KIsah ini adalah Fiktif Belaka, kesamaan tokoh dan tempat adalah kebetulan semata.
Selamat Membaca..........
Aku masih tertegun di depan komputer dan mataku masih tertuju pada layar dimana setiap tulisan didalamnya aku amati dengan seksama, "ah ini tulisan yang pernah aku buat 10 tahun lalu, masih menggunakan WS (wordstar) dan komputer yang digunakanpun tidak secanggih yang saat ini saya gunakan."
"Punya PC 486 DX dengan WS, Lotus, Dbase didalamnya saja sdh amat canggih waktu itu" bisikku dalam hati. Ya begitulah kemajuan teknologi 10 tahun telah merubah segala kehebatan namun ada yang tidak berubah “Tulisan ini tidak berubah, sama seperti 10 tahun lalu” bisikku.
Aku masih ingat saat menulis tulisan itu, sebenarnya awalnya bukan aku yang menulis, Heriyanto sahabatku yang awalnya menuliskannya dengan menggunakan computer, Tulisan aslinya adalah sebuah tulisan yang menggunakan mesin ketik dan itupun hurupnya sdh mulai banyak yang hilang krn seringnya di fotocopy.
Atas inisiatif Heri lah beberapa dokumentasi kembali diremajakan dengan mengetik ulang di computer tanpa ada perubahan isi. Dokumen yang semula sulit terbaca akhirnya dapat di cetak melalui mesin printer laser ataupun melalui Dot matrik.
Intinya sejak saat ini kami pesilat dari unit Jakarta timur memiliki dokumen yang cukup rapih hanya dengan modal computer. Dan tentunya kami sangat bangga dengan hasil karya kami saat itu.
Dokumen yang paling sering digunakan adalah Sejarah perguruan silat kami, dimana setiap ujian kenaikan tingkat materi sejarah selalu menjadi bahan uji untuk mengetahui sejauh mana pesilat mengetahui keberadaan perguruannya.
Selang beberapa tahun kemudian dokumentasi perguruan tsb kami publikasikan ke media Internet pada tahun 1996. dan dari sinilah awal kesalahannya.
Karena bertahun-tahun dokumentasi tersebut teryata berubah, sedangkan yang kami publikasikan adalah dokumentasi yang masih asli bahkan kami tidak pernah merubah sedikitpun kecuali jenis hurup dan merapihkan beberapa tulisan yang kurang pas.
Dan kini setelah 10 tahun lebih “seseorang sesepuh perguruan” dengan keras menuduh kami menyalahi aturan dimana dokumentasi yang kami publikasikan tidak sesuai dengan sejarah perguruan yang sebenarnya.
Saya dan Heri tetap tenang karena apa yang kami lakukan tidaklah seperti yang di tuduhkan, saya mempublikasikan dokumantasi tersebut sebenarnya juga atas ijin lisannya beliau, sayangnya beliau lupa telah memberikan ijin, saat kami berkunjung kerumahnya.
Lagi pula kami mempublikasikan tentang perguruan kami krn rasa cinta kami dan kebanggan kami.
“Ahh…sudahlah, yang pasti seharusnya kami tidak harus di salahkan, mungkin kalo di perguruan lain kami akan mendapatkan penghargaan, apalagi ikut mempromosikan perguruan silat sejak tahun 1996 lalu, kami bahkan tanpa di bayar sedikitpun, kalaupun saat ini disalahkan krn teryata ada kesalahan penulisan ya, coba di lihat dokumentasi aslinya, krn kami dahulu hanya sebatas mengetik ulang. Dan saksinya cukup banyak tapi entah para saksi mata yang saat ini masih aktif di perguruan seolah diam seribu bahasa.”
"hatiku masih bertanya-tanya, apakah aku akan mengklik tombol ini ......" tatapan mataku menuju tombol DELETE.
==END==