PRIHATIN DENGAN KEJADIN YANG TERUS BERULANG.....

[simpay]

Pendekar Silat Peserta Suro Agung Tawuran vs Warga....(SUMBER dETIK.COM)

SANGAT MEMPRIHATINKAN..... ....lagi2 kejadian ini terulang lagi.....
padahal 2 nama perguruan yang terlibat sangatlah besar dan terpandang....salah siapakah ini?.....
Dilain pihak dengan susah payah sekelompok orang ingin memajukan dan mengharumkan Silat tradisional indonesia...dilain pihak ada Oknum2 dari perguruan2 tertentu yang menciderainya dengan berbuat yang tidak terpuji dan tidak mencerminkan sama sekali sebagai seorang PENDEKAR SEJATI , semoga ini yang terakhir kalinya terjadi...

salam
simpay

[Antara]

Wah, menarik nih...

ada background story-nya gak Bang Simpay? Soalnya gak ada link ke beritanya... kalau para anggota perguruan itu tawuran sama warga karena mau ngalangin warga yang niat anarkis mau mbakar kampung sebelah 'kan jadinya justru pengamalan watak pendekar tuh? heheheh...

Cek... ricek... and verify...

[Unknown]

mungkin yg dimaksud kang simpay :

Minggu, 27/12/2009 14:47 WIB
Pendekar Silat Peserta Suro Agung Tawuran vs Warga
Sugeng Harianto - detikSurabaya


Madiun - Tawuran terjadi antara warga dengan peserta konvoi Perguruan Silat S*** *** *******. Aksi lempar batu itu terjadi di depan SMP 1 Jiwan, di Jalan Raya Solo, Desa Kincang Wetan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun. Peristiwa itu terjadi pada pukul 14.00 WIB, Minggu (27/12/2009).

Meski saat itu ada polisi yang berjaga, namun petugas tampaknya kewalahan menghadapi aksi massa. Tawuran berhenti dikarenakan semakin banyak warga yang datang untuk membantu rekannya. Peserta konvoi pun melarikan diri. Tapi dua motor tertinggal di lokasi. Motor itu rusak terkena lemparan batu. Akibat kericuhan itu, 8 rumah warga rusak

Menurut salah satu warga bernama Kartini (50), warga RT 63 RW 11 Desa Kincang Wetan, dia tidak tahu siapa yang melempar dulu. Karena saat kejadian itu dirinya berada di dalam rumah.

Dari rumah dia mendengar suara sepeda motor. Ketakutan dia lari ke belakang rumah. Dari belakang rumah dia mendengar suara kaca rumahnya pecah.

"Saat itu saya sedang santai di dalam rumah. Dari jauh kedengaran suara motor. Bunyinya keras, saya lari ke belakang. Dari belakang saya dengan kaca pecah," kata Kartini kepada wartawan di lokasi kejadian.

Kartini menambahkan dirinya takut dan trauma. Karena menurut dia setiap tahunnya kejadian serupa hampir terjadi. "Saya takut karena kejadian ini setiap tahun terjadi," tuturnya.

Sementara itu, situasi desa ini sedikit tegang. Puluhan warga saat ini terlihat bergerombol di sekitar jalan desa. Petugas kepolisian tampak berjaga di sekitar desa. Polisi meminta kepada warga untuk membubarkan diri. Sepeda motor yang rusak saat ini diamankan. Motor yang rusak bernopol AE 5723 JS dan AE 5140 JY. Keduanya motor itu Honda Supra X. (wln/wln)

link :
http://surabaya.detik.com/read/2009/12/27/144742/1266487/475/peserta-suro-agung-tawuran-vs-warga-2-motor-rusak
http://surabaya.detik.com/read/2009/12/27/090243/1266383/475/antisipasi-tawuran-acara-suro-agung-dijaga-3-ribu-polisi

[resto]

Awalnya sih kalo menurut ane masalahnya ada di sipesilat yang kadang suka petantang petenteng (sok Jago) krn bagi warga masyarakat disana kelompok tsb sdh bukan di kategorikan pendekar, krn kadang beraninya kroyokan. ini faktanya dan msyarakat umum sdh tau, dan kedua masalahnya semakin membesar dimana masyarakat menjadi muak ata ulah pesilat tsb.

Untungnya di Jakarta ngga seperti itu, tapi kalo di daerah masih tinggi fanatiknya kale

[Pangeran Muda]

Kalau benar itu adalah perguruan yang dimaksud dengan nama perguruan silat s**** **** ****** maka saya pribadi pernah mengalami hal yang kurang sprotif dari mereka.
Begini ceritanya, saat itu ane sedang menjadi coach untuk atlit ane di padepokan TMII (pertandingan antar sekolah) se-Jabodetabek. Pada saat itu kebetulan atlit ane sudah menang angka (ronde ke 2), dan disaat itu pula ane lihat coach dari perguruan itu menginstruksikan atlitnya (dengan gerakan tangan) untuk menendang leher atlit ane. Ane terkejut dan sangat tidak terima dan benar saja dalam hitungan detik atlit ane terkena tendang T yang telak ke arah leher, alhamdulillah atlit ane tidak kenapa, tapi langsung pada saat atlet ane merapat ke ane, langsung ane instruksikan ntuk memperbanyak bantingan ke lawan. Alhamdulillah (lagi) atlit ane bisa memanfaatkan untuk dapat 2 kali bantingan yang akhirnya berbuah kemenangan untuk atlit ane.
Intinya adalah mereka di dalam kondisi pertandingan yang seharusnya menjunjung nilai sportifitas dan profesional juga tidak mau menampakkan apalagi diluar..cukup bagi kita untuk tidak mencontoh tabiat mereka.

[simpay]

Wah, menarik nih...

ada background story-nya gak Bang Simpay? Soalnya gak ada link ke beritanya... kalau para anggota perguruan itu tawuran sama warga karena mau ngalangin warga yang niat anarkis mau mbakar kampung sebelah 'kan jadinya justru pengamalan watak pendekar tuh? heheheh...

Cek... ricek... and verify...

saya hanya baca berita di Detik kang....jadi mohon maaf kalau ada salah pengertian dari saya,tapi sedikit saya menyimpulkan,bahwa masyarakat sekitar bahkan sudah menduga akan terjadi lagi kerusuhan,bagaimanapun itu bentuknya,sehingga ada yang sudah mempersiapkan untuk mengurangi kerusakan barang2 mereka,sehingga dipindahkan ketempat aman.
dengan begitu saja kita sudah mafhum dan paham,bagai mana penilaian dan sikap dari masyarakat terhadap mereka (oknum2 yang terlibat kerusuhan).
entah siapa yang salah atau benar dari kejadian tersebut,tetapi perlu dicatat bahwa Ada masyarakat sekitar yang tidak berdosa dan tidak tahu apa-apa ,dan mereka merasa dirugikan baik secara moral dan materil...
Begituuu kang.... ...

[simpay]

Ochid           > betul sekali kang...maksud saya memang itu....link nya itu.

resto            > yaa jelas sekali kang...kalau yang begitu,memang bukan mencerminkan dari SIPAT2 PENDEKAR

pangeran muda   > semoga kedepannya,tidak ada lagi yang bertindak seperti itu,dan bisa berlaku terpuji serta bisa sportif



salam
simpay   

[Qsecofr]

Masih kurang optimal usaha-usaha yang dilakukan oleh sesepuh perguruan tersebut, dimana pembinaan kepada pesilatnya seharusnya dilakukan sejak Dasar, yang membuat suasana makin panas adalah karena pesilat level menengahnya teryata usianya masih muda dan mudah terbakar emosinya, dan itu yg kami lihat dari sini.

Memang sih untuk Jakarta hal ini tidak terjadi, dan kita patut persyukur akan hal itu. ngobrol2 teryata saya punya teman yang masih keturuna langsung dari pendiri silat tsb, dan dia cukup prihatin juga sambil senyum2 krn teryata dia sendiri ngga terlalu senang silat.

[dewakambing]

imho

arogansi oknum sebuah perguruan kadang terjadi karena ulah oknum pelatih yang kadang bersikap seperti pimpinan geng.
dan yang sulit adalah kontrol dari tingkat yang lebih tinggi atas ulah dari anak2x muridnya. karena kontrol ini kadang masih memiliki landasan fanatisme.
saya tidak mengatakan semua seperti itu tapi ada sebagian yang seperti itu.

saya pribadi pernah melihat aa boxer menghukum seseorang yang petentang petenteng dipasar kosambi dengan kaos bertulisan boxer. kejadiannya sekitar tahun 89-90. hukuman yang sederhana di hampiri dan disuruh lepas kaosnya. saya lupa dia bilang apa tapi kalau tidak salah, "kalau mau jadi jagoan jangan bawa nama boxer". mungkin beliau kebetulan lewat dan melihat atau sengaja mendatangi, saya juga tidak tahu karena saya kebetulan lewat disitu.

saya pribadi pernah melaporkan tindakan sekelompok oknum sebuah perguruan kepada guru besarnya langsung yang mana perbuatannya dapat merusak nama baik perguruannya. tapi yaa tidak ada apapun yang terjadi setelahnya.

pertanyaannya seberapa banyak "guru" yang mau menghukum muridnya dengan tegas atas tindakan yang kurang baik ? dan hukuman apa yang terbaik atas perbuatannya ? atau mereka lebih memilih memiliki murid yang banyak dan takut kehilangan murid ?

semua kembali kepada pribadi mereka masing2x.

[simpay]

Mengembangkan dan memajukan perguruan memang sangat penting dan bagus sekali,serta menjadi kewajiban dari setiap anggotanya,tetapi yang lebih utama adalah Peningkatan Kualitas baik secara Tehnik maupun secara mental (ahlaknya).
Dan itu menjadi kewajiban dari seorang Guru/pengajarnya,sebelum memberikan pelatihan secara Fisiknya,seharusnya dilatih/dibimbing juga masalah ahlaknya dari setiap calon dan anggota tersebut.
sehingga antara fisik dan ahlaknya akan seimbang,selain menjadi Pesilat yang tangguh juga menjadi seorang Pesilat yang berahlakul karimah,dan itu akan secara otomatis bisa lebih memajukan kepada Silat nya itu sendiri dan juga kepada Perguruannya juga.... ...semoga kedepannya bisa seperti itu.

[hummdee6]

saya pribadi pernah melihat aa boxer menghukum seseorang yang petentang petenteng dipasar kosambi dengan kaos bertulisan boxer. kejadiannya sekitar tahun 89-90. hukuman yang sederhana di hampiri dan disuruh lepas kaosnya. saya lupa dia bilang apa tapi kalau tidak salah, "kalau mau jadi jagoan jangan bawa nama boxer". mungkin beliau kebetulan lewat dan melihat atau sengaja mendatangi, saya juga tidak tahu karena saya kebetulan lewat disitu.

Salut ama Aa Boxer ..
Btw, aa boxer ikut forum ini gak?
mau kasih GRP nih (untuk kejadian tersebut)...

[luri]

huuhh....
tawuran lagi ?

http://surabaya.detik.com/read/2012/05/13/163525/1916050/475/ratusan-pendekar-di-madiun-bentrok-delapan-orang-terluka



--- copy-paste ---
Madiun - Ratusan pendekar dari dua perguruan pencak silat bentrok di Desa Prambon, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Minggu (13/5/2012). Tujuh pendekar terluka lantaran terkena sabetan senjata tajam serta satu orang warga sipil terluka akibat terkena lemparan batu.

"Saya baru pulang dari sawah, terus dengar suara ribut di depan rumah. Namun saat mau lihat, tiba-tiba kaca depan rumah pecah terkena lemparan batu, terus langsung menghantam muka saya. Bibir saya pecah dan dua gigi terlepas," jelas Barokah, seorang warga Desa Prambon kepada detikSurabaya.com, Minggu (13/5/2012) .

Menurut pengamatan detikSurabaya.com, selain enam korban luka, rumah warga rusak akibat terkena lemparan batu serta tujuh sepeda motor yang ada di sekitar lokasi mengalami kerusakan cukup parah.

Menurut warga, peristiwa tersebut terjadi ketika massa salah satu perguruan terbesar di Madiun sedang tengah berkonvoi untuk mengikuti kenaikan tingkat di SDN 2 Prambon terlibat bentrok dengan massa dari perguruan silat lain yang saat itu juga bergerombol di Dusun PandanSari.

"Entah apa pemicunya, tiba-tiba mereka saling lempar batu dengan massa
perguruan silat lainnya. Bentrokan antara ratusan pendekar itu bergeser dari lokasi awal hingga terjadi di depan rumah saya," terang Hanik, seorang warga Desa Prambon lainnya yang kaca depan rumahnya hancur kena lemparan batu.

Sebelum terjadi bentrokan, menurut penuturan warga lainnya, ketegangan sudah terlihat sejak 4 hari terakhir. Bahkan, bentrokan sudah sempat terjadi pada dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

"Terkait kasus bentrokan ini, harusnya aparat keamanan lebih sigap untuk mencegah bentrokan," ucap Mahmud Mawardi, yang harus menutup toko karena takut ada penjarahan.

Untuk menghindari bentrok susulan, ratusan polisi berjaga di sejumlah titik rawan kerusuhan.