+-

Video Silat

Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

Persilatan Jurus Lima (Sabandar) by Marsudi Eko
14/05/2015 19:36

Kebugaran Merpati Putih by mpcrb
22/04/2015 16:16

PAWAI JAMBORE PENCAK 2015 by luri
20/04/2015 16:20

SilatIndonesia.Com

Author Topic: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima  (Read 41185 times)

HartCone

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 733
  • Reputation: 38
    • Martial Arts Forever
Salam

Sesuai permintaan beberapa kawan, ijinkan saya membuat satu topik bahasan baru tentang Kali-Arnis- Eskrima yang secara keseluruhan biasa disebut sebagai FMA (Filipino Martial Arts) atau dalam bahasa kita adalah Beladiri Filipina.

Saya hanyalah praktisi pemula dalam bidang ini, melalui berbagai media terutama web, saya mulai tertarik dengan beladiri ini sekitar dua tahun, beberapa saat yang lampau saya ada keinginan bergabung dengan Modern Arnis Remy Presas Jr. melalui media belajar jarak jauh, karena beberapa kendala sampai saat ini belum terlaksana, sampai ada kesempatan secara resmi untuk bergabung dengan CDP-CMAA (Cacoy Doce Pares - Combined Martial Arts Academy) Indonesia dibawah bimbingan Master Guro Glen Gardiner (6th Dan CDP) dimulai bulan April tahun kemaren.

Filipino Martial Arts (untuk selanjutnya akan dipakai istilah FMA) adalah satu bentukan beladiri unik, secara region kawasannyah terletak di Asia Tenggara, oleh sebab itu pengaruh beladiri Asia Tenggara seperti Pencak Silat sangat kuat (yang terkenal mematikan di dunia barat) dan karena pernah dijajah oleh Spanyol otomatis ada pengaruh ilmu pedang barat.

Ada satu miskonsepsi dari orang awam bahwa FMA adalah satu beladiri stick fighting, tapi sebenarnyah itu adalah anggapan yang salah. Kali-Arnis-Eskrima mengembangkan keahlian untuk seni bela diri dengan senjata dan seni bela diri tangan kosong dalam satu dasar keilmuan.

Semua sistem Kali-Arnis-Eskrima mengajarkan penggunaan berbagai macam senjata, keahlian bela diri tangan kosong "pangamot, suntukan, sikaran, pananjakan", keahlian bergulat dan membanting "dumog", keahlian mengigit dan mencolok mata "kino mutai' dimana secara umum itu adalah keahlian yang dibutuhkan dalam seni mempertahankan diri. dan satu lagi adalah sistem pengobatan, pemijatan, pengenalan kepada tanaman obat tradisional yang disebut sebagai "hilot".

Keahlian seni bela diri dengan menggunakan senjata dan tangan kosong diajarkan dalam metode yang saling berkaitan dan saling menunjang satu sama lainnya. Yang banyak dipakai adalah berupa tongkat tunggal (solo olisi/baston), tongkat ganda (double olisi / baston) dan pedang atau tongkat yang digunakan bersama dengan pisau (espada y daga). Sebagian sistem diketahui mengkhususkan pada cambuk dan tongkat panjang (toya).

Kata Eskrima adalah ucapan secara Filipina dari bahasa Spanyol "esgrima", dalam Inggris adalah kata "skirmish" yang berarti "perang".

Arnis adalah bagian dari kata "Arnes de Mano" yang berarti "perkerasan terhadap tangan".

Sedangkan penamaan Kali ada beberapa versi, sebagian mengatakan berasal kepada kata senjata berupa keris, atau kalis. Yang lain mengatakan berasal dari pengabungan kata "kamot" atau "kamay" yang berarti "tangan" atau "tubuh", dan lihok yang berarti "pergerakan".

Sementara ini dulu, mohon maaf kalau ada salah kata....


salam



dsbasuki

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 11
  • -Receive: 24
  • Posts: 528
  • Reputation: 56
    • Who? Me?
  • Perguruan: Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI
Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
« Reply #1 on: 02/02/2008 08:47 »
Salam,
Kalo mengenal Grandmaster Cacoy Canete, menilik latar belakang beliau, mungkin kita bisa mengatakan kalau beliau adalah seorang praktisi MMA (mixed martial arts). Hanya saja, dalam ilmu hasil ramuan beliau, (mungkin) FMA yang lebih banyak ditonjolkan. Mohon dikoreksi kalo saya keliru menyimpulkan.

Di US, banyak lho peminat dan praktisi FMA.

Salam...

ery

  • Moderator
  • Anggota Tetap
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 5
  • Posts: 126
  • Reputation: 31
Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
« Reply #2 on: 02/02/2008 10:24 »

Halo bung Hartcone, selamat bergabung ya

Menarik topiknya. Untuk kalangan silat, FMA ini tentunya mempunyai arti khusus karena adanya ikatan yang kuat.

Saya sendiri sudah agak yakin memang FMA ini merupakan keturunan dari Silat. Argumen yang paling jelas ialah bahwa Filipina itu pernah berada dalam pendudukan kerajaan Sriwijaya cukup lama. Hingga kini keturunan Sriwijaya masih eksis dan dikenal sebagai orang Visayan yang tinggal di Filipina tengah. Kekuasaan Sriwijaya di sana kemudian digantikan oleh karajaan Majapahit. Pengaruh Islam mulai menyebar terutama di Filipina selatan yang kemudian menjadi bangsa Moro.

Abad 16 barulah Spanyol masuk. Dengan berbekal ilmu "silat" itu orang Filipina berjuang melawan Spanyol. Perang merupakan interaksi, yg mau tidak mau akan saling mempengaruhi. Orang Filipina mulai kepincut sama senjata2 Spanyol dan dengan basic "silat"nya mulai latihan espada y daga (sword n dagger).

Logika awam saya menyimpulkan bahwa kalau kerajaan-kerajaan besar dari Indonesia seperti Sriwijaya dan Majapahit menduduki suatu wilayah, pastilah ada pengaruh kuat terhadap budaya setempat, termasuk budaya seni perang dan beladiri.

Dari segi teknik juga terdapat banyak kemiripan yang luar biasa. Mata awam akan sangat sulit membedakan aplikasi FMA dan aplikasi silat.

Karena saya bukan ahli sejarah dan bukan juga ahli FMA, mohon maaf kalo kesimpulan itu meleset. Maklum modalnya cuma tanya-tanya dan baca buku2 fotokopian hehehe


Lifetime Student of Martial Art

HartCone

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 733
  • Reputation: 38
    • Martial Arts Forever
Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
« Reply #3 on: 02/02/2008 11:06 »
Salam,
Kalo mengenal Grandmaster Cacoy Canete, menilik latar belakang beliau, mungkin kita bisa mengatakan kalau beliau adalah seorang praktisi MMA (mixed martial arts). Hanya saja, dalam ilmu hasil ramuan beliau, (mungkin) FMA yang lebih banyak ditonjolkan. Mohon dikoreksi kalo saya keliru menyimpulkan.

Di US, banyak lho peminat dan praktisi FMA.

Salam...

Salam
GM Cacoy punyah basic FMA dari keluarga beliau, tapi juga belajar beladiri yang lain, yang saya tau beliau belajar Judo, Shotokan Karate dan Aikido.
dan ada satu bentukan beladiri yang diciptakan beliau yaitu Eskrido, gabungan antara pangamot dan aikido, tapi kalau saya lihat secara keseluruhan FMA tekniknyah memang banyak yang serupa dengan Aikido, berupa lipatan dan kuncian, klo di Silat mungkin itu adalah Cingkrik, Silat Minang dan Silat Gayong

ttg FMA bisa banyak diminati di US, mungkin karena mesranyah hubungan kedua negara kali yah? mungkin saya salah...

btw bung Basuki di US?

salam

dsbasuki

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 11
  • -Receive: 24
  • Posts: 528
  • Reputation: 56
    • Who? Me?
  • Perguruan: Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI
Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
« Reply #4 on: 02/02/2008 12:07 »
btw bung Basuki di US?
Salam...
Dulu sempat sekitar 13 tahun di sana, terus ditugaskan ke Jakarta Desember 2003. Februari tahun lalu dipindahtugaskan ke Kuala Lumpur.

Ah, ternyata GM Cacoy itu pernah belajar Shotokan to? Saya kirain beliau adalah praktisi Shito-Ryu.

Salam...

HartCone

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 733
  • Reputation: 38
    • Martial Arts Forever
Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
« Reply #5 on: 02/02/2008 12:16 »

Halo bung Hartcone, selamat bergabung ya

Menarik topiknya. Untuk kalangan silat, FMA ini tentunya mempunyai arti khusus karena adanya ikatan yang kuat.

Saya sendiri sudah agak yakin memang FMA ini merupakan keturunan dari Silat. Argumen yang paling jelas ialah bahwa Filipina itu pernah berada dalam pendudukan kerajaan Sriwijaya cukup lama. Hingga kini keturunan Sriwijaya masih eksis dan dikenal sebagai orang Visayan yang tinggal di Filipina tengah. Kekuasaan Sriwijaya di sana kemudian digantikan oleh karajaan Majapahit. Pengaruh Islam mulai menyebar terutama di Filipina selatan yang kemudian menjadi bangsa Moro.

Abad 16 barulah Spanyol masuk. Dengan berbekal ilmu "silat" itu orang Filipina berjuang melawan Spanyol. Perang merupakan interaksi, yg mau tidak mau akan saling mempengaruhi. Orang Filipina mulai kepincut sama senjata2 Spanyol dan dengan basic "silat"nya mulai latihan espada y daga (sword n dagger).

Logika awam saya menyimpulkan bahwa kalau kerajaan-kerajaan besar dari Indonesia seperti Sriwijaya dan Majapahit menduduki suatu wilayah, pastilah ada pengaruh kuat terhadap budaya setempat, termasuk budaya seni perang dan beladiri.

Dari segi teknik juga terdapat banyak kemiripan yang luar biasa. Mata awam akan sangat sulit membedakan aplikasi FMA dan aplikasi silat.


thx mas Ery

Saya sependapat dengan mas Ery, itu bisa dilihat secara fisik dari bentuk senjata yang ada disana seperti Keris Sundang, Arit, Panabas, Barong, Parang dll.

Secara terminologi bahasa, yang berakar dari budaya Sanskrit, misalnyah  dalam bahasa Tagalog secara numerik: Isa, Dawala, Tatlo, Apat, Lima, Anim, Pito, Walo, Siam, Samput, banyak juga kata yang hampir sama, seperti menendang, ada bahasa indonesia sepak = sipa yang menjadi kata dasar dari "sikaran/siparan", tangan di sini ada kata menggamit, disana adalah kamot atau kamay menjadi kata dasar "pangamot", tendang = tadyak untuk bentuk beladiri dengan menendang "pananjakan", pukul=tutok menjadi kata dasar dari "panatukan", merefer pada seni bertinju di FMA, gulat=dumong (cebuano), ini yang menjadi kata dasar "dumog" yaitu gulat.

Banyak yang mengklaim "Kali" yang secara region berada di selatan itu memang induk/mother arts dari FMA (tetapi ini masih menjadi perdebatan, karena kata "Kali" sendiri baru muncul sekitar tahun 60-an) itu merupakan budaya asli Majapahit dan Sriwijaya.

Bila orang sepintas melihat Pangamot yaitu bentuk gerakan tangan dari FMA (pernah saya peragakan di rumah Ki Sawung) bentuknyah memang ga jauh berbeda dengan Silat Indonesia, banyak memakai open palm, siku, lutut, tendangan bawah, gerakan merapat (nempel), Pangamot sendiri digambarkan sebagai cara ular yang bergerak atau ombak dilautan, dalam Stick fighting, Dumog pangamot memegang peranan yang sangat penting.
Dalam region yang lain (Utara kepulauan Luzon) pangamot biasa disebut sebagai mano-mano...

Hal yang paling unik di FMA adalah senjata adalah sebagai basic gerakan tangan kosongnyah, jadi awal pembelajaran adalah memakai senjata berupa stick rotan yang diberi nama olisi/baston.

Karena saya bukan ahli sejarah dan bukan juga ahli FMA, mohon maaf kalo kesimpulan itu meleset. Maklum modalnya cuma tanya-tanya dan baca buku2 fotokopian hehehe



Hehe Mas Ery bisa ajah, saya malah masih nubi di Eskrima...

Salam
« Last Edit: 05/02/2008 14:49 by HartCone »

HartCone

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 733
  • Reputation: 38
    • Martial Arts Forever
Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
« Reply #6 on: 02/02/2008 12:38 »
Salam...
Dulu sempat sekitar 13 tahun di sana, terus ditugaskan ke Jakarta Desember 2003. Februari tahun lalu dipindahtugaskan ke Kuala Lumpur.

Ah, ternyata GM Cacoy itu pernah belajar Shotokan to? Saya kirain beliau adalah praktisi Shito-Ryu.

Salam...

Wah mantab, melancong terus nih...  :)

Beliau memang pernah belajar Shotokan tapi belajar Shorin-Ryu juga, yaitu induk dari Shotokan yang di ciptakan oleh G. Funakoshi.

Blackbelts yang GM Cacoy Pengan adalah: Shorin Ryu Karate (3rd Dan), Aikido (3rd Dan), Kodokan Judo (3rd Dan), Eskrima/Eskrido (12th Grade), Pangamot (10th Grade)

Selain itu beliau juga belajar gulat dan tinju.

f4iz

  • Guest
Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
« Reply #7 on: 02/02/2008 21:22 »
Salam Mas Hartcone dan rekan-2x yg lain,
Dulu waktu kuliah saya ada beberapa temen-2x orang filipina yg belajar Kali/Arnis. Ada juga yg akhirnya belajar Silat setelah mendalami Kali/Arnis.
Mungkin Mas Eri Nugroho bisa jelasin juga hal ini bener ato tidak, rata-2x temen-2x yg pernah belajar JKDC (Jeet Kune Do Concept) belajar Kali/Arnis juga. Kayaknya Arnis/Kali dimasukan kedalam pelajaran JKDC oleh Dan Inosanto.
Saya pernah liat DVDnya Chris Pertilli, dia kayaknya belajar Eskrido deh. Bagus gerakan-2xnya karena tongkat/stiknya itu dipake seolah-2x spt. tangan utk ngebanting dan mengunci lawan.
Kalo saya baca dan liat-2x, di AS juga dulu awalnya Kali/Arnis hanya diajarkan didalam masyarakat filipina yg immigrasi ke AS. Baru lama-2x terbuka utk umum dan juga guru-2x dari filipina datang ke AS.
Salah satu alesan Kali/Arnis popular di Amerka karena fokus beladiri yg realistis thd. senjata tajam dan tumpul. Misalnya latihan "Tapi Tapi" utk meningkatkan sensitivitas dan reflek menurut praktisi Arnis/Kali sangat penting utk meningkatkan kemampuan beladiri thd. senjata.
Iya deh segini dulu, mohon dikoreksi kalau tulisan saya tidak akurat.
Saya tunggu lagi diskusinya nih :)
Wasalam,
Faiz

HartCone

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 733
  • Reputation: 38
    • Martial Arts Forever
Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
« Reply #8 on: 03/02/2008 07:31 »
quote removed: Mas Hartcone, silahkan pakai reply daripada quote kalau jawab berita terachir

Salam Bung Faiz,
btw Bung Faiz lokasi di US? Thx buat tanggapannyah, semoga dengan banyaknyah temen2 yang punya banyak pengetahuan ttg beladiri ini dan bisa semakin lebih membuka wawasan saya....

yup, hampir lupa saya, ditunggu masukan dari Bung Ery ttg Kurikulum Kali di JKD...

Seperti saya bilan di buku tamu, ada banyak versi bahasa untuk satu bentukan pelatihan...
Tapi-tapi, kalau tidak salah lebih dikenal di "Kali", dalam pengamatan saya ada beberapa sebutan bentuk pelatihan yang mirip2 dengan hal tersebut.
Dalam bahasa tagalog "tapi" berarti membungkus (wraping) diri dengan baju. 
disini saya agak bingung, tapi-tapi itu berasal dari kata tagalog ini atau sudah bentukan modern dari bahasa inggris "to tap" yang berarti "sentuhan" atau "tepukan ringan" (inget kata "tap out" yang sering digunakan dalam grapler) .

Hubud/hubad yang mempunyai arti harafiah "mengunci dan melepaskan", yang merupakan sebutan singkat untuk "hubud-lubud" atau "hubad-lubad"

Sumbrada, yang mempunyai arti 'membayangi" atau "menangkis", dari bahasa Spanyol "Sumbra" berarti bayangan (jadi inget Sombrero, topi berbentuk lebar)

salam 
« Last Edit: 03/02/2008 15:46 by EricB »

f4iz

  • Guest
Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
« Reply #9 on: 03/02/2008 08:45 »
Salam Rekans,
@Hartcone , iya mas. Dulu kuliah disana.
Saya tau dikit-2x aja mengenai Kali/Arnis dari temen-2x yg orang filipina itu.
Salah satu sahabat saya sekarang lagi belajar Eskrima dari salah satu muridnya Abner Pasa. Kalo gak salah nama alirannya Warrior Eskrima.
Dulu dia juga lumayan lama belajar Silat. Dia seneng soalnya gerakan-2xnya banyak mirip silat juga.
Di Indonesia kalo tdk salah daerah Maluku juga ada sejenis Stick Fighting namanya Tjakalele. Mungkin ada yg pernah denger ?

Wasalam,
Faiz

HartCone

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 733
  • Reputation: 38
    • Martial Arts Forever
Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
« Reply #10 on: 03/02/2008 09:30 »
untuk Tjakalele, dalam buku Modern Arnis The Filipono Arts Of Stick Fighting oleh Remy Presas Senior, disebutkan Tjakalele adalah Indonesian fencing, yang merupakan induk dari semua Stick Fighting di Filipino, sayang saya tidak begitu tau ttg keberadaan Tjakalele tersebut...

untuk Stick Fingting secara umum adalah sebuah disiplin ilmu yng memakai media tongkat tumpul bukan ditambah sejenis besi atau apa sehingga tidak tajam.
Pilipina, Mesir, India, Jepang, China dan banyak lagi dinegara2 lain didunia, dan secara kebetulan semua memakai media yang hampir sama yaitu rotan atau kayu...
Saya sudah mencoba menterjemahkan untuk wikipedia indonesia dari versi Inggrisnya, tapi kayaknyah masih belum sempurna...

Code: [Select]
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_bela_diri_bertongkat
ada bentukan lain di Indonesia, dalam proses sebagai upacara pemanggil hujan, juga memakai media tongkat rotan:

Quote
Ujungan: Indonesian Stick Fighting
Adapula upacara ujungan, upacara sakral penduduk kecamatan Susukan dan Karangkobar untuk memohon turunnya hujan di musim kemarau. Ujungan ini berawal dari perselisihan penduduk yang tak kunjung berakhir antara kelompok satu dengan kelompok lainnya karena perebutan air. Oleh sesepuh desa, untuk mengakhiri perselisihan tersebut diadakan upacara mujung atau ujungan yang berarti memohon kepada Tuhan yang Maha Esa agar perselisihan berakhir karena turunnya hujan. Dengan dipimpin oleh seseorang walandang atau wasit jago-jago unjungan yang mewakili kelompok dan diiringi gamelan Banyumasan, mulailah menari secara emosional dan saling memukul lawan. Pada zaman dahulu, unjungan tidak hanya merupakan adu kekuatan, ketangkasan dan keberanian, tapi juga adu kesaktian dan kekebalan tubuh. (M. Alie Humaedi)

Quote
Kesenian Ujungan
Merupakan seni permainan ketangkasan yang dilakukan oleh dua orang jawara. Mereka saling memukulkan (menyabetkan) tongkat rotan ke arah kaki, sambil diiringi oleh tabuhan sampyong yang terdiri dari gambang dan totok (kentongan bambu). Disamping itu terdapat dua orang beboto (pemisah) yang bertugas melerai jika kedua jawara saling bergumul. Sementara penonton disekeliling membentuk kalangan (arena) dan sesekali bersorak riuh, bila ujung rotan mengena dan berhasil menjatuhkan lawan.
Code: [Select]
http://students.ukdw.ac.id/~22012611/pariwisata.htm

Di Bali dan Lombok ada satu bentukan stick fighting yang disebut Peisian
gambar dapat dilihat di attachement...


Salam

hart






« Last Edit: 03/02/2008 09:35 by HartCone »

HartCone

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 733
  • Reputation: 38
    • Martial Arts Forever
FMA: Dumog, Gulat Brutal dari Filipina!
« Reply #11 on: 04/02/2008 09:04 »
Dumog, Gulat Brutal dari Filipina!

Dumog Filipino adalah seni yang sangat langka dewasa ini. Dumog dapat ditemukan kebanyakan di bagian selatan Kepulauan Negros dan Di Pulau Panay Propinsi Antique. Ini dapat ditemukan dalam kelompok kecil pedesaan terutama para petani dimana Dumog menjadi bagian dari masa lalu sebagai hiburan dan bentuk dari survival. Dari seorang petani saya datang secara pribadi kepada beberapa yang mempelajari Dumog, Dumog adalah pelatihan yang biasa digunakan adalah memegang tanduk Kerbau dan mengulingkannyah. Untuk mengendalikan Kerbau, tali diikatkan pada leher atau pada hidung diberi semacam kait dari rotan yang dimasukkan pada hidung kerbau. Tali tersebut digunakan menarik kerbau untuk di taruh di kandangnya. Aktivitas memegang tandik dan menggulingkan kerbau di sana di sebut Dumog. Seorang pendekar Dumog benar-benar mempunyai tubuh, kaki yang kuat dan berbahu kekar. Mereka akan berjalan dg langkah terbentang lebar tanpa alas kaki. Untuk membangun kaki yang kuat dan punya ketahanan mereka berlatih pada tempat berlumpus setinggi lutut, Para petani itu masuk kedalam lumpur yang pekat dengan langkah tinggi dan penjang membuat gerakan berputar sampai lumpur menjadi lunak. Itu akan membutuhkan waktu berjam-jam tapi mereka akan membangun kaki yang kuat seperti kaki kerbau setelah beberapa bulan atau beberapa tahun berlatih. Untuk Tangan dan Bahu, para petani itu memotong sebuah dahan yang liat, dan mencoba untuk membengkokkannya sampai dahan itu patah atau bengkok, Untuk Kekuatan dorongan para petani itu berdiri didepan pohon besar, kadang pohon kelapa dengan kaki yang membentuk kuda-kuda seimbang kedua tangan mendorongnya, Dia akan bergerak memutari pohon kelapa itu dan mendorong-dorong dengan kuat secara berulang-ulang sampai lelah baru kemudian mereka berhenti. Untuk kekuatan Grip atau cengkraman, para petani itu mengikatkan tambang pada pohon dan memegang ujungnyah kemudaian dengan berputar menarik tali itu dengan kuat. Untuk kepala (head butts) mereka memakai puhon pisang, membuat ancang-ancang dan menanduknyah berulang-ulang, kadang karena begitu kuatnya pohon pisang itu akan tumbang, berakhirlah hari latihan mereka.

Dumog mempunyai banyak footwork, mereka menamai squaring/parallel footwork (the Baka) the Footwork (Panikang) the feet twisting (Palubid) strong footage (Pamigas) footclipping (Pangipit), forward push (Pasudsud), foot deflection (Palapas) Lampasu, (foot drag), foot smashing (Panglinas), footbar (Pangligwat), kemampuan untuk melepar (Haboy). Dumog mempunyai system pergerakan tangan yang disebut Pangamot.

Dumog bisa dimasukkan dalam Martial Sport adan sekaligus sebagai Ground Combat System, Dalam kebanyakan kasus, jika ada perselisihan antar keluarga, pertama yang dihadirkan dalam penyelesaian masalah adalah Dumoguero karena kehadiran Dumoguero benar-benar membuat takut setiap orang, Beberapa orang selalu mengatakan, "Jangan macam-macam, Sang Dumoguero, dia akan meratakan kamu di tembok", atau "Sang Dumoguero akan menanam kepalamu di kebun"

Kehadiran Dumoguero selama ada perkelahian atau disaat para pemabuk menjadi liar akan menenangkan suasana seketika. Ada satu cerita tentang seseorang asing yang menjadi tamu di satu keluarga di pedesaan. Orang ini kebetulan adalah pencuri. tapi di pedesaan ada kebiasaan untuk menerima dan menyambut dengan baik pada siapa saja. Tentu sajah orang asing ini dapat dengan mudah diterima dan mendapat simpati dari masyarakat pedesaan. Kemudaian saat senja seseorang berteriak bahwa kehilangan semua uangnyah yang disimpan dibawah bantal. Uang hasil panen saat itu. Kepala desa segera memukul tempayan kosong, dan mayarakat berkumpul menanyakan apa yang terjadi dan mereka diberitahu bahwa orang asing itu telah pergi dengan mencuri uang, seorang anak kecil memberi tahu bahwa orang asing itu lari menuju bis penumpang, Kebetulan di saat itu ada Sang Dumoguero yang langsung lari mengejar orang asing itu yang didapati bersembunyi didalam bis penumpang, dengan segera ia menarik orang asing itu pada kerah bajunyah dan melemparkan ke tanah, kemudian dia menekan kepala oran asing itu dan mengaplikasikan neck pressure untuk membuat orang asing itu mengaku, kantong diperiksa dan ternyata memang ditemukan uang hasil curiannya, Setelah mereka semua mengambil uangnyah, orang asing itu di pegang pada tangan kirinyah, tanpa babibu lagi tangan kiri tersebut di puntir, kenudian Sang Dumoguero merapatkan tubuh dan membuat gerakan memutar mematahkan lengan, kemudian dia memegang bahu orang asing itu dg tangan kiri dan menurunkan badan untuk memasukkan bahu kanannya diantara kedua kaki orang asing tersebut dan membantingnyah ketanah untuk mematahkan tulang punggung dan membanting kepala orang asing itu ketanah hingga wajah dan kepalanyah hancur.

Para Dumoguerous adalah orang-orang yang brutal, Ketakutan sudah tidak ada lagi dalam kehidupan mereka, Mereka sudah dikondisikan untuk siap bertarung dengan siapapun.

Salam

Hartcone

Disadur dari:
THE MAJAPAHIT MARTIAL ARTS ASSOCIATION INT'L.
In Cooperation with the PEKITI-TIRSIA Phils., Inc.
BY GRAND TUHON LEO T. GAJE, JR.
DUMOG - THE FILIPINO GROUND COMBAT FIGHTING
An Indigenous Art - A Versatile Art
artikel ini sudah pernah dimuat diblog http://hartcone.multiply.com/
« Last Edit: 04/02/2008 09:57 by HartCone »

HartCone

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 733
  • Reputation: 38
    • Martial Arts Forever
FMA: CDP CMAA Indonesia di SCTV
« Reply #12 on: 04/02/2008 09:53 »
CDP CMAA Indonesia di sctv

Code: [Select]
http://www.liputan6.com/olahraga/?id=146788
mohon maaf ini klips lama, tapi semoga bisa memberi gambaran seperti apa bentuk FMA pada temen2 yang belum pernah melihat...

trimakasih

salam
« Last Edit: 04/02/2008 09:58 by HartCone »

Unknown

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 65
  • -Receive: 41
  • Posts: 1.486
  • Reputation: 95
  • I'm no longer a member of this forum
    • FORUM SILAT
Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
« Reply #13 on: 04/02/2008 10:08 »
bung HartCone,
mantap informasinya. [top] [top] [top]

salam

DasaMan

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 681
  • Reputation: 31
    • Email
Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
« Reply #14 on: 04/02/2008 12:15 »
Bos hartcone muncul juga di sini :D

 

Powered by EzPortal