date=1264485191]
dari saya:
koreksi pertama, ejaan yg benar adalah SABANDAR, bukan SYAHBANDAR
kedua, konsep nya adalah MADI-SABANDAR-KARI
note : ini kaedah dalam paguron maenpo cikalong pancerbumidi tempat lain mungkin bisa aja berbeda..[/quote]
Yang pernah saya baca dulu di majalah DUEL (CMIIW), namanya syahbandar. sapa tau emang beda antara syahbandar dan sabandar..
Trs waktu diskusi ama seorang praktisi margaluyu,MADI-SABANDAR-KARI Tp itu adalah konsep sehingga sifatnya sangat dinamis, dapat berubah urutan, tergantung situasi.
Terima kasih koreksinya, Bang Supporter.
@all ..
berhubung bukan ngebahas ttg fajing (atau lebih tepatnya belum saatnya) saya potong dulu obrolan fajingnya. Karena pada langkah dan kuda-kuda sangat berkaitan dengan fajing tersebut.
Sekarang saya mencoba membabar bbrp pengamatan saya mengenai langkah.
Dlm bbrp CMA, banyak cara/metode dalam melangkah. Bahkan beda guru beda caranya, walau seringkali dalam 1 aliran.
Contoh:
- Ada yang menitik beratkan langkah tersebut berupa perpindahan berat badan dan titik gravitasi. Sehingga gerakannya terlihat mengalir (spt taichi aliran Yang)
-Ada yang menyeret dan melemparkan kaki setelah perpindahan berat badan dan titik gravitasi. Hasilnya langkahnya terlihat menancap ke tanah (contoh taichi aliran Chen).
-Ada menendang tanah pijakannya kemudian memanfaatkan tenaga baliknya sebagai untuk melangkah. Langkah seperti ini dapat menambah jangkauan dan tenaga serangan.
(Contoh XinYi/XingYi quan, bbrp taichi aliran Yang, baji quan, dan yg paling jelas pada Baji aliran Lie)
-atau ada pula yang menggunakan langkah sebagai sarana untuk menghilangkan/menyatu dengan tenaga lawan. Contoh: aikido dan Pakua aliran cheng.
Namun seluruh konsep melangkah tersebut tidak akan menghasilkan power yang diinginkan apabila kuda2 dan langkah tidak mantap.
CMIIW.