Salam Mas Pastorbonus...
Wah, Panjenengan ini kalo mau cari trahnya Mataram dari sejak zaman Majapahit, kayaknya bakalan nemuin sak Indonesia bahkan tidak heran kalo bisa sampe ke macam2 negoro monco. Wong kalo dirunut dari trah HB saja udah buanyak banget... Belum PB, MN dan PA. Itu pun baru yang bener-bener "darah biru" yang masih kental. Kalo ditambah turunannya demang, tumenggung, dan para "bangsawan second tier lainnya", bisa lebih luas lagi... Lebih luas lagi kalo para turunan KRT HC (Kanjeng Raden Tuku Honoris Causa) ato bangsawan karena pemberian atau karena "beli".
Dari pada susah-susah, sudah jelas kalo Panjenengan dan semua forumners di sini adalah keturunannya Ibu Pertiwi, alias masih sodara sebangsa dan setanah air. Yang lebih penting menurut saya adalah "apa yang bisa kita berikan bagi bangsa dan negara ini", dibandingkan "ooo... kita masih turunannya Eyang Kanjeng Ratu So and So, yuk bikin genk..."
Pertanyaan Panjenengan memunculkan pertanyaan pula bagi saya pribadi: nek podho banjur piye? nek ora podho banjur piye?
Maaf lho Mas... just my 2 cents... No hard feeling... saya emang mulutnya tukang jeplak dan suka usil...
Salam,
KGPHSI (Kanjeng Gusti Pangeran Hayooooo Sopo Iku) Sunaringsuryo
alias Sutan Bagindo Nan Kuniang Pagaruyuang (nah kalo ini beneran dikasih sama keluarga istri)