coba jawab ah...
ulin = maen = ameng = permainan, secara harfiah menggambarkan perinsip atau style yang di gunakan dalam bersilat.
kalau peupeuhan itu sendiri berarti pukulan, jadi ameng peupeuhan = maen pukulan demikian juga ulin merupakan bentuk kasar dari kata ameng yang artinya permainan juga.
jadi unsur kontak fisik mungkin menjadi ciri, dan rasa adalah hal yang berbeda dengan maen. di mana rasa bisa di artikan perasaan = feeling = insting yang di bentuk karena jam terbang baik dalam berlatih atau bertarung.
setiap ulin, maen, pukulan/peupeuhan pasti ujung ujungnya menggunakan rasa (feeling/insting). lihat bagaimana si buta dari goa hantu bisa bermain silat dengan mata butanya. tentunya rasa dan feeling menjadi penuntunnya.
rasa sendiri di bagi menjadi 3 (rasa antel/deukeut = Rasa dekat/ Nempel, Rasa Anggang = Rasa Jauh, dan rasa sinar alias insting atau ada yang bilang firasat)
setiap ulin/maen atau apapun pasti pake rasa, tinggal rasa mana yang di latih dan terlatih. seperti reflek menangkis pukulan engak bisa di reka reka, pasti keluar seperti apa yang selama ini di latih dan kita suka melatihnya