Edhy Prabowo, Atlet Silat yang Jadi Wakil Rakyat
Senin, 16 November 2009 - 12:23 wib
ANGGOTA DPR periode saat ini tidak hanya memiliki latar belakang sebagai politisi. Namun, ada beberapa wakil rakyat yang memiliki profesi tertentu. Misalnya aktris, pengusaha, hingga atlet.
Edhy Prabowo salah satunya. Pria kelahiran Muara Enim, Sumatera Selatan, 24 Desember 1971 ini adalah anggota Komisi VI DPR RI. Edhy bukanlah seorang politisi yang andal, melainkan atlet silat silat nasional. Selain pernah berjaya di event Pekan Olahraga Nasional (PON), dia juga pernah mengikuti kejuaraan tingkat mancanegara.
Jejak karir Edhy dimulai pada 1991. Kala itu, dia berhasil diterima menjadi anggota Akabri di Magelang, Jawa Tengah. Sayang, karirnya di militer hanya bertahan dua tahun. Edhy dikeluarkan karena terkena sanksi dari kesatuan. Harapan menjadi jenderal pun sirna.
Kendati sedih cukup dalam, Edhy tidak mau patah arang. Dia tidak kembali ke kampung halaman melaikan meminta izin kepada orangtuanya untuk merantau ke Jakarta. Dengan alasan ingin mengembalikan kepercayaan keluarga, Edhy pun menginjakkan kakinya di Ibu Kota.
"Di Jakarta saya tinggal di rumah orangtua teman bernama Pak Yul di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat. Saat itu, beberapa teman saya juga tinggal di sana," kata Edhy saat berbagi kisah kepada okezone di Jakarta, belum lama ini.
Tak disangka, pria bernama Pak Yul tersebut merupakan sahabat Prabowo Subianto yang kala itu masih berpangkat Letkol dan menjabat Dangrup III TNI AD. Edhi pun diperkenalkan kepada Prabowo oleh Pak Yul di salah satu acara pesta di bilangan Pantai Ancol.
"Saat menghadap Pak Prabowo, saya meminjam sepatu teman yang ukurannya lebih besar sehingga harus diganjal koran. Saya tidak menyangka bisa berkenalan dengan salah satu anggota Keluarga Cendana," ujarnya.
Prabowo akhirnya merawat Edhy dan teman-temannya. Edhy dibiayai Prabowo mengenyam ilmu pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo. Selain itu, Edhy juga diminta untuk belajar silat setiap akhir pekan di Batujajar, Bandung. "Pak Prabowo rela merawat kita karena dia tidak mau kita menjadi orang yang salah jalan," tandasnya.
Seiring waktu berjalan, Edhy akhirnya menjadi orang kepercayaan Prabowo. Dia menjadi orang yang mendampingi jenderal bintang tiga tersebut saat berdomisili di Jerman dan Yordania. Kala itu, Prabowo tengah merintis usaha di negeri tersebut.
Setelah Prabowo mendirikan Partai Gerindra, Edhy akhirnya memberanikan diri menjadi caleg di kampung halamannya yakni Dapil Sumatera Selatan II. Di tempat itu, Edhy harus bersaing dengan sejumlah politisi senior seperti Mustafa Kamal, Dodi Alex Nurdin, dan Nazarudin Kiemas. Edhy pun berhasil menjadi caleg kelima yang memperoleh suara terbanyak.
"Nama Prabowo ternyata membawa berkah. Banyak orang mengira saya ini anak Pak Prabowo. Padahal saya hanya anak angkat," tukasnya.
Kendati sudah menjadi wakil rakyat, Edhi tetap menjalankan perannya sebagai suami dari Iis Rosita Dewi dan ayah dari Satrio Budi Wiroreno (4) dan Raja Dimas Satrio (3). Dia juga masih aktif mengurus perguruan silat Satria Muda Indonesia dan beberapa bisnis lainnya.
"Sebagai anggota komisi VI, saya berharap BUMN tidak lagi mengandalkan APBN, tetapi dapat bersaing di kancah internasional dan mampu memberikan kontribusi sebanyaknya untuk APBN," pungkasnya. (teb)- okezone.com