Baru nonton pilem yang dimaksut kemarin...
Rada mixed feeling nih sama film ini...
Gerakannya luar biasa bagus. Baru liat sebentar langsung terkagum-kagum, kime yang sangat tajam dengan akurasi yang luar biasa. Jelas sekali yang maen memang bisa "maenan"-nya...
Bahwa dalam kondisi nyata pertarungan model begitu sulit untuk bisa terjadi, ya harus dikesampingkan dulu. Namanya juga nonton pilem, jangan bawel-bawel lah
, dinikmati saja pertunjukannya.
Tapi ya itu... pertarungan berjarak a la aliran shotokan-nya kentel banget. Walopun puas melihat gerakan-gerakan yang teramat sangat luar biasa tajam (istri saya bosen stengah mati), tapi shotokan minded-nya bikin rada gak enak di hati. Apalagi peragaan kata-nya banyak yang Go-Ju. Seharusnya bisa banyak dibikin pertarungan jarak yang lebih deket lagi... alias karate yang asli sebelum shotokan jadi populer.
Yang saya kagum dan puas nonton film beladiri impor itu adalah film "Red-Belt". Gerakan Brazilian Jiu-Jitsu-nya apik, masuk akal tapi indah, dan konflik batin tokoh-tokoh-nya dijalin dengan sangat bagus, menghasilkan konfrontasi antara nilai-nilai ksatria dengan pola pikir modern. Itu film beladiri yang gak cuma aksi, tapi juga filosofi yang membumi.
... masih nungguin merantau ....