Forum Sahabat Silat

Bahasa Indonesia => Silat Diskusi Umum => Cerita Silat => Topic started by: Dolly Maylissa on 08/02/2008 12:18

Title: Mungkin akan terjadi
Post by: Dolly Maylissa on 08/02/2008 12:18
Blh sedikit berbagi cerita yah? Hanya cerita khayalan yg dulu sempat terlintas dari mimpiku

MUNGKIN AKAN TERJADI
Itulah judul yg dipilih sebagai renungan bersama.
Yuk mulai...

Semua menghela napas, kecewa dengan apa yg terjadi. Semua harapan rasanya tlah hilang karena kekalahan hari itu ditambah tahun-tahun suram dalam dunia persilatan indonesia. Kepulangan para atlit silat yg seharusnya tetap mendapatkan dukungan dan ucapan terima kasih malah mendapatkan ejekan dan rasa kecewa dari semua pihak.(semoga aja gak akan pernah terjadi)
Sebulan kemudian, halaman depan setiap media massa mencetak berita yg berjudul PEMERINTAH KECEWA,IPSI DIBUBARKAN.
Setiap orang terhenyak hanya menatap tulisan tersebut. Tak adalagi kata keluar dari mulut bahkan sekedar cacian.

SASI ketua exkul silat sekolah menengah atas kota A, dengan marah meninggalkan kantor kepala sekolah. JAWA yang nama aslinya parto segera menyusul langkah Sasi,"apa yg diomongin sama kepsek?"
Sasi mencoba menenangkan amarahnya kemudian menatap Jawa,"kumpulin semua pengurus,semua anggota,kita rapat siang ini." Sasi tersenyum meyakinkan Jawa bahwa semua akan baik-baik saja.
Jawa turut tersenyum karena yakin Sasi tau apa yang akan dilakukan.
Semua pengurus dan anggota exkul silat tlah berkumpul,saling bertanya apa yg akan terjadi, sebagian hanya bisa menerka-nerka saja dan sebagian lainnya hanya menunggu kepastian.
Jawa mengetok-ngetok papan tulis dengan penghapus,"mohon perhatiannya,beri waktu Sasi untuk bicara." semua terdiam.
Sasi masuk ruangan dengan wajah dingin lalu berhenti tepat di depan semuanya. Ia memandang satu persatu teman-teman yang selama ini selalu memberinya semangat untuk tetap berada di exkul silat tersebut. Ia menghela napas lalu mulai bicara," Terima kasih kalian semua telah bersedia hadir,saya ingin menyampaikan  berita." Sasi berhenti berkata,terharu sendiri. Jawa menepuk pundak Sasi memberi dukungan. Sasi meneruskan ucapannya," Tadi kepsek memanggil saya dan menyampaikan bahwa exkul kita akan...dihapuskan."
Semuanya kaget, tak percaya. 
Title: Re: Mungkin akan terjadi
Post by: Unknown on 08/02/2008 12:58
hmm...menyentuh dan menarik untuk dibahas. apakah dapat disimpulkan bahwa jeng dolly sedang membicarakan masa depan atlit silat (dunia silat kita) di masa depan???

mohon para senior  untuk menanggapinya...

first GRP 4 u

salam
Title: Re: Mungkin akan terjadi
Post by: Java on 08/02/2008 13:33
hmm...menyentuh dan menarik untuk dibahas. apakah dapat disimpulkan bahwa jeng dolly sedang membicarakan masa depan atlit silat (dunia silat kita) di masa depan???
mohon para senior  untuk menanggapinya...

@bang Rasyid
Numpang lewat nih hanya saja bukan sebagai Senior.
Ikhwal IPSI minim prestasi dunia namun hal tsb bukan refleksi absolut kualitas Pencak Silat Indonesia. Bahkan seandainya IPSI dieliminasi sekalipun toh keberadaan Pencak Silat tidak akan terancam dan ikut ludes dari bumi Indonesia.

Bukannya tidak prihatin dg prestasi IPSI tapi realitanya eksistensi Pencak Silat di Indonesia sama sekali "tidak" ditentukan mati atau hidupnya IPSI.

Yah, ini hanya sekedar pendapat pribadi yg tak ada kepentingan politis apapun loh. :D
Title: Re: Mungkin akan terjadi
Post by: Unknown on 08/02/2008 13:49
 :)betul, prestasi IPSI tidak mesti berbanding lurus dengan hidup matinya pencak silat di indonesia. cuman, critical pointnya adalah support/dukungan. ilustrasi di atas kan menggambarkan lemahnya dukungan orang tua dalam hal ini pihak sekolah dalam pengembangan silat.

topik nya juga kan "mungkin akan terjadi" so, bisa iya bisa ga terjadi. jeng dolly mungkin bisa menceritakan lebih jauh hal2 yang menjadi dasar ilustrasinya ini.

maju terus pencak silat indonesia :)

salam
Title: Re: Mungkin akan terjadi
Post by: Dodol Buluk on 08/02/2008 15:12




@bang java
Maksudnya pembenahan di administrasi kali ya Bang?kalo di bubarkan mungkin ada benarnya silat takkan hilang dari bumi indonesia ini, akan tetapi accountability-nya mungkin kurang di akui di mata dunia.. mohon masukan lebih akuratnya Bang.

Salam,


AK
Title: Re: Mungkin akan terjadi
Post by: Java on 08/02/2008 16:22
@bang Sakadaek
Secara jujur pengembangan Pencak Silat sebenarnya tidak membutuhkan administrasi yg rumit. Pencak Silat bisa berkembang subur tanpa mengesampingkan kualitas justru "kalau" penyebarannya merujuk teknologi jaman kuda.

Yang diperlukan cukup latihan di Balai-balai Rakyat atau rumah Guru-guru bersangkutan. Murid latihan dengan tekun dan tidak lupa tiap bulan patungan sekedar pembeli gula, kopi, teh dll buat Sang Guru. Beres. :D
Title: Re: Mungkin akan terjadi
Post by: Antara on 08/02/2008 17:01
Delapan belas tahun kemudian...

Sasi meninggikan kerah mantelnya. Meski sudah menetap selama tiga tahun di London Sasi masih belum percaya diri untuk membiarkan telinganya tersentuh angin dingin Bulan Februari. Kedua anaknya, Ian dan Lila, sudah lebih cepat menyesuaikan diri. Mereka berlari-lari berkejaran dengan semangat, seolah-olah tidak merasakan udara yang membekukan tulang.

"Nyebrang 'nggak, Ma?" teriak Ian ketika mereka sampai di Westminster Bridge, salah satu dari sekian banyak jembatan yang menghubungkan kedua tepi Sungai Thames.

"Bukannya kalian lebih suka nyebrang di Hungerford?" Sasi balas bertanya sambil tersenyum. Pemandangan dari atas Hungerford Bridge memang sangat mengesankan. "Papa nunggu di depan 'Les Pain' ".

"Hungerford, then... " sambut Lila. Dalam hitungan detik dia sudah melesat jauh menyusuri 'north banks' menuju Hungerford Bridge.

Sasi mengamati kedua anaknya berkejaran. Ia mengagumi ketangkasan keduanya, betapa Tuhan menganugerahi anak-anak dengan semangat dan keceriaan yang menjadi perintang hati bagi orang tua.

Matanya menerawang ke seberang sungai, memandang ke gedung-gedung tinggi di daerah Docklands.

Beberapa waktu lalu ketika mereka sedang berlibur di Lake District, ia sempat mengungkapkan kekuatirannya pada Angga, suami tercinta yang telah dinikahinya selama sepuluh tahun terakhir. Pekerjaan Angga sebagai seorang manajer senior di sebuah perusahaan multinasional telah membawa mereka berpindah-pindah ke berbagai negara.

"Kau takut anak-anak kehilangan identitas Indonesia mereka, sayang?" Angga memandangi istrinya sambil tersenyum lembut. Ia sangat memahami keprihatinan istrinya. Saat ia mendapat tugas keluar negeri untuk pertama kalinya, Ian baru berusia lima tahun dan Lila tiga tahun. Saat ini keduanya lebih fasih berbahasa Inggris daripada Indonesia.

"Aku tidak tahu apakah sebenarnya kekuatiran ini beralasan atau tidak," Sasi bergumam pelan. "Tapi aku memang kuatir."

"Aku mengerti," Angga memiringkan kepala mencari mata istrinya. Bibirnya masih tetap tersenyum. "Tapi lihatlah siapa mereka."

Mata mereka berdua bertemu. Sasi memandang penuh tanda tanya.

"Ian lebih suka sambel terasi buatanmu daripada dressing yang lain..."

Sasi mendadak tertawa. Sungguh ia mencintai suaminya. "... dan Lila lebih suka dangdut ketimbang Techno."

Sasi mengecup pipi suaminya. "Ajari mereka silat," bisiknya.

Angga merangkul istrinya. "... kau saja."

"Tidak... kau pesilat terbaik yang aku kenal," Sasi menyandarkan kepala ke bahu suaminya. "Tidak pernah menang di kejuaraan manapun..."

Giliran Angga yang tertawa.

"Tapi berkat silat kau adalah manajer paling tangguh yang pernah aku kenal. Pejuang yang tak kenal lelah untuk menghidupi keluargamu... kau lebih paham hakikat silat daripada aku."

Angga mengoyang-goyangkan kepalanya. Ya, silat telah menempa kepribadiannya, ia mengakui itu. Tanpa latihan berat yang pernah dialaminya waktu SMA dan kuliah dulu, mungkin ia tidak akan tahan tekanan pekerjaan yang dihadapinya sekarang.

... dan mungkin tidak akan pernah bertemu Sasi.

"Kita ajari mereka bersama-sama... " bisik Angga di telinga Sasi.
Title: Re: Mungkin akan terjadi
Post by: one on 08/02/2008 18:59
top buat anda [top], menyentuh......

memang untuk pencak silat kadang kta dibuat bingung ???, yang namanya pencak silat kadang antara prestasi dan "pure" bela diri jomplang. Ada daerah yang terkenal sebagai gudangnya pencak silat namun minim prestasi begitu juga sebaliknya.

jadi betul juga prestasi IPSI tak selalu jadi patokan, "silat" sebenarnya mah malah pada ngumpet kali ya? ;D

salam,


one
BBM
Title: Mungkin akan terjadi
Post by: Dolly Maylissa on 08/02/2008 21:44
Jadi enak ceritanya ditanggapin,tdnya takut nulis nih cerita, yah namanya cerita bs terjadi bs enggak.
Sebenarnya sih nih cerita dah di pernah selesai kutulis tp akibat virus comp hilang dh.
Tar dah diterusin ceritanya
 
Title: Mungkin akan terjadi
Post by: Dolly Maylissa on 08/02/2008 22:59
Jawa tak menyangka dng apa yg dikatakan oleh Sasi,tadinya ia menyangka bahwa kepsek hanya akan menolak pengajuan proposal kegiatan.
"wah gak bisa begitu,kita harus melawan keputusan itu."Bayu salah satu anggota silat yg berbakat menggebrak meja mengejutkan semua.
Jawa segera mencoba menenangkan teman2nya yg ikut terpancing emosinya,"saya mohon kalian tenang,biar Sasi yg memutuskan tindakan kita."akhirnya semua diam menunggu Sasi bicara.
" Ini memang keputusan kepsek dan kita sebagai siswa dan pesilat kita harus patuh pada peraturan,sebenarnya ini belum keputusan final jadi kita masih punya waktu untuk meyakinkan kepsek membatalkan hal itu." ucap Sasi tegas.
"Apa dewan pelatih dan senior sudah tau hal ini?"tanya Maha anggota exkul silat yg bertubuh paling tinggi.
"Saya sudah menghubungi pak ajie,dan besok kita rapat dengan semua anggota dewan pelatih,dewan pendekar dan senior disini,saya harap kalian jangan melakukan tindakan diluar peraturan perguruan kita. Saya mohon kerjasamanya.terima kasih,rapat dibubarkan." Sasi tetap berada ditempatnya sedang yg lainnya berhamburan ke luar ruangan.
Jawa kini terduduk di kursi tak jauh dari sasi"ya tuhan mohon kuatkan kami menghadapi cobaanmu."
Sasi yg mendengar doa jawa mengamini lalu tertawa,"pesilat harus tangguhkan? Masak hanya karena exkul silat kita di depak dari sekolah, kita berhenti belajar silat sih,gak belajar disini ya belajar silat diluar yang penting gak putus asa. Sudah besok kita dengar keputusan anggota dewan." Sasi tersenyum pada sobatnya sejak masuk exkul silat.
" Benar juga yah,kalo hanya karena exkul silat ditiadakan bukan berarti kita gak bisa belajar silat kan. Besok hari berat menanti kita mending kita istirahat dan menjernihkan pikiran,yuk pulang."Jawa berjalan keluar ruangan.
"duluan aj Wa, sasi mau ke rumah pak ajie dulu,laporan rapat tadi." Sasi duduk dan merilakskan tubuhnya.
"yo wislah,tak tinggal yah." Jawa benar-benar menghilang dari pandangan sasi.
Sasi memandangi lambang perguruannya yg berada di buku saku."mungkin ini akan terjadi?"
Title: Mungkin akan terjadi
Post by: Dolly Maylissa on 16/02/2008 11:07
Suasana rapat tampak memanas,anggota dewan pendekar tak memasalahkan tentang keputusan kepala sekolah,berbeda dng dewan pelatih yg masih muda umurnya,mereka menentang keputusan itu.
Eki masuk ke ruangan rapat,"maaf mengganggu."
Sasi menghampiri eki,"ada apa kok tiba2 masuk?"
Eki menyerahkan sebuah koran pada Sasi lalu keluar dng menahan amarahnya. Sasi membaca halaman depan koran tersebut,dia hanya terdiam dan menatap koran itu. Pak aji mengambil koran dari tangan sasi lalu membacanya sebentar,"kita sudahi aja rapat ini,tak ada gunanya lagi."pak aji keluar begitu saja.
Dody mengambil koran yg ditinggalkan pak aji,dia mengumpat,"GILA! APA MAUNYA PEMERINTAH? PENCAK SILAT DIHAPUS? Mereka kira semudah membalikan tangan apa?"
Pemerintahan yg baru berjalan 2 tahun itu tampaknya tak memperdulikan budaya indonesia,pemerintah justru menganggap budaya beladiri hanya menjadikan mereka seorang suka tarung bukan seorang yg berfikir,dan finallah pemikiran pemerintah itu menjadi sebuah putusan.
"sudahlah,jangan habiskan tenagamu untuk marah2,kita harus menghubungi yg lain."pak tris menepuk2 bahu dody lalu mereka semua keluar.
Semua anggota yg tadinya menunggu putusan rapat masuk dan menyerang sasi dng pertanyaan bertubi2.
"apa yg akan kita lakukan? Aku bahkan yg lainnya tak ingin melepaskan pencak silat."jawa mengguncang tubuh sasi,karena sasi masih terdian.
"hubungi teman kalian,saudara atau siapapun yg peduli dng pencak silat,dari perguruan manapun.kita tunggu tanggapan mereka."sasi memberi perintah kepada semuanya lalu ia segera menyusul pak aji yg sedang ada diparkiran, sasi tak habis pikir dng putusan pemerintah, bagaimana bisa pemerintah menghapuskan beladiri terutama pencak silat dari tanah indonesia? Sasi merasa alasan pemerintah yg tadi ia baca dikoran hanyalah bualan belaka,memang akhir2 ini beberapa perguruan bentrok karena alasan sepele tapi itu tak bisa menjadi gambaran seluruhnya pada pencak silat,sasi terus bertanya2 sendiri.
Title: Re: Mungkin akan terjadi
Post by: Elang on 16/02/2008 12:02

Syukurlah bila pencak silat di hapus dan tidak di akui oleh pemerintah, jadi kita nggak perlu repot2 minta bantuan pemerintah ya nggak, tanpa bantuan pemrintah saja silat sdh jalan dengan baik. jadi biarkan saja lah, cinta kita tak akan mudah goyah dengan seonggok kepentingan politik disana, yang nanti akan ada satu pahlawan kesiangan.
Title: Re: Mungkin akan terjadi
Post by: awang baki on 24/04/2008 07:45
Persilatan Malaysia juga begitu. Di Korat tiada stupun kilauan emas. Sebagai warga silat kita sangat terkesan akan hal ini.   :'( 
Benar kata seorang penulis "dunia ini sangat kejam kepada sesiapa yang tidak komited".
Segalanya mungkin, Mau Menang atau pilih Kalah terus.
Fenomena, Kualiti tidak menurun dan tidak pula meningkat perlu dinyahkan. perlu menjadi sebuah jagat yang terus berusaha gigih meningkatkan prestasi.

...bersambung.  Salam 8)
Title: Cerita silat
Post by: pastorbonus on 29/04/2008 09:58
aku ada beberapa koleksi cerita silat..cuma bingung mau ngeshare...alias takut..
gini aja wis yg mau kirim email aja ya..biar aku ga kuatir :-D
nih aku punya:
- api di bukit menoreh
- kho ping ho
- gajah mada
- samurai
- panglima nayan
- kemelut di majapahit
- etc

sorry jika yg diatas tidak tmsk dlm kategori forum ini ya...kl salah mohon maaf.
Title: Mungkin akan terjadi
Post by: Dolly Maylissa on 30/04/2008 15:25
Mas pastorbonus aku mau dong cerita silatnya yg gajah mada ma kemelut majapahit yah kalo gak semuanya aku mau...aku mau... Mau dong...
Posting disini ato kirim ke emailku
dm_shadaa@yahoo.com
Title: Re: Mungkin akan terjadi
Post by: Dolly Maylissa on 04/09/2008 15:14
    Pagi hari ini sebenarnya sungguh menyejukkan hati, sinar matahari perlahan menyelubungi bumi namun hawa sejuk tak mau kalah, dengan sembunyi-sembunyi hawa dingin masih bermain-main dengan riangnya.
    Sasi seolah seperti penakluk matahari, ia pandangi matari sudah lebih dari 15 menit, ia tak takut bila matanya sakit justru karena ia sudah merasa sakit. Pencak silat yang selama ini dibanggakan dan selalu disanjungnya harus sembunyi diantara hati para pecintanya.
    Berkali-kali beberapa temannya menyapa Sasi disertai dengan senyuman tak dihiraukannya.
    "Woi...jangan merasa hebat udah berani nantang matahari." Ucap Maha menggoda.
    "Mungkin aku akan lebih merasa hebat bila sudah bisa menantang pemerintah." Sasi menarik napas dan memandang Maha, "kenapa sepertinya pemerintah selalu menyakiti hati rakyatnya dengan kata-kata manis, dengan alasan untuk melindungi. apa pemerintah gak bisa liat apa yang selama ini ada dan hidup di masyarakat?" Sasi menundukkan kepalanya.
    "Sulit memang posisi kita saat ini tapi kita gak bisa berbuat banyak, kita hanya bisa menunggu." Maha mencoba berkata-kata tapi ia sendiri ragu dengan omongannya, "Semoga keadaan bisa lebih baik."
    Jawa dengan cengengesan datang menghampiri Sasi dan Maha, "Gimana nasib kita sekarang?"
    Sasi mengangkat bahunya.
    "kita tanya sama pak ajie?"tanya Jawa lagi.
    "Pak ajie juga gak bisa memberi jawaban."jawab sasi lemas.
    "Coba kita bisa kaya film-film yah, punya jaringan mata-mata, bikin strategi hebat dan akhirnya jadi pemenang.
    "Em....dah mulai kumat nih anak." Maha menggeleng-gelengkan kepalanya.
    "Yah kali aja, abis gw pusing mikirin masalah ini, gimana nasib anak cucu kita nanti, gimana kalau mereka bertanya, pa ma negara kita punya beladiri asli gak? kaya kungfu gitu." Jawa menggelengkan kepalanya lalu pergi begitu saja.
    Maha memandang kepergian Jawa dengan bingung.
    Bener juga tuh jawa, kenapa kita gak bikin jaringan aja, jaringan untuk membentuk kekuatan, kalo perlu demo pemerintah berhari-hari, biar pusing tuh pemerintah. Sasi tertawa sendiri dengan pikirannya.
   "Kenapa kok ketawa sendiri?" Maha tambah bingung dengan sikap sasi.
   "Gak ada apa-apa. nanti pulang sekolah bilang suruh pada kerumahku yah, bilang aja ada undangan makan-makan." Ucap Sasi sambil menjauhin Maha.
   "Yang bener lo?"
   "Iya undang semua nak silat...oke."