Maenpo Cikalong dan Al-Quran

[agungsukses]

Karena seringnya saya mendapati hubungan yang erat antara maenpo cikalong dan Al-Quran, maka saya buat topic ini..... Semoga menjadikan kita semakin kuat iman islamnya kepada Allah SWT.. Semakin jago silatnya, namun juga semakin takut akan kekuatan yang lain yang Maha Kuat, Allah SWT

[agungsukses]

Hanya ingin sharing saja pengalaman belajar maenpo cikalong.

Baru 1,5 bln kira2 saya mendalami maenpo cikalong di salah satu pendekat di jakarta (sebaiknya tidak usah disebutkan namanya, bisi teu kenging-eun deui   ). Setelah cukup lama ngobrol, kadang makan, terus latihan. Dan ngobrol2 lagi, beliau mengatakan bahwa, "Belajar cikalong itu setahap demi setahap, seperti menaiki anak tangga." Begitu katanya. Entah kenapa, saya teringat pada surat Al-Insyiqaaq (84:19):
"Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)"

arti frase "dalam kehidupan" pada al-quran digital yang saya buka ini diartikan sebagai proses kejadian manusia, yaitu dari setitik mani, dilahirkan, melalui masa kanak2, sampai dewasa. Namun, menurut saya, tafsir atas surat ini bisa juga diartikan sebagai maenpo cikalong.
Luar biasa, ********udah tertulis di ********.... ^^

wallahualam..

*edited by moderator

[agungsukses]

Sharing lagi, mumpung lagi pengen nulis...

Pertemuan kedua bermain maenpo cikalong, saya dikejutkan dengan "jurus aneh". Saya disuruh untuk menggenggam tangan sang guru erat2, lalu dimintanya dikerahkan seluruh tenaga saya supaya menyakiti tangan sang guru. Anehnya, tangan beliau tidak sakit sama sekali. Malah tersenyum dan berkata, "tidak sakit..".
Terheran2 saya bertanya, kenapa bisa? katanya, "karena saya ikhlas". Wah, luar biasa jurus cikalong ini....
Saya yang sebelumnya mendalami Tarung Derajat, belum pernah menemui jurus semacam begini.
Jauh di lubuk hati saya teringat akan surat Al-Israa' (17:7) :
  "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, ...."

Luar biasa, ternyata maenpo cikalong sejalan dengan Al-Quran. Ternyata dari jurus cikalong, dapat ditemukan tafsir atas ayat tersebut.
Wallahualam.   

[agungsukses]

Tiba2 tebersit kembali maenpo cikalong dan Al-Quran..............


Saya lupa, seingat saya waktu itu kali ketiga saya berlatih. Setelah seperti biasa berbincang, menyeruput air putih, dan ber-"jurus", saya bertanya tentang kasus aplikasi, "bang, kalau leher kita dicekik, bagaimana cara melepaskannya?"
sang guru membalas, "kalau di cikalong ya, kalau tidak sakit dibiarkan saja.. atau kalau mau dibalas..."

Tiba2 timbullah sesuatu dlm kepala saya, sepertinya saya pernah mendengar hal yang semacam ini.. Ya, betul sekali, tepat seperti yang ada pada Al-Quran, Surat An Nahl (16:126):
    "........maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu[846]. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. "

Pas sekali dengan ayat ini, kita bisa saja membiarkan/bersabar, tapi kita juga bisa membalas, yang dalam Al-Quran diperjelas lagi bahwa membalas dengan setimpal...
Wallahualam..

[aki sija]

Mas Agungsukses.....memang manstab atas paparannya 

Apalagi kalo sudah lebih mendalam lagi tentang keilmuan Maenpo Cikalong

InsyaAlloh akan lebih terbuka .

[santri kinasih]

Berat nih... Setau sk gak ada jurus, suliwa, kocet dll dalam Al Quran

[May Lee]

Thread ini bisa menimbulkan mis-interpretasi, pendangkalan samudra makna.

Contoh2 yg disebutkan itu, semuanya dpt dijelaskan melalui prinsip2 bio-mekanika.

Seorg Ustadz yg kebetulan membaca topik ini, dengan marah mengatakan: "..Quran itu disandingkan dengan Hadits, bukan dengan yang lain.., cara menyebutnya pun urut hirarki, mulai dari: Qu'ran dan Hadits, bukan Hadits dan Qur'an, apalagi *** dan Qur'an..!"

[mpcrb]

Mohon maaf numpang nimbrung.

Menurut saya, apa yang saya perhatikan dari pendapat mas agungsukses ini bukanlah menyandingkan Cikalong dengan Quran. Tidak pula menganggap keduanya setara sehingga 'layak' untuk diperbandingkan.

Yang saya tangkap justru mas agungsukses ini sekedar mengkaitkan pengalaman yang ia dapat dengan apa yang ia pahami pada Quran. Ketika misal berbicara dengan konteks ikhlas dari aplikasi suatu teknik, ingatan dan pemahaman pertamanya bukan pada "kok bisa? bagaimana penjelasannya? secara biomekanika bagaimana? secara kinetik bagaimana?" tapi lebih pada "saya jadi teringat pada Quran surat ini ayat sekian.". Dan ia menganggap itu bersesuaian. Menurut saya sah-sah saja. Sebab melihat pengalaman sebelumnya dimana ia pernah bergabung dengan beladiri tarung derajat, mungkin yang ia dapat ketika ada kondisi dimana suatu teknik dipraktekkan ya penjelasannya selalu secara biomenakika atau secara fisiologi, atau yang sejenis dengan itu (titik lemah tubuh, jalan darah, dsb). Tapi ketika ketemu dengan Cikalong, penjelasannya sederhana "ikhlas", tapi langsung menghunjam di hatinya sehingga hati ketemu hati maka naluri yang bicara. Dan sebagai muslim, nalurinya langsung mengkaitkan dengan Quran. Demikian juga ketika pendekatan dalam "membalas" suatu serangan. Kalau tidak menyakitkan, ya dibiarkan saja. Kalau ingin dibalas, ya seperlunya dan sebisa mungkin tidak menyakitkan. Penjelasan yang semacam ini memang sudah cukup langka dan hanya bisa diucapkan karena kuatnya dasar filosofi jurus yang dianut. Dan kalau ada yang bisa menyentuh hati, maka hati ketemu hati. Itu menarik bagi saya.

Pengalaman yang sejenis seperti ini juga pernah saya rasakan ketika mencoba memahami salah satu keilmuan pada beladiri yang saya tekuni. Ketika saya meminta penjelasan mengapanya dan berharap penjelasan itu masuk pada ranah logika saya, justru saya dijelaskan secara singkat. Tapi yang singkat itu justru malah mampu menembus kalbu dan membuka pikiran saya.

Manfaat dari beladiri, menurut saya, tidak sekedar kita memahami secara fisik bagaimana suatu jurus itu dilakukan, terjadi, dan berakibat. Tetapi bisa jadi lebih jauh dari itu, yakni manfaat secara spiritual yang mengingatkan kita pada Sang Maha Pencipta. Terkadang, bagi orang-orang tertentu, penjelasan-penjelasan seperti yang ditunjukkan oleh Cikalong itu lebih bisa dimengerti dan lebih mengena. Tapi bagi orang lain belum tentu. Setiap orang bisa mengambil manfaat yang dirasa terbaik bagi dirinya sesuai kadar dan kapasitasnya masing-masing.

Mohon maaf tidak bermaksud menggurui, sekedar sharing pendapat pribadi. Kalau ada yang salah, mohon dimaafkan.

Salam.

[Putra Petir]

Menurut saya seseorang menanyakan kebenaran pemakaian hati di Al Quran ternyata ada dalam cikalong sah2 saja..
Tapi jangan dibilang nanti saat teori dari cikalong dikalahkan akhirnya menyalahkan Al Quran.. hehehheheh:D

Mau aman? ganti ada judulnya...
atau mau aman lagi hapus aja thread-nya hehehhehe

Jangan sampai ada mewakili ormas Islam yang ngamuk baca ini hehehhehe , cilaka dah !!

[muramasa]

saya pikir web ini menghargai kebebasan mengemukakan pendapat,selama ga melanggar aturan.

semua jurus beladiri memang bisa dijelaskan secara biomekanika namanya aja gerak fisik,namun sebagaimana diketahui banyak gerakan silat terinspirasi dari berbagai hal umumnya dari binatang2 dan kejadian alam jadi mungkin saja maenpo cikalong terinspirasi dari ayat2 Al Quran mengingat Mama Haji Ibrahim Cikalong seorang Ulama dimana rata2 gerakan silat muncul dari kebutuhan orang yg memerlukannya,

contoh tarung drajat bisa jadi seperti sekarang karna pendirinya punya pengalaman tarung dijalanan sekian tahun,coba kalo AA Boxer sering di hutan belantara liat hewan2 mungkin beda ceritanya tarung drajat

[faiz]

Inget maenpo cikalong jadi ingat di hadits kira2 tentang org terkuat adalah org yg paling bisa menahan marah.
Hanya dengan Ketenangan nyaris tanpa emosilah utk menguasai usik cikalong.

[Unknown]

hehehe...
ternyata Agungsukses sbg member baru bisa bikin SS jadi meriah lagi
sampe2 sesepuh yang udah lama menyepi, turun gunung lagi yaitu SUHU MAYLEE (salam suhu...  )

soal kelanjutan thread ini, kita serahin ke pada MOD aja buat dilanjutin atau di close
tentu nya dengan pertimbangan2 demi kebaikan bersama

wassalam

[kresna]

slm alaikum

mungkin judul thread ini bisa disalah artikan menafsirkan al-quran dgn menghubungkannya ke silat Cikalong. Ini yg riskan krn penafsiran Al-Quran ada metode yg ketat. Saya yakin bukan itu maksud mas pembuat thread. Isinya kan sekadar kesan2 yg didapat setelah berlatih Cikalong, teringat ayat Al-Quran yg mengena dgn pengalamannya.

kalau hubungan tidak langsung Cikalong dgn Al-Quran saya yakin ada. Al-Quran kebanyakan isinya kan tentang akhlak. Sedangkan silat Cikalong menurut sejarahnya diciptakan Mama Ibrahim yg ulama tasawuf, dan berusaha menyusun ilmu silat yg sesuai akhlak Islam dan bisa membuat orang yang mempelajarinya mencapai akhlaqul karimah.

usul saya, mending judul thread ini diganti, misal "Cikalong dan Ajaran Islam". Atau "Akhlaqul Karimah dalam Cikalong". Dalam Maenpo Cikalong kan para guru selalu memperingatkan: "Jangan mengundang rasa lawan". Jangan memancing serangan/provokatif (meskipun kita tidak bermaksud seperti itu).

[agungsukses]

Karena begitu banyak respon, saya jawab singkat dahulu.. (karena sedang bekerja nih ^^ ) ............


Tujuan awal saya adalah berdakwah.. Karena setiap muslim diwajibkan untuk berdakwah (tengok di surah Al-Ashr).

Al-Quran itu seperti berlian, bisa dilihat dari berbagai macam sudut, yang kebetulan saya melihatnya ketika saya mempelajari Cikalong. Kalau Anda kurang begitu paham maksud dari seperti berlian, Anda hrs membaca dahulu buku Mukjizat Al-Quran karya Bpk. Quraish Shihab.

O iya, saya pun ingin mengklarifikasi bahwa apapun yang ada di thread ini adalah buah pikiran saya sendiri, dr Allah, dan tidak mewakili suara para maenpo cikalong maupun guru saya. Apapun sanggahan sepatutnya hanya ditujukan kepada saya.

Wallahualam.
Wassalam. 

[agungsukses]

saya coba jawab singkat saja...

@Santri kinasih : jgn mengartikan secara harfiah
@may lee: bio-mekanika.. mgkin bisa.. tp saya ingin melihatnya dr sudut al-quran.. karena bagi saya, jika sesuatu itu telah valid secara al-quran, maka hal itu adalah terbaik (menurut pendapat saya). Dan cikalong (menurut saya) telah valid.
@mpcrb: terima ksh atas penjelasannya.
@sarung kampret: jika terbukti salah, yang salah adalah penafsirnya, yaitu saya sendiri; tp insya Allah tidak akan salah, karena sudah terbukti.
@muramasa: terima kasih atas penjelasannya
@faiz: menahan amarah? Interesting..
@bang ochid aj : klo bisa jgn ditutup bang..  media dakwah saya di dunia silat..
@kresna: menafsirkan al-quran bisa beda2, karena al-quran itu seperti berlian, indah dipandang dari berbagai macam sisi. Yang kebetulan saya melihatnya dari sisi cikalong. (coba baca buku Mukjizat Al-Quran karya Quraish Shihab). Keterangan: M. Quraish Shihab menimba ilmu di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Beliau mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa terbaik pula disana, magma cumlaude. Jadi, secara mudah, bisa saya simpulkan bahwa siapapun yang mengaku ustad dan menyanggah buku beliau, saya pastikan dia sombong, karena mengaku lebih pintar dari orang yang belajar islam langsung dari sumbernya dan memang yang paling pintar juga disana.

wallahualam.