Assalamu 'alaikum wr. wb.
Materi ini sebenarnya PR BUKBER di Pasar Festival Kuningan awal bulan yang lalu, namun baru sempat di tuangkan dalam bentuk tulisan saat libur hari kejepit lebaran minggu ini.
Pendahuluan
Komunitas Sahabat Silat telah melampaui usia 2 tahun dengan anggota terdaftar telah melampaui angka psikologis 1000 dan terus bertambah. Untuk sebuah komunitas dunia maya yang focus pada silat tradisional, perkembangan ini cukup fenomenal dan membanggakan. Komunitas Sahabat Silat dengan caranya sendiri telah membuka mata dunia tentang salah satu kekayaan budaya bangsa yang selama ini terpinggirkan.
Namun bila kita lebih jauh mengamati aktifitas forum, kontribusi anggota dalam pengembangan komunitas ini masih sangat rendah. Anggota yang aktif dalam diskusi di dunia maya kurang dari 3% dan aktifis dunia nyata jumlahnya lebih sedikit lagi… paling banter cuma masuk dalam hitungan belasan orang yang dengan bangga menyebut dirinya penggila silat!
Mengingat potensi yang sedemikian besar namun dengan resources yang sedemikian terbatas, tampaknya kita perlu memikirkan strategi yang pas untuk mewujudkan cita-cita mulia para founding father komunitas sahabat silat ini.
Pada kesempatan ini saya coba ajukan beberapa konsep manajemen… sifatnya generic dan sangat terbuka untuk diperkaya oleh anggota forum dari berbagai latar belakang pemikiran.
Tulisan ini dibuat dalam format “seingat saya”, mengingat-ingat kembali kaidah manajemen yang didapat saat berguru di padepokan Prasetiya Mulya lebih dari satu dasawarsa yang lalu. Bila ada manfaat yang bisa dipetik, itu semata-mata karena limpahan rahmat Allah SWT. Namun bila ada yang salah atau menimbulkan mudhorat, itu semata-mata karena kebodohan saya dan mohon dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya.
Wassalam,
TP