Boleh juga, idenya Kang / Mbak Dolly.
Sebenernya sih kalau mau jujur yang bikin saya tergila-gila sama silat tradisional, salah satunya adalah komik-komik dan novel-novel silat jaman dulu, kayak Karyanya Yan Mintaraga (kalau gak salah namanya sih itu), Mandala, selendang sakti, dll (ai lupa nih).
Saya baca nih komik kelas 1 atau 2 SD sekitar tahun 79-an, tapi sampai sekarang masih terangan-angan gimana saktinya Mandala yang selalu naik kuda putih (Au siapa namanya).
Ada lagi wiro sableng, Pendekar dari gunung wilis, Mahesa Edan (kalau gak salah), tidak lupa karya kho ping hoo bu kek siam su, Karya Chin Yung Sin tiau Enghiong dan seri-serinya.
Dan terus terang aja, temen-temen saya yang seneng silat rata-rata juga awalnya seneng baca yang beginian nih.
Boleh juga sih, ini jadi salah satu alternative jalan pelestarian Silat tradisional.
Gimana nih Suhu-suhu yang demen nulis, saya lihat banyak Anggota Forum yang punya bakat nulis.
Usul saya sih, dalam cerita silat di masukkin unsur-unsur silat tradisional yang nyata, misalnya : jagoannya adalah pendekar yang berguru pada Ki sanak yang mempunyai silat Cikalong atau Cimande, atau Sabeni atau Cingkrik atau .....dst. Bisa juga jagoannya Jawara Pendekar golok aliran Seliwa, atau pendekar Toya Sakti dari Walet Puti, he he,....
Seru juga tuh. Jadi gak cuma fiksi, tapi emang ada unsur kenyataannya.
Kayak cerita-cerita Karya Chin Yung yang memasukkan unsur perguruan Asli Cina dan sejarah yang bisa di telusuri kebenarannya. Ini juga yang membuat Sholin, Butong, Go Bie dan Kun Lun terkenal di kalangan Praktisi Bela Diri Dunia.
Ini sih memperkuat usulnya Kang/Mbak Dolly
Silahkan ah di komentarin