+-

Video Silat

Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

Persilatan Jurus Lima (Sabandar) by Marsudi Eko
14/05/2015 19:36

Kebugaran Merpati Putih by mpcrb
22/04/2015 16:16

PAWAI JAMBORE PENCAK 2015 by luri
20/04/2015 16:20

SilatIndonesia.Com

Author Topic: THS-THM  (Read 68331 times)

anyuus

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 55
  • Reputation: 6
THS-THM
« on: 26/10/2007 21:31 »
THS-THM, Tunggal Hati Seminari - Tunggal Hati Maria. Perguruan Silat yang khusus dilatihkan untuk para seminaris/calon pastor di seminari dan biarawan-biarawati Katolik di Indonesia. Apakah di forum ini ada anggota THS-THM atau ada yang tahu detail ttg perguruan ini silaken tjoba share disini... monggo...

Sosro_Birowo

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 336
  • Reputation: 34
  • The best of us is never enough but God's love
    • Email
Re: THS-THM
« Reply #1 on: 31/10/2007 16:42 »
Hasil konsultasi dengan oom gugel..
Dicopy pastekan dari website ths-thm (http://www.thsthm.org)

Sejarah THS-THM

Pada tahun 1983, Seminari Menengah Mertoyudan (Seminari = sekolah calon pastor) , Magelang, Jawa Tengah, mengundang seorang frater (=istilah siswa calon pastor yang sedang kuliah) untuk mengajar. Hal tersebut biasa saja, yang agak aneh adalah frater tersebut diminta untuk mengajar pencak silat. Tentu saja seminari sudah memikirkan "Mengapa Pencak Silat ?".

Ternyata dalam "penggodogan" pendidikan calon imam (pastor) di seminari ditanamkan pula rasa cinta akan tanah air, rasa hormat serta tanggung jawab akan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia tercinta, dan sekaligus mengakar pada iman akan wafat dan kebangkitan-Nya.

Latihan bela diri pencak silat dimulai. Para seminaris yang ikut latihan pertama kali berjumlah 73 orang. Tetapi konyolnya, frater tersebut hanya bisa mengajar bela diri sekali sebulan saja. Secara teoritis tidak mungkin mengajarkan bela diri hanya 2 jam saja dalam 1 bulan. Dilain pihak, sebagai calon imam yang dididik untuk memecahkan persoalan, maka latihan bela diri itupun tetap berjalan walaupun terseok-seok. Apa akibatnya ? Banyak seminaris yang mengundurkan diri, tidak mau lagi mengikuti latihan pencak silat ini.

Memasuki tahun 1984, seminaris yang tetap bertahan mengikuti latihan pencak silat ini tinggal 11 orang. Mulailah diadakan peningkatan latihan beladiri yang lebih berat lagi. Dilaksanakan di Kaliurang, lereng Gunung Merapi, Jawa Tengah, didampingi oleh seorang dokter dan seorang psikolog. Akhirnya latihan tersebut mencapai tahap akhir, berlangsung di pantai Parangtritis, Yogyakarta. Disinilah tercipta jurus-jurus otentik Seminari yang dibuat oleh para seminaris dan frater yang masih muda usia, miskin pengalaman, namun memiliki kebulatan tekad mau berbakti bagi seminari, mau berkorban demi iman dan cinta nan suci pada Ibu Pertiwi. Dari sini muncullah gagasan bersama "Ide menguak masa depan".

Beladiri sebagai sarana kerasulan katolik.

Dewan Pendiri dan Motto Perjuangan

Ide menguak masa depan disepakati. Bela diri akan dijadikan sebagai alat kerasulan. Berdirilah Dewan Pendiri, yaitu suatu dewan yang beranggotakan para perintis dan pendiri serta pemrakarsa bentuk-bentuk idealisme kegiatan THS-THM. Mereka terdiri dari sebelas pria berikut ini :
Pastor  M. Hadiwijoyo, Pr. (bebas tugas, Jakarta); Dr. RMS Haripurnomo Kushadiwijaya (Yogyakarta); St. Adi Satriyo Nugroho, SPd. ; YB. Prasetyo Yudono, MSBA. (Jakarta); Brigjen TNI (Purn) Ign. Imam Kuseno Miharjo (Jakarta); Y. Lilik S. Dwijosusanto, SPd. (Yogyakarta); Benediktus Wiharto, SH. (Bandung); Pastor AG. Luhur Prihadi, Pr. (Pematangsiantar); Pastor R. Heru Subyakto, Pr. (Magelang); Drs. Petrus Agus Salim (Jakarta); A. Bambang Wahjudi, SP. (Jakarta)

bersama dengan empat wanita berikut ini :
Dra. MM. Emmy Putraningrum (Yogyakarta); Ibu Imam Kuseno Miharjo (Jakarta); Dra. C. Wahyu Dramastuti (Jakarta); M. Sri Selastiningsih, SE. (Jakarta).

Setiap anggota Dewan Pendiri ditentukan dengan pertimbangan seluruh anggota, dapat keluar atas permintaan sendiri atau dikeluarkan karena tindakan yang jelas bertentangan dengan azas pendirian organisasi Katolik THS-THM ini;

Sebagian anggota dewan telah terlebih dahulu mempersiapkan kehadiran THS-THM sejak awal 1980-an : Frater Hadiwijaya, Dokter Haripurnomo dan Psikolog Emmy Putraningrum, serta para siswa seminari Mertoyudan yaitu Adi, Heru, Luhur, Lilik, Wiharto, Prasetyo dan Kris serta sejumlah murid seminari Mertoyudan lain. Beberapa individu pernah diperbincangkan untuk menjadi anggota dewan dan tidak diambil keputusan untuk menetapkannya.


Kemudian berkibarlah bendera Beladiri Pencak Silat Katolik Tunggal Hati Seminari, dengan motto perjuangannya "Pro Patria et Ecclesia" - Demi Bangsa dan Gereja.

Adapun cara melaksanakan perjuangan kerasulannya adalah "Fortiter in Re Suaviter in Modo" - Kokoh prinsip pendiriannya namun luwes lembut cara mencapainya. Dengan kata lain, sikap yang mau ditampakkan yaitu sikap berani, ulet dan rendah hati. Menghadapi kekerasan bukan dengan kekasaran - namun dengan Berani dan bijaksana. Bertemu kebaikan dan kehalusan budi - itu yang dicari. Semua tindakan dan kegiatan dipersembahkan hanya untuk kemuliaan kepada Tuhan.

Kedua frater ditahbiskan menjadi Pastor / Imam, dipilih Tuhan untuk pelayan umatnya. Realisasi ide beladiri Tunggal Hati Seminari dijadikan alat kerasulan atau sarana pastoral menjadi kenyataan dalam wujud tindakan dan kegiatan-kegiatan. Berkat rahmat Tuhan, kegiatan ini berkembang dan mulai diterima oleh sekelompok muda-mudi Katolik St. Fransiskus Xaverius, Tanjung Priok dan Salib Suci, Cilincing; serta direstui oleh Pastor Paroki Karl Albrecht SJ. Angkatan pertama ini berjumlah 39 orang.

Saat para seminaris Mertoyudan liburan, organisasi THS semakin dikembangkan oleh para seminaris sebagai panggilan. Mulailah THS ini berkembang ke paroki-paroki yang lainnya, yaitu paroki St. Alfonsus, Pademangan dan Santa Anna, Duren Sawit. Tidak ketinggalan sekolah-sekolah juga dimasuki, yaitu SMP St. Fransiskus II, Cilincing; SMP Tarakanita I, II, III dan IV. THS dikembangkan oleh beberapa Pastor, beberapa Suster, beberapa Frater, beberapa orang tua, beberapa Seminaris dan sekelompok muda-mudi Katolik yang senang untuk membina anak muda.

Pada tahun 1985, bertepatan dengan ditetapkannya sebagai Tahun Pemuda Internasional, pada tanggal 10 November 1985 yang juga bertepatan dengan hari Pahlawan, diresmikanlah di Gelanggang Remaja Jakarta Utara berdirinya Organisasi Beladiri Pencak Silat Katolik Tunggal Hati Seminari. Syukur kepada Tuhan, anggota yang tercatat berjumlah 223 orang.

Sejarah Tunggal Hati Maria (THM)

Awal tahun 1986, puteri-puteri Gereja tidak mau ketinggalan untuk turut serta dalam kegiatan ini. Mereka ada di Paroki St. Fransiskus, Tanjung Priok dan di SMP St. Fransiskus II, Kampung Ambon, yang segera disusul puteri-puteri Paroki St. Anna, Duren Sawit. Pada tanggal 10 November 1986, bertepatan dengan hari Pahlawan dan Hari Ulang Tahun THS yang pertama, diresmikan pulalah Organisasi Beladiri Pencak Silat Katolik Tunggal Hati Maria (THM) oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Departemen Agama RI, Bapak Ignatius Imam Kuseno Miharjo, dan direstui oleh Pastor Paroki Romo Martinus Hadiwijoyo Pr. dan Pastor Purbo Tamtomo Pr. Bertempat di Gereja St. Bonaventura, Pulomas, Jakarta Timur. Jumlah THS-THM sudah tercatat sebanyak 637 orang.
Perkembangan THS-THM

Tuhan bersabda melalui kitab suci, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa". (Yoh. 15:5). Memasuki tahun 1987, jumlah anggota THS-THM sudah mencapai lebih dari 2300 orang yang tersebar di kota-kota Jakarta, Yogyakarta, Surakarta, Wonogiri, Muntilan, Bandung, Lampung dan Banjarmasin. Dan sampai sekarang THS-THM terus berkembang seiring dengan bertambahnya waktu, bahkan sampai keluar negeri.
(Sumber: buku pedoman acara Malam Cinta Tanah Air 10 November 1990, HUT THS-THM)

« Last Edit: 14/11/2007 15:07 by Sosro_Birowo »
Menguasai Kekuatan/kesaktian adalah untuk belajar rendah hati dan sadar akan adanya Kekuatan MahaTertinggi yaitu Sang Cahaya Kasih Sejati.

pastorbonus

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 302
  • Reputation: 9
  • Tunggal Banyu Tunggal Ilmu
Jurus-jurus THS-THM
« Reply #2 on: 01/11/2007 16:01 »
Berdasar akar sejarah berdirinya THS-THM maka jurus-jurus dalam silat ini banyak dipengaruhi oleh perguruan-perguruan silat induknya yang notabene sangat dekat hubungannya dengan pendiri THS-THM (Romo Hadiwijaya, nama lain Mas Suko) seperti :

1. Jurus silat pencak dan pernafasan kasar --> Tunggal Hati dari Romo Nardi, Merpati Putih juga menginduk kesini.
2. Tata langkah dan kembangan --> Aliran Pasundan
3. Jurus pernafasan alusan --> Bayu Manunggal, dari Mas Munandir.
4. Kebatinan --> PH

Induk aliran ini adalah Persatuan Hati (Be United) dengan tokohnya Romo Mangku Supono atau Pujono ya.  :w

Jurus-jurus :
1. Jurus silat ada 26 jenis A - Z
2. Jurus inti AISURTO dan Pernafasan 12 rasul
3. Jurus-jurus pernafasan : garuda, kalajengking, busur kumala, air, matahari, bulan, baju besi (logam), 4 penjuru, dll

Tingkatan :
0. Calon anggota : fisik, jurus AISURTO
1. Pratama : fisik, pernafasan kasar, jurus AISURTO dan jurus 5 pasang
2. Tamtama : kecepatan, ketitisan, jurus A-Z (26 buah)
3. Muda : power, kahusadan
4. Madya : batin
5. Utama : gabungan
6. Pendekar

Dalam perkembangannya THS-THM diwarnai oleh adaptasi style silat sesuai dengan ciri daerah masing-masing, bahkan di salah satu raning di malang pernah ada THS-THM aliran India  [top] .... pembimbingnya seorang ahli meditasi dari India dmn para angota THS bisa mengangkat meja marmer tanpa menyentuh sedikitpun melalui teknik meditasi khusus.
Jadi ciri masing-masing cabang tergantung banget ama pelatihnya...kalo pelatihnya aliran taekwondo ya pasti mengandalkan tendangan, begitu pula misal dari setia hati mengandalkan kuncian, yg ahli TD pasti kuat di sisi alusan dll.
« Last Edit: 25/01/2008 09:01 by pastorbonus »
Pertapaan Tunggulwulung, di bawah kaki gunung Arjuna

sedyaleksana

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 17
  • -Receive: 7
  • Posts: 417
  • Reputation: 43
    • PD Germany & Swiss
  • Perguruan: Perisai Diri
Re: THS-THM
« Reply #3 on: 11/11/2007 16:33 »
Saya pernah dengar, kalau Romo Hadi merupakan salah satu pendiri Merpati Putih, bersama-sama mas Budi dan mas Pung (guru besar MP). Bagaimana cerita sebenarnya?
Kalau saya lihat dr jurus, teknik pernapasan, dan nama2nya, memang ada persamaan yg tidak bisa dipungkiri antara MP dan THS/THM.
Salam
Chandrasa

pastorbonus

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 302
  • Reputation: 9
  • Tunggal Banyu Tunggal Ilmu
Sejarah Merpati Putih
« Reply #4 on: 14/11/2007 12:26 »
Memang berdasar historis, romo Hadi turut mendirikan Merpati Putih bersama mas Budi dan mas Pung sementara ada dua lagi selain mereka mendirikan Reti Ati. Kelima orang ini adalah murid utama Tunggal Hati yang diasuh oleh Romo Nardi.
Masalahnya dalam sejarah perguruan yang dibuat oleh Merpati Putih yg sekarang mereka tidak menyebutkan hal ini (banyak perguruan juga melakukan hal yg sama :-D) Menurut MP, sejarah keilmuan berasal dari sang ayah yaitu Saring Hadipurnomo.
Sementara menurut para pendekar tua (berdasar forumnya mas Oong Maryono) malah lebih ekstrem yaitu Merpati Putih itu sebenarnya ya Romo Nardi pendiri dan guru utamanya.
Memang dari sisi THS-THM banyak terdapat kesamaan gerak, nama, jurus maupun bentuk pernafasan dengan MP, mengenai kontroversi sejarah ini tidak perlu diperdebatkan..justru lebih kita tingkatkan silaturahmi  [top].

Salam Gloria
Fortiter in re suaviter in modo
Pertapaan Tunggulwulung, di bawah kaki gunung Arjuna

anyuus

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 55
  • Reputation: 6
Re: Sejarah Merpati Putih
« Reply #5 on: 14/11/2007 17:01 »
Memang berdasar historis, romo Hadi turut mendirikan Merpati Putih bersama mas Budi dan mas Pung sementara ada dua lagi selain mereka mendirikan Reti Ati. Kelima orang ini adalah murid utama Tunggal Hati yang diasuh oleh Romo Nardi.
Reti Ati ini sekarang bagaimana kabarnya ya, masih exist kah? atau tinggal nama. Dulu waktu kecil saya sering lihat latihan Reti Ati dan sering lihat demonya di dekat rumah saya di Yogya.

Salam
YUN

Sosro_Birowo

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 336
  • Reputation: 34
  • The best of us is never enough but God's love
    • Email
Re: THS-THM
« Reply #6 on: 15/11/2007 09:51 »
Mas Anyuus,

cerita dong ttg reti ati yang pernah diliat itu...gimana mereka latian dan yang didemokan apa ya? silat? tenaga dalam? dan bentuknya gimana?..dulu reti ati gede gak? punya cabang gak? masih ada tokohnya gak..

Kayaknya reti ati udah jarang terdengar, dan daku belum pernah tuh liat perguruan ato tokoh reti ati....

Trus apa dam dimana hubungannya ama THS-THM ama MP..masih satu aliran kali ya?..oh reti ati siapa yang bikin ya? Mas pung ama Mas budi apa juga ikutan?

ada yang tahu gak?
share dung....

...
Menguasai Kekuatan/kesaktian adalah untuk belajar rendah hati dan sadar akan adanya Kekuatan MahaTertinggi yaitu Sang Cahaya Kasih Sejati.

anyuus

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 55
  • Reputation: 6
Re: THS-THM
« Reply #7 on: 15/11/2007 12:26 »
Wah, Kalau disuruh cerita detail saya sudah lupa-lupa ingat tuh... soalnya sudah lama sekali, lebih dari 25 tahun yang lalu. Yang pasti Reti Ati ini adalah perguruan pencak silat. Reti Ati yang pernah saya lihat dulu gerakannya seperti pencak jawa kebanyakan dengan seragam hitam-hitam dan sabuk merah, demonya seperti apa yang sering kita lihat kalau MP sedang demo mecah-mecah balok es dan seperti gitu-gitu lah..Kayaknya Reti Ati gak gede deh, segede-gedenya mungkin hanya ada di sekitaran Yogyakarta. Pusatnya dulu di daerah Brontokusuman, belakang Museum Perjuangan, JL Kolonel Sugiyono Yogyakarta. Tokohnya masih ada gak?... saya kurang tahu deh...itu saja yang masih saya ingat ttg Reti Ati yang pernah saya lihat jaman dulu.
Mungkin ada anggota Forum SS yang pernah menjadi murid Reti Ati atau mengenal Reti Ati lebih dalam bisa menjelaskan ttg Reti Ati disini......
Monggo... ditunggu...

Salam Hormat
YUN

pastorbonus

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 302
  • Reputation: 9
  • Tunggal Banyu Tunggal Ilmu
MP - THS/THM - Reti Ati Satu Ilmu
« Reply #8 on: 18/11/2007 11:15 »
Nih sedikit tambahan soal Reti Ati...setelah buka-buka buku sejarah  [top]

Jadi gini MP - THS/THM - Reti Ati itu satu saudara kandung...gaya pencak dan pernafasannya mirip-mirip lah. Tokoh pendiri Reti Ati yaitu Mas Yanto dan Mas Guntur. Jadi kelima murid utama Tunggal Hati asuhan Romo Nardi yaitu : Mas Budi, Mas Pung, Mas Suko (MP), Mas Yanto dan Mas Guntur (Reti Ati).

Jadi kalo dilacak Tunggal Hati ini menginduk ke perguruan yg lebih tua yaitu Persatuan Hati (PH)nya Romo Mangku yang ujung-ujungnya menginduk ke Persatuan Sedulur Tunggal Kecer (PSTK).

Nah kalo ditilik dari sini maka MP-THS/THM-Reti Ati masih satu saudara dengan Persaudaraan Setia Hati-Setia Hati Terate-KPS Nusantara dll.

Info sejarah ini layak untuk ditelusuri lebih lanjut dengan cara saling bertemu dan silaturahmi agar budaya silat kita tidak hilang ditelan sejarah.
Pertapaan Tunggulwulung, di bawah kaki gunung Arjuna

sedyaleksana

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 17
  • -Receive: 7
  • Posts: 417
  • Reputation: 43
    • PD Germany & Swiss
  • Perguruan: Perisai Diri
Re: THS-THM
« Reply #9 on: 19/11/2007 02:40 »
Wah terimakasih infonya,
memang kalau dilacak2 seperti ini kita akan tahu saudara yg mungkin ilmunya satu sumber. Lebih jauh lagi bagaimana cerita tentang PSTK, guru besar / pendirinya, sejarah dsb?
Salam
Chandrasa

Ranggalana

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 1
  • -Receive: 1
  • Posts: 652
  • Reputation: 81
  • sastra jendra hyu ning rad pangruwating diyu
    • Email
Re: THS-THM
« Reply #10 on: 19/11/2007 06:20 »
Wah jadi rada berbeda dengan versi sejarah MP yang sering didengar ya? Lalu mana hubungan ke Nyi Ageng Serang dan masa Perang Jawa? Kalau MP dikatakan turunan dari PSTunggalKecer, apakah itu berarti bahwa MP punya akar juga di Banten atau Tari Kolot (bener khan, upacara keceran alasnya dari Cimande sana?) ....

Kalau begitu sangat menarik sekali, bagaimana sebuah ilmu yang semula berhubungan dengan da'wah Islam, menyebar dan akhirnya digunakan untuk memperkuat pelayanan Katolik. Benar-benar suatu proses budaya yang unik!

pertanyaan saya selanjuutnya sama dengan pertanyaan pada Sean belum lama ini: Apakah dalam THS-THS ada jurus dan strategi perkelahian yang secara langsung mencerminkan ajaran unik "berikan pipi kiri jika ditampar pipi kanan?" ataukah THS-THM ya tangkis pukul biasa saja?

Salam hangat,
Bram

batu kali jadi candi, duka jadi puisi, jagal jadi wali

pastorbonus

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 302
  • Reputation: 9
  • Tunggal Banyu Tunggal Ilmu
Persaudaraan Sedulur Tunggal Kecer
« Reply #11 on: 19/11/2007 16:27 »
Berikut sedikit sejarah PSTK

Riwayat Singkat Persaudaraan Sedulur Tunggal Kecer (PSTK)
Ki Ngabei Ageng Soerodiwirdjo (eyang Suro)

Ki Ngabei Ageng Soerodiwirdjo nama kecilnya adalah Muhamad Masdan, yang lahir pada tahun 1876 di Surabaya putra sulung Ki Ngabei Soeromihardjo (mantri cacar di ngimbang kab: jombang Ki ngabei Soeromihardjo adalah saudara sepupu RAA Soeronegoro (bupati Kediri pada saat itu). Ki Ageng soerodiwirdjo mempunyai garis keterunan batoro katong di Ponorogo, beliau kawin dengan ibu sarijati umur 29 tahun di surabaya dari perkawinan itu dianugrahi 3 anak laki-2 dan 2 anak perempuan namun semuanya meninggal dunia sewaktu masih kecil.

Pada usia 14 tahun (th 1890) beliau lulus SR sekarang SD kemudian diambil putra oleh pamanya (wedono di wonokromo) dan tahun 1891 yaitu tepat berusia 15 tahun ikut seorang kontrolir belanda di pekerjakan sebagai juru tulis tetapi harus magang dahulu (sekarang capeg). Pada usia yang relatif masih muda Ki Ageng Soerodiwirdjo mengaji di pondok pesantren tibu ireng jombang, dan disini lah beliau belajar pencak silat pada tahun 1892 pindah ke bandung tepatnya di parahyangan di daerah ini beliau berksempatan menambah kepandaian ilmu pencak silat. Ki Ageng Soerodiwirdjo adalah seorang yang berbakat, berkemauan keras dan dapat berfikir cepat serta dapat menghimpun bermacam-macam gerak langkah permainan. Pencak silat yang di ikuti antar lain:
* Cimande
* Cikalong
* Cibaduyut
* Ciampea
* Sumedangan

Tahun 1893 beliau pindah ke jakarta, di kota betawi ini hanya satu tahun tetapi dapat mempergunakan waktunya untuk menambah pengetahuan dalam belajar pencak silat yaitu:
* Betawian
* Kwitangan
* Monyetan
* Toya

Pada tahun 1894 Ki Ageng Soerodiwirdjo pindah ke bengkulu karena pada saat itu orang yang di ikutinya (orang belanda) pindah kesana.di bengkulu permainanya sama dengan di jawa barat, enam bulan kemudian pindah ke padang. Di kedua daerah ini Ki Ageng Soerodiwirdjo juga memperdalam dan menambah pengetahuannya tentang dunia pencak silat. Permainan yang diperolehnya antara lain : minangkabau
* Permainan padang Pariaman
* Permainan padang Sidempoan
* Permainan padang Panjang
* Permainan padang Pesur / padang baru
* Permainan padang sikante
* Permainan padang alai
* Permainan padang partaikan

Permainan yang di dapat dari bukit tinggi yakni :
* Permainan Orang lawah
* Permainan lintang
* Permainan solok
* Permainan singkarak
* Permainan sipei
* Permainan paya punggung
* Permainan katak gadang
* Permainan air bangis
* Permainan tariakan

Dari daerah tersebut salah satu gurunya adalah Datuk Rajo Batuah. Beliau disamping mengajarkan ilmu kerohanian. Dimana ilmu kerohanian ini diberikan kepada murid-murid beliau di tingkat II.
Pada tahun 1898 beliau melanjutkan perantuanya ke banda aceh, di tempat ini Ki Ageng Soerodiwirdjo berguru kepada beberapa guru pencak silat, diantarnya :
* Tengku Achamd mulia Ibrahim
* Gusti kenongo mangga tengah
* Cik bedoyo

Dari sini diperoleh pelajaran – pelajaran, yakni:
* Permainan aceh pantai
* Permainan kucingan
* Permainan bengai lancam
* Permainan simpangan
* Permainan turutung

Pada tahun 1902 Ki Ageng Soerodiwirdjo kembali ke Surabaya dan bekerja sebagai anggota polisi dengan pangkat mayor polisi. Tahun 1903 di daerah tambak Gringsing untuk pertama kali Ki Ageng Soerodiwirdjo mendirikan perkumpulan mula-mula di beri nama ‘SEDULUR TUNGGAL KECER” dan permainan pencak silatnya bernama “ JOYO GENDELO” .

Pada tahun 1917 nama tersebut berubah, dan berdirilah pencak silat PERSAUDARAAN SETIA HATI, (PSH) yang berpusat di madiun tujuan perkumpulan tersebut diantaranya, agar para anggota (warga) nya mempunyai rasa Persaudaraan dan kepribadian Nasional yang kuat karena pada saat itu Indonesia sedang di jajah oleh bangsa belanda.

Nah dari perguruan PSH inilah lahir perguruan2 semacam: Setia Hati (SH), Setia Hati Organisasi (SHO), Persatuan Hati (PH), Setia Hati Putih, dll. Induk dari MP, THS-THM, Reti Ati dari PH.

Ki Ageng Soerodiwirdjo wafat pada hari jum`at legi tanggal 10 nopember 1944 dan di makamkan di makam Winongo madiun dalam usia enam puluh delapan tahun (68).
--------

Falsafah Jawa : Agama = ageming umat

Hal ini dikisahkan dengan sangat menarik oleh mas Oong Maryono, bahwasannya dalam spiritualisme Jawa adalah apapun agamanya maka orang Jawa harus mengerti kejawaannya sehingga agama harus didalami secara hubungan pribadi antara sang umat dengan Tuhan dan tidak perlu dipertentangkan. Hal inilah yang menyebabkan pencak silat bisa diterima semua agama ya Islam, Hindu, Budha maupun Katholik.


--------

Intisari ajaran batin THS-THM

Buat bung Ranggalana, ajaran kasih "berikan pipi kiri jika ditampar pipi kanan" merupakan bentuk simbolik dari kalau memang kuat jangan membalas serangan. Jadi untuk tingkat ini baru level pendekar aja yg bener2 nggak perlu membalas serangan. Sementara di level bawahnya ya masih diajari silat sperti pada umumnya..ya ada serangan, hindaran, tangkisan, tangkapan, kuncian, bantingan sampe pernafasan.

Hal menarik yg ditanyakan oleh bung Ranggalana juga menjadi pertanyaan dari para Bapa Gereja di Indonesia....apakah pencak silat "berantem" sesuai prinsip kasih gereja? Sehingga sebenarnya secara resmi THS-THM belum bisa diterima dan diakui dalam Gereja Katholik.

Salam gloria,
Pastorbonus
« Last Edit: 21/11/2007 08:24 by pastorbonus »
Pertapaan Tunggulwulung, di bawah kaki gunung Arjuna

Ranggalana

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 1
  • -Receive: 1
  • Posts: 652
  • Reputation: 81
  • sastra jendra hyu ning rad pangruwating diyu
    • Email
Re: Persaudaraan Sedulur Tunggal Kecer
« Reply #12 on: 19/11/2007 22:46 »
.......
Intisari ajaran batin THS-THM

Buat bung Ranggalana, ajaran kasih "berikan pipi kiri jika ditampar pipi kanan" merupakan bentuk simbolik dari kalau memang kuat jangan membalas serangan. Jadi untuk tingkat ini baru level pendekar aja yg bener2 nggak perlu membalas serangan. Sementara di level bawahnya ya masih diajari silat sperti pada umumnya..ya ada serangan, hindaran, tangkisan, tangkapan, kuncian, bantingan sampe pernafasan.

Hal menarik yg ditanyakan oleh bung Ranggalana juga menjadi pertanyaan dari para Bapa Gereja di Indonesia....apakah pencak silat "berantem" sesuai prinsip kasih gereja? Sehingga sebenarnya secara resmi THS-THM belum bisa diterima dan diakui dalam Gereja Katholik.

Salam gloria,
Pastorbonus


Terimakasih banyak buat Bung Pastorbonus yang sudi memberi penjelasan panjang dan dalam dengan retorika runtut dan detil kaya.

Saya kira kalau silatnya tangkis pukul banting biasa ya tidak akan melahirkan paradigma baru dunia persilatan. Untuk menjadi unik suatu seni harus menjawab satu soal hidup yang urgen. Kalau tak urgen, seninya takaran remeh.

Contoh: Penciptaan Cikalong, misalnya, yang berasal dari urgensi memiliki beladiri yang tidak menyakiti lawan agar tak bentrok dengan prinsip Sufi yang sangat menghargai anak-cucu Adam sesuai dengan FirmanNya. Masak cucu Nabi kok mau kita tonjok mukanya, mau kita sikut uluatinya, kita banting tubuhnya ke tanah? Yang bener aja, gitu kali pikiran Sufi. Jadinya, menjawab soal diri yang dirasa urgen oleh penghayat Sufisme itu, tercipta Cikalong.

Soal ajaran kasi pipi kiri, Bung Pastorbonus masak belon denger bahwa ajaran ini dilaksanakan secara literer oleh Gandhi dan sukses. Setelah bukti nyata tersebut mengapa selalu masih saja dikatakan bahwa ajaran ini simbolik? Saya tanya gini soalnya penasaran, Sean yang suka posting di sini juga mengatakan kalimat pipi kiri itu jangan ditafsirkan leterlek. Lha wong leterlek ternyata sakti terbukti Gandhi dan rakyat seabreg bisa bikin garem dan India merdeka sampe saat ini?

Salam hangat,
Bram

batu kali jadi candi, duka jadi puisi, jagal jadi wali

pastorbonus

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 302
  • Reputation: 9
  • Tunggal Banyu Tunggal Ilmu
Intisari ajaran THS-THM
« Reply #13 on: 20/11/2007 09:29 »
He..he..he..bung Ranggalana serius banget  [top]
Wah2 2 jempol deh bt bung Ranga...pemahaman filosofi sufismenya enak banget. THS-THM sesuai dengan sejarahnya memang bukan aliran baru melainkan aliran "turunan". Keunikannya dimana? He..he..sesuai kultur dunia persilatan di nusantara ini maka setiap aliran turunan selalu ada "tambahan" sesuai pemahaman dan pengalaman batin dari pendirinya. Sehingga tercipta varian-varian perguruan yang buanyak jumlahnya.

Demikian pula di THS-THM (aliran lama sekitar tahun 90), pastorbonus sempat terkaget-kaget ketika masuk ke dalam sistemnya. Menurut keterangan para sesepuhnya ni...mulai tingkatan calon anggota, pratama, tamtama memang sengaja diberikan materi silat dan pernafasan kasaran sesuai karakter orang muda yang tenaga dan spiritnya meledak-ledak. Baru setelah tingkat muda diperkenalkan materi alusan. Nah disini pointnya ...tak kenal maka tak sayang ya bung :-D... Ternyata materi alusan inilah intisari ajaran THS-THM (detil teknik akan dijelaskan lebih lanjut).

---------
Tingkatan :
0. Calon anggota : fisik, jurus AISURTO
1. Pratama : fisik, pernafasan kasar, jurus AISURTO dan jurus 5 pasang
2. Tamtama : kecepatan, ketitisan, jurus A-Z (26 buah)
3. Muda : power, kahusadan
4. Madya : batin
5. Utama : gabungan
6. Pendekar
---------

Materi alusan ini mempunyai pengaruh yg luar biasa bagi seorang pesilat dimana pencak silat dah ga penting lagi dan membuat orang yg menerima materi ini "tampilannya" akan keliatan lembeng ato wadon. Dan biasanya orang2nya jadi pendiam banget. Makanya dalam pertandingan2 pencak silat, mulai tingkatan muda keatas sudah tidak diikutkan lagi karena bisa lucu..lawannya aktif menyerang si muda ini hanya cengar-cengir kuda :-D

Hal ini sempat pastorbonus klarifikasi dengan teman2 yg aktif di dunia tenaga dalam dan memang diamini efek dari latihan alusan memang membuat pesilat menjadi "pasif".

Materi alusan di THS-THM dilakukan dengan berbagai jenis meditasi pernafasan (mirip yoga) jadi bukan dengan jurus bergerak semacam satria nusantara, kalimasada ataupun margaluyu. Ada juga beberapa jenis pernafasan mirip pernafasan "key" punya kateda yang membuat orang tahan pukul. Kalo di materi kasaran untuk tahn pukul memakai pernafasan logam (butuh kosentrasi) maka untuk alusan memakai "key" ini yg sifatnya seketika.

Dan jangan dilupakan THS-THM ini pada dasarnya dibuat untuk menarik kaum muda menjadi biarawan-biarawati yg mau melepas "keduniaannya". Jadi semakin tinggi tingkatan THS-THM diharapkan para muda-mudi lebih memahami tujuan hidup sesungguhnya dan membuka pandangannya mengenai hidup "selibat".

Nah mungkin ini yg dimaksud bung Ranggalana mengenai pipi kiri pipi kanan...tujuan akhirnya sama khan bung?? Sufisme juga....silat digunakan untuk menarik semangat para muda-mudi saja.
Pertapaan Tunggulwulung, di bawah kaki gunung Arjuna

Java

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 647
  • Reputation: 48
Re: THS-THM
« Reply #14 on: 20/11/2007 10:03 »
@mas Bram,
Sampeyan memang ugal-ugalan. Orang serius cerita malah "diblejeti".
Anehnya yang diblejeti kok gak ngerasa?  :D

 

Powered by EzPortal