Baru pulang ke kantor di Jakarta, ikut mbantuin office boy beres-beres kantor yang berantakan. Ngobrol punya ngobrol, iseng saya tanya apa dia tau perguruan silat di dekat rumahnya di Gandul Cinere sana, dan ternyata dia pernah ikut silat "kopek" waktu SMP dulu, yang sayangnya sekarang sudah tidak ada penerusnya (di kampung dia, entah tempat lain).
Saya senang mendengar gaya berlatihnya yang tradisional, seminggu sekali tiap malam Jum'at habis ngaji, ba'da Isa sampai Subuh. Tipikal banget perguruan tradisional Betawi. Saya bersyukur logat Betawi saya karena dua puluh tahun tinggal di Citayam masih bisa dipakai.
Menurut penuturannya silat ini pernah sukses dia pakai melawan pemalakan selusin preman.
Ada yang bisa cerita lebih lanjut soal silat ini? Menurut OB saya itu, di kampungnya yang tamat silat ini sebenarnya banyak, cuma mereka gak sempat lagi ngajari.