Sahabat silat,
seusai jalan jalan ke dunia maya..(
http://media.silatindonesia.com/media/2007/10/05/kapan-pencak-silat-masuk-pelajaran-dalam-muatan-lokal-disekolah-sekolah-di-jakarta/)
eh nemu tulisan bagus dari Mas Sudirman Yan..tentang pencaksilat di sekolah-sekolah..
Karena kupikir tulisan in sangat bagus dan relevan untuk kondisi kita saat ini maka kucopy pastekan..semoga penulisnya berkenan..
salam
S Birowo.
==
KAPAN PENCAK SILAT MASUK PELAJARAN
DALAM MUATAN LOKAL DI SEKOLAH SEKOLAH
DI JAKARTA ...
Akhir-akhir ini Pencak Silat di DKI Jakarta sangat sulit
mendapatkan anggota barunya. Hasil bincang-bincang dengan para pelatih, pengurus dan pemerhati Pencak Silat . Ada beberapa kendala yang dihadapi antara lain :
1. Kurang dikenal masyarakat luas karena kurang promosi dan
kurang kemasan
2. Adanya unsur magis .
3. Lebih senangnya masyarakat dengan produk luar negeri.
4. Tidak ada kerjasama dengan Pihak DIKDAS, DIKMENTI.
Saat ini DKI Jakarta, berkembangan Pencak Silat bagai kerakap
diatas batu, hidup segan mati tak mau. Perguruan-perguruan berkembang
sendiri-sendiri tanpa ada pembinaan dari IPSI. Sudah banyak perguruan-perguruan tradisional yang managementnya dikelola seada yang punah.
Sekarang perguruan-perguruan yang masih ada, mengelola
perguruan dengan mengandalkan Pelatih- pelatih yang kebetulan menjadi Guru
disekolah-sekolah. Selain itu sulit sekali mendapat anggota baru.
Perguruan-perguruan yang sudah sempat membuka latihan
disekolah sebagai kegiatan Ekstra Kurikuler tapi Pelatih bukan Guru
disana,menjadi sulit berkembang karena faktor :
Ganti Kepala Sekolah ganti kebijakan, jika senang Pencak
Silat maka majulah Silat disana dan jika tidak, ya sebaliknya.
Guru Sekolah dari Ekstra Kurukuler lain merasa bersaing
dengan Pencak Silat, sehingga kesehariannya Pencak silat dianak Tirikan dan
siswa akan lebih memilih kegiatan yang dibina oleh Gurunya sendiri yang
berakibat Pencak Silat akan kekurangan siswa dan bahkan mati
Guru Pembina baru yang kebetulan Pelatih Pencak Silat tapi
lain perguruan dengan Pencak Silat yang ada disekolah tersebut, membuka lagi
kegiatan Pencak Silat yang berakibat Perguruan yang lama akan kekurangan siswa dan bahkan mati.
Tidak adanya Perguruan-perguruan mempunyai program, materi
latihan yang standard.
Melihat perkembangan Pencak Silat yang begitu pesat di Jawa
Barat, Banten , sumatera Barat dan Sulawesi Barat , Ternyata tidak lepas dari
usaha-usaha Pemerintah Daerah disana memasukan Pencak Silat dalam muatan lokal di pelajaran disekolah dari SD, SMP, SMA/SMK sampai Perguruan Tinggi serta membentuk PPLP untuk atlit Pencak Silat.
Hal ini perlu dilakukan juga di Jakarta, apalagi Bapak Fauzi
Bowo Gubernur DKI Jakarta terpilih dan juga sebagai Ketua Umum IPSI DKI Jakarta yang juga Putra Betawi. Pencak Sebagai Budaya Betawi pada khususnya ( Lihat acara Buka Palang Pintu saat upacara perkawinan, Latihan silat setelah selesai mengaji, dll ) dan Budaya Indonesia pada umumnya perlu dilestarikan dengan memasukan Pelajaran Pencak Silat di Muatan Lokal (MULOK) dari SD,SMP,SMA/SMK hingga Perguruan Tinggi.Perlu diketahui juga, di Malaysia Pencak Silat sudah dicanangkan sebagai olahraga Kebangsaan disana dan wajib dipejalari.
Dengan adanya hal ini kita sudah dapat melestarikan Pencak
Silat dan sekaligus memberikan lapangan pekerjaan kepada Pelatih pelatih Pencak Silat.Jangan sampai ada pertanyaan Apakah Pelatih Pencak Silat Siap?
Tapi berikan kesempatan dulu sehingga dapat dijalankan karena sudah ada
Perguruan-perguruan yang dapat melakukan hal ini.
Insan Pencak Silat DKI Jakarta sangat berharap besar kepada
Bapak Fauzi Bowo dan saya yakin Bang Foke akan memperhatikan hal ini dan beliau sangat peduli atas perkembang Pencak Silat dan ini pernah beliau sampaikan saat membuka MUSDA PSN.Perisai Putih DKI Jakarta tahun 2003 di Srengseng Sawah Jakarta Selatan.
Kita tunggu. !
Wassalam
Sudirman Yan.
Pengurus dan Pelatih PSN.Perisai Putih DKI Jakarta