Forum Sahabat Silat

Bahasa Indonesia => Seputar Dunia Beladiri => Filipino Martial Arts (FMA) => Topic started by: HartCone on 02/02/2008 07:49

Title: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 02/02/2008 07:49
Salam

Sesuai permintaan beberapa kawan, ijinkan saya membuat satu topik bahasan baru tentang Kali-Arnis- Eskrima yang secara keseluruhan biasa disebut sebagai FMA (Filipino Martial Arts) atau dalam bahasa kita adalah Beladiri Filipina.

Saya hanyalah praktisi pemula dalam bidang ini, melalui berbagai media terutama web, saya mulai tertarik dengan beladiri ini sekitar dua tahun, beberapa saat yang lampau saya ada keinginan bergabung dengan Modern Arnis Remy Presas Jr. melalui media belajar jarak jauh, karena beberapa kendala sampai saat ini belum terlaksana, sampai ada kesempatan secara resmi untuk bergabung dengan CDP-CMAA (Cacoy Doce Pares - Combined Martial Arts Academy) Indonesia dibawah bimbingan Master Guro Glen Gardiner (6th Dan CDP) dimulai bulan April tahun kemaren.

Filipino Martial Arts (untuk selanjutnya akan dipakai istilah FMA) adalah satu bentukan beladiri unik, secara region kawasannyah terletak di Asia Tenggara, oleh sebab itu pengaruh beladiri Asia Tenggara seperti Pencak Silat sangat kuat (yang terkenal mematikan di dunia barat) dan karena pernah dijajah oleh Spanyol otomatis ada pengaruh ilmu pedang barat.

Ada satu miskonsepsi dari orang awam bahwa FMA adalah satu beladiri stick fighting, tapi sebenarnyah itu adalah anggapan yang salah. Kali-Arnis-Eskrima mengembangkan keahlian untuk seni bela diri dengan senjata dan seni bela diri tangan kosong dalam satu dasar keilmuan.

Semua sistem Kali-Arnis-Eskrima mengajarkan penggunaan berbagai macam senjata, keahlian bela diri tangan kosong "pangamot, suntukan, sikaran, pananjakan", keahlian bergulat dan membanting "dumog", keahlian mengigit dan mencolok mata "kino mutai' dimana secara umum itu adalah keahlian yang dibutuhkan dalam seni mempertahankan diri. dan satu lagi adalah sistem pengobatan, pemijatan, pengenalan kepada tanaman obat tradisional yang disebut sebagai "hilot".

Keahlian seni bela diri dengan menggunakan senjata dan tangan kosong diajarkan dalam metode yang saling berkaitan dan saling menunjang satu sama lainnya. Yang banyak dipakai adalah berupa tongkat tunggal (solo olisi/baston), tongkat ganda (double olisi / baston) dan pedang atau tongkat yang digunakan bersama dengan pisau (espada y daga). Sebagian sistem diketahui mengkhususkan pada cambuk dan tongkat panjang (toya).

Kata Eskrima adalah ucapan secara Filipina dari bahasa Spanyol "esgrima", dalam Inggris adalah kata "skirmish" yang berarti "perang".

Arnis adalah bagian dari kata "Arnes de Mano" yang berarti "perkerasan terhadap tangan".

Sedangkan penamaan Kali ada beberapa versi, sebagian mengatakan berasal kepada kata senjata berupa keris, atau kalis. Yang lain mengatakan berasal dari pengabungan kata "kamot" atau "kamay" yang berarti "tangan" atau "tubuh", dan lihok yang berarti "pergerakan".

Sementara ini dulu, mohon maaf kalau ada salah kata....


salam


Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: dsbasuki on 02/02/2008 08:47
Salam,
Kalo mengenal Grandmaster Cacoy Canete, menilik latar belakang beliau, mungkin kita bisa mengatakan kalau beliau adalah seorang praktisi MMA (mixed martial arts). Hanya saja, dalam ilmu hasil ramuan beliau, (mungkin) FMA yang lebih banyak ditonjolkan. Mohon dikoreksi kalo saya keliru menyimpulkan.

Di US, banyak lho peminat dan praktisi FMA.

Salam...
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: ery on 02/02/2008 10:24

Halo bung Hartcone, selamat bergabung ya

Menarik topiknya. Untuk kalangan silat, FMA ini tentunya mempunyai arti khusus karena adanya ikatan yang kuat.

Saya sendiri sudah agak yakin memang FMA ini merupakan keturunan dari Silat. Argumen yang paling jelas ialah bahwa Filipina itu pernah berada dalam pendudukan kerajaan Sriwijaya cukup lama. Hingga kini keturunan Sriwijaya masih eksis dan dikenal sebagai orang Visayan yang tinggal di Filipina tengah. Kekuasaan Sriwijaya di sana kemudian digantikan oleh karajaan Majapahit. Pengaruh Islam mulai menyebar terutama di Filipina selatan yang kemudian menjadi bangsa Moro.

Abad 16 barulah Spanyol masuk. Dengan berbekal ilmu "silat" itu orang Filipina berjuang melawan Spanyol. Perang merupakan interaksi, yg mau tidak mau akan saling mempengaruhi. Orang Filipina mulai kepincut sama senjata2 Spanyol dan dengan basic "silat"nya mulai latihan espada y daga (sword n dagger).

Logika awam saya menyimpulkan bahwa kalau kerajaan-kerajaan besar dari Indonesia seperti Sriwijaya dan Majapahit menduduki suatu wilayah, pastilah ada pengaruh kuat terhadap budaya setempat, termasuk budaya seni perang dan beladiri.

Dari segi teknik juga terdapat banyak kemiripan yang luar biasa. Mata awam akan sangat sulit membedakan aplikasi FMA dan aplikasi silat.

Karena saya bukan ahli sejarah dan bukan juga ahli FMA, mohon maaf kalo kesimpulan itu meleset. Maklum modalnya cuma tanya-tanya dan baca buku2 fotokopian hehehe


Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 02/02/2008 11:06
Salam,
Kalo mengenal Grandmaster Cacoy Canete, menilik latar belakang beliau, mungkin kita bisa mengatakan kalau beliau adalah seorang praktisi MMA (mixed martial arts). Hanya saja, dalam ilmu hasil ramuan beliau, (mungkin) FMA yang lebih banyak ditonjolkan. Mohon dikoreksi kalo saya keliru menyimpulkan.

Di US, banyak lho peminat dan praktisi FMA.

Salam...

Salam
GM Cacoy punyah basic FMA dari keluarga beliau, tapi juga belajar beladiri yang lain, yang saya tau beliau belajar Judo, Shotokan Karate dan Aikido.
dan ada satu bentukan beladiri yang diciptakan beliau yaitu Eskrido, gabungan antara pangamot dan aikido, tapi kalau saya lihat secara keseluruhan FMA tekniknyah memang banyak yang serupa dengan Aikido, berupa lipatan dan kuncian, klo di Silat mungkin itu adalah Cingkrik, Silat Minang dan Silat Gayong

ttg FMA bisa banyak diminati di US, mungkin karena mesranyah hubungan kedua negara kali yah? mungkin saya salah...

btw bung Basuki di US?

salam
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: dsbasuki on 02/02/2008 12:07
btw bung Basuki di US?
Salam...
Dulu sempat sekitar 13 tahun di sana, terus ditugaskan ke Jakarta Desember 2003. Februari tahun lalu dipindahtugaskan ke Kuala Lumpur.

Ah, ternyata GM Cacoy itu pernah belajar Shotokan to? Saya kirain beliau adalah praktisi Shito-Ryu.

Salam...
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 02/02/2008 12:16

Halo bung Hartcone, selamat bergabung ya

Menarik topiknya. Untuk kalangan silat, FMA ini tentunya mempunyai arti khusus karena adanya ikatan yang kuat.

Saya sendiri sudah agak yakin memang FMA ini merupakan keturunan dari Silat. Argumen yang paling jelas ialah bahwa Filipina itu pernah berada dalam pendudukan kerajaan Sriwijaya cukup lama. Hingga kini keturunan Sriwijaya masih eksis dan dikenal sebagai orang Visayan yang tinggal di Filipina tengah. Kekuasaan Sriwijaya di sana kemudian digantikan oleh karajaan Majapahit. Pengaruh Islam mulai menyebar terutama di Filipina selatan yang kemudian menjadi bangsa Moro.

Abad 16 barulah Spanyol masuk. Dengan berbekal ilmu "silat" itu orang Filipina berjuang melawan Spanyol. Perang merupakan interaksi, yg mau tidak mau akan saling mempengaruhi. Orang Filipina mulai kepincut sama senjata2 Spanyol dan dengan basic "silat"nya mulai latihan espada y daga (sword n dagger).

Logika awam saya menyimpulkan bahwa kalau kerajaan-kerajaan besar dari Indonesia seperti Sriwijaya dan Majapahit menduduki suatu wilayah, pastilah ada pengaruh kuat terhadap budaya setempat, termasuk budaya seni perang dan beladiri.

Dari segi teknik juga terdapat banyak kemiripan yang luar biasa. Mata awam akan sangat sulit membedakan aplikasi FMA dan aplikasi silat.


thx mas Ery

Saya sependapat dengan mas Ery, itu bisa dilihat secara fisik dari bentuk senjata yang ada disana seperti Keris Sundang, Arit, Panabas, Barong, Parang dll.

Secara terminologi bahasa, yang berakar dari budaya Sanskrit, misalnyah  dalam bahasa Tagalog secara numerik: Isa, Dawala, Tatlo, Apat, Lima, Anim, Pito, Walo, Siam, Samput, banyak juga kata yang hampir sama, seperti menendang, ada bahasa indonesia sepak = sipa yang menjadi kata dasar dari "sikaran/siparan", tangan di sini ada kata menggamit, disana adalah kamot atau kamay menjadi kata dasar "pangamot", tendang = tadyak untuk bentuk beladiri dengan menendang "pananjakan", pukul=tutok menjadi kata dasar dari "panatukan", merefer pada seni bertinju di FMA, gulat=dumong (cebuano), ini yang menjadi kata dasar "dumog" yaitu gulat.

Banyak yang mengklaim "Kali" yang secara region berada di selatan itu memang induk/mother arts dari FMA (tetapi ini masih menjadi perdebatan, karena kata "Kali" sendiri baru muncul sekitar tahun 60-an) itu merupakan budaya asli Majapahit dan Sriwijaya.

Bila orang sepintas melihat Pangamot yaitu bentuk gerakan tangan dari FMA (pernah saya peragakan di rumah Ki Sawung) bentuknyah memang ga jauh berbeda dengan Silat Indonesia, banyak memakai open palm, siku, lutut, tendangan bawah, gerakan merapat (nempel), Pangamot sendiri digambarkan sebagai cara ular yang bergerak atau ombak dilautan, dalam Stick fighting, Dumog pangamot memegang peranan yang sangat penting.
Dalam region yang lain (Utara kepulauan Luzon) pangamot biasa disebut sebagai mano-mano...

Hal yang paling unik di FMA adalah senjata adalah sebagai basic gerakan tangan kosongnyah, jadi awal pembelajaran adalah memakai senjata berupa stick rotan yang diberi nama olisi/baston.

Karena saya bukan ahli sejarah dan bukan juga ahli FMA, mohon maaf kalo kesimpulan itu meleset. Maklum modalnya cuma tanya-tanya dan baca buku2 fotokopian hehehe



Hehe Mas Ery bisa ajah, saya malah masih nubi di Eskrima...

Salam
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 02/02/2008 12:38
Salam...
Dulu sempat sekitar 13 tahun di sana, terus ditugaskan ke Jakarta Desember 2003. Februari tahun lalu dipindahtugaskan ke Kuala Lumpur.

Ah, ternyata GM Cacoy itu pernah belajar Shotokan to? Saya kirain beliau adalah praktisi Shito-Ryu.

Salam...

Wah mantab, melancong terus nih...  :)

Beliau memang pernah belajar Shotokan tapi belajar Shorin-Ryu juga, yaitu induk dari Shotokan yang di ciptakan oleh G. Funakoshi.

Blackbelts yang GM Cacoy Pengan adalah: Shorin Ryu Karate (3rd Dan), Aikido (3rd Dan), Kodokan Judo (3rd Dan), Eskrima/Eskrido (12th Grade), Pangamot (10th Grade)

Selain itu beliau juga belajar gulat dan tinju.
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: f4iz on 02/02/2008 21:22
Salam Mas Hartcone dan rekan-2x yg lain,
Dulu waktu kuliah saya ada beberapa temen-2x orang filipina yg belajar Kali/Arnis. Ada juga yg akhirnya belajar Silat setelah mendalami Kali/Arnis.
Mungkin Mas Eri Nugroho bisa jelasin juga hal ini bener ato tidak, rata-2x temen-2x yg pernah belajar JKDC (Jeet Kune Do Concept) belajar Kali/Arnis juga. Kayaknya Arnis/Kali dimasukan kedalam pelajaran JKDC oleh Dan Inosanto.
Saya pernah liat DVDnya Chris Pertilli, dia kayaknya belajar Eskrido deh. Bagus gerakan-2xnya karena tongkat/stiknya itu dipake seolah-2x spt. tangan utk ngebanting dan mengunci lawan.
Kalo saya baca dan liat-2x, di AS juga dulu awalnya Kali/Arnis hanya diajarkan didalam masyarakat filipina yg immigrasi ke AS. Baru lama-2x terbuka utk umum dan juga guru-2x dari filipina datang ke AS.
Salah satu alesan Kali/Arnis popular di Amerka karena fokus beladiri yg realistis thd. senjata tajam dan tumpul. Misalnya latihan "Tapi Tapi" utk meningkatkan sensitivitas dan reflek menurut praktisi Arnis/Kali sangat penting utk meningkatkan kemampuan beladiri thd. senjata.
Iya deh segini dulu, mohon dikoreksi kalau tulisan saya tidak akurat.
Saya tunggu lagi diskusinya nih :)
Wasalam,
Faiz
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 03/02/2008 07:31
quote removed: Mas Hartcone, silahkan pakai reply daripada quote kalau jawab berita terachir

Salam Bung Faiz,
btw Bung Faiz lokasi di US? Thx buat tanggapannyah, semoga dengan banyaknyah temen2 yang punya banyak pengetahuan ttg beladiri ini dan bisa semakin lebih membuka wawasan saya....

yup, hampir lupa saya, ditunggu masukan dari Bung Ery ttg Kurikulum Kali di JKD...

Seperti saya bilan di buku tamu, ada banyak versi bahasa untuk satu bentukan pelatihan...
Tapi-tapi, kalau tidak salah lebih dikenal di "Kali", dalam pengamatan saya ada beberapa sebutan bentuk pelatihan yang mirip2 dengan hal tersebut.
Dalam bahasa tagalog "tapi" berarti membungkus (wraping) diri dengan baju. 
disini saya agak bingung, tapi-tapi itu berasal dari kata tagalog ini atau sudah bentukan modern dari bahasa inggris "to tap" yang berarti "sentuhan" atau "tepukan ringan" (inget kata "tap out" yang sering digunakan dalam grapler) .

Hubud/hubad yang mempunyai arti harafiah "mengunci dan melepaskan", yang merupakan sebutan singkat untuk "hubud-lubud" atau "hubad-lubad"

Sumbrada, yang mempunyai arti 'membayangi" atau "menangkis", dari bahasa Spanyol "Sumbra" berarti bayangan (jadi inget Sombrero, topi berbentuk lebar)

salam 
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: f4iz on 03/02/2008 08:45
Salam Rekans,
@Hartcone , iya mas. Dulu kuliah disana.
Saya tau dikit-2x aja mengenai Kali/Arnis dari temen-2x yg orang filipina itu.
Salah satu sahabat saya sekarang lagi belajar Eskrima dari salah satu muridnya Abner Pasa. Kalo gak salah nama alirannya Warrior Eskrima.
Dulu dia juga lumayan lama belajar Silat. Dia seneng soalnya gerakan-2xnya banyak mirip silat juga.
Di Indonesia kalo tdk salah daerah Maluku juga ada sejenis Stick Fighting namanya Tjakalele. Mungkin ada yg pernah denger ?

Wasalam,
Faiz
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 03/02/2008 09:30
untuk Tjakalele, dalam buku Modern Arnis The Filipono Arts Of Stick Fighting oleh Remy Presas Senior, disebutkan Tjakalele adalah Indonesian fencing, yang merupakan induk dari semua Stick Fighting di Filipino, sayang saya tidak begitu tau ttg keberadaan Tjakalele tersebut...

untuk Stick Fingting secara umum adalah sebuah disiplin ilmu yng memakai media tongkat tumpul bukan ditambah sejenis besi atau apa sehingga tidak tajam.
Pilipina, Mesir, India, Jepang, China dan banyak lagi dinegara2 lain didunia, dan secara kebetulan semua memakai media yang hampir sama yaitu rotan atau kayu...
Saya sudah mencoba menterjemahkan untuk wikipedia indonesia dari versi Inggrisnya, tapi kayaknyah masih belum sempurna...

Code: [Select]
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_bela_diri_bertongkat
ada bentukan lain di Indonesia, dalam proses sebagai upacara pemanggil hujan, juga memakai media tongkat rotan:

Quote
Ujungan: Indonesian Stick Fighting
Adapula upacara ujungan, upacara sakral penduduk kecamatan Susukan dan Karangkobar untuk memohon turunnya hujan di musim kemarau. Ujungan ini berawal dari perselisihan penduduk yang tak kunjung berakhir antara kelompok satu dengan kelompok lainnya karena perebutan air. Oleh sesepuh desa, untuk mengakhiri perselisihan tersebut diadakan upacara mujung atau ujungan yang berarti memohon kepada Tuhan yang Maha Esa agar perselisihan berakhir karena turunnya hujan. Dengan dipimpin oleh seseorang walandang atau wasit jago-jago unjungan yang mewakili kelompok dan diiringi gamelan Banyumasan, mulailah menari secara emosional dan saling memukul lawan. Pada zaman dahulu, unjungan tidak hanya merupakan adu kekuatan, ketangkasan dan keberanian, tapi juga adu kesaktian dan kekebalan tubuh. (M. Alie Humaedi)

Quote
Kesenian Ujungan
Merupakan seni permainan ketangkasan yang dilakukan oleh dua orang jawara. Mereka saling memukulkan (menyabetkan) tongkat rotan ke arah kaki, sambil diiringi oleh tabuhan sampyong yang terdiri dari gambang dan totok (kentongan bambu). Disamping itu terdapat dua orang beboto (pemisah) yang bertugas melerai jika kedua jawara saling bergumul. Sementara penonton disekeliling membentuk kalangan (arena) dan sesekali bersorak riuh, bila ujung rotan mengena dan berhasil menjatuhkan lawan.
Code: [Select]
http://students.ukdw.ac.id/~22012611/pariwisata.htm

Di Bali dan Lombok ada satu bentukan stick fighting yang disebut Peisian
gambar dapat dilihat di attachement...


Salam

hart






Title: FMA: Dumog, Gulat Brutal dari Filipina!
Post by: HartCone on 04/02/2008 09:04
Dumog, Gulat Brutal dari Filipina!

Dumog Filipino adalah seni yang sangat langka dewasa ini. Dumog dapat ditemukan kebanyakan di bagian selatan Kepulauan Negros dan Di Pulau Panay Propinsi Antique. Ini dapat ditemukan dalam kelompok kecil pedesaan terutama para petani dimana Dumog menjadi bagian dari masa lalu sebagai hiburan dan bentuk dari survival. Dari seorang petani saya datang secara pribadi kepada beberapa yang mempelajari Dumog, Dumog adalah pelatihan yang biasa digunakan adalah memegang tanduk Kerbau dan mengulingkannyah. Untuk mengendalikan Kerbau, tali diikatkan pada leher atau pada hidung diberi semacam kait dari rotan yang dimasukkan pada hidung kerbau. Tali tersebut digunakan menarik kerbau untuk di taruh di kandangnya. Aktivitas memegang tandik dan menggulingkan kerbau di sana di sebut Dumog. Seorang pendekar Dumog benar-benar mempunyai tubuh, kaki yang kuat dan berbahu kekar. Mereka akan berjalan dg langkah terbentang lebar tanpa alas kaki. Untuk membangun kaki yang kuat dan punya ketahanan mereka berlatih pada tempat berlumpus setinggi lutut, Para petani itu masuk kedalam lumpur yang pekat dengan langkah tinggi dan penjang membuat gerakan berputar sampai lumpur menjadi lunak. Itu akan membutuhkan waktu berjam-jam tapi mereka akan membangun kaki yang kuat seperti kaki kerbau setelah beberapa bulan atau beberapa tahun berlatih. Untuk Tangan dan Bahu, para petani itu memotong sebuah dahan yang liat, dan mencoba untuk membengkokkannya sampai dahan itu patah atau bengkok, Untuk Kekuatan dorongan para petani itu berdiri didepan pohon besar, kadang pohon kelapa dengan kaki yang membentuk kuda-kuda seimbang kedua tangan mendorongnya, Dia akan bergerak memutari pohon kelapa itu dan mendorong-dorong dengan kuat secara berulang-ulang sampai lelah baru kemudian mereka berhenti. Untuk kekuatan Grip atau cengkraman, para petani itu mengikatkan tambang pada pohon dan memegang ujungnyah kemudaian dengan berputar menarik tali itu dengan kuat. Untuk kepala (head butts) mereka memakai puhon pisang, membuat ancang-ancang dan menanduknyah berulang-ulang, kadang karena begitu kuatnya pohon pisang itu akan tumbang, berakhirlah hari latihan mereka.

Dumog mempunyai banyak footwork, mereka menamai squaring/parallel footwork (the Baka) the Footwork (Panikang) the feet twisting (Palubid) strong footage (Pamigas) footclipping (Pangipit), forward push (Pasudsud), foot deflection (Palapas) Lampasu, (foot drag), foot smashing (Panglinas), footbar (Pangligwat), kemampuan untuk melepar (Haboy). Dumog mempunyai system pergerakan tangan yang disebut Pangamot.

Dumog bisa dimasukkan dalam Martial Sport adan sekaligus sebagai Ground Combat System, Dalam kebanyakan kasus, jika ada perselisihan antar keluarga, pertama yang dihadirkan dalam penyelesaian masalah adalah Dumoguero karena kehadiran Dumoguero benar-benar membuat takut setiap orang, Beberapa orang selalu mengatakan, "Jangan macam-macam, Sang Dumoguero, dia akan meratakan kamu di tembok", atau "Sang Dumoguero akan menanam kepalamu di kebun"

Kehadiran Dumoguero selama ada perkelahian atau disaat para pemabuk menjadi liar akan menenangkan suasana seketika. Ada satu cerita tentang seseorang asing yang menjadi tamu di satu keluarga di pedesaan. Orang ini kebetulan adalah pencuri. tapi di pedesaan ada kebiasaan untuk menerima dan menyambut dengan baik pada siapa saja. Tentu sajah orang asing ini dapat dengan mudah diterima dan mendapat simpati dari masyarakat pedesaan. Kemudaian saat senja seseorang berteriak bahwa kehilangan semua uangnyah yang disimpan dibawah bantal. Uang hasil panen saat itu. Kepala desa segera memukul tempayan kosong, dan mayarakat berkumpul menanyakan apa yang terjadi dan mereka diberitahu bahwa orang asing itu telah pergi dengan mencuri uang, seorang anak kecil memberi tahu bahwa orang asing itu lari menuju bis penumpang, Kebetulan di saat itu ada Sang Dumoguero yang langsung lari mengejar orang asing itu yang didapati bersembunyi didalam bis penumpang, dengan segera ia menarik orang asing itu pada kerah bajunyah dan melemparkan ke tanah, kemudian dia menekan kepala oran asing itu dan mengaplikasikan neck pressure untuk membuat orang asing itu mengaku, kantong diperiksa dan ternyata memang ditemukan uang hasil curiannya, Setelah mereka semua mengambil uangnyah, orang asing itu di pegang pada tangan kirinyah, tanpa babibu lagi tangan kiri tersebut di puntir, kenudian Sang Dumoguero merapatkan tubuh dan membuat gerakan memutar mematahkan lengan, kemudian dia memegang bahu orang asing itu dg tangan kiri dan menurunkan badan untuk memasukkan bahu kanannya diantara kedua kaki orang asing tersebut dan membantingnyah ketanah untuk mematahkan tulang punggung dan membanting kepala orang asing itu ketanah hingga wajah dan kepalanyah hancur.

Para Dumoguerous adalah orang-orang yang brutal, Ketakutan sudah tidak ada lagi dalam kehidupan mereka, Mereka sudah dikondisikan untuk siap bertarung dengan siapapun.

Salam

Hartcone

Disadur dari:
THE MAJAPAHIT MARTIAL ARTS ASSOCIATION INT'L.
In Cooperation with the PEKITI-TIRSIA Phils., Inc.
BY GRAND TUHON LEO T. GAJE, JR.
DUMOG - THE FILIPINO GROUND COMBAT FIGHTING
An Indigenous Art - A Versatile Art
artikel ini sudah pernah dimuat diblog http://hartcone.multiply.com/
Title: FMA: CDP CMAA Indonesia di SCTV
Post by: HartCone on 04/02/2008 09:53
CDP CMAA Indonesia di sctv

Code: [Select]
http://www.liputan6.com/olahraga/?id=146788
mohon maaf ini klips lama, tapi semoga bisa memberi gambaran seperti apa bentuk FMA pada temen2 yang belum pernah melihat...

trimakasih

salam
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Unknown on 04/02/2008 10:08
bung HartCone,
mantap informasinya. [top] [top] [top]

salam
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: DasaMan on 04/02/2008 12:15
Bos hartcone muncul juga di sini :D
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 04/02/2008 12:49
@bung Rasyid,
salam trimakasih buat perhatiannyah...

@bung Dasa
wehh keduluan panjenengan rupanyah...
salam
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: DasaMan on 04/02/2008 13:06
untuk Tjakalele, dalam buku Modern Arnis The Filipono Arts Of Stick Fighting oleh Remy Presas Senior, disebutkan Tjakalele adalah Indonesian fencing, yang merupakan induk dari semua Stick Fighting di Filipino, sayang saya tidak begitu tau ttg keberadaan Tjakalele tersebut...

AFAIK Cakalele adalah tarian perang Ambon, yang nampaknya sekarang bener2 cuma jadi tarian saja.

Kasus ibingan mengoverride silat?
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 04/02/2008 13:23
waduh...
ketika saya search dg googling...

cakalele bermakna seram!  ::)

Kasus ibingan mengoverride silat? ahh saya malah kurang faham...   ???
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: DasaMan on 04/02/2008 13:31
cakalele bermakna seram!  ::)

Ah, elu kurang asoy sih ngelus mbak gugelnya...

Kasus ibingan mengoverride silat? ahh saya malah kurang faham...   ???

Maksudnya, 'form' (kata/ibing/dst) lebih mendunia daripada 'function' (actual combative application).
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 04/02/2008 13:50
@bung dasa
gimana tidak seram, yang saya dapat malah urusan sama insiden pengibaran bendera terlarang...  :'(

ttg ibingan IC...

salam

@bung parewa
nah itu tuhh...  ;D

yang jelas saat ini di negri kita, model2 bergulat kurang populer, dibandingkan dengan stand-up fighting, karena stand-up fighting lebih dipertandingkan dan banyak dilihat oleh masyarakat awam...

dalam pengamatan saya aplikasi dumog, ga beda jauh dg cingkrik, mande-muda, silat harimau minang... dan bayak lagi yang lainnyah.

salam
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Nagapasa on 04/02/2008 14:36
mungkin yang dekat dengan gulat itu benjang ya, gukat tradisional jawabarat
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Antara on 04/02/2008 15:12
Quote from: HartCone
sampai ada kesempatan secara resmi untuk bergabung dengan CDP-CMAA (Cacoy Doce Pares - Combined Martial Arts Academy) Indonesia dibawah bimbingan Master Guro Glen Gardiner (6th Dan CDP) dimulai bulan April tahun kemaren.

Mas HartCone, selamat datang di forum... (saya lagaknya kayak orang lama aja nih :w)

Beberapa waktu lalu saya sedang mengunjungi teman di TB Simatupang dan secara
tidak sengaja ketemu dengan CMAA. Waktu itu sedang tidak ada sesi latihan, tapi
dari luar saya lihat perlengkapannya aduhai banget.

Kemudian saya cari-cari, ketemu websitenya, tapi kayaknya sudah cukup lama tidak
diupdate.

Jadi bertanya-tanya, apakah keterangan di website masih valid, misalnya waktu dan
materi latihannya? Lalu boleh dong, dikabari iurannya... denger-denger katanya jumlah
iurannya berbeda, tergantung jumlah materi yang diambil...

Terima kasih ya?

... dari yang masih kleyengan gara-gara pulang dari luar kota musti nginep di jalanan
... Masak Balikpapan-Jakarta cuma dua jam, tapi Jakarta-Bogor sampai 18 jam?
  :-[
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 04/02/2008 17:16

Beberapa waktu lalu saya sedang mengunjungi teman di TB Simatupang dan secara
tidak sengaja ketemu dengan CMAA.

ketemu websitenya, tapi kayaknya sudah cukup lama tidak diupdate.


Salam

Betul, websitenyah belum di update, coba nanti saya akan protes ke yang mengelola sitenyah...  8)
Lokasi pelatihan pun sekarang sudah bukan di bawah, udah pindah ke lantai enam, soal iuran masih tetep, dan ada tambahan materi Aikido Kobayashi....

Trimakasih sambutannyah bung Antara...

salam
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: DasaMan on 04/02/2008 18:11
Saya punyah konsep Konteksual Martial Arts, jadi tidak akan pernah diem sajah dengan hal2 Classic atau menerima dengan mentah hal2 Modern...  :P

Amin bung Hartcone, bahkan kontekstual martial arts sudah banyak yang mempraktekkan di forum ini, buktinya dalam hitungan terakhir sudah ada 4 atau 5 rekan kita yang berkutat di konteks pertarungan fisik di ruang rapat lawan bos :D *kabur*
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 04/02/2008 20:33
good idea mas klo benjang dibuatkan thread pembahasan tersendiri...

salam
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: EricB on 04/02/2008 23:37
nanti malam saya coba split-up topic ini

mungkin bikin bagian FMA juga, lebih jelas, karena dalam topic ini sudah ada 3 diskusi
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: EricB on 05/02/2008 01:37
nanti malam saya coba split-up topic ini

mungkin bikin bagian FMA juga, lebih jelas, karena dalam topic ini sudah ada 3 diskusi

*edit* topic sudah split-up dalam 3 bagian

silahkan lanjut
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 05/02/2008 06:35
Serasa makin betah saya di rumah baru ini  ::)

trimakasih banyak buat bung Eric, untuk selanjutnyah mungkin thread ini menjadi bahasan secara umum tentang FMA (Filipino Martial Arts) masih banyak sub bahasan yang nantinyah bisa di bahas pada thread2 baru, seperti:
-Pangamot
-Panatukan
-Pananjakman
-Sikaran
-Kuntao Filipina
-Dll
Salam

Btw, masih ada satu post tentang dumog yang masih nyantol di thread ini...  :)
sekali lagi trimakasih buat bung Eric

salam

hartcone
Title: Pengenalan Alat di FMA
Post by: HartCone on 05/02/2008 08:04
Karena banyaknyah dialek di pilipina sulit untuk menyebut apa yng di pelajari secara detail perbahasa, untuk itu disini hanya disebutkan yang biasa digunakan.

 
Empty Hand
di pilipina sendiri bertarung memakai tangan kosong adalah sesuatu yang sangat langka dan eksklusif, beda dg di negara lain juga di indonesia dg silatnyah. hal ini sangat dipengaruhi oleh idiom 'Senjata adalah perpanjangan dan penambah kekuatan pada tangan' Memang tidak dapat dipungkiri ada aliran2 tangan kosong dipilipina, spt Panatukan, Pananjakman, Dumog, Buno dll. dalam Kali Eskrima dan Arnis beladiri tangan kosong biasa disebut sbg 'pangamot'.
dan ini kebanyakan memakai open palm, not fist (tinju), selain tangan seluruh anggota badan yang related untuk bertarung bisa digunakan, spt kepala, bahu, siku, lengan, lutut, tendangan dll, dalam aliran beladiri pilipina tertentu, gigi pun bisa digunakan... (inget thread Kino Mutai)

tongkat pendek

tongkat pendek biasa disebut 'tabak maliit' atau ada yang menyebut sebagai "dulo-dulo" bentuknyah persis spt 'yawara', bisa digunakan secara double, dan bisa digunakan single, bentuknyah bermacam2 biasanyah dari kayu atau tanduk kerbau, kadang ditemukan juga yang ada ring pelindung untuk tangan spt 'tekko' senjata rahasia para samurai...
kegunaan tentunyah sama dg 'yawara' n 'tekko' yaitu untuk memperkuat telapak tangan dalam gerakan hammer hand, menusuk, mengkait dll, khusus untuk yang bentuknyah spt 'tekko' ini bisa untuk menangkis senjata tajam.

tongkat beruas ganda
ini biasa disebut sbg nunchaku, dan ini adalah barang budaya impor dari negri china n jepun, nama dg bahasa pilipina adalah 'tabak toyok' Dan Inosanto pakar banget dalam penggunaan senjata ini, dan Alm Bruce Lee justru belajar dari Dan Inosanto, gerakan2 'tabak-toyok' tidak jauh berbeda dg penggunaan olisi/baston.

single stick
ini adalah menu utama dari Kali, Eskrima dan Arnis, biasa disebut 'olisi' dari bahasa cebuano, dan 'baston' dari bahasa visayan. tongkat ini terbuat dari rotan, panjang antara 45cm-75cm dg diameter 3/4".
selain tongkat yang dari rotan, dikenal pula tongkat pendek dari bahan kayu keras, spt kayu besi, kayu aren, kayu kelapa, kayu sono dll, ini disebut 'yakal'/'kamagong'
penggunaan stick/tongkat pendek ini tidak hanya melulu untuk dipukulkan dan menusuk, ini juga bisa sebagai untuk menangkis, mengkait, mengunci, disarming, choking, takedowns dan bergulat.
biasanyah dipegang dg menyisakan 1" atau lebih dibelakang tangan, dan ini disebut 'punyo', kegunaanyah untuk mengunci lengan lawan, atau dipukulkan secara menusuk/hammerhand, bagian depan disebut sebagai 'punto', hal ini pun berlaku bagi tangan kosong, misalnyah tangan: punyo adalah siku dan bagian depan tangan disebut sebagai punto, untk kaki: lutut adalah punyo dan ujung kaki adalah sebagai punto, ada korelasi serangan dan anti serangan dari konsep senjata pada konsep tangan kosongnyah...

 
double stick
double stick, double olisi atau double baston adalah sama dg single stick, double stick adalah dasar dari seluruh pelatihan dalam kali, eskrima dan arnis yang berguna untuk membangun footwork, body movement, koordinasi gerakan. yang nantinya sangat berperan pada pangamot/mano-mano (empty hand), single olisi, olisi y daga, espada y daga, double daga, ataupun double espada...
salah satu style yang dikembangkan dan sangat populer adalah ‘sinawali’, dan ini lebih sangat berperan ketika dilakukan sebagai drill berpasangan...

long stick
long stick, dalam sistem tradisional ini lebih ke bentuk toya atau staff, keberadaanyah adalah untuk pelatihan tombak, tapi yang sekarang lebih populer long stick merefer ke arah tongkat dg panjang sekitar 3 feet atau 120 cm, ini seperti ‘jo’ yang dilatih di aikido, kegunaan bisa menebas, menusuk, mengkunci dll yang hampir sama dg single stick. stick tanggung ini populer dg nama ‘tapado’ related senjata tajamnyah adalah ‘panabas’ n ‘kampilan’

edged weapons/senjata tajam
dg berbasic pada pelatihan olisi, double olisi, tapado, produk akhir dari sistem pelatihan filipina adalah senjata tajam, namun dg perkembangan MA sendiri yang sudah mengarah ke sport, akhirnyah blunt weapon yang seharusnyah hanya sebagai pelatihan akhirnyah mendapat tempat yang lebih dibanding senjata tajamnyah, namun tidak ada salahnya jika disini dibahas sedikit ttg senjata tajam...

-daga = ini adalah terjemahan dari kata dagger yng berarti pisau kadang juga disebut ‘baraw’, pisau pilipina yng terkenal adalah ‘balisong’
pisau atau daga dalam hal ini tidak hanya sebagai alat untuk menebas, menusuk, tapi bisa juga sebagai mengunci, mengkait dll

-espada= kata ini merefer ke pedang , spt : barong, keris sundang, kampilan, pinuti, golok dll

dalam aplikasi senjata tajam itu bisa dipakai single atau berpasangan sejenis, atau dg lain jenis...
-double daga /daga y daga = pisau ganda
-olisi y daga / olisi y baraw = stick dan pisau
-espada y daga / espada y baraw = pedang n pisau
-double espada = pedang ganda

salam
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 06/02/2008 13:44
Satu hal yang unik dalam beladiri filipina adalah pelajaran senjata ditaruh di depan dalam kurikulumnyah, hal ini adalah satu tradisi yang terus berlanjut dari sejarah FMA sendiri, dimana pada awal2nyah adalah dengan instant mencetak prajurit tempur untuk melawan invasi bangsa spanyol dan bangsa2 lainnyah...

Setelah saya masuk didalamnyah ternyata ada satu hal yang menarik untuk diamati, sama seperti beladiri tangan kosong lainnyah siswa akan dituntut untuk bisa lebih menguasai gerakan dengan banyaknyah frekuensi pelatihan dalam striking, kalau belajar karete tentunyah sesorang praktisi karate akan melakukan pukulan ribuan kali, dalam TKD juga demikian praktisi TKD akan melakukan ribuan kali tendangan, dalam Arnis-Eskrima seorang siswa tidak boleh bosen untuk melakukan strike dengan olisi/baston.

Di CDP CMAA sendiri ada satu tradisi memukul ban atau sandbag, satu menit untuk masing2 tangan selama lebih dari 10 menit untuk pemanasan, dengan kaki berjinjit dan melompat2, bagi yang melihat mungkin mengatakan ahh hanya begitu sajah, tetapi ketika dilakukan beneran waduhh, pegel, cape, ngos2an, forearm dan deltoid akan terasa kaku. Tanpa disadari ternyata pelatihan seperti itu nantinyah akan membangun satu forearm yang kuat, yang nantinyah akan dibutuhkan dalam beladiri tangan kosongnyah yang banyak trap, locking dan throwing.

Ada pelatihan yang dinamakan "amara" yaitu memutar olisi/baston secara bersusulan, sinawali secara berpasangan dimana dua orang praktisi akan saling memukulkan olisi/baston mereka dengan irama2 yang tetap, pelatihan memakai senjata mempunyai kelebihan kalau ga bener akan "nyantol" nah ini bener2 menuntut siswa membangun sensitivity dan koordinasi gerakan tangan, secara lebih terarah.

Dari kedua aspek ini, keuntungannyah adalah membangun power, stamina sekaligus koordinasi gerakan dan sensitivity dalam satu paket pelatihan.

Dalam FMA ada satu korelasi antara senjata dan empty hand, dalam kedua aspek tersebut konsep FMA akan memperlakukan dengan sama dengan sedikit penyesuaian. Senjata adalah perkerasan dan perpanjangan tangan, kalau toh nantinyah senjata itu dibuang tetep ada satu kesamaan prinsip.

Di FMA dikenal "punto" dan "punyo", punto adalah ujung, punyo adalah pangkal, keduanyah bisa dipakai sebagai alat serang, dan keduanyah pun bisa diperlakukan untuk sebagai sasaran serang.
Korelasinyah adalah, dalam stick, punto ujung stick sebagai alat serang utama, punyo adalah bagian lebih stick yang dipegang (biasanyah disisakan 2 jari sampai satu kepal), FMA akan memperkalukan hal yang sama terhadap tangan dan kaki, dalam hal ini punto adalah kepalan dan ujung kaki sedangkan punyo adalah siku dan lutut.

Karena stick adalah blunt weapons atau senjata tumpul, kemungkinan lawan bisa graping atau memegang stick tersebut, maka diambil satu jalan penyelesaian, secara mekanik stick yang panjang tersebut bisa di "ungkit", dimana ada hukum fisika disana, maka FMA terlihat kaya akan trap dan locking, dalam konsep korelasi demikian juga perlakuan terhadap tangan dan kaki dalam anatomi tangan dan kaki akan sakit bila dipuntir, diungkit dll. itu semua dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Korelasi dengan senjata tajam, stick sendiri merupakan pelatihan terhadap senjata tajam berupa pedang medium (dipegang dengan satu tangan), barong, pinuti, keris sundang, parang dll

Dalam pisau yang relatif lebih pendek, disana bila cara memegangnyah memakai hammer grips (cara pegang standard, ujung tajam pisau menghadap kedepan) korelasinyah adalah ujung tajam pisau sebagai punto yang diperpendek, sedangkan bila cara memegangnyah adalah ice-pick grip (cara pegang terbalik, ujung menghadap ke belakang) korelasinyah ujung tajam pisau dipakai sebagai punyo.

Sementara share-nyah ttg FMA ini dulu, nanti disambung lagi...

salam
Title: Dasar Sudut Serangan dalam Stick Fighting
Post by: HartCone on 07/02/2008 22:05
Ada begitu banyak style yang tak dapat terhitung di Fillipino Stickfighting, tetapi semuanya mempunyai bentukan sama dalam adaptasi mereka. Semua prinsip dalam pertarungan berdasarkan pola sudut yang terbentuk dalam setiap serangan.

Apapun style yang dipakai, apapun bentuk atau jenis senjata yang dipakai (yang jelas bukan senjata api) pola perubahan bentuk kombinasi akan terlihat dan dikenali sebagai lambang matematis. dengan bentuk tanda penambahan (+) tanda perkalian (X) dan titik (.),

Pola yang terbentuk dalam serangan berbentuk linier, seperti jab dalam tinju atau tikaman pisau, atau serangan berbentuk lengkungan, seperti pukulan stick dengan ayunan lebar, atau hook dan upercut, tetap mengikuti pola sudut yang sama.

Tanda penambahan berarti bentuk gerakan vertikal dan horisontal dan tanda perkalian untuk bentuk gerakan diagonal. Titik di pusat pola melambangkan gerakan mendorong atau menusuk, sebagai perlawanan terhadap bentukan gerakan gerakan yang lebar.

Meskipun titik hanya kelihatan kecil di pusat pola, tapi ini merupakan hal yang penting untuk mewakili arah pusat yang terdapat tepat di tengah-tengah, dalam hal ini tusukan mungkin adalah yang terpenting dalam setiap pola-pola sudut.

Dalam style Stickfighting, sudut serangan bisa dianggap sebagai “bentuk irisan kue pai” di antara garis lambang matematis. Seorang stickfighter akan membentuk satu garis serang. sebagai contoh adalah diantara garis vertikal dan horisontal, stickfighter yang lain akan memperhatikan garis-garis serangan mereka sendiri dan berupaya untuk bisa bertahan melawan garis-garis yang melambangkan sudut-sudut serangan dari lawannya.

Hal penting untuk bisa bertahan adalah cukup luwes untuk memadukan kedua cara tersebut, Lebih penting lagi adalah cukup luwes untuk mengalir dengan pergantian-pergantian mendadak di berbagai sudut.serang.

Ada banyak gaya dalam Kali, Arnis, dan Eskrima, dan semua bisa dipisahkan perwilayah, Bagian Utara, Bagian Tengah, dan Bagian Selatan. Tetapi yang menarik untuk diperhatikan semisal dua orang praktisi mengaku gaya Toledo, dalam artian mereka berdua belajar dari GM Santiago Toledo, bisa betul-betul berbeda pada pendekatan secara gerakan dan secara metoda latihan. Style saling meminjam dari satu sama lain, berkembang dan terikat seperti alam semesta, tetapi masing-masing praktisi membuat gaya praktis dan realistis secara individual.

Guru menghilangkan dan menambahkan bagian dari style mereka sendiri kemudian diajarkan pada siswa, tetapi siswa kemungkinan bisa menambahkan hal yang tadinyah dihilangkan oleh guru mereka.
Oleh sebab itu dalam pendapat saya, tidak ada style. Saya lebih suka memakai metode cara-cara atau sistem pelatihan. Style adalah sesuatu yang sangat individual.
(Diterjemahkan secara bebas dari artikel Dan Inosanto - Hartcone)
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Tenji_no_Ichi on 27/03/2008 11:42
numpang mampir dulu............ 8)

Baca2 dulu yg laen...
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 27/03/2008 12:29
Silahkan mas Tenji...  [top]
*nanti suguhannya minta admin dan momod sajah....

salam,
harto
Title: Gelar Datuk di Filipina
Post by: HartCone on 28/03/2008 16:16
Datu atau datto ialah gelar untuk ketua sesuatu kaum atau raja di Filipina sebelum  dijajah oleh Spanyol. Gelar ini masih digunakan oleh keturunan mereka di Filipina. Kata "datu" ini berdasarkan perkataan "datuk", suatu gelar yang masih digunakan di Malaysia, Brunei dan Indonesia. Mitos kedatangan 10 orang "datu" dari pulau Borneo dirayakan setiap tahun di Perayaan "Binirayan" di Pulau Panay, yang pada zaman silam dikenali sebagai "Aninipay".

Dalam struktur masyarakat Muslim Filipina, Sultan merupakan kedudukan yang tertinggi, lemudian diikuti oleh datu. Kebesaran seorang datu diukur dari jumlah pengikutnya. Peranan datu adalah penting dalam masyarakat Muslim Filipina. Pada zaman silam, mereka mengetuai penyerangan ke kampung-kampung yang lain sebagai balas dendam (mempertahankan martabat) untuk kematian salah satu anggota suku atau jika ada pelanggaran kehormatan. Pada masa kini, datu masih berperanan sebagai ketua masyarakat Islam di Mindanao dan mentahbiskan hukum Shariat. Dukungan dari para datu ini adalah penting untuk menjalankan program-program kenegaraan pada masa kini di dalam masyarakat Islam di sana. (Diterjemahkan dari Wikipedia Bahasa Inggris - Hartcone)

(http://img46.imageshack.us/img46/131/morosyp6.jpg)
Para Moro Warrior!! (minjem gambarnya Mas Castro Mariachi)


Title: Datu Lapu-Lapu
Post by: HartCone on 29/03/2008 06:53
Lapu-Lapu (atau nama lainnya Kalifah Pulaka) (1491–1542), adalah seorang datu atau kepala suku Muslim dari pulau Maktan di Filipina. Ia dikenal sebagai orang Filipina pertama yang menentang pengaruh kolonial Spanyol, dan kini dianggap sebagai pahlawan nasional Filipina yang pertama dan dianggap sebagai Father of FMA.

Pada pagi hari tanggal 27 April 1521, Lapu-Lapu bersama rakyat pulau Maktan, dengan bersenjata tombak dan kampilan (sejenis parang) berperang menghadapi tentara Spanyol yang dipimpin oleh kapten Ferdinand Magellan. Dalam perang yang dikenal sebagai Perang Maktan tersebut, Magellan dan beberapa anak buahnya terbunuh.

Sebagai penghormatan atas keberaniannya, rakyat Cebuano mendirikan patung Lapu-Lapu dan mengganti nama kota Opon di Cebu menjadi Kota Lapu-Lapu.

(http://img207.imageshack.us/img207/6614/lapulapu4ni2.jpg)
Title: Konsep Urutan Pembagian Kurikulum Senjata Dalam FMA
Post by: HartCone on 08/04/2008 10:30
Double Stick / Stick Ganda
Ini adalah dasar atau pondasi dalam Stick fighting, dimana praktisi akan mendapat pengetahuan tentang simetri/keseimbangan, adaptasi terhadap alat, koordinasi, ketepatan dan reaksi spontan yang terbatas pada gerakan karena adanya tambahan alat bantu dalam pertarungan, dan kenapa harus dua tangan yang dipersenjatai? hal ini bertujuan untuk mengidupkan satu keadaan tangan yang pasif (tangan kiri bagi orang right handled/bukan kidal) disini praktisi dilatih juga untuk menjadi berani.

Single Stick / Stick Tunggal
Setelah beradaptasi dengan stick ganda, praktisi dilatih untuk fokus pada satu bagian anggota badan, disini praktisi belajar pada jarak dan tempo (timing) dan memanagemant power.

Espada Y Daga / Stick dan Pisau
Ini akan melatih kewaspadaan akan serangan lanjutan, karena dalam espada y daga, tangan support lawan dipersenjatai dengan sesuatu yang tajam, pergerakan-pergerakan detail sangat berarti dalam memanipulasi jarak pertahanan dan penyerangan, hingga praktisi selalu dalam keadaan siap.

Pisau / Daga
Disini praktisi diajarkan respect atau menghormati lawan (sifat pisau yang tajam), cara bertahan, mencari posisi untuk memberikan reaksi terhadap sesuatu yang berbahaya dalam pertarungan jarak rapat.

Tangan Kosong / Body Weapons
Setelah semua siap, praktisipun dituntut untuk percaya diri, dan mempunyai keleluasaan untuk memaksimalkan senjata alami dalam keterbatasan tanpa senjata.
Title: Beladiri Konsep
Post by: HartCone on 10/04/2008 07:55
Dasar pelajaran dalam FMA adalah pengenalan terhadap sudut serangan seperti yang sudah tertulis di Artikel di atas, Cara untuk mempermudah pengenalan terhadap jenis2 pukulan diwakilkan pada Doce Pares/12 Part (catatan: Doce Pares juga dipakai sebagai nama satu style), atau disebut juga dengan Numerada/Numbering System. Dalam berbagai Style, ada perbedaan dalam pengurutan, tetapi yang diolah adalah sama yaitu:

Crossada = Pukulan Diagonal
Reversal Crossada = Pukulan Diagonal ke arah atas
Rumpida Upward = Pukulan Vertikal kearah atas
Rumpida Downward = Pukulan Vertikal kearah bawah
Plansada = Pukulan Horisontal
Sungkiti = Tusukan

Pembagian pengurutan adalah merujuk pada lanjutan urutan dalam gerakan arah senjata secara paling efisien, dibawah ini adalah sebagian perbedaan pengurutan pada Doce Pares:

Modern Arnis Basic 12 Strikes

1. Forehand Diagonal to collarbone
2. Backhand Diagonal to collarbone
3. Forehand Horizontal to to ribs or elbow
4. Backhand Horizontal to ribs or elbow
5. Thrust to stomach
6. Palm up Thrust to chest
7. Palm down thrust to chest
8. Downward strike to top of head
9. Upward diagonal from right to left
10. Upward diagonal from left to right
11. Downward strike to top of head
12. Upward Thrust to throat

Cacoy Doce Pares Eskrima 12 Strikes

1. Downward strike to top of head (caveman)
2. Backhand strike to temple (shoulder for practice)
3. Forehand strike to temple
4. Backhand uppercut to ribs
5. Forehand uppercut to ribs
6. Backhand strike to hips
7. Forehand strike to hips
8. Backhand strike to knee
9. Forehand strike to knee
10. thrust to opponents right eye/neck
11. thrust to opponents left eye/neck
12. thrust to opponents solar plexus/ jam up.

Doce Pares Eskrima
1. Diagonal forehand strike to left shoulder
2. Diagonal backhand strike to right shoulder
3. Horizontal forehand strike to left ribs
4. Horizontal backhand strike to right ribs
5. Palm down thrust to stomach
6. Palm up thrust to stomach
7. Diagonal forehand strike to left knee
8. Diagonal backhand strike to right knee
9. Palm down thrust to chest
10. Palm up thrust to chest
11. Downward strike to top of head
12. Backhand strike (Witik) to temple

Pekiti-Tirsia Kali Basic 12 Angles
1. Forehand Horizontal to ear
2. Backhand Horizontal to ear
3. Forehand Horizontal to ribs or elbow
4. Backhand Horizontal to ribs or elbow
5. Low line thrust to the groin or prostate gland
6. Backhand Diagonal cavical to opposite foot
7. Forehand Horizontal to knee
8. Backhand thrust to solar plexus
9. Forehand thrust to heart
10. Two handed downward slash from top of head to either foot
11. Two-handed grip thrust driving 45 degrees downward into the bridge of the nose
12. Single hand thrust driving 45 degrees into the bridge of nose with simultaneous palm strike to groin with live hand.

San Miguel Eskrima Momoy Canete
1. Diagonal forehand slash to neck or collarbone
2. Diagonal backhand slash to neck or collarbone
3. Horizontal forehand slash to waist, hip, or elbow
4. Horizontal backhand slash to waist, hip or elbow
5. Thrust to lower right quadrant – palm down
6. Thrust to lower left quadrant – palm up
7. Upward forehand diagonal slash to knee or hip
8. Upward backhand diagonal slash to knee or hip
9. Thrust to upper right quadrant – palm down
10. Thrust to upper left quadrant – palm up
11. Vertical slash downward to crown of head
12. High palm-down thrust to temple or eye

Illustrisimo Numbering System
1. Downward diagonal from right to left
2. Horizontal from left to right
3. Horizontal from right to left
4. Downward diagonal from left to right
5. Stab to midsection thumb up
6. Upward diagonal from left to right
7. Upward diagonal from right to left
8. Stab to shoulder/neck thumb up
9. Stab to shoulder/neck thumb down
10. Vertical downward strike through top of skull
11. Low downward diagonal from right to left
12. Low downward diagonal from left to right

Lameco Escrima
1. left ear (forehand)
2. right knee (back hand)
3. left knee (fh)
4. right ear (bh)
5. thrust to stomach (forhand palm down)
6. right elbow (bh)
7. left elbow (fh)
8. thrust solar plexus (bh palm up)
9. right collar bone (bh)
10. thrust heart (fh palm down)
11. left collar bone (fh)
12. crown of head (fh)

WEDO Ocho Teros – Eight Count
1. Forehand Diagonal to collarbone
2. Backhand Diagonal to collarbone
3. Upward diagonal from right to left
4. Upward diagonal from left to right
5. Thrust to stomach
6. Palm up Thrust to chest
7. Palm down thrust to chest
8. Downward strike to top of head

Cinco Teros - Five Counts
Angle 1- 45 degree strike to the upper region
Angle 2- Left side 45 degree strike to upper region
Angle 3- Right side 90 degree strike to mid region
Angle 4- Left side 90 degree strike to mid region
Angle 5- straight thrust to mid section

Dalam Arnis-Eskrima, diajarkan blocking system yang dilanjutkan dengan counter dan trap-locking terhadap angle attack. salah satu hal yang unik adalah semua part of trap-locking counter, bisa saling tukar menukar tempat...

Semisal:
angle 1 trap-locking A
angle 2 trap-locking B
angle 3 trap-locking C
angle 4 trap-locking D
angle 5 trap-locking E
angle 6 trap-locking F
dan seterusnyah...

trap-locking ABCDEF tersebut bisa dipakai pada angle 1, angle 2, angle 3 dst, Arnis-Eskrima adalah suatu konsep yang dinamis dan sederhana...

Double stick, Single stick, Espada y Daga, Knife, emptyhand semua dalam satu pola yang sama, belajar stickfighting otomatis juga belajar pedang, belajar pisau dan juga belajar tangan kosong.

Satu bentuk trap-locking dalam arnis-eskrima bisa berkembang pada bentuk trap-locking yang lainnyah...

Silabus dalam counter-trap-locking adalah sebagai mewakili satu "konsep pola", tetapi secara umum untuk counter terhadap satu angle bisa berkembang ke arah apa sajah sesuai dg flow yang terjadi, dalam hal ini menguasai "konsep" sangat penting, tanpa hal tersebut tidak akan ada perkembangan dalam belajar FMA. (hartcone)
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: deprok on 11/04/2008 22:54
 baru kali ini bisa mengunjungi thread FMA
:) makin salut dan kagum penguasaan mas Harto ini  [top]


Wassallam :D
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 11/04/2008 23:44
Mungkin secara literatur saya banyak belajar ttg Eskrima, tapi dalam prakteknya masih jauh mas...

salam,
hartcone
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: deprok on 12/04/2008 03:38
 [top] lanjut mas...... teknik kuncian & sticknya g nahan   [top]
pokoke nyesel dech bagi yg lom liat.........  [top] abiz

salam
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 12/04/2008 07:07
trimakasih mas Deprok, tetapi sepertinyah terlalu memuji mas...
jadi malu saya... :-\

salam,
Hartcone
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: castromariachi on 12/04/2008 07:19
 :D wah sudah lama ga kliatan  ::) teryta aktif di forum sini
apakabar mas harto. :)
saya sdg di Indonesia, nanti saya pesan barang lagi sama pakde harto ya  [top]

salamat po
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 12/04/2008 08:46
Wah bang Castro nih yang jarang kliatan di forum tetangga juga disini.
mabuti po, kabar baik2 sajah, gimana dg bang Castro? aktifitas beladiri masih lancar?

maraming salamat,
hartcone
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Pemula on 12/04/2008 10:53
Umbrella Block,
Bang hartcone, konon katanya praktisi CMAA jakarta sempet dibuat "kaget" oleh tehnik "umbrella Block" yang dibawa Bang hartcone ke Jakarta. sampai2 Master Guro Glen gardiner sempat "kewalahan" untuk antisipasi counter yg datang dari umbrella block tersebut.

bisa dishare seperti apa,bentuk dan konsep tehnik tersebut, soalnya saya cuman denger belum lihat...kali aja bisa saya peragain "buat bergaya" ke temen2
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 12/04/2008 14:24
Bang Pemula,

Bisa ajah ahh, di CDP-CMAA sendiri sudah diajarkan Block Umbrella pada strike #1 (merujuk pada Cacoy Doce Pares 12 Strikes), seperti yang sudah saya tulis di atas, dimana semua counter-trap-locking bisa saling tukar terhadap antisipasi strike, demikian juga dg Block-Umbrela bisa dipakai dalam antisipasi terhadap System 12 Strikes, tinggal merubah posisi, bila diatas menjadi Roff/Umbrella, sedangkan untuk di samping menjadi Wing Block

Parrying/Blocking System dalam FMA secara umum:

Composit
block komposit adalah block yang juga merupakan strike, strike2 yang bisa diblock secara komposit adalah strike: #1 - #2  - #9 - #10

perbedaannyah adalah pada saat aplikasi, sebagai strike crossada dilakukan dg jarak lebar (full diagonal) dg prinsip sulit untuk dicounter attack...

kebalikannyah sebagai block diusahakan dalam jarak medio/corto (dg catatan tetep masuk kriteria safety) dg prinsip lebih mudah untuk counter attack dalam jangkauan, dan dalam prakteknyah tidak murni gerakan diagonal tetapi ada tarikan searah tangan yang memegang olisi...

Umbrella
block ini adalah suatu bentukan murni blocking, dalam artian bukan sebagai strike, dg bentukan seperti sayap (wing) ataupun roof (bubungan),  block ini berfungsi sebagai block pada strike #3 - #4 - #8 - #11 - #12


Double Zero (vertical arko)

ini adalah bebtukan block simple dg menggunakan arko, yaitu perputaran secara double dari arah yang sama, juga disebut sebagai redondo generale, dalam aplikasi pada sisi kanan, untuk semua block striking dari sisi kanan.

Aldabis (diagonal up n down)

block ini adalah merupakan gerakan yang memantul secara double pada arah yang sama secara diagonal upward dan downward, dalam aplikasinya untuk block striking dari semua arah kiri

Siete Pares Block

basic blocking system secara lengkap dg 7 count, yang digunakan dalam sebagian besar kurikulum FMA, yang merupakan gabungan dari compostit block dan umbrella block.

note:
System Numbering untuk Blocking di atas memakai Modern Arnis Basic 12 Strikes.
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Black Widow on 13/04/2008 18:05
@Hartcone..terima kasih sharing konsep senjata dan beladiri. Informasi yang mantep dan sangat “systematic”. Bagi saya pengertian konsep beladiri sangat penting dalam silat. Saya bukan orang Filipina atau orang Tionghua dan ini semua adalah “additional info” buat saya.

Oh..saya ingin nanya jika system di atas dan terminolgi adalah “original” atau sudah di modifikasi mengikuti permodenan. Terima kasih sebelumnya.

Hormat saya,
BW

P.S – Ma’af saya harus panggil Bang Harto yah…ternyata saya lebih kecil deh…:)
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 13/04/2008 19:16
Filipino is unique, terletak di Asia tetapi pengaruh budaya barat sangat kental, salah satu buktinyah adalah Bahasa Inggris, hampir semua penduduk Filipino bisa berbahasa Inggris, dan dalam bahasa resmi Filipino adalah percampuran antara bahasa Tagalog dan bahasa Spanyol, Dalam sejarah dg adanya pengaruh Spanyol banyak systematika barat yang diadopsi dalam beladiri-nya...

Secara sejarah dan region ada perbedaan perkembangan pada FMA, secara berurutan perkembangannya adalah:

Kali adalah untuk yang bagian selatan (Mindanao) yang kurang tersentuh budaya Spanyol, di klaim sebagai Mother Arts yang merupakan warisan leluhur yaitu beladiri Srivijaya dan Majapahit, dari asal kata "Kamut" dan "Lihok" yang berarti pergerakan tangan (kamut=tangan, lihok=pergerakan), ada sebagian yang mengatakan berasal dari kata "Kalis" yang berarti senjata tajam semacam "Arit" (karit=sabit pemotong rumput)

Eskrima lebih ke bagian tengah (Visayan) dari terminologi lebih ke arah 'skirmish' ini kental sekali pengaruh Spayolnyah.

Arnis yang lebih ke daerah utara (Luzon), juga kental pengaruh spanyol, dari term 'Arnes de mano' yaitu perkerasan terhadap tangan, terakhir saya ketemu temen2 Pinoy mereka mengatakan bentuk pertarungan sparr (tiruan pertarungan sesungguhnyah) inilah yang disebut Arnis...

Karena keterbukaan masing2 dari mereka, dan percampuran karena migrasi (menurut teman Pinoy, 80% FMA yang mendunia saat ini berasal dari daerah Cebu) maka untuk sekarang ini sudah dikatakan Anis-Kali-Eskrima adalah sama, jadi tidak bisa dibedakan lagi, dari terminologi yang dipakai semua sekarang menjadi campur2 antara bahasa tagalog dan bahasa spanyol, contoh: crossada (spain) untuk gerakan strike cross (X) sedangkan untuk horisontal bisa planchada (spain) atau baba taas (tagalog), untuk 5 count, bisa disebut cinco teros (spain) atau limang taga (tagalok), untuk count ada yang memakai: uno, do, tress, cuatro, cinco dst, ada pula yang memakai: isa, dawala, tatlo, apat. lima dst.

Kalau ditanya apakah FMA itu Modern atau Tradisional, saya jawab FMA adalah beladiri Kontekstual, bentukan beladiri Tradisional yang mengikuti perkembangan jaman Modern ini, karena FMA sendiri bukan beladiri yang baku, tetapi terus berkembang, saya quote kembali terjemahan bebas tulisan dari Dan Inosanto:

Quote
Ada banyak gaya dalam Kali, Arnis, dan Eskrima, dan semua bisa dipisahkan perwilayah, Bagian Utara, Bagian Tengah, dan Bagian Selatan. Tetapi yang menarik untuk diperhatikan semisal dua orang praktisi mengaku gaya Toledo, dalam artian mereka berdua belajar dari GM Santiago Toledo, bisa betul-betul berbeda pada pendekatan secara gerakan dan secara metoda latihan. Style saling meminjam dari satu sama lain, berkembang dan terikat seperti alam semesta, tetapi masing-masing praktisi membuat gaya praktis dan realistis secara individual.

Guru menghilangkan dan menambahkan bagian dari style mereka sendiri kemudian diajarkan pada siswa, tetapi siswa kemungkinan bisa menambahkan hal yang tadinyah dihilangkan oleh guru mereka.
Oleh sebab itu dalam pendapat saya, tidak ada style. Saya lebih suka memakai metode cara-cara atau sistem pelatihan. Style adalah sesuatu yang sangat individual.

Secara kurikulum masing2 Style punya, tetapi bisa saling meminjam, dan ini akan terus berkembang secara individual dalam masing2 praktisi, Kira2 seperti itu mbak BW....

Salam,
Hartcone
Title: Perlengkapan Pertandingan Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 17/04/2008 08:22
(http://img171.imageshack.us/img171/7614/mariahfullarmorxq6.jpg)

(http://img171.imageshack.us/img171/174/armour01ga7.gif)(http://img171.imageshack.us/img171/5088/armour03xv2.gif)
(http://img249.imageshack.us/img249/4317/imageshd4.jpg)(http://img171.imageshack.us/img171/4931/armour04tl2.gif)
(http://img171.imageshack.us/img171/5079/imagesfg4.jpg)

Kiri atas = Helmet
Kanan atas = Baju Pelindung
Kiri tengah = Sarung Tangan
Kanan tengah = Pelindung tangan
Kiri bawah = Pelindung siku

Yang belum ada gambarnyah = Pelindung Paha (semacam celana diberi penebalan)

Total berat = 12 kg (kurang lebih)
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Antara on 04/06/2008 20:16
Ceritanya saya sedang jadi ekspat di Manila nih... sampai akhir Bulan Juni... (jadi maap kalo jarang muncul)... x-))

Lucunya, tanya sini sana di lingkungan kantor, tidak ada satupun yang tau soal FMA... kayaknya nasipnya sama dengan silat di tanah air, kurang populer di kalangan kerah putih... mereka taunya Judo, Boxing sama Karate.

Satu-satunya teman yang pernah dengar soal Arnis malah bilang kalau setahu dia itu beladiri impor dari Amerika... mak jegrik!!!  [lucu] Padahal dia asli orang Cebu.

Tadi pagi kebetulan ketonton Fight Quest di Discovery, temanya kali ini adalah Kali... nah loh... Doug latihan Kali di salah satu sudut kumuh di Manila... betul-betul yang tradisional itu yang terpinggirkan rupanya...
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 04/06/2008 20:55
wahh mantep tuh bisa jalan2 ke Filipina, mana nih oleh2nya...
saya pernah juga posting di Kaskus MA, saat itu ada seorang yang ribet kok kenapa "Silat ga spt Eskrima yang terkenal dan mendunia..."
saya jawab, ya sama ajah, kebetulan saya banyak temen anak2 Pinoy, emang kalau di tanya Eskrima atau Kali mereka pada bingung, apalagi yang namanya Kinomutai dan Dumog/Buno...

Yah memang nasibnyah kaya Silat dehh, digandrungi orang barat tapi disebagian besar masyarakat sendiri pada ga tau secara detail.
Yang lucu lagi tidak ada website FMA yang aktif di update terus-menerus untuk situs2 di Filipina, yang banyak malah dari situs2 Eropa, Amerika dan Australia...

Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: nitisastra on 09/06/2008 02:47
Salam kenal Mas HartCone,
Terima kasih telah jelaskan banyak mengenai toik ini [top]. Banyak rasa kepenasaran saya tentang kali terjawab bila baca tentang sejarah dan asal muasal dari beladiri FMA ini. Sering saya lihat beberapa kesamaan nama dan sistem atau prinsip di dalam beladiri tersebut bila dibandingkan dengan silat tradisional.
Boleh saya minta penjelasan tentang 'gunting' (maaf mungkin saya salah mengerti atau salah dengar juga tentang hal ini, bisa saja bukan asli dai kali  :-P)? darimana aslinya nama tersebut dan wilayah mana yang menyebarkannya? dan kalau boleh penjelasannya juga. Hatur nuhun.
Salam
Nitisastra
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 09/06/2008 15:53
Salam kenal kembali Mas Nitisastra,

Bahasa Tagalog memang banyak yang mirip bahasa Indonesia, dan "gunting" memang asli kata untuk "scissors", Dalam teknik "gunting" adalah satu bentukan silang antara dua bagian angota badan kiri dan kanan, bisa kaki atau tangan....

salah satu metode "Limb Distruction", memakai teknik yang dinamakan gunting ini, dimana satu tangan check/blocking pada wrist dan tangan yang lain dg arah berlawanan menghantam biceps atau bagian dalam lengan...
atau dalam jatuhan sama seperti yang banyak diterapkan di silat yaitu sapuan kaki yang memakai dua arah sekaligus, satu kaki sebagai ganjel dan kaki yang lein bertindak sebagai eksekutor...

Kira2 demikian Mas Nitisastra....

Wasalam,
Hartcone
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: nitisastra on 09/06/2008 19:03
Makasih Mas,
Memang benar, bukan hanya sama dalam kata namun dalam prinsip juga memang sepertinya mirip. Di perguruan Penca saya memang ada satu jurus dengan nama Gunting, jurus ini diambil dari sistem aliran Sera, falsafah dari prinsip ini adalah memang melakukan gerak berlawanan antara dua tangan, atau dua kaki, atau kaki dan tangan, atau tangan dengan tubuh, atau bagian tubuh lain. Dalam gerak jurus ini, bentuk-bentuk gerak bisa dijadikan sebagai latihan penguat alat penyasar karena memang harus dilakukan dengan keras bertenaga, namun dalam arti sesungguhnya juga memang banyak melakukan bentuk tangkisan maupun serangan dengan menggunakan dua anggota tubuh bersamaan atau berurutan dengan arah berlawanan ataupun satu bagian anggota tubuh sebagai alas namun satu hitungan (maksud sebagai alas disini, fungsinya kata guru saya mah, sebagai penanda atau rasa bagi anggota tubuh lain yang melakukan real tangkisan atau serangan disamping sebagai efek tenaga dari dua arah berlawanan memang bisa menimbulkan impact yang berbeda). Itu juga kalau saya tidak salah menafsirkan apa yang dibilang guru.
Ditunggu penjelasan-penjelasan selanjutnya Mas HartCone. 8) 8) 8)
Salam Baktos
pun Nitisastra
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Antara on 11/06/2008 07:02
Travel report  :-P

Jejak Arnis, Kali dan sebagainya masih tetap tidak ditemukan di Metro Manila. Di beberapa sport center malah gak ada kegiatan beladiri sama sekali. Yang saya temukan justru Kyokushinkai Karate. Sudah ada titik terang soal alamat beberapa master dan sudah sempatkan lewat, tapi yakampun... tempatnya kayak Jakarta Utara atau Pasar Senen. Macetnya gak kalah sama Jakarta.

Saya disarankan untuk main ke markas marinir Filipina, karena di sana-lah FMA terbaik dilatih... tapi mana berani... nanti dikira mata-mata lagiiii... :w

Perlengkapan FMA juga jarang ditemukan di toko-toko olahraga. Lucunya saya justru ketemu tongkat untuk Arnis di toko suvenir... untungnya Mbak-nya punya koleksi yang bukan untuk hiasan...

Mas HartCone,
Apa bedanya antara tongkat yang rotan dengan yang kayu solid? (selain harga yang bedanya sekitar 800 pesos :'() Mana yang lebih umum dipakai?

Buku-buku martial art terbitan dan berbahasa lokal juga justru lebih banyak soal karate, judo dan taekwondo. Tidak ada terbitan lokal soal FMA.

Yah, tentu saja semua keterbatasan ini sebagian besar karena keterbatasan informasi yang saya miliki sebelum berangkat ke sini (disamping kerja rodi yang dari jam 9 sampai 11 malem :-[). Lain kali disuruh berangkat ke sini lagi, saya akan cari-cari informasi dulu di Jakarta.

Udah kangen pingin ke padepokan silat TMII nih... :'(
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 11/06/2008 16:45
Salam Baktos juga buat mas Nitisastra....

mas Antara...
Trimakasih buat Report-nyah

GRP buat panjenengan....
Minta ijin nanti saya post juga di Blog Pecinta Seni Beladiri....

 :D :D :D
Hehe... berarti bener tuh kata beberapa temen pinoy ttg keberadaan FMA di Manila...
95% Beladiri asing!!  [lucu]

stick rotan disebut olisi atau baston biasa dipake dalam pelatihan dan pertandingan karena tidak mudah patah dan cukup ringan (sekitar 150-200gram untuk diameter antara 1,5-2cm), hal tersebut alasannya adalah untuk keamanan praktisi, walaupun kalau kena beneran bisa patah juga itu tulang collarbone (GM. Glen Gardiner pernah mengalami patah collarbone ketika melawan GM Vince Palumbo)...
untuk pertandingan syarat berat tidak boleh kurang dari 125 gr dan tidak boleh lebih dari 150 gr.

stick keras biasa dibuat dari disebut kamagong kalau dibuat dari kayu besi, disebut bahi kalau dari kayu kelapa, dan yakal kalau dibuat dari kayu sejenis oak...
keberadaannya adalah untuk pertarungan yang sebenarnya juga sebagai pelatihan terhadap power (semacam suburito kalau di kenjutsu dan kendo), dg diametar standart berat kurang lebih sekitar 300-400gr

selain itu ada lagi garote yaitu sebutan tongkat yang dibuat pipih seperti pedang, berat bisa mencapai 500 gr (setengah kilogram) atau lebih....
yang ini selain bisa digunakan dalam pertarungan (ada yang ditambah gigi ikan hiu) garote adalah alat  khusus untuk melatih pedang, karena dalam pelatihan udah di ikutkan cara memukul dg sisi yang tipis (ketajaman pedang), sedangkan kalau olisi/baston yang notabene adalah rounded sulit untuk diaplikasikan sebagai pedang...

penetahuan saya sangat terbatas dibidang ini, kalau ada salah tulis, mohon dikoreksi....

salam,
Hartcone
Title: FMA : Cinco teros (pukulan dan tusukan lima hitungan)
Post by: HartCone on 11/08/2008 11:09
Ini adalah satu formula yang diambil dari 12 Angle Strike, mungkin satu penyederhanaan tapi sangat banyak dipakai....

terdiri dari 2 crossada dan 2 reversal crossada ditambah satu sungkiti...
secara tidak disadari ini di pake dalam teknik eksekusi dalam setiap diagonal striking, baik itu counter strike maupun disarming bahkan trap-locking, dan ini selalu mengandalkan pada sudut secara diagonal....

secara berurutan cincoteros adalah:
#1 Strike diagonal dari arah kanan atas ke kiri bawah
#2 Strike diagonal dari arah kiri bawah ke kanan atas
#3 Strike diagonal dari arah kanan bawah ke kiri atas
#4 Strike diagonal dari arah kiri atas ke kanan bawah
#5 Tusukan menadatar

Selain urutan striking tersebut adalah menyingkat waktu, ada kaidah2 yang berguna dalam disarming dan counter, banyak hal yang menarik bila kita merefer pada cincoteros dalam pengembangannya, dan ini sudah melibatkan penggunaan optimal pada punyo (pangkal senjata) dan punto (ujung senjata)....
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: dsbasuki on 12/08/2008 06:43
Salam Kang Harto,
Di Majalah Discovery terbitan Malaysia yang terbaru, disebutkan ada FMA yang bernama "Kali Majapahit". Pernah tahu atau dengar soal ini Kang? Di majalah itu disebutkan namanya menggunakan "Majapahit" karena menghormati salah satu asal-usul akar beladiri mereka yang (katanya) berasal dari silat Majapahit.

Mohon pencerahannya Kang. Terima kasih.

Jabat erat...
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 12/08/2008 08:19
Mas Don,

Sejujurnya saya ga tau banyak ttg "Kali Majapahit", tetapi ini menarik untuk disimak, bahwa ada negeri seberang yang memakai penamaaan Majapahit yang notabene wilayah terbesar dari Majapahit sendiri adalah Indonesia...

Dalam buku Modern Arnis The Filipono Arts Of Stick Fighting oleh Remy Presas Senior, Arnis-Eskrima itu awalnya dari Tjakalele, disebutkan Tjakalele adalah Indonesian fencing, peninggalan jaman Majapahit dan Sriwijaya, yang merupakan induk dari semua Stick Fighting di Filipina.

Mas Ery Nugroho di depan juga memberikan pandangannya bahwa FMA secara tengan kosong tidak jauh berbeda dg Silat:

"Saya sendiri sudah agak yakin memang FMA ini merupakan keturunan dari Silat. Argumen yang paling jelas ialah bahwa Filipina itu pernah berada dalam pendudukan kerajaan Sriwijaya cukup lama. Hingga kini keturunan Sriwijaya masih eksis dan dikenal sebagai orang Visayan yang tinggal di Filipina tengah. Kekuasaan Sriwijaya di sana kemudian digantikan oleh karajaan Majapahit. Pengaruh Islam mulai menyebar terutama di Filipina selatan yang kemudian menjadi bangsa Moro.

Abad 16 barulah Spanyol masuk. Dengan berbekal ilmu "silat" itu orang Filipina berjuang melawan Spanyol. Perang merupakan interaksi, yg mau tidak mau akan saling mempengaruhi. Orang Filipina mulai kepincut sama senjata2 Spanyol dan dengan basic "silat"nya mulai latihan espada y daga (sword n dagger).

Logika awam saya menyimpulkan bahwa kalau kerajaan-kerajaan besar dari Indonesia seperti Sriwijaya dan Majapahit menduduki suatu wilayah, pastilah ada pengaruh kuat terhadap budaya setempat, termasuk budaya seni perang dan beladiri.

Dari segi teknik juga terdapat banyak kemiripan yang luar biasa. Mata awam akan sangat sulit membedakan aplikasi FMA dan aplikasi silat."


Dalam Sejarah FMA, memang di klaim bahwa Kali adalah mother arts dari Arnis dan Eskrima, dimana disebutkan di beberapa literatur, Kali adalah bagian FMA yang masih murni dan sedikit terpengaruh oleh budaya Spanyol, tentunya dg logika berpikir kita, "Kali" inilah yang merupakan beladiri asli Majapahit atau Sriwijaya, tetapi lagi2 para ahli sejarah mengalami jalan buntu, karena disana juga disebutkan pada akhirnya karena influence dari Arnis-Eskrima sendiri akibat dari migrasi beberapa praktisi toh Kali sendiri jadi kecampur sama teknik2 dan bahasa Spanyol.

Perdebatan juga mengatakan kata Kali sendiri baru muncul sekitar tahun 60-an di Amerika (Wikipedia Bahasa Inggris), saya yang orang awam ini tentunya jadi bingung sendiri.

Lepas dari itu semua, adalah tugas kita sendiri untuk mencari bagian sejarah ttg bagaimana beladiri kita sendiri yang merupakan warisan budaya dari leluhur kita, Majapahit dan Sriwijaya....


Salam,
Hartcone
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Nagapasa on 12/08/2008 10:32
wah pembahasan yang menarik mas hc

apakah beladiri fma mengenal pola langkah atau cara melatih langkah khusus semacam pancer atau kata gitu
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Jali Jengki on 12/08/2008 11:11
Mas H@rt, uraian sejarah yang bagus mengenai Kali, saya lempar GRP untuk panjenengan...

Memang pengaruh dari kebudayaan suatu daerah terhadap daerah yang dikuasai sedikit banyak pasti ada, pun demikian dengan Majapahit yang sempat menguasai hampir seluruh Nusantara (Utara sampai kep.Formosa/Taiwan, Selatan sampai Christmas Island, timur sampai Papua, dan barat sampai di kep mandagaskar kecuali Sunda/Pajajaran).

Dengan Pajajaran sendiri, hubungan harmonis orang2 Philipina telah ada sejak keberadaan Wak Item menjabat sebagai Syahbandar pelabuhan Nusa Kalapa. Para imigran Philipina yang disebut Papango ini diberikan tanah di daerah utara Ancol, yang dulu terdiri dari pebukitan, orang Belanda menyebutnya Blauw Bergen, tapi sayang pebukitan ini diratakan untuk mengurug kali Molenvliet.

Pada saat ini kita dapat menemukan daerah Papango sebagai bagian dari Kodya Jakarta Utara.

Silakan dilanjut perburuan sejarahnya Mas Hart...

Tabe'...Jali
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 13/08/2008 17:07
Menjawab pertanyaan Mas Naga.

Footwork | Hakbang

Footwork ini adalah penyerderhanaan dari 'spanish circle' atau biasa disebut 'la destreza' pengembangan dari footwork bisa berupa circular 'O' dan juga zigzag 'Z', pada prinsipnya bila ada satu alur serangan  eskrimador akan  melakukan gerakan maju (hirada) menyamping diagonal, dg memaksimalkan jangkauan senjata untuk memperoleh keuntungan dengan menjauhi senjata lawan, hal ini serupa dg "shikaku" dalam aikido, bila melakukan gerakan mundur, selalu memakai prinsip menjauhiu senjata lawan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal terhadap alur serangan senjata sendiri.

(http://images.hartcone.multiply.com/attachment/0/R4dDVQoKCrkAACoQHyQ1/new-1.jpg?nmid=77091408)


Footwork 12 numbering system

Footwork dasar untuk eksekusi 12 numbering system solo baston right handled.
gerakan #1 - #12 dilakukan tanpa terputus, untuk tangan kiri kebalikan dari gambar diatas, untuk footwork kotak yang putih bisa bertukar posisi kaki...
tapi khusus kotak yang abu2 tidak dimungkinkan karena tinjauan keseimbangan gerak momen inersia dll.

(http://images.hartcone.multiply.com/attachment/0/R4dDswoKCrkAAD0JQ9A1/new-2.jpg?nmid=77091408)

Sebetulnyah klo berbicara masalah senjata atau alat yang kita pakai, dalam gerakan secara natural itu kita bisa merasakan paling nyaman dalam melakukan gerakan itu seperti apa? secara sederhana bisa dipakai footwork ini, ini adalah footwork dasar, bisa dg gerakan hirada atau maju satu langkah dan ritirada mundur satu langkah dulu, bertumpu pada satu kaki yang tetap pada satu point, karena ini baru adaptasyion pada olisi/baston, yaitu bagaimana delivery attack yang betul...

Basic yang sederhana, solo olisi/solo baston RH gerakan #1 n gerakan #2 aldabis (diagonal blow) fencing - arnis - kali - esrima dg senjata sedang (40cm -70) atau senjata panjang (70cm-110cm) prinsip senjata adalah perpanjangan dan hardness pada tangan, otomatis lead pake kaki kanan, atau kaki kanan di depan, beda dg tinju yang lead pake kaki kiri...
karena bila kaki kiri yang didepan panjang senjata yng kita pegang jadi ga maksimal, bila ada serangan masuk mau ga mau yang dipake adalah senjata diadu dg senjata (parrying/menangkis) jadi ini adalah tinjauan secara comforteble atau kenyamanan gerakan, juga secara fungsi "arness de mano" atau "hardness of hand".

Untuk gerakan #4 #9 #12 itu lebih natural bila kaki kanan dibelakang, blow lebih powerful, #6 #8 #9 #10 bila melakukan dg footwork yang salah memang bisa sajah, tetapi itu akan jadi unbalace pada stance, bisa dicoba dengan lakukan gerakan #6 dg kaki kiri di depan tangan kiri nanti akan mengganggu delivery attacknya.

Salam,
HartCone

Note: Trimakasih buat Kang Jali untuk GRP-nya
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 13/08/2008 17:15
Supaya tidak bingung dg tulisan berupa angka2, dibawah ini saya post ulang salah satu "Numbering System 12 Target Area" untuk sudut pukulan dalam Arnis-Eskrima, yang saya post ini masih merefer pada Modern Arnis, dan tetep saya pakai dalam keseharian Klub Stick Fighting Blitar, selain yang Versi Cacoy Doce Pares (CDP), untuk CDP ada tambahan dua abanico yang diletakkan pada strike #2 dan #3 minus Crossada (diagonal strikes)


Numbering System 12 Target Area

dalam eskrima, basic sasaran adalah 12 target area yang nantinya menentukan gerakan striking...

disini terbagi menjadi 2 bagian:

forehand strike :
#1 cross (x) ke arah bahu
#3 horisontal (+) kearah pinggang
#5 trust (-) kearah perut
#7 trust melebar (-) kearah dada
#9 cross (x) dari bawah kearah paha
#11 vertikal (+) kearah kepala

backhand srike :
#2 cross (x) ke arah bahu
#4 horisontal (+) kearah pinggang
#6 trust (-) kearah dada
#8 vertikal (+) kearah kepala
#10 cross (x) dari bawah kearah paha
#12 vertikal (+) kearah groin

(http://images.hartcone.multiply.com/attachment/0/R4QdLAoKCrkAABeiZk01/DOCEPARES12TARGET-1.gif?nmid=61018351)
untuk gambar yang lebih jelas: Numbering System 12 Target Area (http://images.hartcone.multiply.com/attachment/0/R4QdLAoKCrkAABeiZk01/DOCEPARES12TARGET-1.gif?nmid=61018351)

ini juga disebut 'doce pares' (doce pares juga merupakan satu aliran eskrima tersendiri) hampir semua gerakan2 kombinasi, dasarnyah adalah dari 12 target area ini, ....
perlu diketahui setiap aliran mempunyai numbering yng berbeda, but pada dasarnyah yang di bahas adalah sama...

numbering system ini adalah melakukan gerakan secara berurutan dari #1 sampai #12, gerakan #1 adalah forehand (x) ke bahu kiri lawan, dg meneruskan stick otomatis stick akan berada pada posisi kiri badan, lanjutannyah adalah #2 yaitu backhand ke bahu kanan lawan kemudian diteruskan #3 ke arah pinggang dst...
numbering system ini dirancang untuk kontinuitas gerakan...

Catatan: Setiap style dalam FMA mempunyai System Numbering yang berbeda2 tetapi tetap mengacu pada pola dasar pemakaian sudut striking yang sama

(hartcone)
 
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Mantrijeron14 on 14/08/2008 09:54
Mangstabh pakde' Hartcone!!!

Kalo liat basic yg dideskripsikan mungkin gripnya jadi kayak anggar itu ya?? Misal yg pegang piso right handed, maka kuda2 jadi kanan depan untuk memaksimalkan jangkauan dan kecepatan mencapai sasaran. Emang ini secara alamiah biasanya pemegang pisau akan begini jika pertarungan sambil menjaga jarak. Jika petarung dg basis defense yg kental dan punya nyali nekat dan ingin masuk.. maka bisa jadi walopun tidak kidal, kuda2 bisa gak jadi kiri depan?

TTg FMA, waktu saya liat fight quest philipine, ada yg saya rasa belon sampeyan ulas mas, yaitu Hand fight. Kalo saya liat bentuk pertarungannya adalah saling pukul menggunakan telapak tangan. Apakah anggota lengan tidak diperbolehkan mas? Misalnya saja sikut dan bahu.. Monggo mas diwejang ke semua member SS disini..

Ada lagi nih, langkah menari2 yg ditunjukkan pakDe Glen kemaren agak kayak Capoeira. step samping dg bagian dalam ditarik ke belakang. Ada maksudnya gak ini mas? Or berfungsi sbg balance distractor/ kusuzhi (bener ga mas Antara, ini aikido term kan??)

Wassalam,
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 14/08/2008 10:35
Kang Mantrijeron,
trimakasih buat responsnya disini Kang...

Quote from: Kang Mantri
Jika petarung dg basis defense yg kental dan punya nyali nekat dan ingin masuk.. maka bisa jadi walopun tidak kidal, kuda2 bisa gak jadi kiri depan?

Bisa kalau dalam pertarungan jarak rapat, karena bagaimanapun juga ada tuntutan pengaktifan tangan support, dan kita bisa block/parry senjata lawan pada tangan yang memegang senjata, kalau dalam pertarungan jarak panjang saya belum berani mengatakan itu optimal.

Lha ini, jadi cerita pengalaman bertanding, ini adalah salah satu kiat saya dalam pertandingan tahun kemaren, kata Kang Nagapasa yang berbeda itu kan bisa bikin lawan jadi bertanya2, hal2 yang nyleneh dan ga umum itu biasanya menipu, tetapi kalau dalam pertarungan sebenarnya saya mungkin udah bonyok duluan dan KO, karena bagaimanapun juga stick itu klo kena pelipis ada pengaruhnyah....

Karena saya masih dalam level mental pertandingan kudu menang, ya segala cara halal sajah (wehehehehe jadi malu buka rahasia nih), dalam pertandingan kan pake baju pelindung, jadi kepukul ga masalah (oleh sebab itu kebanyakan pertandingan Arnis-Eskrima jadi kaya orang ngamuk saling gebuk2an), nah disini ada untungnya pake lead dg kaki kiri dalam jarak rapat, tangan support jadi lebih gampang menjangkau tangan bersenjata lawan, dan tangan yang pegang stick jadi bebas bisa pukul lawan dg jarak pukul yang ideal (bayangkan sudut kemiringan badan lawan, tangan dia ga bisa jangkau tangan kita yang pegang senjata, sedangkan senjata lawan terus kita bayang2in dg bantay kamay/tangan support)....

Quote from: Kang Mantri
Ttg FMA, waktu saya liat fight quest philipine...

Itu hanya bentuk pertandingan, pada kenyataannya Pangamot dalam FMA itu lebih seperti jujitsu/aikido, cingkrik, cikalong, cimande, atau pencak jarak rapat yang banyak mengandalkan kuncian, dan itu dilarang untuk dipertandingkan, sama halnya bentuk kuncian pada stick fightingnya sendiri yang bertujuan menghindarkan praktisi dari cedera yang fatal.

Quote from: =Kang Mantri
Ada lagi nih, langkah menari2 yg ditunjukkan pakDe Glen kemaren agak kayak Capoeira. step samping dg bagian dalam ditarik ke belakang. Ada maksudnya gak ini mas?

Ini adalah ciri khas Pak Glen, langkah menari dg kaki yang berjinjit spt langkah kaki Mohammad Ali, akan lebih moveable dalam membuat manufer2 untuk menciptakan pukulan.

Pengetahuan saya masih terbatas, itu hanya sebagian yang saya tau sajah...

Salam,
HC
Title: FMA : Balance dalam Stick Fighting
Post by: HartCone on 14/08/2008 18:49
Sbg Martial artists tentunyah semua kenal dg istilah ini, dan artinyah luas banget dalam aplikasinyah. Salah satu prinsip dalam memanipulasi lawan adalah "broke the balance", bagaimana ini bisa tercapai bila kita sendiri ga punyah balance??

Balance dalam momentum...
Ini keterkaitannyah dg berat tools yang dipakai, semakin ringan damage yang didapat kecil, tapi good di speed, semakin berat damage yang didapat semakin good, tapi buruk di speed, bila dipaksakan hasilnyah adalah otot2 yang terlalu di "force", tentunyah semua itu nantinya di dapat dalam "waktu" dg banyaknyah jam terbang semakin terbangun otot2 tubuh kita...

Balance dalam striking speed...
Strike bagus klo kenceng, dg speed yang tinggi akan menimbulkan dampak kerusakan yang cukup berarti bagi lawan, tapi dg speed yang tinggi itupun akan mempengaruhi balance, dimana posisi olisi nantinyah akan berhenti, bener atau tidak line attacknyah dll??
bagi pemula mungkin yang dipikir speed doank, tapi speed tidak ditunjang dg komponen yang lain hasilnyah adalah merusak balance itu sendiri...
dalam waza MA jepun, biasa dipakai gerakan2 lambat, ini tujuannyah adalah secara perlahan tapi pasti untuk membangun "form keseluruhan" secara benar,

Balance dalam striking type...
Ga semua gerakan stick fighting itu circular flow, ada pula gerakan gerakan linier up down, atau linier foward-backward. Loptik atau witik, lobtik adalah long arc, dan witik adalah small arc, dimana keadaan wrist sangat diberi "force", disitulah balance berperan, bagaimana melakukan itu semua dg tanpa merusak part of body, dalam hal ini adalah otot2 lengan praktisi. Semua ga ada yang instant, dan butuh ketekunan...

Balance dalam footwork dan stance...
Ini keterkaitannyah dalam aplikasi pertarungan, dimana penempatan posisi yang tepat, dg tetep mengacu pada balance dalam striking maupun parrying...

Balance dalam bantay kamay...
Selain stike dan parry pada posisi offensif dan defensif di Stick fighting dikenal bantay kamay, yaitu support hand yang punyah banyak fungsi, salah satunyah adalah "jam"/"menahan" stick lawan yang nantinyah sangat menunjang dalam eksekusi, inipun harus ditunjang dg balance footwork dan stance yang bagus. Bagaimana bantay kamay dalam posisi menyerang?? Bagaimana bantay kamay dalam posisi bertahan?? Yang jelas ada beda!! dimana posisi kaki kiri dan kanan?? Harus maju full step atau half step dll, disitu nanti terlihat jelas beda antara bantay kamay sebagai "concierto" atau sebagai "salisi", dan bila ini dipaksakan dg footwork dan stance yang salah, semua tidak akan ada gunanyah....

Balance dalam "force"
Spt banyak dibahas, itu adalah keadaan "kosong" "isi" "setengah kosong"....
bila isi terus, speed akan lambat, but bila kosong dan diisi secara tiba2, hasilnyah adalah "explosif/ledakan" force. Disini nantinyah ada konsep "relaks"

Terakhir adalah balance dalam "mind-body-spirit" yang merupakan salah satu prinsip dari MA secara keseluruhan.
(hartcone)
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Dodol Buluk on 14/08/2008 21:56
Ini adalah ciri khas Pak Glen, langkah menari dg kaki yang berjinjit spt langkah kaki Mohammad Ali, akan lebih moveable dalam membuat manufer2 untuk menciptakan pukulan.

@mas HC,

kamsute kalo kita memukul dengan tangan kanan maka yg dijinjit kaki kanan pulakah??

IMHO,memang agak berbeda reaksinya dan tubuh sendiri agak leluasa melancarkan pukulan lurus  dan pergerakan badan dalam mengantisipasi gerakan lawan bila melakukan teknik tersebut..

eh bener kagak yah?? maapin deh kalo sale-sale kate...

D'Boels
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 15/08/2008 05:48
Mas Boel,

Dalam sebagian Arnis-Eskrima, stance dan footwork-nya itu seperti Tinju atau Muay Thai, jadi saat bertarung kedua kaki itu dalam posisi berjinjit, atau dalam beberapa style beladiri yang lain langkah tersebut di namakan langkah kucing. semua itu adalah bertujuan speed dalam footwork...

Kira2 maksudnya demikian Pak....

Salam,
HC
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 15/08/2008 06:09
[youtube=425,350]OvJvPfqWlYk[/youtube]

Frans Stroeven ini adalah petinggi CDP di wilayah Eropa....
Semoga bisa kasih gambaran sepintas ttg Arnis-Eskrima.

Salam,
HC
Title: Silat Maharlika
Post by: HartCone on 06/09/2008 23:58
Cerita dari negeri tetangga yang dulu masih masuk wilayah Nusantara Majapahit dan Sriwijaya, yaitu tanah Maharlika, Jauh sebelum nama Philipina diberikan oleh orang2 Spanyol sebagai penghormatan pada raja Philip, nama awal daerah ini adalah Maharlika yang artinya dalah kebangsawanan dan kebebasan.

Semua beladiri secara umum disebut FMA (Filipino Martial Arts) orang awam hanya melihat Arnis-nya, Eskrima-nya dan Kali-nya, tetapi apa dibalik itu semua? Kemampuan teknik bertarung yang merupakan "pinjaman" dari berbagai kultur menyatu disana. Dari Majapahit dan Sriwijaya sendiri disebut Kali yang merupakan warisan Hindu-Budha, dari migrasi orang2 Melayu disebut Silat, dari orang China Selatan disebut Kuntao, kemudian kedatangan orang2 Spanyol-pun memberi satu warna tersendiri dalam permainan pedang yang kemudian dilatihkan pada stick, bentuk beladiri campuran itu menyatu membentuk satu sosok FMA.

Aspek dalam FMA adalah Senjata dan Tangan Kosong, dimana ditulisan awal2 saya disebutkan bahwa Senjata diajarkan terlebih dahulu, sebagai warisan kebudayaan yang turun temurun.

Pangamot atau Panatukan menggabarkan pemakaian tangan, Sikaran atau Pananjakman menggabarkan pemakaian kaki, Buno dan Dumog untuk gulat, Bugtongan untuk stick fighting.

Karena begitu banyaknya Suku di Filipina pada akhirnya, memberi penamaan pada masing2 artsnya dg nama2 yang berbeda, Ada Eskrima, Arnis, ada yang masih memilih Kali sebagai penamaan pada Artsnya, ada yang tetep bersikukuh memakai nama Kuntaw, tetapi ada pula yang menamakannya sebagai Maharlikas Silat.

Maharlikas Silat artinya adalah silatnya orang2 Maharlika, ya itulah yang disebut FMA saat ini.

Ya begitulah cerita dari negeri seberang yang saya dengar dari berbagai macam sumber, makanya kalau dilihat lagi FMA ya ga begitu beda dg Silat. (Hartcone)

Title: SIlat Maharlika
Post by: HartCone on 07/09/2008 00:45
Kelupaan:

Maharlikas Silat juga dipakai sebagai nama salah satu aliran beladiri di FMA spt Doce Pares, Cacoy Docepares Arnis-Eskrima, Modern Arnis, Serada Eskrima, Pekiti Tirsia Kali, San Miguel Eskrima dll.
Title: Prinsip Senjata Pada Aplikasi Tangan Kosong
Post by: HartCone on 09/09/2008 22:59
Seperti yang sudah diposting di depan, dalam FMA tangan kosong (pangamot/mano-mano) diajarkan pada bagian terakhir dalam kurikulum resmi FMA, tetapi saat ini sekolah2 Arnis - Eskrima - Kali, sudah tidak banyak yang menerapkan demikian, banyak pelajaran tangan kosong yang diajarkan pada awal2 pelatihan bersama2 dg pelajaran Bugtongan (stick).

Dari urutan pengajaran senjata dibagian depan kurikulum ternyata berpengaruh besar pada pelatihan tangan kosongnya, terutama pisau. Hal ini dikarenakan pisau mempunyai jarak serang yang sama dg tangan kosong.

Dalam pertarungan pisau, ada satu kaidah yaitu dalam Bahasa Inggris disebut "defanging the snake" atau "mencopot taring ular", terjemahan dari istilah ini adalah melumpuhkan senjata lawan yang paling berbahaya, dan kalau lawan membawa pisau otomatis tangan yang membawa pisau tersebut harus dilumpuhkan.

Secara teknik yang paling sederhana pelumpuhan tangan yang memegang senjata atau pisau adalah blocking dengan pisau pada tangan lawan.

Karena ada korelasi antara kaidah senjata dan kaidah tangan kosong otomatis banyak teknik2 pisau yang diadopsi pada permainan tangan kosong...

Dari situlah dikenal teknik Gunting dimana adalah aplikasi dari dua tangan praktisi yang saling bersilangan (berlawanan arah),dibagi menjadi dua bagian yaitu gunting secara vertikal dan gunting secara horisontal.

Gunting vertikal mewakili pisau yang dipegang terbalik, biar ga bingung  pake bahasa Inggris saja yaitu "ice pick grip" (dalam bugtongan/stick system adalah mewakili "punyo" yaitu bagian kelebihan satu kepal atau dua jari pada pangkal pegangan). Secara ice pick grip pisau diwakili oleh siku. Salah satu teknik gunting vertikal adalah kepalan tangan lawan diadu dg siku praktisi. bentuknya persis spt jurus siku pada pencak silat, kalau pake tangan kanan tangan kiri menepuk pada siku (itu kalau tanpa sasaran, kalau ada sasaran tangan kiri tersebut mengarahkan anggota badan lawan ke siku praktisi).

Gunting horisontal mewakili pisau yang dipegang standart (hammer grip), sasaran bisa berupa biceps lawan, saat lawan tsb melakukan serangan (blocking pada biceps) atau ujung siku dalam lawan.

Seperti halnya dalam teknik2 Pisau: Bahu, Pangkal paha, atau lutut dalam juga merupakan sasaran pertama dalam urutan serangan permainan tangan kosong di FMA.

Selain itu pengaruh dari Stick Fighting, adalah bentuk aplikasi kuncian (trap locking), dimana dalam urutannya adalah mulai dari: Jari, Pergelangan Tangan, Siku dan Bahu. Secara teknik dibagi menjadi: Torsion (putaran),  Sparation (memisahkan), Compresion (tekanan)
Dalam hal ini adalah perlakuan yang sama pada anggota badan lawan sebagaimana dia sedang membawa olisi (stick), dalam stick fighting ada istilah punyo dan punto, punto adalah pointer atau ujung depan, sedangkan punyo adalah pangkal, demikian juga pada anggota badan lawan: ujung jari adalah punto - pergelangan adalah punyo ; pergelangan adalah punto - siku adalah punyo ; - tangan secara keseluruhan adalah punto - bahu adalah punyo. demikian juga hal yang sama diperlakukan pada kaki.

Ketika inipun dibawa ke lantai (ground fighting) sebagiai buno/dumog kaidah2 dalam stick fighting, tetap diadopsi dan diaplikasikan, tentunya dg sedikit modifikasi dan penyesuaian.

Saya baru belajar FMA, kalau ada kekurangan dalam pembahasan ini mohon dikoreksi, Thx...

Salam,
hartcone     
Title: Eskrido
Post by: HartCone on 04/10/2008 09:16
Eskrido adalah seni beladiri Filipina yang merupakan penggabungan Arnis-Eskrima, Aikido, dan Judo, juga system Jepang lainnya. Menampilkan gaya khas teknik arnis-eskrima yang digabungkan dengan kuncian-kuncian dan bantingan Jujutsu. Selain itu bisa juga diartikan sebagai Eskrima khas Doce Pares, Praktisi Eskrido biasa disebut sebagai “Eskridoist”, “Eskridistas” atau “Eskridonauts”.

Sejarah Eskrido
Suatu saat pada th 1948, Ciriaco Cacoy Canete seorang guru di Sekolah beladiri Filipina Francis Academy di Balamban Cebu, Filipina, ditemui Domingo (dari Kepulauan Negros), Dengan tidak sungkan-sungkan Domingo memberitahukan keinginannya untuk satu pertarungan persahabatan dg Cacoy yang dikenal sebagai seorang eskrimador ulung, Saat sore hari Cacoy dan Domingo sepakat mengadakan pertarungan secara Espada Y Daga.

Senjata masing-masing adalah Stick Olisi (Rotan sepanjang 29 inci) yang dipegang tangan utama (kanan) dan pisau kayu (sepanjang 12 inci) di tangan support (kiri), Saling berhadapan dan berlaga dalam jarak rapat, bak gladiator keduanya menunjukkan keyakinan, keberanian, dengan manuver-manuver cepat pada kepiawaian permaianan senjata mereka dengan ketajaman mata untuk mencari celah-celah yang kosong.

Dalam pertimbangan kecepatan, ketepatan, refleks dan kepekaan, Cacoy mempunyai pertahanan yang ketat, serangan-serangan yang dilancarkan berlaju cepat. Gerakannya begitu menakjubkan, dalam melancarkan kombinasi berbagai sudut serangan olisi dan tusukan pisau, arah serangan pada bagian badan, kepala dan tangan. Perubahan-perubahan mendadak dalam timing dan manuver senjata.

Cacoy sangat terampil menebak pola pemikiran dan pola pergerakan cepat dari lawannya, dalam urutan tiga gebrakan cepat olisi dan pisau lawan terlucuti, Dengan memanfaatkan jeda pengambilan nafas pada pertarungan, Cacoy dengan cepat menyapu kaki, hingga membuat Domingo jatuh dengan keras ke matras yang keras.

Tetapi sebagai lawan yang cukup punya kemampuan, keberanian, kebulatan tekad dan keteguhan, Domingo kembali berdiri dan memberikan perlawanan, tetapi satu sapuan cepat memaksanya untuk kembali bergulung-gulung dilantai.

Pada akhirnya, setelah menyadari tiga kali berturut-turut dia harus tergeletak berhadapan dg sapuan-sapuan kaki cepat, dan selalu menemukan dirinya dengan punggung di lantai. Merasa bahwa perjuangannya dalam pertarungan hanya sia-sia melawan Cacoy, Domingo kehilangan semangatnya, dan memutuskan dengan tergesa-gesa untuk merapat mencari selamat ke arah tembok.

Cacoy, melihat sepintas di wajah lawannya tampak satu kebingungan, kemudian dia memutuskan untuk menyudahi lawannya dg serangan pamungkas dengan teknik lebih cepat dan dahsyat, kombinasi antara olisi dan pisau kayu. Tak pelak, Domingo segera melemparkan senjatanya ke lantai, dan segera mengangkat tangannya pertanda menyerah.

Pertarungan Cacoy dengan Domingo bisa dijadikan pertimbangan, dengan kombinasi teknik yang asing dalam eskrima dan membuat lawannya kalah telak dalam beberapa gebrakan adalah satu pertanda lahirnya satu style baru dalam Doce Pares Arnis Eskrima yaitu “ESKRIDO”

Kisah diatas hanyalah salah satu dari pertarungan yang tak terhitung banyaknya yang dialami oleh Cacoy semasa perkembangannya, Eskrido semakin dikenal di masa-masa th 1948 sampai 1956, Dimasa ini Cacoy lebih mendalami Kodokan Judo di Cebu City, Maret 1956 dibawah Yuichi Hirose (6th Dan), Cacoy menjadi wakil resmi pelatihan Kodokan Judo di Filipina.

Dengan usahanya yang tidak mengenal lelah, penuh kesabaran dan pengabdian. Cacoy berhasil meningkatkan kemampuan dan ketertarikannya dalam olah raga bergulat dan membanting ini, itu dibuktikan dg menjadi kompetitor kejuaraan Jodo dalam tingkat Daerah maupun tingkat Nasional, di Cebu City dan juga di Manila dari tahun 1959 sampai th 1963. Pada tahun 1957 Cacoy mendalami Gulat Bebas dan pada tahun 1963 resmi dibawah naungan Philippine Wrestling Association. Cacoy terus memperluas pengetahuan seni beladiri yang dia miliki, dengan belajar Kung Fu, Shorin Ryu (Okinawa) Karate, Shotokan Karate dan Aikido sampai 1971.

Setelah mempunyai dasar-dasar di beberapa system beladiri, Cacoy memusatkan perhatiannya untuk menggabungkan, menciptakan dan mengembangkan satu system yang baru, yang disebut sebagai “Eskrido”.

(Sumber: en.wikipedia)
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Nagapasa on 04/10/2008 09:38
Thank mas Hard, informasinya sangat berguna...
Title: Doce Pares International
Post by: HartCone on 07/10/2008 09:56
'Doce Pares' merupakan organisasi Arnis-Eskrima yang didirikan di Cebu City pada 12 Januari 1932. Awalnya, hal ini merupakan persatuan kelompok siswa dan instruktur dari 'Labangon Fencing Club' dari tahun 1920-an yang sangat dipengaruhi oleh Saavedra, Cañete dan keluarganya. Para pendiri Doce Pares mempelajari Arnis-Eskrima dari kalangan keluarga, atau dari masing masing daerah asal mereka.

Doce Pares menjadi populer di kawasan internasional pada tahun 60'an, 70'an, 80'an dan 90'an, oleh keluarga Cañete, khususnya Ciriaco 'Cacoy' Cañete. Istilah 'Doce pares' adalah istilah Spanyol yang diterjemahkan dalam dalam bahasa Indonesia berarti 'Dua belas bagian' ada beberapa filosofi perartian untuk Dua belas bagian ini.

Pertama Doce Pares merujuk kepada dasar dua belas sudut serangan yang paling umum untuk semua gaya pada Arnis-Eskrima, yang diajarkan pada sekolah-sekolah/klub Arnis-Eskrima sebagai pelajaran dasar sekaligus sebagai block dan counter.

Penjelasan kedua yang lebih punya nilai perlambang adalah referensi pada ke dua belas pengawal Raja Charlemagne yang disebut 'Compadres', ini mempunyai arti persahabatan dan persatuan yang harus dibina dalam kelompok organisasi atau klub.

Terakhir adalah diduga sebagai perlambang dari dua belas master pendiri Doce Pares. Saat ini para Grandmasters anggota pendiri asli dari Doce pares sudah tiada, namun ada beberapa senior instruktur atau Grandmasters Eskrimadors/Arnisadors dari generasi kedua masih hidup dan masih aktif mengajar dg gaya atau interpretasi mereka sendiri dalam klub Doce Pares.

(sumber:cacoydocepares.com)
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Rey Damasco on 27/10/2008 10:55
Saya seorang guru dari filipin yang mengajar social sciences di jakarta barat. Dan saya juga fma practitioner. Apakah di jakarta ada kali atau anis de mano practitioners. Soalnya saya mau gabung.

Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: HartCone on 28/10/2008 10:57
Salam buat Brother Ray, You can find Arnis-Eskrima dojo's at CMAA Indonesia...

Ditunggu buat bergabung...

Salam
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Mantrijeron14 on 16/12/2009 08:57
Hari ini baca kompas dapet gambar kaya gini..(http://www.kompas.com/data/photo/2009/12/16/3618454p.jpg), kalo nyang awam macem kite nih,  gerakan arnis banget!! Setahu ane memang mas Serunai dan kang Pemula pernah melatih militer tapi ane gak tauk apa divisi sajamnya atau arnisnya....

Dedengkot FMA dimarih mas Serunai dan Pakde Hartcone...monggo dikumentarin...

wassalam,
Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: Pemulung on 16/12/2009 10:14
Kang, didaerah jember ada silat pakai stick, kayak stick arnis. sticknya lebih gemuk tapi panjangnya setengah toya, maen kembar juga. Tapi Namanya bukan olisi/baton tapi "toga". Gripnya juga sama nyisain sekepal di bawah. Cuma saya belum pernah lihat maennya. Cuma lihat pesilatnya bawa bawa stick gini, sama ngomong "Ini namanya toga". Denger denger adopnya dari minang dan batak. Ntar Januari orangnya ke jakarta, kalau ada jodoh ketemu.
Ada maenan "ujungan"  juga pakai stick..

Lieur euy..

Title: Re: FMA (Filipino Martial Arts): Kali-Arnis-Eskrima
Post by: serunai on 16/12/2009 12:09
Sebenarnya arnis itu nggak cuma tongkat doang tapi termasuk pisau dan tangan kosong. Di Filipina arnis menjadi salah satu 'senjata" bagi milter disana. Aliran yang di pakai  militer biasanya pkiti tirsia. Mungkin karena pemberontak moro juga membekali diri dengan arnis, maka dirasa perlu angkatan bersenjatanya perlu dibekali arnis pula.

Kalau saya dan Bro pemula dasar yang diminta adalah melati tehnik pisau. Tapi kami melengkapinya dengan permainan tongkat juga sebagai tambahan bekal bagi mereka. ( tapi maaf kami nggak bisa menyebut kesatuannnya)