Forum Sahabat Silat
Bahasa Indonesia => Seputar Dunia Beladiri => Supranatural => Topic started by: Kreezna on 11/07/2010 20:55
-
Para master TD Maupun master supranatural, mw tanya nich, tenaga dalam lawan makhluk ghoib bisa g? Seperti di dua dunia d trans 7.. Kiai pas lawan makhluk ghoib yg masuk d mediator itu dapat menyerangnya mediator yang telah d rasuki tanpa menyentuhnya.. Apa itu menggunakan tenaga dalam?
-
Bukan. Itu aksi teater biar acaranya seru dan laku. Buktinya Sampeyan sampe terkagum-kagum. :P
Salam...
-
pada dasarnya manusia adalah mahluk yg paling sempurna ... & banyak diberi kemampuan oleh Allah SWT salah satunya berfikir ...
kemampuan yg satu inilah yg mendasari dalam menemukan kemampuan2 yg lainnya .... [top]
apakah saudara kresna sdh melakukannya .... ? [top]
semua yg ditayangkan ditelevisi itu bisa menimbulkan bermacam2 pendapat ... salah satunya yg disebut @dsbasuki ... ;D
-
ada korban televisi nh... :D :D
-
kalo saya belajar tenaga dalam terbukti tidak bisa dimasuki makhluk goib secara sengaja dan gak bisa nangkep yang kaya gt,,,,biarpun emang bisa (katanya)melakukan seperti itu, tapi gak seheboh di tv,,,alias gak lebay,,,hehehehehh
-
Mungkin skedar sharing pengalaman ketika mengobati orang kesurupan di daerah saya. Saya tidak mengerti teknik pengobatannya, saya hanya mengikuti naluri hati pada saat itu (karena memang saya bukan spesialis pengobatan seperti itu. Hanya kebetulan berada pada tempat dan kejadian saja).
Teori saya dapat dari buku yang pernah saya baca (Dialog antara Manusia dan Jin) dikatakan bahwa makhluk gaib apabila ingin merasuk pada tubuh manusia itu akan menggunakan energi yang sangat besar yang bahkan bisa mencelakakan dirinya sehingga ia menjadi selektif pada manusia-manusia tertentu yang umumnya lemah dari sisi fisik, psikis, ataupun jiwa. Dengan lemahnya fisik, psikis, ataupun jiwa, maka energi yang digunakan oleh makhluk ghaib itu menjadi lebih sedikit.
secara teori, ghaib harus dilawan dengan ghaib. Ghaib tidak bisa dilawan dengan fisik. (mohon koreksi para sesepuh jika pendapat saya salah).
berdasarkan pengalaman mengobati orang yang kesurupan (mungkin kebetulan saja), yang saya lakukan adalah dengan menyalurkan getaran ke dalam tubuh yang kesurupan agar memenuhi seluruh tubuhnya mulai dari tempat yang saya sentuh (saya mulai dari kaki). Desakan tenaga getaran ini kemudian bisa jadi dirasa oleh makhluk ghaib. Hal ini dilihat dari berontaknya korban. Sebelum melakukan penyaluran gtaran, saya terlebih dahulu membaca Al Ikhlas, An Naas, dan Al Falaq (saat itu hanya itu yang terlintas yang ada di benak saya, jadi sy lebih mengikuti naluri hati). Dan memang ketika berontaknya makin keras, saya merasa desakan dari tubuhnya melalui getaran yang saya salurkan ini sangat terasa. Tetapi sekali lagi karena niatnya menolong, maka saat itu saya paksakan untuk bismillah saja terus menyalurkan getaran ke dalam tubuhnya dengan tujuan untuk menguatkan tubuhnya dan membuat 'selain dirinya' keluar dari situ. Kurang lebih hampir 1 menitan, kemudian berontaknya semakin keras dan sekejap kemudian lunglai (pingsan). Entah kebetulan atau tidak, sekilas seperti ada asap putih tipis keluar dari ubun-ubun kepalanya. Alhamdulillah proses selesai.
Pengalaman ini begitu membekas. Meski demikian kalau misalnya makhluk ghaib ini tidak maujud pada bentuk fisik, sepertinya tenaga dalam tidak ada artinya (mohon dikoreksi). Efek samping dari makhluk ghaib harus pada kondisi maujud (kondisi fisik) entah itu hewan, benda atau manusia. Pokoknya ia harus maujud (berwujud) sebab jika tidak (menurut ustadz di dekat rumah) maka ia tidak akan bisa mengganggu tubuh berwujud (karena beda alam).
umumnya, TD + bacaan akan lebih klop untuk melawan makhluk ghaib. TD digunakan sebagai aspek maujud tadi dan bacaan digunakan sebagai aspek ghaibnya.
mungkin pemahaman saya ini kurang benar dan mohon bantuan dari rekan-rekan sahabat silat.
salam.
-
maaf OOT ...
yang jadi pertanyaan ?
klo jin tersebut masuk kedalam tubuh ... lalu ruh kita dimana ya ? apakah bisa hidup berdampingan didalamnya ?
@mpcrb :
maaf sekedar memberi tahukan ... mdh2an ngak salah ... Al'quran diturunkan oleh Allah SWT sebagai pedoman hidup manusia hingga sampe akhir jaman ...
jadi yg menyembuhkan itu bukan bacaan ayat tapi keyakinan kita kepada Allah SWT bahwa Allah itu Maha segalanya.
InsayaAllah klo org keyakinan kepada Allah SWT baik/bagus ... hanya mendekat saja maka org kesurupan itu akan pulih seperti sedia kala....
"Yakinlah kepada Allah" ... bukan yakin kepada yg lainnya .... [top]
-
ah, sampe lupa menuliskan bahwa yang menyembuhkan adalah Allah SWT sedangkan perantaranya bisa macem-macem. :)
maklum saking asyiknya mengikuti diskusi.
saya sepakat 100% bahwa Allah SWT-lah yang menyembuhkan, tetapi ikhtiarnya tetap harus ada. Dengan membaca apa yang kita yakin (yang bersumber dari Al Quran dan Hadits jika kita adalah muslim) maka minimal menimbulkan keyakinan lebih dibanding tanpa membaca. Maksud saya seperti itu.
karena tidak semua orang paham dengan bacaan-bacaan mana yang ampuh untuk hal-hal seperti itu, apalagi apabila berada pada situasi dan kondisi yang tiba-tiba. Maka umumnya secara naluriah apa yang kita yakini kebenarannya itulah yang muncul ke permukaan.
TD dan bacaan adalah salah satu bentuk ikhtiar, pada akhirnya Allah SWT jualah yang menentukan. Bisa jadi, meski hanya membaca bismillah saja, maka makhluk ghaib itu bisa disingkirkan. Bisa jadi. Hal ini tergantung pada banyak faktor, seperti misal keimanan pelakunya, dan kesalehan pelakunya.
terima kasih atas koreksinya...
salam.
-
Yakin Itu kepada Allah ... (yang utama)
Al'Quran adalah pedoman hidup (cara kita menjalani hidup menurut tuntunan Allah), dibaca untuk dimengerti, dimengerti untuk dipahami & dipahami untuk dijalankan.
itu saja ... ngak ada embel2 ... [top]
-
jadi yg menyembuhkan itu bukan bacaan ayat tapi keyakinan kita kepada Allah SWT bahwa Allah itu Maha segalanya.
kalau statementnya begitu.. berarti yang menyembuhkan adalah "keyakinan"
setahu saya yang menyembuhkan adalah ALLAH
mohon dikoreksi :)
salam
-
Yakin Itu kepada Allah ... (yang utama)
Al'Quran adalah pedoman hidup (cara kita menjalani hidup menurut tuntunan Allah), dibaca untuk dimengerti, dimengerti untuk dipahami & dipahami untuk dijalankan.
itu saja ... ngak ada embel2 ... [top]
konteksnya benar kalau berbicara dari sudut pandang Islam mas. Tetapi pertanyaannya kalau dibuat universal itu yang agak berbeda. Misal, yang berlatih TD itu non muslim, dan dia bertanya bagaimana kaitannya antara TD untuk melawan makhluk ghaib. Kalau jawabannya dalam sudut pandang Islam, saya rasa dia tidak akan mengerti. Pertanyaan senada juga pernah saya dapatkan dari salah satu siswa saya yang non muslim.
Kita, muslim, paham bahwa hanya Allah-lah yang menyembuhkan. Tetapi mengkaitkan hal tersebut dalam konteks non muslim tentunya 'redaksi'-nya harus berbeda.
Kalau dari sudut pandang saya (bisa jadi berbeda), saya selalu mengatakan bahwa TD digunakan sebagai aspek lahiriah sedangkan 'bacaan' yang mereka yakini dapat digunakan sebagai aspek batiniah. Tentunya hal ini diawali dengan niat ikhlas menolong dan memohon kepada sang pencipta (Tuhan yang mereka yakini).
demikian pendapat pribadi saya yang masih bisa ditambahkan atau dikurangi...
terima kasih sebelumnya atas masukannya.
salam.
-
jadi yg menyembuhkan itu bukan bacaan ayat tapi keyakinan kita kepada Allah SWT bahwa Allah itu Maha segalanya.
kalau statementnya begitu.. berarti yang menyembuhkan adalah "keyakinan"
setahu saya yang menyembuhkan adalah ALLAH
mohon dikoreksi :)
salam
maksudnya memang yang menyembuhkan itu Allah SWT. Akan tetapi saya rasa yang ditanyakan oleh penanya itu lebih luas (misal praktisi TD-nya bukan muslim). Nah, tentu penjelasan spesifik untuk Islam akan sulit dia pahami. Menyuruhnya membaca surat-surat semisal ayat kursi ya jelas ngga bakal dimengerti.
Karena TD itu adalah universal (dapat dipelajari oleh setiap orang) dan makluk ghaib juga universal (dipercaya oleh semua manusia) maka 'redaksi' cara kita menyampaikan pada orang lain juga bisa berbeda dan disesuaikan dengan konteks kepada siapa kita berbicara. Kalau hal ini dikaitkan dengan konteks 'kesalehan pribadi', tentunya hal itu jelas bahwa mereka-mereka yang saleh secara pribadi tidak membutuhkan TD atau apapun untuk melawan makhluk ghaib (karena bisa jadi si makhluk ghaib itu sudah takut duluan). Tetapi kalau pada orang-orang yang tingkat kesalehannya standar-standar saja, tentunya mereka merasa perlu menyiapkan 'senjata'. Dan bisa jadi TD dianggap sebagai 'senjata' sehingga muncul wacana apakah TD bisa digunakan untuk melawan makhluk ghaib.
saya pribadi adalah orang yang meyakini bahwa makhluk ghaib tidak akan bisa mengenai kita (tubuh wadag, tubuh kasar, tubuh maujud) apabila ia tidak maujud dalam bentuknya yang lain. Berada dalam maujud ghaib tidak akan bisa menyentuh tubuh wadag.
mungkin pendapat saya ini bisa jadi berbeda, monggo ditambahkan atau dikurangi...
salam.
-
@ srdananjaya :
saia kira agan tau maksud saia ... ngak usahlah diperdebatkan lg ... x-))
ya ... koreksi diterima ... :-P
@mpcrb :
berhubung mas memakai "agama" dlm kalimat mas dalam hal ini ayat / surah ... saia cuma nyoba meluruskan persepsi yg ada difikiran mas ...
jelaskan ? tidak pakai embel2 ... krn itu sdh harga mati ... (klo kata2 seremnya mah ... hehehe... )
tapi emang kadangkala manusia lupa hakekat kebesaranNya (termasuk saia) ... nah itulah gunanya sesama muslim utk saling mengingatkan ... [top]
klo tentang agama lain ... itu terserah keyakinannya masing2 ...
-
@mpcrb :
berhubung mas memakai "agama" dlm kalimat mas dalam hal ini ayat / surah ... saia cuma nyoba meluruskan persepsi yg ada difikiran mas ...
jelaskan ? tidak pakai embel2 ... krn itu sdh harga mati ... (klo kata2 seremnya mah ... hehehe... )
tapi emang kadangkala manusia lupa hakekat kebesaranNya (termasuk saia) ... nah itulah gunanya sesama muslim utk saling mengingatkan ... [top]
klo tentang agama lain ... itu terserah keyakinannya masing2 ...
terima kasih atas masukannya. Sesama muslim memang wajib mengingatkan, dan yang diingatkan jangan tersinggung atau sakit hati selama itu baik untuk dirinya.
Menarik apabila wacana ini dikembangkan pada yang non muslim.
Pada kenyataannya praktisi TD tidak hanya muslim. Selain itu, kalau konteksnya kesalehan pribadi ya tentunya belajar TD sudah tidak diperlukan lagi mas sepertinya :) Cukup dengan memperdalam keimanan dan ketakwaan maka segala makhluk ghaib akan tunduk dan dapat dikalahkan (tentunya dengan seizin Allah SWT).
Apabila wacana ini dikembangkan, ketika kita bicara diluar konteks kesalehan pribadi, apakah ada peranan TD disini? Apakah TD mampu 'membendung' atau 'mementalkan' makhluk ghaib yang sama-sama merupakan esensi dari suatu 'energi'? Apakah TD mampu membuat praktisinya tidak pernah mengalami 'kesurupan'? Saya terkadang pernah melihat peragaan dari perguruan lain yang anggota seperti kesurupan (padahal itu adalah perguruan tenaga dalam). Lalu dimana peranan TD disini? Apakah memang tidak ada peranannya, ataukah masih ada. Inilah yang mungkin menarik untuk dibabar.
Kalau pemahaman saya yang dangkal itu ya seperti tadi mas, makhluk ghaib berbeda alam dengan manusia. Ia tidak akan bisa saling menyentuh kecuali salah satunya maujud pada kondisi yang sama. Ketika sudah berada dalam kondisi maujud yang sama (entah manusia pada esensi ghaib atau makhluk ghaib pada esensi lahiriah manusia) maka barulah kesetaraan kondisi tercapai dan keduanya bisa saling berhubungan.
atau mungkin tidak demikian menurut para sesepuh?
salam.
-
maaf OOT,
GRP buat mas mpcrb, ini contoh bagus buat para member baru sahabat silat. begitu register, begitu aktif psoting berbagi pengetahuan dan wawasan... [top]
silakan diskusi nya dilanjut
-
Iya bang suporter..Mestinya lebih banyak lagi yang kayak mas mpcrb..
-
wah sayang nya aku gak bs liat yg berhubungan dng goib, jd gak tau bnyk, setahuku c pelatih2ku yg non muslim itu ya kalo buat ngelawan yg goib dy cuma menyatakan permintaan izin dr tuhannya agar dibantu dalam hal tsbt...
-
maaf OOT,
GRP buat mas mpcrb, ini contoh bagus buat para member baru sahabat silat. begitu register, begitu aktif psoting berbagi pengetahuan dan wawasan... [top]
silakan diskusi nya dilanjut
maturnuwun kang suporter...
saya merasa masih membutuhkan pengetahuan dari dunia persilatan yang luas sana. Semakin banyak pengetahuan, maka kita akan semakin berkembang. Membaca postingan-postingan para sesepuh di sahabatsilat ini membuat saya seperti anak kecil berada di lautan yang luas, semakin haus, dan semakin membuka wawasan dan cakrawala pengetahuan.
saya sangat teringat ucapan ayah saya (alm) bahwa kalau kamu belajar silat maka kamu akan seperti 'besi'. Lalu kamu ditempa menjadi 'baja'. Ketekunan akan membuat kamu menjadi 'perak'. Dan pengetahuan plus pengalaman akan membuat kamu menjadi 'emas'.
Awalnya kurang memahami arti dari 'besi', 'baja', 'perak', dan 'emas'. Kemudian seiring waktu dan kedewasaan ternyata semua itu hanya kiasan. 'Besi' bukanlah besi, tetapi simbol dari benda keras standar yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. 'Baja' bukanlah baja, tetapi simbol dari transformasi unsur yang lebih kuat dari besi. 'Perak' bukanlah perak, tetapi transformasi dari unsur yang sudah bernilai. Dan 'emas' bukanlah emas, tetapi ia transformasi tertinggi dari unsur yang paling bernilai.
Pada zaman dulu mungkin nilai tertinggi masih sering disimbolkan dengan emas dan benda terkuat masih sering disimbolkan dengan baja (meski sekarang ada titanium yang lebih kuat dari baja).
saya yang dangkal ini sangat senang mendapat masukan dari para sesepuh...
salam.
-
wah sayang nya aku gak bs liat yg berhubungan dng goib, jd gak tau bnyk, setahuku c pelatih2ku yg non muslim itu ya kalo buat ngelawan yg goib dy cuma menyatakan permintaan izin dr tuhannya agar dibantu dalam hal tsbt...
nah kalo itu khan kaitannya dengan kesalehan pribadi, yang masih kurang saya pahami adalah kaitannya dengan TD itu dimananya?
Misal kita bicara kondisi extreem dimana ada orang yang ngga percaya dengan Tuhan (atheis), ini hanya sekedar contoh saja, kemudian dia berada pada tempat dan kondisi melihat ada orang kesurupan. Tipikal orang atheis ya kalo udah ngga percaya tuhan ya ia ngga percaya makhluk ghaib. Kebetulan saja ia praktisi TD, nah apakah TD-nya mampu 'mengobati' orang yang kesurupan atau tidak?
Saya tidak berbicara bahwa Allah SWT maha pemurah pada semua hambanya (yang beriman dan atheis), sebab kalau itu sudah masuk ranah agama dan sesuatu yang sudah kita sepakati bahwa tidak ada sesuatupun terjadi atas izin Allah, Dzat Yang Maha Kuasa.
Ia yakin pada TD-nya, tetapi ia tidak berdoa pada tuhannya (wong atheis ya ngga percaya tuhan). Tetapi ia memahami bahwa esensi dari makhluk ghaib itu adalah energi. Maka energi dilawan dengan energi (TD miliknya). Apakah ini mungkin?
maaf kalau pertanyaannya agak nyeleneh... [[peace2]]
salam.
-
Mohon pencerahan.. Bagaimana kita mengetahui bahwa TD kita sudah aktif ? Apakah dengan mampu menjatuhkan (dgn pukulan) korek gas merk Tokai tanpa disentuh dgn jarak 30cm atau 50cm itu penomena TD ?
Terima kasih..
Salam
-
Menjatuhkan korek gas dengan pukulan berjarak 30 cm atau 50 cm BUKANLAH tolok ukur aktifnya tenaga dalam mas. Dengan teknik saja itu bisa dilakukan.
Pada dasarnya, secara umum ada 3 macam prinsip dasar pengolahan tenaga di dalam beladiri:
- Berbasis oleh gerak pada prinsip whole body movement
- Berbasis olah nafas pada prinsip tenaga dalam
- Berbasis olah jiwa pada prinsip ghaib
Kalau kita lihat, bahwa ketiga prinsip ini MEWAKILI kondisi-kondisi untuk melakukan segala hal. Secara umum, kalau bertemu dengan lawan fisik murni, prinsip pertama bisa dipakai. Kalau bertemu dengan lawan fisik plus TD maka prinsip kedua bisa dipakai. Kalau bertemu dengan lawan non fisik maka prinsip ketiga bisa dipakai. Atau kombinasi antara keduanya atau ketiganya sekaligus.
TD hanya bisa dikenali dengan melatihnya dan merasakan. Tolok ukurnya adalah diri sendiri dan pencapaian diri sendiri. Umumnya dapat terlihat dari terbukanya titik-titik pusat tenaga pada tubuh praktisinya. Dari situlah ia memiliki kesadaran untuk merasakan tenaga pada dirinya dan mampu mengolahnya secara sadar. Adapun aplikasinya bisa bermacam-macam sesuai dengan karakteristik TD yang dilatih praktisi ybs. Dari mulai diam mematung seperti batu, hingga bergerak secepat kilat. Dari mulai memukul lamban seperti siput, hingga dengan kecepatan laksana petir.
If hearing is believing, than seeing is more believing. But experiencing is most believing. Tahap TD yang aktif adalah tahap experiencing, tahap merasakan pada diri sendiri SECARA SADAR.
Demikian sedikit pengetahuan saya. Monggo ditambahi atau dikurangi.
Semoga membantu.
Salam.
-
Ass,ditengah malam setelah keliling jakarta - tangerang dari pagi,karena belum ngantuk saya buka ss,eh ternyata ada diskusi baru,jadi tertarik untuk ikutan,mengenai TD apa bisa lawan makhluk ghoib,mungkin sedikit meluruskan istilah dari TD,kalau ga salah mohon dikoreksi bahwa TD adalah tenaga cadangan yang terdapat didalam tubuh manusia dan bisa ditingkatkan maupun dibangkitkan dengan teknik olah nafas,sedangkan persepsi yang beredar dimasyarakat tentang TD lebih kepada tenaga metafisika, mungkin energi metafisika yg dimaksudkan yg bisa melawan makhluk ghoib,untuk penjelasan TM saya serahkan kepada mas bluebex dan mas mpcrb untuk menjelaskan,
saya akan sedikit berbagi pengalaman saya tentang orang kesurupan,sama seperti mas mpcrb tadi kebetulan berada ditempat orang kesurupan tapi bukan berarti saya pawangnya,yang pertama ditempat saya bekerja sekitar tahun 2006 pernah seorang anak asuh kesurupan dan badannya jauh lebih gede dan lebih jangkung dari saya,karena saya waktu itu yg paling tua umurnya diantara karyawan yg lain saya coba menanganinya,seperti pengalaman mas agung tadi saya coba cengkram pundaknya sambil babacaan,dia ngelawan dan itu berlangsung cukup lama hampir satu jam,semua anak2 asuh teman2nya yg lain juga pada ngaji sambil nangis karena takut, tapi waktu itu blm ada pengaruhnya, saya ancam dia supaya keluar saya cekek,saya pukul,tapi ga pengaruh apa2, saya tanya kamu siapa dia cuma jawab 'disini',begitu terus jawabannya setiap kali saya tanya,dalam hati saya bergumam mungkin ini jin anak2 jadi ga pengaruh segala bacaan karena dia belum mengerti dan ditanya jawabannya juga disini terus,akhirnya saya mikir bahwa jin berasal dari api dia pasti takut sama air,akhirnya bersama2 dengan yang lain kita angkat kekamar mandi lalu di mandiin,alhamdulillah baru mempan,dia berteriak lalu terkulai lemas,setelah sadar dia bingung ada apa gerangan melihat orang rame dan teman2nya pd nangis,itu pengalaman pertama.
pengalaman kedua,bulan puasa kemaren,dikomplek saya sepulang taraweh saya lewat ternyata tetangga2 pada ngumpul ngeliatin tetangga sebelah rumah saya lagi kesurupan seperti pamacan gitu,matanya merah tangannya sudah seperti cakar macan,dan gerakannya juga seperti macan sambil dia mengerang2 seperti macan,tapi orang2 cuma ngeliatin saja sambil ketakutan,saat saya lewat langsung saya dekati,waktu saya liat matanya ternyata benar itu bukan mata dia,tiba2 ga tau dari mana saya kepikir untuk memencet ibu jari tangannya,langsung saya pencet ibu jari kedua tangannya kuat2 dia menjerit,tapi masih ngelawan,sama adiknya malah dianya dipukulin dan dicekek tapi dia tambah ngelawan,saya terus mencet jempol tangannya sambil saya juga babacaan seperti mas mpcrb tadi,masih terus ngelawan,lalu saya pindah memencet kuku jempol kakinya sekuat mungkin,dia menjerit dan langsung lunglai,saya minta diambilkan air segelas,lalu saya baca alfatihah,al-ikhlas-al falaq-annas dan ayat kursi kedalam air tadi lalu saya sapukan kekepala dan muka beliau,alhamdulillah baru dia tenang dan sadar.ini hanya pengalaman kebetulan saja,saya mah tidak bisa apa2,tetap semuanya adalah kuasa allah,mohon maaf kalau ceritanya terlalu panjang,sekian
terima kasih
salam
-
Hatur nuhun pencerahannya kang MPCRB..
Masalahnya ada teman sy mampu menjatuhkan korek gas (Tokai) tanpa disentuh bahkan kertas yang berada didekat korek tersebut beterbangan NAMUN saya coba berkali2 sampai tangan sakit tetap tidak bisa bahkan dicoba sama puluhan orang yg belajar TD juga tetap tidak bisa, sehingga saya ambil kesimpulan bahwa mungkin yang digunakan kawan sy tersebut adalah TD.
Kalo saya lebih menyukai TD beraliran hikmah yang mungkin tidak bisa digunakan ke benda mati.
Mohon maaf bila comment sy tidak berkenan.
Wassalam
-
Maaf oot dikit, sy pernah punya pengalaman tidak menyenangkan selama tinggal d kampus dimana sy sering merasa diikuti dan sempat "ketempelan" beberapa kali.. Menurut "orang pintar" yg mengobati sy, katanya keberadaan sy itu yg menarik mahluk halus tuk terpaksa mendekat.. Yang jadi pertanyaan, apakah ada hubungannya dgn tenaga dalam?
O ya, satu lagi sy setiap di dekat orang yg sedang kesurupan seringkali tubuh sy merasa panas dan sangat tidak nyaman bahkan emosi bisa tiba2 naik.. Itu kenapa ya?
Salam hangat :)
-
Ia yakin pada TD-nya, tetapi ia tidak berdoa pada tuhannya (wong atheis ya ngga percaya tuhan). Tetapi ia memahami bahwa esensi dari makhluk ghaib itu adalah energi. Maka energi dilawan dengan energi (TD miliknya). Apakah ini mungkin?
mungkin mas, karena betul esensi mahluk ghaib adalah energi dan manusia juga esensinya adalah energi.
Kaya seorang pendeta budha yang nyembuhin orang sakti yang kesurupan, jatohnya ya ngadu TD. Ya pa kuat kuat aja jadinya.
Maaf oot dikit, sy pernah punya pengalaman tidak menyenangkan selama tinggal d kampus dimana sy sering merasa diikuti dan sempat "ketempelan" beberapa kali.. Menurut "orang pintar" yg mengobati sy, katanya keberadaan sy itu yg menarik mahluk halus tuk terpaksa mendekat.. Yang jadi pertanyaan, apakah ada hubungannya dgn tenaga dalam?
O ya, satu lagi sy setiap di dekat orang yg sedang kesurupan seringkali tubuh sy merasa panas dan sangat tidak nyaman bahkan emosi bisa tiba2 naik.. Itu kenapa ya?
Salam hangat :)
Mungkin bergesekan mas, atau mungkin yang "didalem" mas panas nemu lawan...... :P
-
Wuaduh, gawat juga nih.. Padahal seumur umur sy belum pernah tau yg didalem sy ada apaan.. Hehehe
*maaf ootnya keterusan*
Salam hangat,
-
Kalau kata istilah jawa sih "kakang kawah, adi ari-ari. Sedulu papat lima pancer"
***
Pancer itu diibaratkan diri sendiri, Posisi pancer berada ditengah, diapit oleh dua saudara tua (kakang mbarep, kakang kawah) dan dua saudara muda (adi ari-ari dan adi wuragil). Ngelmu sedulur papat lima pancer lahir dari konsep penyadaran akan awal mula manusia diciptakan dan tujuan akhir hidup manusia (sangkan paraning dumadi). Awal mula manusia diciptakan di awali dari saat-saat menjelang kelahiran. Sebelum sang bayi (bayi, dalam konteks ini adalah pancer) lahir dari rahim ibu, yang muncul pertama kali adalah rasa cemas si ibu. Rasa cemas itu dinamakan Kakang mbarep. Kemudian pada saat menjelang bayi itu lahir, keluarlah cairan bening atau banyu kawah sebagai pelicin, untuk melindungi si bayi, agar proses kelahiran lancar dan kulit bayi yang lembut tidak lecet atau terluka. Banyu kawah itu disebut Kakang kawah. Setelah bayi lahir akan disusul dengan keluarnya ari-ari dan darah. Ari-ari disebut Adi ari-ari dan darah disebut Adi wuragil.
Ngelmu sedulur papat lima pancer memberi tekanan bahwa, manusia dilahirkan ke dunia ini tidak sendirian. Ada empat saudara yang mendampingi. Pancer adalah suksma sejati dan sedulur papat adalah raga sejati. Bersatunya suksma sejati dan raga sejati melahirkan sebuah kehidupan.
Hubungan antara pancer dan sedulur papat dalam kehidupan, digambarkan dengan seorang sais mengendalikan sebuah kereta, ditarik oleh empat ekor kuda, yang berwarna merah, hitam, kuning dan putih. Sais kereta melambangkan kebebasan untuk memutuskan dan berbuat sesuatu. Kuda merah melambangkan energi, semangat, kuda hitam melambangkan kebutuhan biologis, kuda kuning melambangkan kebutuhan rohani dan kuda putih melambangkan keheningan, kesucian. Sebagai sais, tentunya tidak mudah mengendalikan empat kuda yang saling berbeda sifat dan kebutuhannya. Jika sang sais mampu mengendalikan dan bekerjasama dengan ke empat ekor kudanya dengan baik dan seimbang, maka kereta akan berjalan lancar sampai ke tujuan akhir. Sang Sangkan Paraning Dumadi.
Dalam adat dan ajaran jawa dikenal istilah 'SEDULUR PAPAT KELIMA PANCER'
PANCER adalah diri kita..
Setiap manusia mempunyai empat saudara ketika masih berupa janin. Mereka menjaga pertumbuhan manusia didalam kandungan Ibu.
Anak pertama yaitu KETUBAN atau KAWAH, ketika Ibu melahirkan yang pertama keluar adalah ketuban karena itu dianggap sebagai Saudara Tua.
Setelah itu saudara kandung yang lebih muda yaitu ARI-ARI, Tembuni atau Plasenta pembungkus janin dalam rahim. ARI-ARI memayungi tindakan sang janin dalam perut Ibu yang mengantarkan sampai ke tujuan yaitu ikut keluar bersama sang bayi.
Berikutnya DARAH inipun saudara sang janin, tanpa adanya darah janin bukan saja tak bisa tumbuh tapi juga akan mengalami keguguran.
Saudara berikutnya yaitu PUSAR ia sebagai sarana yang menghantarkan zat makanan dari sang ibu kepada janin.
Umumnya orang menganggap bahwa KETUBAN, ARI-ARI, DARAH dan TALI PUSAR adalah wahana atau alat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dalam perut.
Begitu bayi dilahirkan semua itu akan dianggap tidak berfungsi lagi dan tak ada sangkut pautnya dalam kehidupan... dan yang demikian ini merupakan pandangan Materialistik padahal begitu besar maknanya dan pengertiannya bila dilihat dari sudut Metafisik.
Saudara kita itulah yang menjaga kita dalam kehidupan ini yang kembali ke anasir bumi, air , udara dan api hanyalah ke empat jasadnya. namun dari segi spiritualnya masih menyertai kehidupan.
Semoga membantu.
Salam.
-
:D :D hahha ada juga tret goib...
izin nimbrung ya mohon koreksi kalo salah
sepengetahuan anol goib itu terbagi 2:
1. goib mutlak (Qada dan Qadar Allah; hanya Allah yang tau)
2. goib nisbi
bahas sedikit masalah goib nisbi:
sesuatu di katakan GOIB karena keterbatasan makhluk Tuhan akan ruang, waktu, ilmu pengetahuan dan Indera. misalnya: apa yang saya makan setiap pagi mungkin bersifat goib (tidak diketahui) buat para sahabat silat tetapi ketika saya mengumumkan di forum ini apa yang saya makan setiap pagi maka hal itu bersifat tidak goib lagi.
pun begitu dengan makhluk Allah dari bangsa JIN; sering kita sebut sebagai makhluk goib karena kita tidak mengetahui seperti apa mereka tetapi hal itu bukan lah goib bagi sebagian orang.
[[run2]] kembali ke topik:
makluk goib yang di maksud TS mungkin bangsa JIN (soalnya tuhan cuma ciptain Manusia, Jin, Malaikat dan makhluk lainnya) klo syetan itu bisa dari golongan JIN dan Manusia. IBLIS sendiri termasuk kedalam golongan bangsa Jin.
Jin itu makhluk Allah yang kita tau mereka di ciptakan dari Api. berbeda dengan manusia yang tercipta 3 dimensi (bersifat Padat) jin bersifat Gas dan punya Alamnya sendiri. Alam Jin dan Manusia di pisahkan oleh Hijab tipis yang sulit di tembus.
:o bahasa arabnya hijab tipis yang sulit di tembus itu biasanya disebut Barzah (bener ga ya tulisannya heheh); alam kubur sering disebut alam barzah karena pemisah antara akherat n dunia, contoh barzah lainnya lapisan tipis yang misahin minyak dan aer....
berdasarkan izin Allah sekat pemisah antara alam jin dan manusia itu bisa di tembus baik oleh jin maupun manusia (tentua aja dengan ilmu pengetahuan), seperti manusia Jin pun berkeluarga dan bersosialsasi punya agama dan lain lainnya.
kaitannya dengan energi/tenaga dalem yang para sahabat silat miliki saya punya pendapat pribadi hal itu bisa di gunakan untuk berantem ma bangsa Jin hehehe :D :D :D
klo agan semua kalah berarti ilmunya kurang hebat ayo berlatih lagi.... sesama makhluk Allah terlebih manusia lebih sempurna dari Jin.
oya banyak lo bangsa Jin yang hafal Al-quran dan hadist....
[[run2]] [[run2]] kabur dulu ah......
-
WAh. asyik juga nih. Banyak ilmu yang bisa didapat untuk memahami TD ini. Bisa jadi karya ilmiah ga ya.. :P
-
oouw bisa banget tuh brader... tinggal spesifikasiin aja sisi mana yang mau di ulas...
sel pembangkit energi (tenaga dalam) atau masyarakat JIN [top] [top]
jadikan sesuatu yang tabu jadi ilmu
-
Salam Silat...
Saran saya..sebaiknya jangan berpikir utk mengalahkan makhluk2 goib tsb dgn kemampuan yg kita miliki...bicara baik2 dulu...biasanya mereka akan pergi dgn ikhlas...mereka itu juga mampu menerawang kita..bahkan kalo kita lebih hebat..baru melihat kita muncul aja udah langsung kabur tuh...
Kalo malah melawan & nantang...baru lah kita serang....
-
Salam...
Iya Mas Ekki... Apalagi kalo hobi nangkepin jin terus dimasukin botol buat maenan (kayak temen kita itu lhoooo...) :D
Bisa-bisa kualat, karena gimana pun juga jin baek-baek kalo dikerjain juga kan kasihan. Sama aja to, kalo manusia baek-baek disambet jin iseng juga kaga seneng to?
Salam...
-
Salam Silat...
Saya pernah beberapa kali membantu teman yg rumahnya " Angker " karena kebetulan baru pindah rumah....
Banyaklah kejadian aneh...lampu bergoyang...pintu dibanting..muncul penampakan..ada yg mandi malam2..sampai sewaktu tidur..selimut ditarik segala...
Saya cuma bilang.." sampeyan orang baru pindah...mereka lebih dahulu menempati rumah tsb...coba duduk sila dgn tenang...pejamkan mata...badan rilex saja...atur nafasnya...pd saat batin anda siap..bicaralah kpd mereka dr hati nurani..sampaikan bahwa anda tidak bermaksud jahat dan hanya ingin hidup berdampingan di rumah ini dgn damai & tentram...abis itu hadiahkan mereka dgn doa menurut agama & kepercayaan kita masing2...
Malamnya teman2 saya itu bermimpi " didatangi " mereka dan mereka menerima tawaran persahabatan teman saya tsb.
Sejak keesokan harinya...teman2 saya sekeluarga tidak pernah mengalami petistiwa yg aneh2 lagi...
Saya pikir cukup tebarkan Getaran Cinta saja dahulu...jangan langsung kita serang mereka dgn Getaran penghancur...
Wallahu ' alam...
-
insya allah TD klo dilatih dengan baek, energi yg dihasilkan sangat wah..
-
O... MG
untuk muslim back to Sunnah saja.
jangan lupa untuk tetap tholabul ilmi or kajian sunnah.