Ada Kamas MJ, Uda SK, dan Oom SG... apa saya masi bisa komentar?
Hehehe... dicoba aja de...
Berhubung topiknya spesifik tentang menghadapi
erratic movement sedangkan kita bertangan kosong ... jadi tiga tahapan standar berikut kita skip aja karena gak relevan...
1. Kabur
2. Ambil senjata yang ada
3. Selalu bawa piso juga, sukur-sukur golok, pedang, pistol, meriam...
Kalau yang saya dikasih tau... cuma dikasih tau... jadi belum tentu bisa...
Hal pertama yang penting adalah
keep distance dengan tangan selekat mungkin ke badan... jangan sampe kena iris (tempat yang tersedia cukup gak? - sebenarnya kalau tersedia cukup tempat untuk kita mengelak, maka tersedia pula kesempatan untuk kabur... tapi karena kabur tidak relevan, kita batasi di menghadapi pisau aja
). Simpan bagian dalam pergelangan sedekat mungkin dengan badan.
Dengan begini, kita tidak memberi dia sasaran yang dekat... kalau mau melukai dia harus maju dan menyerang badan kita... dus memberi kita opening... erratic atau tidak, kalau tidak sampai kan tidak berbahaya juga (teteup njatuhin mental sih... kalau saya sendiri yang ngalami, mungkin udah pasrah abis
)... sedangkan kalau dia maju, ada jeda waktu sedikit yang bisa kita pakai... prinsipnya sama dengan Oom SG...
Tujuan akhir yang kita tuju adalah bisa grab pergelangan tangan pisau lawan dengan kedua tangan kita... lalu kontrol tangan itu dengan merapatkan badan ... bebankan seluruh berat badan kita di tangan pisau itu... kalau dia memegang pisau dengan tangan kanan maka bebankan seluruh berat badan kita ke kaki kanan dia, ke belakang lutut melalui sisi luar kaki... dengan begitu si pisau tidak bisa pindah ke tangan kiri, dan senjata dia yang lain (tangan dan kaki kiri) tidak bisa mencederai kita dengan efektif karena kaki kanannya terkunci. Tekan pisau ke tanah atau goreskan ke belakang lutut lawan, tindakan selanjutnya tergantung keadaan... yang jelas pisau sudah di-immobilize... terlalu lama di trapping memperbesar resiko kita kena gores.
Mencapai tujuan akhir ini yang susah... kita bisa tergores sewaktu menghadapi dinding pisau yang berkelebat ke sana ke mari...
Kalaupun sudah sampai di tahap grab sekalipun... tetap ada kemungkinan lawan lepas dan proses di ulang dari awal... lagi-lagi dengan resiko kena gores...
Jadi sebenarnya teknik yang kita pakai lebih pada kemampuan untuk bertindak akurat ketika adrenalin
kicking in... chance-nya tetep lebih unggul si pemain piso...
... cuma, kalau saya lihat... teori ini (cuma teoriy loh yah?) relatip sederhana, menggunakan
gross motor skill, dan cukup sistematis dalam mempertimbangkan resiko yang ada...
....
katanya loooooo.... saya mah cuma sok tau ajah....