Seni Mematikan dari Cara Kotor Lebih dalam untuk mengenal Dumog/Pangamot, satu seni mematikan dari cara curang dalam menipu lawan selama pertarungan oleh keahlian para Domoguero. Inilah cara berlatih dan cara-cara curang mereka.
Metoda latihan dari Pangamot (pertarungan tangan kosong) adalah mengutamakan kuku dan telapak tangan, Pada saat persiapan untuk pertarungan para Domoguero mempersiapkan satu ganta (ukuran takaran beras di filipino = 2.30kg) lombok (Katumbal) semua di peram dalam satu bak, Kedua telapak tangan dimasukan dalam bak, lombok diremas-remas sampai hancur dan mengeluarkan cairan. Kemudian kedua tangan dipindahkan ke bak lain yang berisi pasir.
Cara memasukkan tangan kedalam bak pasir tersebut adalah menusukkan dengan bertenaga sampai tangan masuk sebatas siku secara berulang-ulang, hal ini adalah untuk melatih perkerasan tangan, setelah beberapa menit, kemudian kedua tangan kembali dimasukkan kedalam bak lombok, sampai tangan benar-benar mati rasa, hal tersebut akan mengakibatkan cairan lombok masuk kedalam kulit tangan dan kuku. Latihan ini dikerjakan selama 49 hari. Filosofi dari latihan ini adalah supaya tangan punya kekebalan melawan racun yang nantinya akan dipakai sebelum pertarungan.
Racun diambil dari ular walo-walo (ular weling), Racun Atipalo, racun Ewi, racun dari Lagot-not (sejenis tumbuhan). Minyak kelapa dididihkan, dalam keadaan panas kemudian dipindahkan ke wadah kecil dan dicampurkan dengan racun-racun tersebut. setelah dingin dalam beberapa menit Dumoguero akan mencelupkan tangannya kedalam camuran racun dan minyak kelapa tersebut. setelah dikeringkan, siaplah sang Dumoguero untuk bertarung.
Selama pertarungan Dumoguero akan mengkonsentrasikan serangannya dengan menusukkan tangan ke mulut atau mata lawannya. Sekali mata atau mulut terkena sentuhan, itu akan merubah gerakan dan kelincahan lawan, itu menandakan racun sudah mulai bekerja, setelah beberapa menit lawan tersebut akan mengeluh merasa pusing. Untuk selanjutnya ketika lawan tidak bisa melanjutkan pertandingan otomatis sang Dumoguero akan memenangkan pertarungan, Tapi tidak hanya berhenti sampai disitu sajah bagi sang lawan, beberapa jam atau beberapa hari akan terdengar kabar berita bahwa seseorang telah mati, karena sakit jangtung mungkin, atau kata orang-orang sini kesambet mahluk halus.
Cara lain lagi adalah menyelipkan gigi Atipalo pada sela-sela jari, Ketika terjadi kontak, Dumoguero akan menggoreskan ke bagian tubuh lawannya, dimana secara singkat lawan akan demam atau tidak sadarkan diri, karena racun ini akan menyerang saraf pusat, cukup banyak kejadian juga yang membuat korban mati dalam beberapa jam.
Dumoguero sangat pandai bersiasat dan mereka biasanya adalah petarung kotor, Pukulan atau tamparan mereka bisa menyebabkan panas dingin (demam) secara mendadak, pusing dan mual atau seperti kena diare, jika tidak segera diobati dg ramuan tanaman khusus, korban bisa meninggal.
Dumoguero juga mempraktekkan ritual tradisional untuk meningkatkan kekuatan mereka, mereka bisa melemahkan lawan secara mistik. bahkan bisa menyebabkan lawan tidak dapat berjalan ataupun berdiri.
Penggunaan racun pada tangan tidak terbatas pada pertandingan Dumog resmi, tapi juga terjadi dalam pertarungan perorangan, Jika seseorang menjadi korban secara mendadak selalu disebutkan karena tanpa penyebab, atau biasanya dikatakan sebagai terkena serangan jantung.
Gerakan Dumog/Pangamot adalah melambangkan gerakan ular tentang mengangkap dan memangsa, gerakan bergelombang juga menggambarkan gerakan ombak di lautan. Kedua tangan bergerak pada gerakan sejajar, keatas melintang dan sebaliknya, setiap tangkapan pada tangan atau tubuh akan dibalas secara cepat dengan satu tangan, dan tangan yang lainnya akan menusuk mulut atau mata lawan. Dumoguero yang pandai akan selalu menyiapkan counter untuk melawan tusukan pada mata dan mulut. Menggabungkan Dumog atau Pangamot dengan cara-cara licik. Dumoguero akan selalu memberi kematian, Itulah sebabnya keberadaan Dumoguero adalah hanya untuk kalangan terbatas pada keluarga-keluarga yang bertikai, karana itu akan mengurangi kemungkinan konfrontasi yang serius.
Salam
Hartcone
Terjemahan dari: Deadly Art of Dirty Tricks - by Grand Tuhon Leo Gaje Jr.
artikel ini sudah pernah dimuat diblog http://hartcone.multiply.com/