+-

Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Kejuaraan Pencak Silat Seni Piala Walikota Jakarta Selatan by luri
24/09/2024 15:38

Kejuaraan Pencak Silat Seni Tradisi Open Ke 3 by luri
24/09/2024 15:35

Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Panglima TNI 2024 Se-Jawa Barat by luri
24/09/2024 15:22

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

SilatIndonesia.Com

Author Topic: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?  (Read 81140 times)

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #120 on: 26/09/2010 12:59 »
@mas suprapto: salam perguruan mas. :)

meski saya sama-sama dari MP (dan mas jelas senior saya), izinkan saya urung rembuk mas yang semoga bisa jadi masukan bagi MP dan yang lainnya.

menurut saya, ujian untuk kualitas TD memang sebaiknya menggunakan pematahan benda keras karena dari situlah kita bisa melihat tolok ukurnya dengan jelas. Tidak mungkin juga mengujikan pada manusia karena efeknya yang tidak terdata. Bisa jadi tidak berakibat apa-apa (karena tidak ada atau kecil sekali) dan bisa jadi sangat berbahaya (karena besar sekali). Satu-satunya yang mungkin ya dengan mengujikannya pada benda mati terlebih dahulu dengan standar tingkat kekerasan dan keragaman bentuk yang semakin lama semakin sulit.

meski demikian, mungkin perlu adanya variasi di dalam ujiannya mas. Jadi tidak melulu pematahan benda keras. Bisa saja berupa 'mengangkat beban' dengan jumlah beban tertentu. Pada kondisi normal, mengangkat 200 kg akan sangat sulit. Tetapi ketika sudah dibarengi dengan TD, maka mengangkat beban seberat bisa saja jadi lebih mudah.

pada kondisi ini, ukurannya bisa lebih obyektif. Semakin tinggi tingkat olah nafas (hasil akhir dari olah nafasnya) maka (relatif) semakin tinggi tingkat powernya dan semakin banyak dan aplikatif implementasinya.

Umumnya orang akan belajar energi perusak terlebih dahulu barulah kemudian bisa diarahkan menjadi energi penyembuh (karena lebih mudah merusak dibanding menyembuhkan). Meskipun sifat dari energi ini yang seperti dua mata uang, maka kecenderungan menggunakan energi perusak lebih besar dibanding energi penyembuh (kecuali sudah memahami teori pengobatan).

Pada tataran lain,  energi penyembuh bukanlah melulu energi 'penyembuh' tetapi bisa menjadi  energi perusak. Contoh, pada proses pengobatan kanker. Energi penyembuh digunakan untuk 'merusak'. Yang dirusak adalah 'sel-sel jahat' pada bagian tubuh manusia yang terkena kanker tersebut. Pada pengobatan penghancuran batu ginjal, energi penyembuh juga digunakan untuk 'merusak dan menghancurkan' batu ginjal.

Hampir semua beladiri yang berbasis olah nafas, energi perusaklah yang pertama dilatihkan. Kemudian dimasukkanlah nilai-nilai moral di dalamnya sehingga pada akhirnya ia yang akan menentukan apakah energi perusak itu tetap menjadi energi perusak ataukah ia mengembangkannya untuk menjadi bentuk lain yang lebih bermanfaat.

demikian pendapat pribadi saya. monggo dikoreksi jika ada yang salah.

salam.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

bluebex

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 4
  • Posts: 123
  • Reputation: 9
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: TD
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #121 on: 27/09/2010 12:37 »
mengangkat beban itu membutuhkan tenaga yg lbh drpd pematahan ... krn di membutuhkan tenaga yg tetap/sama dalam beberapa detik ...

sel itu dimana2 ngak ada yg jahat ... cuma pertumbuhannya yg abnormal (pertumbuhannya negative) klo yg abnormal positif juga ada ....
jadi sel kanker yg abnormal itu dinormalkan kembali bukan dirusak itu yg dinamakan regenerasi sel ... klo menurut dokter seh jaringan sel yg abnormal hrs diambil (operasi) tp ini tidak menyelesaikan masalah ... krn kondisi tubuh si pasien tidak berubah ... alhasil kanker berkembang kembali ...

makanya selain di operasi / bisa juga dinormalkan kembali selnya (regenerasi), daya imun alaminya juga hrs ditingkatkan ....
catatan : bukan memakai produk kimia / obat2an ... krn akan  semakin banyak racun2 ditubuh alias energi tubuh terpakai hanya sibuk menghilangkan racun2nya saja ... bagian perbaikan sel2 kekurangan energi ...

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #122 on: 27/09/2010 13:48 »
ya setuju, mengangkat beban lebih berat dibanding pematahan. Maksud sy adalah sebagai masukan kalau teknik mengangkat beban lebih 'irit' pada biaya dibandingkan membeli material-material yang nantinya akan dipukul, dipatahkan, dan pada akhirnya dibuang (di daur ulang).

sepertinya regenerasi sel hanya bisa kalau masih belum stadium akut mas. Kalau sudah stadium akut, saran dari kebanyakan dokter rata-rata adalah pemusnahan (pemotongan bagian yang terkena agar tidak menyebar ke bagian lain).  Pada batu ginjal juga demikian. Terjadi penghancuran agar menyerpih dan bisa keluar pada saluran kemih.

mungkin pada tahap tertentu, pematahan bisa dikurangi dan diganti dengan mengangkat beban berat sekian puluh kg atau sekian ratus kg. :)

salam.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

Arya

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 25
  • Reputation: 0
    • PUSSPA Bunga Bangsa
    • Email
  • Perguruan: PD.Lindo ; SPD Kencana Kwitang ; Cimande 33 jurus ; Cikalong 13 jurus ; Syahbandar Kari Mahdi
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #123 on: 23/11/2010 01:28 »
orang yang tidak percaya dan yakin dan tenaga dalam ya sudah..biarkan saja..
biarkan mereka hidup dengan apa yang diyakininya.. [[run2]]  [[run2]]
Pusat Informasi,Pengajaran dan Pengembangan Spiritual Indonesia
www.pijarbangsa.com

santri kinasih

  • Moderator
  • Calon Pendekar
  • **
  • Thank You
  • -Given: 2
  • -Receive: 39
  • Posts: 609
  • Reputation: 119
    • Email
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #124 on: 23/11/2010 21:29 »
Kalau ngomong tenaga dalam, sk jadi newbie dah..Bedain gwakang, iweekang sama sinkang aja masih blepotan..Ilmu hajar benda keras sampe remuk, tahan digebuk beton, sk kira itu iweekang atau tenaga dalam, eh ada yang bilang itu gwakang karena masih ada penggunakan otot..Bisa mentalin orang tanpa nyentuh, sk kira juga iweekang, eh ada yang bilang sinkang (tenaga sakti) yang di dapat dari latiah siulan (pernapasan dan meditasi)..Yang iweekang yang mana? Kalau di komik kenji, ada pukulan yang diajarkan so kon lon kepada kenji..tangan cuma ditempelkan ke dada orang, orang yang kena tempel akan merasa isi dadanya diacak aduk terus pingsan..Teknik ini pernah ane liat di maenponya aki sija..Tapi katanya bukan tenaga dalam juga..tapi pukulan usik..(Apalagi nih?)...Pernah sk dijelaskan mas don mengenai iweekang, tapi belum mudeng..:) Kalau yang dimaksud di tret ini pukulan tenaga dalam yang bisa menggerakan benda dari jauh, kata orang bule itu psikokinesis..Jadi tenaga dalam itu yang mana sih?  Dulu juga Mas MJ pernah tunjukkan kepada sk, menjatuhkan 3 orang dari jarak 10 meter..tapi apakah itu tenaga dalam?..Ada satu perguruan di Taiwan, namanya 99 Tenaga Tuhan.Murid2nya bisa ngangkat beban 100 kg lebi dengan alat vital (ada liputannya di NGC)..Apakah itu yang tenaga dalam atau iweekang? Ada lagi videonya murid2nya pak dokter DF yang buat sk bengong, karena orang2 bermentalan dengan satu gerakan ringan..Apakah ini yang dimaksud tenaga dalam?

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #125 on: 24/11/2010 09:44 »
Sebagian praktisi beladiri luar malah menganggap tenaga dalam sebagai "delusion" alias khayalan. :) Karena memang pada awalnya ya khayal mengkhayal latihannya. Di dalam ilmu hipnosis, hal ini tidak aneh. Contoh gampang, coba saja dekatkan kedua telapak tangan, beri jarak 1 jengkal diantara keduanya. Lalu bayangkan seperti menggenggam bola api, maka tangan pasti akan terasa panas. Sekarang ubah khayalannya dengan seperti menggenggam bola es, maka tangan pasti akan terasa dingin. Apakah itu tenaga dalam? Belum tentu. Bisa ya bisa tidak. Kita meyakini, maka kita tersugesti pada apa yang kita yakini. Dari situlah efek yang diinginkan muncul. Kalau sekarang kita di tempat gelap kemudian memikirkan ada bayangan hitam di pojokan, maka dijamin akan muncul bayangan hitam. Kalau semakin kita membuat seram pikiran kita, maka bayangan itu pasti akan berwujud (apapun yang muncul pada khayalan). Bahwa praktisi ini mengakui kekuatan pikiran (mind power) dan kekuatan pengendalian pikiran (mind controlling), itu sudah pasti. Begitulah sederhananya gambaran hipnosis bekerja.

Bahwa ada memang praktisi TD yang benar-benar menguasai dan mengerti, itu sudah pasti. Tetapi yang tidak benar juga lebih banyak dari yang benar.

Di kalangan hipnosis, hal ini menjadi perdebatan seru. Bahkan pernah di demokan diluar sana oleh salah satu praktisi hipnosis pada salah satu KFMA mengenai pukulan 1 inchi. Pelatih yang sudah mahir mendemokan pukulan 1 inchi pada muridnya. Ia memukul pada dada si murid dan kemudian murid terpental cukup jauh hingga 4-5 meter. Si praktisi hipnosis ini mengatakan kepada seluruh murid beladiri tersebut bahwa ia adalah seorang AHLI TENAGA DALAM. Sehingga para murid beladiri KFMA disana meyakini demikian. Dibuatlah percobaan sederhana, murid yang dianggap terkuat diminta berdiri. Si praktisi kemudian mensugestikan kepada si murid ini bahwa ia akan melontarkan tenaga dalamnya pada tubuhnya hingga ia akan merasa kesakitan. Setelah itu ia bersiap-siap mengambil posisi. Ia membuka tangannya di depan ulu hati si murid, lalu menarik mundur telapaknya dan mengepalkannya sekaligus. Ajaib! Si murid langsung menekuk tubuhnya seolah ulu hatinya dipukul dengan sangat kuat. Untuk meyakinkan si murid, praktisi hipnosis ini berpindah ke belakang tubuh. Jadi tidak terlihat ia melakukan apa. Dengan gerakan yang sama (tetapi lewat belakang tubuhnya), ia kembali mensugesti si murid bahwa ia akan melontarkan tenaga dalamnya ke ulu hati si murid. Ajaib, si murid menjadi begitu kesakitan pada ulu hatinya. Yang menonton pada bengong.

Dalam dunia modern, fenomena tenaga dalam dikategorikan sebagai bagian dari delusion / khayalan, sehingga hasil akhir seperti ini bisa dilakukan oleh para mentalist, para ilusionist, para hipnosis. Kalau sudah begini, bagaimana tuw? :)

Di tambah lagi mulai banyaknya para "Myth buster" (pemburu mitos) luar yang memburu para praktisi tenaga dalam untuk membuktikan kebenarannya. Yang ketika dibuktikan, malah akhirnya mempermalukan praktisi TD itu sendiri. Bahkan, dengan penggunaan teori fisika dan kimia, seorang "Myth buster" bisa mendemokan hal-hal yang bisa dilakukan oleh para praktisi tenaga dalam. Di pikiran mereka, bahwa itu adalah trik. Pematahan benda keras berlapis-lapis, membakar kertas kering, membakar kertas basah, mementalkan orang, dsb. Dengan kondisi ini, semakin terpuruklah mitos "tenaga dalam" di luar sana (termasuk juga sebagian di dalam negeri). Pada forum beladiri fisik murni, secara terbuka dikatakan "show me proof a person who injured with inner power in fighting?". Mereka menantang untuk menunjukkan mana sih korban tenaga dalam? Sini, coba tunjukkan ke saya. Kira-kira begitulah bahasa ringannya.

Bahwa pada zaman dahulu tidak dikenal istilah "inner power" atau "tenaga dalam" adalah benar adanya. Pemodelan penempaan-penempaan seperti yang disebutkan oleh uda SK pada istilah beladiri Cina, tidak pernah sekalipun diistilahkan dengan tenaga dalam. Demikian juga di Indonesia. TD mencapai penamanaannya ketika Tabloid Bola mengupas pertama kali perguruan "Sin Lam Ba" dikarenakan pada tahun 80-an tersebut begitu deras masuk beladiri asing. Dari situlah kemudian istilah tenaga dalam dipergunakan secara massal oleh banyak beladiri. Semua menjadi dicocok-cocokkan dengan tenaga dalam baik yang mereduksi makna maupun yang hiperbola.

Ketika kemudian muncul MMA (beberapa tahun yang lalu), dimulai dari UFC (ultimate fighting championship), PRIDE, dan tidak ketinggalan TPI Fighting Championship, kenyataannya praktisi silat yang ikut disana banyak bertumbangan. Satu-satunya wakil silat yang lolos dengan baik adalah Aji Susilo, salah satu juara TPI Fighting Championship yang pernah dikirim ke Jepang untuk mengikuti PRIDE. Meski demikian, kalau melihat pola bertarungnya juga ia tidak menggunakan tenaga dalam. Meskipun ia pernah juga "mengenyam pendidikan" tenaga dalam pada beladiri berbasis tenaga dalam.  Hal ini semakin "menohok" korelasi tenaga dalam pada pertarungan yang sesungguhnya. Bahwa ada praktisi yang bisa menggunakannya pada saat berkelahi di jalanan dan selamat, itu sifatnya terkadang insidental dan tidak bisa dibuktikan untuk dilihat oleh orang banyak. Hanya berita dari mulut ke mulut.

Pada kondisi demikian, ini mirip dengan kisah NAGA dan HARIMAU. Naga di takuti karena cerita-cerita mitosnya yg bisa terbang di langit , menguasai angin dan cuaca, dan bisa mengendalikan air dan api. Sedangkan harimau, biasa aja, dia itu real, bisa makan orang. Silat mau dibawa kemana? Jadi naga atau jadi harimau? Atau mau jadi dua-duanya? Atau malah jadi-jadian?  x-))

 [[peace2]]

salam.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #126 on: 24/11/2010 11:27 »
Yang diragukan oleh praktisi non tenaga dalam adalah bahwa tenaga dalam hanya bisa berimbas pada mereka yang percaya itu nyata. Tapi bagi mereka yang tidak percaya itu nyata, maka tenaga dalam sama sekali tidak akan berimbas. Karena ia HANYALAH suatu bentuk dari khayalan, maka yang tidak mempercayai khayalan ini, tidak akan terkena. Demikianlah menurut mereka.

Pada contoh kasus yang saya sodorkan sebelumnya, praktisi yang non tenaga dalam memberikan sugesti khayalan dengan sangat meyakinkan kepada target bahwa ia adalah seorang ahli tenaga dalam. Dari sini target akan ditanamkan keyakinan bahwa yang berada di depannya adalah seorang master tenaga dalam. Kemudian, target diberikan sugesti/khayalan bahwa ia akan melontarkan tenaga dalamnya ke ulu hati seiring dengan hentakan tangannya dan akan menyebabkan ia kesakitan atau bahkan terpental. Disini pula target akan meyakini bahwa itu akan terjadi. Sehingga ketika pelaksanaan dilakukan, target akan mengalami apa yang sudah disugestikan oleh praktisi non TD ini. Efeknya menjadi nyata, dengan rasa sakit yang nyata.

Dari sini sebenarnya kita bisa melihat bahwa MIND POWER atau kekuatan pikiran - khayalan - sesungguhnya sangatlah hebat potensinya. Ini adalah potensi CIPTA. Itulah sebabnya kenapa disebutkan di awal bahwa "cipta-rasa-karsa", tidak bisa dibalik urutannya. Cipta disebut lebih dahulu. Karena melalui potensi inilah segala hal bisa terjadi. Menarik bukan? :)

Ketika dulu saya pernah menyinggung masalah urutan proses tenaga dalam SELALU dimulai dari pikiran. Hal ini bukan tanpa sebab. Karena ternyata kekuatan "delusion" alias kekuatan khayalan benar-benar tangguh dan bisa berwujud nyata. Dan inilah aspek pertama di dalam SEMUA JENIS pelatihan tenaga dalam dimanapun.

Sebagai contoh, ketika saya melakukan teknik pematahan balok es rangkap 4-5 bersekat, saya juga menggunakan visualisasi. Visualisasi sangat berguna untuk memfokuskan tenaga pukulan ataupun tendangan yg dilakukan. Pada kondisi demikian, biasanya saya selalu visualisasikan titik pukul saya berada pada balok yg terbawah sedang balok es di atasnya saya anggap saja tidak ada. Dan karena teknik pukulan menggunakan hentakan tenaga pinggang, jadi saya awali gerakan dari simpul utama perut (Dan Tien / Hara). Dari titik ini saya bayangkan tenaga mengalir ke alat penyasar menembus hingga balok yg terbawah.

Jika tidak melakukan visualisasi, maka secara alamiah begitu tangan membentur balok es yg pertama, tubuh akan menghentikan gerakan. Hal ini adalah suatu mekanisme pertahanan alamiah yg sudah tertanam di otak kita untuk melindungi tubuh dari cedera. Dengan visualisasi seperti di atas pematahan 4-5 balok es menjadi lebih mudah dilakukan. Konsepnya adalah semua pukulan ataupun tendangan dimulai dari pikiran kita – tubuh hanya sekedar mengikuti pikiran kita saja.

***

Sebenarnya penelitian antara hubungan pikiran, dalam hal ini visualisasi, dengan otot tubuh sudah banyak dilakukan dalam dunia ilmiah. Bahkan di luar negeri teknik visualisasi sering digunakan para atlit profesional untuk meningkatkan kemampuan mereka pada saat pertandingan. Salah satu penelitian ini bisa dilihat pada artikel yang berjudul "Visualization and Muscle Strength" pada link berikut ini :

http://sportsmedicine.about.com/od/sportspsychology/a/thinkstrong.htm

Pada penelitian ini, subject – terdiri dari 30 orang – dibagi dalam 3 group. Pada Group 1 subject diminta melakukan visualisasi seakan mengerakan-gerakan jari ( finger exercise ) Group 2 subject diminta melakukan visualisasi latihan otot bisep sedang Group 3 sebagai control group tidak melakukan visualisasi apapun. Dilakukan selama 15 menit sehari, 5 hari seminggu dan dilakukan selama 12 minggu. Hasil penelitian : Group 1 ( Vis. Latihan Jari ) mengalami peningkatan kekuatan otot jari sebesar 53 persen. Sedang Group 2 ( Vis. Latihan Biceps ) mengalami peningkatan kekuatan otot biceps sebesar 13,4 persen. Sedang Group 3 tentu saja tidak mengalami peningkatan kekuatan otot sama sekali.

Ternyata berdasarkan penelitian tsb Visualisasi (Khayalan) bisa meningkatkan kekuatan otot tubuh kita secara cukup signifikan. Saya tekankan disini, ini baru visualisasi saja tanpa gerakan fisik apapun.

Jadi apa yg terjadi ketika kita mengarahkan pikiran kita pada simpul utama perut (Dan Tien / Hara )? Dan apa efek yg terjadi ketika kita menggunakan pikiran kita selama pelatihan kuda-kuda bermenit-menit atau berjam-jam dan juga pada pertarungan? Lantas apa efek visualisasi dalam pematahan benda keras seperti yg saya lakukan? Ini sesungguhnya menarik untuk dikaji.

Membaca dari penelitian tersebut, kita bisa menduga tentunya akan terjadi peningkatan kekuatan muscle group sekitar simpul utama perut yaitu Core Muscle Group yg berada disekitar tulang panggul. Jika dilakukan secara rutin tentunya akan terjadi peningkatan kekuatan pada rangkaian otot-otot tubuh tsb secara signifikan pula.

Sedang Visualisasi pada pematahan benda keras akan meningkatkan kekuatan rangkaian otot yg digunakan selama melakukan teknik pukulan kita secara lebih optimal. Ketika kita memvisualisasikan awal gerakan dari titik simpul utama perut maka otak mulai mengaktifkan Core Muscle Group kita, kemudian ketika kita mengalirkan tenaga dari simpul utama perut ke punggung dan bahu dgn cara hentakan pinggang maka otak mengaktifkan otot punggung dan bahu, begitu seterusnya otak mengaktifkan secara berantai otot yg digunakan sampai ke bagian tubuh yang digunakan untuk melakukan – sederhana bukan. Disiplin ilmu sains mekanisme kinerja rangkaian otot dan neurofisiologi bisa menjelaskan ini dengan cukup baik.

Dalam artikel tsb dikatakan : ” Sounds unbelievable, but consider that measurements of the brain activity during visualization sessions suggest that these strength gains were due to improvements in the brain’s ability to signal muscle activity. Suddenly the benefit of visualization is clear. ”

Jadi memang, jangan meremehkan visualisasi. :)

salam.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

bwane

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 19
  • Reputation: 0
    • Email
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #127 on: 24/11/2010 16:04 »
akhirnya selesai juga bacanyah.....

terimakasih kang MPCRB babarannya sangat mencerahkan....  [top]

Irwansyah

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 5
  • -Receive: 2
  • Posts: 276
  • Reputation: 5
    • Email

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #129 on: 24/11/2010 23:10 »
Itukah penjelasan TD??? :-o (sampe terbengong-bengong)

Kebetulan iseng lihat pada video di sebelah kanannya, ada link ini (Yellow Bamboo/YB juga): http://www.youtube.com/watch?v=a0wDm9yC1bU&feature=related

Disitu digambarkan kalau praktisi YB ini akan membentengi dan akan "menembak" target yang akan berlari menubruk dirinya. Tapi apa lacur? Si target berhasil menangkap si praktisi dan bahkan menguncinya dengan rear naked choked! :) Dicoba sampai berkali-kali juga sama saja hasilnya. Akhirnya setelah mengucapkan terima kasih, si target ini sambil ngeloyor berkata "delusion" alias ... KHAYALAN.

Berarti TD = Khayalan donk kang Irwansyah?  x-))

Sesungguhnya penjelasan seperti yang dipaparkan pada video tersebut, menyisakan segudang pertanyaan yang niscaya tidak akan terjawab. Selain daripada berusaha "mempoligami" paksa dengan sains (padahal kita juga demikian, hehehe). Tapi sebagai bentuk dari pseudoscience, adalah sah-sah saja masing-masing memiliki kebenaran subyektif yang diyakininya.

Kalau seperti itu TD, sepertinya kita harus memaknai kembali pengertian dari tenaga dalam. :)

Dalam aspeknya yang mengarah pada kesaktian, sesungguhnya penjelasan teori chakra yang seperti itu menurut saya sangat sempit. Teori chakra, dikerdilkan dimana-mana. Izinkan saya coba bahas pemahaman versi saya.

Informasi chakra yang cukup detail dapat dilihat disini: http://en.wikipedia.org/wiki/Chakra

Saya ringkas saja agar langsung to the point apa maksud yang ingin saya sampaikan:

Merah: Berkenaan dengan bertahan hidup, terhambat oleh emosi ketakutan.
Jingga: Berkenaan dengan kesenangan, terhambat oleh emosi rasa bersalah.
Kuning: Berkenaan dengan kekuatan, terhambat oleh emosi malu.
Hijau: Berkenaan dengan cinta, terhambat oleh emosi kesedihan.
Biru: Berkenaan dengan kebenaran, terhambat oleh kebohongan.
Ungu: Berkenaan dengan pengetahuan, terhambat oleh ilusi.
Putih: Berkenaan dengan energi kosmis, terhambat oleh hal-hal duniawi.

Pertanyaan mendasar adalah "apakah ketika semua chakra terbuka maka manusia bisa menjadi superhuman atau manusia super?". Kalau iya, seharusnya begitu banyak praktisi yang keseluruhan chakra-nya terbuka kemudian bertransformasi menjadi superhuman. Tapi kenyataannya, penyimpangan tetap terjadi dimana-mana. Dari mulai level murid, hingga level guru. Lalu apakah maksud dari semua ini? Bagi saya, ini menarik untuk dikaji. Bukankah tujuan dari teknik-teknik seperti ini pada akhirnya adalah "memanusiakan manusia" dan bukan menjadikannya superhuman?

Setiap chakra sesungguhnya mewakili sifat dan karakteristik tertentu. "Membuka" chakra, sesungguhnya mengajarkan untuk membuka potensi kemanusiaan ini. Pada tingkatan mereka yang sudah terbuka semua chakranya, tentunya sifat dan karakteristik ini akan "menempel" pada diri sang praktisi bukan? Tapi kenyataannya tidak demikian toh? Jadi, inilah sebenarnya titik perbedaan mendasar yang saya tangkap. Mereka sesungguhnya tidak benar-benar "membuka" chakra mereka tetapi lebih kepada "sensasi" bahwa mereka meyakini itulah yang mereka inginkan. Diperkuat oleh sugesti gurunya sehingga klop-lah pada apa yang mereka inginkan. Kalau mereka benar-benar "membuka" chakra tidak secara literally seperti apa yang ingin mereka yakini, tentunya setiap praktisinya akan benar-benar menjadi orang yang sangat bijaksana, karena potensi-potensi pengontrolan sifat dan karakteristik yang ditempelkan di dalamnya sungguh luar biasa. Tapi mengapa yang ditunjukkan adalah kebalikannya? Ini paradox bagi saya. Bukankah "jalan ular" dari chara tanah yang kemudian mengarah pada chakra mahkota untuk kemudian "menembus langit" itu makna kiasan? Akan tetapi yang dimunculkan selalu aspek kesaktian, sehingga terkadang, ini menjadi penyakit yang sulit sekali diobati. Menurun dari generasi ke generasi. Dari guru ke murid, dari murid ke murid lagi, demikian seterusnya.

Kalau sudah begini, dimana posisi "memanusiakan manusia"?

Jadi, seharusnya yang disebut sebagai proses "membuka" chakra haruslah dipahami sebagai bagian dari "membuka" potensi sifat dan karakteristik kemanusiaannya sehingga akan tampak nyatalah sisi kemanusiaan dari seorang manusia. Dengan demikian, tingkatan-tingkatan chakra semestinya dipahami sebagai aspek metafora untuk menjadi manusia yang lebih baik, bukan manusia yang lebih sakti.

Salam.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

Hizb Qalbo

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 3
  • -Receive: 0
  • Posts: 12
  • Reputation: 0
  • Sahabat Silat
  • Perguruan: masih pikir-pikir
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #130 on: 26/11/2010 22:09 »
Sebagian praktisi beladiri luar malah menganggap tenaga dalam sebagai "delusion" alias khayalan. :) Karena memang pada awalnya ya khayal mengkhayal latihannya. Di dalam ilmu hipnosis, hal ini tidak aneh. Contoh gampang, coba saja dekatkan kedua telapak tangan, beri jarak 1 jengkal diantara keduanya. Lalu bayangkan seperti menggenggam bola api, maka tangan pasti akan terasa panas. Sekarang ubah khayalannya dengan seperti menggenggam bola es, maka tangan pasti akan terasa dingin. Apakah itu tenaga dalam? Belum tentu. Bisa ya bisa tidak.
mendengar belum tentu benar.Melihat belum tentu tepat. Menyaksikan, itulah jalan terdekat pada kebenaran yang Agung

Hizb Qalbo

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 3
  • -Receive: 0
  • Posts: 12
  • Reputation: 0
  • Sahabat Silat
  • Perguruan: masih pikir-pikir
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #131 on: 26/11/2010 22:12 »

Dari sini sebenarnya kita bisa melihat bahwa MIND POWER atau kekuatan pikiran - khayalan - sesungguhnya sangatlah hebat potensinya. Ini adalah potensi CIPTA. Itulah sebabnya kenapa disebutkan di awal bahwa "cipta-rasa-karsa", tidak bisa dibalik urutannya. Cipta disebut lebih dahulu. Karena melalui potensi inilah segala hal bisa terjadi. Menarik bukan? :)

Ketika dulu saya pernah menyinggung masalah urutan proses tenaga dalam SELALU dimulai dari pikiran. Hal ini bukan tanpa sebab. Karena ternyata kekuatan "delusion" alias kekuatan khayalan benar-benar tangguh dan bisa berwujud nyata. Dan inilah aspek pertama di dalam SEMUA JENIS pelatihan tenaga dalam dimanapun.
mendengar belum tentu benar.Melihat belum tentu tepat. Menyaksikan, itulah jalan terdekat pada kebenaran yang Agung

Hizb Qalbo

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 3
  • -Receive: 0
  • Posts: 12
  • Reputation: 0
  • Sahabat Silat
  • Perguruan: masih pikir-pikir
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #132 on: 26/11/2010 22:13 »
bung mpcrb

sebenarnya intinya apa ya? :o

menurut saya >:(
khayalan termasuk TENAGA DALAM [[peace2]]
mendengar belum tentu benar.Melihat belum tentu tepat. Menyaksikan, itulah jalan terdekat pada kebenaran yang Agung

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #133 on: 27/11/2010 12:37 »
Intinya pengendalian diri kang. Itu menurut Zainuddin MZ. Hehehe, becanda kang. :)

Apa yang ingin saya sampaikan adalah sebagai berikut:

Pertama, diluar sana, terutama pada para praktisi beladiri fisik murni, tenaga dalam dianggap sebagai khayalan. Tidak nyata. Hanya bisa berefek pada yang percaya saja. Yang tidak percaya, ya tidak akan terkena efeknya. Lebih jauh lagi adalah pada yang beremosi tinggi (marah). Kalau tidak marah, tidak akan kena efek dari tenaga dalam ini.

Disini saya menekankan bahwa TD dianggap sebagai khayalan oleh mereka. Meskipun memang kenyataannya di dalam berlatih TD terjadi kondisi "khayalan" atau lebih tepatnya visualisasi dari praktisinya.

Hal ini memunculkan pertanyaan, apakah khayalan dapat berakibat pada kondisi fisik ataukah tidak sama sekali?

Point pertama ini berisi KONTRADIKSI antara aspek khayalan dan aspek fisik.

Kedua, diluar sana pula, terdapat ilmuwan yang juga meneliti aspek dari dari visualisasi / khayalan ini. Dan ternyata, meskipun mereka sendiri antara percaya tidak percaya, tetapi hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh langsung antara visualisasi dan kondisi fisik. Dibuktikan dari subyek yang dijadikan sample, dengan hanya melakukan visualisasi ternyata meningkatkan kemampuan fisik jari (finger exersize) lebih dari 53%.

Point kedua ini berisi KORELASI, bahwa ada hubungan nyata antara visualisasi/khayalan dan aspek fisik tubuh manusia.

Ketiga, ketika saya mengkomentari video kang Irwansyah, dimana penjelasan TD pada video tersebut menampilkan keadaan memental-mentalkan orang. Saya kemudian bertanya, apakah aspek tenaga dalam seperti inikah yang ingin kita tunjukkan pada orang-orang?

Kekuatan yang mampu memecahkan benda-benda keras, mementalkan orang, apakah itu tenaga dalam? Kekuatan yang mampu disalurkan ke dalam benda-benda LEMAH untuk memecahkan benda-benda keras (menjatuhkan bohlam untuk memecahkan keramik, menggunakan koran untuk mematahkan gagang pompa, melempar sumpit menembus triplek, menembus tembok, dsb) apakah itu tenaga dalam? Menjatuhkan lawan tanpa menyentuhnya, Memecahkan barang tanpa menyentuhnya, apakah itu tenaga dalam? Sebab kenyataannya, selalu demikianlah yang ingin ditunjukkan di dalam hampir semua peragaan tenaga dalam.

Point ketiga ini merupakan pertanyaan, apa tidak sebaiknya kita memaknai ulang tenaga dalam itu sendiri? Hampir semua penjelasan tenaga dalam selalu saja mengarah pada aspek kesaktian yang berada diluar jangkauan akal sehat.

Inipun sesungguhnya apakah kita ingin membuktikan kepada mereka atau tidak. Kalau tidak, ya biarkan saja seperti apa adanya sekarang ini.

Salam.

Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

mpcrb

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 91
  • Posts: 759
  • Reputation: 266
  • Sahabat Silat
    • My profile on Kompas cetak (you have to be Kompas member)
    • Email
  • Perguruan: Merpati Putih
Re: pukulan tenaga dalam,adakah bukti penunjangnya?
« Reply #134 on: 27/11/2010 15:01 »
Pada beberapa faktor, kecenderungan untuk mengilmiahkan segala hal yang berbau tenaga dalam memang baik, agar dapat diterima oleh banyak pihak dan bahwa fenomena semacam itu sudah mulai dapat dijelaskan. Ranah pengetahuan akan semakin meluas. Akan tetapi, lebih sering  yang hadir adalah penjelasan-penjelasan non rasional yang lebih ke arah mistis. Kalau sudah demikian, ilmu pengetahuan tidak akan mencapai tempatnya pada tenaga dalam. Padahal wilayah ini sangat menarik untuk dijadikan subyek penelitian oleh ilmu pengetahuan.

Memang masih banyak yg belum bisa dijelaskan dalam fenomena seperti ini. Tetapi prinsip dasar dari ilmu pengetahuan adalah jika suatu fenomena bisa berulang secara ajeg (tetap) dan juga bersifat massive maka hanya tinggal menunggu waktu saja hingga ilmu pengetahuan menemukan hukum alam dibalik fenomena tersebut.

Permasalahan klasik dalam kemampuan tenaga dalam adalah fenomena tsb biasanya tidak terbukti bisa berulang secara ajeg dan masive. Bahkan untuk bisa terbukti secara nyata ada saja sangat sulit dilakukan. Sampai sekarang belum ada bukti penelitian ilmiah yg menyatakan sebaliknya.

Pernahkah ada kemampuan menembus tembok ataupun kemampuan supranatural lain, seperti misalnya mendorong mobil dengan tenaga dalam tanpa menyentuh, yg terbukti nyata dalam kondisi pengujian ilmiah yg valid ? Jika memang kemampuan tenaga dalam tsb sudah terbukti nyata ada maka tahap selanjutnya adalah bisakah fenomena tsb diulang secara ajeg oleh praktisinya ? Jika memang bisa berulang secara ajeg maka tahap berikutnya adalah bisakah kemampuan itu diduplikasikan secara masive – diajarkan kepada orang lain secara massal ?

Dan jika memang kemampuan tenaga dalam yang mengarah pada aspek-aspek mistis tertentu pada akhirnya bisa terbukti nyata ada. Kemudian kemampuan seperti ini bisa diulang secara ajeg dan massive, ya ilmu pengetahuan tentunya mempunyai dasar untuk meneliti fenomena tsb secara ilmiah. Syaratnya, harus tersedia cukup banyak subject yg bisa dijadikan bahan penelitian. Kesulitan yg paling mendasar dalam suatu penelitian ilmiah adalah jika tidak cukup tersedia subject untuk penelitian tsb.

Dgn penelitian ilmiah yg intensif maka hanya tinggal menunggu waktu saja untuk mengetahui hukum alam dibalik suatu fenomena. Dan jika sesuatu fenomena sudah diketahui hukum alam yg mengaturnya – maka fenomena tsb bukan lagi diklasifikasikan sebagai fenomena supranatural, fenomena ini bisa disebut fenomena natural yaitu fenomena yg memang ada hukum alam ( natural ) yg mengaturnya.

Jadi, apabila fenomena-fenomena yang sifatnya mengarah pada supranatural atau diluar jangkauan akal sehat, ada baiknya di keep sementara sambil diupayakan penjelasan yang lebih baik untuk dapat ditampilkan pada khalayak masyarakat umum. Atau secara internal, mulai dibuat kerjasama dengan ilmuwan mengenai fenomena-fenomena tersebut. Dengan demikian, tenaga dalam mencapai tempatnya yang istimewa untuk semua kalangan.

Ini cuman pemikiran saya saja. Ngelantur kesana-kemari. :)

Salam.
Belajar memahami hidup dalam kehidupan...

 

Powered by EzPortal