Silek Cupak Mak Danin Capek

[Bayu Umbara]

Ass,selamat pagi sahabat silat dimanapun berada,salam sejahtera,selamat beraktivitas,sukses selalu amiin.
Saya coba menambahkan sedikit mengenai posisi langkah dan balabeh (sikap pasang kaki dan tangan) pada silek cupak,sebelumnya saya jelaskan bahwa posisi berdiri kita dengan lawan adalah baadu sandiang atau sama2 diadu sudut tubuhnya, dengan langkah kaki yang sama,kalau lawan kaki kanan yang didepan maka kita juga harus kaki kanan yang didepan, begitu juga dengan posisi tangan harus sama, tidak boleh langkahnya sumbang  yaitu posisi kaki kita berlawanan dengan posisi kaki lawan, kalau lawan kaki kanan yang didepan maka kita kaki kiri yang didepan, seperti kebanyakan silat yang kita liat ditampilkan di galanggang  atau arena dengan langkah sumbang karena posisi atau sikap pasang tersebut disebut tagak mamintak atau tagak ampang yaitu minta untuk diserang oleh lawan dan lawan saat menyerang juga dengan melakukan awalan makanya jarak tandingnya juga berjauhan tidak menempel, sedangkan disilek cupak karena bukan untuk ditampilkan di galanggang murni untuk beladiri jadi harus selalu nempel dari awal sampai akhir dengan sisi telapak kaki kita beradu atau nempel dengan sisi telapak kaki lawan,lutut kita beradu dengan lutut lawan,dan tangan kita yang didepan juga diadu dengan tangan lawan yang didepan, dan sikap pasang seperti ini adalah untuk meminimalisir terbukanya titik kelemahan kita terutama dari serangan bawah oleh tendangan kaki lawan,kalau tagak ampang atau posisi kaki yang sumbang mudah diserang dengan serangan tendangan kearah selangkangan oleh tendangan kaki lawan,tapi dengan sikap pasangnya baadu sandiang maka kita mengunci serangan mendadak dari lawan pada titik lemah ditubuh kita seperti selangkangan,demikian tambahan penjelasan tentang sikap pasang di silek cupak,kayanya belum kegambar kalau belum menyaksikan langsung,mudah2an suatu saat nanti bisa dibuat videonya.
Terima kasih
salam

[Bayu Umbara]

Sedikit tambahan, disilek cupak tidak khusus mempelajari teknik main pisau namun semua tekniknya bisa digunakan untuk mengantisipasi serangan pisau, tapi saya pernah diajarkan secara terpisah oleh mak danin dan gaek paduko dan itu kepentingannya untuk tampil di panggung, tapi itu lebih kepada seni menurut saya makanya mak danin dan gaek paduko menyebutnya tari pisau bukan silek pisau sebagaimana tari galombang bukan disebut silek galombang oleh mereka walaupun semua gerakannya gerakan silat, karena serangan dan tangkisannya sudah ada kesepakatan antara kedua pemainnya,jadi walaupun sepertinya serangan2 pisaunya sangat ganas dan cepat seperti yang biasa kita liat divideo2 silat tapi sebenarnya itu sudah ada kesepakatan antara kedua pemain silat pisau tersebut,bukan serangan alami. prinsip yang diajarkan guru saya mak danin dan gaek paduko dalam mengantisipasi serangan pisau,"kalau takuik dek ujuang pisau lari kapangkanyo" artinya dalam mengantisipasi serangan pisau harus selalu kearah pangkal pisau,jadi senjata apapun yang kita hadapi gunakan prinsip ini,begitu lebih kurangnya falsafah minang tentang antisipasi serangan pisau yang diajarkan kedua guru saya.
oh ya mengenai awal memulai mambukak langkah atau bermain silat seperti yang saya jelaskan diatas dimulai dari bawah,namun kalau udah main yang kedua dan seterusnya bisa juga mulai dari atas dalam posisi berdiri dengan kuda-kuda sedikit merendah,dengan sikap pasang yang sama seperti saat duduk,baik posisi kaki maupun tangan dan sikap pasang ini cukup mutlak hukumnya demi menjaga efektifitas pertahanan tubuh dari serangan lawan.sekian, terima kasih.
salam

[Bayu Umbara]

Ada beberapa hal yang harus digaris bawahi dalam silek cupak ini, sebagaimana yang saya jelaskan sebelumnya bahwa silek ini sangat fleksible,dia akan terus berkembang seiring perkembangan si pesilat dalam memahami inti dari silat  ini serta jumlah veriasi teknik yang dikuasai oleh pesilat tersebut dari manapun teknik itu berasal, jadi boleh jadi teknik silat saya dengan guru-guru saya dan juga rekan-rekan seguru seilmu dengan saya akan sangat berbeda dalam pengembangan tekniknya, walaupun dalam hal teknik2 yang pernah diajarkan bisa tetap sama ataupun ditambah lagi dengan modifikasi teknik yang lain, tapi dalam hal teknik dasarnya pasti sama yaitu dalam hal sikap pasang;langkah,balabeh dan gelek, sedangkan untuk galicik, gelenong, garak,angin,dan raso  itu bisa berkembang sedemikian rupa tanpa batas,tergantung ketekunan dan pemahaman sipesilat dalam memahami gerak dan menguasai insting tubuh atau reflek,demikian sedikit tambahan,terimaksih
salam

[Suprapto]

Sekedar urun rembug dari orang luar.

Sebagaimana yang diungkapkan uda Bayu Umbara, silek Cupak Mak Danin memberi ruang gerak yang luas pada masing2 praktisinya, yang disisi lain, berpotensi membuat penampilan yang dikembangkan para praktisinya, makin berbeda satu dengan yang lain, yang pada gilirannya (ketika menjadi perguruan yang berkembang di berbagai daerah), potensi ini harus diantisipasi agar tidak berakibat negatip, tapi malah menjadi kekuatan positip.

Beruntung bahwa NARASUMBER KEILMUAN (penggubahnya), masih ada. Kondisi keberadaan beliau tidak boleh di sia siakan. Kiranya  jangan buang buang waktu, para penerus harus segera berkoordinasi, berkonsultasi kepada beliau, mengusulkan koridor pengembangan perguruan maupun pengembangan keilmuan, agar kedepan kita bisa sama2 bahagia, menyaksikan perguruan silek Cupak Mak Danin menjadi SATU perguruan yang kuat dan tetap lestari.

Salam.

[Sawer Wulung]

Sepakat dengan mas Suprapto. Mungkin perlu di buat modul kurikulum atau penyeragaman materi,setidaknya ditingkat dasar atau pemula,apalagi kalo bida sampe tingkat master, untuk memudahkan proses transfer pemahaman dan penyeragaman. Mumpung masih ada yang punya ilmunya, jadi lebih mudah diskusinya.

[limpato]

Kalau mengenai manajemen perguruan, bagaimana penyusunan materi silat yang sistematis, mungkin kita perlu belajar dari peguruan besar yang beberapa anggotanya aktif di SS ini dan tentu saja perlu beberapa  penyesuaian agar pas dengan karakter dari Silat Mak Danin itu sendiri. 
Bagaimana menurut Uda Bayu ?

[Bayu Umbara]

Ass,terima kasih mas suprapto dan kang sawer wulung atas masukannya,insya allah mengenai rencana pengembangan dan pelestarian silek ini memang sudah saya agendakan akan dimusyawarahkan kalau saya pulang nanti lebaran,mau dikumpulkan semua murid2 beliau sekalian silaturahmi.
memang silek cupak ini dari awal juga guru saya udah memberikan ruang dgn mengatakan bahwa untuk buahnya istilah dalam silek minang atau variasi teknik mengantisipasi serangan lawan,  bisa dan boleh ditambah dan dimodifikasi sendiri asal sudah menguasai dasar dari silat ini seperti langkah, balabeh,gelek dan diajarkan juga teknik dasar dari galicik galenong, kesananya bisa dikembangkan sendiri, jadi untuk teknik dasar dan performance dari silek ini akan sama mas,karena teknik dasarnya sudah sangat efektif sebagai pondasi dari sebuah silek atau beladiri, sehingga itu akan dengan sendirinya menjadi aturan baku yang tidak tertulis bahwa sudah barang tentu para murid tidak akan merubah pondasinya yang sudah sangat efektif ini, dengan sekali melihat juga akan ketahuan bahwa itu silek mak danin atau bukan karena memang sileknya berbeda dengan yang lain, dan masalah kemampuan masing2 muridnya dalam menyelesaikan kasus2 dalam silat dari awal juga sudah ada ruang untuk itu,dalam latihan juga kita selalu bertanya kalau begini bagaimana,kalau begitu bagaimana selagi sesuai dengan kaidah2 yang ada selagi kita bisa lebih unggul dari lawan dan titik kelemahan dari serangan maupun antisipasi serangan itu kecil itu bisa dipakai, jadi yang saya maksudkan berbeda itu dalam hal variasi teknik atau buahnya,karena setiap orang yang belajar silek ini akan sesuai  dengan karakter dan pemahamannya tentang inti ataupun bentuk utuh dari silat itu sendiri,kalau dia sudah bisa melihat gambaran besar dari silek ini maka dia akan mampu menyelesaikan kasus silat seperti apapun,demikian yang dapat saya jelaskan mas,terima kasih doa dan dukunganya,mohon maaf kalau pernyataan saya kurang tepat. terima kasih
salam

[Bayu Umbara]

uda limpato@ untuk sistematika materi silat memang dari awal saya menginjak pulau jawa ini dan melihat banyak perguruan sudah sering terpikirkan tapi kadang saya berfikir lagi,kalau silek ini dibuat seperti pola perguruan modern dengan sistematika berjurus,yang saya kwatirkan hasilnya akan sangat jauh berbeda,walaupun bisa saja teknik2nya saya urai satu2 menjadi terpisah2 berbentuk jurus,tapi seperti kata uda sebelumnya raso dari silek ini akan hilang dan keaslian dari silek ini akan luntur,nanti akan kembali seperti pengalaman saya sebelum2nya belajar beladiri diperguruan2,tapi nanti saya akan coba rembukkan dulu dengan beliau2 bagusnya bagaimana,sebelumnya sudah ada beberapa orang yang meminta kepada saya untuk dibuatkan paket2 teknik instannya,sehingga bisa di pelajari oleh orang2 yang waktunya sempit untuk belajar silat,ada juga yang menyarankan kepada saya dan siap membantu prosesnya karena beliau juga kebetulan seorang praktisi hukum,agar dibuatkan yayasannya,sehingga menjadi legal katanya dan bisa dipertanggung jawabkan secara hukum kalau terjadi apa2,saya fikirkan dulu kata saya,karena saya berharap ada yang jadi dulu satu dua orang yang saya didik, baru bisa kelangkah yang lebih jauh,demikian penjelasan dari saya uda limpato,mohon saran dan petunjuknya,mohon maaf kalau ada kata2 saya yang kurang berkenan,terima kasih
salam

[Sawer Wulung]

Kalau baca ulasan dari uda bayu, ya sudah yang dasarnya saja dulu yg dibakukan. Jadi pengembangannya bisa sambil berjalan, itu uniknya tradisional. Ambil contoh cikalong, dalam perkembangannya kan berkembang menjadi banyak. Tapi pakem jurusnya masih sama, lintasan gerak dan dasar usik cikalongnya masih sama. Berkembang berdasarkan karesep guru. Tapi masih terlihat rasa cikalongnya. Sekedar masukan aja.

[Bayu Umbara]

ya insya allah kang sawer,terima kasih atas masukan dan dukungannya,sukses selalu
salam

[limpato]

Kalau baca ulasan dari uda bayu, ya sudah yang dasarnya saja dulu yg dibakukan. Jadi pengembangannya bisa sambil berjalan, itu uniknya tradisional. Ambil contoh cikalong, dalam perkembangannya kan berkembang menjadi banyak. Tapi pakem jurusnya masih sama, lintasan gerak dan dasar usik cikalongnya masih sama. Berkembang berdasarkan karesep guru. Tapi masih terlihat rasa cikalongnya. Sekedar masukan aja.

Saya juga sependapat dengan Kang Sawer. Saya yakin ada karakter ciri khas dari cara langkah, gelek dan balabek dll  dari aliran Mak Danin. Inilah yang dicoba diinventarisir dan menjadi dasar dari peguruan, mengenai buah (teknik praktis) tentu nya menyusul sesuai dengan karakter silat itu sendiri, guru dan kemampuan murid menerimanya .

Jadi jika ada murid dari aliran Mak Danin berdiri, berhadapan dengan aliran silek lain, sitaralak misalnya, akan terlihat ciri umum (silek minangkabau) dan ciri khas dari masing-masing aliran tersebut. Jika itu sudah terlihat , maka pewarisan karakter silek Mak Danin sudah berhasil. Dalam hal ini, tentulah Uda Bayu yang lebih mengetahui bagaimana caranya.. 

Saya juga mohon maaf kepada Uda Bayu jika ada penyampaian saya kurang bagus.
Saya tergerak untuk merapatkan barisan  perpadu satu untuk mempertahankan produk budaya kita agar bisa dinikmati oleh generasi di belakang kita .
Saya bersemangat mendukung Uda Bayu, meskipun baru cuma silat keyboard saja !

[Bayu Umbara]

Ya insya allah uda tuanku,memang betul seperti yang uda katakan bahwa teknik2 dasar dari silek minang versi mak danin ini seperti langkah,balabeh,dan gelek serta beberapa teknik praktis/buah (Galicik,galenong) yang pernah diajarkan oleh  guru bisa dibakukan sebagai dasar perguruan,sehingga itu akan menjadi ciri khas aliran silek cupak mak danin capek ini,dan memang sepengetahuan saya kalau ada silaturahmi antar silek minang maka ciri khas silek minang ala mak danin ini akan langsung terlihat seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya,karena memang dalam metoda pengajaran yang saya alami baik waktu belajar dengan guru dan juga saat saya mengajarkan kepada orang lain yang mau belajar silek mak danin ini secara totalitas atau istilahnya muridnya benar2 mau belajar silat minang secara utuh maka pola pengajarannya akan  sistematis sesuai pakem yang pernah diturunkan oleh guru karena itu sebagai landasan atau dasar utama dari silek minang yang tidak boleh tidak harus dilakukan yaitu langkah,balabeh,dan gelek,kecuali untuk orang2 tertentu yang hanya butuh teknik2 praktisnya,dan itupun pernah saya lakukan kepada beberapa orang yang sedang dikondisikan untuk memiliki teknik2 beladiri praktis seperti di yang diterapkan di militer dengan BDM nya,dan itu tidak mesti menggunakan pakem khas silek minangnya.
saya bersyukur bisa berkenalan sama uda limpato ini walaupun baru didunia maya,tapi saya bisa merasakan energi kecintaan uda limpato terhadap adat istiadat dan tradisi minangkabau apapun bentuknya,dan insya allah saya juga merasakan hal yang sama,walaupun saya juga belum bisa apa2 hanya karena kecintaan dan rasa tanggung jawab terhadap kelestarian dan pelestarian budaya asli warisan niniek muyiang kito saisuek,mungkin kalau berbicara dan berfikir secara pribadi dan sempit ngapain kita cape2 melakukan ini semua mengorbankan waktu,tenaga,pikiran,biaya,keluarga  dan lain-lain, toh ga ada yang maksa kita untuk melakukan ini semua apalagi membayar kita hehe , tapi memang itulah wujud kepedulian kita sebagai generasi penerus  agar tetap terjaga estafeta tradisi ini kepada generasi berikutnya,terima kasih banyak uda limpato atas apresiasi dan sumbang sarannya,mudah2an kita senantiasa diberikan kekuatan,kemampuan dan kesabaran oleh Yang Maha Kuasa untuk melakukan dan memberikan yang terbaik untuk anak keturunan kita selanjutnya,amiin ya arhamarrohimin. lebih dan kurangnya mohon maaf,terimakasih
salam hormat
Hosra Afrizoni

[Bayu Umbara]

Alhamdulillah saya sudah mulai tersambung dengan pewaris2 silek cupak mak danin capek,4 orang anak beliau sudah jadi pertemanan saya di Fb dan saya sudah mendapatkan beberapa nomor kontak mereka tapi nomor kontak anak beliau yang dijakarta belum saya dapatkan nanti mau dicarikan dulu kata anak beliau mandala alias dola waktu kemaren minggu siang saya kontak,mudah2an nanti informasi2 lengkap tentang silek mak danin ini bisa lebih valid dan akurat dari para pewarisnya, menurut penuturan salah satu dari mereka semua anak2 beliau  belajar silat ke bapaknya mak danin capek, namun yang benar2 mahir baru 2 orang katanya, kalau dari murid beliau yang darinagari cupak seperti yang saya ceritakan sebelumnya yang sudah menguasai silek beliau ini ada uda soger,gaek siri paduko dan ada tambahan yaitu mak kasuk, ga tau kalau murid beliau waktu dulu di kota padang ada beberapa orang apa ada yang sampai mahir atau meguasai silek mak danin ini, nanti kita tunggu informasi dari anak2 beliau, saya juga sudah meminta kepada mandala dan soger untuk membuat video silatnya seperti silat2 minang yang lainnya.
seperti saran dari rekan2 sahabat silat semua, saya juga sudah mulai membuat sistermatika teknik dasar silek mak danin ini dan bagaimana teknik pelatihan yang sistematis dan terstruktur agar lebih mudah dalam mengajarkan dan bisa untuk diajarkan kepada jumlah murid yang lebih banyak walaupun methoda ini masih dalam tahap penyusunan dan pencarian bentuk yang paling pas dengan karakter silek mak danin ini,dan memang untuk penguasaan materi dasar tetap harus dalam pola pelatihan berhadapan langsung atau kalau dalam istilah maenpo cikalong, harus nempel, dan sudah coba saya terapkan waktu malam minggu ada yang latian diujung berung dan itu juga yang sedang dilakukan oleh anak mak danin mandala di padang sana, mungkin pola2 pengajaran di beberapa perguruan baik yang masih tradisional tapi sudah sistematis dan yang semi modern akan coba juga di adopsikan, mohon bimbingan dari para sesepuh dan senior pendekar semuanya,agar silek mak danin ini bisa lebih dikenal lagi oleh khalayak rame secara luas dan lebih baik lagi dalam methoda pembelajarannya,terima kasih
salam

[Bayu Umbara]

Salam sejahtera sahabat silat
saya mau sedikit berbagi pengalaman kepada sahabat pendekar semua waktu dulu berlatih silat cupak mak danin capek ini,kebiasaan kalau kita berlatih silat di halaman pondok ladang guru yang masih berupa tanah merah di tengah malam yang gelap ditempat yang jauh dari pemukiman penduduk,jadi sebelum latian sasaran silat atau tempat latian silatnya disiram dulu sampai benar-benar basah dan licin,jadi waktu latian kita harus benar2 hati dan menjaga keseimbangan dan kekokohan kuda2 agar tidak tergelincir jatuh karena tanahnya licin ditambah lagi karena penerangan yang hanya dengan sebuah lampu minyak yang nyalanya sangat kecil dan bergoyang2 tertiup angin sehingga kita harus benar2 waspada dan mempertajam insting dalam berlatih agar tidak terkena mudah terkena serangan lawan,jadi pola latian seperti ini memberikan hasil yang sangat efektif dalam membentuk mental,insting,kekuatan dan kelincahan serta kewaspadaan seorang pesilat khususnya sehingga refleknya terbangun dengan cepat,sekian terima kasih
salam

[Rangkayo Mudo]

Assalamualaikum,selamat malam semuanya,udah lama ga mengikuti forum ini ternyata diskusi silek mak danin capek ini sudah berkembang jauh,maklum saya orang kampung sibuk keladang nokak nabeh kalau istilah orang cupak,ladangnya jauh dari warnet ada dipuncak bukit didaerah gantung ciri,jauh dari rumah bini apalagi dari kota,pulang kerumah juga sampainya sudah malam kaya sekarang,jadi ga bisa online sering2,salam kenal uda limpato,mas suprapto,mas sawer wulung,aki sija, mas kunderemp,
menjawab pertanyaan uda limpato@ kalau disilek ini mungkin jarang berjinjit seperti disilek pauah,dulu mak danin belajar silek langkah tigo sama bapaknya gek capek,tapi ga tau apa langkah tigo bapaknya beliau ini silek pauah atau bukan dan mak danin juga belajar silek langkah ampek sama mintuo atau mertua beliau kalau ga salah,ga tau silek langkah ampek disini silek apa kalau di tempat lain bisa kumango,silek tuo atau apa,karena kebiasaan dinagari cupak seperti itu silek itu disebut nama langkahnya bukan nama aslinya seperti silek lintau,silek bayang dll,mak danin menurut cerita anak beliau juga pernah belajar kuntau waktu merantau, dan beliau sangat lihai silek galombang maupun tari gelombang yang menggunakan isi,konon khabarnya tari galombang yang asli itu setiap langkah maupun gerakan ada kajinya.memang silek beliau mak danin ini cukup komplek modifikasi yang ada didalamnya,tapi ciri asli langkah minangnya tidak luntur,menurut saya beliau ini jeniusnya silat,bisa merancang dan memodifikasi gerakan silat sedemikian rupa,dari berbagai silat yang pernah beliau pelajari sampai muncul bentuk baru yang sangat mantab dan efektif kalau menurut pandangan saya, dengan menyempurnakan posisi langkah,palabeh dan gelek, dan apa2 yang disampaikan adik saya datuak bagindo rajo alias bayu umbara sudah lumayan memberikan gambaran walaupun memang tetap harus melihat versi aslinya,karena boleh jadi dengan berjalannya waktu ada modifikasi lagi yang dilakukan adik saya,mudah2an masukan dan saran dari rekan2 pendekar diforum ini bisa sebagai kerangka dasar dalam melestarikan silek ini dan sebagai langkah maju untuk perkembangan silek situjueh2 ini atau silek langkah tigo atau silek cupak mak danin capek ini kedepannya,terima kasih banyak semuanya para pendekar yang sudah memberikan masukan dan sarannya.wasssalam