+-

Video Silat

Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

Persilatan Jurus Lima (Sabandar) by Marsudi Eko
14/05/2015 19:36

Kebugaran Merpati Putih by mpcrb
22/04/2015 16:16

PAWAI JAMBORE PENCAK 2015 by luri
20/04/2015 16:20

SilatIndonesia.Com

Author Topic: PPS Betako Merpati Putih  (Read 1509210 times)

Suprapto

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 26
  • -Receive: 86
  • Posts: 418
  • Reputation: 137
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #405 on: 08/02/2011 19:24 »
@ mas searcher.

Sambil menunggu info detil dari teman2 di Surabaya, bisa kontak ke mas Kusbandi (081586286921) dan atau mas Warih Prabowo (081330637900) untuk mendapat petunjuk lebih lanjut.
Semoga membantu.

Salam.

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #406 on: 08/02/2011 23:02 »
@mas prapto, itu yang BPPT bersama mas Warih yang dulu direncanakan apakah tetap jadi pelaksanaannya? Atau diundur?

Terima kasih atas informasinya.

Salam.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

Suprapto

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 26
  • -Receive: 86
  • Posts: 418
  • Reputation: 137
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #407 on: 08/02/2011 23:38 »
Alhamdulilah tgl 28 januari 2011 putra ketiganya baru lahir. Nanti kalau sdh bisa ditinggal wira wiri ke Jkt baru dibicarakan segala sesuatunya. (maklum tweedevrouw, hehehe).

searcher

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 26
  • -Receive: 2
  • Posts: 18
  • Reputation: 4
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: PPS Betako Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #408 on: 09/02/2011 11:30 »
Alhamdulillah, terima kasih mas Suprapto atas infonya. Saya akan segera menghubungi beliau-beliaunya.

Salam hormat

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #409 on: 09/02/2011 15:45 »
Alhamdulilah tgl 28 januari 2011 putra ketiganya baru lahir. Nanti kalau sdh bisa ditinggal wira wiri ke Jkt baru dibicarakan segala sesuatunya. (maklum tweedevrouw, hehehe).

Alhamdulillah. Turut senang mendengarnya. Semoga putra tercinta mas Warih sehat dan menjadi anak yang sholeh. Amin.

Salam.

PS: btw tweedevrouw itu apa mas? hehehe maklum belum pernah merasakan hidup zaman inlander :D
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #410 on: 21/02/2011 13:15 »
Alhamdulillah pada hari sabtu di Pekan Raya Jakarta (PRJ) bertempat pada area khusus untuk beladiri, MP Cirebon (sebagai backup dari MP Jakarta yang berhalangan) sudah melakukan silaturahmi dengan para pecinta seni beladiri.

Kami menampilkan peragaan tata gerak diiringi musik tradisional (via CD) kemudian disusul peragaan getaran.

Halang rintang menggunakan halang rintang hidup yakni para penonton dan puluhan praktisi beladiri yang hadir disitu. Alhamdulillah meski berusaha dihadangi sedemikian rupa juga, tetep nemu celah untuk keluar dari himpitan rintangan yang sengaja dibuat oleh penonton. Meski juga "ditodong" dengan pisau, nunchaku, dst, alhamdulillah juga bisa dilewati dengan baik tanpa menabrak. Diakhiri dengan membaca tulisan di selembar kertas yang dibuat oleh penonton. Semua mulus, alhamdulillah. Penonton memberikan applause luar biasa.

Saya mengemban amanat dari cabang, kemudian izin ke ketua pengda DKI (Mas Bagyo) agar tampil secara maksimal, alhamdulillah tim tidak mengecewakan perguruan dan tampil baik pada saat itu. Bahkan diliput oleh salah satu televisi swasta.

Peragaan seharusnya 2 (dua) sesi. Untuk sesi pertama adalah demo atas nama perguruan. Sukses. Alam raya mendukung. Setelah itu kami istirahat dan acara diisi oleh Aikido. Diagendakan setelah aikido selesai, MP akan tampil kembali pada sesi kedua untuk live performance membaca kartu nama dari "sang penantang". Kira-kira sepuluh menitan kemudian sebelum MP show pada sesi kedua, muncul hujan rintik, makin lama makin besar. Disusul kemudian angin berhembus sangat besar, dan terjadi badai yang meluluhlantakkan arena disekitar beladiri. Terjadi kepanikan, penonton dan yang berlindung dibawah tenda PRJ berlarian menyelamatkan diri. Tenda yang dipersiapkan untuk area beladiri rubuh, patah, pecah, hancur, luluh lantak menimpa semua yang ada disitu (untungnya cuman ada sedikit orang). Saya dan tim mengambil barang-barang yang sudah basah kuyup dan mencari tempat perlindungan. Setelah itu kami berkumpul di musholla. Setelah itu kami semua memusatkan pikiran untuk menajamkan mata batin, mencari tahu kenapa seperti itu.

Kami mengingat kembali setiap proses dari sejak kami datang, lalu masuk ke PRJ, kemudian deteksi medan gelombang disekitar. Semua rasanya masih fine-fine saja. Belum ada yang aneh. Medan gelombangnya bagus.

Suasana getaran alam agak sedikit berbeda ketika kami istirahat setelah peragaan, persiapan untuk menjelang sesi kedua. Kok dirasa medan energi alam semakin besar, semakin tidak beraturan, dan semakin mengarah ke tempat kami. Kami sepakat mendeteksi ulang kondisi medan energi disana, hasilnya mengejutkan, medannya menjadi "liar". Saya katakan, barangkali ini gejala alam biasa, jangan terpengaruh. Pendeteksian ulang medan gelombang dan menyebarkan getaran ke sekitar untuk mendapatkan "rasa getaran" dan "citra benda" serta "keadaan" tiba-tiba menjadi tertolak, seperti terbentur 'dinding'. Kami sontak tidak bisa mendapatkan "citra getaran" dari gelombang alam. Saya paksakan, dan tetap me-NIAT-i untuk pembuktian ke 'sang penantang', saat itu malah medan gelombang seperti 'menyerang' ke area beladiri, tepat ke lokasi dimana kami menaruh barang-barang kami. Lalu turunlah hujan rintik (beberapa detik), langsung hujan deras, dan langsung muncul badai yang kemudian puncaknya adalah memporakporandakan arena beladiri disana, meluluhlantakkan tenda yang sudah dipancang oleh panitia. Badai tidak menerjang area yang lain, tetapi hanya mengenai area beladiri saja. Saat itu jujur dada saya seperti di palu godam, tak terasa air mata ini meleleh ... teringat kembali "janji alam" yang dulu pernah diucapkan ketika ujian khusus. Termasuk janji bahwa keilmuan tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan pribadi, mengambil keuntungan pribadi. Saat itu saya merasa begitu bersalah. :(

Pada saat sesi pertama, niat saya dan tim benar-benar untuk perguruan. Berniat benar-benar untuk menunjukkan salah satu bentuk pencapaian dari seni beladiri Merpati Putih yang bernama "getaran". Diuji oleh penonton dengan halang rintang sedemikian rupa, dikerubutin, dihadangin lengan, pisau, nunchaku, dsb, juga berhasil dilewati. Tapi menjelang sesi kedua, ketika saya merubah niat (karena ada imbalan finansial dari pembuktian tersebut), alam raya sontak seperti "marah" dan tidak mengizinkan.

Jam 10.30 malam, setelah menunaikan sholat isya, saya hanya terduduk diam di mushola. Air mata ini masih meleleh, merasa bersalah terhadap salahnya niat yang mengakibatkan cedera bagi orang lain. Akhirnya turun dan berjalan-jalan ke sekeling sekedar meredakan kesedihan. Bertanya pada satpam PRJ di pintu G apakah pernah ada kejadian seperti ini. Dijawab, "belum pernah pak. Kalau hujan sih sering, tapi kalau sampai ada badai dan yang hancur hanya arena beladiri saja itu aneh banget ya pak?". Saya semakin sedih. Akhirnya cuman bisa memohon maaf pada alam raya dan memohon ampun pada Tuhan YME.  :(
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #411 on: 21/02/2011 13:18 »
Mod, jangan di aggregate ke facebook ya.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

acepilot

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 4
  • -Receive: 5
  • Posts: 68
  • Reputation: 21
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #412 on: 21/02/2011 22:55 »
Beberapa bulan yang lalu, sebelum Kejurnas MP di TMII, sebelum ada peragaan dari Mas Yossi saat upacara pembukaan dimana mas Yossi melakukan pematahan satu besi dragon dengan sehelai rumput yang diambil dari sekitar TMII, alkisah berkumpullah secara "iseng" orang-orang yang juga "iseng".

Saat minum teh botol, Mas Tunjung memegang sedotan dan kemudian iseng menyalurkan getaran pada sedotan dan kemudian dipukulkan perlahan pada botol. Tak disangka botol pecah dan mengagetkan yang ada disitu. Ditanya, "kok bisa begitu?". Dijawab, "ya tidak tahu, tadi barusan iseng begini begini, kemudian coba dipukulkan pelan pada botol, eeh pecah". Muncul iseng dari Mas Yossi, "bagaimana kalau dicoba dengan sehelai rumput?". Lalu akhirnya bisa. Semua ketawa. Tidak bisa menjelaskan kenapa bisa begitu, tapi hasilnya nyata. Dan tampillah Mas Yossi saat upacara pembukaan Kejurnas dengan melakukan peragaan getaran tutup mata plus pematahan 1 besi dragon dengan sehelai rumput. Berhasil. Bahkan sampai diabadikan oleh kang O'ong pada facebook beliau.


asskum..
maaf baru mampir lagi setelah lama nggak mampir ke sahabat silat..
membaca penjelasan diatas jadi ingat seorang teman saya salah satu anggota delegasi cabang malang yang datang dan kebetulan melihat demo mematahkan stang dragon menggunakan rumput, beberapa saat setelah dia melihat demo tersebut dia kagum dan menulis status di facebook seperti berikut :

Dulu..ktk mendengar cerita Joko Tingkir membelah dada Dadungawuk,seorang prajurit dg sehelai rumput,ayas masih ragu.Tp setelah kemarin,ayas melihat sendiri seorang pesilat mematahkan besi dg rumput.Penasaran?Ayas punya rekamanya.Bravo merpati putih...
July 13, 2010 at 1:54pm via BlackBerry


jika cerita tersebut benar maka para leluhur kita dulu memang sakti-sakti dan sudah dahulu menemukan prakteknya ketimbang teorinya, dan banak sekali kasus seperti itu (ketemu praktek baru teorinya) contohnya keris (titanium) dan warangannya (arsenik), hebat ya..  [top]
wasslm..
"SOPO SING ISO NUTUP HOWO SONGO, YO IKU WONG SING ISO NAPAK TAPAKE KUNTUL MELAYANG" ....
-Almarhum Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi)-

makdekipe

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 55
  • Reputation: 0
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #413 on: 22/02/2011 08:15 »
@ Mas Suprapto,

Mo tanya dong, Mas Kusbandi ini rasanya saya pernah kenal, apakah Mas Kusbandi ini mantan ABRI?

tx

Suprapto

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 26
  • -Receive: 86
  • Posts: 418
  • Reputation: 137
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #414 on: 23/02/2011 11:53 »
Betul, purnawirawan TNI-AL/ Kipam, panggilannya mas Thole.

Salam.

smntri

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 2
  • Posts: 9
  • Reputation: 2
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: MP
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #415 on: 23/02/2011 14:18 »
Mas Suprapto dan Mas Mpcrb,
Saya sangat tertarik dengan kejadian yg dialami mas Mpcrb diatas. Sedemikian beratkah janji alam ini jika dilanggar? apakah sering terjadi kejadian seperti ini? Saya hanya membayangkan jika ilmu MP digunakan kemudian berimbas kepada alam, maka alam akan memberikan respon juga. Saya juga mendengar penuturan dari senior lain bahwa kadang2 ilmu sisipan/kanuragan juga tidak selalu berhasil digunakan bila ada hijab/niat kita terganggu dengan suatu kepentingan atau kejadian yang sedang dialami oleh orang yang akan melakukannya. Apakah memang demikian?

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #416 on: 23/02/2011 16:03 »
Sejujurnya seumur hidup baru ngalamin yang seperti ini. Kalau perasaan saya saat kejadian itu dimana persis tepat kira-kira 5 meter di depan saya dan tim, seolah alam mengatakan "nih loh akibatnya kalau kamu mempermainkan janji alam". Makanya saya cuman bisa bengong, lemes, dan tidak bisa berkata apa-apa. Langsung buru-buru beristighfar. Badai hanya sekitar 1 menitan saja tapi sangat keras dan menghancurkan tenda tempat arena beladiri saja. Tenda-tenda lain tidak terkena dampak yang berarti. Cuman miring-miring akibat angin saja, kalau yang patah kayu, rubuh, rusak, tercabut, dsb, ya tenda beladiri saja yang kami tempati. Bahkan panggung tempat demo juga tidak tersentuh sama sekali. Merenung apakah itu hanya gejala alam biasa yang kebetulan terjadi. Tapi kalau itu gejala alam biasa, kenapa yang hancur porak poranda hanya tempat beladiri dimana kami sebelumnya berada? Kenapa tidak satu arena tertentu (misal arena beladiri plus arena-arena yang lain). Berusaha menguatkan perasaan hati kalau itu murni gejala alam, murni gejala alam, murni gejala alam (sampai saya ucap berulang-ulang). Tapi naluri hati ini tidak bisa dibohongi. :(

Getaran, sesungguhnya melibatkan energi alam di dalam penggunaannya. Metode tradisional memiliki urutan pelatihan getaran yang melibatkan penyerapan tenaga langit dan tenaga bumi. Jadi memang sudah berinteraksi dengan alam. Termasuk munculnya pencitraan visual juga karena memanfaatkan pantulan gelombang alam pada suatu benda yg dideteksi sedemikian rupa. Jadi dalam peragaan getaran tutup mata, gelombang alam jelas berinteraksi dengan tubuh si praktisi. Berinteraksi pada niat si praktisi. Getaran sendiri tidak memiliki benang pengaman. Artinya bisa digunakan untuk kebaikan dan kejahatan sesuka hati penggunanya. Agak berbeda dengan konsep seperti khodam atau yang bersifat suatu agama tertentu. Satu-satunya benang pengaman getaran hanyalah niat praktisinya, yang kalau pembimbingnya tidak memberitahukan ini maka berarti getaran sama sekali tidak memiliki pengaman. Jadi faktor pembimbing menjadi berperan.

Janji alam sesungguhnya akan melindungi perguruan dari perilaku praktisinya plus juga perlindungan terhadap diri si praktisi itu sendiri. Meskipun tanpa janji alam, sebenarnya agama juga menjadi benang pengaman penggunaan segala jenis keilmuan. Tetapi janji alam menurut saya pribadi memiliki posisi yang unik di dalam suatu keilmuan MP. Saat ini, Mas Poeng sudah menghapuskan janji alam. Mungkin karena berbagai pertimbangan. Salah satunya bisa jadi karena efek yang ditimbulkannya.

Sebagaimana suatu sisi mata uang, meresapi janji alam sekaligus juga menjadi pintu pembuka (dan umumnya) mempercepat keberhasilan penguasaan suatu keilmuan. Sebaliknya, melanggarnya juga sekaligus juga menjadi pembuka murka alam yang berakibat kurang baik bagi praktisinya. Bentuknya bagaimana? Saya tidak tahu. Alam sendiri yang menentukan.

Kalau masalah sering atau tidaknya kejadian seperti itu, saya pribadi tidak tahu. Barangkali mas Prapto bisa memberikan informasi lain. Yang jelas, pengalaman itu sangat membekas dan tdk akan terlupa seumur hidup. Menyaksikan betapa perbedaan perlakukan alam raya pada perbedaan niat ternyata bisa sangat besar ketika suatu keilmuan dikeluarkan.

Jadi baru merasakan benar-benar ucapan mas prapto mengenai "makin besar memiliki daya/linuwih harus makin hati-hati. Jangan salah niat". Sekarang benar-benar harus sangat berhati-hati dengan yang namanya NIAT.

Semoga kejadian ini bisa diambil hikmahnya oleh kita semua. Amin.

Salam.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

Suprapto

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 26
  • -Receive: 86
  • Posts: 418
  • Reputation: 137
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #417 on: 24/02/2011 02:35 »
Sekedar berbagi cerita.

1. Janji alam, adalah suatu janji yang diucapkan, dengan embel2, agar alam seisinya menyaksikan.
Biasanya berupa pernyataan tidak akan menyalah gunakan keilmuan. Atau berupa pernyataan untuk setia kepada perguruan. Dulu, pelatih baru ikhlas memberi latihan keilmuan yg sensitip/getaran/sisipan, kalau murid sudah mengucapkan janji alam.
Kata mas Poeng, "menungso iku panggonane salah", manusia tempatnya khilaf, maka janji alam dihapus. Cukup dengan janji anggota/Tri Prasetya. Meski terkadang ada saja, yg setelah kenaikan tingkat mengucapkan janji anggota bersama sama, bergandengan tangan sambil berendam dipantai, diterpa ombak. Katanya lebih mantap.

2. Niat, niat ingsun, nawaitu, dengan bahasa dan cara masing2 praktisi, akan ber efek terprogramnya seluruh energi dan tubuh, menyesuaikan dengan niat tersebut.
Niat berlandaskan memohon ijin dan ridhaNya. Tentu harus bersih, sesuai nurani/naluri, bebas guilty feeling/rasa bersalah. Kalau melawan nurani(negatip), efeknya bisa mencederai diri sendiri, meski sedikit demi sedikit.
Bak memegang senjata tajam, harus "bener lan pener". Niatnya benar, caranya pun harus tepat. Apalagi energi getaran, bisa nyenggol dimensi lain (meski konon "cedak tan senggolan, adoh tan wangenan", dibilang dekat, tidak bersinggungan, dibilang jauh, tidak ketahuan jaraknya).

3. Berkaitan konteks ini, saya ulangi menceritakan suatu kejadian.
Pada th  '90, tim SARDA DIY minta bantuan MP, mencari survivor yang sudah hampir sebulan hilang di Merapi, operasi SAR sudah lewat batas waktu.(dua orang menwa, nama A dan B, meninggalkan kamp pelatihan di SELO , lereng utara Merapi, melintasi puncak menuju Kaliurang. Menwa B, peserta pelatihan, ditemukan kebingungan di pos II, sedangkan menwa A, sang komandan pelatihan, hilang.).

Ketika tim MP datang di posko SAR di Kinahrejo, di rmh mbah Wir, lebih atas dari rmh mbah Maridjan, mas Giyo/MP, langsung menunjuk satu titik di peta, sambil bilang, survivor ada dikaki bukit yang berbentuk seperti tumpeng,(ternyata bernama bukit Kukusan). Para senior mapala/dedengkot sar, kontan tidak sepakat, karena posisi menwa B ditemukan, jauh lebih tinggi dan jauh kebarat.
Malamnya, dari posisi posko dilakukan deteksi arah. Semua deteksi mengarah pada arah yang sama.
Selain itu "dirasakan" ada banyak "ampak ampak, pedut" atau halimun pekat pada arah tersebut.
Diputuskan untuk dilakukan "pembersihan" dengan formasi anak panah, satu didepan, yang lain dibelakang mendorong. Lumayan "bersih".
Besoknya sampai beberapa hari, operasi SAR terkendala cuaca buruk, btw tim MP sering beraksi mindah hujan guna melindungi regu2/SRU yang jalan.

Tapi apa lacur?
Flying camp selalu porak poranda dihantam badai. Para personil mapala bawaanya mau berantem saja antar kelompok.
Puncaknya, anggota SARDA yang kualifikasinya berani ke puncak gunung sendirian dimalam hari, ternyata tidak berani keluar rumah mbah Wir dimalam hari, (kalau posko ditinggal menwa MP/tim MP). Katanya suasananya sangat menakutkan. Sapi2  memberontak mau keluar kandang, anjing2 melolong lolong.

Saya putuskan untuk menelpon mas Poeng di Jkt untuk segera ke Yogya. Mas Poeng diantar mas Jo ( Johanes Iskandar), saya jemput di airport langsung ke Kinahrejo.

Mas Poeng berpendapat:
A. Mustinya deteksi arah dilakukan dari dua titik berbeda, sehingga ada dua garis arah yang bertemu di satu titik.
B. Survivor tidak dibunuh, tapi terpeleset dilereng sungai, kepalanya tertusuk kayu tajam.
C. KESALAHAN tim MP yang cukup fatal, kenapa musti "bersih2" segala.
Sesuatu, entitas apapun yang dibersihkan, adalah ciptaanNya, yang memang disitu tempatnya.
Ibarat mau makan diwarung tenda, orang2 yang sedang makan diusir, dipukuli. Mereka terpaksa pergi. Giliran  yang ditakuti pergi, teman2 kita ganti diganggu.
Sebaliknya bila kita sopan, kulonuwun, mereka akan bergeser memberi tempat. Bahkan kalau kita celingukan mencari lauk, mereka akan mengambilkan lauk yang ada didekatnya.

Niatnya sih baik nyari survivor, tapi caranya kurang ajar.
Jadi prosedur harus benar. Mengakui keberadaan entitas lain ciptaanNya, samasekali BEDA dengan mempersekutukannya. Mas Poeng langsung minta diantar pulang ke airport.
Malamnya, mas Yuli Purwanto alias mas Ipung Tokyo (skrg pelatih MP di Jepang), melakukan meditasi , menyebar getaran dengan niat baik.

Aneh bin ajaib, dua hari cuaca cerah mendukung. Hari ketiga, dituntun dengungan rombongan lalat hijau, survivor terlihat didasar kali Bebeng, dibawah bukit Kukusan. Tiap hari tim lewat didekat situ, rupanya tertutup pasir. Bekas ditebing (tempat terpeleset), jelas kelihatan. Di kepala, tertancap ranting tajam.

Mudah2an dari kejadian ini, bisa kita ambil hikmahnya. Amin.

Salam. 

smntri

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 2
  • Posts: 9
  • Reputation: 2
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: MP
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #418 on: 24/02/2011 07:58 »
Terimakasih mas Suprapto dan Mas Mpcrb atas sharingnya, telah menambah pengetahuan dan wawasan kami.
Mas Suprapto, saya sering memperhatikan beberapa senior ataupun pendekar dari perguruan lain yang sudah masuk kategori "mumpuni" ilmunya seringkali mengalami sakit parah pada akhirnya.
Padahal mereka sudah pada level "memahami" tenaga dalam/power/getaran dengan sangat baik. Sudah dapat mendeteksi sumber penyakit, sudah pada level mampu meramu tenaga/getaran menjadi berbagai macam metoda penyembuhan dan aplikasi. Tetapi ketika digunakan untuk mengobati diri sendiri nampaknya tidak berhasil. Dari dulu saya sangat tertarik dengan hal ini.
Apakah ini juga merupakan suatu "teguran" alam? ataukah konsekwensi dari suatu laku/syarat pencapaian suatu keilmuan?
Saya selalu berusaha memahami suatu laku/syarat dari pendekatan sudut pandang ilmu fisika/kimia/biologi, dan sejauh ini selalu dapat difahami. Tetapi selalu saja ada unsur metafisis yang sulit difahami/dijelaskan.


acepilot

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 4
  • -Receive: 5
  • Posts: 68
  • Reputation: 21
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: PPS Betako Merpati Putih
« Reply #419 on: 24/02/2011 09:29 »
Terimakasih mas Suprapto dan Mas Mpcrb atas sharingnya, telah menambah pengetahuan dan wawasan kami.
Mas Suprapto, saya sering memperhatikan beberapa senior ataupun pendekar dari perguruan lain yang sudah masuk kategori "mumpuni" ilmunya seringkali mengalami sakit parah pada akhirnya.
Padahal mereka sudah pada level "memahami" tenaga dalam/power/getaran dengan sangat baik. Sudah dapat mendeteksi sumber penyakit, sudah pada level mampu meramu tenaga/getaran menjadi berbagai macam metoda penyembuhan dan aplikasi. Tetapi ketika digunakan untuk mengobati diri sendiri nampaknya tidak berhasil. Dari dulu saya sangat tertarik dengan hal ini.
Apakah ini juga merupakan suatu "teguran" alam? ataukah konsekwensi dari suatu laku/syarat pencapaian suatu keilmuan?
Saya selalu berusaha memahami suatu laku/syarat dari pendekatan sudut pandang ilmu fisika/kimia/biologi, dan sejauh ini selalu dapat difahami. Tetapi selalu saja ada unsur metafisis yang sulit difahami/dijelaskan.

wah koq yang saya temui dilapangan juga begini adanya mirip dengan istilah "dokterpun butuh dokter lain untuk berobat", koq bisa begini ya?  ???
"SOPO SING ISO NUTUP HOWO SONGO, YO IKU WONG SING ISO NAPAK TAPAKE KUNTUL MELAYANG" ....
-Almarhum Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi)-

 

Powered by EzPortal