Forum Sahabat Silat

Bahasa Indonesia => Silat Diskusi Umum => Cerita Silat => Topic started by: pendekar on 04/06/2007 20:20

Title: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: pendekar on 04/06/2007 20:20
Pendekar Pemetik Bunga

Sebelumnya ini adalah cerita Fiktif!!, nama dan tokoh hanya kebetulan semata, tidak ada maksud menggurui siapapun. selamat menikmati.

Hujan masih terlalu deras untuk ditembus dengan menunggang kuda, apalagi jalan dipinggiran batavia terkenal banyak lubang disana sini, maklumlah pihak residen batavia masih memperhatikan pusat kota, sedangkan jalan-jalan dipinggir kampung masih banyak yang belum di perbaiki.

Sang Penunggang kuda memperlambat laju kudanya yang semula berkecapatan 80 KM/Jam, kini hanya 20KM/jam saja, takut kaki kudanya slip maklum dijaman itu belum ditemukan balance buat kendaraan agar tidak slip. :P

Ditengah jalan banyak opas-opas berpatroli saat memasuki batavia, maklum saja, sering terjadi aksi kejahatan yang dilakukan, opas-opas tersebut memeriksa dengan detail setiap orang yang lewat, temasuk sang penunggang kuda yang asal-usulnya pun tak begitu jelas dari mana asalnya.

"Selamat malam tuan" Ujur Opas yang berjaga dengan kumis yang tebal bertopi ala mener walanda ( belanda ), "malem juga mister, ada apa yaaa" tanya penunggang kuda sambil turun dan memperlihatkan tanda pengenal dan menunjukkan "surat Izin berkuda".

"Oh nama tuan Danulelana, asal dari purbalingga, ada apa gerangan tuan kebatavia ini," tanya Opas dengan sikap lebih lembut karena di depan nama Tuan Danulelana terpampang Hurup "R" yang masa itu sebutan untuk keturunan orang ningrat atau berdarah biru.

"Ah biasalah mister saya iseng-iseng aja kok main ke batavia, maklum kuda saya ini baru saya beli dari Suku Aboringin ( australia )" jawab Tuan Danu sambil memasukkan kartu tanda pengenal dan surat lainnya.

Tuan Danu dipersilahkan jalan kembali, dan Opsirpun mengingatkan bahwa disini banyak kuda yang sering ngerem mendadak oleh sebab itu tolong jaga jarak. perjalanan Danu malam ini begitu Sunyi apalagi ia baru pertama kali ke Batavia, cerita orang mengenai Monas yang pernah ia dengar teryata hanya cerita bohong, karena sampai di Gambir ia tidak menemukan bangunan yang mirip monas, yang ada hanya tulisan Plang berupa " Disini akan di bangun Monas, mohon doa restu", Ups  ternyata baru rencana doang, maklumlah sekarang tahun 1807 M.

Setelah bermalam di Sebuah Pondok berbintang lima, Tuan Danu melanjutkan jalan-jalannya, ia melihat buku sejarah tentang batavia, tapi sayangnya tidak banyak membantu maklumlah orang pribumi jarang yang mau menulis.

Kuda Autralinya ini menjadi pusat perhatian orang yang memandangnya, Tinggi Besar dan Gagah, masih jarang orang beilanda maupun orang Pribumi yang memiliki Kuda seperti ini, dan biasanya pemiliknya adalah anak Saudagar kaya Raya, atau anak dari Duta Besar utusan negeri, dan memang benar Danu adalah anak orang paling kaya di daerahnya, apalagi orang tuanya memiliki Tanah yang luas, bahkan menurut warga di desanya, Ayahnya tuan Danu sempat membeli Gunung Slamet, karena anaknya ini memang Hobi mendaki Gunung. agar anaknya selalu slemet maka nama Gunung itupun diberi nama Slamet.

"Mohon panggil saya Danu saja ^:)^" ujurnya kepada Putri - putri cantik yang minta tanda tangannya, maklumlah wajahnya mirip dengan artis dangdut pada masa itu. setiap kedipan mata, ada saja gadis-gadis cantik yang pingsan, karena begitu besarnya daya linuwih atau ilmu sukmanya.

"Mas Danu, aku mau dong berkuda bersamamu, " ujur salah satu putri cantik yang nampaknya tegar dan tidak mudah pingsan, dan Danu pun sempat binggung tumben ada cewek cakep ngeliat gw di kagak jomplang" danu berbisik dalam hati dengan menggunakan bahasa batavia.

"Sorry neng, ini kuda masih inrayen" ujur Danu, "Apa tuh bang Inrayen??" tanya putri tersebut yang ternyata bernama Vitaloka.

 ::) eeee, itulah dik, kalo barang masih baru tuh inrayen, kalo nggak salah sih gitu dech tulisannya, tapi kalo masih binggung juga coba dech adik Vita tanya sama temen-temen saya yang kerja di bengkel Astra dan atau Indomobil"

Singkat cerita itu semua hanya alasan klasik untuk menolak ajakan gadis2 cantik itu ikut menunggang kudanya, apalagi ini kuda tidak mau rumput premiun maunya premix yang harganya mahal boo... :)

Alkisah, Danu dikenal juga sebagai seorang pendekar yang tak tertandingi di purbalingga, sehingga menurut ayahnya Danu harus belajar lagi dengan pendekar2 di sebrang sana, atau kebatavia, karena dibatavia konon banyak sekali guru-guru beladiri atau "maen pukulan".

Danu sebenernya sudah cukup tangguh buktinya waktu perjalanannya ke batavia ia sempat di tantang oleh pendekar dari Cirebon, Purwakarta, Karawang, bekasi semuanya tunduk. artinya kesaktiannya sudah cukuplah. tapi sebagai pendekar ia harus belajar terus apalagi ada motto Long Life education"

Ilmu yang dipelajari Danu cukup beragam dari Nampon, Gajah Putih, Hingga si Pecut, kalo nampon lebih bersifat untuk tenaga dalam dan kesehatan, kalo Gajah Putih ini silat dari Sunda dan si pecut memang terkenal dari batavia.

----------- Nyambung -----------










Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: pendekar on 04/06/2007 20:56

Setelah dua hari muter-muter di Batavia akhinya capek juga :-\, Ia akhirnya membeli sebidang tanah di kawasan Melawai, konon katanya dikawasan ini anak-anak muda ningrat suka balapan kuda atau sekedar mejeng. Lagi pula toko-toko dan Mal-mal deket jadi nggak perlu jauh – jauh utnuk  membeli kebutuhan pokok ;D.

Di halamannya yang luas Danu berlatih intensif jurus-jurus mautnya, semua aliran yang ia pelajari di ramu menjadi satu jurus pamungkas, dan ia sebut “Jurus pemetik bunga” [top]. Namun kata babe di kampong, Danu harus mencari guru dan sekaligus kawan untuk berguru menambah ilmunya yang masih kurang ini. :P

Menurut Babenya danu (Raden Mas Purbonegoro Slamet Sentoso) danu harus belajar dengan pendekar Iwan Fals eh Iwan Setiawan, Yanweka, Rama_Muda, Devil_Buddy, Eko Hadi Jenar, Alda,  Martin si Tangan Awan. dan terakhir dengan Kisawung. 8)

Semua pendekar tersebut harus di ajak tanding dulu, kalo Danu menang maka danu tidak perlu berguru dengannya, tapi kalo danu kalah maka ia harus berguru dengan pendekar itu minimal 1 Bulan. Di padepokan Silat Batavia, yang saat itu lokasinya di deket kampong rambutan.

Pendekar yang pertama di tantangnya adalah pendekar Rama, dan pertarungan ini akan sangat ramai apalagi ada orang belanda yang rencannya dateng untuk menjadi wasit sekaligus Juri, yaitu Kang Eric Bovelender, Kang eric sudah punya sertifikat menjadi Juri Tingkat dunia jadi ia berhak menjadi wasit di temeni oleh Kang Iwan yang juga punya sertifikat Juri walupun baru tingkat nasional.

Perjalanan dari Melawai di lewati dengan angkot yaitu sebuah dokar yang di tarik dengan dua kuda, Dokar itu sendiri isinya bisa 10 orang, yang kanan 4 orang, kirinya 6 orang dan didepan samping pak Kusir satu orang. ???

Dari melawai hanya bisa sampe desa cililitan sebagai terminal terakhir :'(, sisanya Danu berjalan kaki menuju pendepokan silat Batavia di bilangan Taman Mini Square. Sampe di padepokan Rasa lelas sudah membuat ia mengurungkan niatnya untuk bertanding dengan Rama yang kebetulan Rama juga baru saja sampai beberapa menit yang lalu, tapi namanya pendekar rasa lelah tidak dapat menghalangi niat sucinya. >:(

“Tuan Rama dan Tuan danu,apakah tuan-tuan sudah siap”  :)p Ujur Wasit Iwan lantang berteriak di atas podium, “Danu dan Rama saling berpandangan seolah sedang menilai kekuatan masing-masing, Danu dengan tatapan penuh welas asih memancar dari kedua matanya ::), sedangkan Rama pun tak kalah memandang penuh sejuta makna :o.

Lama tidak ada gerakan dan tidak ada pertarungan. Akhirnya wasit menilai pertarungan ini adalah pertarungan menggunakan Rasa, atau dalam bahasa jawa menggunakan Ilmu kebatinan, dan keduanya tetap tegar dan tidak ada yang pingsan atau jatuh. Akhirnya wasitpun berkata “Karena kedua-duanya sangat kuat kami atas nama dewan wasit dan juri memuruskan….,  :)p SERI!!!!. Teriak Wasit Iwan sambil mengangkat kedua tangan petarung tersebut. ^:)^

-------------- Nyambung -------------
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: stryker on 04/06/2007 21:41
- ceritanya menegangkan, penuh lika-liku, bila tidak waspada, pembaca bisa masuk jurang. -
Leila S. Chudori, Kompas, 30 Februari 2007

- two thumbs up -
Roeper & Roeper -

- Pendekar adalah penulis terbaik generasi 2007 -
Habiburahman El-Sirazy, pengarang ayat-ayat Cinta

- Filosofis, sekaligus menghibur -
Salman Rushdie, pengarang ayat-ayat setan
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: pendekar on 04/06/2007 22:30
Penunggang Kuda itu tegesa-gesa memasuki pintu gerbang rumahya, apalagi hari ini hujan lembat, langit mendung, matahari yang seharunya bersinar terang cerah tidak tampak dilangit. Penunggang kuda turun dari di pendapa rumah tersebut dan tergesa – gesa membuka jas hujannya lalu seperti berlari memasuk rumahnya. [run]

Seorang penjaga mengangguk memberi hormat  :w, tetapi Danu tidak acuh, sekaan-akan tidak melihat sesuatu dihadapannya, langsung masuk ke kamar tanpa cuci tangan apalagi mandi. [bath]

Kejadian pagi itu bener2 membuatnya binggung, %-( setangguh itukah pendekar dari tanah Batavia, sehingga 10 jurus saja tidak mampu mengoyahkan lawannya, “hem..apalagi kalo melawan pendekar-pendekar lainnya??” bisik danu dalam hati penuh tanda tanya. ~X(

“sepertinya saya harus bertapa dua sampe tiga hari nih,” ujurnya dalam hati. Tidak harus menunggu rasa lelasnya hilang danu membuka sebuah kain hitam diletakkan di lantai, ia pun mulai melakukan meditasi untuk mencari sesuatu, menyatukan pikiran dan sukmanya bagaikan melayang di atas bumi, mencari sebuah jawaban dengan cepat melalui mesin pencari google. [top2]

Melalui daya linuwihnya, Danu mengontak Yanweka melalui sms ( jama dulu namanya telepati) ia ingin sekali mengetahui kehebatan-kehebatan para pendekar di Batavia ini.

Tidak terasa, 2 hari danu melakukan meditasi [kecut], “Ah gila jam berapa nich??, bisik danu kaget karena hari ini ada janji sama yanweka di desa Jarinegara. Danu dengan cepat menarik kudanya dan langung tancap gas pakai gigi empat…, wuissss [run] ;)

Jalanannya macet karena banyak kuda yang sudah tua dipaksa mengangkut beban berat, apalagi pedagang kaki lima bikin semrawut Batavia, tapi danu harus bersabar, dia berjalan berlahan di tengah kesemrawutan jalan di Kota Batavia.

1 Jam perjalanan Danu sudah sampai di Pondokannya Yanweka, tanpa disadari pintu rumahnya dengan pagar terbuat dari bamboo kuning otomatis bergerak sendiri, dan seorang pengawal dengan pakaian serba hitam dengan golok, granat  dan pentungan terselip rapih dipinggang sang penjaga. ;)

“Silahkan masuk Tuan Danu [hihihi]”, terdengar suara tapi oranganya tidak terlihat, danu kebinggungan menoleh kesana sini, tapi orangnya tidak nampak, “begitu hebatnya orang ini” pikir danu dalam benaknya.

“Tuan danu, mau minum apa?, Whine, Bir, sekuteng, atau air putih” suara ini bergema kembali, namun kali ini Danu mengetahui sumber suara tersebut dari sebuah kotak mirip speaker, “hem ini mah gue juga punya ujur danu kesel, gw pikir sakti!!”

Yanweka keluar di kawal oleh pengawal yang jumlahnya 10 orang, 4 orang membawa kipas dan 6 orang membawa Cemilan, kesemuanya wanita berjilbab, jadi yanweka nggak bisa macem-macem. :'(

“Ada apa Danu ente main kerumah ane” tanya yanweka sambil seolah sedang membaca maksud tujuan orang ini dengan Ilmu kebatinannya. “apakah anda ingin mengetahui rahasia maenan orang Batavia??” ujur yanweka melanjutkan.

“ Bener Kang Yanweka….!!, kok Akang bisa tau sih”, Danu keheranan maksudnya terbaca oleh yanweka, “ Gimana sih ente, ente yang kemarin nulis sms ke Ane khan???” bentak yanweka dengan gerakan cikalongnya. :)p

“Eh iye yeee kang eh bang!!!” ^:)^ Danu jadi gerogi ngeliat jurus aneh yang baru aja di peragakan dengan capet, halus dan lembut.

“Gini ajeh deh Mas Danulelana agung purnama” ujur yanweka, “loh kok akang tau namanya lengkap saya sih?? “ Tau lah ente khan suka main dimilis pendaki sama milis silatbogor juga khan??, ayooo ngakuuu!!!” Ujur yanweka nebak-nebak.

“Eh iya kang kadang-kadang sih,” balas Danu cepat, “terus gimana kang,” tanya danu penuh harap, “ente coba dech main ke Padepokan Hidro, disana tuh banyak pendekar yang ngumpul, gedung eh padepokan itu yang punya Pendekar Husnul Hadi, ia seorang ahli dalam ilmu Reiki dan juga silat” Ucap yanweka menjelaskan. ???

“Nih alamatnya, dan ane ingetin ame ente, jangan sekali-sekali nantang orang-orang ini, terutama uda Alda dia sangat sakti, Bos Kisawung apalagi ia temennya banyak apalagi ia bisa membaca pikiran orang lain, atau Eko Hadi Jenar, ia ilmunya sungguh luar biasa” kalau mau ngetes ilmu coba dengan martin si tangan awan, ia nggak bakal menyakiti lawan, jadi ente bisa aman, “ ujur yanweka panjang lebar.

Singkat cerita Danulelana dengan kudannya meluncur kejalan dewi sartika cawang, jalannya penuh dengan dokar, M16, M06, semuanya suka ngetem sembarangan, sehingga Danu harus berhati-hati melawati jalan Cawang ini.


( Ikuti Kisah selanjutnya, apakah Danu datang ke Padepokan Hidro hanya sekedar bertamu ataukah ia akan melakukan kekacuan, ingat !!, pendekar Danu, di kenal sangat Berani dan tak pernah takut... >:( )



Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: pendekar on 05/06/2007 00:01

 :o Kehadiran pendekar Danulelana setidaknya membuat geger dunia pesilatan di Batavia, hampir seluruh pendekar bertanya-tanya apa maksud tujuan pendekar dari Gunung Slemet ini, apakah ingin menjajal ilmu, ataukah hanya sebatas silaturahmi saja. Koordinator Forum Pendekar Batavia (FPB), Eko Hadi jenar dibuatnya pusing. [lucu]

Apalagi malam ini para pendekar sedang sibuk dengan “Rapat wisata silat tahun 1809” yang rencanya akan berkunjung ke salah satu daerah kekuasannya Nasrudin, alias Udin Trumbu, suasana rapat menjadi terganggu dengan adanya gossip kedatangan pendekar danu ini. :'(

Malam itu Pendekar Eko Hadi Jenar (Eko Jenar), kembali kerumahnya dikawal oleh pasukan dari cingrik yang memang dikususkan untuk mengawal sang coordinator, ??? Tenang sekali Eko Jenar mengendarai dokarnya, suara kaki kuda terdengar beriringan dengan suara roda yang menggelinding di jalan desa. Jalan di Desa (Dewi sartika hingga pondok kelapa) hanyalah jalan tanah yang dikeraskan, suara giring-giring kudapun sangat sendu, membelah suasana malam yang gerimis. Kudanya tak perlu dikendalikan lagi, seolah kuda itu telah tahu kemana arah jalan pulang. :-[

Pendekar Eko Jenar duduk sambil pikirannya mengelana, tangannya memeng tali kekang, pandagannya lurus kedepan membelah cahaya malam yang gerimis. 8)

Tiba-tiba ia terkejut mendengar suara langkah kuda di depannya ::), suara langkah tersebut sungguh cepat seolah sedang terburu-buru, iapun mengambil kekang agar kudanya memberi jalan untuk kuda didepannya. Tapi ada yang tidak enak dengan perasaanya, Eko Jenar bersiaga, dan mengeser Golok Saktinya dipinggang agar terletak di agak kemuka, bila dalam keadaaan darurat di bisa menghempaskan musuhnya. >:(

Tapi syukurlah ;D, ternyata itu adalah patroli berkuda dari pasukan Opos yang memang tiap malam berdinas menjaga keamanan, “Selamat Malam Kang Eko Jenar, malam sekali pulangnya”, sapa salah sau opsos dari 3 orang opos yang wajahnya serem. :w

“Malam juga, iya nich, kami dari tanah cawang, habis meting barusan, mari bang”, eko membalas sapaan mereka, sedangkan pengawal dari cingrik sdh terlelap tidur didalam dokar :P.

Eko Jenar sampai di pondokannya di pondok kelapa, ia berpikir sedang membutuhkan dukungan pendekar lainnya, apalagi menurut informasi, pendekar Danu adalah pendekar yang berhati lembut tapi kadang-kadang kejam juga apalagi dengan lawan yang kuat, informasi ini ia dapat setelah ngubek-ngubek mesin googling di ruang kerjanya.

Walupun udara sejuk karena habis hujan ia sampai larut malam masih belum bisa memejamkan mata, padahal besok pagi hari kerja dan menyelesaikan Laporan RUPS ( Rapat umum pemegang saham) yang sampai hari ini masih dalam bentuk software di dalam kepalanya. Lampu kentir menyala redup, tertiup angin dan membelai sang malam.

--------- EOF----


[rapat]
Dalam siaran Radio AM yang berbahasa belanda, santer terdengar kabar tentang pendekar Danu, entahlah namanya begitu cepat sekali menyebar hingga media radio kompeni pun menyiarkan tentang petualangan sang pendekar [top], karena hampir setiap daerah yang dilewati sang pendekar pasti ada yang terluka, pertama terluka karena kehabatam ilmu silatnya dan yang kedua banyak gadis-gadis yang terluka hatinya karena cintanya tak kesampaian. x-))

Berita inipun sampai pula ke kawan-kawan pendekar lainnya,  Kang yanweka yang disebut-sebut sebagai mata-mata karena telah membocorkan rahasia padepokan pun di panggil ke pedepokan Hidro oleh Koordinator Forum. :-[

“Mas Yanweka,” ucap  :-* Eko Jenar denga suara bak di persidangan, “ ada hubungan apa anda dengan pendekar Danu??”, tanya Eko Jenar dengan sorotan mata tajam, “  :-[ Paduka hamba tidak ada ada koneksi apa-apa, pendekar Danu, hanya datang kepada saya dan minta alamat padepokan ini maupun alamat website hingga e-mailnya kepada hamba, paduka !!” jawab Yanweka dengan duduk tersimpuh tak berdaya. :-X

Sedangkan pendekar lainnya yang mengetahui peristiwa adu ilmu antara pendekar rama dan Danu ini pun mencoba angkat bicara ^:)^, “ Paduka Eko Jenar” ucap salah satu pendeker bernama Martin si tangan awan, “ hamba waktu itu melihat pendekar Rama_muda bertarung dengan tenaga batin dan keduanya tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang”.

“Benarkah begitu pendekar Rama!!!”,  :-* Eko Jenar membentak dengan suara lantang, hingga kaca jendela retak dan karpet berwarna biru berubah menjadi warna hijau %-(. “sungguh Bos Eko jenar” ucap Rama gerogi. “Ilmu Pendekar Danu sungguh luar biasa, saya baru pertama kali bertemu dengan orang yang punya ilmu aneh kayak gini bos”, ujur Rama kembali ^:)^

“Oke, kalau begitu, kita harus tahu, apakah gerangan niat pemuda itu hingga berani-baraninya menantang pendekar “Golok Sakti” dari pondok kepala eh kelapa!!!”  ~X(suara Pendekar eko bergaung di dalam ruangan yang sangat memekikan telinga orang yang mendengarnya.

Suasana begitu hening semua pendekar forum bersimpuh sambil berdoa kepada Tuhan agar tidak terjadi hal-hal yang kurang baik, karena tujuan “Forum pendekar Batavia” adalah untuk menjalin silaturahmi dengan pendekar dari daerah lain seperti dari banten, Pagaruyung hingga ke Cianjur. [hai]

( Bagaimana kelanjutannya, simak saja dech besok, krn pendekar Danu masih bersemedi di pondokannya, tapi kita belum tahu niat apa yang membuat pendekar Danu ingin menjajal kesaktian pendekar “Golok Sakti”, maka alur ceritanya masih belum jelas nich, ada yang mau nambahin silahkan saja)


Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Nagapasa on 05/06/2007 09:21
we want more ..  [yahoo] [yahoo] [yahoo]
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: pendekar on 05/06/2007 11:27
Hari berganti hari, Minggu berganti minggu, dan bulan berganti dengan bulan ...., sudah 3 bulan kabar tentang pendekar “pemetik bunga” kembali menghilang tanpa bekas, menurut hasil terawangan pendekar kisawung ( SaungRasa ), pendekar Danu sedang dalam pertapaan dan mencari wangsit di salah satu gunung di jawa barat dan yang bikin hebohnya pendekar Danu di temani oleh pendekar Devil_buddy yang ternyata adalah kawan lama saat mereka masih sama-sama hobi mendaki gunung.

Suasana kota Batavia kembali normal, huru-hara dan gossip tentang akan terjadi pertempuran antara dua pendekar mulai hilang dari konsentrasi masyarakat, mereka kembali berkerja seperti biasa dan kehidupan menjadi normal seperti sedia kala.

Pendekar Danu dalam pertapaanya, menurut pendekar Devil_Buddy bahwa “pendekar Danu memang sungguh sakti, ilmunya tinggi, walaupun silat yang dipelajarinya tidak sampai tuntas tapi karena bakat dan keturunan darah pendekarnya mengalir dari orang tuanya, maka jangan sepelekan kehebatannya” ujur pendekar Devil disela-sela wawancara dengan wartawan Amal dari koran “tempo doeloe”. :D


“Tidak terasa saya sudah menerima banyak wangsit” bisik Pendekar Danu, apakah saya harus turun gunung, atau tetap disini, ???”  :-[ Tanya danu dalam hati. Sejak Danu bersemedi dan bertapa brata, tubuhnya menjadi lebih kurus, jenggotnya tumbuh tida beraturan, dan tatapan matanya sayu, mungkin karena kurang stok bahan makanan yang saeharusnya dikirim oleh pendekar Devil_B. :-\


Di atas puncak gunung Pangrango, Danu mengontak kawan lama yang saat ini berada di negeri orang, ialah Habibie_ryu [top], salah satu pendekar dari Batavia yang sengaja dikirim oleh pemerintah untuk belajar berbagai macam ilmu dan teknologi, salah satu penemuan dan penelitiannya adalah “Ilmu meringgankan tubuh” 8)


Melalui Media telepati (Tele Conference) pendekar Danu menghubungi pendekar Habibie_Ryu. “Hello apakabar bos Danu di Batavia”, suara terdengar nyaring dari sebuah wajan berisi air, dari dalam air terlihat jelas wajah habibie_ryu dengan wajah yg bergelombang karena dampak air yang terkena angin.

“Syukur alhamdulilah, saya baik-baik saja nich,” jawab Danu. Singkat, “ada kabar apakah anda menghubungi saya??,” Tanya habibie, “Biasalah bos, Saya mo Tanya ilmu yang sedang berkembang di prancis itu ilmu ape yaaa??” Tanya danu malu-malu. “Ooooh, masalah ilmu kebetulan ane punya ilmu meringkan tubuh, mau nggak ??, kalo mau langsung ada upload ke dirimu dech, asal koneksinya bagus dan bandwitdhnya gede pasti dalam hitungan detik udah sampe disana, apalagi nich ilmu udah saya Compres pakai winzip he he he”, ujur Habibie tersenyum. ;D

“Bos itu ilmu klenik, magis , atau gimana bos?? :o, ane nggak doyan sama yang berbagu mistik, dan klenik nich”, kata Danu dengan wajah kuatir. “tenang bos danu, di paris ilmu ini di pakai hamper sama setiap orang, makanya kalo anda main kesini, maka disini ada menara Eiffel, nah ngebangunnya pake ilmu ginian, lagian nggak ada unsure magisnya kok, semua bisa di jabarkan dalam dunia teknologi,” ujur habibie melanjutkan ceritanya. “Danu pernah denger mengenai ‘Anti Gravitasi’ nah ini ilmu semacam itu, dimana di dalam tubuh manusia tekanan jenis terhadap pengaruh daya tarik bumi dikurangi dengan beberapa laku ( syarat) melalui puasa, pantangan makanan dan juga pantangan syahwat.” Kata habibie dengan suara yg parau. [kodok]

“Oke dech, ane terima, syaratnya apa aja, dan tolong kirim segera yaaa” pinta danu nggak sabar lagi, “oke bos, gue upload pake FTP yaaa, jangan lupa PORT 21 dan PORT 23nya dibuka, dan firewallnya di Off kan dulu.” x-))

Singkat cerita, pendekar Danu dalam waktu dua jam sudah mampu melakukan gerakan Anti Gravitasi, walaupun awalnya kurang sukses karena harus nabrak pohon sana sini, karena belum begitu lihai berjalan di atas udara maupun melompat dari dahan satu ke dahan pohon lainnya.
 [yahoo]


Menurut wangsit yang diterimanya masih ada beberapa orang lain yang harus pendekar danu temui, selain Pendekar Habibie_ryu masih ada nama lainnya yang akan menjadi nara sumber sekaligus guru baginya. [beer]

Guru-guru tersebut lebih tepatnya pendekar yang akan ditemui adalah, pendekar Ulin Nagapasa, pendekar Luri darmawan yang dikenal sebagai “pendeker dengan gelar keyboard pencabut nyawa” dan masih ada nama lain yang dirahasikan. Hal ini dikarenakan menurut data dari leaden belanda, bahwa Pendekar Eko jenar adalah pendekar yang tak mudah dikalahkan, apalagi menurut organisasi silat dunia dalam penelitiannya, dalam tubuh Eko Jenar terdapat 820 Aliran silat yang pernah ia pelajari. Lalu bagaimana dengan danu yang baru menguasai 3 aliran, itupun semaunya belum lulus dan belum ada sertifikat resmi.
[fruit]


--- Masih mau Lanjut ---- x-))
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: parewa on 05/06/2007 11:38
 [toop] [toop] [toop] [toop] [toop] [toop]

 ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^

Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: parewa on 05/06/2007 11:39

Bapak Pendekar, FP2STI baru saja dihubungi oleh ibu Mira Lesmono yang tertarik untuk segera membuat film layar lebar berdasarkan cerita sodara di SahabatSilat.com.

Mohon agar Bapak Pendekar menghubungi Ibu Mira segera.

Terima kasih dan Salam Hormat.
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: tangan-awan on 05/06/2007 12:06
Andrew Blake juga minat tuh dg cerita anda.......  ;D
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: devil_buddy on 05/06/2007 13:53
bapak pendekar yang disegani diseluruh alam...mohon dilanjut ceritanya... [top] [top] [top]

menurut buyut saya yang hidup sejaman dengan pendekar Danu tersebut diatas,
konon (jangan dibalik) katanya riwayat perjalanan pendekar Danu ini penuh dengan intrik-intrik dan kisah percintaan yang sungguh menyayat nyayat   :-X  :-X

Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Nagapasa on 05/06/2007 13:59
wah semakin engak kuku deh bacanya.....  :'(

kapan keluar edisi cetaknya, bisa menyaingi buku herry poter yang baru nih...

TOPEBEGETE deh  ^:)^

Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: pendekar on 05/06/2007 14:05
bapak pendekar yang disegani diseluruh alam...mohon dilanjut ceritanya... [top] [top] [top]

menurut buyut saya yang hidup sejaman dengan pendekar Danu tersebut diatas,
konon (jangan dibalik) katanya riwayat perjalanan pendekar Danu ini penuh dengan intrik-intrik dan kisah percintaan yang sungguh menyayat nyayat   :-X  :-X


Betul sekali kang,
dalam kisahnya memang "percintaan antara sepasang manusia beda jenis kelamin akan mewarnai perjalanan cerita ini, tapi yang akan seru adalah adanya "pengianat di dalam kisahnya"

Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: one on 05/06/2007 14:53
kayaknya pendekar Danu di akhir cerita bagusnya gantung diri  :-\karena selalu di tolak pendekar cewek yang doi senengin  :'( :'( :'( atau  kalo gak doi karena  selalu kalah keilmuannya apalagi ilmu tebar pesona dan kharismanya kalah dengan pendekar Eko Jenar , pendekar Danu lalu ganti kelamin... [hihihi] pasti  [top]

itu saja usulnya ^:)^ ^:)^ ^:)^

one
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: parewa on 05/06/2007 15:15

kayaknya pendekar Danu di akhir cerita bagusnya gantung diri  :-\

pendekar Danu lalu ganti kelamin... [hihihi]


one

ending yg bagus sekali =)))
Siapa ya maestro yg bisa punya imajinasi sehebat ini ??? ^:)^

Oh iya.....

One tulisannyo
Wan dibaconyo >:D

Ciek artinyo :w


Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: stryker on 05/06/2007 15:18
pendekar tangan awan aja tau andrew-blake. hahaha..

aku punya tuh 1 videonya. hahaha.

btw.. pendekar tangan awan itu mas martin yang milist reiki tao bukan ?
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: stryker on 05/06/2007 15:20
eh.. ada namaku disebut2 disini.hehehe  :w
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: tangan-awan on 05/06/2007 16:08
pendekar tangan awan aja tau andrew-blake. hahaha..

aku punya tuh 1 videonya. hahaha.

btw.. pendekar tangan awan itu mas martin yang milist reiki tao bukan ?

Hahaha ada juga yg tau andrew blake.....
kalo judulnya pendekar pemetik bunga cocoknya sih beliau yg direct
masak mau dikasih ke bud lee

anda benar soal tangan awannya
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: pendekar on 05/06/2007 17:02
LANJUT.....

Hari ini hujan masih mengguyur seluruh kampong Batavia, banyak jalan-jalan utama yang tekena imbas dari guyuran hujan yang tidak henti-hentinya sepanjang hari, kali ciliwung yang digunakan untuk alat trasportasi sungai dari depok hingga kota, agak berbahaya dilalui. Namun kabar hangat dari media "Koran tempo doeloe" menjadi daya tarik warga Batavia.

Kisah tentang pendekar Danu kembali terangkat kepermukaan, walaupun batang hidungnya belum menampakkan diri, tapi hawa kedatangannya ke kota ini menjadi perbincangan hangat disela-sela minum kopi di sore hari. [beer]


Lalu bagaimanakah sikap Eko Jenar terhadap tulisan dari media massa ini, tentu saja sang pendekar sejati tak akan termakan oleh Isu maupun gossip yang belum tentu benar, apalagi eko jenar bukanlah pendekar kelas teri tapi ia sudah lama berkecimpung dalam dunia kependekaran terutama dalam masa VOC saat berkuasa. [top]


Pelabuhan sunda kelapa sebagai pusat kegiatan perdagangan yang didukung oleh pasar glodok tetap saja ramai, apalagi anak-anak indobelanda menyukai permainan PS2, tidak ketinggalan rakyat jelata banyak pula yang berbelanja disana, atau hanya sekedar melihat-lihat barang dagangan yang di jual ditoko-toko pecinaan.

Isu tentang pendekar danu, sedikit banyak menjadi perbincangan mereka, dan tentunya hal ini tidak boleh dibiarkan saja, olah sebab itulah Eko Jenar memanggil para penasehanya yang setia. [hai]

Habib Nizam Zamzami, adalah penasehat bidang Spritual,
Kisaung Rasa,  khusus penasehat bidang ke Batinan,
Uda Alda Penasehat bidang keuangan,
Ki Iwan Setiawan penasehat kejiwaan, mental dan teknik.

Eko Jenar dihadapan para penasehatnya tetap dalam jiwa yang tenang, bak seorang pendeker sejati ia harus berlaku bijaksana dan tidak emosional dalam memutuskan sebuah masalah atau prahara.

[rapat]
“Kawan-kawan forum semuanya, selamat pagi, sengaja kami kumpulkan rekan-rekan disini untuk hadir membicarakan tentang Pendekar RAden Danu Agung Purnama, sedikit banyak orang itu telah membuat resah kampong-kampung betavia, bahkan Kaum Belanda juga ikut-ikutan binggung dan kuatir, kalau-kalau orang ini akan mengacaukan kota Batavia.” Ucap eko jenar dengan berwibawa.

“Oleh sebab itu mohon masuk-masukan apa yang harus kita perbuat, dan dimanakah saat ini pendekar Danu itu berada”, ujurnya.

“Maaf  Mas Eko Jenar, nama saya Kisaung Rasa, saya adalah anggota dari forum, dan aktif dimilis juga, kalau boleh saya usulkan bagaimana kalo pendekar itu kita pancing agar dia mau turun gunung, kalau tidak salah ia saat ini masih berlatih dengan keras di atas puncak gunung pangrango”,  kisaung menarik nafas dalam-dalam sambil menatap hadirin lainnya. “Menurut indra ke enam saya, saat ini Pendekar tersebut sudah tidak lagi di atas puncak gunung, dia sudah turun menuju kota cianjur, anehnya kecepatan sangat mengagumkan, ilmu apalagi yang ia kuasai”, kisaung bertanya-tanya sendiri, >:D

“Oke kalau begitu, siapkan trik yang jitu agar pendekar itu bisa berhadapan dengan saya, jujur saja, saya eko jenar tidak pernah pantang mundur bila di tantang, akan tetapi saya lebih cinta kepada kedamaian sejati”, suara Eko Jenar  membahana di raung meting padepokan Hidro. :-*


---- *** ----

Bagaimanakah kabar Pendekar Danu, mari kita ikuti kisahnya. Pendekar danu memang sejak pagi buta sudah meninggalkan puncak gunung pangrango, ia meluncur cepat melewati pohon – pohon tinggi, sedangkan kuda tunggannya di titipkan kepada pembantu-pembatunya di Batavia.

2 jam meluncur dengan kecepatan tinggi  [run],
 pendekar Danu nampaknya sudah mengusai ilmu meringankan tubuh, dan disaat melewati sebuah kampong dipingiran kaki gunung, Pandekar Danu sekelebat melihat "sesuatu" yang membuat konsentrasinya buyar. “Bruk !!!”  %-( suara keras terdengar hamper diseluruh kampong, di susul sebuah pohon jati yang umurnya sudah 100 tahun ambruk menimpa beberapa rumah tepat di samping pohon tersebut, untungnya tidak ada yang luka, namun orang-orang kampong mengerumuni salah seorang asing yang tidak diketahui asal-usulnya.

Segeralah anak muda itu dibawa meramai-ramai kepada Ki Nagapasa yang menjadi kepala desa dikawasan pinggiran cianjur. “Ki naga…, tolong ki ini ada anak muda babak belur, terluka” teriak orang-orang kampong sambil menggotong tubuh yang sudah tidak berdaya dan penuh luka.

“Ehem ….,ehem…, ada apa sih nich pagi-pagi udah pada ribut”,keluh Ki Naga, membuka pintu rumahnya dengan perasaan gundah.

Singkat cerita, Si anak Muda yang penuh luka dan masih belum sadarkan diri dirawat oleh ki nagapasa, ki nagapasa adalah sesupuh kampong di desa kianjur 10 Km dari cianjur, udaranya sangat sejuk karena tepat dikaki gunung gede pangrango, penduduk disini umumnya berladang, terutama sayur dan buah-buahan, yang di jual ke kota di sekitarnya seperti ke Batavia maupun ke priangan.

Ki Nagapasa sangat dihormati  [polisi] oleh penduduk desa, karena orangnya baik dan suka menolong, apalagi Ki Naga juga pandai dalem MaenPo, atau sebutan beladiri khas di daerah sana, ia menguasai banyak aliran-aliran maenpo terutama gerak gulung, cimande, cikaret hingga cikolang ( udah ada belum yaa waktu itu he he he), Ki Naga juga punya seorang putri bernama “Putri Puspa Indah x-))” dan satu putra bernama “Baleno Rizki Noviandi, atau bisa dipanggil “Andi”.

Setelah dua hari nampaknya sang pemuda mulai siuman dari pingsannya, entah karena obat-obatan yang diberikan atau karena sentuhan hangat nan halus dari putri puspa [top]. “Kisanak nampaknya kamu sudah sadar”, bisik Ki Naga dan menyuruh Putri Puspa untuk meninggalkan ruangan.

“Aku ada dimana nich mas ??” Tanya Danu kebinggungan, lirik sana sini, tapi belum sadar bedar dengan apa yang baru telah terjadi padanya.

“Kisanak, anda ada dirumah saya, di desa kianjur” jawab Ki naga, “nampaknya anda bukan orang sini, dari manakah anda kisanak??”, Tanya Ki naga penasaran.

“saya dari Batavia, tujuan saya adalah cianjur, lalu dimanakah saya dan ada apa dengan saya …”, suara sedih dan binggung nampak dari raut wajah Danu.

“Kisanak, kami menukan anda terkapar di bawah pohon jati, sepertinya anda tertimpa pohon jati, dan sungguh luar biasa, pohon tersebut terbelah menjadi dua, nampaknya anda bukan orang dari kalangan sembarangan, lalu siapakah anda kisanak”, Tanya Ki naga penuh tanda Tanya.

( Ikuti perjalan Pendekar Danu di Cianjur….besok xixixi)

Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: pendekar on 05/06/2007 21:54
Ketegangan antara Forum pendekar Batavia dengan pemuda yang mengaku Raden Danulelana seharusnya tidak perlu terjadi, bila kedua generasi ini mau saling terbuka, Danu memanglah sangat tergolong muda, dalam usianya yang masih belia ia sudah menguasai jurus2 silat, dan bisnis jual beli batok kelapa dan gula jawa sangat sukses, apalagi di dukung dengan ilmu pengetahuannya yang terbilang pintar, maklumlah ia sempat kuliah di luar negeri di Universitas Of Kingdom di Inggris. David Baecham salah satu temen kuliahnya ternyata juga sukses besar kerena kepandaiannya bermain bola, mengapa silat tidak !! itulah mengapa Raden Danu begitu gencar menambah Ilmu Silatnya untuk menjadi pendekar sejati dan rencananya akan mendirikan perguruan sendiri dengan nama “ perguruan setia selalu” [kodok]

Sayangnya Raden Danu terlalu berani menantang setiap pendekar yang usianya lebih tua, maklumlah adat jawanya tidak tertanam dengan baik, karena selama 3 tahun sekolah SMP ia berada di singapura,  Sekolah Lanjutan Atas selama 3 Tahun juga berada di Australia, hingga kuliah selama 5 tahun berada di Inggris.  [top]

Untuk mengurangi ketegangan inilah secara bijaksana Koordinator Forum menugaskan Kisaung dan tangan awan untuk bersilaturahmi dan mencari dimana pendekar Danu berada, kedua pendekar dari forum ini diberikan tugas yang amat berat, namun pengadian kepada Forum harus menjadi tanggung jawab yang harus dilaksanakan. ???


Kedua Pendekar tersebut mendapatkan fasiltas Kuda Jantan yang gagah, namun karena kesetiannya mereka berdua menolaknya Karena lebih baik uang untuk membeli kuda dipergunakan saja untuk menambah pembuatan Uang Yayasan Sahabat Silat :-[. Apalagi mereka berdua memiliki Ilmu Meringankan Tubuh yang hampir sempurna karena rahasia ilmu ini sempat diketahui Kisaung melalui habibie_ryu, secara diam-diam kisaung mendownloadnya dari servernya habibie, sayangnya selagi di install dalam tubuh kisuang, ilmu tersebut menolak karena Serial Number yang dimasukkan tidak cocok, terpaksalah di crack tapi tidak berhasil juga, Untungnya ada versi yang “Free Trial” terpaksalah pakai ini dulu, walupun hanya bisa digunakan 30 kali tapi tetap oke kok nich ilmu.

Dan menurut info dari habibie bahwa ilmu meringankan tubuh yang bisa di download dengan bebas itu banyak Bugnya dan kalau mau yang versi komersial ada Service Packnya untuk menambal bug tersebut, dan salah satu pemilik Full Versioannya adalah Raden Danu.

Hari sudah mulai senja, burung-burung kembali kesarangnya dan matahari sudah condong ke barat, cahaya silaunya memancar dengan warna jingga, siluet tubuh dua pendekar nampak berjalan beriringan. Kadang-kadang mereka menggunakan ilmu meringkan tubuhnya dan berlampat-lompatan di atas rumah penduduk ataupun di atas pohon-pohon apalagi sepanjang perjalanan menuju arah barat penuh dengan hutan rimba, 2 jam perjalan keduanya sudah sampai di kampong cimande, kedua pendekar tersebut berhenti di salah satu café  di pinggir jalan, dan memesan dua buah kopi dan dua porsi pecel lele.

“Kisaung!, berapa lamakah kira-kira kita sampai di kerajaan cianjur” desis tangan awan sambil menyuap nasi timbel kesukaannya. Kisaung hanya tersenyum saja, sambil menatap tajam seseorang yang mirip sekali dengan Uda Alda. “Ki !!, Kisaung !!” bisik tangan awan kesal. “Ssst, lihat dipojok sana, rupanya mirip sekali dengan Uda Alda, tapiiii, lihat pakaiannya seperti Adipati sebuah kerajaan disini yang baru pulang berperang” ucap kisawung sambil menunjuk kearah seseorang itu.

“Betul Ki !, itu mirip sekali dengan uda Alda, siapakah kisanak itu ya ki??” Tangan awanpun jadi penasaran.

Tak lama Kisanak yang mirip dengan Uda Alda ini menghampiri mereka berdua, lalu sebuah uluran tangan ke arah kisaung dan tangan awan. “perkenalkan nama saya Parewa” ucap pemuda setengah baya itu dengan senyum persahabatan. “ Oh iyaaaa, nama saya Kisaung dan ini teman saya tangan awan” kisung berdiri sambil menyambut uluran tangan pemuda tersebut yang ternyata bernama Parewa.

“Kisanak berdua mau kemana, dan dari mana” ucap parewa dengan lembut dan penuh perhatian, “ Eee kita berdua akan ke Kerajaan Cianjur kang “, jawab Tangan Awan sambil meminum kopi panasnya. [beer]

“Oh kalau begitu tujuan kita sama, sudikah kalian menjadi kawan perjalanan saya, kebetulan saya menggunakan Dokar dengan kudanya berjumlah 20 buah, sedangkan saya sendiri hanya berdua dengan ajudan saya, apakah kalian mau” tawar Parewa dengan senyuman kecil. :P

Kisaung dan tangan awan, hanya saling berpandangan dan akhirnya mereka setuju. ^:)^

Dokar yang ditarik dengan 20 Ekor kuda berjalan sangat cepat, debu-debu dan duan-daun kering berterbangan seolah tertiup angin kencang, suasan malam hanya di isi dengan suara irama derap kaki kuda.

Kisaung masih bertanya-tanya dalam hati siapakh pemuda ini, mengapa mirip sekali dengan Uda Alda, yang membedakan adalah parewa lebih muda dan lebih berilmu silat tinggi, ini nampak dari gerakan tubuhnya, tapi gerakan tubuhnya bukanlah gerakan silat biasa.

Sesampai ditengah hutan, sang Kusir yang menjadi ajudan parewa, memberhentikan kudanya untuk beristirahat sebentar, maklumlah kuda-kuda ini berlari sangat kencang sekali, tapi untungnya Dokar Tuan Parewa memiliki Per Koeng sehingga suspensinya cukup bagus dan empuk. ;D

“Tuan Parewa, bolehkah saya bertanya?”   ??? Bisik kisaung memberanikan diri bertanya, “Iya ada apa sobatsilat.com he he”, parewa menoleh kearah kisaung. “Tuan parewa ini dari mana, dan wajahnya tak asing bagi saya, ataukah Tuan ini hasil Kloning dari seseorang misalnya Uda Alda di Batavia??” tanya kisaung dengan wajah amat serius.

“Kloning???” >:D Jawab parewa sedikit binggung, “Ah mana mungkin ki, hanya mirip saja kaleee yaaa” desis parewa cuek. “Saya ini adalah adipati dari kerajaan cianjur” jawab Parewa kalem dan tidak nampak menyombongkan dirinya. “Oh Adipati dari cianjur, salam hormat kami mas adipati parewa” ucap kisaung dan tangan awan sambil menundukan wajah sebagai rasa hormat, “ Sudahlah kawan, saya juga rakyat biasa kok, mari kita lanjutkan perjalanan kita ini, mungkin satu jam lagi sampai dipusat kota cianjur” kata Adipati Parewa mantap. Dan dokar tersebut kembali berjalan dan menghilang di kegelapan malam.

MAsih Mau lanjut ..., Apa ngaso dulu nich.... x-))
 [band]


Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Nagapasa on 06/06/2007 09:07
lanjut.. lanjut  :)p, udah engak sabar nih baca terusannya,

Trus lanjutan cerita dan jawaban pertanyaan ki naga apa ya bung pendekar, kok mandeg sampe situ ceritanya?
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: kisawung on 06/06/2007 11:11
hehehe ... perasaan dah jadi pelem neh

(http://i56.photobucket.com/albums/g190/kisawung1/smiley/smoke.gif)
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: tangan-awan on 06/06/2007 11:47
hehehe ... perasaan dah jadi pelem neh

(http://i56.photobucket.com/albums/g190/kisawung1/smiley/smoke.gif)

Wah Ki Sawung latihan pernafasan......
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: kisawung on 06/06/2007 12:45
hehehe ... perasaan dah jadi pelem neh

(http://i56.photobucket.com/albums/g190/kisawung1/smiley/smoke.gif)

Wah Ki Sawung latihan pernafasan......


(http://i56.photobucket.com/albums/g190/kisawung1/smiley/a077.gif)

 [hihihi]
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: pendekar on 06/06/2007 22:25
LANJUT....;D

Tar dulu baca SMS dulu yaaa....

"Ilmu Silat tidak akan di bawa mati sebarkan pada yang
peduli Silat, Ibarat Maung Prabu Siliwangi menjajarkan
/ Pajajaran keilmuanNYA ke pada rakyatnya menjadi
Wangi / Harum se Jagat Raya.

Maung Siliwangi meninggalkan BelangNYA.
Ini Sabda Prabu Siliwangi "Kuring Ludeung Sorangan di
Leuweung Moal Sieun ku Maung". Itulah motto Silat
Sunda hingga saat sekarang tertanam di hati mereka
yang peduli Maenpo. "

Dari
Yana Persilat USA




Tersiarnya kabar dimilis tentang koordinator forum sakit, menyebabkan milis menjadi sepi, bahkan forum diskusinyapun ikut-ikutan sepi oleh para pemosting tulisan, apakah ini dampak dari sakitnya Eko Jenar, apalagi habibie_ryu memposting informasi baru dimilis mengenai penemuannya yaitu “ilmu hilang sekejab”, katanya sih ilmu ini bisa menghilang dan tidak nampak oleh mata orang, menurutnnya ilmu ini di dasari dari bagaimana tubuh menetralisir dengan warna aura sehingga tidak nampak sema sekali. Contohnya saja, Gelas yang dibuat menjadi bening trasparan, begitupun dengan tubuh manusia walupun secara fisik ada namun karena unsure warna dalam tubuh di ubah maka kita seolah-olah menghilang. Yang tampak hanya auranya saja.

Oh iya kabar dari kerajaan Cianjur nich mengenai kisaung dan tangan awan. Katanya sih kabar dari milis tidak menyebabkan utusan dari Forum menjadi patah semangat, ternyata kisaung dan tangan-awan masih tetap berjuang mencari keberadaan Danu yang hilang seolah ditelan bumi. Kesaktian kisuang dalam menerawang orang hilang, nampaknya tidak berhasil, dan hasilnya masih nihil.

Pagi ini kedua pendekar kita (kisauang dan Tangan-awan) menginap di salah satu pondokan adipati, hal ini dikarenakan kebaikan hati adipati Parewa memberikan hormat kepada tamu-tamunya. Adipati Parewa memang dikenal amat baik kepada siapa saja, bahkan ia tidak pernah berburuk sangka walaupun tamunya orang asing sekalipun.

Taman di kediaman adipati memang sungguh indah, rumput hijau menghampar luas, pohon-pohon dirawat dengan baik oleh penjaga kebun, salah satu keunikannya adalah terdapatnya kolam renang yang luas, terdapat air panas dan air dingin, sehingga bila malas mandi tinggal nyemplung saja. Tangan-awan baru pertama kali melihat kolam renang, apalagi seluas ini, ia pikir ini tempat penampungan air, tapi baru sadar setelah kisaung jelaskan.

“Silahkan berenang tuan-tuan” ujur seorang wanita cantik yang kebetulan sedang berjemur hanya menggunakan pakain dalam dan ditemani oleh dayang-dayangnya. “Ups kisuang hampir pingsan melihatnya, matanya tak kuasa melihat kulit putih sang  putri, dengkul kisaung sempat gemetar, namun ia dapat menguasai kondisi gawat ini, ia menoleh kesana kemari mencari tangan-awan yang tadi bersamanya.” Wan, tangan-awan…, kau kenapa???” bentak kisaung melihat tangan-awan tergeletak lemas di sampingnya.

Setelah siuman, tangan awan ternyata tidak tahan melihat putri itu, jantungnya berdenyut cepat bahkan ilmu pernafasan Reiki yang ia pelajari tak mampu menenangkan jiwanya, akhirnya ia roboh tanpa diketahui sahabatnya kisaung yang juga mengalami hal yang sama.

Siang hari ini matahari tidak begitu terik, angin berhembus halus, udara dingin diam-diam menusuk kulit, apalagi kabut tiba-tiba turun, kisaung mendengar langkah kaki kuda yang baru masuk dari pintu gerbang rumah ini, ternyata adipati parewa bersama para pengawalnya baru tiba dari keraton.

Tidak lama berselang Adipati parewa menemui tamu-tamunya “Assalamuaikum wr wb sahabatsilat.org” ucapkan fasih dengan logat ke arab-araban, “Wa alaikum salam Adipati, jawab kedua orang itu. Adipati parewa datang bersama dua ajudannya yang bernama “bayupriyambodo” dan “Susanto” kedua-duanya adalah anggota Pasukan beladiri gerak cepat yang terpilih menjadi 10 ajudan kepercayaan Adipati Parewa.

“Bagaimana kabar tuan-tuan semua dan apakah tuan-tuan sudah makan siang” ucap Parewa dengan logat sunda. “Oh iya ini kenalkan Ajudan saya keduanya dulu adalah bekas anggota milis dan karena displinnya sangat tinggi saya angkat menjadi paskus-P3A (pasukan pengawal pribadi adipati).

“kalau tuan mau saya mau memesankan makanan khas cianjur berupa Taucho goreng, rebus, atau setengah matang??” ujur Parewa. “Atau disini juga ada restoran padang Sederhana, atau Hoka-Hoka Bento” tawar parewa yang melihat tamunya masih binggung.

“Eee terserah adipati aja dech” ucap tangan awan, “Oke dech kalo gitcu nasi putih dan Taucho bakar yaaa”. “Dayang-dayang came here, please ambilin Nasi Putih dan taucho bakar yaaa, jangan pake lama looh”, teriak Parewa kepada dayang-dayangnya.

Singkat cerita, Adipati parewa bercerita tentang dipanggilnya dirinya oleh Raja, Rajanya binggung melihat wilayahnya dalam sebulan ini sangat aman, biasanya sebulan itu ada 4 sampai 5 kali laporan pencurian atau kemalingan, maklumlah banyak maling yang datang dari kerajaan lain, karena disini rata-rata penduduknya mampu dan banyak harta.

Hasil penyelidikan sementara dari pihak keamanan kerajaan sub bidang tindak criminal dan reserse, karena melihat banyaknya anak buah Ki Nagapasa yang dipercaya oleh raja untuk menjadi bagian team keamanan di wilayah hukum kerajaan Cianjur. Ki Nagapasa membuka usaha Outsorce untuk security, dan usahanya itu cukup maju, bahkan semenjak Ki Nagapasa menerjunkan anak buahnya yang rata-rata jago maenpo, draktis tingkat kejahatan di negeri ini turun hingga 80 %. Cerita Adipati Parewa. “Umumnya Ki Naga merekrut anggota muda dari milis silatbogor dan forum diskusi di kaskus. “ Ujurnya lagi.

“Tapi yang mengherankan bulan ini tidak ada kejahatan apapun, satu-satunya kejahatan besar adalah perampok yang dapat digagalkan oleh seorang Pemuda, padahal perampok itu jumlahnya 200 orang dan perampok itupun menggunakan senjata tajam dan ahli beladiri juga,” kata Parewa. “Bahkan semua parempok itu dapat diringkus, menurut kepolisian disini, masih terdapat 4 kelompok besar perampok lagi, tapi nampaknya mereka kini berfikir dua kali untuk membuat onar disini, entahlah siapakah pemuda itu? Yang menjadi Anak buah Ki Nagapasa.”





Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: pendekar on 06/06/2007 23:31

[ PERTANYAAN ] [top]
Sebelum dilanjut lagi ada Pertanyaan dulu neeh!

Siapakah gadis/wanita yang ditemui Kisaung dan Tangan-awan di Kolem renang ???
- Namanya siapa ? .........
- Anaknya adipati Parewa atau Istrinya ? ..........

Silahkan di JAwab, bagi yang betul, akan dijadikan Istri gadis itu bila masing bujangan, bagi yang sudah menikah, bisa dijadikan simpenan di cianjur xixixixixi x-))

( Tidak berlaku bagi Admin dan Moderator) :'(

Salam
Pendekar


Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Nagapasa on 07/06/2007 08:39
oleh Ikutan jawab engak  ;D
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: puragabaya on 07/06/2007 10:59
Saya baru baca nih ceritanya, ok banget .. [top]
Jadi inget cerita2nya kho ping hoo (http://yudhy.ij.googlepages.com/kenshin05.gif)

Salut buat Pendekar, ditunggu kelanjutan ceritanya....  :)
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: pendekar on 07/06/2007 11:25
oleh Ikutan jawab engak  ;D

monggo ..... 8)
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Maheso_Jenar on 07/06/2007 11:27
Lanjut2 luar biasa sekali ..ini cersil yang the best .... wah dibukukan saja ya ... ^:)^ ^:)^ [top] [top]
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: tangan-awan on 07/06/2007 21:24

[ PERTANYAAN ] [top]
Sebelum dilanjut lagi ada Pertanyaan dulu neeh!

Siapakah gadis/wanita yang ditemui Kisaung dan Tangan-awan di Kolem renang ???
- Namanya siapa ? .........
- Anaknya adipati Parewa atau Istrinya ? ..........

Silahkan di JAwab, bagi yang betul, akan dijadikan Istri gadis itu bila masing bujangan, bagi yang sudah menikah, bisa dijadikan simpenan di cianjur xixixixixi x-))

( Tidak berlaku bagi Admin dan Moderator) :'(

Salam
Pendekar



Namanya ISMI NABILA
Penjelasannya ntar ya..... biar penasaran
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: parewa on 08/06/2007 15:07

[ PERTANYAAN ] [top]
Sebelum dilanjut lagi ada Pertanyaan dulu neeh!

Siapakah gadis/wanita yang ditemui Kisaung dan Tangan-awan di Kolem renang ???
- Namanya siapa ? .........
- Anaknya adipati Parewa atau Istrinya ? ..........

Silahkan di JAwab, bagi yang betul, akan dijadikan Istri gadis itu bila masing bujangan, bagi yang sudah menikah, bisa dijadikan simpenan di cianjur xixixixixi x-))

( Tidak berlaku bagi Admin dan Moderator) :'(

Salam
Pendekar



Namanya ISMI NABILA
Penjelasannya ntar ya..... biar penasaran

lha bukannya Luna Maya.... :-* simpenannya adipati parewa ;D =))) [bath]

Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Sosro_Birowo on 08/06/2007 15:22
setelah melewati tujuh gunung, menghabiskan 7 sendal jepit dan membawa 7 cendol;
Kemaren baru bisa ketemu pendekar pemetik bunga yang asli  8); dan namanya --maaf--
bukan pendekar Danu [kodok], tapi mbah parto; tinggalnya dekat kuncen; setiap pagi dia membawa arit dan sabit dan langsung menuju taman, memetik bunga serta..dialah pendekar pemetik bunga yang sejati ... :)p garing garing garing... ^:)^ ^:)^ ^:)^

lanjut terus mang, ceritanya mantep tep tep tep...

 [top]
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: tangan-awan on 09/06/2007 19:46

[ PERTANYAAN ] [top]
Sebelum dilanjut lagi ada Pertanyaan dulu neeh!

Siapakah gadis/wanita yang ditemui Kisaung dan Tangan-awan di Kolem renang ???
- Namanya siapa ? .........
- Anaknya adipati Parewa atau Istrinya ? ..........

Silahkan di JAwab, bagi yang betul, akan dijadikan Istri gadis itu bila masing bujangan, bagi yang sudah menikah, bisa dijadikan simpenan di cianjur xixixixixi x-))

( Tidak berlaku bagi Admin dan Moderator) :'(

Salam
Pendekar



Namanya ISMI NABILA
Penjelasannya ntar ya..... biar penasaran

lha bukannya Luna Maya.... :-* simpenannya adipati parewa ;D =))) [bath]



ISMI NABILA = Istri Resmi Ntar Abis Lebaran  hehehe  ;D ;D


Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Maheso_Jenar on 12/06/2007 14:33
Sebelum di Lanjutkan  ;D

Mau mengucapkan selamat Ultah ke 1 Buat Fp2Ts
Forum pecinta pelestari silat tradisional

salam kami
Team Admin dan Mod
SahabatSilat.com


LANJUTIIIIIIIIINNNNNN
 :'( :'(
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: stryker on 12/06/2007 23:11
mas.. ceritanya dikasih bumbu xxx dong.
atau bumbu-bumbu asrama. eh asmara.
biar kaya james bond.
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Maheso_Jenar on 15/06/2007 09:38
mas.. ceritanya dikasih bumbu xxx dong.
atau bumbu-bumbu asrama. eh asmara.
biar kaya james bond.

jangan2 nanti kena sensor .... Ki Saung loh ... he he he

Lanjutiiiiiiiiiiiin....... :'( :'(
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: boencis on 20/06/2007 17:46
HOOOOIIIIII........ >:(

MANA NIH LANJUTANNYAAAAAAAAAA..... >:( [pant]



Lanjutannya Sudah ada, tenang..tenang, cuma ada peran utama yang jadi doble, bingung nich, membaginya..., yang pasti belum "deadlock" kok ... jangan lupa GRBnya he he he...,
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: bawortanding on 22/06/2007 13:26
hmmmm....jika d lihat dr terawangan batim dalem. Menurut dalem ... sangat disayangkan jika cerita ini terlalu dini untuk tamatkan. :-X
Yang mana seharusnya cerita ini bisa dapat d tumbuh kembang dentangkan sedemikian luasnya agar bisa menjadi cerita yang patut untuk d ambil pesan-pesan yang baik yang dapat menjadi sampling buat anak2 cucu kita nantinya.

Yah.........menurut dalem paling tidak bisa terus d buatkan ide cerita nya dan terus up to date, walau pun ceritanya itu-itu ajah, dan penokohannya pun itu2 saja. Seperti dalam dunia pertelivisan kita ada tersanjung, 1,2-10...sampai anak cucu kita lahir masih ada ajah cerita itu.

Meski ceritanya itu2 saja, dan tokohnya itu2 saja...kalau d contohken dr pada Tersanjung tadi. Penonton nya ko bisa bukan itu-itu saja yah.... ::)

Patut d pikirken tuh buat cerita2 kita ini :-X

salah sejahtera ... rahayu buat semua
Ohhhmmmmmmmmmmmmmmmm.................
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: bawortanding on 23/06/2007 19:44
Pencari Jimat Bunga Sepasang

"Kita kesampingkan dahulu cerita mengenai pendekar danu yang tengah berkelana d Batavia, sejak kita kembali ke masa lalu seolah seperti sastra bercerita ibaratkan demikian ttp tidak boleh meninggal kan pakem cerita ALURMUNDUR. Untuk menambah detail penokohan dalam cerita ini. Yuuuuk...simaaakkk...

___________________
________________________

MENJELANG SENJA...sampailah seorang anak desa yang punya hobby mengelana turun naik gunung termasuk mendaki gunung kembar he... tapi ini gunung benran yang kita kenal sebagai BUKIT CINTA maklum jaman dahulu disini tempat berkumpulnya pidadari kayangan yang sedang senda gurau dengan pasangannya. Bukti nyata masih ada satu pidadari yang tertinggal dalam sebuah pohon besar yang bertengger d satu sisi puncak gunung ini yang disebut sebagai DEWI KLENTING PUTIH, dengan pengawalnya aki loreng (berwujud harimau merah).

" Kata orang bukit ini juga d jaga oleh satu makhluk ghaib naga putih yang di sebut ki antaboga merupakan naga kendaraan Ki semar, tokoh pewayangan yang sangat di kenal dekat oleh masayarakat di sekitar Bukit Cinta"

Sesampainya d tanah lapang, anak muda yang kita kenal sebagai Danu Remaja lalu menghampiri sebuah batu yang besar dan lebar yang berdiri tepi puncak Timur. Sambil memandangi sekitar walau dengan cahaya remang penuh kabut di bawahnya, masih terlihat bentangan sungai panjang dr atas bukit ini dengan sorot sisa cahaya sunset.

Tidak lama dalam kesendiriannya dr samping sebelah barat terdengar suara bergetar penuh daya magis ... "GrrrrHammmmm .... arggggsgggssrrrrr!"
Kontan saja suara itu menyadar kan lamunan si anak muda tersebut sambil menoleh kearah suara tersebut dia berteriak ..."Heiii...siapa disana (dengan bahasa kasar), siapa yang berani mengganggu kedatangan ku... keluarlah...

Tapi malah sunyi yang menyambut prtanyaan itu, setelah beberapa saat berlalu si anak muda kembali menatap ke arah depan. Tapi dia merasa ada tiupan angn sepoi dr samping kanannya tp sangan diingin menusuk tulang terlinganya, dan akhirnya mau g mau dia menoleh...di kagetkan oleh sosok merah Besar dengan mata menyala dia kontan kaget dan loncat dengan tidak sengaja melewati makhluk tersebut, lalu bersiap pasang kuda2 sebagai penutup rasa takutnya.

"Hayoo... apa maumu... aku siap menantang mu makhluk aneh...(dengan gigi bergetar ketakutan" (maklum sianak muda memang penakut tapi dia suka nekat karena bagi dia ingat betul pesan guru-guru ngajinya, bawa KEBERANIAN YANG SEJATI ADALAH RASA TAKUT YANG DI PAKSAKAN)

Di sela suasana penuh kemerindingan jiwa, secepat kita makhluk bertubuh merah dengan ekor panjang malah lenyap dari pandangan mata. Belom hilang keringat dingin dr tengkuk si anak muda di kejutkan suara pelan tapi Berat.

"Hei...cucuku yang maniez tapi kepengin tambah bagus...dengeryah, kamu telah bersalah karena datang tanpa permisi, tanpa membawa bingkisan (sajen) tanpa bawa rokok, serba tanpa deh.... tapi...ini kali pertama satu hal bisa di maklumi disini karena aku melihat ketulusanmu, dan mengerti tujuanmu. Ingat sekali lagi cucuku...Jika engkau hendak bersemadi d tempat ini maka jangan sekali2 engkau tergoda dengan wanita cantik berkebaya merah ...dan jangan beranjak dr batu ini sampai matahari terbit. apa pertanyaan mu...?"

"Kenapa aku tidak boleh tergoda ki..."
"Karena dia bini ku Bego...!"
"Kenapa tidak boleh beranjak ki..."
"Bego lo ya...disini gelap bodoh...!!!! kau bisa jatuh ke jurang nanti...paham..."
"Oghhh....!" dengan muka culun dan sudah tidak takut lagi. Sang anak muda lalu berfikir d atas batu tentang prosedur yang berlaku di sana....sampai mata hari terbit dan lupa tujuan semualanya.

he... 
Masih berlanjut nich...
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Sosro_Birowo on 29/06/2007 12:04
 [top] [top] [top] :)p :)p :)p
top top markotop top top... ;D

lanjut mang ...

tentang cewe berkebaya merah he he he


tabik,
SB
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Kobok Muka on 29/06/2007 13:53
Aduuhhhh, mana neh sambungan postingan soal Ismi Nabila dan Luna Maya serta gadis bekebaya merah itu?  ~X(

Salam kenal  O0
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: pendekar on 08/07/2007 00:27
LANJUTAN

Waktu terus berjalan, Malam ini rembulan bersinar cerah, cahayanya membias menerangi kegelapan malam, sekelompok pemuda dengan pakaian serba hitam terlihat serius berlatih di bawah sinar rembulan.

Ki Nagapasa dengan santai namun matanya tetap jeli melihat perkembangan setiap anak didiknya dalam berlatih Maenpo, ia tak segan-segan membuat muridnya harus jatuh terjungkal karena jurus-jurus yang di lakukannya kurang tepat, tapi iapun lantas memberikan gambaran jurus yang benar.

Di kejauhan nampak pendekar danu duduk santai dibawah rumah saung, matanya memandang setiap gerakan jurus –jurus yang diperagakan oleh para pendekar muda asuhan Ki Naga.

Sebotol Pokcari Swet di teguknya berlahan-lahan, apalagi minuman ini bagus untuk menganti ion-ion yang hilang karena aktifasnya dalam olah batinnya, walaupun danu diam tapi sebenernya ia bergerak dan garakkan batin inilah yang sangat jelas terbaca oleh Ki Naga.

Ki Nagapasa memang dikenal sebagai guru silat yang memiliki watak yang keras, ia meramu beberapa jurusnya dari beberapa sumber yang legal maupun yang opensource, karena ia terampil dalam bidang analisa, ia pun menggabungkan beberapa kelebihan ilmu silatnya menjadi ilmu atau aliran baru.

ia mengajarkan ilmunya ini dari orang tua hingga anak-anak kecil, sehingga bila anda berkunjung ke kianjur anda akan terpesona dengan anak kecil yang lincah dalam bermain silat.

Danu yang sejak semula berdiam diri nampaknya gerah juga ingin berlatih bersama, ia pun melompat tinggi ke halaman dengan melewati pohon-pohon besar  dengan ringannya ia mendarat tepat di tengah-tengah lapangan, murid2 Ki Nagapasa banyak yang tertegun kagum atas kehebatan ilmu pendekar danu.

“Maaf  adik-adik dan kakak-kakak” sambil menundukkan kepala kearah murid2 Ki Nagapasa. “bolehkah saya berlatih tanding dengan anda semua” pinta Pendaker danu yang memang suka getel ingin ngetes siapapun yang punya mainan silat.

Wajah Ki Nagapasa tampak tenang, matanya menatap tajam kearah Danu, ia pun tak lama memanggil salah satu muridnya yang kira-kira cocok unuk bertanding dengan danu. “book !!,  kobok Muka kamu maju, lawanlah Danu dengan ilmu yang engkau telah pelajari dariku”.

Kobok-muka lari terhuyung-huyung karena ia tak menyangka mendapatkan penghormatan untuk lawan tanding pendekar Danu. “siap Guru !!” sambil mengucapkan salam dengan tetap semangat.

“Pendekar sekalian, ini adalah sparr untuk persahabatan, janngan mencari siapa yang kalah, kedua-duanya harus menang, jangan ada demdam, krn demdam adalah penyakit hati, oke kalian berdua sudah siap” ujur Ki Nagapasa dengan suara yang  keras.

“Siap….!!!,  Tiiit” teriak Ki Nagapasa yang kali ini menjadi wasit.
Kedua pendekar itu berjalan berlahan, wajahnya tidak menampakkan ketegangan, tangannya bergerak membuat kembangan – kembangan yang indah, kakinya lincah bergerak di atas tanah yang basah dan licin. Murid-murid lainnya nampak tegang melihat dua pendekar itu berhadapan.

“Ciiat...!”  serangan mulai di lancarkan oleh kobok-muka, dengan pukulan penjuru mata angina. lalu…, daun-daun berguguran dari pohon2 besar yang ada di sekelilingnya, pukulan maut itu dapat di hindari dengan mudah oleh danu, kobok-muka kembali melakukan penyerangan dengan senjata yang ia selipkan di katung bajunya. “pendekar danu, saya tahu bahwa serangan silat saya tidak akan mampu melumpuhkanmu, tapi kali ini saya akan mencoba menggunakan senjataku” teriak kobok –muka sambil mengeluarkan pulpen merk Pilot dari saku kantungnya.

Pulpen tersebut ia putar2 seperti memutar pisau belati, kecepatannya luar biasa, Danupun berdecak kagum dengan keahlian pendekar kobok-muka. “Stop!!” teriak pendekar danu, “Kang Kobok-muka, ilmu apakah yang anda pelajari sehingga pulpen tersebut dapat berputar sangat capet, saya nyakin tidak mampu melawan hujaman dari pulpen itu…, “ ujur pendekar danu terheran-heran. “ ini ilmu yang saya pelajari saat saya masih kuliah di jurusan komunikasi dan jurnalistik, masak sih kamu tidak tahu ??” tanya kobok-muka dengan wajah tersenyum manis. “Jadi ini yang di sebut ilmu kuli tinta” jawab danu capat. “Ya betul…, ente pinter juga yaaa rupanya” lalu kedua pendekar itu bersalaman dan Ki nagapasa nampak tersenyum melihat kedua pendekar itu memahami kekurangannya masing-masing.
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: pendekar on 08/07/2007 00:28
LANJUTAN

Pagi hari di desa Kianjur udara begitu sejuk, kicau burung meramaikan suasana pagi, suasana padepokan yang berbaur dengan rumah penduduk masih sepi, walaupun demikian ibu-ibu sudah sibuk beraktifitas di pagi hari, ada yang memasak, mencuci pakaian di kali dan ada juga yang berangkat ke pasar.

Pondokan Pendekar Danu ( P. Danu) yang terletak paling ujung di utara padepokan masih belum terlihat aktifitas penghuninya, biasanya sejak subuh ia sudah ke Mushola untuk sholat subuh, kali ini ia rupanya masih terlelap tidur.

Dua orang penunggang kuda yang wajahnya sangat asing baru saja menginjakkan kakinya di desa ini, mereka adalah Ki Saung dan Tangan-awan, kuda pemberian Tuan Parewa memang sangat gesit dan lincah, mereka berdua tak sangup menolah hadiah kedua kuda ini.

“Selamat pagi Kisanak, ada apakah gerangan tuan-tuan hadir di desa kami”, sambut Ki Naga yang baru saja pulang mandi. “Rasanya anda berasal dari rumah adipati parewa, apakah itu betul kisanak??.” Tanya Ki Naga dengan tenang.

“Betul Tuan Naga” jawab Tangan-awan, “lalu darimanakah tuan Naga bisa mengetahui saya berasal dari rumah kediaman adipati??”,  Tangan-awan begitu penasaran. “Oh itu gampang tuan-tuan, karena saya tahu dari Kuda yang anda tunggangi, di Plat Nomor Polisi pada kuda anda terdapat kode AP, yang artinya Adipati Parewa,  just simple tuan, lalu bagaimana anda mengetahui nama saya Ki Naga??” balas Ki Naga sambil memperhatikan wajah kedua tamunya ini.
“itu juga simple Ki Naga, karena di desa ini satu-satunya orang yang punya cirri khas dengan tubuh gendut dan suara keras, hanya anda, yang lain ukuran tubuhnya cukup normal kami lihat” lalu mereka berdua tertawa, sambil berjalan berlahan menuju kediaman Ki Naga, dalam hati Ki Naga kesel juga di bilang gendut, padahal ini tubuh ideal pria masa kini loh.

Singkat cerita kedua tamu tersebut di terima baik oleh penduduk dan keluarga besar peguruan maempo di kianjur, malah Ki Naga memberikan rumah singgah bagi kedua pendekar ini, untuk beristirahat disini.

Semua maksud dan tujuan kedua pendekar itu sudah terbaca oleh Ki Naga, karena membaca Hati atau pikiran orang itu mudah sekali baginya, ilmu ini di sebut “Hack Heart” yang ia pelajari resmi dari organisasi dan telah mendapatkan “certificate”.

Siang ini akhiranya di sepakati oleh kedua belah pihak akan mempertemukan kedua pendekar ini dengan Pandekar Danu di ruangan pendopo padepokan, salah satu murid Ki Naga diperintahkan untuk memanggil Pendekar Danu di Pondokannya.

Suara sandal gunung terdengar nyaring menginjak daun-daun kering halaman pendepo, nampak dari kejauhan Pendekar Danu berjalan dengan tenang dengan Wajah yang sedikit tegang. Geteran kekuatan tenaga dalamnya sudah bisa dirasakan oleh Ki Saung dan Tangan-awan, kedua pendekar ini dapat mengukur sejauh mana kesaktian pendekar, danu.

“Assalamualikum wr wb, selamat siang tuan-tuan semua,” sapa Danu menatap tajam pada kedua tamunya, ia pun tak lupa mencium tangan Ki Naga dengan penuh hormat, lalu ia duduk di kursi Jati yang berhadapan langsung dengan kedua tamunya.

“Danu, dua orang ini adalah utusan dari Batavia, mereka datang ada urusan penting yang harus di sampaikan kepadamu, tadi saya sudah mendengar penjelasannya dan bagi saya nama Forum Pendekar Batavia yang di koordinatorkan oleh Ki Eko Jenar bukanlah orang asing bagi saya, karena ia adalah kawan lama saya sewaktu saya masih ngilmu di sana, jadi Eko Jenar adalah setingkat dengan saya, baik ukuran tubuh, berat badan dan masih ada kesamaan lainnnya yang tak bisa saya ungkapkan padamu karena ini menyangkut Privacy seseorang” ujur Ki Naga dengan suara yang lembut penuh pengertian.

Pembicaraan kedua orang itu sangat memakan waktu lama, hingga sore menjelang mereka masih belum menuntaskan obrolannya, dan mendekati malam barulah mereka pergi ke pondokannya masing-masing dengan wajah yang penuh kelelahan dan tegang apalagi tidak di ketahui hasil dari obrolan itu.

Ki Naga juga tidak memberikan keterangan apapun kepada penulis mengenai hasil pertemuan kedua pendekar tersebut, seolah ada rahasia yang amat dalam sehingga semua peserta pertemuan antara Ki saung, tangan-awan, danu dan ki naga tidak satupun di ketaui, oleh sebab itu, penulis akan mencari tahu apa hasil pertemuan tersebut agar cerita silat ini dapat berlanjut ke Seri kedua.

Bintang-bintangpun bersinar di atas permukaan bumi, indahnya tak kuasa dengan kata-kata dan malam ini, kesunyian kembali menyelimuti desa Kianjur.


Ikutu Kisah lanjutannya berjudul : “ Pendekar pemetik Bunga Bagian ke II”

Salam pendekar,

kisah selanjutnya akan di teruskan oleh saudara cloning Bouncis”

Terima kasih kepada pembaca yg budiman, Penulis mohon maaf bila pada tulisan ini menyinggung perasaan, semata-mata cerita ini adalah fiktif belaka.


Lagu penutup .........

Dunia Yang Terlupa
Mulai nyalakan kembali, Dunia yang terlupa
Cukup sudah bermimpi, Kini hasratku memutih
Langitku kian meninggi, Ini semua akan nyata
Mengharapkan hujan, Larutkan nyanyian malamku, Akankah ku rasa

Mampu kutatap kembali, Dunia yang terbenam
Terbitku dari mimpi, Kini pastikan sayapku
Apungkan puing bumi, Ini semua pasti nyata


Lirik By Peterpan - Dunia Yang Terlupa
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Red Hawk on 07/10/2007 15:13
  [top] [top] [top] [top] [top] [top] [top] [top] [top] [top] [top]
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Jalak Pengkor on 31/07/2008 17:13
wakakakakak gw tahu nih ceritanya, soalnya ada putri cianjurnya, wah ini mah bukan fiksi, awas TS di baca yang bersangkutan bisa denda mengenai hak cipta loh  :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Putra Petir on 21/08/2008 13:34
hauhahhahahhaha ancuuuurrrr !!! huahhahhahahha :D [lucu] :D
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Putra Petir on 29/10/2009 13:00
pendekarnya kemana ya?
Title: Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
Post by: Bayu Umbara on 17/12/2010 00:02
Ko judul ceritanya kaya cerita Kho ping hoo tapi pas dibaca ternyata bukan, jadi ingat masa2 SMA dulu soalnya saya pencinta berat cerita Pendekar Pemetik Bunga dari Kho ping Hoo,soalnya serasa diri sendiri gitu hehe :D :D :D
salam