+-

Video Silat

Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

Persilatan Jurus Lima (Sabandar) by Marsudi Eko
14/05/2015 19:36

Kebugaran Merpati Putih by mpcrb
22/04/2015 16:16

PAWAI JAMBORE PENCAK 2015 by luri
20/04/2015 16:20

SilatIndonesia.Com

Author Topic: Pendekar "Pemetik Bunga"  (Read 39354 times)

tangan-awan

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 109
  • Reputation: 9
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #30 on: 07/06/2007 21:24 »

[ PERTANYAAN ] [top]
Sebelum dilanjut lagi ada Pertanyaan dulu neeh!

Siapakah gadis/wanita yang ditemui Kisaung dan Tangan-awan di Kolem renang ???
- Namanya siapa ? .........
- Anaknya adipati Parewa atau Istrinya ? ..........

Silahkan di JAwab, bagi yang betul, akan dijadikan Istri gadis itu bila masing bujangan, bagi yang sudah menikah, bisa dijadikan simpenan di cianjur xixixixixi x-))

( Tidak berlaku bagi Admin dan Moderator) :'(

Salam
Pendekar



Namanya ISMI NABILA
Penjelasannya ntar ya..... biar penasaran
Lemes lebih menang dari keras.lembek lebih menang daripada koeat,antero doenia semoea taoe,tapi tida ada jang bisa djalanin  - Too Tik Ting Fatsal Ka LXXVIII Ajat 442

parewa

  • Administrator
  • Calon Pendekar
  • *****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 6
  • Posts: 601
  • Reputation: 50
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #31 on: 08/06/2007 15:07 »

[ PERTANYAAN ] [top]
Sebelum dilanjut lagi ada Pertanyaan dulu neeh!

Siapakah gadis/wanita yang ditemui Kisaung dan Tangan-awan di Kolem renang ???
- Namanya siapa ? .........
- Anaknya adipati Parewa atau Istrinya ? ..........

Silahkan di JAwab, bagi yang betul, akan dijadikan Istri gadis itu bila masing bujangan, bagi yang sudah menikah, bisa dijadikan simpenan di cianjur xixixixixi x-))

( Tidak berlaku bagi Admin dan Moderator) :'(

Salam
Pendekar



Namanya ISMI NABILA
Penjelasannya ntar ya..... biar penasaran

lha bukannya Luna Maya.... :-* simpenannya adipati parewa ;D =))) [bath]


Sosro_Birowo

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 336
  • Reputation: 34
  • The best of us is never enough but God's love
    • Email
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #32 on: 08/06/2007 15:22 »
setelah melewati tujuh gunung, menghabiskan 7 sendal jepit dan membawa 7 cendol;
Kemaren baru bisa ketemu pendekar pemetik bunga yang asli  8); dan namanya --maaf--
bukan pendekar Danu [kodok], tapi mbah parto; tinggalnya dekat kuncen; setiap pagi dia membawa arit dan sabit dan langsung menuju taman, memetik bunga serta..dialah pendekar pemetik bunga yang sejati ... :)p garing garing garing... ^:)^ ^:)^ ^:)^

lanjut terus mang, ceritanya mantep tep tep tep...

 [top]
Menguasai Kekuatan/kesaktian adalah untuk belajar rendah hati dan sadar akan adanya Kekuatan MahaTertinggi yaitu Sang Cahaya Kasih Sejati.

tangan-awan

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 109
  • Reputation: 9
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #33 on: 09/06/2007 19:46 »

[ PERTANYAAN ] [top]
Sebelum dilanjut lagi ada Pertanyaan dulu neeh!

Siapakah gadis/wanita yang ditemui Kisaung dan Tangan-awan di Kolem renang ???
- Namanya siapa ? .........
- Anaknya adipati Parewa atau Istrinya ? ..........

Silahkan di JAwab, bagi yang betul, akan dijadikan Istri gadis itu bila masing bujangan, bagi yang sudah menikah, bisa dijadikan simpenan di cianjur xixixixixi x-))

( Tidak berlaku bagi Admin dan Moderator) :'(

Salam
Pendekar



Namanya ISMI NABILA
Penjelasannya ntar ya..... biar penasaran

lha bukannya Luna Maya.... :-* simpenannya adipati parewa ;D =))) [bath]



ISMI NABILA = Istri Resmi Ntar Abis Lebaran  hehehe  ;D ;D


Lemes lebih menang dari keras.lembek lebih menang daripada koeat,antero doenia semoea taoe,tapi tida ada jang bisa djalanin  - Too Tik Ting Fatsal Ka LXXVIII Ajat 442

Maheso_Jenar

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 41
  • Reputation: 8
    • Email
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #34 on: 12/06/2007 14:33 »
Sebelum di Lanjutkan  ;D

Mau mengucapkan selamat Ultah ke 1 Buat Fp2Ts
Forum pecinta pelestari silat tradisional

salam kami
Team Admin dan Mod
SahabatSilat.com


LANJUTIIIIIIIIINNNNNN
 :'( :'(

stryker

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 1
  • Posts: 38
  • Reputation: 9
    • Email
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #35 on: 12/06/2007 23:11 »
mas.. ceritanya dikasih bumbu xxx dong.
atau bumbu-bumbu asrama. eh asmara.
biar kaya james bond.

Maheso_Jenar

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 41
  • Reputation: 8
    • Email
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #36 on: 15/06/2007 09:38 »
mas.. ceritanya dikasih bumbu xxx dong.
atau bumbu-bumbu asrama. eh asmara.
biar kaya james bond.

jangan2 nanti kena sensor .... Ki Saung loh ... he he he

Lanjutiiiiiiiiiiiin....... :'( :'(

boencis

  • Guest
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #37 on: 20/06/2007 17:46 »
HOOOOIIIIII........ >:(

MANA NIH LANJUTANNYAAAAAAAAAA..... >:( [pant]



Lanjutannya Sudah ada, tenang..tenang, cuma ada peran utama yang jadi doble, bingung nich, membaginya..., yang pasti belum "deadlock" kok ... jangan lupa GRBnya he he he...,

bawortanding

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 7
  • Reputation: 1
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #38 on: 22/06/2007 13:26 »
hmmmm....jika d lihat dr terawangan batim dalem. Menurut dalem ... sangat disayangkan jika cerita ini terlalu dini untuk tamatkan. :-X
Yang mana seharusnya cerita ini bisa dapat d tumbuh kembang dentangkan sedemikian luasnya agar bisa menjadi cerita yang patut untuk d ambil pesan-pesan yang baik yang dapat menjadi sampling buat anak2 cucu kita nantinya.

Yah.........menurut dalem paling tidak bisa terus d buatkan ide cerita nya dan terus up to date, walau pun ceritanya itu-itu ajah, dan penokohannya pun itu2 saja. Seperti dalam dunia pertelivisan kita ada tersanjung, 1,2-10...sampai anak cucu kita lahir masih ada ajah cerita itu.

Meski ceritanya itu2 saja, dan tokohnya itu2 saja...kalau d contohken dr pada Tersanjung tadi. Penonton nya ko bisa bukan itu-itu saja yah.... ::)

Patut d pikirken tuh buat cerita2 kita ini :-X

salah sejahtera ... rahayu buat semua
Ohhhmmmmmmmmmmmmmmmm.................

bawortanding

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 7
  • Reputation: 1
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #39 on: 23/06/2007 19:44 »
Pencari Jimat Bunga Sepasang

"Kita kesampingkan dahulu cerita mengenai pendekar danu yang tengah berkelana d Batavia, sejak kita kembali ke masa lalu seolah seperti sastra bercerita ibaratkan demikian ttp tidak boleh meninggal kan pakem cerita ALURMUNDUR. Untuk menambah detail penokohan dalam cerita ini. Yuuuuk...simaaakkk...

___________________
________________________

MENJELANG SENJA...sampailah seorang anak desa yang punya hobby mengelana turun naik gunung termasuk mendaki gunung kembar he... tapi ini gunung benran yang kita kenal sebagai BUKIT CINTA maklum jaman dahulu disini tempat berkumpulnya pidadari kayangan yang sedang senda gurau dengan pasangannya. Bukti nyata masih ada satu pidadari yang tertinggal dalam sebuah pohon besar yang bertengger d satu sisi puncak gunung ini yang disebut sebagai DEWI KLENTING PUTIH, dengan pengawalnya aki loreng (berwujud harimau merah).

" Kata orang bukit ini juga d jaga oleh satu makhluk ghaib naga putih yang di sebut ki antaboga merupakan naga kendaraan Ki semar, tokoh pewayangan yang sangat di kenal dekat oleh masayarakat di sekitar Bukit Cinta"

Sesampainya d tanah lapang, anak muda yang kita kenal sebagai Danu Remaja lalu menghampiri sebuah batu yang besar dan lebar yang berdiri tepi puncak Timur. Sambil memandangi sekitar walau dengan cahaya remang penuh kabut di bawahnya, masih terlihat bentangan sungai panjang dr atas bukit ini dengan sorot sisa cahaya sunset.

Tidak lama dalam kesendiriannya dr samping sebelah barat terdengar suara bergetar penuh daya magis ... "GrrrrHammmmm .... arggggsgggssrrrrr!"
Kontan saja suara itu menyadar kan lamunan si anak muda tersebut sambil menoleh kearah suara tersebut dia berteriak ..."Heiii...siapa disana (dengan bahasa kasar), siapa yang berani mengganggu kedatangan ku... keluarlah...

Tapi malah sunyi yang menyambut prtanyaan itu, setelah beberapa saat berlalu si anak muda kembali menatap ke arah depan. Tapi dia merasa ada tiupan angn sepoi dr samping kanannya tp sangan diingin menusuk tulang terlinganya, dan akhirnya mau g mau dia menoleh...di kagetkan oleh sosok merah Besar dengan mata menyala dia kontan kaget dan loncat dengan tidak sengaja melewati makhluk tersebut, lalu bersiap pasang kuda2 sebagai penutup rasa takutnya.

"Hayoo... apa maumu... aku siap menantang mu makhluk aneh...(dengan gigi bergetar ketakutan" (maklum sianak muda memang penakut tapi dia suka nekat karena bagi dia ingat betul pesan guru-guru ngajinya, bawa KEBERANIAN YANG SEJATI ADALAH RASA TAKUT YANG DI PAKSAKAN)

Di sela suasana penuh kemerindingan jiwa, secepat kita makhluk bertubuh merah dengan ekor panjang malah lenyap dari pandangan mata. Belom hilang keringat dingin dr tengkuk si anak muda di kejutkan suara pelan tapi Berat.

"Hei...cucuku yang maniez tapi kepengin tambah bagus...dengeryah, kamu telah bersalah karena datang tanpa permisi, tanpa membawa bingkisan (sajen) tanpa bawa rokok, serba tanpa deh.... tapi...ini kali pertama satu hal bisa di maklumi disini karena aku melihat ketulusanmu, dan mengerti tujuanmu. Ingat sekali lagi cucuku...Jika engkau hendak bersemadi d tempat ini maka jangan sekali2 engkau tergoda dengan wanita cantik berkebaya merah ...dan jangan beranjak dr batu ini sampai matahari terbit. apa pertanyaan mu...?"

"Kenapa aku tidak boleh tergoda ki..."
"Karena dia bini ku Bego...!"
"Kenapa tidak boleh beranjak ki..."
"Bego lo ya...disini gelap bodoh...!!!! kau bisa jatuh ke jurang nanti...paham..."
"Oghhh....!" dengan muka culun dan sudah tidak takut lagi. Sang anak muda lalu berfikir d atas batu tentang prosedur yang berlaku di sana....sampai mata hari terbit dan lupa tujuan semualanya.

he... 
Masih berlanjut nich...
« Last Edit: 28/06/2007 15:43 by pendekar »

Sosro_Birowo

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 336
  • Reputation: 34
  • The best of us is never enough but God's love
    • Email
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #40 on: 29/06/2007 12:04 »
 [top] [top] [top] :)p :)p :)p
top top markotop top top... ;D

lanjut mang ...

tentang cewe berkebaya merah he he he


tabik,
SB
Menguasai Kekuatan/kesaktian adalah untuk belajar rendah hati dan sadar akan adanya Kekuatan MahaTertinggi yaitu Sang Cahaya Kasih Sejati.

Kobok Muka

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 31
  • Reputation: 2
  • ...by way of deception, thou shalt do war...
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #41 on: 29/06/2007 13:53 »
Aduuhhhh, mana neh sambungan postingan soal Ismi Nabila dan Luna Maya serta gadis bekebaya merah itu?  ~X(

Salam kenal  O0

pendekar

  • Guest
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #42 on: 08/07/2007 00:27 »
LANJUTAN

Waktu terus berjalan, Malam ini rembulan bersinar cerah, cahayanya membias menerangi kegelapan malam, sekelompok pemuda dengan pakaian serba hitam terlihat serius berlatih di bawah sinar rembulan.

Ki Nagapasa dengan santai namun matanya tetap jeli melihat perkembangan setiap anak didiknya dalam berlatih Maenpo, ia tak segan-segan membuat muridnya harus jatuh terjungkal karena jurus-jurus yang di lakukannya kurang tepat, tapi iapun lantas memberikan gambaran jurus yang benar.

Di kejauhan nampak pendekar danu duduk santai dibawah rumah saung, matanya memandang setiap gerakan jurus –jurus yang diperagakan oleh para pendekar muda asuhan Ki Naga.

Sebotol Pokcari Swet di teguknya berlahan-lahan, apalagi minuman ini bagus untuk menganti ion-ion yang hilang karena aktifasnya dalam olah batinnya, walaupun danu diam tapi sebenernya ia bergerak dan garakkan batin inilah yang sangat jelas terbaca oleh Ki Naga.

Ki Nagapasa memang dikenal sebagai guru silat yang memiliki watak yang keras, ia meramu beberapa jurusnya dari beberapa sumber yang legal maupun yang opensource, karena ia terampil dalam bidang analisa, ia pun menggabungkan beberapa kelebihan ilmu silatnya menjadi ilmu atau aliran baru.

ia mengajarkan ilmunya ini dari orang tua hingga anak-anak kecil, sehingga bila anda berkunjung ke kianjur anda akan terpesona dengan anak kecil yang lincah dalam bermain silat.

Danu yang sejak semula berdiam diri nampaknya gerah juga ingin berlatih bersama, ia pun melompat tinggi ke halaman dengan melewati pohon-pohon besar  dengan ringannya ia mendarat tepat di tengah-tengah lapangan, murid2 Ki Nagapasa banyak yang tertegun kagum atas kehebatan ilmu pendekar danu.

“Maaf  adik-adik dan kakak-kakak” sambil menundukkan kepala kearah murid2 Ki Nagapasa. “bolehkah saya berlatih tanding dengan anda semua” pinta Pendaker danu yang memang suka getel ingin ngetes siapapun yang punya mainan silat.

Wajah Ki Nagapasa tampak tenang, matanya menatap tajam kearah Danu, ia pun tak lama memanggil salah satu muridnya yang kira-kira cocok unuk bertanding dengan danu. “book !!,  kobok Muka kamu maju, lawanlah Danu dengan ilmu yang engkau telah pelajari dariku”.

Kobok-muka lari terhuyung-huyung karena ia tak menyangka mendapatkan penghormatan untuk lawan tanding pendekar Danu. “siap Guru !!” sambil mengucapkan salam dengan tetap semangat.

“Pendekar sekalian, ini adalah sparr untuk persahabatan, janngan mencari siapa yang kalah, kedua-duanya harus menang, jangan ada demdam, krn demdam adalah penyakit hati, oke kalian berdua sudah siap” ujur Ki Nagapasa dengan suara yang  keras.

“Siap….!!!,  Tiiit” teriak Ki Nagapasa yang kali ini menjadi wasit.
Kedua pendekar itu berjalan berlahan, wajahnya tidak menampakkan ketegangan, tangannya bergerak membuat kembangan – kembangan yang indah, kakinya lincah bergerak di atas tanah yang basah dan licin. Murid-murid lainnya nampak tegang melihat dua pendekar itu berhadapan.

“Ciiat...!”  serangan mulai di lancarkan oleh kobok-muka, dengan pukulan penjuru mata angina. lalu…, daun-daun berguguran dari pohon2 besar yang ada di sekelilingnya, pukulan maut itu dapat di hindari dengan mudah oleh danu, kobok-muka kembali melakukan penyerangan dengan senjata yang ia selipkan di katung bajunya. “pendekar danu, saya tahu bahwa serangan silat saya tidak akan mampu melumpuhkanmu, tapi kali ini saya akan mencoba menggunakan senjataku” teriak kobok –muka sambil mengeluarkan pulpen merk Pilot dari saku kantungnya.

Pulpen tersebut ia putar2 seperti memutar pisau belati, kecepatannya luar biasa, Danupun berdecak kagum dengan keahlian pendekar kobok-muka. “Stop!!” teriak pendekar danu, “Kang Kobok-muka, ilmu apakah yang anda pelajari sehingga pulpen tersebut dapat berputar sangat capet, saya nyakin tidak mampu melawan hujaman dari pulpen itu…, “ ujur pendekar danu terheran-heran. “ ini ilmu yang saya pelajari saat saya masih kuliah di jurusan komunikasi dan jurnalistik, masak sih kamu tidak tahu ??” tanya kobok-muka dengan wajah tersenyum manis. “Jadi ini yang di sebut ilmu kuli tinta” jawab danu capat. “Ya betul…, ente pinter juga yaaa rupanya” lalu kedua pendekar itu bersalaman dan Ki nagapasa nampak tersenyum melihat kedua pendekar itu memahami kekurangannya masing-masing.

pendekar

  • Guest
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #43 on: 08/07/2007 00:28 »
LANJUTAN

Pagi hari di desa Kianjur udara begitu sejuk, kicau burung meramaikan suasana pagi, suasana padepokan yang berbaur dengan rumah penduduk masih sepi, walaupun demikian ibu-ibu sudah sibuk beraktifitas di pagi hari, ada yang memasak, mencuci pakaian di kali dan ada juga yang berangkat ke pasar.

Pondokan Pendekar Danu ( P. Danu) yang terletak paling ujung di utara padepokan masih belum terlihat aktifitas penghuninya, biasanya sejak subuh ia sudah ke Mushola untuk sholat subuh, kali ini ia rupanya masih terlelap tidur.

Dua orang penunggang kuda yang wajahnya sangat asing baru saja menginjakkan kakinya di desa ini, mereka adalah Ki Saung dan Tangan-awan, kuda pemberian Tuan Parewa memang sangat gesit dan lincah, mereka berdua tak sangup menolah hadiah kedua kuda ini.

“Selamat pagi Kisanak, ada apakah gerangan tuan-tuan hadir di desa kami”, sambut Ki Naga yang baru saja pulang mandi. “Rasanya anda berasal dari rumah adipati parewa, apakah itu betul kisanak??.” Tanya Ki Naga dengan tenang.

“Betul Tuan Naga” jawab Tangan-awan, “lalu darimanakah tuan Naga bisa mengetahui saya berasal dari rumah kediaman adipati??”,  Tangan-awan begitu penasaran. “Oh itu gampang tuan-tuan, karena saya tahu dari Kuda yang anda tunggangi, di Plat Nomor Polisi pada kuda anda terdapat kode AP, yang artinya Adipati Parewa,  just simple tuan, lalu bagaimana anda mengetahui nama saya Ki Naga??” balas Ki Naga sambil memperhatikan wajah kedua tamunya ini.
“itu juga simple Ki Naga, karena di desa ini satu-satunya orang yang punya cirri khas dengan tubuh gendut dan suara keras, hanya anda, yang lain ukuran tubuhnya cukup normal kami lihat” lalu mereka berdua tertawa, sambil berjalan berlahan menuju kediaman Ki Naga, dalam hati Ki Naga kesel juga di bilang gendut, padahal ini tubuh ideal pria masa kini loh.

Singkat cerita kedua tamu tersebut di terima baik oleh penduduk dan keluarga besar peguruan maempo di kianjur, malah Ki Naga memberikan rumah singgah bagi kedua pendekar ini, untuk beristirahat disini.

Semua maksud dan tujuan kedua pendekar itu sudah terbaca oleh Ki Naga, karena membaca Hati atau pikiran orang itu mudah sekali baginya, ilmu ini di sebut “Hack Heart” yang ia pelajari resmi dari organisasi dan telah mendapatkan “certificate”.

Siang ini akhiranya di sepakati oleh kedua belah pihak akan mempertemukan kedua pendekar ini dengan Pandekar Danu di ruangan pendopo padepokan, salah satu murid Ki Naga diperintahkan untuk memanggil Pendekar Danu di Pondokannya.

Suara sandal gunung terdengar nyaring menginjak daun-daun kering halaman pendepo, nampak dari kejauhan Pendekar Danu berjalan dengan tenang dengan Wajah yang sedikit tegang. Geteran kekuatan tenaga dalamnya sudah bisa dirasakan oleh Ki Saung dan Tangan-awan, kedua pendekar ini dapat mengukur sejauh mana kesaktian pendekar, danu.

“Assalamualikum wr wb, selamat siang tuan-tuan semua,” sapa Danu menatap tajam pada kedua tamunya, ia pun tak lupa mencium tangan Ki Naga dengan penuh hormat, lalu ia duduk di kursi Jati yang berhadapan langsung dengan kedua tamunya.

“Danu, dua orang ini adalah utusan dari Batavia, mereka datang ada urusan penting yang harus di sampaikan kepadamu, tadi saya sudah mendengar penjelasannya dan bagi saya nama Forum Pendekar Batavia yang di koordinatorkan oleh Ki Eko Jenar bukanlah orang asing bagi saya, karena ia adalah kawan lama saya sewaktu saya masih ngilmu di sana, jadi Eko Jenar adalah setingkat dengan saya, baik ukuran tubuh, berat badan dan masih ada kesamaan lainnnya yang tak bisa saya ungkapkan padamu karena ini menyangkut Privacy seseorang” ujur Ki Naga dengan suara yang lembut penuh pengertian.

Pembicaraan kedua orang itu sangat memakan waktu lama, hingga sore menjelang mereka masih belum menuntaskan obrolannya, dan mendekati malam barulah mereka pergi ke pondokannya masing-masing dengan wajah yang penuh kelelahan dan tegang apalagi tidak di ketahui hasil dari obrolan itu.

Ki Naga juga tidak memberikan keterangan apapun kepada penulis mengenai hasil pertemuan kedua pendekar tersebut, seolah ada rahasia yang amat dalam sehingga semua peserta pertemuan antara Ki saung, tangan-awan, danu dan ki naga tidak satupun di ketaui, oleh sebab itu, penulis akan mencari tahu apa hasil pertemuan tersebut agar cerita silat ini dapat berlanjut ke Seri kedua.

Bintang-bintangpun bersinar di atas permukaan bumi, indahnya tak kuasa dengan kata-kata dan malam ini, kesunyian kembali menyelimuti desa Kianjur.


Ikutu Kisah lanjutannya berjudul : “ Pendekar pemetik Bunga Bagian ke II”

Salam pendekar,

kisah selanjutnya akan di teruskan oleh saudara cloning Bouncis”

Terima kasih kepada pembaca yg budiman, Penulis mohon maaf bila pada tulisan ini menyinggung perasaan, semata-mata cerita ini adalah fiktif belaka.


Lagu penutup .........

Dunia Yang Terlupa
Mulai nyalakan kembali, Dunia yang terlupa
Cukup sudah bermimpi, Kini hasratku memutih
Langitku kian meninggi, Ini semua akan nyata
Mengharapkan hujan, Larutkan nyanyian malamku, Akankah ku rasa

Mampu kutatap kembali, Dunia yang terbenam
Terbitku dari mimpi, Kini pastikan sayapku
Apungkan puing bumi, Ini semua pasti nyata


Lirik By Peterpan - Dunia Yang Terlupa
« Last Edit: 09/07/2007 14:51 by pendekar »

Red Hawk

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 2
  • Posts: 125
  • Reputation: 8
    • Email
Re: Pendekar "Pemetik Bunga"
« Reply #44 on: 07/10/2007 15:13 »
  [top] [top] [top] [top] [top] [top] [top] [top] [top] [top] [top]

 

Powered by EzPortal