Salam Hormat Kisawung
Mau ikutan diskusi dengan open minded nih.
Menurut pendapat saya silat kuno "Pasti" bernuansa supranatural. Saya katakan "Pasti" karena pada saat awal sesorang mempelajari ilmu silat pastilah yang dipelajari berupa unsur gerak silat fisik baru semakin tinggi tingkatan seseorang sang guru akan mulai memberikan bekal berupa rangkapan/lambaran dari dalam diri si murid yang sifatnya supranatural, mulai dari latihan pernafasan dasar, meditasi, dsb, yang digunakan untuk menunjang silat/gerakan-gerakan fisik tersebut. Nah..mulai dari sinilah hal-hal yang sifatnya supranatural tersebut mulai dikembangkan dan di perdalam (misalnya : untuk pengobatan, dsb)
Menurut pendapat saya saat ini masih banyak terdapat perguruan silat kuno, hanya masalahanya mugkin... ada beberapa perguruan yang memang sengaja untuk menghilangkan sisi tradisional/supranatural dari perguruan tersebut untuk mengikuti trend/perkembangan jaman. Karena masyarakat sekarang kebanyakan hanya mau menerima segala sesuatu yang masuk akal, masuk logika/dapat di nalar, sedangkan hal yang sifatnya supranatural sering tidak bisa masuk dalam nalar / akal sehat. Hal ini didasari dari rasa khawatir bahwa perguruan tersebut tidak dapat berkembang/tidak mendapat peminat yang ingin ikut latihan di perguruan tsb, sehingga hal yang berkaitan dengan sisi tradisional / supranatural tersebut harus di hilangkan. Walaupun masih banyak juga memang perguruan-perguruan yang tetap mempertahankan sisi/nilai tradisional/supranatural dari perguruan tsb, untuk ikut melestarikan budaya
bangsa. Nah...tergantung si calon siswa/murid deh mau pilih yang mana?
Menurut pendapat saya, sebaiknya juga jangan terburu-buru untuk men-cap segala sesuatu yang sifatnya tradisional/supranatural tersebut adalah suatu hal yang sifatnya negatif. Menurut saya, selama cara mendapatkan pengetahuan tersebut selalu di dasari dengan Doa, ketaqwaan dan kepercayaan kepada Tuhan , serta pengetahuan tsb diamalkan dengan tanpa pamrih (misal : melakukan pengobatan thd seseorang,dsb), dan tidak merugikan orang lain juga diri sendiri, juga tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada, menurut saya hal tersebut adalah baik.
Demikian pendapat saya Ki sawung, mohon maaf apabila pendapat saya ini keliru.
Mohon Bimbingannya dari para pendekar semua.
Salam