wah bang indra chatib udah meninggal ya, innalilahi wa inna ilaihi rojiun. terakhir saya ketemu dibandung
semoga amal ibadahnya di terima disisinya
Bang Indra Chatib meninggal Maret 2002 karena serangan jantung... atas nama keluarga kami ucapkan terima kasih atas do'anya dan apabila ada perilaku,perkataan beliau semasa hidup mohon dibukakan pintu maaf.
Kembali ke topik SMI ini... benar yg disampaikan pada postingan sebelumnya...
Perguruan Silat ini didirikan dari keprihatinan Bapak Prabowo atas kurang diminatinya beladiri khas Indonesia ini oleh bangsanya sendiri. Terlihat di era tahun 80an menjamur dojo/club beladiri asing (Karate,TaeKwondo,dll) sementara pencak silat tidak dilirik... bahkan dihampir semua Sekolah (SMP,SMU,Univ) hanya beladiri asing yg ditonjolkan.
Kebetulan Bp Prabowo yg juga murid dari Alm.Abu Zahar (Guru Besar PS Baringin Sakti/BS) mengajak para seniornya (Bp.Edward Lebe,Taufik Bahaudin, Indra CB, dan beberapa lainnya) untuk mengembangkan pencak silat aliran nasional krn pada awalnya BS beraliran silat minang.
Dari pembicaraan awal itu diundanglah para Pendekar/Guru dari beberapa aliran seperti Cimande,Syahbandar, Beksi, Cikalong juga para pendekar Banten (Bp.Tubagus Chasan) untuk diajak bergabung dalam suatu bentuk organisasi yang akhirnya dinamakan Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPS-SMI).
Pada awal dibentuknya, para pendekar dan guru tsb mengikhlaskan jurus dan tehnik andalan mereka utk dijadikan kurikulum PPS-SMI, jadi bagi pesilat muda yg baru bergabung di SMI diajarkan jurus/tehnik yg sudah dibuatkan kurikulum. Kebetulan Alm Indra Chatib ditugaskan untuk menggodok kurikulum tsb sampai dijadikan sebuah buku pedoman latihan.
Kemudian dari beberapa pendekar muda (level dibawah guru) dilatih sesuai dengan kurikulum tsb sehingga mereka akan kembali kedaerah masing2 dapat mengajarkan teknik SMI tsb ke anggotanya (baik yg sudah lama dan baru).
Buku pedoman itu terus disempurnakan, dari hanya tulisan jurus/tehnik dalam bahasa Indonesia kemudian diupgrade ke tulisan dengan gambar sketsa contoh gerakan/teknik sampai versi yg terakhir dengan foto-foto dan video.... sayangnya pada saat itu belum sampai disebarluaskan secara umum ke KOMDA (komisariat daerah) krn kondisi sospol tidak menguntungkan SMI (thn 97/98).
Kelemahan dari multi aliran seperti di SMI adalah jika si Pendekar yg melatih anggotanya hanya berpatokan pada aliran yg ia miliki maka si pesilat didikannya otomatis hanya paham tentang aliran pelatihnya, Oleh karena itu Pengurus Pusat saat itu (88-96) selalu adakan Pelatnas utk para Pendekar sehingga pehaman tentang kurikulum SMI dapat disamakan.
Kelebihannya... tentunya setiap pesilat diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya untuk berlatih aliran silat tertentu dan tujuan akhirnya adalah mengembangkan dan melestarikan pencak silat tradisional Indonesia.
Kebetulan saya sejak mulai bekerja (2001) tidak bisa lagi ikut kegiatan PPS SMI namun dari info saudara seperguruan tetap memantau.
O ya terakhir (2001) saya mendampingi Bp. Edwar Lebe utk melatih di Padeppkan IPSI, kebetulan materinya disana utk Silat Tanding jadi memang tehnik yg diajarkan bukan materi SMI. Tim yg dilatih juga perwakilan dari beberapa PS seperti TS,MP,BP,SH,Kateda dll. Pada awalnya tim ini disiapkan untuk diterjunkan pada kejuaraan tarung bebas atau disiapkan sebagai rekan latih tanding tim pelatnas/pelatda.
Utk Saudaraku dari PPS SMI Komwil Jepara, tetap semangat dalam berlatih dan senantiasa berprestasi.
Salam Satria.