Forum > Filipino Martial Arts (FMA)
Tangan Kosong dalam FMA: Panatukan
HartCone:
Panatukan adalah sub system dalam FMA, keberadaannya dikenalkan oleh Dan Inosanto Kali, ini adalah pengembangan system pertarungan tangan kosong dari pelatihan system senjata terutama adalah FMA Knife Fighting.
Panatukan itu unik, spt tinju tetapi serangan bertahap dari anggota badan lawan, terutama lengan atas dan bawah, ada unbalancing teknik seperti menjegal, menginjak kaki lawan dll.
Siku, lutut dan tendangan arah bawah juga dipakai dalam system ini. dalam keadaan tertentu dipakai juga sedikit teknik pangamot dan dumog. seperti mencengkram siku, leher, bahkan sampai tusukan mata dan tenggorokan, palm striking yang sangat dilarang pada tinju, malah disini lebih banyak berperan.
Sangat fun untuk belajar panatukan, boxing with dirty dozen trick!!
tetapi walaupun bentuknya seperti itu, sebagai bagian dari FMA prinsip kesederhanaan tetap dipakai, sehingga system ini sangat mudah untuk dipelajari oleh semua kalangan. (HC)
Note:
Dalam FMA (Kali-Arnis-Eskrima), terdapat beberapa sub system pertarungan tangan kosong, diantaranya adalah: Panatukan, Pangamot, Dumog/Buno, Sikaran, Pananjakman dan Kinomutai, dalam thread ini ijinkan saya untuk membahas sepintas masing2 sub system tersebut secara terpisah.
meonggarong:
wah.. mantap sekali... sepintas deskripsi nya mirip dengan silat tradisional ya pak.. apakah ada hubungannya dengan silat indonesia pak? mohon dijelaskan, saya tertarik sekali.. :)
HartCone:
Kang Meonggarong,
Trimakasih buat responsnya, Pilipina secara teritorial adalah terletak di kawasan Asia Tenggara, Dalam sejarah Majapahit dan Sriwijaya, Pilipina masuk dalam teritorial Nusantara, jadi boleh dikatakan memang ada kedekatan hubungan dengan Pencak Silat.
Panatukan sendiri adalah bagian dari Kali Silat, itu kalau kita melihat perjalanan beladiri dari Dan Inosanto, beliau sendiri selain belajar Kali, juga belajar dari guru2 Arnis, dan Eskrima, tetapi Kali lebih mendominasi hingga style beliau disebut sebagai Inosanto Kali.
Kali adalah beladiri Pilipina yang tertua, yang lahir di Pilipina Selatan, yang pada akhirnya berkembang menjadi penamaan yang lain setelah ada pengaruh dari beladiri Eropa (Spanyol), yaitu Eskrima dan Arnis.
Salam
meonggarong:
boleh tanya2 dikit ya pak.. sebenarnya perbedaan kali, arnis dan eskrima itu apa ya? saya pernah membaca tulisan (sudah lupa liat dimana, maklum hanya sekilas aja, ehehe), yang menolak jika dikatakan kali sebagai moyang drpd FMA modern yang kita kenal skrg ini. dia menyatakan istilah kali bukanlah istilah kuno, malah istilah modern dan diciptakan baru2 ini saja. tulisan itu juga menyebutkan legenda datu dr borneo yg membawa tradisi kali ke filipina adalah fraud/hoax. kesimpulan dr tulisan tsb adalah, fma yg kita kenal sekarang ini sebenarnya bukan produk budaya kuno filipin jaman dahulu, tetapi lebih kepada akulturasi budaya MA dr eropa dan cina..
tapi di lain tulisan, saya pernah baca juga ada juga aliran yg dianggap genuine, seperti kalis ilustrisimo, yang katanya merupakan beladiri keluarga..
mohon dijelaskan ya pak.. thx b4 :)
HartCone:
Sebenarnya saya udah tulis di thread FMA (Filipino Martial Arts)
Kata Eskrima adalah ucapan secara Filipina dari bahasa Spanyol "esgrima", dalam Inggris adalah kata "skirmish" yang berarti "perang kecil", atau bisa diditerjemahkan sebagai "swordmanship"
Arnis adalah bagian dari kata "Arnes de Mano" yang berarti "perkerasan terhadap tangan".
Sedangkan penamaan Kali ada beberapa versi, sebagian mengatakan berasal kepada kata senjata berupa keris, atau kalis. Yang lain mengatakan berasal dari pengabungan kata "kamot" atau "kamay" yang berarti "tangan" atau "tubuh", dan lihok yang berarti "pergerakan".
Kali sendiri memang manjadi perdebatan, ada yang bilang terms ini justru diciptakan oleh imigran Filipino di Amerika, untuk memberi beda pada arts mereka dg arts yang lain, perlu diketahui ada begitu banyak style di FMA, ada begitu banyak terminologi yang berbeda karena di Filipina sendiri sama seperti kita, banyak suku.
Coba kita lihat lagi sejarah, dalam satu kebudayaan memang ada tercampur oleh budaya lain, tetapi hasil percampuran budaya tersebut adalah "unik", dan dari keunikan itu sah2 sajah pemilik budaya tersebut mau memberi penamaan pada hasil produk budaya itu sendiri.
Saya sendiri tidak belajar Kali, yang saya pelajari adalah Arnis Eskrima, pernah saya berbicara pada seorang kawan yang punya hubungan dekat dengan Supreme Grand Master Cacoy Canete (CDP Pusat Cebu), ketika saya tanya apa Arnis-Eskrima ini sama dg Kali? Serta merta dia menyangkal, dia bilang beda! penekanan pada Arnis Eskrima adalah pada stick fighting, sedangkan kali lebih ke senjata tajam. Saya sebagai juniornya ya manggut2 doank :D
Oke lah kalau sebagian praktisi Arnis Eskrima mengatakan Kali bukan sebagai mother arts, tetapi tidak bisa disangkal ada satu bentukan beladiri yang dipunyai Filipina sendiri sebelum kedatangan bangsa Spanyol, yaitu beladiri asli yang ada disana, apa namanya? tidak tau, mungkin suatu saat dg penyelidikan atau study sejarah bisa ditemukan! Saya sendiri sebagai praktisi FMA yang masih bau kencur, ya harus nerimo dulu. :D
Salam,
HC
Navigation
[0] Message Index
[#] Next page
Go to full version