bahwa ilmu getaran Merpati Putih ini paling sakti diantara ilmu-ilmu yang lain pada beladiri lain. Tidak sama sekali. Saya hanya menemukan (secara subyektif) bahwa ini sangat menarik bagi saya. Itu saja. Hingga akhirnya dimulailah penggalian dan pemahaman seperti sekarang ini. Kalau bicara kehebatan/kesaktian, tentu diluar sana ada banyak yang jauuh lebih hebat. Masing-masing dengan kearifan lokal versi masing-masing. Tetapi yang menarik secara personal bagi saya sedikit sekali. Untuk itulah saya belum berniat untuk mempelajari hal lain selain daripada membaca atau sharing literatur-literatur, teori-teori dasar, pemahaman dasar, mengenai suatu hal. Dari pengetahuan itulah kemudian saya mencoba mengembangkan kemampuan saya. Dan ini aktivitas yang menyenangkan bagi saya. Seperti menemukan "mainan baru" yang tidak bosan-bosannya "dimainkan" sehingga membuat hati riang gembira. Setidaknya itu yang saya rasakan.

Beberapa tahun yang lalu saya menulis sebuah artikel yang berisi teori yang masih bersifat hipotesa mengenai teori menghilang menurut pendekatan getaran Merpati Putih. Pernah dibahas juga dikalangan terbatas antar teman. Ada dua hipotesa saat ini. Pertama, kalau kita bisa mencapai frekwensi penglihatan pada mata, lalu kemudian kita tingkatkan frekwensi tersebut menjadi lebih tinggi, maka mata manusia normal tidak akan bisa melihat kita (karena jangkauan frekwensi diatas normal rata-rata). Dengan kata lain kita akan terlihat "menghilang" dari jangkauan pandangan mata normal. Kedua, kalau kita bisa memancarkan getaran melingkupi tubuh kita lalu mengkondisikan tenaga getaran agar membelokkan cahaya dengan prinsip fisika pada hukum pembiasan, maka mata normalpun akan menganggap kita seolah "menghilang". Again, ini masih teori. Menunggu nanti tenaga getaran yang dilatih benar-benar maksimal, barulah insya Allah apa-apa yang pernah saya riset dan sudah menjadi teori dasar, akan coba dipraktekkan sendiri.

Kemajuan adalah memahami hal-hal yang kecil dan dapat mengambil intinya serta bisa mengembangkannya. Sedangkan kemunduran adalah mengumpulkan hal-hal yang kecil tapi tanpa memahami intinya.

Demikian pandangan saya.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 26/01/2011 13:28
Seringkali dalam kehidupan beladiri, kita mengumpulkan banyak hal tetapi tanpa kita pahami intinya. Disitulah justru kita sebenarnya mengalami kemunduran. Sedangkan kalau kita mendapatkan hal-hal yang walaupun kecil atau sepele tetapi kita bisa pahami intinya, maka tentunya kita bisa mengembangkannya. Itulah hakekat dari kemajuan yang sebenarnya.

Seringkali juga kita silau oleh "rumput tetangga" sehingga terkadang menganggap rendah rumput dihalaman rumah sendiri. Padahal sama-sama rumput, yang kalau kita jaga, rawat, kembangkan, dijamin tidak akan kalah "indah" dibanding rumput tetangga.

Menurut saya, fokus, repetisi, konsistensi, eksplorasi, dan implementasi adalah kunci keberhasilannya.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: f4iz on 28/01/2011 02:19
Salam,
@Mas mpcrb,
Kalo didemo-2x Merpati Putih sering kita melihat pemecahan benda-2x dan getaran tutup mata.
Saya mau tanya, kayaknya jarang MP melakukan demonstrasi jurus senjata atau ketahanan/kekuatan tubuh (spt. tirai besi) ? Itu kenapa ya ? Apa kali sering cuman kebetulan saya enggak pernah liat aja kali :)
Saya pikir soalnya ilmu pernafasan MP selain utk pemecahan juga tentu ada juga yg utk ketahanan tubuh.
Terima kasih sebelumnya.
Wasalam,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 28/01/2011 11:20
@kang Godam, kalau dulu waktu saya awal-awal masuk MP, awal tahun 90-an, demo MP di Cirebon yang seringkali saya lihat adalah seperti ini:


Tapi tambah kesini, demo-demo seperti itu sudah mulai hilang. Sudah bergeser menjadi demo seni, fight (mata terbuka), pematahan benda keras, dan getaran saja (halang rintang, baca tulisan, ktp, dsb).

Demikian kang.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: f4iz on 28/01/2011 11:48
Salam,
@Mas mpcrb,
Terima kasih Mas penjelasannya. Selama yang saya liat rata-2x demo MP lebih ke Pemecahan benda keras dan getaran (fight tutup mata ato deteksi).
Padahal kalau dari bicara dgn temen-2x yg pernah ikut MP, ilmu pernafasan MP luas spt. meringankan tubuh, ketahanan pukulan, dsb. Maka itu saya penasaran nanya kenapa jarang terlihat didemo-2x MP.

Terima kasih.
Wasalam,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 28/01/2011 13:55
Saya kira banyak faktor sehingga kemudian bisa terjadi pergeseran demo MP.

Beberapa diantara bisa disebabkan karena :

1. Anggota menjadi lebih sadar bahwa demo-demo seperti itu umumnya akan bersifat kontroversial sehingga lebih banyak "diarahkan" pada aspek kemanusiaan (pengobatan, tunanetra, batu ginjal, dsb).

2. Penurunan penguasaan keilmuan kanuragan pada anggota (bisa jadi). Sehingga demonstrasi yang dilakukan hanya sebatas maksimal yang bisa dikuasai/lakukan. Tapi ini tidak massive, mungkin pada cabang-cabang tertentu yang sedikit senior (atau yang banyak migrasi ke tempat lain krn pekerjaan, mutasi, dsb)

3. Karakteristik masyarakat yang lebih realistis kemudian mengubah pandangan cara demonstrasi tim peraga MP ybs. Sehingga meskipun kemampuan ada dan memungkinkan, tetapi dikurangi dalam porsi-porsi yang sifatnya umum.

4. Dan sebab-sebab lain yang tidak kita ketahui.

Kalau untuk kota-kota besar, rasanya demo kanuragan pasti akan begitu kontroversial dibanding kota-kota kecil yang relatif bisa lebih menerima hal-hal seperti itu.

Demikian menurut pandangan saya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 29/01/2011 23:51
Mau nanya mas-mas pendekar mp kalau untuk pematahan benda keras itu butuh latihan berapa lama dan urutannya apa saja dalam pematahan benda keras kalau dihubungkan dengan lamanya latian tadi misalnya tingkat anu bisa mematahkan anu dst..,mohon penjelasan, terima kasih
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 31/01/2011 16:25
Kalau melihat kurikulum normal sih hingga mencapai tingkat Balik 2 (tingkat 4) rata-rata 6 bulan. Setelah itu nanti akan ada istilahnya PENGABDIAN, yakni dimana anggota MP akan diterjunkan ke kolat-kolat untuk mengaplikasikan keilmuannya. Biasanya diisi dengan membantu melatih. Lama waktu pengabdian ini berbeda-beda untuk tiap tingkatan mulai dari tingkat Balik 2. Diawali dari rentang waktu pengabdian 6 bulan hingga bertahun-tahun.

Jadi untuk 3 tingkat pertama hanya ada MASA BELAJAR KEILMUAN saja. Lama waktunya rata-rata 6 bulan. Kemudian setelah masuk tingkat 4 keatas akan ada PENGABDIAN + MASA BELAJAR KEILMUAN.

Tingkat 1 (Dasar 1) : pematahan 2 sasaran
Tingkat 2 (Dasar 2) : pematahan 2 sasaran
Tingkat 3 (Balik 1) : pematahan 3 sasaran
Tingkat 4 (Balik 2) : pematahan 5 sasaran
Tingkat 5 (Kombinasi 1) : pematahan 7 sasaran
Tingkat 6 (Kombinasi 2) : pematahan 9 sasaran
Tingkat 7 (Khusus 1, khusus tangan) : pematahan 9 sasaran
Tingkat 8 (Khusus 2, khusus kaki) : pematahan 5 sasaran
Tingkat 9 (Khusus 3, khusus badan) : pematahan 5 sasaran
Tingkat 10 (Kesegaran) : belum pernah ada yang ikut ujian untuk naik ke tingkat 11 (Inti 1)
Tingkat 11 (Inti 1) : saat ini hanya diisi oleh Mas Pung dan (alm) Mas Budi
Tingkat 12 (Inti 2) : ruang tumbuh keilmuan ... (mungkin) merupakan tingkat simbolis

Demikian kang bayu.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 31/01/2011 17:23
Beberapa tahun yang lalu ada pemikiran menarik, setelah membaca pernyataan Ir Surato M.Sc. di Tabloid Bola. Banyak hal yg menjadi pertanyaan saya seputar MP dan juga diluar MP yg mulai menemui titik terangnya. Konsep Getaran MP yg dikemukaan Ir Surato M.Sc ini bisa menjadi kunci banyak hal - walaupun semua masih sebatas Hipotesa semata.

Awalnya saya mulai menemui titik terang tentang fenomena pematahan benda keras dgn menggunakan benda lunak ataupun benturan ringan berdasarkan konsep Getaran MP ini. Kemudian pemahaman saya tentang Getaran "Tutup Mata" MP pun makin terbuka. Dan akhirnya Konsep Getaran MP ini membuat saya makin berspekulasi lebih jauh lagi. Memberanikan untuk membuka pikiran di dalam bereksperimen berbasis Quantum Physic. Ada banyak sekali pengalaman menarik dan pengetahuan menarik.

Apa sih yang menarik dari Quantum Physic? Yakni pada konsep dualisme materi. Misal pada cahaya. Gelombang cahaya dapat sebagai partikel dan partikel juga dapat sebagai gelombang. Sudah tidak ada bedanya lagi antara "benda" dan "energi". Pada tataran atom, semuanya adalah energi.

Fisika kuantum mempelajari struktur dasar materi (fundamental element). Yaitu mempelajari susunan atom dan struktur pembentuk atom. Disebut kuantum karena dari kata dasar quanta/quantised = terukur. Maksudnya mempelajari ukuran-ukuran / nilai-nilai / sifat-sifat dasar dari "bahan" pembentuk "materi". Mulai dari massa atom, proton, neutron, elektron sampai yang dianggap terkecil saat ini adalah quark sebagai "bahan" penyusun proton, neutron maupun elektron. Tidak hanya nilai massanya saja yang dipelajari, tetapi juga orbitnya, spin-nya, weak-force, gravitasi, sifat gelombang elektromagnetnya, dll.

Fisika Kuantum mutlak diperlukan oleh karena penelusuran fenomena fisis yang melibatkan sistem berdimensi mikroskopis ini tidak lagi dapat dipecahkan dengan memuaskan hanya dengan pendekatan Fisika Klasik yang dilandasi oleh Mekanika Klasik (Mekanika Newtonian). Sistem fisis mikroskopis yang dimaksudkan disini adalah sistem fisis berskala molekul, atomik, sub-atomik atau partikel atau mungkin lebih kecil lagi.

Teori kuantum terasa asing dalam kehidupan kita sehari-hari karena teori ini bertentangan dengan ide kita tentang realisme – ekspektasi bahwa benda memiliki sifat-sifat yang dimilikinya terlepas apakah kita sedang melihatnya atau tidak. Teori kuantum juga mengizinkan sebuah sistem untuk merespons sebuah peristiwa yang terjadi sangat jauh dari lokasi sistem tersebut – ini menentang prinsip lokalitas, yang tidak mengizinkan komunikasi terjadi lebih cepat daripada kecepatan cahaya.

***

Fenomena Getaran MP dan "Memory" Benda

Dalam banyak cerita ataupun film seringkali kita diperlihatkan tentang fenomena kemampuan paranormal untuk mengetahui hal yg terjadi hanya dengan menggunakan medium suatu benda. Misalnya hanya dengan memegang suatu boneka kesayangan seorang anak kecil, paranormal ini bisa mengetahui peristiwa apa saja yg sudah dialami oleh anak tsb bersama boneka itu selama ini.

Sebelum mendengar konsep Getaran MP yg dikemukakan Ir Surato saya tidak bisa menjelaskan bagaimana fenomena seperti ini bisa terjadi. Penjelasan sederhana tentu saja ini adalah fenomena mistis yg memang tidak ada nalarnya. Tetapi konsep Getaran MP berdasarkan Quantum Physics ini membuat saya mulai berspekulasi lebih jauh.

Jika semua energy tidak berbeda dengan materi pada skala Atomic. Bukankah apapun bentuk energy yg terpancar dan berbenturan dengan partikel sub Atomic akan akan mempengaruhi "Susunan" partikel sub atomic ini secara "tertentu" juga. Saya mulai berspekulasi jangan-jangan memang setiap benda menyimpan "Memory" dari segala peristiwa yg terjadi disekitarnya.

Bisa dikatakan semua benda seperti sebuah Compact Disc ( CD ) yg menyimpan "Data" dari semua peristiwa yg ada disekitarnya. Peristiwa yg terjadi disekitarnya akan mengaktifkan proses "Burning Data" pada benda tsb.

Kembali pada contoh boneka dan paranormal dalam film yg saya sebutkan di atas. Seorang anak kecil mencurahkan seluruh perasaan sayangnya ketika bermain dengan boneka tsb - bisa dikatakan "perasaan sayang" ini juga suatu bentuk energy yg dipancarkan anak itu pada boneka tsb. Dan semakin kuat pancaran "perasaan" yg dicurahkan anak tsb pada boneka itu maka semakin kuat "Memory" yg tertanam pada boneka itu.

Termasuk juga pohon-pohon tua yang kebetulan berada pada lokasi lintasan lintang timur dan barat di bumi yang dilewati oleh "getaran energi" dari alam sedemikian rupa sehingga "mengendap" pada pohon tua tersebut. Atau keris-keris, kujang, tosan aji, yang ketika dibuat oleh sang mpu dengan penuh kecintaan dan perasaan yang mendalam akhirnya ikut juga "menempel" dan mengendap pada benda tersebut sehingga kita kenal sebagai "bertuah", atau hal-hal sejenis yang mirip dengan keadaan itu.

Semua seperti proses burning CD Data pada komputer kita.

Dan "Memory" inilah yg dibaca oleh paranormal dalam film tsb untuk mengetahui apa yg sudah terjadi pada anak itu selama ini. Sama seperti CD Film yg dimasukkan kedalam CD Player, Memory dalam CD ini diterjemahkan oleh CD Player dalam bentuk gambar dan suara di TV - Begitu pula yg dilakukan oleh Paranormal tsb, "Memory" yg tersimpan dalam Boneka itu diterjemahkan dalam bentuk kilatan "Visual", Kilatan "Kesan" dsb.

Saya bahkan sempat berspekulasi jangan-jangan fenomena penampakan pada suatu tempat angker tidak lebih hanyalah "Holographic Movie" yg secara spontan terlepas dari "Memory" yg tersimpan di tempat angker tsb. :) Terlepas dari adanya perihal ghaib yang harus diimani kebenarannya, sebagai suatu pembahasan ilmu pengetahuan, rasanya ini bisa dijadikan suatu dasar pengembangan untuk hal-hal lain.

***

Konsep Getaran MP berdasarkan Quantum Physics ini memang bisa membuka kemungkinan-kemungkinan yg cukup luas - yang walaupun baru bersifat Hipotesa tetapi menarik untuk dicermati.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 31/01/2011 18:44
Menambah sedikit penjelasan atas pertanyaan kang Godam diatas.

Pada dasarnya senam pengolahan nafas dari  Dasar I sampai Kombinasi II sudah meningkatkan daya tahan tubuh terhadap pukulan/tendangan. Maka pada tanding/laga dalam pertandingan internal perguruan (tanpa body  protektor), harus pada tingkat yang sama.
Sering juga ada peragaan tangan/kaki/badan di sabet besi tuang, atau pematahan balok es rangkap dengan kepala/dahi.

Mungkin berbeda dengan PSTD,  penguatan badan secara khusus di MP baru dilakukan di tingkat Khusus III (khusus badan/kepala). Dengan tambahan alat bantu latihan (tradisional) berupa dua buah bangku untuk menyangga kepala dan ujung kaki. Adapun kere wojo/tirai besi adalah bonus aplikasi ekstra, contoh aplikasi bentuk pengolahan nafas plus pengolahan getaran.
 
Tentang "meringankan tubuh".
Yang dikenal di MP adalah "meringankan langkah", sebagai tenaga hasil latihan khusus kaki/Khusus II dengan tambahan alat bantu latihan berupa gendewa kembang payung/gendewa kembang tanjung (berbeda dengan alat bantu gendewa kembar untuk khusus tangan/khusus I), ditambah aplikasi getaran.
Biasanya praktisi tingkat2 ini sudah ogah ikut peragaan/demo umum.
               *

MP memakai pengertian/mengenal istilah "getaran/energi" yang tertinggal. Setidaknya mas Poeng dan banyak senior bisa menggambarkan ciri2 pelukis suatu lukisan, dengan cara mendeteksi lukisan tersebut (meski lukisan sudah berusia puluhan tahun, tapi dibuat dengan curahan energi). Sekarang praktisi getaran yang muda2 sudah mulai bisa.

Sampai ada istilah, harus bisa melacak " tapak tilase kuntul mlayang" (melacak rute  burung kuntul yang terbang/sudah lewat.
@ mas mpcrb, sumangga di eksplorasi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 01/02/2011 23:02
@Mas Suprapto,

Terima kasih atas jawaban pertanyaan saya tentang sejarah MP.

@Mas mpcrb

Berkaitan dengan teori "mengilang", saya ada sedikit cerita.
Waktu saya masih tingkat Balik, saya mendapat cerita (entah benar apa tidak), senior2 tingkat Kombinasi di kolat kami, dilatih Mas Hermandes (Kh3 atau Kesegaran). Dan dalam suatu demonya, senior2 saya disuruh melihat suatu bintang di langit oleh mas Mandes. Beberapa saat kemudian, disuruh lihat lagi, dan bintangnya sudah "menghilang"...

Mungkin ada komentar?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 02/02/2011 00:12
@mas Toyosu, mungkin bingtangnya 'ngumpet' mas.  x-))

Saya masih kurang jelas gambaran cerita dari mas Toyosu. Beberapa kemungkinan bisa terjadi. Bisa jadi, dengan nalurinya mas Mandes ini tahu bahwa bintang tsb nantinya akan 'bergeser' sebentar lagi sesuai naturalnya. Tidak disebutkan juga apakah 1 bintang, 2 bintang, atau semua bintang yang terlihat di langit. Sehingga ketika yang kedua kalinya dilihat, otomatis seperti seolah "menghilang".

Kalau pada teori saya, meski sudah pernah dicoba oleh beberapa rekan disini, ternyata tidak semudah teorinya.  :o Diperlukan pancaran tenaga getaran yang cukup besar. Terutama untuk "menutupi" tubuh kita dan membelokkan cahaya. Kemudian dicoba dengan sedikit tenaga, cukup pada telapak tangan saja. Tahap awal, tenaga getaran yang dipancarkan harus bisa beresonansi dengan molekul udara untuk kemudian "diniati" menjadi satu. Jadi tahap awal harus bisa mendeteksi dulu molekul udara padat untuk kemudian diresonansikan agar didapati energi yang sama. Setelah itu "diniatkan" untuk mengubahnya menjadi "cermin" atau bersifat cermin yang nantinya akan "melewatkan" cahaya tampak. Ketika dicoba, efeknya malah seperti "memadatkan" udara. Apalagi ketika "diniati" untuk mengubah sifat menjadi bersifat "cermin", malah udara yang sudah teraliri oleh getaran menjadi terasa "berat" dan bisa "dipegang" (seolah seperti nyata).

Memang tidak sesuai dengan tujuan awalnya. :(

Akhirnya uji coba sementara dihentikan sambil nanti disusun teori-teori baru yang mungkin. Meski demikian, apapun hasilnya selalu dicatat sebagai pertimbangan untuk ke depannya. Malah terkadang, dari teori A ketika diimplementasikan justru mendapatkan hasil B. Terkadang hasil B justru merupakan implementasi dari teori C yang belum dilakukan. Disinilah proses yang saya sebut menarik. Seolah mendapatkan hal-hal baru yang unik. Masih prematur, tetapi tidak pernah bosan untuk melakukan explorasi ketika ada waktu. Prinsip dasarnya diambil dari teori fisika quantum sesuai yang dipahami.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 02/02/2011 00:30
Sedikit meluruskan tentang "permainan" yang ditunjukkan oleh mas Mandes (Ir. Hermandes Simanungkalit), bukanlah masalah praktek getaran untuk "menghilang", tapi efek dari mengambil tenaga bintang.

Sejak mahasiswa peternakan di Yogya, mas Mandes rajin berlatih itu. Katanya ada efek samping disukai cewek2, hehehe...(padahal hanya boleh untuk membantu penyembuhan ke orang lain).
Pada latihan tenaga bintang, ditetapkan dulu secara bersama sama, bintang yang mana, biasanya yang paling terang dalam suatu gugusan. Setelah getaran "antene" dikirim dan nyambung, langsung ditarik/ambil. Phenomenanya, bintang tadi terlihat meredup,  sementara yang disekitarnya tidak. Meredupnya juga terlihat oleh teman2 yang disekitarnya. Selang setengah jam setelah itu, sinarnya kembali terang lagi.

Silahkan mas mpcrb menganalisa phenomena tersebut.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 02/02/2011 01:55
BTW, ketika awal 80an, mas Mandes adalah pelatih favorit pilihan murid2nya.

Rajin kalau ditugaskan peragaan pemukulan benda keras multi sasaran. Sampai2 dipuji Menpora waktu itu.
Ketika dilatih getaran, tidak serius, sambil terang2an protes, karena skor pemukulan benda kerasnya dirasa menurun. Mas Budi cuma senyum2 saja.

Kebetulan waktu itu kelompoknya digembleng tugas penyembuhan dgn kasus yang berat2, mas Budi mengajarkan "permainan" latihan tenaga bintang pada mas Mandes dan kelompoknya. Karena merasa ada "efek sampingnya", sejak itu mas Mandes jadi rajin latihan getaran.

Entah kebetulan, atau memang disengaja oleh alm mas Budi. Bermacam cara untuk membuat muridnya jadi rajin latihan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 02/02/2011 10:11
@mas Suprapto, kalau mengenai tenaga bintang dan tenaga bulan dulu pernah mengalami apa yang mas Mandes alami. Efek disukai oleh para wanita. Hehehe. Kalau meredup, itu benar. Tetapi apakah bintangnya benar-benar meredup seperti apa yang kita lihat? Nah itu yang kemudian saya explorasi.

Sesungguhnya pada saat penarikan tenaga bintang sama sekali tidak menyebabkan menurunnya kualitas pancaran cahaya bintang. Sebab kalau suatu bintang kualitas cahanyanya menurun maka secara fisika dapat disimpulkan bahwa bintang tersebut sedang menuju ke "kematian". Dan menariknya (saya tidak tahu apa ini kebetulan atau tidak), bahwa unsur warna MERAH itu dominan ketika kondisi tarik tenaga bintang ini dilakukan. Coba saja kalau kita tanya, apa yang "ditarik" dari tenaga bintang, maka jawaban "merah" inilah yang didapat.

Setelah dianalisa dengan pendekatan fisika kuantum, hasilnya adalah hipotesa yang "menakjubkan". Mari kita lihat.

Kita coba analisa dari sisi praktisi getaran.

Apa sesungguhnya yang sedang terjadi? Di manakah kuantum itu terjadi? Teori kuantum menjelaskan fenomena loncatan elektron (kuanta-kuanta energi) suatu partikel yang mengalami eksitasi, yang diakibatkan oleh pengaruh getaran, pemanasan, atau pemancaran. Efek fotolistrik dan Compton menjelaskan hal ini. Pada kasus logam yang dipanasi, ia dapat memancarkan elektron. Logam yang disinari, terjadi kuantum. Hal ini menyebabkan perubahan struktur atomik suatu partikel tertentu. Perubahan itu melibatkan pemindahan elektron yang sekaligus memancarkan energi foton. Pendek kata, fenomena di atas terjadi karena transfer energi elektromagnetik.

Jika seseorang sudah dapat melakukan suatu perlakuan khusus terhadap dirinya sampai batas energi ambang, maka orang tersebut memungkinkan mengalami derajat emanasi, eksitasi, atau kuantum. Sama persis dengan energi ambang yang dibutuhkan suatu logam untuk dapat melakukan kuantum. Manifestasi dari kuantum ini adalah memungkinkan seseorang ini mengirimkan sinyal jarak jauh, sinyal yang berupa medan elektromagnetik melalui pancaran getaran. Jika dapat mengubah partikel diri seolah menjadi susunan-susunan elektron yang tereksitasi, maka terjadilah loncatan secepat cahaya.

Bagaimana kondisi analisa dari si "bintang" yang diserap tenaganya ini? Mari kita lihat.

Tenaga bintang memang bisa terserap, tetapi tentu masih dalam kapasitas yang sangat sangat kecil dibanding massa bintangnya. Kecuali tubuh kita memiliki kemampuan khusus untuk dijadikan wadah untuk menampung seluruh tenaga bintang ada. Di dalam teori fisika quantum, semuanya adalah energi pada level atomic. Jadi, dipastikan terjadi resonansi antara getaran praktisi dengan jalur lintasan yang dibuat hingga sampai ke bintang (disebut dengan istilah tradisional "getaran antena"). Jalur yang dilewati ini tentunya mengenai pula gaya gravitasi. Sebab gaya gravitasi ada dimana-mana, baik di dalam bumi maupun diluar bumi.

Yang terjadi sesungguhnya adalah bahwa terjadi pengaruh pada medan gravitasi dan cahaya bintang pada lintasan yang dilalui oleh energi getaran sang praktisi. Cahaya bintang "dibelokkan" oleh medan gravitasi pada jalur lintasan getaran praktisi akibat terpengaruhinya medan gravitasi pada lintasan jalur getaran antena sehingga kesan yang muncul seolah bintang tersebut "meredup", padahal tidak sama sekali. Itu adalah sudut pandang pengamat untuk melihat kondisi "redup" ini. Dari sisi bintang tidak ada perubahan sama sekali. Ini sesuai dengan teori relativitas umum Einstein.

Fenomena seperti ini diteliti selama lebih dari 40 tahun oleh para pakar dalam rangka membuktikan fenomena pada teori Einstein yakni teori relativitas umum dimana terjadi kondisi pembelokan cahaya bintang oleh medan gravitasi. Pembelokan ini juga telah dibuktikan oleh astronomiwan-astronomiwan seperti V. Pound dan G.A. Rebka di universitas Harvard pada tahun 1959 dengan menggunakan teknik yang disebut sebagai efek Mossbauer,  juga seperti yang dilakukan oleh I.I. Saphiro dari universitas Harvard di tahun 1964. Fenomena seperti apakah yang diajukan oleh Einstein ini?

Fenomena yang diajukan oleh Einstein adalah berhubungan dengan hilangnya sebagian energi cahaya ketika sebuah berkas cahaya keluar dari medan gravitasi sebuah benda angkasa. Ketika sebuah berkas sinar kehilangan sebagian energi, panjang gelombangnya berubah menjadi lebih panjang mengakibatkan warna cahaya tersebut akan bergeser ke arah warna merah. Itulah sebabnya fenomena ini disebut sebagai pergeseran warna merah akibat medan gravitasi (red shift).

Dari sisi MP bagaimana?

Dari sisi tradisional MP, penarikan warna "merah" tidaklah aneh (seperti ketika demo yang dilakukan praktisi getaran MP di hadapan master Choa Kok Sui). Karena kondisi red shift pada bintang ini akan memancarkan sejumlah energi yang besar dan dengan panjang gelombang yang bergeser menjadi merah maka praktisi getaran MP menggunakan kemampuan deteksi via getarannya untuk mengambil energi yang dihasilkannya. Kalau para ahli memerlukan waktu lebih dari 40 tahunan dengan alat-alat canggih, maka MP cukup menggunakan GETARAN untuk mengenali ini.

Dari sudut pandang ilmiah, maka kita semakin meyakini bahwa ilmu-ilmu fisik (fisika) dewasa ini sudah menyatu dengan dimensi gaib dan spiritualitas. Jika kita sempat membaca tulisan Frictof Capra pada bukunya Titik Balik Peradaban, terang sudah bahwasanya khazanah ilmu barat dan timur dewasa ini sudah dalam tahap penyatuan. Khazanah barat yang unggul dalam riset, eksperimentasi, dan rasionalitas; serta timur yang lebih dominan dalam aspek spiritualitas.

Oleh karena itu, era pasca-Einstein telah menjadi pembuka tabir penyatuan paradigma timur dan barat. Dan, kuantum adalah laksana jembatan antara peradaban timur dan barat. Kuantum yang secara empiris ditemukan pada abad 20, maka di dunia timur sudah mengakar cukup kuat sejak peradaban Cina Kuno dan India Kuno, 25 abad yang lalu. Dunia timur mengenal hukum paradoks lebih awal. Kita tahu, salah satu hukum dalam teori kuantum adalah hukum paradoks.

Menarik bukan?

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 02/02/2011 10:29
Dari penjelasan tersebut bagaimana MP dengan getarannya berhasil mengenali tenaga berwarna merah yang dihasilkan dari efek pergeseran bintang (red shift theory) sebenarnya membuktikan bahwa tenaga getaran MP benar-benar berada pada level atomic. Sebab kalau tidak, bagaimana mungkin pemahaman tradisional mengharuskan untuk menarik warna merah dari angkasa?

Diduga keras bahwa ketika getaran dilepas keangkasa kemudian mengenai spektrum cahaya, maka didapati spektrum gelombang cahaya merah inilah yang memiliki energi paling besar sehingga sering digunakan untuk pematahan benda keras atau untuk fight atau hal-hal yang sifatnya keras. Kalau getaran MP tidak berada dalam level atomic, maka mustahil pemahaman warna MERAH ini didapatkan. Sebab kita tahu bahwa pancaran spektrum warna yang terjadi di alam ini sangat banyak. Kenapa bisa didapatkan warna "Merah"? Tentu karena energi yang dihasilkan dari red shift theory berhasil dideteksi oleh getaran sang praktisi. Dan itu dijadikan dasar pengetahuan selama bertahun-tahun dari generasi ke generasi.

Jadi, ketika seorang praktisi melatih olah nafas getaran dan masuk pada tahap getaran pribadi maka sesungguhnya praktisi ini sudah berlatih dengan metode kuantum pada level atomic. Disadari ataupun tidak.   Bahwa sesungguhnya keilmuan getaran kalau dikombinasikan dengan pehamaman fisika kuantum tampaknya akan sangat bisa membuka cakrawala pengetahuan baru tidak hanya pada pemahaman juga pada ruang tumbuh keilmuan. Tidak musti mengilmiahkan segala sesuatunya (ya syukur-syukur kalau bisa didapatkan ilmuwan yang mau meneliti khusus), tetapi bisa saja diambil dari bagaimana kemungkinan pada fisika kuantum dan kemudian mencoba mengaplikasikan dengan "teknologi tradisional MP" bernama getaran.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: wolvie74 on 02/02/2011 11:14
"Dari sisi tradisional MP, penarikan warna "merah" tidaklah aneh (seperti ketika demo yang dilakukan praktisi getaran MP di hadapan master Choa Kok Sui)"

baru baca nih kalau rekan2 di MP sempat bertukar ilmu dengan master CKS. bisa dibantu link cerita selengkapnya ?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 02/02/2011 11:46
Bukan bertukar ilmu, tetapi kebetulan mendapat kunjungan dari mas Choa Kok Sui.

Berikut ini gambaran kisahnya:

3. Mahaguru prana, Choa Kok Sui dari Philpina, pernah berkunjung ke MP Yogya, diantar manager Gramedia Yogya. Beliau membawa dua ahli dari Thailand yang bisa "melihat" warna aura dan energi.
Beliau saya persilahkan untuk memilih sendiri diantara pesilat2 muda yang ada di sekretariat MP di Wijilan, Yogya, waktu itu.
Pesilat A tsb diminta memperagakan pemukulan benda keras, tanpa ayunan. Berhasil, beliau tidak banyak reaksi.
Kemudian pak Choa Kok Sui memilih lagi seorang pesilat, pesilat B. Pesilat A diminta mendeteksi cedera yg tidak terlalu dirasakan oleh pesilat B. Ternyata ketemu, ada cedera di ruas tulang belakang. Mereka mulai manggut2. Kemudian pesilat A diminta melakukan penyembuhan dengan getaran. Barulah Choa Kok Sui bertiga geleng2 kepala tersenyum kagum.

Kemudian beliau menjelaskan, bahwa ketika melakukan pemukulan benda keras, "terlihat" pesilat tadi menarik energi alam yang destruktip, berwarna merah. Ketika beberapa menit kemudian, melakukan penyembuhan, pesilat "terlihat" menarik energi alam penyembuh, yang katanya berwarna putih, istilah beliau "energy from heaven".
Katanya, dia baru ketemu pertama kali, ada praktisi, muda (21 th) yang mampu menarik energi yang sifatnya bertolak belakang. Choa Kok Sui sendiri melakukan latihan 20 tahun sampai bisa "leluasa" menarik dan menyalurkan energi penyembuh. Dan tidak berani coba2 menarik energi merah, karena bisa mengganggu kemampuannya.
Choa Kok Sui juga mengatakan, kalau pesilat MP bisa memiliki kemampuan mendeteksi cedera, menarik dan menyalurkan energi alam. Beliau memberi kenang2an bukunya yg terakhir tentang penyembuhan dengan prana. Dengan harapan metode praktisnya bisa dimanfaatkan oleh MP.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 02/02/2011 20:53
Sedikit menambahkan tentang kunjungan master Choa Kok Sui.

Kalau tidak salah kunjungannya pada awal September 1993.

Siang hari saya ditelepon mas Budi, manager Gramedia Yogyakarta, bahwa dia ada tamu, master Choa Kok Sui dan rombongan. Semestinya hari itu sudah janjian dengan Drs. Maryanto, Guru Besar Satria Nusantara, untuk bertemu di padepokan pusat SN , didepan KRKB Gembira Loka. Tapi sampai siang, yg bersangkutan ternyata keluar kota, tidak bisa dihubungi.(SN adalah perguruan TD/pernafasan dengan  penekanan pada kesehatan, penyembuhan disamping beladiri).
Pihak Gramedia minta MP bisa menerima sore itu juga, karena besoknya, master Choa Kok Sui cs sudah meninggalkan Yogya.
Saya persilahkan, karena kebetulan jam 16 ada kumpul2 di sekretariat, membahas acara MP di padepokan Kartasura.

             *

Tadi buku dari master Choa Kok Sui saya buka2. Yaitu "Penyembuhan Dengan Tenaga Prana Tingkat Lanjut" , terjemahan dari bukunya, "Advanced Pranic Healing". Penyembuhan dengan teknik chakra dan prana berwarna. Detil untuk berbagai macam penyakit.

Yang menarik, karena kebetulan akhir2 ini mas mpcrb membabar analisa fisika,  di lembar depan master Choa Kok Sui menulis :

"mukjizat" adalah kejadian fantastis yang mendayagunakan hukum alam tersembunyi yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Mukjizat tidak melanggar hukum alam, ia sesungguhnya berlandaskan hukum alam!

Baru sekarang terasa menariknya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: wolvie74 on 04/02/2011 08:22
pak mpcrb dan pak suprapto,
terima kasih sharing. saya sempat jadi "penggembira" latihan prana di gramed thn  95an di surabaya. bangga juga karena budaya bangsa ini diakui oleh seorang master yg cukup dikenal di dunia
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/02/2011 16:52
Yang menarik, karena kebetulan akhir2 ini mas mpcrb membabar analisa fisika,  di lembar depan master Choa Kok Sui menulis :

"mukjizat" adalah kejadian fantastis yang mendayagunakan hukum alam tersembunyi yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Mukjizat tidak melanggar hukum alam, ia sesungguhnya berlandaskan hukum alam!

Baru sekarang terasa menariknya.

Salam.

Statement itu benar sekali. Bagaimana mungkin Tuhan memberikan mukjizat pada seseorang yang melampaui hukum alam yang dibuatNya sendiri? Tentu tidak mungkin. Kecuali orang itu tidak berada di dunia ini (terkait dengan hukum alam yang lain).

Dengan melakukan explorasi antara Timur dan Barat, seharusnya bisa didapat pertemuan antara missing link yang ada selama ini di beladiri.

Beberapa bulan yang lalu, sebelum Kejurnas MP di TMII, sebelum ada peragaan dari Mas Yossi saat upacara pembukaan dimana mas Yossi melakukan pematahan satu besi dragon dengan sehelai rumput yang diambil dari sekitar TMII, alkisah berkumpullah secara "iseng" orang-orang yang juga "iseng".

Saat minum teh botol, Mas Tunjung memegang sedotan dan kemudian iseng menyalurkan getaran pada sedotan dan kemudian dipukulkan perlahan pada botol. Tak disangka botol pecah dan mengagetkan yang ada disitu. Ditanya, "kok bisa begitu?". Dijawab, "ya tidak tahu, tadi barusan iseng begini begini, kemudian coba dipukulkan pelan pada botol, eeh pecah". Muncul iseng dari Mas Yossi, "bagaimana kalau dicoba dengan sehelai rumput?". Lalu akhirnya bisa. Semua ketawa. Tidak bisa menjelaskan kenapa bisa begitu, tapi hasilnya nyata. Dan tampillah Mas Yossi saat upacara pembukaan Kejurnas dengan melakukan peragaan getaran tutup mata plus pematahan 1 besi dragon dengan sehelai rumput. Berhasil. Bahkan sampai diabadikan oleh kang O'ong pada facebook beliau.

Fenomena yang menarik dimana ketika tenaga getaran disalurkan pada benda rapuh, maka benda rapuh itu seolah menjadi benda padat yang keras. Apakah memang sedotan/rumput itu mengeras? Ataukah rumput/sedotan tetap sebagaimana adanya, tetapi aliran getaran inilah yang mematahkan botol/besi dragon? Ini menarik untuk dianalisa. Dua-duanya memiliki kemungkinan yang benar.

Secara kuantum, hal ini sangat dimungkinkan. Sebab pada level atomic, semua adalah energi. Jadi dipastikan terjadi resonansi antara tenaga getaran yang disalurkan dengan struktur atom dari sedotan. Kunci tradisionalnya tetap pada "niat" untuk mengeraskan sedotan/rumput sambil mengerahkan tenaga getaran dan "konsentrasi" untuk memadatkan sedotan/rumput. Menariknya, pada kondisi kuantum ini tidak terjadi perubahan struktur atom dari benda. Artinya ya sedotan tetap akan menjadi sedotan meskipun dialiri oleh getaran. Rumput ya tetap akan menjadi rumput meskipun dialiri getaran. Tetapi pada level atomic, energinya bisa sedemikian berbeda pada struktur atom yang sama. Kalau getaran merubah struktur atom, maka akan mengubah bentuk benda. Ini tidak mungkin. Jadi, dimana sesungguhnya "lokasi" tenaga getaran yang sudah menjadi energi ini berada? Besar kemungkinan "ruang kosong" diantara inti atom itulah lokasi dari tenaga getaran. Ketika praktisi mengeluarkan "niat" untuk menyaluri benda dengan tenaga getaran terjadi resonansi dan kuantum disini. Kemudian ketika "konsentrasi" untuk mengeraskan benda ini, maka tenaga getaran yang sudah menjadi energi ini kemungkinan akan menempati ruang kosong diantara inti atom dari benda tersebut. Dengan demikian terjadi penguatan struktur ikatan dikarenakan ruang kosong diantara inti atomnya sudah terisi dengan energi. But again, ini cuman hipotesa. Belum tentu demikian.

Di dalam fisika kita tahu bahwa setiap benda padat sesungguhnya di sekitar inti atomnya berisi ruang kosong. Dimana kalau Monas tercinta kita "dipadatkan" pada level atomic, maka besarnya hanya akan menjadi sebesar satu ruas ibu jari saja.

Meskipun masih hipotesa, beberapa waktu yang lalu dengan teori yang sama, diujicobakan lagi pada salah satu anggota untuk "meluruskan benang" dengan getaran. Berhasil. Lalu dicoba untuk "meluruskan kain" dengan getaran. Berhasil juga. Jadi teorinya sudah dapat, dan hasilnya juga nyata. Praktisi tidak tahu bagaimana bisa begitu, yang dia tahu adalah metode melatih tradisionalnya saja yakni niat dan konsentrasi. Setelah itu, biarkan hukum alam yang bekerja. :)

Jadi memang dengan sedikit pemahaman kuantum, kita bisa membuka cakrawala baru terhadap sesuatu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 04/02/2011 21:13
Hmmm, makin lama makin seru yah. Lanjut mas...
btw, dikelas kebugaran diajarin ga teknik teknik pengolahan getaran kaya gini?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 06/02/2011 17:29
Kalau olah nafas getaran tentu diajarkan pada kelompok Kebugaran, terutama pada aplikasi yang berhubungan dengan regenerasi sel-sel tubuh.

Tapi kalau aplikasi seperti yang saya sebut diatas atau hal-hal yang sifatnya kanuragan, itu biasanya bergantung pada kearifan lokal pelatih kebugaran. Biasanya pelatih kebugaran akan mengarahkan pada yang berhubungan dengan kesehatan peserta. Aplikasinya biasanya akan diarahkan kesana. Paling yang sering itu menjatuhkan bohlam ke lantai yang sebelumnya dilindungi dulu oleh tenaga getaran. Itupun biasanya sekedar untuk mengukur apakah peserta sudah memahami getaran atau belum.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 06/02/2011 20:43
Kalo di bandung kelas kebugaran ada ga? Saya tertarik pengen bisa ngelurusin kain, sapa tau bisa ngelurusin "yang lain" , hehehe. Heureuy mas. Pengen lebih jelas tentang regenerasi sel. Sama teknik penyembuhan. Secara pengen bisa meringankan kakinya bapa. Ada teknik buat ngatasin pengapuran ga mas?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 07/02/2011 12:36
Mohon maaf kang Sawer Wulung kalau informasi Kebugaran di Bandung saya tidak tahu, tapi mungkin bisa kontak Pengurus MP Cabang Bandung untuk lebih jelasnya.

Alamat MP Cabang Bandung:
Jl. Pajajaran No. 37, GOR Padjajaran Gd. Sasakawa
Telpon: 022-4205395

Semoga membantu.

Salam.


Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 07/02/2011 12:38
Untuk MP Kabupaten Bandung:
Jl. SMP No.12
Batu Jajar Barat, Kab. Bandung
Telpon: 022-6865051

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: smntri on 08/02/2011 16:17
Salam kenal mas-mas, ijin menyimak dan membantu. 
Untuk Kolat kebugaran MP ada di Kantor Pusat Telkom, ITTelkom, Giri mekar dan Bumi Parahyangan. Pusatnya yang di kantor pusat Telkom:

Alamat            : Kantor Pusat Telkom Jl. Japati No. 1 (depan lapangan Gasibu)
Lokasi              : Di Basement 2
Jadwal latihan :  Selasa & jumat jam 06.00 - 08.00.

Pelatihnya adalah Mas Budi Prayogo (Tingkat Kesegaran). Materi latihannya terdiri dari senam pengolahan dengan berbagai modifikasi bentuk untuk pengobatan, senam pembinaan dan senam gerak. Pada beberapa kesempatan juga dilakukan latihan di alam.
Direncanakan juga untuk membuka paket pengobatan penyakit tertentu ( gula darah, jantung, stroke, ginjal, dll) dengan lab. Untuk penanganan penyakit tertentu memang ada gerakan tertentu yang disesuaikan dengan penyakit peserta. Dalam setiap gerakan diberikan penjelasan mengenai manfaat dan efek gerakan termasuk regenerasi sel dan penyembuhan.
Seperti mas kata MPCRB, sering juga dilakukan pemecahan bohlam yang dilindungi tenaga getaran, pematahan dragon dan kikir untuk menguji tenaga peserta yang diperoleh dari hasil latihan.
Kolat kebugaran Bandung ini sedang dalam pembenahan untuk menjadi pilot project dari Ketua dewan guru Mas Yadi agar dapat dijadikan benchmark oleh kolat kebugaran lain (terutama USMP yang berencana membuka kolat kebugaran disana).
Awal februari  minggu ini selama 3 hari , Mas Yadi dibantu 3 pelatih dari Madiun (Mas Juhana, mas Muntaha dan Mbak Rukayah) telah  melakukan evaluasi terhadap kolat ini,  juga hadir Mas Joko dari Cirebon.
Kolat kebugaran Bandung setiap saat siap menerima anggota baru, tidak berbatas waktu.
Demikian semoga membantu.

Salam,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: searcher on 08/02/2011 18:04
Salam kenal mas MPCRB dan mas Suprapto, serta semua sesepuh disini...

Mas saya dari Surabaya.. Pernah ikut MP di kolat SMA Kompleks th 1986-1987. Waktu itu pelatihnya Mas Didik, kombinasi 2. Berhenti karena sesuatu hal, tapi kecintaan saya kepada MP tidak pernah hilang. Sampai sekarang saya masih berlatih olah nafas di rumah sendiri. Bbrp waktu ini hampir setiap hari saya membuka thread ini serta di forum tetangga tentang MP. Wah, rasanya makin cinta pada MP. Apalagi membaca penjelasan dari mas MPCRB dan mas Suprapto yang menurut saya brilliant dan sangat menarik saat menjelaskan tentang tenaga dalam dan ilmu getaran MP  [top]  [top]  [top]. Rasanya jadi ingin berlatih MP di kolat lagi. Tapi dengan umur serta kesibukan saya saat ini, rasanya hal itu tidak mungkin atau paling tidak terlalu berat untuk orang seumur saya  :-[ . Jadi kalo memang ada di Surabaya/ Sidoarjo, saya ingin berlatih di kelas Kebugarannya saja, yang mungkin lebih sesuai untuk saya  x-)). Apakah ada yang bisa memberi saya info ttg kelas kebugaran di Sby/ Sda? Terima kasih sebelumnya..

Salam hormat,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 08/02/2011 19:24
@ mas searcher.

Sambil menunggu info detil dari teman2 di Surabaya, bisa kontak ke mas Kusbandi (081586286921) dan atau mas Warih Prabowo (081330637900) untuk mendapat petunjuk lebih lanjut.
Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 08/02/2011 23:02
@mas prapto, itu yang BPPT bersama mas Warih yang dulu direncanakan apakah tetap jadi pelaksanaannya? Atau diundur?

Terima kasih atas informasinya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 08/02/2011 23:38
Alhamdulilah tgl 28 januari 2011 putra ketiganya baru lahir. Nanti kalau sdh bisa ditinggal wira wiri ke Jkt baru dibicarakan segala sesuatunya. (maklum tweedevrouw, hehehe).
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: searcher on 09/02/2011 11:30
Alhamdulillah, terima kasih mas Suprapto atas infonya. Saya akan segera menghubungi beliau-beliaunya.

Salam hormat
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 09/02/2011 15:45
Alhamdulilah tgl 28 januari 2011 putra ketiganya baru lahir. Nanti kalau sdh bisa ditinggal wira wiri ke Jkt baru dibicarakan segala sesuatunya. (maklum tweedevrouw, hehehe).

Alhamdulillah. Turut senang mendengarnya. Semoga putra tercinta mas Warih sehat dan menjadi anak yang sholeh. Amin.

Salam.

PS: btw tweedevrouw itu apa mas? hehehe maklum belum pernah merasakan hidup zaman inlander :D
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 21/02/2011 13:15
Alhamdulillah pada hari sabtu di Pekan Raya Jakarta (PRJ) bertempat pada area khusus untuk beladiri, MP Cirebon (sebagai backup dari MP Jakarta yang berhalangan) sudah melakukan silaturahmi dengan para pecinta seni beladiri.

Kami menampilkan peragaan tata gerak diiringi musik tradisional (via CD) kemudian disusul peragaan getaran.

Halang rintang menggunakan halang rintang hidup yakni para penonton dan puluhan praktisi beladiri yang hadir disitu. Alhamdulillah meski berusaha dihadangi sedemikian rupa juga, tetep nemu celah untuk keluar dari himpitan rintangan yang sengaja dibuat oleh penonton. Meski juga "ditodong" dengan pisau, nunchaku, dst, alhamdulillah juga bisa dilewati dengan baik tanpa menabrak. Diakhiri dengan membaca tulisan di selembar kertas yang dibuat oleh penonton. Semua mulus, alhamdulillah. Penonton memberikan applause luar biasa.

Saya mengemban amanat dari cabang, kemudian izin ke ketua pengda DKI (Mas Bagyo) agar tampil secara maksimal, alhamdulillah tim tidak mengecewakan perguruan dan tampil baik pada saat itu. Bahkan diliput oleh salah satu televisi swasta.

Peragaan seharusnya 2 (dua) sesi. Untuk sesi pertama adalah demo atas nama perguruan. Sukses. Alam raya mendukung. Setelah itu kami istirahat dan acara diisi oleh Aikido. Diagendakan setelah aikido selesai, MP akan tampil kembali pada sesi kedua untuk live performance membaca kartu nama dari "sang penantang". Kira-kira sepuluh menitan kemudian sebelum MP show pada sesi kedua, muncul hujan rintik, makin lama makin besar. Disusul kemudian angin berhembus sangat besar, dan terjadi badai yang meluluhlantakkan arena disekitar beladiri. Terjadi kepanikan, penonton dan yang berlindung dibawah tenda PRJ berlarian menyelamatkan diri. Tenda yang dipersiapkan untuk area beladiri rubuh, patah, pecah, hancur, luluh lantak menimpa semua yang ada disitu (untungnya cuman ada sedikit orang). Saya dan tim mengambil barang-barang yang sudah basah kuyup dan mencari tempat perlindungan. Setelah itu kami berkumpul di musholla. Setelah itu kami semua memusatkan pikiran untuk menajamkan mata batin, mencari tahu kenapa seperti itu.

Kami mengingat kembali setiap proses dari sejak kami datang, lalu masuk ke PRJ, kemudian deteksi medan gelombang disekitar. Semua rasanya masih fine-fine saja. Belum ada yang aneh. Medan gelombangnya bagus.

Suasana getaran alam agak sedikit berbeda ketika kami istirahat setelah peragaan, persiapan untuk menjelang sesi kedua. Kok dirasa medan energi alam semakin besar, semakin tidak beraturan, dan semakin mengarah ke tempat kami. Kami sepakat mendeteksi ulang kondisi medan energi disana, hasilnya mengejutkan, medannya menjadi "liar". Saya katakan, barangkali ini gejala alam biasa, jangan terpengaruh. Pendeteksian ulang medan gelombang dan menyebarkan getaran ke sekitar untuk mendapatkan "rasa getaran" dan "citra benda" serta "keadaan" tiba-tiba menjadi tertolak, seperti terbentur 'dinding'. Kami sontak tidak bisa mendapatkan "citra getaran" dari gelombang alam. Saya paksakan, dan tetap me-NIAT-i untuk pembuktian ke 'sang penantang', saat itu malah medan gelombang seperti 'menyerang' ke area beladiri, tepat ke lokasi dimana kami menaruh barang-barang kami. Lalu turunlah hujan rintik (beberapa detik), langsung hujan deras, dan langsung muncul badai yang kemudian puncaknya adalah memporakporandakan arena beladiri disana, meluluhlantakkan tenda yang sudah dipancang oleh panitia. Badai tidak menerjang area yang lain, tetapi hanya mengenai area beladiri saja. Saat itu jujur dada saya seperti di palu godam, tak terasa air mata ini meleleh ... teringat kembali "janji alam" yang dulu pernah diucapkan ketika ujian khusus. Termasuk janji bahwa keilmuan tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan pribadi, mengambil keuntungan pribadi. Saat itu saya merasa begitu bersalah. :(

Pada saat sesi pertama, niat saya dan tim benar-benar untuk perguruan. Berniat benar-benar untuk menunjukkan salah satu bentuk pencapaian dari seni beladiri Merpati Putih yang bernama "getaran". Diuji oleh penonton dengan halang rintang sedemikian rupa, dikerubutin, dihadangin lengan, pisau, nunchaku, dsb, juga berhasil dilewati. Tapi menjelang sesi kedua, ketika saya merubah niat (karena ada imbalan finansial dari pembuktian tersebut), alam raya sontak seperti "marah" dan tidak mengizinkan.

Jam 10.30 malam, setelah menunaikan sholat isya, saya hanya terduduk diam di mushola. Air mata ini masih meleleh, merasa bersalah terhadap salahnya niat yang mengakibatkan cedera bagi orang lain. Akhirnya turun dan berjalan-jalan ke sekeling sekedar meredakan kesedihan. Bertanya pada satpam PRJ di pintu G apakah pernah ada kejadian seperti ini. Dijawab, "belum pernah pak. Kalau hujan sih sering, tapi kalau sampai ada badai dan yang hancur hanya arena beladiri saja itu aneh banget ya pak?". Saya semakin sedih. Akhirnya cuman bisa memohon maaf pada alam raya dan memohon ampun pada Tuhan YME.  :(
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 21/02/2011 13:18
Mod, jangan di aggregate ke facebook ya.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 21/02/2011 22:55
Beberapa bulan yang lalu, sebelum Kejurnas MP di TMII, sebelum ada peragaan dari Mas Yossi saat upacara pembukaan dimana mas Yossi melakukan pematahan satu besi dragon dengan sehelai rumput yang diambil dari sekitar TMII, alkisah berkumpullah secara "iseng" orang-orang yang juga "iseng".

Saat minum teh botol, Mas Tunjung memegang sedotan dan kemudian iseng menyalurkan getaran pada sedotan dan kemudian dipukulkan perlahan pada botol. Tak disangka botol pecah dan mengagetkan yang ada disitu. Ditanya, "kok bisa begitu?". Dijawab, "ya tidak tahu, tadi barusan iseng begini begini, kemudian coba dipukulkan pelan pada botol, eeh pecah". Muncul iseng dari Mas Yossi, "bagaimana kalau dicoba dengan sehelai rumput?". Lalu akhirnya bisa. Semua ketawa. Tidak bisa menjelaskan kenapa bisa begitu, tapi hasilnya nyata. Dan tampillah Mas Yossi saat upacara pembukaan Kejurnas dengan melakukan peragaan getaran tutup mata plus pematahan 1 besi dragon dengan sehelai rumput. Berhasil. Bahkan sampai diabadikan oleh kang O'ong pada facebook beliau.


asskum..
maaf baru mampir lagi setelah lama nggak mampir ke sahabat silat..
membaca penjelasan diatas jadi ingat seorang teman saya salah satu anggota delegasi cabang malang yang datang dan kebetulan melihat demo mematahkan stang dragon menggunakan rumput, beberapa saat setelah dia melihat demo tersebut dia kagum dan menulis status di facebook seperti berikut :

Dulu..ktk mendengar cerita Joko Tingkir membelah dada Dadungawuk,seorang prajurit dg sehelai rumput,ayas masih ragu.Tp setelah kemarin,ayas melihat sendiri seorang pesilat mematahkan besi dg rumput.Penasaran?Ayas punya rekamanya.Bravo merpati putih...
July 13, 2010 at 1:54pm via BlackBerry


jika cerita tersebut benar maka para leluhur kita dulu memang sakti-sakti dan sudah dahulu menemukan prakteknya ketimbang teorinya, dan banak sekali kasus seperti itu (ketemu praktek baru teorinya) contohnya keris (titanium) dan warangannya (arsenik), hebat ya..  [top]
wasslm..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: makdekipe on 22/02/2011 08:15
@ Mas Suprapto,

Mo tanya dong, Mas Kusbandi ini rasanya saya pernah kenal, apakah Mas Kusbandi ini mantan ABRI?

tx
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 23/02/2011 11:53
Betul, purnawirawan TNI-AL/ Kipam, panggilannya mas Thole.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: smntri on 23/02/2011 14:18
Mas Suprapto dan Mas Mpcrb,
Saya sangat tertarik dengan kejadian yg dialami mas Mpcrb diatas. Sedemikian beratkah janji alam ini jika dilanggar? apakah sering terjadi kejadian seperti ini? Saya hanya membayangkan jika ilmu MP digunakan kemudian berimbas kepada alam, maka alam akan memberikan respon juga. Saya juga mendengar penuturan dari senior lain bahwa kadang2 ilmu sisipan/kanuragan juga tidak selalu berhasil digunakan bila ada hijab/niat kita terganggu dengan suatu kepentingan atau kejadian yang sedang dialami oleh orang yang akan melakukannya. Apakah memang demikian?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 23/02/2011 16:03
Sejujurnya seumur hidup baru ngalamin yang seperti ini. Kalau perasaan saya saat kejadian itu dimana persis tepat kira-kira 5 meter di depan saya dan tim, seolah alam mengatakan "nih loh akibatnya kalau kamu mempermainkan janji alam". Makanya saya cuman bisa bengong, lemes, dan tidak bisa berkata apa-apa. Langsung buru-buru beristighfar. Badai hanya sekitar 1 menitan saja tapi sangat keras dan menghancurkan tenda tempat arena beladiri saja. Tenda-tenda lain tidak terkena dampak yang berarti. Cuman miring-miring akibat angin saja, kalau yang patah kayu, rubuh, rusak, tercabut, dsb, ya tenda beladiri saja yang kami tempati. Bahkan panggung tempat demo juga tidak tersentuh sama sekali. Merenung apakah itu hanya gejala alam biasa yang kebetulan terjadi. Tapi kalau itu gejala alam biasa, kenapa yang hancur porak poranda hanya tempat beladiri dimana kami sebelumnya berada? Kenapa tidak satu arena tertentu (misal arena beladiri plus arena-arena yang lain). Berusaha menguatkan perasaan hati kalau itu murni gejala alam, murni gejala alam, murni gejala alam (sampai saya ucap berulang-ulang). Tapi naluri hati ini tidak bisa dibohongi. :(

Getaran, sesungguhnya melibatkan energi alam di dalam penggunaannya. Metode tradisional memiliki urutan pelatihan getaran yang melibatkan penyerapan tenaga langit dan tenaga bumi. Jadi memang sudah berinteraksi dengan alam. Termasuk munculnya pencitraan visual juga karena memanfaatkan pantulan gelombang alam pada suatu benda yg dideteksi sedemikian rupa. Jadi dalam peragaan getaran tutup mata, gelombang alam jelas berinteraksi dengan tubuh si praktisi. Berinteraksi pada niat si praktisi. Getaran sendiri tidak memiliki benang pengaman. Artinya bisa digunakan untuk kebaikan dan kejahatan sesuka hati penggunanya. Agak berbeda dengan konsep seperti khodam atau yang bersifat suatu agama tertentu. Satu-satunya benang pengaman getaran hanyalah niat praktisinya, yang kalau pembimbingnya tidak memberitahukan ini maka berarti getaran sama sekali tidak memiliki pengaman. Jadi faktor pembimbing menjadi berperan.

Janji alam sesungguhnya akan melindungi perguruan dari perilaku praktisinya plus juga perlindungan terhadap diri si praktisi itu sendiri. Meskipun tanpa janji alam, sebenarnya agama juga menjadi benang pengaman penggunaan segala jenis keilmuan. Tetapi janji alam menurut saya pribadi memiliki posisi yang unik di dalam suatu keilmuan MP. Saat ini, Mas Poeng sudah menghapuskan janji alam. Mungkin karena berbagai pertimbangan. Salah satunya bisa jadi karena efek yang ditimbulkannya.

Sebagaimana suatu sisi mata uang, meresapi janji alam sekaligus juga menjadi pintu pembuka (dan umumnya) mempercepat keberhasilan penguasaan suatu keilmuan. Sebaliknya, melanggarnya juga sekaligus juga menjadi pembuka murka alam yang berakibat kurang baik bagi praktisinya. Bentuknya bagaimana? Saya tidak tahu. Alam sendiri yang menentukan.

Kalau masalah sering atau tidaknya kejadian seperti itu, saya pribadi tidak tahu. Barangkali mas Prapto bisa memberikan informasi lain. Yang jelas, pengalaman itu sangat membekas dan tdk akan terlupa seumur hidup. Menyaksikan betapa perbedaan perlakukan alam raya pada perbedaan niat ternyata bisa sangat besar ketika suatu keilmuan dikeluarkan.

Jadi baru merasakan benar-benar ucapan mas prapto mengenai "makin besar memiliki daya/linuwih harus makin hati-hati. Jangan salah niat". Sekarang benar-benar harus sangat berhati-hati dengan yang namanya NIAT.

Semoga kejadian ini bisa diambil hikmahnya oleh kita semua. Amin.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 24/02/2011 02:35
Sekedar berbagi cerita.

1. Janji alam, adalah suatu janji yang diucapkan, dengan embel2, agar alam seisinya menyaksikan.
Biasanya berupa pernyataan tidak akan menyalah gunakan keilmuan. Atau berupa pernyataan untuk setia kepada perguruan. Dulu, pelatih baru ikhlas memberi latihan keilmuan yg sensitip/getaran/sisipan, kalau murid sudah mengucapkan janji alam.
Kata mas Poeng, "menungso iku panggonane salah", manusia tempatnya khilaf, maka janji alam dihapus. Cukup dengan janji anggota/Tri Prasetya. Meski terkadang ada saja, yg setelah kenaikan tingkat mengucapkan janji anggota bersama sama, bergandengan tangan sambil berendam dipantai, diterpa ombak. Katanya lebih mantap.

2. Niat, niat ingsun, nawaitu, dengan bahasa dan cara masing2 praktisi, akan ber efek terprogramnya seluruh energi dan tubuh, menyesuaikan dengan niat tersebut.
Niat berlandaskan memohon ijin dan ridhaNya. Tentu harus bersih, sesuai nurani/naluri, bebas guilty feeling/rasa bersalah. Kalau melawan nurani(negatip), efeknya bisa mencederai diri sendiri, meski sedikit demi sedikit.
Bak memegang senjata tajam, harus "bener lan pener". Niatnya benar, caranya pun harus tepat. Apalagi energi getaran, bisa nyenggol dimensi lain (meski konon "cedak tan senggolan, adoh tan wangenan", dibilang dekat, tidak bersinggungan, dibilang jauh, tidak ketahuan jaraknya).

3. Berkaitan konteks ini, saya ulangi menceritakan suatu kejadian.
Pada th  '90, tim SARDA DIY minta bantuan MP, mencari survivor yang sudah hampir sebulan hilang di Merapi, operasi SAR sudah lewat batas waktu.(dua orang menwa, nama A dan B, meninggalkan kamp pelatihan di SELO , lereng utara Merapi, melintasi puncak menuju Kaliurang. Menwa B, peserta pelatihan, ditemukan kebingungan di pos II, sedangkan menwa A, sang komandan pelatihan, hilang.).

Ketika tim MP datang di posko SAR di Kinahrejo, di rmh mbah Wir, lebih atas dari rmh mbah Maridjan, mas Giyo/MP, langsung menunjuk satu titik di peta, sambil bilang, survivor ada dikaki bukit yang berbentuk seperti tumpeng,(ternyata bernama bukit Kukusan). Para senior mapala/dedengkot sar, kontan tidak sepakat, karena posisi menwa B ditemukan, jauh lebih tinggi dan jauh kebarat.
Malamnya, dari posisi posko dilakukan deteksi arah. Semua deteksi mengarah pada arah yang sama.
Selain itu "dirasakan" ada banyak "ampak ampak, pedut" atau halimun pekat pada arah tersebut.
Diputuskan untuk dilakukan "pembersihan" dengan formasi anak panah, satu didepan, yang lain dibelakang mendorong. Lumayan "bersih".
Besoknya sampai beberapa hari, operasi SAR terkendala cuaca buruk, btw tim MP sering beraksi mindah hujan guna melindungi regu2/SRU yang jalan.

Tapi apa lacur?
Flying camp selalu porak poranda dihantam badai. Para personil mapala bawaanya mau berantem saja antar kelompok.
Puncaknya, anggota SARDA yang kualifikasinya berani ke puncak gunung sendirian dimalam hari, ternyata tidak berani keluar rumah mbah Wir dimalam hari, (kalau posko ditinggal menwa MP/tim MP). Katanya suasananya sangat menakutkan. Sapi2  memberontak mau keluar kandang, anjing2 melolong lolong.

Saya putuskan untuk menelpon mas Poeng di Jkt untuk segera ke Yogya. Mas Poeng diantar mas Jo ( Johanes Iskandar), saya jemput di airport langsung ke Kinahrejo.

Mas Poeng berpendapat:
A. Mustinya deteksi arah dilakukan dari dua titik berbeda, sehingga ada dua garis arah yang bertemu di satu titik.
B. Survivor tidak dibunuh, tapi terpeleset dilereng sungai, kepalanya tertusuk kayu tajam.
C. KESALAHAN tim MP yang cukup fatal, kenapa musti "bersih2" segala.
Sesuatu, entitas apapun yang dibersihkan, adalah ciptaanNya, yang memang disitu tempatnya.
Ibarat mau makan diwarung tenda, orang2 yang sedang makan diusir, dipukuli. Mereka terpaksa pergi. Giliran  yang ditakuti pergi, teman2 kita ganti diganggu.
Sebaliknya bila kita sopan, kulonuwun, mereka akan bergeser memberi tempat. Bahkan kalau kita celingukan mencari lauk, mereka akan mengambilkan lauk yang ada didekatnya.

Niatnya sih baik nyari survivor, tapi caranya kurang ajar.
Jadi prosedur harus benar. Mengakui keberadaan entitas lain ciptaanNya, samasekali BEDA dengan mempersekutukannya. Mas Poeng langsung minta diantar pulang ke airport.
Malamnya, mas Yuli Purwanto alias mas Ipung Tokyo (skrg pelatih MP di Jepang), melakukan meditasi , menyebar getaran dengan niat baik.

Aneh bin ajaib, dua hari cuaca cerah mendukung. Hari ketiga, dituntun dengungan rombongan lalat hijau, survivor terlihat didasar kali Bebeng, dibawah bukit Kukusan. Tiap hari tim lewat didekat situ, rupanya tertutup pasir. Bekas ditebing (tempat terpeleset), jelas kelihatan. Di kepala, tertancap ranting tajam.

Mudah2an dari kejadian ini, bisa kita ambil hikmahnya. Amin.

Salam. 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: smntri on 24/02/2011 07:58
Terimakasih mas Suprapto dan Mas Mpcrb atas sharingnya, telah menambah pengetahuan dan wawasan kami.
Mas Suprapto, saya sering memperhatikan beberapa senior ataupun pendekar dari perguruan lain yang sudah masuk kategori "mumpuni" ilmunya seringkali mengalami sakit parah pada akhirnya.
Padahal mereka sudah pada level "memahami" tenaga dalam/power/getaran dengan sangat baik. Sudah dapat mendeteksi sumber penyakit, sudah pada level mampu meramu tenaga/getaran menjadi berbagai macam metoda penyembuhan dan aplikasi. Tetapi ketika digunakan untuk mengobati diri sendiri nampaknya tidak berhasil. Dari dulu saya sangat tertarik dengan hal ini.
Apakah ini juga merupakan suatu "teguran" alam? ataukah konsekwensi dari suatu laku/syarat pencapaian suatu keilmuan?
Saya selalu berusaha memahami suatu laku/syarat dari pendekatan sudut pandang ilmu fisika/kimia/biologi, dan sejauh ini selalu dapat difahami. Tetapi selalu saja ada unsur metafisis yang sulit difahami/dijelaskan.

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 24/02/2011 09:29
Terimakasih mas Suprapto dan Mas Mpcrb atas sharingnya, telah menambah pengetahuan dan wawasan kami.
Mas Suprapto, saya sering memperhatikan beberapa senior ataupun pendekar dari perguruan lain yang sudah masuk kategori "mumpuni" ilmunya seringkali mengalami sakit parah pada akhirnya.
Padahal mereka sudah pada level "memahami" tenaga dalam/power/getaran dengan sangat baik. Sudah dapat mendeteksi sumber penyakit, sudah pada level mampu meramu tenaga/getaran menjadi berbagai macam metoda penyembuhan dan aplikasi. Tetapi ketika digunakan untuk mengobati diri sendiri nampaknya tidak berhasil. Dari dulu saya sangat tertarik dengan hal ini.
Apakah ini juga merupakan suatu "teguran" alam? ataukah konsekwensi dari suatu laku/syarat pencapaian suatu keilmuan?
Saya selalu berusaha memahami suatu laku/syarat dari pendekatan sudut pandang ilmu fisika/kimia/biologi, dan sejauh ini selalu dapat difahami. Tetapi selalu saja ada unsur metafisis yang sulit difahami/dijelaskan.

wah koq yang saya temui dilapangan juga begini adanya mirip dengan istilah "dokterpun butuh dokter lain untuk berobat", koq bisa begini ya?  ???
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 24/02/2011 11:32
Cerita dan pengalamannya bawa pencerahan, ada getaran aneh dihati. Salut buat mas Agung dan mas Suprapto.

Salam takzhim
Diky Permana / Sawer wulung
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 24/02/2011 16:07
Koreksi. Nama pemilik rumah yg untuk posko SAR, bukan mbah Wir tapi mbah Wignyo.

@kang Sawer Wulung, trims. Salam takzim juga, terimakasih sdh di add di FB.

@ mas Smntri dan mas Acepilot.

Membahas kesehatan para senior/pendekar memang agak sensitip hehehe..
Ada hambatan psikologis dan etika untuk mengumpulkan data dan mewawancarai para pendekar.
Tapi dengan maksud demi pedoman perbaikan kedepan, tentu ada manfaatnya.

Beberapa pointers:

1. Dari unen-unen (konon dari Sunan Kalijaga), "kasekten tan ngalahake pepesten", kesaktian tidak bisa mengalahkan kepastian Tuhan. Dan "kodrat biso diwiradat", kodrat bisa dirobah. Maka penyikapan kita adalah berikhtiar semaksimal mungkin, tapi kalau ada ketetapan dari Tuhan YME, kita harus ikhlas/legawa.

2. Khususnya di MP (penerus jalur Gagak Handoko), disadari bahwa kelengkapan ilmu kahusadan dan kasusastran masih pada penerus Gagak Seto dan Gagak Samodra, yang sampai sekarang belum muncul.
Meski demikian, dengan dasar keilmuan yang ada, praktisi MP dimungkinkan untuk terus mersudi/mencari, sampai mendapat keilmuan kahusadan tersebut.

3. Ada beberapa hal yang sedang dicermati MP, antara lain:
a. GAYA HIDUP /lifestyle di usia keemasan para beliau (ketika masih gotot, kokoh, kuat, penuh percaya diri, tampan dst). Apakah melakukan gaya hidup yang buruk, mis suka mabuk2an, mengumbar nafsu seks, tidak memperhatikan asupan gizi, dsb.
Diduga ada jarak yang cukup lebar, antara MENGETAHUI mana yang baik disatu sisi, dengan MENJALANKANnya disisi yang lain (termasuk para dokter).

b. Apakah ketika merasa keilmuan sudah cukup, para pendekar tetap latihan, minimal untuk menjaga kesehatan, atau malas latihan, atau disibukkan mencari nafkah?

c. Apakah ada konsekwensi di program latihan yang tidak cukup diantisipasi? Dari pengalaman praktisi penyembuhan MP, untuk pasien pendekar MP atau non MP, ada ketidak seimbangan jalur depan dan belakang yang bisa berakibat buruk pada organ2 dalam. Secara teknis, gerak pukulan tendangan dsb cenderung mengarah kedepan. Sehingga jalur2 energi tidak imbang. Terlebih kalau latihan serang hindarnya ngejut2 cepat. Kalau tanpa pemanasan yang baik, lama2 ada cedera jantung dan perut.
Sebenarnya bentuk senam Dasar sudah komplit untuk memelihara semua jalur energi. Pada pasien non MP diberikan derivatipnya.
Contoh antisipasi, adalah seperti yang ditemukan mas mpcrb, memperhatikan napas pembersih di awal dan akhir latihan.

d. Apakah setelah bertahun tahun latihan fisk yang keras, tiba2 berhenti?
Banyak kasus kena diabetes kalau begini.

e.  Meski menjadi rahasia pribadi, para pendekar yang sekarang berusia 70an, bukan tidak mungkin dimasa mudanya, entah disengaja atau tidak sengaja(masuk/ikut sendiri ketika berkelana dialam bebas), ditubuh para pendekar masih ada "isian" atau "susuk", kemudian lupa "lukar ageman/sipat kandel",  maka sesuatu yang semula mendukung penampilan, berbalik menggerogoti kesehatan.
Untuk hal ini, praktisi penyembuh MP hanya bisa menunggu apabila diminta menolong.

Mungkin masih banyak pointers lain untuk menjadi perhatian.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 24/02/2011 21:28
Sama Sama mas. Memang kalo frekwensi getaran energi tubuh sudah diolah sedemikian rupa, efek bersinggungan dengan dimensi lain ga bisa dihindari ya mas. Kalo kasus yg "ngikut" berdasarkan pemahaman mas bisa disebabkan oleh apa mas? Indikasinya seperti apa? Kalo energi tubuh jadi liar indikasinya seperti apa?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 24/02/2011 22:07
@ mas suprapto : terimakasih banyak mas penjelasannya..  [top]

oiya mau tanya mas, waktu itu ada yang bilang kalau MP itu ilmu untuk prajurit sedangkan aliran X (aliran mereka) adalah ilmu untuk para raja, apa itu betul mas kalau MP adalah ilmu untuk prajurit?

dulu pernah ada banyak anak MP dan bahkan katanya ada senior2 MP yang tingkatannya sudah lumayan ikut pindah ke perguruan Z, alasan mereka pindah ke perguruan Z kalau boleh tau apa ya mas?
eh kemaren ada anggota yang sudah lama ikut perguruan Z itu bilang ke saya kalau dia kepengen ikut latihan MP tanpa bergabung dengan MP, saya merasa koq jadi aneh ya?

memang rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri, tetapi kan itu baru kelihatannya..
tetapi sebagus-bagusnya rumput tetangga kan jauh lebih nyaman di rumput sendiri.. :)
salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 25/02/2011 00:06
@ mas Sawer Wulung.

Mengenai dimensi lain yg terasakan, rata2 iya. Tentu bisa tidak saling ganggu. Tentang cerita kasus diatas, masalahnya adala, kemudian teman2 sengaja menyerang/menyingkirkan.
Soal katanya "ngikut", apakah itu semacam mahluk maupun suatu energi alam yang berupa "benda" yang masuk tubuh, mungkin karena memang diniatkan. Teman2nya apalagi pelatihnya tentu tahu/bisa merasakan. Makanya di MP ada prosedur/teknik menyaring, memfilter, agar anasir yang tidak dikehendaki tidak ikut masuk. Kalau terlanjur ikut ada teknik membersihkannya.

Latihan tenaga di MP biasanya diakhiri dengan pengendapan. Tenaga hasil latihan diseluruh tubuh ditarik, dikumpulkan, disimpan. Mengenai tenaganya berputar liar, sy kurang faham. Barangkali mas mpcrb ada pengalaman.

@mas acepilot.
Keilmuan MP adalah ilmu keprajuritan, yang dilengkapi dengan kahusadan/penyembuhan dll. Bahwa ilmu keprajuritan dipakai oleh panglima atau adipati atau malah raja, bisa saja, sesuai kebutuhan atau aplikasinya. Jaman dulu, panglima atau adipati tentu perlu menguasai beladiri, baik agal maupun alusan (kasar atau halus).
Bahwa ada perguruan yang memiliki paket latihan/ritual khusus untuk keperluan adipati (kewibawaan, kata2nya dilambari daya linuwih sehingga yg diperintah menurut atau disegani lawan bicaranya, tahan santet, dsb) bisa saja, jenisnya banyak. Getaran bukan mustahil bisa diaplikasikan kesana.

Mengenai peristiwa beberapa senior MP yang pindah perguruan lain (tahun 80an), bisa jadi karena "merasa" sudah khatam di MP, ingin ilmu baru, atau disana merasa akan lebih eksis atau apa, semata mata keputusan pribadi mereka. Toh perguruan tsb punya kepribadian keilmuan sendiri yang mantap, tidak butuh keilmuan MP yang mereka bawa.
Bagi kita, cukup one stop shopping di MP. Meski ada kekurangan disana sini, kalau mau didalami nggak ada habisnya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 25/02/2011 05:56
nah itu yang saya bingung mas, yang katanya mereka MP itu adalah ilmu prajurit tapi koq dipakai oleh pangeran diponegoro yang notabene pewaris dan calon raja (meskipun akhirnya tidak mau jadi raja) kesultanan jogja dan beliau dikenal sakti mandraguna..

oiya mas, apa ada bukti otentik yang menunjukkan bahwa pangeran diponegoro itu betul2 salah satu yang mengamalkan ilmu merpati putih?

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 25/02/2011 10:53
Sejauh ini hanya dari cerita yang dituturkan turun temurun selama hampir dua abad.

Bahkan perguruan x, y, z pun mengklaim demikian juga.
Perguruan2 yang di jalur Margoyoso-Dieng (jalur Bagelen-perbukitan Menoreh sampai Dieng) yang merupakan basis kekuatan pangeran Diponegoro, menceritakan turun temurun kepada para penerusnya. Termasuk yang kemudian menjadi MP dan KYS.

Jadi tidak perlu dipersoalkan lagi, karena yang jelas, leluhur2nya dulu teman seperjuangan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 25/02/2011 12:49
Sejauh ini hanya dari cerita yang dituturkan turun temurun selama hampir dua abad.

Bahkan perguruan x, y, z pun mengklaim demikian juga.
Perguruan2 yang di jalur Margoyoso-Dieng (jalur Bagelen-perbukitan Menoreh sampai Dieng) yang merupakan basis kekuatan pangeran Diponegoro, menceritakan turun temurun kepada para penerusnya. Termasuk yang kemudian menjadi MP dan KYS.

Jadi tidak perlu dipersoalkan lagi, karena yang jelas, leluhur2nya dulu teman seperjuangan.

Salam.

hehehe, mohon maaf mas kalau rasa keingintahuan saya begitu besar soalnya saya selama ini sedang mengumpulkan data2 tentang perguruan kita yang rencananya akan saya satukan dan saya jadikan pegangan dan dipublikasi untuk mengembangkan MP kedepannya mungkin sampai zaman anak cucu, insyaallah saya akan mengembangkan MP sampai saya menutup mata suatu hari nanti.. :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 25/02/2011 13:26
Amiin.
Betul mas Acepilot. Kita kumpulkan semaksimal mungkin dari banyak perspektip. Insya Allah benang merah sejarah  keilmuannya akan makin jelas.
Dari pendekatan antropologi budaya, ada penelitian dari Dr Jean-Marc de Grave (pendekatan olah kanuragan kejawen), sempat mewawancarai ibu Saring Hadipurnomo dan para senior yg sekarang sdh wafat, serta meneliti dari arsip silsilah kraton.  Kemudian ada Dr Hiroshi Mizukami PhD, yang meneliti praktek latihan MP.
Sebenarnya masih diperlukan penelitian dengan pendekatan antropologi budaya di jalur Margoyoso, serta kaitan dengan jalur banyuwangi-blambangan-malang selatan. Penduduk sekitar rmh dan makam Eyang Gagak Handoko di Loano, punya perilaku unik, cenderung "mboro"/mengembara/merantau ke  daerah di Jatim itu. Diduga ada kaitan lama.
Mudah2an segera ada antropolog budaya yang meneliti hal tersebut. Anehnya yang survey awal kok selalu calon peneliti asing.
Peneliti lokal malah nggak nyambung kalau dipancing masalah tersebut.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: limpato on 25/02/2011 13:29

@mas acepilot.
Bahwa ada perguruan yang memiliki paket latihan/ritual khusus untuk keperluan adipati (kewibawaan, kata2nya dilambari daya linuwih sehingga yg diperintah menurut atau disegani lawan bicaranya, tahan santet, dsb) bisa saja, jenisnya banyak. Getaran bukan mustahil bisa diaplikasikan kesana.


Bagi kita, cukup one stop shopping di MP. Meski ada kekurangan disana sini, kalau mau didalami nggak ada habisnya.

Salam.

Mas Suprapto, saya merasakan ada nuasa bijak di dalam tulisan yang Mas tulis.. Ketika kita sudah memiliki satu jenis beladiri tertentu (apakah dari Kraton Jawa, Sunda, Betawi, Minangkabau, Aceh, Kalimantan, Bugis dll), tugas kita mengembangkan dan membesarkannya apa yang kita miliki atas dasar cinta dan penghargaan terhadap karya leluhur, semaksimal mungkin, lalu terserah orang menilai. Kita menjadi besar karena kekuatan yang ada di dalam diri peguruan itu sendiri (reputasi MP yang harum dan baik karena kerja keras teman2 di MP kan?) bukan karena "memadamkan lampu" atau merendahkan aliran lain. Kita tetap setia dengan peguruan disamping juga respek dan hormat terhadap peguruan lain sembari menjaga ikatan silaturrahmi dan terus belajar...

Karena namanya manusia, sesempurna apapun, tidak akan ada yang bisa mamanuhi sakalian runggo manutupi sakalian alam (memenuhi sekalian rongga, menutupi sekalian alam) , hanya Tuhanlah yang sempurna. Ilmuan pemenang Nobel pun masih mengaku apa yang mereka miliki ada kekurangan dan butuh penyempurnaan, saya kita di dalam silatpun hal yang sama berlalu. Kekurangan akan selalu ada, kita hanya bisa memperbaiki dan belajar dari kesalahan.

Pepatah lama mengatakan : Lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.. Namun, yang pasti kita tetap bertemu belalang dan ikan (sama-sama beladiri dan memiliki kekayaan filosofis sendiri2 hehehe)...


 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Satria Piningit on 25/02/2011 15:36
saya liat ini adalah tread yang sangat panjang dan sarat dengan ilmu,trusin bro,sukses buat MP,mudah2an bisa mendobrak MA dunia,Amiin [top] [top] [top]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/02/2011 16:26
Latihan tenaga di MP biasanya diakhiri dengan pengendapan. Tenaga hasil latihan diseluruh tubuh ditarik, dikumpulkan, disimpan. Mengenai tenaganya berputar liar, sy kurang faham. Barangkali mas mpcrb ada pengalaman.

Kalau dibilang tenaga berputar liar, saya sendiri jujur belum pernah merasakan langsung. Yang pernah dirasakan hanyalah keluar tidak terkendali. Sebenarnya inipun tidak demikian adanya (masih ada pemicunya). Suatu hari dalam hidup ini pernah mengalami suatu kondisi dimana emosi benar-benar terpancing habis oleh seseorang dan keadaan. Tiba-tiba tangan kanan ini memanas, bergetar halus sendiri, rasanya pengen dipukulkan saja ke yang membuat emosi. Diingatkan oleh istri agar jangan terpancing emosi, akhirnya beberapa saat kemudian mulai reda. Tangan mulai menghangat (tidak memanas), dan getaran di tangan mulai hilang.

Apakah hal ini bisa disebut tidak terkendali? Bisa ya bisa tidak. Sebenarnya keluarnya getaran ya karena terkendali oleh hawa amarah. Terpancing, tersulut, dan keluar. Tapi kalau pengertian "LIAR" dalam arti tidak beraturan dan tidak bisa dikontrol sama sekali, saya belum pernah merasakan.

Kalau dalam pemahaman saya, selama tenaga itu milik kita sendiri, berasal dari diri kita sendiri, diolah dan terolah oleh diri kita sendiri, tentu tidak akan ada tenaga yang sifatnya liar. Kecuali memang "isian" atau memasukkan "sesuatu" yang bukan bagian dari diri kita. Itu bisa jadi.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/02/2011 16:28

Kemudian ada Dr Hiroshi Mizukami PhD, yang meneliti praktek latihan MP.


Mas Prapto, jika berkenan, barangkali bisa dibabar penelitan praktek latihan MP seperti apa yang diteliti oleh Dr. Hiroshi Mizukami PhD tersebut pada aspek-aspek apa saja. Terima kasih.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/02/2011 16:48
Mengenai peristiwa beberapa senior MP yang pindah perguruan lain (tahun 80an), bisa jadi karena "merasa" sudah khatam di MP, ingin ilmu baru, atau disana merasa akan lebih eksis atau apa, semata mata keputusan pribadi mereka. Toh perguruan tsb punya kepribadian keilmuan sendiri yang mantap, tidak butuh keilmuan MP yang mereka bawa.
Bagi kita, cukup one stop shopping di MP. Meski ada kekurangan disana sini, kalau mau didalami nggak ada habisnya.

Kalau dalam pemahaman saya pribadi, tidak ada istilah khatam di dalam beladiri. Dalam pandangan saya, ketika seseorang sudah mencapai puncak, maka sesungguhnya ia sedang dalam proses titik balik. Apakah akan jatuh, stagnan, atau dinamis untuk kemudian meramu ulang keilmuannya sehingga menjadi sesuatu yang baru yang lebih tajam, halus, lebih inovatif, dengan didasarkan dari pengetahuan yang sudah ada. Titik balik ini nantinya akan berotasi lagi ketika kemudian ia sudah dirasa mencapai puncak. Demikianlah seterusnya.

Kalau pemahaman pemikirannya seperti itu, maka sesungguhnya keilmuan itu tiada habisnya. Akan selalu ada ruang tumbuh dan memunculkan "pohon" tumbuh yang baru setiap kali mencapai puncak dan memasuki tahap TITIK BALIK. Akan Terjadi peningkatan keilmuan, peningkatan level, wawasan, dsb, yang melahirkan pengetahuan baru bagi generasi yang akan datang.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 25/02/2011 18:05
Tulisan mas Hiroshi Mizukami yang diberikan ke saya sebelum pulang ke Jepang ini, perkiraan saya baru semacam pengantar. 140 halaman HURUF KANJI.
Plus daftar literatur yang cukup panjang. Mengenai pencaksilat mulai dari terbitan dinas2 budaya masing2 provinsi, terbitan Amerika, Filipina, Muhammadiyah, PBNU, bahkan tulisan2 tahun 50an. Dari penelusuran sampai bisa mendapat kepustakaan ini, sudah membuat saya kagum.
Yang bisa di intip cuma nama2 orang, buku2, karena ditulis dalam huruf latin.
Dia bertekad untuk meneruskan penelitian lebih lanjut (dgn catatan ada sponsor dari almamaternya). Sambil ikut latihan MP  sampai Balik II.
Juga selalu datang di pelatda IPSI, bahkan mengikuti sampai PON.
Resminya, yang diteliti pendekatan budaya pencak silat. Tapi dia memperhatikan penuh tata gerak/tata beladiri dan pelatihannya (terlihat dari cara mendokumentasi foto dan video). Katanya sambil untuk mempersiapkan penelitian lebih lanjut.

Tidak banyak tanya tentang kanuragan (beda dgn Jean-Marc).

Demikian.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 25/02/2011 19:13
Tulisan mas Hiroshi Mizukami yang diberikan ke saya sebelum pulang ke Jepang ini, perkiraan saya baru semacam pengantar. 140 halaman HURUF KANJI.
Plus daftar literatur yang cukup panjang. Mengenai pencaksilat mulai dari terbitan dinas2 budaya masing2 provinsi, terbitan Amerika, Filipina, Muhammadiyah, PBNU, bahkan tulisan2 tahun 50an. Dari penelusuran sampai bisa mendapat kepustakaan ini, sudah membuat saya kagum.
Yang bisa di intip cuma nama2 orang, buku2, karena ditulis dalam huruf latin.
Dia bertekad untuk meneruskan penelitian lebih lanjut (dgn catatan ada sponsor dari almamaternya). Sambil ikut latihan MP  sampai Balik II.
Juga selalu datang di pelatda IPSI, bahkan mengikuti sampai PON.
Resminya, yang diteliti pendekatan budaya pencak silat. Tapi dia memperhatikan penuh tata gerak/tata beladiri dan pelatihannya (terlihat dari cara mendokumentasi foto dan video). Katanya sambil untuk mempersiapkan penelitian lebih lanjut.

Tidak banyak tanya tentang kanuragan (beda dgn Jean-Marc).

Demikian.

Salam.

wah kalau tulisan Jean-Marc itu dalam bahasa apa ya mas?
wah saya juga tertarik yang ada kanuragannya..
kapan2 kalau saya ke jogja boleh nggak saya sowan ke rumah panjenengan, sekalian mau tanya2 and sharing2.. :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 25/02/2011 20:34
@ mas Acepilot, silahkan.
Syukur kalau 1-3 april 2011 bisa ikut workshop/pelatihan senjata Kudi MP di Parangkusumo.

Dari mas Jean-Marc de Grave, saya diberi salah satu bukunya yang sudah di cetak, bahasa perancis (374 halaman plus). 

Sebenarnya sy dapat ijin dari dia untuk diterjemahkan dalam bhs Indonesia. Termasuk ditunjukkan anak2 yang bisa menterjemahkan.

Dalam bukunya juga dibahas silat dan ritual/rituelle trah Tedjokusuman (RM Harimoerti termasuk trah tsb)  dan satu lagi  perguruan TD.
Karena dalam pengetahuan saya, perguruan TD tersebut ternyata sempalan/duplikat dari perguruan MLP di Bandung, maka  penerjemahan saya tangguhkan, sampai masalah sempalan ini diselesaikan. Saya menghindari ikut menyebarluaskan sejarah keilmuan perguruan TD tersebut, yang menurut keyakinan saya, menyimpang dari sumber aslinya, perguruan MLP.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 25/02/2011 21:05
waduh kedua2nya bahasa asing..  :'(
sayang saya tidak mengerti kedua bahasa itu..
yang pakai kanji mungkin suatu saat bisa diterjemahkan oleh mas ipung tokyo, yang pakai bahasa perancis mungkin bisa diterjemahkan oleh mehdi alias dewa mabuk..

kalau saya sekarang baru jadi pendekar belakang keyboard dulu mas, saya sekarang selain sedang mengumpulkan tentang sejarah MP juga sedang membandingkan ilmu MP dengan ilmu diluar yang bernama sama misalnya :

- bayu seto
- lembu sekilan
- kere wojo
- kidang telangkat
- pasir besi

saya mencoba menjelaskan secara singkat dari versi yang saya temukan di dunia maya :
- lembu sekilan ternyata ada beberapa versi ada yang menyebutkan harus puasa, merapal mantra dan ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar kalau mau ilmunya nggak melempem.
- pasir besi ada yang versi lain dari daratan china seperti yang dahulu pernah saya diskusikan dengan mas mpcrb, ini juga saya temukan di komik "kungfu boy".
- kere wojo juga ada versi lain yang mengatakan bahwa kere wojo itu pusaka berbentuk pakaian perang.

untuk yang lainnya saya belum dapat menemukan karena belum tau ke-22 ilmu MP itu namanya apa saja..  ???

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 26/02/2011 05:13
Niatnya sih baik nyari survivor, tapi caranya kurang ajar.
Jadi prosedur harus benar. Mengakui keberadaan entitas lain ciptaanNya, samasekali BEDA dengan mempersekutukannya. Mas Poeng langsung minta diantar pulang ke airport.
Malamnya, mas Yuli Purwanto alias mas Ipung Tokyo (skrg pelatih MP di Jepang), melakukan meditasi , menyebar getaran dengan niat baik.

@Mas Suprapto,

Beberapa kali saya dengar cerita yang sama dari mas Ipung dengan kesederhanaannya. Tampaknya peristiwa itu cukup membekas di beliau.   
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 26/02/2011 13:45
@ mas Toyosu

Saat itu, yang mudah dimobilisasi untuk SAR adalah anggota MP di kolat mahasiswa/menwa. Antara lain mas Ipung  cs dari kolat ISI/ASRI,  mas Tresno Amor dari  UGM (paling canggih mindah hujan), mas Koko Sudjatmoko dari UII (posisi ujung anak panah pada formasi getaran menyerang), mas Purwono dari STTNAS, mas Damar cs dari STIE YKPN, juga ada dari UPN dan Atmajaya.

Gerakan tim MP (dengan alat komunikasi HT), banyak dimonitor oleh masyarakat di bawah/Yogya. Sedikit banyak ada sikap bangga cenderung jumawa.

Gemblengan alam dan arahan mas Poeng jelas sangat membekas. Menjadi makin takwa, menghargai apapun dan siapapun yang dipandang lebih "rendah" derajatnya.
Lebih sadar dalam memaknai arahan mengutamakan dialog. Bahkan seandainya dialog jadi buntu, "sulayaning rembug dadi perang", tetap harus menunggu sampai lawan betul2 menyerang. Siapa tahu pada saat terakhir lawan melunak.
Saya baca di forum diskusi SS, kearifan ini  juga menjadi kearifan keilmuan di banyak perguruan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 26/02/2011 18:37
Salam Perguruan,...

Saya sangat menikmati Babaran Keilmuan ug disampaikan oleh Mas To & Mas MP Crb dan juga mas2 lainnya...
Semoga bs bermanfaat buat kita semua...Intinya memang kalo sdh tingkatan Kombinasi 1 keatas..seyogyanya sdh bs melakukan Mersudi secara mandiri..
Tidak ada lagi minta " Matengnya " saja dr para Senior...
Yg tidak menjalankan laku Mersudi maka ia akan menyimpulkan Ilmu MP sdh gak ada lagi...ato ujung2nya berkesimpulan Seniornya pelit menurunkan Ilmu...
Padahal dgn menggunakan Getaran..kita akan di bukakan ke Keilmuan manapun..Tinggal mo dilatih apa tidak...

salam dr Jakarta,

Ogebang

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 27/02/2011 19:34
wah koq yang saya temui dilapangan juga begini adanya mirip dengan istilah "dokterpun butuh dokter lain untuk berobat", koq bisa begini ya?  ???

Sekedar sharing mengenai beberapa pengalaman untuk pengobatan, barangkali ada manfaatnya bagi pembaca sekalian.

Untuk sakit kepala (migren ataupun yang sakit kepala penuh), pertama gunakan jalur yang dipakai pada pengobatan regenerasi sel untuk mengaktifkan konsentrasi sel-sel darah putih. Lakukan paling tidak 9 putaran nafas. Setelah itu, visualisasikan warna UNGU bersamaan dengan tarik getaran dari bawah pusar lalu naikkan vertikal hingga ke Thalamus (lihat gambar):

(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/bc/Constudoverbrain.png/300px-Constudoverbrain.png)

Segera setelah getaran mencapai Thalamus, kemudian pancarkan dari situ seolah kita akan "memenuhi" rongga otak dengan tenaga getaran berwarna ungu. Rongga otak seolah "dipenuhi" oleh getaran berwarna ungu ini. Kira-kira 7 sampai 9 putaran, sakit kepala akan hilang dengan sendirinya.

Kenapa Thalamus? Itu ada penjelasan tersendiri. Saya mencoba mengambil manfaat dari apa yang sudah dicapai oleh ilmu pengobatan modern yang memungkinkan untuk dimanfaatkan konsep dasarnya dan dikembangkan dengan menggunakan teori getaran MP.

Meski jarang sakit kepala, tetapi kalau suatu saat mengalami sakit kepala, maka teknik diatas selalu saya gunakan dan alhamdulillah manfaat. Barangkali juga ada manfaatnya bagi yang lain.

Next, saya akan coba sharing bagaimana metode yang saya temukan dan sering saya gunakan ketika tubuh mengalami penurunan daya (bisa disebabkan karena demam, influenza, atau virus) dengan memanfaatkan getaran MP. Alhamdulillah manfaat untuk diri sendiri, barangkali juga ada manfaat buat yang lain.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 27/02/2011 21:02
Salam Perguruan...

Saya pikir secara subyektif semua murid2 di Perguruan silat tempat dia berlatih..biasanya akan menyatakan aliran silatnya yg paling hebat...silatnya dari Panglima ini...MP cuma silat Prajurit..dsb...Silakan saja..sah2 saja...
Buat saya yg terpenting individunya...kitanya sendiri...bukan aliran silatnya...punya mobil Ferrari..tapi ilmu kita baru kelas bajaj..ya..gak ada gunanya...Punya BB Torch tapi taunya cuma dipake buat BBm...ya...buat apa...
Saya sendiri dulunya pernah belajar Cimande..Yoga..Tai Chi...Sufism..bahkan sekarang diminta meneruskan Paguyuban Kejawennya Bapak Mertua...makanya saya mempunyai rasa respect yg sangat tinggi kpd seluruh aliran beladiri yg ada...gak pernah saya sesumbar MP adalah aliran yg paling hebat..
Lebih baik tau sedikit dr ilmu yg kita punya..tapi benar2 diasah secara lahir & bathin..Insya Alloh akan membawa kpd Keselamatan...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 27/02/2011 21:17
^^^
Setuju..
Seperti semboyan Satuan-81 Penanggulangan Terror Kopassus..

-Kami bukan Yang Terbaik, Tetapi Kami Terlatih-
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 28/02/2011 13:23
Salam Perguruan,...

Saya sangat menikmati Babaran Keilmuan ug disampaikan oleh Mas To & Mas MP Crb dan juga mas2 lainnya...
Semoga bs bermanfaat buat kita semua...Intinya memang kalo sdh tingkatan Kombinasi 1 keatas..seyogyanya sdh bs melakukan Mersudi secara mandiri..
Tidak ada lagi minta " Matengnya " saja dr para Senior...
Yg tidak menjalankan laku Mersudi maka ia akan menyimpulkan Ilmu MP sdh gak ada lagi...ato ujung2nya berkesimpulan Seniornya pelit menurunkan Ilmu...
Padahal dgn menggunakan Getaran..kita akan di bukakan ke Keilmuan manapun..Tinggal mo dilatih apa tidak...

salam dr Jakarta,

Ogebang

Rata-rata memang demikian adanya. Pengennya singkat, instant. Padahal suatu proses pemahaman keilmuan hingga ke penguasaannya tidaklah instant. Sesuatu yang di dapat secara instant biasanya akan hilang secara instant.

Ada karakteristik yang menarik pada mereka yang melatih getaran. Biasanya, para pelatih ini seperti sudah punya NALURI bagaimana memperlakukan muridnya. Alkisah ada pengalaman pada rekan satu angkatan saya (lain cabang). Dia sudah jenuh, lebih dari 20 tahun di MP belum bisa-bisa getaran. Belajar kesana-sini mentok. Ga berhasil. Puncaknya mutung, nyerah, dan malas. Latihan sih tetap, katanya cukup buat jaga kebugaran saja. Suatu hari, ketika acara tradisi tahunan MP, bertemu dengan Mas Joko (MP Cirebon), diajak ngobrol dan ditanya "sudah bisa getaran belum?". Dijawab oleh kawan ini, "belum mas. Sudah malas latihan saya. Saya tidak bisa-bisa.". Mas Joko ini hanya tersenyum dan dijawab, "ya sudah, nanti saya akan ke tempat kamu, melatih secara khusus agar kamu bisa". Beberapa bulan kemudian, akhirnya jodohpun menghampiri. Di datangilah kawan ini (padahal jauh sekali, lintas kota lintas pulau, perjalanan lebih dari 10 jam, masuk ke pedalaman). Dilatihlah kawan ini di tengah hutan secara intensif. 11 hari pun tanpa terasa berlalu, dan berhasillah kawan ini menguasai getaran dan merupakan satu-satunya MP di cabangnya yang baru bisa getaran. Dengan terharu kawan ini bercerita kepada saya, "mas, dulu ketika saya punya ambisi untuk bisa getaran, saya malah tidak bisa-bisa, dan tidak pernah bisa. Lebih dari 20 tahun saya di MP, sama sekali tidak ada hasil yang mengarah pada perkembangan penguasaan getaran. Tetapi ketika saya melepas ambisi, melepas nafsu untuk bisa menguasai, saya malah diajari intensif oleh salah satu pelatih getaran yang hebat. Tanpa membayar, tanpa diminta, saya didatangi dan dilatih. Malu saya mas sama MP karena dulu saya terlalu berambisi untuk pengen sakti, pengen bisa. Hingga ketika saya ngga bisa-bisa, saya menganggap keilmuan MP ini tidak nyata. Ketika kemudian saya sudah bisa merasakan getaran, saya sujud syukur, mengakui bahwa keilmuan MP itu benar-benar nyata adanya.".

Hikmah dari kisah tersebut adalah bahwa mereka yang begitu berambisi untuk mengejar, biasanya tidak akan terkejar. Ambisi di dalam penguasaan keilmuan biasanya seperti bayangan. Kita diam, dia diam. Kita lari, dia lari. Semakin kita pasrah, semakin tidak punya ambisi, maka semakin Tuhan akan memberikan jalanNya yang unik, yang tidak diduga-duga. Kita harus menghilangkan prasangka pada keilmuan yang kita pelajari. Berlatih sesuatu tuntunan pakem keilmuan yang sudah diwariskan turun temurun, yang kalau memungkinkan untuk dikembangkan ya kita kembangkan.

***

Kisah lain lagi tidak kalah menarik. Alkisah ada seorang anak muda yang terobsesi minta dilatih getaran. Tapi anehnya, pelatih getaran yang sama tidak mau melatihnya. Setiap kali didatangi ke rumahnya, minta dilatih, ia tidak mau. Hanya memberikan pakem latihan getaran standar (sesuai kurikulum baku). Terus saja seperti itu sampai lebih dari 2 tahun. Keuletannya mendatangi pelatih untuk meminta dilatih getaran "hanya" diberi bonus 5 jenis olah nafas yang harus dilatih sendiri di rumah dan digabungkan dengan pakem getaran. Itu saja. Tidak lebih. Setiap kali di telpon atau mendatangi rumah sang pelatih getaran, selalu dijawab hal yang sama "latih saja olah nafas yang saya berikan". Perlakuan ini beda banget dengan cerita sebelumnya yang 11 hari digeber intensif di hutan.

Satu tahun kemudian, anak muda ini menelpon ke pelatih yang sama, berterima kasih karena ia akhirnya memahami maksud dari pelatih. Dijawab oleh pelatih, "itulah kamu mas. Kamu itu cerdas, memiliki otak encer yang tidak sama dengan yang lain. Kamu pasti bisa mencerna maksud saya. Cepat atau lambat, bergantung diri kamu sendiri. Kamu tidak perlu saya bimbing intensif, cukup kamu latih apa yang saya beri, lalu kamu olah sendiri dengan kecerdasan kamu. Kamu akan bisa mengembangkannya, bahkan suatu hari nanti akan bisa melebihi kemampuan saya.".

Hikmah dari kisah anak muda tersebut adalah jangan berprasangka buruk terhadap pelatih yang belum mau atau hanya sedikit sekali memberi kita materi. Tetap berpikiran baik dan positif, bahwa semua nanti akan ada masanya.

***

Semoga membantu, dan dapat memberikan inspirasi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: searcher on 02/03/2011 10:15
Ada yang ingin saya tanyakan ke Mas Suprapto, Mas Agung (MPCRB) dan senior yang lain..
Setiap kali melakukan meditasi penyaluran seluruh badan saya, terutama yang sedang saya niatkan untuk disaluri tenaga, terasa merinding seperti ada aliran listrik kecil yang merambat. Pori-pori terbuka lebih lebar dan bulu-bulu di badan berdiri, termasuk rambut yang di kepala. Setelah selesai melakukan meditasi penyaluran, rambut berdiri semua dan lebih kering dari kondisi sebelumnya.
Ini sebenarnya gejala apa?
Terus terang, meskipun pernah berhasil melakukan pematahan balok es/bis beton/tegel dan kikir dan saat ini sedang rajin-rajinnya berlatih olah nafas MP, tapi saya belum benar-benar yakin memiliki tenaga dalam.
Mohon pencerahan dari para senior yang ada.
Terima kasih banyak sebelumnya.

Salam hormat...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 02/03/2011 20:16
@ mas searcher.

Awal2 biasa begitu. Lengkapnya kan ditarik lagi, atau nafas pembersih sebelum ditutup. Lama2 lancar.

Silahkan mas Mpcrb dan mas Ogebang kasih share pengalaman.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 03/03/2011 00:34
@mas searcher,

Entahlah saya sendiri juga kalau ditanya kawan untuk minta diajari tenaga dalam, lha ya ngga tau tenaga dalam tuh kayak apa? Latihan di MP untuk membentuk tenaga dalam juga tidak tahu. Lha wong dari saya mulai Dasar 1 sampe detik ini belum pernah sekalipun dikasih tau pelatih bahwa yang dilatih adalah metode membangkitkan tenaga dalam. :D

Setelah saya runut dan telaah ulang model olah nafas MP, saya menjumpai hal menarik. Menariknya adalah, bahwa saking menyatunya latihan olah nafas, anggota bahkan tidak menyadari bahwa "tenaga dalam" dia sedang dibentuk. That's true. Olah nafas MP yang begitu inherent dan wajib dilakukan minimal 1 minggu sekali pada latihan reguler seolah sudah seperti makanan sehari-hari yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Ini ibaratnya sama dengan kalau kita berkata pada kawan kita seperti ini, "mas, kemarin aku makan nasi putih loh...". Kawan kita dijamin akan menjawab, "Lha mas buat apa diceritakan kemarin makan nasi putih? Lha wong itu memang sudah sehari-harinya kita makan? Hehehe". Setiap hari kita makan nasi, besoknya tidak pernah kita ceritakan pada orang-orang. Kita hanya cerita kalau kita sudah 3 hari tidak makan nasi atau malah tidak makan-makan. :D

Demikian juga di MP. Akibat sudah menyatunya pelatihan olah nafas sehingga seolah anggota BELUM MERASA mendapatkan "tenaga dalam". Padahal ia melatih "tenaga dalam"-nya setiap minggu minimal 1x melalui olah nafas pengolahan, pembinaan, dsb. Ia membentuk "tenaga dalam"-nya setiap kali berlatih olah nafas. Tanpa disadari. Disinilah menariknya menurut saya. Anggota seolah tidak sadar bahwa ia "dibentuk" tenaga dalamnya oleh Merpati Putih sejak mulai Dasar 1. Jadi kalau mas searcher mempertanyakan demikian, ya wajar saja, sebab ga pernah dipikirkan oleh pelatih mas dan juga oleh senior sekalian. Kenapa? Ya itu tadi, saking menyatunya ya sudah tidak perlu diceritakan lagi. Akhirnya mengalir begitu saja tanpa disadari, seperti sehari-hari kita makan nasi.

Pada perguruan/aliran lain, pelatihan olah nafas biasanya baru diajarkan pada tingkatan tertentu atau setelah sekian tahun. Lain halnya di MP, latihan olah nafas sudah diberikan SEJAK MULAI tingkat Dasar 1. Ada hal menarik pada olah nafas Dasar 1 ini, dimana 14 bentuk nafas pengolahan Dasar 1 ini ternyata (hampir) "ngikut" terus hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Walaupun memang ada tambahan bentuk nafas pengolahan pada tingkatan Balik ke atas, apalagi Kombinasi, dan tingkat Khusus, akan tetapi nafas pengolahan Dasar 1 ini tidak pernah ditinggalkan dan bahkan seringkali dilatih secara spesial dengan teknik pola nafas yang berbeda dengan pada umumnya untuk tujuan yang khusus. Hal ini sebenarnya menunjukkan beberapa hal.

Pertama, sepertinya disadari benar potensi senam pengolahan Dasar 1 (14 bentuk) yang begitu besar. Dibuktikan dari mersudi guru besar kita, mas Budi, ketika berusaha untuk tidak keluar dari pakem di dalam "menciptakan" keilmuan getaran untuk tunanetra ini dengan hanya menggunakan pendekatan senam pernafasan pengolahan Dasar 1 yang mudah, simple, tetapi berkemampuan tinggi. Olah nafas regenerasi sel juga didasarkan pada 14 bentuk ini, termasuk olah nafas pengolahan dengan getaran juga menggunakan 14 bentuk tsb. Mungkin 14 bentuk itu ditakdirkan menjadi lebih "istimewa", meskipun sesungguhnya olah nafas yang lain juga memiliki keistimewaan tersendiri. 14 bentuk nafas pengolahan Dasar 1 ini kentara sekali posisinya. Pertanyaannya, kenapa tidak menggunakan senam pengolahan Kombinasi 2 misalnya, atau senam pengolahan tingkat Khusus. Saya melihat bahwa pemilihan pada senam pengolahan Dasar 1 ini bukan tanpa alasan. Meski sederhana pada bentuk, tapi kuat pada isi dan esensi.

Kedua, kalau ia diikutkan terus hingga tingkatan yang tinggi, maka 14 bentuk olah nafas ini (sepertinya) merupakan olah nafas pada tingkatan tinggi yang diberikan pada tingkat rendah. Anggota tingkat Dasar di MP sudah mendapatkan olah nafas tingkat tinggi. Ini menarik. Sangat jarang terjadi di perguruan manapun dimana olah nafas pada tingkatan yang tinggi diajarkan di tingkatan yang rendah. Jadi seharusnya bersyukurlah anggota MP dari mulai tingkat Dasar ini karena mereka sudah dapat jatah dari tingkatan yang lebih tinggi. :)

Ketiga, bahwa hasil olah nafas ini seringkali disebut dengan istilah POWER. Maknanya bisa jadi mengarah pada "tenaga dalam", tetapi dalam istilah yang berbeda. Kalau diminta latihan nafas, selalu bilangnya "latihan power" dan bukan latihan "tenaga dalam". Pemahaman ini diwariskan turun temurun, sehingga hilanglah istilah "tenaga dalam". Justru pihak diluar MP-lah yang membuat istilah "tenaga dalam".

Adapun mengenai timbulnya gejala akibat efek dari latihan nafas, tentu saja akan terjadi. Metabolisme tubuh menjadi sangat berbeda ketika olah nafas dilakukan, pembakaran di dalam tubuh, respirasi, pemecahan ATP, dsb, semua menjadi berbeda dibanding normalnya. Efeknya bisa beragam, timbul panas ya sudah pasti. Pada setiap medan magnet ada medan listrik. Apakah "listrik" itu sekedar rasa atau benar-benar listrik, nanti akan terjawab seiring waktu. Solusinya ya ditarik lagi, atau dilakukan nafas pembersih dulu, lalu diakhiri dengan nafas pengendapan.

Kira-kira demikian menurut pendapat saya mas searcher. Mohon maaf barangkali ada yang keliru, agar bisa diluruskan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 03/03/2011 07:34
@Searcher
Salam Perguruan...

Menurut saya " kepekaan " anda telah mulai terbentuk...Selamat ya...He..3...Kenapa begitu..?? Karena anda menginstall nya dgn Niat yg benar..yaitu seperti yg anda katakan sendiri..niat utk merasakan aliran tenaga di beberapa bagian tubuh yg dialiri...
Saya sendiri dulu cukup lama gak pernah berhasil merasakan apa2...aliran hawa murni yg mengalir di sekujur tubuh..bola energi di antara ke dua telapak tanagn dsb...Setelah saya analisa & konsultasi sana sini...ternyata saya kalo latihan..ya..asal latihan aja..gak pernah diniatin mo latihan apa...terus maunya serba cepat dgn pasang target macam2...ya..makin jauh aja..he...3x...
Saran saya...latih terus setiap saat kepekaannya dng niat yg benar...jangan pasang target apa2...nikmatin , rasakan & hayati saja semua sensasi yg didapat...jangan kaget ya..kalo ntar di titik tertentu anda akan sangat peka dan bisa " mendengarkan " suara2 simfoni alam semsta yg selama ini kita gak pernah dengar....dan juga hal2 lainnya..he...3x...
Oh iya..satu lagi..jangan mempersempit mind set kita bahwa latihan olah nafas MP hanya utk pemecahan benda keras & getaran tutup mata..ya...
Selamat Berlatih...!!
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 03/03/2011 08:10
setuju mas, betul mas seperti tidak sadar, tau-tau udah ada aja, contohnya waktu pas tremor, pertamakali saya melakukan tremor saya jadi mau ketawa sendiri, dan ngebatin, "apa ini yang dinamakan tenaga dalam? koq lucu ya rasanya"
ada yang seperti kesetrum, ada yang panas.. :)
percaya nggak percaya tenaga dalam itu muncul dan eksis begitu saja, saya juga heran, makanya itu yang bikin saya mau ketawa setiap kali tremor.

banyak yang tidak mengerti esensi dari pernafasan yang sudah diajarkan, padahal kalau dilatih terus pasti akan kelihatan hasilnya, nah di 4 tingkatan awal biasanya banyak yang putus asa karena merasa si tenaga dalam belum kunjung datang menghampiri dan akhirnya "mutung" lalu malas latihan, lalu keluar dari MP, sekarang banyak yang maunya instant karena mereka banyak yangg nggak tau kalau penjejangan itu tujuannya banyak sekali, salah satunya untuk membentuk jiwa yang berih, watak dan pengendalian diri si pesilat..
nah di  tingkat ini saya sering memberi tahu mereka yang putus asa kalau ini baru tingkat awal di MP, di tingkat atas masih banyak ilmunya apalagi kalau mau menggali lebih lanjut malah bisa diturunkan ilmu2 pamungkas MP.. :)

oiya mas, saya mau tanya, menurut page2 awal thread ini ada yang bilang kalau ilmu MP itu sangat di ekslusifkan, dan memang benar kadang2 setingkat dengan kombinasi 1 saja banyak yang tidak tahu ilmu2 MP itu apa saja, yang tau palingan getaran dan pasir besi..
nah apakah ada kurikulum wajibnya ilmu bahwa ilmu ini harus diajarkan kapan and di tingkat berapa?
apakah syarat2 itu semua ada di ilmu2 yang sedang di bukukan sekarang ini?

salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: searcher on 03/03/2011 10:17
Salam,
Terima kasih untuk Mas Suprapto, Mas Agung, Mas Ogebang dan Mas Acepilot yang sudah berkenan memberi pencerahan...

Pertama, sepertinya disadari benar potensi senam pengolahan Dasar 1 (14 bentuk) yang begitu besar. Dibuktikan dari mersudi guru besar kita, mas Budi, ketika berusaha untuk tidak keluar dari pakem di dalam "menciptakan" keilmuan getaran untuk tunanetra ini dengan hanya menggunakan pendekatan senam pernafasan pengolahan Dasar 1 yang mudah, simple, tetapi berkemampuan tinggi. Olah nafas regenerasi sel juga didasarkan pada 14 bentuk ini, termasuk olah nafas pengolahan dengan getaran juga menggunakan 14 bentuk tsb. Mungkin 14 bentuk itu ditakdirkan menjadi lebih "istimewa", meskipun sesungguhnya olah nafas yang lain juga memiliki keistimewaan tersendiri. 14 bentuk nafas pengolahan Dasar 1 ini kentara sekali posisinya. Pertanyaannya, kenapa tidak menggunakan senam pengolahan Kombinasi 2 misalnya, atau senam pengolahan tingkat Khusus. Saya melihat bahwa pemilihan pada senam pengolahan Dasar 1 ini bukan tanpa alasan. Meski sederhana pada bentuk, tapi kuat pada isi dan esensi.
Selama beberapa waktu ini saya berusaha mencari manfaat lain dari bentuk-bentuk senam pengolahan dan pembinaan MP selain membangkitkan Power (ikutan pakai istilah power saja daripada TD  :) ). Yang sudah saya rasakan sendiri, fisik dan stamina lebih kuat dan alhamdulillah jarang sakit.  Tapi karena keyakinan bahwa manfaatnya pasti lebih besar dari hal tersebut maka saya mencoba untuk mencarinya.
Saya melihat ada sedikit/banyak kemiripan bentuk pengolahan di MP dgn asana pada Yoga. Salah satunya adalah bentuk pengolahan yang ketiga (kalo tidak salah) yang mirip dengan Salamba Sarvangasana. Asana ini konon merupakan salah satu asana terpenting di Yoga. Diyakini asana ini bermanfaat untuk :
1.Menyehatkan kelenjar gondok. Memperbaiki sistem sirkulasi darah, sistem pengeluaran, pencernaan dan eksresi dan fungsi usus.
2.Memberikan energi dan menyegarkan tubuh.
3.Mensuplai darah yang berlimpah ke jaringan sumsum tulang belakang.
4.Menjaga elastisitas dari tulang belakang dan mencegahnya dari kerapuhan, sehingga menjadi awet muda.
5.Pengobatan untuk penyakit-penyakit genital dan anus.
6.Mengurangi masalah pada ginjal dan kandung kemih.
7.Mengurangi sakit pada tumit dan sakit yang lain pada kaki.
8.Bermanfaat untuk yang mengalami anemia dan lepra.
9.Memperbaiki fungsi dari telinga dan hidung.
10.Membangkitkan Kundalini.

Dari satu bentuk senam pengolahan saja manfaat yang bisa didapatkan begitu banyak, apalagi 14 bentuk.. (Btw, ada yang memberikan manfaat khusus utk masalah laki-laki lho!  [top] x-)))  Ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh mas Agung "Meski sederhana pada bentuk, tapi kuat pada isi dan esensi"  [top] [top] [top]

banyak yang tidak mengerti esensi dari pernafasan yang sudah diajarkan, padahal kalau dilatih terus pasti akan kelihatan hasilnya, nah di 4 tingkatan awal biasanya banyak yang putus asa karena merasa si tenaga dalam belum kunjung datang menghampiri dan akhirnya "mutung" lalu malas latihan, lalu keluar dari MP, sekarang banyak yang maunya instant karena mereka banyak yangg nggak tau kalau penjejangan itu tujuannya banyak sekali, salah satunya untuk membentuk jiwa yang berih, watak dan pengendalian diri si pesilat..
Seandainya mereka tahu semua manfaat dari senam pengolahan dan pembinaan MP diluar Power dan Getaran, mungkin tidak ada lagi yang malas berlatih ya, mas.. x-))

Menurut saya " kepekaan " anda telah mulai terbentuk...Selamat ya...He..3...Kenapa begitu..?? Karena anda menginstall nya dgn Niat yg benar..yaitu seperti yg anda katakan sendiri..niat utk merasakan aliran tenaga di beberapa bagian tubuh yg dialiri...
Saya sendiri dulu cukup lama gak pernah berhasil merasakan apa2...aliran hawa murni yg mengalir di sekujur tubuh..bola energi di antara ke dua telapak tanagn dsb...Setelah saya analisa & konsultasi sana sini...ternyata saya kalo latihan..ya..asal latihan aja..gak pernah diniatin mo latihan apa...terus maunya serba cepat dgn pasang target macam2...ya..makin jauh aja..he...3x...
Saran saya...latih terus setiap saat kepekaannya dng niat yg benar...jangan pasang target apa2...nikmatin , rasakan & hayati saja semua sensasi yg didapat...jangan kaget ya..kalo ntar di titik tertentu anda akan sangat peka dan bisa " mendengarkan " suara2 simfoni alam semsta yg selama ini kita gak pernah dengar....dan juga hal2 lainnya..he...3x...
Oh iya..satu lagi..jangan mempersempit mind set kita bahwa latihan olah nafas MP hanya utk pemecahan benda keras & getaran tutup mata..ya...
Selamat Berlatih...!!
Terima kasih banyak Mas atas ucapannya  :-P  [top]
Iya mas, dari membaca tulisan-tulisan mas Agung, mas Suprapto dan mas-mas lain di Thread ini, sangat membantu saya dalam berlatih, terutama dalam hal Niat, Tindakan/Latihan yang benar dan Keihklasan saat menjalankan dan menerima hasil yang ada.
Saat ini baru sebatas bisa merasakan energi di antara tapak tangan yang terasa membal saat didekatkan. Juga kalau tapak tangan didekatkan ke suatu benda jarak 15 cm-an serasa ada yang meraba tapak tangan saya. Tapi sekali lagi, itu mungkin hanya perasaan saya saja atau memang demikian adanya.. Karena saat ini saya hanya berlatih sendiri di rumah berdasarkan apa yang sudah pernah saya dapat di MP 23 tahun yll.. Sambil berharap dan berdoa semoga kelas Kebugaran MP cepat dibuka di Surabaya. Aamiiin... :)
Yang penting untuk saya saat ini, selalu berusaha berlatih dengan baik dan lebih baik dari sebelumnya dan konsultasi dengan mas-mas disini.

Sekali lagi, terima kasih untuk semuanya..

Salam...

Love MP, always... [top]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 03/03/2011 10:35

Dari satu bentuk senam pengolahan saja manfaat yang bisa didapatkan begitu banyak, apalagi 14 bentuk.. (Btw, ada yang memberikan manfaat khusus utk masalah laki-laki lho!  [top] x-)))

Seandainya mereka tahu semua manfaat dari senam pengolahan dan pembinaan MP diluar Power dan Getaran, mungkin tidak ada lagi yang malas berlatih ya, mas.. x-))

Sambil berharap dan berdoa semoga kelas Kebugaran MP cepat dibuka di Surabaya. Aamiiin... :)
Yang penting untuk saya saat ini, selalu berusaha berlatih dengan baik dan lebih baik dari sebelumnya dan konsultasi dengan mas-mas disini.


wah tibake arek iki sampun sepuh, sama2 mas.. :)
iya mas banyak yang mereka belum tau, apalagi yang masih memiliki darah muda seperti saya yang mudah bergejolak dan mendidih, kalau tau mereka pasti tergila-gila, hihihihi..  :D
wah suroboyo endi cak?
koq panjenengan nggak masuk kolat biasa aja mas?

oiya mau tanya sama senior2 disini, dulu saya pernah mendengar selentingan bahwa MP pernah dikeluarkan dari IPSI karena ada atlitnya yang menyebabkan lawan-lawannya terbunuh di pertandingan silat pada masa-masa awal MP berdiri..
apa betul itu mas, apa karena itu juga tingkat kombi-2 keatas dilarang bertanding secara umum?
mohon pencerahannya mas..
salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: searcher on 03/03/2011 10:56
Salam mas Acepilot,
Iya mas, sudah sepuh nih.. Tapi karena latihan MP jd ga gitu keliatan sepuh koq, Mas.. x-))
Saya dulu di kolat SMA kompleks, th 1986-1987. Berenti karena keterbatasan biaya saat itu. Ga bisa ikut UKT ke balik 1 karena pas ortu ga pny duit.. :'(
Nah, sudah umur segini saya pengennya ikut yang "alusan" aja, mas... Makanya nunggu klas kebugaran dibuka di Suroboyo. Sebenarnya agak heran, di Madiun dan Bandung sdh ada, kenapa di surabaya malah belum ada ya?
O ya, saya sidoarjo mas tapi kantor di Basuki Rahmat, Sby. Kalo mas Ace dimana? Ikut kolat mana, Mas?

Salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 03/03/2011 11:28
Oh iya..satu lagi..jangan mempersempit mind set kita bahwa latihan olah nafas MP hanya utk pemecahan benda keras & getaran tutup mata..ya...

Benar sekali mas ogebang. Dahulu pernah konsultasi dengan salah satu Dewan Guru, ketika belum bisa-bisa memahami getaran. Apakah ilmu MP hanya getaran untuk tutup mata dan power saja? Dijawab seperti ini:

"Getaran tutup mata itu seperti secangkir teh yang diambil dari lautan. Sisanya masih sangat banyak, dan sangat memungkinkan untuk dikembangkan sedemikian rupa oleh mereka yang mersudi."

Dari ucapan beliau kemudian merenung, memaknai kembali setiap latihan, mengulangi lagi dari awal, dari materi Dasar 1, benar-benar melatih ulang tetapi dengan niat dan pemahaman yang sudah berbeda dari sebelumnya. Efeknya, jauh lebih baik.

Kenyataanya, begitulah kebanyakan anggota tingkat dasar memandang keilmuan MP. Cuman getaran tutup mata saja. Padahal tutup mata merupakan salah satu bentuk konversi dari power sedemikian rupa. Kalau power sudah terbentuk, tutup mata relatif bisa dikuasai.

Menurut saya pribadi, MP sangat bijaksana dengan tidak mempublikasikan keilmuan pamungkasnya terhadap masyarakat umum. Dengan demikian banyak keuntungan yang bisa dipetik. Yang dipublikasikan adalah materi MP sebagai MODAL DASAR untuk pengembangan tingkat lanjut. Sebagai contoh, menurunkan materi getaran tutup mata saja sudah membuat masyarakat sedemikian hebohnya. Dianggap hoax, tipu-tipu, dsb. Padahal getaran tutup mata bersifat REPEATABLE, yakni suatu materi yang bisa berulang dikuasai oleh orang lain yang berbeda. Artinya sifatnya sudah mendekati seperti ilmu pengetahuan. Memiliki metode pelatihan, dan bisa diulang untuk mendapatkan hasil yang sama pada orang lain. Dulu pakem getaran baru boleh dilatih di Kombinasi. Kemudian turun di Balik 2. Dan sekarang dasar-dasar getaran sudah boleh diberikan di Balik 1.  Kalau nanti (katanya) dasar-dasar kidang telangkat akan turun tingkatan pasti akan lebih heboh lagi dimana banyak pesilat MP yang memiliki kemampuan lebih. Apakah ini baik atau buruk? Entahlah. Biarlah otoritas keilmuan yang berwenang  yang menentukan. Kita sebagai murid, menerima apapun yang sudah dirumuskan oleh otoritas keilmuan. Melatihnya dengan baik, dengan niat yang baik, serius, sungguh-sungguh, sehingga mencapai hasil yang maksimal.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 03/03/2011 11:32
nah apakah ada kurikulum wajibnya ilmu bahwa ilmu ini harus diajarkan kapan and di tingkat berapa?
apakah syarat2 itu semua ada di ilmu2 yang sedang di bukukan sekarang ini?

Kalau melihat pada panduan kurikulum baku sih sepertinya sudah jelas. Yang masuk hanya getaran saja. Apa yang diajarkan juga sudah tercantum disitu. Kapan mempelajari nafas pembersih, kapan mempelajari pengenalan hawa panas, kapan mempelajari pakem getaran, dsb. Termasuk nanti bagaimana ujiannya juga sudah tercantum di kurikulum baku.

Adapun pasir besi itu hanya sisipan/tambahan dari kearifan lokal cabang/pelatih ditempat tsb. Termasuk keilmuan lain juga bersifat tradisional dengan metode tradisional (sisipan/tambahan) dengan melihat karakteristik anggota ybs apakah layak diajarkan atau tidak.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 04/03/2011 23:34
Salam mas Acepilot,
Iya mas, sudah sepuh nih.. Tapi karena latihan MP jd ga gitu keliatan sepuh koq, Mas.. x-))
Saya dulu di kolat SMA kompleks, th 1986-1987. Berenti karena keterbatasan biaya saat itu. Ga bisa ikut UKT ke balik 1 karena pas ortu ga pny duit.. :'(
Nah, sudah umur segini saya pengennya ikut yang "alusan" aja, mas... Makanya nunggu klas kebugaran dibuka di Suroboyo. Sebenarnya agak heran, di Madiun dan Bandung sdh ada, kenapa di surabaya malah belum ada ya?
O ya, saya sidoarjo mas tapi kantor di Basuki Rahmat, Sby. Kalo mas Ace dimana? Ikut kolat mana, Mas?

Salam..

salam juga mas, saya dari cabang malang mas, kolat brawijaya..
wah kayaknya surabaya belum ada mas, lha wong pengcab malang yang kedudukannya dengan pengda jatim saja agak kurang berkembang (just our opinion)..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 05/03/2011 00:48
Ya juga sih.

Ada kendala komunikasi yang harus disadari/diperbaiki. Mudah apriori sebelum benar2 klarifikasi, baik keilmuan maupun masalah organisasi. Baik dari bawah keatas maupun juga sebaliknya. Hehehe...

Pengda kan  koordinator. Otoritasnya di cabang. Apakah cabang2 di Jatim sudah konsolidasi diri?
Pusat kegiatan pendalaman keilmuan kan di padepokan Madiun/Jatim. Senior dari cabang2 secara periodik mengikuti
acara latihan pendalaman di Madiun. Kenapa dari cabang2 Jatim malah minim?
Tadi pagi sy tlp salah seorang senior Surabaya. Saya tahu ada latihan kebugaran, kenapa tidak terbuka, hanya eksklusip para senior? Ternyata sedang mengembangkan kurikulum kebugaran sendiri.
Saya sarankan paralel. Pakai pakem kebugaran resmi dari Madiun, sambil mengembangkan sendiri (dalam hal2 khusus, pengembangan kebugaran dari Surabaya memang lebih unggul/fokus pada keluhan sakit tertentu). Sehingga tidak perlu rikuh dengan Madiun.
Cabang Surabaya mulai bangkit lagi, ditandai bertambahnya kolat/anggota baru secara signifikan, setelah tidak lagi mempermasalahkan kurikulum resmi. Terlalu banyak yang pinter2 tapi tidak terkonsolidasi, plus ewuh pakewuh, bisa2  menghambat kemajuan.
Mudah2an meriahnya jaman SMA Komplek akan muncul lagi (dulu rutin kejuaraan antar kolat), bahkan bisa lebih heboh. Amiin.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: andryawan on 05/03/2011 02:58
Saya ingin sekali mengikuti kolat kebugaran MP, mohon diinfokan apakah di semarang ada ?
dari browsing saya mendapatkan kolat undip & unnes, tapi saya ga yakin cocok berhubung saya sudah bekerja (pegawai)  :)

terima kasih sebelumnya
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 05/03/2011 08:29
Ya juga sih.

Ada kendala komunikasi yang harus disadari/diperbaiki. Mudah apriori sebelum benar2 klarifikasi, baik keilmuan maupun masalah organisasi. Baik dari bawah keatas maupun juga sebaliknya. Hehehe...

Pengda kan  koordinator. Otoritasnya di cabang. Apakah cabang2 di Jatim sudah konsolidasi diri?
Pusat kegiatan pendalaman keilmuan kan di padepokan Madiun/Jatim. Senior dari cabang2 secara periodik mengikuti
acara latihan pendalaman di Madiun. Kenapa dari cabang2 Jatim malah minim?
Tadi pagi sy tlp salah seorang senior Surabaya. Saya tahu ada latihan kebugaran, kenapa tidak terbuka, hanya eksklusip para senior? Ternyata sedang mengembangkan kurikulum kebugaran sendiri.
Saya sarankan paralel. Pakai pakem kebugaran resmi dari Madiun, sambil mengembangkan sendiri (dalam hal2 khusus, pengembangan kebugaran dari Surabaya memang lebih unggul/fokus pada keluhan sakit tertentu). Sehingga tidak perlu rikuh dengan Madiun.
Cabang Surabaya mulai bangkit lagi, ditandai bertambahnya kolat/anggota baru secara signifikan, setelah tidak lagi mempermasalahkan kurikulum resmi. Terlalu banyak yang pinter2 tapi tidak terkonsolidasi, plus ewuh pakewuh, bisa2  menghambat kemajuan.
Mudah2an meriahnya jaman SMA Komplek akan muncul lagi (dulu rutin kejuaraan antar kolat), bahkan bisa lebih heboh. Amiin.

Salam.

AMIIIINNNN..

Saya ingin sekali mengikuti kolat kebugaran MP, mohon diinfokan apakah di semarang ada ?
dari browsing saya mendapatkan kolat undip & unnes, tapi saya ga yakin cocok berhubung saya sudah bekerja (pegawai)  :)

terima kasih sebelumnya

belum tentu nggak cocok mas, di kolat saya (kolat universitas) ada 2 orang yang udah punya anak, yang satu punya 3 anak, yang udah SD sekitar kelas 2 and 4..
temen saya yang lain lagi anaknya masih balita, keduanya masih aktif latihan bersama kami koq, malah tingkatannya itu orang berdua yang paling tinggi di kolat kami.. :)

oiya saya mau tanya, temen saya yang saya sebutkan diatas udah punya anak 3 biji itu pernah berkisah kalau temannya (salah atu senior MP) pernah mengetahiu kalau almarhum mas budi pernah menangkap "sesuatu" yang juga pernah ditangkap oleh ki ageng sela dalam cerita Nagasasra & Sabukinten, emangnya betul itu mas?
saya tidak pernah menduga kalau keilmuan kita bisa sampai sana..

dan ada juga sejarah-sejarah yang pernah dia beberkan, dia menemukan fakta kalau gagak handoko adalah salahsatu sennopati / panglima perangnya diponegoro dan dulunya pernah menjabat sebagai kepala daerah purworejo..

orangnya sudah saya undang untuk join ke forum ini, mudah2an dalam waktu dekat orangnya muncul..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 06/03/2011 10:27
@Mas mpcrb

Mas Joko ini hanya tersenyum dan dijawab, "ya sudah, nanti saya akan ke tempat kamu, melatih secara khusus agar kamu bisa".

Penasaran saja, mungkin mas mpcrb tahu. apakah Mas Joko @Cirebon ini dari Tegal dulunya?

Lalu waktu awal 90an ada demo besar2an MP di Parkir Timur Senayan, ada Mas Joko (juga) yang jadi tim demo getaran, dan kemudian "digeret" komandan tim getaran karena keasyikan demo padahal waktu sudah habis.... Apakah mas Joko yang sama ya?
Waktu demo itu, ada juga tim tunanetra yang naik sepeda yang sepanjang Jalan Sudirman/Thamrin.
Kebetulan saya kebagian jadi tim penggembira di demo itu (lari-lari ke sana sini).  :D

Masih tentang demo di Parkir Timur Senayan ini, waktu persiapannya di Cibubur ada kisah seru, ada senior yang "emosi" dan karena tidak salurkan dengan baik, energinya loncat menabrak kaca jendela, dan pecahlah berantakan. Untung tidak ada korban. Hehehe.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 06/03/2011 10:33
@Mas acepilot


SOPO SING ISO NUTUP HOWO SONGO, YO IKU WONG SING ISO NAPAK TAPAKE KUNTUL MELAYANG


Mbok disharing nasehatnya Almarhum mas Budi di atas.  :)
Pelatih saya pernah cerita tentang HOWO ke-10 (hubungan ke ibu?) dan ke-11 (hubungan ke Allah SWT) yang ditutup juga. Tapi koq lupa yaaa sekarang...   
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 06/03/2011 13:53
@Mas acepilot


SOPO SING ISO NUTUP HOWO SONGO, YO IKU WONG SING ISO NAPAK TAPAKE KUNTUL MELAYANG


Mbok disharing nasehatnya Almarhum mas Budi di atas.  :)
Pelatih saya pernah cerita tentang HOWO ke-10 (hubungan ke ibu?) dan ke-11 (hubungan ke Allah SWT) yang ditutup juga. Tapi koq lupa yaaa sekarang...   

ini deskripsi howo songo yang dijabarkan oleh mas hemi di facebooknya saat teman saya ada yang bertanya apa itu howo songo yang dimaksud di statusnya mas hemi :



Nehemia Budi Setyawan
‎"SOPO SING ISO NUTUP HOWO SONGO, YO IKU WONG SING ISO NAPAK TAPAKE KUNTUL MELAYANG" .... Father, I miss all your words...

Saturday at 1:03pm · LikeUnlike · · View Feedback (49)Hide Feedback (49)
‎" Siapa yang bisa menutup hawa 9 (5 Panca indra & 4 sifat manusia), orang tsb akan bisa me"napak" jejaknya burung yang terbang "... kalimat yang mudah tp memang sangat sulit untuk dilakukan...

    *
    *
      Auliawan Wisnu Surya Nugraha, Noor Wikas Saputro and 27 others like this.
    *
          o
            Sul Lis menyukai status anda.
            Saturday at 1:05pm · LikeUnlike
          o
            Lita Pengend Lulus brti sprti sukma tp raga'e mlu.
            Saturday at 1:07pm · LikeUnlike
          o
            Fuad Cahaya Rimba Very Best Quotations.. Two Thumbs Up..
            Saturday at 1:08pm · LikeUnlike
          o
            Dinar Bintang Monica artinya apa mas?
            Saturday at 1:09pm · LikeUnlike · 1 personApta Lewish likes this.
          o
            Devandham Lie Super sekali Mas...
            Saturday at 1:17pm · LikeUnlike
          o
            Abah Fiki ka nehem ... translate dong ... orang garut nggak ngerti nich ... hehehe
            Saturday at 1:28pm · LikeUnlike
          o
            Mulyono Waskito Hadi howo songo itu apa aja mas?
            Saturday at 1:30pm · LikeUnlike
          o
            Egy Egryas Howo songo c pa? Napak tapak kuntul c pa jg? Wlpn g tau artiny tp kykny aq tau mksd pmbcraanny. :-D .
            Saturday at 1:34pm · LikeUnlike
          o
            Merpati Putih Untag Surabaya Wah...dalem banget filosofinya...
            Saturday at 1:54pm · LikeUnlike
          o
            Ichi Hikari ayo mas dibagi juga makna nya, agar bisa bermanfaat.. :)
            Saturday at 2:24pm · LikeUnlike
          o
            Muhammad Maryanto Abot banget kuwi mas,
            jaman sekarang godaan ada dimana mana.
            Saturday at 3:21pm · LikeUnlike
          o
            Apta Lewish sip..
            Saturday at 3:23pm · LikeUnlike
          o
            Adrianus Tan ‎:)
            Saturday at 4:30pm · LikeUnlike
          o
            Ecko Suparmo hawa sanga apa bae mas?carane piye?
            Saturday at 5:35pm · LikeUnlike
          o
            Hary Perkemi ‎9 lubang nafsu...ooohhoohh...satu lubang aja bingung, ini sembilan....angel tenan yo mas...tapi insya Alloh bisa bagi yang "ikhlas"..
            Saturday at 6:18pm · LikeUnlike · 1 personMandi Akamsi Aliwaga likes this.
          o
            Nehemia Budi Setyawan ‎" Siapa yang bisa menutup hawa 9 (5 Panca indra & 4 sifat manusia), orang tsb akan bisa me"napak" jejaknya burung yang terbang "... kalimat yang mudah tp memang sangat sulit untuk dilakukan...
            Saturday at 10:26pm · LikeUnlike · 4 peopleAuliawan Wisnu Surya Nugraha, Apta Lewish and 2 others like this.
          o
            Dayat Mp Lia wah mas sulit sekali tu...ajari aq ya mas g mana caranya???
            Saturday at 10:49pm · LikeUnlike
          o
            Alfan Fachrul ‎4 sifat manusia itu apa aja mas :-)..???
            Yesterday at 12:20am · LikeUnlike
          o
            Mieke Setya Mas nehemia...bisa diperluas kata2 5 dan 4...sulit karena kondisi jaman seperti ini tapi justru kondisi seperti ini kita musti bersikap 5 dan 4...hidup musti dimaknai dg semua kebaikan,ketulusan,empati agar rasa persaudaraan antar warga,umat dunia menjd indah..y jalannya dengan memaknai filosofi MP...aku bangga MP,majulah terbang keangkasa luas...salam MP!
            Yesterday at 4:36am · LikeUnlike · 1 personNehemia Budi Setyawan likes this.
          o
            Park Bhe Joo golek galihing kangkung ya mas
            Yesterday at 6:07am · LikeUnlike · 1 person

Nehemia Budi Setyawan
ooo kl itu hanya istilah saja mbak.... jadi kl memang kita bisa mampu menjadi hamba Tuhan yang sesuangguhnya, apapun bisa kita lakukan termasuk hal yang mustahil. Tp mungkin itu jaman dulu kali ya, jamannya para nabi.... kl sekarang saya ha...nya menyikapi menjadi orang yang "benar dan baik" itu sudah lebih dari cukup mbak.
4 sifat manusia yang memang harus kita kendalikan antara lain :

Amarah : Bila manusia hanya mengutamakan nafsu amarah saja, tentu akan selalu merasa ingin menang sendiri dan selalu ribut/ bertengkar dan akhirnya akan kehilangan kesabaran. Oleh karena itu, sabar adalah alat untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT.

Supiyah / Keindahan : Manusia itu umumnya senang dengan hal hal yang bersifat keindahan misalnya wanita (asmara). Maka dari itu manusia yang terbenam dalam nafsu asmara/ berahi diibaratkan bisa membakar dunia.

Aluamah / Serakah : Manusia itu pada dasarnya memiliki rasa serakah dan aluamah. Maka dari itu, apabila nafsu tersebut tidak dikendalikan manusia bisa merasa ingin hidup makmur sampai tujuh turunan.

Mutmainah / Keutamaan : Walaupun nafsu ini merupakan keutamaan atau kebajikan, namun bila melebihi batas, tentu saja tetap tidak baik. Contohnya: memberi uang kepada orang yang kekurangan itu bagus, namun apabila memberikan semua uangnya sehingga kita sendiri menjadi kekurangan, jelas itu bukan hal yang baik.

saya kurang mengerti yang disebut "tapake kuntul melayang", kalau di kira2 secara kasar ya mungkin itu ilmu terbang ataukah ragoh sukmo..
CMIIW..

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 06/03/2011 23:25
Quote from: acepilot link=topic=313.msg38069#msg38069
"SOPO SING ISO NUTUP HOWO SONGO, YO IKU WONG SING ISO NAPAK TAPAKE KUNTUL MELAYANG" .... Father, I miss all your words...

...

saya kurang mengerti yang disebut "tapake kuntul melayang", kalau di kira2 secara kasar ya mungkin itu ilmu terbang ataukah ragoh sukmo..
CMIIW..

Setiap makhluk di dunia ini, ketika ia melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain secara fisik, maka ada yang disebut dengan "getaran tinggal". Getaran tinggal ini akan menjadi "jalur" pergerakan dari makhluk tersebut.

Burung kuntul, ketika ia terbang melayang, akan menghasilkan getaran tinggal pada wilayah udara yang dilewatinya. Sangat tipis dan halus, yang kalau kepekaan kita tidak mumpuni, dijamin akan sulit merasakan "jalur" tersebut. "Jalur" ini diistilahkan dengan "tapake kuntul mlayang". Ini juga sekaligus sebagai metafora bahwa ketika seseorang sudah mencapai tahap diatas normal, maka hal-hal yang begitu HALUS, sekelas "tapake kuntul melayang" akan bisa dirasakan.

Hawa songo bisa juga diartikan sebagai 9 hawa, atau 9 lubang dalam tubuh. Yakni meliputi 2 lubang mata, 2 lubang telinga, 2 lubang hidung, 1 lubang mulut, dan 2 lubang di bagian bawah tubuh. Secara metafora bisa juga dimaknai bahwa siapa yang bisa menjaga:

2 lubang mata: artinya menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak baik,
2 lubang telinga: artinya menjaga telinga dari pendengaran yang tidak baik,
2 lubang hidung: artinya menjaga hidung dari penciuman yang tidak baik,
1 lubang mulut: artinya menjaga ucapan, lisan, dari hal-hal yang tidak baik,
2 lubang bagian bawah: artinya menjaga kemaluan dari hal-hal yang tidak baik.

"Menutup" hawa songo, bukan berarti menutup 9 lubang tersebut secara harfiah. Lubang, bisa dimaknai sebagai jalur keluar masuknya energi. Mampu "menutup" hawa songo, artinya memiliki kemampuan untuk mengontrol buka-tutup dari jalur energi tersebut. Dan ini sangat luar biasa. Mengatur satu atau dua jalur energi saja sudah cukup sulit, apalagi ini 9 jalur. Jadi ya tidak heran, mereka yang bisa melakukannya akan bisa punya kemampuan luar biasa yang diistilahkan dengan "napak tapake kuntul mlayang". Mampu mengikuti tapak dari kuntul melayang. Apakah kuntul melayang ada tapaknya? Gak ada, dan gak pernah ada. Yang ada hanya getaran tinggalnya saja, yang berisi jalur dan segala informasi dari burung kuntul tsb yang kalau tidak jeli/akurat/peka maka akan berbaur bersama getaran alam dan sulit sekali untuk di deteksi.

Hawa songo juga bisa diambil tamsil berupa hal-hal duniawi. Mata, terkait pada dunia fana yang kita lihat. Telinga, mendengar suara-suara di dunia, hidung, mulut, 2 lubang di bagian bawah, semuanya merupakan aspek-aspek keduniawian. Hawa songo terkait dengan ROGO, raga sejati. Berhubungan dengan sisi duniawi. Manusia diberikan raga sejati dan sukma sejati. Mampu menutup hawa songo artinya mampu menutup sisi keduniawian. Semakin mampu "ditutup", maka semakin bertambahlah daya sukma sejati. Sebaliknya, semakin tidak mampu "ditutup", maka semakin lemahlah sukma sejati.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 07/03/2011 00:00
Secara singkat, "SOPO SING ISO NUTUP HOWO SONGO, YO IKU WONG SING ISO NAPAK TAPAKE KUNTUL MELAYANG" memiliki maksud bahwa siapapun yang mampu menutup 9 rasa duniawi, maka ia akan mendapatkan daya linuwih untuk mampu menapak tapaknya burung kuntul yang melayang.

***

Ada yang menarik untuk dicermati mengenai kenapa diambil pemisalan dengan BURUNG KUNTUL (bahasa daerahnya 'burung blekok'), kenapa tidak cendrawasih, atau burung elang, atau rajawali? Dan menapak tapaknya kuntul mlayang. Apakah ada yang istimewa dengan hal tersebut?

(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e6/Heron_tricol_01.JPG/220px-Heron_tricol_01.JPG)

(http://ibc.lynxeds.com/files/imagecache/250x250/pictures/3930864477_dd36d30c71_o.jpg)

(http://digitalchocolate.org/images/5-17-05-morro-strand/great-blue-heron-8270.jpg)

Sekedar informasi, ada hal yang unik pada burung Kuntul ini. Pada tahun 2005, ilmuwan Kanada yang bernama Dr. Louis Lefebvre melakukan penelitian mengenai burung kuntul dan mengumumkan metode pengukuran IQ yang berkaitan dengan kebiasaan makan. Berdasarkan metode ini, burung Kuntul merupakan salah satu burung yang paling pintar. Bahkan kalau kita mengetahui bagaimana cara mlayang/terbang dari burung ini, akan terlihat ada hal yang istimewa sehingga mungkin para pendekar yang sangat mumpuni sampai menggunakan tamsil burung ini. Hal yang istimewa pada cara terbang burung ini bahkan mengilhami dibuatnya pesawat udara ringan juga loh. Kuntul merupakan salah satu jenis burung yang mampu bermigrasi dengan jarak sangat jauh tanpa tersesat, memiliki kemampuan untuk membaca aliran magnetik pada bumi sehingga ia mau terbang kemanapun tidak akan tersesat karena ia seolah punya "peta" dengan mengikuti aliran magnetik pada bumi.

Burung jenis ini juga paling banyak dijadikan contoh pada dongeng-dongeng klasik, dijadikan inspirasi untuk membuat pesawat udara ringan, dan bahkan dijadikan simbol pada beberapa aliran beladiri.

Seperti apa sih burung kuntul mlayang? Mari kita lihat video ini:

http://www.youtube.com/watch?v=_nZ7A5QW2NU

Kalau video tsb kurang jelas, ini ada video yang 300 fps. Jadi terlihat secara gerak lambat seperti apa sih kuntul mlayang.

http://www.youtube.com/watch?v=A07r6dXw-AQ

Nah, bisa dibayangkan sendiri khan kalau ada manusia yang punya kemampuan untuk napak tapake kuntul mlayang?

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 07/03/2011 05:53
ngerilah mas kalau ada yang bisa..
hiiiii...

oiya mas, teman saya pernah mengatakan kepada saya temannya dia salahsatu sesepuh mp pernah mengatakan aslinya MP itu nggak punya gerakan, dulunya MP itu hanya punya ilmu2 kanuragan saja..
mohon pencerahannya para sesepuh..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 07/03/2011 10:37
@mas acepilot

Tidak bisa bukan berarti tidak mungkin.

Dasar-dasar dari napake kuntul mlayang sudah diajarkan di Merpati Putih melalui .... getaran alam. Ya, dengan memahami secara penuh getaran alam, maka getaran tubuh akan bisa merasakan perubahan energi di sekeliling. Yang kalau dilatih intensif terus menerus, kepekaan akan meningkat, dan tidak mustahil mendeteksi tapake kuntul mlayang bisa dilakukan. Mendeteksi bukan berarti langsung bisa mengikuti. Itu baru tahap dasar.

Ada yang menarik juga pada perilaku burung kuntul ini ketika terbang. Ia selain mampu mendeteksi aliran magnetik pada bumi, juga mengikuti rongga aliran udara yang ada di alam ini. Ini persis seperti sekelompok ikan ketika berenang di laut, dimana ia mengikuti rongga aliran air yang ada di dalam lautan sehingga ikan-ikan ini tidak akan saling bertabrakan satu sama lain. Kemampuan untuk mendeteksi getaran pada aliran air (pada ikan) dan kemampuan mendeteksi getaran pada aliran rongga udara (pada kuntul) sekaligus kemampuan mendeteksi aliran magnetik bumi, merupakan hal-hal luar biasa yang diberikan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pemberi Kemampuan, kepada makhlukNya yang dikehendaki. Alam raya bukankah berisi semua hal-hal yang supranatural melalui makhluk ciptaanNya. Ya burung, ya ikan, ya mikroba, semua yang melata dibumi, atau yang tinggal di dalam bumi, atau yang bertebaran dilangit, adalah ilmu. Akan di dapati maknanya pada mereka yang mau memikirkan (sambil berdiri, sambil duduk, atau sambil berbaring). Besar atau kecilnya manfaat bergantung pada niat dan kesungguhan di dalam mencari.

Bukankah salah satu teori getaran MP (tutup mata dan getaran kekebalan) juga memanfaatkan ikan di laut dalam? Kenapa harus ikan di laut dalam? Ternyata ia sangat istimewa. Tubuh manusia, kalau dibenamkan ke dasar laut niscaya akan hancur karena tekanan air laut, bahkan sebelum mencapai dasarnya. Tapi ikan laut dalam, meski buta, ia tetap mampu bergerak kesana kemari, ia tetap mampu hidup, tubuhnya mampu menahan tekanan yang sangat besar dari air laut yang bahkan besi terkuat di bumipun belum mampu melakukannya?

Hal yang sederhana, kalau ditekuni serius, dipelajari secara maksimal, dan dikembangkan sedemikian rupa, niscaya akan melahirkan hal-hal hebat yang tidak kita sadari. Meskipun ilmu MP itu luas, tetapi buat saya pribadi getaran ini sungguh istimewa. Belajar satu ini saja membuka begitu banyak cakrawala dan kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa dikembangkan. Semakin merasa begitu bodoh ketika melihat luasnya alam ini dengan segala kemampuannya. Semakin menyadari kecil dan kerdilnya kita di hadapan kekuasaan Allah SWT. Kalau sudah merasakan seperti ini, kita mau sombong kayak apa lagi? Hilang sudah. Blas, rata, amblas, rebah, hingga ke titik dasar, titik terdalam. Jadi memang suatu keilmuan pada silat, kalau mau dimersudi dengan baik, akan sampai pada kondisi VERTIKAL. Selalu akan seperti itu.

Sebagai contoh, kemampuan getaran pada hal DETEKSI sebenarnya tidak hanya bisa dilakukan untuk mencari barang yang hilang, atau mencari sumber penyakit, atau sekedar tutup mata mencari ktp. Kalau mau dikembangkan, bahwa getaran deteksi bisa dilakukan untuk memanfaatkan 114 unsur pada tabel Periodik. Yang kalau bisa didapatkan "rasa getaran" dari unsur-unsur tersebut, kemudian dengan sifat dualisme sifat pada materi (berbasis fisika kuantum), maka tidak mustahil bisa dideteksi unsur-unsur itu di dalam, lalu dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan unsur yang baru. Seperti misal udara mengandung komposisi sebagai berikut:

(http://industri16febrie.blog.mercubuana.ac.id/files/2010/10/komposisi-udara.jpg)

Kalau dilihat pada unsur-unsur yang terdapat pada udara tsb, bisa memberikan banyak sekali kemungkinan untuk "mencampur" unsur-unsur tersebut menjadi unsur baru atau yang lebih kuat. Sebagai contoh ketika ada seorang pendekar yang melambaikan tangannya saja dan membuat seseorang pingsan, bisa jadi ketika itu terjadi kondisi yang menyebabkan konsentrasi CO2 yang lebih tinggi dibandingkan O2. Jelaslah, kalau seseorang menghirup CO2 dengan kadar 20% akan hilang kesadaran. Dengan pemahaman yang sama, ketika getaran berhasil mendeteksi metana, lalu meningkatkan kadarnya dengan menyerap dari sekitar, maka dengan mencampurnya dengan oksigen akan didapati ledakan.

CH4 + 2O2 -> CO2 + 2H2O

Bukankah kemampuan deteksi pada getaran MP ini sangat canggih? Bersifat atomic level dan menggunakan kaidah fisika modern (fisika kuantum)? Jadi pendekatan seperti ini bisa digunakan sebagai alternatif pengembangan keilmuan.

Insya Allah jika nanti loading kerjaan dan project mulai normal, saya dan kawan akan mencoba riset dengan pendekatan seperti tadi. Barangkali nanti ada manfaatnya, pasti akan di share perkembangannya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 07/03/2011 11:59
wih, makin luas aja cakupan kelimuan MP..
kalau dengan kibasan tangan musuhnya pingsan karena kehabisan oksigen saya belum pernah dengar sih, tapi kalau dengan kibasan tangan membuat mobil yang sedang berjalan kencang kearah si pesilat jadi terpelanting lalu terbalik saya pernah dengar mas, kalo nggak salah di madiun atau ponorogo, pelakunya masih sama dengan yang diatas..

tapi apakah mungkin jika dikembangkan untuk menyedot oksigen?

oiya si momod kaskus masih berkoar2 tuh mas, katanya jika nggak ada peserta demo sampai bulan maret berakhir maka dia akan ketawa-ketiwi (dan dimungkin beliau akan menyebarkan isu bahwa MP hoax)..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 07/03/2011 12:52
oiya si momod kaskus masih berkoar2 tuh mas, katanya jika nggak ada peserta demo sampai bulan maret berakhir maka dia akan ketawa-ketiwi (dan dimungkin beliau akan menyebarkan isu bahwa MP hoax)..

Biarkan saja dulu mas. Nanti akan tertelan oleh ucapannya sendiri. Sabar saja. :)

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 07/03/2011 13:10
Jujur terkadang saya prihatin kenapa sampe sebegitu ngototnya salah satu moderator kaskus (tenshin aka Irwan) ingin "menelanjangi" MP dengan statement-statement seperti itu? Entah kenapa dia sebegitu inginnya membuktikan getaran MP itu hoax. Saya hanya senyum-senyum saja membacanya. Dari salah seorang kawan, melalui chat, dikatakan kalau tenshin (aka Irwan) ini *katanya* pernah ikut Sin Lam Ba, pernah ikut MP juga, pernah ikut Cingkrik. Apakah benar atau tidak ybs pernah jadi murid silat yang saya sebutkan tadi, saya tidak tahu. Khusus mengenai informasi bahwa ybs (katanya) pernah jadi anggota MP, barangkali yang punya akses terhadap database pusat MP bisa mencari tahu apa ada anggota (mantan anggota) bernama "Irwan Hermawan" yang lahir pada 2 Maret (berdasarkan informasi dari facebook ybs). Kalau benar pernah ada nama tsb sebagai anggota MP (seperti yang diinformasikan), mungkin MP perlu mencermati kenapa sampai bisa terjadi kasus demikian? Dimana mantan anggota MP sangat berhasrat untuk membuktikan getaran MP itu hoax???

Sekedar mengingat kembali, beberapa waktu yang lalu saya pernah posting disini: http://sahabatsilat.com/forum/aliran-pencak-silat/pps-betako-merpati-putih/msg36329/?topicseen#msg36329

Saya kutip ulang:

"Seperti misalnya satu komunitas skeptis terbentuk dari mahasiswa UGM dan UII di Yogyakarta pada tahun 2003. Komunitas ini mayoritas beranggotakan dari komunitas beladiri asing yg ternyata sangat antusias dan sedikit dendam karna merasa sudah lama dibohongin oleh praktek Tenaga Dalam dan sejenisnya. Mereka kemudian membekali ilmu beladiri mereka dgn kemampuan hipnosis dan dgn kemampuan hipnosis ini mereka ingin "membongkar" kebohongan Tenaga Dalam.

Salah satu anggota komunitas ini mengatakan sbb "sekedar informasi, saya dulu juga belajar MP, namun sayang termasuk yang gagal total - kami tidak meyakini ada bahwa orang bisa membaca tanpa menggunakan indera penglihatan tanpa alat bantu ... yang dinamakan getaran, energi dan lain2 adalah hal2 yang absurd dan tidak ada pendefinisian bahkan fakta identifikasi yang sama. Sehingga, seringkali semua aktifitas yang terasa berbeda dengan normalitas, seringkali diklaim getaran, energi, dll. contoh sederhana, sekarang anda coba dekatkan kedua telapak tangan anda berhadapan 20cm, dan anda bayangkan menciptakan bola api diantara kedua tangan anda, tangan anda akan terasa panas. atau anda bayangkan jadi magnet dengan kutub sama, maka kedua tangan anda akan seperti saling menolak. Kalau anda seorang praktisi hypnosis, tentu anda tahu fenomena apa ini? dan sangat mudah mempraktekkannya."

Satu generasi baru sudah lahir di Indonesia yaitu para skeptis. Saya sudah sering menjumpai orang-orang semacam ini, termasuk tantangan terakhir juga berasal dari kalangan yang sama. Para skeptis inilah motor penggerak dari generasi baru ini.

Dan ini yg tampaknya tidak/belum disadari para petinggi MP (atau sudah???). Perlu pendekatan baru untuk menghadapi generasi baru ini. Pendekatan yg lebih realistik dan teruji. Misalnya pernahkah kalangan MP mencoba menjawab argument tentang fenomena getaran dgn fenomena yg serupa dalam hipnosis seperti yg diajukan skeptis di atas? Apakah fenomena getaran memang sama seperti fenomena sugesti hipnosis - autosugesti hipnosis dalam kasus MP - seperti pada kasus mendekatkan ke dua tangan itu? Kalau sudah pernah dilakukan, dimana infomasi tsb bisa didapatkan?

Generasi baru ini tidak bisa lagi didekati dgn cara pendekatan yg lama."

***

Barangkali ada yang bisa memberikan pandangan? Terima kasih.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 07/03/2011 13:27
nah iya mas, kalau generasi skeptis dulu mungkin hanya dengan pembuktian mereka sudah cukup mengetri, tapi generasi skeptis sekarang sudah mulai membandingkan dengan "khayalan" mereka dan embel2 science segala..
jadi mereka sanggup menghubung-hubungkan sesuatu yang tidak ada hubungannya..

yang saya takutkan mereka ujung-ujungnya tidak percaya dan malah menghembuskan isu bahwa MP itu hoax, kalau misalnya begitu kejadiannya begitu mendingan dia dikasih pembuktian bayu seto atau pasir besi sekalian tapi media ujinya si momod..  >:(
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 07/03/2011 14:24
@mas acepilot

Sabar mas, katanya mau belajar howo songo. Nah sekarang belajar untuk "menutup" telinga, dan "menutup" ucapan dari hal-hal yang tidak baik. Yuuk mari kita belajar sedikit demi sedikit untuk memahami maksud dari guru besar kita, mas Budi.

Kekerasan hanya melahirkan kekerasan. Dendam hanya berujung dendam. Alangkah lebih baiknya kalau diniati dengan niat baik, siapa tahu di akhir tantangan malah jadi sahabat.

Saya mengutip ucapan mas Suprapto,

"Lebih sadar dalam memaknai arahan mengutamakan dialog. Bahkan seandainya dialog jadi buntu, "sulayaning rembug dadi perang", tetap harus menunggu sampai lawan betul2 menyerang. Siapa tahu pada saat terakhir lawan melunak."

Barangkali saja nanti di akhir pengujian, ybs bisa jadi sahabat. Berprasangka baik saja mas acepilot. Itu lebih baik untuk kesehatan kita.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 08/03/2011 21:02
Mas Agung, mana nih janjinya mo ngasih tehnik ningkatin daya tahan tubuhnya? Kalau ada tehnik khusus "kebutuhan pria". Hehehe. Biar maknyus. :P
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 08/03/2011 21:53
Salam Perguruan...
Kalimat " Sopo Sing Iso Nutup Howo Songo , Yo Iku Wong Sing Iso Napak Tapake Kuntul Melayang...mempunyai muatan keilmuan Getaran Ilahi/Kerohanian yg dashyat...
Dulu..tahun 80 an sewaktu saya msh Dasar 1...Mas Poeng menjelaskan keilmuan MP dgn istilah Eter , ATP , Power dsb..Ilmiah sekali penjelasannya...
Tapi setelah mencapai Khusus 1 ..dalam diskusi keilmuan 4 mata dgn beliau...penjelasannya lebih kental muatan Kerohaniannya.Termasuk menyinggung kalimat Howo Songo tsb...Jadi bisa saya simpulkan keilmuan Getaran MP ada 3 tingkatan..yaitu Getaran Pribadi , Getaran Alam dan terakhir Getaran Ilahi...
Aadapun aplikasi keilmuan dari Kalimat diatas adalah Berpuasa....Otomatis dgn berpuasa..Howo Songo tsb Insya Alloh berhasil kita kendalikan...
Saran saya..utk dapat mencapai pentajaman2 keilmuan Getaran yg lebih canggih spt yg dicita2kan Mas MPCRB...lakukanlah latihan Getarannya sambil berpuasa...Insya Alloh terwujud...amieen...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 09/03/2011 10:19
Terima kasih atas nasehatnya mas ogebang.

Getaran adalah salah satu alasan saya untuk belum berniat mendua hati pada beladiri lain. Tidak menganggap beladiri lain rendah atau beladiri MP superior, atau keilmuan ini paling hebat, tetapi semata-mata karena banyak hal dari materi ini yang belum saya pahami secara utuh. Setiap kali muncul pemahaman terhadap sesuatu, pada saat itu juga muncul pertanyaan terhadap yang lain. Selalu saja seperti itu. Rasanya sungguh sangat menyenangkan dan tidak bosan-bosannya untuk di explorasi. Dan yang utama adalah banyak memberikan manfaat bagi diri sendiri dan keluarga.

Beberapa hari yang lalu, anak saya yang kecil terjatuh dari sepeda. Darah mengucur dari bibirnya, langsung jontor dan terlihat seperti sobek sedikit. Nangis meraung-raung sekeras-kerasnya. Dengan sedikit pengetahuan getaran yang saya miliki, saya hentikan pendarahannya. Alhamdulillah terhenti. Ketika nangisnya sudah mereda karena darah berhenti mengalir, saya "tembak" getaran otaknya agar tertidur. Tidak berapa lama alhamdulillah ia tertidur. Sedikit bekal pengetahuan mengenai stem cell / sel batang yang saya pahami, saya mulai melakukan ikhtiar pengobatan. Dimulai dengan membaringkan anak terlungkup dengan kepala miring (agar bibir yang sobek tidak tertekan oleh kepala dan bantal). Setelah itu saya salurkan getaran pengobatan mulai dari tulang belakang anak dengan meniati "menarik" stem cell di tubuh anak, dan memusatkannya pada bibir yang sobek tadi. Ketika terpusat pada bibir yang sobek tadi, saya niati untuk melakukan pemulihan/regenerasi sel yang rusak/sobek disitu. Dilakukan berulang-ulang kira-kira 2-3 menitan. Setelah itu selesai. Keesokan harinya, jontor sudah normal, bibir anak sudah kembali normal. Sobek sudah tidak ada lagi. Sampe istri dan yang kost di rumah saya bingung dan bertanya, "lho kok udah sembuh? diobati pake apaan?". Saya cuma senyum-senyum saja. Alhamdulillah. Berucap syukur pada Allah SWT. Ternyata bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga.

(http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/167661_1773065123645_1149783935_4012178_5203950_n.jpg)
(Salam kenal ya semuanya dari si ganteng, Taufan Hafidz Sangaji Putra Riyadi)

 [top]

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 09/03/2011 10:44
salam kenal calon pendekar MP Taufan Hafidz Sangaji Putra Riyadi,anaknya ganteng juga mas walaupun lagi nangis :'( :'( :'(,
salut buat mas agung keilmuan MP nya sudah menjadi barokah buat diri dan keluarga,lanjutkan mas,sukses selalu,terima kasih
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: searcher on 09/03/2011 11:36
Bukan main ya aplikasi getaran itu..  [top]

Salam kenal juga buat si ganteng, Taufan Hafidz Sangaji Putra Riyadi.. Semoga panjang umur, selalu sehat dan dilimpahi rahmat, selamat, berkah dan lindungan Allah swt...
Kalau tidak salah, ada kakaknya cowok yang sudah mulai dibekali dengan bela diri MP juga kan mas? Semoga bisa jadi generasi penerus MP dan mengembangkan MP dengan lebih baik lagi.. Aamiin...

Salam Perguruan...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 09/03/2011 12:01
Amin, terima kasih atas doanya.

Kalau kakaknya memang sudah mulai. Meski fokusnya lebih pada tata gerak (sebab memang masih anak-anak). Hanya sedikit diberikan nafas pembersih untuk membantu menjernihkan pikiran. Tapi tidak diberi tahu itu nafas apa, hanya diminta melakukan saja tekniknya yang tentunya harus dengan pengawasan. Sudah hampir 1 tahun. Saat ini malah sering tahu kalau ayahnya lagi pengen ngajak jalan-jalan dengan tiba-tiba merajuk manja. Atau menjadi terdiam kalau ayahnya perasaannya sedang kurang enak. Atau menolak untuk ikut jalan-jalan karena beberapa saat kemudian turun hujan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 09/03/2011 12:27
Kalo untuk kasus toxo, rubela, herves dan civ, gimana mas Agung? Diliat dari penyembuhan dengan getaran.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: searcher on 09/03/2011 13:00
@Mas Agung
Pantas saja pernafasan baru diberikan kalo praktisi MP sudah cukup umur ya..? Anak kecil cenderung lebih peka dari orang dewasa. Kalau dilatih pernafasan dan mereka memiliki kemampuan getaran, mungkin dikuatirkan secara mental tidak siap kalau mereka mampu merasakan atau mengetahui "hal-hal yang tidak kasat mata ya"?  :o  CMIIW

Berapa umur minimal praktisi MP diberikan pelatihan pernafasan sekarang? Saya ingin mengikutkan 2 putra saya (sekarang umur 10 dan 11 th) berlatih MP. Saat ini mrk sdh ikut silat, bukan MP, di sekolahnya.

Trims untuk infonya..

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 09/03/2011 13:25
Kalo untuk kasus toxo, rubela, herves dan civ, gimana mas Agung? Diliat dari penyembuhan dengan getaran.

Saya belum sejauh itu mas. :)

Ilmu saya masih rendah. Masih harus mersudi lebih lanjut lagi. Dengan keterbatasan pengetahuan saya, saat ini paling banter masih bersifat yang umum-umum dulu. Untuk teori dasar dengan virus saat ini baru efektif untuk sakit-sakit yang umum, belum yang spesifik. Meski pada dasarnya prinsip dasarnya sama, tetapi harus tetap diperlukan tahap pengujian terlebih dahulu sebelum bisa disimpulkan hasilnya.

Barangkali mungkin senior yang lain bisa membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 09/03/2011 13:49
@mas searcher,

Menurut saya pribadi, secara pasti tidak ada batasan yang jelas kapan seorang anak boleh mempelajari ilmu silat, atau lebih jauhnya teknik pernafasan. Asalkan anak tersebut secara verbal sudah bisa memahami instruksi dari orang lain, tentunya pada saat itu sudah bisa diajarkan dasar-dasarnya. Saya juga cenderung sepakat bahwa anak-anak diajari seni, tata gerak, agar bisa merasakan keindahan, dan melatih jiwa raga. Ketika nanti usia dirasa sudah dibolehkan berlatih olah nafas, barulah diajarkan sesuai porsinya.

Mengenai dampak dari latihan getaran pada anak-anak, ada dampak AKTIF dan dampak PASIF. Dampak aktif bisa diawasi oleh pelatih di tempat latihan. Tapi dampak PASIF inilah yang belum tahu. Hal ini sudah pernah disinggung oleh mas suprapto disini: http://sahabatsilat.com/forum/kesehatan/misteri-otak-tengah-%28midbrain%29/msg32611/#msg32611

Saya kutip:

Quote
Beberapa data empirik antara lain:
 1. Keluhan orang tua, anak remajanya yg semula nurut, sekarang suka nolak disuruh nagih/mengambil pembayaran. Ternyata si remaja tsb "tahu" kalau orang yg mau ditagih sdg keluar kota.  (kasus2nya ketika hp blm marak).
 2. Kadang2 si remaja  mau disuruh kalau boleh pakai mobil. Ternyata benar, langit yg terang tiba2 mendung dan hujan deras.
 3. Sekarang, kalau minta di belikan barang, ditolak ortu dgn alasan tdk ada uang, anaknya muring2/menggerutu. (mungkin "tahu" simpanan uang ortunya).
 4. Ada ortu mengeluh, anaknya jadi suka memandang tajam dan marah2 tanpa sebab pada kakak perempuannya.
Ketika ditanya pelatih, peserta latihan bilang, bahwa dia "tahu", kakak perempuannya sering "petting berat" dgn pacarnya. Hehehe

Pertanyaan mendasar:
" Apa dampak perkembangan mental psikologis pada anak2/remaja yang diaktivasi kepekaannya, ketika DIPAKSA DIAM, padahal tahu kebohongan, ketidak jujuran di lingkungannya?"

Jadi memang memberikan keilmuan seperti ini pada anak-anak sebaiknya sangat selektif. Biarkan saja dunia bermain anak-anak dinikmati oleh mereka sebaik-baiknya secara normal. Sebab belajar getaran secara tidak langsung akan menjadikan sang anak seperti "tidak normal" bagi orang lain. Dan bisa jadi ini nantinya secara psikologis akan kurang baik dampaknya. Ya contoh terdekat anak sendiri. Tidak pernah mengajarkan pakem getaran, hanya nafas pembersih saja, yang itupun tidak pernah saya namai dan jelaskan kegunaannya selain daripada agar dia bisa berlatih menenangkan diri, malah timbul efek pasif seperti itu. Jadi tetap dibatasi secara wajar, agar tumbuh kembang anak tetap tidak terganggu. Bahkan yang menariknya, anak saya sering melihat saya berlatih dan ia tanpa sadar ikut-ikutan MENIRUKAN. Lha efeknya kok jadi seperti seolah anak ikut latihan. Padahal ia hanya melihat saja. Lama kelamaan ya terpaksa mengubah jam latihan pribadi menjadi lebih malam setelah anak tertidur pulas.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 09/03/2011 22:57
Salam Perguruan...

Melatih anak kita sendiri merupakan suatu aktivitas yg positif.Dari kecil kita sdh menanamkan nasionalisme via Silat sbg warisan seni budaya bangsa...
Saya sendiripun melakukan hal yg sama...karena rasa tanggung jawab pribadi sbg orang Indonesia...Apalagi kedua anak saya cewek...perlu lah mahir sedikit Silat...2x seminggu tiap abis Subuh di hari Weekend  setelah acara pengajian keluarga..saya latih mereka aplikasi tata bela diri praktis perkelahian bebas & serang hindar...
Saya pun menyisipkan dasar2 getaran Ilahi sewaktu aktivitas pengajian keluarga berlangsung..( Kebetulan Guru Ngajinya saya sendiri...he..3x..).
Suatu aktivitas  keluarga yg sangat menyenangkan...
Silakan mencoba...!!
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: searcher on 10/03/2011 09:48
@Mas MPCRB dan mas Ogebang

Sangat inspiratif sekali!  GRP untuk anda berdua..  [top]

Salam..

(Btw, ada pertanyaan yang  OOT nih.. Saya sdh 23 thn tidak pernah berlatih lagi di kolat, hanya berlatih pernafasan MP di rumah sendirian. Masih boleh mengaku sebagai murid MP kan?  ;D)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: smntri on 10/03/2011 10:30
Salam hormat,
maaf baru bisa bergabung lagi karena kesibukan. Mas-mas senior MP, adakah yang bisa menjelaskan filosofi Nang, ning, nung di MP? saya mendapatkan filosofi tersebut beberapa waktu yg lalu di madiun, namun saya masih belum bisa menangkap inti esensi dari filosofi tersebut. Mungkin mas-mas ada yang bisa membantu.

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 10/03/2011 12:41
(Btw, ada pertanyaan yang  OOT nih.. Saya sdh 23 thn tidak pernah berlatih lagi di kolat, hanya berlatih pernafasan MP di rumah sendirian. Masih boleh mengaku sebagai murid MP kan?  ;D)

Alkisah ada seorang anak yang sudah 23 tahun meninggalkan rumahnya untuk merantau. Setelah itu ia datang lagi ke rumahnya, apakah ia masih diakui anak????  Tentu saja.   x-))

Welcome home, mas searcher :)

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 10/03/2011 12:49
Salam hormat,
maaf baru bisa bergabung lagi karena kesibukan. Mas-mas senior MP, adakah yang bisa menjelaskan filosofi Nang, ning, nung di MP? saya mendapatkan filosofi tersebut beberapa waktu yg lalu di madiun, namun saya masih belum bisa menangkap inti esensi dari filosofi tersebut. Mungkin mas-mas ada yang bisa membantu.

Salam

Berdasarkan buku filosofi Tanah Jawa (saya lupa pengarangnya, ada di rak buku saya, nanti saya cek) dan beberapa sumber dari internet yang sejenis, istilah tersebut muncul sebagai hikmah dari peperangan Pandawa Lima dan Kurawa. Sekalipun pasukan Kurawa telah kalah, tetapi tetap sulit diberantas.

Maknanya sekalipun hawa nafsu positif telah diraih, artinya hawa nafsu negatif (setan) akan selalu mengincar kapan saja si hawa lengah. Kejawen mengajarkan berbagai macam cara untuk memenangkan peperangan besar tersebut. Di antaranya dengan laku prihatin untuk meraih kemenangan melalui empat tahapan yang harus dilaksanakan secara tuntas. Empat tahapan tersebut dikiaskan ke dalam nada suara salah instrumen Gamelan Jawa yang dinamakan Kempul atau Kenong dan Bonang yang menimbulkan bunyi; Neng, Ning, Nung, Nang.

1. Neng; artinya jumeneng, berdiri, sadar atau bangun untuk melakukan tirakat, semedi, maladihening, atau mesu budi. Konsentrasi untuk membangkitkan kesadaran batin, serta mematikan kesadaran jasad sebagai upaya menangkap dan menyelaraskan diri dalam frekuensi gelombang Tuhan.

2. Ning; artinya dalam jumeneng kita mengheningkan daya cipta (akal-budi) agar menyambung dengan daya rasa- sejati yang menjadi sumber cahaya nan suci. Tersambungnya antara cipta dengan rahsa akan membangun keadaan yang wening. Dalam keadaan “mati raga” kita menciptakan keadaan batin (hawa/jiwa/nafs) yang hening, khusuk, bagai di alam “awang-uwung” namun jiwa tetap terjaga dalam kesadaran batiniah. Sehingga kita dapat menangkap sinyal gaib dari sukma sejati.

3. Nung; artinya kesinungan. Bagi siapapun yang melakukan Neng, lalu berhasil menciptakan Ning, maka akan kesinungan (terpilih dan pinilih) untuk mendapatkan anugrah agung dari Tuhan Yang Mahasuci. Dalam Nung yang sejati, akan datang cahaya Hyang Mahasuci melalui rahsa lalu ditangkap roh atau sukma sejati, diteruskan kepada jiwa, untuk diolah oleh jasad yang suci menjadi manifestasi perilaku utama (lakutama). Perilakunya selalu konstruktif dan hidupnya selalu bermanfaat untuk orang banyak.

4. Nang; artinya menang; orang yang terpilih dan pinilih (kesinungan), akan selalu terjaga amal perbuatan baiknya. sehingga amal perbuatan baik yang tak terhitung lagi akan menjadi benteng untuk diri sendiri. Ini merupakan buah kemenangan dalam laku prihatin. Kemenangan yang berupa anugrah, kenikmatan, dalam segala bentuknya serta meraih kehidupan sejati, kehidupan yang dapat memberi manfaat (rahmat) untuk seluruh makhluk serta alam semesta. Seseorang akan meraih kehidupan sejati, selalu kecukupan, tentram lahir batin, tak bisa dicelakai orang lain, serta selalu menemukan keberuntungan dalam hidup (meraih ngelmu beja).

Neng adalah syariatnya, Ning adalah tarekatnya, Nung adalah hakekatnya, Nang adalah makrifatnya. Ujung dari empat tahap tersebut adalah kodrat.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 10/03/2011 12:58
Lebih jauh lagi dikatakan sebagai berikut:

Tingkat 1 (Neng; Sembah Raga)

Jumeneng; menjalankan “syariat”. Namun makna syariat di sini mempunyai dimensi luas. Yakni dimensi “vertikal” individual kepada Tuhan, maupun dimensi sosial “horisontal” kepada sesama makhluk. Neng, pada hakekatnya sebatas melatih dan membiasakan diri melakukan perbuatan yang baik dan bermanfaat untuk diri pribadi, dan lebih utama untuk sesama tanpa pilih kasih. Misalnya seseorang melaksanakan sembahyang dan manembah kepada Tuhan dengan cara sebanyak nafasnya, guna membangun sikap eling dan waspadha. Neng adalah tingkat dasar, barulah setara “sembah raga” misalnya menyucikan diri dengan air, mencuci badan dengan cara mandi, wudlu, gosok gigi, upacara jamasan, tradisi siraman dsb. Termasuk mencuci pakaian dan tempat tinggal. Orang dalam tingkat “neng”, menyebut dan “menyaksikan” Tuhan barulah melalui pernyataan dan ucapan mulut saja. Kebaikan masih dalam rangka melatih diri mengendalikan hawa nafsu negatif, dengan bermacam cara misalnya puasa, semadi, bertapa, mengulang-ulang menyebut nama Tuhan dll. Melatih diri mengendalikan hawa nafsu agar bersifat positif dengan cara misalnya sedekah, amal jariah, zakat, gotong royong, peduli kasih, kepedulian sosial dll. Melatih diri untuk menghargai dan mengormati leluhur, dengan cara ziarah kubur, pergi haji, mengunjungi situs-situs sejarah, belajar dan memahami sejarah, dst. Melatih diri menghargai dan menjaga alam semesta sebagai anugrah Tuhan, dengan cara upacara-upacara ritual, ruwatan bumi, larung sesaji, dst. Tahapan ini dilakukan oleh raga kita, namun belum tentu melibatkan hati dan batin kita secara benar dan tepat.

Kehidupan sehari-harinya dalam rangka latihan menggapai tataran lebih tinggi, artinya harus berbuat apa saja yg bukan perbuatan melawan rumus Tuhan. Tidak hanya berteori, kata kitab, kata buku, menurut pasal, menurut ayat dst. Namun berusaha dimanifestasikan dalam perilaku dan perbuatan kehidupan sehari-hari. Perbuatannya mencerminkan perilaku sipat zat (makhluk) yang selaras dengan sifat hakekat (Tuhan). Tanda pencapaiannya tampak pada Solah. Solah artinya perilaku atau perbuatan jasadiah yang tampak oleh mata misalnya; tidak mencelakai orang lain, perilaku dan tutur kata menentramkan, sopan dan santun, wajah ramah, ngadi busana atau cara berpakaian yang pantas dan luwes menghargai badan. Akan tetapi perilaku tersebut belum tentu dilakukan secara sinkron dengan BAWA-nya. BAWA yakni “perilaku” batiniah yang tidak tampak oleh mata secara visual.
 Titik Lemah

Pada tataran awal ini meskipun seseorang seolah-olah terkesan baik namun belum menjamin pencapaian tataran spiritual yang memadai, dan belum tentu diberkahi Tuhan. Sebab seseorang melakukan kebaikan terkadang masih diselimuti rahsaning karep atau nafsu negatif; rasa ingin diakui, mendapat nama baik atau pujian. Bahkan seseorang melakukan suatu kebaikan agar kepentingan pribadinya dapat terwujud. Maka akibat yang sering timbul biasanya muncul rasa kecewa, tersinggung, marah, bila tidak diakui dan tidak mendapat pujian. Kebaikan seperti ini boleh jadi bermanfaat dan mungkin baik di mata orang lain. Akan tetapi dapat diumpamakan belum mendapat tempat di “hati” Tuhan. Kredit point nya masih nihil. Banyak orang merasa sudah berbuat baik, beramal, sodaqah, suka menolong, membantu sesama, rajin doa, sembahyang. Tetapi sering dirundung kesialan, kesulitan, tertimpa kesedihan, segala urusannya mengalami kebuntuan dan kegagalan. Lantas dengan segera menyimpulkan bahwa musibah atau bencana ini sebagai cobaan (bagi orang-orang beriman).

Pada tataran ini, seseorang masih rentan dikuasai nafsu ke-aku-an (api/nar/iblis). Diri sendiri dianggap tahu segala, merasa suci dan harus dihormati. Siapa yang berbeda pendapat dianggap sesat dan kafir. Konsekuensinya; bila memperdebatkan (kulit luarnya) ia menganggap diri paling benar dan suci, lantas muncul sikap golek benere dewe, golek menange dewe, golek butuhe dewe. Ini sebagai ciri seseorang yang belum sampai pada intisari ajaran yang dicarinya. Durung becus keselak besus !

 
Tingkat 2 (Ning; Sembah Kalbu)

Wening atau hening; ibarat mati sajroning urip; kematian di dalam hidup. Tataran ini sepadan dengan tarekat. Menggambarkan keadaan hati yang selalu bersih dan batinnya selalu eling lan waspadha. Eling adalah sadar dan memahami akan sangkan paraning dumadi (asal usul dan tujuan manusia) yang digambarkan sebagai “kakangne mbarep adine wuragil”. Waspadha terhadap apa saja yang dapat menjadi penghalang dalam upaya “menemukan” Tuhan (wushul). Yakni penghalang proses penyelarasan kehidupan sehari-hari (sifat zat) dengan sifat hakekat (Tuhan). Ning dicapai setelah hati dapat dilibatkan dalam menjalankan ibadah tingkat awal atau Neng; yakni hati yg ikhlas dan tulus, hati yang sudah tunduk dan patuh kepada sukma sejati yang suci dari semua nafsu negatif. Hati semacam ini tersambung dengan kesadaran batin maupun akal budi bahwa amal perbuatan bukan semata-mata mengaharap-harap upah (pahala) dan takut ancaman (neraka). Melainkan kesadaran memenuhi kodrat Tuhan, serta menjaga keharmonisan serta sinergi aura magis antara jagad kecil (diri pribadi) dan jagad besar (alam semesta). Tataran ini dicapai melalui empat macam bertapa; tapa ngeli, tapa geniara, tapa banyuara, tapa mendhem atau ngluwat.

   1. Tapa ngeli; harmonisasi vertikal dan horisontal. Yakni berserah diri dan menselaraskan dengan kehendak Tuhan. Lalu mensinergikan jagad kecil (manusia) dengan jagad besar (alam semesta).
   2. Tapa geniara; tidak terbakar oleh api (nar) atau nafsu negatif yakni ke-aku-an. Karena ke-aku-an itu tidak lain hakekat iblis dalam hati.
   3. Tapa banyuara; mampu menyaring tutur kata orang lain, mampu mendiagnosis suatu masalah, dan tidak mudah terprovokasi orang lain. Tidak bersikap reaksioner (ora kagetan), tidak berwatak mudah terheran-heran (ora gumunan).
   4. Tapa mendhem; tidak membangga-banggakan kebaikan, jasa dan amalnya sendiri. Terhadap sesama selalu rendah hati, tidak sombong dan takabur. Sadar bahwa manusia derajatnya sama di hadapan Tuhan tidak tergantung suku, ras, golongan, ajaran, bangsa maupun negaranya. Tapa mendhem juga berarti selalu mengubur semua amal kebaikannya dari ingatannya sendiri. Dengan demikian seseorang tidak suka membangkit-bangkit jasa baiknya. Kalimat pepatah Jawa sbb: tulislah kebaikan orang lain kepada Anda di atas batu, dan tulislah kebaikan Anda pada orang lain di atas tanah agar mudah terhapus dari ingatan.
 
Titik Lemah

 Jangan lekas puas dulu bila merasa sudah sukses menjalankan tataran ini. Sebab pencapaian tataran kedua ini semakin banyak ranjau dan lobang kelemahan yang kapan saja siap memakan korban apabila kita lengah. Penekanan di sini adalah pentingnya sikap eling dan waspadha. Sebab kelemahan manusia adalah lengah, lalai, terlena, terbuai, merasa lekas puas diri. Tataran kedua ini melibatkan hati dalam melaksanakan segala kebaikan dalam perbuatan baik sehari-hari. Yakni hati harus tulus dan ikhlas. Namun..ketulusan dan keikhlasan ini seringkali masih menjadi jargon, karena mudah diucapkan oleh siapapun, sementara pelaksanaannya justru keteteran. Dalam falsafah hidup Kejawen, setiap saat orang harus selalu belajar ikhlas dan tulus setiap saat sepanjang usia. Belajar ketulusan merupakan mata pelajaran yang tak pernah usai sepanjang masa. Karena keberhasilan Anda untuk tulus ikhlas dalam tiap-tiap kasus belum tentu berhasil sama kadarnya. Keikhlasan dipengaruhi oleh pihak yang terlibat, situasi dan kondisi obyektifnya, atau situasi dan kondisi subyek mental kita saat itu.
 
Tingkat 3 (Nung; Sembah Cipta)

Kesinungan ; yakni dipercaya Tuhan untuk mendapatkan anugrah tertentu. Orang yang telah mencapai tataran Kesinungan dialah yang mendapatkan “hadiah” atas amal kebaikan yang ia lakukan. Ini mensyaratkan amal kebaikan yang memenuhi syarat, yakni kekompakan serta sinkronisasi lahir dan batin dalam mewujudkan segala niat baik menjadi tindakan konkrit. Yakni tindakan konkrit dalam segala hal yang baik misalnya membantu & menolong sesama. Syarat utamanya; harus dilakukan terus-menerus hingga menyatu dalam prinsip hidup, dan tanpa terasa lagi menjadi kebiasaan sehari-hari.

Pencapaian tataran ini sama halnya laku hakekat. Laku hakekat adalah meliputi keadaan hati dan batin; sabar, tawakal, tulus, ikhlas, pembicaraannya menjadi kesejatian (kebenaran), yang sejati menjadi kosong, hilang lenyap menjadi ada. Tataran ini ditandai oleh pencapaian kemuliaan yang sejati, seseorang mendapatkan kebahagiaan dan kemuliaan di dunia dan kelak setelah ajal. Pada tahap ini manusia sudah mengenal akan jati dirinya dan mengenal lebih jauh sejatinya Tuhan. Manusia yang telah lebih jauh memahami Tuhan tidak akan berfikir sempit, kerdil, sombong, picik dan fanatik. Tidak munafik dan menyekutukan Tuhan. Ia justru bersikap toleran, tenggang rasa, hormat menghormati keyakinan orang lain. Sikap ini tumbuh karena kesadaran spiritual bahwa ilmu sejati, yang nyata-nyata bersumber pada Yang Maha Tunggal, hakekatnya adalah sama. Cara atau jalan mana yang ditempuh adalah persoalan teknis. Banyaknya jalan atau cara menemukan Tuhan merupakan bukti bahwa Tuhan itu Mahaluas tiada batasnya. Ibarat sungai yang ada di dunia ini jumlahnya sangat banyak dan beragam bentuknya; ada yang dangkal, ada yang dalam, berkelok, pendek dan singkat, bahkan ada yang lebar dan berputar-putar. Toh semuanya akan bermuara kepada Yang Tunggal yakni “samudra luas”.

Orang seperti ini akan “menuai” amal kebaikannya. Berkat rumus Tuhan di mana kebaikan akan berbuah kebaikan pula. Kebaikan yg anda berikan, “buahnya” akan anda terima pula. Namun demikian kebaikan yang anda terima belum tentu datang dari orang yang sama, malah biasanya dari pihak lainnya. Kebaikan yang anda peroleh itu merupakan “buah” dari “pohon kebaikan” yang pernah anda tanam sebelumnya. Selebihnya, kebaikan yang anda lakukan akan menjadi pagar gaib yang selalu menyelimuti diri anda. Singkat kata, pencapaian Nung, ditandai dengan diperolehnya kemudahan dan hikmah yang baik dalam segala urusan. Pagar gaib itu akan membuat kita tidak dapat dicelakai orang lain. Sebaliknya selalu mendapatkan keberuntungan. Dalam terminologi Jawa inilah yang disebut sebagai “ngelmu beja”.

Untuk meraih tataran ini, terlebih dahulu kita harus mengenal jati diri secara benar. Dalam diri manusia setidaknya terdapat 7 lapis bumi yang harus diketahui manusia. Jika tidak diketahui maka menjadi manusia cacad dan akan gagal mencapai tataran ini. Bumi 7 lapis tersebut adalah ; retna, kalbu, jantung, budi, jinem, suksma, dan ketujuhnya yakni bumi rahmat.

   1. Bumi Retna; jasad dan dada manusia sesungguhnya istana atau gedung mulia.
   2. Bumi Kalbu; artinya istana iman sejati.
   3. Bumi Jantung; merupakan istana semua ilmu.
   4. Bumi budi; artinya istana puji dan zikir.
   5. Bumi Jinem; istananya kasih sayang sejati.
   6. Bumi suksma; yakni istana kesabaran dan rasa sukur kepada Tuhan; sukma sejati.
   7. Bumi Rahmat; istana rasa mulia; rahsa sejati.

Titik Lemah

Nung, setara dengan Hakekat, di sini ibarat puncak kemuliaan. Semakin tinggi tataran spiritual, maka sedikit saja godaan sudah dapat menggugurkan pencapaiannya. Maka, semakin tinggi puncak dan kemuliaan seseorang ; maka semakin besar resiko tertiup angin dan jatuh. Seseorang yang merasa sudah puas dan bangga dengan pencapaian hakekat ini bersiko terlena. Lantas menganggap orang lain remeh dan rendah. Yang paling berbahaya adalah menganggap tataran ini merupakan tataran tertinggi sehingga orang tidak perlu lagi berusaha menggapai tataran yang lebih tinggi.

Tingkat 4 (Nang; Sembah Rahsa)

Nang merupakan kemenangan. Kemenangan adalah anugrah yang anda terima. Yakni kemenangan anda dari medan perang. Perang antara nafsu negatif dengan positif. Kemenangan Nur (cahya sejati nan suci) mengalahkan Nar (api; ke-aku-an/”iblis”). Manusia Nar adalah seteru Tuhan (iblis laknat). Sebaliknya, manusia Nur adalah memenuhi janji atas kesaksian yg pernah ia ucapkan di mulut dan hati. Manusia Nur memenuhi kodratnya ke dalam kodrat Ilahi, sipat zat yg mengikuti sifat hakekat, menselaraskan gelombang batin manusia dengan gelombang energi Tuhan. Sifat zat (manusia) menyatu dengan sifat hakekat (Tuhan) menjadi “loroning atunggil“. Yang menjadi jumbuh (campur tak bisa dipilah) antara kawula dengan Gusti. Inilah pertanda akan kemenangan manusia dalam “berjihad” yang sesungguhnya. Yakni kemenangan terindah dalam kemanunggalan; “manunggaling kawula-Gusti“. Bila Anda muslim, di situlah tatar makrifat dapat ditemukan.

Sumber Kutipan : Sabdalangit

****

PERHATIAN: Sudut pandang tulisan dan artikel tersebut sebagian besar diambil dari pemahaman Kejawen, agar jangan disikapi terlalu literal dan dianggap 100% kebenaran. Sekedar pengetahuan dari sudut pandang sahabat-sahabat kita yang berbeda. Sebagai muslim, kita punya keyakinan sendiri yang telah dicontohkan oleh nabi besar Muhammad SAW dan Al Quran. Bukan lantas Kejawen itu buruk, saya tidak bermaksud demikian adanya. Tetapi pada nilai-nilai universal yang diusungnya, tidak ada salahnya menjadi kebaikan universal yang bisa dipetik manfaatnya. Adapun kalau tidak sesuai tuntunan, agar bisa difilter oleh kita masing-masing.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: smntri on 10/03/2011 14:33
Terimakasih banyak mas Agung, paparannya sangat lengkap, jelas dan sangat membantu. Saya jadi lebih bisa memahami esensinya yang sangat dalam. Ternyata memang pendekatannya dari filosofi jawa . Hatur nuhun.


Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 10/03/2011 20:54
Salam Perguruan...

Pendapat saya pribadi..yg pernah pula saya lontarkan di milis MP Jak Sel bahwa Aspek Spiritual MP bersumber dari ajaran Kejawen...) Ini pendpat pribadi ya..yg belum tentu sejalan dgn pendapat resmi MP ).
MP merupakan keilmuan dari Tanah Jawa yg tentunya bukan hal yg aneh kalo kental dgn pengaruh Kejawen....cuma masalahnya sebagian besar orang begitu mendengar kalimat " Kejawen " sdh langsung berpikiran negatif...
Padahal Kejawen itu merupakan Budaya Spiritual yg sangat mengandung Filosofis dan ajaran Budi Pekerti yg luar biasa.
Kadang2 saya suka becanda....kalo Kanjeng Rasul itu orang Jawa/Sunda yg diturunkan di tanah Arab...
Selain itu saya yakin bahwa pernah ada seorang Nabi yg diturunkan Gusti Alloh di Tanah Jawa shg akhirnya Orang Jawa punya Budaya Spiritual yg disebut Kejawen...
Untuk bisa memahami MP dgn seutuhnya...seyogyanya kita juga mempelajari Budaya Spiritual Kejawen sbg ajaran filosofi Orang jawa..
disisi lain sebagai seorang Muslim...sayapun mempelajari Irfan ( Makrifat ) shg
saya bisa memetik Hal2 Universal dari ke 2 ajaran tsb.
Thanks buat Mas MPCRB atas paparannya...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: dsbasuki on 11/03/2011 08:31
Salam buat saudara-saudaraku dari Merpati Putih,

Mohon izin mampir ke sini buat silaturahim. Senang membaca paparan keilmuan MP, karena ternyata ada beberapa persamaan dengan ajaran di PD, walau dengan "bahasa" yang sedikit berbeda. Mungkin, ini karena dari salah satu guru Pak Dirdjo, adalah pendekar Mataram dari dalam tembok kraton, yang memiliki dasar keilmuan yang sama dengan guru-guru dari kraton Mataram yang melatarbelakangi keilmuan MP. Ini sekedar dugaan saya pribadi saja, pake ilmu "kuthak kathik gathuk" ala Jawa.  [lucu]

Salam hormat...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 11/03/2011 10:02
@smntri
Salam Perguruan...

Mohon di babar..Mas..acara latihan di Padepokan Dewan Guru Madiun kemaren...kebetulan aku gak bs hadir karena undangannya telat nyampe shg sdh punya acara lain...\
Makasih...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 11/03/2011 10:05
Salam Perguruan...

Ada yg pernah nyoba latihan Getaran diiringi musik Gamelan jawa..?? Kalo belum..coba dech....
manteeb "roso " nya....
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 11/03/2011 10:27
@dsbasuki...
Salam Silat...Bro...Silakan mampir..he..3x...
Dahulu kala di Tanah Jawa ada 2 Kerajaan 'Super Power " yaitu Pajajaran & Mojopahit.Siapa yg gak pernah dengar Prabu Siliwangi & Mahapatih GajahMada..?? 2 icon besar yg pernah kita kenal di pelajaran Sejarah Nusantara...
Dari 2 Kerajaan inilah konon Ilmu2 Silat Tanah jawa bersumber termasuk ajaran2 Spiritualnya....
dari Segi Silat Jawa barat lahir lah Cimande , Cikalong , Maenpo , dsb .Dari segi Budaya Spiritualnaya ada Sunda Buhun , Wiwitan , Baduy..dsb..
Sedangkan dr Majapahit terpecahlah menjadi beberapa kerajaan..salah satunya Mataram yg juga melahirkan sebagian besar Silat di tanah Jawa Tengah & Jawa Timur..termasuk pula Budaya Spiritual Kejawen...
Saya setuju dgn sampeyan kalo mash ada benang merah keilmuan antara MP & PD  & Silat2 Tanah Jawa lainnya karena unsur Mataram & Kejawennya......
Bapak Mertuaku mempunyai silsilah darah ke anaknya Sultan Agung dari selir yg ke sekian..dan beliau Sesepuh Kejawen aliran Mekar Budhi ( Mersudi Kaluhuraning Budi Pekerti )....banyak kesamaannya dr segi spiritual dgn MP dan silat Tanah jawa lainnya...Cuma kita gak diajarin silat aja.......ilmu2 yg diajarkan Ilmu Selamet semua...susah2 gampang ngamalinnya...simple tapi serius...gak boleh bohong...gak boleh bunuh binatang & tanaman...rajin puasa..dsb...he..3x...Makanya beliau walapun usianya sdh hampir 90 thn..selamet aja hidupnya...
Sorry..terlalu bias kali ya...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 11/03/2011 10:57
Salam Perguruan...

Pendapat saya pribadi..yg pernah pula saya lontarkan di milis MP Jak Sel bahwa Aspek Spiritual MP bersumber dari ajaran Kejawen...) Ini pendpat pribadi ya..yg belum tentu sejalan dgn pendapat resmi MP ).
MP merupakan keilmuan dari Tanah Jawa yg tentunya bukan hal yg aneh kalo kental dgn pengaruh Kejawen....cuma masalahnya sebagian besar orang begitu mendengar kalimat " Kejawen " sdh langsung berpikiran negatif...
Padahal Kejawen itu merupakan Budaya Spiritual yg sangat mengandung Filosofis dan ajaran Budi Pekerti yg luar biasa.
Kadang2 saya suka becanda....kalo Kanjeng Rasul itu orang Jawa/Sunda yg diturunkan di tanah Arab...
Selain itu saya yakin bahwa pernah ada seorang Nabi yg diturunkan Gusti Alloh di Tanah Jawa shg akhirnya Orang Jawa punya Budaya Spiritual yg disebut Kejawen...
Untuk bisa memahami MP dgn seutuhnya...seyogyanya kita juga mempelajari Budaya Spiritual Kejawen sbg ajaran filosofi Orang jawa..
disisi lain sebagai seorang Muslim...sayapun mempelajari Irfan ( Makrifat ) shg
saya bisa memetik Hal2 Universal dari ke 2 ajaran tsb.
Thanks buat Mas MPCRB atas paparannya...

Terima kasih kembali mas ogebang. Saya juga dulu agak kesulitan memahami istilah-istilah yang digunakan di MP. Meski saya Jawa (Cirebon), tetapi tetap saja tidak paham istilah-istilah Kejawen tersebut. Akhirnya saya sering sharing, diskusi, membeli buku mengenai filosofi Tanah Jawa, Babad Jawa, filosofi pewayangan, Perang Bratayudha, Primbon Jawa Adammakna, dsb.  Sekedar ingin tahu dan berusaha menyelami dari sudut pandang Kejawen. Bagaimana simbol-simbol pada Jawa bisa diterjemahkan, dsb.

Seperti misalnya buku mengenai FILSAFAT JAWA yang ditulis oleh dr. Abdullah Ciptoprawiro, penerbit Balai Pustaka. Buku itu menceritakan dengan sudut pandang yang enak dibaca.

(http://4.bp.blogspot.com/-xIGgb1ZP_F0/TVZU7_Aa4aI/AAAAAAAAAZE/GLx7qIjQMx8/s200/buku-13_0003.jpg)

Atau buku "Filsafat Jawa : Ajaran Hidup Yang Berdasarkan Nilai Kebijakan Tradisional" yang dibuat oleh Dr. Purwadi, M. Hum. & Drs. Djoko Dwiyanto, M. Hum. yang lebih sangat komprehensif membahas bagaimana nilai-nilai kebijaksanaan tradisional dipahami dan diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa. Sangat recommended untuk dibaca.

(http://www.amartapura.com/uploadimg/f_f/filsafatjawaajaranhidupyangberdasarkannilaikebijakantradisional_10998.jpg)

Atau misalnya buku Babad Tanah Jawi yang ditulis oleh Dr. Purwadi M.Hum dan Prof. Dr. Kazunori Toyoda MA. Buku Babad Tanah Jawi telah menyedot perhatian banyak ahli sejarah. Antara lain ahli sejarah HJ de Graaf. Menurutnya apa yang tertulis di Babad Tanah Jawi dapat dipercaya, khususnya cerita tentang peristiwa tahun 1600 sampai jaman Kartasura di abad 18. Demikian juga dengan peristiwa sejak tahun 1580 yang mengulas tentang kerajaan Pajang. Namun, untuk cerita selepas era itu, de Graaf tidak berani menyebutnya sebagai data sejarah: terlalu sarat campuran mitologi, kosmologi, dan dongeng.

(http://4.bp.blogspot.com/_bWs5ko2dnYQ/S9J4GRZKpUI/AAAAAAAAArA/MMDbj2G48QY/s400/babad-tanah-jawi.jpg)

Atau buku "Dhalang, Wayang dan Gamelan (Mengungkap nilai-nilai filosofi di balik pementasan wayang pada masyarakat Jawa)" karangan Wawan Susetya.

(http://b.imagehost.org/t/0372/Picture_019.jpg)

Buku "BABAD TANAH JAWA : Menelusuri Sejarah Kejayaan Kehidupan Jawa Kuno" yang ditulis oleh Dr. Puradi, M.Hum juga tidak kalah menariknya.

(http://d.imagehost.org/t/0950/Picture_021.jpg)

Barangkali sharing ini ada manfaatnya dan iseng-iseng dibaca. Terkadang memang saat membacanya, kening ini lebih sering mengerenyit. :) Perlu diulang beberapa kali dan perlu dipahami dengan brusaha masuk pada sudut pandang waktu pada saat itu. Yang jelas, sangat menarik. Meski demikian filtering tetap ada pada diri kita sendiri.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 11/03/2011 11:09
Salam Perguruan...

Ada yg pernah nyoba latihan Getaran diiringi musik Gamelan jawa..?? Kalo belum..coba dech....
manteeb "roso " nya....

Mas ogebang, saya punya musik yang campuran gamelan jawa dan modern (meski lebih kental nuansa gamelan jawa-nya) yang dipakai untuk latihan getaran untuk kebugaran. Ada yang hanya instrumentalia saja dan ada yang pake lagu. Ritme ketukannya sudah disesuaikan dengan ritme nafas. Jadi tinggal mengikuti saja ritme musik tsb. Rasanya memang mak nyuss, tapi kalau tidak pas, bisa tersedak dan terhentak sendiri karena kaget. :)

Salam.

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: smntri on 11/03/2011 13:48
Betul mas ogebang & mas agung,
saya biasanya perlu memahami makna dan sumbernya dahulu agar lebih mudah dalam penghayatannya, disamping juga filtering dengan keyakinan agama.
Kebetulan saya tidak dibesarkan dalam tradisi jawa, jadi perlu effort/waktu untuk dapat memahami setiap filosofi yg diperoleh.


Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: searcher on 11/03/2011 14:39
Ritme ketukannya sudah disesuaikan dengan ritme nafas. Jadi tinggal mengikuti saja ritme musik tsb. Rasanya memang mak nyuss, tapi kalau tidak pas, bisa tersedak dan terhentak sendiri karena kaget. :)

Masalah tersedak dan terhentak sendiri karena kaget...saya pernah punya pengalaman yang mirip. Beberapa kali saat melakukan meditasi relaksasi ataupun pengendapan, tiba-tiba tersentak hanya krn mendengar suara kerikil yang jatuh ke plafon rmh. Kerikil tesebut pasti kecil (kalo besar namanya batu... :D) tetapi suara yang ditimbulkan terdengar keras sekali serasa ada ledakan di dalam kepala. Sempat tersentak tapi tidak sampai membuat jantung berdebar. Biasanya saya akan tetap melanjutkan meditasi.
Pernah saya baca dan dengar, jika mengalami kejadian tersebut bs merusak syaraf otak kita. Benar tidak ya? Alhamdulillah, saya sendiri masih baik-baik saja dan semoga tidak sampai kejadian deh  [pray2]

Salam...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: smntri on 11/03/2011 14:42
@ mas ogebang,
Pada latihan Intensif di madiun ketua dewan guru mas yadi banyak memberikan wejangan untuk mempersatukan visi dan misi perguruan sekaligus meningkatkan kemampuan para pesertanya, terutama para senior perguruan dan senior tingkatan.
Dari pengamatan beliau dan guru besar mas Poeng sekarang ini banyak yang sudah tidak memahami lagi tentang keilmuan apalagi menguasi materi sesuai dengan tingkatan yang disandangnya, dimana anggota hanya mengejar tingkatan saja tapi kemampuannya tidak sesuai dengan tingkatan sebenarnya.
Beliau-beliau ingin kalau MP tidak hanya diidentikan dengan getaran tutup mata dan power untuk pemukulan saja, tapi masih banyak bentuk getaran lainnya. Dan ini merupakan tanggung jawab para senior perguruan terutama yg tingkatan khusus untuk dapat terus melanjutkan keilmuan MP dengan melatih keilmuan secara intensif.
Pada latihan intensif ini diberikan materi dibimbing langsung oleh Ketua Dewan Guru Mas Yadi Mintorogo berupa pemahaman tentang pernapasan, latihan tata olah napas yg dilanjutkan praktek / uji coba ketahanan tubuh dengan target pematahan tanpa menggunakan pengerasan ,napas dan emosi,  tetapi dilakukan sambil berjalan santai menuju sasaran. Betul-betul loss. Sasarannya dragon R3 tapi nggak kerasa apa2. Ada kejadian unik dimana ada peserta yg memukul dengan keras dan penuh emosi tapi malah tangan bengkak. Ada juga yg menganggap enteng sasaran hasilnya juga nggak langsung putus. Padahal tingkatannya rata2 sudah senior semua he he he... [[peace2]]
Mas yadi mengharapkan para senior dapat bergabung pada latihan berikutnya, karena ini merupakan latihan berkelanjutan.. disamping meningkatkan silaturahmi dan mempererat persudaraan.
Demikian.


Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 11/03/2011 20:29

Mas ogebang, saya punya musik yang campuran gamelan jawa dan modern (meski lebih kental nuansa gamelan jawa-nya) yang dipakai untuk latihan getaran untuk kebugaran. Ada yang hanya instrumentalia saja dan ada yang pake lagu. Ritme ketukannya sudah disesuaikan dengan ritme nafas. Jadi tinggal mengikuti saja ritme musik tsb. Rasanya memang mak nyuss, tapi kalau tidak pas, bisa tersedak dan terhentak sendiri karena kaget. :)

Salam.

@Mas mpcrb

Request dong mas. Musiknya di upload ke youtube dan diinfokan ke kita2... matur nuwun.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: f4iz on 12/03/2011 00:21
Salam,
Ada yg pernah nyoba latihan Getaran diiringi musik Gamelan jawa..?? Kalo belum..coba dech....
manteeb "roso " nya....
Saya mau tanya kalau boleh.
Saya enggak tau pasti kalo di Silat MP ada ibing ato kembangan dgn musik spt. umumnya silat Sunda ?
Dgn diiringi musik gamelan Jawa pas latihan getaran, apakah efeknya mirip dgn spt. Ibing Penca ? Gerakannya jadi sinkron dgn musik sehingga menjiwai gerakan-2xnnya ?

Terima kasih,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 12/03/2011 08:31
@Godam
Salam silat...

Bila kita mendengarkan lagu/Musik sejatinya tanpa disadari kita sdh latihan Getaran...Bila penyelerasannya pas..maka kita akan banyak mendapatkan manfaatnya .
Di MP tidak dikembangkan Seni Silat dgn ibingan spt Pencak Sunda...menngunakan musik buat latihan getaran pun saya rasa sifaynya hanyalah per orangan saja...
Awalnya saya menggunakan Gamelann Jawa..gara2 gak sengaja saya mendengarkan Gamelan.. badan saya bergetar dan bergerak mengeluarakan jurus2 silat dgn gerakan yg sangat halus..
Sejak itu...kadanag2 saya menggunakan musik Gamalen sbg penghantar gerak sejati ataupun meditasinya...
Wallahu alam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 17/03/2011 19:45
Salam Perguruan...

1. MP JakSel Kolat GOR Bulungan membuka pendaftaran murid baru...
Silakan saja datang tiap hari Senin & Kamis jam 19.00 WIB - 21.00 WIB
Pelatihnya Mas Bhaskoro

2. Untuk Children Class...datang saja ke FX Mall lantai 2  tiap hari Minggu sore jam 16.00 WIB...

Let's have Fun..!!
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 18/03/2011 14:14
Mas Ogebang,

Mohon sharing gamelan jawa nya mas dong?
Mungkin bisa diupload di youtube.  :)

Btw, saya kalau demo sekarang lebih senang pake musik reog.
Lebih dinamik untuk teknik dan pemukulan benda keras ... tapi memang terasa kurang cocok kalau untuk latihan pribadi untuk mempertajam rasa...   

@Godam
Salam silat...

Awalnya saya menggunakan Gamelann Jawa..gara2 gak sengaja saya mendengarkan Gamelan.. badan saya bergetar dan bergerak mengeluarakan jurus2 silat dgn gerakan yg sangat halus..
Sejak itu...kadanag2 saya menggunakan musik Gamalen sbg penghantar gerak sejati ataupun meditasinya...
Wallahu alam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 18/03/2011 14:30
Salam Perguruan,

Kalau latihan yang di aula Karang Taruna Tebet masih ada?
http://www.mpselatan.com/home/

Juga latihan MP utk Self Defence (? Maaf lupa nama programnya yang ada di Senayan) apa masih jalan? Dimana dan jam berapa latihannya?

Salam,

Salam Perguruan...

1. MP JakSel Kolat GOR Bulungan membuka pendaftaran murid baru...
Silakan saja datang tiap hari Senin & Kamis jam 19.00 WIB - 21.00 WIB
Pelatihnya Mas Bhaskoro

2. Untuk Children Class...datang saja ke FX Mall lantai 2  tiap hari Minggu sore jam 16.00 WIB...

Let's have Fun..!!
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 19/03/2011 11:57
@Toyosu
Salam Perguruan...

Concerning gamelan jawa...di you tube banyak tuh...tinggal ketika aja Gamelan..saya jg pake yg di you tube..
Buat saya pribadi..sy pake gamelan utk latihan RGB Getaran
Concerning latihan karang Taruna...silakan datang tiap Selasa & Jumat jam 19.00 sd selesai...yg pegang sekarang Mas Panji ,  Mas Ade Gunawan & Mas Chandra SW ...
Ada sedikit koreksi...utk Children Class di Pintu 7 Gelora Bung Karno setiap Minggu sore jam 16.00 wib - Jam 18.00 wib.
Sedangkan utk USMP ( Urban Survival MP )..di FX Mall lantai 4 setiap Minggu Sore jam 16.00 - selesai..

silakan di check..Thanks..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 23/03/2011 20:53
Salam Perguruan...

Tgl 1 , 2 & 3 April 2011 akan ada Workshop Kudi ( Senjata khas MP ) di Parangkusumo , Jogja.
Bagi warga MP yg berminat..bs menghubungi PengCab nya masing2...
Selamat Berlatih..!!
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 24/03/2011 13:49
wah mantab tuh bos workshop senjata MP,jangan lupa nanti foto2nya bang ,good luck [top] [top] [top]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 24/03/2011 17:41
Untuk senjata KUDI, pengalaman pertama memegang senjata ini kira-kira semingguan yang lalu, bertempat di lokasi Merpati Putih Nursery Mas Poeng di Cipayung. Datang sekitar jam 6, dengan naik sepeda santai dari Pondok Labu. Ngobrol ngalor ngidul bersama senior yang lain hingga tak terasa hampir jam 12 malam.

Melihat bentuk KUDI kemudian menyentuhnya, mencoba menajamkan rasa batin untuk sekedar "ingin tahu". Apa yang saya paparkan disini, bukanlah penjelasan resmi dari Mas Poeng, hanya sekedar apa yang berhasil saya tangkap dan rasakan ketika memegang senjata tersebut. Jadi, murni pendapat pribadi. Mohon maaf kalau salah.

Ada dua perasaan saat memegang KUDI, yakni perasaan saat memegang dengan menghadap ke bawah dan perasaan saat memegang dengan menghadap ke atas. Saya coba jelaskan dua-duanya mengenai apa yang saya rasakan tersebut. Kalau yang masih penasaran seperti apa KUDI, saya coba post disini gambarnya:

(http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/45080_108634902526377_100001396045595_71393_8294204_n.jpg)

***

KUDI MENGHADAP KEATAS

Saat memegang KUDI, terasa begitu kental bentuk "penghambaan" pembuatnya terhadap Sang Maha Pencipta, begitu kuat rasa pada aspek vertikal yang ada. Ada semacam semangat baru yang tumbuh sebagai puncak dari perjalanan hidup, sebagai puncak dari perenungan hidup, yang sejatinya menuntun manusia untuk kembali mengingat pada Tuhannya dalam setiap kesempatan.

Ketajaman yang dibalut dengan mengucap "Dengan Nama Allah" (Bismillah), pada akhirnya harus menjadi standar ukuran siapapun yang bisa "melukai" dengan "tajamnya sesuatu". KUDI berbentuk seperti tulisan Bismillah kalau sisi tajamnya dihadapkan keatas. Kenapa harus keatas? Menurut saya, karena sisi tajam akan menjadi sangat berbahaya kalau tidak "dibalut" dengan unsur ketuhanan. Tiga jari memegang gagang kudi dimana telunjuk masuk pada lubang yang menambah erat pegangan terhadap Kudi, seolah ingin menyiratkan makna bahwa setiap tindakan apapun yang ingin dilakukan, lakukanlah dengan menyebut asma Allah, dengan menyebut nama Allah, dan genggam erat nama Allah, ikatkan sekuat-kuatnya. Bahkan kalaupun harus menggunakan sisi tajam, jangan lupakan Bismillah, jangan lupakan nama Allah.

Lubang KUDI berada pada huruf "Mim", menurut pengetahuan saya, memiliki penjelasan manusia yang jalan kehidupannya seperti huruf "Mim". dia berputar – putar dalam kehidupannya mencari kebenaran, tapi diakhir tahapan pencariannya dia menemukan jalan lurus. Yang mana ketika dia baru dilahirkan, dia berada dijalan yang lurus. Tapi ketika dia tumbuh dan beranjak dewasa dia berputar – putar sendiri dalam kehidupannya mencari jalan kebenaran sejati. Dan akhirnya dengan izin Allah SWT diakhir pencariannya, dia menemukan jalan yang diridhoi oleh Allah SWT. Dan surga pun siap menerimanya. Insya Allah.

Huruf "MIM" juga, kalau merujuk pada cerita sahabat Rasul Husein bin Ali bin Abi Thalib ketika Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as bersama Nabi sedang menjawab pertanyaan dari seseorang non muslim "apa faedah dari huruf hijaiyah ?" dijelaskan bahwa MIM berarti "pemilik semua kerajaan". Artinya, kita menggenggam erat, dan menggantungkan diri hanya pada pemilik segala kerajaan, yakni Allah SWT.

Sedangkan kalau merujuk pada tasfir numerologi dalam bahasa Arab, huruf MIM memiliki nilai 40 dan bermakna kaitan, mata rantai. Pada KUDI digenggam dengan kuat, mungkin bertujuan agar MP tetap digenggam dengan kuat sebagai mata rantai yang solid, tidak terpecah belah, tidak terputus. Huruf MIM juga pada tafsir numerologi dapat berarti keagungan/penguasaan atas seluruh langit dan bumi (sebagaimana makna MIM yang berarti pemilik semua kerajaan). Ayat kursi merupakan ayat yang paling banyak mengandung huruf MIM di dalamnya. Sesuai sekali dengan makna "pemilik segala kerajaan". Huruf MIM yang bernilai 40 juga seringkali dimaknai secara literal seperti bentuk 40 hari pengamalan suatu "lelaku" atau 40 hari yasinan, atau 40 hari puasa, atau suatu kondisi tertentu yang banyak dikerjakan dengan berbasis angka 40 di dunia ini. Huruf MIM pada tafsir numerologi bahasa Arab juga berarti Muhammad atau Ahmad yang merupakan pintu menuju Ahad, yang merupakan wahdaniyah Allah. Perbedaan antara Ahmad dan Ahad terletak pada huruf MIM.

Mas Poeng sangat luar biasa jeli dan tepat dengan menjadikan huruf MIM sebagai bagian yang digenggam paling erat. Saya merasa, dengan nalurinya mas Poeng (mungkin) merasakan huruf MIM ini istimewa sehingga dijadikan lubang pegangan terkuat untuk KUDI.

Pada tafsir yang sama, huruf MIM membentuk posisi sujud dalam sholat. Sujud merupakan posisi kedekatan seorang hamba terhadap Tuhannya. Dengan menggenggam erat sholat (sebagaimana cara penggunaan KUDI yang menggenggam huruf MIM secara erat dan kuat), maka maknanya jelas agar sholat dipegang dan dikuatkan semaksimal mungkin. Jangan dilepas.

Jadi, secara umum KUDI yang menghadap ke atas menunjukkan aspek vertikal yang kental dari seorang hamba terhadap Allah SWT.

KUDI MENGHADAP KE BAWAH

Saat KUDI diputar menghadap ke bawah, akan terlihatlah ada celah yang bertuliskan "MP". Menurut saya, ini desain yang unik, dimana ketika dibalik akan terbaca ada tulisan MP. Sehingga ciri khas sebagai senjata MP sangat kentara disini. Ini adalah aspek horizontal dimana KUDI digunakan. Pemegang KUDI secara normal pastilah akan menghadap ke bawah, seolah anggota harus tetap menggenggam MP dengan kuat, dimana ketika akan digunakan (yang pasti akan berubah jadi menghadap keatas atau pasti akan twist mengarah ke atas), maka unsur ketuhanan janganlah dilupakan.

KUDI, sesuai dengan filosofi dasarnya, mulailah setiap langkah dengan membaca Bismillah. Mulailah dengan menyebut nama Allah.

***

Demikianlah yang saya rasakan, mohon maaf kalau ada kekurangan dan kesalahan makna. Ini hanya sekedar apa yang saya rasakan ketika menggenggamnya. Itu saja. Tidak lebih. Mohon dikoreksi kalau salah.

Salam.

PS: Terima kasih untuk Mas Poeng yang telah mengizinkan saya memegang senjata ciptaan beliau.

(http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/196949_1903307099613_1149783935_4260188_5346491_n.jpg)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 25/03/2011 09:28
Salam Perguruan...

Filosofi senjata di MP sebenarnya memaksimalkan tubuh kita sendiri sbg senjata pamungkas.makanya MP disebut Betako ( Bela Diri Tangan Kosong ).Kalaupun kita belajar permainan Senjata tajam atau tumpul...sebenarnya terbatas utk pengenalan saja.Aspek yg lebih diutamakan adalahjustru bagaimana caranya kita dapat melumpuhkan orang yg menyerang kita dgn menggunakan senjata tajam/tumpul dgn laras panjang/pendek./lemas/keras.
Whatever...Whatever... menguasai permaianan senjata..tidak bisa dipungkiri mempunyai keasyikan sendiri...bisa mengusir kebosanan dari latihan2 harian yg sdh ada..
tahun 90 an kita dikenalkan bagiamana menghadapi orang yg menggunakan pisau , golok ,  & toya.Bahkan kita pun diajarkan utk dapat menggunakan benda2 sekitar kita utk dijadikan senjata ( Bollpoint , kursi , payung , botol . dsb ).
Dalam penataran pelatih MPJS th 90 an..Alm Mas Budi pernah menyatakan bahwa senjata yg paling cocok utk aplikasi teknik2 serangan MP adalah Trisula. Kita pun sempet latihan Trisula...sayangnya Trisula yg bagus harus disesuaikan dgn ukuran tangan kita sendiri...gak bisa Mass production...Demikian pula dgn Toya...
Concerning Kudi...dulupun thn 90 an Mas Poeng pernah mengenalkan permainan Ganco.Bentuknya mirip2 dgn Kudi yg sekarang...apakah Kudi ini merupakan evolusi dr Ganco..?? Wallahu'alam..belum sempat nanya ke Mas Poeng langsung...
Menyinggung hasil deteksi luar biasa Mas Mpcrb terhadap Kudi....setau saya ( Mohon dikoreksi..Mas..apabila salah..) selain ada ukiran paraf mas Poeng..ada ukiran kalimat Bismillah ya..di penampang kudi tsb..??
Kalo tidak salah pula..memang inspirasi yg didapat Mas Poeng dlm menciptakan Kudi berasal dr perenungan Beliau thd kalimat Bismillah...
Luar biasa sekali...sbg seorang pendekar..Mas Poeng pun sekarang sdh " naik Maqamnya " lagi menjadi seorang " Empu " yg menciptakan Senjata khas berdasarkan hasil mersudinya.....
Saya yakin Kudi hanyalah langkah awal dari kreasi inovatif Mas Poeng...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: MASANT on 25/03/2011 10:25
Bukannya Kudi itu sudah ada sejak jaman dahulu. Kayaknya di cerita pewayangan ada dech  [[run2]]  [[run2]]  [[run2]]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 25/03/2011 10:51
Hampir mirip kaya kerambit ya
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/03/2011 11:01
@Mas Ogebang,

Kalau dari yang saya lihat, pada KUDI berntuk terakhir, sepertinya ukiran kalimat Bismillah sudah ditansformasikan menjadi bentuk senjata secara utuh. Yang ada di pahatan tersebut hanyalah paraf Mas Poeng dan lafadz Allah (pada celah), yang kalau KUDI dibalik akan berubah menjadi tulisan "MP". Mohon dikoreksi kalau salah juga.

Ada satu rasa yang cukup unik ketika "menyentuh" ukiran paraf Mas Poeng yang berada di tengah KUDI, tepat di tengah bagian tajam, diantara lekukan sisi tajam yang ada. Kalau diperhatikan, lekukan dimana Mas Poeng memahat parafnya adalah bagian terkuat dari aspek tajam KUDI. Kalau disentuh dan kemudian memejamkan mata, seolah kita akan "dibawa" pada perjalanan hidup beliau yang sarat dengan sesuatu yang tajam. Seolah ingin menyiratkan bahwa dahulu pada suatu perjalanan hidup beliau pernah berada pada aspek-aspek "tajam" dunia. Entah itu pertarungan fisik, atau pertarungan batin, dsb. Sangat menarik karena paraf tersebut (sengaja) diletakkan disitu (bukan di belakang/gagang, atau di tempat lain).

Kalau menyentuh dengan dua tangan, tangan kiri memegang sisi tajam dan tangan kanan memegang gagang, akan terasa nuansa transformasi yang sangat kental. Seolah semangat menetes dan menitis kembali. Ada rasa keras, sekaligus lembut. Ada rasa "kejam" sekaligus cinta kasih. Ada rasa menyerang sekaligus bertahan. Dua unsur yang dipadu secara harmoni. KUDI dihadapkan ke bawah, akan tampak simbol MP, seolah juga ingin menyiratkan untuk sering-sering melihat ke bawah, atau rendah hati. Kalaupun suatu saat terpaksa harus twist dan melawan, jangan lupa, sebut nama Tuhan sebelum menggunakan keilmuan MP, genggam erat "MIM" sebagai "pemilik semua kerajaan". Dasari dengan cinta kasih. Seperti itulah yang saya rasakan.

Kalau meraba sisi samping KUDI, akan terasa nuansa lahir dan batin. Kalimat "Bismillah" sudah tidak ada pada ukiran, sudah ditransformasikan pada bentuk senjata secara utuh. Seolah ingin menyiratkan bahwa "Dengan Menyebut Nama Allah" harus ditransformasikan pada kehidupan nyata, kehidupan real. Tidak sekedar tulisan, tidak sekedar slogan atau simbol. Lafadz "Allah" yang terpahat sempurna seolah ingin menyiratkan bahwa Allah berada pada tataran lahir maupun batin, yang terpahat (fisik) ataupun yang sudah mengejawantah melalui "Bismillah" pada bentuk KUDI. Mengejawantah pada ayat-ayatNya. Ini juga menekankan bahwa ayat-ayatNya-lah yang bisa "dipegang" secara nyata, yang bisa dirasa secara nyata. Seakan mengajak untuk bersyukur akan keagungan ayat-ayatNya. Ini seperti menjelaskan untuk jangan mempermasalahkan Dzat-Nya, tetapi fikirkanlah ayat-ayat Allah, karena dari situlah Dzat-Nya akan "terlihat".

Demikianlah apa yang saya rasakan. Mohon maaf, kalau melebar kemana-mana. Ini semata-mata bentuk kekaguman saya bahwa meski KUDI juga ada di tempat lain (karena merupakan senjata khas), tapi melihat bentuknya sangatlah berbeda dengan KUDI versi MP. Perbedaan nyata terletak pada bagaimana proses  perenungan di dalam pembuatan senjata tersebut. Bagaimana "RASA" yang dibenamkan ketika membuatnya. Seorang MPU pembuat senjata, "membenamkan" perasaannya yang begitu dalam saat mengkonsep, membuat, dan menjadikannya senjata nyata, membenamkan getaran dirinya untuk menyatu bersama senjata yang dibuatnya. Rasa getaran ini nantinya akan menjadi "maksud" dari mengapa senjata itu dibuat.

Saya melihat, KUDI versi MP yang dibuat Mas Poeng memiliki keunikan tersendiri dibanding Kudi di daerah lain. Menambah perbendaharaan karakteristik KUDI nusantara.

Salam.

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kunderemp on 25/03/2011 11:08
Jadi Kudi itu sudah ada di daerah lain atau karya baru?
Bentuknya mengingatkanku akan kujang.

Tapi cara Mas Agung mendeskripsikannya mantap.  [top]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/03/2011 11:17
@kang kunderemp, saya hanya mengatakan apa yang saya rasakan saat menyentuhnya mas.

Kalau merujuk pada artikel yang ditulis oleh wartawan dari Media Indonesia (http://bataviase.co.id/node/159765), Kudi memang sudah ada sejak dulu kala. Tetapi hampir nyaris punah karena sulit ditemukan. Konon katanya senjata ini diperkenalkan oleh tokoh pewayangan bernama Bawor. Bawor atau Ki Lurah Carub Bawor juga dikenal dengan nama Bagong adalah anak Semar yang tertua. Tokoh wayang yang (sepertinya) hanya ada di Banyumasan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: MASANT on 25/03/2011 11:34
Kayaknya versi MP sudah dimodif dech. Kalau yang versi wayang bentuknya lebih gemuk. Saya dulu punya yang kayak versi wayang, cuma saya sebut dia arit. Namun bentuknya bukan seperti sabit. Biasa saya pakai buat prakarya belah-belah bambu.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 25/03/2011 14:39
Kudi secara umum memang khas Banyumasan. Kalau di Pasundan menjadi Kudi Hyang/Kujang.
Sewaktu di acara Tradisi MP 2010, ada display metamorposanya (4-5 tahap perkembangan). Awalnya memang seperti ganco, dengan kolongan ditengah untuk jari telunjuk. Seperti juga pedang Tritunggal yang ada kolongannya. Kalau alm Mas Budi memang lebih menyukai Trisula, yang kalau dipegang, lebih panjang 1-2 cm dari siku masing2 (tidak bisa mass product). Sesuai dengan gaya fort de kocknya Mas Budi.
Untuk senjata tongkat/alu/tombak pendek, lebih mengandalkan putaran badan (spt gelek Minangkabau?).
Sejak umrah th 1995, mas Poeng memang kadang merenung, antara lain tentang seni senjata MP, yang didesak untuk diberikan lebih awal, dengan catatan lebih kepada pendekatan artistik/pencaksilat seni. Mudah2an nanti para murid tidak salah pengetrapannya, yang bisa mengakibat kan permainan senjata ditarik keatas lagi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 25/03/2011 16:08
Konon untuk shooting cuplikan melengkapi acara "Pendekar" Trans 7  dua episode,  Dara Sekar Ayu  mau ikut pelatihan kudi MP  di Parangkusumo.
Syukur2 bisa ngrayu mas Poeng untuk menunjukkan permainan senjata yang lain juga....hehehe..

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 25/03/2011 19:28
oh kudi hampir sama dengan kujang dari jabar toh mas,baru tau
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 25/03/2011 20:13
@ uda Bayu Umbara.
Kujang=Kudi Hyang= Kudinya para Sanghyang.

@ ki Sunu.
Biasanya arit itu yang untuk menyabit. Kalau  yang lebih lebar dan lebih tebal untuk motong kayu/belah bambu, hanya ujungnya melengkung sedikit , namanya "bendo".

Senjata kudi MP tidak lebar seperti kujang, sekilas mirip kerambit, beda tempat kolongan, lobang untuk jari. Kalau kerambit kolongannya di pangkal pegangan. Sedangkan kudi MP kolongannya di bagian atas pegangan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 25/03/2011 23:57
@Suprapto
Salam Perguruan..Mas To...

Kalo pedang Tri Tunggal..saya lupa2 inget bentuknya..Mas..itu yg kayak Trisula tapi lebih panjang &  ada kolongannya..ya...
Dulu gak sempet pelajari...keburu mabur & kelamaan merantau ke USA...he...3x..
Tolong di babar..Mas..pedang TriTunggalnya...Nuhun...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 26/03/2011 03:17
Sudah saatnya Mas Poeng naik tingkat ke Inti2, Dewan Guru mengisi kekosongan di Inti1, dan senior2 lain ngumpul di strip Ungu.  :)

Salam Perguruan...

Luar biasa sekali...sbg seorang pendekar..Mas Poeng pun sekarang sdh " naik Maqamnya " lagi menjadi seorang " Empu " yg menciptakan Senjata khas berdasarkan hasil mersudinya.....
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 26/03/2011 08:54
@ mas Ogebang.
  Betul mas, diantara gagang/pegangan dan hulu pedang, di satu sisi ada kolongan, sisi lain ada semacam cabang seperti cabang trisula kecil.
Kolongan dipakai untuk as memutar pedang seperti baling2.
Cabangnya untuk nyangkol titik lemah sekitar leher/pundak.
Ada fungsi nusuk, nebas dan nyangkol, maka disebut pedang tritunggal.

Dulu memang ada senjata semacam ganco berkolongan. Efektif melawan golok/pedang dimasa rusuh. Sulit dituduh bawa senjata tajam.
Bahannya sama dengan paku lempar (rod baja diameter 6-8 mm).
Pada suatu masa, ada tema MP, "Kembali ke awal keberadaan". Terjadi diskusi2 serius tapi santai, sambil wedangan. Dalam perjalanan MP untuk memodernisir diri, jangan sampai meninggalkan pijakan tradisinya. Disemua bidang. Kalau merantau ya kadang2 pulang. Istilah jawanya "BALI KUDI".
Tiba2 mas Poeng seperti tersentak, sambil mengatakan, kalau senjata "ganco" itu bentuk semula seperti KUDI.

Muncul pertanyaan, bagaimana pengamanan anggota ketika membawa senjata tajam, dari razia aparat keamanan.
Solusinya, anggota yang bawa senjata tajam kudi, diback up dengan KTA (kartu anggota MP). Dan kudi harus juga dibuat sebagai karya cipta seni. Melengkapi seni budaya pencak silat. Sehingga ketika anggota membawa senjata kudi, Insya Allah aman dari razia.
Maka mantaplah mas Poeng mersudi, baik bentuk senjata kudi seperti sekarang, sampai dengan penyesuaian kurikulum latihan.

Salam. 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 27/03/2011 18:38
@ mas Toyosu.
Mas Ruslan, mas Karyono, alm mas Mamang, mb Sri Panggih, mb Suryani dll itu angkatan pertama Bumijo (latihan di Balai Rukun Kampung Bumijo). Bukan angkatan pertama MP.
Akhir Maret/awal April ini, mas Poeng dan para anggota dewan guru ngumpul di parangkusumo. Ada workshop kudi, slametan hut MP, rekaman "Pendekar" dan rilis seorang calon anggota dewan guru.
Nanti saya coba telusur nama2 sejak angkatan pertama.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 28/03/2011 16:48
Wah mantap! Akan ada rilis anggota Dewan Guru yang baru.

Semoga dapat membawa warna baru dan menambah MP menjadi lebih baik. Amin.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 28/03/2011 21:26
Amiin.

Dua anggota dewan guru dari angkatan 60an, dua lagi dari angkatan pertengahan 70an. Yang calon baru (dari tingkat kesegaran), masih dari angkatan pertengahan 70an  Jakarta-Sukabumi. Dua tahun lagi baru dilantik definitip di Munas, setelah digembleng dan diuji coba sebagai guru.

Perkiraan saya, masih perlu setidaknya dua lagi yang muda2, dari angkatan 80 akhir- 90 an. Harus lebih open minded mengelola hasil mersudi para anggota dan punya visi perkembangan keilmuan kedepan.
Nunggu mateng...hehehe.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 29/03/2011 09:09
Insya Allah nanti akan menjadi SDM-SDM terbaik yang dimiliki MP.  [top]

Saya ikut mendoakan semoga semua diberikan kemudahan pada segala urusan untuk semua yang terlibat di dalamnya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 29/03/2011 09:45
Salaam Perguruan...Mas To....

Tau banyak ttg PERPI Harimurti...Mas..?? Denger2 msh 1 aliran dgn MP..ya..??
Tolong di babar..Mas...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kunderemp on 29/03/2011 10:52
Mungkin dipisah aja jadi thread sendiri.
Aku baru saja googling dan dapatnya diskusi tentang Perpi Harimurti baru cuplikan-cuplikan.

Kalau gak salah, kang Kalipatullah berasal dari Perpi Harimurti, kan? Gosipnya diajarkan permainan keris di perguruan ini?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 29/03/2011 12:45
Singkatnya.

1. Dari trah Tejokusuman ada pendekar Raden Mas (RM) Harimurti. Penerus aliran RM Harimurti antara lain PERPI Harimurti (didirikan alm bp Sukowinadi), POPSI Bhayu Manunggal (oleh alm Ki Joyosuwito dan Ki Tarsono), Ps Harimurti Mataram dengan tokohnya alm RM Yudhoyono dan Bhineka Tunggal Sakti. Masih ada lagi antara lain Perpi Mataram di Austria.

2. Sebelum MP berdiri, sewaktu mas Poeng sekolah di Sekolah Perkebunan Menengah Atas Muja Muju (SPbMA MM), dimana ada kurikulum wajib pencak silat POPSI Bhayu Manunggal, mas Poeng ikut latihan dibimbing langsung oleh Ki Joyosuwito. Mas Poeng kadang dipanggil ke rumah Ki Joyosuwito di kampung Prawirotaman yang hanya beberapa ratus meter dari rumah mas Poeng di Timuran.
Menurut mas Poeng, tidak pernah diberi pelajaran kanuragan, hanya pelajaran tatagerak pencaksilat.
Setelah masuk usia 19 th, dan mas Poeng diberi mandat ayahandanya untuk mendirikan MP, hubungan dengan ki Joyosuwito (POPSI BM) menjadi hubungan silaturahmi persaudaraan.

3. Ki Tarsono, pengganti alm Ki Joyosuwito, sebelumnya lama di Aceh, banyak muridnya di Aceh (yg kemudian masuk MP). Menceritakan bahwa mas Poeng adalah murid dari Ki Joyosuwito POPSI BM.
Sambil "meng-asosiasikan",  bahwa keilmuan MP berkaitan erat dengan  aliran RM Harimurti.
Bahkan ki Tarsono sempat dipasang sbg pembina MP Aceh. Sampai sekarang, tokoh MP Aceh, sepulang dari acara MP di parangkusumo, kadang mampir berkunjung ke kediaman ki Tarsono di Gamping Yogya, menyambung tali persaudaraan.

4. Mas Poeng belum pernah berlatih dengan bp Sukowinadi (alm) dari PERPI Harimurti.

5. Makin kedalam, sangat jelas bahwa pendekatan keilmuan MP, berbeda dengan pendekatan keilmuan RM Harimurti, meski sama2 berlandaskan filosofi kejawen. (kesimpulan pribadi mengamati pendekatan latihan kanuragan MP disandingkan dengan hasil pengamatan/penelitian mas Jean-Marc de GRAVE dalam salah satu bukunya: INITIATION RITUELLE ET ART MARTIAUX, Trois ecoles de kanuragan javanais, salah satu bagian berisi tentang kanuragan trah Tejokusuman).

6. Dalam penjelasan Gusti Bandoro Pangeran Haryo (GBPH) Joyokusumo kepada Jean-Marc de GRAVE, beliau menyatakan bahwa TIDAK ADA kanuragan/beladiri/pencak RESMI dari kraton Kasultanan Yogyakarta. Yang terjadi adalah, para Pangeran, Manggala yudha, prajurit, abdidalem diberi kebebasan dalam belajar kanuragan dari mana saja. Menerima para empu, para guru, para pendekar, yang menggabungkan diri (suwita), mengabdikan kemampuannya untuk negara. 

Demikian, kurang lebihnya mohon maaf.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kunderemp on 31/03/2011 09:05
Selama ini saya menyangka, dari keluarga pihak ibu, yang ikut silat selain saya adalah suami bibi dan saudara saya di Semarang yang ikut SH Terate.

Ternyata, paman saya yang di Jakarta, juga ikut silat Merpati Putih. Mungkin karena lihat saya mengomentari foto2 Dara, tahu-tahu beliau ikut mengomentari juga.

Komentar beliau:
Quote
Mas Pung dan Mas Budi sempat melatih saya di Yogya tahun 1973-1974 yang lalu (saya dari MP Madiun), abis latihan...langsung long march di siang bolong dari Yogya menuju Parangkusumo di Laut Kidul...

Adakah dari MP yang mungkin mengenal paman saya?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 31/03/2011 10:24
Mas Tridjoko Wahyono?
Mudah2an teman2nya dari Madiun banyak yang datang di acara Parangkusumo, menceritakan memories waktu itu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kunderemp on 31/03/2011 10:37
Benar mas Supraptop. Pak Tridjoko Wahyono. Saya memanggilnya "Om Yonn". Beliau adalah paman saya.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 31/03/2011 17:10
Thanks Mas Tok..buat babaran singkat PERPI Harimurtinya...
BTW..Mohon dibabar juga donk..Laporan Pandangan mata Shooting Pendekar@TRANS 7 nya with Mbak Dara....
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 31/03/2011 19:06
Ternyata sejak SMP mbak Dara adalah anggota MP Cab Bogor sampai Balik II kemudian berhenti. Skenario disesuaikan.
Ketemu anak MP sedang latihan dipantai, diantar ke mas Poeng pengen latihan lagi. Diberi sepasang kudi untuk ikut workshop pengenalan kudi.

Sementara sampai disitu. Tiap ada anggota dewan guru datang, ada sedikit koreksi skenario, hehehe.
Besok laporan disambung lagi....

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: f4iz on 31/03/2011 22:44
Salam utk rekan-2x Merpati Putih,
@Mas Suprapto and Mas Ogebang,
Waktu itu saya pernah liat buku Perpi Harimurti tapi tulisannya dalam bahasa Jerman jadi saya terpaksa makai kamus Jerman Indonesia utk diterjemahin. Jadi mungkin tidak akurat artinya. Dibuku itu ada rangkaian gerakan senam pernafasan dasar. Beberapa gerakannya mirip dgn gerakan pengolahan pernfasan Merpati Putih.  Apakah beberapa gerakan-2x pernafasan tsb. umum bagi Silat daerah situ ?

6. Dalam penjelasan Gusti Bandoro Pangeran Haryo (GBPH) Joyokusumo kepada Jean-Marc de GRAVE, beliau menyatakan bahwa TIDAK ADA kanuragan/beladiri/pencak RESMI dari kraton Kasultanan Yogyakarta. Yang terjadi adalah, para Pangeran, Manggala yudha, prajurit, abdidalem diberi kebebasan dalam belajar kanuragan dari mana saja. Menerima para empu, para guru, para pendekar, yang menggabungkan diri (suwita), mengabdikan kemampuannya untuk negara. 
Kalau baca dari sejarah beberapa perguruan banyak yang menyebutkan bahwa Silat tsb. berasal dari Keraton
atau Kerajaan yang kemudian diajarkan ke masyarakat untuk umum. Ada juga yg menulis banyak orang-2x didalam kerajaan yang mempunyai kedudukan penting karena keahlian Silat. Kemudian banyak diantara mereka yang keluar atau pindah semenjak perubahan keadaan dimana kemampuan Silat tidak lagi dibutuhkan spt. zaman perang. Orang-2x tsb. kemudian mengajarkan ilmu Silat mereka ke penduduk didaerah mereka tinggal yg baru.
Kalau baca tulisan diatas keliatannya Silat itu dibawah oleh para empu, para guru, para pendekar, yang menggabungkan diri kedalam keraton.
Kalau membaca sejarah dibeberapa kerajaan/dinasti Eropa, Jepang dan Cina hampir mirip keadaannya. Misalnya, Kalau tidak salah seorang Biksu Shaolin diangkat menjadi Jenderal Dinasti Tang.
Wasalam,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 01/04/2011 05:39
Salam Silat ..Mas Godam...

Concerning PERPI Harimurti..saya gak tau banyak...biarlah Mas Tok atau rekan2 yg lain yg menjelaskan...
Kalo2 Senam2 Pernafasan...saya punya Buku Yoga...banyak juga senam2 pernafasan MP yg mirip dgn Yoga...dari segi bentuk...
Apakah banyak dipengaruhi unsur Yoga...?? wallahu'alam...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 02/04/2011 16:24
Selamat buat MP sebentar lagi mau tampil diacara Pendekar,sukses selalu,amiin
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: silau on 04/04/2011 20:08
Salam kenal mas Tok dan rekan-rekan MP, mohon ijin gabung di thread ini.
Senang bisa menambah pengetahuan tentang MP

salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: adkha.whyd on 05/04/2011 09:33
salam silat..
[hai]  walo agak telat, tetap mo mengucapkan selamat ulang tahun kepada segenap insan perguruan Merpati Putih semoga panjang umur dan selalu dapat memberikan yang terbaik u/ bangsa dan silat Indonesia.  [top]

salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/04/2011 12:27
Selamat buat MP sebentar lagi mau tampil diacara Pendekar,sukses selalu,amiin

Amin.

Meski tidak sempat hadir ke Jogja, setidaknya ikut meramaikan acara Pendekar MP dengan dijadikannya tulisan saya sebagian salah satu sumber informasi narasi mengenai KUDI. Terima kasih atas kesempatannya. Terima kasih untuk mas Poeng yang telah mengizinkan tulisan saya untuk dijadikan salah satu sumber narasi mengenai KUDI. Terima kasih juga untuk Mas Suprapto, dan semua yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. 

Berasa ikut 'hadir' dan meramaikan acara Pendekar dengan cara masing-masing yang sudah digariskanNya.

Semoga tulisan mengenai KUDI yang singkat, dapat memberikan berkah dan hidayah untuk yang membacanya dan menambah kebaikan untuk kita semua. Amin.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 05/04/2011 15:05
Aamiin.

Kebetulan malam sebelumnya, tulisan mas Mpcrb di forum diskusi SS termasuk komentar mas Ekky (Ogebang) tentang kesan pada Kudi MP, saya bacakan ke Mas Poeng dan senior lain, kemudian didiskusikan.(saya tambahi bumbu tentang pendekatan fisika quantum, yang kemudian juga dipakai mas Nardjo ketika dikejar penjelasan "ilmiah"nya bayuseto). Mas Poeng bilang, secara prinsip betul, meski nanti dalam penjelasan resmi didepan peserta workshop Kudi, penjelasan mas Poeng singkat saja, agar tidak mengganggu quota rekaman. Mas Poeng bilang, anak2 mulai tajem juga, hehehe.

Sehingga ketika mas Bama Putra menemui mas Poeng dengan bawa laptop, sambil bilang menemukan tulisan di internet tentang kesan terhadap Kudi MP, minta ijin apabisa menjadi tambahan acuan. Setelah saya lihat dan saya matur bahwa itu yang kita bahas kemarin, mas Poeng langsung setuju dan mengijinkan.
Mas Poeng mbisiki sy, "Agung tempohari sy panggil, kelihatannya ndregil/mbeling/usil, ternyata boleh juga. Kalau ketemu sampaikan terimakasih saya. Kapan longgar bisa jadi teman diskusi sy".

Demikian.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kunderemp on 05/04/2011 15:30
Ha ha ha..
Padahal saya ingin membandingkan penerawangan tidak resmi Mas Agung dengan versi resmi. Eh, ternyata versi Mas Agung (mpcrb) yang dipakai buat narasi. Pantas aja kemarin jawaban Mas Budi di komentar foto Dara kok terasa mirip dengan versi Mas Agung.

Tetapi cara Mas Agung mendeskripsikan memang bagus.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 05/04/2011 16:00
Penjelasan resmi mas Poeng juga direkam. Agak beda dalam penekanannya dan lebih singkat. Kenapa dibuat, bagaimana penjelasan bentuknya, filosofinya, penggunaannya. Merupakan persembahan mas Poeng untuk MP.

Btw, panggilan mas Budi biasa dipakai untuk almarhum mas Budisantoso HP, adik mas Poeng yang bersama sama mendirikan MP.
Posisi sebagai Pewaris, digantikan oleh salah satu putranya, yaitu mas Ir. Nehemia Budi Setyawan, biasa dipanggil mas Hemi....

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/04/2011 16:18
@mas Suprapto

Sayalah yang harusnya berterima kasih. Setelah mendapat kesempatan project baru, kendaraan baru, tempat tinggal baru, ditambah lagi mendapati tulisan saya diterima sebagai salah satu sumber referensi pelengkap (kurang lebihnya) oleh Mas Poeng. Semuanya adalah berkah dari Allah SWT. Alhamdulillah.

Adalah suatu kehormatan bagi saya dapat menjadi teman diskusi Mas Poeng, Mas Suprapto, dan juga senior lain. Barangkali ada setitik pengetahuan saya yang kecil ini dapat menjadi manfaat bersama bagi kemajuan MP. Insya Allah.



@kang kunderemp

Sepanjang pengetahuan saya, segala sesuatu yang keluar dari pikiran hanya akan menyentuh pikiran. Segala sesuatu yang keluar dari hati tentu akan menyentuh hati. 

Saya melihat, seringkali orang-orang Jawa (meski saya juga jawa), terutama kejawen, sarat dengan simbol-simbol dan seringkali tak terucap. Bahkan terkadang pandangan mata, ucapan kecil, atau gerak tubuh, adalah simbol yang harus diterjemahkan. Barangkali saja Mas Poeng ingin "bicara" dengan "bahasa KUDI", tetapi sulit untuk disampaikan karena suatu hal (mungkin dianggap cukup sulit untuk dicerna, atau karena belum saatnya, atau faktor lain). Salah satunya bisa jadi karena kedalaman "bahasa" yang "ditanamkan" pada saat proses perenungan KUDI, konsep, dan pembuatan KUDI sehingga berwujud nyata. Saya hanya menjelaskan dari sudut pandang yang lain. Saya pribadi juga ingin sekali mendengar seperti apa penjelasan KUDI versi resmi.

Secara pribadi saya sendiri merasakan, KUDI adalah simbol dari "bahasa" Mas Poeng yang berusaha ingin disampaikan pada anggota MP dan juga dunia persilatan. Terasa sekali semangat baru yang menempel disitu. Melihat KUDI, seperti "melihat" Mas Poeng masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Kalau melihat secara fisik, tidak begitu menarik. Tapi kalau sudah dicoba melihat dengan cara yang lain, maka akan terasa perbedaan yang nyata. Singkatnya, kalau ingin "melihat" Mas Poeng, maka rasakanlah KUDI. Sedikit banyak akan terjawab seperti apa, dan harapan terhadap MP akan menjadi bagaimana.

Kira-kira demikian yang saya rasakan. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang salah.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 09/04/2011 10:23
absen dulu ah.. :)
sudah lama nggak login ke SS, dari kemaren cuma baca-baca aja tulisahn para senior.. :D

Amiin.

Dua anggota dewan guru dari angkatan 60an, dua lagi dari angkatan pertengahan 70an. Yang calon baru (dari tingkat kesegaran), masih dari angkatan pertengahan 70an  Jakarta-Sukabumi. Dua tahun lagi baru dilantik definitip di Munas, setelah digembleng dan diuji coba sebagai guru.

Perkiraan saya, masih perlu setidaknya dua lagi yang muda2, dari angkatan 80 akhir- 90 an. Harus lebih open minded mengelola hasil mersudi para anggota dan punya visi perkembangan keilmuan kedepan.
Nunggu mateng...hehehe.

Salam.

angkatan 90-an saya dong mas (berkhayal mode on), hihihi..  :D

wah sayang saya tidak bisa ikut workshop kudi karena masih ada kuliah.. :(
aslinya sih kepingin beli kudi tapi sayang per biji harganya 550rb..
saya pernah dengar ada juga versi "bajakan"nya yang yang lebih murah dan kudi "bajakan" ini dicopy dari kudi versi resmi, tapi apa praktek pengcopian seperti ini diperbolehkan oleh perguruan?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 09/04/2011 10:33
Boleh dong saya minta copyannya mas paling juga 150 per lembar.....emangnya kertas hehe :w :w :w
tapi di Indonesia jiplak menjiplak dan tiru meniru sudah bukan barang aneh mas ace,sudah menjadi budaya bangsa hehe, :w :w :w
walaupun secara etika perguruan dan secara hukum saya yakin tidak diperbolehkan tapi itulah Indonesia jadi ya kepaksa legowo saja walaupun hati terasa miris,apa sih yang tidak dijiplak di Indonesia [[run2]] [[run2]] [[run2]],mohon sorry mas ikut nimbrung
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 09/04/2011 13:48
Boleh dong saya minta copyannya mas paling juga 150 per lembar.....emangnya kertas hehe :w :w :w
tapi di Indonesia jiplak menjiplak dan tiru meniru sudah bukan barang aneh mas ace,sudah menjadi budaya bangsa hehe, :w :w :w
walaupun secara etika perguruan dan secara hukum saya yakin tidak diperbolehkan tapi itulah Indonesia jadi ya kepaksa legowo saja walaupun hati terasa miris,apa sih yang tidak dijiplak di Indonesia [[run2]] [[run2]] [[run2]],mohon sorry mas ikut nimbrung

hehehe..
bisa aja mas.. :D
sok atuh silahkan kalau mau ikut nimbrung.. :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: anggeris on 09/04/2011 18:16
salam perguruan.

sekedar menambahkan MERPATI PUTIH apabila disingkat huruf per huruf menjadi
Manunggal estining roso pikiran ati tumuju ing Pangeran udinan tataran ingkang hagung
yang kurang lebih artny menyatukan rasa, pikiran, perasaan kepada Tuhan Yang Agung.
itu singkatan yg saya dapet dari senior saya.

salam kenal buat para senior2 MP dsni. saya masih harus byk belajar. mohon bimbingannya.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: f4iz on 10/04/2011 09:03
Salam utk rekan-2x Merpati Putih,
Maaf ya mungkin pertanyaan saya agak menyimpang dari topik.
Di Silat Merpatih Putih dari awal diajarkan tekhnik-2x pernafasan salah satu kegunaannya adalah utk pemukulan benda keras.
Saya ingin tanya, getaran ato tenaga dalam yg dilatih utk pemukulan, jika memakai sarung tinju apakah masih sama efeknya atau berkurang?
Saya tanya karena saya baca buku ttg. ilmu Tapak Baja (Iron Palm) sebuah aliran Kung Fu. Guru aliran tsb. terkenal dgn ilmu tapak baja-nya. Waktu dia ikut Leitai (semacam pertandingan bebas di Cina) ilmu tapak baja-nya kurang optimal karena teredam oleh sarung tinju yg musti dipake dipertarungan.
Kalau efek memakai sarung tinju tdp. tenaga dalam/getaran sangat minimal ato nol, apakah bisa dilatih ke petinju-2x Indonesia ?
Terima kasih sebelumnya.
Salam,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 10/04/2011 18:36
@mas Godam.

Jangankan pukulan yang bisa menembus sarung tinju diajarkan pada petinju, sedangkan pukulan/tendangan yang bisa menembus body protector pun tidak boleh diberikan/dipraktekkan oleh atlit tanding silat.
Ada pengorbanan besar oleh atlit tanding MP yang berniat menjadi atlit IPSI. Banyak materi latihan yang harus ditunda. Dari ronce/rangkaian gerak yang memungkinkan reflek  lintasan yang dianggap pelanggaran, sampai tata pernafasan dan latihan getaran/gerak naluri. Misal Haris Nugroho yang boleh latihan regular lagi dan mulai ujian kenaikan tingkat nasional, setelah berhenti menjadi atlit.
Latihan dibatasi pada penguatan/daya tahan badan/tangan/kaki, tanpa latihan yang bisa mengakibatkan cedera dalam bagi lawan.
Pukulan dengan sarung tinju yang dilambari dengan tenaga getaran, sama berbahayanya dengan pukulan "jenggung"(pukulan ke kepala dengan sisi kepalan, seperti memukul gong). Nyaris tidak ada luka luar, tapi cenderung gegar otak.

Salam. 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: f4iz on 10/04/2011 21:45
@Salam Mas Suprapto,
Terima kasih atas penjelasannya.
Jadi sebenarnya tidak boleh digunakan tekhnik-2x tsb. dalam kompetisi ?
Saya inget dulu petinju-2x Muang Thai spt. Khoasai Galaxi banyak yg mantan atlit Muay Thai.
Rata-2x fisik mereka kuat-2x karena hasil latihan keras dari Muay Thai.
Saya pikir andaikata pukulan-2x petinju-2x Indonesia dilapisi dgn tenaga dalam *yg diolah secara fisik*, bisa menambah kekuatan pukulan mereka dan juga meningkatkan percaya diri.
Kalau di Merpati Putih apakah ada batasan tingkat maksimal dimana seorang anggota dilarang utk ikut kompetisi ?

Terima kasih.
Wasalam,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 10/04/2011 22:55
Pada tingkat balik-2 (tingkat 4), semua dasar2 tata gerak termasuk pola langkah, tangkap kunci, rangkaian gerak (istilah jawa rontje/ronce) yang merupakan gerak pengarahan bagi gerak naluri kelak, sudah diberikan. Tingkat kombinasi 1 dan 2 pendalaman untuk reflek. Untuk non atlit mulai latihan tata gerak dengan  penghayatan getaran untuk melatih gerak naluri. Kalau atlit dilatih ini, reflek naluri geraknya cenderung mengakibatkan diskwalifikasi. Tingkat ini belum dilatih aplikasi getaran untuk serangan (boleh ada perkecualian atas pertimbangan pelatih). Jadi maksimal untuk atlit adalah tingkat kombinasi. Ketika mulai latihan kombinasi-2 ke khusus tangan/khusus-1, sudah tidak boleh ikut tanding di IPSI. Di kompetisi tanding internal perguruan juga tidak boleh.

Sisi lain/usia. Untuk menjadi atlit, entry point nya di kejurcab (tingkat IPSI Kota/Kabupaten). Untuk target menjadi atlit nasional, usia di kejurcab 17-19 th, minimal balik-1, disarankan balik-2. Sampai Kejurnas/kejuaraan dunia/multievent Seagames, kalaupun berhasil terus, maksimal sebelum usia 35 th, sudah pensiun. Baru boleh latihan reguler kombinasi-2 untuk UKT Nas ke khusus-1.

Untuk latihan  penunjang untuk petinju, latihan lengkap sampai kombinasi-1 (tanpa tata gerak/kecuali kuda2) secara teoritis sangat menunjang tenaga dan daya tahan, mengenal pengerahan whole body energy untuk kesempatan tertentu, meningkatkan tenaga ledak anaerobic. Setidaknya cuplikan2 latihan pengolahan akan bermanfaat.
Tapi.....biasa.. Sulit akur dengan program latihan sang pelatih tinju.
Untuk program pengabdian masyarakat, khususnya penunjang atlit olahraga, tersusun untuk penunjang beberapa nomor atletik, menembak, panahan dsb. Nomor2 yang tidak berantem menjadi obyek yang lebih menarik bagi pelatih/dewan guru.

Harus diakui, bahwa  latihan pembinaan fisik para calon petarung di thailand dan vietnam, sejak usia dini dilakukan di kamp profesional, mencetak bibit yang kuat, tulang otot dan mental petarung. Kemudian dengan sikap ibarat cawan kosong, sebagian belajar pencaksilat apa adanya. Tatageraknya murni pencaksilat, membawakannya lebih powerfull.  Mendominasi kategori tanding.
Calon atlit yang sudah mulai digembleng sejak usia dini, sulit dicari disini. Harus ada program latihan untuk mengkompensasi kekurangan tersebut.
Mudah2an berhasil.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 11/04/2011 12:25
Saya ingin tanya, getaran ato tenaga dalam yg dilatih utk pemukulan, jika memakai sarung tinju apakah masih sama efeknya atau berkurang?

Ikut nimbrung juga ya :)

Sepanjang pengetahuan saya, kalau kita memahami bahwa getaran adalah sekaligus sebagai gelombang, maka medium seperti sarung tinju atau penutup kepalan tidak berefek banyak sebab energi yang dapat merambat melalui medium. Apalagi sebagian besar tubuh manusia terdiri dari AIR. Jadi, ketika rambatan getaran sebagai gelombang ini "meledak" di tubuh, tentu akan sangat terasa.

Ada pengalaman menarik pada beberapa waktu ikut membantu salah satu anggota MP Jakarta Selatan yang nanti akan turun laga di MMA. Kita sering melakukan latih tanding dengan menggunakan sarung tangan. Kira-kira satu bulanan yang lalu pukulan yang dilakukan dengan sarung tangan berasa biasa-biasa saja, dalam arti ya hukum fisika newtonian berlaku. Ada gaya, momentum, tumbukan, kecepatan, dsb.

Satu bulan kemudian, ketika anggota tsb rutin melatih olah nafas pembinaan plus olah nafas TO (tenaga otomatis), yang berprinsip kejang-kendor dengan konsentrasi pengaliran tenaga pada tulang, dan kemudian dicoba untuk tanding dengan partnernya lagi. Parternya mengaku kalau sekarang pukulan, tangkisan, dari anggota tsb, selain lebih keras, juga lebih menyakitkan. Setiap benturannya serasa seperti membentur batu. Keras. Padahal anggota tsb merasa biasa-biasa saja. Dari situ akhirnya anggota tsb rajin melatih olah nafas, karena menurutnya manfaatnya sangat luar biasa.

Aplikasi nafas TO (tenaga otomatis) pada MP (sepanjang yang saya ketahui), sangat berguna untuk fight terutama bagaimana meningkatkan kekuatan dalam waktu singkat untuk melakukan serangan, atau menerima benturan sepersekian detik pengejangan. Kalau rutin dilatih, nafas TO ini membuat penyaluran tenaga menjadi lebih baik.

Nafas TO di MP, kalau di dalam terminologi Tai Chi sepertinya mirip dengan "nafas kondensasi". Tadi malam diskusi cukup lama dengan mas Samber Gledek di rumah mengenai nafas ini dan juga yang lainnya. Ada cukup banyak kemiripan, meski ada juga perbedaan. Kemiripannya adalah bahwa jenis nafas seperti ini ternyata dapat membuat munculnya power yang sangat besar.

Saya sharing disini, barangkali ada manfaatnya.

Salam.

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 11/04/2011 12:54
Bisa dijabarin mas agung, tentang napas kondensasi atau pernapasan TO, bagaimana cara ngelatihnya. Ngarep mode on. Hehehe.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 11/04/2011 16:47
dulu sih ada yang pernah cerita, awal2 MP masuk ke pertandingan IPSI ada atlet kita yang mukul lawan lalu tenaganya menembus body protector dan "bogem mentah"nya sampai ngecap di dada lawannya..
kabarnya setelah kejadian itu yang udah mulai sakti dilarang ikut pertandingan..

Ikut nimbrung juga ya :)

Sepanjang pengetahuan saya, kalau kita memahami bahwa getaran adalah sekaligus sebagai gelombang, maka medium seperti sarung tinju atau penutup kepalan tidak berefek banyak sebab energi yang dapat merambat melalui medium. Apalagi sebagian besar tubuh manusia terdiri dari AIR. Jadi, ketika rambatan getaran sebagai gelombang ini "meledak" di tubuh, tentu akan sangat terasa.

Saya sharing disini, barangkali ada manfaatnya.

Salam.

setuju mas, jangankan sarung tinju, saya pernah denger lha wong rambatan lewat udara untuk PJJ atau lewat bumi untuk penyaluran energi aja bisa.. :)
kayaknya ini deh kata kuncinya yang berprinsip kejang-kendor dengan konsentrasi pengaliran tenaga pada tulang ..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 11/04/2011 17:06
Bisa dijabarin mas agung, tentang napas kondensasi atau pernapasan TO, bagaimana cara ngelatihnya. Ngarep mode on. Hehehe.

Sepanjang pengetahuan saya, mohon koreksi kalau salah, dari beberapa literatur dan dari diskusi dengan praktisi CMA (Chinesse Martial Arts), Tai Chi meski tampak lembut dan seolah "tidak berdaya" ternyata menyimpan teknik mematikan pada latihannya. Tai Chi untuk beladiri berbeda dengan Tai Chi untuk senam kesehatan.

Nafas kondensasi pada Tai Chi, dimulai dengan tarik nafas halus, seketika nafas masuk, maka kejangkan bagian tubuh yang ingin dilatih (pada umumnya dimulai dari lengan dulu) sambil memvisualisasikan kalau tubuh kita seolah seperti hanya terdiri dari tulang belulang saja. Pusatkan energi pada tulang tsb. Kemudian kendorkan bersamaan dengan normalkan kembali visualisasi ke tubuh sempurna. Demikian seterusnya dilatih secara continue. Energi dipadatkan pada tulang. Sehingga ketika nanti akan digunakan untuk fight, maka energi ini akan mampu 'menembus' dengan daya ledak yang sangat besar. Bentuk gerakan tertentu, umumnya mengikuti bentuk jurus yang dilatih.

Ada kemiripan dengan bentuk nafas TO (dieja 'te-o' atau 'tenaga otomatis') dimana terdiri dari bentuk-bentuk tertentu juga mulai dari ruas jari, jari, ujung jari hingga pangkal telapak tangan, kemudian sampai lengan, dst (tidak mengikuti jurus). Yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Kemiripannya terdapat pada kondisi 'seketika dikejangkan setelah menghirup nafas, dan konsentrasi pada tulang dengan memasukkan/mengalirkan tenaga getaran pada tulang, kemudian dikendorkan/lemas'.

Meski demikian, ada prinsip dasar yang harus dipahami yakni bahwa setiap melakukan latihan olah nafas yang bersifat menghasilkan tenaga PANAS atau tenaga Yang, harus juga diimbangi dengan latihan tenaga DINGIN atau tenaga Yin. Sebab sesuai dengan prinsip keseimbangan, latihan yang umumnya bersifat menghasilkan tenaga Yang apabila jarang/tidak diimbangi dengan latihan tenaga Yin, akan berimbas mempengaruhi energi organ (secara langsung maupun tidak langsung).

Seperti misalnya olah nafas pengolahan di MP, merupakan salah satu jenis latihan yang menghasilkan tenaga Yang dengan tingkat energi panas yang sangat tinggi. Akan lebih baik kalau anggota MP, yang sudah sesuai tingkatannya, rutin melakukan nafas pembersih atau nafas segitiga bumi/angkasa secara berkala. Demikian juga latihan getaran dan aplikasi getaran. Sifatnya yang 'panas', harus dibarengi dengan nafas pembersih pada saat selesai latihan dan ditutup dengan nafas pengendapan yang cukup.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 11/04/2011 20:07
Salam..Mas To...
Apa release kandidat Dewan Gurunya gak jadi ya...kemaren di parang Kusumo..??

@mpcrb

Siapa ..Mas..anak MPJS yg mo turun di MMA..?? Rafi.bukan..??
Concerning TO...biasanya anak MP latihan TO nya sistim " SKS " entah pas mo Ujian , duel ato peragaan doank...
Saya mah TO nya pas mo " berantem " ma istri saja....he...3x...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 12/04/2011 08:44
@mas ogebang

Bukan mas. Yang nanti mau turun namanya Aditya. Kira-kira 2-3 bulanan lalu pernah turun di event MMA Showdown di Dharmawangsa, tapi kalah. Maklum ga ada persiapan sama sekali. Tarung hari Sabtu, daftarnya hari Jumat. Itu juga hanya latihan 2-3 hari doank (karena memang mas adit memutuskan untuk ikut pas hari kamisnya). Meski kalah, karena melawan salah satu juara MMA dari BJJ, tapi kalahnya tidak memalukan. Lebih dari 3 menit di arena octagon dengan kondisi fisik tanpa cedera sama sekali. Kena kuncian leher belakang. Meski sudah diberitahu teknik solusinya, tapi sepertinya masih grogi. Tidak apa-apa, itu buat pengalaman pribadi dia.

Next event akan prepare jauh lebih baik dengan persiapan teknik dan tenaga yang lebih baik. Saat ini sedang saya intensifkan untuk mencoba metode saya untuk fight MMA. Mempelajari beberapa teknik penguatan untuk jari, tusukan, tekanan, totokan, dibarengi dengan nafas TO secara rutin (tidak sistem SKS, hehehe). Tentunya tanpa melupakan olah nafas pengolahan dan pembinaan sesuai porsinya. Sudah berjalan kira-kira 1 bulanan dan sudah mulai nampak hasilnya. Insya Allah bulan ini udah mulai masuk ke getaran naluri (dasar-dasar saja, untuk mengarah pada rekam memori teknik pada otak dan sanubari agar bisa dikeluarkan seketika ketika ada kondisi tertentu).

Penguatan jari/ruas jari akan digunakan untuk mengatasi teknik grappling/submission atau kuncian. Ditambah dengan pengetahuan mengenai otot dan syaraf, insya Allah pendekatan ini bisa digunakan untuk mengatasi kondisi kuncian seperti arm bar, full mount, atau jenis choked yang lainnya.

Sudah dicoba pendekatan saya ini dengan kawan latih tandingnya, dan hasilnya sangat menggembirakan. Tinggal intensitas dan rutinitas untuk melatihnya agar dapat terekam pada memori otot dan memori otaknya. Getaran naluri akan membantunya terekam pada sanubari.

Karena latihan yang diberikan kebanyakan bersifat tenaga panas (Yang), maka nafas pengendapan setelah latihan dilakukan minimal 30-45 menit agar seimbang dan tidak merusak energi organ dan organ itu sendiri. Nafas pembersih nanti baru diberikan setelah akan masuk pada getaran naluri.

Demikian mas.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 12/04/2011 10:13
@ mas Ogebang.

Sepertinya ditunda karena forumnya tidak pas. Hanya ada peserta bengkel kerja/workshop kudi.
 Dulu rilis di rakernas (ada wakil pengurus cabang2), kemudian ditetapkan di munas. Kemungkinan ngumpul lengkap sebelum munas adalah di acara tradisi MP 2011, bulan Desember.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 12/04/2011 10:54
Bisa dijabarin mas agung, tentang napas kondensasi atau pernapasan TO, bagaimana cara ngelatihnya. Ngarep mode on. Hehehe.

Sepanjang pengetahuan saya, mohon koreksi kalau salah, dari beberapa literatur dan dari diskusi dengan praktisi CMA (Chinesse Martial Arts), Tai Chi meski tampak lembut dan seolah "tidak berdaya" ternyata menyimpan teknik mematikan pada latihannya. Tai Chi untuk beladiri berbeda dengan Tai Chi untuk senam kesehatan.

Nafas kondensasi pada Tai Chi, dimulai dengan tarik nafas halus, seketika nafas masuk, maka kejangkan bagian tubuh yang ingin dilatih (pada umumnya dimulai dari lengan dulu) sambil memvisualisasikan kalau tubuh kita seolah seperti hanya terdiri dari tulang belulang saja. Pusatkan energi pada tulang tsb. Kemudian kendorkan bersamaan dengan normalkan kembali visualisasi ke tubuh sempurna. Demikian seterusnya dilatih secara continue. Energi dipadatkan pada tulang. Sehingga ketika nanti akan digunakan untuk fight, maka energi ini akan mampu 'menembus' dengan daya ledak yang sangat besar. Bentuk gerakan tertentu, umumnya mengikuti bentuk jurus yang dilatih.

Ada kemiripan dengan bentuk nafas TO (dieja 'te-o' atau 'tenaga otomatis') dimana terdiri dari bentuk-bentuk tertentu juga mulai dari ruas jari, jari, ujung jari hingga pangkal telapak tangan, kemudian sampai lengan, dst (tidak mengikuti jurus). Yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Kemiripannya terdapat pada kondisi 'seketika dikejangkan setelah menghirup nafas, dan konsentrasi pada tulang dengan memasukkan/mengalirkan tenaga getaran pada tulang, kemudian dikendorkan/lemas'.

Meski demikian, ada prinsip dasar yang harus dipahami yakni bahwa setiap melakukan latihan olah nafas yang bersifat menghasilkan tenaga PANAS atau tenaga Yang, harus juga diimbangi dengan latihan tenaga DINGIN atau tenaga Yin. Sebab sesuai dengan prinsip keseimbangan, latihan yang umumnya bersifat menghasilkan tenaga Yang apabila jarang/tidak diimbangi dengan latihan tenaga Yin, akan berimbas mempengaruhi energi organ (secara langsung maupun tidak langsung).

Seperti misalnya olah nafas pengolahan di MP, merupakan salah satu jenis latihan yang menghasilkan tenaga Yang dengan tingkat energi panas yang sangat tinggi. Akan lebih baik kalau anggota MP, yang sudah sesuai tingkatannya, rutin melakukan nafas pembersih atau nafas segitiga bumi/angkasa secara berkala. Demikian juga latihan getaran dan aplikasi getaran. Sifatnya yang 'panas', harus dibarengi dengan nafas pembersih pada saat selesai latihan dan ditutup dengan nafas pengendapan yang cukup.

Salam.

Salam mas mpcrb.

Beberapa waktu lalu saya diskusi dengan teman dari TCM( tradisional chinese medcine) Bahwa latihan yang bersifat panas secara terus menerus akan menyebabkan tubuh over heat.

Sehingga pada waktu latihan yang bersifat mengolah tenaga yang bersifat panas selalu diingatkan untuk melakukan pendinginan karean tenaga panas ini dapat merusak sel2 tubuh untuk jangka waktu yang lama. Tentunya ini tidak dirasakan pada awal2 latihan. Tetapi nanti pada usia lanjut baru masalah2 ini sering dirasakan. 

Dari hasil pemantauan saya terhadap beberapa teman praktisi yang berlatih secara ekstrem tanpa pendinginan ada beberapa yang mengalami ganguan ginjal dan masalah ini memang  secara teori kedokteran barat agak sulit dijelaskan tapi berdasarkan teori TCM lebih mudah untuk dijelaskan.

Mudah2an pihak yang berkompeten bisa melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi sehingga bisa memberikan manfaat buat para praktisi.

Mas mpcrb silahkan dilanjut saya duduk di pojok..

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 12/04/2011 13:13
Sepakat mas sambergledek.

Beberapa waktu yang lalu saya pernah posting di thread ini juga mengenai temuan seperti itu pada praktisi getaran MP, terutama praktisi senior. Meski bisa jadi ada kaitan dengan pola hidup di masa muda, tetapi saya melihat ada semacam missink link yang perlu diperhatikan.

Setelah saya membaca dan mempelajari buku Chinesse Qigong Medical Therapi yang ditulis oleh Prof. DR. Alan Johnson, dari situlah akhirnya saya mulai memahami (dalam sudut pandang yang berbeda) bahwa ternyata model pelatihan tenaga versi MP lebih cenderung pada tenaga Yang atau tenaga yang bersifat panas. Beberapa olah nafas malah bersifat Yang extreem atau bersifat panas yang extreem. Sedikit sekali penerapan untuk pendinginan (mengenalkan tenaga Yin, atau tenaga dingin). Meskipun sudah diberikan nafas pengendapan dari tingkat dasar, tapi saya sering melihat implementasinya di lapangan sangatlah minim.

Sebagai contoh, anggota yang berlatih nafas pengolahan dan pembinaan pada satu sesi latihan, tidak kurang melakukan pengolahan tenaga Yang (tenaga panas) selama 1 jam. Tetapi nafas pengendapannya seringkali hanya 5 menit. Ini sangat kurang, seharusnya minimal 15-30 pada tataran dasar dengan perbandingan 1:4 atau maksimal 1:2.

Pada latihan getaran juga demikian. Memang ada tenaga dingin yang diserap, tapi setelah itu yang diolah tetap saja tenaga panas (Yang) dan ketika melakukan aplikasi, seutuhnya menggunakan tenaga Yang. Seringkali tidak disadari ketika selesai aplikasi getaran, langsung selesai tanpa melakukan nafas pembersih dan nafas pengendapan. Dulu saya pernah juga mengusulkan penambahkan nafas pembersih di awal dan di akhir pada setiap latihan/aplikasi getaran. Tujuannya agar energi organ dan fungsi organ tidak mengalami gangguan di kemudian hari.

Dalam terminologi CMA, menurut buku tsb, saya melihat kalau pola latihan olah nafas pengolahan MP menggunakan dantian bawah dan tengah dari 3 dantian yang ada pada tubuh manusia. Dua dantian ini pada latihan olah nafas power MP sangat terlatih dan sangat aktif. Akibatnya bersifat sangat panas. 3 dantian ini dilatih sempurna ketika melatih tenaga getaran. Misal, olah nafas untuk pacu getaran yang secara kurikulum baku terdiri dari 3 bentuk (jembatan, kayang, dan kopstand) pada dasarnya mengarah pada 3 dantian ini. Bentuk jembatan, fokus pada dantian bawah. Bentuk kayang, fokus pada dantian tengah dan dantian bawah. Bentuk kopstand, fokus pada dantian atas. Pada olah nafas pembinaan, fokus pada dantian tengah. Dari sini sebenarnya kita bisa melihat bahwa keilmuan MP sebenarnya juga sudah sinkron dan bisa dianalisa dengan pendekatan CMA yang hampir tanpa konflik. Ada banyak kemiripan pada konsep dasarnya, pada pemahaman dasarnya. Ini menarik, padahal sejarah panjang keilmuan berbasis CMA dan MP tentu saja berbeda, tetapi bisa dianalisa dengan sudut pandang salah satunya.

Dantian, menurut sudut pandang CMA, terdiri dari 3 bagian, yakni Dantian Bawah, Dantian Tengah, dan Dantian Atas. Dantian bawah dan tengah diaktifkan dengan latihan olah nafas pengolahan sedangkan melatih dantian atas baru dipelajari ketika anggota melatih nafas pembersih dan mencapai bentuknya yang sempurna ketika melatih getaran.

(http://farm6.static.flickr.com/5149/5612525554_56b10b697f.jpg)

Jadi, kalau melihat rentang ini, terdapat pola latihan tenaga Yang (panas) yang cukup extreem dari tingkat Dasar 1, Dasar 2 (1 tahun pertama), sedangkan pada tingkat Balik 1, dan Balik 2 sudah mulai dikenalkan dengan nafas pembersih (tenaga Yin), dan tingkat selanjutnya (Kombinasi ke atas) barulah mencapai kombinasi antara Yang dan Yin. Saya belum tahu berapa lama efek dari olah nafas yang cenderung Yang (panas) ini berimbas pada tubuh manusia. Apakah 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, atau 10 tahun? Yang jelas, berdasarkan teori CMA tadi (seperti juga disebutkan oleh mas samber gledek) bahwa pengaruh ini tentu saja ada. Bahkan dari literatur pada suatu keilmuan berbasis CMA sampai dinyatakan secara jelas bahwa suatu keilmuan yang melatih dominan tenaga Yang harus dibarengi dengan tenaga Yin sebab jika tidak akan merusak diri sendiri pada suatu hari nanti (tanpa disadari).

(http://farm6.static.flickr.com/5309/5612534864_b972bc2d70.jpg)
Alur pengaruh dari lima organ utama pada sifat 5 unsur berbasis TCM.

(http://farm6.static.flickr.com/5306/5612534862_420c8920c8.jpg)
Bagaimana energi alam diserap melalui dantian, lalu mengalir pada bagian-bagian tertentu. Terlihat bahwa yang sangat berpengaruh adalah organ, sistem endokrin, sistem syaraf, nadi, dan peredaran darah.

Bukankah mencegah lebih baik dari mengobati?

Mohon maaf, ini sekelumit pengamatan dan pengalaman. Barangkali ada kesalahan, mohon dikoreksi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 12/04/2011 13:31
 :D  huhuy, para master turun gunung. Saya menyimak dengan bersemangat.
mas Mpcrb, berarti yi gin ching wai dan chikung termasuk salah satu metode napas kondensasi ya. Lalu biasanya pola napas apa yang aman untuk digunakan, segi empat, segi tiga, atau tanpa penahanan. Apakah visualisasi dan rasa menjadi poin penting pada saat penyaluran?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 12/04/2011 13:55
Dalam bukunya mantak chia, ada tuh teknik untuk mengamankan 5 organ yin supaya tidak terbebani dan kelebihan energi. Kalo ga salah efek san kung. Tekniknya adalah fusi 5 unsur, menurut beliau setiap 5 organ yin tersebut berkaitan dengan emosi, dan elemen elemen yg ada dialam seperti, api, air,kayu, tanah, besi dan udara. Dan setiap unsur tersebut bisa saling menetralkan dan menguatkan. Energi pencampuran atau fusi tersebut dikumpulkan di dantian untuk diendapkan. Teori nya lumayan bikin saya bingung. Tapi lumayan kerasa efeknya. Mohon diluruskan kalo salah.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 12/04/2011 14:51
:D  huhuy, para master turun gunung. Saya menyimak dengan bersemangat.
mas Mpcrb, berarti yi gin ching wai dan chikung termasuk salah satu metode napas kondensasi ya. Lalu biasanya pola napas apa yang aman untuk digunakan, segi empat, segi tiga, atau tanpa penahanan. Apakah visualisasi dan rasa menjadi poin penting pada saat penyaluran?

Sedikit input saja kalau napas kondensasi itu energinya dari permukaan kulit ke tulang. Kalau yi gin ching itu energinya dari tulang ke permukaan kulit.

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 12/04/2011 17:38
Salam om samber geledek, oh jadi mirip xi xui jing ya? Bisa dijelasin om detailnya. Mohon pencerahannya.
Btw nebeng lapak nih sama TS nya, mudah2an ga Oot.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 12/04/2011 20:18
Gpp, yang dibicarakan kan mengalir, kait mengait.
Silahkan om Samber gledek.
Ikut menyimak.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 12/04/2011 21:13
Hehehe, gini nih senengnya ngobrol dengan yg udah mersudi. Apa kabar mas prapto?

salam hormat
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 12/04/2011 22:34
Alhamdulilah kang Sawer wulung. Baik2 saja.
Mersudinya belum apa  apa. Cuma karena sering mendengar hal2 dibicarakan dengan istilah pengolahan tenaga, getaran, deteksi tenaga, nafas pembersih, pengendapan, gerak pengarahan, gerak naluri dst, sepertinya jadi lebih mudah memahami(bukan bisa), pemaparan dari mengenai energi dengan bahasa dan istilah apapun, sampai pemaparan2 uda Limpato dan uda Bayu mengenai prinsip pengajaran di silek Minangkabau serta kang Fanani di silat kampung Mahmud. Termasuk juga cara pengajaran kong Slamet, Rasanya kok seperti cocok aja. Seperti ketemu hal yang dikenali.

Barangkali karena para pendahulu sama2 mengeksplore diri, baik fisik maupun rasa, alam lingkungan serta tanda2 kebesaran Ilahi, apa adanya.
Menghormati dan mengembangkan naluri masing2 pribadi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 13/04/2011 01:31
Betul sekali mas, meskipun banyak banget aliran dan teknik, tapi ko berasa ada benang merah keterkaitan antara satu dengan lainnya. Itu yg membuatnya menarik. Kalau ditarik garis lurus, semuanya bermuara pada satu sumber, meskipun punya ciri khas berdasarkan kearifan lokal, kali karena bahannya sama ya mas, bagaimana manusia menterjemahkan diri sebagai hasil penciptaan yg dahsyat dari yang Maha Dahsyat.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 13/04/2011 08:06
Salam om samber geledek, oh jadi mirip xi xui jing ya? Bisa dijelasin om detailnya. Mohon pencerahannya.
Btw nebeng lapak nih sama TS nya, mudah2an ga Oot.

Iya mas kita sudah ngobrol topik lain di lapak orang. Mudah2an nggak OOT. Mas Sawer Wulung kalau xi xui jing itu lanjutannya yi ginching. Kalau Yigin ching sudah berhasil baru xi xui ching bisa dilakukan. Dengan kata lain untuk melakukan xi xui jing perlu power dari yi gin ching. Untuk caranya agak panjang mudah2an kalau suatu waktu kalau ada pertemuan saya coba babarin.

Salam

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/04/2011 11:44
Sedikit input saja kalau napas kondensasi itu energinya dari permukaan kulit ke tulang. Kalau yi gin ching itu energinya dari tulang ke permukaan kulit.

Lha ya ini yang maksud saya ada kemiripan dengan nafas TO di MP. :)

Seperti juga ketika belajar getaran untuk kekebalan, modelnya seperti napas kondensasi. Sedangkan TO untuk power, modelnya seperti yi gin ching.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/04/2011 12:35
Kembali pada membahas buku Prof. DR. Alan Johnson, saya coba tampilkan prinsip Yin dan Yang pada sudut pandang Qigong Medical:

(http://farm6.static.flickr.com/5301/5615551312_fa15c0a844_z.jpg)

Dapat dilihat kalau proses respirasi tenaga Yang selalu dimulai dengan menghembuskan nafas (exhalation) sedangkan tenaga Yin dimulai dengan menghirup nafas (inhalation).

Jika melihat pada konteks MP, nafas pengolahan dan pembinaan dimulai dengan exhalation. Jadi memang sifatnya sangat dominan Yang, efek yang menghasilkan panas. Sedangkan pada pola latihan getaran dan aplikasi getaran, umumnya dimulai dengan inhalation yang bersifat Yin yang kemudian menghasilkan Yang. Ini sangat menarik buat saya. Bahwa latihan olah nafas MP pada tataran awal, mengaktifkan dantian bawah dan dantian tengah, pada saat masuk untuk latihan getaran/hal-hal metafisika lainnya, mengaktifkan dantian atas. Ketika aplikasi, ketiga dantian ini aktif dan saling berhubungan. Model tradisional MP, ketika seorang praktisi getaran akan menyalurkan tenaganya (bukan getaran untuk tutup mata), menggunakan dantian bawah dan dantian tengah. Seketika nafas dihirup (menggunakan pola Yin), kemudian konsentrasi pada dantian bawah, menghimpun tenaga getaran pada dantian bawah, lalu dialirkan pada dantian tengah (pada dada) untuk kemudian disalurkan pada suatu alat penyasar. Ketika masuk pada vibravision, dantian bawan dan dantian atas menjadi lebih aktif dengan konsentrasi tenaga pada dantian tengah. Aspek "visual" berupa vision sepertinya merupakan salah satu efek dari aktifnya dantian atas.

Dalam sudut pandang TCM, panas dihasilkan dari 3 api yang ada di dalam tubuh. Di tengah-tengah dada, ada yang namanya Heart Fire (api jantung). Di dalam rongga perut, ada yang namanya Kidney Fire (api ginjal), dan terakhir adalah Bladder Fire (api kandung kemih). Ketika api jantung pertama kali dibangkitkan oleh suatu kondisi, maka ginjal akan merespon PERTAMA KALI dan membangkitkan api ginjal. Dan ketika api ginjal ini bergerak, maka api kandung kemih akan mengikutinya. Ketika ketiga api ini mengikuti aliran energi secara normal, maka mereka akan mengeluarkan energi kehidupan tubuh, memberikan tenaga, dan menjaga kelangsungan proses tubuh. Ketiga api ini juga bertanggungjawab untuk mengatur pergerakan energi Yin dan Yang dengan cara menggabungkan lima energi elemental yang tersimpan pada kelima organ elemental (Jantung, Hati, Limpa, Paru-paru, dan Ginjal) dengan menggunakan energi dari ketiga dantian.

(http://farm6.static.flickr.com/5309/5612534864_b972bc2d70.jpg)

Ketika energi kemudian aktif dari api jantung (Heart fire), kemudian dantian tengah aktif (pada MP ini proses awal untuk melatih energi). Api jantung ini akan ditarik ke dantian bawah, kemudian api kandung kemih (Bladder Fire) akan bergabung dengan api ginjal (Kidney Fire), membuat True Fire (api yang sesungguhnya, atau yang kita kenal dengan energi nyata atau tenaga dalam). Proses ini akan membuat tubuh membentuk Qi (tenaga dalam, atau tenaga getaran, atau sejenisnya, bergantung pada apa yang mau dimunculkan) pada dantian bawah dan mengalir pada dantian tengah sehingga timbul rasa hangat pada dada. Api jantung kemudian mendistribusikannya ke seluruh tubuh melalui nadi. Apabila penggabungan ini berhasil diperoleh, maka pikiran,  nafas, dan seluruh jaringan tubuh akan menjadi sangat teratur.

Ketiga api ini juga mewakili area penghasil panas utama yang bertanggungjawab untuk sirkulasi energi tidak hanya pada fisik, juga pada jiwa/batin. Kemampuan mengakses energi dari tiga api ini digunakan untuk pengolahan peningkatan kemampuan spiritual.

Pada konteks MP, nafas segitiga bumi, yang menarik energi dari perineum, kemudian mengalirkan ke dantian bawah, pada dasarnya ikut membuat Bladder Fire ini aktif dan menyebabkan aktifnya juga Kidney Fire (api ginjal). Begitu api ginjal aktif, secara otomatis akan mengalir ke atas menuju api jantung (Heart Fire), sebagaimana interkonektivitas yang ditunjukkan pada gambar tersebut. Jadi, kalau misalkan ada praktisi MP yang bermasalah pada ginjal, itu kemungkinkan besar disebabkan penyebaran yang tidak merata pada salah satunya. Ginjal, adalah organ yang pertama kali akan terimbas dari api jantung ini. Panas dijantung, akan turun ke ginjal. Dengan sifat utamanya yang AIR, maka panas ini akan "didinginkan" dengan energi ginjal. Kalau keseimbangannya tidak merata, dalam arti olah nafas untuk tenaga Yin lebih sedikit intensitasnya dibanding tenaga Yang, maka besarnya api jantung tidak mampu "didinginkan" oleh energi ginjal. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan energi. Tahap awal adalah terganggunya energi ginjal. Tahap berikutnya organ ginjal secara fisik yang terganggu. Dengan sedikit banyak memahami ini, maka para praktisi getaran, atau power, harus juga sering melatih nafas pembersih dan segitiga bumi. Menyerap unsur Yin, dan membuat organ yang bersifat Yin menjadi kuat dan mampu mengimbangi organ yang bersifat Yang.

Demikian sekelumit analisa saya. Mohon maaf kalau ada kekeliruan. Monggo dikoreksi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 13/04/2011 13:18
Hehehe, seperti biasa mas agung detail penjabarannya, dalam buku mantak chia juga kurang lebih seperti itu penjelasannya, tapi sepertinya lebih mudah dimengerti yg mas agung nih.

@om samber geledek, bagaimana kalo om bikin tread baru di lapak tenaga dalam. Saya ikut meluncur ke sana. Hehehe.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/04/2011 13:44
Dengan sedikit banyak memahami ini, kita bisa melihat beberapa faktor dari kegagalan anggota MP yang berusaha berlatih getaran. Tentunya, dengan coba melihat dari sudut pandang yang lain (terlepas dari jodoh atau tidaknya anggota tersebut).

Pada dasarnya tenaga yang dilatih di MP untuk menjadi bekal untuk getaran bersifat Yang. Aktif dan panas. Sedangkan melatih getaran, itu seperti melatih tenaga kebalikannya, yakni Yin, dimana pada suatu step berusaha menggabungkan keduanya. Ketika anggota melatih power dengan luar biasa besar (misal, nafas pengolahan per 2 hari sekali dengan nafas pembinaan setiap hari), itu artinya anggota tersebut melatih tenaga Yang. Efeknya, api jantung begitu aktif. Dengan begitu aktifnya api jantung, maka distribusi api ini pada ginjal akan semakin besar. Ginjal bersifat air, mendinginkan, membuat jadi seimbang, normal. Bladder Fire akan membantu melakukan proses evaporasi sekaligus sebagai gerbang penampungan atau pembuangan. Kalau Bladder dan Kidney ini tidak kuat, maka tentu tenaga Yang yang begitu dominan akan mengganggu. Api yang terlalu besar, tidak mampu didinginkan oleh air yang 'seadanya'. Efeknya akan terjadi excess heat (panas yang berlebih). Untuk mencegah ini, anggota harus melatih nafas pembersih dan nafas segitiga dengan porsi yang paling tidak seimbang dengan porsi pelatihan tenaga yang bersifat Yang.

Terjadinya keseimbangan ini, menyebabkan dantian bawah akan aktif akibat terjadinya penggabungan dari tenaga Yang dan Yin. Transformasi Jing (essence, inti, jiwa, yang dalam konteks MP adalah NIAT dan KONSENTRASI) menjadi Qi (energi, atau getaran) akan terjadi disini, lalu didistribusikan melalui Shen (pintu fisik, biasanya suatu titik pada permukaan kulit). Proses ini kalau di getaran MP ketika tangan kiri dan kanan saling berhadapan di depan pusar. Menarik, karena area pusar merupakan salah satu titik Shen pada konsep TCM ini. Kalau salah satunya lemah, maka proses fusion (penggabungan) menjadi tidak seimbang. Efeknya malah bisa merusak (pada tataran energi organ atau pada tataran organ fisik). Transformasi Jing menjadi Qi tidak terjadi. Sehingga Qi (power, atau getaran) tidak bisa dirasakan pada ruang kosong diantara telapak tangan. Kalau tidak bisa dirasakan, praktisi umumnya akan "menarik" tenaga getaran dari dantian bawah ke dantian tengah dan "membentuk/membangkitkan" api jantung untuk disalurkan pada kedua tangan dan terpusat di telapak tangan. Sekali lagi, ini akan menyebabkan api jantung menjadi bersifat sangat aktif dan sangat panas. Ginjal yang 'terhubung' secara langsung dengan api jantung ini akan berusaha 'mendinginkan' dengan sifat alamiah air dari organ tsb. Kalau tenaga Yin cukup, maka proses 'pendinginan' ini akan baik dan seimbang. Kalau tidak, energi ginjal akan kalah. Terjadi excess heat (panas berlebih). Itulah sebabnya nasehat dari pada pelatih getaran umumnya selalu untuk memperbanyak nafas pembersih dan segitiga atau semakin PASRAH atau IKHLAS. Salah satunya dengan memperhatikan faktor NIAT. Memperhatikan faktor niat untuk semakin pasrah atau ikhlas ini pada dasarnya membuka gerbang tenaga Yin. Disadari atau tidak, dari sudut pandang TCM, ini sesungguhnya nasehat yang sangat tepat. Karena dengan mengikuti anjuran nasehat tersebut, anggota harus menyeimbangkan tenaga Yang (yang dilatih dari nafas power MP) dengan tenaga Yin (yang dilatih dari nafas getaran terutama pembersih dan segitiga). Semakin anggota "bernafsu" untuk menguasai, maka keseimbangan tidak akan tercapai. Tapi semakin anggota "pasrah" saat berlatih olah nafas getaran, maka semakin tenaga Yin yang diserapnya mampu mengimbangi tenaga Yang yang sudah dilatihnya. Dalam bahasa Mas Poeng istilahnya "diprogram". Kalau kita semakin bernafsu, maka otak akan terprogram kesitu, dantian atas akan menjadi dominan Yang, padahal fungsinya Yin. Akhirnya secara tidak langsung tenaga Yang menjadi sangat dominan diseluruh tubuh. Organ yang menampung Yin menjadi tidak begitu mampu menyeimbangkan lagi. Tapi semakin kita pasrah/ikhlas, maka otak akan semakin rileks, jiwa akan semakin tenang. Ini berarti dantian atas dan dantian tengah akan semakin mampu menyerap tenaga Yin. Akhirnya keseimbangan terjadi. Tubuh yang tadinya menyimpan tenaga Yang, dengan sikap pasrah/rileks, membuat unsur Yin menjadi aktif dan kelima organ elemental berfungsi dengan sangat baik.

Jadi, terlepas dari keberhasilan karena faktor jodoh/takdir, dengan mengamati konsep keseimbangan unsur berbasis teori TCM ini, bisa membuka wawasan baru mengenai banyak hal.

Semoga ada manfaatnya. Mohon maaf kalau ada kekurangan/kesalahan. Monggo dikoreksi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 13/04/2011 14:54
Mangstab mas. Secara TCM benar mas ( lebih dalam dari yang saya ngerti terutama dikaitkan dengan MP ). Dilanjut mas makin menarik.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 13/04/2011 20:12
@mpcrb

Babaran yg sangat bermanfaat..Mas...
Ini bisa membuka tabir beberapa hal yg memang menjadi pertanyan2 pribadi buat saya...
Filosofi Keilmuan Olah Nafas MP menganut paham keseimbangan...tapi entah kenapa ( tolong di koreksi ya.. ) saya melihat faktor pengolahan YANG nya lebih besar bobotnya...
Mulai dari Pengolahan & pembinaan yg kita dapatkan dari tahap awal...sampai ke pengenalan Getaran di Tingkat 4 ( balik 2 ) yg lagi2 diberi judul " Pengenalan Hawa Panas "
Coba saja kita liat bahwa MP sangat identik dgn wilayah Pantai yg panas...banyak Ilmu2 Pamungkas MP spt bayu Seto , Pasir Besi , Kidang Tilangkat , dsb mensyaratkan latihan di pantai ( Hawa Panas )
Saya amati ada beberapa kasus internal terhadap orang2 yg dikenal sebagai Ahli Power & Ahli Getaran dimana mereka koq menderita penyakit generatif  , ketidak stabilan emosi ataupun infertilitas ( tidak subur ).
Tapi bisa jadi tidak ada hubungannya..ya...bisa juga karena pengaruh pola makan & gaya hidup yg tidak sehat...
Tapi jelas ini membangkitkan rasa penasaran saya...
Sampai saya teringat kalo memang Alm Mas Budi selalu menyarankan utk sering2lah melakukan Nafas Pembersih yg ternyata memilki bobot IM ( Hawa Dingin )...Apalagi sampai akhirnya saya mendapatkan latihan pengolahan getaran yg niatnya menarik Hawa Panas & Hawa Dingin secara bersamaan...terjawablah sudah Filosofi keseimbangan yg selama ini saya ragukan...Apalagi diperkuat dgn membaca babaran sampeyan ini...
Jadi saya setuju dgn sampeyan bahwa sebaiknya sehabis latihan getaran jangan pernah lupakan Nafas pembersih...sehingga filosofi keseimbangan itu tercapai...
Dalam latihan pribadi saya saat ini...saya lebih sering melakukakan latihan2 Hawa Dingin dgn asumsi di masa lalu bobot hawa panasnya lebih besar...
Mulai dari lebih sering melakukan nafas pembersih ...tarik hawa dingin sehabis sholat subuh atau pas udara lagi sejuk karena lagi hujan...
Atau lebih sering latihan didaerah pegunungan yg sejuk...
Anyway..thanks buat babarannya yg luar biasa...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 13/04/2011 21:10
sekadar mengingatkan.. :)

Nehemia Budi Setyawan

Hari ini 13 & 20 April 2011 pkl 23.30 WIB, biarkan masyarakat luas lihat bawasannya Merpati Putih bknlah beladiri "kampungan". Kt tunjukkan bhw kt mampu sejajar dgn beladiri lainnya khususnya beladiri asing. Kt tunjukkan bhw getaran, bayu seto bknlah cerita yg mlegenda.. krn mmg kita punya. Siapa bilang MP tdk bisa mnerima modernitas? Krn MP mmng bs mnerima pkembangan jaman modern tanpa mlupakan akar budaya bgs Indonesia.

LIHAT, DENGAR, SIMAK "PENDEKAR" TRANS 7. Lengkap mgenai Merpati Putih. Sejarah, Filosofi, Tata Gerak, Getaran, Power, tehnik perkelahian utk Atlit &URBAN,senjata khas MP "KUDI", Menguak keilmuan yg jarang diangkat BAYU SETO & PASIR BESI. Dijelaskan scara gamblang olh GURU BESAR, 4 DEWAN GURU & Juara Dunia Pencak Silat Mas Harris Nugroho, serta disajikan scara apik olh TRANS 7.

Part 1 13April 2011 pkl 23.30 WIB
Part 2 20 April 2011 pkl 23.30 WIB
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kunderemp on 14/04/2011 07:24
Semalam episodenya menarik.
Waktu ditunjukkan alat-alat latihannya. Wow. Ternyata ada beberapa jenis begitu yah. Gak kalah dengan alat-alat latihan kungfu.

Oh iya, rekan-rekan dari MP, alat yang terbuat dari kumpulan lidi tebal (bambu kah?) diikat dan salah satu cara penggunaannya adalah dengan diremas itu namanya apa yah?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 14/04/2011 08:03
@mpcrb

Babaran yg sangat bermanfaat..Mas...
..Saya amati ada beberapa kasus internal terhadap orang2 yg dikenal sebagai Ahli Power & Ahli Getaran dimana mereka koq menderita penyakit generatif  , ketidak stabilan emosi ataupun infertilitas ( tidak subur ).
.hawa panasnya lebih besar...
Mulai dari lebih sering melakukan nafas pembersih ...tarik hawa dingin sehabis sholat subuh atau pas udara lagi sejuk karena lagi hujan...
Atau lebih sering latihan didaerah pegunungan yg sejuk...
Anyway..thanks buat babarannya yg luar biasa...

Mas Acepilot salam kenal mas. Mengenai apa yang mas amati untuk beberap orang diatas itu saya pernah menemuinya.
Ada beberap orang yang saya temui juga mengalami kasus infertilitas.

Para sesepuh selalu mengingatkan saya untuk selalu melakukan pendinginan apabila selesai melakukan latihan yang besifat panas

Mudah2an apa yang ditulis mas mpcrb manfaat bagi kita semua. Syukur2 ada yang mau meneliti lebih dalam lagi.
Dilanjut mas duduk dipojok ah
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: searcher on 14/04/2011 09:24
Salam...
Mas samber Gledek, salah orang ya.. mungkin yang mas maksud Mas Ogebang bukan mas Acepilot... x-))

Btw, salam kenal ya mas samber Gledek..


Salam...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: searcher on 14/04/2011 09:35
Salam...

Semalam nonton acara "Pendekar"... wow keren  [top] [top] [top]
Senang sekali bisa melihat mas Pung dan anggota Dewan Guru.. Sudah sepuh-sepuh tapi tampak jelas spiritnya masih sangat tinggi sekali.. Jadi termotivasi untuk tetap menjaga spirit dalam berlatih olah nafas MP meski cuma bisa tingkat dasarnya saja.. x-))

Tidak sabar menunggu episode ke 2 minggu depan ttg Bayu Seto, dll....

Semoga MP semakin besar dan jaya... Amiiin..

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 14/04/2011 11:02
@ mas Kunderemp.

Namanya "bambu raut", dari lidi bambu. Disamping untuk melatih remasan, juga untuk melatih pengerasan sisi telapak tangan, kaki (bagian2 yang menjadi perkenaan sasaran benda keras).
Yang masih belum ditampilkan gendewa kembang payung (penunjang latihan khusus kaki) dan sepasang bangku(alat latihan khusus badan).
Saat ini produksi bambu raut terbaik adalah buatan mas Sardi cs (tunanetra MP  Yogya). Lumayan untuk tambahan penghasilannya.

     *****

Sebenarnya, dalam pakem tradisional MP, protap latihan getaran  sudah lumayan seimbang. Dari prosedur nafas pembersih-segitiga pribadi-segitiga angkasa-segitiga bumi-segitiga gabungan-nafas pengendapan-nafas pembersih-doa penutup.
Meski seolah olah tenaga hasil nafas pengolahan tenaga terasa hanya sedikit menurun, banyak anggota yang malas latihan getaran. Lebih suka latihan pengolahan tenaga dalam latihan ekstra dirumah. Padahal tenaga getaran akan menjadi tenaga pemukul juga(ditingkat berikutnya).
Pada latihan penyembuhan dengan getaran, setelah mendeteksi, akan ketahuan bagian/titik mana dari pasien yang perlu tembakan panas, mana yang perlu tembakan dingin, mana yang perlu diekstraksi/ditarik untuk dibuang.
Pelatih yang mulai menekuni penyembuhan, harus melengkapi diri dengan latihan tenaga matahari(pagi), tenaga bulan dan bintang. Harus terbiasa memainkan panas-dingin.
Pada tahap selanjutnya baru latihan "merasakan, mendengar, melihat" ramuan apa yang diperlukan.
Mudah2an, sesie latihan yang sering hanya dipandang dengan sebelah mata (karena tidak ada efek langsung), makin disadari urgensinya.
             *
@ om Samber gledek.
Sepertinya tidak salah alamat, memberi hadiah buku2 dari Prof. Dr. Allan Johnson tentang qi gong/TCM kepada mas Mpcrb. Akan banyak manfaat. Segala sesuatu yang berjalan begitu saja secara naluri/tradisional, akan lebih jelas duduk permasalahannya, dengan studi komparasi.
 
Mas Mpcrb termasuk agak langka, hehehe.... jadi kalau ada kurang disana sini dalam bersikap, mohon dibukakan pintu maaf.
Terimakasih om James.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 14/04/2011 11:44
Salam...
Mas samber Gledek, salah orang ya.. mungkin yang mas maksud Mas Ogebang bukan mas Acepilot... x-))

Btw, salam kenal ya mas samber Gledek..


Salam...

Iya mas rupanya salah alamat. mohon dimaafkan ( maklum sudah uzur ). Salam kenal juga mas.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 14/04/2011 11:55

@ om Samber gledek.
Sepertinya tidak salah alamat, memberi hadiah buku2 dari Prof. Dr. Allan Johnson tentang qi gong/TCM kepada mas Mpcrb. Akan banyak manfaat. Segala sesuatu yang berjalan begitu saja secara naluri/tradisional, akan lebih jelas duduk permasalahannya, dengan studi komparasi.
 
Mas Mpcrb termasuk agak langka, hehehe.... jadi kalau ada kurang disana sini dalam bersikap, mohon dibukakan pintu maaf.
Terimakasih om James.

Salam.
[/quote]

Mas Suprapto apa kabar?

Saya termasuk beruntung karena rumahnya kebetulan dekat banget sama mas mpcrb jadi bisa sering2 diskusi. Mudah2an dari diskusi ini bisa memberikan sesuatu yang manfaat .

Saya kadang2 iri dengan kondisi di china dimana qi gong itu sudah menjadi suatu institusi sementara kita punya ilmu yang cukup banyak belum bisa  berkembang kearah situ. Siapa tahu nanti MP bisa menjadi pelopor di bidang ini mas.

Tapi saya masih ada utang nich tiap ke jogja belum sempat sowan ke tempat mas Suprapto. Mudah2an kalau ke sana lagi saya harus usaha mampir nich.

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 14/04/2011 15:21
@mas suprapto,

Wadow, berarti saya termasuk makhluk hidup yang perlu dilindungi donk mas. :)

Saya mah bukan siapa-siapa mas. Hanya kebetulan lewat dan berkesempatan untuk memberikan sumbangsih yang seadanya ini untuk Merpati Putih. Sesuatu yang ingin sekali saya lakukan sejak dulu tapi belum kesampaian. Semoga dengan tulisan-tulisan ini bisa diambil manfaatnya, dikoreksi yang salah, dan diluruskan kalau melenceng.


@mas sambergledek,

Kalau bicara iri (tentunya iri dalam konteks yang baik), saya juga sama iri sekali dengan buku itu mas. Sangat komprehensif mengulas mengenai konsep qi gong, terutama berkaitan dengan pengobatan. Ada juga beberapa disinggung mengenai beladiri.

Dari sebanyak itu, baru 'khatam' 4 bab saja. :( Karena memang istilah-istilahnya masih termasuk baru buat saya. Itupun setelah 1 bulanan dibaca rutin, berulang-ulang, mencoba menajamkan rasa untuk mencari tahu makna tulisan untuk kemudian dicoba dibandingkan dengan metode MP yang saya pahami. Seperti halnya pendapat dari mas ogebang, saya juga merasa ada missing link yang selama ini seperti 'hilang' seolah muncul di buku tersebut. Selama ini penjelasan yang saya dapat, terkadang belum bisa membuat saya paham. Mungkin karena keterbatasan pengetahuan, mungkin juga karena bahasa tutur dari senior yang belum sepenuhnya saya pahami. Tetapi dengan membaca buku ini, wawasan jadi lebih terbuka. Lebih bisa memaknai bahwa apa yang MP punya itu sebenarnya sudah lebih dari cukup. Jadi istilah mas suprapto dengan "one stop shopping" sungguh sangat tepat. Tinggal membuka wawasan cakrawala saja terhadap suatu sudut pandang. Lebih open minded untuk mersudi.

Saya yang harusnya berterima kasih dengan mas sambergledek ini, karena berkat buku inilah saya jadi lebih bisa memahami apa-apa yang sebelumnya tidak/belum saya pahami. Sebagai dasar pengetahuan awal yang nanti digabungkan dengan pengetahuan-pengetahuan lain seiring perjalanan waktu. Barangkali dari sedikit pengetahuan saya bisa menjadi manfaat untuk kita semua dan membawa kebaikan bagi bersama.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 14/04/2011 16:15
Kembali pada pembahasan.

Bahwa di dalam metode tradisional MP, tenaga getaran dari bawah pusar ditarik ke dada untuk kemudian disebarkan keseluruh tubuh atau ke suatu bagian tertentu. Demikianlah yang ada.

Kalau merujuk pada teori TCM, bahwa dantian bawah (Qi yang dihasilkan disini diberi istilah Yuan Qi, atau Qi asal muasal atau Qi permulaan atau Qi original) dimana ketika dibentuk tenaga getaran untuk kemudian disalurkan pada dantian tengah (Qi yang dihasilkan disini disebut dengan Zong Qi, atau Qi kelahiran baru) untuk kemudian disalurkan ke lokasi yang diinginkan.

Pertanyaannya, kenapa penyaluran tenaga getaran harus di dantian tengah?

Dantian bawah (lower dantian) sangat familiar bagi para praktisi beladiri, terutama yang berbasis tenaga dalam. Merupakan pusat kekuatan dan sumber stamina. Disebut dengan istilah "Hara" dalam bahasa Jepang. Wujud imajiner digambarkan seperti piramida terbalik. Bentuk seperti ini memungkinkan dantian bawah mengumpulkan energi dari bumi (pada konteks MP disebut dengan nafas segitiga bumi). Dantian bawah ini juga merupakan medium penyimpanan untuk berbagai tipe dari energi GINJAL. Yang sangat terkait erat dengan pusat energi sebelum dilahirkan (maknanya sebelum berubah menjadi energi bentuk lain, entah getaran atau apapun). Energi ginjal ini juga sekaligus sebagai dasar dari energi-energi lain seperti energi Jing, Qi, Yin, dan Yang.

Dantian bawah mengumpulkan energi bumi. Energi bumi yang ditransformasikan ke dalam dantian bawah ini bersifat padat. Benar-benar dalam bentuknya yang dense (padat, bukan sekedar imajiner tapi real). Mampu memadat dan menjadi padat. Dalam konteks MP (juga dalam konteks yang lain), melatih sehingga berhasil menjadikan BOLA sebesar pingpong/bola tenis. Benar-benar terasa seperti bola, dan bukan sekedar imajiner.

Menariknya, Qi yang dihasilkan pada dantian bawah ini (yang disebut dengan Yuan Qi atau Qi asal muasal atau Qi original), kalau dikaitkan dengan sel punca / stem cell / sel batang, ternyata merupakan PUSAT KONSENTRASI sel punca terbanyak. Yakni pada placenta. Lha sel punca ini sendiri merupakan sel yang bersifat asal muasal, sel yang hanya bersifat 2 kondisi, yakni sel punca (sel yang asli, tidak berkembang menjadi sel apapun) dan sel yang kalau 'ditempelkan' pada suatu jaringan maka sifatnya akan mengikuti jaringan itu. Artinya kalau sel punca diletakkan pada sel jantung, ia akan berubah menjadi sel jantung (dengan segala sifatnya), kalau ia diletakkan pada sel kulit, maka ia akan berubah menjadi sel kulit (dengan segala sifatnya). Gambaran ini persis seperti pengertian Yuan Qi (qi asal muasal, qi original). Kebetulan yang sangat menakjubkan.

Jing adalah hal yang bersifat fisik, merupakan bentuk material dari Qi. Qi sendiri merupakan sesuatu yang abstrak, tidak tersentuh, tapi dapat terasa. Digambarkan seperti uap panas yang keluar dari panci air mendidih. Dantian bawah berfungsi sebagai tempat penampungan panas juga sekaligus sebagai tempat pembuangan panas. Ia langsung berasosiasi dengan ginjal. Ginjal sendiri merupakan organ yang bersifat AIR dan berfungsi dua hal, sebagai pusat kontrol elemen air pada tubuh dan sebagai pendingin dari energi panas (Yang). Disini kita bisa melihat kalau ginjal berperan sangat penting di dalam menyeimbangkan tenaga Yang. Semua panas yang dihasilkan pada Qi akan:

1) Menjadi lebih panas, sangat panas, atau super panas di dalam Qi
2) Energi ginjal akan berfungsi sebagai pendingin pada tenaga yang ada di dalam Qi ini. Entah diseimbangkan, atau dibuang pada setiap kelebihan panasnya.

Mungkin ini juga bisa menjawab kenapa Yang Maha Kuasa memberikan kita ginjal sepasang. Karena sungguh fungsinya yang luar biasa hebat. Maha Suci Allah SWT yang telah memberikan ginjal.

Yuan Qi (qi asal muasal, qi original) ini adalah sumber kekuatan dibalik energi organ. Ia merupakan agen katalis untuk mentrasformasikan makanan yang kita makan dan udara yang kita hirup menjadi Zong Qi (Qi yang telah dilahirkan kembali atau qi kelahiran baru atau qi yang sudah berubah sifat).

Dari ketiga dantian, dantian bawah ini memiliki kemampuan terkuat untuk menarik energi bumi sebab ia secara langsung terhubung ke energi bumi dan bersifat paling Yin. Energi bumi sendiri disebut sebagai bentuk pertama dari Qi luar (external qi) yang harus dipahami dan berhasil dihubungkan antara tubuhnya dan energi bumi pada setiap praktisi Qi. Dalam konteks MP, mungkin itulah sebabnya nafas segitiga dimulai dari segitiga bumi, yakni berusaha membuka dan menghubungkan tubuh dengan gerbang Yin setelah sebelumnya melatih tenaga Yang secara dominan.

Saya melihat, koneksi energi tubuh terhadap energi bumi ini sangat penting karena dua hal :

1) Setiap praktisi power atau getaran MP membutuhkan energi bumi (earth Qi) sebagai grounding yang bersifat untuk mengatasi (counter balance) efek dari tenaga aktif Yang (panas) yang didapat dari latihan olah nafas sebelumnya. Tanpa melakukan grounding ini, maka akan terjadi deviasi Qi sehingga timbul kelebihan panas pada tubuh (yang akan mengganggu energi organ dan fungsi organ).

2) Setiap asupan energi terhadap tubuh itu memiliki prinsip "tidak terbatas tapi terbatas" atau "bertepi tapi tiada ujung". Ada konsensus keseimbangan yang harus dipahami masing-masing. Ada batas kewajaran yang cukup. Dominannya tenaga Yang, pada satu sisi melahirkan kemampuan dahsyat, tapi pada sisi lain menyebabkan kerusakan organ (akibat minimnya supply Yin pada organ penyeimbang).

(berlanjut)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 14/04/2011 16:25
(lanjutan)

Mari kita lihat bagan berikut ini:

(http://farm6.static.flickr.com/5108/5615194723_b6a7024cb9_z.jpg)

Perhatikan di sebelah kanan pada kotak 3 dantians. Disitu tertera dengan jelas bahwa dantian tengah, disebut sebagai dantian tempat medan getaran. Gambaran ini persis seperti ketika membicarakan konteks getaran MP. :)

Yuan Qi (qi asal muasal, qi original, atau diistilahkan prana sejati, prana jati, atau yang sejenis dengan itu) yang BISA BERUPA APA SAJA (entah itu tenaga dalam, tenaga getaran, tenaga listrik, panas, dingin, atau energi apapun yang masih menjadi misteri), kemudian dinaikkan ke dantian tengah (pusat medan getaran) baru kemudian disalurkan pada tempat yang ingin disalurkan.

Kita bisa melihat urutannya secara gamblang. Bahwa energi dari Yang Maha Kuasa (divide energy, atau energi abadi) diturunkan ke alam raya ini dan menjadi seimbang dengan izin Tuhan, merupakan suatu sunatullah dan berdasar pada prinsip keseimbangan energi (disimbolkan dengan simbol Yin-Yang). Yang, energi langit, berasal dari matahari, bulan, bintang (persis seperti penjelasan dari Mas Suprapto sebelum ini). Yin, energi bumi, terdiri dari bumi, angin, dan air (juga seperti saat latihan getaran yang menggunakan air, entah di pantai, atau di kolam renang, atau di tempat tinggi, atau di hawa yang sejuk, dan sejenisnya).

Dari sini kita bisa melihat bahwa jagat mikrokosmos manusia itu nyata adanya. Maha Benar Allah dengan sebaik-baiknya penciptaan.

... bersambung ...

Salam.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 14/04/2011 21:27
Semalam episodenya menarik.
Waktu ditunjukkan alat-alat latihannya. Wow. Ternyata ada beberapa jenis begitu yah. Gak kalah dengan alat-alat latihan kungfu.

Oh iya, rekan-rekan dari MP, alat yang terbuat dari kumpulan lidi tebal (bambu kah?) diikat dan salah satu cara penggunaannya adalah dengan diremas itu namanya apa yah?


kalau ditempat saya namanya eyek-eyek mas..
fungsinya bisa jadi remasan, pemukilan dengan sisi samping telapak tangan atau seperti yang kemaren di acara itu yaitu remasan sambil ditengahnya ditambahi beban..

di acara tersebut juga kelihatan ada mas suprapto dan mobil VWnya yang bikin saya kepincut.. hehehe.. :D

wah liat tulisan-tulisan para sesepuh disini saya jadi ciut, ternyata pengetahuan saya masih cetek sekali..
jadi malu..  :-P
salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: putrabna on 15/04/2011 01:31
mohon ijin menyimak,,,,saya anggota MP kolat Banjarnegara,cabang masih ikut Banyumas,,,walau dah lama di MP pengetahuan belum seberapa,,,dengan membaca tulisan2 dari para senior @mas mpcrb / mas prapto,,,saya yg dah kepala 3 jadi semangat latihan lagi,,,,,salam kenal,,,monggo dilanjut
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: f4iz on 21/04/2011 11:18
Salam hormat kepada rekan-2x Merpati Putih,
@Mas Suprapto, Mas Ogebang, dan Mas mpcrb
Saya mau tanya, saya liat gerakan-2x di Jurus dan dalam Langkah Silat Merpati Putih banyak yg berbentuk circular(lingkaran). Sekilas kalau dilihat cepat jadi seperti gangsing.
Apakah ada filosofi dibalik gerakan lingkaran dalam Merpati Putih ? Misalnya, mungkin gerakan melingkar meningkatkan tenaga/power atau menetralisir tenaga lawan ?

Terima kasih sebelumnya.
Wasalam,

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 21/04/2011 13:32
@ mas Godam.

Sepertinya betul begitu.
Pola langkahnya menetralisir serangan lawan, sekaligus ambil posisi menguntungkan, juga dipengaruhi banyak jenis serangan silang(slewah, suliwa) dan melingkar. Mis. sodokan/tebak, tebangan, tebasan, keprukan, gamparan dst.
Serangan ini sering diaplikasikan dalam rangkaian gerak yang digabung pemukulan benda keras. Cenderung perlu lintasan melingkar.
Ada pola leyek, memindah titik berat badan, dengan rebah ke suatu arah atau memutar badan langsung motong/menyerang.
Ada juga pola setengah langkah. Tetap saja menetralisir serangan lawan, kemudian langsung balas, termasuk tangkapan/kuncian.
Bila pola langkah yang berisi langkah maju/mundur, kesamping, serong, leyek, simpir, srimpet dan loncat sudah bisa dilakukan dengan benar dan cepat, dinamakan pola "langkah setan". Lawan segera kehilangan sasaran.

Tatagerak termasuk pola langkah kemudian dilatih dengan penghayatan getaran agar menjadi gerak naluri. Latihan gerak naluri antara lain dengan latihan berpasangan, agar 'jadi'. Mungkin bisa dibandingkan/dirujuk seperti tempel, napel, jurus kajadian, kumaha kajadian na, dst.
Ada yang perlu ditingkatkan dalam pola latihan tata gerak MP. Porsi waktu setiap latihan dibagi dengan latihan senam pernafasan, getaran dst. Ditambah, para anggota kurang mengeksplorasi/mersudi tata gerak. Setelah yg wajib dikuasai, ya udah.
Pemberian permainan senjata(kudi), ada maksud juga agar para anggota, bergairah mersudi tata gerak, tidak terpaku pada mersudi tentang tenaga/getaran saja.

Sumangga mas Ogebang, mas Mpcrb dan yang lain menambahkan/mengoreksi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: f4iz on 21/04/2011 20:37
Salam Mas Suprapto,
Gerakan lingkaran kalau dilakukan dgn getaran bisa bertambah kecepatannya ya Mas ?
Konsep lingkaran ini menarik karena kalo tidak salah dikenal juga di dalam Aikido dalam bentuk Sphere (lingkaran 3 dimensi) dan juga Baguazhang.
Latihan tata langkah didalam Merpati Putih apakah ada pola baku yg dilatih atau bebas berdasarkan langkah-2x dan kuda-2x yg bebas dirangkai ?

Terima kasih,
Wasalam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: silau on 21/04/2011 22:05
Bravo untuk mas mpcrb,

karena sebagian besar beberapa pertanyaan saya sudah terjawab mengenai pernafasan dan getaran. Dulu masih ketika memasuki d2 sudah mulai "rewel" dengan para senior, mengenai nafas pengolahan, mengapa dinamai pengolahan, apanya yang diolah, mengapa mulai dari mulut dan mendesis, apa beda kok dikejangkan ddengan tidak, belum efek samping dan manfaat berbagai bentuk nafas tersebut, kemudian masuk ke pembinaan, mengapa garuda bentuknya demikian, apa yang mau diaktifkan, kok nafasnya harus di dada, belum berbagai efek lainnya pada pernafasan tersebut.

Akhirnya saya malah di cap terlalu "rewel", kadang jawaban unik seperti biasa "latih dulu deh nanti akan tahu sendiri".

Ya jalan lain yang saya, pakai study referensi dari buku-buku, tapi masih belum menyelasaikan pertanyaan-pertanyaan, apalagi terkait dengan getaran mp.

Untuk mas Suprapto terima kasih sudah berbagi sedikit banyak bagian dalam mp, dulu untuk mendapatkan informasi ini susah sekali saya dapatkan, apalagi saya di sumatera, dan saya sudah terlanjur "cinta" dengan mp dan silat di Indonesia.

Saya kenal mas mpcrb ini dari tetangga sebelah dan mengikutinya karena tergugah dengan "beberannya", dan bersyukur karena di mp mas mpcrb bisa berbagi dengan saya yang ingin lebih jauh tentang mp.

salam

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: rulltraman on 21/04/2011 22:22
@ pak suprapto dan rekan2 MP
setelah melihat tayangan pendekar di trans7 kemarin ternyata ilmu2 MP tingkat tinggi lebih menekankan pada pengolahan pikiran dan penempaannya tidak bersifat fisik.
sebagai contoh ilmu pasir besi sebelum melihat di tv saya kok membayangkan ilmu pasir besi seperti di film2 kungfu yang menusuk2kan jari ke pasir panas :w ternyta setelah melihat ternyata yg lebih penting visualisasinya bukan penempaan tangannya sendiri.
benarkah demikian

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 21/04/2011 23:19

Selain langkah setan ada juga langkah rajah walau orang2 di MP Jakarta ada yang salah nyebut jadi langkah raja. Langkah rajah adalah melangkah ringan seolah2 ada rajah (jebakan) di landasan tempat kaki kita berpijak. Ini juga menarik untuk dikuasai...

Basic-basic step langkah yang cocok untuk latihan melingkar adalah:
1. Geser depan (geser kaki depan ke dalam)
2. Geser belakang (geser kaki belakang ke luar)
3. Maju silang dalam
4. Mundur silang luar
5. Ganti langkah
6. Melingkar ke luar setelah srimpet
7. Putar badan setelah mundur simpir
8. Putar badan setelah geser depan
... dll


@ mas Godam.

Bila pola langkah yang berisi langkah maju/mundur, kesamping, serong, leyek, simpir, srimpet dan loncat sudah bisa dilakukan dengan benar dan cepat, dinamakan pola "langkah setan". Lawan segera kehilangan sasaran.

Sumangga mas Ogebang, mas Mpcrb dan yang lain menambahkan/mengoreksi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 22/04/2011 01:09
@ mas Godam.
Pola langkah dimasukkan dalam rangkaian gerak terikat no 1 sampai sekian (baku/wajib). Kemudian juga dalam rangkaian gerak berpasangan termasuk tangkap kunci. Kemudian ada rangkaian gerak bebas, yang disusun dengan logika gerak, atau dari hasil gerak naluri yang kemudian dicatat.
Latihan tatagerak dengan sistimatis dan penuh penghayatan (belum dengan penghayatan getaran), menghasilkan gerak REFLEKS.
Ditingkatkan dengan latihan tatagerak dengan penghayatan getaran ( berlatih tatagerak sambil menyebarkan getaran keseluruh tubuh), diperoleh gerak naluri.
Teoritis, reaksi gerak naluri lebih cepat dibanding gerak refleks. Seolah olah bisa bergerak/melangkah lebih cepat, padahal karena lebih awal bereaksi.

@mas ynasir.
Pedoman umum pelatih memang begitu. Lakukan dulu, tdk perlu adu argumentasi. Bila sudah MULAI terasa hasil, baik pengolahan tenaga maupun getaran, sudah mulai merasakan adanya arus tenaga, barulah dikomunikasikan dengan terminologi tenaga dan getaran. Bagaimana teknik penyaluran maupun berbagai aplikasinya.

@mas Rulltraman.
Betul, yang dilatih bukan kulit tangan, tapi getarannya.
Yang sempat terlihat di TV bentuk latihannya. Aslinya ya pakai pasir besi (pasir pantai yang hitam halus, bersifat tertarik magnit) yang sedang panas terpanggang terik matahari. Bisa melepuh kalau tenaga getarannya belum cukup melindungi tangan.  Bentuk fisik tangan tidak boleh berubah, tetap mulus.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 22/04/2011 07:49
Salaam..Mas To....
Salut buat pilihan Mas To mengenakan blankon & Surjan Jawa sewaktu Wawancara di Acara Pendekar TRANS 7...
Beda..Mas..energi yg terpancar...
Saya sendiri cenderung lebih suka Mas Poeng & Para Dewan Guru berpakaian spt Mas To di Acara tsb....
Aura mistikal keilmuan Tanah Jawanya akan terpancar dgn kuat dgn pakaian tsb...

Wallahu'Alam...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 22/04/2011 08:04
Salam Silat..Mas Godam....
Nambahin dikit aja....
Filosofis tata beladiri MP memang mengaplikasikan gerak melingkar...
Banyak aliran Bela diri lain juga mempunyai Filosofis yg sama....
Gerak melingkar ini diyakini memilki keunggulan yg lebih dibandingkan yg lain...
Konsekuensinya..secara mekanika tubuh...langkahnya musti Ringan dan tidak menggunakan kuda2 yg rendah...
Gerakan melingkar akan membawa kita keluar penjuru dari serangan lawan dan memberikan posisi serang balik yg menguntungkan karena posisi kita sewaktu menghindar akan berada disamping atau bahkan di belakang lawan kita...
melatihnya tidak mudah...perlu ketekunan & kesabaran tersendiri...banyak yg gak sabar disamping tidak sedikit yg berhasil...
Apalagi Back Ground anak2 MP yg secara alami tubuhnya kebal pukul akibat latihan Olah Nafas..semakin membuat tidak sabar saja latihan2 gerak melingkar ini...
Saya sendiripun menemukan kesulitan..karena background saya yg pesilat Cimande ( Main Rapat ) dan postur tubuh saya yg gempal...shg malas buat bergerak melingkar...he...3x....
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 22/04/2011 08:28
@mpcrb

Salam Perguruan..Mas...
Menanggapi babaran Sampeyan selanjutnya....
Semakin jelas terlihat bahwa secara garis besar Olah Nafas Pengolahan & Pembinaan yg bercirikan Nafas Kasar & mensyaratkan kekejangan anggota Tubuh pada dasarnya adalah Latihan Hawa Panas....
Sedangkan Olah Nafas Getaran yg bercirikan Nafas Halus dan tidak disertai kekejangan tubuh pada dasarnya adalah Latihan Hawa Dingin...
Kedua jenis Olah Nafas ini harus dilatih dgn Porsi yg sama sehingga Filosofis Keseimbangan Yin & Yang akan terpenuhi...
Sekarang terjawablah sudah kenapa ada beberapa Pesilat MP yg memilki spesialisasi hanya di salah satu pengendalian Olah Nafas ini nantinya akan mengalami ketidak seimbangan di organ2 tubuhnya yg berakibat dapat menimbukan suatu penyakit.
Ini tantangan buat Dewan Guru utk dapat merumuskan Formula Latihan dgn resep/Dosis Latihan yg terukur dari PengendlianHawa Panas & hawa Dingin ini...
Berapa takaran yg pas..??
Pengamatan di lapangan..Banyak warga MP lbh fokus ke pengendalian Hawa Panas saja....sehingga gampang emosian..tegangan tinggi...
termasuk saya seh...he..3x....
Makanya sekarang utk mencari takaran dosis yg tepat...saya lebih banyak latihan pengendalian Hawa Dingin...kalo kebanyakan..ntar kemayu lagi..terlalu sabar & nrimo...he..3x...
Bisa juga mind setnya di benahin lagi..karena sejatinya Olah Nafs Gabungan inti Bumi yg Hawa panas & Inti Langit yg Hawa Dingin itu sebenarnya sdh memenuhi kaedah keseimbangan Yin & Yang...
Apalagi dibarengi dgn niat Pengolahan Getaran menghimpun Yin & Yang sbg solusi mencapai keseimbangan shg nantinya akan menyehatkan & memperkuat organ2 tubuh kita...

Wallahu ' Alaam....
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: f4iz on 22/04/2011 20:35
Salam ,
@Mas Ogebang, Terima kasih atas penjelasan tambahannya.
Kayaknya memang latihan melangkah/bergerak  memang lama dan memerlukan ketekunan. Mungkin karena kita melatih ulang cara kita melangkah/bergerak. Kadang-2x langkah/gerak tsb. berbeda dgn kebiasaan kita dari kecil. Selain itu juga kadang membosankan..banyak yg mendingan latihan oernafasan, tekhnik ato beladiri :)

@Mas Ogebang & Mas Suprapto,
Mau tanya lagi nih kalo boleh, di Merpati Putih pelatihan nafas dgn pengejangan otot dan beban dilatih secara rutin. Tetapi kenapa kalo dilihat banyak senior-2x Merpati Putih yg badannya keliatannya biasa saja enggak terlmpau besar atau berotot otot. Contoh yg paling nyata Mas Poeng :) Apakah ada latihan pernafasan khusus agar otot-2x tidak kayak body builder ?
Satu lagi ..di Merpati Putih ada tidak guru ato pelatih yg rencana membuat buku ttg. Merpati Putih ? Misalnya judulnya Silat Merpati Putih Indonesian Traditional Fighting Arts isinya sejarah, filosofi, pemanasan, pernfasan dasar, beberapa tekhnik dasar khas MP (langkah, pukul, tendang, tangkis), jurus dasar, dan applikasi beladiri dasar. Kan bagus utk nambah-2x perpustakaan Silat kita.
Lagi juga kalo saya baca thread MP Sahabat Silat udah bisa 1 ato 2 buku jadi :)
Terima kasih,
Wasalam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 22/04/2011 22:46
@Mas Godam

Usul yang menarik untuk pembuatan buku! Mungkin mas mpcrb yang rajin nulis dan banyak ilmunya, berniat menulis. :)

Tentang latihan pernafasan MP, yang saya rasakan selama ini, memang tidak membuat badan kayak body builder. Tidak ada latihan khusus rasanya. Tapi mungkin beda dengan latihan body builder, latihan nafas MP dibarengi dengan pengaturan nafas dengan aturan dan tempo tertentu diiringi penghayatan dan imaginasi. Juga bentuknya aneh-aneh. :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 22/04/2011 22:50
1. Sebagaimana prinsip dalam keilmuan MP, bahwa semua teknik tatagerak, diposisikan sebagai gerak PENGARAHAN untuk diserap dan muncul sebagai gerak naluri. Dengan demikian menghormati dan mengakomodir karakter pribadi masing2 praktisinya. Apakah karakter fisik maupun kecenderungan sikapnya. Menggali potensi  pribadi masing2.
Ketika pesilat berlatih berbagai rangkaian gerak baku, dengan penghayatan/merasakan gerak (untuk mendapat reflek), yaitu lemas-pelan, lemas- cepat, pelan-bertenaga dan cepat-bertenaga, maka pesilat tersebut, dan pelatihnya, sudah harus tahu "jurus simpanan", atau model rangkaian mana yang paling pas untuk karakter fisik pesilat tersebut. Kemudian ketika penghayatan dengan getaran, makin kelihatan perbedaan masing2, sesuai dengan karakter rasanya (mis ada yang beda dgn yang lain, bentuk jari cenderung spt cakar, siap menangkap dan meremas).
Sikap dan karakter tatagerak beladiri tandem dua gurubesar waktu itu, mas Poeng HP dan almarhum mas  Budisantoso HP, terlihat berbeda. Mas Poeng kecil lincah, mas  Budi gempal, badan maupun kakinya.
Mas Budi ogah banyak melangkah, tidak suka nendang tinggi2, tapi perobahan ke pancer, kekuatan kuda2 ditunjang dengan kekuatan dan gerakan tangan, sulit ditembus. Hanya sedikit merobah posisi siku, yang nendang  bisa gak bangun lagi.
Itulah yang dimaksud, bahwa masing2 harus mersudi, tatagerak yang sesuai, yang akan menyatu dalam nalurinya. Terus menerus berlatih, sambil menambah perbendaharaan memorinya.
Pernah saya tanya, kenapa cenderung tidak main rapat (meski mas Budi cenderung memancing main rapat), katanya nasehat para sepuh dulu, untuk mewaspadai kalau  lawan tiba2 nyabut cundrik (keris kecil), yang tidak terlihat bila disengkelit/ diselipkan di sabuk depan.

2. Mengenai pesilat MP kok jarang yang gempal, seperti praktisi body building. Kalau ada yang gempal, memang suka latgan body building.
Padahal beban latihan, kalaupun tanpa beban tambahan, adalah berat badannya sendiri. Kemudian ada beban tambahan mulai dari bata semen, pot semen,  halter, gendewa dst.
Pernah sy tanya pada dosen olahraga, kemungkinan karena ada bentuk senam pernafasan yang punya karakter penguluran, tapi sambil dikejangkan. Menguntungkan bagi pesilat putri. Kuat tapi tidak "methekol" seperti pria. Urat vena juga tetep sembunyi, tidak terlihat menonjol. Mungkin juga karena ada latihan pengendapan, menarik kumpulkan hasil latihan dari seluruh anggota badan (terutama tangan dan kaki). Belum pernah diteliti.

3. Mengenai sadar menulis/mentranskrip, baru sampai ke buku pedoman pelatih. Termasuk uraian gerak. Kalaupun dilengkapi gambar bentuk, dengan model gambar lidi. Tidak setiap orang langsung paham kalau baca buku pedoman pelatih. Istilah2nya, bagian2nya, harus difahami dengan latihan langsung.
Untuk alasan pelestarian, sudah disadari perlu transkrip lengkap. Minimal agar secara internal, distribusi pengetahuan bisa lebih merata. Mudah2an para pewaris muda segera merumuskan pelaksanaan penyusunan dan pembuatan buku dan vcd keilmuan lengkap. Semoga.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Hening on 23/04/2011 09:59
Salam Perguruan dan salam Silat...

Sedikit pendapat mas.. menurut saya kenapa anggota MP walau latihan olah nafasnya dengan menggunakan beban namun jarang yang gempal, kemungkinan sebabnya adalah pola nafas terhadap proses metabolisme tubuh sehingga mendapatkan energi (tenaga). sebagaimana diketahui bahwa secara umum proses metabolisme tubuh lebih ke tenaga yang dihasilkan pada proses aerobik (masih membutuhkan oksigen), namun begitu pola nafas dipacu kearah anaerobik (di MP dikenal nafas kering), dimana proses metbolisme memaksa lemak pada tubuh (utamanya pada otot-otot) untuk diuraikan menjadi energi. sehingga proses inilah yang membuat munculnya tambahan energi sekaligus menjadikan otot tidak terbentuk layaknya body builder. Proses olah nafas ini kalo saya tidak salah istilahnya memeras otot, sehingga kalau diperhatikan otot-otot pada anggota mp ada sedikit "perubahan tempat" susunan uratnya.
Kalaupun ada yang gempal kebanyakan merupakan bakat dari keluarganya gempal (gemuk).

Mohon maaf atas pendapat saya..

salam...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 23/04/2011 18:02
@ pak suprapto dan rekan2 MP
setelah melihat tayangan pendekar di trans7 kemarin ternyata ilmu2 MP tingkat tinggi lebih menekankan pada pengolahan pikiran dan penempaannya tidak bersifat fisik.
sebagai contoh ilmu pasir besi sebelum melihat di tv saya kok membayangkan ilmu pasir besi seperti di film2 kungfu yang menusuk2kan jari ke pasir panas :w ternyta setelah melihat ternyata yg lebih penting visualisasinya bukan penempaan tangannya sendiri.
benarkah demikian

Sebagian besar sudah dijawab oleh mas Suprapto, saya coba jawab sesuai kemampuan saya.

Pada dasarnya, pikiran dan fisik tidak bisa dipisahkan. Pikiran akan mempengaruhi fisik. Pada tataran tertentu malah menjadi satu. Meski demikian, tidak semua aktivitas fisik bisa dikontrol oleh pikiran. Ada hal-hal tertentu yang berjalan secara otomatis tanpa pikiran harus memerintahkan terlebih dahulu. Peredaran darah contohnya, atau pergantian sel darah merah, dan banyak lagi. Akan sangat repot kalau hal-hal seperti itu harus dikontrol terlebih dahulu oleh pikiran. Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, sungguh sangat hebat mendesain seperti ini. Sungguh hebat penciptaan Allah ini.

Beladiri, pada tahap awal adalah mengajarkan gerakan fisik, mengajarkan melatih fisik. Maka dari itu ada gerak, ada jurus. Melatih otot, syaraf, tulang, dsb. Hal-hal yang bersifat fisik secara nyata, yang terlihat mata, lebih mudah untuk dicerna, dipahami, dan dilatih. Pada tingkatan yang lebih tinggi, mulai diajarkan pengaruh pikiran terhadap fisik. Mulailah masuk pelatihan cipta-rasa-karsa. Dari sini mulailah praktisi mendapatkan pengalaman baru bahwa ternyata pikiran bisa mengontrol fisik, bahwa ternyata pikiran bisa mempengaruhi fisik. Kalau dulu yang disebut "panas" adalah esensi dari pertemuan panas dan kulit, harus ada sentuhan pada kulit untuk merasakan sesuatu. Pada tataran selanjutnya "panas" dapat diserap dengan esensi level energi saja. Demikianlah seterusnya sehingga semakin pemahaman meningkat, maka esensi fisik akan bergeser menjadi level energi, lebih jauh lagi menjadi level getaran, level frekwensi, level atomik. Kalau sudah begini, sudah tidak ada lagi "panas", "dingin", "jauh", "dekat", dsb. Istilah-istilah seperti itu sudah masuk dalam TANDA KUTIP. Mengapa? Sebab sudah didefinisikan ulang.

Meski demikian, pembelajaran terbaik ya melewati satu demi satu anak tangga. Pada akhirnya nanti, akan menemukan sendiri "anak tangga" yang dimaksud.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 23/04/2011 18:06
Menjadi menarik juga bahwa dalam sudut pandang Medical Qigong, "pikiran" ditulis menggunakan huruf cina "Xin", demikian juga dengan "hati", menggunakan huruf yang sama (Xin). :)

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 23/04/2011 18:22
...
Sekarang terjawablah sudah kenapa ada beberapa Pesilat MP yg memilki spesialisasi hanya di salah satu pengendalian Olah Nafas ini nantinya akan mengalami ketidak seimbangan di organ2 tubuhnya yg berakibat dapat menimbukan suatu penyakit.
Ini tantangan buat Dewan Guru utk dapat merumuskan Formula Latihan dgn resep/Dosis Latihan yg terukur dari PengendlianHawa Panas & hawa Dingin ini...
Berapa takaran yg pas..??
Pengamatan di lapangan..Banyak warga MP lbh fokus ke pengendalian Hawa Panas saja....sehingga gampang emosian..tegangan tinggi...
termasuk saya seh...he..3x....
...

Hawa Yang, atau hawa panas, atau hawa langit, merupakan jenis hawa yang secara umum mudah dilatih oleh tubuh manusia. Jenis energi ini membuat manusia bergerak, beremosi, bisa marah, melakukan aktivitas berat, menghasilkan adrenalin tinggi, dsb. Ini (mungkin) sudah kodrat dari Tuhan YME. Tidak ada yang salah dengan melatih energi panas ini. Yang perlu diperhatikan adalah prinsip keseimbangan tadi. Bahwa segala sesuatu yang tidak seimbang pasti akan memiliki dampak. Seimbang tidak berarti harus dalam konteks 50-50.

Sebagai contoh, ada 10 soal, masing-masing dengan bobot berbeda.
Soal 1 memiliki bobot 30,
soal 2 memiliki bobot  50,
dan soal 3,4,5, dst, diatur sedemikian rupa hingga nilai akhir 100.

Pada jenis pengolahan energi Yang,
soal 1 memiliki bobot 50,
soal 2 memiliki bobot 30.

Sedangkan pada jenis pengolahan energi Yin,
soal 1 memiliki bobot 30,
soal 2 memiliki bobot 50.

Dari contoh tsb kita bisa melihat bahwa keseimbangan bisa dicapai tidak melulu dalam konteks 50-50, tapi dalam keseluruhan sudut pandang yang kita lihat/nilai. Ada beberapa pengolahan energi panas (Yang), yang katakanlah bobotnya 50, tapi hanya memerlukan porsi 30 untuk organ Yin. Demikianlah seterusnya. Disini praktisi harus mulai peduli dengan PERHATIAN. Perhatian terhadap organ, terhadap energi organ, terhadap dirinya sendiri. Orang yang berlatih beladiri pada tataran energi haruslah orang yang paling mengerti dirinya sendiri, dan haruslah orang yang sangat peduli pada internal dirinya sendiri.

Hawa panas adalah hawa yang lebih mudah dilatih oleh tubuh manusia. Kecuali manusia yang dilahirkan dengan kodrat Yin (meski presentasinya lebih sedikit dibanding Yang). Hawa panas juga jenis energi yang paling mudah berinteraksi dengan tubuh manusia dan paling mudah dirasakan. Jadi, memang sesunggunya tidak ada yang salah dengan ini. Yang musti diperbaiki adalah soal pemahaman kita terhadap prinsip keseimbangan. Itu saja.

Mohon maaf, barangkali ada kekurangan, monggo dikoreksi. Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 23/04/2011 18:38
Terkait dengan hubungan antara gerakan, getaran, dan kecepatan, menurut saya pribadi harus dirumuskan dulu apa pengertian dari "cepat". Apakah cepat berarti dengan gerakan yang sama kita bisa lebih dulu selesai? Ataukah cepat dalam arti antisipasi? Pada tataran naluri, makna "cepat" berada dalam konteks antisipasi. Seolah kita lebih "cepat", padahal belum tentu. Kita hanya "lebih dulu tahu" sehingga bisa "lebih dulu" mengeluarkan gerakan antisipasi. Tapi kalau bicara melakukan gerakan yang sama, dimana yang satu dilambari getaran dan yang satu tidak dilambari getaran, maka "kecepatan" yang menang belum tentu lebih cepat yang dilambari getaran.

Saya pernah menulis konsep fight bagi praktisi getaran disini: http://sahabatsilat.com/forum/aliran-pencak-silat/pps-betako-merpati-putih/msg34359/?topicseen#msg34359. Kebetulan sudah mencoba sendiri, dan ada manfaatnya. Barangkali bisa diambil manfaatnya atau dijadikan studi banding. Monggo dikoreksi.

Kembali pada prinsip kecepatan. Bahwa otot yang terlatih akan mampu menghasilkan daya regang atau daya pegas yang lebih baik. Dari sinilah lahir kecepatan gerak. Mereka yang melatih berulang-ulang suatu gerakan, pada dasarnya melatih daya regang atau daya pegas dari fungsi otot. Terekam menjadi memori otot. Jadi gerakan "cepat" dihasilkan dari fungsi fisik otot, serabut syaraf, dan pembentuknya yang lain. Pada tahapan lain, kecepatan bisa dihasilkan dari menggerakan energi sekitar fisik untuk membantu "mendorong" tubuh fisik. Seperti halnya kalau tubuh kita didorong oleh suatu hempasan angin dari belakang, maka daya lontar kita jadi jauh lebih cepat dibanding sebelumnya. Hal ini juga bisa dimanfaatkan untuk "melesat"-kan suatu alat penyasar tubuh untuk didapati suatu kecepatan yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.

Barangkali ada kekurangan, monggo dikoreksi. Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 23/04/2011 18:45
@Mas Godam

Usul yang menarik untuk pembuatan buku! Mungkin mas mpcrb yang rajin nulis dan banyak ilmunya, berniat menulis. :)

Tentang latihan pernafasan MP, yang saya rasakan selama ini, memang tidak membuat badan kayak body builder. Tidak ada latihan khusus rasanya. Tapi mungkin beda dengan latihan body builder, latihan nafas MP dibarengi dengan pengaturan nafas dengan aturan dan tempo tertentu diiringi penghayatan dan imaginasi. Juga bentuknya aneh-aneh. :)

Waduh kalau bikin buku mengenai MP saya belum berani. Biarlah otoritas keilmuan yang berwenang untuk melakukan itu. Barangkali nanti suatu hari nanti para pewaris muda beserta dewan guru dan senior pusat bisa mewujudkan itu. Pasti akan sangat menarik dan sanad-nya benar.

Terkait mengenai mengapa yang berlatih olah nafas tidak membuat badan jadi besar, saya punya jawaban tersendiri. Mungkin sebagian sudah dibabar oleh yang lain. Saya coba berikan pandangan versi saya. Pada prinsip dasar body building, yang dilatih adalah otot (muscle), yang harus disertai suplemen dan makanan penunjang untuk membesarkan otot. Konon Ade Rai, setiap harinya mengkonsumsi 60 butir telur ayam kampung. :) Saya sih ga sanggup kalau seperti itu. Hehehe. Tetapi pada praktisi olah nafas, yang dilatih bukanlah otot (muscle), tetapi energi tubuh. Otot yang dilatih hanyalah jalur otot (nadi) agar semakin kuat menjadi jalur lintasan energi tubuh yang semakin lama semakin kuat. Jadi, meski tubuhnya tidak sekekar seperti para praktisi body building, tetapi daya tahan otot, dan daya ledak (explosive) dari metode yang dilatihnya tidak kalah dibanding yang melatih body building. Hal ini rasanya pernah diteliti oleh MP melalui Operasi Seta I sehingga muncul teori ATP. Teori ATP sendiri bukanlah teori tenaga dalam, tetapi suatu sudut pandang untuk menjelaskan darimana asal tenaga explosive dari hasil latihan nafas itu. Melatih olah nafas, semakin melatih energi, maka semakin diperlukan kekuatan nadi yang prima. Para guru besar, sesepuh, suatu beladiri yang ada olah nafasnya (meski belum pernah diteliti), saya percaya jalur nadinya lebih besar dibanding jalur nadi kita umumnya pada usia yang sama. Pada tahap tertentu, ketika semua keilmuan sudah berhasil dilatih, ketika aspek kanuragan sudah berhasil dikuasai, untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi diperlukan kekuatan nadi yang lebih baik.

Barangkali ada kekurangan mohon dikoreksi. Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 23/04/2011 22:06
Praktek pembentukan otot/massa otot secara umum(body building),  bertujuan untuk menambah, mengurangi, memadatkan, memelihara massa otot tertentu. Membentuk "tone" otot2 tertentu. Memang itu tujuannya Dilakukan dengan kombinasi diet suplemen, teknik latihan, beban tertentu dan porsi pengulangan tertentu.
Selalu dengan penegangan/pengejanan ketika otot tertentu diKONTRAKSI/otot dikerutkan dengan bantuan beban. Konsentrasi ada pada otot yang dilatih tsb.

Latihan beban MP tidak sesuai dengan kaidah fisiologis tentang pembentukan otot tersebut. Banyak penegangan/pengejangan dilakukan ketika otot pada posisi DIULUR, karena tujuan yang berbeda, yaitu melancarkan dan memperkuat jalur energi(bukan hanya urat nadi/urat balik). Otot tetap terbentuk, sesuai porsi kebutuhan.
Misal pada bentuk2 latihan dengan beban "mencengkeram" pot semen, tujuannya bukan hanya memperkuat jari atau lengan, tapi lebih untuk memperlancar dan memperkuat jalur dari ujung kaki sampai ujung jari.
Bahkan pada latihan pembinaan dorong tarik (dengan kuda2 rendah), meski konsentrasi pengejangan lebih pada lengan, tujuannya untuk lebih memperlancar dan memperkuat jalur punggung.

Tapi kan selalu ada sesi pembinaan fisik secara aerobic.
Sehingga meski sudah berbagai pendapat/teori diungkapkan, phenomena bentuk fisik praktisi MP, masih menarik untuk dicermati/diteliti lebih lanjut.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: limpato on 23/04/2011 22:43
Menarik sekali pembahasan teman-teman dari Merpati Putih tentang energi yang sampai kepada Yin dan Yang.
Saya pernah baca bahwa guru Tao memecahkan masalah overheating di kepala yang sering disebut sebagai kundalini syndrom dengan cara menurunkan chi ke pusar. Kepala butuh chi, tapi bukan tempat yang bagus untuk menyimpan chi lama-lama.
Aliran chi yang panas (Yang) dari tulang punggung mengalir ke depan bertemu dengan aliran dingin (Yin) dan kemudian disimpan di pusar (sebagai tempat aman untuk menyimpan energi).

Saya mau tanya, apakah teman-teman MP pernah melatih orbit mikrokosmik untuk meratakan distribusi energi panas yang timbul akibat latihan pernafasan?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 24/04/2011 00:25
@ Uda Limpato.

Sambil menunggu rekan2 menguraikan lebih detail, memang di MP masih perlu penjelasan yang lebih rinci, agar praktisinya lebih punya pengertian, sehingga  lebih menyadari pentingnya menuruti pakem2 latihan yang sudah ditetapkan. Kurangnya pengertian bisa terjerumus ke over heated. Pengetahuan rujukan paralel mengenai pengertian energi dingin-panas, yin-yang, bisa menambah pengertian. Meski cara mendapatkan energinya khas masing2, tapi harus disadari phenomenanya identik.

Meski pada tingkat awal (nafas dasar dan nafas balik), pengolahan nafas didominasi pengolahan yg konon bersifat panas, sudah ada prosedur tradisional yang melekat untuk penyebaran/meratakan distribusinya. Yaitu latihan pengendapan.
Tenaga yang dihasilkan setelah sesi latihan pengolahan nafas  saat itu, dari kepala tangan kaki dan badan, ditarik ke bawah pusar, kemudian disebarkan keseluruh tubuh.
Pada tingkat selanjutnya, dengan pengolahan tenaga yang makin intensif, penyeimbangnya diberikan dengan latihan getaran, yang ternyata menarik energi dingin. Ditambah dengan latihan nafas pembersih. Pengontrolan tumpukan2 energi dibeberapa tempat, dilakukan dengan prosedur standar, yaitu latihan nafas pembersih. Kelebihan2 energi yang bisa merugikan, diambil dan dibuang.
Prinsipnya tetap keseimbangan, dengan tujuan utama, jalur untuk menyerap dan menyalurkan menjadi lancar dan kuat, bukan memperbanyak simpanan. Kecuali akan ada keperluan khusus.
Menyimpan di otak kecil juga hanya sementara, ketika akan diaplikasikan.

Praktisi yang latihan untuk membantu penyembuhan, tapi terbiasa/otomatis keluar energi panas, secara khusus berlatih menyerap tenaga inti bumi. Beberapa secara khusus berlatih di pantai (parangkusumo), mendeteksi dasar laut dalam, setelah ketemu titiknya, memvisualisasikan dirinya berada disana,  menyerap tenaga inti bumi, maka siap dengan energi panas-dingin yang cukup, untuk diaplikasikan menolong, termasuk upaya penyembuhan jarak jauh.
Kurangnya disiplin karena kurangnya pengertian, berakibat merugikan. Warning dari mas Mpcrb dan mas Ogebang, beserta usulan solusinya, diusahakan ada tindak lanjut serius.
Maaf kalau melebar, hanya agar prespektifnya lebih jelas, bagi uda Limpato dan juga rekan2 MP. 

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/04/2011 08:41
Apa yang mas suprapto paparkan sangat benar. MP memang sudah punya mekanisme penyeimbang. Pada tingkat dasar, menggunakan nafas pengendapan. Pada tingkat balik, menggunakan nafas pengendapan dan nafas pembersih. Pada tingkat kombinasi, menggunakan nafas pengendapan, nafas pembersih, nafas segitiga. Demikianlah seterusnya hingga tingkat Khusus/Kesegaran.

Saya percaya, mas ogebang, juga mas sambergledek, dan barangkali senior yang lain, sebenarnya sudah pernah melihat kasus-kasus ini disekeliling kita. Hanya saja mungkin menunggu apakah ada issue yang sama, atau paling tidak menunggu apakah ada indikasi yang sama dari praktisi lain. Pada dasarnya, tidak ada yang salah dengan latihan di MP. Yang ada hanyalah masalah KESADARAN, masalah PERHATIAN, dan cara seseorang memandang sesuatu. Terkadang, atas nama "kesaktian" maka anggota suka lupa dengan prinsip keseimbangan. Apalagi kalau tidak dibimbing dengan benar. Dengan jumlah anggota yang luar biasa besar, saya rasa faktor penjelasan yang lebih rinci sangat diperlukan untuk dimasukkan pada buku pedoman kurikulum baku pelatihan MP.

Terkait pada ulasan uda Limpato, bahwa memang ada kondisi dimana latihan getaran MP mengharuskan praktisinya MENYIMPAN tenaga getaran pada otak belakang sebelah kanan. Ini berarti menyimpan tenaga Yang pada otak. Khusus untuk praktisi getaran, yang sudah mencapai tahap visual/vision pada aplikasi getaran untuk tutup mata, ketika selesai mengaplikasikan getaran untuk tutup mata maka otak belakang akan terasa panas. Solusinya jelas, gunakan nafas pembersih setiap kali selesai aplikasi. Dan ditutup dengan pengendapan, dengan menarik tenaga getaran ke bawah pusar (konteks CMA adalah dantian bawah). Tapi solusi ini TIDAK TERCANTUM pada buku panduan kurikulum baku latihan getaran MP yang didistribusikan ke seluruh cabang. Yang tercantum pada buku kurikulum baku adalah aspek ketika MELATIH GETARAN. Asumsinya adalah anggota yang melatih diharapkan sudah mengerti sendiri. Padahal di lapangan kenyataannya sedikit sekali yang mengerti sendiri pentingnya "menutup" dengan nafas pembersih dan pengendapan. Kalau memang tidak disertakan di buku panduan, mungkin akan lebih baik kalau diinformasikan pada penataran pelatih nasional/daerah/cabang, terutama kepada para pelatih getaran. Saya rasa tidak ada salahnya demi kebaikan bersama.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 25/04/2011 10:52
Setuju mas mpcrb.
Saya cek ke penatar pada penataran pelatih, solusi tsb termasuk beberapa solusi ketika peserta latihan 'macet'/lambat ketika latihan getaran, disampaikan secara lisan/langsung, dan peserta diminta mencatat/mengingat sendiri, termasuk variasi detil yang sensitif.
Toh karena teknik/pengertian  tentang pengendapan, pembersih, segitiga pribadi, angkasa, bumi, gabungan, menyebarkan, menarik, mendeteksi dst sudah diberikan dengan jelas, maka penambahan/penegasan tertulis tentang prosedur penutup, hanya perlu tambahan  point/kalimat pendek. Sedikit namun banyak manfaat. Diusahakan sudah ada penyempurnaan pada penataran pelatih nasional tahun ini. 

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/04/2011 13:53
Amin.

****

Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menulis bahwa (sepertinya) getaran itu agak berbeda konsepnya dengan Chi dalam sudut pandang CMA. Masih banyak pertanyaan yang menggelayut pada pikiran saya. Setelah sedikit banyak membaca buku Medical Qigong dan berdiskusi dengan praktisi Chi, akhirnya saya sampai pada suatu hipotesa.

Saya coba ulas lebih detail, barangkali bisa diambil manfaatnya. Mohon dikoreksi kalau ada kesalahan.

Pada sudut pandang CMA, Langit itu bersifat Yang, bersifat Panas. Sedangkan Bumi itu bersifat Yin, bersifat Dingin. Dalam Konsep Chi/Qi dikenal prinsip sebagai berikut :

Yang terbentuk dari Siaw Im ( Im Kecil ) dan Tai Yang ( Yang Besar ) sebaliknya Im terbentuk dari Siaw Yang ( Yang Kecil ) dan Tai Im ( Im Besar ). Im dan Yang pada akhirnya membentuk kesimbangan yg disebut Tai Chi. Ini tercermin dalam lambang Tai Chi yg terdiri dari bulatan berwarna Hitam dan Putih dimana dalam daerah yg berwarna Hitam ( Im ) terdapat bulatan kecil berwarna Putih ( Siaw Yang ) sedang dalam daerah Putih ( Yang ) terdapat bulatan kecil berwarna Hitam ( Siaw Im ).

(http://farm6.static.flickr.com/5141/5652280117_35c08f2ff1_z.jpg)

Dari konsep inilah tampak ada keseimbangan dalam segala sesuatu berdasarkan Konsep Chi/Qi. Tidak ada elemen yg bersifat Yang Mutlak dan tidak ada elemen yg bersifat Im Mutlak. Dalam Elemen yg bersifat Yang akan selalu terdapat sifat Im ( Siaw Im - Im Kecil ) di dalamnya sebaliknya dalam Elemen yg bersifat Im akan selalu terdapat sifat Yang ( Siaw Yang - Yang Kecil ) di dalamnya.

Berdasarkan konsep Chi/Qi ini terlihat kalau latihan Getaran mengambil Energi yg bersifat Siaw ( Kecil ) dalam setiap elemen yg ada. Misalnya dari elemen Bumi yg bersifat Dingin ( Im ) justru pada pelatihan Getaran yg diambil adalah Energi Panas ( Siaw Yang ) nya bukan Energi Dingin ( Tai Im ) nya. Sedang dari Langit yg relatif bersifat Panas ( Yang ) justru yg diambil adalah Energi Dingin ( Siaw Im ) nya bukan Energi Panas ( Tai Yang ) nya.

Dalam sudut pandang yg lebih extreme mungkin bisa dibayangkan jika kita melakukan Olah Nafas Matahari tetapi justru yg kita tarik dari elemen Matahari adalah energi Dingin ( Siaw Im ) nya bukan energi Panas ( Tai Yang ) nya.

Dari sini terlihat Pelatihan Getaran justru mengambil Energi yg bersifat Kecil dari setiap Elemen ( Langit - Bumi ) pada Pola Latihan Pernafasannya. Bukankah fenomena ini sangat menarik untuk dicermati? :)

Latihan olah nafas pengolahan dan pembinaan, dapat diibaratkan adalah Energi Besar. Latihan yang pada umumnya dilakukan oleh praktisi CMA lainnya (sesuai dengan karakteristik khas beladirinya).

Getaran MP dibangkitkan dgn cara menarik Energi Kecil ( Siaw ) yg ada pada suatu elemen sedang Energi Chi/Qi dibangkitkan dgn menarik Energi Besar ( Tai ) yg ada pada suatu elemen. Perbedaan filosofi ini mendasari Pembangkitan Energi Getaran MP yg membuatnya berbeda dengan Pembangkitan Energi Chi/Qi dalam CMA baik pada metode pelatihan dan hasil akhir.

Semoga membantu. Mohon koreksi kalau ada kesalahan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/04/2011 14:27
Kondisi ini juga sekaligus bisa menjelaskan mengapa para praktisi power MP (meski tidak kebanyakan) cukup kesulitan untuk mempelajari getaran. Ia yang terbiasa dengan Energi Besar ( Tai Yang atau Tai Im ) kemudian harus belajar untuk 'mengenal' atau 'melatih' Energi Kecil ( Siaw Yang atau Siaw Im ). Ia yang terbiasa merasakan Energi Besar, mendapat manfaat darinya, mampu mengumpulkan, merasakan dalam sekejap (entah via emosi, atau cukup berkehendak saja), kemudian 'dipaksa' untuk merasakan Energi Kecil ini. Ia yang terbiasa aktif, panas, dinamis, tiba-tiba harus berubah menjadi lembut, nrimo, kalem. Kalau sudut pandangnya tidak diubah, niscaya tentu akan kesulitan. Proses ini bisa dipandang sebagai titik balik, untuk saling melengkapi.

Pada konteks lain, praktisi yang berlatih getaran itu melatih kepekaan pada Energi Kecil ( Siaw ) diantara Energi Besar ( Tai Yang ) yang ia miliki dan yang ada di alam raya ini. Kalau tidak dilandasi dengan niat dan kepasrahan (tahap awal untuk melatih naluri), maka akan kesulitan dalam "menemukan" Energi Kecil ( Siaw ) diantara Energi Besar yang sudah biasa ia rasakan/nikmati. Justru semakin terprogram (bahasa Mas Poeng) untuk berambisi maka semakin sulitlah mengenali Energi Kecil ( Siaw ) tersebut.

Seharusnya ia menarik Energi Kecil dari Energi Besar, yang terjadi malah ia menarik Energi Besarnya saja (seperti pada umumnya ia berlatih). Energi Kecil tsb hampir tidak tersentuh. Tapi semakin pasrah, ikhlas, dengan niat yang baik, maka seluruh sel-sel syaraf akan menjadi begitu 'lepas' dan 'peka' untuk merasakan Energi Kecil diantara sekian banyak Energi Besar.

Lebih jauh lagi, pada konteks power MP, Energi Besar-lah yang digunakan untuk melakukan aktivitas (entah pemukulan, fight, atau sejenisnya). Lambat laun, ia akan mulai berkenalan dengan manfaat Energi Kecil untuk melakukan hal yang sama. Besar mempengaruhi Kecil, Kecil mempengaruhi Besar. Di dalam Yin ada Yang, di dalam Yang ada Yin. Lambat laun mulai tergambar lebih baik.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: silau on 27/04/2011 10:21
hanya ungkapan terima kasih yang bisa saya bisa sampaikan kepada mas Suprapto dan mas mpcrb serta anggota mp lainnya di topik ini, karena apa yang banyak saya tanyakan ttg mp bisa terjawab di forum ini.

buat mas Suprapto dan mas mpcrb serta anggota mp lain, mohon pencerahannya dan berbagi pengalaman, saya tertarik sekali dengan pernyataan mas mpcrb bahwa bentuk chi/getaran pada pusar seperti bola pingpong dan tidak imajiner, saya pernah merasakan ini tapi hanya sekilas mas dan tidak permanen kadang terasa kadang tidak (tidak seperti bola hanya "kenyal" seperti magnet), ada tips-nya ngga mas bentuk nafas apa yg musti diperbanyak atau ada yang lain mas untuk merasakan secara permanen?, saya bisa merasakan malah yang berada di titik jantung dan mata ketiga "dahi" (rasa ini saya bisa dapatkan setelah melatih bulan dan matahari).

mohon dikoreksi.

salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 27/04/2011 16:15
Terima kasih juga mas. Saya bukan siapa-siapa mas. Hanya barangkali ada sesuatu yang bisa diambil manfaat untuk memecah kebuntuan. Mohon dikoreksi kalau ada kesalahan.

Terkait mengenai nafas apa yang dilatih, saya rasa nafas apapun yang mas pahami sesuai tingkatan atau sesuai arahan pelatih sudah lebih dari cukup. Kuncinya khan sudah diberitahu, yakni NIAT dan KONSENTRASI. Ingin menjadi bola, ingin 'dipecah', ingin 'disebar', ingin 'dipusatkan', atau ingin 'dibuyarkan', mulailah dari melatih niat dan konsentrasi.

Jernih.
Tenang.
Hening.

Kemana pikiran mengarah, kesitu tenaga mengalir.
Kemana hati berkehendak, kesitu getaran mengarah.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 27/04/2011 19:41
Salam Perguruan...

Ingin nambahin dikit aja...
Sewaktu sessi Wejang pribadi ke saya di tahun 80an akhir ...Alm Mas Budi pernah mengkoreksi Mind Set saya ttg Olah Nafs MP yaitu kita jangan mempunyai Pikiran bahwa aktivitas Olah Nafas itu untuk menimbun Eter sebanyak2nya di Bawah Pusar atau tempat2 lainnya.
Tapi bayangkanlah & rasakan bahwa sewaktu kita berlatih Olah Nafas..sebenarnya Tubuh kita sedang membangun Infrastrukur Jalur/Jalan Energi yg terdiri dari Drainase , Underpass , FlyOver , Jalan Arteri , Jalan Tikus ,  Jalan Tol , Perapatan , Putaran arah , dsb.Bayangkanlah tubuh kita seperti sebuah Kota metropolitan yg apabila Infrastukturnya tidak bagus..maka akan terjadi Banjir , Drainase tersumbat , penumpukan2 sampah dimana2 , kemacetan lalu lintas , dsb .Akhirnya Kota Metropolitan tsb menjadi sakit dan tidak nyaman utk ditempati.
Dari wejangnya tsb..jelas sekali dinyatakan bahwa kita dgn niat yg benar dlm berlatih sebenarnya merupakan  : Gubernur DKI " buat Tubuh kita
 sendiri dlm membangun Infrastuktur Jalur Energi sehingga proses mobilitas bergeraknya  aliran Getaran itu bisa berjalan dgn lebih cepat & effisien.
Jadi kalo seorang Pesilat MP bisa merasakan Bola Energi di bawah pusar dgn cepat ataou dia mampu mekaukan Getaran ini & Getaran Itu.. hal tsb bukanlah kemampuan dia menghimpun Energi..tapi Infrastuktur Jalur Energinya sdh bagus.
Nah..Infstaruktur yg sdh bagus tsb perlu dipelihara & dijaga dgn cara terus kontinyu latihan sampai akhir hayat ( Way of Life ).Tentunya dgn pemahaman yg benar....
Saya rasa kejadian2 dampak negatif dr beberapa Warga MP yg dulunya " Sakti " tapi koq penyakitan..mungkin bukan keilmuan MP nya yg salah..tapi kontuinitas Latihannya yg tidak disiplin lagi....
Sudah jadi rahasia Umum...bahwa banyak yg ketika sdh menjadi Pelatih...yg dilatih kita cuma Mulutnya & jari telunjuknya doank...he...3x...
Alm Mas Budi juga mengingatkan saya utk sering2 berlatih Nafas Pembersih...Bahkan beliau menyarankan..semales2nya kita latihan...ya..latihlah Nafas pembersih..itu...
Ada temuan yg menarik ttg Organ Jantung Warga MP....Mas Chandra ( mantan Kacab MPJS ) pernah memberitahu saya bahwa Organ Jantung dari anak2 MP lebih besar dibandingkan orang2 lain...
Ini merupakan hasil Check Up Jantung yg dilakukan Dokter yg warga MP juga ( Saya lupa namanya )...
Dia melakukan Riset ke beberapa anak MP dan non MP...hasilnya menunjukkan jantung anak2 MP lebih besar dan Good newsnya ini tidak berbahaya....
Timbul pertanyaan iseng saya...berarti Organ kemaluan kita sewaktu Latihan Getaran Cinta apakah lebih besar & panjang juga..?? whua...ha...ha...

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 27/04/2011 21:33
Saya rasa tetap perlu ada pemahaman bertingkat. Bahwa untuk tahap awal, proses pembentukan jalur-jalur itu dimulai secara alamiah melalui olah nafas yang diajarkan sesuai tingkatan. Setelah itu mulai dikenalkan dengan mekanisme nafas pengendapan, yakni proses pengenalan bagaimana menghimpun energi, mengumpulkan di bawah pusar HINGGA TERASA. Setelah cukup, disimpan disitu dengan sebelumnya diambil sedikit dan dinaikkan ke dada untuk disebar sedikit ke seluruh tubuh (agar tubuh menjadi segar kembali). Menurut saya, pada tahapan ini adalah lebih baik anggota diajarkan untuk bagaimana melatih olah nafas untuk merasakan dan mampu menghimpun, menyimpan, dan mengeluarkan kembali energi yang dilatihnya. Pada tahap ini biasanya akan muncul kondisi 'aneh' pada diri anggota. Misal, kok perasaan mukulnya pelan, tapi kenapa bisa patah ya? Kok perasaan nyubitnya pelan, kenapa bisa biru ya? Kok perasaan nepuknya pelan, kenapa bisa pingsan ya? Tahap ini biasanya sering terjadi (meski tidak semua) kondisi dimana energi bisa liar. Nah, masuklah nafas pengendapan disitu. Untuk menarik kembali energi, menghimpun, menyimpan di bawah pusar. Tidak apa-apa semakin besar juga (karena anggota semakin rajin latihan misalnya). Toh dantian bawah itu sangat cukup menampung.

Seiring perjalanan waktu, maka pemahaman perlu ditambah, dikoreksi, atau diubah (kalau salah secara frontal). Pada saat ketika anggota sudah mulai berlatih untuk berkenalan dengan energi alam, entah pada saat masuk pada latihan getaran atau yang lainnya, maka pada saat itulah pemahaman tambahan itu mutlak diberikan. Nafas pembersih, untuk membuka jalur-jalur energi, untuk membuka sumbatan-sumbatan, dan untuk merasakan 'drainase', 'pipa-pipa', dan sejenis seperti itu. Saat itu anggota mulai berkenalan dengan sudut pandang yang baru. Disinilah sebaiknya kita sudah mulai untuk memberikan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip keseimbangan. Tujuannya agar tidak terjadi masalah di kemudian hari (seperti panas berlebih, atau dingin berlebih, atau malah kerusakan organ (temporary ataupun permanen)). Lebih lanjut lagi masuk pada serap, buang, gunakan seperlunya, dan sinkronisasi dengan getaran alam. Tubuh nanti hanya akan jadi 'tempat lewat' seperlunya.

Mohon dikoreksi kalau ada kesalahan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 27/04/2011 22:18
...
Timbul pertanyaan iseng saya...berarti Organ kemaluan kita sewaktu Latihan Getaran Cinta apakah lebih besar & panjang juga..?? whua...ha...ha...

Hehehe, tergantung apakah dilatih sampai kesana atau tidak.

Hati-hati, terlalu panas bikin sperma pada mati. Terlalu dingin malah bikin jadi loyo.  x-))

Besar kecil tidak masalah, yang penting tekniknya. Halah ngaco.. Hahahaha.
 [[peace2]]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: limpato on 27/04/2011 23:02
Hehehe menarik juga berkembangan diskusi Yin dan Yang sampai ke "bilik dalam" ,  memang salah satu kegunaan dari pelajaran orbit mikrokosmik adalah 'memperlama action' bahkan bisa tidak ejakulasi jika metodanya tepat tapi saya tidak tahu apa bisa 'membesarkan' :) .
Terima kasih kepada para sepuh dari MP atas penjelasannya yang menyatakan bahwa masalah overheating bisa diatasi dengan latihan nafas pembersih.
Sepertinya teman2 di MP belum ada (?)  yang mencoba melakukan kombinasi latihan orbit mikrokosmik dengan materi internal milik MP untuk mengatasi overheating selama latihan. Kalau ada yang eksperimen saya ingin tahu juga seperti apa hasilnya, mohon dibagi ya pengalamannya...
Senang sekali main2 ke thread ini .

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 27/04/2011 23:17
Ada loo...Warga MP yg focus di Getaran Cinta shg Organ kemaluannya sedemikian kaku & kerasnya mampu  " digandoli "   2 buah Kelapa Muda dan mampu mematahkan benda keras....bininya empat lagi....he...3x...
Menurut Alm Mas Budi seh...bisa besar & panjang...Ilmu Mak Erot alami...he..3x...
anyway..Uda Limpato...yg dimaksud latihan Kombinasi Orbit Mikrokosmik itu gmn ya..??
Kadang2 beda2 istilah bisa jadi yg dimaksud itu2 juga...tapi bisa juga memang belum ada latihannya...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 29/04/2011 12:13
Salam mas Ogebang.

Berdasarkan pengetahuan yang saya ketahui bahwa energi itu bisa dialirkan kemana saja. artinya kemana pikiran mengarah maka disitu energi mengarah.

Dengan kata lain energi ini bisa dilatih dan diarahkan ke kemaluan.

Di "kemaluan" itu banyak terdapat rongga. Dengan latihan pemusatan energi disitu maka darah akan banyak terkonsentrasi disitu sehingga darah tersebut bisa mengisi rongga tersebut dan pada saat ereksi maka besarnya maksimal. Cuma secara ilmu kedokteran yang saya ketahui ukurannya tidak bisa lebih besar dari ukuran "normal" yang bisa di capai

Untuk kekerasannya memang bisa sangat maksimum.

Menurut ilmu TCM yang saya ketahui organ yang mempengaruhi " kemaluan " ini adalah limpa, hati dan ginjal.

Dengan nafas pembersih yang bisa membersihkan sumbatan2 di tiga organ ini maka fungsi dari " kemaluan " sangat maksimal.

Mas mpcrb memang  bila terlalu panas bisa merusak sperma kalau terlalu dingin bisa loyo ( atau skrotum mengerut ).

Kalau nulis beginian kayaknya lancar he...he

sIlahkan dilanjut.. sambil menunggu kalau ada tambahan pendapat dari senior2 lain

 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 29/04/2011 13:25
Ada loo...Warga MP yg focus di Getaran Cinta shg Organ kemaluannya sedemikian kaku & kerasnya mampu  " digandoli "   2 buah Kelapa Muda dan mampu mematahkan benda keras....bininya empat lagi....he...3x...
Menurut Alm Mas Budi seh...bisa besar & panjang...Ilmu Mak Erot alami...he..3x...
anyway..Uda Limpato...yg dimaksud latihan Kombinasi Orbit Mikrokosmik itu gmn ya..??
Kadang2 beda2 istilah bisa jadi yg dimaksud itu2 juga...tapi bisa juga memang belum ada latihannya...
Wah mantab banget ilmu pernafasan getaran cintanya nih mas ogebang boleh dong dibagi piye carane?hehehe [top] :w [lucu]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 29/04/2011 15:01
permintaan untuk posting dari seorang teman :
Quote
Yanuar Yonk

lmu MP memang dahsyat. Tapi sejauh ini hanya untuk penghancur, belum nampak fungsi nyatanya untuk penyembuhan ato pengobatan. Buktinya, belum mampu mengobati beberapa orang yg dekat dgnku. Seperti Agung ktka telapak tangannya patah, Andre saat tulang belikatnya patah. Harus minta bantuan dukun sangkal putung. Kini, ibuku terbaring lemah di RS. Sementara aku hanya bisa berdoa..... Klo ada anggota MP yang bisa sembuhkan ibuku, aku sangat berterima kasih...

sakit komplikasi, osteoporosis, lambung sama pembesaran jantung..

tkp : http://www.facebook.com/profile.php?id=100001441937620

terimakasih bagi yang berkenan membantu..
salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 29/04/2011 15:07
Sudah jadi rahasia umum di kalangan warga MP..baik itu testimony pribadi
@Bayu Umbara
Salam Silat...Mas...

Berdasarkan testimoy pribadi maupun sebagain besar warga MP......Bahwa Olah Nafas Basic MP yaitu Nafas Pengolahan 14 bentuk & Nafas Pembinaan 6 bentuk mempunyai efek bonus non bela diri yg patut disyukuri..yaitu endurance luar biasa dalam bercinta...he...3x...
Padahal itu belum masuk ke spesialisasi Getaran Cinta...Halah...bisa2 anak MP bininya 4 semua...he...3x....
Secara pribadi pernah saya konsultasikan ke Alm Mas Budi HP....sambil senyam senyum..beliau menjawab...gak rugi khan latihan MP...beliau menambahkan bahwa darah kita akan menjadi bersih & peredaran darah ke seluruh tubuh akan semakin lancar..sumbatan2 ( Plaque )  yg ada disana sinipun akan hancur karena efek latihan2 tsb...Saluran2 infrastructure jalan energi ke segala arahpun terbentuk...termasuk jalur energi ke Organ Kemaluan kita...wajar saja hasilnya jadi Gagah Perkasa...
Berdasarkan  Olah Nafas Basic tsb...timbul lah turunan2 nya yg berfocus kpd bentuk2 Senam Sex yg pada intinya kpd penguatan otot2 perut ke bawah..
Belum lagi masuk ke Pengolahan getarannya....ada aktifitas pengerasan organ kemaluan , penyaluran getaran ke wilayah tsb , regenerasi selnya...dan teknik2 pijatnya utk maintenance...
Saya sendiripun secara pribadi tidak melatihnya sampai ke level yg advance..cukup hanya sekedar dapat memenuhi kebahagiaan nafkah bathin istri saja...Alhamdulillah..Mas..gak malu2in kinerjanya...he...3x... 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 29/04/2011 15:59
@ mas Acepilot.

Keluhan tsb kemarin juga dimuat di Group FB PPS Betako MP. Sudah ada pengarahan dari mas Nardjo. Mdh2an ketemu yg bisa bantu.

Belum semua anggota MP bisa bantu menangani. Sebaiknya menghubungi senior yang akan memberi petunjuk langsung penanganan, atau akan menugaskan anggota terdekat.

Bantuan alternatip dari keilmuan MP, bersifat mendukung tindakan medik, tidak mengganti tindakan medik, sebagai upaya pengobatan utama.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 29/04/2011 17:42
...
Mas mpcrb memang  bila terlalu panas bisa merusak sperma kalau terlalu dingin bisa loyo ( atau skrotum mengerut ).

Kalau nulis beginian kayaknya lancar he...he

Ketika melakukan nafas listrik, sebenarnya anggota MP sudah melatih buka-tutup skrotum. Itu juga sebenarnya udah masuk pada tahap latihan pada organ vital tanpa disadari.  :D

Juga pada saat melakukan garuda tidur (terlentang), aktivitas buka-tutup juga terjadi. Termasuk ketika melakukan nafas segitiga bumi.

Jadi semestinya anggota MP ya perkasa-perkasa. Hehehe.

Kalau ada yang 'keluar jalur', kemungkinan ya terjadi ketidakseimbangan aliran energi. Terlalu dominan salah satunya.

Kalau kata lagu dangdut sih .. "yang sedang sedaaang sajaaa..."  [[run2]]

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 29/04/2011 18:15
@acepilot
Salam Perguruan..Mas...
Sekedar nambahin aja...kadang2 banyak orang terlalu mempunyai expectasy yg tinggi thd MP...spt Mas Yanuar Yonk ini..
Yang perlu kita jelaskan kpd Mas Yanuar Yonk & yg lainnya adalah MP itu adalah Perguruan Silat dan kita semua adalah Pesilat...bukannya Perguruan Pengobatan Alternatif atau para Master Pengobatan Alternatif....
Walaupun keilmuan kita bisa digunakan buat Pengobatan...tapi gak semua warga MP punya " Urat Dokter " yaitu Jiwa/sifat menyayangi & menolong orang yg sakit dgn telaten , perhatian dgn keihklasan tinggi...
Saya sendiripun kadang2 kerap diminta memberikan Therapy baik di lingkungan Keluarga maupun teman2 dekat...
Adik saya sendiripun kistanya bisa mengecil secara drastis setelah saya therapy...
Sepupu saya yg kena kanker usus merasakan hasil yg significant setelah saya paksa menginap 3 hari di rumah saya....
Cuma karena saya tidak telaten..dan kembali lagi urat saya adalah urat Pesilat..bukannya urat Alternatif Therapist...akhirnya saya hanya bisa memberikan latihan kpd mereka utk dipraktekkan di rumahnya agar bisa sembuh....jadi lebih kpd disiplin individunya..apakah mau melatih materi yg saya ajarkan...
Ada beberapa Warga MP yg memang menekuni Dunia Pengobatan Alternatif ala MP ini...salah satunya yg saya ketahui ..dulu thn 90 an awal..ada Mas Karno di Pondok Cabe...sayang..dengar2 sdh keluar dr MP...buka klinik Alternatif sendiri...
Ada Mas Herry yg buka Klinik Alternatif di Depok....( saya bisa kasih infonya )
Ada Mas Dedy Sriyono yg buka klinik alternatif juga....( saya bisa kasih infonya )
Mungkin rekan2 lain ada yg bisa tambahkan...

Salam

mungkin yg lainnya bisa
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 29/04/2011 18:23
Ada mas sambergledek yang mumpuni di TCM.

Ada mas Bagyo di Bogor. Buka pengobatan alternatif juga (resmi), dan memahami TCM dengan baik juga.

Di Cirebon, ada Mas Parlan yang sering bantuin untuk pengobatan.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 30/04/2011 00:04
pantesan pada banyak bininye ye ada mustikanya ternyata hehe :w :w :w
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 30/04/2011 07:20
Oh iya...nambahin lagi...
Kalo gak salah..Mas Toto Wardoyo ( Senior MP JakTim ) juga buka Klinik Alternatif...
Ada juga Mas Duswanto Harimurty ( Mantan WaKacab MPJS )...walaupun tidak buka Klinik Alternatif...tapi beliau telaten & menguasai keilmuannya..bahkan sampai pembuatan Jamu Herbalnya...
Semoga bisa membantu...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 30/04/2011 07:27
@Bayu Umbara...
Whua..Ha..ha.....ha...
Kebanyakan Latihan Olah Nafas Matahari...Uda Bayu...
Jadi nalurinya kepengen memancarkan kehangatan cahayanya kpd siapapun...he..3x...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 30/04/2011 07:33
Salam Mas Samber Gledek....

Thanks buat infonya ttg Organ yg berhubungan dgn keperkasaan Pria ( Limpa , Hati & Ginjal )....
Saya sendiripun banyak latihan nafas pembersih yg diniatkan ke Ginjal...gara2 dulu thn 1988 pernah kena batu Ginjal...sakitnya minta ampun...duilu saya sangat jarang minum air putih...80 % yg saya tenggak adalah Softdrinks...
Ada saran khusus ala TCM buat menyehatkan Ginjal..??
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/04/2011 17:22
...
Jadi nalurinya kepengen memancarkan kehangatan cahayanya kpd siapapun...he..3x...

Wah kayaknya ada berniat buat "nambah" nih. Hehehe.

 [[run2]]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/04/2011 17:27
...
Ada saran khusus ala TCM buat menyehatkan Ginjal..??

Barangkali bisa membantu, bisa digunakan olah nafas regenerasi sel MP mas, tapi ujung putaran akhirnya dipusatkan pada kedua ginjal kita. Insya Allah manfaat. Saya sudah melakukan itu untuk liver. Dulu pernah kena (karena overdosis latihan, tapi setelah melakukan olah nafas regenerasi sel ini, alhamdulillah setelah di check lagi ke laboratorium sudah normal).

Kalau saya, sekarang ini setiap kali melakukan olah nafas regenerasi sel selalu diniatkan untuk 'menarik' atau 'membawa' sel punca / stem cell pada area yang dilewati oleh olah nafas ini. Pada kasus tertentu, misal ada kerusakan jaringan (akibat tersayat, atau luka luar atau luka dalam), ujung/akhir dari aliran dipusatkan pada daerah yang sakit.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 30/04/2011 18:08

Thanks..Mas mpcrb...buat infonya..ntar di coba d...nafas regenerasi selnya...
Selama ini seh ngandelin Nafas pembersih & minum herbal batugin aja...buat antisipasi...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 01/05/2011 10:53
@ mas Suprapto
siap mas, matur suwun mas..

@ mas ogebang
iya mas, saya sependapat, mungkin saja teman saya itu bingung atau mungkin dia pernah melihat atau mengetahui aplikasi dari pengobatan MP yang bisa menyembuhkan penyakit macam begitu jadi dia berani nge share ke temen2 di MP..

Salam Mas Samber Gledek....

Thanks buat infonya ttg Organ yg berhubungan dgn keperkasaan Pria ( Limpa , Hati & Ginjal )....
Saya sendiripun banyak latihan nafas pembersih yg diniatkan ke Ginjal...gara2 dulu thn 1988 pernah kena batu Ginjal...sakitnya minta ampun...duilu saya sangat jarang minum air putih...80 % yg saya tenggak adalah Softdrinks...
Ada saran khusus ala TCM buat menyehatkan Ginjal..??

wah, saya juga punya batu ginjal nih mas, maklum penyakit orang asli mataraman.. :)
terakhir sakitnya berangsur-angsur hilang gara-gara sering latihan pernafasan getaran..
apa ada efek dari pernafasan getaran ya mas?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 02/05/2011 03:41
@Ogebang

Betul mas, saya dengar beliau juga sudah keluar dari MP...
Padahal dulu saya termasuk yang ikut jadi tim demo waktu pembukaan
klinik beliau di Kebon Jeruk dekat RCTI (apa sudah pindah ke Pondok Cabe ya?).
Waktu itu tim MP demo getaran dan pemukulan benda keras.

Ada beberapa Warga MP yg memang menekuni Dunia Pengobatan Alternatif ala MP ini...salah satunya yg saya ketahui ..dulu thn 90 an awal..ada Mas Karno di Pondok Cabe...sayang..dengar2 sdh keluar dr MP...buka klinik Alternatif sendiri...

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 02/05/2011 08:35
@toyosu

Beliau awal2nya tinggal di Pondok Cabe...banyak anak2 MP yg belajar pengobatan ke Mas Karno...Bahkan beliau bikin semacam Pelatihan pengobatan Alternatif ala MP per angkatan...Setau saya beliau pelopor pengobatan alternatif MP di Jakarta....
Mungkin abis itu pindah ke Kebun Jeruk....
Saya juga gak tau kenapa sampai akhirnya beliau memutuskan keluar dari MP...
Mungkin Mas Tok tau duduk persoalannya..??
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 02/05/2011 11:11
Dari awal mas Karno (arsitek), pinjem istilah mas Ogebang, memang punya "urat penyembuh".
Tokoh MP Jak-Ut, sampai jadi Ketua Cab MP Jakut merangkap anggota PPMP.  Penyelenggara Kejurnas MP akhir 80an. Kerja di BPP Pluit. Lingkungan/profile anggota MP Jakut sebagian besar karyawan BPP Pluit, PLTU Muarakarang dll dan tokoh2 sejenisnya. Beda dengan profile rata2 MP Jakpus yang lebih campuran, MP Jaktim yang banyak keluarga/ anak tentara, apalagi MP Jaksel yang didominasi anak gaul, hehehehe....
Di MP Jakut, masalah tenaga, hil-hil mustahal menangkal/menangani ini-itu, sampai latihan penyembuhan, mendapat perhatian lebih besar. Ada tim penyembuh jarak jauh. Mas Karno juga masuk tim penyembuh MP yang menangani beberapa menteri.

Ada kejadian di BPP Pluit yg membuat beliau gundah gulana. Ribuan hektar kawasan Kapuk yang menjadi kawasan pengelolaan BPP Pluit, diambil alih kelompok swasta, yang memperolehnya dengan "tukar guling", mengganti dengan luasan tanah untuk dihutankan.
Usut punya usut, tanah yang katanya akan diserahkan untuk mengganti penghutanan, ternyata tanah2 perkebunan besar terlantar, milik negara  (bekas milik belanda), yang kemudian HGU (hak guna usaha) nya, diberikan oleh pemerintah RI , kepada kelompok swasta tersebut, hehehe.... Mendapat tanah negara dengan mengganti pakai tanah negara juga.....

Pelan2 mas Karno siap2 undur diri. Membuat balai pengobatan alternatip di kebon jeruk. Tentu pakai grand opening ala MP, promosi dgn brand association MP. Dilengkapi dengan penanganan jarak jauh tim MP Jakut, menampung teman2 penyembuh MP yang mau ikut praktek.
Ketika mulai populer dan pasien berjubel, timbul masalah bisnis diantara praktisinya. Tidak menutup kemungkinan ada "preman" MP yg minta sumbangan. Dipertanyakan kontribusinya ke MP Jakut dsb. Secara organisasi, tidak pernah ada masalah dgn PPMP.
Dilain pihak, dari keluarga sering mengatakan, kemampuan beliau ini didapat dari tanah suci. Atas desakan keluarga terdekat, beliau menyatakan mengundurkan diri dari MP, balai pengobatan adalah sepenuhnya usaha pribadi, kalau rekan2 MP mau ikut bantu, silahkan.
Agar proporsional, kami hanya menyarankan, agar teman2 MP tidak pakai atribut MP ketika bantu disana.

Ada pelajaran yang bisa diambil:
Pada dasarnya, dipersilahkan kalau secara pribadi memanfaatkan keilmuan yang didapat dari perguruan untuk manfaat seluas luasnya, termasuk buka praktek penyembuhan. Disamping banyak pula yang secara sukarela, atau karena permintaan tolong/instruksi seniornya.
Permasalahan kebon jeruk, karena ada kesalahpahaman, ada yg menjadi mengira, bahwa sedikit banyak kegiatan itu adalah upaya/kegiatan MP Jakut. Memang kalau suatu kegiatan akan menghasilkan dana, lebih baik jelas didepannya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 02/05/2011 11:34
Salam Mas Samber Gledek....

Thanks buat infonya ttg Organ yg berhubungan dgn keperkasaan Pria ( Limpa , Hati & Ginjal )....
Saya sendiripun banyak latihan nafas pembersih yg diniatkan ke Ginjal...gara2 dulu thn 1988 pernah kena batu Ginjal...sakitnya minta ampun...duilu saya sangat jarang minum air putih...80 % yg saya tenggak adalah Softdrinks...
Ada saran khusus ala TCM buat menyehatkan Ginjal..??

Kalau di TCM biasanya batu Ginjal biasanya di bentuk karena banyak makan makanan bersifat panas, pedas dan manis. Makanan panas ini bisa mengeringkan air seni sehingga terbentuk benda padat. Ataupun latihan yang bersifat panas tanpa pendinginan juga bisa menyebabkan hal yang sama. Apa yang dilakukan mas Ogebang sudah cukup, apalagi kalau ditambah minum batu gin elixir untuk pencegahan itu sangat membantu. Batu gin elixir itu biasanya mengandung ekstrak keci beling yang memang digunakan untuk menghancurkan batu. Mas Ogebang sayapun pernah kena Batu Ginjal bahkan sampai 2 kali. Mudah2an nggak kumat lagi....he..he.. Jadi pengalamannya sama.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 02/05/2011 20:58
Mas Tok..thanks infonya ttg Mas Karno...
Mas Samber Gledek..thanks juga buat info penngobatannya...
Ini pd kena batu ginjal semua...?? jangan2 pd sering latihan hawa panas semua...he..3x...
Tapi kalo aku emang doyan yg pedes2 seh...sekarang udah gak berani makan cabe rawit lagi...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: smntri on 04/05/2011 10:09
Mas Tok, mas Agung dan mas Ekky,
apakah meditasi di MP itu hanya digunakan untuk pengembangan  metafisis saja  atau juga bisa digunakan untuk keperluan medis?

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 04/05/2011 13:43
@ mas Smntri.

Secara garis besar, pengertian MEDITASI di MP, baik itu meditasi bergerak atau diam dalam suatu sikap, setelah doa dan niat, adalah mengolah tenaga. Bisa mengolah tenaga hasil latihan (tenaga pribadi), mengolah macam2 tenaga yang diserap dari alam sekitar (tenaga alam) maupun tenaga gabungan. Baik tenaga kasar maupun halus, dengan masing2 sifatnya. Mengolah dalam pengertian2 menyalurkan, menarik, mengisi, menguras, membersihkan, menguatkan, membuka jalur, membentengi dst.

Ada pemahaman keseimbangan. Organ yang sakit, berbeda rasa energinya dengan organ sehat, tulang retak pasien bisa terdeteksi  karena beda dengan yang tidak retak. Upaya "mengepras" energi yang "mbrenjul" dan mengisi pada  organ yang kekurangan energi tertentu, ternyata membantu penyembuhan. Berkembang berbagai teknik aplikasi untuk itu. Termasuk teknik untuk pertolongan jarak jauh.
Ada juga pemahaman jalur energi menyangkut organ/bagian tubuh tertentu. Meski tidak serumit TCM. Titik2/jalur dideteksi langsung dengan teknik deteksi getaran (seperti aplikasi mendeteksi dan menyerang titik lemah lawan dalam aplikasi beladiri). Berkembang bentuk2 senam praktis untuk normalisasi jalur tertentu. Tidak setiap pasien mampu melakukan bentuk standarnya. Berkembang juga resep2 tradisional hasil mersudi dengan naluri.
Untuk bidang penyembuhan ini, bisa saling merujuk pada keilmuan lain secara paralel. Intinya tetap mengandalkan/tidak mengabaikan deteksi getaran/naluri.

Mengenai metafisik (apa sih?). Ada pedoman "cedak tan senggolan, adoh tan wangenan". Kita berada pada dimensi berbeda. Tidak saling ganggu.
Tapi dipahami, bahwa ada kondisi tertentu yang disadari atau tidak, bisa saling berpengaruh.
Ibaratnya seperti yang ditulis Adipati Mangkunegoro IV, dalam Serat Wedhatama. Disaat Danang Sutawijaya (yang mohon kekuatan pada Sang Pencipta ingin mendirikan dinasti Mataram) berkhalwat/meditasi di atas batu di pantai Parangkusumo), mengakibatkan perbawa sangat panas yang dirasakan makhluk2 ka-jim-an di laut selatan. Sehingga "pimpinan" mereka minta2 agar meditasi dihentikan, dengan janji tidak ngganggu raja2 Mataram nantinya.
Mengenai "senggolan" tak disengaja semacam ini, tentu banyak pengalaman rekan2.
Sehingga kalau "menebar" tenaga harus terukur, agar tidak mengganggu entitas lain. Katakanlah kalau pas garuda benteng, secukupnya saja, berlapis seperti bawang, radiusnya nggak usah jauh2.
Tentu karena mengalami/menghadapi dan ada modal keilmuan MP, ada saja teman2 yang mersudi (hehehe...) hal ini.

Monggo yang lain menambah/mengoreksi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 04/05/2011 13:53
Maaf mas Suprapto mungkin metafisik yang dimaksud mas smntri adalah energi yang berada diluar tubuh manusia mungkin berupa aura atau apa namanya,bukan metafisik yang berhubungan dengan alam jin (CMIIW),mohon maaf.terima kasih
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/05/2011 14:17
Sambil menunggu yang lain menambahkan atau mengkoreksi.

Menurut saya, meditas di MP itu terbagi menjadi beberapa tahap.

Tahap awal, atau tingkat dasar, dikenalkan pada anggota melalui nafas pengendapan, umumnya diawali dengan nafas penenangan (berupa pengaturan pola nafas dari yang semula tidak beraturan, diusahakan menjadi lebih teratur). Pada nafas pengendapan ini, anggota mulai berkenalan dengan meditasi dalam bentuknya yang ringan. Anggota mulai belajar dan diajarkan untuk menenangkan pikiran, pola nafas, menenangkan detak jantung atau detak nadi, merasakan detak nadi pada ujung jari yang disentuhkan, sekaligus juga melakukan visualisasi ringan untuk melakukan penarikan "tenaga" yang dihasilkan dari olah nafas. Anggota juga dikenalkan adanya medium penyimpanan imajiner dibawah pusar (atau biasa dikenal dalam terminologi CMA sebagai dantian/dantien atau hara dalam terminologi Jepang). Nafas pengendapan juga berfungsi untuk menyelaraskan antara pikiran, kehendak, dan fisik. Mengarahkan pada satu titik lokasi (dibawah pusar) dengan melatih niat dan konsentrasi untuk menarik "tenaga" tadi. Menyisakan sedikit untuk diarahkan ke dada dan disebar ke seluruh tubuh agar mendapatkan efek kesegaran.

Tingkat balik, anggota akan dikenalkan pada model meditasi berikutnya yakni nafas pembersih. Disini anggota sudah mulai dikenalkan dengan konsep "rasa" yang lebih baik. Bagaimana memvisualisasikan sesuatu. Bagaimana memecah secara parsial pikiran pada suatu bagian tubuh tertentu (kepala, lengan, badan, kaki) serta mulai berkenalan dengan rasa fisik dari energi (panas, dingin). Bagaimana "mengasumsikan" tenaga dalam bentuk "sesuatu". Pada tahap ini anggota seharusnya sudah mulai mendapatkan perbaikan pada jalur-jalur lintasan energi di dalam tubuhnya. Setiap terjadinya 'sensasi' pada jalur energi, biasanya akan memunculkan rasa yang khas dan unik. Ini sebenarnya sudah masuk pada tahap pengenalan unsur Yin (dingin) yang menjadi titik awal untuk melengkapi atau menetralkan pengolahan tenaga Yang (panas) pada latihan di tingkatan sebelumnya. Ketika kemudian terjadi fusion (penggabungan) yang disebabkan oleh beberapa faktor (bisa karena kebetulan, tidak sengaja, atau secara sengaja melalui kuatnya konsentrasi) akan melahirkan suatu 'sensasi'. Sensasi inilah yang akan dirasa begitu unik dan khas.

Tahap kombinasi, anggota dikenalkan pada nafas segitiga, lebih jauh lagi pada olah nafas getaran. Disini mulailah penyatuan unsur panas-dingin, Yin-Yang. Mulai lebih komprehensif di dalam melakukan meditasi. Berkenalan dengan 'naluri' untuk menyadar pentingnya NIAT dan KONSENTRASI. Mulai lebih dalam pada aspek penghayatan, rasa, kepekaan, dan pengolahan energi. Pada tahap ini, gerbang Yin biasanya akan bertambah aktif. Anggota mulai berkenalan dengan energi alam, merasakan, menyerap ke diri sendiri. Rasa sudah mulai meningkat. Tubuh sudah mulai sangat bisa beradaptasi dengan 'power' atau 'rasa getaran'. Jalur-jalur energi (seharusnya) sudah mulai lebih baik, lebih lancar, dan lebih kuat. Pada tingkatan ini, secara naluriah umumnya anggota sudah mulai akan bisa merasakan arah dari kemampuan dirinya akan kemana. Apakah ke pengobatan, ke power, getaran tutup mata, dsb. Kalau sudah lancar, disini juga aspek metafisik biasanya akan "terbuka sendiri".

Tingkat Khusus, meditasi sudah mulai mengarah pada metafisika. Umumnya berisi aspek lanjutan dari pemahaman getaran atau power. Dengan asumsi tingkat kematangan jiwa anggota sudah (dianggap) mampu. Hal-hal yang mungkin muncul sebagai akibat dari tahap ini sudah (dianggap) disadari benar oleh anggota. Konsekwensi yang mungkin terjadi disini adalah munculnya perbedaan-perbedaan di dalam mensikapi sesuatu. Kalau saya melihat, disini aspek Yin sangat dominan. Entahlah, mungkin sebagai kondisi 'netralisir' dari aspek pengolahan tenaga Yang pada tingkatan sebelumnya. Beban olah nafas yang bersifat tenaga Yang juga sudah mulai tidak seberat dulu. Gandewa busur memang memiliki keunikan yang menurut saya mengarah pada penguatan nadi dalam, rentang jalur nadi. Sehingga aspek pengolahannya lebih bersifat konsentrasi energi dibanding distribusi energi.

Kembali ke pertanyaan, apakah meditasi MP dapat digunakan untuk keperluan medis saja?

Kalau melihat tahap demi tahap diatas (lebih atau kurangnya) maka jelas meditasi sangat berperan di dalam 4 aspek yakni:

1. Mental controlling
2. Mind controlling
3. Body controlling
4. Energy controlling

Setiap kontrol pada keempat aspek tersebut sangat jelas akan terkait dengan aspek medis pada tubuh praktisinya secara internal. Adapun secara external, berupa penyaluran tenaga, penyaluran getaran, atau pengobatan pada pasien, tentunya sangat mungkin dilakukan.

Secara tidak langsung, pada kedokteran modern juga mengakui, bahwa ketika pengobatan medis modern (bersifat Yang) sudah tidak mampu lagi, maka semua dokter di dunia akan memberikan nasehat untuk mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta. Sesungguhnya ketika seseorng berserah diri pada Tuhan, maka gerbang Yin akan menjadi sangat aktif. Fungsinya menjadi luar biasa maksimal, dan ini terkadang bisa menetralkan atau lebh jauh lagi menangkal pengaruh tidak baik dari dominan Yang yang menggerogoti tubuh pelakunya. Ketika berserah diri pada Allah (Tuhan Yang Maha Esa), maka seluruh sel-sel syaraf, gelombang otak, getaran tubuh, dsb, akan bersifat receptive terhadap energi Yin. Organ-organ yang dulu didominasi dengan asupan energi Yang, seolah menjadi lebih 'nyaman' dengan masuknya asupan energi 'Yin'. Siaw-Im (im kecil, atau yin kecil) diantara Tai-Yang akan mulai membesar, membalik kondisi menjadi Tai-Im (im besar, atau yin besar). Demikian juga sebaliknya. Sehingga keseimbangan akan tercapai. Efeknya, energi organ menjadi terbarukan. Lebih jauh lagi, organ akan menjadi terobati.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: smntri on 04/05/2011 17:01
Terimakasih Mas Tok dan Mas Agung atas pencerahan dan penjelasannya yang gamblang. Juga Mas Bayu Umbara atas tambahannya, nyambung dengan yang saya maksud.

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/05/2011 19:25
Mengapa kita bisa terbakar kalau terkena api? Mengapa kita bisa begitu peka ketika pasrah total  pada sang Pencipta? Mengapa kita bisa membiru kalau terkena dingin? Mengapa kita bisa merasakan hawa panas pada suatu api unggun dalam jarak tertentu? Mengapa kita bisa menggigil ketika cuaca dingin? Dan banyak lagi. Mengapa kita bisa merasakan hal-hal tersebut?

Kondisi-kondisi dimana tubuh fisik bertemu dengan hukum fisika, maka pada saat itulah hukum alam terjadi. Sunatullah yang tidak terelakkan.

Saat kita masih bayi, kepekaan masih sangat tinggi. Lambat laun, seiring usia, kepekaan itu (pada umumnya) menipis. Bahkan beberapa menjadi hilang. Beladiri adalah salah satu cara untuk menimbulkan kembali kepekaan tersebut. Dengan melatihnya secara khas, rutin.

Panas adalah energi. Dingin adalah energi. Sakit adalah energi. Sehat adalah energi. Marah adalah energi. Sedih juga energi. Merah adalah energi. Putih adalah energi. Hitam adalah energi. Langit adalah energi. Bumi adalah energi. Tetumbuhan, pohon, rumput, batu, sungai, laut, dsb, adalah energi. Sadar atau tidak, kita berada di tengah kumpulan energi-energi ini. Tentunya interaksi PASTI terjadi. Sudah bukan niscaya lagi. Tetapi apakah kita bisa merasakan atau tidak, itulah pertanyaannya. Energi yang ada di sekeliling kita sudah jelas mempengaruhi tubuh fisik. Interaksi (langsung maupun tidak langsung) akan terjadi pada tubuh fisik. Dari langit, dari bumi, dari laut, dari bara api, dari dinginnya es, dsb. Kita tidak bisa menolak itu semua.

Ketika 'bersinggungan', maka terjadi pengaruh. Besar atau sedikitnya, bergantung pada kadar energi yang mempengaruhi dan tingkat kepekaan yang dipengaruhi. Semakin peka, maka semakin BISA menggunakan energi diluar tubuhnya sendiri untuk 'bersinggungan' dengan energi tubuhnya. Disinilah peran dari meditasi. Tentunya, selain dari pada mental controlling, mind controlling, body controlling, juga energy controlling. Pada aspek yang keempat inilah (energy controlling) meditasi memiliki peran yang dapat mempengaruhi hukum fisika. Dengan meningkatnya kepekaan terhadap energi diluar tubuhnya sendiri, tentunya didukung oleh kemampuan tidak hanya merasakan, tetapi benar-benar 'menyerap' dan bisa 'menggunakan', maka terjadi juga pengaruh pada tubuh fisik.

Organ tubuh melakukan tugasnya masing-masing. Digerakkan oleh energi gerak, daya hidup tiada henti. Tanpa energi hidup, tanpa daya hidup, maka mustahil organ-organ dan tubuh fisik ini 'hidup'.

Alam raya ini, setiap saat menyediakan asupan 'daya' bagi tubuh manusia. Manusia bisa memanfaatkan potensi energi ini melalui berbagai sumber. Makanan hanyalah salah satunya. Potensi lain yang tidak kalah penting dari makanan adalah ... NAFAS. Ia adalah daya hidup, pemberian Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang memungkinkan energi alam bisa diolah sedemikian rupa sehingga bisa mempengaruhi tubuh fisik. Suatu bentuk non fisik yang mampu mentransformasi kasat mata menjadi nyata. Ia adalah sukma sejati, yang menempel pada jiwa yang hidup. Menjadi perantara antara tubuh fisik dengan jiwa. Memungkinkan manusia mengambil manfaat dari energi yang disediakan alam ini untuk digunakan pada tubuhnya. Mengenali dengan baik nafas berarti mengenal dengan baik tubuh fisik dan jiwa. Tanpanya, tubuh fisik sekuat apapun tidak ada artinya.

Tubuh fisik hanyalah wadag. Kalau tidak ada nafas, maka Aku sesungguhnya bukanlah Aku. Aku adalah "Aku". Kalau Aku bukan Aku, lalu siapakah "Aku"? Suatu pencarian panjang yang terus di mersudi tiada henti ...

Maha Besar Allah dengan segala ciptaanNya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: silau on 05/05/2011 22:33
Sayang belum bisa grp ke mas Agung.

Membaca tulisan mas, betul-betul membuka wawasan berpikir saya, ternyata banyak yang saya abaikan dalam latihan getaran, karena selama ini penekanan latihan hanya "merasakan".

Tambahan lagi saya sangat "terkejut" dengan kelugasan dan keberanian tentang diskusi perguruan yang rada hangat dengan mas Suprapto dan dewan guru.

'Tampaknya"demokrasi" pun jalan di perguruan kita', mas, dan semoga hal ini malah menjadikan hubungan baik, hangat dan erat.

salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 06/05/2011 15:46
Sejauh ini saya tidak merasa ada bentrok dengan mas Suprapto atau dewan guru mas. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Saya tetap berusaha untuk berada dalam jalur kepatutan. Sama sekali tidak berkeberatan kalau dikritik atau dikoreksi.

Tulisan-tulisan saya, mungkin disikapi saja sebagai pengetahuan tambahan, atau studi banding, atau bahkan tidak ada guna sama sekali. Pengetahuan mengenai keilmuan MP asli tetap harus diambil dari jalur sanad yang benar, yakni pemegang otoritas keilmuan yang berada pada jalur dewan guru, guru besar, dan atau pewaris. Tapi sekiranya ada tulisan-tulisan saya yang dirasa benar dan bermanfaat, monggo diambil sebesar-besarnya manfaat untuk diri sendiri. Insya Allah pahala untuk bersama. Kalau ada yang salah, jangan segan untuk mengkoreksi atau mengkritisi mas.

Saya rasa dengan semakin banyak sharing, tentunya dalam wilayah yang proporsional, manfaat tetap akan kita dapatkan. Besar maupun sedikit. Paling tidak, sebagai pemecah kebuntuan dari pertanyaan-pertanyaan yang selama ini menggelayut di hati, tidak/belum bisa diungkapkan, atau belum diketahui jawabannya, atau hal-hal yang sejenis dengan itu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 06/05/2011 15:51
Saya juga minta maaf kalau sekiranya ada tulisan-tulisan saya yang menyinggung perasaan. Sejauh ini, kalau saya baca, belum mengarah kesitu. Dan insya Allah tidak akan mengarah kesitu.

Mohon mas Tok, mas Ekky, dan mas-mas senior sekalian mengkoreksi kalau ada kekeliruan. Terima kasih.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 06/05/2011 21:07
Terus terang saya sangat menikmati babaran yg disampaikan Mas mpcrb , Mas Tok dan yg lainnya....Banyak sekali yg saya dapatkan dalam babaran ini maupun dari Thread2 aliran Silat lain...Apalagi gaya penulisan Mas  mpcrb & Mas Tok yg sistimatis , mengalir dan mudah diserap  shg saya banyak mendapatkan pencerahan...
Kalau ada perbedaan2 dalam menafsirkan suatu topik keilmuan...saya pikir itu sah2 saja...
Menurut saya tataran Mersudi itu luas sekali dan harus terus diamalkan dan dijadikan gaya hidup sehari2 sampai akhir hayat....
Saya sendiri termasuk orang yg mempelopori babaran keilmuan MP di Milis MPJS dan milis pribadinya Mas O'ong Maryono ( www.kpsnusantara.com ) sejak tahun 1996 sewaktu awal2 UFC booming di USA.Saya banyak ulas ttg Tenaga Dalam di websitenya Mas O'ong dan topik ttg  UFC / MMA serta keilmuan MP di milis MPJS.
Niat saya cuma sharing apa2 saja yg telah saya alami dalam Mersudi...karena Ilmu itu harus disebarkan...sapa tau ada orang lain yg dapat memanfaatkannya...
Alangkah baiknya Dewan Guru & Pewaris juga bs turun gunung menulis diutasan ini shg saya pun dapat duduk sila mencatat hal2 yg dapat saya latih sendiri dalam Mersudi pribadi saya...

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 07/05/2011 18:08
Mas2 senior,  saya mau tanya tentang ramuan minyak untuk latihan pasir besi. Apakah ada yang bisa mengajarkan.

Dulu pernah dengar, tapi gak pernah nyoba bikin sendiri. Katanya pakai minyak kelapa, gambir, dan suruh (apa ya bahasa Indonesia nya?). Naah kalau di Jakarta, dimana bisa diperoleh bahan-bahannya, dan apa nama baku nya.

Terima kasih sebelumnya.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: silau on 07/05/2011 22:59
Mohon maaf mas Agung kalau ada kata saya yang tidak berkenan.
Ini semua karena latar belakang saya yang begitu ingin tahu secara mendalam ttg ke-ilmu-an MP. Karena bergabung di forum inilah, membuat saya benar-benar plong, sekat dan yang menghambat rasanya lepas sudah.

Menarik bagi saya untuk di cermati di MP, waktu dulu dan sangat saya rasakan sekat antara senior dan junior begitu tinggi, dan syukur saat ini salah satu media terutama internet menjadi pengurang sekat itu, walaupun ada faktor lain yang membantu.

"Dulu" untuk mendapat informasi-informasi seperti ini amatlah susah, mungkin saat itu, tingkatan saya masih "SD" ya mas, sehingga kalau bertanya belum begitu ditanggapi, sampai-sampai saya dikatakan "mau berfilsafat".. wah malah saya bingung dimana filsafatnya.

Saya juga sempat bertemu dan diskusi dengan beberapa dewan guru, serta senior angkatan lama, ada yang mau membeber ada juga ya nanti saatnya tahu sendiri, dan saya sangat berterima kasih atas apresiasi mereka semua.

Posted by: ogebang
Alangkah baiknya Dewan Guru & Pewaris juga bs turun gunung menulis diutasan ini shg saya pun dapat duduk sila mencatat hal2 yg dapat saya latih sendiri dalam Mersudi pribadi saya...

salam kenal mas ogebang,
kalau ini saya juga ikutan duduk sila mas ogebang..

Saya sendiri termasuk orang yg mempelopori babaran keilmuan MP di Milis MPJS dan milis pribadinya Mas O'ong Maryono ( www.kpsnusantara.com ) sejak tahun 1996 sewaktu awal2 UFC booming di USA.Saya banyak ulas ttg Tenaga Dalam di websitenya Mas O'ong dan topik ttg  UFC / MMA serta keilmuan MP di milis MPJS.

kalau ini url ulasannya dimana mas, sudah saya searching belum nemu..

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 08/05/2011 00:11
Tidak apa-apa mas ynasir. Saya juga sedang belajar. Saya yang bodoh ini masih harus terus mersudi. Entah sampai dimana batasnya. Biarlah hanya Allah yang tahu. Biar dibaca oleh angin, biar dibaca oleh burung. Biar saja dibaca oleh mata hati.

***

Pada dasarnya, ada dua macam pengolahan tenaga. Pertama, dengan mengolah tenaga pada diri sendiri kemudian mengubahnya menjadi energi untuk kemudian disalurkan pada suatu tempat atau digunakan untuk hal-hal lain. Hal ini saya istilahkan dengan pelatihan internal, di dalam. Kedua, dengan 'meminjam' atau menyerap tenaga alam, dimasukkan ke dalam diri sendiri, lalu digabungkan dengan energi diri sendiri untuk kemudian disalurkan pada suatu tempat atau digunakan untuk hal-hal lain. Hal ini saya istilahkan dengan external, dari luar ke dalam. Pada tahap kedua inilah manusia menyadari potensi untuk menyatu bersama alam raya. Bahwa tubuh yang terbentuk dari sari pati tanah, yang sebagian besar terdiri dari air ini, yang nantinya dari tanah kembali ke tanah, secara substansial energi memungkinkan tubuh ini juga memiliki kemampuan untuk menyerap tenaga alam. Barangkali, itu juga salah satu alasan mengapa tubuh ini sebagian besar terbentuk dari AIR. Karena memang sifat air yang sangat istimewa. Memiliki kemampuan merasakan 'getaran' alam, resonansi, bergolak, fluid, bisa berubah unsur pada karakteristik atom pembentuknya. Memungkinkan menjadi medium aliran fluida suatu gelombang/getaran atau rambatan energi. Juga kenapa terbentuk dari sari pati tanah, karena bersifat sebagai grounding, ground, penghantar kelebihan muatan, penyeimbang dari suatu aliran tiada hingga pada air dalam tubuh. Maha Suci Allah yang menciptakan tubuh ini dengan sangat luar biasa.

Pada konteks MP, kategori pertama di dapat pada tingkat Dasar hingga Balik. Dalam rentang waktu yang kurang lebih 2-3 tahun. Mungkin pada rentang waktu yang sama, pada beladiri lain belumlah mencapai tahap pengolahan dalam (internal) karena umumnya belajar jurus/gerak ditekankan secara lebih besar dan baru masuk ke olah nafas pada suatu tingkatan tertentu. MP memiliki ke-khas-an dimana olah nafas diberikan sejak tingkat Dasar. Sifat karakteristik ini membuat tubuh anggota MP pada 2-3 tahun pertama bersifat sangat dominan panas (dominan Yang). Senam pengolahan yang mengalirkan nafas pada dada-perut membuat dantian bawah dan dantian tengah menjadi sangat aktif. Nafas pembinaan yang fokus pada dantian tengah membuat dantian ini menjadi sangat aktif. Pelatihannya bersifat distribusi tenaga. Membuat sebaran tenaga ke seluruh tubuh. Proses pembentukan awal energi yang membentuk tenaga panas (tenaga Yang) secara dominan pada tubuh praktisinya. Pada 2-3 tahun pertama ini, energi yang ada di tubuh anggota MP bisa menjadi terkendali, liar, atau bahkan sangat liar. Disinilah kemudian (dicoba) diseimbangkan dengan melakukan olah nafas pengendapan pada tingkat dasar, dan olah nafas pembersih pada tingkat balik. Tapi tetap porsi untuk sifat tenaga panas begitu dominan. Tidak apa-apa. Tidak ada yang salah dengan ini. Memang tenaga Yang, atau tenaga panas, adalah tenaga yang (relatif) lebih mudah untuk dilatih. Karena sifatnya yang dinamis, aktif, dan progresif. Karakteristik ini biasa disebut dengan istilah "POWER" pada konteks MP. Power sesungguhnya adalah tenaga Yang, tenaga panas (pada tingkatan ini), tenaga positif. Tenaga yang juga pada umumnya dilatih pada beladiri lain (sesuai karakteristiknya masing-masing).

Kemudian pada tahap Kombinasi, masuk pada nafas segitiga dan latihan getaran. Disini mulai masuk pengolahan tenaga Yin (dingin). Dikenalkan dengan pemodelan kategori kedua (menyerap energi dari alam, kemudian menggabungkan dengan energi dirinya untuk suatu hal). Pada tahap ini, panas akan (dicoba) bertemu dengan dingin, Yang akan bertemu dengan Yin, akan terbentuk fusion (penggabungan). Dantian bawah dimanfaatkan untuk menggabungkan dua sifat dari energi yang bertentangan sehingga memunculkan transformasi energi yang lebih tinggi. Hasil gabungan ini yang dicoba untuk 'dirasakan' oleh anggota. Terkadang anggota hanya merasakan energi panas saja (mungkin karena kurang konsentrasi/niat di dalam menyerap energi dingin atau karena gagal di dalam menggabungkan keduanya) atau hanya energi dingin saja. Kalau diibaratkan Yin Yang, maka pada tahap ini anggota harus 'menemukan' dan 'merasakan' titik hitam kecil (Siaw Yin) diantara titik putih besar (Tai Yang). Nafas segitiga bumi yang menyerap hawa panas dan nafas segitiga langit yang menyerap hawa dingin. Ini berkebalikan dengan konsep umum CMA dimana Langit adalah Yang dan Bumi adalah Yin. Langit adalah dominan Panas dan Bumi adalah dominan Dingin. Tapi pada nafas segitiga MP, yang ditarik adalah unsur yang berlawanan dari energi dominannya. Ini benar-benar seperti lingkaran kecil diantara pusaran besar. Merasakan ini (tampaknya) tidaklah mudah. Itulah sebabnya diperlukan NIAT yang ikhlas, plong, rileks, berserah diri, untuk melatih tahap ini (dengan asumsi anggota berlatih sendiri, tanpa dibantu dengan pembukaan simpul). Dengan kepasrahan niat ini, maka gerbang Yin akan menjadi lebih aktif sehingga kemungkinan merasakan lingkaran kecil (Siaw) diantara dominan besar (Tai) meniadi lebih mudah. Anak-anak, wanita, relatif lebih mudah pada kondisi ini. Karena sifat dari tubuh wanita yang dominan Yin, dan sifat dari karakter anak-anak yang dominan Yin. Terkadang kegagalan pada tahap ini sering disikapi sebagai kegagalan berlatih, atau kegagalan keilmuan. Padahal karena ia harus merasakan 'lingkaran kecil' (Siaw) diantara pusaran besar (Tai). Kecil mempengaruhi besar. Besar mempengaruhi kecil. Di dalam gerak ada diam. Di dalam diam ada gerak.

Ketika berhasil dilampaui, maka tahap fusion (penggabungan) antara dua sifat energi akan menghasilkan 'kumparan' atau 'generator' pada dantian bawah. Istilah tradisional adalah 'BOLA'. Kalau sudah terbentuk 'BOLA' artinya proses fusion terjadi dan berhasil. Setelah itu dimanfaatkan untuk suatu proses. Entah getaran, power, dsb.

Pada penarikan energi yang umum menurut CMA, energi Yang dari langit diserap, lalu menyerap energi Yin dari bumi, kemudian disatukan/digabungkan. Terbentuklah INNER POWER/TENAGA DALAM/POWER. Tai-Yang dan Tai-Im diserap dan digabungkan.

Sedangkan pada getaran MP, energi Yang dari Yin bumi diserap, lalu menyerap energi Yin dari Yang langit, kemudian disatukan/digabungkan. Terbentuklah GETARAN. Yin kecil (siaw-im) dari Yang besar (tai-yang) dan Yang kecil (siaw-yang) dari Yin besar (tai-im) diserap dan digabungkan.

Jadi, bisa dilihat kalau tenaga getaran adalah memanfaatkan sedikit dari banyak. Memanfaatkan kecil dari besar. Sifat energi yang dihasilkan dari kondisi Siaw (kecil) dari suatu unsur besar. Berkebalikan dengan kondisi generate power pada pola yang umum. Bukankah ini fenomena yang menarik?

Sedikit mempengaruhi besar.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 08/05/2011 14:24
Wow...wow...wow...amaze mode on. Sepertinya saya pengen privat euy
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 08/05/2011 21:54
Wah, kang sawer wulung ini becanda. Saya ini masih bodoh mas. Banyak yang belum ngerti. Hiks hiks hiks :(
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 10/05/2011 19:39
@mas mpcrb:

Sebetulnya apa sih yang terjadi saat simpul dibuka? Bagaimana mendeteksi bahwa simpul di tubuh kita sudah terbuka?

Pelatih saya berpendapat bahwa pada dasarnya simpul akan terbuka sendiri dengan latihan kita sejak dari Dasar1. Namun apa ada latihan khusus yang bisa mempercepat terbukanya simpul tersebut? 

Terima kasih sebelumnya.

Itulah sebabnya diperlukan NIAT yang ikhlas, plong, rileks, berserah diri, untuk melatih tahap ini (dengan asumsi anggota berlatih sendiri, tanpa dibantu dengan pembukaan simpul).

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 11/05/2011 03:48
@ynasir

Coba buka www.kpsnusantara.com lalu klik reflection articles in English & Malay

@Toyosu

Simpul Energi akan terbuka sendirinya dgn latihan2 yg kita dapatkan...Bisa juga dipercepat dgn dibuka Oleh Guru Besar atau Para Senior yg mumpuni.
Menurut Alm Mas Budi...terbukanya Simpul2 Energi akan mempercepat proses Getaran dr seorang Pesilat ( Processing speed kayaknya..pake Pentium lemot atau yg terbaru..).
Sebaiknya seh..biarkanlah terbuka secara alami dgn proses jam terbang latihan...karena itu lebih baik...sessuai dgn kondisi kesiapan mental & fisik kita..

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 11/05/2011 21:17
@mas Toyosu,

Simpul, chakra, kolam energi, dan istilah yang sejenis dengan itu, pada dasarnya merupakan titik-titik tempat dimana konsentrasi energi lebih besar dibanding yang lain. Ia senantiasa aktif, tetapi dalam tingkat yang beragam. Latihan beladiri atau latihan tertentu umumnya berusaha untuk 'membuka' simpul-simpul yang diinginkan. Istilah 'membuka' menurut hemat saya sebenarnya adalah kondisi dimana simpul-simpul ini bisa 'dirasakan' secara sadar oleh jiwa dan raga kita. Setelah terbuka, maka ia bisa bekerja secara otomatis dan juga berdasarkan request. Terkadang, dalam proses kehidupan kita, simpul-simpul ini bisa terbuka sendiri. Mungkin bagi yang senang menggunakan daya pikirnya, maka simpul X akan terbuka lebih dulu. Mungkin bagi yang senang menggunakan daya fisiknya, maka simpul Y akan terbuka lebih dulu. Sifatnya parsial. Beladiri mengajarkan untuk membuka semuanya secara holistik.

Simpul terdiri dari simpul besar dan simpul kecil. Simpul besar menjadi tulang punggung untuk distribusi energi pada simpul-simpul kecil.

Sebagai contoh, pada tahap awal, anggota MP mulai belajar merasakan dantian bawah atau simpul besar di bawah perut. Setelah itu, anggota mulai belajar untuk 'merasakan sesuatu' pada simpul tersebut melalui nafas pengendapan pada mulanya. Seiring waktu, pikiran sudah mulai sering diarahkan kesana, konsentrasi dan niat juga sudah mulai diarahkan kesana. Mulailah adanya 'kontak' antara pikiran, energi, dan kehendak pada lokasi simpul tersebut.

Ketika 'terasa', maka akan tercipta suatu 'sensasi'. Karena dominan Yang (panas), maka akan terasalah hawa panas dibawah pusar. Secara otomatis hawa ini kemudian merambat naik (dalam porsi yang wajar karena tidak 'diperintah', hanya mengikuti jalur aliran nadi secara alamiah). Lambat laun, seiring meningkatkan intensitas latihan, tingkat energi panas yang dihasilkan menjadi semakin meningkat. Pada akhirnya, pikiran mencoba untuk 'membentuk' apa yang terasa di simpul di bawah pusar tersebut. Umumnya 'dibentuk' seperti 'bola', bola imajiner. Hingga benar-benar terasa. Secepat pikiran memikirkan, secepat hati berkehendak, maka secepat itulah 'bola' terbentuk. Kalau sudah seperti ini, maka 'bola' tersebut akan dinaikkan ke dada (pada simpul besar kedua, yakni dantian tengah). Dialirkan menuju jantung, lalu disebarkan ke seluruh tubuh atau ke suatu alat penyasar. Pada kondisi ini, jalur-jalur simpul kecil akan terlewati oleh hawa panas ini secara otomatis. Karena fokus pikiran ada pada 'suatu tempat' (misal telapak tangan, atau punggung tangan, atau sisi telapak tangan, atau yang lainnya), maka distribusi hawa pada simpul lainnya tidak merata. Anggota mencoba untuk 'mengalirkan' hawa panas ini melalui dantian bawah, dantian tengah, jantung, kemudian ke alat penyasar. Semakin lama semakin kuat dan terasa. Pada tahap ini, anggota mulai bisa 'bermain-main' dengan energi tubuh yang sudah terbentuk.

Tahap pengolahannya (entah melalui senam nafas pengolahan, pembinaan, atau yang lainnya), umumnya bersifat distribusi energi. Menyebarkan ke seluruh tubuh dengan fokus pada area yang dikejangkan. Tapi pada sisi lain, ketika masuk pada 'meditasi', maka sifatnya menjadi konsentrasi energi. Difokuskan pada suatu titik. Dikendalikan oleh pikirkan, diperintah oleh kehendak.

Setelah itu, mulailah dikenalkan pada 'JALUR' lintasan energi. Yang selama ini hanya pada dantian bawah, dantian tengah, kemudian jantung, lalu ke suatu alat penyasar, mulailah energi tersebut digerakkan pada suatu 'JALUR'. Ada yang lintasannya dari bawah pusar, turun ke bawah, tulang ekor, merambati tulang punggung, sampai ke otak kecil. Ada juga yang terus menembusi kepala, lalu memutar kembali ke depan, hingga balik kembali ke dantian bawah, dan sebagainya. Jalur lintasan ini bergantung pada materi apa yang sedang kita latih.

Pada setiap lintasan jalur ini, maka energi yang dibentuk dari kekuatan konsentrasi, niat, dan kehendak, mulai dicoba 'dirambatkan'. Lintasan-lintasan ini biasanya khas. Kalau simpul yang dicoba untuk dilewati oleh energi ini belum bisa 'dibuka', maka biasanya energi akan tertahan dan kembali.

Bagaimana cara 'membuka'-nya?

Yakni dengan 2 pendekatan. Pertama, pendekatan Yin, receptive, menerima, pasif, rasa, lebih ke arah psikis. Kuatkan konsentrasi, kuatkan niat, kuatkan kehendak, bersihkan jiwa, pikiran, relaksasi, plong. Kosong adalah isi, isi adalah kosong. Di dalam gerak ada diam. Di dalam diam ada gerak. Biarkan gerbang Yin mengambil perannya.

Kedua, pendekatan Yang, aktif, progresif, intensitas. Lakukan latihan olah nafas pengolahan atau pembinaan yang sifatnya distribusi energi. Pada tahap ini, energi akan menyebar, mencoba untuk 'menembusi' atau 'membuka' simpul-simpul yang sebelumnya kesulitan untuk dibuka. Kalau rutin, efeknya akan terasa dengan sendirinya. Minimal akan jauh lebih lancar.

Cara mendeteksinya menurut hemat saya adalah dengan merasakan. Apakah pada titik-titik tersebut kita bisa 'menghimpun' energi, atau bisa menyalurkan energi kesitu, mengalirkan, dengan benar-benar terasa atau tidak. Kalau terasa, maka simpul sudah terbuka (atau setidaknya sudah mulai lancar).

Lantas bagaimana membuka simpul berikutnya? Pertama, dengan berkonsentrasi dulu pada simpul yang sudah 'terbuka', lalu menghimpun hawa disitu dan kemudian mengalirkan pada jalur lintasan yang sedang dilatih. Kalau 'terhenti' pada suatu titik, ulangi lagi. Diperkuat dengan latihan pendukungnya. Lalu ulangi, dan ulangi lagi. Kedua, dengan pemusatan konsentrasi, pikiran, energi, jiwa, kehendak, pada simpul yang diniati untuk dibuka. Ini sama dengan saat kita latihan untuk 'membuka' dantian bawah pada saat awal kita belajar.

Barangkali ada manfaatnya. Monggo dikoreksi kalau ada yang keliru.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 11/05/2011 21:34
Pada dasarnya, manusia itu bersifat YIN dan sangat Yin. Bagaimana bisa begitu?

Manusia diciptakan dari sari pati tanah. Tanah adalah bersifat Yin.
Manusia juga diciptakan dari tanah tembikar (yang dibakar). Ada Yang disini. Di dalam dominan Yin ada Yang. Sifat Yang inilah yang menjadi penggerak, dinamisator. Sedikit yang mempengaruhi banyak.

Manusia sebagian besar terdiri dari air. Air adalah bersifat Yin.

Manusia, diciptakan dari unsur TANAH dan AIR. Unsur yang sangat dominan YIN. Jadi memang dominan kita ini adalah Yin. Yin bersifat menjaga, receptive, menerima, pasif. Mau bagaimanapun kita aktifnya, hebatnya, saktinya, atau begitu dominan Yang-nya, pada akhirnya akan kembali menjadi Yin. Semua kondisi Yang di dunia, dinamis, progresif, ketika sudah mentok sudah tidak memungkinkan untuk maju-mundur lagi, maka sifat Yin akan dipakai. Manusia berdoa, memejamkan mata, menundukkan kepala, melupakan dunianya, melupakan Yang untuk mengenali Yin, untuk mendapatkan Yin. Membiarkan Yin mengambil alih Yang di dalam dirinya. Pada tahap itu, Yin kecil akan mempengaruhi Yang besar. Posisi akan bertukar. Terjadi keseimbangan, saling menyeimbangkan.

Termasuk juga ketika kita menyerahkan semua urusan kepada Sang Maha Pencipta, berdoa dengan sepenuh hati. Maka kekuatan yang bersifat Yang apapun tidak akan bisa menembus.

Entah kenapa dalam perjalanan hidup kita, kita mulai melupakan hakekat dari unsur pembentuk tubuh kita. Akhirnya keseimbangan tidak terjadi. Kehidupan memang akan berlangsung terus, tetapi dalam kondisi yang tidak seimbang. Efeknya akan mempengaruhi tubuh fisik.

Dalam konteks Islam, sholat barangkali bisa diibaratkan sebagai Siaw-Im (Im kecil) diantara Tai-Yang (Yang besar). Saat sholat, lupakan urusan dunia. Lupakan Yang. Konsentrasi pada sedikit dari yang banyak. Konsentrasi pada Yin kecil dari Yang besar. Agar terjadi keseimbangan. Dilakukan 5 hari sekali minimal, untuk menjaga agar gerbang Yin selalu aktif. Menyeimbangkan dengan kehidupan dunia yang dominan Yang.

Demikian juga dengan nafas pembersih, segitiga, getaran. Adalah memanfaatkan sedikit dari yang banyak. Unsur sedikit dari yang dominan. Agar seimbang. Untuk bisa mengenali sedikit dari yang banyak, maka harus gunakan sifat dasar tubuh kita sendiri, yakni Yin.

Mohon maaf kalau ada kekurangan. Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 12/05/2011 09:19
Mas mpcrb bagus banget penjelasannya. No comment. Dilanjut mas...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/05/2011 13:21
Koreksi:
Quote
Dalam konteks Islam, sholat barangkali bisa diibaratkan sebagai Siaw-Im (Im kecil) diantara Tai-Yang (Yang besar). Saat sholat, lupakan urusan dunia. Lupakan Yang. Konsentrasi pada sedikit dari yang banyak. Konsentrasi pada Yin kecil dari Yang besar. Agar terjadi keseimbangan. Dilakukan 5 hari sekali minimal, untuk menjaga agar gerbang Yin selalu aktif. Menyeimbangkan dengan kehidupan dunia yang dominan Yang.

Maksudnya:
Dalam konteks Islam, sholat barangkali bisa diibaratkan sebagai Siaw-Im (Im kecil) diantara Tai-Yang (Yang besar). Saat sholat, lupakan urusan dunia. Lupakan Yang. Konsentrasi pada sedikit dari yang banyak. Konsentrasi pada Yin kecil dari Yang besar. Agar terjadi keseimbangan. Dilakukan 5 kali sehari minimal, untuk menjaga agar gerbang Yin selalu aktif. Menyeimbangkan dengan kehidupan dunia yang dominan Yang.

Sejujurnya, saat ini, dalam sudut pandang saya, kita bisa mendapatkan manfaat sholat dan kaitannya dengan latihan getaran.

Ketika kita sholat secara khusyuk, totalitas, maka pada saat itu gerbang Yin menjadi begitu aktif. Tubuh bersifat sangat receptive. Setelah sholat selesai, dilanjut dengan berdoa. Terakhir, disambung dengan NAFAS PEMBERSIH dan NAFAS SEGITIGA. Hasilnya menjadi sangat maksimal.

Sebenarnya ini pernah disinggung oleh Mas Suprapto ketika memberikan solusi kepada Mas Solihin GP mengapa latihan getarannya tidak bisa-bisa. Setelah kemudian diberikan arahan untuk sebelum latihan getaran dilakukan sholat dulu yang khusyuk langsung dilanjut latihan getaran, maka hasilnya jadi sangat berbeda.

Saya barangkali mendapatkan pemahaman ini dalam pemahaman terhadap Yin-Yang terhadap tubuh ini. Sehingga manfaat sholat (dalam sudut pandangnya yang lain) sungguh sangat berguna untuk penyeimbang jalur-jalur energi dan sinkronisasi energi pada tubuh kita. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Bahkan lebih jauh lagi, setiap helaan nafas, 'rasa' saat udara masuk pada tubuh kita, menjadi sangat berbeda. 'Rasa' saat udara 'mengalir' pada tubuh kita menjadi begitu berbeda. Seolah bukan hanya 'tubuh' yang menghirup udara. Tubuh wadag menghirup udara, mendapatkan oksigen untuk mencapai hukum fisika pada tubuh ini. Tapi nafas 'menghirup' energi alam semesta, mengubahnya sedemikian rupa untuk menjadi suplai bagi tubuh wadag. Yang terasa, bahwa energi masuk lebih dulu sebelum akhirnya 'dinikmati' oleh tubuh fisik. Tubuh wadag dengan jiwa seperti benar-benar seperti sesuatu yang terpisah tetapi menjadi satu kesatuan. Kalau saya mencoba HANYA konsentrasi pada nafas saja, maka akan terasa suatu sensasi unik yang belum pernah saya rasakan seumur hidup dan belum pernah terlukiskan oleh pikiran saya. Mendapati tubuh memang hanyalah seonggok wadag, pembungkus. Tak terasa, air mata ini meleleh menyadari bahwa sungguh hebat ciptaan Allah. Maha Suci Engkau Ya Allah yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya. Mensyukuri nikmat Allah yang melekat pada jiwa raga ini. Begitu hebatnya aliran darah, begitu hebatnya tubuh ini 'memperlakukan' energi di dalam dirinya sendiri dan energi alam semesta yang masuk ke tubuh ini. Begitu hebatnya struktur kulit, kepekaan yang ditimbulkannya, otot, daging, tulang, sumsum, dsb.

Sudah tak ada alasan lagi untuk tidak bersyukur atas nikmat Allah terhadap tubuh ini.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 14/05/2011 08:07
@mpcrb
Salam Perguruan..Mas...
Seperti biasa..saya selalu menikmati babaran sampeyan...
Kelemahan orang Indonesia adalah kurangnya minat menulis & pencatatan ...Kita Bangsa yg kuat di persuasi & visualnya....makanya lebih senang ngobrol berjam2 atau berbondong2 ngantri nonton Konser atau Bioskop...Tidak ada yg salah dgn itu..
Sampeyan punya kemampuan menulis diatas rata2...apalagi di back up oleh pengetahuan & minat mersudi Keilmuan yg menyala2....
Alangkah baiknya utk tahap awal...Utasan Keilmuan MP di Forum  ini.. Sampeyan sunting & edit menjadi sebuah Buku yg enak dibaca...
Bisa dipersembahkan utk perkembangan Perguruan ataupun di jual bebas...
Tidak semua warga MP atau Pesilat rajin koq buka2 Forum ini...
Silakan di renungkan jawabannya...he..3x...

Salam
 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 16/05/2011 17:33
Hmm, rasanya menarik juga. Tapi saya tidak tahu, apakah hal seperti itu diizinkan oleh otoritas keilmuan. Saya percaya tentunya harus sepengetahuan dan harus dievaluasi terlebih dahulu oleh otoritas keilmuan.

Kalau tidak salah, dulu pernah ada buku mengenai keilmuan MP yang dibuat oleh kolat Kebugaran di Depok Maharaja. Barangkali mas Tok bisa ada tambahan informasi bagaimana kira-kira prosedur untuk hal ini? Terima kasih sebelumnya.

Barangkali saja setitik tulisan saya ini bisa membawa manfaat untuk yang lain. Tentunya bukan untuk menggantikan apa yang sudah menjadi pakem baku dari keilmuan MP. Tetapi sekedar menjadi studi banding dari sudut pandang yang lain. Setelah mendapat izin, saya akan baru mulai menulis. Semoga Allah memberikan saya cukup waktu luang untuk melakukan ini. Saya akan coba curahkan semua pengetahuan, tenaga getaran saya agar bisa 'terlihat' lewat tulisan yang akan datang.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 16/05/2011 20:02
Quote
Dalam konteks Islam, sholat barangkali bisa diibaratkan sebagai Siaw-Im (Im kecil) diantara Tai-Yang (Yang besar). Saat sholat, lupakan urusan dunia. Lupakan Yang. Konsentrasi pada sedikit dari yang banyak. Konsentrasi pada Yin kecil dari Yang besar. Agar terjadi keseimbangan. Dilakukan 5 hari sekali minimal, untuk menjaga agar gerbang Yin selalu aktif. Menyeimbangkan dengan kehidupan dunia yang dominan Yang.

Maksudnya:
Dalam konteks Islam, sholat barangkali bisa diibaratkan sebagai Siaw-Im (Im kecil) diantara Tai-Yang (Yang besar). Saat sholat, lupakan urusan dunia. Lupakan Yang. Konsentrasi pada sedikit dari yang banyak. Konsentrasi pada Yin kecil dari Yang besar. Agar terjadi keseimbangan. Dilakukan 5 kali sehari minimal, untuk menjaga agar gerbang Yin selalu aktif. Menyeimbangkan dengan kehidupan dunia yang dominan Yang.
....
Salam.
[/quote]

mas Mpcrb... ini pendapat anda sendiri kan? masalahnya ini akan melebar ke tataran fiqih jika anda mengibaratkan shalat seperti ini 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 16/05/2011 21:00
Pertanyaan kang One sungguh mengena.

Ada rambu2 ketika kita menganalisis secara paralel, dengan  sesuatu pisau analisis.
Sholat adalah sesuatu yang di firmankan. Ada kaidah fiqih didalamnya. Ada sesuatu yang sangat luas dan mendalam.

Bahwa kemudian, ada  analisis hal2/sesuatu manfaat lain, misalnya dari sisi kesehatan/medik, dari sisi getaran, dari sisi kawaskitan, dan dari sisi2 sudut pandang yang lain, harus jelas, dari sudut pandang mana, dan tidak masuk wilayah fiqih.

Bisa saja kondisi sikap mental, kekhusukan, gerakan sholat, dianalisis, mungkin bisa saja mendukung pemahaman bersikap.

Gerakan sholat mendukung/sesuai dengan pemeliharaan kesehatan. Tapi sholat bukan senam kesehatan. Penyikapan kekhusukan sholat sangat mendukung latihan getaran. Tapi sholat bukan latihan getaran. Penyikapan energi sholat cocok dengan im-yang. Tapi sholat bukan latihan chi/im-yang.

Untuk nanti berpendapat atas pertanyaan mas Mpcrb diatas, barangkali dalam derajat yang jauh lebih sederhana, juga ada rambu2 dalam menyandingkan keilmuan lain dengan keilmuan MP.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 16/05/2011 21:25
terima kasih mas Prapto, karena lebih memfokuskan suatu bahasan akan membuat kita memperoleh sesuatu yang baru ( keilmuan ) namun jika terlalu diperlebar malah akan mendapatkan perdebatan yang berkepanjangan....
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 16/05/2011 23:18
@ mas Mpcrb.

Secara pribadi, saya mendukung penulisan2 analisis tentang keilmuan MP, termasuk penyandingan secara paralel dengan disiplin keilmuan lain. Sekali lagi, PARALEL. Juga hasil mersudi pribadi maupun kelompok, dalam menjalankan dan mengembangkan keilmuan MP, yang masih mengolah unsur2 keilmuan MP.
Juga dalam pengembangan keilmuan untuk manfaat kemanusiaan, bekerja sama dengan keilmuan lain. Karena sifat melekat keimuan MP adalah "mersudi" bagi para praktisinya. Konsekwensi logisnya adalah kesadaran berlalu lintas dalam mersudinya. Belum ada aturan baku, hanya ada mekanisme konfirmasi.

Ada pemahaman2, antara lain :
1. Dari penelitian Operasi Seta I di AAU th 1973, Prof.Dr. Ahmad Muhammad menyampaikan hipotesa teori biokimia ATP dalam tubuh untuk menjelaskan tenaga ledak anaerobik hasil latihan pernafasan MP. Kita menyikapi, bahwa ternyata tenaga ledak tadi DIMUNGKINKAN terjadi. Tapi senam pernafasan MP tidak HANYA bertujuan menghasilkan ATP. Bahkan dalam tulisan Prof.Dr. Siswantoyo MKes (Sekum PerPI Harimurti/Ketua Harian IPSI DIY 2011-2015), dijelaskan bahwa reaksi biokimia dalam tubuh ketika latihan pernafasan/anaerobik, jauh lebih PANJANG dan RUMIT lagi.
Toh masih saja belum bisa menjelaskan aliran energi keluar masuk tubuh.
Belakangan ada teori fisika quantum yang lebih bisa menjelaskan.
Intinya, akan ada perkembangan teori, yang dari waktu kewaktu akan makin mendekati dengan apa yang dilakukan dalam keilmuan MP. Akan menambah pemahaman bagi praktisi MP maupun keilmuan MP sendiri.

2. Diduga ada berbagai sebab mengapa tidak ada penjelasan panjang lebar dari Guru besar tentang keilmuan MP. Kalau pakem babon/tradisional sudah jelas. Prinsip2 mersudi sesuai tingkatan/tahapan juga sudah jelas.
Murid2 "langsung", secara dilatih secara intens bertahap, menyampaikan pengalaman masing2,  kemudian masing2 diberi petunjuk, sampai mencapai hasil "masing2", sesuai perkembangan pribadinya. Hasil antara/proses latihan tidak selalu bisa disamaratakan.
Masalah mulai timbul, ketika Guru besar, Dewan guru, diwakili oleh pelatih/asisten pelatih.
Bisa juga karena ada keterbatasan kemampuan dalam "menuliskan" secara jlentreh, panjang lebar dari A sampai Z.
Bisa juga karena sulit diungkap dalam kata2. Setelah praktisi "merasakan", baru memahami lanjutannya.

3. Sebaiknya dipahami, bahwa ketika kita "mersudi", kita menemukan suatu perkembangan, TANPA petunjuk pelatih sebelumnya. Bukan selalu berarti bahwa praktisi yang lain belum pernah menemukan hal  yang sama. Bahasanya harus prepare, bahwa ketika saya begini, maka menemui hal yg begitu.

4. Pengalaman tentang tulisan mas Mpcrb mengenai analisa getaran berdasar teori fisika quantum, dan mengenai "kudi mp", yang saya obrolkan pada mas Poeng, jelas beliau menghargai dan akan terbuka kepada mas Mpcrb dalam berdiskusi tentang keilmuan, syukur2 bisa sampai ke suatu tahap, menjadi tulisan2 yang "menjembatani" dalam arti luas.
Tulisan2 tsb milik dan tanggung jawab penulisnya. MP hanya berkepentingan agar jangan salah, atau menimbulkan salah presepsi.

5. Yang belum sy diskusikan secara khusus dengan beliau adalah perkembangan analisis im-yang sesuai teori TCM, terhadap latihan MP. Teori panas-dingin yg harus seimbang, sudah ada. Cuma kalau langsung pakai istilah im-yang, agak sensitip. Penyampaian dan situasinya harus tepat.
Ketika seorang teman menyampaikan kepada beliau, bahwa titik2 penyembuhan MP, ketika dirujuk dengan TCM, kok sama dengan titik akupuntur TCM. Beliau menjawab dengan pertanyaan, "titik2 tsb kamu temukan karena belajar peta akupuntur atau ketemu dengan deteksi getaran?". Dijawab "dengan deteksi getaran". Jadi "identik" dengan pendekatan berbeda. Masing2 ada kelebihannya, bisa saling merujuk.
Karena teori keseimbangan memang sudah melekat, bisa dipastikan, dalam penataran pelatih, latihan yang seimbang, pengamanan biar tidak "overheated", akan diberi penekanan.

Kesimpulannya, tulis-diskusi-tulis-diskusi....menjadi suatu proses berkelanjutan. Semoga sukses.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 17/05/2011 00:16
@kang one, saya coba klarifikasi bahwa sy tdk dlm kondisi menganggap sholat adalah latihan yin-yang. Sama sekali tidak. Kalaupun saya mengibaratkan seperti pusaran kecil diantara pusaran besar tapi kecil mampu mempengaruhi pusaran besar.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 17/05/2011 00:22
pengertian kecil adalah dlm lamanya waktu dibanding 24 jam yg ada. Justru efek dan manfaatnya yg sangat besar dr waktu pelaksanannya. Apa yg dicoba dihadirkan adalah salah satu manfaat dari sholat. Tp sholat jelas bukan latihan getaran.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 17/05/2011 14:21
Saya hanya memandang, bahwa dalam perjalanan hidup umat manusia di muka bumi ini. Entah yang atheis, yang (mengaku) bertuhan, yang benar-benar (merasa) bertuhan, ataupun yang memang benar bertuhan, tentunya rahmat Allah berada dan melingkupi semua itu. Entah yang menganalisa orang barat, dengan murni menggunakan pendekatan sains (tanpa pendekatan ketuhanan), ataupun yang menyandingkan keduanya, pada akhirnya tentu akan bermuara pada satu kesimpulan yang sama, bahwa ada suatu Dzat yang Maha Besar diatas semua pengamatan manusia. Entah pada hukum-hukum ilmu pengetahuan yang sudah pernah ditemukan manusia ataupun yang masih menjadi misteri, pada akhirnya tetap bermuara pada suatu Dzat yang Maha Besar.

Dahulu, sebelum saya mulai rajin melakukan explorasi diri, saya mencari referensi-referensi baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Puluhan buku, vcd, dvd, saya baca, pelajari, sejak kurang lebih 7 tahunan yang lalu. Saya bahkan menulis daftar buku-buku yang sudah saya baca pada blog pribadi saya disini: http://geeks.netindonesia.net/blogs/agung/archive/tags/My+Books+and+DVD_2F00_VCD+collections/default.aspx (http://geeks.netindonesia.net/blogs/agung/archive/tags/My+Books+and+DVD_2F00_VCD+collections/default.aspx)

Termasuk juga koleksi buku-buku yang menurut kawan-kawan termasuk dalam kategori 'berat' seperti ini: (http://geeks.netindonesia.net/blogs/agung/archive/2006/09/05/Koleksi-buku_2D00_buku-keagamaan.aspx (http://geeks.netindonesia.net/blogs/agung/archive/2006/09/05/Koleksi-buku_2D00_buku-keagamaan.aspx)).

Bahkan dari salah satu tulisan saya mengenai komentar terhadap suatu buku "Al Quran dan Energi Nuklir", saya berkenan untuk dikirimi edisi khusus dari pengarangnya, yakni Bpk. Wisnu Arya Wardhana (diwakili oleh putrinya), Ahli Peneliti Utama yang setingkat dengan Guru Besar (Profesor) di STTN Yogyakarta. Saya summary-kan disini: http://geeks.netindonesia.net/blogs/agung/archive/2008/03/13/buku-baru-einstein-mencari-tuhan.aspx (http://geeks.netindonesia.net/blogs/agung/archive/2008/03/13/buku-baru-einstein-mencari-tuhan.aspx)

Termasuk diskusi-diskusi dengan akademisi, praktisi dan non praktisi beladiri, buku-buku, vcd, dvd, dsb. Belum termasuk diskusi, seminar, yang diadakan oleh institusi-institusi lain yang saya hadiri.

Dari perjalananan pena tersebut saya semakin menemukan KEBENARAN akan Al Quran.

Ditambah lagi salah satu keistimewaan dari latihan getaran di MP dimana ketika kita mencoba menajamkan rasa terhadap suatu tulisan kemudian mengalirkan getaran pada tulisan-tulisan tersebut, kita seolah bisa tahu kondisi saat tulisan tersebut dibuat. Terasa getarannya melesat menembus ruang dan waktu dan memberikan kita suatu 'gambaran' yang unik. Inilah yang membuat saya senang untuk melakukan analisa terhadap suatu tulisan/buku. Selain daripada menyalurkan hobi membaca dan menulis, saya juga sekaligus berlatih getaran. Kalau dulu almarhum Mas Budi  menyalurkannya dengan memancing, kemudian pewaris muda Mas Hemi menyalurkannya dengan fotografer, barangkali saya merasa melakukan pendekatan yang sama dengan menulis dan membaca.

Saat ini, Yin-Yang menjadi 'barang baru' buat saya yang menarik untuk di eksplorasi. Saya rasa, saya tidak perlu menjadi seorang Taoist untuk bisa memahami seutuhnya. Saya sudah punya pegangan sendiri. Saya memang tidak akan bisa mencapai puncak dari pemahaman Yin-Yang tanpa seutuhnya menjadi Taoist. Tidak masalah. Bisa jadi akan berbeda pemahamannya. Seperti halnya ketika saya berdiskusi dengan sifu Batikguy, salah satu sesepuh CMA di forum Kaskus, mengenai Yin-Yang dari sudut pandang beladiri (yang ternyata cukup berbeda dengan sudut pandang TCM). Sampai saya (dengan senang hati) mengambil kursus bahasa dan tulisan mandarin agar nanti bisa membaca buku 'Chi Feng Shui' original dalam teks asli (kalau beliau berkenan untuk itu). Dalam sudut pandang saya, para master beladiri (apapun agamanya) ketika meramu konsep Yin-Yang, tentu tidak akan terlepas pada hukum alam, sunatullah. Sesuatu yang sudah Allah gariskan. Saya pribadi ingin tahu, bagaimana sudut pandang mereka ketika meramu konsep-konsep itu.

Keilmuan MP tetaplah menjadi keilmuan MP. Yang khas dan unik, dengan segala pemahaman dan penjelasan yang ada. Entah lewat tutur ataupun sedikit tulisan. Itu memang sudah wilayah domain MP. Saya pribadi tidak sedang mengganti pemahaman MP saya dengan pemahaman Yin-Yang, ataupun mengganti pemahaman agama saya dengan Taoist agar bisa mencapai kesempurnaan pemahaman Yin-Yang. Memang ada kekurangan disana sini, tetapi semua hal juga ada kekurangan. Justru karena saya melihat ada kekurangan itulah maka saya terlebih dahulu mencari referensi sebanyak-banyaknya untuk kemudian mencoba melakukan sintesa. Sejauh ini hal tersebut sangat bermanfaat bagi diri saya. Hal-hal yang sebelumnya tidak bisa saya pahami, mulai jelas (setidaknya bagi diri saya). Hal-hal yang sebelumnya sulit untuk bisa saya ungkapkan, mulai bisa diungkapkan. Saya belajar dari alm Buya Hamka pada bukunya, dikatakan bahwa kalau seseorang ingin bisa menulis, maka ia harus banyak membaca. Demikianlah adanya.

Sekali lagi, mohon maaf kalau ada tulisan yang 'sensitif'. Saya tidak bermaksud untuk melukai perasaan atau merendahkan yang lain. Tidak punya menyamakan, merendahkan, atau meremehkan suatu konsep yang sudah jelas hukumnya (seperti fiqih, dsb). Makanya saya selalu gunakan kata 'BARANGKALI'. It's just a probability. Someting that can be changed in the future. Itu hanya pendapat saya pribadi. Sesuatu yang jelas akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT kelak.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 17/05/2011 21:18
Benar juga.
Terkadang, batasan yang sederhana malahan bisa memberi ruang gerak yang luas.
Dilain pihak, batasan yang panjang lebar malahan bisa mempersempit ruang gerak mersudi......

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: one on 17/05/2011 22:43
terima kasih atas penjelasannya...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 18/05/2011 17:38
Salam Perguruan....

Saya mungkin punya sedikit pendapat yg berbeda....
Yang saya pahami..Mas mpcrb tidaklah berbicara di tataran fiqih...tapi beliau berbicara ditataran "Rasa Spiritual " dimana memang ada efek2 positif yg kita peroleh dalam melkukan Sholat..salah satunya ya..Rasa & kelezatan Spiritual tsb.
Fiqih itu khan adalah segala pengetahuan ttg aturan & hukum2nya dalam mengamalkan suatu Ibadah.Contoh...sebelum Sholat..musti berwudlu dulu....mau sholatnya khusuk kayak apapun..kalo gak wudlu..ya..tetap gak sah...ini tataran fikih...
Contoh kedua..disetiap rakaat wajib hukumnya membaca Al Fatihah...dia udah berwudlu...rakaatnya benar..gerakannya mantap..bahkan sampe menangis segala ..tapi gak baca Al fatihah..ya...gak sah sholatnya...Inilah pakem Fiqih...
Sholat itu adalah kendaraan kita utk berkomunikasi dgn Gusti Alloh....Mustinya buat kita para Pesilat yg sehari2 berlatih olah Nafas , Olah Konsentrasi & Olah Rasa....kelezatan Spiritual ini seyogyanya lebih mudah diraih dibandingkan orang lain..
Bukankah ada Ayat yg menyatakan yg artinya kurang lebih spt ini " Ciri2 Orang Mukmin itu adalah TERGETARLAH hatinya apabila dbacakan/mendengar ayat2KU/NamaKU....apakah itu justifikasi dari latihan Getaran Ilahi..??? Wallahu'Alam...
Uniknya ..memang babaran kelezatan Spiritual ini menggunakan pendekatan Im Yang ( CMA )...terus terang sesuatu yg menarik juga buat saya....
Ini khan hasil dari Mersudi dalam membabar salah satu Efek positif dalam melaksanakan Sholat..dimana Mas mpcrb tidak berusaha mengganti pakem2 Fiqih
baku yg sdh ada...
Memang agak sensitif..karena bisa dimaknai " Negatif " dan " Aya Aya Wae " bila kita melihatnya dari sudut pandang Fiqih...
Wallahu'Alam...

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/05/2011 19:54
Terima kasih mas ogebang. Memang demikianlah adanya.

Adapun tujuan saya menjelaskan mengenai informasi pada blog pribadi saya bukan demi kesombongan, tetapi agar kang one atau yang lain paham dimana saya berpijak. Bahwa ketika saya melakukan analisa, saya memahami benar konsekwensi logis dari apa yang saya katakan. 

Ada beberapa hal yang menarik ketika saya membaca buku Medical Qigong Therapy ini. Setiap kali saya coba menajamkan rasa untuk mencoba mengamati suatu gambar atau tulisan di suatu paragraf, ada rasa yang berbeda-beda. Seolah tulisan ini dari orang A, tulisan ini dari orang B, tulisan ini dari orang C, penjelasan paragraf ini dari orang D, dst. Awalnya saya masih ragu apakah deteksi saya salah. Kok bisa berbeda-beda begitu. Padahal yang nulis ya satu orang doank. Setelah kemudian (beruntung) saya mendapat kesempatan diskusi dengan sifu Batikguy (demikianlah nickname yang dipakai di forum Martial Arts Kaskus) barulah saya paham bahwa banyak penjelasan dari buku tersebut yang tidak sesuai dengan konsep Yin-Yang pada CMA. Terkadang perbedaannya cukup fundamental. Meski demikian, tetap saja ada nilai guna yang bisa saya dapatkan. Disinilah saya merasa getaran MP memiliki keistimewaan dimana deteksi pada suatu gambar/tulisan bisa mengarahkan kita pada suatu gambaran kondisi bagaimana tulisan/gambar itu dibuat. Akhirnya, kalau suatu paragraf atau gambar ketika dirasa mengarah pada rasa X, artinya itu (bisa jadi) penjelasan yang (mungkin) sesuai dengan teori Yin-Yang pada sudut pandang CMA. Kalau rasanya 'hambar', saya lewati, cukup sebagai pengetahuan tambahan saja.

Ketika saya memandang gambar Yin-Yang. Entahlah, pada saat itu ada perasaan berkecamuk di hati ini. Bergetar, dibawa kesana-kemari, berputar-putar, mencari ruang gerak, sempit, penuh, kosong, isi, dsb, sampai merasa pusing. Rasanya gak karuan. Setiap kali selesai sholat, kemudian selesai berdoa, saya coba konsentrasi lagi. Membayangkan simbol tersebut dan mencoba menyalurkan getaran pada simbol tersebut. Mungkin, akibat dari efek sholat, ketenangan pikiran dan jiwa yang lebih baik, akhirnya sedikit demi sedikit saya mulai mencoba menganalisa. Meski belum tuntas, karena rasanya yang 'luas' sekali. Saya seperti merasa di tempat kosong. Dari situ mulailah muncul 'gambaran-gambaran', ucapan, percakapan, dan banyak lagi. Berbicara mengenai pusaran besar, pusaran kecil, kosong-isi, diam-gerak, luas-sempit, langit-bumi, panas-dingin, pria-wanita, dan hal-hal lain. Bahkan sampai suatu kondisi bentuk fisik tubuh ketika melakukan suatu bentuk tertentu juga 'tergambar'. Disitulah saya mulai masuk untuk sedikit demi sedikit mencoba mencerna. Terkadang sampai berkeringat dingin dan 'gemrojos' (kata orang Cirebon).

Kemudian saya hentikan. Dan menuliskan apa yang saya lihat, rasakan.

Kenapa saya hanya fokus pada simbol tersebut? Karena dari semua penjelasan panjang lebar pada buku itu ya bermuara pada simbol tersebut. Lucunya, terkadang dari apa yang saya tulis itu, apa yang saya rasakan itu, eeh dibahas juga pada bab-bab selanjutnya (padahal saya belum membaca sampai jauh kesitu). Bahkan dari  gambaran bentuk gerakan tubuh, setelah saya coba tirukan di dunia nyata, efeknya seperti yang diceritakan pada gambaran tersebut.

Inilah yang menjadi menarik buat saya. Belum tuntas untuk ditelusuri. Masih perlu waktu yang entah berapa lama.

Dari pengamatan ini, justru saya semakin bertambah keimanan. Hingga terkadang mencucurkan air mata setiap kali melihat, merasakan, bagaimana semua itu bisa terjadi. Wallahualam.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 18/05/2011 20:36
Ya memang mas Mpcrb unik, hebat, langka.
Dari merasa overload, kemudian tapa ngrame dengan terus mersudi, "membaca", menganalisa, mensintesa dan antitesa, kemudian menulis, hasilnya bisa dibilang luar biasa (dibanding rata2 tingkat analisis anggota MP).
Bahwa terkadang ada tulisan "wungkul" maupun lugas, memungkinan timbul salah presepsi, sehingga perlu tambahan penjelasan, adalah wajar. Kita semua hanya ikut menjaga, ngawat awati", tut wuri handayani.....

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/05/2011 22:34
Waduh, saya masih bodoh mas. Boro2 hebat, lha wong jalan aja masih menapak tanah dan makannya masih nasi (walau terkadang ketoprak atau rendang. :) ).  Saya hny mengatakan yg saya rasakan. Barangkali ada manfaatnya. Kalau salah mohon dikoreksi.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 18/05/2011 22:43
Kenapa saya tdk khawatir ketika membaca i-ching, atau ketika menyelami konsep yin-yang? Sebab saya sdh pny "batu uji" utk itu semua, yakni Quran plus tambahan sunnah dan ijma. Saya tinggal uji saja dengan Quran, kalau termaktub ya berarti nilai2 itu benar.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 19/05/2011 00:54
Spt ketika membahas panas-dingin, diam-gerak, besar-kecil, dsb. Sesuatu yg berpasang2an. Bukankah Quran jg memberitahu kalau semua hal itu berpasang2an? Kenapa tubuh manusia bersifat Yin, mengapa tenaga Yang relatif lbh mudah dilatih, dan banyak lagi...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 19/05/2011 08:29
@mpcrb
 
Concerning lambang Yin Yang Tai Chi..coba sampeyan tanyakan kpd Sifu Batik Guy siapa sih Pendekar yg menciptakan Lambang Tsb..??
Apakah benar penciptanya Master Thio Sam Hong sang Pendiri Wu Dang Pay...??
Kalo memang benar...coba Sampeyan kirim Getaran pribadi  kpd Master Thio Sam Hong...kirim Getaran yg bersifat Salam Sejahtera & Perkenalan , respect , Rasa Hormat dan keinginan utk mempelajari  Tai Chi.Sampaikan kpd Beliau bahwa Sampeyan berminat menjadi Murid beliau...
Lakukan dgn niat yg ikhlas...lalu nikmati & rasakan  apa yg terjadi....

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 19/05/2011 13:04
Emang bisa ya om ogebang? Jadi penasaran pengen ngerasain juga, tapi gimana caranya?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 19/05/2011 14:24
@mas ogebang, saya coba mas (meski tidak yakin hehehe).

Sejauh ini saya cukup puas dengan pendekatan yang sudah ada. Tapi tidak ada salahnya untuk dicoba.

Saat ini sedang mencoba mempelajari I-Ching, terutama pada konsep trigram dan hexagram-nya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 19/05/2011 15:56
Saya coba sharing apa yang saya dapatkan ketika saya membaca I-Ching dan melakukan evaluasi getaran MP dari sudut pandang I-Ching (meski belum tuntas).

Saya mulai dari konsep pemahaman dasar pd I-Ching adalah sebagai berikut:

(http://farm3.static.flickr.com/2545/5735820309_10503dfc9a_z.jpg)

Pada mulanya adalah Wuji (yang tanpa batas), kemudian menjadi absolut (Taiji). Taiji menghasilkan dua bentuk yakni Yin dan Yang. Dua bentuk ini menghasilkan 4 fenomena yakni di dalam Yang besar (Taiyang) ada Yin kecil (Shaoyin) dan di dalam Yin besar (Taiyin) ada Yang kecil (shaoyin). 4 fenomena ini menetapkan 8 diagram (ba gua) yang kemudian menjadi 64 kombinasi (hexagram).

Sekarang mari kita lihat Nafas Pembersih MP dari sudut pandang ini. Apakah tercapai keseimbangan atau tidak?

Nafas pembersih, sesuai pakem baku, berbasis 4 arah dengan model panas-dingin. Kalau dilihat dari sudut pandang trigram berbasis i-ching pada tabel formula yang ada adalah menjadi sebagai berikut:

Selatan(http://farm3.static.flickr.com/2643/5736378834_ff13ef5803_z.jpg)
Timur(http://farm3.static.flickr.com/2772/5736378840_e5b3754ea0_z.jpg)
Utara(http://farm3.static.flickr.com/2788/5736378846_b99505c431_z.jpg)
Barat(http://farm6.static.flickr.com/5070/5736378850_c9e1706b13_z.jpg)

Trigram berbasis ba gua kemudian menjadi 64 bentuk hexagram. Penggabungan dari selatan-timur-utara-barat (masuk pada tahap Nafas Segitiga).

(http://farm6.static.flickr.com/5221/5736390654_f79743bcb5_z.jpg)
Gambar ini di dalam i-ching adalah hexagram nomor 21 dengan elemen yang terdiri dari Petir dan Api (elemen dominan YANG). Disebut dengan Sun of Fire.

(http://farm4.static.flickr.com/3577/5736390660_e88f5181d0_z.jpg)
Gambar ini di dalam I-Ching adalah hexagram nomor 60 dengan elemen yang terdiri dari Tanah dan Air (elemen dominan YIN). Disebut dengan Moon of Water.

Jadi memang nafas pembersih dan segitiga di MP sudah memanfaatkan YANG dan YIN.

Kemudian untuk mendapatkan bentuk keseimbangannya, saya pecah menjadi 2 bentuk untuk masing-masingnya sehingga tersusun:
(http://farm3.static.flickr.com/2468/5736390664_328e33b7b1_z.jpg)(http://farm3.static.flickr.com/2468/5736390664_328e33b7b1_z.jpg)(http://farm4.static.flickr.com/3461/5736390672_373b7b3b8b_z.jpg)(http://farm4.static.flickr.com/3461/5736390672_373b7b3b8b_z.jpg)(http://farm4.static.flickr.com/3214/5736390678_83ce026720_z.jpg)(http://farm6.static.flickr.com/5064/5736390674_1a1f102a51_z.jpg)

Simbol Tai Chi (Yin Yang) dimana lingkaran kecil di dalam lingkaran besar, digambarkan dengan anagram sebagai berikut:

(http://farm3.static.flickr.com/2010/5735820311_a47ae3ceae_z.jpg)

Kalau kita lihat pada hasil analisa nafas pembersih dan segitiga, akan terbentuk sesuatu yang menarik:

(http://farm3.static.flickr.com/2468/5736390664_328e33b7b1_z.jpg)(http://farm3.static.flickr.com/2468/5736390664_328e33b7b1_z.jpg)
Gambar tersebut adalah Yang kecil (siaw yang) diantara Yin besar (Tai Yin), atau lingkaran kecil di dalam lingkaran besar.

(http://farm4.static.flickr.com/3461/5736390672_373b7b3b8b_z.jpg)(http://farm4.static.flickr.com/3461/5736390672_373b7b3b8b_z.jpg)
Gambar tersebut adalah Yin kecil (siaw yin) di dalam Yang besar (Tai Yang), atau lingkaran kecil di dalam lingkaran besar.

Kemudian berakhir menjadi:

(http://farm4.static.flickr.com/3214/5736390678_83ce026720_z.jpg)(http://farm6.static.flickr.com/5064/5736390674_1a1f102a51_z.jpg)
Gambar tersebut adalah Yang besar (Tai Yang) dan Yin besar (Tai Yin)

Itulah alasannya mengapa saya katakan latihan getaran MP dimulai dari kecil mempengaruhi besar. Sedikit mempengaruhi banyak. Harmonisasi dengan getaran alam. Seimbang antara Yang dan Yin. Langit dan bumi.

Yang membuat saya terkesan adalah, kalau saya ubah tata urutan latihan nafas pembersih (misal ngaco, selatan-timur-barat-utara atau utara-timur-barat-selatan atau yang lainnya SELAIN selatan-timur-utara-barat), maka keseimbangan tidak akan tercapai pada hasil akhirnya. Komposisi anagramnya menjadi berat sebelah bahkan sama sekali tidak terbentuk. Menakjubkan!

Menarik sekali, bukan?  :)

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 19/05/2011 16:15
Di Cirebon, saya mendapatkan 2 kondisi nafas pembersih yakni Selatan-Timur-Utara-Barat dan Utara-Barat-Selatan-Timur.

Menarik sekali melihat kalau komposisi dari dua tipe tersebut dibentuk trigramnya, hasilnya juga seimbang. Tapi yang selain itu, tidak seimbang sama sekali.

:)

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 19/05/2011 17:30
Mas ku yg satu ini emang juara analisa nya, ga berminat nurunin ilmunya ke saya? Hehehe.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 20/05/2011 05:57
@SawerWulung

Salam Silat..Mas....
Jawabannya bisa..Mas...Justru kalo kita menguasai keilmuan ini...tidak ada lagi alasan Keilmuan suatu Perguruan itu dikatakan Punah dibawa mati oleh Guru Besarnya...
Saya tidak akan masuk ke Teknik Olah Getarannya..ya...karena setiap Perguruan punya caranya masing2....
Tapi kalo anda minat..conba amalkan beberapa hal yg simple dulu spt ini :

1. Pelajari Silsilah Kelilmuan Perguruan anda sampai mentok ke atas...hapalkan nama2 Pendekar/Pewaris/Guru Besarnya yg telah wafat tsb.
Doakan mereka tiap hari....sapalah mereka dgn salam takzim....biasakan pula sebelum anda berlatih...anda mohon izin kpd mereka dan selalu doakan mereka..
2. Berziarahlah ke Kuburan mereka masing2....sampaikan Salam & doa semoga mereka selalu dibahagiakan Gusti Alloh di alam sana...
3. Sering2lah berkomunikasi dgn mereka dgn cara mengirimkan Salam & mendoakan mereka....
4.Ulangi & amalkan no 1 sd 3 dan jadikan kebiasaan anda sehari2....
5. Ceritakan ke saya apa yg nanti akan anda alami...he...3x....

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 20/05/2011 10:01
Mas ku yg satu ini emang juara analisa nya, ga berminat nurunin ilmunya ke saya? Hehehe.

Wadoow... ilmu apa ya? Perasaan saya ga punya ilmu apa-apa mas,  masih bodoh mas. :(

Mungkin karena jiwa saya yang senang dengan hal-hal berbau tulisan-tulisan, bacaan-bacaan, dan ketika getarannya diarahkan kesitu saya merasa nyaman dan tidak terbebani untuk melakukan itu semua.

Yang saya lakukan sih biasanya seperti ini. Pertama-tama saya memandangi tulisan atau gambar atau apa saja. Kemudian memejamkan mata, membayangkan tulisan atau benda tersebut di pikiran. Setelah terbentuk, barulah saya salurkan getaran saya pada pikiran tersebut untuk 'menyentuh' obyek yang sedang saya pikirkan. Niatnya tergantung mau ngapain. Kalau ingin masuk lebih dalam, ya saya niati seperti itu. Kalau ingin sekedar tahu, ya saya niati seperti itu. Setelah terjadi 'kontak', barulah nanti hati ini akan berasa sesuatu. Efeknya akan muncul setelah kontak terjadi. Disitulah saya biasanya membagi fungsi otak menjadi beberapa bagian. Sebagian digunakan untuk mengingat gambaran yang terlihat, sebagian digunakan untuk mensintesa, sebagian digunakan untuk menganalisa. Setelah dirasa cukup, saya tarik lagi getarannya, lalu simpan di otak kecil. Buka mata, dan kemudian saya menuliskan apa yang saya rasakan dan 'lihat'. Seperti itulah.

Untuk melatih fungsi otak agar bisa paralel di dalam melakukan sesuatu, saya biasanya melatih dua kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Entah sambil duduk, atau sambil nonton tv, atau sambil di motor, atau sambil nyetir mobil, dsb. Selalu saya sempatkan untuk melatihnya. Latihannya sederhana, awalnya cukup dengan tangan kanan menggambar lingkaran dan tangan kiri menggambar kotak. Dimulai dari jari telunjuk, lalu pergelangan, hingga lengan. Atau kebalikannya. Bisa juga kaki kanan memutar ke kanan, lalu kaki kiri memutar ke kiri (berlawanan). Sambil nonton tv atau sambil nyantai dengan keluarga.

Barangkali ada manfaatnya. Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 20/05/2011 13:22
@kang sawer wulung

hayu atuh kita ketemuan ngobrol-ngobrol di rumah bareng mas samber gledek sambil nyeruput nutrisari (hahaha saya gak ngopi soalnya, jadi kalo mas samber gledek main ke rumah disuguhinnya nutrisari aja) :D

hehehe
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 20/05/2011 15:04
Iya mas mpcrb lagi dikejar kejar target nich. Mudah2an habis bulan ini bisa dilanjut lagi ngobrolnya. Mas Sawer Wulung tuh sudah diundang mas mpcrb...

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 21/05/2011 20:12
iya euy, lagi pada dikejar deadline semua. Hehehe.

Ya udah mas, nanti kalau sudah available kita ngobrol-ngobrol lagi. Ada beberapa hal menarik yang saya temukan dari buku I-Ching. Saat ini lagi coba diulangi lagi untuk mendapatkan hasil yang sama.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: silau on 22/05/2011 09:21
Waduh, nunggu-nunggu tulisan mas mpcrb ttg bahasan yin-yang dengan diringi bahasan getaran mp kadang ngga sabaran nih.

Mas ada yg menarik pada salah satu tulisannya, kalau tidak salah ada istilah "diblok", dikala seorang melatih getaran dengan niat tidak baik, tlg dibahas lagi mas.

Sedikit tambahan mas, apakah pembentukan moral atau karakter dalam ruang lingkup anggota mp, diluar latar belakang kehidupannya, ada pengaruh dari latihan getaran, atau kalau konsep panas-dingin turut mempengaruhi pembetukan watak ini karena latihannya misalnya terlalu panas (akibatnya emosian, berangasan) atau terlalu dingin?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/05/2011 22:22
Pelatih seharusnya bisa menjadi alat kontrol sosial di dalam pembentukan sikap, watak, dan perilaku muridnya. Setiap keilmuan tentu punya pengaruh (langsung ataupun tdk langsung). Disinilah peran pelatih utk bisa digugu lan ditiru. Mas prapto sebenarnya sdh menyinggung mengenai pelatih yg atas nama pemassalan akhirnya ditunjuk yg 'sekedarnya'. Mampu mentransmisikan keilmuan tapi (seringkali) tanpa nilai-nilai. Barangkali setelah nanti mendapat pencerahan, kita mulai utk memasukkan nilai2 ke dalam transmisi keilmuan. Bintal berfungsi secara maksimal. Dipahami bahwa ada 'pahala bertingkat' dan ada 'dosa bertingkat'. Dengan demikian, insya allah maksimal. Kurikulum baku sdh menyertakan ini. Tinggal diimplementasikan di lapangan dan di kontrol berkala oleh cabang.

Latihan getaran, atau latihan power, tentu ada pengaruhnya. Pasif maupun aktif. Pengaruh aktif bisa diketahui oleh pelatih. Pengaruh pasif tdk demikian. Seringkali atas nama 'mengejar kesaktian' kita meminggirkan nilai-nilai.

Semoga membantu.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 23/05/2011 19:30
Mas ada yg menarik pada salah satu tulisannya, kalau tidak salah ada istilah "diblok", dikala seorang melatih getaran dengan niat tidak baik, tlg dibahas lagi mas.

Sedikit tambahan mas, apakah pembentukan moral atau karakter dalam ruang lingkup anggota mp, diluar latar belakang kehidupannya, ada pengaruh dari latihan getaran, atau kalau konsep panas-dingin turut mempengaruhi pembetukan watak ini karena latihannya misalnya terlalu panas (akibatnya emosian, berangasan) atau terlalu dingin?

Dulu ada adik kelas tingkatan saya, saat ini masih di tingkat Kombinasi, akibat kebiasaannya berjudi, mampirlah ia ke hotel prodeo (dipenjara) di Cirebon. Mungkin karena tidak ada aktivitas, selama di penjara itu ia latihan getaran untuk tutup mata setiap harinya, dan berhasillah ia. Karena kemudian terlihat oleh pak polisi penjaga, ia sering 'dikerjain' untuk mencari kunci pintu penjara yang disembunyikan, atau menebak siapa kesebelasan yang juara, dsb. Hasilnya benar mulu.

Singkat cerita, keluarlah ia dari penjara. Dasar penjudi, kebiasaannya kambuh lagi. Mungkin ditambah modal kemampuan getaran yang bisa menebak ini itu, ia coba berjudi lagi. Tapi apa yang terjadi, kemampuan getarannya yang sewaktu di penjara itu maknyoss lancar, mendadak sering macet. Tumpul. Dari sekian banyak kemungkinan, hanya berhasil 1 atau 2 saja. Selebihnya gagal total.

Teman yang bercerita kepada saya ini kemudian menanyakan, apa bisa seperti itu? Padahal dia lihat sendiri kemampuannya menebak waktu di penjara itu tidak seperti itu. Saya jawab, "itulah uniknya getaran MP mas. Itu sih masih mendingan, cuman macet. Belum sampe kena hukuman alam berupa hujan badai. Lha saya pernah ngalamin itu langsung di depan mata, yang kalau saya tidak menghindar (krn naluri meminta saya menghindari area tersebut), tentu saya sudah ikut jadi korban akibat SALAH NIAT. Jadi, kasih tau sama si Mas AJ ini supaya jangan salah niat. Bahkan kalau bisa, nasehati agar hentikan kebiasaan berjudi".

***

Kalau saya melihat, bahwa ketika seseorang mulai belajar getaran dan ketika ia masuk pada getaran naluri, maka sesungguhnya disinilah faktor kekuatan NIAT mulai berperan. Ia menyerahkan tuntunan arah, gerak, pada naluri yang dibentuknya. Saat dulu masih di penjara, Mas AJ ini merasa plong, tidak ada beban, tidak punya ambisi, melatih getaran diwaktu luangnya yang memang tidak ada aktivitas lain lagi. Dengan tidak adanya ambisi, maka seluruh pikiran, sel-sel syarat menjadi terprogram ke arah keberhasilan. Tapi setelah keluar, ketika kemudian hatinya dipenuhi oleh nafsu untuk berjudi, maka terjadi benturan di dalam dirinya. Otomatis tenaga getaran, yang sebelumnya dikuatkan dengan naluri, menjadi macet adanya.

Barangkali kisah tersebut ada hikmahnya. Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 26/05/2011 21:00
Salam Perguruan....

Walaupun sdh hampir setahun pensiun sbg Kacab MPJS & Bid Hub Lu PPMP...mash ada saja warga MP khususnya teman2 MPJS yg datang maupun sekedar telpon2an utk memelihara Silaturahmi dgn saya...
Surat2 , Proposal2 dr MP msh saja nyasar ke rumah saya....deringan HP yg menanyakan info kolat se Nusantara msh saja terdengar...he..3x...Alhamdulillah..saya tidak terganggu sama sekali...padahal saya sdh benar2 menghilang dari peredaran...
Jadi inget..beberapa waktu lalu...berdiskusi Keilmuan dgn Adik Seperguruan yg datang ke rumah...Kebetulan saya pernah melatihnya.. Diapun curhat..walaupun sdh latihan 40 hari non stop tiap hari..toh...gak bisa juga Getaran Tutup Mata...he..3x...
Saya bilang...tapi pasti dikasih Gusti Alloh kemampuan yg lain khan...Iya bener..Mas...jawabnya....ya udah..disukuri & dinikmati aja....saya bilang begitu...
Tapi..Mas...saya tetap kepengen bisa getaran Tutup Mata...
Saya diam sebentar sambil menatap matanya....sayapun bilang..Mau tau gak..kenapa kau belum bisa getaran Tutup Mata...??? kenapa..Mas...?? katanya...
Tau gak..karena Mind Set kau sdh terkunci pd saat kau gagal melewati halang rintang..kau musti buka kunci tersebut...Getaran Tutup mata itu bukanlah sekedar peragaan halang rintang...tapi lebih drpd itu...tataran Mind Set Kau msh bermain di wilayah seorang Peraga Halang Rintang...
Apalagi menurut saya...Sistematika Kelmuan Getaran Tutup mata tsb adalah Mass Production Product yg belum tentu cocok dgn kita...jadi kita musti melakukan penyesuaian di sana sini dgn Mersudi...gak bisa di pukul rata begitu...Kau belum melakukan PR Mersudi tsb...makanya belum bisa2...
Terus..Gmn donk..Mas...?? tanya nya...
Jawaban saya '''Sekarang gini dech...coba jgn berpikir sbg seorang Peraga Halang Rintang...latih saja  Sistimatika & Prosedur Kelmuan Getaran Tutup mata tsb tiap hari lagi dan langsung terapkan aplikasinya dlm kehidupan sehari2....contoh...kalo masuk gedung perkantoran..sebarkan getaran deteksi utk mencari tau lantai parkir mana yg kosong....
Sampai di Lobby ...sebarkan getaran Deteksi..lift mana dari sekian banyak Lift tsb yg akan terbuka duluan shg kau ambil posisi di lift yg benar....
Contoh lain...kalo lagi mengendarai mobil/sepeda motor...sebarkan getaran agar naluri kau terlatih utk menghindari kecelakaan dr gerakan2 tidak terduga para pengendara mobil/motor yg ceroboh...Kalo bertemu dgn Partner Bisnis yg baru..kau bisa deteksi apakah dia seorang Partner yg culas atau yg punya integritas...dsb....
Dia pun termangu2 dan merasa puas dgn penjelasan saya....
Satu hal lagi...dalam penyebaran getarannya...coba gunakan berbagai macam cara..jgn terpaku di satu model..karena blm tentu cocok dgn kita...ini lah yg disebut Mersudi...mau & berani mencoba....
Kau tidak perlu jago sebagai Peraga Halang Rintang..karena yg penting itu mampu mengaplikasikan keilmuan tsb dalam kehidupan kita sehari2...
Sayapun babarkan detail teknisnya secara panjang lebar agar lebih mudah dimengerti...
Dia pun pulang dgn wajah & senyum puas....
Saya pun tersenyum puas dgn doa & harapan agar beliau dapat kembali semangat berlatih dan akhirnya mampu menguasai keilmuan Getaran Tutup Mata...
Sekedar Sharing...

Salam
   
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 26/05/2011 22:41
@ mas Ogebang.
Top mas babarannya.
Makin jelas, pakem2 dasar diposisikan sebagai dasar mersudi masing2. "Ngelmu kelakone kanti laku". Tanpa mersudi, tanpa melakukan, tidak akan banyak yang bisa diperoleh. Rangkuman pengalaman2 yang disampaikan secara tepat bisa mencerahkan dan mempercepat pencapaian para penerus. Monggo dilanjut, kalau sudah banyak, nanti dirangkum....

@ mas Mpcrb.
Meneruskan bahasan anda tentang nafas pembersih dengan penjuru mata angin, berikut, dalam khasanah kejawen ada salah satu "jawab" sebelum memohon sesuatu kekuatan kepadaNya, menyangkut "penjuru" dan "warna":

Sedulurku bang wetan kang awujud putih...
Sedulurku bang kidul kang awujud abang...
Sedulurku bang kulon kang awujud kuning..
Sedulurku bang lor kang awujud ireng...
Sedulurku bang tengah kang awujud klawu ya aku...
Kakang sukma rasa, adhiku sukma sejati...
Sira padha kumpula..
Manunggala dadi siji...
Jagad Agung Pangeran Agung, dhuh Gusti Allah kawula nyuwun..........

( Saudaraku diarah timur yg berwujud putih--selatan yg merah--barat yg kuning--utara yg berwarna hitam-- tengah yg kelabu yaitu aku--kalian berkumpullah, manunggal menjadi satu.
Ya Gusti Allah, saya mohon.........)

Kalau "jawab" tsb dilaksanakan dengan getaran, kira2 bagaimana analisis energinya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: samber gledek on 27/05/2011 09:19

@ mas Mpcrb.
Meneruskan bahasan anda tentang nafas pembersih dengan penjuru mata angin, berikut, dalam khasanah kejawen ada salah satu "jawab" sebelum memohon sesuatu kekuatan kepadaNya, menyangkut "penjuru" dan "warna":

Sedulurku bang wetan kang awujud putih...
Sedulurku bang kidul kang awujud abang...
Sedulurku bang kulon kang awujud kuning..
Sedulurku bang lor kang awujud ireng...
Sedulurku bang tengah kang awujud klawu ya aku...
Kakang sukma rasa, adhiku sukma sejati...
Sira padha kumpula..
Manunggala dadi siji...
Jagad Agung Pangeran Agung, dhuh Gusti Allah kawula nyuwun..........

( Saudaraku diarah timur yg berwujud putih--selatan yg merah--barat yg kuning--utara yg berwarna hitam-- tengah yg kelabu yaitu aku--kalian berkumpullah, manunggal menjadi satu.
Ya Gusti Allah, saya mohon.........)

Kalau "jawab" tsb dilaksanakan dengan getaran, kira2 bagaimana analisis energinya.

Salam.
[/quote]

Mas Suparto saya cek lagi antara warna dan penjuru dari khasanah kejawen dibanding dengan  TCM ini mempunyai kemiripan. Aneh juga...

Ikutan nyimak ah..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 27/05/2011 13:15
@ mas Mpcrb.
...
( Saudaraku diarah timur yg berwujud putih--selatan yg merah--barat yg kuning--utara yg berwarna hitam-- tengah yg kelabu yaitu aku--kalian berkumpullah, manunggal menjadi satu.
Ya Gusti Allah, saya mohon.........)

Kalau "jawab" tsb dilaksanakan dengan getaran, kira2 bagaimana analisis energinya.

Salam.

Mas Suprapto, saya coba minggu ini mas. Insya Allah hari Senin saya coba laporkan hasilnya. Semoga diberi kemudahan. Amin.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 27/05/2011 20:10
Meskipun blom ngerti, ikut menyimak dan menunggu jawaban dari mas mpcrb.
@mas ogebang, saya nyoba nih anjuran mas tentang ngirim salam dan doa sama alm. Guru guru saya. Saya niatin untuk coba komunikasi dengan beliau beliau, kerasa ada yg beda. Ga tau benar atau tidak, atau hanya perasaan aja. Nanti saya coba sambil senam jurus.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 27/05/2011 22:46
@Mas Ogebang,

Baca ceritanya mas Ogebang, saya jadi ingat bahwa saya sendiri dulu sering memakai getaran saat ada di suatu tempat. Mencari "kenalan" di antara kerumunan orang yang lalu lalang...  Kalau yang gini sering berhasil, halang rintang malah sering mentok nya. Hehehe.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: silau on 29/05/2011 10:45
Terima kasih mas @mprcb dan mas @ogebang atas berbagi pengalamannya, apalagi jadi tambah menarik penjelasan dari mas mpcrb dengan penekanan bahwa getaran mp itu "unik".

mas @suprapto
dibeber mas filosofi :

"Meneruskan bahasan anda tentang nafas pembersih dengan penjuru mata angin, berikut, dalam khasanah kejawen ada salah satu "jawab" sebelum memohon sesuatu kekuatan kepadaNya, menyangkut "penjuru" dan "warna"

menarik karena berhubung dengan warna, apa ini ada hubungan dengan warna untuk pengobatan atau untuk menyerap energi, atau ada nilai sejarahnya mengapa keempat penjuru ini berhubung dengan warna?

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 29/05/2011 13:21
@ mas ynasir.

Almarhum mas Budisantoso HP pernah mengatakan, bahwa "jawab" di khasanah kejawen bisa dianalisa dengan "getaran". Ada yang bersifat horisontal (termasuk energi alam), dan ada yang bersifat vertikal, kepada Sang Pencipta.
Cukup tegas untuk tidak menyandingkan, apalagi mempersekutukanNya.
Biasanya mohon ijinNya untuk mengumpulkan tenaga horisontal, mengumpulkan/menyatukan, kemudian berdoa mohon secara vertikal.

Antara lain misalnya ada apa dibalik "keblat papat kalima pancer"?.
Apakah latihan nafas getaran segitiga angkasa-bumi-pribadi, adalah "terjemahan" dari "bapa angkoso- ibu pertiwi- kakang kawah- adi ari2"? (note: kakang kawah=air ketuban, adi ari-ari = placenta)

Mengapa pada nafas pembersih, membersihkan kepala/leher menghadap selatan, membersihkan tangan  menghadap timur, badan keutara, ketika membersihkan kaki menghadap barat, gabungan menghadap selatan lagi. Meski bisa saja diam ditempat tidak merubah posisi hadap. Mengapa posisi dalam nafas pembersih berurutan memutar kekiri?

Mengapa "jawab" dalam khasanah Kejawen berkaitan penjuru mata angin dan warna, urutannya memutar kekanan?

Apakah bisa ada penjelasan, konon kalau memutar kekiri, seperti arah tawaf, dikatakan ada gaya sentrifugal (dari titik pusat, keluar. Atau yang diluar menarik yang didalam) ?
Kemudian kalau memutar kekanan ada gaya sentripetal (dari luar masuk/mengisi kepusat, atau  pusat menarik energi dari luar? Adakah hubungannya dengan teknik penyembuhan?

Mudah2an dengan analisa mas mpcrb dan mas ogebang serta rekan2 yang lain, dengan berbagai pisau analisa, berbagai "misteri" bisa mulai tersibak. Jikalau perlu, bisa sebagai bahan renungan, termasuk koreksi bagi hal2 yg
terlanjur mentradisi, yang kemungkinan sdh melenceng karena kurang pemahaman.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 29/05/2011 21:28
@Mas Suprapto,

Khususnya pengen sekali tahu tentang nafas pembersih hal di bawah.


Mengapa pada nafas pembersih, membersihkan kepala/leher menghadap selatan, membersihkan tangan  menghadap timur, badan keutara, ketika membersihkan kaki menghadap barat, gabungan menghadap selatan lagi. Meski bisa saja diam ditempat tidak merubah posisi hadap. Mengapa posisi dalam nafas pembersih berurutan memutar kekiri?

Mengapa "jawab" dalam khasanah Kejawen berkaitan penjuru mata angin dan warna, urutannya memutar kekanan?

Salam.

Apakah menghadap selatan itu artinya meluruskan field magnet bumi yang mengaliri tubuh kita dari Kutub Utara magnet bumi (yang ada di dekat kutub selatan Bumi) ke Kutub Selatan Magnet Bumi (yang ada di dekat Kutub Utara Bumi)???

Manakah yang lebih baik? Tidur dengan kepala di utara dan kaki di selatan? Atau sebaliknya? Dan terutama saat latihan segitiga bumi?

Apakah garis-garis magnet yang melalui tubuh manusia seharusnya dari arah selatan bumi (kutub utara magnet bumi) ke utara bumi (kutub selatan magnet bumi)? Tapi ini berarti ini aliran magnet mengalir dari kaki ke kepala jika kaki kita di selatan dan kepala di utara? Sementara koq naluri saya merasakan pantesnya aliran magnet bumi seharusnya dari kepala ke kaki...

Mana yang benar? .... Penuh pertanyaaan di kepala saya.
Mungkin mas-mas bisa memberi pencerahan.

Salam

Mohon penjelasannya?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 29/05/2011 22:42
@ mas toyosu.

Pemahaman saya, hadap penjuru hanya ada dalam  pakem standar latihan nafas pembersih, dengan sikap duduk sila.  Kenapa begitu, saya belum tahu. Hehehe.....
Kenyataannya, tanpa merubah posisi hadap, juga bisa. Tapi dengan petunjuk itu, memang lebih lancar.

Sedangkan untuk latihan segitiga bumi, standar latihannya adalah, menarik energi melalui anggota/bagian badan yang menempel di tanah. Pada umumnya, baik berdiri maupun sila, yang menempel di tanah adalah kaki, bukan kepala. Tidak ada petunjuk tentang hadap penjuru mata angin.
Pada tingkat advance/praktek, dimungkinkan bisa dalam sikap apa saja, sesuai naluri yang dirasakan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/05/2011 10:48
Salam perguruan semuanya.

Menyambung bahasan mengenai analisa kejawen, izinkan saya coba untuk membabar. Barangkali dari pengetahuan saya yang dangkal ini ada sedikit manfaat yang bisa dipetik untuk bersama. Apa yang saya tulis dalam 3 hari kemarin nantinya bisa jadi tidaklah benar 100%, tetapi semata-mata upaya untuk mencoba menyelami keadaan agar didapat pemahaman yang lebih baik. Kalau salah, mohon diluruskan.

***

Saya akan mencoba menganalisa dari arah dan warna dan energi secara terpisah.

Ada yang menarik yang kebetulan bisa bersamaan dengan penjelasan mas Suprapto disini:

Quote
Mengapa posisi dalam nafas pembersih berurutan memutar kekiri?

Mengapa "jawab" dalam khasanah Kejawen berkaitan penjuru mata angin dan warna, urutannya memutar kekanan?

Apakah bisa ada penjelasan, konon kalau memutar kekiri, seperti arah tawaf, dikatakan ada gaya sentrifugal (dari titik pusat, keluar. Atau yang diluar menarik yang didalam) ?
Kemudian kalau memutar kekanan ada gaya sentripetal (dari luar masuk/mengisi kepusat, atau  pusat menarik energi dari luar? Adakah hubungannya dengan teknik penyembuhan?

Berikut ini adalah apa yang saya temukan pada penelusuran getaran melalui I-Ching untuk membandingkan antara Nafas Pembersih dan Kejawen:

(http://farm3.static.flickr.com/2137/5774559960_e7e2db5624_z.jpg)(http://farm4.static.flickr.com/3439/5774559964_c31c3bb460_z.jpg)(http://farm4.static.flickr.com/3035/5774559968_82c0a39cc2_z.jpg)
Kolom kiri adalah Kejawen sedangkan kolom kanan adalah Nafas Pembersih.

Kita bisa lihat bahwa pada kejawen, keseimbangan dimulai dari Yin besar dan Yang besar barulah kemudian menjadi Yang kecil dan Yin kecil. Sedangkan pada pembersih, keseimbangan dimulai dari Yang kecil dan Yin kecil untuk kemudian menjadi Yin besar dan Yang kecil. Menariknya juga, hexagram yang ditunjukkan oleh Kejawen adalah Hexagram 55 (feng) yang artinya "berlimpah" dan Hexagram 47 (kun) yang artinya "membatasi". Dari berlimpah, kemudian dibatasi. Dari lingkaran besar menjadi lingkaran kecil. Sedangkan pada nafas pembersih yang sudah pernah saya jelaskan sebelumnya, dari lingkaran kecil menjadi lingkaran besar. Atau bisa kita katakan pembersih adalah kecil mempengaruhi besar sedangkan "jawab" kejawen tersebut adalah besar mempengaruhi kecil.

Penjelasan lebih detail dan kaitannya dengan elemen warna serta energi akan saya akan coba tulis setelah ini. Mendadak dipanggil meeting dulu soalnya. Hehehe.

Salam.







Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/05/2011 17:55
(lanjutan)

TEMUAN PERTAMA

Kalau melihat hasil bahwa "jawab" kejawen dimulai dari besar kemudian menjadi kecil maka berarti "kecil" ini pastilah 'pecahan' dari yang besar. Dari 'rasa' yang ada, yang paling mungkin hanyalah penjelasan mengenai 5 elemen dimana 4 arah menunjuk pada 4 elemen dan tubuh kita sebagai elemen ke-5. Meski demikian, yang saya rasakan sepertinya elemen ini tidaklah benar-benar seperti 'elemen' dalam terminologi yang dipahami umum. Rasanya seperti sebuah transformasi. Atau lebih tepatnya 5 transformasi. Saya masih merenungi makna ini. Untuk sementara biarlah saya gunakan istilah yang sudah umum saja, yakni elemen. Saya akan coba jelaskan secara terpisah mengenai ini.

Saya mencoba "jawab" ini selama 3 hari dengan dua kondisi. Kondisi pertama, sebar getaran (dari dalam ke luar). Kondisi kedua tarik getaran (dari luar ke dalam).

Hari Kamis, ketika saya coba memulainya dengan kondisi pertama (sebar getaran). Awalnya ke arah timur. Dilakukan malam hari (sekitar jam 11-an). Tidak bisa merasakan apa-apa. Jangankan putih, yang ada malah hitam gelap. Arah selatan juga demikian. Hmm saya berpikir apa yang salah. Akhirnya saya mencoba "kosong". Membiarkan tenaga getaran itu menjelajahi sendiri. Dengan posisi duduk bersila (sikap duduk sempurna) dengan telapak tangan diatas lutut menghadap ke atas. Saya membaca "jawab" tersebut dalam hati. Dan tepat ketika pada kalimat "manunggala dadi siji" tiba-tiba tangan ini seperti mendapat tenaga dorongan dari lantai dan bergerak sendiri membentuk sikap sedakep. Pada saat itu rasanya blaass... seperti masuk ke ruang kosong tiada batas. Saya tidak tahu dimana timur, dimana selatan, dimana arah lainnya. Saya coba pusatkan rasa dan mencoba 'mencari' arah timur. Ketemu. Tapi masih hitam. Saya hentikan. Yang penting cara mencari 'arah'-nya sudah ketemu.

Jam 12-an saya merenung, kenapa tangan ini mengangkat sendiri dan membentuk sikap seperti sedakep di depan dada agak sedikit ke perut. Tiba-tiba terlintas untuk mencoba "jawab" ini menjelang sholat shubuh. Akhirnya saya coba lagi sekitar jam 4-an. Menjelang sholat shubuh. Memejamkan mata, masuk kembali ke alam kosong. Memusatkan rasa untuk mencari arah 'timur'. Ketika 'ketemu', ya sudah semua getaran saya arahkan kesitu. Beberapa waktu kemudian saya sampai terkejut dan berucap "Subhanallah" benar-benar PUTIH. Terlihat sekali ada cahaya putih menyemburat keluar dari arah timur. Indah sekali. Tapi saya sendiri tidak tahu itu apa. Akhirnya dengan berucap Alhamdulillah saya tutup dan hentikan.

Saya tidak tahu itu apa. Apakah itu benar atau tidak. Wallahualam.

Jujur saya tidak yakin, apakah seperti ini arah timur. Tapi karena hari pertama seperti itu hasilnya ya saya catat saja dulu. Dicoba dilanjut esok harinya. Esoknya saya coba browsing dan cek apa ada sinar putih yang memancar dari arah timur. Ternyata ada! Di dalam ilmu pengetahuan modern hal itu disebut dengan cahaya zodiak (zodical light) yang bahkan gitaris Queen (Brian May) menggunakan sebagai thesis khusus dan dibukukan di Amazon (http://www.amazon.com/Survey-Radial-Velocities-Zodiacal-Cloud/dp/0387777059). Informasi mengenai cahaya zodiak dapat dilihat disini : http://en.wikipedia.org/wiki/Zodiacal_light dan disini: http://news.sciencemag.org/sciencenow/2010/04/researchers-solve-the-mystery-of.html

Bahkan sinar inilah yang juga dibahas secara intens di zaman Nabi Muhammad SAW sebagai tanda waktu shubuh. Karena dibahas khusus maka pastilah ia memiliki keistimewaan tersendiri. Pergeseran sempurna dari akhir malam ke awal pagi. Entah pas kebetulan atau tidak saya mencobanya menjelang shubuh jadi itu (kebetulan) terlihat saat getaran dicoba diarahkan sepenuhnya ke arah timur di waktu menjelang shubuh. Saya sendiri baru tahu ternyata ada cahaya zodiak (atau fajar asli dan fajar palsu dalam terminologi Islam). Bertambah juga pengetahuan saya mengenai ini. Timur juga adalah arah rotasi bumi, arah dimana matahari dan bulan "terbit". Siangnya, selepas dhuhur saya coba teknik yang sama untuk arah selatan. Saya pejamkan mata lagi dan mulai membaca "jawab" dalam hati dengan konsentrasi salur getaran pada arah selatan. Masuk kembali ke ruang kosong hitam lalu mencoba mencari arah 'selatan'. Ketemu, tapi tetap gelap. Tidak terasa sama sekali gambaran merah atau warna apapun. Coba satu kali, dua kali, sama saja. Hmm, mungkin pemahaman saya ada yang salah. Mungkin timurnya sih bener, tapi selatannya barangkali bukan demikian pendekatannya. Daripada terjebak pada stagnasi, lebih baik saya kembali mengoptimalkan daya pikir saya untuk mencoba sintesa dengan pengetahuan lain. Barangkali ada ketemu linknya.

"Jawab" kejawen ini pastilah ada kaitannya secara horizontal dan vertical (eh kebetulan sudah dijelaskan juga oleh mas Tok). Jadi (dalam pikiran saya) seharusnya ada penjelasan lain. Saya tidak 'nemu' mengapa selatan warna 'merah', mengapa barat warna 'kuning' dan mengapa utara warna 'hitam' sedangkan saya baru 'nemu' yang timur saja. Kalau menggunakan sebar getaran rasanya cukup sulit. Barangkali nanti dengan pendekatan tarik getaran bisa lebih mudah.

Berikutnya saya akan coba jelaskan mengenai kondisi yang kedua yakni tarik getaran dengan dicoba melakukan sintesa dengan pengetahuan lain.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/05/2011 18:18
Akhirnya saya coba dengan pendekatan tarik getaran. Setelah sebelumnya saya coba gunakan analisa berbasis I Ching (buku perubahan), maka didapati kondisi kejawen yang seperti saya jelaskan sebelumnya. Saya coba membolak-balik catatan-catatan saya.

Entah kenapa, naluri ini mengatakan penjelasan versi teori 5 elemen ini sangat mendekati dan bahkan bisa dibilang benar-benar klop dengan apa yang kejawen lakukan. Barangkali mungkin kalau meleset jauh, mohon dikoreksi.

Menurut tradisi Tiongkok klasik, gejala-gejala alam dapat dikelompokkan ke dalam Lima Unsur atau Lima Elemen: kayu, api, tanah/bumi, logam/emas, dan air. Kelima unsur ini digunakan untuk menjelaskan interaksi dan hubungan antara gejala-gejala alam. Kelima unsur ini juga saling mendukung dan menghancurkan satu sama lain sehingga membentuk lingkaran unsur. Pada masing-masing hubungan terdapat filosofinya yang diamati dari gejala-gejala alam.

Teori Lima Unsur mengidentifikasi lima elemen (unsur) yang berbeda di mana energi chi dapat bermanifestasi sendiri. Lima Elemen (Kayu, Api, Tanah, Logam dan Air) tersebut diatur ke dalam urutan siklus yang mewakili aliran energi antara unsur-unsur ini sebagai 'fase'. Karakteristik dari masing-masing fasa ditentukan oleh 'energi dinamis' dipersonifikasikan sebagai putaran musim berkesinambungan di alam.

Interaksi ini terbagi menjadi beberapa jenis, tetapi secara umum ada 3 yakni:
1. Interaksi yang bersifat mendukung
2. Interaksi yang bersifat menghancurkan
3. Interaksi yang bersifat melemahkan

Mari kita lihat satu persatu.

Timur - Putih, elemen Air
Selatan - Merah, elemen Api
Barat - Kuning, elemen Logam
Utara - Hitam, elemen Kayu
Manusia (pelaku) - Abu-abu, elemen Tanah

Apakah ini kebetulan atau tidak, ternyata sangat cocok dengan penjelasan 5 elemen pada konsep CMA.

Sekarang mari kita lihat termasuk ke dalam jenis yang mana kelimanya.

Melihat tata urutannya terdiri dari : AIR - API - LOGAM - KAYU - TANAH

Dan ini adalah .... Destructive Cycle!

(http://farm4.static.flickr.com/3472/5775783024_4c70040de8_z.jpg)
Perhatikan arah putarannya, tepat sekali! Dengan arah putaran searah dengan jarum jam. Berkebalikan dengan nafas pembersih yang memutar berlawanan dengan arah jarum jam.

Jadi, sepertinya "jawab" ini adalah "jawab" untuk teknik penghancuran dan bukan untuk pengobatan. Dengan arah putaran berlawanan dengan arah rotasi bumi.

Iseng-iseng saya coba ambil dragon di kamar, lalu saya pasang steger trus dengan pendekatan yang ada, saya coba tarik unsur yang melemahkan besi. Konsentrasi dan niat pada arah selatan, serap elemen "api" lalu konsentrasikan ke jari telunjuk. Setelah terasa memanas, kemudian saya pukulkan ke besi dragon. Patah. Telunjuk masih menghangat. Kemudian saya buang kembali sisa lebihannya ke tanah melalui telapak kaki.  Percobaan berhasil. :)

Malam minggu, kira-kira jam 12 malam. Saya coba meditasi sambil mengikuti pemahaman "jawab" kejawen ini. Memecah pikiran pada 5 pemahaman yakni Air, Api, Logam, Kayu, Tanah. Mencoba melingkupi tubuh dan pikiran ini dengan 5 bola yang bersifat berlainan (alhamdulillah latihan sehari-hari untuk memecah konsentrasi pada dua hal yang berbeda ternyata ada gunanya disini). Terbentuk 5 bola di sekitar tubuh, lalu saya putar secepat-cepatnya, semakin cepat, dan kemudian bertabrakan dan menyatu menjadi satu bola putih terang. Tiba-tiba pusar ini langsung menghangat, memanas (tapi nyaman) naik ke jantung, menyebar ke seluruh peredaran darah, tubuh rasanya ringan, pikiran jernih, badan segar. Efeknya malah jadi gak bisa tidur sampe jam 2. Jangankan ngantuk, "angob" (menguap) saja tidak. Sampai jam 3 mata masih melek luar biasa. Aliran 'rasa' dari pusar tidak henti-henti ke seluruh tubuh. Rasanya nyaman sekali. Daripada saya siangnya ngantuk (karena sudah janji mengajak berenang anak), akhirnya saya tutup dengan nafas pengendapan. Setelah normal, barulah bisa tidur.

Demikian seputar yang saya rasakan dan amati sejauh ini terhadap "jawab" kejawen tersebut. Mohon maaf kalau berbeda dengan penjelasan yang ada. Itulah yang saya temukan dan rasakan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/05/2011 18:52
Beberapa hal yang membuat saya sangat terkesan adalah:

- Pembuat konsep Yin Yang - Tai Chi sangat jenius dan luar biasa. Mampu memetakan hal-hal dalam bentuknya yang bisa menggambarkan karakteristik alam raya.

- Pembuat buku perubahan (i ching) memiliki pemikiran yang luar biasa. Dari goresan-goresan Yin-Yang, menjadi trigram, menjadi hexagram, dengan komposisinya yang bisa digunakan untuk menjelaskan berbagai hal menyangkut tubuh manusia dan alam raya.

- Getaran MP ketika "dilihat" dari sudut pandang I Ching juga ternyata hasilnya tidak kalah menakjubkan. Luar biasa. Bagaimana dengan pakem tradisional, tetapi ketika dianalisa dengan pakem lain juga hasilnya bisa sama.

Mereka-mereka itu, yang memikirkan tubuh mereka, alam raya, bumi, langit, pergerakan bumi, matahari, bulan, musim, dsb adalah orang-orang yang memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

Semoga berkah Allah kepada para pembuat itu semua. Insya Allah.

Saya ingin mengutip ayat pada Quran yang Agung sebagai berikut:

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah; sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi." (3:191)

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (41:53)

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 30/05/2011 21:55
Salam Perguruan...

@ Sawer Wulung
He..3x..Percayalah..Mas...akan banyak perubahan significant yg akan sampeyan dapatkan kalo berlatih dgn cara ini...Jangan kaget..kalo nanti akan ada Leluhur Silat Aliran anda akan " hadir " mengajarkan Rahasia ilmu silat yg anda pelajari...he..3x...

@ Toyosu
Wah..Mas..bagi2 donk Ilmu Getaran Cintanya...he..3x...Laskar Cinta nih ya...he..3x...

@ynasir
Sama2..Mas...mudh2an ada manfaatnya....

@mpcrb

Seperti biasa...mantab..Mas..babarannya....terus terang aku masih gak ngeh versi I Chingnya ( yg pake Diagram2 )...lagi pelan2 di kunyahnya neh...

@Suprapto

Salaam..Mas Tok...aku coba sharing ya... dari sudut Getaran Ilahi....
Filosofi Nafas Pembersih bergerak memutar ke kiri berlawanan dr arah jarum jam mempunyai efek menyebarkan Getaran dari diri sendiri dulu ( Buka Komunikasi ) ke 4 mata arah penjuru angin tsb..setelah selesai..sebaiknya lakukan sekali lagi dgn cara mutar balik ( SungSang ) searah jarum jam agar mendapatkan efek "Jawab" ( menarik getaran ) dari 4 arah tsb.Nafas pembersih sungsang ini akan memberikan dampak yg lebih baik dibandingkan kita melakukannya hanya satu putaran saja...
Nafas Pembersih 4 penjuru ini didasari oleh Filosofi Sadulur Papat..Limo Pancer...di tataran getaran Alam..sdh dibabarkan dgn Luar Biasa oleh Mas mpcrb...
di tataran getaran Ilahi...ini menyangkut Alam Malakut & Alam Nubuwwah...
di Alam Malakut...kita akan " berkenalan " dgn 4 malaikat Juru Kunci Mata Angin & Warna2 tsb....Kita buka komunikasi dgn mereka dgn putaran pertama dan Insya Alloh akan mendapatkan Getaran mereka dgn putaran kedua ( Sungsang ) terus disatukan dgn Unsur ke lima yaitu diri kita sendiri ( Personal Power ).Ditataran Getaran Ilahi...namanya sdh bukan Nafs Pembersih lagi...tapi sdh bertransformasi menjadi Nafas Penyuci lahir & Bathin...Subhanalloh...betapa dashyatnya yg bisa merasakan...
Ini baru Alam Malakut.....
Lebih dashyat lagi...dilatih dgn niat masuk ke Alam Nubuwwah....kita akan berkomunikasi dgn 4 Waliyullah yg merupakan Juru Kunci 4 Mata Angin & Warna2 tsb..
Ke 4 Waliyullah tsb adalah para Ahlul Bait Nabi yaitu Sayyidina Ali , Sayyidina Hasan , Sayyidina Husein & Sayyidah Fatimah Az Zahra....
Berkomunikasilah kita dgn mereka dlm satu putaran Nafas...dan masuk ke Sungsang utk meraih Getarannya ( Barokahnya ) yg disatukan dgn Nur Muhammad ( Diri Kita )....DERRRR.....Luluh lantaklah kita....Cahaya Nur Muhammad menghancurkan si ogebang....berkeping2 jadi debu....Wahai Jiwa yg tenang...kembalilahEngkau kepadaKU..karena Engkau sdh tercerahkan....
Mohon Maaf..apabila babaran ini dianggap melenceng jauh dr keilmuan MP...Ini hanyalah hasil Mersudi....atau anggap saja hanya bualan orang Gila...

Salam 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/05/2011 23:39
@mas ogebang

Ooh begitu ya ternyata. Pantesan, saya kok merasa agak janggal pada beberapa hal.

Pertama, kenapa setelah saya melakukan nafas pembersih, kemudian mencoba "jawab" itu dengan memutar arah plus terakhir melakukan visualisasi "bola" yang setelah saya satukan kok malah menimbulkan efek yang luar biasa nyaman dibanding nafas pembersih dan pengendapan saja pada umumnya. Saya merasa agak aneh.

Awalnya saya agak khawatir, bahwa ketika saya "lepas" unsur tersebut dan dicoba dengan pendekatan unsur yang saling menghancurkan, hasilnya berupa daya hancur yang (barangkali dengan pemahaman sekarang) bisa lebih besar efeknya. Bahkan iseng test dengan dragon pula. Saya membayangkan, bagaimana kalau seandainya kelima unsur tersebut dijadikan satu.  Apa yang terjadi?

Kemudian saya beranikan diri untuk mencoba. Setelah nafas pembersih (asumsi agar ketenangan diri menjadi lebih baik dan gerbang Yin yang menjadi lebih aktif karena saya akan mengaktifkan gerbang Yang), saya mulai dengan prosesi "jawab" tersebut. Lha malah efeknya tidak seperti yang saya bayangkan, tubuh malah jadi segar bugar dan nyaman luar biasa. Awalnya saya membayangkan apakah akan jadi "menyakitkan" karena tampungan daya alam yang berlebih. Setelah membaca ulasan dari mas ogebang ternyata begitu toh. Metode sungsang, berlawanan dengan arah jarum jam, berpasangan dengan metode nafas pembersih yang searah dengan arah jarum jam.

Mengenai I Ching, saya juga tidak mahir I Ching mas. Hanya saja kebetulan saat membaca dan merenunginya dan mencoba menyalurkan getaran pada simbol-simbol tsb, entah kenapa di pikiran ini jadi banyak pengetahuan yang "melintas". Ditambah lagi setelah saya coba kirimkan doa kepada pembuat simbol Tai Chi - Yin Yang (entah siapapun) kok rasanya memahami itu jadi lebih mudah. Dimulai dari bagaimana cara "membaca" goresan tunggal utuh (Yang atau __ ), goresan tunggal tidak utuh (Yin atau _ _ ), bagaimana menjadi dua goresan besar, lalu menjadi empat goresan, lalu delapan goresan, kemudian menjadi 64 goresan dan bagaimana cara membacanya, merangkainya, dsb. Setiap ada "pengetahuan" baru, saya coba tuliskan di buku catatan saya. Siapa tahu suatu hari nanti akan ada gunanya. Entahlah, semua mengalir begitu saja.

Saat ini sedang saya coba susun di buku catatan mengenai pemahaman apa yang saya dapatkan dari situ. Insya Allah kalau sudah rampung, nanti di sharing.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 31/05/2011 10:01
@ mas ogebang.

Bersesuaian kok dengan pengertian di MP tentang bolak balik.
Memutar kekiri, berarti yang dipusat tertarik keluar. Dimanfaatkan antara lain untuk latihan nafas pembersih, juga untuk gerakan putaran batang korek api ketika "menarik" di suatu titik, sesuatu yang berlebih/harus dibuang, pada penyembuhan atau membuka simpul teman.

Sedangkan memutar kekanan, yang di titik pusat, menarik energi dari luar. Bukan lagi nafas pembersih. Juga kadang dipakai kalau "nembak" energi kesuatu titik pada bantuan penyembuhan. Mirip kaidah penarik gabus dalam fisika.

Ada juga pembinaan bolak balik untuk memancing getaran. Entah bagaimana uraian mekanisme energinya.

Disebagian masyarakat kejawen, dikenal ada istilah/versi "jawa medok", yaitu Bagindo Ali, Kasan, Kusen, Patimah dst.

Menyesuaikan dengan jalan agama/kepercayaan masing2.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: oky on 03/06/2011 09:22
klo ada yang berdomisili di tangerang dan ingin serius belajar pps betako merpati putih ..
ada kolat di daerah binong, perumnas ( kolat tempat saya) dan dekat bandara.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 03/06/2011 14:04
Salam perguruan,

Melengkapi tulisan saya mengenai nafas pembersih dan "jawab" dari sudut pandang I Ching, izinkan saya untuk sharing sesuatu yang sangat mengesankan mengenai keduanya.

Sebelumnya ada beberapa hal yang membuat saya masih bertanya-tanya dalam hati. Ketika awal mula saya mendapati nafas pembersih yang dilihat dari sudut pandang I Ching, kemudian mendapati "jawab" kejawen yang dilihat dari sudut pandang I Ching, ada beberapa hal yang menarik yang saya temukan. Awalnya saya membandingkan antara keduanya, ternyata saya tidak sepenuhnya benar. Tetap masih menyisakan pertanyaan-pertanyaan bagi diri saya yang belum terjawab terutama terkait dengan ucapan mas ogebang berikut ini:

Quote
Filosofi Nafas Pembersih bergerak memutar ke kiri berlawanan dr arah jarum jam mempunyai efek menyebarkan Getaran dari diri sendiri dulu ( Buka Komunikasi ) ke 4 mata arah penjuru angin tsb..setelah selesai..sebaiknya lakukan sekali lagi dgn cara mutar balik ( SungSang ) searah jarum jam agar mendapatkan efek "Jawab" ( menarik getaran ) dari 4 arah tsb.Nafas pembersih sungsang ini akan memberikan dampak yg lebih baik dibandingkan kita melakukannya hanya satu putaran saja...

Beberapa hari ini saya merenungi. Membolak balik catatan, membolak-balik buku I Ching, mencoba menajamkan rasa kesana. Mempraktekkannya kembali, mengulang kembali. Akhirnya saya mendapatkan sesuatu yang menarik sebagai berikut:

(http://farm6.static.flickr.com/5186/5780078899_6f749644cd_z_d.jpg)(http://farm4.static.flickr.com/3194/5780078905_76c051e767_z.jpg)
(http://farm4.static.flickr.com/3318/5780078907_e27ebdd6ae_z.jpg)

Saya coba bahas satu persatu tiap tabel yang ada.

Saya mulai dari hexagram yang dihasilkan dari nafas pembersih dan "jawab". Adapun daftar dari hexagram dapat dilihat disini: http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_hexagrams_of_the_I_Ching atau kalau mau yang lebih detailnya ada disini: http://ctext.org/book-of-changes/yi-jing (saya menggunakan referensi dari website tsb).

Hexagram yang dihasilkan dari gabungan trigram selatan-timur dan utara-barat dari nafas pembersih akan menghasilkan hexagram nomor 21 (shi he) dan nomor 60 (jie).

- 21, yakni 'shi he' yang dapat bermakna kunyahan, mengunyah, gigitan. Sesuatu yang sedikit pada mulut. Aktivitas mengunyah adalah aktivitas yang sedikit dari mulut.
- 60, yakni 'jie' yang dapat bermakna sambungan, bersambung. Sesuatu yang bisa diteruskan setelahnya.

Inipun bagi saya menyisakan pertanyaan. Pada 'shi he' dikatakan kalau maknanya adalah 'kunyahan' atau 'mengunyah' atau 'gigitan kecil' ini saya bisa pahami berdasarkan kondisi yin-yang yg ditunjukkan oleh hexagram tersebut setelah dilepas menjadi dua baris dua baris. Tapi pada 'jie' yang bermakna 'bersambung' atau 'sambungan' itu saya masih kesulitan. Kalau nafas pembersih di ujungnya adalah 'bersambung' atau 'sambungan', maka dimana sambungannya? Beberapa kemungkinan bisa terjadi, diantaranya:

1. Untuk latihan getaran, maka 'sambungan' dari nafas pembersih adalah segitiga bumi, angkasa, gabungan, pribadi. Bisa saja nafas pembersih 'disambungkan' kesana dengan efek dan hasil tertentu.

2. Sambungan 'sebenarnya' bukanlah segitiga bumi, angkasa, gabungan, pribadi melainkan sesuatu yang lain yang belum saya ketahui.

Pada kondisi pertama pun sebenarnya tidak ada benturan sama sekali. Peruntukannya memang untuk itu, dan tidak terjadi benturan karena setelah ujung dari nafas pembersih dilanjutkan Yin besar (bumi) dan Yang besar (angkasa). Tapi dimana kondisi yang kedua?

Akhirnya setelah saya mencoba "jawab" dari kejawen yang dipaparkan oleh mas suprapto yang kemudian dikuatkan oleh mas ogebang, maka terjawablah sudah pertanyaan saya bahwa sambungannya adalah "jawab" kejawen ini yang akan menjadi satu siklus utuh dari prinsip keseimbangan.

(http://farm4.static.flickr.com/3318/5780078907_e27ebdd6ae_z.jpg)
Perhatikan pola yang dibentuknya (saya gunakan A, B, C untuk tiga kondisi yang berbeda). Pada nafas pembersih terbentuk A, B, C sedangkan pada "jawab" terbentuk C, B, A. Siklus yang berulang secara sempurna! Perhatikan anagram yang dihasilkan? Tepat sekali!

Hexagram yang dihasilkan dari gabungan trigram timur-selatan dan barat-utara dari "jawab" akan menghasilkan hexagram nomor 55 (feng) dan 47 (kun).

- 55, yakni 'feng' yang bermakna 'melimpah' atau 'berlimpah'.
- 47, yakni 'kun' yang bermakna 'membatasi'

Ketika nafas pembersih selesai dilaksanakan, posisi mengarah ke selatan dengan kondisi Yin penuh dan Yang penuh dengan makna "bersambung" atau "sambungan". Dilanjutkan dengan efek "jawab" yang membalik arah (sungsang) mengarah ke timur kemudian selatan yang bermakna "melimpah" dan "membatasi" mengarah ke barat kemudian utara.

Kalau pada "jawab":

Timur - Putih, elemen Air
Selatan - Merah, elemen Api
Barat - Kuning, elemen Logam
Utara - Hitam, elemen Kayu
Manusia (pelaku) - Abu-abu, elemen Tanah

Menghasilkan pola AIR - API - LOGAM - KAYU - TANAH yang akan menghasilkan lingkaran destruktif seperti berikut ini:

(http://farm4.static.flickr.com/3472/5775783024_4c70040de8_z.jpg)


Maka berdasarkan prinsip dasar keseimbangan Tai Chi - Yin Yang, nafas pembersih (seharusnya) akan menjadi lingkaran produktif seperti berikut ini:

(http://farm6.static.flickr.com/5066/5792920448_89511d6fc2_z.jpg)

Dimana pola warna dan elemen yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Selatan - Kuning, elemen Logam
Timur - Putih, elemen Air
Utara - Hitam, elemen Kayu
Barat - Merah, elemen Api
Manusia (pelaku) - Abu-abu, elemen Tanah

LOGAM - AIR - KAYU - API - TANAH


Dengan demikian, lingkaran pengaruh menjadi seimbang. Dari kehidupan (lingkaran produktif) menjadi penghancuran (kematian, atau lingkaran destruktif). Dari ada menjadi tiada. Dari isi menjadi kosong. Untuk kemudian saling berulang kembali sebagai suatu siklus.

Amazing!!!

Wallahualam.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 03/06/2011 15:46
Tulisan berikut ini berada di luar konteks keilmuan MP.

Saya mulai dari konsep awal I Ching sebagai berikut :

(http://farm3.static.flickr.com/2545/5735820309_10503dfc9a_z.jpg)

Pada mulanya adalah Wuji (yang tanpa batas), kemudian menjadi absolut (Taiji). Taiji menghasilkan dua bentuk yakni Yin dan Yang. Dua bentuk ini menghasilkan 4 fenomena yakni di dalam Yang besar (Taiyang) ada Yin kecil (Shaoyin) dan di dalam Yin besar (Taiyin) ada Yang kecil (shaoyin). 4 fenomena ini menetapkan 8 diagram (ba gua) yang kemudian menjadi 64 kombinasi (hexagram).

Ada tiga hal (saat ini) yang saya coba bahas.

Pertama, pada ''Liangyi' terlihat ada 1 goresan Yang besar (Panas besar) dan Yin besar (Dingin besar) atau bisa juga 'Langit besar' dan 'Bumi besar'. Ini menunjukkan dominan penuh.

Kedua, pada 'Sixiang' :

(http://farm3.static.flickr.com/2010/5735820311_a47ae3ceae_z.jpg)

Disitu terlihat ada 4 goresan Yang (langit) dan 4 goresan Yin (bumi).

Ketiga, pada 'Bagua' :

(http://farm4.static.flickr.com/3658/5792445169_0732cd0b88_z.jpg)

Disitu terlihat bahwa Langit (Yang) ada pada 7 dari 8 anagram yakni : Qian, Dui, Li, Zhen, Xun, Kan, Gen. Sedangkan pada Kun tidak ada goresan Yang (semua Yin). Kenapa tidak ada goresan Yang (langit) pada 'Kun'? Karena Kun adalah BUMI. :)

Goresan Yang dan goresan Yin juga berjumlah 12 pada masing-masingnya pada Bagua yakni:

Yang pada:
Qian = 3
Dui    = 2
Li    = 2
Zhen = 1
Xun    = 2
Kan    = 1
Gen    = 1
Kun    = 0
  Jumlah 12

Yin pada:
Qian = 0
Dui    = 1
Li    = 1
Zhen = 2
Xun    = 1
Kan    = 2
Gen    = 2
Kun    = 3
  Jumlah 12

Ah, tiba-tiba jadi teringat buku "Membumikan Al Quran" karangan Prof. DR. Quraish Shihab yang beberapa bagiannya mengambil referensi dari buku "Al-Ijaaz Al-Adady LilQuran Alkarim" (Kemukjizatan dari segi bilangan dalam Quran) yang dibuat oleh Abdul Razak Naufal.

Ditemukan kondisi menarik mengenai segi bilangan pada Quran. Pada bagian yang berhubungan dengan Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan lawan katanya DAN pada Keseimbangan khusus ditemukan :


Sebenarnya ada cukup banyak hal-hal mengesankan yang saya temukan. Insya Allah akan saya coba sharing lain waktu. Barangkali bisa diambil manfaatnya untuk bersama.

Barangkali saja, pembuat teori Tai Chi - Yin Yang tersebut merupakan orang yang diberi kelebihan Allah SWT pada olah pikir, olah rasa, dan olah jiwa. Bukankah Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang pada semua hambaNya? Memberikan pengetahuan pada yang Ia kehendaki? Barangkali saja ada sebagian ilmuNya yang diberikan pada pembuat teori Tai Chi - Yin Yang ini. Saya hanya bisa mendoakan kepada pembuat konsep Tai Chi - Yin Yang atas keistimewaan yang (barangkali) Allah berikan kepadanya.

Sebagaimana hikmah yang bisa diambil dari kisah nabi Khaidir dan nabi Musa yang meskipun Musa adalah seorang nabi, tetapi pengetahuannya tidak lebih tinggi dari Khaidir. Pada suatu percakapan dikisahkan "Ketahuilah Musa, bahwa ilmu Allah itu luas. Ia memberikan ilmuNya kepada siapa yang Ia kehendaki. Sebagian ilmuNya ada pada sebagian yang lain.". Mungkin kita bisa mengambil manfaat dari teori Tai Chi - Yin Yang tersebut secara proporsional sesuai dengan konteksnya. Insya Allah manfaat.

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah; sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi." (3:191)

Wallahualam.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: PFJb2 on 04/06/2011 22:30
Permisi mas2 sekalian, mau nanya (atau mungkin ini request ya?)
Saya anggota balik2 dari cabang Bandar Lampung, sekarang kelas 2 SMA
Tahun depan saya lulus, niat saya, kalau bisa, insyaallah, aamiin, melanjutkan ke Akpol
Tapi saya cari informasi tentang Akpol, di institusi tsb belum ada kolat MP
Yang jadi pikiran buat saya, apabila saya berhasil masuk, bagaimana dengan latihan MP saya?
Apakah kira2 mas2 senior (terutama di forum ini) ada yang berencana membuka kolat di institui tsb?
Itu saja pertanyaan saya, terimakasih
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 05/06/2011 00:06
@PFJb2.
Kolat MP di AKPOL sudah lama ada. Dikelola MP Cabang Semarang. Mungkin sekarang pas tidak aktip, timbul tenggelam mengikuti kebijakan Gubernur2 Akpol. Memang belum dilandasi MOU dengan PPMP. Mudah2an kedepan bisa ditingkatkan.
Kalau ketemu mas Poeng di Lampung, matur/bilang saja, agar ada instruksi ke MP Cab Semarang/MP Pengda Jateng.

Btw saat ini banyak anggota SatBrimob yang sedang digembleng untuk sampai tingkat pelatih, untuk mendukung program latihan penunjang kedinasan POLRI, termasuk untuk AKPOL, supaya tidak tergantung fluktuasi pelatih reguler MP.

Semoga anda lulus dan diterima di Akpol dan tetap berlatih/melatih MP.

Salam.   
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: PFJb2 on 05/06/2011 07:35
@PFJb2.
Kolat MP di AKPOL sudah lama ada. Dikelola MP Cabang Semarang. Mungkin sekarang pas tidak aktip, timbul tenggelam mengikuti kebijakan Gubernur2 Akpol. Memang belum dilandasi MOU dengan PPMP. Mudah2an kedepan bisa ditingkatkan.
Kalau ketemu mas Poeng di Lampung, matur/bilang saja, agar ada instruksi ke MP Cab Semarang/MP Pengda Jateng.

Btw saat ini banyak anggota SatBrimob yang sedang digembleng untuk sampai tingkat pelatih, untuk mendukung program latihan penunjang kedinasan POLRI, termasuk untuk AKPOL, supaya tidak tergantung fluktuasi pelatih reguler MP.

Semoga anda lulus dan diterima di Akpol dan tetap berlatih/melatih MP.

Salam.

Terimakasih untuk infonya mas
Mungkin sedang tidak aktif, karena dicek di situs resmi nya sendiri, atau searching via google pun tidak ketemu info keberadaan MP (atau silat apapun) di Akpol (pada saat ini)
Tapi kalau sudah pernah ada lebih mudah dibangkitkan nya, daripada bangun dari nol sama sekali

Oiya, bagaimana dengan Akmil? Ada teman saya yang juga balik2 serta siswa SMA kelas2, dan juga satu orang kombinasi1 yang baru lulus SMA, berminat masuk Akmil. Apakah di sana ada kolat MP?
Sama dengan di atas informasi nya tidak ditemukan dari hasil searching
Terimakasih sebelumnya, salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 05/06/2011 09:41
Yang dulu resmi di Akmil adalah silat Pamur. MP dikelola cabang Magelang. Fluktuatip juga. Kalau ada kadet/taruna yang b2 atau k1-2 lebih mudah mengaktifkan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: silau on 05/06/2011 20:28
Membaca tulisan2 senior mp disini ttg nafas pembersih jadi begitu mendalam menambah wawasan saya plus nilai tambah konsep yin-yang dari mas @mpcrb.

Jadi muncul pikiran, begitu mendalam mersudi dari leluhur mp dulu untuk mendapatkan pola latihan di merpati putih.

Oh ya mas Suprapto dan mas mpcrb, apakah pakem latihan getaran ini memang dari leluhur mp terdahulu d/a dari jaman mataram atau sebelumnya atau merupakan mersudi dari guru besar sekarang?

Dari uji coba mas mpcrb mengenai nafas pembersih dengan mencoba elemen-elemen ini LOGAM - AIR - KAYU - API - TANAH, apakah ini manfaat lebih jauh lagi dalam pengembangan pengobatan dan kanuragan, karena elemen-elemen inilah yang sering digunakan dalam beladiri, oh ya mas mpcrb, kalau elemen UDARA ada ngga ya atau dimana posisinya?

salam

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: oky on 06/06/2011 00:38
salam perguruan.

mas mpcrb,saya mau nanya, apa kekuatan manusia (mungkin tenaga dalam) ada jenisnya jga , seperti elemen tanah/cakara tanah atau elemen api dll ? apakah ada jenis-jenisnya jga seperti itu ya ?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 08/06/2011 18:27
Dari uji coba mas mpcrb mengenai nafas pembersih dengan mencoba elemen-elemen ini LOGAM - AIR - KAYU - API - TANAH, apakah ini manfaat lebih jauh lagi dalam pengembangan pengobatan dan kanuragan, karena elemen-elemen inilah yang sering digunakan dalam beladiri, oh ya mas mpcrb, kalau elemen UDARA ada ngga ya atau dimana posisinya?


Sepanjang pengamatan saya, pengetahuan terhadap hal-hal tersebut sangat membantu di dalam proses pengembangan pengobatan ataupun kanuragan.


Elemen-elemen (atau transformasi) tersebut pada beberapa hal akan bisa berbeda antara satu beladiri dengan yang lain baik secara geografis maupun pemahaman. Tapi tetap akan mengerucut pada suatu manfaat yang (bisa jadi) sama. Antara teori Tai Chi - Yin Yang, teori Getaran, teori Reiki, teori Yoga, teori Prana, teori Kraht, teori Daht, dsb. Saya juga masih mencari tahu mengapa elemen-elemen tersebut yang digunakan. Masih mersudi mas. Barangkali yang lainnya bisa menambahkan.


Ada kesatuan kebenaran dan kesatuan pengetahuan. Kebenaran itu satu, dan pengetahuan itu satu, karena ilmu itu juga satu. Artinya sumber kebenaran, sumber pengetahuan, hanya pada Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa). Kebenaran dan pengetahuan yang ditemukan oleh bangsa China, India, Yunani, Arab, Indonesia, dan bangsa-bangsa lain yang ada di jagat raya ini sesungguhnya merupakan paradigma dan epistemologi Ilahiah yang sama. Artinya bahwa hal itu semua (Tai Chi - Yin Yang yg ditemukan oleh bangsa China, atau Getaran yang ditemukan oleh bangsa Indonesia, atau yang lainnya atau yang belum ditemukan) sudah disediakan oleh Allah SWT, Tuhan Penguasa Alam, yang pada akhirnya akan selalu mengarah vertikal, mengakui adanya Dzat yang Maha Besar, Maha Sempurna, Maha Kuasa terhadap alam raya ini pada mereka yang mau memikirkannya. Tetapi kenapa pengetahuan dan kebenaran tidak sama pada persepsi dan asumsi bangsa-bangsa tersebut? Nah, inilah yang menurut Al Ghazali dikatakan bahwa sesungguhnya akal bisa menjangkau hakekat, selama akal tidak dicampuradukkan dengan keinginan-keinginan dan imajinasi.


"Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan?, dan langit bagaimana ia ditinggikan?, dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?, dan bumi bagaimana ia dihamparkan (diayunkan) ?" [QS 88:17-20]



"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah untuk orang-orang yang berpikir." [QS 3:190]


Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 08/06/2011 18:31
salam perguruan.

mas mpcrb,saya mau nanya, apa kekuatan manusia (mungkin tenaga dalam) ada jenisnya jga , seperti elemen tanah/cakara tanah atau elemen api dll ? apakah ada jenis-jenisnya jga seperti itu ya ?


Pada setiap diri manusia ada kecenderungan kita akan mengarah ke yang mana (dominan). Memang seperti itu adanya mas. Pada yang dominan ini biasanya pengaturan olah raga, olah rasa, olah pikir, olah jiwa, akan lebih baik dibanding yang tidak dominan. Sebab seluruh sel-sel syarafnya sudah dominan kesitu. Jadi ada kecenderungan seseorang itu berada pada dominan yang mana. Kecenderungan itu juga berlaku pada tingkat organ yang juga memiliki dominan ke arah mana.


Pengetahuan seperti ini sangat berguna untuk memberikan konteks pengobatan ataupun konteks kanuragan.


Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 15/06/2011 15:38
Nanti malam ada gerhana bulan penuh dengan rentang waktu cukup lama.


Setelah sholat gerhana, barangkali berniat untuk dimanfaatkan dengan latihan getaran. Medan magnet bumi sedang tinggi... hawa yin sedang maksimal... barangkali ada manfaat. Antara jam 01.00 s/d 04.30 WIB.  [top]

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Taufan on 16/06/2011 15:44
Gimana pengalaman latihan semalam mas mpcrb? Sharing downk  x-))


Wassalam,
TP
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: busu man on 17/06/2011 12:50
salam kenal mas2 semua, sy dari pekalongan.. saya member baru n sy pngn ikutn gabung MP, tp dr kmrn sy nyari MP cabang pekalongan ga nemu2.. mohon infonya ya mas2 sekalian..   [thank]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 19/06/2011 01:14
@mas busu man, thread ini tidak spesifik dibagi per cabang mas. Jadi semua bisa ngumpul dimari. :)


Monggo diramaikan mas.


Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 19/06/2011 01:23
Gimana pengalaman latihan semalam mas mpcrb? Sharing downk  x-))


Hehehe pak ketua bisa aja mancing-mancingnye :)


Saat itu saya hanya membiarkan getaran ini mengembang kesana kemari. Menarik hawa rembulan 'seperlunya' dan memanfaatkan untuk 'hal lain'.  x-))


Hawa rembulan, atau hawa yin, atau hawa dingin, menurut literatur kuno 'konon' katanya sangat berguna untuk lawan jenis. Membuat lapisan luar dari medan energi kita bersifat menjadi lebih dominan yin (dingin).


Sepanjang yang saya ketahui, ada 3 lapisan medan energi disekitar tubuh. Lapisan pertama adalah lapisan fisik, terkait dengan simpul dibawah pusar (dantian bawah kalau dalam terminologi CMA) atau getaran pribadi. Lapisan kedua adalah lapisan emosional, terkait dengan getaran di dada (dantian tengah kalau dalam terminologi CMA) atau getaran alam. Lapisan ketiga adalah lapisan spiritual, terkait dengan dantian atas dan bersifat getaran ilahiah. Lapisan yang mendukung hubungan dengan lawan jenis adalah lapisan emosional, yakni pada getaran di dada. Penyerapan hawa rembulan (tenaga dingin, atau tenaga Yin) dan mengkonsentrasikan pada satu tempat yang menjadi titik lapisan emosional akan membuat perubahan pada sifat lapisan. Pada teori Yin-Yang dijelaskan bahwa Pria adalah dominan Yang sedangkan Wanita adalah dominan Yin. Dengan memanfaatkan konsep ini, maka mengubah sifat pada lapisan emosional membuat 'kontak' yang terjadi antara manusia menjadi 'berbeda'.


Semoga membantu.


Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: busu man on 19/06/2011 20:02
@mas busu man, thread ini tidak spesifik dibagi per cabang mas. Jadi semua bisa ngumpul dimari. :)


Monggo diramaikan mas.


Salam.
duwh,, maaf klo prtanyaan sy kalimatnya agk mbingungkan mas.. :-P
[/size]maksud saya, saya mau tanya merpati putih ada cabangnya di pekalongan ga..?? cz sy pngn gabung tp dr kmrn tny2 sm mbah google tp blm ktmu2.. :)  [/size] [thank]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 24/06/2011 19:09
Melanjutkan diskusi dan sharing sebelumnya mengenai tenaga rembulan dan kaitannya dengan pengaruh mengapa anggota MP yang mempelajari penyerapan ini menjadi (relatif dominan) disukai oleh lawan jenis.


Hawa rembulan adalah hawa yin, hawa yang dominan bagi wanita. Menyerapnya membuat tubuh kita menjadi dominan yin. Sehingga memperkecil batasan emosional antara laki-laki dan perempuan. Bagi praktisi getaran, tanpa disadari pancaran dari serapan hawa rembulan ini ketika ditarik dari bawah pusar (lapisan fisik), kemudian naik ke dada dan disebar keluar (lapisan emosional), maka akan terjadi kecenderungan untuk sinkron dengan wanita.

Beberapa hari ini mencoba mempraktekkan itu (dengan pemahaman baru), dan kemudian mencobanya. Haiyaahh, hasilnya sungguh diluar dugaan. Untung saja sudah menikah dan sudah punya anak 4, jadi sudah tidak terlalu tertarik lagi (ehm ehm) dengan lawan jenis. Hehehe. Bisa menggaet teman SMU yang sudah lama tidak ketemu, bisa menggaet temen SMP yang lama tidak ketemu, bisa menggaet temen kuliah wanita yang sudah lama tidak ketemu, semua sama dengan kondisi dimana "kok gw bisa ngerasa nyaman sama kamu ya?". Setelah itu saya putuskan kontak lapisan emosional ini dan kembalilah secara normal pada hakekatnya. Sebab kalau diteruskan bisa berabe. Untung saja pemahaman seperti ini munculnya tidak sekian tahun yang lalu.  x-))


Dengan 'menarik' serapan tenaga rembulan kemudian memusatkan pada dada, lalu menyebarkan getaran ke sekeliling, dengan terlebih dahulu mendeteksi 'yoni' dari lapisan emosional lawan jenis, maka ketika didapati 'rasa theg' di hati, maka sinkronisasi terjadi. Aspek getaran yang meliputi dimensi cipta, dimensi rasa, dan dimensi karsa, kalau dikembangkan lebih jauh lagi hasilnya bisa sangat luar biasa. Ini baru dimensi rasa saja yang digunakan. Kalau digabungkan dengan dimensi cipta, maka tanpa perlu ketemu dengan orang itu, cukup lewat foto saja kita bisa 'masuk' ke lapisan emosional orang tersebut dan melakukan sinkronisasi dengan lapisan emosional kita.

Kalau kita melihat dari sudut yang lain, maka pendekatan ini bisa digunakan lebih luas semisal untuk 'mendamaikan' pasangan yang sedang bermasalah. Mensinkronisasi getaran pada lapisan emosional keduanya dengan menambahkan seperlunya hawa rembulan sehingga dicapai kondisi yang seimbang. Again, ini masih main di tataran getaran alam. Sedang di mersudi untuk masuk ke lapisan spiritual agar penggunaannya tidak menjadi masalah.


Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 24/06/2011 19:16
Mohon maaf tulisan di atas tidak bermaksud untuk mengarah ke hal-hal negatif. Dulu, saya masih ingat kalau saya belajar sesuatu tanpa (seringkali) saya tidak tahu efek sampingnya seperti apa. Ikut-ikut saja. Saya berharap, dengan ada tambahan pengetahuan dan pemahaman, maka penggunaan seperti itu menjadi tanggungjawab pribadi pelakunya. Segala sesuatu yang dipelajari harus paham resiko-resikonya dan apa yang akan terjadi kemudian kalau tidak dikontrol dengan nilai-nilai.

Ada banyak materi sejenis yang dilatihkan, tanpa kita tahu efek sampingnya. Semoga bisa diambil manfaatnya dan dipergunakan seperlunya. Meskipun teorinya sederhana, tapi prakteknya tidak sesederhana itu. :)

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: silau on 26/06/2011 01:02
Mohon maaf tulisan di atas tidak bermaksud untuk mengarah ke hal-hal negatif. Dulu, saya masih ingat kalau saya belajar sesuatu tanpa (seringkali) saya tidak tahu efek sampingnya seperti apa. Ikut-ikut saja. Saya berharap, dengan ada tambahan pengetahuan dan pemahaman, maka penggunaan seperti itu menjadi tanggungjawab pribadi pelakunya. Segala sesuatu yang dipelajari harus paham resiko-resikonya dan apa yang akan terjadi kemudian kalau tidak dikontrol dengan nilai-nilai.

Ada banyak materi sejenis yang dilatihkan, tanpa kita tahu efek sampingnya. Semoga bisa diambil manfaatnya dan dipergunakan seperlunya. Meskipun teorinya sederhana, tapi prakteknya tidak sesederhana itu. :)

Salam.


mas mpcrb,  [top] saya setuju sekali dengan pernyataan ini, seperti diskusi sebelumnya, saya sering bertanya kepada pelatih kalau memberikan materi, ini untuk apa? apa gunanya? dll, biasanya saat sedang santai, nah kalau dijawab "latih dahulu" atau "yang penting lakukan dulu" ini kadang membuat saya tidak buat "semangat" latihan dan kadang saya tinggal latihannya, untuk konteks ini problem tingkatan saya memahami, jika memang itu materi tingkatannya lebih tinggi dari saya, maka saya tidak mau mengetahuinua, yaa minimal saya sedikt mendapatkan secara general ttg latihan yg diberikan. Saya memang salah satu peserta latihan yg berbeda dari yg lain, jika saya tidak "merasakan" dari latihan yg saya dapat saya akan katakan kepada pelatih kondisi ini yg sesungguhnya.


Menjelaskan pengolahan itu apa? apa manfaatnya? dll, atau pelatihnya yg ngga tau ya, saya juga masih bingung hal ini, hehehe, ternyata pembinaan pun bisa digunakan untuk menyerap energi. Bahkan saya juga belum mendapat penjelasan, kegunaan pembinaan terutama pembinaan yg pokok, dan pernah lihat foto bentuk garuda (foto tersebut tangan terbuka kesamping seperti garuda dilakukan diair, airnya muncrat)bisa dipakai untuk pemukulan.


Dari diskusi2 sebelumnya, mengapa saya katakan saya mendapat pencerahan dari forum ini, karena apa yg saya pikirkan, rasakan, timbul pertanyaan pada latihan2 justru terjawab di forum ini, sekali lagi terima kasih kepada senior2 disini. ;D
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 27/06/2011 09:26
@mas ynasir, sayang sekali masih banyak senior2 yang masih malu-malu untuk join disini. Untuk sekedar menulis sesuatu yang barangkali bisa menjadi manfaat disamping akan bisa menambah pahala (insya Allah). Seandainya para senior2 yang mumpuni bisa bergabung disini dan bisa sharing maka forum diskusi MP ini pasti akan sangat semarak dengan berbagai macam sudut pandang, pengalaman mersudi, atau bahkan hal-hal lain yang belum pernah kita ketahui.  [top]

Ikatlah ilmu dengan menuliskannya :)


Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 27/06/2011 13:32
Hari minggu kemarin saya ketemuan dengan mas ogebang, kita ngobrol sangat banyak sampai tidak sadar sudah hampir 2 jam tanpa henti. x-))


Intinya, bahwa dalam lingkup mersudi, diskusi, sharing, sangat diperlukan untuk memecah kebuntuan atas hal-hal yang sebelumnya gelap, atau masih abu-abu dari yang melakukannya. Keilmuan berbasis tanah Jawa umumnya sarat dengan simbol, yang bahkan terkadang helaan nafas, pandangan mata, ekspresi wajah, merupakan simbol yang harus dipecahkan oleh murid. Nah, pemecah kebuntuan inilah yang musti dilakukan diversifikasi, inovasi, pengembangan, disamping pakem utama yakni sowan ke dewan guru atau guru besar atau pewaris. Dengan lintas batas geografis dan jumlah anggota yang sudah menggurita sedemikian rupa, wadah forum diskusi dan pemanfaatan media adalah suatu keniscayaan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 28/06/2011 15:27


gelap mengembang
jauh tanpa batasan
seluruh getaran
jiwa
berangsur melembut
terkendali
memasuki celah-celah
pintu karsa
abadi


kesadaran yang ada
kecil sekali
serasa berkelana
di hamparan sunyi


kadang terlintas
corak bayangan
guratan abstrak


mata terpejam
kepasrahan yang tulus
mengarungi alam sana
tenggelam
di rimba kelanggengan
hingga cahaya menguasai
pancaran pribadiku


aku tak kuasa lagi
untuk menggapai
dalam menilai
baik buruknya


Dan perputaran waktu di alam lelana
Aku tak tahu semuakan bisu
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: silau on 29/06/2011 10:51

Mas saya minta maaf nih kalau ada yg salah, sebentar lagi bulan ramadhan.


Untuk mendukung kemajuan MP, saya baca dan pikir hampir semua aspek sudah dibicarakan disini mengenai problem dan solusinya, aspek keilmuan, beladiri, moral, teknik latihan, kurikulum, filosofi, pengembangan perguruan bahkan menyentuh yg berhubungan diri dengan pencipta. Walaupun nanti ada hal2 yg harus memang dikonsultasikan dgn pelatih, karena bagi saya tidak gampang menterjemahkan tulisan menjadi gerak. ;D


Memang tepat dgn perkembangan perguruan, maka dibutuhkan pelatih2 yg qualified dan standar, tidak hanya bisa melakukan perintah pukulan, tendangan, tangkisan dsb, tapi pelatih mempunyai aspek moral, standar keilmuan, tahu apa yg dia berikan ke peserta latihan, mengetahui kondisi peserta saat latihan, dan jangan sampai terjadi b1 sudah jadi pelatih wah serem dah.


Dari pernyataan saya, saya bukan skeptis atau ada yg membuat saya tidak suka, wong saya saat ini saya sdg suka2 nya dgn latihan saya. Tapi lebih tepat "kondisi" dulu yg saya alami, tapi justu kondisi inilah yg membuat saya bisa latihan mp. :-P


Wah jadi ingin ikutan ngobrol dgn mas mpcrb dan mas ogebang nih :D




gelap mengembang
jauh tanpa batasan
seluruh getaran
jiwa
berangsur melembut
terkendali
memasuki celah-celah
pintu karsa
abadi


kesadaran yang ada
kecil sekali
serasa berkelana
di hamparan sunyi


kadang terlintas
corak bayangan
guratan abstrak


mata terpejam
kepasrahan yang tulus
mengarungi alam sana
tenggelam
di rimba kelanggengan
hingga cahaya menguasai
pancaran pribadiku


aku tak kuasa lagi
untuk menggapai
dalam menilai
baik buruknya


Dan perputaran waktu di alam lelana
Aku tak tahu semuakan bisu


nah kalau ini perlu penjabarannya...ditunggu....

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/06/2011 11:02
Itu syair getaran mas.


Silahkan direnungkan ... :)


Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/06/2011 12:22
Itu syair dari lagu "getaran" yang sudah dipublikasikan oleh MP selama bertahun-tahun (dulu saya pakai itu untuk latihan ketika saya masih Balik 2 awal). Meski demikian, masih sangat relevan di saat sekarang, yang kalau direnungi cukup bisa memecah kebuntuan. Cukup banyak manfaatnya.


Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 05/07/2011 16:13
Mas ditembangin kaya nya mantap...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 07/07/2011 22:51
Memang ditembangin kang sawer wulung. :)


Dengan musik kontemporer paduan jawa, gending, dan modern.


Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: EchoSierra on 09/07/2011 07:38
Salam Sahabat Silat,
waktu baca tentang tembang ini, kok jadi teringat buku senopati pamungkas, pada bagian-bagian akhir...  Ilmu-ilmu Upasara Wulung , Gendhuk Tri dan pendekar lainnya meningkat pesat dengan menerapkan ilmu yang berdasarkan tembang / syair....  Rupanya memang bisa terjadi tho...?

Cuma kalau lihat persamaannya dengan yang Mas mpcrb babar,  yang bisa memanfaatkan ilmu tembang tersebut, harus yang udah punya power tingkat lanjut kali ya...?   Kalau yang belum punya, mungkin jadinya tembang tsb hanya jadi lagu atau puisi deehhh.. 
Kalau boleh, dilanjut Mas mpcrb, pembabarannya tentang tembang ini...

echosierra
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: putrabna on 09/07/2011 14:50
Salam Sahabat Silat,
waktu baca tentang tembang ini, kok jadi teringat buku senopati pamungkas, pada bagian-bagian akhir...  Ilmu-ilmu Upasara Wulung , Gendhuk Tri dan pendekar lainnya meningkat pesat dengan menerapkan ilmu yang berdasarkan tembang / syair....  Rupanya memang bisa terjadi tho...?

Cuma kalau lihat persamaannya dengan yang Mas mpcrb babar,  yang bisa memanfaatkan ilmu tembang tersebut, harus yang udah punya power tingkat lanjut kali ya...?   Kalau yang belum punya, mungkin jadinya tembang tsb hanya jadi lagu atau puisi deehhh.. 
Kalau boleh, dilanjut Mas mpcrb, pembabarannya tentang tembang ini...

echosierra
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: putrabna on 09/07/2011 15:12
maaf,,,untuk para senior,sy yg masih dalam taraf awal jadi seneng menyimak babaran2 para senior,,,,,kayaknya ada benernya juga apa yang ditulis :
Salam Sahabat Silat,
waktu baca tentang tembang ini, kok jadi teringat buku senopati pamungkas, pada bagian-bagian akhir...  Ilmu-ilmu Upasara Wulung , Gendhuk Tri dan pendekar lainnya meningkat pesat dengan menerapkan ilmu yang berdasarkan tembang / syair....  Rupanya memang bisa terjadi tho...?

Cuma kalau lihat persamaannya dengan yang Mas mpcrb babar,  yang bisa memanfaatkan ilmu tembang tersebut, harus yang udah punya power tingkat lanjut kali ya...?   Kalau yang belum punya, mungkin jadinya tembang tsb hanya jadi lagu atau puisi deehhh.. 
Kalau boleh, dilanjut Mas mpcrb, pembabarannya tentang tembang ini...

echosierra
   ya sambil latihan post.duduk manis [top] [top] [top] setia menyimak tulisan mas2 senior,,,,monggo,,,,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 10/07/2011 13:20
Salam Perguruan....

Saya sdh 15 tahun berkeluarga..punya seorang Mertua yg merupakan salah satu Selebritis Kejawen di Tanah Air ini.Di Usianya yg hampir 90 thn...beliau masih tergolong sehat walaupun matanya sdh rabun.Beliau Pendiri & Sesepuh Paguyuban Kejawen MEKAR BUDHI ( Mersudi Kaluhuraning Budi Pekerti ).Beliaupun pernah memperlihatkan silsilah Keluarganya yg bersumber ke  salah satu Pangeran yg merupakan anaknya Sultan Agung.
Bertahun2 menimba keilmuan Kejawen dari beliau sampai saya mempunyai kesimpulan pibadi bahwa MP mempunyai benang merah dgn Kejawen saking banyak kesamaannya...
Eh....minggu lalu sewaktu diskusi keilmuan dgn beliau..saya baru inget kalo beliau kelahiran Purworejo.
di Loano , Purworejo khan ada makamnya Eyang Gagak Handoko..Sang Maha Guru Keilmuan MP.
Iseng2 saya tanya " Bapak tau Makamnya Gagak Handoko di Loano..?? "

Jawab beliau " Ya..tau lah...Bapak dulu sering ziarah...Bapak khan masih keturunannya Beliau...Bapak manggil Eyang lah ke Gagak Handoko.."
DERRRR...!!! Dunia sempit ya....he..3x....
Bertahun2 belajar MP..gak taunya di depan mata ada cicitnya Eyang Gagak Handoko...he...3x....
Sayapun menggali info ini dgn lebih detail....menurut beliau di Purworejo Makam Eyang Gagak Handoko sangat termashur...banyak sekali peziarah dari seluruh Nusantara datang kesana.Dari segi perilaku...Eyang Gagak Handoko memilki kepribadian yg tegas , keras , berani , penuh percaya diri.Ciri2 ini yg menurun kpd keturunan2nya spt Bapak Mertuaku ini lah...he...3x.. Dan keturunannyapun sdh beranak pinak menyebar ke seluruh Tanah Air.
Bahkan ..konon..di jakarta ada yayasan Gagak Handoko yg merupakan kumpulan dari Keturunan2 Eyang gagak Handoko...sayang...Yayasan ini sdh lama tak terdengar kiprahnya...( Mas Tok...apa pernah dengar ttg Yayasan Gagak handoko..?? ).
Bapak Mertuaku saat ini sedang melakukan ziarah ke Purworejo...termasuk mungkin ke Makamnya Eyang Gagak Handoko setelah seminggu yg lalu mendapatkan " Ilham " berupa mimpi yg mewajibkan beliau utk melakukan Ziarah ke makam2 para leluhur.
Gak tau ya...apa ini perlambang buat saya & Keluarga Besar kami kalo Bapak Mertua sdh akan di "panggil " menghadap ke Yang Maha Kuasa..??

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 10/07/2011 15:53
Mas Ogebang,
Berarti bapak mertuanya Mas Ogebang pernah bertemu muka dengan Eyang Gagak Handoko yaaa...
Oh iya, saya dicek di internet ada yang nulis sebagai berikut:
http://www.myheritage.jp/FP/newsItem.php?s=18461781&newsID=1&sourceList=dir



Salam Perguruan....

Eh....minggu lalu sewaktu diskusi keilmuan dgn beliau..saya baru inget kalo beliau kelahiran Purworejo.
di Loano , Purworejo khan ada makamnya Eyang Gagak Handoko..Sang Maha Guru Keilmuan MP.
Iseng2 saya tanya " Bapak tau Makamnya Gagak Handoko di Loano..?? "

Jawab beliau " Ya..tau lah...Bapak dulu sering ziarah...Bapak khan masih keturunannya Beliau...Bapak manggil Eyang lah ke Gagak Handoko.."
DERRRR...!!! Dunia sempit ya....he..3x....
Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 11/07/2011 17:13
Salam Sahabat Silat,
waktu baca tentang tembang ini, kok jadi teringat buku senopati pamungkas, pada bagian-bagian akhir...  Ilmu-ilmu Upasara Wulung , Gendhuk Tri dan pendekar lainnya meningkat pesat dengan menerapkan ilmu yang berdasarkan tembang / syair....  Rupanya memang bisa terjadi tho...?

Cuma kalau lihat persamaannya dengan yang Mas mpcrb babar,  yang bisa memanfaatkan ilmu tembang tersebut, harus yang udah punya power tingkat lanjut kali ya...?   Kalau yang belum punya, mungkin jadinya tembang tsb hanya jadi lagu atau puisi deehhh.. 
Kalau boleh, dilanjut Mas mpcrb, pembabarannya tentang tembang ini...

echosierra


Dalam pandangan saya, ketika kita berhadapan dengan filsafat Jawa maka kita akan berhadapan dengan simbol-simbol. Dimana simbol-simbol itu harus kita terjemahkan sendiri sesuai dengan sudut pandang yang berbeda.


Penggunaan tembang/syair, sesungguhnya memiliki kelebihan dibanding gambar. Gambar memang jauh lebih mudah dimengerti dibanding syair, tetapi tembang/syair memiliki jangkauan dimensi yang jauh lebih dalam dibanding gambar.


Ketika seseorang mencoba memahami tembang/syair, dan ia berhasil, maka yang ia dapat adalah pemahaman. Satu tingkat lebih tinggi dibanding pengetahuan. Pemahaman atau bisa disebut juga pencerahan akan mengubah sudut pandang terhadap sesuatu. Hal-hal yang tadinya baru pada tahap TAHU, ketika berubah menjadi PAHAM maka akan menjadi berbeda.


Semoga membantu.


Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 12/07/2011 09:40
@Yoyosu
Salam Perguruan..Mas...

Saya rasa tidak ya...walaupun beliau sdh sepuh...tapi jamannya beda dgn Eyang gagak Handoko...
Saya lbh mengartikan bahwa Bapak Mertua saya adalah salah seorang keturunan dari Eyang Gagak Handoko yg masih hidup dan mengamalkan Budaya Spiritual Tanah jawa...
Dan saya cuma tersenyum sendiri saja..apa ya namanya...?? Koq kayak kebetulan atau sdh diatur saja....
Bertahun2 belajar MP..gak taunya dapet Mertua yg masih ada hubungannya dgn  MP...
 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 12/07/2011 22:40
@ mas mpcrb

mas saya mau tanya, mohon petunjuknya ya.. :)

saya & teman2 disini sedang intensif latihan getaran, saya dan kawan2 mengalami kesulitan jika mencari paku payung yang sudah didepan mata (dalam posisi duduk)..
tetapi kami dengan mudah menemukan tonggak yang terbuat dari paralon plastik (dalam posisi berdiri / berjalan)..
koq aneh ya mas, mencari yang didepan kami justru kesulitan sedangkan kalau disuruh berjalan mencari tonggak koq lebih mudah ya mas?

ada tips-tips biar cespleng nggak mas?
kalau terlalu "vulgar" untuk di papar disini lewat mesage aja mas..
matur sembah nuwun mas..
salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/07/2011 10:55
@mas acepilot,


sebenarnya kurikulum baku sudah memberikan panduan agar sering melakukan 3 bentuk nafas untuk memperkuat getaran, yakni:
- perahu
- kayang
- kopstand (lebih baik lagi headstand atau berdiri terbalik dengan kepala sebagai tumpuan)


Hal ini akan berimbas pada meningkatnya kepekaan pada simpul-simpul area yang terimbas oleh bentuk 3 olah nafas tersebut. Semakin meningkat kepekaan, maka obyek yang semakin kecil akan lebih mudah dirasakan. Gelombang yang terkena pada tonggak jauh lebih besar dibanding yang terkena pada paku payung. Tidak heran pada tahapan ini terkadang peserta cukup kesulitan untuk merasakan energi dari paku payung. Coba perkuat dulu kepekaannya dengan melatih tambahan 3 bentuk yang sudah tertuang pada kurikulum baku untuk latihan getaran, insya allah lancar.


Memang ada metode-metode tertentu untuk melakukan bypass, tetapi ya akan lebih baik kalau prosesnya normal. Sabar, kuatkan niat dan konsentrasi. Bukankah itu kunci tradisionalnya? :)


Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 13/07/2011 14:17
@mas acepilot,


sebenarnya kurikulum baku sudah memberikan panduan agar sering melakukan 3 bentuk nafas untuk memperkuat getaran, yakni:
- perahu
- kayang
- kopstand (lebih baik lagi headstand atau berdiri terbalik dengan kepala sebagai tumpuan)


Hal ini akan berimbas pada meningkatnya kepekaan pada simpul-simpul area yang terimbas oleh bentuk 3 olah nafas tersebut. Semakin meningkat kepekaan, maka obyek yang semakin kecil akan lebih mudah dirasakan. Gelombang yang terkena pada tonggak jauh lebih besar dibanding yang terkena pada paku payung. Tidak heran pada tahapan ini terkadang peserta cukup kesulitan untuk merasakan energi dari paku payung. Coba perkuat dulu kepekaannya dengan melatih tambahan 3 bentuk yang sudah tertuang pada kurikulum baku untuk latihan getaran, insya allah lancar.


Memang ada metode-metode tertentu untuk melakukan bypass, tetapi ya akan lebih baik kalau prosesnya normal. Sabar, kuatkan niat dan konsentrasi. Bukankah itu kunci tradisionalnya? :)


Semoga membantu.

Salam.
oh seperti itu toh, karena energi yang terkena tonggak lebih besar jadi kami lebih mudah mencari..  8)
soalnya kami latihan sendiri, karena sejak beberapa bulan yang lalu sang pelatih sudah tidak bisa melatih karena urusan pekerjaan jadi tidak ada tempat untuk berkonsultasi, akhirnya larinya kesini, untung ada mas mpcrb..  [top]
kalau kami sih metode yang tradisional saja deh mas, nanti sore akan kami coba 3 nafas itu, matur sembah nuwun mas..
salam..
-kolat MP UB-
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/07/2011 18:25
@mas acepilot, jangan lupa nafas pembersih secara rutin dilatih pada setiap kesempatan.


Dalam proses pendeteksian, ada beberapa pendekatan untuk itu. Pertama merasakan getaran alam yang mengenai benda. Kedua merasakan getaran dari benda itu sendiri. Nanti ujungnya adalah resonansi dan sinkronisasi. Kapan-kapan nanti kita bahas detail. Hehehe.


Semoga membantu.


Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: putrabna on 13/07/2011 23:16
salam perguruan,mas mpcrb,,,benarkah kalau kita yang sudah berkeluarga lebih sulit belajar getaran dibanding yang masih single??pengaruhya apa"hubungan suami istri apa berpengaruh dengan getaran yg sedang kita pelajari,,,saya yg masih tahap awal mohon pencerahan,matur nuwun sebelumnya,,,,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 14/07/2011 09:03
@ Mas Acepilot

Coba latihan ya seperti ini:
Setelah persiapan getaran yang cukup, coba temannya diminta menggosok2 2 paku payung, masing2 ke telapak tangan (satu saja).
Misalnya:
1. Paku payung #1 ke telapak tangan kanan
2. Paku payung #2 ke telapak tangan kiri

Setelah itu paku payung itu taruh ditempat sembarang...
Gunakan getaran yang ada untuk "mencari/merasa".
InsyaAllah ketemu. :-)

Salam


@ mas mpcrb

mas saya mau tanya, mohon petunjuknya ya.. :)

saya & teman2 disini sedang intensif latihan getaran, saya dan kawan2 mengalami kesulitan jika mencari paku payung yang sudah didepan mata (dalam posisi duduk)..
tetapi kami dengan mudah menemukan tonggak yang terbuat dari paralon plastik (dalam posisi berdiri / berjalan)..
koq aneh ya mas, mencari yang didepan kami justru kesulitan sedangkan kalau disuruh berjalan mencari tonggak koq lebih mudah ya mas?

ada tips-tips biar cespleng nggak mas?
kalau terlalu "vulgar" untuk di papar disini lewat mesage aja mas..
matur sembah nuwun mas..
salam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: searcher on 14/07/2011 15:45
@ Mas Acepilot

Coba latihan ya seperti ini:
Setelah persiapan getaran yang cukup, coba temannya diminta menggosok2 2 paku payung, masing2 ke telapak tangan (satu saja).
Misalnya:
1. Paku payung #1 ke telapak tangan kanan
2. Paku payung #2 ke telapak tangan kiri

Setelah itu paku payung itu taruh ditempat sembarang...
Gunakan getaran yang ada untuk "mencari/merasa".
InsyaAllah ketemu. :-)

Salam

Salam kenal mas Toyosu,

Baru saja saya coba berlatih dengan petunjuk mas di atas tapi tanpa persiapan getaran dan dengan obyek yang berbeda. Obyek pertama adalah HP yang saya letakkan di meja dengan mata tertutup kemudian saya memutar badan saya bbrp kali setelah itu baru berusaha merasakan keberadaan hape td dengan getaran di telapak tangan, wajah saya menghadap ke arah lain. Percobaan pertama berhasil, kedua gagal, ketiga berhasil. Kemudian saya coba ganti obyek berupa paper clip dengan melemparkan obyek tadi ke atas meja dengan mata terpejam. Dua kali mencoba berhasil semua. Jarak antara tangan saya dengan permukaan meja sekitar 30 cm. Sepulang kantor saya akan mencoba dengan obyek yang berbeda dan menambah jaraknya. Terima kasih banyak atas petunjuknya mas Toyosu [top] [top]

Btw, apakah saya bisa menemukan obyek-obyek tadi krn saya merasakan getaran dari diri saya sendiri yg masih menempel di obyek2 tadi ya? Kalau memang seperti itu, berarti utk bisa menemukan suatu obyek yg belum pernah kita beri/tempelin getaran kita, kita harus belajar mengetahui dan menyimpan dalam memory kita getaran dari tiap2 benda yang akan kita deteksi ya? Mohon petunjuknya ya, Mas... Terima kasih lagi sebelumnya..
Maaf kalau ada salah kata..

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 16/07/2011 06:39
@mas searcher,


Salam kenal juga ya. Syukurlah kalau ada hasilnya.
Saya gak jawab dulu pertanyaannya, tapi saya kasih sedikit masukan.
1. Lakukan berulang kali dan rasakan (hafalkan)
2. Saat berhasil jangan anggap itu suatu yang kebetulan.


Selamat mencoba.  :)
Salam

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 16/07/2011 15:16

Seperti yang pernah saya jelaskan sebelumnya bahwa dalam pandangan saya, getaran adalah suatu pendekatan mengenai bagaimana menterjemahkan obyek dan bukan hanya "melihat" obyek. Selama ini pendekatan di dalam menterjemahkan obyek sehingga menjadi citra visual pada tubuh manusia selalu berada dalam ranah organ optik yakni mata. Obyek yang ditangkap ini kemudian menjadi suatu citra benda pada otak akibat keistimewaan fungsi optik ini (maha suci Allah dengan ciptaanNya).


Teknologi sebenarnya sudah lebih jauh dari itu sebab ternyata alat optik memiliki keterbatasan di dalam melakukan proses penterjemahan suatu obyek/benda. Seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, diketahuilah bahwa sebenarnya seseorang melihat benda itu menggunakan OTAK dan bukan mata. Fungsi mata kita adalah untuk mengumpulkan semua informasi yang diperlukan tentang obyek yang ingin kita lihat. Informasi ini kemudian akan diteruskan dari mata ke otak melalui saraf optik. Bagian otak yang bekerja adalah korteks visual, dimana semua informasi ini dianalisis untuk memungkinkan kita untuk "melihat" benda-benda dalam bentuk jadinya. Maka dari itu dikembangkanlah suatu pendekatan lain yang berbasis pada teori gelombang/getaran yang dikenal dengan istilah remote sensing atau penginderaan jarak jauh. Teknologi ini mampu menterjemahkan obyek untuk dapat membentuk citra obyek dalam bentuk yang (hampir) sama dengan yang dihasilkan oleh alat optik bahkan lebih jauh lagi, pemetaannya bisa tembus ke dalam obyek itu sendiri atau pada bentuk-bentk obyek yang sulit dan rumit. Sesuatu yang sulit dilakukan oleh alat optik.


Jadi, kalau saat ini kita bisa menterjemahkan obyek dan melihat citra obyek dengan alat optik berupa mata, maka latihan getaran MP membuat kita mampu memiliki metode yang kedua berbasis remote sensing untuk bisa melakukan hal yang sama dan bahkan lebih jauh dari itu.


Pendekatan yang dilakukan oleh mas toyosu ini dikenal dengan istilah (menurut mas Toto W, Kesegaran) dengan pendekatan induksi, merupakan bagian dari merasakan getaran benda itu sendiri dengan digosokkan pada kulit kita (umumnya telapak tangan atau punggung telapak tangan, atau bagian yang menurut kita paling peka). Ada beberapa cara lain sebenarnya dari mulai yang sederhana hingga yang memerlukan dimensi cipta yang lebih rumit. Cara termudahnya adalah dengan cara menggosokkan/menempelkan benda seperti yang dijelaskan oleh mas toyosu. Pada saat itu  terjadi induksi antara telapak tangan dengan getaran benda. Ketika benda tersebut di lempar, maka lokasi benda akan bisa diketahui dengan merasakan resonansi antara getaran tinggal di telapak tangan dan getaran tinggal dari benda tersebut yang melewati udara. Arahnya sudah masuk pada ranah quantum, berbasis dualisme sifat materi pada prinsip energi. "Tarikan" yang terjadi pada telapak tangan dengan arah lokasi benda dikarenakan terjadinya resonansi tadi pada level energi dimana praktisi dengan kepekaannya merasakan "informasi keberadaan" yang dikirim oleh pancaran energi benda. Disinilah justru keistimewaan itu muncul. Ranah quantum yang sangat menarik untuk diriset secara mendalam.


Ketika kemudian peradaban ilmu pengetahuan masuk pada ranah quantum, maka pada saat itu banyak terbukalah tabir-tabir mengenai OBYEK/BENDA dalam sudut pandang yang sama sekali beda ... yakni sudut pandang pada level atomik. Bahwa menurut pendekatan ini semua benda di dunia ini ternyata BERGERAK pada level atomik. Dan setiap gerakan adalah GETARAN di level atomik secara khas. Lalu darimana kita tahu itu meja, itu kursi, itu kayu, itu merah, itu kuning, itu hitam, itu putih, dsb? Atom, ternyata menyimpan informasi karakteristik benda. Menurut Prof. William Blair, peneliti dari John Hopkins University, ia mengatakan bahwa materi atom suatu benda menyimpan informasi karakteristik mengenai benda tersebut dengan sangat detail mengenai dirinya. Sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan bahwa materi sekecil itu mampu menyimpan informasi detail mengenai karakteristik suatu benda yang meliputi warna, volume, bentuk, dsb. Persis seperti sebuah database berisi informasi dari obyek tersebut. Informasi-informasi ini nantinya akan "terlempar" oleh suatu keadaan yang disebut dengan 'foto elektron" yakni terlemparnya partikel atom dari dari lintasannya sehingga menyebabkan terjadi pancaran energi yang membawa informasi-informasi spesifik benda tersebut. Pancaran inilah yang terdeteksi oleh organ optik mata dan kemudian diteruskan pada korteks visual untuk kemudian "diterjemahkan" oleh otak sebagai sesuatu (entah warna, bentuk, atau yang lainnya). Kalau otak tidak punya pengetahuan mengenai informasi ini, maka proses penterjemahan akan gagal dan manusia tidak akan memahami benda apa itu atau warna apa itu atau bentuk apa itu dsb. Inilah menariknya, dan disinilah ilmu getaran MP bisa masuk dengan leluasa.


Getaran MP mendeteksi pancaran energi dari suatu benda dengan energi lagi. Sudah pada level energi dengan energi. Pada tahap ini, sudah tidak diperlukan lagi organ optik untuk bisa "menterjemahkan" suatu obyek. Selama ia mampu melakukan resonansi atau sinkronisasi di level energi, maka pada saat itulah otak akan merespon dan memberikan terjemahan sesuai dengan yang dimilikinya. Sebanyak seperti yang mampu diserap oleh organ optik minimal getaran MP bisa mendeteksi, bahkan lebih jauh lagi pada karakteristik lain dari obyek.


Dalam ranah keimanan, di dalam Quran, tidak kurang dari 87 ayat menyebutkan mengenai bertasbihnya seluruh benda di langit dan bumi TANPA TERKECUALI.  Salah satunya adalah:


"Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." QS. Al Hasyr (59:1)


Allah tidak membedakan makhluk satu dan yang lainnya. Semuanya disebut sedang bertasbih kepadaNya. Sabbaha lillahi maa fissamaawati wa maa fil ardhi. Semua yang di langit dan semua yang di bumi. Namun demikian ada penjelasan menarik ini:


"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." QS. Al Israa (17:44)


Apakah getaran pada leval atomik setiap benda merupakan salah satu bentuk tasbih makhluk? Wallahualam.


Sebab jika Ya, maka ilmu getaran MP seharusnya bisa menjadi salah satu jalan yang membuat praktisinya semakin mengakui kekuasaan Allah SWT terhadap makhluknya. Semakin peduli pada alam raya ini dan semakin rendah hati dan bersyukur dengan berucap "sungguh Engkau ciptakan semua ini tidak sia-sia. Maha Suci Allah yang telah menciptakan dengan sebaik-baiknya". Bertambahlah keimanan kita kepada Allah SWT Sang Maha Pencipta.


Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 17/07/2011 16:56
@mas acepilot, jangan lupa nafas pembersih secara rutin dilatih pada setiap kesempatan.


Dalam proses pendeteksian, ada beberapa pendekatan untuk itu. Pertama merasakan getaran alam yang mengenai benda. Kedua merasakan getaran dari benda itu sendiri. Nanti ujungnya adalah resonansi dan sinkronisasi. Kapan-kapan nanti kita bahas detail. Hehehe.


Semoga membantu.


Salam.

siap komandan..

@ Mas Acepilot

Coba latihan ya seperti ini:
Setelah persiapan getaran yang cukup, coba temannya diminta menggosok2 2 paku payung, masing2 ke telapak tangan (satu saja).
Misalnya:
1. Paku payung #1 ke telapak tangan kanan
2. Paku payung #2 ke telapak tangan kiri

Setelah itu paku payung itu taruh ditempat sembarang...
Gunakan getaran yang ada untuk "mencari/merasa".
InsyaAllah ketemu. :-)

Salam

matur nuwun mas, ternyata lebih mudah kalau disalurkan energi terlebih dahulu, serasa pancaran energi dari benda tersebut lebih besar.. :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 20/07/2011 17:36
Cara yang lain bisa menggunakan pendekatan pada dimensi cipta.

Jika kita tahu bagaimana "wujud" atau medium dari obyeknya, maka munculkan itu dalam dimensi cipta kita. Tarik getaran "benda" tersebut, lalu arahkan getarannya ke telapak tangan (atau yang akan digunakan untuk mencari).

Silahkan dicoba :)

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/07/2011 16:23
Ada juga pendekatan yang lain. Hampir sama seperti pendekatan pada dimensi cipta sebelumnya. Perbedaannya terletak pada penggunaan naluri ketika wujud atau medium benda tsb sudah muncul pada dimensi cipta kita. Seketika itu naluri kita gerakkan untuk 'mencari' arah lokasi benda tersebut. Ini yang relatif lebih mudah dilatih.

Ada juga pendekatan berbasis hawa panas, tapi ini relatif lebih sulit karena kepekaan terhadap sekitar harus benar-benar terasa dan jiwa benar-benar dalam kondisi 'awas' dengan sekitar.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 22/07/2011 17:45


gelap mengembang
jauh tanpa batasan
seluruh getaran
jiwa
berangsur melembut
terkendali
memasuki celah-celah
pintu karsa
abadi


kesadaran yang ada
kecil sekali
serasa berkelana
di hamparan sunyi


kadang terlintas
corak bayangan
guratan abstrak


mata terpejam
kepasrahan yang tulus
mengarungi alam sana
tenggelam
di rimba kelanggengan
hingga cahaya menguasai
pancaran pribadiku


aku tak kuasa lagi
untuk menggapai
dalam menilai
baik buruknya


Dan perputaran waktu di alam lelana
Aku tak tahu semuakan bisu

menarik mas syair nya, boleh minta file nya? atau link nya?
sudah coba cari di google tapi masih belom nemu :(
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 26/07/2011 21:37
mau tanya dong mas maaf masih awam :)

1. apa bener gerakan pada latihan getaran mencerminkan sifat pribadi seorang? contoh: pada saat ane liat temen latihan tangan nya gerak tak terkendali, apa itu tandanya dia termasuk emosian, dan yang satu gerakan tangan cenderung lebih tenang dan mengalir terkendali..

2. nafas pembersih boleh dilakukan sendiri? kenapa pada setiap melakukan nafas pembersih selalu mengeluarkan keringet pada bagian punggung, sedangkan jika pada saat meditasi biasa tidak mengeluarkan keringat..

3. syair dan lagu getaran itu benar adanya buatan MP? boleh di share ke umum tak?

makasih :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 26/07/2011 23:02
@ kubita.
Maaf sebelumnya.
Barangkali methode meditasi, latihan getaran dan nafas pembersih perguruan TM sama atau berbeda dgn methode di MP, tentu teman2 MP tidak tahu. Bisa dijelasin dulu. Juga TM singkatan dari apa ya,

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 27/07/2011 01:13

tahta mataram mas, mungkin pernah dengar :)

oh ya saya juga ikut mp, tingkatan untuk saat ini masih balik1. masih dangkal, maaf kalo lancang :)

[red: quote removed]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 27/07/2011 12:35
Kalau perguruan Tahta Mataram sy belum dengar. Pakai latihan getaran juga?

Di Yogya singkatan TM dipakai untuk Transcendental Meditation. Ada juga perguruan Tuntunan Mulia yg didirikan mas Sugiyo Prayitno, ex Khusus III yang sejak 17 Juni 2002 mengundurkan diri dari MP. Katanya lebih langsung ke meditasi kawaskitan. Methodenya campuran MP dan gubahan sendiri. Pelatih2 MP bekas murid mas Giyo yg diajak ikut latihan disana malah bingung, getarannya jadi kacau. Akhir2 ini kok tidak ada aktivitas..

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 27/07/2011 13:18
tahta mataram ini hampir sama dengan tm yang mas maksud, aktivitas nya sudah lagi tidak terdengar, dan di tahta mataram juga ada olah nafas dan meditasi seperti mp, untuk ada atau tidaknya getaran pada tahta mataram sendiri saya belum mengetahui. serupa tapi tak sama :  )

mungkin bisa dilanjut mas pertanyaan saya :)

makasih salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 27/07/2011 14:13
Setahu saya, latihan nafas pembersih lebih dilakukan sendiri. Iramanya tergantung masing2. Kalau latihan bareng2, aba2nya cuma "mulai".
Beda dengan nafas keras/senam  pengolahan.  Sebaiknya bersama sama, kalau blank atau keseleo ada yg bantu. Makanya untuk tingkat awal,  pelatih melarang latihan sendirian dirumah.
Nafas pembersih kan seperti mengalirkan "air dingin yg bersih" di bagian badan yang dilatih. Kalau keringatan, mungkin yg dialirkan keliru.

Kalau latihan gerak naluri getaran (sambil duduk), "membiarkan" tangan bergerak karena  aliran tenaga getaran.  Meski tidak dikendalikan, tapi tetap terkendali. Kalau emosi, malah latihannya tidak lancar. Kalau gerakan kacau, seperti trance, jangan2 ada benturan didalam. Pelatih tentu tahu.
Silahkan teman2 menjelaskan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 27/07/2011 14:26
Yang dimaksud blank diatas, adalah black out.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 27/07/2011 18:21
@mas kubita, barangkali ini sih pendapat pribadi saja, mohon dimaafkan kalau ada salah kata.

Menurut saya, ada baiknya mas menekuni salah satunya saja. Melatih dua jenis olah nafas dengan pakem, teknik, dan metode yang sama sekali berbeda tentunya sangat berbahaya. Kecuali memang beladiri lain yang diikutinya tidak menggunakan olah nafas yang kental juga di dalam pelatihannya. Perbedaan cara kita memahami teknik nafas dari suatu perguruan itu akan berimbas pada bagaimana kita mentafsirkan keilmuan tersebut. Kalau bercampur aduk, malah bisa berabe. Sesungguhnya keinginan untuk menjadi "sakti" dengan mempelajari banyak keilmuan dimana kita tidak punya dasar yang solid terhadap suatu keilmuan yang kita kuasai, sesungguhnya bisa menjerumuskan kita pada masalah besar di kemudian hari.

Lebih jauh lagi, tidak mungkin bisa paralel antara keduanya. Kita pasti akan cenderung menyukai pada salah satunya. Kalau seperti itu, akan lebih bijak untuk mengambil yang satu dan memusatkan pada yang satu. Apapun yang dipilih.

Kemajuan adalah memahami inti dari hal-hal yang sepele. Sedangkan kemunduran adalah mengumpulkan yang sepele tanpa memahami intinya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: harunhdr on 30/07/2011 16:03
Permisi, Numpang ikut di thread ini. Mengenai pendalaman kamampuan pernapasan, saya setuju dg mas MPCRB bahwa utk mengasah suatu olah nafas sebaiknya kita perdalami sampai level yang sampai ke inti keilmuan itu. Apabiala hal ini sdh dicapai maka bisa saja kkta tambah dengan ilmu pernafasan lainnya. Namun memang batasan "mencapai inti keilmuan" ini relatif. Adakalanya memang seseorang memiliki kemampuan menyerap ilmu pernapasan secara bersamaan dalam prose pematangannya. Namun ini sangat jarang. Maka proses yang alamiah tampaknya lebih baik dilalui melalui pematangan di satu keilmuan dulu.  Salam .....
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 31/07/2011 22:01
Dengar-dengar kabar kurang menyenangkan dari UKT Nasional kemaren...

Untuk yang mau naik ke strip hijau kelihatannya tidak masalah, tapi kelihatannya ada beberapa senior Kh.1 dan Kh.2 yang mau naik ke Kh.2 dan Kh.3, gak bisa "bergerak"... Gak menguasai teknik beladiri MP....
 
Lha MP ini beladiri silat koq gak bisa silat...
Apa ini karena mereka dulunya yang naik tingkatnya Karbitan... Latihan tidak sesuai kurikulum, latihan private, cuman latihan pengolahan/ pembinaan/ power/ getaran saja, tiba-tiba strip kuning, lalu ikut UKT Nasional, dan mungkin karena nguasai power/getaran, jadi naik hijau. Sekarang "ngotot" pengen strip biru/nila karena temen2nya sudah strip biru/nila.

Apa karena sudah merasa "duk-deng" jadi merasa pantas naik tingkat ya walau gak "bisa" silat ?
Sedih mendengarnya, waktu tahu bahwa tetap "diluluskan" dengan pertimbangan ini itu....

Saya ingat, waktu belasan tahun lalu saat saya ikut Tradisi, Mas Poeng marah2 ke Kh.1/2 baru yang ujian sendiri di Cabangnya bukan di UKT Nasional. Katanya, kamu (red: Kh.1/2) itu harusnya sudah bisa lolos kalau disergap 10 orang. Lhaaa kalau gak "bisa" silat, kenapa dinaikkan tingkat juga... 
 
Saya khawatir banyak Khusus2 kita yang gak bisa teknik MP...
Mungkin mas Prapto dan mas Mpcrb punya pendapat dan info yang lebih akurat.
Maaf kalau laporan saya salah.

Mohon maaf lahir batin. Selamat beribadah RAmadhan.
Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 31/07/2011 23:51
Sehari sebelum ujian, sy ikut mendengarkan briefing mas Poeng dengan panitia pelaksana. Salah satu intinya adalah penilaian harus tegas apa adanya. Merujuk peningkatan kwalitas (jangan mengejar kwantitas, hehehe).

Saya dengar semua daftar penilaian sudah diserahkan ke mas Poeng apa adanya. Bahwa kemudian ada yang lulus mutlak dan ada yang lulus dengan catatan perbaikan, semua adalah hak prerogatip Guru Besar. Para dewan guru hanya menyodorkan hasil penilaian.

Tanpa mengurangi hormat kepada beliau, ada hal2 yang perlu diperbaiki:
1. Ujian adalah test terhadap hasil proses latihan, seperti yang ditataran awal, tidak boleh kurang dari 75% jadwal latihan baru boleh ujian. Untuk tingkat kombinasi khusus 1 keatas, dinyatakan dengan surat rekomendasi Pengda MP. Ada yg tidak bawa rekomendasi (entah karena bermasalah atau tidak, tdk diketahui), diberi dispensasi tetap ikut ujian.
2. Meski menguasai gerak praktis dengan baik (cukup untuk menghadapi keroyokan), tapi tatagerak hapalan wajib banyak yang jeblok. Cerminan kurang latihan tatagerak (wajib). Padahal hampir semua peserta adalah pelatih di cabangnya. Tapi kurang latihan paket tatagerak ditingkatnya sendiri.
3. Selisih nilai cukup besar. Meski sama2 lulus, bagi yang lulus mutlak/murni tidak perlu kecewa. Kedepan tentu ada perbaikan. Peserta UKT harus benar2 siap.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 01/08/2011 00:48
Btw. Setelah briefing , pada malam itu terjadi diskusi hangat dengan mas Poeng, tentang KWALITAS yang seolah dikotomi/kontroversi dengan KWANTITAS.

Kebetulan, kurang dari seminggu setelah UKT NAS, akan ada Sirkuit Pencak Silat Remaja (MP) se Jawa-Bali-NTB di Denpasar Bali.
Ada laporan, banyak cabang2 yg memiliki atlit pesilat remaja yang potensial, tidak mampu mengirim tim ke Denpasar, karena kendala dana. Ada alasan tambahan, perlu mendukung dana pelatihnya untuk  ikut UKT NAS.
Tentu disamping pengaturan kalender kegiatan yang harus lebih komprehensip/diperbaiki, (mis waktu habis untuk seleksi, tidak sempat ada pemusatan latihan menghadapi Kejurnas Remaja IPSI antar Perguruan, setelah lebaran), tidak kalah penting adalah penggalangan dana di cabang yang kedodoran untuk memenuhi putaran kegiatan MP/IPSI. Tidak semua  Cabang punya penyandang dana. 
Terbukti, cabang yg punya anggota cukup besar(tingkat dasar-1 sampai balik-2), jarang menemui kesulitan dana. Ada skala ekonomi (iuran dan sumbangan sukarela) yg signifikan.
Tidak mungkin bisa mencapai dan mempertahankan jumlah anggota yang besar, tanpa didukung kwalitas pelayanan yang baik. Justru kalau kwantitas kurang, dana menjadi kurang, pada gilirannya kwalitas menurun.
Konsekwensinya adalah (antara lain) mendukung penataran pelatih,  meningkatkan mutu dan frekuensi penataran pelatih, dan meningkatkan lagi kemampuan cabang untuk proaktip meraih anggota, baik dalam jumlah maupun potensinya.
Meningkatkan kwalitas perlu kwantitas. Memelihara kwantitas harus berkwalitas....

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 01/08/2011 00:53
Marhaban yaa ramadhan. Mohon maaf lahir batin. Selamat berpuasa ramadhan 1432 H. Semoga banyak berkah. Amin.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 02/08/2011 05:16

@Toyosu
Salam Perguruan..Mas...
He...3x..Ternyata masih ada saja Peserta UKT Nas yg seperti itu...naik tingkat Khusus 2 & Khusus 3 pula...Mereka golongan yg memanfaatkan kebaikan hati Mas Poeng saja..
Apa kita tantangin berantem aja ..Mas...He..3x...
Itu Strip Khusus 2 & Khusus 3 cuma buat petantang petenteng aja didepan Murid2nya atau pas kumpul acara2 Pertemuan Nasional....
Banyak "Kisah2 memalukan "seperti ini yg saya dengar maupun saya alami sendiri menyangkut UKT Nas...
Kalo Mas Toyosu main2 ke MPJS....gak ada ceritanya tuh seorang Pelatih yg dalam 2 tahun pengabdian bisa ikut UKT Nas...rata2 min 10 tahun di tingkatnya...
Saya sendiri sebenarnya berpendapat kalo naik ke Khusus 2 & Khusus 3 itu Ujiannya musti berbeda...jangan tetap berbau ketahanan Fisik & Kanuragan seperti saat ini...
Mungkin lebih tepat kpd pembuatan Desertasi Ilmiah yg harus dipertahankan di depan Guru Besar & Dewan Guru....mirip2 Mahasiswa S2 ato S3 mau jadi Professor lah..di Universitas2..
Topiknya bisa apa aja...bisa menuangkan usulannya dalm melatih yg lebih effisien & mudah...hasil2 Mersudi...ato teknik2 perkelahian bebas yg lebih ampuh....dsb.....
Kelihatannya mudah...tapi kalo peserta ujian naik Khusus 2 & Khusus 3 ini gak banyak punya pengalaman melatih & berlatih di lapangan...alias Karbitan...maka dgn mudah Guru Besar & Dewan Guru mengetahuinya....
Saya titipkan Usulan ini ke Mas Tok dech...utk disounding ke Mas Poeng & Dewan Guru.

Salam,

Ogebang
( Baru 18 tahun di Nafas Khusus 1 )   
 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 03/08/2011 05:56
Salam Perguruan...

Sebelum terjadi Polemik & salah Paham...
Walaupun kalimat " Apa kita tantangin berantem aja..Mas...He...3x..." di lontarkan dengan nada guyon dan bercanda...
Walaupun ini merupakan kegundahan hati saya yg masih melihat sejak 18 tahun yg lalu saya naik Khusus 1 dan teryata sampai sekarang..Pesilat2 Karbitan tersebut selalu ada dan tidak tahu diri dimana mereka hanya mengejar status sbg penyandang sabuk Khusus 2 & Khusus 3...
Whatever..Whatever...kalimat tsb Dapat terkesan arogan , sok sakti , dan menyinggung perasaan orang lain.
Saya tarik ucapan tersebut dan mohon maaf apabila ada Warga MP yg terluka hatinya...
Saya harap dgn maklumat ini tidak terjadi Polemik...tapi mari kita focus menuangkan ide2 positif untuk memberikan masukan2 kpd Dewan Guru agar hal2 seperti tsb diatas tidak selalu berulang...

Salam & Mohon Maaf ,

Ogebang
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 03/08/2011 22:19
Hehehe sabar mas ogebang.  x-))

Intinya pengendalian diri  [top]

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 04/08/2011 00:00
Pada dasarnya, PROSES belajar-mengajar, berlatih-melatih adalah hakekat latihan silat/pencak silat.

Bagaimanapun juga, meski tidak bisa mencakup semua materi latihan, ujian memang diperlukan. Antara lain untuk evaluasi dari keseluruhan proses tsb.
Kalau ujian dipandang adalah segala galanya,  sering terjadi shortcut/bim-bel, khusus menyiasati materi ujian.
Ada yang buru2 ikut ujian, setelah waktu tinggal di tingkatnya dipenuhi, ada yang rajin dan normal2 saja, ada pula yang merasa materi latihan ditingkatnya tidak ada habisnya dilatih, di "mersudi", sehingga ogah naik tingkat.
Alm. mas Budisantoso HP pernah menyampaikan ide, ujian tingkat khusus-1 keatas, terutama yg berusia 40 th keatas, tidak perlu melakukan pematahan sasaran berat dan multi sasaran. Diganti dengan penekanan pada materi lain, mis pukul tanpa ayunan, getaran, karya tulis hasil mersudi dll. Bisa menekan signifikan biaya ujian/ongkos material.


Untuk memacu semangat berlatih melatih, disamping ujian ada beberapa cara lain. Diantaranya penyelenggaraan kompetisi, berupa lomba dan tanding.

Direncanakan, pada tgl 10-11 Sept 2011 di Baturaden, Banyumas, diselenggarakan workshop/penataran pelatih dalam rangka satu jenis kompetisi "baru", untuk tingkat Balik dan Kombinasi. Yaitu setiap atlit pesilat harus menempuh semua nomor lomba, teknik tata gerak, pematahan  benda keras multi sasaran, getaran halang rintang, dan kemudian masuk nomor tanding/laga TUTUP MATA.
Masih ada dua pendapat, apakah sistim SERI, seperti triatlon. Setiap atlit bisa terganjal pada tiap jenis/tahap lomba, sebelum masuk arena tanding/laga tutup mata.
Pendapat yang lain adalah sistim PARALEL. Total nilai dari semua nomor lomba dan tanding.

Pendukung sistim SERI berpendapat, masa sih, pemenang laga tutup mata tidak jadi juara gara2 kalah nilai di nomor lomba....hehehe.

Salam.    -1 keatas, terutama yg berusia 40 th keatas, tidak perlu melakukan pematahan sasaran berat dan multi sasaran. Diganti dengan penekanan pada materi lain, mis pukul tanpa ayunan, getaran, karya tulis hasil mersudi dll. Bisa menekan signifikan biaya ujian/ongkos material.


Untuk memacu semangat berlatih melatih, disamping ujian ada beberapa cara lain. Diantaranya penyelenggaraan kompetisi, berupa lomba dan tanding.

Direncanakan, pada tgl 10-11 Sept 2011 di Baturaden, Banyumas, diselenggarakan workshop/penataran pelatih dalam rangka satu jenis kompetisi "baru", untuk tingkat Balik dan Kombinasi. Yaitu setiap atlit pesilat harus menempuh semua nomor lomba, teknik tata gerak, pematahan  benda keras multi sasaran, getaran halang rintang, dan kemudian masuk nomor tanding/laga TUTUP MATA.
Masih ada dua pendapat, apakah sistim SERI, seperti triatlon. Setiap atlit bisa terganjal pada tiap jenis/tahap lomba, sebelum masuk arena tanding/laga tutup mata.
Pendapat yang lain adalah sistim PARALEL. Total nilai dari semua nomor lomba dan tanding.

Pendukung sistim SERI berpendapat, masa sih, pemenang laga tutup mata tidak jadi juara gara2 kalah nilai di nomor lomba....hehehe.

Salam.   
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 04/08/2011 00:09
Maaf, reply gagal, tulisan hilang. Diulang menulis, ternyata ada bagian yg numpuk. Diinterpretasi sendiri aja...

Salam.Maaf, reply gagal, tulisan hilang. Diulang menulis, ternyata ada bagian yg numpuk. Diinterpretasi sendiri aja...

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 04/08/2011 04:07
Ada penjelasan di FB dari mas Hemi  yang ikut hadir di UKT Nas kemarin. Anggota yang bersangkutan dari cabang Jakarta Barat, usia 69 th. Kaki kiri-kanan dipasang "pen" karena kecelakaan. Saat ini sedang tidak melatih/tidak ada murid. DIUJI DENGAN CARA LAIN. Semangat sangat tinggi, dengan motivasi memberi tauladan kegigihan pada anak2nya, ingin punya kenangan diuji langsung oleh mas Poeng, mengucapkan Janji Anggota bersama sama peserta ujian yg lain dalam terpaan ombak segara kidul di pantai Parangkusumo.....

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 08/08/2011 13:43
Saya tertarik dengan lomba yang di gagas. Saya rasa lomba akan meningkatkan gairah baru di dalam dunia MP yang selama ini ada. Akan menjadi sangat menarik sekali manakala ikut membaca komen dari Mas Nardjo (Dewan Guru) pada facebook sebagai berikut:

"Boleh boleh jadi tehniknya begini hasil penataran itu, untuk dilatihkan. Kecabang cabang mp se indonesia dan 2 bulan kemudian kami kunjungi hasil dari latihan, nanti kalau cabang punya dua saja yang bisa kita jaring dan rencana akan di pertandingkan bulan pebruari dan kelihatan akan di tayangkan 15 stasiun tv dan wartawan dalam dan luar negri . Adapun pertandingannya halang rintang, lepas pukulan benda keras, lepas tarung bebas semua tutp mata ,ok"

Saya rasa ini revolusioner dan fenomenal sekali.

Semoga Allah SWT memudahkan dan melancarkan agenda kegiatan tersebut.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 09/08/2011 14:04
Ide kompetisi tsb dari mas Poeng.
Atas nama pemerataan, semula beliau merencanakan keliling ke cabang2/daerah, khusus coaching clinic  tentang latihan getaran. Terbuka untuk semua tingkat (balik-1 keatas) yang merasa perlu. Rupanya akan didahului dengan workshop/penataran pelatih di Baturaden. Baik di workshop maupun coaching clinic bisa dimanfaatkan untuk mendapat solusi permasalahan2 yang timbul, terutama dalam praktek latihan getaran.

Betapa suatu gagasan kompetisi saja, bisa memicu berbagai konsekwensi, seperti perbaikan methode pelatihan, pemerataan, rekruitmen anggota dst....dst....

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 23/08/2011 23:40
Salam Perguruan,

Saya pernah mendengar, katanya kalau sudah getarannya sudah matang dan baik, latihannya cukup dengan 3-step saja:
1. Raba bumi
2. Handayani
3. Segitiga Bumi.

Pertanyaan saya:
1. Raba bumi itu bentuk pembinaan kah?
2. Apa yang dimaksud Handayani?
3. Apa kah benar pendapat di atas? 

Mohon pendapat senior-senior sekalian.
Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: anaknaga on 24/08/2011 00:41
Mas & Mbak.
saya ingin tanya lokasi pastinya Merpati Putih Nursery di Cipayung. maklum di google map ga kelihatan posisi kampung artis cipayung. ada rencana abis pulang kantor ingin mampir kesana, sambil menggiatkan kembali latihan yg vacuum.

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 29/08/2011 22:58
alhamdulillah bisa post via mobile jadi tidak repot..

@mpcrb
makasih mas saran nya untuk tidak mengikuti 2 perguruan olah nafas, di tahta mataram sendiri saya sudah cukup lama tidak mengikuti semenjak pindah kerja ke jakarta :)

sekalian izin bertanya.
apa dalam latihan getaran untuk awal harus seperti saat kita latihan? di awali pembinaaan, pembersihan, segitiga?
beberapa kali saya coba latihan dirumah tanpa melakukan ketiga-tiga nya, langsung niat menyalurkan ke telapak tangan dan merasakan nya. dan ternyata terasa energi seperti latihan dengen melakukan ketiga nya..
mohon bimbingan mas senior yang ada disini tentang latihan saya..

makasih :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: silau on 09/09/2011 20:38
alhamdulillah bisa post via mobile jadi tidak repot..

@mpcrb
makasih mas saran nya untuk tidak mengikuti 2 perguruan olah nafas, di tahta mataram sendiri saya sudah cukup lama tidak mengikuti semenjak pindah kerja ke jakarta :)

sekalian izin bertanya.
apa dalam latihan getaran untuk awal harus seperti saat kita latihan? di awali pembinaaan, pembersihan, segitiga?
beberapa kali saya coba latihan dirumah tanpa melakukan ketiga-tiga nya, langsung niat menyalurkan ke telapak tangan dan merasakan nya. dan ternyata terasa energi seperti latihan dengen melakukan ketiga nya..
mohon bimbingan mas senior yang ada disini tentang latihan saya..

makasih :)

wah lama juga tidak ada yg menjawab ya..
hanya sekadar berbagi mudah2-an bisa membantu
Untuk latihan getaran, kalau membaca posting terdahulu, silahkan cari halamannya, ya habis panjang sekali, sudah sangat detil di tuliskan oleh mas mpcrb. Latihan getaran ada urutannya sesuai kurikulum, ini sudah standar, bagi saya ini sangat diperlukan sbg tracking kondisi keadaan peserta latihan ketika ada efek yg ditimbulkan. Latihan yg dilakukan harus ada pelatih yg mendampingi utk mengetahui kemajuan peserta latihan, saya saja sering kesulitan karena harus bertanya ke pelatih saya pakai media komunikasi, kecuali mas kubita sudah sampai tahapan/mengontrol kondisi latihannya.




Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 11/09/2011 10:13
sepi banget :(
ada yang cabang jakarta? mau tanya dong biasa beli besi buat pematahan dimana yah? di matrial biasa gak ada.. berapaan?

@mas ynasir
makasih mas, nanti saya baca page demi page deh :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 11/09/2011 13:10
@kubita:

Mas Kubita, seperti nasehat Mas Ynasir, bahwa sebetulnya detil latihan getaran sudah tersirat dari tulisan senior-senior yang sudah mumpuni seperti mas mpcrb, mas Suprapto dan mas Ogebang. 

Tapi terus terang saya khawatir, anda bisa salah arah jika tanpa bimbingan pelatih untuk getaran ini. Apalagi anda sudah keluar dari MP dan belajar dari selain MP juga. Mudah2an dalam latihan anda bisa menjaga diri dan mendapat hasil yang baik. :-)

Salam,

 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 11/09/2011 17:28
@ mas toyosu
hihihi sepertinya mas yang salah (atau saya salah tulis? maaf) saya sekarang aktifnya justru merpati putih, tahta mataran sudah ndak lagi karena pindah ke jakarta :)
omong-omong mungkin mas bisa bantu, bahaya apa aja yang mungkin bisa terjadi jika latihan getaran sendirian? makasih
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: PFJb2 on 13/09/2011 08:32
Misi mas/mbak

Saya punya temen, dia lulus SMP lanjut ke SMA Sampoerna Academy di Bogor
Di sana dia ketemu anak2 yg waktu SMP sudah ikut MP selain dia, tapi di sana belum ada kolat
Kebetulan dia yg paling tinggi sendiri tingkatan nya, balik2
Dia mau buka kolat sendiri, tapi gak tau mau hubungi ke mana
Skarang dia jadi buat kolat "ilegal" di skolahnya

Untuk yang punya contact person MP bogor tolong bantu dia mas, biar kolatnya bisa "legal" gitu  :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/09/2011 14:06
bahaya apa aja yang mungkin bisa terjadi jika latihan getaran sendirian? makasih

Pada setiap beladiri, ada perbedaan dalam teknik pengolahan nafas. Meskipun tujuan akhirnya bisa jadi sama. Kecuali ya beladiri itu pecahan dari beladiri aslinya, maka teknik olah nafasnya akan mirip.

Jalur-jalur yang dilewati oleh aliran tenaga ini akan berbeda satu sama lain. Ada perbedaan yang sedikit, bahkan ada juga yang fatal. Pada nafas yang dilatih, maka jalur yang digunakan untuk olah nafas itu juga spesifik. Disinilah justru yang seringkali menjadi pembeda.

Beberapa waktu yang lalu, ada salah seorang sahabat dari beladiri tradisional tiongkok yang ingin icip-icip olah nafas Merpati Putih. Saya kenalkan dulu pada bentuk dasarnya sebelum masuk ke aplikasinya. Saya sudah mengingatkan agar perlahan saja dulu, mulai dari dasar, dan berjenjang. Penasaran, minta dicoba sampe ke tingkat khusus. Karena sudah berteman cukup lama, saya kabulkan, dengan tetap mengingatkan lagi. Saat mencobanya sih gak begitu terasa. Mungkin hanya terasa lebih lelah saja. Tapi beberapa jam setelah itu, barulah muncul masalah. Tubuhnya jadi lemas dan lemah. Drop drastis. Nadinya menjadi kacau balau. Setelah istirahat yang cukup, fisiknya berangsur membaik. Hanya karena sahabat ini memiliki dasar pengetahuan yang sangat baik mengenai ilmu pengobatan, maka kondisi kacau nadi hanya terjadi beberapa jam saja. Meski demikian, tetap membahayakan.

Sekitar sepuluh tahunan yang lalu, di salah satu kolat di Cirebon, tepatnya di kolat SMU Negeri 4 Cirebon, terjadi masalah dimana ada salah satu anggota MP yang masih bersekolah mengalami gangguan jiwa karena salah latihan. Pelatih yang baru diangkat, masih relatif baru, memberikan materi yang bukan tingkatannya, dan diberikan secara serampangan. Apalagi materi yang diberikan bukan materi yang dikuasainya termasuk pengobatannya. Akhirnya terjadi masalah pada otaknya. Dibantu oleh senior, mas rahmat, adik dari Mas Mulyanto Tambak, akhirnya mulai kembali normal. Efeknya, nama MP jadi jelek di mata orang tuanya. Hampir saja si anak ini tidak bisa sekolah lagi karena gangguan jiwa akibat salah latihan.

Itulah beberapa kasus yang pernah saya temui mas. Ada juga yang lain, tetapi saya rasa dua itu sudah cukup mewakili. Yang satu berpengaruh pada fisik, yang satunya lagi pada mental/psikis.

Setiap perguruan pasti punya mekanisme pencegahan untuk ini itu. Agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Pada MP juga demikian. Sejak tingkat Dasar, ada aturan bagaimana cara melakukan pernafasan. Kapan, dan dimananya. Saat naik ke tingkat Balik, juga demikian. Setiap naik tingkatan, ada pakem berupa nasehat, peringatan, atau larangan. Benang merahnya tetap sama, yakni harus sepengetahuan pelatih. Karena pelatihlah yang paling bertanggungjawab terhadap anak didiknya terhadap materi yang diberikan.

Jadi, saran saya, berkonsultasilah dengan pelatih di tempat kita berlatih. Pelatih, seperti halnya cabang,  pasti punya kearifan lokal yang bisa jadi berbeda antara satu dengan yang lain. Tapi mereka tetap mengusahakan yang terbaik untuk anak didiknya. Forum-forum seperti ini, jangan diposisikan sebagai tempat menimba ilmu semata, tapi agar diposisikan sebagai upaya untuk memecah kebuntuan atas sesuatu yang barangkali sulit untuk mendapatkan penjelasan di kolat tempat berlatih. Adapun kalau terjadi perbedaan pemahaman dan penafsiran, simpan saja, jadikan tambahan pengetahuan pribadi, dan jangan dibandingkan dengan pengetahuan di tempat latihan.

Demikian mas.


Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/09/2011 14:14
sekalian izin bertanya.
apa dalam latihan getaran untuk awal harus seperti saat kita latihan? di awali pembinaaan, pembersihan, segitiga?
beberapa kali saya coba latihan dirumah tanpa melakukan ketiga-tiga nya, langsung niat menyalurkan ke telapak tangan dan merasakan nya. dan ternyata terasa energi seperti latihan dengen melakukan ketiga nya..
mohon bimbingan mas senior yang ada disini tentang latihan saya..

makasih :)

Kalau melihat tingkatan mas yang masih tingkat Balik, sebaiknya ikuti pakem yang ada mas. Belajar seperti naik anak tangga mas. Dari tangga pertama sampe terakhir, jangan keburu nafsu. Semua ada masanya.

Tentu saja ada manfaat lebih saat kita mengikuti pakem latihan yang ada mas. Bukankah pemanasan diutamakan sebelum latihan pokok? Walaupun bisa saja langsung masuk ke latihan pokok dengan efek yang sama. Tapi mengikuti jalur pemanasan tentu akan membawa manfaat yang lebih baik daripada yang tidak melakukan.

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 14/09/2011 08:09
@Mas Kubita:
Maaf telat njawabnya. Sudah dijawab mas Mpcrb.

@Mas MPCRB:
Terima kasih sudah follow-up.

Btw, dari pengalaman saya sendiri, murid saya tingkat Balik II dan sudah dewasa pernah saya latih Nafas (Senam) Angkasa. Latihan ini saya peroleh dari alm. Mas Sudamaryono (Kh.III) waktu saya latihan untuk tingkat Kombinasi.  Mas Damar bilang, latihan ini bisa untuk anggota tingkat apa saja.

Singkat cerita murid saya ini tidak "nurut" waktu latihan dan tidak bisa tahu dan mengontrol kondisi badannya, akibatnya dalam satu bentuk latihan beliau terhempas dan pingsan... Alhamdulilah setelah beberapa saat saya pijat, bisa sadar kembali. Walau efek dari terhempasnya ini cukup berat. Ini pengalaman buruk saya sebagai pelatih... 

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 15/09/2011 22:31
Makasih banyak buat mas-mas senior disini sudah membantu, sangat membantu :)
sekalian, saya punya ayah umur sekitar umur 40an mengidap penyakit darah tinggi. berniat mengajak beliau untuk ikut merpati putih mungkin masuk ke kebugaran yah?
cuma ada sedikit kendala mencari tempat latihan, mungkin ada yang tau latihan khusus kebugaran di daerah jakarta timur/pusat/bekasi barat ?

Terima Makasih
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 17/09/2011 14:48
@Mas Prapto,

Apakah tahu kabarnya rencana Workshop yang di Baturaden?

Rupanya akan didahului dengan workshop/penataran pelatih di Baturaden. Baik di workshop maupun coaching clinic bisa dimanfaatkan untuk mendapat solusi permasalahan2 yang timbul, terutama dalam praktek latihan getaran.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 17/09/2011 18:51
@mas toyosu.

Menyesuaikan agenda2 kegiatan dan anggaran (misal antara lain Kejurnas Remaja di Surabaya 12-16 Sept kemarin di Surabaya dari program Kemenpora yg relatif "mendadak", bukan agenda PB IPSI), maka penataran MOM di Baturaden ditunda.
Dari hasil koordinasi kemarin di Surabaya, ditetapkan, penataran di Baturaden tgl 28-30 Oktober 2011. Karena ada materi khusus getaran untuk semua tingkatan dari mas Poeng, banyak permintaan ke Sekum PPMP agar disamping wakil Cabang yg masing2 seorang, diijinkan juga perorangan anggota dengan akomodasi sendiri.
Dijadwalkan pada Tradisi MP tahun ini, sudah bisa digelar uji coba, terutama tanding dgn tutup mata, sekaligus dievaluasi. Sehingga pada Juni-Juli 2012 sudah bisa digelar Kejurnas MOM.

Salam.   terutama tanding dgn tutup mata, sekaligus dievaluasi. Sehingga pada Juni-Juli 2012 sudah bisa digelar Kejurnas MOM.

Salam. 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 19/09/2011 06:27
@mas Prapto,

Terima kasih infonya mas. Menarik ya banyak inovasi2 baru di MP.

@mas toyosu.

Menyesuaikan agenda2 kegiatan dan anggaran (misal antara lain Kejurnas Remaja di Surabaya 12-16 Sept kemarin di Surabaya dari program Kemenpora yg relatif "mendadak", bukan agenda PB IPSI), maka penataran MOM di Baturaden ditunda.
Dari hasil koordinasi kemarin di Surabaya, ditetapkan, penataran di Baturaden tgl 28-30 Oktober 2011. Karena ada materi khusus getaran untuk semua tingkatan dari mas Poeng, banyak permintaan ke Sekum PPMP agar disamping wakil Cabang yg masing2 seorang, diijinkan juga perorangan anggota dengan akomodasi sendiri.
Dijadwalkan pada Tradisi MP tahun ini, sudah bisa digelar uji coba, terutama tanding dgn tutup mata, sekaligus dievaluasi. Sehingga pada Juni-Juli 2012 sudah bisa digelar Kejurnas MOM.

Salam.   terutama tanding dgn tutup mata, sekaligus dievaluasi. Sehingga pada Juni-Juli 2012 sudah bisa digelar Kejurnas MOM.

Salam. 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: anaknaga on 19/09/2011 13:34
nanti bisa didaftarkan ke Guinnes book of record or World Record Or Jayasuprana untuk pertandingan terbanyak dengan Mata tertutup.


Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 21/09/2011 08:58
Kalau peserta dari tiap cabang ikut, sudah lebih dari seratus peserta tiap kategori (kategori tingkat nafas balik dan kategori tingkat nafas kombinasi).
Tujuan kejuaraan MOM, untuk mendorong, agar murid2/anggota MP mempelajari dan menghargai kerangka keilmuan secara lengkap, tidak berhenti ditengah jalan.
Yaitu tata gerak beladiri, senam pernafasan (untuk stamina dan tenaga), latihan getaran, aplikasi gabungan untuk gerak naluri beladiri. Salah satu konskwensi dari pihak otoritas keilmuan, adalah harus memberi coaching clinic di bagian2 dimana sering terjadi hambatan/kemacetan keilmuan (yg paling terasa, kemacetan pada latihan getaran).
Yang belum disepakati secara bulat adalah mengenai judulnya, MOM, master of masters. Karena pesertanya hanya tingkat nafas Balik dan Kombinasi. Tingkat Kombinasi Khusus I keatas tdk boleh ikut. Efek bangga dan menambah semangat/motivasi latihan it's ok, jangan sampai menjadi takabur.
Semoga menambah informasi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 21/09/2011 11:47
Mantap!

Sukses selalu mas...

Semoga ini bisa menjadi pintu gerbang untuk sesuatu yang baru...


Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 30/09/2011 23:59
To: Mas Prapto, mas Mpcrb, Mas Ogebang,

Mohon maaf mungkin ada komentar pertanyaan saya di bawah.
Masih penasaran nih.


Salam Perguruan,

Saya pernah mendengar, katanya kalau sudah getarannya sudah matang dan baik, latihannya cukup dengan 3-step saja:
1. Raba bumi
2. Handayani
3. Segitiga Bumi.

Pertanyaan saya:
1. Raba bumi itu bentuk pembinaan kah?
2. Apa yang dimaksud Handayani?
3. Apa kah benar pendapat di atas? 

Mohon pendapat senior-senior sekalian.
Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 01/10/2011 12:01
Barangkali dengan pengetahuan saya yang dangkal, izinkan saya untuk menjawabnya.

Sejauh yang saya pahami, pada terminologi MP yang umum, yang tercantum dalam kurikulum baku, yang disebut dengan Nafas Pembinaan adalah empat bentuk olah nafas yang meliputi Garuda, Dorong Tarik, Kombinasi Dorong Tarik (atau Dorong Tarik Kombinasi), dan Listrik.

Dari beberapa interaksi dengan para senior, mulai dari sharing dan diskusi, atau bahkan 'berguru', terdapat informasi yg bisa utk sementara ini saya simpulkan bahwa dahulu mas poeng dan mas budi memberikan bentuk nafas yang berlainan pada suatu angkatan. Jadi, saat ada angkatan A, B, dan C, para guru besar memberikan materi sebanyak 1 s/d 3 untuk A, sedangkan untuk B sebanyak 1 s/d 5, dan untuk C sebanyak 4 s/d 10. Ini sekali lagi adalah analogi. Sebab saat itu kurikulum belum dibakukan seperti sekarang ini, sehingga distribusi keilmuan ya benar-benar harus dicatat dengan baik. Artinya, bisa jadi ada kemungkinan dimana kalau semua itu dikumpulkan jadi satu akan menjadi satu perbendaharaan olah nafas yang luar biasa.

Seperti misalnya contoh, dulu saya mendapatkan apa yang disebut dengan 'delapan unsur wicaksono' dari alm pelatih saya. Ternyata setelah saya diskusi dengan senior2 dari cabang lain, yang merupakan angkatan pertama di jakarta yang dilatih mas poeng / mas budi langsung, mereka menyebut dengan istilah berbeda yakni 'sabdo dahono'. Ketika saya ditanya, seperti apa 'delapan unsur wicaksono' itu? Saya kemudian menunjukan bentuk-bentuk olah nafasnya beserta kegunaannya dan filosofinya. Setelah melihat bentuknya, maka senior itu mengatakan 'ooh itu bagian dari sabdo dahono'. Yang senior ini catat ada lebih dari 30-an olah nafas yang masuk pada 'sabdo dahono'. Saya tanya, mas darimana munculnya sebanyak itu olah nafasnya. Dijawab kalau para senior angkatan awal-awal ini dulu dilatih terpisah oleh mas poeng/mas budi, dan kemudian setelah latihan pada periodik tertentu, mereka saling kumpul dan saling berbagi apa yang diajarkan di kelompok mereka. Yang berbeda dari yang mereka dapatkan mereka tulis, sehingga terdapatlah lebih dari 30-an bentuk nafas yang disebut dengan 'sabdo dahono' itu. Istilah ini sendiri (konon) katanya memang muncul dari mas budi sendiri. Sedangan pada versi saya, 'delapan unsur wicaksono' bukanlah benar-benar delapan bentuk, akan tetapi lebih dari 10-an yang masing-masingnya memiliki maksud dan tujuan tertentu yang kalau dihitung ya hampir mendekati apa yang mereka sebut dengan 'sabdo dahono'. Dari situ, saya jadi memahami bahwa bisa saja keilmuan itu namanya beda, tapi saat kita lihat pada bentuk nafasnya, maka persamaan bisa saja terjadi.

Nah, di luar keempat nafas itu ada bentuk nafas-nafas sisipan. Kalau dari pengalaman saya, dulu almarhum pelatih saya tidak pernah mengatakan kalau itu bentuk nafas pembinaan. Beliau mengatakan kalau itu nafas sisipan. Memiliki fungsi yang spesifik. Ada fungsi yang untuk pembinaan juga, tapi bukan dalam arti 'pembinaan' seperti yang umumnya kita kenal pada empat bentuk yang sudah dibakukan itu. Nafas-nafas sisipan/tambahan ini juga memiliki manfaat untuk membina. Ya anggap saja nafas pembinaan tetapi tidak/belum dibakukan.

Raba bumi, handayani, segitiga bumi, merupakan nafas-nafas sisipan tadi. Memang jujur dirasa lebih enak saat melakukan bentuk-bentuk itu saat melatih getaran. Tapi sekali lagi, ada bentuk-bentuk lain juga yang tidak kalah menariknya sesuai dengan fungsinya. Ada gupita, tepak gilang, surung geni, tapak jalak, sipat bumi, sipat gunung, cokot asu, belalang, handayani, getar rogo, kundalini, dsb. Bahkan ada kombinasi gerakan yang didasarkan pada nafas-nafas tersebut. Tapi ya itu tadi, itu masalah penamaan. Harus lihat gerakannya dulu seperti apa. Karena bisa jadi dulu nama yang saya kenal itu A, ternyata daerah lain menamai B. Tapi saat duduk bersama dan melihat bentuk gerakannya lha kok sama. :)

Dari kondisi itu, kita perlu memaklumi bahwa distribusi keilmuan dari guru besar pada saat itu (tahun 70 atau 80-an kalau tidak salah) memang belum se-sistematis seperti sekarang, dalam bentuknya yang baku dan dibakukan. Dan belum ada penjelasan secara komprehensif mengenai masing-masingnya. Setelah kemudian diturunkan pada murid dan kemudian dilatih, pada saat itu ternyata muncul hasil mersudi yang beragam. Terkadang, inilah yang membuat jadi seolah tampak berbeda. Hasil mersudi dari pelatih-pelatih atau senior, terkadang bisa agak bergesekan satu sama lain. Kalau kita tidak open minded dan legowo, yang ada hanyalah gesekan yang keras. Itu harus dihindari.  Itulah juga sebabnya kita harus mengcrosscheck-nya pada garis sanad yang benar, yakni ke dewan guru, guru besar atau pewaris. Tapi kalaupu belum sempat, ya setidaknya disimpan saja dulu sebagai pengetahuan pribadi yang barangkali bisa mendapatkan manfaat untuk diri sendiri.

Jadi, menjawab pertanyaan mas toyosu, apakah itu benar? Saya hanya bisa menjawab 'Bisa jadi benar, menurut hasil mersudi dari ybs'. Tapi bisa jadi belum tentu benar menurut yang lain (sesuai dengan hasil mersudi yg lain).

Demikian mas.

Semoga membantu. Mohon maaf kalau ada kesalahan, monggo diluruskan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 05/10/2011 22:45
@Mas Mpcrb

Terima kasih penjelasan panjangnya.
Kayaknya saya paham dengan berbagai ilustrasi yang mas berikan.

Barangkali dengan pengetahuan saya yang dangkal, izinkan saya untuk menjawabnya.

...

Jadi, menjawab pertanyaan mas toyosu, apakah itu benar? Saya hanya bisa menjawab 'Bisa jadi benar, menurut hasil mersudi dari ybs'. Tapi bisa jadi belum tentu benar menurut yang lain (sesuai dengan hasil mersudi yg lain).

Demikian mas.

Semoga membantu. Mohon maaf kalau ada kesalahan, monggo diluruskan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 05/10/2011 22:52
Dear seniors,

Ada pertanyaan baru... (nanya mulu ya)

1. Apakah ada yang punya pengalaman tarung/coba2 dengan teman2 yang punya ilmu mental2in ala SN dan yang sejenisnya... ? Kira2 bekal apa yang bisa dishare supaya saya gak ikut dimentalin kalau terpaksa tarung. Apakah hasil latihan pernafasan bermanfaat untuk menyerang dalam kondisi tersebut.

2. Pertanyaan serupa dengan no. 1 di atas, tapi kali ini lawannya yang punya tenaga dalam, atau ilmu strum, atau misalnya "berubah" menjadi macan. Hehee. Ada gak tips2 ilmu yang bisa dipake saat tarung dengan mereka yang punya ilmu2 tersebut.

3. Latihan apa yang bisa mementahkan serahan sihir dll. Waktu masih SMP-SMA saya pernah kena serangan, tapi walau rajin latihan pernafasan saat itu, saya gak sanggup menetralisir...

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 07/10/2011 15:00
@ mas Toyosu.

Sebaiknya tidak menyinggung nama/ keilmuan perguruan lain, apalagi cara mengatasinya.
Banyak sekali cerita/pengalaman untuk itu. Hampir semua teknik ada cara menetralisirnya, termasuk pukulan bertenaga MP bisa saja menemui sasaran yg terasa "empuk", tenaga seperti melenceng atau tersedot. Tentu ada cara agar tidak terjadi.
Disarankan agar sering ketemu teman2, akan banyak menimba pengalaman.
Pertanyaan mengenai "raba bumi", (yg kalau tdk salah menyerap tenaga bumi langsun g ke tangan sebelum pemukulan sasaran berat), serta latihan sisipan lain, bisa menjadi bahan pertanyaan menarik pada coaching clinic getaran oleh mas Poeng di Baturaden, yg direncanakan 28-30 Oktober 2011.
Latihan getaran dengan metoda gerak di pegunungan/pantai dan tempat2 tertentu, sepertinya akan dimunculkan lagi sebagai alternatip (sedang di uji coba di satbrimob salah satu Polda, mana yg lebih efektip untuk latihan getaran pasukan, dengan meditasi diam atau bergerak).
Pakem utama tetap dengan latihan bertahap seperti kurikulum sekarang, bisa dilakukan dimana saja. Adapun penajaman dan penguatan tentu dengan latihan luar/out door/alam bebas dan latihan2 sisipan.
Semoga menambah wacana.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: ogebang on 11/10/2011 17:51
@Toyosu

Salam Perguruan...

Saya coba tambahin aja...
Basically...secara global kuncinya adalah di latihan getaran yg dilambari dgn niat utk mendapatkan keilmuan yg kita inginkan...tentunya tidak bisa sekali dua kali latihan...harus menjadi bagian gaya hidup kita sehari2...
Melakukan Nafas Garuda dgn repetisi secara ekstrem akan mampu menghasilkan " Daya Lontar " yg anda maksudkan tsb...
Paling tidak  secara pribadi saya sdh membuktikannya...komentar sahabat2 saya di luar MP yg pernah merasakan daya Lontar dari Nafas Garuda yg saya latih adalah.." Serupa tapi rasanya tidak sama karena cahaya yg dipancarkannya berbeda..Cahaya yg dihasilkan berwarna Biru "
Pukulan Bayu Seto yg belum sempurnapun akan mampu menghasilkan " Angin Pukulan " yg serupa...

Salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: silau on 11/10/2011 19:17
Menarik sekali mas Ogebang mengenai pembinaan garuda ini, saya pernah uji coba melakukan bentuk ini selama satu minggu tapi tidak sampai 50x, saya hanya 33x(pendekatan 33x tidak ada konotasi apapun).
Jadi yang dapat saya rasakan sekeliling tubuh terjadi penebalan seperti kita dilingkupi oleh medan magnet. Saya akan coba 50x seperti mas ogebang, tapi dalam latihan lengkap. Kalau ketemu mas ogebang, pengen dilatih nih ;D

@mas toyosu, saya pernah dapat latihan bentuk pembinaan tambahan seperti cokot asu dsb, tapi dulu tidak pernah dijelaskan ini bentuk pembinaan atau apa, bentuk-bentuk latihan ini waktu itu dimasukan ke dalam latihan pembinaan, tapi dulu ngga pernah nanya, karena kadang saking bingungnya "ini apa lagi ya?".

Saat ini saya malah balik ke kurikulum latihan, nanti kalau jelas manfaat bentuk-bentuk tersebut akan saya masukkan ke latihan lagi.

Setuju dengan mas Suprapto, jangan sebut brand/merk ya, sayang ngga bisa disensor atau diedit tuh.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 12/10/2011 08:11
@Mas Prapto, Mas Ogebang, Mas Ynasir

Terima kasih atas nasehat, sharing, dan commentnya. InsyaAllah sangat bermanfaat bagi saya pribadi khususnya.
Mohon maaf menyebut langsung nama perguruan lain dalam kasus di atas.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 12/10/2011 10:08
Yang melatih akan merasakan
Yang tidak melatih hanya menyaksikan

Yang menghayati akan mendekati
Yang tidak menghayati hanya akan diam

Yang peduli akan mendapatkan
Yang tidak peduli hanya akan kehilangan

Ditemukan oleh mata hati

Dibaca oleh akal sehat

Direnungkan oleh pikiran cerdas

Diamalkan oleh tubuh yang memiliki keselarasan dan keserasian

Ilmu bagi kemaslahatan umat

....

Mari kita gali lagi keilmuan MP.

Selamat berlatih sahabat-sahabat sekalian...  [top]

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 15/10/2011 22:26
Mari kita ucapkan selamat kepada Mas Marsyel Ririhena (MP tingkat Khusus 1), yang dalam pertandingan tertutup melawan Irwan Tenshin (Brazilian Jiu Jitsu - BJJ) di Dharmawangsa Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 15 Oktober 2011.

Semoga yang kalah bisa mawas diri, dan semoga yang menang tidak lupa diri. Selamat untuk semuanya.

http://www.youtube.com/watch?v=5HNgC8CLe_s

Kalau saya melihat, project mas Marsyel dengan USMP-nya sudah mulai menampakkan hasil. Meskipun jalan yang dilalui masih panjang. Setidaknya, konsep yang diusung pada USMP sudah bisa diterapkan pada pertarungan nyata. Membawa penerapan keilmuan MP untuk fight ala MMA (mixed martial arts).

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 15/10/2011 23:23
Mungkin terlalu singkat, sama sama belum sempat banyak mengeluarkan teknik2nya.
Tendangan sabit disusul sodokan melingkar, langsung tumbang. Beruntung tidak disusul serangan  berat. Bisa berabe. (laporan penonton).
Selamat untuk mas Marsyel Ririhena. Terus mersudi tata beladiri pencaksilat. Bisa mengantisipasi berbagai gaya lawan di MMA.
Bagi yg kalah juga terus berlatih. Perlu difahami, di aspek beladiri, pencak silat memang banyak ragam gayanya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kunderemp on 16/10/2011 08:43
Selamat buat Mas Marsyel.

Mohon maaf, saya tidak sepakat dengan Mas Suprapto tentang waktu yang terlalu singkat sehingga belum banyak mengeluarkan teknik.

Menurut saya, pertandingan antara Mas Marsyel dan Kang Irwan itu tidak bisa dibilang singkat. Dalam waktu yang dibilang 'singkat' itu, saya melihat Mas Marsyel sudah punya strategi dan sudah berlatih keras untuk menerapkan strategi tersebut.

Saya tidak asing dengan strategi tersebut tetapi jujur saja, saya tidak punya tekad sekuat Mas Marsyel dan kalau saya di posisi Mas Marsyel, jelas saya tidak akan bisa menerapkan hal yang sama. Soalnya latihan seminggu sekali aja saya masih 'bolong-bolong'.

Dari kata-kata Kang Irwan sendiri di KFMA
Quote
Kemaren saya bertarung lawan Marsyel, He is Good, Too Good,
Gameplan dia bagus sekali
Saya menunggu tendangan dia yg konon sangat cepat dan sering dia gunakan, dan saya tunggu utk shoot ternyata tendangan itu tak kunjung tiba.

I lost i accept it and i respect him

Acara ini juga dihadiri langsung oleh Mas Pung

Jujur,
inilah yang sebenarnya saya inginkan dalam diskusi di SS terjadi beberapa bulan lalu (yang sampai ditengahi Bang 4ntara). Daripada 'ngedumel', mendingan latihan dan menang dalam pertandingan dengan aturan dia. Hasilnya kan 'manis'.

Keterbatasan peraturan, mestinya jadi sebuah tantangan untuk merancang strategi agar tidak terjebak permainan lawan.

Dan lepas dari semua,
ini adalah pertandingan olahraga. Sikap sportif diperlukan baik dalam pertandingan maupun setelah pertandingan.

Sekali lagi, selamat buat Mas Marsyel.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 17/10/2011 09:17
Terlepas dari apa dan bagaimana Irwan Tenshin thd Merpati Putih, saya coba sharing sedikit mengenai background Marsyel.

Boleh dikata, Marsyel adalah Ketua Cabang MP termuda dalam sejarah (CMIIW). Keberaniannya untuk mencalonkan diri, tentunya bukan tanpa visi. Ia adalah seorang visioner. Dengan berposisi sebagai Ketua Cabang Jakarta Selatan, tentunya di pundaknya terdapat beban untuk memajukan MP Jakarta Selatan.

Marsyel, sesungguhnya merupakan petarung 'underground' yang orang jarang dengar. Karena pertarungan dia bukanlah pertarungan pertandingan di arena, tapi benar-benar pertarungan nyata di lapangan. Sebagai seorang pemimpin dari perusahaan security yang timnya sering ditugaskan untuk mengawal artis, orang-orang penting, dan bahkan sampai ke pelosok, kemampuan bertahan hidup dalam segala situasi adalah hal mutlak. Penguasaan beladiri adalah hal yang utama. Mentalnya ditempa 'di lapangan nyata', bukanlah sekedar di arena. Berhadapan dalam kondisi hidup-mati yang sesungguhnya. Nyalinya tertempa secara alamiah pada kondisi yang sebenarnya dari beladiri, yakni kondisi hidup dan mati. Gerakan-gerakan MP yang bersifat telengas, trengginas, yang didukung dengan power dari hasil keilmuan olah nafas MP, sesungguhnya menjadi modal utama yang luar biasa.

Berbekal pengalaman hidupnya itulah maka Marsyel berkeyakinan kalau ilmu MP sangat sangat bisa diterapkan pada MMA. Akhirnya, setelah berdiskusi panjang bersama sahabat-sahabatnya, digagaskan konsep USMP (Urban Survival Merpati Putih). Disusunlah draft kurikulum awal hasil diskusi bersama sahabat-sahabatnya. Seperti kata pepatah 'kenalilah musuhmu, maka kau akan memenangkan seribu pertarungan'. Marsyel menganggap meskipun keilmuan MP bisa diterapkan pada MMA, tapi perlu dilakukan penyesuaian pada bentuk dan teknik, karena ia percaya kalau keilmuan MP itu fleksibel. Dalam penelitiannya terhadap berbagai video MMA, juga saat mengirimkan anak didiknya mengikuti pertandingan ala MMA, di dapati kondisi sementara kalau teknik BJJ yang dominan pada grappling sering memenangkan pertandingan. Akhirnya, ia mempelajari teknik-teknik grappling dari seorang pelatih senior BJJ sabuk ungu. Setelah melakukan uji tanding berkali-kali, Marsyel akhirnya bisa melihat celah-celah yang diterapkan untuk mengantisipasi teknik. Termasuk juga mempelajari bagaimana teknik-teknik dari Aikido, Muay Thai, dsb. Hal ini menambah perbendaharaan pengetahuan mengenai MMA. Sehingga dari situlah dia mulai punya keyakinan cukup bahwa keilmuan MP bisa diterapkan untuk mengantisipasi BJJ. Dengan kecerdasannya, dan hasil diskusi bersama sahabat-sahabat MP lainnya, disusunlah draft kurikulum lanjutan USMP yang berisi hal-hal yang diperlukan oleh seorang pesilat MP agar mampu turun di pertandingan MMA. Tak tanggung-tanggung, dirinya bersedia dijadikan 'kelinci percobaan' dari semua itu. Ia bersedia 'turun gelanggang' untuk mempraktekkan hasil mersudi.

Ditambah lagi dukungan dari para senior, termasuk Mas Poeng langsung yang juga memberikan teknik dan keilmuan di dalam meningkatkan kemampuan tempur pada suatu pertarungan. Marsyel juga dilatih getaran oleh senior tingkat Kesegaran. Jadi, lengkaplah sudah. Semua mengalir begitu saja, dan menjadi takdir Marsyel untuk mendapatkan materi dari banyak senior. Ya power, ya tata gerak, ya teknik, ya getaran, dsb.

Takdir juga bahwa USMP yang digagasnya mulai menampakkan hasil.

Demikian sekilas mengenai Marsyel Ririhena (MP tingkat Khusus 1).

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: dicky on 22/10/2011 16:31
@all

INFO

karena ada kendala di server, database sempat corrupt,
2 post terakhir sempat hilang, dan tidak terselamatkan di backup yg tersedia.

berikut kutipan 2 post terakhir yg sempat terekam :


-------------
@mpcrb

Nambahin dikit aja....Mas Marsyel juga Mantan Atlet fight MPJS di era thn 90 an dan tahun lalu Juara Satu Katagori Pemecahan Benda Keras &amp; Stamina/Tenaga di Kejurnas MP.
Beberapa bulan lalu juga memecahkan rekor MURI ( ? ) dalam pemecahan terce...

-------------

salam,
saya pribadi sangat setuju dengan pernyataan bang ekky pada paragraph kedua di atas...
saya mungkin salah satu 'fans' sdr irwan tenshin dalam pengertian selalu tertarik mengikuti setiap postingan ybs baik di sini maupun di forum sebelah.
.....

-------------
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: pendekar_geblek on 24/10/2011 00:51
assalamualaikum mas2..
salam perguruan..
salut saya sama mas2 semua yg ada disini..
saya dri MP cab. Sleman.. saya mau share sedikit tentng apa yg saya alami selama menjadi bagian dri cab sleman..
1. anggota MP jogja di anggap memiliki kualitas lebih baik dri pada anggota daerah lain.. benar begitu kah??
sya pernah d chat via fb oleh seorang senior dari salah satu cabang, ia menanyakan tingkatan sya, lalu saya jawab tingkatan saya masih Balik 2, lalu beliau menjawab "wah.. klaw balik 2 nya jogja mah kualitasnya melebihi kusus 1 kusus 2 disini.. ", lalu sya jwab lagi, " knp bgitu mas?? bukannya sya dengar d cabang lain dsr 1 sdh d kasih getaran, klw d sleman boro2, yg juara kejurnas jg bukan dari jogja.. ", dan beliau tidak menjawab..

2. sebagian besar anggota MP sleman adalah Mahasiswa menjadi maslah tersendiri bagi cabang
ukm MP dri universitas2 besar d jogja berada d kawasan sleman (UGM,UII,UPN,UAJY).. hal ini menjadi masalh tersendiri, mahasiswa anggota MP sleman 90% berasal dari luar DIY, sementara rata2 mahasiswa kuliah slama 4 tahun, dgn anggapan waktu sebagian besar anggota sleman hanya 4 tahn utk bertahan d sleman, stelah mreka llus kuliah siapa yg tau mreka akan kemana.. jga maslah anggota baru, tidak mdah mendapatkan anggota baru yg dpt bertahan paling tidak 1 tahun saja.. aturan pendidikan tinggi yg semakin d perketat membat mahasiswa enggan mengikuti kegitan d luar kuliah.. Intinya anggota sleman tidak banyak seperti dulu, pelatih2 muda sdh byk yg pergi..
secara langsung ini akan mempengaruhi kegiatan perguruan seperti tradisi dan UKTNas, karena yg menjadi panitia adalah anggota dari cab. sleman..
kami ters berusaha mencari solusinya...

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Misbach on 31/10/2011 07:07
Assalamualakum mas/mba...

Sudah lama saya ingin posting di forum ini - baru kesampaian hari ini, soalnya terlalu asik membaca forum PPS MP dari halaman 1 dan baru nyampe dihalaman 22... heheheh  :D

Saya ingin bertanya mengenai Whole Body Movement yang di jelaskan oleh mas MPCRB - seperti yang telah disarankan mas yaitu belajar mendalami gerakan dasar mulai dari sikap kuda - kuda kemudian leyek depan dan belakang adalah inti dari gerakan

Tapi yang menjadi pertanyaan saya - aplikasinya dalam fight antara Teknik - efisiensi - power sepertinya kurang mengena dalam diri saya..

Kalau materi yang diberikan mengenai pemecahan menggunakan nafas kasar dan nafas sesaat - memang kena powernya ke benda keras yang dihajar.. Tetapi pada saat fight mau itu sparing atau perkelahian bebas kok serasa hilang ya ?

Apakah inti dari getaran naluri bermain disini ? memang pelatih dan senior saya selalu bilang sering - sering melatih RGB dan olah naluri sendiri agar teknik - power - diri menjadi satu, tapi saya masih bingung..

Mohon pencerahannya  :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Pangeran Muda on 31/10/2011 12:49
mas Misbach,

Saya mungkin bukan yg termasuk capable menjawab pertanyaan mas misbach karena saya juga pembaca di forum ini walaupun dulu saya latihan di MP juga. Tapi saya mungkin mau berbagi pengalaman saja. menurut saya pemecahan benda keras memang harus memusatkan konsentrasi agar tenaga tersalurkan secara maksimal ke tangan ataupun anggota badan yg di maui. Tapi pada pertarungan yg di gunakan adalah naluri atau reflek. tenaga yg di pakai di pertarungan lebih variabel dibandngkan dengan pemecahan benda keras. banyak saya jumpai hal yg mas misbach risaukan.
tips dari senior utk sering RGB dan olah naluri juga power adalah salah satu cara utk pemerataan power. melatih RGB sesering mungkin (kalau sempat) melatih agar serangan atau antispasi berjalan secara otomatis ketika pertarungan. digabung dengan olah naluri dan power agar semuanya menjadi satu, jadi dalam perkelahian yg cepat dan kilat, hal ini penyatuan teknik - power - diri sangat diperlukan dan ini akan muncul dari hasil latihan yg disebut senior tadi.
Di berbagai aliran beladiri lain termasuk silat, banyak yg mengedepankan ketika lagi tarung harus dalam posisi badan se-rileks mungkin dan menempatkan tenaga hanya di ujung serangan. IStilahnya adalah teknik kosong isi. ledakan tenaga di ujung serangan itu yg membahayakan sasaran yg terkena.
Mohon maaf saya hanya share saja karena jujur pertanyaan mas Misbach di alami banyak orang dan this is one good question.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Misbach on 01/11/2011 06:15
Terimakasih Mas Pangeran Muda atas sharingnya...  :)

Ia memang pada saat bertarung saya masih teringat saran dari mas MPCRB di page sebelumnya tentang konsep Zen pada cerita Mushashi dimana untuk menjadi petarung yang handal mengerti apa inti dari kosong tapi tidak kosong - dimana serangan muncul karena sebab akibat dengan cepat seperti kembang api yang muncul dimalam hari dan pikiran kosong kembali ketika serangan itu habis dalam 1x putaran dan siap untuk serangan berikutnya...

Yang jadi pertanyaan saya juga kadang dalam sparing kita lebih menekankan pada mencari point, tapi kadang saya melihat senior saya yang sedang fight di kejuaraan ada yang disebut dengan "Kelepasan" sehingga membuat pengurangan point sampai disklualifikasi ketika posisi sudah tertekan dan ada daerah lawan yang terbuka.. Apa karena sudah mendapatkan inti naluri sehingga Moment "Kelepasan" itu bisa terjadi ?

Oh ia konsep Zen itu apakah bisa didapat ketika kita sedang meditasi baik itu nafas halus - pembersih atau yang lain ? soalnya yang saya baca dari penjelasannya mas MPCRB untuk memahami konsep Zen dimana kosong tapi tidak kosong kita harus menghadapi kehidupan ini seperti meditasi ... apakah maksdunya pelepasan pikiran sehingga badan rileks seperti sendan meditasi tetapi tetap fokus terhadap lingkungan ?

Soalnya setiap saya sparing walau baru sesama anggota MP di cabang atau kolat - kadang ada petarung yang bersifat defensif menunggu moment - ada yang bersifat offensive mencari celah.. apa itu memang pembawaan pribadi masing2 ?
kemudian kadang kalau bertanding dengan dengan senior atau junior teknik MP itu sendiri tidak terlihat ya ? jadi bingung juga - hehehe... Apa itu yang disebut dengan ilmu yang terserap didalam diri masing2 kemudian keluar sesuai dengan pribadi masing2 orang ?

Ada lagi .. hehehe  :)
kalau Leyek dimaksudkan untuk melatih Seluruh pergerakan tubuh.. walau arti dari leyek adalah pergerakan bahu... kemudian kalau sikap "Pansher" itu bagaimana ya ???

Saya pernah bertanya kepada pelatih kalau panser itu sikap kuda2 saat menahan serangan dengan kaki - lalu posisi tangan siap seperti sedang menangkis ...
yang jadi pertanyaa... sebenarnya inti dari sikap Pansher itu apa ya ?

Mohon Pencerahannya..  :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 01/11/2011 10:04
Mas Misbach,

Barangkali novel ini bisa membantu memberikan tambahan pengetahuan. Ada beberapa yang sepertinya bisa terjawab disitu. Monggo disimak:

http://sahabatsilat.com/forum/cerita-silat/tembang-tanpa-syair/

Semoga berkenan.

 [top]

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Pangeran Muda on 01/11/2011 16:46
Mas Misbach,

sepertinya arahan dari MPCRB sudah sangat mengena  [top]. Kalau saya sih mau komen perihal kelepasan dan kenapa kok banyak teknik MP yg tidak bisa diterapkan di pertandingan (terutama IPSI). Bagi saya masalah kelepasan itu adalah reflek dari si fighter. biasanya bila terpojok akan keluar naluri dia utk membela diri, maka secara naluri, reflek bela dirinya akan keluar sebagai manifestasi dari penyelamatan diri (survivor instinct).

lantas kenapa teknik MP atau banyak dari silat (aliran maupun perguruan) yg tekniknya tidak keluar, menurut saya, karena biasanya silat itu menitik beratkan pada bela diri dan bukan olah raga. Di sparring ala IPSI semua sudah di batasi, tidak boleh ini, tidak boleh itu, dsbnya. semua serangan dibatasi hanya pukul, menendang, gunting, banting, dsbnya. nah kalau teknik MP atau silat lainnya semua boleh diterapkan di pertandingan, bukannya gak mungkin akan banyak cedera dan kematian. jadi mas Misbach sebaiknya harus bisa memilah antara sparring olah raga dan bela diri. karena kalau kita tidak memisahkan dalam memandangnya, maka kita akan blur atau bias.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 02/11/2011 19:29
dibeberapa halaman belakang sempet baca ada yang melakukan garuda sampai berkali-kali dalam sehari
itu untuk apa yah? apakah power meningkat atau lebih peka getaran nya?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: si faqih on 08/11/2011 21:27
wooow....  [top]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: si faqih on 30/11/2011 05:18
sepiiii... :-[
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: silau on 14/12/2011 09:08
Untuk menghangatkan dan meramaikan kembali trit ini, kita coba berbagi cerita tentang
Tradisi MP yuk, kan minggu depan kegiatannya dimulai.

Mungkin ada yang bisa berbagi kesan-kesan saat mengikuti kegiatan ini. Syukur ada yang berbagi den membeber secara khusus dan mendalam mengenai filosofi Tradisi bagi anggota MP.

salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: si faqih on 16/12/2011 13:28
.liat t4 sebelah aja....disini sepi dah ngga rame lg... [[run2]]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: anaknaga on 22/12/2011 10:24
tempat sebelah dimana mas?

KK.us?
  ;D

mau kita buat eklusive buat forum beladiri speciality Silat, malah sepi ya mas.
promosi nya kurang paling mas.

 :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/12/2011 17:32
@mas anaknaga,

Bukan forum Ka**us mas, tapi pada forum tertutup "Keluarga Besar PPS Betako Merpati Putih" pada facebook yang digagas oleh senior. Kalau untuk forum sahabatsilat sih sejauh ini menurut saya masih baik-baik saja. Ya biasalah, namanya orang meluangkan waktu untuk posting tentunya disesuaikan dengan waktu yang pas. Barangkali memang sedang cukup banyak kesibukan yang ada. Saya sendiri juga karena proses akhir tahun di kantor yang cukup menyita waktu sehingga belum bisa aktif lagi seperti dulu disini. Mungkin tahun depan (2012) baru mulai aktif lagi mas. Insya Allah.

Khusus untuk cersil saya "Tembang Tanpa Syair", buku ketiga baru akan keluar bulan Januari sekalian melakukan redesign. Isinya akan lebih dahsyat :) Hehehe. Free download untuk pesilat dan non pesilat. Persembahan untuk dunia persilatan Indonesia.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 22/12/2011 19:28
Wah mas Agung turun gunung, pa kabar mas?  [[peace2]]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 23/12/2011 18:43
Alhamdulillah baik, kang sawer wulung :)

Daripada turun gunung, enakan naik gunung kayaknya. Hehehe...  [[run2]]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mustdont on 03/01/2012 09:50
Maaf Mas gunggung.. Mas Joko yang dimaksud apa mas Joko yang dulu dari Kebumen ya?...

nuwun
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Toyosu on 03/01/2012 11:55
Mas-mas senior,

Ada pertanyaan lagi nih...
Mengapa jika sering melatih pernafasan ntah itu pembinaan, pengolahan, getaran, saya merasakan bagaikan mendapat sedikit ilmu "Weruh Sadurunging Winarah"...
Kadang jadi takut, apa yang ucapkan (biasanya yang negatif) "terjadi".... Apa yang ketangkap di pikiran saya "terjadi". Bagaikan kun-fayakkun.

Salam,
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/01/2012 09:52
Maaf Mas gunggung.. Mas Joko yang dimaksud apa mas Joko yang dulu dari Kebumen ya?...

nuwun

Iya mas mustdont. Lengkapnya Joko Dwi Priono.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 04/01/2012 09:55
Mas-mas senior,

Ada pertanyaan lagi nih...
Mengapa jika sering melatih pernafasan ntah itu pembinaan, pengolahan, getaran, saya merasakan bagaikan mendapat sedikit ilmu "Weruh Sadurunging Winarah"...
Kadang jadi takut, apa yang ucapkan (biasanya yang negatif) "terjadi".... Apa yang ketangkap di pikiran saya "terjadi". Bagaikan kun-fayakkun.

Salam,

:)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mustdont on 10/01/2012 17:25
Quote
Iya mas mustdont. Lengkapnya Joko Dwi Priono.

o iya mas gunggung sy dah tahu orangnya..dulu sering ke tempat mas mulyanto tambak..sempat demo juga di maos...sempat lihat demonya juga di pantai logending...o ya mas pas di pantai logending ada yang mendemokan oukulan bayu seto....tapi mengarah ke sekarang kok jarang di demokan lagi ya mas...apa ada larangan dari dewan guru/guru besar?...karena menurut saya demo seperti itu bisa menaikan pamor MP kan selain demo getaran dan power?.....  :)

o ya mas gunggung ...setelah sy baca tembang tanpa syairnya mas gunggung...keliatannya apa itu pengalaman pribadi dari mas gunggung ya..... ? :D

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 17/01/2012 15:58
Ada banyak faktor sih mas mustdont. Saya pikir itu hanya sebuah pilihan kita ingin menampilkan apa pada saat demonstrasi.

Quote
o ya mas gunggung ...setelah sy baca tembang tanpa syairnya mas gunggung...keliatannya apa itu pengalaman pribadi dari mas gunggung ya..... ?

Monggo dinikmati sebagai teman disaat waktu luang mas :)

Semoga bermanfaat.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mustdont on 17/01/2012 17:46
Quote
Monggo dinikmati sebagai teman disaat waktu luang mas :)

Semoga bermanfaat.
wah dari jawaban ini berarti ya.. kan mas... :D

mas gunggung sebagai praktisi getaran....di tembang tanpa syairnya kok gak dibahas napas gupita ya...(*apa kelewat nggak tahu  :o)..tapi justru yang saya tanyakan ini....
saat saya pindah di cabang semarang pun (*karna kuliah saat itu) jarang diaplikasikan napas gupita ini...tp saat saya di maos malah dianjurkan katanya untuk mempercepat pacu getaran... nach monggo di beber mas gunggung...kegunaan napas gupita secara filosofinya....nuwun
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 20/01/2012 08:12
Beberapa nafas sisipan untuk pacu getaran seperti gupita (bentur dan gesek), kayang, dan kopstand memang bisa digunakan untuk mempercepat latihan getaran. Tapi sebagaimana sifat dari sisipan, bisa diberikan bisa tidak. Meski tanpa sisipan, kalau mengikuti prosedur latihan normal pun sebenarnya tidak ada masalah mas. Asalkan arahan dan penghayatannya tepat (menurut kearifan lokal masing-masing).

Nanti di buku ketiga akan disinggung mengenai itu ketika adik si Akbar, yakni Ayu, mengalami kesulitan dalam proses belajar getaran. Setelah dibantu dengan pacu getaran, barulah mulai lancar. Jadi memang sengaja saya berikan bertahap pada cersil tsb dan diberikan sesuai konteksnya. Era si Akbar, itu adalah era dimana nafas sisipan belum "didistribukan" secara massal melalui kurikulum baku.

Tidak masalah mas kalau mau dilatih sebagai suatu pendekatan untuk mempercepat karena memang bentuk-bentuk itu sudah didistribusikan massal (terutama kopstand dan kayang).

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mustdont on 20/01/2012 14:33
mas gunggung...dalam tembang syairnya diceritakan ayah si akbar bisa mengendalikan hujan...sharing juga mas:saya pernah dengar dari teman seangkatan saya di cabang semarang yg kebetulan orangnya dah  sepuh2(*karna itu sy gak diajak mas.. :o) ketempat mas mulyanto pele(almarhum) di-cilacap...beliau sempat memanggil ombak katanya dengan menjetikan jarinya..dan kawan seangkatan sy tersebut kebetulan beliau dokter..sempat tertarik arus ombak dan masuk agak ke tengah2...tapi terus diselametin...dan akhirnya dia sadar kalau mas mul lagi duko....(*nuwun sewu mas nek keliru)...apa sehebat itu ya mas ilmu getaran dalam pengendalian alam semesta....
saat mas budi HP(almarhum) datang ke semarang juga pernah berkata ...bom itu bisa menghancurkan gedung tapi dengan getaran pada MP juga bisa melakukan seperti demikian.... (*hebat sekali tenaga getaran itu)
nach mungkin dengan adanya cerita 2 tersebut bisa lebih menarik mas kalau banyak disisipkan ke tembang tanpa syairnya...

sebenarnya apa mas yg membedakan orang yg latihan getaran secara normal dengan orang yg simpul syarafnya dibuka dulu... terus terang sy sempat di buka oleh mas budi HP(guru besar - almarhum).. mungkin mas gunggung bisa membeberkan.... karena mas mul tambak pernah bilang kalau latihan getaran normal saja dan dengan pengolahan napas juga teratur nanti simpulnya akan mbukak sendiri.....(*dibuka simpulnya katanya untuk orang yg latihannya aka susah)... monggo mas dibeberkan...maaf kepanjangan ceritanya.
nuwun
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 20/01/2012 15:31
Kuncinya pada getaran pribadi mas. Sejauh mana kita berlatih hingga bisa merasakan benar getaran pribadi diri sendiri.

Ada berbagai macam "akselerator" atau kondisi yang mempercepat seseorang dalam belajar untuk menguasai suatu materi, sebanyak juga kondisi yang bisa menyebabkan macet/gagal.

Sejauh ini, sepanjang pengetahuan saya, otoritas keilmuan selalu berusaha untuk meningkatkan tingkat keberhasilan anggota dalam belajar getaran karena itulah dasar dari semua keilmuan MP. Dari mulai yang hanya 20%, kemudian diupayakan hingga mencapai 90% atau bahkan 100%. Diantaranya dengan melakukan penataran MOM (Master of Masters) yang memperkuat metode di dalam berlatih getaran. Para peserta MOM ini nantinya akan mendistribusikan pengetahuannya pada cabang mereka masing-masing. Mendistribusikan nafas-nafas untuk pacu getaran, ataupun diberikan petunjuk-petunjuk untuk mempercepat prosesnya. Diharapkan, anggota MP tidak perlu 'dibuka' lagi simpulnya dengan metode lain. Cukup melalui latihan rutin berbasis kurikulum baku, maka tingkat keberhasilan akan lebih dari cukup. Kecuali memang pada kasus-kasus yang khusus atau yang dirasa perlu.

Saat ini, dengan latihan yang rutin dan mengikuti pakem yang sudah dipersyaratkan oleh MP, maka tingkat keberhasilan latihan getaran sudah jauh lebih baik dibanding dulu. Jadi kalau yang berlatih normal dan kemudian yang dibuka simpulnya ya tidak ada bedanya mas kalau dari sisi getarannya. Bedanya cuman dari asal mula proses bisanya saja. Yang satu lewat olah nafas normal, yang satu pake 'jalan pintas'.

Semoga membantu.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 20/01/2012 15:37
Kalau dalam bahasa saya, ilmu getaran itu "bertepi tapi tak berbatas, berbatas tapi tak berujung".

Banyak potensi yang bisa digali dari situ. Karena memang disitulah dasar dari keilmuan MP adanya. Tangga awal untuk masuk pada keilmuan lanjutan ya getaran itu.

Mau agalan (kasaran) dan halusan juga ada. Dari mulai yang bersifat unsur angin, air, api, tanah, dsb, juga ada. Dari yang mulai efeknya biasa-biasa saja hingga menceraiberaikan materi juga ada.

Semoga membantu.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: bintang on 25/01/2012 03:54
keren nih mas gung mempopulerkan ilmu MP lewat cerita silat dengan background modern... langkah yang cerdas. bisa dibilang strategi pemasaran inovatif  [top]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mustdont on 25/01/2012 14:17
Mas Gunggung masih dalam "Tembang Tanpa Syair" lagi nich pertannyaannya....  [top]

"Dalam cerita itu diceritakan... Saat Ayah sedang menceritakan latihan Pukulan Bayu Seto..dan ketemu dengan si kakek yang mengganggaonya adalah cucu murid.."
disini mengapa si AA tidak menanyakan perihal si kakek tersebut mas...(*nama-keturunan berapa dll)..apa nt di serial berikutnya di terangkan oleh Ayah si AA mas .... :o (*penasaran.com)
Dalam pertarungan di Kejuaraan Silat yang ditakuti di MP adalah Powernya serta Pukulannya , semisal Pasir Besi. Karena kebanyakan Atlit di MP pasti di bekali Pasir Besi...mungkin episode ini ada atau tdk mas di jabarkan tentang pukulan Pasir besi di "Tembang Tanpa Syairnya"....

sekedar pertanyaan yang masih mengganjal saja mas gunggung...kalau keliru mohon dimaafkan.
nuwun
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 27/01/2012 11:01
Diikuti saja ceritanya mas... :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mustdont on 27/01/2012 16:32
ok mas gunggung sy tunggu kelanjutan ceritanya....  :D


Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Sawer Wulung on 28/01/2012 22:11
Kalau dalam bahasa saya, ilmu getaran itu "bertepi tapi tak berbatas, berbatas tapi tak berujung".

Banyak potensi yang bisa digali dari situ. Karena memang disitulah dasar dari keilmuan MP adanya. Tangga awal untuk masuk pada keilmuan lanjutan ya getaran itu.

Mau agalan (kasaran) dan halusan juga ada. Dari mulai yang bersifat unsur angin, air, api, tanah, dsb, juga ada. Dari yang mulai efeknya biasa-biasa saja hingga menceraiberaikan materi juga ada.

Semoga membantu.

Saya jadi pengen liat mas, tanpa bermaksud apa apa mas, karena saya yakin memang ada ilmu seperti itu. Hanya mengobati rasa penasaran.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 31/01/2012 11:35
Terlepas dari rasa ingin tahu yang ada oleh siapapun (tidak hanya umum, tapi juga bahkan anggota MP itu sendiri), saya melihat kebijaksanaan MP untuk tidak mempublikasikan keilmuannya merupakan langkah yang tepat. Suatu hari saya pernah bertanya pada Mas Poeng (guru besar MP), mengapa keilmuan-keilmuan pamungkas MP tidak dipublikasikan pada kurikulum baku?

Dijawab kalau nanti akan ada masanya. Agar tidak menimbulkan banyak pertanyaan di kemudian hari. Apalagi tolok ukurnya masih belum bisa diukur (levelnya). Sehingga keilmuan itu diposisikan masuk pada kategori sisipan. Diajarkan kalau memang sudah masanya diajarkan. Diberikan kalau memang sudah takdirnya diberikan. Diwariskan kalau memang sudah harus diwariskan. Terkait dengan kemampuan anggota menata mental, jiwa. Siap atau tidak keilmuan itu diterima.

Saya pribadi melihat, bahwa tentunya guru besar, dewan guru, dan otoritas keilmuan, memiliki pertimbangan yang sudah dipikirkan matang-matang apakah keilmuan ini akan diturunkan atau tidak, apakah akan dimasukkan pada kurikulum baku atau tidak.

Di tangan keluarga pewaris, saya yakin semua masih tersimpan rapi. Sebagian mungkin sudah diajarkan pada yang layak dan dianggap berhak untuk mendapatkannya.

Kalau pengen lihat, ini yang agak sulit. Karena biasanya mereka yang sudah mendapatkan keilmuan seperti itu akan sangat low profile dan tertutup. Lebih suka dibilang "tidak bisa apa-apa" karena lebih nyaman pada kesehariannya. Harus menunggu dengan sabar agar jodohnya bertemu.

Ada pengalaman menarik beberapa hari kemarin. Ketika saya beruntung 'menyaksikan' bagaimana pengobatan jarak jauh MP berbasis getaran yang dilakukan oleh salah satu senior dari Purbalingga untuk pasien yang patah tulang. Bagaimana otot-otot diregangkan dengan lembut, bagaimana tulang digeser dengan lembut, lalu perlahan digerakkan dengan lembut untuk 'disatukan'. Bagaimana warna-warna digunakan untuk pengobatan. Padahal yang mengobati berada pada lokasi ratusan kilometer jauhnya. Alhamdulillah, akhirnya berkenan untuk sedikit mengajarkan pada saya bagaimana tekniknya. Ini seperti jodoh. Terjadi begitu saja. Saya tidak pernah mencari-cari, tapi kok bisa dikenalkan. Alhamdulillah. Jadi ada tambahan pengetahuan baru. Sebelumnya, saya juga diberikan gerakan untuk melancarkan sirkulasi energi tubuh agar proses perekatan tulang menjadi lebih cepat dari senior MP lain dari Surabaya. Itu juga terjadi insidental, karena sudah jodoh dan takdirnya ya ketemu.

Kira-kira demikian kang sawer wulung.

Semoga membantu.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mustdont on 31/01/2012 15:26
Quote
Terlepas dari rasa ingin tahu yang ada oleh siapapun (tidak hanya umum, tapi juga bahkan anggota MP itu sendiri), saya melihat kebijaksanaan MP untuk tidak mempublikasikan keilmuannya merupakan langkah yang tepat. Suatu hari saya pernah bertanya pada Mas Poeng (guru besar MP), mengapa keilmuan-keilmuan pamungkas MP tidak dipublikasikan pada kurikulum baku?

Dijawab kalau nanti akan ada masanya. Agar tidak menimbulkan banyak pertanyaan di kemudian hari. Apalagi tolok ukurnya masih belum bisa diukur (levelnya). Sehingga keilmuan itu diposisikan masuk pada kategori sisipan. Diajarkan kalau memang sudah masanya diajarkan. Diberikan kalau memang sudah takdirnya diberikan. Diwariskan kalau memang sudah harus diwariskan. Terkait dengan kemampuan anggota menata mental, jiwa. Siap atau tidak keilmuan itu diterima.

setuju dengan mas gunggung...
saya juga dulu ada pengalaman... pada saat dulu ramai2nya ilmu tenaga dalam, saya pada saat itu masih dasar 1...teman2 udah pada nyoba mas(*dulu masih banyak yang coba2 perguruan)...hanya dengan bentuk garuda saja mereka malah bisa mengalahkan bahkan ada juga yg terlontar..(*Awalnya mereka heran) kok bisa ya MP.
Mengenai ilmu itu di publikasikan apa enggak memang begitu di MP mas Sawer Wulung...sy pernah chat dengan mas Ipoeng (MP tingkat kesegaran) domisili skrg di Jepang... Pada saat demo power dan getaran saja sudah membuat orang berpikir apa MP olah raga keras, nah kalau keilmuan itu dipertontonkan dengan sengaja maka anggapan masyarakat bisa-bisa menganggap MP itu olah raga keras sekali....padahal kita tahu sendiri PENCAK SILAT adalah budaya bangsa yang perlu dilestarikan. Ilmu itu bukan untuk dipertontonkan Mas Sawer Wulung tapi untuk kedamaian di masyarakat...

nuwun.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: teddy krens on 05/02/2012 21:29
mass...cabang MP dimanah aja nih...?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 07/02/2012 10:51
mas senius izin bertanya apa yang baru di dapet yah
saya baru dikasih tentang penyaluran saat pembinaan, kalo pelatih bilang harus disalurkan ke telapak tangan dan jangan disebar, karena akan jadi benteng nantinya.
masalahnya bagaimana biar tidak tersebar?
mohon masukkan dari mas senior
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 07/02/2012 19:51
Biasanya, setelah pembinaan no 1 (garuda) dilanjut dengan pembinaan no 2, 3 dan 4.
Kemudian ditutup dengan pengendapan (ditarik dikumpulkan di suatu titik atau disebar merata).
Kali ini mau latihan garuda benteng. Pembinaan bolak balik, 1-2-3-4 dilanjut 4-3-2-1 (kembali ke garuda, terpusat di telapak tangan). Kemudian dilanjut latihan getaran atau masih latihan garuda benteng.
Setelah pembinbn bolak balik belum diendapkan atau disebar karena ada latihan lanjutannya....

Ikuti aja petunjuk pelatih, tentu bertahap sesuai kemajuan anda.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Agus sunardi on 16/02/2012 05:57
Merpati putih apa menggunakan tenaga dalam 7 cakra.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 16/02/2012 09:41
Tidak. Pengolahannya tidak dengan pendekatan konsep chakra. Melancarkan ridha Illahi-energi pribadi-energi alam..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Agus sunardi on 17/02/2012 06:47
tapi kenapa ada nafas pembersih.nafas segi tiga dan tri cakramangilinggan.klo tdk salah semua itu sama teorinya dgn pembangkitan 7 cakra yg aku baca di google.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 17/02/2012 08:48
Teori pembangkitan 7 cakra itu bagaimana kira2 ?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 17/02/2012 14:25
Mohon ijin para sesepuh, saya sampaikan sekilas, "product knowledge" tentang MP yg saya tahu.

1. MP adalah BELADIRI pencaksilat tradisional Jawa. (penekanan pada beladiri). Dalam khasanah pencak beladiri tradisional Jawa, topiknya, seperti dulu2nya, adalah kemampuan beladiri antar manusia, menetralisir serangan ilmu hitam, menetralisir gangguan mahluk halus (tidak kasat mata), menempuh tempat angker gawat keliwat, menetralisir kayu aeng, mengendalikan, melawan/menundukkan sato galak sato wiso (binatang buas dan binatang berbisa), penyembuhan ala pencaksilat, kewaskitaan dst...

2. Sesuai dengan namanya, dasar menggeluti keilmuannya adalah "mersudi patitising tindak pusakane titising hening".
Mencari tindakan yang tepat, dengan membaca titising hening, petunjuk Ilahi (bukan petunjuk demit/mahluk halus).
Dalam masalah khodam, MP memilih jalur aman. Dengan pengertian karena  tidak selamanya khodam menuruti perintah kita. Pada saat lemah, justru kita bisa dikendalikannya.
Maka tanpa melecehkan siapapun, MP memilih bersih dari khodam.

Setiap tahap selalu mohon ridha Illahi, sesuai agama masing2. Misal bagi yg kristiani, diistilahkan, setiap sap adalah altar....

Apakah ada perintah dalam Kitab Suci dan Hadis shoheh?
Ada pemahaman, bahwa manusia diperintahkan "membaca" alam sebagai tanda2 kekuasaanNYA.
Ada pemahaman bahwa ibarat air samudera sebagai tinta, tidaklah cukup untuk menulis semua ilmuNYA.
Ada pemahaman, bahwa manusia diciptakanNYA berjenis jenis, ber kaum kaum, dengan anugerah budaya masing2.
Disinilah posisi pencaksilat tradisional, di"mersudi", diperdalam, dikembangkan manfaatnya, dengan filter agar tidak melawan aqidah agama masing2.

3. Sebagaimana pada umumnya, didalam pencaksilat MP, ada pembinaan fisik, pembinaan mental dan pembinaan teknik beladiri.
Diwujudkan dalam pembinaan jasmani (aerobik), pembinaan olah nafas (anaerobik) dan tata gerak beladiri. Perbendaharaan teknik beladiri diposisikan sebagai gerak pengarahan untuk reflek dan gerak naluri beladiri.

4. Karena prinsipnya adalah tata gerak dilambari dengan hasil olah nafas, maka disemua tingkatan MP (12 tingkat) ada latihan masing2, olah nafas dan tata beladiri sesuai tingkatannya. Ada materi pokok, materi sisipan dan materi penunjang.

Sehingga ketika awal masuk/calon anggota/tingkat Dasar-1, meski tekniknya baru belajar uraian gerak dasar, gerak dasar dan rangkaian gerak, sudah diberi latihan nafas pengolahan Dasar-1.

5. Tata gerak MP terdiri dari gerak dasar, rangkaian gerak(tunggal, berpasangan, wajib, bebas dsb), ada gerak praktis, tangkap kunci, tangan kosong dan bersenjata (panjang, pendek, senjata lemas), pola langkah (as/pancer, segitiga, segilima, segi delapan, langkah setan, langkah benteng dst).
Pada gerak naluri dalam prakteknya, sudah tidak terikat rangkaian gerak. Cepat, tepat, cenderung telengas...

(bersambung)..
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 17/02/2012 17:14
(sambungan)

6. Tata nafas.

Sejak Dasar-1 sudah mulai senam pengolahan Nafas Dasar-1, pembinaan dan seterusnya.
Ada bentuk2 pengolahan dan pembinaan.
Ada yg statis dan dinamis.
Ada nafas keras (tarik hidung, keluar mulut berdesis), ada nafas halus.
Ada hidung-mulut, ada hidung-hidung.
Ada nafas dada, nafas perut dan nafas jepit (diafragma).
Ada yg tanpa beban, kemudian beban bertahap sesuai tingkatan, mulai batu bata, pot semen, halter, halter tengah.
Kemudian ada alat pengerasan bambu raut.
Ada alat bantu pengolahan berupa gendewa kembar (khusus tangan), gendewa kembang payung (u khusus kaki) dan dua bangku (khusus badan dan kepala).

Ditengah tengah ada latihan getaran. Dimulai getaran pribadi. Tenaga hasil latihan disalurkan ke anggota badan. Disalurkan-ditarik, disebarkan-dikumpulkan dst.
Kemudian mulai mengenali/merasakan energi alam. Di filter, ditarik, dikumpulkan disalurkan dst.

Tenaga gabungan disalurkan dengan pengejangan atau tanpa pengejangan..dst

Hasil pengolahan tenaga dan getaran diaplikasikan sebagai tenaga pemukul dan gerak (naluri).

Tidak ada pelajaran tentang titik cakra.
Namun kalau tenaga keras dan halus sudah terbina dan dikendalikan, bisa main (diaplikasikan) kemana mana.

Katanya (teman anggota di Bali), bisa menjadi lebih mudah membuka simpul cakra.
Bisa menemukan garis dan titik meridian tubuh (sesuai teori TCM) dengan mudah... dst.
Bisa mengaplikasi teori pengobatan dengan prana...dst.

Jadi meski kemudian ada titik singgung dengan cakra maupun meridian TCM, atau prana, pendekatan untuk mencapainya, berbeda...

Meski agak sulit merangkumnya, mudah mudahan bisa memberi gambaran.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Agus sunardi on 17/02/2012 20:51
Terimakasih mas atas penjelasan yang gamblang.krena artikel cakra tsbt d tulis oleh orang bali.karena menurut tradisi jawa yg saya thu cakra adalah tingkatan tertinggi dlm belajar ilmu sejati.(guru sejati) mator sembahnuwon terimakasih salam MP.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 17/02/2012 21:39
Sama sama mas Agus Sunardi.

Bagaimanapun obyek yang dieksplorasi sama.
Meski dengan jalur pendekatan yang berbeda, dimungkinkan terjadi titik2 persamaan.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: fauzan on 21/05/2012 12:10
gimana seimbangi pasokan nutrisi ama latihan?
mohon pencerahan dari sesepuh
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 24/05/2012 08:19
Mas Fauzan, ini saya sharing ramuan Sapto Tunggal dari Merpati Putih. Monggo diracik dan diminum setelah habis latihan berat. Tubuh akan kembali fit dan bugar.

Bahan-bahan yang diperlukan adalah

1. Kacang Hijau dibuat bubur
2. Kayu Manis
3. Cengkeh
4. Daun Sereh
5. Gula jawa
6. Daun Seledri
7. Telor Ayam Kampung

Caranya:

a. Rebus 2 gelas air ke dalam panci kecil
b. Masukan bahan 2 3 4 5 6 sampai mendidih lalu apinya dikecilkan tunggu sampai 10-15 mnt(dpt 1 gelas)
c. Kuning telur masukan ke dalam blender kemudian masukkan bahan tersebut sedikt demi sedikit biar rata lalu masukan kacang hijau yg telah dimasak terpisah (kira-kira 250 cc) ke dalam blender
d. Setelah 3 menit hidangan siap disaji (dpt 2 gelas)

Dalam memasak kacang hijau jangan menambah gula pasir dan atau santan.

Kalau mau sedikit manis, pake gula aren.

Silahkan di coba mas ramuan Sapto Tunggal dari Merpati Putih.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: fauzan on 24/05/2012 12:12
terima kasih mas nanti saya coba

kebetulan berat badan saya gak ideal
tinggi saya 170 bb saya 53 ?

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: brian on 27/06/2012 01:53
salam perguruan untuk para sepuh dan para senior

nama saya brian,tingkatan masih rendah,mohon ijin untuk bertanya untuk para sepuh dan senior
saya sudah belajar getaran tutup mata dalam beberapa tahun terakhir,tapi hasilnya masih naik turun,dalam suatu latihan terkadang nilai keberhasilan getaran tutup mata saya mendekati 100%,tapi di waktu lain mungkin hanya 60% saja.memang menurut penilaian saya,ada beberapa metode nafas getaran yg 'manjur' untuk saya,dan beberapa yg lain dirasa 'kurang manjur' untuk diri saya,tetapi itu pun belum membuahkan hasil yg permanen,dan secara pribadi saya lebih mudah untuk mendeteksi suatu benda dan bentuk wujudnya dibandingkan mendeteksi warna
pertanyaan yg ingin saya tanyakan sbg berikut:

1.mengapa kemampuan getaran bisa naik turun (terutama pribadi saya)?
2.apakah untuk bisa mempelajari kanuragan seperti bayu seto,kere waja,dll harus sudah benar2 menguasai getaran tutup mata atau vibrasion (meminjam istilah mas mpcrb) seutuhnya terlebih dahulu?

mohon pencerahan dan ilmunya dari para sepuh dan senior

salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 29/06/2012 23:44
@ mas Brian.
Saya coba menanggapi secara umum.
1. Kemampuan deteksi getaran yang naik turun itu wajar. Tapi kalau perbedaannya terlalu signifikan, berarti belum mantap. Coba latihan rutin lebih khusus dan berturut turut, diskusi dengan pelatih atau teman yg sudah sukses, akan lebih cepat ketemu "slah"nya.
2. Deteksi warna/benda (istilah di Amerika "vibra vision"), agak berbeda dan bukan prasarat untuk aplikasi getaran bagi pukulan dsb.
Deteksi lebih melatih kepekaan getaran. Merupakan kemampuan awal (deteksi benda, warna, halang rintang, tulang retak dsb). Bisa diperoleh dengan latihan pengolahan tenaga dan latihan pengolahan getaran ditingkat awal/menengah (terbukti bisa dicapai oleh peserta tunanetra, dengan latihan pengolahan tenaga tingkat dasar dan latihan getaran tingkat awal).
Tapi untuk aplikasi lebih lanjut, misal melontarkan/menyalurkan tenaga, baik untuk pertahanan, menyerang maupun penyembuhan, tentu diperlukan tenaga dan getaran yang lebih kuat.
Terbukti yg tata gerak, tenaga dan getarannya sudah kuat dan menyatu dalam naluri, tidak ada hambatan dalam berlatih program latihan sisipan2 tsb, tanpa harus jago dalam deteksi warna.

Masalahnya, sekarang, dengan maksud pengembangan dan manfaat yg lebih luas nantinya, deteksi warna, benda dan halang rintang menjadi materi ujian dan nomor kompetisi internal perguruan. Mau nggak mau harus dilatih dan lolos ujian.

Semoga tanggapan singkat ini bisa menambah pengertian.
Silahkan teman2 yg lain menambahi.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: brian on 11/08/2012 01:59
mungkin ini menjawab pertanyaan mengapa pesilat merpati putih ototnya tidak besar,akhirnya nemu juga jawabannya dari wikipedia,berikut penjelasannya:

Kontroversi hipertrofi miofibrillar vs. sarkoplasma

Dalam komunitas binaraga dan kebugaran dan bahkan dalam buku-buku akademik hipertrofi otot kerangka dideskripsikan dalam satu dari dua jenis: sarkoplasma atau miofibrillar. Mengacu pada teori ini, pada hipertrofi sarkoplasma, volume cairan sarkoplasma dalam sel otot meningkat tanpa diiringi peningkatan pada kekuatan otot, dimana pada hipertrofi miofibrillar, protein kontraktil aktin dan miosin meningkat dalam jumlah dan menambah kekuatan otot dan juga peningkatan kecil pada ukuran otot.

Hipertrofi sarkoplasma adalah karakteristik dari otot-otot binaragawan khusus sementara hipertrofi miofibrillar adalah karakteristik dari altet angkat besi Olimpic. Dua bentuk adaptasi ini jarang terjadi dengan bergantung sepenuhnya satu sama lain. Seseorang bisa mengalami peningkatan besar-besaran pada cairan diiringi peningkatan sedikit pada protein, peningkatan besar-besaran pada protein diiringi peningkatan kecil pada cairan, atau kombinasi keduanya yang relatif seimbang. Berbeda dengan teori ini perlu dicatat bahwa ketika dilihat dalam mikroskop, otot-otot diisi sepenuhnya dengan miofibrils, tidak peduli apakah otot dari binaraga atau pengangkat besi yang digunakan. Juga, sebenarnya sangat sedikit bukti aktual yang mendukung bahwa bagian non-miofibrillar dari sarkoplasma pernah berkembang. Lawan dari teori ini menasehatkan bahwa penyebab dari dugaan popular ini adalah dua: Pertama, ini diperoleh dari pemecahan pada penggunaan otot ketika mengukur sintesis protein. Ini adalah teknik dimana protein otot dipisahkan secara biokimia ke dalam pecahan miofibrillar, sarkoplasmic, membrane dan mitokondria untuk sintesis protein.

Validitas dari pemisahan ini dengan kurang baik divalidasi dan juga, hasil dari pemecahan ini dan pengukuran sintesis protein isotop stabil sesudahnya yang biasa tidak menunjukan apa-apa tentang kelebihan relatif dari pemecahan protein-protein ini (seperti perubahan pada sintesis protein yang secara definisi relatif (cth. perubahan 50% pada sebuah zat yang terdapat 1% otot masih tidak berarti dalam konteks fisiologi)). Ke-dua, pendukung sarkoplasmic/miofibrillar menggunakan teorinya untuk menjelaskan mengapa bianraga memiliki kekuatan yang relatif tak sebanyak strongman. Tapi teori ini tidak perlu menjelaskan perbedaan ini. Perubahan fisiologi yang berhubungan dengan latihan dengan volume yang sangat tinggi dan kadar kelelahan otot menghasilkan adaptasi neuromuskular yang berbeda dari yang dialami pada latihan kekuatan dengan beban mekanik yang sangat tinggi dan sedikit kelelahan otot.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 02/09/2012 23:39
@ mas BRIAN.

Binaraga dan angkat berat memang beda tujuan sehingga beda cara latihan. Cara latihan MP lebih semacam latihan angkat berat dengan lebih banyak bentuk dan cara pengolahan nafas.
Para ahli fisiologi  menggolongkan senam pengolahan MP  lebih cenderung ke latihan Anaerobic dibanding latihan Aerobic, daya tenaganya mengikuti teori ATP ( penelitian senam pengolahan MP  pada Operasi SETA di AKABRI UDARA th 1973, kerja sama Dephankam dengan Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran UGM).
Konsekwensi teori itu, antara lain, hasilnya lebih ke penguatan otot putih daripada otot merah.

Kalau berlatih binaraga, yang bertujuan membentuk "toning otot", tentu jangan dicampur dgn latihan senam pengolahan/pembinaan MP. Toning-nya bisa ambyar, jadi rata lagi meski lebih berisi.
Hal ini justru menguntungkan terutama pada pesilat putri. Meski daya pukul, stamina dan tenaga meningkat tidak kalah dengan pesilat putra, bentuk otot dan kulitnya tetap feminin, harmonis, halus, berisi.....

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 05/09/2012 21:49
assalamu'allaikum mas

mau tanya apa bisa/ada olah nafas MP yang dapat menyembuhkan persendian?

ibu saya (52) pada jari tangan nya suka sakit nyeri jika di gerakkan, saat dibawa ke dokter diberi obat nyeri dan tulang tapi belum ada hasil. kalo menurut dokter nya mungkin penyakit tua (pengeroposan tulang / radang persendian). entahlah

mohon bantuan nya mas, terima kasih
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 05/09/2012 22:23
Sebelum saya coba jawab, bolehkah saya bertanya terlebih dahulu kepada mas kubita.

1. Apakah ibu punya keinginan kuat untuk sembuh?
2. Apakah ibu masih mau melakukan gerak olahraga?

Demikian mas.

Oh ya, kalau mau lebih afdol monggo diinbox foto ibu mas kubita tercinta. Biar saya coba bantu pendekatan yang pas. Insya Allah.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 12/09/2012 12:11
1. Keinginan kuas, pasti mas
2. Olah raga apa ya? biasa nya cuma jalan pagi aja mas

boleh saya kirim poto nya ke email aja?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 12/09/2012 18:35
Ok kalau begitu mas.

Monggo dikirim ke email saya.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 13/09/2012 16:58
maaf mas saya belum punya email mas mpcrb
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 13/09/2012 18:12
Sudah saya inbox mas.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 14/09/2012 17:28
Ok, mas kubita foto sudah saya terima.

Besok akan saya rekamkan cara latihannya. Khawatir agak sulit kalau harus ditulis (khawatir salah persepsi dan kepanjangan).

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 15/09/2012 19:02
terima kasih banyak mas mpcrb
kalau butuh data pribadi ibu atau saya akan saya kirimkan mas
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 15/09/2012 19:57
Ndah perlu mas kubita. Fotonya saja sudah cukup. :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 15/09/2012 21:40
Informasi dari Pewaris (mas Hemi):

"Program Guru Besar Mas Poeng tgl 29-30 November 2012, akan dilakukan Workshop Tingkat Khusus 1 Materi Gendewa. Diwajibkan setiap cabang mngirimkan 2 anggota tingkat Khusus, dan utk perorangan tetap bisa mengikuti workshop tsb dgn persyaratan sdh mencapai tingkat Khusus dan ada rekomendasi cabang dmana bernaung."

Semoga bermanfaat.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: kubita on 16/09/2012 14:43
terima kasih banyak mas atas segala niatan baik nya
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 17/09/2012 16:02
Menyambung mengenai workshop Gendewa.

Kalau dulu saat saya menyentuh KUDI, yang saya rasakan adalah sosok mas Poeng dari muda hingga Kudi itu terbentuk (dengan segala perjalanan hidupnya), lebih banyak aspek vertikal (spiritual, ketuhanan) sebagai suatu bentuk pencapaian yang baru. Tapi pada gendewa dan bambu raut ini sangat lain. Entahlah, ini rasanya seperti aspek horizontal terhadap MP. Meliputi filosofi terhadap SEMUA keilmuan MP yang mungkin belum bisa atau belum pernah tersampaikan.

Gandewa ini dibuat langsung oleh guru besar, mas Poeng, dengan segenap perasaan beliau. Berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan. Energinya sangat luar biasa. Bayangkan, mas Poeng rela membuat lebih dari 200 (dua ratus) pasang Gandewa, membuat seratusan bambu raut. Itu dilakukan 99% sendirian. Bahkan beliau sendiri yang mencari bambunya sampe ke wilayah Purbalingga. Ini luar biasa. Jadi inget cerita batu gunung Merapi buat pondasi Monumen Jogja kembali. Dari pagi, siang, malam, hingga larut malam. Getaran yang tercurah dari beliau merasuk pada gandewa dan bambu raut yang beliau buat. Silahkan dirasakan sendiri nanti getarannya. Ada perjuangan, semangat, harapan, energi, kekuatan, kelembutan, getaran, keilmuan, rasa cinta, rasa kasih sayang, dsb. Air mata akan meleleh kalau gandewa/bambu raut tersebut dirasakan dengan hati dan diresapkan benar dengan mata hati. Sungguh sangat sayang kalau dilewatkan.

Saya bertanya dalam hati, mengapa Gendewa dan Bambu Raut? Mengapa bukan beban balik 1 atau Kombinasi? 

Saya akan jabarkan beberapa aspek sesuai dengan apa yang saya 'tangkap'.

Gendewa, mewakili tingkat Khusus. Tingkatan yang dalam struktur tingkatan di MP baru disebut dengan PELATIH. Sementara Kombinasi dan Balik masih asisten. Rasanya, ini merupakan harapan dari mas Poeng terhadap para Pelatih MP diseluruh Indonesia. Harapan yang tulus, bahwa dipundak para pelatihlah sesungguhnya MP berkembang. Pewaris, Guru Besar, Dewan Guru, Dept Keilmuan, sudah merumuskan keilmuan dengan maksimal, kemudian didistribusikan ke tangan para pelatih untuk disebarkan ke anggota-anggota di kolat-kolat seluruh penjuru bumi. Disitulah HARAPAN itu diletakkan.

Gendewa juga merupakan satu jenis medium latihan olah nafas yang masuk pada kategori 'berat'. 4 bentuk pertama saja sudah berisi 32 jenis gerakan yang harus dilakukan dengan olah nafas. Target Gendewa sederhananya adalah lancarnya jalur simpul-simpul dalam tubuh. Dan ini juga memiliki filosofi bahwa "simpul-simpul" pelatih harus lancar, harus aktif, harus berdaya guna, harus berenergi, sehingga akan menunjang fungsi "tubuh" secara lebih maksimal. "Tubuh" disini bisa diibaratkan sebagai perguruan Merpati Putih. Kalau "simpul-simpul" ini macet, maka distribusi "energi" ke seluruh "tubuh" juga jadi tidak maksimal. Daya "tubuh" jadi tidak terbentuk sebagaimana yang diharapkan. Kalau "tubuh" memiliki "simpul" yang banyak macetnya, maka jangan harap "tubuh" akan berfungsi maksimal alias lemah. HARAPAN ini kentara sekali pada getaran yang ada pada Gendewa yang dibuat oleh Mas Poeng ini. Bisakah kita 'menangkap' waskita tersebut? Kalau cuman dilihat dengan mata telanjang, itu hanya seonggok bambu biasa. Tidak menarik sama sekali. Tapi bisakah kita menangkap energi yang sudah dicurahkan oleh guru besar pada bambu tersebut selama berhari-hari, berbulan-bulan? Wallahualam. Semua kembali ke diri kita masing-masing. Mas Poeng juga membolehkan tingkat Khusus 2 dan Khusus 3 untuk ikut. Ini juga HARAPAN agar TANGAN (Khusus 1), KAKI (Khusus 2), dan BADAN (Khusus 3), harus BERSATU. Bersatu sebagai satu kesatuan utuh. Simpul-simpul yang lancar pada tangan, kaki, dan badan, tentunya akan membuat tubuh menjadi istimewa.

Berlatih olah nafas Gendewa sangat sarat dengan PERJUANGAN. Meski hanya dua bilah bambu tipis, tapi luar biasa berat latihannya. Bahkan menurut mas Poeng, banyak dari para senior dan juga Dewan Guru yang pernah merasakan 'BLACK OUT' pada bentuk tertentu. Mas Poeng seolah ingin mengatakan agar BERJUANGLAH wahai tangan (Khusus 1), kaki (Khusus 2), dan badan (Khusus 3). Jangan pernah menyerah. Jadilah satu kesatuan dengan NAFAS. Lancarkanlah 'simpul-simpul tubuh MP'. Kemanapun 'tubuh' berada, kalau simpul-simpulnya lancar, maka lancarlah aktivitas tubuh semuanya.

Dari sisi POWER, efek yang ditimbulkan dari latihan Gendewa akan merubah cara pandang kita terhadap tata gerak MP. Bahwa tata gerak MP yang terlihat sederhana, gerakannya yang lembut mengalir seperti air (tapi dengan lintasan telengas), akan benar-benar berdaya ledak tinggi. Latihan olah nafas Gendewa yang benar pada satu sampai tiga kali pertemuan, sudah bisa dilakukan test pemukulan benda keras berjarak sempit (biasanya hanya satu jengkal, atau satu kepal, dan bahkan hanya menyentuh). Mas Poeng seolah ingin menunjukkan di dalam setiap gerakan MP sesungguhnya harus ada POWER, harus ada tenaga dari dalam. Bahkan satu jari bisa menjadi senjata mematikan. Setiap bagian tubuh benar-benar bisa 'menjelma' menjadi senjata. Jari, sisi telapak tangan, kepalan, punggung siku, ujung siku, bahu, dsb. Makna BETAKO (beladiri tangan kosong) bukanlah hanya slogan semata. Tapi ini benar-benar nyata.

Kalau Gendewa ini diraba pada sisi sampingnya, terlihat sekali KELEMBUTAN dan KESABARAN rasa dari mas Poeng saat nyerut bambu ini dengan pisau di tangannya. Meski jari-jarinya terluka hingga berdarah, tapi senyum dan ketulusan tidak pernah lepas dari wajahnya. Lembut sekali rasanya. Seolah ingin berkata, SABARLAH. Meski latihannya berat, meski tangan terluka, berdarah-darah, tapi sabar tetap harus ada. Bambu untuk Gendewa direndam terlebih dahulu dengan air selama beberapa minggu. Bambu adalah salah satu tanaman yang lembut dan lentur. Salah satu jenis tanaman yang istimewa. Bisa bertahan dikala terpaan angin keras. Lembut mengalir, melengkung, lalu balik lagi. Distribusi tenaga yang mengenai permukaan bambu bisa disebarkan secara merata, bisa 'dibuang' kesekitarnya sehingga sifat dasar fleksibilitas dan elastisitas muncul. Sangat sesuai kalau disandingkan dengan filosofi air mengalir seperti halnya pada filosofi tata gerak MP. Bambu dan Air adalah kombinasi istimewa pada prinsip beladiri dan kehidupan.

Itulah sebagian yang saya rasakan saat menyentuh, meraba, menggenggam, dan mencoba olah nafas Gendewa yang dibuat oleh mas Poeng.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: s3mar on 20/09/2012 11:14
Mantap nih  [top] [top]
tulisan mas mpcrb bikin saya penasaran buat nyoba gendewa
kudu terus lanjut rajin latihan nih  :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: brian on 29/09/2012 14:43
mohon izin untuk numpang share aja nih,barangkali berguna untuk penelitian yg dilakukan merpati putih

Sel Tulang Sumsum Percepat Penyembuhan Luka

Pengobatan luka akan memasuki babak baru dengan ditemukannya senyawa kimia yang bisa "memanggil" sel tulang sumsum.

Studi yang dilakukan para peneliti King's College, London dan Osaka University, Jepang, berhasil mengidentifikasi sel tertentu pada tulang sumsum yang dapat membantu proses perbaikan jaringan kulit yang luka.

Tim tersebut telah berhasil mengungkap peran tulang sumsum dalam proses penyembuhan luka. Mereka berhasil mengenali pemicu, sel tulang sumsum yang terlibat, dan cara sel-sel kunci tersebut didatangkan ke daerah kulit yang luka.

Professor John McGrath, Head of the Genetic Skin Disease Group di King's College mengatakan, tujuan utama penelitian yang dilakukan bersama timnya adalah untuk mengetahui sel tulang sumsum mana yang dapat bertransformasi menjadi sel kulit dan membangun jaringan kulit baru yang sehat serta mempelajari bagaimana prosesnya berlangsung.

Dengan menggunakan tikus dalam eksperimen mereka, para peneliti mengamati mekanisme penyembuhan luka yang terjadi ketika menggunakan cangkokan kulit dibandingkan dengan penyembuhan luka secara normal. Tikus yang menggunakan cangkokan kulit juga dibekali dengan sel tulang sumsum yang berpendar dengan warna hijau sehingga pergerakannya di seluruh tubuh dapat dilacak.

Ternyata tikus yang diberikan cangkokan kulit memperoleh sejumlah besar sel yang berasal dari tulang sumsum untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan pembentukan kulit baru. Sedangkan tikus yang tidak mendapatkan cangkokan kulit pada lukanya hanya sedikit sel sumsum tulang yang terlibat dalam penyembuhan luka.

Selain itu, tim juga mengidentifikasi sinyal yang dapat memicu pemanggilan sel tulang sumsum untuk memperbaiki kulit yang luka. Mereka menamakan protein tersebut HMGB1, protein yang dapat menggerakkan sel dari tulang sumsum dan mengarahkannya ke daerah kulit yang luka.

Menurut profesor McGrath, dengan memahami fungsi HMGB1 sebagai protein yang memberikan sinyal untuk memanggil sel tulang sumsum diharapkan akan membawa implikasi signifikan dalam pengobatan klinis. "Hasil studi ini juga berpotensi untuk merevolusi menamjemen penyembuhan luka," kata McGrath. (Sumber: Science Daily, BBC)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Misbach on 06/11/2012 22:46
Assalamualaikum..
Salam Perguruan...

Oh ia maap nih saya baca posting tahun 2011 yang video yang di share sama mas mpcrb...
Pas saya buka... muncul bacaan
"Video ini telah ditandai sebagai pribadi oleh pengguna."

Waduh sayang... saya pengen nonton videonya
oh  ia ini waktu postingnya :
« Reply #808 on: 15/10/2011 22:26 »

Link youtubenya :
http://www.youtube.com/watch?v=5HNgC8CLe_s

kalau boleh diijinkan saya ingin nonton.. hehe
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 26/11/2012 21:41
Bisa cari di mbah google, "merpati putih answers"...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Misbach on 09/12/2012 18:39
Makasi mas Suprapto.. udah saya download videonya.. heheh

Oh ia - sejak dari taun 2010 yang lalu saya ngikutin terus diskusi keilmuan MP di forum SS, beberapa artikel postingnya mas Mpcrb dan mas Suprapto saya berikan kepelatih dikolat tempat saya latihan dan rencananya juga saya ingin share video ini kepelatih saya...

Kemarin2 pelatih saya tertarik dan rencananya ingin bertukar pendapat juga diforum ini atau lewat pm apa boleh ?
Sekarang pelatih saya berada ditingkatan khusus 1 dan melatih di cabang cimahi juga batujajar..

Sebelumnya terima kasih
Salam perguruan
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Misbach on 10/12/2012 22:07
Oh ia - ada satu lagi maaf saya lupa...

Setelah saya ceritakan dan berikan artiket post mas Mpcrb tentang gandewa..
Pelatih saya tertarik, bagaimana ya cara memesanya ?

Apa harus ke Jogja nya langsung ?

Makasih sebelumnya
 :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 10/12/2012 23:45
Untuk konsultasi teknik dll sesuai kurikulum, sebaiknya langsung pm dewan guru. Adapun kita semua disini sekedar sharing, atau bila perlu menjembatani bila ada kendala komunikasi dgn DG/KDG/GB.

Tentang workshop Gendewa (alat latihan khusus tangan) yg baru berlalu, memang rugi kalau tidak ikut. Dijelaskan sejak pemilihan bahan/bambu, prosesing bahan, teknik pembuatan, penjetelan kelenturan, penyesuaian dengan tinggi badan, pembuatan bilah baru disesuaikan dgn peningkatan hasil latihan, pemeliharaan gendewa dst, diteruskan dengan teknik dan bentuk pengolahan nafasnya, dilengkapi dengan buku dan vcd.
Memang sudah standar latihan Khusus-1. Tapi menjadi lebih jelas, ada pedoman sama untuk di share ke teman2 yg sudah sesuai tingkatnya.
Stok gendewa, buku, vcd  ada di mas Pung, di Jakarta. Coba inbox mas Hemi.

Penataran pelatih selanjutnya, diakhir Maret 2013, di Solo (Kartasura atau Tawangmangu), menjelang MUNAS dan HUT MP ke 50, 2 April 2013, dengan materi khusus pembinaan atlit. Pesertanya pelatih dan pengurus cabang.
Dimaksud agar pembinaan atlit pesilat MP lebih bermutu, memenuhi standar, merata dan tidak sporadis....

Sedangkan workshop selanjutnya adalah tentang kembang payung, alat latihan khusus kaki, waktu belum ditetapkan.....

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Misbach on 11/12/2012 00:18
Ok mas, terimakasih atas informasinya..

Saya akan sampaikan ke pelatih saya
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 12/12/2012 08:26
Sejak awal saya memang mengagendakan untuk ikut workshop gendewa, tapi apa daya manusia berencana Allah menentukan lain. :(

Istri melahirkan pada minggu ke-2 November, sehingga tidak memungkinkan bagi saya dalam 1 bulan ke depan untuk keluar dari rumah jauh-jauh. Apalagi di rumah tidak ada pembantu. Harus jadi suami siaga, ditambah lagi kondisi istri yang masih belum pulih benar. Meski demikian, cukup senang dengan melihat foto-foto anggota yang ikut workshop ini. Semoga nanti akan ada workshop Gendewa lanjutan yang entah kapan.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Misbach on 13/12/2012 19:19
Wah selamat mas Mcrb atas kelahiran anaknya... semoga anak dan ibunya sehat walafiat dan diberkahi juga dirahmati oleh Allah Swt... amin
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 14/12/2012 17:24
Aamiin.

Matur nuwun atas doanya mas.  [top]
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Misbach on 24/12/2012 01:11
Salam,

Iseng - iseng baca posting jadul ada hal yang menarik yang ingin saya tanyakan.
Diposting - posting yang lalu dibahas tentang nafas pembersih,
Saya baru tau dibalik gerakan memutar untuk membersihkan anggota badan itu ada makna yang lebih dalam lagi.

Saya ingin bertanya beberapa hal (saat ini saya di tingkatan balik 2):
1. Tentang latihan getaran, saya sudah diijinkan untuk latihan getaran walau hanya kombinasi bolak - balik sampai pembersih (ga lupa doa dan benteng). Nah apakah boleh setelah pembersih itu saya coba MPS (Mind Power Seduction) - saya penasaran dengan saat memasukin efek trance apakah sama dengan nafas halus atau pembersih sensasinya + visualisasi target, kalau biasanya latihan dikolat visualisasinya benda mati yang dicari tapi di MPS lawan jenis.

Saya takut ini bukan bagian dari mersudi, atau sebaiknya saya hanya cukup latihan apa yang diberikan pelatih dan tidak perlu macam2 tentang hal lain ?

2. Apakah betul, power mempengaruhi getaran ?
Saya pernah diberitahu kalau pemukulan benda keras itu termasuk getaran tapi penghancur,
Kalau getaran untuk mendeteksi ada pengaruhnya dengan tingkat kekuatan power kita ?

Maaf kalau pertanyaanya aneh2, saya memberanikan bertanya disini atas saran senior saya agar mencari ilmu tidak hanya dikolat atau cabang.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/12/2012 11:42
Saran saya:

1. Jangan mencampuradukkan latihan MP dengan yang lain. Masing-masing materi memiliki maksud dan tujuan. Kenapa MP ada materi seperti itu juga  tentunya ada maksud dan tujuan. Alangkah baiknya kalau latihan MP tetaplah dilatih sebagaimana cara MP. Khawatir kalau mas coba campuradukkan dengan yang lain akan ada masalah baru. Kalau ada masalah, tentunya MP yang akan disalahkan. Padahal  yang salah adalah praktisinya sendiri karena mencoba  mencampurkan sesuatu yang ia belum pahami benar.

Contoh, mas sudah dibolehkan berlatih sendiri nafas pembinaan + nafas pembersih. Akan tetapi, ketika mas sendiri belum memahami nafas pembinaan dan nafas pembersih, mas kemudian campurkan dengan MPS  (mind power seduction). Bukankah itu kurang bijaksana mas? Menurut saya, sebaiknya mas pahami dulu nafas pembinaan yang benar, kemudian rasakan benar nafas pembersih. Nanti dari situ, tentunya akan terbukalah 'tabir' mengapa nafas pembinaan, mengapa nafas pembersih. Dan percayalah, MPS itu sudah tidak perlu lagi. Nafas pembersih kalau dihayati benar, dirasakan benar, itu sudah lebih dari cukup untuk memahami banyak hal.

2. Power memang mempengaruhi getaran. Karena getaran merupakan konversi dari power. Jadi seharusnya kalau mas berlatih MP mulainya dari melatih power, maka tidak akan ada masalah.

Demikian menurut pendapat saya.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 26/12/2012 08:04
Mas Misbach,

Berikut saya kutip jawaban dari mas Suprapto:

"Dari banyak pergaulan dengan sahabat2 dari berbagai perguruan, ada yang bilang kok di MP sejak dasar diberi latihan pengolahan nafas, padahal di perguruannya diberikan pada tingkat lanjut.

Dilain pihak ada yang mengatakan, bahwa di MP kok "olah batin" diberikan ditingkat lanjut, padahal diperguruannya diberikan sejak awal, sehingga dalam beberapa bulan sudah mampu melakukan pengobatan, pukulan jarak jauh dan seterusnya.

Sering juga ketemu praktisi yang tidak henti hentinya bersemangat mencari ilmu kemana mana, campursari, comsansin (comot sana sini). Bukan hanya tata beladiri, bahkan sampai olah nafasnya pun dicampur campur........

Tentu terserah pribadi masing2 mau yang mana.

Masing2 jenis keilmuan tentu punya konsep, penyusun keilmuan memiliki latar belakang gagasan, mengapa urutannya begini atau begitu, ada yang dari kulit ke inti, kasar ke halus, ada pula yang sebaliknya.

Ketika kita memilih MP, tentu sebaiknya kita konsisten dengan konsep dasar yang ada di MP, sambil mersudi agar bisa melakukan dengan baik, berlanjut dengan mersudi pengembangannya (mewarisi dan mengembangkan)....."

Semoga bermanfaat.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Misbach on 26/12/2012 14:29
Terimakasih mas atas pencerahanya..

Akhir - akhir ini saya kadang bingung tapi alhamdulillah penjelasan mas mpcrb sama dengan pelatih saya, mungkin ilmu yang ada  diluar sana akan saya jadikan sebagai penambah wawasan saja (sekedar tau saja).

Kalau dipikir - pikir benar apa kata senior saya, keilmuan MP hampir mencakup berbagai macam aspek. Bersyukur juga terus berlatih dan mengolah sampai ketingkat pemahaman yang menyeluruh.

 :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 23/01/2013 11:20
Salam Mas Agung  [top]
lama tidak berkunjung kesini, gimana khabarnya bos?
kapan main kebandung,ada link ga dengan MP bandung mas agung?
ditunggu bahasan2 mas agung yang spektakuler,cetar membahana badai "sesuatu" kata syahrini ;D [yahoo]
makasih
salam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: anaknaga on 30/01/2013 10:09
Seperti Filosofi huruf "T", dimana bagian Vertikal yakni ilmu MP harus menghujam ke dalam dimana keilmuan MP mesti digali  dan bagian Horizontal yakni kita hanya perlu tahu akan adanya khasanah perguruan-perguruan lain bahkan beladiri diluar silat. :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: riyadi_intania on 31/01/2013 00:12
salam perguruan.......
salam kenal kepada semua anggota grup ini, dan kepada para junior dan senior,
saya dari cabang jakarta utara tingkat kombinasi1
saya ingin ikut nimbrung di forum ini, semoga para senior2 dapat memberikan penjelasan dan pelajaran berharga,
 terima kasih.
salam perguruan.. :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: azilmi on 20/03/2013 22:58
salam perguruan
salam hormat untuk seluruh mas dan mba yang tergabung dalam anggota group ini
perkenalkan saya dari cabang bandung, kolat Ywka
ingin ikut bergabung dan bersilaturahmi dengan para rekan-rekan dan senior
salam hangat :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: azilmi on 21/03/2013 17:55
salam hormat untuk para senior dan rekan-rekan di forum ini
mau konsultasi mengenai visualisasi dalam nafas segitiga
saya sempat kebingungan setelah berdiskusi dengan beberapa rekan-rekan senior mengenai visualisasi nafas segitiga ini, ada beberapa yang mengatakan nafas segitiga di visualisasikan menggunakan beberapa titik dibawah pusar, lalu setelah selesai di gabungkan menjadi satu (energi dianalogikan dengan warna), lalu ada beberapa yang mengatakan nafas segitiga ini di visualisasikan; diserap lalu dikumpulkan di dada berbentuk segitiga.
untuk nafas segitiga ini sebaik nya visualisasi yang dilakukan berada pada bawah pusar atau pada pada dada?,dalam keilmuan MP yang sangat luas ini menurut saya penempatan visualisasi dalam nafas tentu memiliki manfaat tersendiri, untuk itu dalam menambah wawasan dan optimalisasi dalam latihan, saya meminta saran dan arahan dari para rekan-rekan dan senior disini
terimakasih

salam hangat :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: brian on 31/03/2013 08:40
salam perguruan
salam perguruan merpati putih

saya mau mohon informasi mengenai tempat2 atau alamat2 kolat latihan,saya mahasiswa kedokteran dan kebetulan saya dapet bagian melanjutkan menjadi coassisten di garut  :'( ,apakah di garut ada kolat meprpati putih?
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: faiz on 01/04/2013 20:49
salam hormat untuk para senior dan rekan-rekan di forum ini
mau konsultasi mengenai visualisasi dalam nafas segitiga
saya sempat kebingungan setelah berdiskusi dengan beberapa rekan-rekan senior mengenai visualisasi nafas segitiga ini, ada beberapa yang mengatakan nafas segitiga di visualisasikan menggunakan beberapa titik dibawah pusar, lalu setelah selesai di gabungkan menjadi satu (energi dianalogikan dengan warna), lalu ada beberapa yang mengatakan nafas segitiga ini di visualisasikan; diserap lalu dikumpulkan di dada berbentuk segitiga.
untuk nafas segitiga ini sebaik nya visualisasi yang dilakukan berada pada bawah pusar atau pada pada dada?,dalam keilmuan MP yang sangat luas ini menurut saya penempatan visualisasi dalam nafas tentu memiliki manfaat tersendiri, untuk itu dalam menambah wawasan dan optimalisasi dalam latihan, saya meminta saran dan arahan dari para rekan-rekan dan senior disini
terimakasih

salam hangat :)
kok belum ada yg jawab? Sambil nunggu dijwb oleh yg berkompeten, ane sbgai org luar, coba kemukakan pendapat.
Tahan nafas di perut dan dada punya fungsinya masing2. Visualisasi tentunya pada semua perjalanan nafas di semua jalur tubuh. Ga peduli dada atau perut.
Maaf kalo salah, cuma pengen ngeramein forum. 
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 07/04/2013 00:24
Untuk mas Brian tentang kolat di Garut, bisa langsung tanya di group FB KBMP, ada yg urus daftar kolat disana.
Untuk mas Azilmi tentang visualisasi nafas segitiga, tergantung latihannya.
Segitiga pribadi dan segitiga alam (bumi, angkasa, matahari, bintang, dasar laut dst) dikumpulkan dibawah pusar. Dilanjutkan sesuai tujuan latihan. Bisa disebar keseluruh tubuh, atau diluar tubuh, atau  ke telapak tangan, atau naik kedada, atau kebelakang kepala, atau ke anggota badan yang lain dst.
Pada segitiga/getaran alam, setelah lancar selanjutnya ditambah/difilter dengan visualisasi warna sesuai jenisnya....Nariknya bisa melalui bagian badan yang nempel ditanah, atau bagian yg tidak nempel, atau mata, atau telapak tangan, tergantung sedang latihan apa......

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 14/05/2013 16:00
Dimulai ketemu waktu menyalurkan hoby hunting foto di Selangor, Malaysia, mas Hemi (Ir. Nehemia Budi Setyawan) salah satu pewaris MP, mendapat undangan diskusi silat di Selangor.

Dengan ditemani timnya, mas Hemi datang pada diskusi silat pada Sabtu 11 Mei 2013 di Klang Selangor. Diskusi hangat. Ternyata diantara para tokoh silat tersebut, disamping kepala Polis ada ulama2 besar Selangor. Dari diskusi tata gerak sampai tentang kekhasan MP. Mas Hemi menjelaskan dari sudut pandang keilmuan MP dan science, sedang mas Indra melayani dari sudut pandang Islam.

Akhirnya para ulama meminta kesediaan tim MP terutama mas Hemi untuk dirukyah. Tentu bersedia.
Rukyah dijalankan berulang kali sejak pukul 8 malam sampai tengah malam pkl 1, terhadap mas Hemi, mas Indra Satria Adiguna, mas Pempi Pambudi Sunu, mas Alam dan mas Andi M. Irvan Zulfikar, oleh para ulama Selangor, Mohd Kamal Bin Seman, Md Rizwan Bin Sapit, Mohd Jasni Bin Abd Gani dan Ahli Masjid Sungai Udang, Klang Selangor.

Hasil rukyah dinyatakan bersih dari jin/khodam.

Welcome untuk melatih jemaah masjidnya, terutama untuk tujuan kebugaran,kesehatan, disiplin percaya diri dst.

Polis north harbour pun minta dilatih, tidak perlu sampai getaran karena lama, lebih kepada membina disiplin dst.

Demikian laporan singkat dari tim MP, menunggu tindak lanjut dari perguruan.

Barangkali mas Mpcrb bisa menambahkan....

Salam...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: anaknaga on 14/05/2013 20:17
Thanks atas infonya mas prapto.
[top]

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 15/05/2013 14:28
mas Suprapto, saya coba paparkan apa yang saya tangkap.

Merpati Putih, merupakan perguruan beladiri yang rupanya cukup sering dituduhkan menggunakan jin atau praktisinya 'ketempelan' jin. Agak aneh juga sih sebenarnya karena seringkali yang menuduhkan seperti ini tidak pernah melakukan 'tabayyun' atau silaturahmi dengan praktisi MP itu sendiri. Lebih banyak dituduhkan secara sepihak. Kadang-kadang klaimnya juga agak 'nyeleneh' juga, bahwa tidak mungkin manusia bisa melakukan pematahan besi, atau melakukan pematahan batu cadas, es balok bertumpuk-tumpuk, apalagi menggunakan media seperti sabuk atau bahkan ... sehelai rumput. Itu berada diluar jangkauan akal sehat dan tidak mampu dilakukan oleh manusia kecuali dibantu oleh jin atau sebangsanya. Dengan dasar itulah biasanya praktisi MP mendapat 'cap' beladirinya ditempeli jin. Kasian juga jin, difitnah sedemikian rupa :)

Hal ghaib, sebenarnya sudah ada sejak dulu kala. Dalam proses penciptaan manusia juga, terjadi hal ghaib pertama kali yang disebut dengan kegaiban ibu ketika seorang anak berada di dalam gua garba sang ibu. Bagaimana bisa ditempat yang seperti itu, tanpa oksigen normal, dengan semuanya diselimuti cairan, tapi manusia bisa hidup? Bagaimana bisa tumbuh perasaan yang super sensitif dari sang ibu yang dapat dengan jelas mengetahui dan mengamati (dengan 'rasa' yg dimilikinya) perkembangan sang jabang bayi. Bagaimana bisa terbentuk hubungan naluri yang sangat kuat antara sang ibu dengan sang anak. Walaupun seiring waktu biasanya hubungan naluri yang kuat itu satu arah saja yakni dari ibu ke anak. Padahal seharusnya, sang anak juga memiliki kemampuan yang sama dalam hal kekuatan hubungan naluri. Tapi ia bisa bergeser, alasannya ada pada penjelasan saya setelah ini. Itu adalah kegaiban pertama manusia sebelum dirinya lahir di dunia ini dan berpindah alam.

Kemudian setelah manusia lahir ke dunia, ia akan bertemu kembali dengan hal-hal "ghaib". Kenapa saya gunakan tanda kutip? Sebab hal ghaib yang ia pelajari dan diajarkan oleh lingkungannya adalah pemahaman nalar. Ia belajar science, belajar ilmu pengetahuan. Mulailah ia berkenalan dengan hal "ghaib" bernama 'medan magnetik', 'medan listrik', 'gaya gravitasi', 'gaya nuklir lemah', 'gaya nuklir kuat', 'atom', 'proton', 'elektron', 'neutron', dsb. Semua itu tidak bisa dilihat. Tapi ia "nyata" dalam pandangan scientist. Pada keadaan tersebut, kita 'dipaksa' untuk percaya bahwa itu bukanlah ghaib. Itu sesuatu yang real, yang nyata. Meskipun mata kita tidak bisa melihatnya. Fenomena 'phantom feeling', yakni ketika seseorang tubuhnya diamputasi tapi ia masih bisa merasakan adanya bagian yang telah diamputasi tersebut. Meskipun tangan kita tidak bisa menyentuhnya. Perlahan, istilah "ghaib" menjadi bergeser makna. Hal-hal yang disebut dengan medan listrik, medan magnet, gaya gravitasi, gaya nuklir, dsb, tidaklah lagi menjadi sesuatu yang ghaib. Perlahan juga, kekuatan naluri (metafisik) sang anak melemah dikarenakan ia tidak pernah lagi melatih rasanya. Ia dan lingkungannya mengarahkan untuk melatih logika, nalar. Diajarkan pengetahuan untuk mengkritisi segala hal. Pengetahuan-pengetahuan ragawi, pengetahuan-pengetahuan kebendaan. Pada kondisi ini, kemampuan rasa manusia sudah menurun drastis. Kemampuan nalar, logika, science, memang meningkat. Tetapi kemampuan rasa menurun. Sehingga tidak heran, didunia barat saat ini banyak latihan-latihan semisal meditasi yoga, yang pada intinya berusaha mengisi kekosongan rasa tadi. Mereka tahu dan menyadari ketidakseimbangan ini, tapi mereka melakukan pembiaran. Sehingga pada puncaknya, mereka merenung, dan berusaha mencari rasa yang hilang. Iya kalau ketemu, kalau tidak? Seumur hidupnya tidak akan pernah mendapatkan kembali rasa tersebut. Pada titik inilah, turun drastis kemampuan naluri anak kepada sang ibu. Padahal dulu tidak demikian adanya. Di alam ini, 'ghaib' memiliki representasi yang berbeda.

Setelah manusia 'kenyang' hidup, saatnya hidup akan berakhir. Manusia akan mengalami fase kematian, dan masuk pada ghaib yang lain lagi. Tapi disinipun manusia tidak sedikit yang memperdebatkan. Apakah benar ada kehidupan setelah kematian? Biarlah manusia sendiri yang menjawabnya berdasarkan keyakinannya masing-masing.

Singkatnya, ghaib merupakan sesuatu yang ada dalam kehidupan manusia. Terlepas apapun cara kita mentafsirkan kata "ghaib".

Ada yang mentafsirkan ghaib sekedar sebagai hal-hal yang tidak dapat diindera oleh panca indera kita. Ada juga yang mentafsirkan ghaib seperti yang dijelaskan oleh kitab sucinya. Umumnya, orang akan menganggap jin, demit, gendoruwo, dan sejenisnya, sebagai hal-hal yang ghaib. Tapi pemecahan ATP, reaksi kimia fisiologis, medan magnet, gaya gravitasi, phantom feeling, dsb, juga dapat dikategorikan sebagai hal 'ghaib'. Karena memang tidak terindera oleh panca indera kita. Tapi memerlukan bantuan berupa alat bantu bernama teknologi untuk mengetahuinya. Bisa jadi, suatu hari nanti, teknologi juga bisa menggambarkan 'wujud jin' dalam bentuknya yang sebenarnya. Wallahualam.

Muncul pertanyaan, kalau pemahamannya seperti itu, berarti ada kemungkinan Tuhan juga bisa 'diwujudkan'. Dalam konteks Islam secara tegas dinyatakan bahwa janganlah kita memikirkan Dzat Allah, tapi pikirkanlah ciptaan-ciptaanNya. Allah sudah memberikan garis tegas dan jelas bahwa manusia diperbolehkan untuk memikirkan ciptaan-ciptaanNya, dengan segala karakteristiknya. Ruh, yang bersifat ghaib, juga bahkan manusia diberikan pengetahuan walaupun sedikit. Tapi jangan sekali-kali memikirkan dzat Allah. Pasti tidak akan nyampe pengetahuannya.

Ada orang-orang yang diberikan kemampuan lebih oleh Allah sebagai bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah secara langsung melalui mukjizat. Tapi ada juga kelebihan yang Allah berikan oleh karena suatu proses tertentu. Misal, mereka yang rutin tahajud dengan ikhlas dan tawakal, yang ikhlas beribadah, beramal, mengaji, seringkali memiliki kepekaan yang lebih dibanding orang biasa.

Intinya, Islam tidak anti dengan hal-hal ghaib. Bahkan mengajarkan bahwa hal-hal ghaib itu ada dan wajib diimani. Tapi Islam juga mengajarkan bagaimana cara mengimani hal ghaib tersebut sesuai konteks dan porsinya yang jelas.

Dalam konteks Islam, segala sesuatu didunia ini bertasbih kepadaNya. Gunung, tumbuhan, batu, sungai, dsb, semua bertasbih kepada Allah. Bagaimana proses tasbih mereka kepada Allah merupakan hal-hal yang belum diketahui manusia hingga kini. Apakah itu konsep atom? Wallahualam.

Mengutip syair dari Jalaluddin Rumi:

Sekiranya matamu terbuka dari mata gaib
Maka atom-atom semesta memiliki rahasia bersamamu
Omongan air, tanah dan bunga
Hanya dapat dimengerti oleh orang-orang yang mengurus hatinya

Lebih jelasnya ada pada surat Al Isra 44:

"Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun."

(bersambung)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 15/05/2013 15:04
Bagi saya sangat menarik ketika Quran surat Al Isra 44 dalam hubungannya dengan tasbihnya langit, bumi, dan seisinya tersebut menyebutkan sifat Allah dengan Maha Penyantun dan Maha Pengampun. Kenapa bukan dengan Maha Penyayang atau Maha Perkasa.

Al Haliim (Yang Maha Penyantun) adalah sifat Allah yang mengawasi kedurhakaan para pendurhaka, menyaksikan pembangkangan, namun Allah tidak terdorong untuk murka, karena amarah tidak menguasaiNya dan memberi penangguhan tetapi tidak mengabaikan. Apabila Al Haliim terangkai dengan Al Ghafuur (yang Maha Pengampun), merupakan isyarat bagi manusia bahwa sangsi yang ditangguhkanpun masih dapat diampuniNya.

Rangkaian ini sebenarnya sekaligus menunjukkan juga keperkasaan Allah. Bahwa Allah mengawasi segala sesuatunya. Dan kalau dikembalikan kepada kemampuan manusia yang juga bisa memahami tasbihnya gunung, air, tumbuhan, dsb, maka artinya manusia juga punya potensi untuk memahami hal-hal ghaib dengan seizin Allah.

Ada, orang-orang yang ketika memahami hal-hal ghaib, mereka jadi lupa, jadi liar, jadi berubah sifat. Manusia menjadi saling menyakiti antar sesama, menganggap lebih hebat dari yang lain, menganggap lebih sakti dari yang lain. Ia mulai terjerumus ke jurang kesombongan. Ia menebar permusuhan disana-sini, lisannya meremehkan orang karena kesaktiannya, dsb. Tapi mereka-mereka ini masih tetap Allah santuni, dan masih ditangguhkan amarahNya. Dan ini sungguh sudah masuk wilayah sifat Ar Rahmaan dan Ar Rahiim.

Jadi, kalau mereka-mereka yang sudah merasa 'sakti' bisa ini dan itu, mampu memahami tasbih langit dan bumi serta seisinya, kemudian melakukan hal-hal tercela, dan berubah perangi sikap dan sifat, maka cepat-cepatlah kembali menjadi baik sebelum amarahNya mendatangi kita.

Kembali kepada Merpati Putih.

Saya sebenarnya mulai tertarik ketika membaca artikel mengenai Clinic M-P yang digagas oleh mas Binsar (MP Medan) yang melatih tunanetra disana

(http://sphotos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/198214_1909942785501_5459384_n.jpg)

(http://sphotos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/195842_1909935385316_7640577_n.jpg)

(http://sphotos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-frc1/189972_1909935905329_526690_n.jpg)

MP Semarang dengan kolat tunanetra:

(http://sphotos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-frc1/484137_4290980069945_1447188894_n.jpg)

(http://sphotos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/603505_4290979509931_1125122357_n.jpg)

dan kemudian belum lama ini MP membuka kolat khusus tunanetra di Aceh:

(http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/270413_2211381881290_1603424_n.jpg)

(http://sphotos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/199566_1899334840309_7850485_n.jpg)

dan yang terbaru, MP USA juga melatih 5 orang tunanetra dengan pengawasan ketat dari dokter medis setempat.

Tentunya tanpa menafikan kolat tunanetra pertama yang digagas oleh Mas Siwi (MP Malang) yang menjadi cikal bakal tumbuhnya kolat tunanetra di daerah lain.

Yang menarik perhatian saya adalah kelompok latihan tunanetra yang digagas oleh MP Aceh.

Kenapa harus Aceh?

Sebagaimana kita ketahui, Aceh terkenal dengan julukan "serambi Mekah". Ini bukan sembarang julukan. Karena memang Islam disana sangat kental dan terkenal dengan ulama-ulama besarnya.

Melatihkan keilmuan Merpati Putih di wilayah yang kental nuansa Islam sehingga dapat diterima dengan baik, diajarkan kepada anak-anak hingga dewasa, bukanlah perkara mudah apabila keilmuan MP itu 'nyeleneh'. Dipastikan, dalam waktu singkat akan banyak penolakan dari ulama setempat, pemerintah setempat, dan juga orang tua dari anak-anaknya yang belajar MP disana. Apalagi ilmu getaran tutup mata sangat sensitif terhadap tuduhan-tuduhan miring. Dengan dibukanya secara lancar, maka dipastikan ada credit point dari keilmuan MP ini yang tidak berbenturan dengan syariat Islam. Mereka bisa melihat dengan jernih mengenai nilai-nilai luhur yang ada di dalam keilmuan MP ini.

Ada banyak sekali nilai-nilai yang tidak berbenturan dengan khasanah Islam di dalam keilmuan MP, bahkan seringkali malah sejalan. Saya akan paparkan beberapa setelah ini. :)

(bersambung)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 16/05/2013 17:20
Barangkali, cukup jarang perguruan silat yang berani mengatakan bahwa dirinya adalah universal. Dalam hal ini, MP adalah salah satunya. "MP itu universal". Bisa dipelajari oleh siapapun dan agama apapun.

Bahkan, janji anggota MP yang pertama juga menyebutkan dengan kata "Tuhan Yang Maha Esa". Bukan mengarah pada spesifik istilah 'Tuhan' yang merujuk pada salah satu agama. Kemudian saat berdoa, MP juga tidak mengajarkan berdoa dengan lafal agama tertentu yang spesifik. Aba-abanya cukup "Berdoa... Mulai!". Sangat berbeda dengan perguruan silat lain yang walaupun bahasanya Indonesia tetapi merupakan terjemahan dari kitab sucinya.

Merpati Putih, merupakan akronim dari "MERsudi PAtitising TIndak PUsakane TItising Hening" dengan motto perguruan yakni "Sumbangsihku Tak Berharga Namum Keikhlasanku Nyata". Dua kalimat ini menjadi 'foundation block' bagi Merpati Putih. Dan itu semua memiliki makna yang mendalam. Akronim dan motto tersebut juga sekaligus sebagai petunjuk bagi banyak keilmuan MP yang dipelajari oleh praktisinya. Ketidakfahaman terhadap dua 'foundation block' tersebut dapat merubah karakter, sifat, dan jati diri pesilat Merpati Putih itu sendiri.

Di dalam khasanah Jawa ada istlah "ngelmu iku kelakone kanthi laku", sederhananya bahwa ilmu itu hanya bisa didapatkan dengan menjalani (laku). Tahu saja tidak cukup. Paham saja juga tidak cukup. Mengerti juga tidak cukup. Tapi harus dijalani. Ini menarik bagi saya. Proses menjalani keilmuan akan menghasilkan pengetahuan, pemahaman, dan pengertian yang sebenar-benarnya. Ia akan bisa masuk pada intinya apabila proses 'laku' itu dijalani dengan benar dan tepat. Proses 'laku' adalah suatu proses mersudi. Mersudi, sederhananya dapat diartikan sebagai proses pencarian. Semua dari kita mencari sesuatu di muka bumi ini. Ada yang mencari kebahagiaan, ada yang mencari kenaikan gaji, ada yang mencari kenaikan pangkat, ada yang mencari istri, dan lain sebagainya. Semua dari kita, pasti melakukan pencarian. Tapi mersudi disini bukan pencarian yang sekedar mencari, tetapi merupakan suatu proses pencarian yang sungguh-sungguh yang didasari oleh suatu pengetahuan. Barangkali, dalam khasanah Islam proses mersudi adalah salah satu pengejawantahan dari konsep "Bacalah!" yang tertuang dalam surat Al Alaq ayat 1 yang merupakan ayat yang pertama kali diturunkan. Muncul pertanyaan, apakah makna "Bacalah!" sama seperti kita membaca buku? Ternyata tidak seperti itu. Bacalah ternyata bermakna luas. Apa yang dibaca? Ya bisa buku, bisa tanda-tanda alam, bisa rasa, bisa pengetahuan, dsb. Seseorang tidak akan bisa membaca kalau tidak punya pengetahuan. Dan kalau dianalogikan dengan membaca bukupun bahwa membaca buku adalah proses yang sungguh-sungguh. Dimulai dari pengetahuan huruf, kemudian naik ke pengetahuan kata, naik ke pengetahuan kalimat, naik ke pengetahuan bahasa, naik ke pengetahuan makna, dst, dst. Bagi saya, ini tepat menggambarkan semangat "Bacalah!" dalam khasanah Islam.

Dalam khasanah Jawa, terdapat istilah HENING yakni menggambarkan keadaan hati yang selalu bersih dan batinnya selalu 'eling lan waspadha'. Sedangkan 'eling' sederhananya adalah suatu kondisi sadar dan memahami asal usul dan tujuan manusia. Hening selalu melekat dengan 'eling'. Disini 'eling' tidak dinisbatkan pada salah satu tuhan, tetapi silahkan ditafsirkan dengan apa yang diyakini sehingga hening dan eling dapat menjadi building block atau peletak dasar aspek spiritual. Efeknya, MP bisa masuk pada agama apapun. Hening dan Eling adalah kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dalam khasanah ilmu MP. Seseorang akan menemukan kebenaran ketika hening dan eling. Orang yang eling relatif lebih mudah untuk mencapai hening. Barangkali, dalam konteks Islam, hening adalah titik puncak dari hakekat. Ketika masuk kedalamnya, kita masuk pada titik awal dari makrifat.

Lebih lanjut dalam khasanah Islam, proses "Bacalah!" tidak serta merta selesai. Meskipun bisa saja proses tersebut menghasilkan banyak hal, ya teknologi, ya pengetahuan, ya science, industri, dsb. Tapi Islam melanjutkan bahwa "Bacalah! Dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.". Jadi proses 'membaca' harus seiring sejalan dengan nama Tuhan, atau dengan kata lain aspek 'laku' harus seiring sejalan dengan aspek spiritual. Aspek mersudi harus dengan hening dan eling. Betapa klopnya filosofi MP dalam hal ini. Mersudi yang dilandasi titising hening. Apa tujuannya 'bacalah' harus dengan nama Tuhan? Yakni agar tidak menjadikan kerusakan dimuka bumi akibat dari hasil 'membaca' tersebut. Mersudi yang tidak dilandasi dengan titising hening, akan lebih banyak menjadikan kerusakan. Pengetahuannya liar, tidak terkendali. Tapi hanya mersudi yang dilandasi dengan titising heninglah menyebabkan 'produk' yang dihasilkannya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

(bersambung)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Bayu Umbara on 17/05/2013 10:42
mantab sekali pencerahannya mas gunggung, cap jempol 100 buat mas agung kalau masalah analisa faktual sebuah masalah, tajam dan terpercaya (kaya liputan 6 saja hehehe) [[seyumlah]] [[jogetlah]]
ayo lanjut lagi mas gunggung babarannya
top markotop [toop] [[damailah]] [[jogetlah]]
hatur tengkiyu

wassalam
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 23/05/2013 14:37
Uda bayu bisa aja nih hehehe  :w

Maaf kepotong ya, sebab kalau nulis yang beginian ga bisa sambil lalu.

Setelah ini disambung lagi.  :D
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Taufan on 07/06/2013 16:30
Pulang dari DIY banyak inspirasi baru nih harusnya  x-))
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: bintan on 06/08/2013 13:12
  [[peace2]]
busyettt disksi ttg MP panjang bget. 3 tahunan...
aku baca tulisan ttg MP semacam bernostalgia. dulu aku prnah aktif bbrapa tahun di MP.mskipun skrang tidak lagi bukan berarti MP tidak lgi di hati...

matursuksma buat pelatih-pelatih MP
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Misbach on 18/09/2013 20:31
Assalamualaikum,
Salam Perguruan mas/mba

Kalau diperkenankan saya mau bertanya, ada yang mengganggu dipikiran saya.
Memang dari dulu saya sudah diberitahukan bahwa keilmuan MP termasuk pengobatan juga, tetapi yang saya mau tanyakan kira - kira di tingkat mana keilmuan ini baru dipelajari ? (saya sekarang balik 2)

Memang di balik 2 sudah diajarkan untuk membuka nafas yang terkunci saat pengolahan nafas/pembinaan juga di tingkat sebelumnya juga sudah diajarkan mengenai penyembuhan setelah latihan/pemukulan benda keras.

Apakah ditingkatan diatasnya ada lagi ? Soalnya saya rada minder juga ngeliat ada perguruan lain yang Promosi di kampus saya dengan teknik pengobatan melalui transfer energy dan semacamnya, hehe.

Oh ia apakah di Mp juga diajarkan mengenai antisipasi jika ada anggota yang ketika sedang latihan getaran "kemasukan". Soalnya beberapa minggu kemarin ketika dikolat kami sedang latihan getaran, ada teman saya yang memang sudah mahir getara (baca, membedakan warna, halang rintang, dll (gender perempuan)), mungkin karena kelelahan "kemasukan", saya kurang tau apa sebelumnya sudah dibenteng atau belum oleh pelatih saya.

Alhamdulillah bisa diatasi (dan yang anehnya simahluk gaib itu ketakutan saat ketika pelatih saya bilang benteng lagi mas !) kenapa ya ? saya belum menanyakan lagi kepelatih saya soalnya dikarenakan beliau sibuk kerja.

Terimakasih sebelumnya
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Suprapto on 20/09/2013 20:38
Diawali dgn penyembuhan/pemulihan sendir setelah memar karena pemukulan benda keras, kemudian pemijitan/urut otot yg "kecethit"/geser, maka cara penyembuhan MP akan berbasis penggunaan tenaga getaran. Pada awalnya getaran diaplikasikan untuk mendeteksi cedera/bagian yg sakit (sebagaimana juga deteksi halang rintang), selanjutnya adalah teknik menarik dan menyalurkan tenaga getaran untuk menolong penyembuhan. Makin kuat tenaga getaran yg dilatih, makin teliti dalam teknik deteksi/diagnosa dan makin banyak teknik penyembuhan yang bisa dilakukan. Jadi silakan rajin latihan getaran, akan banyak petunjuk dari pelatih dan senior/teman lain tentang pencegahan(penguatan dan proteksi) serta tentang penyembuhan/pengobatan/kahusadan.......

Salam.....
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: Misbach on 21/09/2013 16:08
Terimakasih mas Suprapto atas jawabanya,

Kudu ditingkatin lagi nih pemahamanan, kualitas dan disiplin latihan saya.

Salam dan Hormat Perguruan..


Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: susantoss on 25/09/2013 09:40
Mas Prapto, karena masih penasaran dengan teknik latihan getaran MP, akhirnya sy cari-cari di internet dan menemukan satu blog yang menjelaskan mengenai teknik napas pembersih, napas segitiga, dll. setelah saya baca, ada banyak kemiripan dengan yg dipaparkan oleh Mas Agung di forum ini. Berikut ini sy copy paste secara lengkap......mohon pencerahannya apakah teknik di bawah ini benar-benar dari MP? Dan apakah memang bisa dishare ke umum ya? Terima kasih......


SALAM MP

banyak diantara kita selalu bertanya-tanya apa yang kurang dan  apa yang salah…merasa putus asa..dan mulai ragu akan suatu energi diluar akal manusia itu dengan tutup mata kita bisa membaca tulisan, menghindari rintangan dan merasakan keberadaan ruang yang lain..nyata..

dulu aku juga merasa begitu..tapi akhirnya aku mengerti dan mulai menemukannya..energi elektromagnetik..yang sering kita sebut Getaran..

disini aku akan berbagi..bagaimana semua itu aku dapatkan…l…

Intinya rutinkan untuk slalu melakukan POWER (pengolahan) dan pembinaan..

susunannya :

DOA…

lakukanlah doa dengan niatan berlatih untuk kepekaan batin dan rasa

BENTENG…

bila memang dibutuhkan (lihat tempat dan kondisi prabadi)

PEMBERSIH…

Ada 4 bagian yaitu kepala,leher bahu n tangan,badan,kaki..dalam melaksakan pembersih ini ada yang berputar mulai arah selatan ,timur, utara,barat..tapi ada juga yang tidak berputar (diam ditempat)

nafas tiap bagian..niatkan membersihkan , rasakan dan salurkan..buang n tarik  nafas berirama

yang terakhir nafas pembersih gabungan (seluruh tubuh) nafas sama

SEGITIGA..

Segitiga Bumi

Imajinasikan buang nafas berwarna kuning (utk mempermudah) N mengebor kedalam bumi N saat menarik energi bumi imajinasikan berwarna hitam..lakukan beberapa kali N simpan dititik Vitalitas 4 jari dibawah pusar

Segitiga Angkasa

Imajinasi sama Buang nafas  kuning N tarik nafas imajinasi berwarna putih berkilau..lakukan beberapa kali N simpan dititik 3 jari dibawah pusar

Segitiga Pribadi

Imajinasi sama N tarik nafas imajinasi Berwarna Biru dari setiap pori-pori ujung jari kepala hingga kaki N simpan dititik 2 jari dibawah pusar

Segitiga Gabungan

menggabungkan ketiga energi tadi putar hingga bercampur menjadi satu warna

PENYUALURAN

Energi gabungan salurkan ke ulu hati dari bawah pusar hingga menyebar keseluruh tubuh…rasakan hingga padat..N yang terakhir salurkan ke telapak tangan..bila magnet belum ada.. pancing dengan menghadapkan telapak tangan ……….SELAMAT BERLATIH ……..RILEKS..JANGAN BERPIKIR UNTUK TEMBUS PANDANG
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 25/09/2013 17:34
Mas Susantoss, mohon dicantumkan link sumbernya darimana.

Dalam pemahaman saya, belajar aspek halusan dari internet tanpa bimbingan pelatih/guru sangatlah beresiko tinggi. Apalagi tidak ada penjelasan. Siapa yang akan bertanggungjawab kalau terjadi apa-apa pada diri yang melatihnya? Tentu resiko ditanggung sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya, aspek-aspek latihan nafas halus tidak boleh di sharing kepada khalayak umum. Kalau yang dengan sengaja menuliskan tata cara/langkah latihannya di internet, maka (biasanya) orang itu TIDAK MENGERTI dan belum memahami benar keilmuannya.

Dan dalam pemahaman saya, materi yang mas paparkan dari sumber ketiga tersebut ... keliru secara mendasar.

Demikian.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: susantoss on 26/09/2013 11:27
Mas Gung, terima kasih atas penjelasannya.

Berikut ini link-nya: http://tunjung09.wordpress.com/2009/02/27/getaran-merpati-putih/  Kalau melihat tahun penulisan blog tsb adalah Feb 2009, berarti sekitar 4.5 tahun yang lalu. Apakah mungkin ada perubahan/penyempurnaan teknik getaran dalam waktu 4.5 tahun tsb? Awalnya saya pikir sama, karena dari penjelasan mengenai napas pembersih dan masing-masing arahnya sama dg penjelasan dari Mas Gung. Demikian juga untuk penyimpanan getaran ke bawah pusar pada napas segitiga.

Oia, saya coba bandingkan teknik Napas Pembinaan yg ada di buku 'Keajaiban Seni Pernapasan MP' dengan teknik pernapasan di buku 'Ilmu Pernapasan Untuk Kesaktian & Sugesti RM Harimurti' hampir mirip ya... terutama gerakan buang napas dan penahanan napas.

Sekali lagi terima kasih atas pencerahannya...... jadi lebih hati-hati untuk melatihnya, krn tanpa pelatih  :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: azilmi on 27/10/2013 16:35
Selamat untuk kawan-kawan kontingen Cirebon yang berhasil meraih 4 medali Emas dalam pagelaran Indonesia Green & Healthy Life Festival 50th Merpati Putih di Bandung :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: halilintar on 11/04/2014 00:51
Saya pernah mendengar bahwa mas Suko (skr Romo Hadi), pendiri THS-THM adalah saudara seperguruan mas Budi & mas Pung, dan beliau juga ikut mendirikan MP. Pertanyaan ini saya lemparkan ke THS-THM dan dijawab, memang mereka bersaudara dgn MP, hal ini bisa juga dilihat dr gerakan silat/istilah dan ilmu pernapasan bahwa memang ada persamaan yg tdk bisa dipungkiri. (lihat posting THS-THM).
Hanya kalau melihat sejarah MP, kok tdk disebut2 ya. Makanya saya coba tanya lagi langsung ke anak2 MP.
Salam
Chandrasa

salam mas Chandrasa,
THS-THM RM Sukomartoyo, Reti Ati R.Guntur Merdeka, Merpati Putih Purwoto-Budi adalah satu saudara di bawah naungan Tunggal Hati... Sumber keilmuan ketiga perguruan ini bersumber dari RM Sunardi Suryodiprojo (den mas nardi) salah satu pendiri perguruan Persatuan Hati dengan den mas pono dan Tunggal Hati. Saya sendiri sudah bertemu dengan beberapa orang yang hidup pada masanya dan bukan berdasarkan klaim 'sejarah keilmuan' yang sudah tersebar luas seperti di wikipedia dsb.. saya juga sedih dan miris melihat 'kacang lupa akan kulitnya' dan tidak menghormati sang sumber keilmuan (RM Sunardi) seperti yg dilakukan perguruan tenaga dalam yg TERKENAL tsb, sedangkan THS-THM dan Reti Ati bisa berjalan berdampingan agar dapat terciptanya sejarah keilmuan tokoh pencak silat nusantara... hapuskan ego, mari bersihkan pikiran demi terciptanya buku sejarah keilmuan dr tokoh2 pencak silat nusantara... *FYI: data2 tentang THS-THM, Reti Ati dan MP dapat sdibuktikan dgn dokumen yang masih tersimpan baik dr peninggalan RM Sunardi Suryodiprojo
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 16/04/2014 09:28
Maaf mas Halilintar, adalah sangat keliru menganggap keilmuan MP bersumber dari RM Nardi. Masalah ini pernah dibahas oleh mas Suprapto dengan sangat jelas dan gamblang dan bahkan sudah ditelusuri pada trah Wongsodjojo langsung oleh beliau.

Mohon Anda baca terlebih dahulu postingan-postingan di thread MP sebelumnya.

Menyebutkan MP seperti 'kacang lupa akan kulit' sangat berpotensi mengandung fitnah. Kami di MP, tidak pernah sekalipun mempermasalahkan Reti Ati, jadi marilah kita saling menghargai. Adapun masalah sejarah, monggo bisa dicross check keduanya dengan bukti-bukti dan saksi-saksi sejarah yang masih hidup.

Mudahnya akan bisa terlihat dari karakter dasar keilmuan perguruan. Kalau SAMA PERSIS, maka dipastikan ada 'sesuatu'. Tapi kalau makin lama makin sangat berbeda, berarti ya memang berbeda.

Terima kasih.

Salam.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: halilintar on 16/04/2014 22:36
Maaf mas Halilintar, adalah sangat keliru menganggap keilmuan MP bersumber dari RM Nardi. Masalah ini pernah dibahas oleh mas Suprapto dengan sangat jelas dan gamblang dan bahkan sudah ditelusuri pada trah Wongsodjojo langsung oleh beliau.

Mohon Anda baca terlebih dahulu postingan-postingan di thread MP sebelumnya.

Menyebutkan MP seperti 'kacang lupa akan kulit' sangat berpotensi mengandung fitnah. Kami di MP, tidak pernah sekalipun mempermasalahkan Reti Ati, jadi marilah kita saling menghargai. Adapun masalah sejarah, monggo bisa dicross check keduanya dengan bukti-bukti dan saksi-saksi sejarah yang masih hidup.

Mudahnya akan bisa terlihat dari karakter dasar keilmuan perguruan. Kalau SAMA PERSIS, maka dipastikan ada 'sesuatu'. Tapi kalau makin lama makin sangat berbeda, berarti ya memang berbeda.

Terima kasih.

Salam.


salam mas,
saya yang seharusnya meminta maaf jika ada perkataan atau postingan yang sekiranya menyinggung.. :) mohon dimaafken...
saya sangat mengahargaai diskusi ini mas..karrna saya sangat mengahargai sejarah apapun ttg Indonesia :) terima kasih atas jawabanbya..:)

yaa memang jika ditelusuri setelah perguruan terbentuk ada beberapa bentuk yang sudah berubah.. pertama kita harus melihat sesuatu dr luar perguruan tsb.. jika mengenai dokumen saya pernah membaca ttg dokumen yg dikeluarkan RM Nardi ttg pemuridan dan pembentukan pendekar muda(blm pendekar) yg ada di Tunggal Hati.. untuk saksi saya berusaha bertanya kepada beberapa orang diluar perguruan tsb bahkan orang yang satu angkatan dengan mas purwoto saat di Tunggal Hati (jadi org yang benar2 hidup pada masanya, melihat dan masih hidup smp sekarang). karena jika saya menanyakan dr orang perguruan yg sama kelihatannya tidak bisa dinyatakan sebagai fakta..
 maka dalam sejarah saya tidak mau bertanya pada perguruan RA ataupun MP, ttp saya bertanya pada orang2 yg seangkatan dengan beliau2 yang masih hidup dan menjadi rekan latihannya pada masanya..bahkan saya sempat bertemu dan bertanya dengan tetangga dr orang tua mas purwoto yg tau persis keluarga beliau (seperti itu dia menyebutnya kepada saya)
yaa namanya juga sejarah bisa berubah :) seperti MP yang menghapus nama TH di depannya.. tapi forum diskusi ini mohon kiranya bukan sebagai ajang dengki namun sebagai forum kekeluargaan dan juga silaturahmi..

srkarang MP memang berkembang pesat sekali.. saya senang karena budaya kita ini menjadi mulai digemari.. sama halnya dgn beberapa perguruan yang mengembangkan keilmuannya sendiri namun tetap menulis siapa sosok guru dibalik itu (bahkan sampai 5s/d 7 guru yg beerpengaruh dlm keilmuannya dst)

Terima kasih atas perhatiannya mas dan rekan2 yang bersedia membalas post saya, saya sangat menghargainya.. sekali lagi saya minta maaf jika ada kata yg kurang berkenan, sekiranya dapat dimaafkan dan kita bisa menjadi lebih dekat dengan forum sharing ini..

salam,
R.Halilintar

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 16/04/2014 23:57
Berikut kutipan dari mas Suprapto mengenai kaitan MP dan THS/THM:

"Memenuhi maksud pada posting sebelumnya, saya konfirmasi per telepon dengan mas Pung (Purwoto Hadipurnomo), untuk melengkapi/klarifikasi missing link, sehubungan thread THS-THM dan thread PH/Sejarah perguruan tua di Yogya, yg membahas silsilah perguruan. Garis besarnya sbb:
1. Sejak sekolah rakyat/SD, mas Pung sdh suka berantem, tdk tahu kalau ayahnya adalah pendekar.(menurut penuturan alm ibunda mas Pung kepada saya, beliau yg mendesak suaminya, bp Saring Hadipurnomo, agar secepatnya melatih mas Pung, karena ibu Saring malu, mas Pung spt cakil, kemana mana bawa pisau dan rantai). Kira2 waktu SMP, mas Pung ditemani mas Budisantoso mulai dilatih sedikit.

2. Padawaktu itu, perguruan Prisai Sakti Mataram, di kampung Jagalan Beji,dgn pendekarnya bp Widjihartani, memiliki murid2 yg dikenal jago berantem. Mas Pung tertarik dan minta ijin ayahnya berguru kesana. Cukup sebulan guru murid sama2 puas. Kmd keluar.

3. Sebagai pelajar SPbMA MM ( Sekolah Perkebunan Menengah Atas Mujamuju Yogyakarta), mas Pung wajib mengikuti pelajaran pencaksilat, yg dipegang oleh POPSI Bhayu Manunggal, asuhan mbah Djojo ( yg dgn bp Sukowinadi/ Perpi Harimurti adalah sesama murid R.M. Harimoerti dari ndalem Tedjokusuman).  Mungkin karena tertarik dgn bakatnya, mbah Djojo minta mas Pung latihan dirumahnya, di Prawirotaman, kampung Timuran, sekampung dgn mas Pung. Mas Pung merasa di anak emaskan, bahkan mbah Djojo mengatakan, krn beliau tdk punya keturunan, mas Pung dianggap sbg anaknya. Merasa tdk enak dgn murid2 senior, antara lain mas Suryo dan mas Ragil, pelan2 mas Pung mundur.(dimasa sepuh mbah Djojo, di beberapakali pertemuan di IPSI DIY, mbah Djojo selalu tanya ke sy, "mana Pung, suruh ketemu sy, mau sy serahi Bhayu Manunggal ! ". Ketika sy beritahu, mas Pung makin tdk berani sowan mbah Djojo).

3.  Masih banyak pendekar yg disowani  mas Pung, diantaranya pak Dar di kampung Nyutran, pendekar SHO yg sangat jago tangkap kunci, bahkan beberapa guru pencak kebatinan. Sesama tukang berantem, mas Pung sdh kenal dengan mas Sukomartoyo, jln Gondomanan selatan depan Kerkop, tidak jauh dari rumah mas Pung.

4.  Pada masa vakum, putra sulung romo Nardi, yaitu mas Yanto sohib/temen main mas Budisantoso, mengajak "LATIHAN SAMBUNG", istilah waktu itu, dirumahnya, dikampung Brontokusuman, yg berdempet dgn kampung Timuran.

5. Setelah mendapat ijin ayahndanya, masPung dan mas Sukomartoyo ditemani mas Budi rajin berlatih sambung kepada romo Nardi (apalagi selalu dibuatkan minum oleh putrinya, mbak Nining, yg "so sweet"). Teman2 mas Pung ikut datang latihan sehingga "gayeng", sampai2 masPung dan mas Suko mendirikan perkumpulan olahraga RAS (Rukun Agawe Santosa).
 
6. Ketika th 59 mas Sukomartoyo lulus SMA, sebagai lulusan terbaik SMA Kolese De Britto Yogyakarta, semua kaget ketika beliau memutuskan masuk Sekolah Seminari (sekolah calon pastur).  Juga mas Yanto pindah ke Sleman, kerumah keluarga alm ibu kandungnya (mb Nining, mb Aniek dan mas Guntur adalah dari ibu sambung), maka latihan sambung BUBAR lagi.

Ada penegasan penting dari mas Pung, bahwa selama mas Pung dan mas Sukomartoyo berlatih ke romo Nardi, TIDAK PERNAH DIBERI TEKNIK OLAH NAFAS. Hal ini bisa dikonfirmasi ke mas Sukomartoyo alias romo pastur Hadiwijoyo.

7. Berikutnya mas Pung dipanggil ayahnda, bp Saring Hadipurnomo, sdh cukup dan tidak perlu lagi cari guru kemana mana, akan dilatih sendiri oleh bp Saring Hadipurnomo, ilmu simpanan keluarga, ditemani mas Budisantoso. Digembleng intensip beberapa tahun, yg berujung pada amanat untuk mendirikan perguruan pada 2 April 1963, yang diberi nama MERPATI PUTIH, perguruan yg terbuka untuk siapapun.

8. Meskipun mas Pung tahu tokoh pendekar PH romo PONO, mas Pung tidak tahu, apakah romo Nardi murid romo Pono atau bukan. Yg mas Pung pasti tahu hanya bp Marto.

9. Mengenai perguruan RETI ATI yg didirikan mas Guntur, mas Pung bilang, waktu "dekat" dgn mb Nining dan mas Guntur, mas Budi pernah melatih pengolahan nafas ke mas Guntur. Karena mas Guntur tdk serius latihan berat, hanya sampai nafas dasar, cukup untuk mematahkan balok es/batukali/kikir. Tentang pengolahan nafas di RETI ATI bisa saja dari sumber lain. Silahkan tanya langsung ke mas Guntur.

10. Mas Pung bersedia bertemu rm Hadiwijoyo, untuk mencocokkan detil waktu dan pengetahuan tentang tokoh2 sepuh pencaksilat di Yogyakarta, barangkali ada manfaatnya. Mudah2an ada umur. Amin."

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 17/04/2014 00:04
Dari pemaparan diatas saja saya sudah bisa menilai dimana titik temu, titik persinggunggan, dan titik perbedaan MP dan THS/THM.

Apalagi ketika kemudian mas Suprapto menelusuri dari trah Wongsodjoyo yg diklaim MP sebagai jalur keilmuan yg berujung pada Amangkurat. Bahkan bertemu dengan pewaris trah tsb, membicarakan keilmuan secara jelas arahnya. Kalau ini juga dibuka, akan jauh sekali perbedaan garis keilmuan MP dengan THS/THM.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: halilintar on 17/04/2014 00:32
Berikut kutipan dari mas Suprapto mengenai kaitan MP dan THS/THM:

"Memenuhi maksud pada posting sebelumnya, saya konfirmasi per telepon dengan mas Pung (Purwoto Hadipurnomo), untuk melengkapi/klarifikasi missing link, sehubungan thread THS-THM dan thread PH/Sejarah perguruan tua di Yogya, yg membahas silsilah perguruan. Garis besarnya sbb:
1. Sejak sekolah rakyat/SD, mas Pung sdh suka berantem, tdk tahu kalau ayahnya adalah pendekar.(menurut penuturan alm ibunda mas Pung kepada saya, beliau yg mendesak suaminya, bp Saring Hadipurnomo, agar secepatnya melatih mas Pung, karena ibu Saring malu, mas Pung spt cakil, kemana mana bawa pisau dan rantai). Kira2 waktu SMP, mas Pung ditemani mas Budisantoso mulai dilatih sedikit.

2. Padawaktu itu, perguruan Prisai Sakti Mataram, di kampung Jagalan Beji,dgn pendekarnya bp Widjihartani, memiliki murid2 yg dikenal jago berantem. Mas Pung tertarik dan minta ijin ayahnya berguru kesana. Cukup sebulan guru murid sama2 puas. Kmd keluar.

3. Sebagai pelajar SPbMA MM ( Sekolah Perkebunan Menengah Atas Mujamuju Yogyakarta), mas Pung wajib mengikuti pelajaran pencaksilat, yg dipegang oleh POPSI Bhayu Manunggal, asuhan mbah Djojo ( yg dgn bp Sukowinadi/ Perpi Harimurti adalah sesama murid R.M. Harimoerti dari ndalem Tedjokusuman).  Mungkin karena tertarik dgn bakatnya, mbah Djojo minta mas Pung latihan dirumahnya, di Prawirotaman, kampung Timuran, sekampung dgn mas Pung. Mas Pung merasa di anak emaskan, bahkan mbah Djojo mengatakan, krn beliau tdk punya keturunan, mas Pung dianggap sbg anaknya. Merasa tdk enak dgn murid2 senior, antara lain mas Suryo dan mas Ragil, pelan2 mas Pung mundur.(dimasa sepuh mbah Djojo, di beberapakali pertemuan di IPSI DIY, mbah Djojo selalu tanya ke sy, "mana Pung, suruh ketemu sy, mau sy serahi Bhayu Manunggal ! ". Ketika sy beritahu, mas Pung makin tdk berani sowan mbah Djojo).

3.  Masih banyak pendekar yg disowani  mas Pung, diantaranya pak Dar di kampung Nyutran, pendekar SHO yg sangat jago tangkap kunci, bahkan beberapa guru pencak kebatinan. Sesama tukang berantem, mas Pung sdh kenal dengan mas Sukomartoyo, jln Gondomanan selatan depan Kerkop, tidak jauh dari rumah mas Pung.

4.  Pada masa vakum, putra sulung romo Nardi, yaitu mas Yanto sohib/temen main mas Budisantoso, mengajak "LATIHAN SAMBUNG", istilah waktu itu, dirumahnya, dikampung Brontokusuman, yg berdempet dgn kampung Timuran.

5. Setelah mendapat ijin ayahndanya, masPung dan mas Sukomartoyo ditemani mas Budi rajin berlatih sambung kepada romo Nardi (apalagi selalu dibuatkan minum oleh putrinya, mbak Nining, yg "so sweet"). Teman2 mas Pung ikut datang latihan sehingga "gayeng", sampai2 masPung dan mas Suko mendirikan perkumpulan olahraga RAS (Rukun Agawe Santosa).
 
6. Ketika th 59 mas Sukomartoyo lulus SMA, sebagai lulusan terbaik SMA Kolese De Britto Yogyakarta, semua kaget ketika beliau memutuskan masuk Sekolah Seminari (sekolah calon pastur).  Juga mas Yanto pindah ke Sleman, kerumah keluarga alm ibu kandungnya (mb Nining, mb Aniek dan mas Guntur adalah dari ibu sambung), maka latihan sambung BUBAR lagi.

Ada penegasan penting dari mas Pung, bahwa selama mas Pung dan mas Sukomartoyo berlatih ke romo Nardi, TIDAK PERNAH DIBERI TEKNIK OLAH NAFAS. Hal ini bisa dikonfirmasi ke mas Sukomartoyo alias romo pastur Hadiwijoyo.

7. Berikutnya mas Pung dipanggil ayahnda, bp Saring Hadipurnomo, sdh cukup dan tidak perlu lagi cari guru kemana mana, akan dilatih sendiri oleh bp Saring Hadipurnomo, ilmu simpanan keluarga, ditemani mas Budisantoso. Digembleng intensip beberapa tahun, yg berujung pada amanat untuk mendirikan perguruan pada 2 April 1963, yang diberi nama MERPATI PUTIH, perguruan yg terbuka untuk siapapun.

8. Meskipun mas Pung tahu tokoh pendekar PH romo PONO, mas Pung tidak tahu, apakah romo Nardi murid romo Pono atau bukan. Yg mas Pung pasti tahu hanya bp Marto.

9. Mengenai perguruan RETI ATI yg didirikan mas Guntur, mas Pung bilang, waktu "dekat" dgn mb Nining dan mas Guntur, mas Budi pernah melatih pengolahan nafas ke mas Guntur. Karena mas Guntur tdk serius latihan berat, hanya sampai nafas dasar, cukup untuk mematahkan balok es/batukali/kikir. Tentang pengolahan nafas di RETI ATI bisa saja dari sumber lain. Silahkan tanya langsung ke mas Guntur.

10. Mas Pung bersedia bertemu rm Hadiwijoyo, untuk mencocokkan detil waktu dan pengetahuan tentang tokoh2 sepuh pencaksilat di Yogyakarta, barangkali ada manfaatnya. Mudah2an ada umur. Amin."

hehehe suwun mas pemaparannya... :) hehehe kalau masalah dengan romo suko/romo hadi sih saya sudah bertemu beberapa kali dengan beliau disertai dgn mas guntur mengenai hal ini... malah romo yg rendah hati tsb 2 kali ke rumah mas guntur utk nostalgia ttg sang guru RM Nardi daan diskusi thd hal ini yg hasilnya yaa merujuk pada RM Nardi krn beliau juga partner mas purwoto... makanya Reti Ati, Tunggal Hati, MP THS itu basic pernafasan dan pencaknya sama. jika ada perkembangan itulah kemajuan ilmu dan jaman..

mad guntur jg tdk pernah belajar dr mas budi, ttp dr RM nardi sama dengan mas yanto mas romo suko/hadi mas purwoto dan mas budi..
RM Nardi adalah teman sparring den mas pono sekaligus jd wakil beliau di PH, namun mereka berdua dengan satu lagi den murkilat sidik belajar dr R.Jayusman.
kalau berdirinya MP kan pake TH mas sebelumnya,
itu saja info dr kami mas :D

terima kasih ya mas :)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 17/04/2014 09:42
Yang saya tangkap dari sampeyan mas R Halilintar:

1. MP dianggap 'kacang lupa kulit' karena sumber ilmunya dari THS/THM.
2. Nama MP awalnya TH MP

Hal-hal itulah yg sampeyan terus tekankan dalam jawaban sampeyan, sedangkan jawaban saya yg merujuk pada keterangan mas Suprapto sudah sangat jelas.

saran saya utk sampeyan mas, monggo dibuat thread khusus Reti Ati, dan silahkan sampeyan tulis apa yg sampeyan yakini.

Karena ini thread khusus MP dan sampeyan datang dengan keyakinan yg "ngotot" bahwa ilmu MP adalah ilmu turunan THS/THM maka tidak elok hal tsb terus diributkan.

Bagaimana kalau saya bilang ilmu MP sesungguhnya adalah ilmu Islam? Tentu sampeyan akan membantah lagi habis-habisan. Tidak akan habis perdebatannya dan tidak akan ada untungnya.

Sementara MP terus berbenah dan menggali potensi keilmuan yg dimilikinya, sampeyan dan reti ati masih ngotot dengan klaim ini itu mengenai masalah yg sebenarnya sudah selesai. Kalau memang sejarah MP keliru, silahkan sampeyan menulis artikel atau buku berisi bantahan terhadap sejarah MP. Lalu publikasikan. Nanti sama-sama kita lihat responnya.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: halilintar on 22/04/2014 14:41
Yang saya tangkap dari sampeyan mas R Halilintar:

1. MP dianggap 'kacang lupa kulit' karena sumber ilmunya dari THS/THM.
2. Nama MP awalnya TH MP

Hal-hal itulah yg sampeyan terus tekankan dalam jawaban sampeyan, sedangkan jawaban saya yg merujuk pada keterangan mas Suprapto sudah sangat jelas.

saran saya utk sampeyan mas, monggo dibuat thread khusus Reti Ati, dan silahkan sampeyan tulis apa yg sampeyan yakini.

Karena ini thread khusus MP dan sampeyan datang dengan keyakinan yg "ngotot" bahwa ilmu MP adalah ilmu turunan THS/THM maka tidak elok hal tsb terus diributkan.

Bagaimana kalau saya bilang ilmu MP sesungguhnya adalah ilmu Islam? Tentu sampeyan akan membantah lagi habis-habisan. Tidak akan habis perdebatannya dan tidak akan ada untungnya.

Sementara MP terus berbenah dan menggali potensi keilmuan yg dimilikinya, sampeyan dan reti ati masih ngotot dengan klaim ini itu mengenai masalah yg sebenarnya sudah selesai. Kalau memang sejarah MP keliru, silahkan sampeyan menulis artikel atau buku berisi bantahan terhadap sejarah MP. Lalu publikasikan. Nanti sama-sama kita lihat responnya.

Terima kasih mas :)
sebelumnya nun sewu jika menurut mas saya ngotot. Tetapi saya hanya ingin menginfokan kepada yang ingin tahu saja tentang sejarah singkat tersebut tidak ada maksud untuk memperdebatkan apalagi ngotot. yaa namanya diskusi pasti ada pro dan kontra toh? :) saya berterima kasih untuk mempersilahkan saya untuk berdiskusi disini. :)

oiya mas saya tidak bilang bahwa sumber keilmuan MP itu berasal dari THS/THM ataupun Reti Ati mas, namun saya ingin menginfokan bahwa dasarannya itu berasal dari RM Sunardi Suryodiprojo. Dan Reti Ati maupun THS/THM tidak pernah "mengklaim", tapi berdasarkan dokumen dari RM SUnardi. Jadi supaya yang membaca tidak salah mengartikan. :)

Untuk sarannya terima kasih banyak mas, saya juga sedang belajar untuk menulis kok mas...

Terima kasih banyak mas.. :)

Salam

Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 30/04/2014 13:04
Cape deeh... Lagi-lagi klaim yg seperti itu.

Oh ya, ngomong-ngomong sampeyan sudah pernah diskusi dengan sesepuh2 MP Jogja belum mas? Atau ketemuan dengan guru besar MP atau dengan trah Wongsodjoyo?

Dulu pernah ada klain serupa yg dilakukan oleh alm Oong Maryono yg dipublikasikan pada buku Pencak Silat Merentang Waktu. Edisi awal memuat kekeliruan tsb, lalu setelah alm Oong Maryono menemui sesepuh MP dan mendengar dari kedua belah pihak disertai bukti-bukti dan saksi sejarah juga keilmuanny maka edisi selanjutnya langsung direvisi. Begitulah sikap seorang yg bijak yg bisa membedakan dengan jelas dan tidak bersumber dari satu pihak. Dibanding dengan klaim sampeyan, buku alm Oong jelas lebih valid. Revisinya menunjukkan kalau beliau bisa memilah dan melihat dengan jelas bahwa MP ternyata sudah solid dari sisi sejarah dan keilmuannya.

Saya lebih suka sampeyan bikin buku atau tulisan yg klaim apa yg sampeyan mau, lalu lihat reaksi yg lain. Dengan demikian bisa tahu sejauh man kapasitas pengetahua  silat, sejarah, juga keilmuannya.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: halilintar on 14/05/2014 13:59
oh begitu ya mas... Kalau ttg sesepuh MP pasti akan berbicara versi yg mereka tahu kan mas..

kalau saya lebih suka menelusuri lewat orang2 yang di luar perguruan MP, THS ataupun RA mas makanya  dari sesepuh2 dan orang sekitaran Brontokusuman, Timuran dan sekitarnya saya mencoba mencari data historis tersebut.. :) memang sejarah itu rentan diputar-balikkan sih ya mas? Memang only God who knows ya mas.. :) terima kasih mas atas penjelasannya...

Saya akan coba menulis mas.. :) Terima kasih atas saran dan masukannya.... mohon maaf ya mas jika tulisan saya ada yang kurang berkenan... saya tidak bermaksud mencapuri, cuma menjawab pertanyaan sebelumnya tsb... Terima kasih mas..

Tapi saya akan coba menulis bukan dengan tujuan untuk melihat respon siapa-siapa mas... Hanya untuk bersilaturrahmi dengan sesama yang mengenal sosok Romo Nardi beserta 5 muridnya tersebut... semoga silaturahmi kita semua tetap terjalin baik.. Amin...

Salam,

R. Halilintar
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 22/05/2014 14:24
Saya, adalah orang yang percaya bahwa kalau ada murid 'durhaka' maka akan terjadi kondisi 'kebawah tiada akar, ke atas tiada buah'. Itu saya yakin benar seyakin-yakinnya.

Dan saya sudah melihat banyak kenyataan di depan mata saya. Bagaimana ada juga 'sempalan MP' yang 'durhaka' atau bisa dibilang 'murtad', tidak mengakui gurunya, tidak mengakui silsilah ilmunya, dsb. Perguruan seperti Merpati Seto (sempalan MP), Benteng Cipta Garuda, dsb, pada akhirnya ya hidup segan mati tak mau. Jalan di tempat dan begitu-begitu saja.

Dengan pemahaman yang sama, seandainya MP itu seperti yang sampeyan sangka, maka saya meyakini kalau MP ndak mungkin bisa berkembang. Tapi kenyataan yang ada sedemikian berbeda.

MP berkembang, tidak hanya pada jumlah anggota, juga pada keilmuan. Saat ini, keilmuan MP berkembang di Eropa membawa keilmuan tradisional MP seperti Gurat Bumi, Lebur Sekethi, Panglimunan, dan Raja Sampun yang diaplikasikan dalam bidang kedokteran modern. Sesuatu yang bagi saya mustahil akan terjadi apabila kondisi 'kebawah tiada akar, keatas tidak ada buah' terjadi.

Bagaimana saya menyaksikan sendiri bagaimana pasien-pasien yang berobat metode MP pada penyakit degeneratif dimana dokter sudah angkat tangan, lalu sembuh secara sempurna dengan aplikasi keilmuan MP tersebut. Tulang yang sudah dibuang bisa "dibuat ulang", dibuktikan dengan hasil x-ray yang menunjukkan keberadaan secara fisik tulang tersebut. Rahim yang sudah diangkat, bisa "dibuat ulang" sehingga pasien bisa hamil lagi. Tiroid yang sudah dibuang, bisa "dibuat ulang" sehingga ada dan berfungsi lagi. Tulang yang patah, bisa "dibuat ulang" pada area patahannya sehingga saat dilakukan X-Ray sama sekali tidak terlihat tulang itu bekas patah. Batu ginjal yang 'musnah' dengan lebur sekethi, dsb. Ini sudah melebihi stem cell karena sudah masuk pada area 'penciptaan materi'.

Bagi saya, semua yang biasanya bersifat "sempalan" atau "durhaka" maka biasanya ndak akan hidup dan bertahan lama. Kalaupun hidup ya ndak berkembang. Hidup segan mati tak mau. Tapi jika suatu ilmu bisa berkembang lebih maju, artinya ilmu itu berkah, dan pasti memiliki sejarah yang bukan berasal dari kondisi 'kedurhakaan'.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: mpcrb on 23/05/2014 22:15
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un
انا لله وانا اليه راجعون

Telah berpulang ke rahmatulloh, Guru Besar PPS Betako Merpati Putih;

Poerwoto Hadi Poernomo (Mas Poeng)

Pada hari : Jumat
tanggal : 23 Mei 2014
Pukul : 19.45 WIB

Atas nama segenap Keluarga Besar PPS Betako Merpati Putih berbela sungkawa sedalam-dalamnya..

Dan permohonan dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya jika selama ini ada kekurangan dan kesalahan yang dilakukan almarhum dalam mengemban sebagai Guru Besar PPS Merpati Putih maupun dalam kehidupan beliau selama ini...

Mari kita doakan agar kepulangan beliau dalam keadaan khusnul khotimah, diampuni segala dosa dan kesalahannya, dan di terima amal ibadahnya... serta keluarga yang di tinggalkan di beri ketabahan dan kesabaran dalam menghadapinya.

Aamiin ya Robbal Alamin...
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 31/10/2017 13:13
Saya pernah mendengar bahwa mas Suko (skr Romo Hadi), pendiri THS-THM adalah saudara seperguruan mas Budi & mas Pung, dan beliau juga ikut mendirikan MP. Pertanyaan ini saya lemparkan ke THS-THM dan dijawab, memang mereka bersaudara dgn MP, hal ini bisa juga dilihat dr gerakan silat/istilah dan ilmu pernapasan bahwa memang ada persamaan yg tdk bisa dipungkiri. (lihat posting THS-THM).
Hanya kalau melihat sejarah MP, kok tdk disebut2 ya. Makanya saya coba tanya lagi langsung ke anak2 MP.
Salam
Chandrasa

Selamat siang kepada para senior dan kawan-kawan pendekar sekalian.
Tulisan Mas Hemi dibawah ini sekaligus melengkapi kepingan puzzle lainnya yang sudah ketemu terlebih dahulu tentang hubungan perguruan Merpati Putih dengan perguruan Tunggal Hati Seminari/Tunggal Hati Maria dan dengan perguruan Reti Ati, bahkan dengan Setia Hati Organisasi dan POPSI Bayumanunggal.


Nehemia Budi Setyawan shared his post.
Admin · 23 hrs · Jakarta
(October 29 at 11:33pm · Jakarta)

Selamat siang rekan rekan semuanya. Sekelumit sejarah Perjalanan Merpati Putih yang bisa kita sharing disini.

Mas Poeng Mas Budi sewaktu remaja aktif di kegiatan Pemuda Gereja di Yogyakarta. Dan
Mas Sukomartoyo / Romo Suko /Romo Hadi yang seorang Katholik (rumahnya di Jamu Lugumurni depan THR jl Katamso Yogya) adalah sahabat dekat Mas Poeng/Mas Budi/ Mbak Edi ( Mbak Edi adalah adik Mas Poeng /kakak Mas Budi). Mereka bertiga Mas Poeng, Mas Budi dan Mas Suko adalah
Teman sepermainan bahkan teman berantem/tawuran kala itu.
Guru dari Mas Sukomartoyo antara lain RM Soenardi (Perguruan Tunggal Hati) di kampung Brontokusuman (sisi timur kampung Timuran Yogyakarta).
Mas Sukomartoyo mengajak latihan ke Pak Nardi. Disana sedang digiatkan kegiatan seni dan olahraga dengan nama RAS (Rukun Agawe Santosa). Ada voley, seni tari, pencak silat dll.

Menurut Mbak Edi, Pak Saring melarang Mas Poeng dan Mas Budi ikut di pertunjukan pertunjukan yang dikirim oleh RAS/Tunggal Hati dengan alasan tertentu.
Baru beberapa bulan, Mas Sukomartoyo lulus terbaik SMA Johannes De Britto Yogyakarta. Dan memutuskan ke Sekolah Seminari di Mertoyudan Magelang (sekolah calon pastur).
Dan akhirnya latihan pencak di Brontokusuman langsung bubar.

Mas Poeng dan Mas Budi yang sebelum itu sudah diutus oleh Pak Saring untuk sedikit belajar ke Bp. Netra Widjihartani (Prisai Sakti Mataram), Bp. Darsono (SHO/Setia Hati Organisasi) dan yg paling lama ke mbah Joyosuwito (POPSI Bayumanunggal di Timuran Selatan / Prawirotaman) dan lain lain, dan diberi dawuh oleh Pak Saring, untuk *mempersiapkan diri* fokus pada latihan "Merpati Putih", untuk disiapkan menjadi *pewaris keilmuan*, meneruskan amanah yg diberikan Pak Saring.

Mas Guntur yang juga hadir semalam di rumah dan juga pendiri Perguruan Reti Ati itu adalah putra bungsu Pak Nardi (Perguruan Tunggal Hati) . Semalam saya juga dikenalkan putra dari Mas Guntur yakni Mas Halilintar selaku calon Pewaris dari Reti Ati.

Mas Poeng pernah mengatakan bahwa Mas Guntur dilatih Merpati Putih oleh Mas Budi. Menurut Mbak Edi, Mas Guntur sering latihan di sor pring di Timuran dengan Mas Yas Hariprasetyo (adik kandung Mas Poeng Mas Budi) kala itu karena memang seumuran dengan Mas Yas (Mas Yas adalah yang mengembangkan dan memajukan MP Bali) . Mbak Yanti/mami saya semalam juga mengatakan kalau Mas Guntur pernah membantu mas Budi melatih Merpati Putih sewaktu di Jogja kala itu.

Belakangan, kira kira th 1976 ketika Mas Poeng dan Mas Budi sudah hijrah ke Jakarta dari Yogyakarta, Mas Guntur mendirikan PPS RA (Reti Ati).

Pertemuan terakhir Romo Suko dengan Mas Poeng adalah ketika Mas Poeng sakit dan di rawat di Rumah Sakit Haji Pondok Gede. Mas Pung mengatakan kepada Romo.. "Romo, kalau sedang tugas kemana mana sebagai Pastor seperti ke Eropa atau Amerika dan butuh sesuatu hubungi Merpati Putih disana, bagaimanapun Romo adalah keluarga saya dan keluarga Merpati Putih".

Ah... 3 orang sahabat yang cerita perjalanan hidupnya membuat saya kagum. Mas Poeng yang memutuskan hijrah dari seorang kristen menjadi seorang Muslim hingga akhir hayatnya, Mas Budi tetap menjadi seorang Kristiani yang baik dan taat hingga akhir hayatnya, dan Romo Suko yang telah mengabdikan dirinya menjadi seorang Pastur Katholik sepanjang hayatnya hingga sekarang dan mendirikan Tunggal Hati Seminari (THS / THM) pada tahun 1986.

Kisah beragamnya perjalanan hidup Guru guru kita dan para sahabatnya yang mewarnai Sejarah Perjalanan PPS BETAKO MERPATI PUTIH. SEMOGA TUHAN SELALUI MENYERTAI KITA SEMUA. AMIEN....

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10155975428139363&id=619339362


Nehemia Budi Setyawan
October 29 at 11:33pm · Jakarta

"Mendadak kedatangan tamu malam ini di kediaman ayah saya, Pastor Katholik Romo Mas Sukomartoyo alias Romo Hadiwijaya pendiri perguruan THS/THM (Tunggal Hati Seminari/Tunggal Hati Maria), beliau teman dekat Mas Poeng Mas Budi sewaktu muda sebelum berdirinya Merpati Putih (sekaligus mendengarkan nostalgia cerita muda mereka bertiga di depan Mami saya
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: halilintar on 06/09/2018 11:34
Saya pernah mendengar bahwa mas Suko (skr Romo Hadi), pendiri THS-THM adalah saudara seperguruan mas Budi & mas Pung, dan beliau juga ikut mendirikan MP. Pertanyaan ini saya lemparkan ke THS-THM dan dijawab, memang mereka bersaudara dgn MP, hal ini bisa juga dilihat dr gerakan silat/istilah dan ilmu pernapasan bahwa memang ada persamaan yg tdk bisa dipungkiri. (lihat posting THS-THM).
Hanya kalau melihat sejarah MP, kok tdk disebut2 ya. Makanya saya coba tanya lagi langsung ke anak2 MP.
Salam
Chandrasa

Selamat siang kepada para senior dan kawan-kawan pendekar sekalian.
Tulisan Mas Hemi dibawah ini sekaligus melengkapi kepingan puzzle lainnya yang sudah ketemu terlebih dahulu tentang hubungan perguruan Merpati Putih dengan perguruan Tunggal Hati Seminari/Tunggal Hati Maria dan dengan perguruan Reti Ati, bahkan dengan Setia Hati Organisasi dan POPSI Bayumanunggal.


Nehemia Budi Setyawan shared his post.
Admin · 23 hrs · Jakarta
(October 29 at 11:33pm · Jakarta)

Selamat siang rekan rekan semuanya. Sekelumit sejarah Perjalanan Merpati Putih yang bisa kita sharing disini.

Mas Poeng Mas Budi sewaktu remaja aktif di kegiatan Pemuda Gereja di Yogyakarta. Dan
Mas Sukomartoyo / Romo Suko /Romo Hadi yang seorang Katholik (rumahnya di Jamu Lugumurni depan THR jl Katamso Yogya) adalah sahabat dekat Mas Poeng/Mas Budi/ Mbak Edi ( Mbak Edi adalah adik Mas Poeng /kakak Mas Budi). Mereka bertiga Mas Poeng, Mas Budi dan Mas Suko adalah
Teman sepermainan bahkan teman berantem/tawuran kala itu.
Guru dari Mas Sukomartoyo antara lain RM Soenardi (Perguruan Tunggal Hati) di kampung Brontokusuman (sisi timur kampung Timuran Yogyakarta).
Mas Sukomartoyo mengajak latihan ke Pak Nardi. Disana sedang digiatkan kegiatan seni dan olahraga dengan nama RAS (Rukun Agawe Santosa). Ada voley, seni tari, pencak silat dll.

Menurut Mbak Edi, Pak Saring melarang Mas Poeng dan Mas Budi ikut di pertunjukan pertunjukan yang dikirim oleh RAS/Tunggal Hati dengan alasan tertentu.
Baru beberapa bulan, Mas Sukomartoyo lulus terbaik SMA Johannes De Britto Yogyakarta. Dan memutuskan ke Sekolah Seminari di Mertoyudan Magelang (sekolah calon pastur).
Dan akhirnya latihan pencak di Brontokusuman langsung bubar.

Mas Poeng dan Mas Budi yang sebelum itu sudah diutus oleh Pak Saring untuk sedikit belajar ke Bp. Netra Widjihartani (Prisai Sakti Mataram), Bp. Darsono (SHO/Setia Hati Organisasi) dan yg paling lama ke mbah Joyosuwito (POPSI Bayumanunggal di Timuran Selatan / Prawirotaman) dan lain lain, dan diberi dawuh oleh Pak Saring, untuk *mempersiapkan diri* fokus pada latihan "Merpati Putih", untuk disiapkan menjadi *pewaris keilmuan*, meneruskan amanah yg diberikan Pak Saring.

Mas Guntur yang juga hadir semalam di rumah dan juga pendiri Perguruan Reti Ati itu adalah putra bungsu Pak Nardi (Perguruan Tunggal Hati) . Semalam saya juga dikenalkan putra dari Mas Guntur yakni Mas Halilintar selaku calon Pewaris dari Reti Ati.

Mas Poeng pernah mengatakan bahwa Mas Guntur dilatih Merpati Putih oleh Mas Budi. Menurut Mbak Edi, Mas Guntur sering latihan di sor pring di Timuran dengan Mas Yas Hariprasetyo (adik kandung Mas Poeng Mas Budi) kala itu karena memang seumuran dengan Mas Yas (Mas Yas adalah yang mengembangkan dan memajukan MP Bali) . Mbak Yanti/mami saya semalam juga mengatakan kalau Mas Guntur pernah membantu mas Budi melatih Merpati Putih sewaktu di Jogja kala itu.

Belakangan, kira kira th 1976 ketika Mas Poeng dan Mas Budi sudah hijrah ke Jakarta dari Yogyakarta, Mas Guntur mendirikan PPS RA (Reti Ati).

Pertemuan terakhir Romo Suko dengan Mas Poeng adalah ketika Mas Poeng sakit dan di rawat di Rumah Sakit Haji Pondok Gede. Mas Pung mengatakan kepada Romo.. "Romo, kalau sedang tugas kemana mana sebagai Pastor seperti ke Eropa atau Amerika dan butuh sesuatu hubungi Merpati Putih disana, bagaimanapun Romo adalah keluarga saya dan keluarga Merpati Putih".

Ah... 3 orang sahabat yang cerita perjalanan hidupnya membuat saya kagum. Mas Poeng yang memutuskan hijrah dari seorang kristen menjadi seorang Muslim hingga akhir hayatnya, Mas Budi tetap menjadi seorang Kristiani yang baik dan taat hingga akhir hayatnya, dan Romo Suko yang telah mengabdikan dirinya menjadi seorang Pastur Katholik sepanjang hayatnya hingga sekarang dan mendirikan Tunggal Hati Seminari (THS / THM) pada tahun 1986.

Kisah beragamnya perjalanan hidup Guru guru kita dan para sahabatnya yang mewarnai Sejarah Perjalanan PPS BETAKO MERPATI PUTIH. SEMOGA TUHAN SELALUI MENYERTAI KITA SEMUA. AMIEN....

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10155975428139363&id=619339362


Nehemia Budi Setyawan
October 29 at 11:33pm · Jakarta

"Mendadak kedatangan tamu malam ini di kediaman ayah saya, Pastor Katholik Romo Mas Sukomartoyo alias Romo Hadiwijaya pendiri perguruan THS/THM (Tunggal Hati Seminari/Tunggal Hati Maria), beliau teman dekat Mas Poeng Mas Budi sewaktu muda sebelum berdirinya Merpati Putih (sekaligus mendengarkan nostalgia cerita muda mereka bertiga di depan Mami saya

Ini adalah quote dari postingan Mas Nehemia di akun facebooknya & ada juga di instagram, namun ada yang tidak tepat dan sudah dikoreksi. Dan pembahasan malam tersebut sebenarnya tidak seperti ini ceritanya (terekam dan terdokumentasi dengan baik menggunakan video)
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 18/10/2018 17:03
@mas Halilintar Surya Masbey (Raden Halilintar)

Saya baru saja mengunjungi link postingan mas hemi, tetapi setelah saya compare antara postingan yang saya bawa ke sahabat silat dengan yang ada di wall mas hemi ternyata masih sama, sayapun sudah membaca koreksi dari mas halilintar di kolom komentar, tetapi belum ada tanggapan dari mas hemi, ada baiknya tulisan tersebut dibawa kesini saja agar mengoreksi sekaligus melengkapi puzzle yang belum ketemu.

Saya sebagai orang luar ring-1 yang tidak tahu banyak tentang sejarah awal perguruan jelas mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi tentang sejarah perguruan, maka dari itu pula postingan mas hemi saya bawa ke sahabat silat agar menjadi arsip disini dan agar bisa ditanggapi oleh para senior, dan pihak-pihak yang paham sejarah perguruan dan lingkarannya, agar supaya sejarah yang disebutkan tidak menjadi one man opinion dan bisa dikoreksi bila ada yang salah.
salam rahayu.
Title: Re: PPS Betako Merpati Putih
Post by: acepilot on 14/08/2020 10:06
Yogyakarta, 12 Agustus 2020.

Merpati Putih berduka sangat mendalam dengan kepergian Mas Tok, Ir. Suprapto Purwijayanto, Tingkat Kesegaran.

Beliau yang lebih dikenal sebagai sesepuh dari PPS Betako Merpati Putih adalah inisiator dalam Pembuatan Akta Perguruan serta AD/ART yang akan digunakan dalam Perguruan Merpati Putih. Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat PPS Betako Merpati Putih dari tahun 1999-2002, hasil Munas September 1999.

Lahir di Yogyakarta pada 4 Desember 1948, beliau adalah Alumnus Teknik Kimia, UGM, angkatan '67. Dalam Perguruan Merpati Putih, beliau adalah sosok senior yang sangat rendah hati. Senyum tulus selalu menghiasi wajah beliau di setiap kesempatan.

Terimakasih Mas Tok, I do believe that no one could ever replace you.

You were so special, Mas Tok, for us, for Perguruan Merpati Putih.

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu.

Sugeng Tindak, Mas.
Salam Perguruan.