+-

Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Kejuaraan Pencak Silat Seni Piala Walikota Jakarta Selatan by luri
24/09/2024 15:38

Kejuaraan Pencak Silat Seni Tradisi Open Ke 3 by luri
24/09/2024 15:35

Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Panglima TNI 2024 Se-Jawa Barat by luri
24/09/2024 15:22

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

SilatIndonesia.Com

Author Topic: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya  (Read 100742 times)

f4iz

  • Guest
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #15 on: 09/03/2011 00:18 »
Salam,
Terima kasih kepada rekan-2x dan senior-2x yg sudah membagikan pengetahuan dan pengalamannya disini.
Saya ada beberapa pertanyaan ttg. topik ini. Waktu dulunya masalah spt. ini saya cuman denger-2x dari cerita-2x aja. Jadi percaya tapi ya enggak pernah liat secara langsung...cuman akhirnya saya melihat langsung bbrp kejadian jadi ya merubah persepktif saya.
Pertanyaan saya:
1. Apakah netralisir atau melawan teluh itu bisa dilakukan dgn pernafasan atau getaran saja tanpa memakai ayat atau mentera ? Pernafasan atau getaran itukan pengolahan energi jadi bisa tdk energi tsb. menetralisir energi dari teluh ?
2. Apakah kemampuan spt. ini hanya identik di seni beladiri Silat atau apakah kemampuan ini juga bisa didapat dari seni beladiri lain misalnya Karate, Aikido, Taekwondo, Kempo, Kung fu, dsb ?
Itu aja deh dulu pertanyaannya.
Terima kasih,
Wasalam..

Antara

  • Moderator
  • Pendekar Madya
  • **
  • Thank You
  • -Given: 28
  • -Receive: 29
  • Posts: 1.168
  • Reputation: 110
  • Malu bertanya tinggal pake GPS...
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #16 on: 09/03/2011 08:34 »
Mistikisme sebenarnya juga kental dalam khasanah beladiri Jepang, namun karena dalam penyebarannya banyak berinteraksi dengan budaya barat, faktor-faktor tersebut tidak banyak dibahas karena dianggap takhayul.

Ilmu mistik dalam budaya Jepang disebut Onmyodo, dan praktisinya disebut Onmyoji. Meski ada juga seorang Onmyoji yang merangkap sebagai ahli beladiri, namun pada umumnya dua profesi ini berdiri terpisah. Praktik yang umum biasanya seorang jendral datang mengunjungi onmyoji untuk berkonsultasi soal strategi perang dari sisi mistis (hari baik dan sebagainya), atau seorang pendekar minta jimat, restu, penyembuhan, dan sejenisnya (termasuk konsultasi guna-guna).

Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam praktek beladiri kuno adalah kehadiran kaum Tengu, roh yang menghuni pegunungan. Disebut bahwa mereka-lah sesungguhnya para master beladiri, yang mengajarkan ilmu mereka pada para pendekar legendaris. Contoh yang paling terkenal adalah Ushiwaka-Maru (1159-1189), bocah keturunan bangsawan yang diasingkan ke Gunung Kurama setelah kekuasaan ayahnya ditumbangkan oleh musuh. Di Gunung Kurama dia dilatih ilmu pedang oleh Tengu Agung penjaga gunung tersebut, Sojobo, dan setelah turun gunung ia menjadi pendekar tanpa tanding dengan nama Minamoto No Yoshitsune.

Para Tengu juga sering diasosiasikan dengan para pendeta militer yang tinggal di gunung (yamabushi), aliran Budhisme yang seragamnya (Hoi) digunakan oleh Shorinji Kempo modern.

Kehadiran Tengu konon menjadi media bagi kekuatan khusus para pendekar, termasuk yang berbau-bau magis. Disebutkan bahwa pendiri Aikido, Morehei Ueshiba, adalah seorang yang sanggup dan rutin berkomunikasi dengan Tengu (yang dalam agama Shinto menjadi semacam dewa - Kami).

Diceritakan ketika sedang berkunjung ke sebuah daerah wisata, Ueshiba mampir disebuah kuil kecil untuk berdo'a. Beliau ternyata cuma duduk di situ sebentar sebelum kemudian mengajak rombongannya melanjutkan perjalanan mereka. Ujarnya "tidak ada orang di rumah sini". Murid-muridnya yang penasaran coba usut ke pemerintah setempat, dan mendapat informasi bahwa kuil tersebut memang didirikan untuk pemantas tempat wisata, bukan kuil yang dipakai untuk ibadah.

Jika mau diterlusuri, sebenarnya cukup banyak ritual atau tata-cara yang berhubungan dengan guna-guna atau sejenisnya, tapi praktek ini tidak banyak dipraktekkan di luar Jepang karena berbagai pertimbangan. Misalnya di tempat saya berlatih Aikido dulu, kami memutuskan untuk mengganti komando "kamiza-no rei" dengan "omote-no rei", yang intinya perintah menghormat ke altar (dengan konotasi dewa: Kami - dewa) menjadi menghormat ke depan (omote - sebelah depan).

Mohon maaf tidak ada pengalaman pribadi, soalnya saya sendiri belum pernah berhadapan dengan teluh. Dulu waktu kuliah saya pernah sakit dan dideteksi kena santet oleh mantan teman kost yang katanya membenci saya. Tapi ternyata sembuhnya oleh anti-biotik ::)
Fairy tales don't tell children that dragons are real...
Children always know that dragons are real...
Fairy tales only tell that dragons can be slain...

dsbasuki

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 11
  • -Receive: 24
  • Posts: 528
  • Reputation: 56
    • Who? Me?
  • Perguruan: Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #17 on: 09/03/2011 10:23 »
....Dulu waktu kuliah saya pernah sakit dan dideteksi kena santet oleh mantan teman kost yang katanya membenci saya. Tapi ternyata sembuhnya oleh anti-biotik ::)

Bang Antara,
Sama saja Bang... Sampeyan kesambet makhluk halus juga, jenis bakteri atawa virus... Hehehe  :D  :D  :D

Kira-kira, yang Sampeyan ceritakan itu (tengu, dewa kami, etc) = jin versi Jepang bukan ya?

Salam...

Antara

  • Moderator
  • Pendekar Madya
  • **
  • Thank You
  • -Given: 28
  • -Receive: 29
  • Posts: 1.168
  • Reputation: 110
  • Malu bertanya tinggal pake GPS...
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #18 on: 09/03/2011 12:27 »
Kira-kira, yang Sampeyan ceritakan itu (tengu, dewa kami, etc) = jin versi Jepang bukan ya?

Kalau saya sendiri sih menganggapnya begitu, Bang Don, tapi semata-mata karena kerangka berpikir saya yang kurang lebih dipengaruhi oleh kosmologi Islam/Arab. Orang Jepang-nya sendiri belum tentu setuju  :D

Kalau dilihat dari perkembangan budaya, kaum Tengu ini sendiri sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda Jepang. Misalnya, pementasan kisah Minamoto No Yoshitsune sendiri sudah mulai menggunakan penafsiran-penafsiran baru. Kalau menurut skenario klasik Ushiwaka berlatih malam-malam di bawah tuntunan Sojobo dan pasukan tengu yang berloncatan dari pohon ke pohon, sekarang bisa dilihat kisah yang sama di mana Ushiwaka berlatih di bawah tuntunan kaum Ninja atau Yamabushi yang menggunakan topeng Tengu, yaitu kaum pendekar yang melarikan diri dan sembunyi ke Gunung Kurama setelah tuan mereka (ayah Ushiwaka) ditumbangkan oleh Marga Taira (penguasa Jepang di abad ke dua belas).

Jadi kalaupun masih ada praktek mistis yang tersisa di kalangan beladiri Jepang, sudah sangat terbatas pada kalangan kuil, dan itupun minoritas.
Fairy tales don't tell children that dragons are real...
Children always know that dragons are real...
Fairy tales only tell that dragons can be slain...

Antara

  • Moderator
  • Pendekar Madya
  • **
  • Thank You
  • -Given: 28
  • -Receive: 29
  • Posts: 1.168
  • Reputation: 110
  • Malu bertanya tinggal pake GPS...
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #19 on: 10/03/2011 21:43 »
Nanya boleh ya?

Analoginya begini,
Kalau dalam ilmu silat, orang lain belajar memukul kita, dan kita belajar menangkis. Maka kita tahu caranya memunahkan kejahatan orang yang berniat memukul kita. Kalau kita tidak belajar menangkis, ya siap-siap aja kena pukul. Memang benar kejahatan tidak akan kena ke kita kecuali atas ijin Allah, tapi ya kok naif ya kalau ada orang mau mukul dan kita buru-buru berdo'a supaya nggak kena pukul.

Tapi karena santet itu bukan pukulan, dan konon ada hubungannya dengan penggunaan 'pihak jahanam', apakah bisa ditangkis semata-mata dengan kedekatan kita terhadap Yang Maha Pencipta? Ataukah bila ingin jadi manusia kebal santet, kita perlu belajar tatacara anti santet? Seperti pesilat yang belajar menangkis?

Pertanyaan ini saya ajukan karena kebetulan tadi denger ada ustadz yang ngomong bahwa ilmu santet itu nggak mempan ke orang beriman. Saya jadi penasaran juga... apakah analoginya berbeda dengan tatacara ilmu pukul-tangkis....

Mohon pencerahannya....
Fairy tales don't tell children that dragons are real...
Children always know that dragons are real...
Fairy tales only tell that dragons can be slain...

dsbasuki

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 11
  • -Receive: 24
  • Posts: 528
  • Reputation: 56
    • Who? Me?
  • Perguruan: Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #20 on: 11/03/2011 08:21 »
Wah, manteb neh Bang Antara pertanyaannya...

Saya tanggepin dengan pendapat saya pribadi ya, so, bisa saja saya keliru, salah dan khilaf. Jadi, mohon dikoreksi, disanggah atau dibetulkan bila demikian.

Apa cukup hanya dengan "dekat dengan Tuhan Yang Mahaesa" (tanpa perlu belajar "anti santet") bisa otomatis kebal santet? Simpel jawabnya: bisa ya, bisa tidak. Lho? Iya, lagi-lagi, bukan karena "dekat" atau "tidak dekatnya" kita dengan Gusti Allah, tapi karena DIIZINKAN atau TIDAK DIIZINKAN kita terkena santet oleh Gusti Allah. Tentu saja, di balik kena atau tidak kenanya kita oleh santet, ada hikmahnya sendiri-sendiri.

Contoh: Kanjeng Nabi Muhammad SAW sendiri PERNAH kena santet dan BERHASIL DISANTET. Tapi, oleh Gusti Allah disembuhkan dengan diberitahu tata caranya untuk melawan/mengobati dan SEMBUH! (Soalnya, ada gosip yang tidak benar bahwa Kanjeng Nabi meninggal karena disantet). Nah, kurang dekat apa Kanjeng Nabi dengan Gusti Allah? Kok bisa juga kena santet?

Ada beberapa hikmah di balik sakitnya Kanjeng Nabi yang bisa saya tangkap: (1) bahwa Kanjeng Nabi itu benar-benar manusia biasa, yang bisa juga sakit, (2) Sakitnya Kanjeng Nabi disembuhkan dengan diturunkannya tata cara melawan ilmu hitam (baca: ruqyah), ini berguna buat umat Beliau, (3) menunjukkan bahwa Gusti Allah itu Maha Kuasa dan Maha Berkehendak, (4) agar manusia tetap tawadu kepada Gusti Allah dan tidak menganggap diri sendiri hebat, lebih penting dari orang lain, lebih dekat dengan Gusti Allah, sehingga tidak perlu memohon perlindungan Gusti Allah, (5) dan lain-lain.

Contoh lain manusia insaan kamil yang dicoba berkali-kali hendak disantet tetapi tidak berhasil adalah para khulafaur rasyidin (4 khalifah). Berkali-kali hendak disantet tapi mental terus. Mengapa? Karena memang mereka dilindungi oleh Gusti Allah, dekat dengan Gusti Allah, tidak takut oleh apa pun atau siapa pun kecuali kepada Gusti Allah. Dan yang jelas, Gusti Allah tidak mengizinkan santet itu berlaku atas mereka.

Terus, kalo kita gimana? Kalo menurut saya seh, ya sebaiknya kita selain harus membentengi diri dengan doa dan berserah diri kepada Gusti Allah, kita juga harus tahu bagaimana menghadapi makhluk halus. Apa lagi kita adalah pesilat dan manusia yang diciptakan "lebih mulia" (saya beri tanda kutip lho) dari ciptaan Gusti Allah yang lainnya. Rasanya kok kurang lengkap kalau hanya belajar ilmu luar tanpa belajar ilmu dalam, belajar ilmu keras tanpa belajar ilmu halus. Analogi buat saya seh sama seperti kita berdoa minta rezeki, dan terus ikhtiarnya kita bekerja mencari nafkah. Yang jelas, sikap lahir dan sikap batin harus selaras.

Ini pendapat saya lhooo...

Tabeeek....

f4iz

  • Guest
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #21 on: 12/03/2011 00:00 »
Salam,
Pertanyaan ini saya ajukan karena kebetulan tadi denger ada ustadz yang ngomong bahwa ilmu santet itu nggak mempan ke orang beriman. Saya jadi penasaran juga... apakah analoginya berbeda dengan tatacara ilmu pukul-tangkis....
Saya juga pernah beberapa kali mendengar spt. Ustadz yg Mas Antara dengar. Apa mungkin yg dimaksud beriman itu sebagai fondasi ? Misalnya baca ayat ato doa tapi gak beriman ya jadi cuman verbal aja.
Ada yang pernah bilang, orang-2x yg beriman secara tidak langsung atau tidak sadar melakukan tata cara untuk menangkis santet. Maksudnya tidak sadar, orang tsb. tidak pernah belajar tata cara khusus utk menangkis/netralisir santet. Tetapi dengan ritual-2x ibadah baik yang wajib dan sunnah yang dilakukannya secara rutin bisa utk menolak santet. Misalnya orang tua dulu suruh kita baca doa sebelum tidur,ngaji di malam Jum'at, doa sebelum berpergian, dsb. Walo itu bukan tata cara khusus utk menolak santet cuman dgn keimanan dan ibadah tsb. bisa utk menolak santet.
Mohon dikoreksi kalau salah.
Wasalam,

ogebang

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 28
  • Posts: 131
  • Reputation: 48
  • Sahabat Silat
    • Email
  • Perguruan: PPS Betako Merpati Putih
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #22 on: 12/03/2011 08:18 »
@dsbasuki
Salam Silat....

Concerning Kanjeng Rasul kena santet..sebenarnya ada 2 pendapat...Pendapat ke 1 spt yg Sampeyan utarakan...
Pendapat ke 2 berita Kanjeng Rasul kena santet itu tidak benar karena berasal dr Riwayat Israiliyat ato Hadist palsu/lemah...Riwayat israiliyat  yg bertujuan mendeskreditkan Kanjeng Rasul ini sampai sekarang msh banyak kitadijumpai di Buku2 hadist..bahkan yg diberi label " Sahih " sekalipun...karena Kitab yg benar2 " dijaga " hanyalah Al Qur'an... 
Teknologi Santet menyantet dan penangkalnya ini sdh ada sejak dr jaman Nabi2 terdahulu spt Nabi Sulaiman , Nabi Musa , dsb...
Bahkan banyak Ilmu Kerohanian penangkal santet ini menggunakan perantaraan ( Tawassul ) kpd Nabi Sulaiman AS...mungkin karena beliaulah yg pegang ubun2 semua bangsa Jin.
Concerning statement "bahwa Kanjeng Rasul itu manusia biasa " sebenarnya hal itu lebih merujuk kpd wujud fisik beliau.Tapi dr segi Kecerdasan intelektualitas , Emosi & Spiritual...bedanya laksana langit dgn Bumi bila dibandingkan dgn manusia.
Secara pribadi..saya lebih condong ke pendapat yg kedua...kalo para Pesilat level Pendekar atau  Kyai2 level Pesantren saja banyak yg gak mempan di
santet...masak Kanjeng Rasul kena santet...???
Wallahu alam...

dsbasuki

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 11
  • -Receive: 24
  • Posts: 528
  • Reputation: 56
    • Who? Me?
  • Perguruan: Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #23 on: 13/03/2011 06:26 »
Salam Silat...
Kakangmas Ogebang,
Saya mengamini semua pendapat Sampeyan, karena memang demikian adanya. Makanya, dalam posting saya sebelum ini, jawaban untuk Bang Antara adalah bisa ya, bisa tidak. Inti yang mau saya sampaikan pada jawaban saya adalah: bahwa seseorang itu kena santet atau tidak kena santet adalah karena diizinkan atau tidak diizinkan oleh Gusti Allah. BUKAN karena dekat atau tidak dekatnya seseorang dengan Gusti Allah. Tentu saja, kalau seseorang dekat dengan Gusti Allah, kemungkinan setiap doanya untuk dikabulkan adalah amat sangat besar. Dan jika salah satu isi doanya adalah mohon keselamatan dunia akhirat, tentu saja amat sangat kecil kemungkinannya seseorang itu bisa kena santet.

Poin dari pendapat Sampeyan yang saya tangkap:
1. Kisah hadist Kanjeng Nabi SAW kena santet ada 2, salah satunya kisah israiliyat.
    [DSB] Saya setuju. Memang demikian, dan saya memang tidak menyinggung pendapat kedua di posting saya. Masalahnya, saya tidak tahu kebenarannya yang benar (pendapat 1 atau pendapat 2).

2. Kitab yang benar-benar "dijaga" kemurniannya adalah Al Quran.
    [DSB] Ini juga setuju sekali. Hadist, menurut saya, kemurniannya adalah sejauh mana para perawi hadist, sanad, dan pengumpul hadist berusaha untuk kemurniaannya. Makanya ada tingkatan-tingkatan hadist mulai dari yang sahih sampai yang palsu dan di antaranya.

3.
...Concerning statement "bahwa Kanjeng Rasul itu manusia biasa " sebenarnya hal itu lebih merujuk kpd wujud fisik beliau.Tapi dr segi Kecerdasan intelektualitas , Emosi & Spiritual...bedanya laksana langit dgn Bumi bila dibandingkan dgn manusia.
Secara pribadi..saya lebih condong ke pendapat yg kedua...kalo para Pesilat level Pendekar atau  Kyai2 level Pesantren saja banyak yg gak mempan di santet...masak Kanjeng Rasul kena santet...???
Wallahu alam...
   [DSB] Lha, pernyataan ini saya setuju banget. Apalagi yang menyebutkan bahwa pernyataan Kanjeng Nabi SAW manusia biasa hanya dari segi fisik lahiriyah, sedangkan untuk lain-lainnya laksana bumi dan langit dengan orang lain. Untuk pendapat "kalo para Pesilat level Pendekar atau  Kyai2 level Pesantren saja banyak yg gak mempan disantet...masak Kanjeng Rasul kena santet..." Ini hanya sisi lain dari mata uang yang sama, untuk sebuah cerita yang ada 2 versi. Bisa juga pendapat ini dikatakan dengan kalimat "wong Kanjeng Nabi SAW itu manusia paripurna, kok bisa kena santet?"

Hehehe... Kakangmas, pendapat yang paling betul dan saya juga setuju banget adalah...
Wallahu alam...
Pendapat-pendapat saya juga saya kembalikan seperti Sampeyan... Wallahu alam...

Salam hormat...

Antara

  • Moderator
  • Pendekar Madya
  • **
  • Thank You
  • -Given: 28
  • -Receive: 29
  • Posts: 1.168
  • Reputation: 110
  • Malu bertanya tinggal pake GPS...
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #24 on: 13/03/2011 12:33 »
Waduh, terima kasih banyak atas tanggapannya. Jadi kita cenderung menyimpulkan bahwa perlu menguasai teknik penangkal santet...

Sekarang pertanyaannya seputar teknik tersebut, saya punya kebimbangan juga tentang teknik anti santet ini. Apakah teknik ini perlu daya dukung tertentu, atau cukup melakukan ritual/prosedurnya saja?

Jadi begini, banyak yang sampai ke saya soal teknik menangkal santet -dengan berbagai derajat kesahihannya-, misalnya membaca Al-fatihah, membaca mantra tertentu (yang umumnya diawali 'Niat ingsun...'), meniup ke sini-situ, dan sebagainya. Saya jadi bertanya, apakah itu saja cukup?

Kembali ke analogi tangkisan tadi... kita sadar betul bahwa tau teknik tangkisan saja tidak cukup. Kita perlu melatih teknik itu sedemikian rupa supaya tenaganya, kecepatannya, timing-nya, dan lain-lain sampai pada tingkat memadai, baru tangkisan itu bisa kita gunakan dengan benar.

Jadi apakah segala teknik 'anti-santet' itu perlu dukungan hal lain, atau sekedar merapal/melakukan prosedurnya saja sudah cukup ampuh?

Seperti ujaran Mas Godam di atas, apakah rajin sholat saja sudah membawa seseorang mencapai derajat kesadaran atau kecanggihan spiritual tertentu yang membuat dia bebas santet?

Terima kasih atas pencerahannya... [pray2] ... moga-moga gak perlu berurusan sama yang satu ini [run]
Fairy tales don't tell children that dragons are real...
Children always know that dragons are real...
Fairy tales only tell that dragons can be slain...

May Lee

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 9
  • -Receive: 2
  • Posts: 184
  • Reputation: 7
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #25 on: 13/03/2011 15:05 »
Salam persaudaraan,

Saya kok ya ndak sependapat dlm hal penggunaan ayat2 suci, ritual ibadah sbg penangkal santet.

Kalo org2 dulu jaman pelbegu (daerah Tapanuli, Sumatera), mereka mempunyai kearifan dlm hal persantetan ini, misalnya (sekadar berbagi info, smoga bermanfaat):

1. Kalo ditepuk (bahu, tangan, dll) olh org tdk dikenal, mk tepuk kembali org tsb utk mengembalikan pengaruh buruk (jk ada) yg ditimbulkannya.

2. Jangan meminum air dari wadahnya krn kuatir ada parassun. Kalo di warung2 di pelosok kampung biasanya menyuguhkan teh, kopi menggunakan piring kecil sbg alas/wadahnya.

3. Terkena santet gelisah/linglung. Cabut pohon kmdn ditanam scr terbalik. Biasanya digunakan olh org yg tersesat di hutan.

4. Kmdn pantangan lain yg sdh umum spt tdk boleh meludah sembarangan, menggunakan kata2 yg dilarang (mslnya tdk boleh menyebut kata harimau tpi diganti dg si belang), dll.

5. Menabur garam di sekeliling rumah sbg rambu porboden utk santet.

6. Posisi tidur di dlm rumah jangan sejajar tetapi dlm arah berpotongan/bersilangan/diagonal.

7. Kalo pun msh terkena santet, pesankan spy mendpt santet yg bermangpaat mslnya setiap hari mendpt 'kiriman' paku berkilo2 dr berbagai macam ukuran shg bisa membuka usaha toko material.

Salam hangat,
May Lee

Antara

  • Moderator
  • Pendekar Madya
  • **
  • Thank You
  • -Given: 28
  • -Receive: 29
  • Posts: 1.168
  • Reputation: 110
  • Malu bertanya tinggal pake GPS...
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #26 on: 13/03/2011 15:14 »
Nah... jadinya satu pertanyaan lagi...

Apakah santet itu bisa didekati secara sekular? Jadi tanpa menggunakan alat-alat yang berbau agama?

Quote from: May Lee
7. Kalo pun msh terkena santet, pesankan spy mendpt santet yg bermangpaat mslnya setiap hari mendpt 'kiriman' paku berkilo2 dr berbagai macam ukuran shg bisa membuka usaha toko material.

Kalau yang ngirim laptop ada gak? x-))
Fairy tales don't tell children that dragons are real...
Children always know that dragons are real...
Fairy tales only tell that dragons can be slain...

Asoygeboy

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 1
  • -Receive: 1
  • Posts: 17
  • Reputation: 1
  • Sahabat Silat
    • Email
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #27 on: 13/03/2011 15:45 »
Jadi ingat waktu rumah dikirimi jin, setiap malam gak bisa tidur di kamar.. Baru bisa pules setelah tidur di lantai ubin.. Sy dengar juga tidur di lantai tanpa alas tidur juga bisa menangkal santet? Apakah benar kiranya? *menghindari santet tp terancam kena paru2 basah juga.. Hadeuuh.. *

Bayu Umbara

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 195
  • -Receive: 121
  • Posts: 1.214
  • Reputation: 197
  • Datuk Bagindo Rajo
    • http://silekminangpandekacupak.blogspot.com/
  • Perguruan: Sasaran Silek Harimau Cupak
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #28 on: 16/03/2011 00:05 »
Saya punya pengalaman yang cukup berkesan mengenai perkara santet atau teluh terhadap keluarga saya,dulu jaman nenek saya masih hidup,banyak orang yang ingin mencelakakan keluarga kami dengan mengirim guna-guna,dan sering nenek saya menemukan kiriman guna2 tsb di tanam di setiap pojok rumah karena nenek saya kebetulan adalah orang yang dikenal sedikit bisa juga,tapi alhamdulillah keluarga kita tidak pernah mengalami apa-apa karena kita tidak pernah punya prasangka macam2 dan niatan2 lain kepada orang lain, banyak orang yang mengirim makanan kepada keluarga saya dan orang itu masih ada hubungan saudara dan banyak yang bilang kalau dia suka pergi kedukun di daerah alahan panjang yang merupakan daerah yang terkenal ilmu kebatinannya, namun kita tanpa prasangka memakannya saja tanpa berpikiran macam2 walaupun ada yang bilang kalau saudara yang suka mengirim makanan ke keluarga saya kalau giliran kita yang mengirim makanan suka dibuang karena takut diracun katanya, sebab saudara itu katanya suka melakukan hal yang sama kalau mengirim makanan kepada keluarga saya, menurut info dari orang tersebut si pengirim makanan suka menaruh racun karena kebenciannya sebab tidak kebagian warisan dari nenek saya,kita sekeluarga ga percaya kita pasrahkan saja sama yang Maha Kuasa,namun suatu waktu kita pernah mengujinya dengan memberikan makanan kirimannya kepada anjing piaraan saya,dan ternyata tidak berapa lama setelah memakan makanan itu anjingnya lansung mati dengan mulut berbusa, tapi setelah itu kalau kita dikirimi makanan dari saudara tersebut tetap aja kita makan tanpa prasangka dan pasrah sama Yang Kuasa dan Alhamdulillah sampai saat saudara tersebut meninggal dunia, keluarga saya tidak pernah mengalami apa2,demikian sekelumit kisah masa kecil saya tentang guna2,terima kasih
salam

Satria Piningit

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 38
  • -Receive: 10
  • Posts: 27
  • Reputation: 10
  • Zodam
  • Perguruan: Syufu Taesyukhan
Re: Santet atau Teluh dan semacamnya dan cara melawannya
« Reply #29 on: 17/03/2011 10:30 »
Semakin dekat kita dengan yang Maha Kuasa maka semakin Dia akan melindungi kita dari kejahatan Makhluk-Nya yang berniat jahat terhadap diri kita.
Dalam Keimanan ada Kekuatan

 

Powered by EzPortal