Forum Sahabat Silat

Bahasa Indonesia => Seputar Dunia Beladiri => Supranatural => Topic started by: ogebang on 17/03/2011 20:16

Title: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 17/03/2011 20:16
Salam Silat....

Salah satu aspek dalam Pencak Silat adalah aspek Spiritual...
Setelah bertahun2 malang melintang di Dunia Persilatan...biasanya seorang Pesilat akan " Lelah " dan tidak butuh lagi dgn segala macam atribut kesaktian & ego sentris lainnya....
Ia pun akan menggali &  menekuni jalan pencerahan tertinggi di Dunia Persilatan yg disebut sesuai dgn judul Thread diatas...
Kebetulan saat ini saya sedang tertatih2 berusaha memasuki wilayah ini...
Saya ingin mendengarkan dan menyimak dr para Pendekar sekalian...bagaimana segala macam metode & Ritual yg anda miliki dalam menapaki utk masuk ke wilayah ini...
Sewaktu saya belajar Cimande di Kasepuhan Cimande..Ritual Kerohanian yg saya alami adalah kedua mata saya di tetesi air sirih yg sdh di  "syariatkan ".Konon..menurut Guru Saya yaitu Abah Haji Sofyan...kalo saya memilki ilmu Hitam..Insya Alloh akan rontok semuanya...
Kalo di MP....sebelum & sesudah latihan..kita diwajibkan membaca doa pembuka & Penutup dalam sikap duduk sila dgn tangan sikap sembah yg digabung dgn Olah Pernafasan...
Kalo di Kerohanian islam ( Irfan )...semua amalan yg didapat di " syariatkan " dgn melakukan Ritual Puasa 3 hari agar amalan tsb " Hidup "
Demikian pula di Kejawen...ada ritual Siraman...Eling di setiap tarikan nafas...dsb
Tentu saja hal2 tsb diatas hanyalah sebagian kecil dari jalan pencerahan Spiritual yg akan ditekuni....
Silakan di sharing..saya siapkan dulu Teh Anget  & Singkong Gorengnya....
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: lotus1922 on 18/03/2011 03:30
ikut nyimak
nunggu pencerahan dr para sesepuh.,
monggoo.............
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Antara on 18/03/2011 05:49
Nyam... siapa yang punya garem? Singkongnya enak nih... nyammm...  [top]

***

Saya justru kebalikannya, dari kecil Bapak memaksa saya berlatih spiritual dan menjadikan ilmu beladiri sebagai sampingan, yang kalau perlu jangan dilatih sama sekali. Jadinya sekarang saya baru mau mulai belajar silat. x-))

Spiritualisme, kalau menurut Bapak, adalah terjemahan dari 'keruhanian', yang dalam kehidupan sehari-hari tercermin dalam akhlak alias perilaku. Konon ada beberapa bagian dari aspek kerohanian yang punya efek khusus, seperti kemampuan di luar kewajaran manusia, tapi itu adalah tipuan belaka seperti halnya beladiri. Memberi kesan kekuatan dan kekuasaan, padahal manusia itu tetap lemah adanya. Jadi tujuan akhir dari tata keruhanian adalah kesadaran akan posisi diri sendiri dalam hubungannya dengan Sang Maha Pencipta dan bersikap sesuai dengan posisi itu.

Ilmu kerohanian yang saya pelajari tidak banyak ritualnya. Bapak lebih sering mengajak saya ke tempat sepi untuk merenung dan ngobrol tentang kehidupan. Kadang saya diminta untuk merenungi nama saya sendiri, yang dari situ biasanya muncul pertanyaan "saya ini siapa?", yang terus beruntun ke pertanyaan-pertanyaan lain. Kadang dalam proses itu saya mengalami kejadian-kejadian aneh, tapi Bapak menyuruh saya mengabaikannya, karena itu hanya efek samping yang tidak perlu dikejar.

Jadinya, kalau kesimpulan saya sendiri, spiritualisme adalah ilmu untuk mengembangkan diri kita di dalam jalur penyerahan terhadap Yang Maha Kuasa. Menelusuri minat dan bakat kita, sehingga kita menjadi manusia yang selalu berkembang dan menjadi lebih baik, dan pada akhirnya memberi manfaat dalam kehidupan, sebagai bagian dari perintah-Nya pada kita.

***

Teh anget kalau pake gula batu, sedapnya polll...  [top]
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Bayu Umbara on 18/03/2011 13:27
Salam Silat Mas ogebang, maaf mas sekedar mengingatkan kayanya tread ini kurang cocok di tread aliran pencak silat tapi lebih cocok di tread silat diskusi umum, biar ga disangka aliran silat baru nantinya,sekali lagi mohon maaf mas atas kelancangan saya,terima kasih
salam
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: dicky on 18/03/2011 14:37
bingung..
mo dipindahin ke diskusi silat umum (http://sahabatsilat.com/forum/silat-diskusi-umum/) atau supranatural (http://sahabatsilat.com/forum/supranatural/) yaaa?
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Bayu Umbara on 18/03/2011 16:16
supranatural juga cocok kayanya bos
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 18/03/2011 18:10
wah..Sorry..gak ngecek2 lagi..kalo memang " salah kamar "..silakan sa
ja Mas Moderator dipindahin saja ke Thread yg sesuai dgn topik diatas...
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 20/03/2011 09:52
@ Mas Antara...

Salam Silat...
Nih garamnya..plus cabe rawit & Ubi rebus...he..3x...Sorry saya gak punya gula batu...ada juga jeruk lemon...

Memang ada 2 pendapat ttg menekuni Aspek Spiritual...
Pendapat ke 1 seperti yg diamalkan oleh sebagian besar Perguruan Silat..yaitu kita menekuni dulu jalan Kanuragan sebelum masuk ke Kerohanian.Alasannya adalah lebih baik menggali potensi diri dulu ( Personal Power ) utk mencari jawaban " Siapakah aku " tsb. Di jalan Kanuragan ini kita akan asik menemui berbagai macam hal yg mengkerucut kpd pembuktian Ego Pribadi ( Aku adalah Pendekar no 1 di Dunia Persilatan ).Bisa ini lah...bisa itu lah...saking saktinya..Gambaran yg paling tepat dalam jalur menekuni jalan kanuragan menuju jalan Kerohanian adalah Kisah Prabu Kian Santang yg sangat sakti mandraguna yg mewakili Jalur kanuragan melawan Imam Ali Kwh yg merupakan representasi Jalur Kerohanian....
Pendapat ke 2 ialah yg seperti anda sebutkan...Para Ahli Spiritual menyatakan kita tidaklah perlu menekuni Ilmu kanuragan terlebih dahulu...langsung saja kita belajar Kerohanian...Bahkan sebagian besar Ahli Spiritual menganggap Ilmu kanuragan itu cuma Ilmu Muda...mainannya anak2 kecil...Para Guru Kejawen & Makrifat sayapun berpendapat spt itu...walaupun ada juga dr mereka pernah menekuni Silat terlebih dahulu...
Saya sendiri lebih suka memilih pendapat pertama...saya ingin membuktikan dahulu bahwa manusia sbg " Mandataris Tuhan " di muka bumi ini ternyata telah dibekali Gusti Alloh dgn berbagai macam kemampuan luar biasa apabila kita ingin menggalinya dgn berbagai macam metode pengolahan & pembangkitan  Ilmu kanuragan yg telah ditemukan oleh para Pendekar terdahulu...rasanya lebih percaya diri saja...sifatnya mungkin subyektif..ya...
Yg penting kita tidak terus asik saja menekuni Ilmu kanuragan ini...karena yg dikhawatirkan kita tidak akan pernah sempat mengalihkan objek kecintaan kita kdp Tuhan YME...asssiiiik saja terus menekuni personal power & ego yg tidak ada batasnya...
Saat inipun saya masih berlatih Silat sebatas utk kepentingan kesehatan & pelestarian Budaya bangsa saja...
Selebihnya Latihan Silat saya sdh saya arahkan utk menapaki Jalan Kerohanian ini...step by step..gradually....karena ini merupakan Jalan pencerahan yg akan sangat panjang dan akan menghabiskan sisa umur saya di dunia...
Monggo...silakan di coba Ubi Rebusnya...Saya ke Gelael MT Haryono  sebentar ya...beli Gula batu....
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Antara on 20/03/2011 21:23
Kalau saya sih selalu sedia gula batu.  :D
Sejak pertama kali mencicipi keluhuran budaya bangsa berupa teh poci plus gula batu di pegunungan padas prambanan sekitar enam belas tahun yang lalu, menu teh-tubruk-poci-tanah-liat dan gula-batu-kasar-kekuningan selalu jadi bahan utama di dapur 8).

***

Tampaknya kita bicara hal yang sebenarnya sama nih, Kang Mas Ogebang, cuma pemaparannya yang berbeda.

Keruhaniah dalam keluarga kami cuma sebatas pikir sederhana tentang memaknai hidup. Harap dimaklumi, leluhur saya dari garis Bapak tinggal selama ratusan tahun di dusun terpencil di pinggir hutan di kaki Bukit Barisan. Ibaratnya alam semesta spiritual, mereka hidup di planet terpencil di pinggiran galaksi, jauh dari percaturan guru-guru spiritual. Saya selama ini malah tidak tahu kalau ada dua pendapat seperti yang disebut Kang Mas Ogebang di atas.

Keruhanian yang diajarkan Bapak kepada saya datang dari pemahaman sederhana keluarga kami bahwa kita perlu menemukan makna dalam kehidupan, sementara hal-hal lain berada di bawah pemaknaan ini, termasuk silat, pekerjaan, karir, keluarga, dan sebagainya.

Kami menarik garis pembeda antara keruhanian dan kesaktian. Kesaktian adalah alat untuk membuat diri kita lebih tangguh dari orang kebanyakan, seperti juga alat-alat lain dalam kehidupan membuat kita lebih mampu dalam satu bidang dibanding orang lain. Bukan tidak berguna, tapi semua alat itu hanya membawa kita sejauh kehidupan, di atas semua itu kita harus punya kesadaran untuk membuat kehidupan yang bermakna.

Dari dasar pikir itulah Bapak mendikte saya untuk menomorsatukan keruhanian sebagai pondasi dari semua alat yang kelak akan saya pilih sebagai perkakas dalam hidup, dan harus dijadikan awalan. Jangan sampai sesudah mahir menggunakan alat (misalnya sakti mandraguna), baru kemudian menyadari bahwa hidupnya selama ini hampa, dan baru mulai mencari-cari makna dari kehidupannya setelah selama ini puluhan tahun malang melintang tak terkalahkan.

Jadilah silat yang saya pelajari baru-baru ini sebagai bahan baku untuk memaknai hidup. Seperti beberapa kali saya tulis di utasan-utasan yang lalu, berlatih silat adalah jalan bagi saya untuk mengapresiasi pemikiran dan kehidupan para pendahulu kita, memahami perubahan sikap, semangat, rasa putus asa, dan perjuangan mereka, atau sekedar mengasingkan diri dari hiruk pikuk harga minyak yang terus merangkak naik. Dari awal saya sudah sadar bahwa ada ribuan tingkatan silat yang tidak akan pernah saya capai, namun saya melihat kesempatan untuk bisa lebih baik lagi memahami diri sendiri dari persentuhan saya dengan dunia silat tradisional.

Mohon keruhanian di sini jangan diartikan terlalu tinggi. Bapak dan saya hanya sering berdialog soal pemaknaan hidup, bukan keilmuan terstruktur semacam tarekat sufi, disiplin zen, raja yoga, atau sejenisnya. Bapak tidak menganggap dirinya paham soal keruhanian, beliau meminta saya untuk melanjutkan keilmuan ke guru ruhani yang bisa membawa saya ke tingkatan yang lebih tinggi dari yang beliau bisa ajarkan (dan kembali ke beliau untuk membagi ilmu itu seandainya beliau masih hidup).

Kalau tentang spiritualitas yang berhulu dari ilmu kesaktian, jujur saya tidak tahu apa-apa. Jadinya ikutan duduk di pojok menunggu yang lain turun gunung... x-))

***

Teh tubruk itu kalau pake poci tanah liat, kok rasanya lebih gimana gitu... ::)
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 23/03/2011 20:57
@ Lotus 1922
Salam Silat..Mas...
Saya dengar di SHT juga kental ritual Kerohaniannya..ya...
Ada istilah " Dikecer " dgn bawa Ayam pilihannya..??
Bisa di babar..Mas...Monggo...
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 23/03/2011 21:20
@Antara
Salam Silat..Mas...

Saya gak biasa minum Teh Manis...sukanya Teh Pahit + jeruk lemon..Kalo Cewek manis seh..demen...he...3x...
Poci khan di buat dr tembikar/Tanah..satu unsur dgn daun teh yg tumbuh di bumi/tanah...senyawanya kembali ke asal..makanya muanteebbb...
Naluri manusia khan juga ke Bumi/Tanah..makanya kalo udah sepuh/bau tanah...sukanya berkebun/bertani/beternak/agrobisnis...sampai mangkat...wallahu'alam...
Concerning metode Ayah anda...kelihatan pake sistem  " Teknologi Wejangan "
Biasanya di lakukan malam hari diatas jam 12...sengaja supaya ngantuk...nah yg jatuh ketiduran..artinya gak jodoh dapet wejangan kerohanian malam itu...
Tapi berhubung anda cuma berduaan dgn Ayah...mungkin waktunya terserah saja...tapi memang spy " nancep "..lokasinya musti yg sunyi..terpencil...biasanya di atas gunung dgn view yg menakjubkan...ini yg dibilang penyatuan Jagad Cilik ( Manusia ) & Jagad Gede ( Alam Semesta )...
Kalo dilanjutkan dgn sikap meditasi..biasanya bersikap duduk sila dgn tangan kakan membentuk telapak tangan didepan pusar menghadap ke bawah ( Bapak Ongkoso ) & yg kiri sikap sama menghadap keatas ( Ibu Pertiwi ).Tangan tidak saling menempel....sikap meditasi perkawinan Bapak Ongkoso & Ibu Pertiwi inilah yg melahirkan kita ( Manusia ) yaitu medan energi diantara kedua belah telapak tangan tsb...
Salam Sejahtera & Cium Tangan mohon disampaikan kpd Ayahanda....
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: limpato on 24/03/2011 00:21
@Antara
..
Tapi berhubung anda cuma be ( Ibu Pertiwi ).Tangan tidak saling menempel....sikap meditasi perkawinan Bapak Ongkoso & Ibu Pertiwi inilah yg melahirkan kita ( Manusia ) yaitu medan energi diantara kedua belah telapak tangan tsb...
Salam Sejahtera & Cium Tangan mohon disampaikan kpd Ayahanda....
Ternyata pemahaman Bapak dan Ibu di tradisi di tanah Jawa mirip sekali. dengan mantera silek di Minangkabau

Mantera Palangkahan atau Izin Bumi (dibaca awal bersilat)
Assalamu`alaikum Bapakku Langit, alaikum salam ibuku bumi,
ijinkan aku berpijak, dibumi Engkau, Bumi Allah taala...

Terima kasih atas paparannya Mas Ogebang tentang  makna dari Bapak dan Ibu tersebut.....
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Bayu Umbara on 24/03/2011 13:45
ayo uda SK dan uda limpato dibabar kerohanian atau kaji makrifat dalam silek minang biar tambah rame diskusinya, saya izin menyimak di pojok hehe [[run2]] [[run2]] [[run2]]
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Antara on 28/03/2011 07:16
Naluri manusia khan juga ke Bumi/Tanah..makanya kalo udah sepuh/bau tanah...sukanya berkebun/bertani/beternak/agrobisnis...sampai mangkat...wallahu'alam...

Waaaaaa.... [cry2]
padahal saya saat ini sedang merintis usaha peternakan dan bercocok tanam sayuran....  ::)

***

Tradisi ini berkembang dari hubungan antara ayah dan anak laki-laki di keluarga kami, yang kalau dirunut sebenarnya jauh sekali dari aspek spiritual.

Keluarga saya dari pihak Bapak berprofesi sebagai pemburu dan peladang. Tuntutan profesi menyebabkan ayah dan anak seringkali mengasingkan diri di tengah hutan, di mana sang anak belajar dari ayahnya tentang berladang, mencari jejak, memasang perangkap, menembak, dan menyamak. Sedikit-sedikit ada juga pelajaran berkelahi.

Seperti juga kisah-kisah dimanapun di dunia, ketika pemburu berkemah di bawah naungan bintang (kalau hutannya tidak terlalu rapat), sering muncul pembicaraan soal makna dan hakikat 8).

Karena saya lahir di kota, dan berada di generasi yang berbeda dengan Bapak dan para leluhur sebelumnya, jadilah tradisi ini dilakukan di tempat-tempat yang 'rada mirip' dengan suasana hutan. Waktu kecil dulu tempat kesukaan kami adalah makam Belanda di dekat pintu masuk kebun raya Bogor sebelah barat, atau kalau sedang waktu senggang, Bapak mengajak saya long march malam-malam dari Bogor ke Depok PP, atau malah pernah sampai ke Merak yang kami tempuh selama seminggu dengan hanya berjalan di malam hari. Sepanjang jalan kami berbicara soal hidup, ajaran agama (termasuk mendiskusikan yang kami rasa tidak masuk akal), dan hal-hal lainnya. Tentu saja saya ketinggalan jauh kalau urusan memasang perangkap dan menembak x-))

Akibatnya materi kami jauh sekali dari ajaran baku dan simbol-simbol yang ada, maklum, derajatnya hanya sekedar pencarian bersama.

***

Monggo dilanjut babarannya, saya spesialis teh nasgitel-nya saja dulu di pojokan. [top]
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: mpcrb on 28/03/2011 17:02
... atau kalau sedang waktu senggang, Bapak mengajak saya long march malam-malam dari Bogor ke Depok PP, atau malah pernah sampai ke Merak yang kami tempuh selama seminggu dengan hanya berjalan di malam hari. Sepanjang jalan kami berbicara soal hidup, ajaran agama (termasuk mendiskusikan yang kami rasa tidak masuk akal), dan hal-hal lainnya. Tentu saja saya ketinggalan jauh kalau urusan memasang perangkap dan menembak x-))

Lha kok mirip dengan cara ayah saya mengajari saya ya?

Saat ini, saya terapkan itu juga pada anak saya yang masih SD. Berjalan kaki cukup jauh (dengan jarak yang rasional) sembari mengenalkan anak mengenai kehidupan. Sedikit demi sedikit. Mengajarkan arti semangat, pantang menyerah, melawan rasa lelah, dsb.

Sangat berkesan.

Salam.
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 31/03/2011 17:29
Salam Silat...

Berjalan kaki dgn jarak jauh merupakan salah satu "Laku " yg ada di tataran Olah Spiritual....
Biasanya di lakukan malam hari dgn kondisi Puasa mulut ( Tidak boleh berbicara sepatah katapun ) dan  harus terus menerus menghadirkan rasa ' Eling " kpd Gusti Alloh...di setiap ayunan langkah...
Meditasi jalan kaki ini di abadikan pula di Ujian Kenaikan Tingkat ( UKT ) MP di Parang Kusumo..berjalan kaki sekitar 42 km jogja - Parang Kusumo di keheningan malam yg disaksikan oleh Alam Jagad raya dan segala isinya...sayangnya banyak yg tidak memahami makna & Filosofisnya... 
Sebagian besar gagal melakukannya... entah karena diam2 naik kendaraan umum atau gak pada Puasa Mulut...
Para Pendekar jaman dahulu biasa melakukan latihan ini....
Ini merupakan latihan penyatuan Jagad Cilik ( Manusia ) dgn Jagad Gede ( Alam Raya )..
Wallahu'alam..
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Bayu Umbara on 02/04/2011 16:22
Mantab mas ogebang [top] [top] [top] [[run2]] [[run2]] [[run2]]
disini benar2 diuji kesabaran seorang yang menjalaninya,yang paling berat itu menurut saya puasa mulut,karena pasti yang bikin jenuh jalan jauh tapi ga pake ngomong apalagi kalau ketemu orang pas ditegur diam aja hehe :w :w :w
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: lotus1922 on 03/04/2011 12:51
@ Lotus 1922
Salam Silat..Mas...
Saya dengar di SHT juga kental ritual Kerohaniannya..ya...
Ada istilah " Dikecer " dgn bawa Ayam pilihannya..??
Bisa di babar..Mas...Monggo...

salam mas ogebang,
matur nuwun diberi kesempatan,.
ya, memang ajaran di SHT lebih banyak kerohanian/kebatinannya
salah satunya adalah "kecer" dengan segala uborampenya,salah satunya menggunakan ayam jago, kain mori(kafan), dsb..
kecer merupakan prosesi awal penerimaan(pengesahan)  "kadang"/saudara baru setia hati, yg sebelumnya calon saudara/calon warga harus menyelesaikan pelajaran jurus setia hati sampai 35.
pada prosesi kecer saudara/kadang baru disumpah/ba'iat agar tidak melanggar semua pepacuh/larangan setia hati, serta diberikan pengetahuan elementer tentang makna simbol2 uborampe yg digunakan pada prosesi pengeceran.
Inti  Sari  Sumpah  SH  sebenarnya  adalah  merupakan  sebuah  ‘pandangan  hidup’  atau  ‘way  of  life’  dari  persaudaraan  SH , untuk  mendapatkan  suasana  hidup  rukun  yang  nyata  dengan  pengamalan  rasa  cinta  kasih  dan  kasih  sayang  antara  sesama  anggota  persaudaraan  dan  antara  saudara  SH  dengan  masyarakat.
Berbicara  mengenai  ‘kecer’  dengan  ‘segala  uba rampenya’  dan  pengetahuan  elementer  , adalah merupakan ajaran  ke-  Ilmuan  didalam Trap  Pertama  SH  ,  dimana  ajaran   tingkat-I  ini  merupakan  ‘dasar-dasar’  Ilmu  Kerohanian  SH  menuju  tingkat  selanjutnya  nanti.

nuwun,.....


 
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Bayu Umbara on 04/04/2011 17:39
Ayo dibabar lebih dalam lagi mas lotus,karena masih banyak istilah2nya yang belum difahami,terimakasih
salam
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 22/04/2011 07:38
Di dalam keheningan mencari jati diri siapakah daku....
Tiba2 Raga ini hancur berkeping2....
Musnah lah aku....
Siapakah Daku....
Tenyata Daku hanyalah setetes Air mani yang bergerak laksana kilat...
Wahai Gusti Alloh...Sujudku persembahkan atas jawaban dari pencarian ini....
Tiada hak buatku untuk mengenakan Jubah KesaktianMU....
Ampunilah Daku...HambaMU yg modalnya hanyalah tangisan...
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: lotus1922 on 24/04/2011 13:46
Salam Silat...

Berjalan kaki dgn jarak jauh merupakan salah satu "Laku " yg ada di tataran Olah Spiritual....
Biasanya di lakukan malam hari dgn kondisi Puasa mulut ( Tidak boleh berbicara sepatah katapun ) dan  harus terus menerus menghadirkan rasa ' Eling " kpd Gusti Alloh...di setiap ayunan langkah...


laku/tirakat berjalan kaki dikeheningan malam dengan arah memutar searah/berlawanan jarum jam secara "tepung gelang" dalam istilah kejawen disebut "lelana brata", didalamnya juga disertai dengan puasa mulut atau "topo mbisu", berfungsi sebagai upaya memperoleh pengalaman empiris mengenai berbagai macam "kasunyatan hidup" manusia ,masyarakat dan lingkungan/alam. juga untuk melatih rasa tanggungjawab dan intropeksi terhadap diri sendiri, karena berhasil/gagalnya laku ini yang tahu hanya diri sendiri. di SHT laku tirakat ini mulai diberikan kepada calon warga pada saat proses "pendadaran calon warga", dan biasa dilakukan oleh para warganya, terutama pada tanggal 1 muharram disertai dengan prosesi "cuci mori".
bentuk tirakat ini sangatlah bagus apabila sering dilakukan pada waktu2 tertentu misalnya pada hari kelahiran kita (weton)

salam..
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 27/04/2011 23:28
Salam Silat..Mas Lotus1922...

Menarik sekali filosofis penggunaan kain Mori/Kafan sebagai Sabuk di Perguruan SHT...tentunya banyak sekali kearifan Spiritual yg bisa digali dari makna Kain Mori tsb...
Saya memaknainya bahwa Silat itu sebenarnya Persiapan Latihan Kematian..Latihan buat mati..shg sewaktu nanti saatnya nyawa kita diambil...kita akan kembali dgn Jiwa yg tenang...ketenangan yg dihasilkan dari Eling melalui perantaraan Kain Mori yg secara lahir selalu terpasang di pinggang kita...dan secara bathin selalu membungkusi Jiwa kita...
Wallahu 'Alam.... 
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Bayu Umbara on 29/04/2011 13:39
Ritual di SHT seperti ritual di silek minang ya,ada bawa ayam pilihan,kafan dll,apa memang ada pengaruh dari silat minang mas lotus? terima kasih
salam
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 29/04/2011 18:17
Salam Silat Uda bayu Umbara...
Untuk memancing Mas Lotus 1922 keluar dari Sarangnya...gak ada salahnya di babar kearifan Budaya Spiritual Silat Minang yg disinyalir mirip2 SHT...
Monggo...Uda....
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: srdananjaya on 30/04/2011 20:39
hmm sebentar.. masih belum nangkep kesinambungan judul dengan isi thread ..

getaran ilahi..

hubungan dengan kecer dan motong ayamnya dimana ya?

ini ngebahas ritualnya atau jalan menuju kemurnian spiritual ya?

salam
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: lotus1922 on 30/04/2011 20:55
Ritual di SHT seperti ritual di silek minang ya,ada bawa ayam pilihan,kafan dll,apa memang ada pengaruh dari silat minang mas lotus? terima kasih
salam

bukan hanya pengaruh mas bayu, memang salah satu guru terbaik KI NGABEHI SOERIDIWIRYO (pendiri setia hati) adalah DATUK RAJO BATUAH dari sumatera barat . Datuk ini disamping mengajar pencak silat memberi  wejangan-wejangan  yang  oleh  Ki  Ngabehi  Soerodiwiryo  diberi  nama  Tingkat-II ,  dimana  wejangan – wejangan  ini  diberikan  kepada  saudara-saudara  SH  sesudah  menerima  wejangan – I ( pertama )  pada  upacara  penerimaan  saudara  SH  baru ,  dengan  diberikan  setelah  beberapa  waktu  kemudian  .
Beliau  belajar  Pencak-Silat  kepada  Pendekar  Datuk  Radja  Batuah  selama  10  Th  dan  memperoleh  tambahan  Jurus-Jurus  dari  daerah  Padang  yaitu: Bungus, Fort  de  Kock, Alang  Lawas, Lintau, Alang, Simpai  dan  Sterlak. Sebagai tanda lulus belajar, beliau  mempersembahkan pisungsun  berupa pakaian hitam komplit.
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Suprapto on 01/05/2011 01:35
Subhanallah.

Semoga dimuliakan, para leluhur yang memberikan keilmuan yang bermanfaat bagi banyak orang. Amin.

Salam.
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 01/05/2011 06:36
Tuh..Mas Lotus1922...Mas srdananjaya minta lebih dibabar ttg Filosofi  Ritual kecer & potong ayamnya...
Saya juga nunggu neh..sambil duduk  sila ngunyah ubi rebus...
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: lotus1922 on 03/05/2011 10:17
monggo mas ogebang kalo mau nambahi, saya gantian mau ngopi sambil menikmati ubi rebusnya, biar lebih bijaksana....
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Bayu Umbara on 04/05/2011 13:33
Sekilas tentang ritual penerimaan murid (anak sasian) dalam silek minang
si calon murid diminta untuk membawa bahan-bahan tertentu pada hari yang dijanjikan dan juga diminta membawa seekor ayam jantan untuk satu orang murid. Ayam ini nanti disembelih oleh guru dan kemudian darahnya dicecerkan mengelilingi sasaran (arena latian), dalam prosesi pemotongan ayam ini seorang guru sudah bisa melihat dan membaca maksud dari seorang murid belajar silat baik dari segi niatnya, karakternya, minat, bakat dan kemauan dari seorang calon murid ini.

Ada beberapa pertanda yang dilihat guru pada saat prosesi pemotongan ayam ini diantaranya:

    Setelah di sembelih ayam tersebut akan di lemparkan ke dalam sasaran, lama atau sebentarnya ayam tersebut meregang nyawa sampai mati, itu memperlihatkan sebuah pertanda minat, bakat dan kemauan dari sang calon murid untuk belajar silat.
    Dari posisi matinya ayam, seorang guru bisa membaca pertanda dari niat dan karakter seorang murid, posisi matinya ayam menghadap kemana dan apakah posisi matinya diluar lingkaran atau di dalam lingkaran itu adalah sebuah pertanda juga yang bisa dibaca oleh seorang guru, dan juga apabila pada saat meregang nyawa ayam tersebut menerjang kearah sang guru, maka itu juga sebuah pertanda bagi sang guru tentang niat dan karakter calon murid tersebut, sehingga seorang guru silat sudah bisa memperkirakan apa yang akan terjadi nanti dan seperti apa dan sampai sejauh mana pelajaran silat yang bisa diberikan sang guru kepada murid tersebut nantinya.
    Ayam tersebut kemudian dimasak, biasanya digulai dan dihidangkan dalam acara mandoa (doa bersama) yang dihadiri oleh guru dan para saudara seperguruan. Untuk acara ini dipanggil pula Urang Siak (sebutan untuk orang ahli agama) untuk mendoakan si murid agar mendapatkan kebaikan selama mengikuti latihan. Kemudian, pada saat makan bersama, sang guru akan mengupas kepala ayam tersebut untuk mengambil tulang rawan yang berada dibawah lidah atau rahang ayam tersebut, dari tulang rawan tersebut seorang guru juga bisa membaca sebuah pertanda tentang niat dan kemauan sang murid belajar silat tersebut.

Biasanya di dalam ritual penerimaan seorang murid, si murid ini diambil sumpahnya untuk patuh kepada guru dan tidak menggunakan ilmu yang mereka dapatkan ini untuk berbuat keonaran. Bahkan bunyi sumpah itu keras sekali. Inilah potongan bunyi sumpah itu : kaateh indak bapucuak, kabawah indak baurek, ditangah2 digiriak kumbang (ke atas tidak berpucuk, ke bawah tidak berurat dan ditengah2 dimakan kumbang), artinya pelanggar sumpah tidak akan pernah mendapatkan hidup yang baik selama hidupnya di dunia seperti yang diibaratkan nasib suatu pohon yang merana. Ada juga prosesi dari perguruan silat yaitu tradisi waktu baru masuk perguruan tersebut dianjurkan mandi dengan tujuh macam limau/ jeruk bahkan ada dengan 7 macam bunga. waktu mandinya ada yang sore hari dan ada juga setelah jam 12.00 malam.

Seperti yang berlaku pada peguruan beladiri manapun bahwa semenjak saat itu saudara seperguruan adalah seperti saudara sendiri. Di dalam istilah Minangkabau dikatakan bahwa saudara seperguruan itu saasok sakumayan (satu asap satu kemenyan) atau sabatin artinya dia adalah bagian dari diri kita dan berlaku hukum saling melindungi.

Prosesi ini tidak sama tiap sasaran silek, ada pula guru yang tidak meminta membawa apa-apa, sehingga tidak ada prosesi penerimaan murid seperti yang diuraikan di atas, tapi kasus ini jarang terjadi, umumnya selalu ada prosesi penerimaan murid apakah dalam bentuk sederhana bahkan sampai ada yang berbentuk upacara adat.
syarat2 yang biasanya diminta oleh seorang guru silek untuk dibawa oleh sang calon murid;

Syarat-syarat berguru ini bervariasi pula, namun biasanya terdiri dari pisau, kain putih, lado kutu (cabe rawit), garam, gula, penjahit, cermin, rokok, beras, dan uang. Jumlah uang biasaya tidak ditentukan. Apa yang dibawa mempunyai arti tersendiri bagi calon murid. Biasanya diterangkan pada saat prosesi penerimaan murid.

Beberapa contoh dari arti syarat-syarat yang dibawa itu adalah

    kain putiah (kain putih) : pakaian murid itu adalah pakaian yang bersih, silek ini akan menjadi pakaian bagi murid, merupakan pakaian yang bersih
    pisau : setelah latihan ini, maka si murid tidak akan dilukai oleh pisau, karena memiliki ilmu setajam pisau
    lado kutu (cawe rawit), garam dan gulo(gula) : ilmu silat ini memakai raso (rasa), karena semakin mahir orang melakukan sesuatu biasanya mereka tidak berpikir lagi, tapi menggunakan raso (perasaan). Contoh, ahli masak terkenal jarang menimbang bahan-bahan yang mereka butuhkan, tapi tetap juga menghasilkan masakan yang enak dan khas, seperti itu pulalah silat nantinya pada tingkat mahir.
    bareh jo pitih (beras dan uang) : belajar silat akan menyita waktu guru, oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi murid mempertimbangkan nilai dari waktu yang dihabiskan oleh guru. Disamping itu beras yang dibawa juga akan dimakan bersama sesama anggota sasaran silek (tempat berlatih silat dinamai sasaran ada juga yang menyebut laman ). Nilai uang dan beras tidak ditentukan jumlahnya. Namun setidaknya beras itu dibawa satu atau dua liter, sedangkah untuk uang, itu terpulang kepada kemampuan ekonomi si murid untuk mempertimbangkannya.
demikian sedikit prosesi ritual dari silat minang,terima kasih
wassalam
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 09/05/2011 20:01
Manstaab..Uda Bayu..babarannya....
saya baru tau filosofinya spt itu...menarik sekali....Budaya Spiritual bangsa kita memang penuh perlambang yg diambil dr khasanah alam jagat raya ini...
Sungguh semakin besar rasa respect saya kpd para leluhur2 yg mata batin nya demikian " tajam" dan kearifannya dalam bersinergi dgn Alam Semesta...
Banyak yg sdh hilang  ....
Karana kemajuan teknologi kah....??
Globalisasi... ??
Nilai Nasionalisme & Patriotisme yg telah terkikis...??
Pencapaian & kecintaan pd Materi yg berlebih shg mata batin tercover...??
Konon sebelum Agama2 Import ( Hindu , Budha , Kristen , & Islam ) masuk...Leluhur2 kita sdh berbudaya sangat tinggi...
Mereka mempunyai Budi Pekerti yg luar biasa....
Menguasai teknologi canggih pd jamannya....
Ramah..Santun...Low Profile...
Kata siapa..Nabi & Rasul itu hanyalah lahir di Timur Tengah...??
Saya yakin..Gusti Alloh pernah mengutus seorang Nabi/Rasul di Tanah Nusantara ini shg Nenek Moyang kita sangatlah santun , Arif & Bijaksana...

Wallahu 'Alam...
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 09/05/2011 20:04

AstaghfirLOH..Hal Adziiim....
Ternyata Sang Pejabat tsb sejatinya adalah Manusia berkepala Kera...
NaudzubiLLAH Min dzalik...
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: dsbasuki on 10/05/2011 10:07
Pssssttt... Kangmas Ogebang,
Jika "mata" kita terbuka dan kita diberi karunia Gusti Allah melihat sejatinya manusia lain, sungguh, akan menangis kita. Saya tidak tau harus mengucapkan "selamat" atau malah "turut berduka" dengan "kemampuan baru" Kangmas itu.
Anyway, "welcome to the club". :)
Please, gunakan dengan bijak Kangmas...

Salam hormat penuh takzim...
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: MASANT on 10/05/2011 12:10
Quote
Jika "mata" kita terbuka dan kita diberi karunia Gusti Allah melihat sejatinya manusia lain, sungguh, akan menangis kita. Saya tidak tau harus mengucapkan "selamat" atau malah "turut berduka" dengan "kemampuan baru" Kangmas itu.

Teringat pada cerpen kalau tidak salah ditulis oleh Kiai Mustofa Bisri.
Seorang tokoh mempunyai kemampuan melihat hakekat sesamanya. Jadilah dia asyik dengan kemampuannya. Kemudian oleh sang Ayah diminta berkuru ke seorang Kiai.
Betapa terkejutnya sang tokoh ketika pertama kali bertatap muka. Ada tanda "dajjal" di dahinya !!!! Karena sudah tugas, diikutilah sang kiai kemanapun pergi. Dan perilaku sang kiai sangat bertolak belakang dengan tanda di dahinya.
Pada akhir masa belajar barulah sang kiai membuka tabir pertanyaan sang tokoh. "Heran to, kamu dengan tanda didahiku". Rupanya sang kiai lebih hebat dari sang tokoh.

Pertanyaan saya, " apakah "mata" seperti itu bisa tertipu sebagaimana mata lahir ?"

Mohon pencerahannya.
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: dsbasuki on 10/05/2011 14:00
Sugeng Ki Sunu,
Saya juga sudah baca bukunya Gus Mus itu.
Makanya, saya berpesan kepada Kangmas Ogebang:
Please, gunakan dengan bijak Kangmas...
agar Kangmas Ogebang tidak seperti tokoh yang ada di ceritanya Gus Mus dan agar Kangmas Ogebang "ojo gampang gumum, ojo gampang kaget" (jangan mudah terpana, jangan mudah terkejut).

Pemberian karunia itu bisa merupakan "maunah", bisa juga merupakan "istidraj". Sekarang masalahnya, tahukah si penerima itu yang mana?
Penapak jalan kerohanian tidak akan silau dan terkagum-kagum dengan kemampuannya yang baru, karena tujuannya bukan itu. Apakah itu semua bisa menipu diri kita? Ya bisa saja, wong namanya juga masih "indra". Ada "alat" yang tidak bisa dan tidak pernah menipu kita. Silakan dicari sendiri. Teori, tidak ada gunanya di sini, karena ini adalah suatu bentuk pencarian hingga ketemu.
"Siapa yang mengenal dirinya, akan mengenal Tuhannya".
Maaf, pembabaran semacam ini bukan untuk konsumsi publik yang amat sangat heterogen, baik dari latar belakang, tingkat pemahaman, tingkat penerimaan, tingkatan spiritual, dan lain-lain. Jika bersungguh-sungguh mencari dan belajar, akan menemukan. "Sapa sing temen, tinemu", demikian wejangan dari almarhum Pak Dirdjo.

Mohon maaf bila tak berkenan.

Salam...
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: mpcrb on 10/05/2011 14:30
Punten izin nimbrung.

Barangkali salah satu hikmah dari kisah tersebut adalah agar "jangan gampang menyimpulkan" untuk sesuatu yang (mungkin) bisa kita "tangkap" dengan mata lahir dan atau mata batin.

Apa yang tersurat belum tentu yang tersirat. Mata lahir bisa salah. Mata batin juga belum tentu 100% benar. Meski kadang melihat sesuatu yang "beda" dari apa yang semestinya.

Salam.
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: MASANT on 10/05/2011 14:45
Quote
Maaf, pembabaran semacam ini bukan untuk konsumsi publik yang amat sangat heterogen, baik dari latar belakang, tingkat pemahaman, tingkat penerimaan, tingkatan spiritual, dan lain-lain.
Oalah Om DS,
Ternyata hal-hal begini itu menjadi ilmu rahasia to.
Apa takut jadi kayak ilmunya Resi Wisrawa ?
Nuwun
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: dsbasuki on 10/05/2011 15:45
Mboten Ki Sunu.
Bukan seperti itu, dan ilmu itu bukan suatu ilmu yang rahasia. Malah sebaliknya, bila sudah waktunya untuk tahu, ilmu itu adalah ilmu yang terang benderang, cetha welo-welo.

Sebuah mutiara hitam atau berlian 5 karat yang berharga sangat mahal, akan tidak ada artinya bila diberikan kepada anak kecil yang belum tahu nilai dari benda itu.

Contoh mudahnya yang lebih membumi, misalnya saja tentang kawruh (ilmu) tentang low-cycle fatigue yang dijabarkan dalam persamaan Coffin-Manson:
plastic strain amplitude = fatigue ductility coeficient x (numbers reversal to failure)^fatigue ductility exponent
Buat sebagian besar orang (termasuk saya), persamaan Coffin-Manson tentang low-cycle fatigue itu susah dan sulit dimengerti. Padahal, dengan persamaan yang "sederhana" itu, bisa digunakan untuk industri nuklir yang berguna bagi umat manusia.

Perjalanan spiritual itu harus dibimbing oleh guru, yang sudah tentu harus mumpuni dan telah melalui jalan itu. Bukan via online. :) Suatu ilmu akan bermanfaat bila diberikan pada seseorang yang sudah siap untuk menerimanya. Apa pun bentuk, jenis atau nama ilmu itu.
Nyuwun pangapunten Ki Sunu kalo saya terkesan ngeyel, wong saya ini pun cuma bisa sekedar buka mulut (eh, maksudnya, cuma sekedar bisa ngetik)...

@Mas mpcrb:
Saya setuju Mas dengan pendapat Sampeyan. Plus, dalam cerita Gus Mus itu, ada pelajaran lain yang saya tangkap. Dengan ilmu yang lebih tinggi, sang kiai bisa "melihat" bahwa sang tokoh termasuk orang yang "bisa melihat" juga, tapi masih dalam tataran "baru melek". Nah, untuk "memberi pelajaran", sang kiai sengaja membuat tanda-tanda yang bakalan "dilihat" oleh sang tokoh, yang sengaja bertolak belakang. Intinya, ya itu tadi biar si tokoh itu "ojo gampang gumunan, ojo gampang kagetan".

Salam...
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: MASANT on 10/05/2011 16:19
Quote
Buat sebagian besar orang (termasuk saya), persamaan Coffin-Manson tentang low-cycle fatigue itu susah dan sulit dimengerti. Padahal, dengan persamaan yang "sederhana" itu, bisa digunakan untuk industri nuklir yang berguna bagi umat manusia.

Om DS,
Sebuah analogi yang menarik. Tapi apakah itu pas untuk menganalogikan perjalanan rohani ?

Kalau rohani semua orang khan punya sejak lahir, problemnya adalah mau ndak "naik kelas".

Saya termasuk orang menganggap hal2 yang menyangkut ilmu rohani termasuk barang yang terbuka. Sesuatu yang tidak mungkin melanggar aturan umum di dalam masyarakat.
Seperti halnya berlatih jurus silat. Memang ada perbedaan jurusnya anak yang di sekolah dasar dengan jurus yang dilakukan oleh seorang Mahaguru. Gerakan sama namun apa yang ada di balik gerakan itu yang membedakan.

Nuwun
 
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Fanani on 10/05/2011 16:55
imho, silat juga ilmu yang terbuka, ketika guru memperlihatkan gerakan silat saya mengikuti tapi ada beberapa gerakan yang belum bisa saya ikuti. Kalau saya ingin bisa gerakan tersebut maka harus bisa gerakan dasar sebelumnya secara benar.

menurut saya rohani pun begitu, tidak serta merta seseorang memahami sesuatu tanpa memahami prasyarat sebelumnya, dan untuk memahami prasyarat tersebut perlu pembimbing/guru.

tidak bisa salat dengan benar kalau saya belum tahu bacaan salatnya. sering orang akan merasa bangga mengatakan saya tidak perlu guru, toh buku bacaan tentang salat ada dimana-mana. Orang lupa bahwa dia juga berguru pada orang yang bikin buku tentang tatacara salat yang benar. Kebanyakan orang suka mengingkari karena ego.

mohon maaf jika salah kata, hanya ikut nimbrung saja  [[peace2]] [[peace2]] [[peace2]].
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 11/05/2011 03:34
@dsbasuki

Sebenernya udah lama " bisa melihat " yang begini- ini...Cuma selama ini gak pernah diomongin keluar aja...he...3x...ntar disangka orang gila...
Wong istriku saja kadang2 nganggap aku orang gila koq...he..3x...
anyway..kebetulam belum nemu forum yg pas aja...ngomong beginian sm sesama Pesilat jg liat2 dulu orangnya...lagi2 takut dianggap sok sakti lah...
Awalnya kaget...waktu duduk semedi tahun 1985 an kali...berniat semedi masuk ke alam dunia lain...tau2nya ada hembusan nafas berat & di depan berdiri makhluk tinggi hitam besar 2- 3 meter...hua..ha..ha... Rasanya kayak hidup di 2 dimensi....Kalo jalan2 di Mall...bisa liat ada yg betanduk...berekor...berkepala binatang kayak kera , babi , anjing..dsb..
Kalo ngeliat orang..bisa liat ada "bawaannya" kayak Macan...Jin...berbagai Susuk..dsb
Datang ke Toko/pusat bisnis yg laku keras..koq liat ada Naga Hijaunya...dsb...Kadang2  silaturahmi sama  para Siluman...Danyang..Gendruwo..Naga..dsb..mulai dr yg sekecil semut sampai yg  Raksasa...
Dulu mah seneng punya "kemampuan" begini...sekarang mah kalo bisa gak usah lah...kayaknya koq jd keasikan menekuni yg gini begini...takut lupa ma Gusti Alloh...
Saya sdh tinggalkan  " Dunia Lain" tsb sejak 2007..cuma kadang2 masih suka bisa "ngeliat " seperti kemaren ngeliat sang Pejabat tsb...he..3x...
Saya juga setuju dgn Mas mpcrb...belum tentu yg mata batin kita liat itu benar 100 %...Dunia Lain tsb penuh misteri..sangat dalam...dan mudah tersesat...saya saja masih suka mengangap..jangan2 ini cuma halusinasi saja...makanya gak saya tekuni lagi...
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: MASANT on 11/05/2011 08:24
Quote
Dulu mah seneng punya "kemampuan" begini...sekarang mah kalo bisa gak usah lah...kayaknya koq jd keasikan menekuni yg gini begini...takut lupa ma Gusti Alloh...
Pengalaman rohani yang menakjubkan. :)
Untung saja saya ndak punya kemampuan macam itu soalnya kalau saya tanya diri saya koq ada daya tarik magnet ke arah kecenderungan ujub yang lebih besar.He..he...
Sekedar sharing aja, ada seorang guru beladiri, semua murid dikasih ilmu baik yang fisik maupun non fisik. Ada yang saking asyiknya dengan ilmu fisik, jadilah dia tukang berkelahi. Ada yang asyik dengan ilmu non fisik, ada yang jadi paranormal. Namun ada yang tidak terlena dengan semua itu, jadilah dia paham hakekat dirinya dengan Sang Maha Pencipta.
Ternyata semua hanyalah cobaan.
Nuwun
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: srdananjaya on 11/05/2011 10:53
Punten izin nimbrung.

Barangkali salah satu hikmah dari kisah tersebut adalah agar "jangan gampang menyimpulkan" untuk sesuatu yang (mungkin) bisa kita "tangkap" dengan mata lahir dan atau mata batin.

Apa yang tersurat belum tentu yang tersirat. Mata lahir bisa salah. Mata batin juga belum tentu 100% benar. Meski kadang melihat sesuatu yang "beda" dari apa yang semestinya.

Salam.
@Mas mpcrb:
Saya setuju Mas dengan pendapat Sampeyan. Plus, dalam cerita Gus Mus itu, ada pelajaran lain yang saya tangkap. Dengan ilmu yang lebih tinggi, sang kiai bisa "melihat" bahwa sang tokoh termasuk orang yang "bisa melihat" juga, tapi masih dalam tataran "baru melek". Nah, untuk "memberi pelajaran", sang kiai sengaja membuat tanda-tanda yang bakalan "dilihat" oleh sang tokoh, yang sengaja bertolak belakang. Intinya, ya itu tadi biar si tokoh itu "ojo gampang gumunan, ojo gampang kagetan".

Salam...
baru2 kealamin sendiri kejadian kaya gini..
dapet pelajaran yang luar biasa dari seseorang berilmu tinggi yang sangat low profile.. beliau menunjukkannya dengan cara yang sangat sederhana..

dan bahwa tidak selamanya pelajaran spiritual harus berbau supranatural.. justru harus "didzahirkan" agar menjadi bukti yang nyata

inti pelajaran yg beliau berikan.. "hati-hati dengan prasangka".. teliti.. teliti.. dan teliti lagi.. dan perjalanan hidup ini masih sangaaaat panjang.. ilmu Tuhan tak terbatas dan tak terhingga.. jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan dan merasa "cukup"

salam
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: srdananjaya on 11/05/2011 10:54
hiyaaa.. ndak bisa ngedit
kurang quote :D
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 12/05/2011 20:05
Dear Everyone...
Salam Silat....

Bagi yg mempunyai pengalaman rohani yg mirip2 pengalaman saya..please bisa di sharing....semoga kita bisa memetik manfaatnya...
Kalo evaluasi pribadi...dari awal saya memng berniat ingin mengetahui " Dunia Lain " tsb...makanya Niat Olah Getaran sayapun difokuskan utk membuka tabir tsb...
Setelah latihan berkali2 dlm kurun waktu yg lama...sayapun di kasih liat sedikit dari " Dunia lain " tsb...
Pengalaman Rohani ini terus terang sangat memikat saya...sehingga sayapu asik sekali menekuninya...
Serasa masuk dalam dunia Siluman spt film Harry Potter atau Lord Of The Rings
Positifnya saya berhasil menyakini & merasakan kisah bersujudnya seluruh makhluk kpd Nabi Adam AS kecuali Iblis....
Setiap saya melangkah di belahan bumi manapun..seluruh Makhluq tunduk kpd saya.... layaknya kisah Nabi Adam AS...
Setiap kenalan dgn orang lain...saya dikasih liat perjalanan hidup orang tsb ke depannya...hampir 100% benar....
Setiap menjenguk teman/saudara/keluarga yg dirawat di RS...saya di kasih liat dia akan sembuh atau meninggal...100 % benar adanya...
Setiap melayat orang meninggal..saya dikasih liat sejatinya sang Mayit..( yg ini saya gak berani komentar....)
Setiap saya di terawang Paranormal/Orang2 Sakti..mereka selalu bilang..saya kosong...gak ada ilmunya....( sementara saya dikasih liat sejatinya sang paranormal ).
Terussss.....& terus  & terus...saya mengalami hal2 yg luar biasa ini...Hidung sayapun kembang kempis...perasaan sbg manusia setengah dewapun menyusup di kalbu...shg sampai pd di satu titik saya bertanya....apakah ini sejatinya yg saya cari & inginkan...???
Alhamdulillah....saya ditunjukkan sejatinya siapa diri kita...ternyata saya yg merasa Pendekar Super Sakti ini hanyalah setetess Sperma....
Tersungkurlah saya dalam tangis & sujud mhn pengampunan...
Bagaimana engkau akan mengenal AKU...sementara engkau masih merasa sebagai Orang Sakti...??? Begitulah Bisikan yg saya dapat...
Alhamdulillah..sayapun diajarkan latihan Kerohanian Sejati yg Insya Alloh akan membawa Jiwa yg gundah gulana ini bertransformasi menjadi Jiwa yg tenang shg dapat kembali kpdNYA dgn ikhlas , tenang , tentram , damai & bahagia....amiieennnn...
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: samber gledek on 13/05/2011 10:00
Dear Everyone...
Salam Silat....

Bagi yg mempunyai pengalaman rohani yg mirip2 pengalaman saya..please bisa di sharing....semoga kita bisa memetik manfaatnya...


Beruntung banget mas...

Salam
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Antara on 13/05/2011 15:33
Ikutan nggak ya? :-\

Ikutan ah... jangan diketawain yak? :-X

Kisahnya terjadi di masa ketika mahasiswa sedang sibuk demo melawan Soeharto. Termasuk di tempat saya meguru di Jogja.

Suatu malam di periode itu saya sedang meditasi di kamar kost -- maksudnya duduk diam ::) --, dan tumben-tumbennya, di kegelapan mata saya yang tertutup muncul gambar, semacam nonton film. Awalnya samar-samar, tapi makin lama makin jelas.

Lalu seperti nonton film. Saya melihat kawanan lebah yang terbang jauh dalam tugasnya mencari madu. Beberapa lebah mati di jalan karena berbagai sebab, bangkai mereka dirubungi semut, sebagian kembali dengan selamat sambil membawa madu buat koloninya.

Lalu suatu pemahaman muncul begitu saja di kepala saya. Intinya ini adalah pelajaran buat saya bahwa kita hidup ini hanya kecil saja, tapi bertindaklah yang terbaik. Mungkin kita seperti seekor lebah yang tidak penting dalam sebuah koloni lebah. Tapi berbuatlah yang tebaik bagi koloni-mu, kalau perlu ya mati dalam tugas, karena itulah pengabdian seekor lebah.

Besoknya saya aktip ikut demo  8)

Malam Sabtu kemudian, saya berkunjung ke guru saya di perumahan Nogotirto, sebelah barat Jogja, untuk berkonsultasi. Beliau meminta saya untuk melakukan meditasi yang sama dan mengarahkan perhatian saya ke suatu tempat di kegelapan malam agak jauh di sebrang sawah (waktu itu Nogotirto masih banyak sawah terbentang dengan beberapa kuburan dan kebun kelapa terpencar-pencar).

Saya melihat sebuah bayangan putih samar-samar... begitu kata saya.

Bagaimana sekarang? Beliau menyentuh tulang ekor saya.

Tambah jelas... perempuan memakai baju putih.

Kalau sekarang?

Kok jadi tengkorak...

Bagus... bagaimana kalau sekarang...

Sinar... sinar berbentuk telur...

Coba yang ini, beliau menyentuh dahi saya...

Kok hilang? Sebentar... gak kelihatan sih, tapi saya ngerasa ada wujud di situ...

Beliau meminta saya menyudahi meditasi, lalu menjelaskan.
Penglihatan seperti itu sesungguhnya sama saja dengan penglihatan kita dengan mata, hanya yang dilihat memang obyek yang berbeda, yaitu benda-benda yang berada di luar lingkup pemahaman panca indra kita.

Memang sebuah keterampilan yang menarik, tapi jangan dianggap sebagai kemuliaan. Dia murni sebuah keterampilan, yang dengannya kita bisa memetik manfaat seperti umumnya keterampilan lain, tapi bisa juga membawa celaka kalau disalahgunakan.

Yang terjadi dengan kamu beberapa malam yang lalu adalah jawaban atas pertanyaanmu... ada yang kamu pikirkan?

Ho oh... ngapain sih pake demo-demo segala...

Nah itu jawabannya.

Apa yang kamu lihat juga bisa berbeda, seperti baru kamu alami. Tergantung dari seberapa peka kamu, dan seberapa jauh kamu bisa membebaskan diri dari syak dan pengalaman. Mereka sangat mempengaruhi apa yang kamu lihat.

Kamu rasakan sendiri, ketika kamu melihat pada tataran yang berbeda, obyek yang kamu lihat jadi berbeda kan?

Saya mengangguk.

Kalau mau ditekuni terus juga tidak apa-apa. Bermanfaat kok. Menambah pemahaman kita terhadap alam ini. Tapi harus tetap diingat bahwa ini bukan jalan menuju kemuliaan. Ini cuma keterampilan. Kesaktian.

Minat?

Saya menggeleng.
Nggak... saya nggak mau ngelihat yang macam-macam waktu sedang mandi. Cukup apa yang bisa dilihat oleh mata saja.

...

Kesimpulan saya sampai sekarang,
Jogja memang ngangeni... :)
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: f4iz on 13/05/2011 22:42
Salam Rekans..
Terima kasih kpd. rekan-2x utk berbagi pengalaman dan pengetahuan ditopik ini.
Saya pribadi pengalamannya diitung masih belum ada. Kalaupun ada itu saya pikir kebetulan aja .. Jadi saya nyimak aje deh sambil nanya-2x :)
Saya mau tanya, dalam ruang linkup Silat apakah Getaran Illahi itu didapat melalui latihan khusus ataukah suatu yg didapatkan sebagai bonus atau diluar dari latihan utama ?
Misalnya latihan pernafasan utk tujuan kepekaan atau kekuatan tubuh, disamping mendapatkan kepekaan atau kekuatan juga dapat Getaran Illahi sebagai bonus.
Terima kasih sebelumnya.
Wasalam,
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: srdananjaya on 14/05/2011 00:00

Alhamdulillah..sayapun diajarkan latihan Kerohanian Sejati yg Insya Alloh akan membawa Jiwa yg gundah gulana ini bertransformasi menjadi Jiwa yg tenang shg dapat kembali kpdNYA dgn ikhlas , tenang , tentram , damai & bahagia....amiieennnn...
keren..

nanya dong om..

jadi kerohanian sejati itu apa?
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 14/05/2011 08:27
Salam Silat Mas srdananjaya....

Kerohanian Sejati sifatnya pribadi....mungkin defenisinya akan berbeda2 tergantung pemahaman dan pengalaman spiritual sang Pesilat dalam menapaki jalan Pencerahan...
Ditataran teknik olah batinnya ..saya yakin setiap perguruan mempunyai versi keilmuannya masing2...
Tapi nantinya akan tergantung Sang Pesilat itu sendiri dalam menjalaninya....
Saya tidak akan berbicara di tataran teknik Olah Batinnya....tapi berbicara di pengalaman spiritual yg saya alami...
Berdasarkan hal tsb..saya punya definisi yg mungkin hanya cocok buat diri saya sendiri tapi mungkin tidak sepaham dgn Pesilat lainnya... Tidak ada yg salah dgn hal tsb..sah2 saja...
Buat Saya Kerohanian Sejati adalah Komunikasi intens dgn Gusti Alloh tanpa disertai pamrih ingin bisa memilki keilmuan begini begono...
Layaknya sendal yg kita tanggalkan sewaktu kita akan memasuki Masjid buat Sholat...
Kesaktian itu adalah sendal yg harus kita tanggalkan..bahkan harus kita ikhlaskan manakala selesai sholat sendal tsb hilang....
Bagaimana mungkin kita masih mengaku Pendekar di hadapan Yang Maha Sakti...??  Tanggalkan  itu semua....
Bagaimana mungkin kita mengaku Master Getaran di hadapan Yang Maha Bergetar...??  Copot perasaan itu semua...
Bagaimana mungkin kita mengaku Ahli Kerohanian di hadapan yg Maha Gaib..?? Maluuuu...kita...
Selama kita belum mampu & ikhlas menanggalkan itu semua....jangan harap bertemu & mengenal Gusti Alloh....yg ada hanyalah ngaku2 aja bahwa kita kenal Gusti Alloh atau hanyalah sampai pad tataran memandang dari jauh kpd Gusti Alloh....layaknya saya merasa kenal dgn Mick Jagger..tapi hanya bisa melihat dr jauh di konsernya....
Kira2 seperti itu..Mas..mhn maaf kalo tidak sepaham...he..3x...
Wallahu 'Alam...

Salam
Bagaimana mungkin kita mengaku
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: MASANT on 16/05/2011 08:37
Quote
Apa yang kamu lihat juga bisa berbeda, seperti baru kamu alami. Tergantung dari seberapa peka kamu, dan seberapa jauh kamu bisa membebaskan diri dari syak dan pengalaman. Mereka sangat mempengaruhi apa yang kamu lihat.

Top Dech Bang Antara. Sekali lagi [top] [top] [top]
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 16/05/2011 17:04
@godam...

Salam Silat..Mas Godam....

Saya coba jawab ya....buat saya ..Getaran Ilahi merupakan puncak dari segala latihan yg kita dapatkan di Dunia Persilatan...
Mengapa demikian..karena ini mengacu kpd Jalan Pencerahan utk pengenalan jatidiri kpd Yang maha Kuasa ( Makrifat ).
Sewaktu kita baru belajar Silat..hakekatnya adalah kita belajar mengeksplorasi diri sendiri ( Personal Power ) shg kita yakin bahwa kita sbg manusia itu memilki kekuaatan luar biasa...menekuni jalan inipun sangat mengasyikkan shg banyak Pesilat yg terlena di tataran Personal Power ini...
Mempelajari berbagai macam Keilmuan Pamungkas sungguh mengasyikkan...gelar sbg Pendekar Super Sakti sungguh meninabobokan...
Bagi yg sadar..Pesilat tsb akan naik ke tataran selanjunya yaitu Getaran Alam...dia berlatih utk menguak kedahyatan Alam Jagad Raya dan segala isinya... mengeksplorasi 4 Unsur Alam ( Tanah , Air , Api & Udara ) yg disinergikan dgn Unsur ke lima yaitu Personal Power  kita sungguh luar biasa...tau film kartun silat Avatar..?? kira2 kesaktiannya spt itulah...4 Unsur itu bisa seenaknya saja kita kendalikan....
Di tataran inipun ..banyak Pesilat yg keasyikan shg terlena menekuni Getaran Alam ini....
Sampailah di satu titik..dimana Pesilat tsb merasa "kenyang' dan " Jenuh " akan kesaktian.. dimana hatinyapun tidak merasakan ketenangan batin yg diharapkan...
Disitulah..dia telah siap secara fisik & mental menekuni jalan tertinggi yaitu Jalan Pencerahan utk menghadapkan jiwa raganya kpd Yang Maha Sakti....Yang Maha Bergetar...Yang Maha Gaib....
Mas Godam...saya  latihan Getaran pada jam & waktu yg sama setiap hari..tanpa pernah bolos...saya ulangi ya...gak pernah bolos...he..3x...dari jam 2: 00 Dini hari sd menjelang subuh selama 5.5 tahun...nonstop...bertahun2..gak pernah bolos...5.5 tahun...Bro...he..3x...
Banyak pengalaman spiritual saya dapatkan...banyak Kesaktian saya temukan...tapi saya salah sangka..saya pikir sdh masuk ke Getaran Ilahi...ternyata mash bermain di tataran Getaran alam saja....
 Jadi memang perlu Latihan khusus...niat saja gak cukup...Laksana mau mencapai kelulusan Ujian Nasional dgn prestasi tertinggi...ya..kalo modal niat saja..semua orang juga niatnya begitu...he..3x...yg membedakan adalah siapa yg mengalokasikan waktunya lebih lama utk belajar tiap harinya...
Silakan teman2 lainnya menambahi atau mengkoreksi apabila ada kesalahan...
Wallahu'Alam..

Salam
 
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: lotus1922 on 17/05/2011 12:03
mantap mas ogebang..., [top] [top]
monggo dilanjut mas ogebang,.
yang lain silahkan nambahi,
nunggu sesepuh turun gunung memberi pencerahan....
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: f4iz on 17/05/2011 20:30
Salam Rekans,
@Mas Ogebang,
Terima kasih atas penjelasannya.
Apakah metoda belajar getaran utk kekuatan atau kepekaan merupakan basis utk belajar getaran Illahi ?
Kadang kita dengar orang yg belajar pernafasan atau tenaga dalam yg mendapatkan pengetahuan getaran Illahi. Maka itu saya nanya apakah getaran Illahi itu dipelajari dgn latihan khusus ataukah didapat sebagai bonus karena menekuni/berlatih ilmu spt. pernafasan atau tenaga dalam.
Terima kasih Mas.
Wasalam,
Faiz
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: samber gledek on 18/05/2011 09:46
@godam...

Salam Silat..Mas Godam....

Saya coba jawab ya....buat saya ..Getaran Ilahi merupakan puncak dari segala latihan yg kita dapatkan di Dunia Persilatan...
Mengapa demikian..karena ini mengacu kpd Jalan Pencerahan utk pengenalan jatidiri kpd Yang maha Kuasa ( Makrifat ).
Sewaktu kita baru belajar Silat..hakekatnya adalah kita belajar mengeksplorasi diri sendiri ( Personal Power ) shg kita yakin bahwa kita sbg manusia itu memilki kekuaatan luar biasa...menekuni jalan inipun sangat mengasyikkan shg banyak Pesilat yg terlena di tataran Personal Power ini...
Mempelajari berbagai macam Keilmuan Pamungkas sungguh mengasyikkan...gelar sbg Pendekar Super Sakti sungguh meninabobokan...
Bagi yg sadar..Pesilat tsb akan naik ke tataran selanjunya yaitu Getaran Alam...dia berlatih utk menguak kedahyatan Alam Jagad Raya dan segala isinya... mengeksplorasi 4 Unsur Alam ( Tanah , Air , Api & Udara ) yg disinergikan dgn Unsur ke lima yaitu Personal Power  kita sungguh luar biasa...tau film kartun silat Avatar..?? kira2 kesaktiannya spt itulah...4 Unsur itu bisa seenaknya saja kita kendalikan....
Di tataran inipun ..banyak Pesilat yg keasyikan shg terlena menekuni Getaran Alam ini....
Sampailah di satu titik..dimana Pesilat tsb merasa "kenyang' dan " Jenuh " akan kesaktian.. dimana hatinyapun tidak merasakan ketenangan batin yg diharapkan...
Disitulah..dia telah siap secara fisik & mental menekuni jalan tertinggi yaitu Jalan Pencerahan utk menghadapkan jiwa raganya kpd Yang Maha Sakti....Yang Maha Bergetar...Yang Maha Gaib....
Mas Godam...saya  latihan Getaran pada jam & waktu yg sama setiap hari..tanpa pernah bolos...saya ulangi ya...gak pernah bolos...he..3x...dari jam 2: 00 Dini hari sd menjelang subuh selama 5.5 tahun...nonstop...bertahun2..gak pernah bolos...5.5 tahun...Bro...he..3x...
Banyak pengalaman spiritual saya dapatkan...banyak Kesaktian saya temukan...tapi saya salah sangka..saya pikir sdh masuk ke Getaran Ilahi...ternyata mash bermain di tataran Getaran alam saja....
 Jadi memang perlu Latihan khusus...niat saja gak cukup...Laksana mau mencapai kelulusan Ujian Nasional dgn prestasi tertinggi...ya..kalo modal niat saja..semua orang juga niatnya begitu...he..3x...yg membedakan adalah siapa yg mengalokasikan waktunya lebih lama utk belajar tiap harinya...
Silakan teman2 lainnya menambahi atau mengkoreksi apabila ada kesalahan...
Wallahu'Alam..

Salam
 

Mencerahkan mas Ogebang.

Salam
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: mpcrb on 18/05/2011 12:10
Hehehe, dahsyat. 5,5 tahun tanpa bolong. :)

Saya mencoba 1 tahun tanpa bolong saja susahnya minta ampun. Ada saja godaannya. :) Jalan 6 bulan, di bulan ke-7 bolong.

Tapi ya memang repetisi, intensitas, bisa menentukan hasil akhir. Meski pada suatu materi yang sederhana.

Salam.
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: hangkitegale on 18/05/2011 14:53
salut mas ogebang....

kalo saya sendiri, begitu dikasih cicip sedikit langsung hilang ikhlasnya... langsung pudar konsentrasinya, mengharap yang macam2... padahal sebelumnya sudah dimulai dengan ikhlas tanpa pretensi apa2... "hanya melakukan" saja...

sudah nyadar tapi masih saja terulang kejadiannya begitu... :-) Alhamdulillah....
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Toyosu on 19/05/2011 22:49
@Mas Ogebang,

Timbul pertanyaan di hati saya, kalau kita dianugerahi kemampuan "melihat" yang tersurat dan tersirat dari orang2 yang kita cintai, istri kita, anak kita, orang tua kita, keluarga kita, teman kita, ... Apakah ada tanggung jawab kita sebagai diberi Allah kemampuan itu.

Harus kah kita menasehati mereka, supaya berjalan ke arah yang benar? Saya khawatir kalau kita bicara disangka sudah menjadi "dewa", sementara kalau tidak menaehati, kita kufur nikmat? :D Mohon pencerahannya....

Salam hormat 
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 20/05/2011 06:06
@Godam
Salam Silat...Mas...

Saya pikir ada hubungannya..ya...karena inipun sdh masuk ke wilayah kepekaan.
Mungkin prosesnya spt itu..belajar kekuatan dulu..lalu kepekaan..sampai akhirnya masuk ke wilayah Getaran Ilahi...
Bisa juga dianugrahi Bonus..tapi sebagian besar didapat dgn mengalokasikan waktu khusus utk melatihnya shg menjadi kebiasaan sehari2....

@Toyosu
Salam Perguruan..Mas...

Kalo kita punya kekuatan..kita wajib merubahnya dgn kekuasaan yg kita miliki..tentu dgn cara2 yg bijaksana..santun & lemah lembut...bukan cara2 Anarkis...
tapi selemah2nya kita..cukup doakan saja dgn ikhlas..semoga Gusti Alloh memberikan mereka pencerahan...
@hangkitegale
Salam Silat..Mas...
Begitulah yg terjadi..Mas...
Seseuatu yg wajar ..karena background kita adalag Pesilat...orang2 yg haus akan kesaktian..he..3x...
Tapi kalo kita latih terus dgn merubah niat kita utk tidak mengharapkan Kesaktian lagi...Insya Alloh kita akan mendapatkan pencerahan...

Salam
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 26/05/2011 21:18
Once Upon A Time in America....

Sekitar tahun 2002...saya pergi ke Dealer Mobil dgn tujuan membeli mobil baru khusus utk Keluarga...
Saya lg cari Mobil Van merk Ford karena ukurannya yg besar & sangat nyaman di kendarai....
Sayapun dipertemukan dgn Sales Man nya..Seorang Bapak2 usia 50 an yg sangat ramah....( Maklum Sales Men...he..3x...).
Tapi...ada yg lain dari bapak2 ini....Naluri saya mengatakan ada " Sesuatu " dgn Bapak ini...Saya merasa sdh kenal lama dgn beliau walaupun kita belum pernah berjumpa....
Kita pun ngobrol panjang lebar..ngalor ngidul kesana kemari...ketawa ngakak ngikik... serasa 2 orang Sahabat yg sdh puluhan tahun tidak bersua....kamipun bahkan gak ngomongin ttg Mobil...he..3x...
Sampai di satu Titik...entah siapa yg duluan mulai buka...kita jadi saling tahu bahwa kami berdua berkecimpung di habitat yg sama....
Ternyata beliau pernah belajar Budaya Spiritual Kejawen di Indonesia...!!!
Deerrrrrr....rupanya " Rasa Getaran " ini yg menyebabkan kami bisa sedemikian akrab satu sama lain....
Dari sudut pandang Getaran Ilahi...sejatinya kami pernah berkenalan & menjadi teman akrab di Alam Ruh....sewaktu Ruh2 kami menjelajah di alam tsb dalam rangkaian Latihan harian Olah Batin kami...
Jadi kalo anda pernah menemukan Pengalam spiritual yg sama dgn saya....percayalah...Ruh anda pernah berkenalan dgn orang tsb shg begitu bertemu lagi di alam dunia...anda merasa menemukan Sahabat Sejati yg sdh lama tak berjumpa...
Semoga mencerahkan...

Salam
 
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: mpcrb on 27/05/2011 13:38
mas ogebang, benar sekali mas.

Saya juga pernah mengalami hal ini.

Kira-kira 4 atau 5 tahunan yang lalu, saya diajak berkunjung ke salah satu pesantren tertua di kota santri. Saya dan istri berangkat dari Jakarta mengendarai mobil Suzuki Katana. Naik turun bukit, menembus lembah, lihat pemandangan yang asri di kanan kiri. Eh menurut istri saya kayaknya jalannya beda deh. Agak nyasar gitu. Ya udah saya bilang sama istri coba kamu kasih saya gambaran seperti apa pesantrennya, pintu gerbang depannya, kanan kirinya, dsb, yang sebisanya kamu ingat. Kata istri, 'wah ga ingat banyak. Justru kita mau ke tempat kyainya langsung. Gambaran rumahnya begini begini begini begini'.

Sambil nyetir saya coba konsentrasikan dan niatkan di dalam hati agar getaran deteksi saya diarahkan kesitu sesuai gambaran yang istri saya berikan sambil mencoba mencari jalan menuju kesana. Akhirnya sampai juga. Sampe istri saya bingung, kok bisa tahu? Saya cuman senyum-senyum saja.

Sesampainya di rumah kyai tersebut, saya disambut sangat sangat hangat. Dipeluk, kemudian disalami oleh semua anggota keluarganya dan ada beberapa santri yang ada disitu juga. Lha ada apa ini? Tatapan mata sang kyai itu menyiratkan sepertinya dia ketemu dengan orang yang sudah lama tidak pernah ketemu. Seperti akrab saja, seperti sangat dekat saja. Saya yang bingung. Karena saya sama sekali belum pernah ketemu, belum pernah tahu daerah situ, apalagi berkenalan dengan orang-orang disitu. Aneh. Ya karena beliau begitu ramah dan sangat akrab, saya coba sesuaikan.

Pada suatu waktu, saat kebetulan istri sedang ke kamar kecil, saya beranikan untuk bertanya. "Pak, mohon maaf kalau pertanyaan saya ini terkesan kurang sopan. Saya ingin bertanya apakah kita pernah ketemu sebelumnya?". Beliau hanya tersenyum dan menjawab, "Benar. Secara fisik kamu belum pernah kesini. Tapi kamu memang pernah kesini". Saya bingung, "maksud pak kyai?". Dilanjutkan, "Ketahuilah nak, pesantren ini dulu pernah disinggahi oleh Fatahillah. Fatahillah bernah bermukim lama disini dan pernah ikut membangun pesantren ini". Saya jawab, "Kalau saya tidak salah mengerti, Fatahillah itu khan Sunan Gunung Djati?". Dijawab, "Benar sekali, dan hanya keturunannya saja yang bisa tahu kesini tanpa dipandu". Deggg... dada saya seperti tersentak.. "tanpa dipandu? kok pak kyai ini tahu ya?". Dilanjutkan, "Tentu saja saya tahu nak." sambil tersenyum. Kemudian istri keluar dari kamar kecil dan saya tidak berani melanjutkan karena sepertinya pak kyai ini tahu apa yang saya pikirkan. :)

Ucapan pak kyai tersebut menyisakan tanda tanya besar pada diri saya. Akhirnya setelah saya pulang ke Cirebon, saya coba beranikan tanya ke ibu saya apakah saya ada garis keturunan dari Gunung Djati? Ibu saya senyum-senyum saja. "Siapa yang mengatakan itu Gung?". Saya kemudian menceritakan kejadian di pesantren di kota santri tersebut. Ibu saya mengatakan, "Ayah kamu memang orang Gunung Djati. Kakek kamu tuh yang bikin ayah kamu ga betah di Gunung Djati. Kenapa? Tanya sendiri sama ayah kamu.". Akhirnya saya tanya ke ayah setelah sebelumnya saya ceritakan pertemuan saya dengan pak kyai itu dan mengapa kok kita tidak tinggal di Gunung Djati tapi malah di Cirebon kota? Dijawab oleh ayah, "Karena dulu ayah ngga suka diajarin ilmu-ilmu yang aneh-aneh. Kakek kamu itu selalu nyari ayah untuk ngajarin ilmu-ilmunya. Awalnya sih ayah mau, tapi lama kelamaan bosen. Jadi ayah merantau saja. Ke Ciranjang, Ke Cimahi, ke bandung, ke Cianjur, lalu balik lagi ke Cirebon. Semata-mata untuk menghindari kakek kamu itu.". Saya senyum-senyum saja trus saya tanya ke ayah saya, "Kenapa ayah gak mau diajarin kayak gitu? Khan bukannya nanti jadi orang sakti?". Ayah saya menjawab, "buat apa jadi orang sakti? Lebih baik jadi orang bener. Lurus, lempeng, inget sama gusti Alloh. Lha wong kata kakekmu di darah kita ini sudah mengalir kemampuan-kemampuan linuwih, trus ya buat apa ayahmu ini belajar ilmu-ilmu itu lagi? Kamu gak usah belajar yang kayak gitu-gitu. Nanti juga kamu temukan jalanmu sendiri, mendapati sendiri keilmuan yang cocok dengan karaktermu. Bukannya kamu sudah mempraktekkan waktu kamu ingin ke kota santri itu?". Saya kaget dan tanya, "lah kok ayah bisa tahu?". Sambil ngeloyor ayah tersenyum dan mengatakan, "ya kamu pikirkan saja sendiri".

Dan memang benar. Semenjak saya sering meditasi, meski hanya sekedar nafas pembersih, saya merasa daya pikir saya lebih mudah untuk diarahkan dibanding daya yang lain. Terkadang, dengan sekedar 'iseng', saya suka ingin tahu suatu daerah dan mencoba 'menjelajahi' daerah-daerah tersebut hanya di alam pikiran. Rasanya sangat menyenangkan. Barangkali, di suatu waktu, saya pernah "melintas" kesana atau bertemu dengan siapa gitu saya juga tidak tahu. Selama "menjelajah" menggunakan daya pikiran, rasanya sudah banyak yang saya temui (kebanyakan tidak kenal).

Demikianlah pengalaman saya, barangkali saja ada hikmahnya. Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 30/05/2011 22:42
@mpcrb

Pantesan Sakti...masih anak cucunya Sunan Gunung Jati....he..3x...
Beruntunglah kita..karena para Waliyullah spt Sunan Gunung Jati ini " mampu melihat jauh ke depan"  dan mendoakan anak keturunannya sampai akhir zaman agar menjadi orang2 yg sholeh & Sholehah laksana Nabi Ibrahim AS dimana beliau memohon agar Gusti Alloh menjadikan keturunan2nya sebagai para Nabi & Para Imam...dikabulkanlah Doa Nabi Ibrahim AS ini shingga belaiu dikenal sbg Bapaknya Para Nabi ,  Rasul & para imam....
Doa para leluhur dan kakek Nenek Moyang kita yg sholeh akan menetes kpd kita shg Insya alloh..sebandel2nya kita ..pasti akan kembali lagi ke jalan pencerahan....
Salam Sejahtera & pahala Sholawat & Al Fatihah yg tidak terputus kami hadiahkan kepadamu....Wahai para Leluhur2 kami..Para Kakek2 & Nenek2 Moyang kami..para orang Orang tua kami dan juga seluruh Keluarga Besar kami...Allahummma Sholli wa Sallim Alaa Sayyidina Muhammad Wa Ala Aali Sayyidina Muhammad...Al Fatihah....
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: mpcrb on 30/05/2011 23:32
@mas ogebang, hahaha boro-boro sakti, sakit ya iya. :D

Baru tahu beberapa tahun ini nih ternyata masih ada garis dengan Gunung Djati. :(

Selama ini sih ga pernah tahu. Kalau bukan karena pengalaman ke kota santri, tentunya masih akan jadi misteri. Lha wong orang Cirebon asli tapi ga pernah dateng ke Gunung Djati. Padahal daerahnya sudah sering saya lewati puluhan kali setiap kali mau ke Jakarta atau balik dari Jakarta. Duuh, saya jadi merasa bersalah dan gak sopan terhadap leluhur. :(

Insya Allah tahun ini mau ziarah kesana.
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 19/06/2011 11:17
Salam Silat....

Ada satu praktek amalan kerohanian yg selalu saya lakukan....apa itu..??
Simple tapi sangat powerfull...yaitu CIUM TANGAN....
Saya mungkin satu dari sedikit orang di internal perguruan yg mempraktekkan ini...
Banyak comment2 miring yg saya dapatkan...cari muka lah...menjilat guru besar lah...sok akrab lah..sok jd murid setia lah...dsb...
Saya cuma tersenyum saja....he..3x...
Karena mereka tidak tahu kehebatan amalan cium tangan ini...
Guru Besar kita statusnya sederajat dengan Orang tua kita....walaupun mungkin beliau banyak sekali kelemahan2nya sbg manusia...whatever..whatever...tetap saja Beliau ditakdirkan sbg Guru Besar kita...
Dalam melakukan ritual Cium Tangan ini ..terjadilah suatu proses dashyat dimana Ruh sejati seorang Guru akan memberkati .. menginisiasi.. & mentransfer keilmuan kpd Ruh sejati sang Murid shg Insya Alloh Sang murid akan selalu mendapatkan kemudahan2 dalam melakukan Mersudi keilmuannya...
Dashyatnya energi keilmuan Sang Guru yg ikhlas & ridho kpd Sang Murid akan terserap melalui ritual Cium Tangan ini...
Itu baru satu manfaat..banyak sekali pengalaman2 rohani yg saya dapatkan akibat saya selalu mempraktekkan Ritual Cium tangan ini....
Ini merupakan salah satu Ritual Ilmu Selamat...Ilmu yg sangat Low Profile..jauh dari hiruk pikuk atraksi kedigjayaan kanuragan yg semu...
Semoga ada manfaatnya...

Salam
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: Bayu Umbara on 23/06/2011 10:47
Mantab [top] [top] [top]
setuju dengan pendapat mas ogebang, kalau kita bisa memposisikan guru kita sebagai guru  dengan ikhlas, insya allah barokah dan ilmunya akan kita dapatkan, terima kasih mas ekky pencerahannya
salam
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 17/07/2011 12:32

Di Tengah Keheningan Malam....
ENGKAU mengajariku Ilmu Selamat....

Di Tengah Keheningan Malam....
ENGKAU membukakanku dan Mengizinkanku memasuki Pintu Gerbang Keilmuan...

Di Tengah Keheningan malam...
ENGKAU memperkenalkanku kepada Para WaliMU...
 
Di Tengah Keheningan Malam....
ENGKAU membimbingku yg tertatih - tatih memahami Kehidupan....

Wahai Yang Maha Sakti....
Wahai Yang Maha Bergetar....
Wahai yang Maha Mencerahkan....

SubhanAlloh..Walhamdulilaah...Walaa Ilaha IllAlloh..Hu Allohu Akbar...
HasbunAllloh Wa Ni'mal Wakiill...
Ni'mal Mawla Wa Ni'mal Masiirr....
Masya Alloh....
Laa Khaola Walaa Quwwata Illaa Billaahil Aliyyil Adziimm...

 
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: acepilot on 17/07/2011 19:44
@ mas ogebang:
setuju sekali mas, aspek spiritual / kebatinan memang tidak bisa dipisahkan dari beladiri..
sampai ada suatu slogan tentang pesilat "fisiknya mencari kawan, hatinya mencari tuhan"..

Lha wong kata kakekmu di darah kita ini sudah mengalir kemampuan-kemampuan linuwih, trus ya buat apa ayahmu ini belajar ilmu-ilmu itu lagi? Kamu gak usah belajar yang kayak gitu-gitu. Nanti juga kamu temukan jalanmu sendiri, mendapati sendiri keilmuan yang cocok dengan karaktermu.

@ mas mpcrb, mas saya mau tanya, menurut tulisan panjenengan yang saya quote diatas, dan perkataan beberapa orang yang bilang kepada saya apa benar kalau ilmu itu "memilih", terutama memilih dari garis keturunan?
mohon maaf kalau pertanyaan saya out of topic..
jika berkenan mohon dijawab, terimakasih banyak mas..
salam.. :)
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: mpcrb on 20/07/2011 17:27
@ mas mpcrb, mas saya mau tanya, menurut tulisan panjenengan yang saya quote diatas, dan perkataan beberapa orang yang bilang kepada saya apa benar kalau ilmu itu "memilih", terutama memilih dari garis keturunan?
mohon maaf kalau pertanyaan saya out of topic..
jika berkenan mohon dijawab, terimakasih banyak mas..
salam.. :)

Pengertian "memilih" mungkin akan terkesan bias dan seringkali membuat seseorang jadi ada kekhawatiran dan bahkan takut atau malas untuk belajar. Tapi apakah seperti itu sesungguhnya?

Menurut pandangan saya, pengertian "memilih" ini bukanlah melulu garis keturunan. Tapi bisa juga didapat dari hasil ikhtiar maksimal kita. Sama halnya dengan jodoh, ada faktor takdir. Tapi apakah dengan duduk diam saja jodoh akan datang pada kita? Tentu tidak. Belum tentu juga yang kita cari itu yang kita dapatkan. Terkadang kita malah mendapatkan hal lain yang tidak kalah menarik atau tidak kalah hebatnya dibanding yang pertama kita niati untuk inginkan.

Ilmu yang "memilih" berada di dalam dimensi laku. Siapa yang bersungguh-sungguh ia akan menemukan, ia akan "dipilih". Siapa yang mersudi, ia akan mendapatkan. Disitulah sebenarnya ilmu itu akan "memilih".

Semoga membantu.

Salam.
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: mpcrb on 20/07/2011 17:29
@mas acepilot,

Tidak akan ada hal yang sia-sia pada sesuatu yang dilatih dengan sungguh-sungguh...
Title: Re: Getaran Ilahi / Kerohanian / Spiritual /Kejiwaan / Kebatinan
Post by: ogebang on 29/07/2011 08:16
Salam Silat....

Sempat "kabur " sebentar meninggalkan hiruk pikuk Jakarta....
Seoarang kawan mengajak Semedi di Petilasan Pringgondani , Tawangmangu , Solo....
Saya belum pernah kesana...ternyata Kota Tawangmangu yg berada di kaki gunung Lawu sangatlah sejuk , bersih , & bersahaja...sayapun langsung jatuh Hati....
Hari pertama..habis Sholat Tahajud...kita Tirakat sampe jam 3 dini hari....
Hari kedua...sehabis Sholat subuh..kitapun Tirakat lagi sampe jam 10 wib.
Konon Petilasan Pringgondani ini banyak didatangi para Peziarah Spiritual dgn berbagai macam niat....
Yang termashur adalah keinginan dimudahkan dalam Kekayaan , Pangkat , Perjodohan dan Kanuragan....Disana ada Air 7 Pancuran yg konon berkhasiat sesuai dgn niat masing2...caranya adalah dgn Kum Kum , bikin air doa atau sekedar berwudlu dgn menggunakan air 7 Pancuran tsb.
Banyak Para Pengusaha Nasioanal yg kesini..Banyak Para Pejabat yg tirakat disini...para Joblowan & Jomblowati juga ikutan...he..3x...tak lupa Para pendekar Dunia Persilatan...
Rupanya hanya saya & teman ini yg punya niat berbeda...
Berhubung mau masuk ke Bulan Ramadhan....
Maka kami datang dgn niat dianugrahkan oleh Gusti Alloh kesucian lahir & bathin..juga mohon kekuatan lahir & bathin agar dapat beribadah di Bulan ramadhan ini dgn baik & benar...
Selebihnya kamipun berusaha menyatukan diri dgn Alam sekitarnya yg sangat indah...
Kami sapa udaranya yg sejuk....
Kami bercanda dgn air nya yg segar....
Kami genggam tanahnya yg wangi...
Kami peluk pepohonannya yg ramah.........
Kami berpandang2an mesra dgn alamnya yg cantik....
Duh..Gusti..betapa indahnya ciptaanMU....
Subhanalloh....   


Salam