+-

Video Silat


Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

Persilatan Jurus Lima (Sabandar) by Marsudi Eko
14/05/2015 19:36

Kebugaran Merpati Putih by mpcrb
22/04/2015 16:16

PAWAI JAMBORE PENCAK 2015 by luri
20/04/2015 16:20

SilatIndonesia.Com

Author Topic: Pola-pola Meditasi  (Read 35637 times)

Unknown

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 65
  • -Receive: 41
  • Posts: 1.486
  • Reputation: 95
  • I'm no longer a member of this forum
    • FORUM SILAT
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #15 on: 28/04/2008 13:04 »
@mas SK dan Bang Jali,
ga ada kata lain selain : TOP [top] [top] [top]

saluut...

Sosro_Birowo

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 336
  • Reputation: 34
  • The best of us is never enough but God's love
    • Email
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #16 on: 28/04/2008 13:19 »
GRP dulu untuk TS, Mas Antara..
 [top] [top] [top]
Juga GRP untuk semua kontributornya terutama Jalatunda, ranggalana, rebo paing, SK, mba dolly dan semuanya..

Soal meditasi memang menarik, cukup banyak juga diajarkan dalam perguruan atau aliran pencak silat. Mmm..daku lagi nyari tulisan di komputerku soal meditasi ini , tapi belum ketemu, ntar deh kalo ada, di postingken. Dulu sih ada beberapa artikel menarik dan kontroversi soal meditasi ini.

Seingatku sih ada yang bilang kalo meditasi itu pemusatan pikiran, fokus/perhatian pada objek tertentu, 'no mind' (baik ala zen maupun lainnya) ada juga yang bilang visualisasi..Anand Krishna sih bilang untuk peningkatan kesadaran; suatu hal yg terasa abstrak toh..

Dulu di tempetku juga ada yang ngajari meditasi ala 'sadhana'( gak tau darimana sumbernya, dia bilang namanya sih sadahan, dari india, gitu aja): mulai dari memperhatikan nafas yang keluar masuk, suasana sekitar (bunyi/suasana/dll), hingga baju yang menempel pada tubuh, merasakan peredaran darah, aktifitas organ tubuh dan lain -lain. Trus mulai memperhatikan pikiran, perasaan, dll..tapi cuman diperhatikan aja, gak boleh dilawan atawa diikuti..

Dalam satu tradisi ada yang bilang meditasi itu ya hening. Ning. diam tapi tidak kosong. Kosong tapi ada isinya (h he he he lagi sok-sok'an berfilsafat ;D)..ini tambah bikin binun dan pecah ndase he he he ...sambil tepok-tepok nyamuk di kaki waktu duduk diem aja gak ngapa-ngapin..

dikit-dikit dulu pernah ikutan icip-icip berbagai pola dan macam meditasi, tapi gak telaten, bosen'an dan gak dapet apa - apa... ;D (ini gak usah dicontoh ya :w). Ada yang duduk manis, ada yang sambil bergerak dengan perlahan sampe mirip kayak taichi...Pernah juga belajar di kelompok meditasi (religius/sekular/spiritual), tapi lama-lama sibuk kerja dan cari duwit he he he..

Sekarang kalo meditasi ya di hati aja [lucu] alias diem trus tau-atau ada bunyi gaib .yaitu .grok..grok..grok..dan hari sudah terang dengan matahari yang menyapa di jendela...

udah ah ngecapnya, x-))
lanjut diskusinya,
duduk manis,
sambil dengerin wejangan para sepuh...
...


tabik
sosro birowo

Menguasai Kekuatan/kesaktian adalah untuk belajar rendah hati dan sadar akan adanya Kekuatan MahaTertinggi yaitu Sang Cahaya Kasih Sejati.

Ranggalana

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 1
  • -Receive: 1
  • Posts: 652
  • Reputation: 81
  • sastra jendra hyu ning rad pangruwating diyu
    • Email
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #17 on: 28/04/2008 13:22 »
....Meditasi ada dua macam, yaitu meditasi duduk dan meditasi gerak. Meditasi duduk ini sebenarnya sudah diperkenalkan oleh Islam jauh sebelum Sidharta Gauthama lahir melalui ajaran Budhi Dharma.

...CMIIW, Tabe'

Kang Jalatunda tentu tidak bermaksud mengatakan bahwa Nabi Muhammad s.a.w dilahirkan lebioh dulu daripada Sidharta Gautama, khan?

Tabik,
Bram
batu kali jadi candi, duka jadi puisi, jagal jadi wali

Sosro_Birowo

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 336
  • Reputation: 34
  • The best of us is never enough but God's love
    • Email
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #18 on: 28/04/2008 13:34 »
Wuiihh ternyata meditasi itu banyak muacam dan versinya..
Ini salah satunya..
Waduh tadinya mo di link aja, tapi ya sudahlah..ini artikel lengkapnya..

KENDALIKAN STRES DENGAN MEDITASI
(http://klipingut.wordpress.com/2008/03/09/kendalikan-stres-dengan-meditasi)



Salah satu cara untuk membuat stres jadi plong adalah dengan meditasi. Ada sejumlah aliran meditasi dan cara melakukannya.
 
Merta Ada, “Meditasi menghilangkan memori buruk kita.”
 
Beban kerja yang berat, persaingan bisnis yang ketat, lalu lintas yang padat, ataupun persoalan keluarga yang bikin penat dapat memicu timbulnya stres. Buntutnya, stres membuat kita merasa tertekan, marah, frustrasi, atau sedih.

Para ahli menyebut stres yang berdampak buruk, merugikan, atau menyakitkan hati itu dengan distress. Karena efeknya negatif, orang pun berupaya untuk mengendalikannya. Menurut Dra. Iesye Widodo, S.Psi., psikolog pada RSAB Harapan Kita, Jakarta, pengendalian stres bisa melalui pertahanan fisik atau pertahanan mental. Pertahanan fisik bisa ditempuh dengan cara meningkatkan kesehatan (olahraga dan diet sehat), menikmati hidup (cukup tidur dan santai), serta merawat diri. Sedangkan pertahanan mental bisa melalui mekanisme yang dapat membantu mengatasi serta menemukan jalan keluar dari situasi tegang. Atau, melalui relaksasi.

Pada prinsipnya, semua cara itu bisa memberikan kondisi rileks pada orang yang menjalaninya. Salah satu metode pengendalian stres yang banyak diminati sekarang ini meditasi.

Harmonis, seimbang, dan hening

Meditasi sering dibayangkan sebagai kegiatan duduk diam dalam posisi bersila dengan mata terpejam selama waktu tertentu. Ternyata, meditasi tidak selalu seperti itu. Cara dan konsepnya bisa berbeda-beda sesuai aliran yang dianut.

Dalam buku Meditasi Mencapai Hidup Bahagia karangan Prof. Dr. dr. Luh Ketut Suryani, psikiater dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, meditasi diartikan sebagai proses pemusatan perhatian, yang menyebar menjadi satu perhatian, yang dilakukan secara sadar. Dengan meditasi, seseorang bisa belajar menjalani hidup dengan baik atas dasar keinginannya sendiri dan mencoba mengatasi masalah yang dihadapi. Apa pun yang terjadi selalu diterima dan disyukuri. Perasaan inilah yang menimbulkan keinginan untuk menikmati hidup dari sisi baiknya. Akhirnya, hidup menjadi terasa menyenangkan.
 
Th. Aq. Murdjanto Rochadi Widagdo, Pr. “Dalam meditasi kita menyadari, mengenali diri kita.”

Guru besar ini juga menyatakan, dengan melakukan meditasi semua organ, sel, dan zat dalam tubuh akan mengalami proses homeostatis, bergerak dan berfungsi dalam keadaan seimbang, serta bekerja dalam keadaan teratur. Semua alat tubuh bekerja maksimal dengan mengeluarkan tenaga seminimal mungkin. Meditasi menimbulkan respons relaksasi yaitu integrasi respons mind-body (pikiran-tubuh) yang meliputi penurunan pemakaian oksigen, denyut jantung, pernapasan, tekanan darah, dan kadar asam laktat dalam serum; peningkatan resistensi kulit; serta perubahan aliran darah.

Sementara itu Merta Ada, guru meditasi Bali Usada Meditasi, mendefinisikannya sebagai teknik menjaga kesehatan melalui latihan konsentrasi pikiran agar lebih waspada dan bijaksana. Orang dilatih untuk menghilangkan reaksi terhadap hal-hal buruk yang tersimpan dalam memorinya. Dalam konsep Merta Ada, apa pun yang bergetar di memori, akan bergetar di badan kita. Begitu pula sebaliknya. Misalnya, kalau tidak suka pada seseorang, maka badan kita akan panas. Di antara badan dan memori ini ada sensasi. Orang yang memiliki pikiran harmonis, bisa merasakan apa yang terjadi di badannya. Kalau terus dirasakan, perlahan-lahan reaksi marah atau benci di badan berganti dengan sadar bijaksana. Kalau ingat tanggal 13 - 14 Mei 1998, kita akan ingat pada kerusuhan yang terjadi di Jakarta, tetapi tidak diikuti rasa gelisah. Jadi, yang diganti adalah reaksi kita. Pikiran dimurnikan tetapi memorinya tetap ada.

Th. Aq. Murdjanto Rochadi Widagdo Pr. memandang meditasi sebagai suatu perjalanan yang bertitik tolak pada keyakinan akan hidup ilahi dalam diri pribadi manusia. Dalam meditasi kita mengadakan kontak dengan sang Sumber Kehidupan, sumber cinta kasih yang menuntun jalan kehidupan manusia. Secara sederhana dapat digambarkan, meditasi itu hening dan hening itu meditasi. Menurut Rochadi, dalam kehidupan, yang menjadi identitas diri kita adalah roh, bukan pikiran.

Untuk mengenali adanya roh, kita perlu mengheningkan diri. Di dalam keheningan orang akan mengenali roh di dalam diri kita. “Jadi, dalam meditasi kita menyadari, mengenali diri kita, maka roh yang ada dalam diri kita akan melindungi diri kita,” jelasnya. “Kita akan mencapai hidup baru, hidup dalam kedamaian, dan dalam kebahagiaan. Apa pun yang terjadi di luar diri kita tidak akan merusak kebahagiaan dan kedamaian kita,” tambahnya.

Lain lagi dengan Anand Krishna, pendiri dan pelatih di padepokan meditasi Anand Ashram. Ia menyebut meditasi sebagai suatu gaya hidup yang menjadi dasar kehidupan agar seseorang menjadi meditatif. Latihan-latihan hanya merupakan sarana awal yang nantinya harus ditinggalkan. “Ketika sudah mencapai tingkatan meditatif, kita seperti punya tombol on-off (dalam hal) emosi. Dia tidak akan lepas kendali. Kalau mau marah, dia dengan penuh kesadaran akan marah, tetapi tidak ada efek sampingan dari marah itu. Tekanan darah tidak akan meningkat. Kalau pun meningkat akan segera turun kembali,” ungkap Anand. Begitupun dalam menerima kedukaan; ia tidak terhanyut di dalamnya. Dalam keadaan suka, tidak menjadi arogan.

Menurut penyandang gelar MBA dari Pacific Southern University ini, meditasi bukanlah konsentrasi karena konsentrasi justru menggelisahkan seseorang. Meditasi bukan pula duduk diam bermenit-menit sampai berjam-jam. Meditasi justru merupakan perluasan kesadaran atau dekonsentrasi untuk mencapai keseimbangan.

Konsentrasi dan merasakan proses

Menurut Suryani, pada dasarnya ada dua cara untuk melakukan meditasi, yakni meditasi “konsentrasi” dan meditasi “merasakan”. Pada meditasi “konsentrasi”, kita memusatkan satu keadaan (terutama melihat dan mendengar) pada objek tertentu. Sedangkan pada meditasi “merasakan” kita mencoba menyadari keadaan secara menyeluruh dengan merasakan proses keadaan itu. Meski berbeda dalam mencapai perubahan kesadaran, keduanya mempunyai tujuan yang sama yakni membawa seseorang menghayati fungsi fisik dan mental pada tingkat kesadaran yang berbeda dari biasanya.
 
Anand Krishna memberi bimbingan latihan meditasi. “Meditasi adalah dekonsentrasi.”

Pada meditasi “konsentrasi”, pikiran, perasaan, dan kemauan dipusatkan pada subordinasi menetap tertentu. Perhatian dipusatkan pada satu rangsangan yang datang berulang-ulang seperti kata, suara, doa, ungkapan, pernapasan atau objek visual tertentu. Jika pikiran menyimpang, kita secara pasif mengabaikan gangguan itu dan kemudian tiba-tiba menyadari gangguan itu, maka pemusatan perhatian diulang kembali pada rangsangan meditatif. Jika mampu mengembangkan meditasi, maka peningkatan perasaan terjadi, yaitu dari relaksasi meningkat ke dalam perubahan emosional dan kognitif yang jelas. Keadaan ini disebut sebagai kesadaran berubah.

Ada banyak cara untuk mengalihkan berbagai perhatian menjadi satu perhatian. Cara yang dipilih tergantung dari aliran yang dianut. Ada yang memusatkan pada nyala lilin, potret, pengaturan napas, menghitung, mengucapkan mantra atau memusatkan pada gerakan-gerakan tubuh. Pemusatan perhatian ini perlu untuk melatih seseorang memikirkan sesuatu dengan penuh perhatian, untuk menyelami lebih dalam suatu masalah dan untuk menyeimbangkan kondisi tubuh.

Pada meditasi “merasakan proses”, kita merasakan jalannya kerja pikiran, perasaan, dan kemauan merasakan proses energi dalam tubuh atau proses penyatuan energi luar dan dalam tubuh. Cara ini untuk melatih kemampuan memusatkan perhatian pada proses yang sedang berlangsung. Kehidupan ini dinamis, bergerak, dan berubah setiap saat. Di luar diri kita semua objek bergerak. Di dalam diri kita semua energi juga bergerak. Meditasi dengan cara ini adalah untuk melatih memusatkan perhatian dengan merasakan energi yang ada dan gerakan energi di luar diri kita tanpa mengganggu gerakan energi-energi itu.

Salah satu atau kedua cara latihan inilah yang dipilih praktisi meditasi dalam melatih atau berlatih meditasi. Rochadi, misalnya, memilih cara meditasi “konsentrasi” dengan memusatkan perhatian pada aktivitas, objek, atau suara. Contoh aktivitas pada tubuh kita yang bisa dipilih misalnya mengamati napas yang keluar-masuk atau mengamati detak jantung. Contoh objek di luar diri misalnya, lilin yang menyala, gambar orang suci, satu titik, dsb. Atau kita bisa memilih mendaraskan mantra, zikir, rosario, atau suara berulang-ulang.

Rochadi mengingatkan, sikap tubuh dalam meditasi sangatlah penting, karena tubuh dan batin adalah satu. Tubuh yang tenang dapat membantu kita masuk ke puri batin. Karena itu, dalam meditasi dianjurkan duduk dengan punggung tegak dan kepala seolah-olah tergantung di angkasa. Lutut lebih rendah dari pusar supaya perut kita bebas. Tulang ekor dan kaki melekat, berakar ke bumi. Bernapas dengan diafragma dan memberi ruang yang cukup agar paru-paru bagian bawah longgar, sehingga udara segar dengan leluasa memasuki daerah ini. Melakukannya dengan kedamaian dan ketenteraman serta dalam waktu selama mungkin.

Merta Ada juga menggunakan cara meditasi “konsentrasi” dan “merasakan proses” untuk membawa pelaku meditasi berpikiran harmonis. Karena itu, yang dilatih adalah pikiran, bukan otaknya sebab otak termasuk dalam badan. Yang pertama dilatih adalah mengarahkan pikiran untuk mencapai konsentrasi. Kedua, sadar, waspada, eling, hati-hati. Ketiga, bijaksana, yaitu mengerti seperti apa adanya. Keempat, cinta kasih. Keempatnya membentuk pikiran harmonis. Yang dilatih adalah badan kita.

Latihan bisa dilakukan dengan duduk bersimpuh di lantai atau di kursi. “Posisi ini paling baik untuk pemula. Sebelum terlatih melakukan meditasi biasanya pikiran manusia kalah dengan badan. Misalnya, saat duduk pantat sakit sedikit, kita sudah bergeser. Karena pantat sakit, badan kita memerintahkan ke pikiran untuk bergeser. Nah, kalau kita tahan duduk bermeditasi sampai 30 menit, itu pertanda pikiran sudah mulai kuat. Jadi, untuk pemula posisi latihan yang paling baik adalah duduk,” ujar Merta Ada.

Lama latihan ditingkatkan secara bertahap. Misalnya, dari 10 menit menjadi 15 menit, 20 menit, dan seterusnya. Jadwal latihan bagi pemula sebaiknya tiga kali, yakni pagi, siang, dan malam. Teknik yang digunakan adalah teknik napas. Menurut Merta Ada, napas ini baik sekali karena mudah berubah sehingga perubahan pikiran mudah diketahui. Kalau dirasakan dengan baik, pikiran akan muncul di hidung dan bisa dirasakan. Badan juga akan terisi oksigen, energi baik sehingga badan jadi sehat.

“Teknik napas ini tidak dengan mengatur pernapasan, melainkan menyadari napas seperti apa adanya. Kita membiarkan badan kita bernapas seperti biasa. Kita dilatih merasakan napas kita menjadi lemah, kuat, pendek, panjang, masuk, keluar. Ini membuat pikiran sadar bijaksana melihat perubahan yang terjadi pada napas kita. Setelah pikiran sudah harmonis, baru kita gunakan,” jelas Merta Ada. Misalnya, kalau kita mau marah, badan terasa panas pertanda hendak marah. Dengan pikiran yang sadar bijaksana, kita bisa merasakan dan bisa mencegah kemarahan.

Melepaskan hal negatif

Cara berlatih bermeditasi yang berbeda diperlihatkan oleh Anand Krishna. Dalam versinya, latihan meditasi dibagi atas enam latihan yang berbeda. Yaitu latihan relaksasi atau memberikan stimulus pada saraf otak, latihan pernapasan atau melepaskan rasa cemas, latihan membudayakan emosi, latihan membudayakan suara, latihan membudayakan penglihatan, dan latihan mengendalikan pikiran. Setiap latihan melalui beberapa tahap. Latihan-latihan tadi juga berlaku seperti terapi.

Dalam latihan melepaskan rasa cemas misalnya, ada tahapan di mana kita diminta berbaring. Dalam posisi itu kita bisa mencapai tahap meditatif atau tingkat relaksasi tertentu. Kelenjar hipofisa bekerja mengeluarkan melatonin, suatu hormon yang membuat si pelaku sangat rileks. Setelah keluar dari efek melatonin, kita akan mencapai kesadaran yang indah sekali. “Kejadiannya mungkin cuma setengah atau satu menit, bahkan beberapa detik. Namun, waktu secepat itu sudah cukup. Inilah yang disebut meditatif. Jadi terapi selama 20 menit hanya untuk mencapai yang beberapa detik tadi,” jelas Anand.

Pada latihan ini, kita duduk dalam posisi yang nyaman dengan mata tertutup dan mendengarkan bimbingan Anand diiringi musik istrumentalia lembut. Posisi bermeditasi dipilih senyaman mungkin. Boleh duduk bersila, atau duduk di kursi.

Pada tahap pertama, kita berlatih bernapas seperti kelinci (napas dada) selama 10 menit. Mulut dibuka sedikit, ujung lidah dikeluarkan sedikit, dan bernapas lewat mulut. Teknik bernapas ini diperlukan untuk memancing emosi.

Setelah itu, kita diminta membayangkan segala pikiran yang negatif. Lalu pikiran negatif itu - atau juga rasa cemas - kita keluarkan dengan cara berteriak atau memukul lantai. Ambil contoh, kalau punya masalah dengan bos di kantor, kita bayangkan wajahnya sembari berteriak atau memukul lantai. Latihan tahap ini dilakukan selama 10 menit.

Tahap berikutnya, pernapasan diatur kembali lalu tubuh rebahan dalam keadaan rileks dan mata terpejam. “Mata tertutup penting sekali, karena bisa menunjang keluarnya melatonin. Saat ini kita akan merasakan relaksasi,” ungkap Anand. Tahap ini berlangsung sekitar 10 menit.

Setelah itu duduk kembali dengan mata tetap terpejam. Sekitar lima menit kemudian, kita berdiri dengan mata masih tertutup, untuk bernyanyi “la-la-la” dengan irama yang makin lama makin cepat sambil bertepuk tangan. Tujuannya untuk menyebarkan energi yang kita peroleh selama berbaring ke seluruh badan.

Pada seluruh rangkaian latihan meditasi ala Anand, latihan konsentrasi justru di-bypass. Kalaupun ada, hanya merupakan bagian dari latihan memberikan stimulasi pada saraf otak. Objek untuk membantu konsentrasi dipilih lilin yang menyala dan lamanya sekitar 10 menit. “Bayangkan, dari enam kali pertemuan, masing-masing 1,5 jam, hanya 10 menit untuk latihan konsentrasi,” tambah Anand.

Menurut Anand, orang baru dikatakan berhasil melakukan meditasi bila sudah terbebas dari latihan. “Kalau seumur hidup masih berlatih terus, kita belum berhasil. Keberhasilan kita justru bila hidup kita menjadi meditatif,” ujar Anand. Artinya, kita tak berlu lagi melakukan ritual seperti saat latihan untuk melepaskan kecemasan, misalnya. Kita bisa melakukan meditasi di mana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apa saja. (I Gede Agung Yudana)

dari : intisari/1999/maret

Menguasai Kekuatan/kesaktian adalah untuk belajar rendah hati dan sadar akan adanya Kekuatan MahaTertinggi yaitu Sang Cahaya Kasih Sejati.

Jali Jengki

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 2
  • Posts: 828
  • Reputation: 44
  • Love Pencak Silat, Proud to be Indonesian
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #19 on: 28/04/2008 13:34 »
Kang R2nggalana,...

Yang dimaksud lebih dulu adalah esensi ajaran Islam, bukan lahirnya agama Islam. Esensi ajaran Islam sudah ada sebelum agama2 lahir.

Mohon maaf ini hanya persepsi saya dari sudut pandang seorang muslim.

Bagaimanapun saya sangat menghargai perbedaan pendapat, seandainya ada yang menggunakan sudut pandang agama yang lain.

Tabe'...
Kullu Nafsin Zaaiqatul MAUT

Sosro_Birowo

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 336
  • Reputation: 34
  • The best of us is never enough but God's love
    • Email
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #20 on: 28/04/2008 14:09 »
Sahabat silat,
ini ada artikel menarik "Meditasi dari sudut pandang Islam"..
di lihat aja ke (soale biar gak  terlalu puanjang):

http://psikolog2.tripod.com/meditasiquran.htm

tabik,
S Birowo
Menguasai Kekuatan/kesaktian adalah untuk belajar rendah hati dan sadar akan adanya Kekuatan MahaTertinggi yaitu Sang Cahaya Kasih Sejati.

Ranggalana

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 1
  • -Receive: 1
  • Posts: 652
  • Reputation: 81
  • sastra jendra hyu ning rad pangruwating diyu
    • Email
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #21 on: 28/04/2008 17:32 »
..Yang dimaksud lebih dulu adalah esensi ajaran Islam, bukan lahirnya agama Islam. Esensi ajaran Islam sudah ada sebelum agama2 lahir.
...

Lha ya iya lah Kang Jalatunda, esensi Islam ada sejak sebelon Adam diciptakan, dan saya kira setiap agama juga berpendapat 'esensi'-nya ada sejak sebermula.

Makna 'penyerahan diri' dan 'damai' dari kata islam, juga menjadi esensi dari meditasi yang berasal dari budaya Buddha.

Sosrokartono di Bandung menyelenggarakan pengajian (beliau Muslim) di pondoknya yang bernama "Darusalam" dan ajaran pokoknya merupakan meditasi Buddhis yang diberinama Jawi (Kanthong Bolong).... Surealisme memang sejak lama jadi ekspresi budaya Jawa ... makanya wayang Hindu sekotak, termasuk dewa-dewanya, di Jawa beragama Islam dan gak ada yang protes.

Kalau di level esensi, agama-agama itu cenderung sangat mirip (IMO).

Salam hangat,
Ranggalana
batu kali jadi candi, duka jadi puisi, jagal jadi wali

Antara

  • Moderator
  • Pendekar Madya
  • **
  • Thank You
  • -Given: 28
  • -Receive: 29
  • Posts: 1.168
  • Reputation: 110
  • Malu bertanya tinggal pake GPS...
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #22 on: 28/04/2008 20:40 »
Waduh... buku catetan saya abis nih...

* clingak clinguk liat catetan temen-temen yang lain... kebiasaan lama waktu kuliah...

GRP dulu bagi para kontributor, terima kasih banyak atas masukkannya. Khususnya
buat Mas Bram seputar meditasi Satipatana-nya.

Silakan dilanjut... saya coba mencerna dulu...

* dan beli buku catatan baru...
Fairy tales don't tell children that dragons are real...
Children always know that dragons are real...
Fairy tales only tell that dragons can be slain...

Unknown

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 65
  • -Receive: 41
  • Posts: 1.486
  • Reputation: 95
  • I'm no longer a member of this forum
    • FORUM SILAT
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #23 on: 30/04/2008 09:35 »
Numpang sedikit ya..
Alkisah..
Di Timur, tersebutlah seorang raja besar yang pergi menemui penasehat spiritualnya.
Raja itu berkata, "Aku orang yang sangat sibuk. Apakah kau dapat mengatakan kepadaku bagaimana caranya mencapai persatuan dengan Tuhan? Tetapi jawablah hanya dengan satu kalimat".
Jawab sang penasehat itu kepada raja, "Hamba akan memberikan jawaban hanya dengan satu kata saja!"
"Kata apaitu?" tanya sang raja.
"Keheningan", sahut sang penasehat.
"Lalu bagaimana aku bisa memperoleh keheningan itu?" tanya raja lagi.
"Meditasi," jawabnya. Di Timur, meditasi berarti tidak berpikir, tetapi melampaui pikiran.
Kemudian sang raja berkata, "Dan apakah meditasi itu?"
"Keheningan!" jawab sang penasehat lagi.
"Bagaimana aku akan menemukan keheningan itu?"
"Meditasi!"
"Dan apakah meditasi itu?"
"Keheningan!"

(dikutip dari buku "Berjalan di atas Air" oleh Anthony De Mello)
« Last Edit: 30/04/2008 09:37 by ochid »

Sosro_Birowo

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 336
  • Reputation: 34
  • The best of us is never enough but God's love
    • Email
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #24 on: 30/04/2008 10:38 »
Hmm gak tau apa cerita dibawah ini nyambung apa tidak dengan tema meditasi..
Dalam Zen katanya sih banyak dipakai cerita/anekdot atau kisah-kisah sebgai bahan meditasi...

Tapi yang jelas isinya menarik.. :)

enjoy aja..
==

TUHAN ITU TIDAK ADA


Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.
 
Si tukang cukur mulai memotong ram but konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
 
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
 
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
 
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
 
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."
 
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
 
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
 
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
 
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
 
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
 
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana ", si konsumen menambahkan.
 
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri..
 
"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA dengan benar. Tidak mau meminta perlindunganNya dengan jalan dan cara yang benar pula. Tidak mau pasrah padaNya.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
 
Si tukang cukur terbengong !!!
Menguasai Kekuatan/kesaktian adalah untuk belajar rendah hati dan sadar akan adanya Kekuatan MahaTertinggi yaitu Sang Cahaya Kasih Sejati.

Java

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 647
  • Reputation: 48
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #25 on: 07/08/2008 13:07 »
Numpang lewat semuanya,

Pernah diberitahu sesorang: Carilah keheningan dalam hening....

Pernah dengar secara tidak langsung seseorang bicara: Meditasi bisa dilakukan dalam sikap badan bagaimanapun dan kapanpun .....

Pernah juga dengar: Puncak meditasi adalah kosong "tidak ada apa-apa"......

Hebatnya, dari semua yg pernah didengar diatas, susah sekali membuktikannya.

salam,

Unknown

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 65
  • -Receive: 41
  • Posts: 1.486
  • Reputation: 95
  • I'm no longer a member of this forum
    • FORUM SILAT
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #26 on: 08/08/2008 14:15 »
pa kabar mas java?
kangen rasanya lama ga baca postingan panjenengan.. :)

pernah juga saya dengar : suwung amengku ono..

salam


YudhiCox

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 8
  • Reputation: 0
  • ^pasrahku bukannya menyerah..sabarku bukannya gentar^
    • Email
  • Perguruan: PS.Al-Barokah - Prana Shakti - PPS. Pantja Toenggal
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #27 on: 27/09/2008 14:04 »
Ketika sy sdg sakit thypus,sy mncoba teknik meditasi biasa dan tknik pernafasan dgn niat penyembuhan..Selang satu jam,trjadi prstiwa aneh..Ada hawa yg keluar dari tubuh,kemudian menjelma menjadi diri saya.Apa ada yg bisa bntu sy menjelaskan hal trsbt..Sy jd agak trauma dgn meditasi
Mung hoyong Ngamumule......

Cah_Gemblung

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 3
  • Posts: 183
  • Reputation: 8
    • Made in Indonesia
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #28 on: 28/09/2008 01:16 »
hehe... hebat...

kalo saya sih gak pernah bisa tuntas meditasi, gak pernah bisa mencapai keheningan, karena saya gak bisa tenang katanya...

gimana mau tenang kalo tiap kali meditasi tau2 anak yang gede gelendotan terus "papi bikin tutus...", beres itu mau mulai lagi tapi "papi... bayimu ee' nih..." terus "dah malem... tolong tutup warung sama masukin motor" lalu "tolong kelonin anak2mu ya... biar cepet tidur..." dan... akhirnya ikut tidurlah saya hehehe (paling bangun lagi malem buat gantian ngelonin ibunya anak2)  :P

hidup

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 532
  • Reputation: 17
  • Hanya Ingin Daur Ulang Pisaneuy
    • Email
Re: Pola-pola Meditasi
« Reply #29 on: 09/10/2008 10:38 »
Ikutan nyimak aja
Habis Manis, Sepah Masih Bisa Diklamuti
(The Philosophy of Recycle)

 

Powered by EzPortal