Sudah tentu mantan Presiden Soeharto sedikit kebagian sentilan Gus Dur. Ceritanya, suatu hari Pak Harto memancing di sebuah sungai. Bekas orang kuat itu dikenal gemar memancing (dan mungkin bukan cuma ikan saja yang dipancingnya). Saking asyiknya, Pak Harto tidak sadar bahwa air sungai itu meluap, lalu terjadilah banjir besar.
Pak Harto hanyut terbawa arus deras. Selama hanyut itu rupanya dia tak sadarkan diri, dan ketika dia terbangun dia berada jauh dari tempatnya semula. Keadaannya sangat sepi, hanya ada seorang petani, yang rupanya telah menolong Pak Harto.
Merasa berutang budi dan sangat berterimakasih, Pak Harto berkata kepada penolongnya itu.
“Kamu tahu enggak saya ini siapa?” tanya Pak Harto.
“Tidak,” jawab si penolong.
“Saya ini Soeharto, Presiden Republik Indonesia.”
“Oooh!”
“Nah, karena kamu sudah menolong saya, maka kamu boleh minta apa saja yang kamu mau, pasti saya beri. Ayo katakan saja keinginan kamu.”
“Oooh!”
“Jangan ah oh aja. Ayo bilang!” desak Presiden.
“Kalau begitu saya cuma minta satu hal saja, Bapak Presiden,” kata sang penolong.
“Ya katakan saja apa itu?” kata Pak Harto.
“Tolong jangan bilang siapa-siapa bahwa saya yang menolong Bapak.”