Forum > Silat Diskusi Umum

teknik silat dilihat dari sudut pandang Islam

<< < (7/7)

Taufan:
Assalamu 'alaikum,

Bahasan abang akang mas uda sekalian emang mantafff dah...  [top]

Kembali kita fokus ke judul topik yang pengen dibahas TS, sebenernya bang Jali sudah menjawabnya sangat komprehensif dengan merefer pada 2 hadits berikut: “Mukmin yang kuat, lebih baik dan lebih Allah cintai dari pada Mukmin yang lemah, dan pada keduanya tetap ada kebaikan….”. (H.R. Muslim)...kemudian di hadist lain....”Bukanlah orang yang kuat itu adalah seorang pegulat, namun yang disebut orang kuat adalah mereka yang bisa mengendalikan amarahnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Teknik silat semata membuat ahlinya menjadi superior dan cenderung menjadi jumawa serta membahayakan diri maupun lingkungannya. Disinilah perlunya ajaran agama untuk memberikan koridor bagi sang jawara  agar mampu mengendalikan diri sehingga tidak menebarkan mudarat, dan sebaliknya malah didorong untuk berkontribusi memberikan manfaat bagi sebanyak2nya ummat.

Kalau kita mau menelaah prosesi pelatihannya, bang Herman sudah mencoba memilah-milahnya agar bahasannya lebih fokus. Misalnya soal ritual, di sini kita tau bahwa silat lebih dulu ada di bumi pertiwi daripada ajaran Islam. Bisa saja ajaran2 agama maupun keyakinan lainnya melekat dalam ritual silat.... nah silahkan dilanjut! (siap2 Jumatan dulu*)

Wassalam,
TP

Hizb Qalbo:
Assalamualaikum... :)

salam kenal semua [[peace2]]...

menarik nih topiknya,meski ini emg wilayah rawan...  >:(

menurutku sih,selama ritual itu g menyimpang,g ada masalah.Lagipula,silat itu kan olahraga dan pertahanan diri.Aku sering baca debat2,ttg kata syirik dan sejenisnya.Bahkan sampai sesat.Misal,Tenaga dalam,mantra dan sejenisnya.

masalahnya,aku punya pertanyaan begini.Jika orang dianggap syirik krn belajar ritual spt tenaga dalam,pertanyaannya kenapa syirik?Bukankah itu hanya untuk pertahanan diri?

maksudku,kalo TD syirik.Maka, silat juga syirik.Mengapa?Dg belajar silat,berarti kita yakin bhw dg silat,kita bisa aman dr bahaya... :o
artinya,kita g percaya sama Allah yg jaga kita? Maksudku gini,semua ritual itu bagiku cuma tawassul atau sarana saja.Selama sandaran atau fondasinya adalah Allah?

artinya,semua kembali pada niat dan keyakinan yang tertanam sejak awal.Apakah "bismirabbika.." atau "bisminafsika"?

hayyah,kok susah bahasnya? kayaknya,jawabanku ini sama deh sama yg diatas-atas sono.. hiks, podo mawon iki... :-[

btw salam kenal semua.... [[peace2]]

kalipatullah:
Saya ada beberapa tulisan menarik tentang terminologi silat Yang ditulis guru saya Abe Ali Sabeni, nanti saya coba share disini.

Kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman
kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan
(Shorinji KEMPO)

Bela diri mengajarkan kekuatan dan Agama mengajarkan Kasih sayang kedua unsur ini saling melengkapi satu sama lain.

Hendaknya ritual dalam agama lebih didahulukan, dan dipisahkan dengan ritual dalam bela diri. Sehingga Agama akan hidup dari penganutnya dan Silat akan hidup dari pelestarinya.

mpcrb:
kalau menurut hadits, untuk mengenal Tuhan maka dimulai dari mengenal diri sendiri. Dan silat adalah salah satu cara untuk mengenal diri sendiri.

Bukankah belajar beladiri pada dasarnya belajar mengenali diri sendiri? Jadi seharusnya korelasinya tetap ada. Sebagai salah satu bentuk untuk lebih mengenal diri sendiri dalam perjalanannya mengenal Tuhan-nya...

Sehingga pada akhirnya akan berucap "sungguh yang diciptakan Tuhan tidaklah ada yang sia-sia"...

salam.

Navigation

[0] Message Index

[*] Previous page

Go to full version