Forum > Silat Diskusi Umum

Pencak Silat sebagai Olahraga Beladiri dan Seni Beladiri

<< < (2/5) > >>

Antara:
Istilah "seni" selain dipakai untuk menggolongkan sesuatu menurut keindahan, juga dipakai untuk menyebut tataran pengetahuan yang tinggi dan mendalam (tinggi dan dalam sekaligus?? ???) Misalnya, seorang teknisi yang memahami mesin sedemikian dalamnya sampai mobil mogok langsung bisa jalan lagi hanya dengan lirikan mata, bisa disebut seniman mesin...  x-))

Saya jadi pingin diskusi soal itu tuh...

--- Quote from: Kang Iwan ---Orang yang memenangkan tanpa perkelahian dan menundukkan lawan tanpa melukai hatinya adalah bijak.

-adalah mudah mengalahkan seseorang dengan melukainya, namun sangatlah sulit mengalahkannya tanpa melukai dan menjaga martabatnya-
--- End quote ---

Kalau perlu tanpa berkelahi sama sekali...

Perlukah kita menjadi seniman beladiri untuk sampai ke tahap ini? Bisakah orang yang tidak belajar ilmu berkelahi sama sekali sampai juga ke tahap ini?

Misalnya orang yang pandai bertutur, berempati terhadap perasaan orang lain, bagus budi pekertinya dan halus budi bahasanya, tapi tidak pernah hapal jurus silat secuil-pun...

Jika bisa... dan kemampuan itu merupakan puncak pencapaian ilmu silat, maka bagaimana menjelaskan bahwa tingkat tertinggi ilmu silat ternyata bisa dicapai tanpa belajar ilmu berkelahi (silat??)?

(maap ^:)^, soalnya yang saya tau, silat itu pada dasar dan awalnya adalah ilmu berkelahi, kajian filosofis diletakkan di atas pondasi ilmu berkelahi tersebut. Saya belum bertemu dengan perguruan silat yang murni hanya mengaji filsafat hidup dan perilaku, sedikit banyak pasti ada tata geraknya... sekali lagi maap ^:)^, maklum, pengetahuan silat saya baru sebatas dibikin jumpalitan sama Babe :'()

Unknown:
@bang antara,
ente kudu menta tuh elmu langsung ama gan iwan deh..
yang dimaksud gan iwan dengan :
 "-adalah mudah mengalahkan seseorang dengan melukainya, namun sangatlah sulit mengalahkannya tanpa melukai dan menjaga martabatnya-"
emang bener-bener ada kok bukan cuman sekedar petatah-petitih..
"mengalahkan lawan tanpa melukai dan menjaga martabatnya" bisa diartikan
dalam makna sebenarnya

tabek

one:

--- Quote from: Antara on 11/07/2008 09:59 ---
Kalau perlu tanpa berkelahi sama sekali...

Perlukah kita menjadi seniman beladiri untuk sampai ke tahap ini? Bisakah orang yang tidak belajar ilmu berkelahi sama sekali sampai juga ke tahap ini?

Misalnya orang yang pandai bertutur, berempati terhadap perasaan orang lain, bagus budi pekertinya dan halus budi bahasanya, tapi tidak pernah hapal jurus silat secuil-pun...

Jika bisa... dan kemampuan itu merupakan puncak pencapaian ilmu silat, maka bagaimana menjelaskan bahwa tingkat tertinggi ilmu silat ternyata bisa dicapai tanpa belajar ilmu berkelahi (silat??)?


--- End quote ---

kayaknya salah nanya nih....ane mah ada oon cuma bisa bilang begini:

sebelon sampe ke atas kita musti lewatin bawah terus tengah nah baru ke atas...

sebelon ngehalusin (alias ngamplas), kita musti memotong, menatah, memahat...setelah jadi bentuk pahatan maka kita haluskan, trus gimana orang yang langsung ngamplas aja? ya biarin aja. Mungkin dia pengen bentuk batu mengkilat doang, gak mau dibikin pahatan bagus dan indah..sah-sah aja.

Trus gimana kok musti belajar bela diri dan belajar seni berkelahi kalo nantinya gak perlu mukul orang untuk nyelesaiin masalah?

Ah, mas yang satu ini suka ngetest ane........

Rasulullah pernah bersabda kalau kamu dipukul pipi kiri kamu, maka balaslah secara setimpal namun jika memaafkan maka itu lebih baik.
Disini saya mah ngegaris bawahin yang kata balaslah setimpal kemudian kata jika kita memaafkan itu lebih baik. Tuntunan ini kadang membuat kita selalu ingin jauh kepada yang "lebih baik", namun kadang melupakan kalimat awalnya. Bahwa sebelum ke "lebih baik" maka ada yang "baik". Apakah yang baik itu? yakni berbuat adil dengan melakukan hal yang setimpal jika kita di dholimi. Nah, bagaimana bisa ke "lebih baik" jika anda tidak mau melalui tahapan "baik"?

Terus apa hubungannya dengan kita yang belajar seni berkelahi dan bela diri...? Sinilah posisi sebenarnya anda semua. Anda berada di level terhormat yakni level "baik" untuk menuju yang "lebih baik". Karena bagaimana seseorang bisa membalas kepada yang lainnya jika tak memiliki modal kekuatan? Bukankah bela diri, seni berkelahi itu modal kekuatan?
Kemudian apa fungsi bela diri itu? ya kan udah jelas tulisannya BELA DIRI, modal dan bekal untuk menjaga agar segala hak dan kehormatan kita tidak dilanggar dan disepelekan orang lain...he he he gitulah pendapat orang lieur ini :D

salam,


one (tahapannya baru selesai jadi orang jelek)
(Gusti Allah langkung mikaresep ka muslim anu kuat)  

one:
eh, udahan ah sebelon ane tambah ngaco....mendingan pamit aja dulu. :D

salam,


one
nb: mangga diteraskeun mas HC...

DasaMan:
Mungkin perlu diingat bahwa ilmu non-fisik harus dibekap oleh ilmu fisik.

Ini ada bahasan menarik dari Marc McYoung mengenai personal safety.

http://www.nononsenseselfdefense.com/pyramid.html

Ilmu fisik dalam bela diri itu last ditch effort!

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

[*] Previous page

Go to full version