Forum > Silat Diskusi Umum

Pencak Silat sebagai Olahraga Beladiri dan Seni Beladiri

<< < (5/5)

Unknown:
luar biasa...3 tokoh besar dunia silat bertemu,
ane sampe merinding bacanya..TOP dah buat bang antara, mas HC dan pendekar besar Gan ONE.
Topik yang cukup sederhana ini telah dibahas dan dikupas demikian mendalam.
Emang kalo Gan ONE udah serius begini,
kalo kita lagi kumpul2, ga ada satupun yang berani bersuara,
cuma saling berbisik dan bertanya-tanya :
"eh, juragan abis minum obat apaan yak?"
huahahahaaaaa..... [lucu]
kabuur...(sebelon kena kocet ulu ati)

DasaMan:

--- Quote from: HC on 12/07/2008 10:15 ---Saya rasa ini adalah satu perkembangan kebudayaan yang bergeser, Ditinjau dari budaya barat, bela diri lebih populer memakai kata "martial arts", kata "martial" diambil dari nama Mars, dewa perang Romawi kuno. "martial arts" secara harafiah bisa bisa diatrikan sebagai seni perang, kata ini sudah populer di Eropa pada abad 15,

--- End quote ---

Agak sulit memverifikasi bahwa kata "martial arts" sudah populer di Eropa pada Abad 15.

Sumber tertulis dalam bahasa Inggris yang memakai kata ini baru muncul pada manual fencing Inggris Abad 17.

Di abad 15 sendiri yang mentereng adalah ilmu Jerman, yang memakai istilah fetchkunst, alias the art of fighting.

Di dunia modern, istilah "martial arts" sendiri baru populer mulai akhir 70-an, seiring dengan populernya bang bruce lee.

Sebelumnya (awal abad 20 sampai 1960-an), ilmu2 beladiri di dunia barat disebut "military style athletics."

Huh, pusing gak sih soal istilah saja?

DasaMan:

--- Quote from: one on 11/07/2008 01:12 ---Saya yang bodoh ini masih merasa bingung dengan kata seni bela diri. Karena kebodohan saya pula saya sering bilang bagaimana seni bela diri dipertandingkan? Lha, wong namanya aja bela diri........kok ada yang saling menyerang? itu mah sudah bukan bela diri... Berarti secara harfiah kita sudah menghilangkan artian kata itu sendiri. Namanya bela diri ya dipake kalo kepepet dan diserang. Dan keluarnya kata "membela" diri sendiri kan karena sebuah keterpaksaan dan darurat.

--- End quote ---

Secara fisik, model pertandingan bela diri mungkin dapat dilihat dalam "DUO system" sport jujutsu.

Dalam sistem pertandingan ini, satu pihak sebagai pembela diri, yang lain sebagai penyerang.Penyerang bebas menggunakan teknik serangan apapun, sang pembela juga bebas menggunakan teknik bela apapun (tentu saja yang tidak menimbulkan permanent damage, gituh).

Dalam prakteknya, hal ini mirip sekali dengan latihan ippon/sanbon kumite dalam karate, bedanya serangan dan defense bebas, dan penyerang boleh meyerang lepas dan tidak kena sindrom "tangan terulur melayang di udara" :D

HartCone:

--- Quote from: Kang Dasa ---Huh, pusing gak sih soal istilah saja?
--- End quote ---

Ya begitulah, banyak hal yang tidak dapat disimpulkan oleh seseorang sajah, kadang kalau dipaksa hasilnya malah salah, untuk itulah silaturahim dg bertukar pendapat itu sangat penting...

Trimakasih buat beberapa koreksinyah, harapan saya di thread ini banyak hikmah yang bisa dijadikan masukan buat saya pribadi dan buat teman2 yang lainnyah, untuk itu masih ditunggu masukan2 dari Sahabat2 biar diskusinya lebih gayeng...



--- Quote from: Kang Sunan ---sekadar opini pribadi.. mungkin banyak yg ga setuju.. gpp lah kan seru kalo beda pendapat.
--- End quote ---

Saya setuju tuh, jadi ga seru dunk thread ini... :D :D :D


--- Quote from: Kang Sunan ---...yang terpenting menurut saya dengan adanya even2 pertandingan yang merupakan permainan resmi di antara para pesilat.. merupakan ajang yang tepat untuk mencari kawan2 baru.. berkenalan.. bersilaturahmi. baik diantara kawan seperguruan maupun dengan kawan dari perguruan lain
--- End quote ---

justru disitulah seharusnya, tetapi demi apa yang namanya "nama besar", kadang cari kawan bisa berubah jadi cari lawan, beruntung sekali dalam saya menjalani hal tersebut belum pernah sampe kaya begitu...
dalam dunia "permainan" ini kadang adalah ajang untuk cari pembuktian pada diri sendiri, sedangkan untuk yang udah "mumpuni" hal ini sudah tidak lagi menjadi hal yang begitu penting lagi, kalau masih anak2 itu butuh "permainan", lha kalo orang yang udah dewasa kan ga perlu "main2" lagi, inipun... ya mohon maap dulu... "permainan pertandingan" ya Beladiri sebagai Olahraga ini kadang memang dituding menjadi sesuatu yang punya nilai kurang dibandingkan dengan yang memang bener2 untuk Beladiri, ini di depan sudah saya tulis, gimana? kayaknya banyak yang setuju nih?

Kang Ochid,
Kalau dua sahabat yang ente sebut, pantes dapet julukan tokoh, tapi kalo ane, hanya sekedar penggembira yang ingin mengeluarkan sedikit pendapat...


Salam,
Hartcone

srdananjaya:

--- Quote from: mas HC on 27/07/2008 16:16 ---Beladiri sebagai Olahraga ini kadang memang dituding menjadi sesuatu yang punya nilai kurang dibandingkan dengan yang memang bener2 untuk Beladiri, ini di depan sudah saya tulis, gimana? kayaknya banyak yang setuju nih?

--- End quote ---

hehehe.. gimana yah.. kl soal ini.. soalnya mau ga mau sy jg termasuk pesilat yg lahir dan mendapat banyak hikmah dari adanya pertandingan-pertandingan itu.. walaupun ga berprestasi bagus.
dengan adanya kesempatan dan pengalaman bertanding kita jadi tahu rasanya dipukul ditendang dan dibanting sekeras-kerasnya.. atau pun sebaliknya melakukan hal-hal itu..
rasanya nilai dan manfaatnya cukup baik,.. tapi memang bisa bikin kebablasen..apalagi kalau jarang kalah atau berstatus juara nasional.. juara dunia.. godaannya cukup besar untuk menjadi ujub dan takabur :'(
bagaimanapun, waktu itu sebagai anak muda saya merasa pertandingan inilah yang membuat saya rajin berlatih dan ingin menggeluti silat lebih jauh..
salam
sunan

Navigation

[0] Message Index

[*] Previous page

Go to full version